pengaruh dukungan sosial dan self ......pengaruh dukungan sosial dan self-determination terhadap...

95
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF- DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Urfi Aulia Diena Oktavia NIM: 1110070000106 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-

DETERMINATION TERHADAP PERILAKU

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Urfi Aulia Diena Oktavia

NIM: 1110070000106

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-D E TE RMINATI O N TERHADAP PERILAKU

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat memperolehgelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

OIeh:

Urfi Aulia Diena Oktavia

NIM: 1110070000106

Dibawah bimbingan:

Drs. Rachmat Mulvono. M.Si. PsiNrP. 796502201999031003

FAKULTAS PSIKOLOGI

I'NIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436H/201sM

Page 3: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN ^SEZF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASIAKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DANHUMANIORA UIN SYARIF IIIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikandalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 17 April 2015. Skripsi ini telah diterimasebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi (S.Psi) pada fakultaspsikologi.

Jakarta, 17 Apil2015

Sidang Munaqasyah

Prof. Dr. Abdul Muiib. M.Ae. lU.SiNrP. 1968061419W04 1 001

Anggota

Wakil Dekan/Sekretaris

^^r\OU /MDr. Abdul Rahman Shaleh..M.SiNrP. 19720823 199903 t 002

Drs. Rachmat Mulyono. M.Si. PsiNrP. 19650220 199903 I 003

ilt

Dr. Rena Lafifa. M.PsiNIP. 19820929 2008012 004 19821014 20t10t 2

Page 4: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF
Page 5: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

v

Motto:

Do not wait; the time will never be โ€œjust

right.โ€ Start where you stand, and work

with whatever tools you may have at

your command, and better tools will be

found as you go along.

(Napoleon Hill)

Waktu tidak memiliki arti kecuali jika

kita memilih untuk membuat waktu

tersebut menjadi penting.

(Leo Buscaglia)

Page 6: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

vi

Persembahan :

Papa & Mama

Rifqi Pandega

Maisya Anjani

Indri Fauzia

Geraldien Rafsanjani

Alhamdulillah Jazzakhumullohu khoiro atas semangat, cinta dan

kasih sayang dalam hidup ini.

Page 7: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology Jakarta Islamic State University

B) 2015

C) Urfi Aulia Diena Oktavia

D) Effect of Social Support and Self-Determination toward Academic

Procrastination of Subjects College Students on Faculty of Adab and

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E) xvii + 80 pages + appendix

F) This study is to examine social support and self-determination toward

academic procrastination of subjects College Students on Faculty of Adab

and Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. On this study researcher

use dimensions of social support and self-determination to be independent

varible (IV). Researcher hypothesis that there is effect of attachment,

social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance,

opportunity for nurturance, intrinsic motivation, extrinsic motivation and

amotivation toward academic procrastination of subjects College Students

on Faculty of Adab and Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

This study use quantitative approach with multiple regression analysis.

Participants were 205 College Students on Faculty of Adab and

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta that consist of 140 girls and

65 boys. The sampling technique is non probability sampling. In this

study, researcher addapt and modify instruments of measurements, that is

procrastination assessment scale-student (PASS), the social provision

scale, and academic motivation scale (AMS- C28) college version.

The result is demonstrate that there is significant effect of social support

and self-determination toward academic procrastination of subjects

College Students on Faculty of Adab and Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. When viewed by coefficient regression of each

independent variable, only two variable that influence academic

procrastination there is opportunity for nurturance and extrinsic

motivation.

G) References: 25, book: 8 + journal: 17

Page 8: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

viii

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B) April 2015

C) Urfi Aulia Diena Oktavia

D) Pengaruh Dukungan Sosial dan Self-Determination terhadap Perilaku Prokrastinasi

Akademik pada Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

E) xvii + 80 halaman + lampiran

F) Peneltian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial dan self-

determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada penelitian ini dimensi

dari dukungan sosial dan motivasi self-determination dijadikan sebagai independent

variable (IV). Peneliti berhipotesis bahwa attachment, social integration, reliable

alliance, reassurance of worth, guidance, opportunity for nurturance, intrinsic

motivation, extrinsic motivation dan amotivation mempunyai pengaruh terhadap

perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda.

140 perempuan dan 65 laki-laki telah berkontribusi menjadi partisipan dalam

penelitian ini dengan teknik pegambilan sampel non-probability sampling. Dalam

penelitian ini peneliti mengadaptasi dan memodifikasi alat ukur baku dari

procrastination assessment scale-student (PASS), the social provision scale, dan

academic motivation scale (AMS- C28) college version.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh signifikan dari dukungan

sosial dan self-determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akan

tetapi jika dilihat dari skor koefisien regresi pervariabel hanya ada dua variabel yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademik yaitu, opportunity

for nurturance dan extrinsic motivation.

G) Referensi : 25, Buku: 8 + jurnal: 17

Page 9: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,

hidayat dan kasih sayang yang diberikan oleh-Nya sehingga penulisan skripsi

dengan judul โ€œpengaruh dukungan sosial dan self-determination terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakartaโ€ ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam penulis

panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga

dan sahabat.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, baik dalam

bentuk bantuan pikiran, tenaga dan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si selaku Dekan Fakultas

Psikologi, Wadek I Dr. Abdul Rahman Shaleh M.Si, beserta jajarannya

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan

mengembangkan potensi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Rachmat Mulyono, M.Si. Psi, selaku Dosen Pembimbing, Ibu

Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Seminar

Proposal Skripsi atas bimbingan, pengarahan, saran, kritik yang

membangun serta dukungan yang berarti kepada penulis selama

penyusunan skripsi berlangsung.

3. Bapak Miftahuddin, M.Si, Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa.

Page 10: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

x

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan sumbangsih

ilmunya kepada penulis.

5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Suparmono dan Ibunda Yuliana

Maryaningsih yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, dorongan,

motivasi, doโ€™a, pelajaran hidup yang menjadikan penulis dapat tumbuh

seperti sekarang, serta dukungan terbaik yang tidak pernah dapat penulis

balas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kakak

dan adik- adik yang penulis sayangi, Rifqi Pandega Pratama, Maisya

Anjani, Indri Fauzia Jannati, Muhammad Geraldien Rafsanjani yang telah

banyak memberikan dukungan kepada penulis memberikan senyuman dan

tawa di sela-sela penyelesaian skripsi ini.

6. Indri Astuti dan Pingkan Juliandari, sahabat sedari kecil hingga saat ini,

yang telah menjadi pendengar terbaik yang telah memberikan dukungan,

motivasi, tawa canda, telah banyak menyediakan waktu yang berharga dan

kebersamaan selama penulis menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah

senantiasa memberikan kemudahan dalam urusan kalian.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi, Liya, Lisa, Isqi, Devi, Eka Nurzaini,

Turfa, Rachmawati, Vina, Leo, Furqon, Dwi, serta sahabat terbaik kelas C

2010, Rachmaputri, Hanna, Kaifa, Dufia, Anti, Dian, Happy, Icha, Nadiya,

Mayang, Fidia, Ais, Aulya, Mifti, Hegsa, Alfi, Izhar, Saripudin, EY

Fadhli, Jamal, Riyan Badai, Reiza, Azhari, terima kasih atas kebersamaan

Page 11: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xi

selama 4 tahun yang sangat berharga, semoga hubungan silaturrahmi kita

dapat tetap terjalin sampai tua nanti.

8. Kepada responden, mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah berpartisipasi dalam mengisi kuesioner

penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Semoga diberi

semangat dan kemudahan dalam menjalani perkuliahan.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih

untuk segala doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan dibalas berlipat ganda oleh

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna

agar pada penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca

umumnya.

Jakarta, April 2015

Penulis

Page 12: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1-13

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................ 8

1.2.1 Pembatasan masalah .......................................................... 8

1.2.2 Perumusan masalah ............................................................ 9

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................. 10

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................... 11

1.5. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................... 14-32

2.1 Prokrastinasi Akademik .............................................................. 14

2.1.1 Pengertian prokrastinasi akademik .................................... 14

2.1.2 Karakteristik prokrastinasi akademik ............................... 15

2.1.3 Pengukuran prokrastinasi akademik .................................. 18

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik ......... 19

2.2 Dukungan Sosial .......................................................................... 21

2.2.1 Pengertian dukungan sosial ................................................ 21

Page 13: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xiii

2.2.2 Dimensi-dimensi dukungan sosial ..................................... 22

2.2.3 Pengukuran dukungan sosial .............................................. 24

2.3 Self-Determination ....................................................................... 26

2.3.1 Pengertian self-determination ............................................ 26

2.3.2 Dimensi-dimensi self-determination .................................. 26

2.3.3 Pengukuran self-determination .......................................... 28

2.4 Kerangka Berpikir ....................................................................... 28

2.5 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 32

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35-57

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 35

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............. 35

3.2.1 Variabel penelitian ............................................................ 35

3.2.2 Definisi operasional variabel ............................................. 36

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 39

3.4 Uji Validitas Konstruk ................................................................ 44

3.4.1 Uji validitas konstruk prokrastinasi akademik .................. 45

3.4.2 Uji validitas konstruk attachment ..................................... 48

3.4.3 Uji validitas konstruk social integration ........................... 48

3.4.4 Uji validitas konstruk reassurance of worth ..................... 49

3.4.5 Uji validitas konstruk reliable alliance ............................. 50

3.4.6 Uji validitas konstruk guidance ........................................ 50

3.4.7 Uji validitas konstruk opportunity for nurturance ............. 51

3.4.8 Uji validitas konstruk intrinsic motivation ........................ 52

3.4.9 Uji validitas konstruk extrinsic motivation ....................... 52

3.4.10 Uji validitas konstruk amotivation .................................. 53

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................... 54

3.6 Prosedur Penelitian ....................................................................... 57

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................. 59-69

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ............................................ 59

Page 14: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xiv

4.2 Hasil Analisis Deskriptif .............................................................. 60

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ......................................... 61

4.4 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................ 62

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian .................................... 62

4.5 Proporsi Varians ........................................................................... 67

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................. 70-75

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 70

5.2 Diskusi .......................................................................................... 70

5.3 Saran ............................................................................................. 74

5.3.1 Saran metodologis .............................................................. 74

5.3.2 Saran praktis ....................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 76

LAMPIRAN ................................................................................................. 79

Page 15: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bobot Nilai Tiap Jawaban Pada Skala Prokrastinasi Akademik ........ 40

Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik .......................................... 41

Tabel 3.3 Bobot Nilai Tiap Jawaban Pada Skala Dukungan Sosial ................... 41

Tabel 3.4 Blue Print Skala Dukungan Sosial ....................................................... 42

Tabel 3.5 Blue Print Skala Academic Motivation Scale (AMS-C28) ............... 43

Tabel 3.6 Muatan Faktor Prokrastinasi Akademik Sebelum Dilakukan

Pembebasan Item ............................................................................... 45

Tabel 3.7 Muatan Faktor Prokrastinasi Akademik Setelah Dilakukan

Pembebasan Item ............................................................................. 47

Tabel 3.8 Muatan faktor attachment ................................................................... 48

Tabel 3.9 Muatan faktor social integration ......................................................... 49

Tabel 3.10 Muatan faktor reassurance of worth ................................................... 49

Tabel 3.11 Muatan faktor reliable alliance ........................................................... 50

Tabel 3.12 Muatan faktor guidance ...................................................................... 51

Tabel 3.13 Muatan faktor opportunity for nurturance ......................................... 51

Tabel 3.14 Muatan faktor intrinsic motivation ..................................................... 52

Tabel 3.15 Muatan faktor setelah pembebasan extrinsic motivation ................... 53

Tabel 3.16 Muatan faktor amotivation ................................................................. 54

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian .............................................................. 59

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .............................................................................. 60

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor .................................................................. 61

Tabel 4.4 Kategori Skor Variabel ....................................................................... 62

Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi ...................................................... 62

Tabel 4.6 Tabel ANOVA Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV .................... 63

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ............................................................................... 64

Tabel 4.8 Proporsi Varian untuk Masing-masing Independent Variabel ........... 67

Page 16: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................... 32

Gambar 3.1 Path Diagram Prokrastinasi Akademik .......................................... 46

Page 17: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Kuisioner Penelitian

Surat Izin Penelitian

Rekapitulasi Data Kelulusan Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Rekapitulasi Data Kelulusan Mahasiswa Angkatan 2008 dan 2009 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Analisis Konfirmatorik Prokrastinasi Akademik (Sebelum drop item)

Analisis Konfirmatorik Prokrastinasi Akademik (Setelah drop item)

Analisis Konfirmatorik Attachment

Analisis Konfirmatorik Social Integration

Analisis Konfirmatorik Reassurance of Worth

Analisis Konfirmatorik Reliable Alliance

Analisis Konfirmatorik Guidance

Analisis Konfirmatorik Opportunity for Nurturance

Analisis Konfirmatorik Intrinsic Motivation

Analisis Konfirmatorik Extrinsic Motivation (Sebelum drop item)

Analisis Konfirmatorik Extrinsic Motivation (Setelah drop item)

Analisis Konfirmatorik Amotivation

Descriptive Statistic

Model Summary

Anova

Coefficients

Model Summary masing-masing independent variabel

Page 18: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dipaparkan beberapa hal yaitu, latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

sehingga dapat hidup mandiri, produktif, bertanggung jawab, baik terhadap diri

sendiri, keluarga maupun masyarakat. Dalam hal ini pendidikan berperan sebagai

wadah pembudayaan dan pemberdayaan manusia yang berkembang menuju

kepribadian mandiri dan bertanggung jawab untuk membangun dirinya sendiri

dalam menjalani kehidupan.

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang pada nantinya akan

melahirkan mahasiswa yang diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat

mengembangkan ilmu dan professional sesuai dengan bidang keilmuannya.

Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan

pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas

perkuliahan karena salah satu aktifitas mereka adalah belajar, baik berkaitan

dengan belajar ilmu pengetahuan, berorganisasi, bermasyarakat dan belajar

menjadi pemimpin.

Page 19: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

2

Sikap sederhana yang perlu dimiliki oleh seorang mahasiswa adalah tekun

dan disiplin, memiliki tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban di kampus.

Tidak menunda-nunda pekerjaan salah satu bukti bahwa mahasiswa memiliki

sikap yang bertanggung jawab, efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas dan

memanfaatkan waktu yang ada.

Menunda-nunda suatu pekerjaan secara ilmiah disebut dengan

prokrastinasi. Sikap atau perilaku menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang

paling umum terjadi. Solomon dan Rothblum (1984) mendefinisikan prokrastinasi

sebagai kegiatan atau perilaku โ€œsia-siaโ€ dalam menunda tugas sampai titik dimana

seseorang mengalami ketidaknyamanan subjektif. Prokrastinasi merupakan

perilaku psikologis kompleks yang mempengaruhi setiap orang sampai tingkat

tertentu dan lainnya. Bagi beberapa orang hal itu bisa menjadi masalah kecil,

namun sebagian lainnya bisa menjadi sumber stres dan kecemasan. Prokrastinasi

terkait dengan manajemen waktu, dimana penunda sering tahu persis apa yang

harus mereka lakukan, bahkan jika mereka tidak dapat melakukannya.

Mahasiswa adalah populasi yang paling terkenal untuk terlibat dalam jenis

perilaku prokrastinasi pada ranah akademik. Mahasiswa yang tidak dapat

memanfaatkan waktunya dengan baik, membuat mereka sering menunda dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa. Hal ini mengakibatkan

mahasiswa menjadi terburu-buru dalam pengumpulan tugas perkuliahannya.

Perilaku prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa memiliki

dampak negatif pada bidang akademik. Dampak negatif menurut Burka dan Yuen

Page 20: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

3

(2008) adalah timbulnya konsekuensi internal seperti merasakan penyesalan, rasa

bersalah hingga putus asa atau merasa tidak berdaya, sedangkan konsekuensi

eksternal seperti mengalami kemunduran dalam hal akademik seperti penurunan

nilai akademik.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Solomon dan Rothblum (1984),

data pada frekuensi prokrastinasi dalam berbagai kegiatan akademik menyatakan

bahwa, 46% subjek melakukan prokrastinasi pada tugas menulis makalah, 27.6%

siswa melakukan prokrastinasi untuk belajar menghadapi ujian, 30.1%

prokrastinasi terjadi pada tugas membaca mingguan, dan sedikitnya subjek

melakukan prokrastinasi pada tugas administratif sebesar 10.6%, kehadiran pada

kelas 23.0% dan kegiatan sekolah secara umum sebesar 10.2%.

Adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai mengerjakan tugas

kuliah merupakan suatu indikasi dari perilaku menunda dan kelalaian dalam

mengatur waktu, pada akhirnya kebiasaan ini terbawa sampai mahasiswa tersebut

berada di tingkat akhir yakni melakukan penundaan dalam mengerjakan dan

menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Umumnya, mahasiswa diberikan waktu

untuk menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu satu semester atau sekitar enam

bulan. Kenyataannya, banyak mahasiswa yang memerlukan waktu lebih dari

enam bulan untuk mengerjakan skripsi. Berdasarkan data kelulusan yang

diperoleh dari PUSTIPANDA (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data)

pada 11 Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tercatat Fakultas

Adab dan Humaniora merupakan fakultas yang memiliki kelulusan terendah

peringkat 3, yakni hanya sebesar 31% mahasiswa yang telah memperoleh gelar

Page 21: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

4

sarjana dari mahasiswa angkatan tahun 2008 sampai tahun 2009. Rata-rata

mahasiswa pada Fakultas Adab dan Humaniora membutuhkan waktu diatas 18

bulan atau lebih dari tiga semester dalam menyelesaikan skripsi (PUSTIPANDA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). Hal ini kemungkinan adalah akibat dari

prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa dari awal masuk perkuliahan,

sehingga perilaku ini terbawa hingga mahasiswa tersebut berada ditingkat akhir.

Berdasarkan hasil wawancara informal terhadap 3 mahasiswa Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mahasiswa berpikir untuk

menunda mengerjakan tugas mereka dikarenakan banyak faktor, seperti tidak

mengerti tugas yang diberikan, tugas yang terlalu sulit, lebih memilih kegiatan

lain yang menyenangkan daripada mengerjakan tugas, bahkan menjadikan

tugasnya bukan sebagai prioritas utama. Hal ini yang membuat mahasiswa

mengerjakan tugasnya hingga bertemu dengan deadline dalam mengumpulkan

tugas. Ada mahasiswa yang menganggap deadline atau tenggat waktu akhir ini

sebagai tantangan mereka untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, ada juga

mahasiswa yang menjadi tertekan karena deadline tugas perkuliahannya tersebut.

Hambatan-hambatan tersebut dapat menimbulkan beban pada diri individu,

sehingga apabila beban tersebut dirasa sangat berat bagi individu hal ini akan

menimbulkan stres. Stres yang timbul seringkali menyebabkan individu

melakukan penundaan (Burka & Yuen, 2008).

Salah satu faktor yang mempengaruhi seorang mahasiswa melakukan

prokrastinasi akademik adalah dukungan sosial. Smet (1994) menyebutkan

sejumlah variabel yang diidentifikasi berpengaruh pada stres, yaitu variabel dalam

Page 22: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

5

kondisi individu (umur, jenis kelamin, faktor-faktor genetik, pendidikan, status

ekonomi, kondisi fisik). Karakteristik kepribadian (introvert-extrovert, stabilitas

emosi secara umum, hardiness, LOC), variabel sosial-kognitif (dukungan sosial

yang dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang dirasakan), hubungan dengan

lingkungan sosial (dukungan sosial yang diterima, integrasi dalam jaringan

sosial), dan strategi penanggulangan (coping). Menurut Kring et al. (2007), dari

banyak faktor tersebut salah satu faktor yang secara signifikan mengurangi efek

negatif dari stress adalah dukungan sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh Smet

(1994) bahwa salah satu faktor yang dapat mengubah pengalaman stres adalah

dengan mencari dukungan sosial.

Dalam penelitian Eggens et al. (2008) menemukan bahwa ada hubungan

jaringan personal dan dukungan sosial terhadap perilaku belajar dan harga diri

pada pelajar. Jaringan personal dan dukungan sosial dapat berfungsi sebagai

โ€œjaringan penyelamatโ€ yang membantu pelajar dalam penanggulangan stres dan

kesulitan-kesulitan selama masa belajar. Demaray dan Malecki (2002)

menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara penyesuaian dalam

kesuksesan akademis di perguruan tinggi dan persepsi mereka terhadap dukungan

sosial. Secara khusus, dukungan sosial dari orang tua dan teman-teman ditemukan

terkait dengan peningkatan prestasi akademik mahasiswa dan memiliki efek

positif pada kesejahteraan psikologis mereka. Burka dan Yuen (2008),

menyatakan bahwa prokrastinator mendorong diri mereka berlebihan, dan bahwa

perilaku biasanya terjadi pada keluarga yang meragukan kemampuan anaknya

untuk sukses. Harapan orangtua dan tingkat kritik yang tinggi biasanya

Page 23: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

6

berhubungan dengan jenis perfeksionisme sosial yang berkorelasi positif dengan

prokrastinasi (Pylchyl, Coplan, & Reide, 2002). Ferrari dan Olivette (1994)

menunjukan bahwa dinamika keluarga memainkan peran penting, meskipun tidak

langsung dalam prokrastinasi.

Selain dukungan sosial yang berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik

ada faktor lain yang ikut mempengaruhi yaitu motivasi self-determination.

Senecal, Koestner, dan Vallerand (1995) telah menunujukkan bahwa prokrastinasi

melibatkan pengetahuan seseorang yang sadar harus melakukan kegiatan seperti

membaca novel untuk kursus sastra, bahkan mungkin ingin melakukannya, namun

gagal memotivasi dirinya untuk melakukan aktifitas tersebut dalam jangka waktu

tertentu. Penundaan ini biasanya dilakukan pada saat memulai mengerjakan tugas

sampai mengalami keadaan sukar karena tidak segera memulai mengerjakan

tugasnya. Dalam penelitian mereka, mengindikasikan bahwa siswa yang memiliki

alasan intrinsik untuk menyelesaikan kuliah cenderung rendah melakukan

prokrastinasi, sedangkan siswa yang memiliki alasan ekstrinsik kecenderungan

melakukan prokrastinasi lebih tinggi. Tuckman (1998) memiliki anggapan bahwa

penunda sulit untuk memotivasi diri dan oleh karena itu, cenderung menunda

melakukan tugas-tugas sekolah dan belajar untuk ujian sampai saat-saat terakhir.

Mereka mungkin belajar untuk ujian tetapi tidak bisa bertahan lama dengan tugas

membaca.

Penelitian yang dilakukan oleh Lee (2005) menunjukkan bahwa siswa

yang termotivasi secara intrinsik yaitu terlibat dalam kegiatan untuk kesenangan

dan kepuasan pribadi, memiliki kecenderungan prokrastinasi yang rendah,

Page 24: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

7

sebaliknya siswa dengan amotivasi yang tinggi merasa tidak memiliki kontrol atas

proses belajarnya dan kecenderungan tinggi untuk melakukan prokrastinasi. Hasil

ini menunjukkan bahwa prokrastinasi adalah kecenderungan perilaku individu

terkait dengan motivasi self-determination.

Selanjutnya, menurut Orpen (1998), siswa yang melakukan prokrastinasi

terhadap tanggung jawab akademis mereka adalah fenomena yang berkaitan

dengan pembelajaran. Selama siswa mempelajari hal yang baru, jika termotivasi

secara internal dan membangun integrasi yang mendalam, siswa akan benar-benar

belajar dan siswa akan menguasai pelajaran. Dengan ketertarikan, kesenangan,

kenikmatan, dan keinginan untuk mempelajari lebih lanjut dalam hal materi

belajar atau mempelajari secara mendalam akan meningkat. Namun, siswa yang

tidak memperdalam pelajaran maka mereka akan lebih prokrastinasi. Mereka

tidak menikmati belajar, pelajaran yang sederhana dan dirasa mudah. Oleh karena

itu, siswa menunda-nunda karena emosi gelisah dan perasaan tidak

menyenangkan dialami selama tidak mendalami dalam belajar.

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena melihat kondisi atau

kenyataan pada Fakultas Adab dan Humaniora banyak mahasiswa yang

melakukan prokrastinasi akademik ataupun tertunda dalam penyelesaian studi,

sehingga perlu dicermati variabel-variabel apa yang menyebabkannya. Penelitian

ini menggunakan variabel dukungan sosial dan self โ€“ determination sebagai

prediktor untuk memprediksi prokrastinasi akademik.

Page 25: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

8

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai

dukungan sosial dan self-determination terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sehingga penulis membuat penelitian dengan judul โ€œpengaruh dukungan sosial

dan self-determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada

mahasiswa fakultas adab dan humaniora UIN syarif hidayatullah jakartaโ€.

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Untuk menjaga agar penelitian ini fokus dan tidak meluas, maka peneliti

membatasi masalah mengenai dukungan sosial dan self-determination terhadap

prokrastinasi akademik, sebagai berikut:

1. Prokrastinasi akademik yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

kecenderungan individu menunda untuk memulai maupun menyelesaikan

tugas, seperti tugas menulis makalah, belajar untuk menghadapi ujian, tugas

membaca, tugas administratif, menghadiri pertemuan dan tugas akademik

secara keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984).

2. Weiss (dalam Cutrona, 1987) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan

suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa

seseorang dicintai dan dihargai, disayang, untuk memberikan bantuan kepada

individu yang mengalami tekanan-tekanan dalam kehidupannya. Dukungan

sosial mencakup aspek attachment, social integration, reassurance of worth,

reliable alliance, guidance dan opportunity for nurturance.

Page 26: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

9

3. Self - determination yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

orientasi motivasi yang dimiliki individu dalam melakukan kegiatan

perkuliahan yang digambarkan sebagai tiga dimensi, yaitu: motivasi intrinsik,

motivasi ekstrinsik dan amotivasi. (Ryan & Deci, 2000)

4. Subjek penelitian ini dibatasi yakni mahasiswa pada Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dukungan sosial dan self-determination terhadap

perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan

Humaniora?

2. Apakah ada pengaruh attachment terhadap perilaku prokrastinasi akademik

pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

3. Apakah ada pengaruh social integration terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

4. Apakah ada pengaruh reassurance of worth terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

5. Apakah ada pengaruh reliable alliance terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

6. Apakah ada pengaruh guidance terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

Page 27: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

10

7. Apakah ada pengaruh opportunity for nurturance terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

8. Apakah ada pengaruh intrinsic motivation terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

9. Apakah ada pengaruh extrinsic motivation terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

10. Apakah ada pengaruh amotivation terhadap perilaku prokrastinasi akademik

pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan

self-determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mengetahui besarnya pengaruh aspek-aspek dukungan sosial dan self-

determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat, antara lain manfaat teoritis

dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat teoritis

a. Apabila penelitian ini membuktikan adanya pengaruh, maka diharapkan

hal ini dapat memberikan sumbangan untuk ilmu psikologi, terutama teori

Page 28: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

11

dalam bidang psikologi pendidikan dan psikologi sosial dengan

menunjukan bahwa dukungan sosial dan motivasi self-determination

berpengaruh terhadap perilaku prokrastinasi akademik.

b. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

penelitian lain yang ingin meneliti mengenai perilaku prokrastinasi

akademik sebagai referensi teoritis dan empiris.

1.4.2 Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan oleh praktisi yang

bergerak dalam dunia pendidikan dan psikologi pendidikan agar

memperoleh pengetahuan dan masukan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

b. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat membantu para pendidik

meningkatkan dukungan sosial dan self-determination pada mahasiswa

dalam aktivitas belajar agar perilaku prokrastinasi akademik menurun.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini menggunakan teknik penulisan American Psychological Assosiation

(APA) Style. Dan secara garis besar sistematika penulisan ini adalah:

BAB 1: PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan dan memaparkan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

Page 29: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

12

BAB 2: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, dipaparkan teori-teori yang berhubungan dengan isi

penelitian sebagai dasar pemikiran untuk membahas permasalahan dalam

penelitian skripsi, yaitu:

1. Prokrastinasi akademik: pengertian prokrastinasi akademik, jenis-jenis

prokrastinasi akademik, area tugas pada prokrastinasi akademik,

karakteristik prokrastinasi akademik, faktor-faktor yang

mempengaruhi prokrastinasi akademik, dan pengukuran prokrastinasi

akademik.

2. Dukungan sosial: pengertian dukungan sosial, dimensi-dimensi

dukungan sosial, dan pengukuran dukungan sosial.

3. Motivasi self-determination: pengertian motivasi self-determination,

dimensi-dimensi motivasi self-determination, dan pengukuran

motivasi self-determination.

4. Kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan beberapa hal yaitu populasi, sampel, teknik

pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional variabel,

instrumen pengumpulan data, uji validitas konstruk, metode analisis data,

dan prosedur penelitian.

Page 30: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

13

BAB 4: HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil

analisis deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil pengujian

hipotesis, pembahasan hasil pengujian hipootesis dan proporsi varians.

BAB 5: KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini berisi daftar bacaan yang digunakan sebagai dasar penelitian.

LAMPIRAN

Page 31: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang terdiri dari lima sub bab, yaitu

prokrastinasi akademik, dukungan sosial, self-determination, kerangka berpikir

dan hipotesis.

2.1 Prokrastinasi Akademik

2.1.1 Pengertian prokrastinasi akademik

Dalam Burka dan Yuen (2008) kata procrastinate adalah hasil gabungan di antara

dua kata dalam bahasa Latin yaitu โ€œproโ€ yang berarti maju, ke depan, lebih

menyukai dan โ€œcratinusโ€ yang berarti besok. Jadi dari asal katanya, prokrastinasi

adalah lebih suka melakukan pekerjaannya besok. Prokrastinasi melibatkan

kesadaran bahwa seseorang harus melakukan suatu aktivitas dan mungkin ingin

melakukan sesuatu, namun gagal memotivasi diri untuk melakukan dalam waktu

yang diinginkan atau diharapkan (Senecal, Koestner, & Vallerand, 1995).

Steel (2007) menjelaskan definisi prokrastinasi adalah โ€œto voluntarily

delay an intended course of action despite expecting to be worse-off for the delayโ€

yang artinya, prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang

diinginkan walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan

dampak buruk.

Prokrastinasi menurut Ferrari et al. (2005) adalah penundaan yang sering

dilakukan ketika memulai atau menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Ferrari

juga menegaskan bahwa prokrastinasi adalah sebagai suatu penundaan yang tidak

perlu dilakukan untuk suatu tugas.

Page 32: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

15

Selanjutnya, Solomon dan Rothblum (1984) mengatakan:

โ€œProcrastination, the act of needlessly delaying tasks to the point of experiencing

subjective discomfort, is an all-too-familiar problemโ€. Pernyataan ini menjelaskan

bahwa suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan itu

dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja,

menimbulkan perasaan tidak nyaman, serta secara subyektif dirasakan oleh

seorang prokrastinator. Dalam kaitannya dengan lingkup akademik, prokrastinasi

dijelaskan sebagai kecenderungan perilaku menunda tugas-tugas akademik,

sebesar 46% pada menulis makalah, 27.6% pada persiapan ujian, 30.1% tugas

membaca mingguan, 10.6% menunda mengerjakan tugas-tugas administrasi

penting, 23% sering terlambat menghadiri pertemuan-pertemuan dalam

perkuliahan dan 10.2% menunda kegiatan sekolah secara umum.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai prokrastinasi akademik yang

dijelaskan di atas, dalam penelitian ini penulis menggunakan definisi prokrastinasi

akademik menurut Solomon dan Rothblum (1984) yang menyatakan bahwa

prokrastinasi adalah penundaan yang dilakukan pada tugas-tugas penting

dilakukan berulang-ulang secara sengaja, menimbulkan perasaan tidak nyaman,

serta secara subyektif dirasakan oleh seorang prokrastinator.

2.1.2 Karakteristik prokrastinasi akademik

1. Rendahnya self-regulation. Burka dan Yuen (2008) menemukan tiga

karakteristik yang memiliki ikatan statistika yang paling kuat dengan

prokrastinasi, yaitu adalah sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

16

a. Berniat untuk bertindak setelah meninggalkan kekosongan (intention

action gap), hal ini mengisyaratkan kegagalan seseorang untuk bertindak

sesuai dengan niatnya (walaupun seseorang yang melakukan

prokrastinasi merencanakan untuk bekerja lebih keras daripada oranng

lain).

b. Kurang bersifat hati-hati dan kurang sungguh-sungguh (low

conscientiousness), hal ini mengisyaratkan bahwa seseorang melarikan

diri dari tugas, mengalami kesulitan dalam merencanakan dan

ketekunan, mengalami motivasi yang rendah untuk berprestasi kecuali

jika bekerja menjadi kesibukan yang dikehendaki oleh dirinya sendiri

(instrically enganging).

c. Disiplin diri yang rendah (poor self-discipline), hal ini mengisyaratkan

pada kemampuan kontrol diri yang rendah dalam merencanakan dan

dalam pengaturan.

2. Rasa takut, cemas dan suasana hati. Steel (dalam Burka & Yuen, 2008)

menemukan faktor ini tidak terlalu kuat korelasi nya dengan prokrastinasi

daripada faktor pengaturan diri yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi

mereka tetap berhubungan. Suasana hati yang depresi dapat menyebabkan

prokrastinasi, karena rendahnya energi berhubungan dengan depresi dalam

mengambil tindakan. Depresi juga terkait dengan kepercayaan diri yang

rendah, dan antara kepercayaan diri yang rendah dan rendahnya self-efficacy

(membuat seseorang ragu untuk melakukan sesuatu dengan baik) telah

terbukti berkaitan dengan prokrastinasi.

Page 34: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

17

3. Ferrari, Johnson, dan McCown (1995) membagi prokrastinasi ke dalam dua

jenis, yaitu:

1. Dysfunctional procrastination, yaitu penundaan yang tidak bertujuan,

melewati waktu optimal pada tugas penting yang memiliki kemungkinan

yang tinggi dalam menyelesaikannya dan tidak memiliki alasan yang

masuk akal ketika melakukan penundaan.

2. Rational atau functional procrastination, yaitu perilaku penundaan yang

dimunculkan untuk aktivitas yang memiliki kemungkinan rendah terkait

dengan penyelesaian tugas atau penundaan mengerjakan tugas yang

bertujuan untuk memperoleh informasi yang lengkap dan akurat.

4. Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa prokrastinasi

akademik bisa terjadi pada enam area, yaitu:

1. Menulis makalah

Menulis makalah meliputi penundaan pelaksanaan kewajiban dalam

membuat tugas menulis, seperti makalah dan review jurnal.

2. Belajar untuk menghadapi ujian

Belajar untuk menghadapi ujian meliputi menunda belajar sampai mendekati

waktu ujian.

3. Tugas membaca

Tugas membaca mingguan meliputi penundaan untuk membaca buku atau

referansi yang berkaitan dengan tugas perkuliahan.

Page 35: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

18

4. Kinerja Administratif

Kinerja administratif seperti mengembalikan buku perpustakaan, mengisi

KRS (Kartu Rancangan Studi) dan membayar uang semester.

5. Menghadiri pertemuan

Menghadiri pertemuan meliputi penundaan dalam menghadiri perkuliahan.

6. Kinerja akademik secara keseluruhan

Kinerja akademik secara keseluruhan meliputi menunda mengerjakan atau

menyelesaikan tugas-tugas akademik yang berkaitan dengan perkuliahan

secara keseluruhan.

Sejalan dengan hal di atas, Burka dan Yuen (2008) mengemukakan bahwa

prokrastinasi akademik juga bisa terjadi pada beberapa area, antara lain:

menghadiri kelas, melakukan pekerjaan rumah, belajar untuk ujian, membuat

makalah, berbicara dengan guru atau penasihat, mendaftar keperguruan tinggi atau

untuk beasiswa, melakukan tugas-tugas birokrasi (membayar biaya sekolah,

membeli buku, dll), menyelesaikan persyaratan, memilih hal utama, belajar untuk

ujian masuk, membaca silabus untuk mengetahui kapan tugas jatuh tempo,

berkumpul dengan siswa lain, menelpon, menulis dan mengunjungi rumah,

mencari pekerjaan atau peluang magang, melamar program khusus, dan lain-lain.

2.1.3 Pengukuran prokrastinasi akademik

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur prokrastinasi akademik, yaitu:

Page 36: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

19

1. Tuckman Procrastination Scale (TPS). Alat ukur ini dikembangkan oleh

Tuckman (1991). Skala ini terdiri dari 16 item untu mengukur

kecenderungan prokrastinasi dalam menyelesaikan tugas kuliah.

2. Adult Inventory of Procrastination (AIP). Dalam penelitian Ferrari dan

Diaz-Moralez (2007) menggunakan alat ukur ini untuk mengukur persepsi

self-concept dan self-presentation seseorang yang melakukan

prokrastinasi. Skala ini terdiri atas 15 item dengan menggunakan skala

likert mulai dari satu (sangat tidak setuju) hingga tujuh (sangat setuju).

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur prokrastinasi akademik dengan

menggunakan alat ukur berdasarkan enam area tugas pada prokrastinasi akademik

dari Solomon dan Rothblum (1984) yaitu Procrastination Assessment Scale

Students (PASS) untuk mengukur kecenderungan prokrastinasi akademik. Adapun

enam area tugas prokrastinasi akademik tersebut adalah: menulis makalah, belajar

untuk menghadapi ujian, tugas membaca, kinerja administratif, menghadiri

pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan.

Peneliti memilih menggunakan alat ukur ini karena area yang diukur oleh alat

ukur ini sesuai dengan area prokrastinasi pada bagian pertama yang terdiri dari 18

item. Berdasarkan penelitian dari Ferrari (1989) didapat nilai test-retest reliabilitas

selama lebih dari enam minggu alat ukur ini adalah berkisar 0.74.

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik

Menurut Solomon dan Rothblum (1984) prokrastinasi disebabkan oleh beberapa

faktor, yaitu:

Page 37: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

20

a. Takut gagal (fear of failure)

Individu memiliki rasa takut terhadap faktor yang dapat menyebabkan

kegagalan sehingga mereka kurang percaya diri, depresi, adanya keyakinan

yang irasional, serta mengalami kecemasan.

b. Menghindari tugas

Berhubungan dengan perasaan negative terhadap tugas atau pekerjaan yang

dihadapi. Perasaan yang dibebani tugas yang terlalu berlebihan, ketidaksukaan

terhadap tugas, kurang semangat dalam mengerjakan tugas, adanya tekanan,

tidak adanya minat terhadap tugas yang diberikan dan kurang memiliki

kebiasaan kebiasaan belajar yang baik.

Selain itu, Steel (dalam Burka & Yuen, 2008) menjelaskan aspek lain yang

kuat mempengaruhi prokrastinasi ialah motivasi, ia juga mengusulkan empat

faktor yang mungkin meningkatkan kecenderungan menunda-nunda:

1. Kepercayaan diri yang rendah dalam kemampuan seseorang untuk berhasil;

2. Mengharapkan bahwa proses dan/atau hasil akan tidak menyenangkan;

3. Penghargaan itu terlalu jauh untuk dirasakan sebagai hal yang nyata atau

bermakna;

4. Kesulitan dalam pengaturan diri, termasuk impulsif dan mengalihkan

kemampuan.

Page 38: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

21

2.2 Dukungan Sosial

2.2.1 Pengertian dukungan sosial

Weiss (dalam Cutrona, 1987) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan

suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa

seseorang dicintai, dihargai dan disayang, untuk memberikan bantuan kepada

individu yang mengalami tekanan-tekanan dalam kehidupannya.

Dukungan sosial adalah informasi dari orang lain untuk dicintai dan

dipedulikan, dihormati dan dihargai, serta merupakan bagian dari komunikasi dan

kewajiban bersama. Dukungan sosial dapat berasal dari orangtua, pasangan,

keluarga, teman, lingkungan sosial dan masyarakat. Individu dengan dukungan

sosial yang tinggi akan cenderung dapat mengatasi stres ketika mereka

menghadapi pengalaman stress dan mungkin berhasil mengatasinya (Taylor,

2009).

Selanjutnya, menurut Uchino (dalam Sarafino & Smith, 2011) dukungan

sosial mengacu pada kenyamanan, peduli, harga diri, atau bantuan yang tersedia

untuk seseorang dari orang lain atau kelompok lain. Sedangkan menurut Cohen,

Underwood, dan Gottlieb (2000) istilah dukungan sosial merujuk pada sumber

daya sosial yang tersedia bagi seseorang atau yang benar-benar diberikan kepada

orang tersebut oleh orang yang bukan profesional baik berupa dukungan dalam

kelompok ataupun saling membantu antar individu. Orang dengan dukungan

sosial tinggi percaya bahwa mereka dicintai, dihargai, menjadi bagian dari

jaringan sosial, seperti keluarga atau komunitas organisasi, yang dapat membantu

saat dibutuhkan (Sarafino & Smith, 2011).

Page 39: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

22

Dari beberapa definisi diatas, dalam penelitian ini penulis menggunakan

definisi dukungan sosial menurut Weiss (dalam Cutrona, 1987) yang menyatakan

bahwa dukungan sosial merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari

individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai, dihargai dan disayang, untuk

memberikan bantuan kepada individu yang mengalami tekanan-tekanan dalam

kehidupannya.

2.2.2 Dimensi โ€“ dimensi dukungan sosial

Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) mengemukakan dimensi dukungan sosial

sebagai berikut:

1. Attachment (Kelekatan)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorangan

memperoleh kelekatan (kedekatan) emosional sehingga menimbulkan rasa

aman bagi yang menerima. Orang yang menerima dukungan sosial

semacam ini merasa tentram, aman, dan damai yang ditunjukkan dengan

sikap tenang dan bahagia. Sumber dukungan sosial semacam ini yang

paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau

anggota keluarga atau teman dekat atau sanak keluarga yang akrab dan

memiliki hubungan yang dekat.

2. Social Integration (Integrasi Sosial)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang untuk

memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya

untuk berbagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya

Page 40: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

23

rekreatif secara bersama-sama dan bisa menghilangkan perasaan

kecemasan walaupun hanya sesaat.

3. Reassurance of Worth (Adanya Pengakuan)

Pada dukungan sosial jenis ini seseorang mendapatkan pengakuan atas

kemampuan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau

lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari keluarga

atau lembaga/instansi atau sekolah/organisasi.

4. Reliable Alliance (Ketergantungan untuk dapat diandalkan)

Dalam dukungan sosial jenis ini, seseorang mendapat dukungan sosial

berupa bahwa nanti ada yang bisa diandalkan baik itu diri sendiri maupun

guru atau teman sebaya yang akan menolong ketika ada kesulitan.

5. Guidance (Bimbingan)

Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja ataupun

hubungan sosial yang memungkinkan orang mendapatkan informasi,

saran, atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini

bersumber dari guru, alim ulama dalam masyarakat, figure yang dituakan

dan juga orangtua.

6. Opportunity for Nurturance (Kesempatan untuk merasa dibutuhkan)

Suatu aspek dalam hubungan interpersonal adalah perasaan dibutuhkan

oleh orang lain. Dukungan ini menimbulkan perasaan dalam individu

bahwa ia bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain. Dukungan

sosial ini bersumber dari anak, cucu dan pasangan hidup.

Page 41: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

24

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengambil dimensi-dimensi dukungan sosial

dari Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) dengan enam dimensi dukungan

sosial, antara lain: Attachment (Kelekatan), Social Integration (Integrasi Sosial),

Reassurance of Worth (Adanya Pengakuan), Reliable Alliance (Ketergantungan

untuk dapat diandalkan), Guidance (Bimbingan) dan Opportunity for Nurturance

(Kesempatan untuk merasa dibutuhkan).

2.2.3 Pengukuran dukungan sosial

Dalam beberapa penelitian terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk

mengukur dukungan sosial, yaitu:

1. Social Support Questionnaire (SSQ). Alat ukur ini dikembangkan oleh

Sarason, I.G., Levine, H.M., dan Basham, R.B. (1983) alat ukur ini terdiri

dari 27 item dengan 5 point skala likert. Alat ukur ini mengukur tipe

kebutuhan dukungan sosial (emotional, interpersonal, dan material) dan

selanjutnya mengevaluasi kepuasan dukungan sosial yang diterima. Setiap

item di nilai dengan 5 poin tipe skala likert berkisar dari โ€œTidak Sama

Sekaliโ€ sampai โ€œBanyak Sekaliโ€.

2. Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) yang dikembangkan

oleh Malecki, Demaray, dan Elliot (2000) alat ukur ini terdiri dari 60 item

yang mengukur dukungan sosial dari 5 sumber: orangtua, guru, teman

sekelas, teman dekat dan pihak sekolah. Item dari CASSS memiliki

pernyataan seperti โ€œkedua orangtua saya, membantu dalam membuat

keputusanโ€ jawaban direspon dengan rating pada setiap item pada 2 aspek,

Page 42: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

25

aspek frekuensi dan aspek importance (kepentingan). Aspek frekuensi terdiri

atas 6 point skala likert yang berkisar dari โ€œTidak Pernahโ€ sampai โ€œSelaluโ€.

3. Social Provision Scale yang dikembangkan oleh Weiss (dalam Cutrona,

1987) alat ukur ini terdiri dari 24 item yang mengukur dimensi dukungan

sosial, yaitu: attachment, social integration, reliable alliance, reassurance

of worth, guidance dan opportunity for nurturance. Setiap item di nilai

dengan skala likert berkisar dari โ€œSangat Tidak Setujuโ€ sampai โ€œSangat

Setujuโ€.

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur dukungan sosial dengan

menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Weiss (dalam Cutrona, 1987) yang

mengemukakan adanya 6 dimensi dukungan sosial yang disebut sebagai โ€œSocial

Provision Scaleโ€, adapun komponen-komponen tersebut adalah: attachment

(kelekatan), social integration (integrasi sosial), reassurance of worth (adanya

aengakuan), reliable alliance (ketergantungan untuk dapat diandalkan), guidance

(bimbingan), dan opportunity for nurturance (kesempatan untuk merasa

dibutuhkan).

Penulis memilih untuk menggunakan alat ukur ini karena dimensi yang

diukur oleh alat ukur ini merupakan dimensi yang sesuai dengan teori dukungan

sosial yang digunakan pada penelitian ini. Alat ukur ini berjumlah 24 item dimana

masing-masing aspek dari dukungan sosial diukur oleh 4 item.

Berdasarkan penelitian dari Cutrona dan Russell (1987) didapat nilai reliabilitas

dari alat ukur ini berkisar dari 0.370 sampai 0.660 dengan menggunakan metode

Page 43: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

26

test-retest dan berdasarkan penelitian yang sama mengenai validitas dari alat ukur

ini, didapat nilai intercorrelations pada item dari 6 dimensi berkisar pada 0.100

sampai 0.510 dengan mean intercorrelation sebesar 0.270.

2.3 Self- Determination

2.3.1 Pengertian self- determination

Self-determination adalah teori yang berfokus pada level motivasi yang individu

miliki ketika melakukan kegiatan, serta alasan mengapa individu tersebut

termotivasi untuk melakukannya. Dalam teori ini, orientasi motivasi yang berbeda

berfungsi sebagai stimulus untuk melakukan kegiatan dan sejauh mana individu

ditentukan oleh makna dan kepentingan pribadi (Ryan & Deci, 2000b). Seseorang

yang tidak memiliki dorongan atau inspirasi dalam melakukan suatu kegiatan

dikarakteristikan tidak termotivasi, sedangkan seseorang yang bersemangat dan

aktif dalam melakukan suatu kegiatan dikarakteristikan termotivasi (Ryan & Deci,

2000a).

2.3.2 Dimensi - dimensi self-determination

Ryan dan Deci (2000a) mengidentifikasi tiga dimensi motivasi, untuk

menjelaskan alasan yang berbeda mengapa individu terlibat dalam kegiatan, yaitu:

1. Intrinsic motivation (motivasi intinsik)

Motivasi intrinsik adalah melakukan suatu kegiatan karena kepuasan yang

didapat dari melakukan suatu kegiatan tersebut, lebih dari pada memikirkan

konsekuensi yang mereka dapatkan karena kegiatan tersebut. Ketika seseorang

termotivasi secara intrinsik, mereka merasa senang dalam melakukan sesuatu

Page 44: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

27

dan menyukai tantangan bukan karena paksaan eksternal, tekanan, atau

imbalan.

2. Extrinsic motivation (motivasi ekstrinsik)

Motivasi ekstrinsik adalah melakukan setiap kegiatan karena untuk mencapai

hasil yang diinginkan, sehingga motivasi ekstrinsik ini berbeda dengan

motivasi intrinsik, yang melakukan kegiatan karena kenikmatan dalam

melakukan aktivitas, melainkan dari nilai instrumentalnya. Contohnya, siswa

mengerjakan PR hanya karena ia takut sanksi dari orangtua saat tidak

melakukannya, hal ini adalah motivasi eksternal karena siswa mengerjakan PR

untuk menghindari sanksi. Demikian pula, dengan mahasiswa yang

mengerjakan tugas kuliah karena secara pribadi dia percaya hal itu sangat

berharga ketika dia bekerja pada sebuah perusahaan nantinya, hal ini juga

disebut sebagai motivasi eksternal karena melakukan kegitan untuk nilai

instrumental bukan karena dia menemukan hal yang menarik.

3. Amotivation

Amotivasi adalah kurangnya niat seseorang dalam melakukan suatu kegiatan,

tidak memiliki arti sebab-akibat pribadi dalam melakukan suatu kegiatan.

Tidak menghargai apa yang dilakukan, merasa tidak kompeten bahkan tidak

percaya akan menghasilkan sesuatu yang diingkan.

Page 45: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

28

2.3.3 Pengukuran self-determination

Untuk mengukur self-determination dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

skala Academic Motivation Scale College Version (AMS- C 28). Skala dibuat

oleh Vallerand et al. (1992) berdasarkan dimensi self-determination yang

dikemukakan Ryan dan Deci (2000), yaitu intrinsic motivation, extrinsic

motivation dan amotivation. Dalam skala ini terdapat 28 item favorabel tentang

orientasi motivasi siswa. Skala ini menggunakan skala likert dengan rentang

mulai 1 (tidak sesuai sama sekali) sampai 5 (sangat sesuai). Namun peneliti

mengubah rentang skala menjadi 4 poin agar tidak ada nilai tengah yang

menyebabkan kecenderungan responden dalam menjawab. Alat ukur ini memiliki

nilai reliabilitas dari alat ukur ini berkisar dari 0.83 sampai 0.93.

2.4 Kerangka Berpikir

Prokrastinasi akademik pada mahasiswa sangat berpengaruh terhadap pencapaian

hasil belajar, karena prokrastinasi identik dengan bentuk kemalasan dalam

masyarakat. Banyak penelitian yang menemukan bahwa prokrastinasi akademik

berperan terhadap pencapaian akademis, maka prokrastinasi merupakan masalah

penting yang perlu mendapatkan perhatian karena berpengaruh bagi mahasiswa

itu sendiri berupa hasil yang tidak optimal dan bagi orang lain atau lingkungannya

(Solomon & Rothblum, 1984).

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi,

dituntut untuk menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang ditentukan. Baik

itu tuntutan dari orangtua yang ingin segera melihat putra-putrinya memperoleh

gelar yang dapat mereka banggakan, tuntutan dari pihak akademik, dorongan dari

Page 46: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

29

teman-teman, dosen, maupun keinginan diri sendiri. Tuntutan dorongan maupun

keinginan dari berbagai pihak ini akan mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam

memandang penyelesaian studi sesuai batas waktu yang ditentukan atau tidak.

Namun pada kenyataannya, untuk menyelesaikan studi tidaklah mudah,

untuk lulus dari pendidikan tingginya mahasiswa harus menghadapi berbagai

tantangan, kendala dan hambatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi

mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah pengelolaan waktu atau disiplin

waktu. Mengelola waktu berarti mengarah pada pengelolaan diri dengan berbagai

cara yang bertujuan untuk mengoptimalkan waktu yang dimiliki. Artinya

seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu yang tersedia sehingga

mencapai hasil yang memuaskan (Douglass dan Douglass, 1980). Dalam

penelitian ini, peneliti berfokus pada penanggulangan prokrastinasi akademik

dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya, dukungan sosial.

Dukungan sosial dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik, karena

banyaknya hambatan yang dialami mahasiswa selama proses perkuliahan,

mahasiswa membutuhkan orang lain untuk berdialog, mendapatkan nasihat, dan

membutuhkan dukungan dari orang terdekat. Dukungan sosial merupakan cara

untuk menunjukan kasih sayang, kepedulian dan penghargaan untuk orang lain.

Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa bahwa ia dicintai, dihargai,

berharga, dan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan sosialnya

(Sarafino, 1998). Kenyamanan psikis maupun emosional yang diterima individu

dari dukungan sosial akan dapat melindungi individu dari konsekuensi stres yang

menimpanya, sehingga individu dengan dukungan sosial yang tinggi akan

Page 47: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

30

memiliki pikiran yang lebih positif terhadap situasi yang sulit dan ketika stres

telah menurun diharapkan prokrastinasi akademik juga menurun. Menerima

berbagai jenis dukungan sosial dapat membantu seseorang secara langsung

menghilangkan, atau sedikitnya mengurangi akibat negatif dari situasi yang

menimbulkan stres, melalui dukungan sosial, setidaknya coping stres yang

maladaptif, seperti prokrastinasi akademik dapat dikurangi atau diganti dengan

coping stress yang lebih efektif. Menurut Weiss (dalam Cutrona, 1987) dukungan

sosial terbagi menjadi enam dimensi yaitu attachment (kelekatan), social

integration (integrasi sosial), reassurance of worth (adanya pengakuan), reliable

alliance (ketergantungan untuk dapat diandalkan), guidance (bimbingan) dan

opportunity for nurturance (kesempatan untuk merasa dibutuhkan). Peneliti

menduga semakin tinggi dukungan sosial yang dirasa individu maka akan

semakin rendah prokrastinasi akademik. Karena individu yang memiliki

dukungan sosial yang baik dari orang disekitarnya diharapkan mampu

menurunkan stress akibat hambatan atau kesulitan mahasiswa dalam menjalankan

perannya dan cenderung lebih mampu mengelola waktu dan cara belajarnya

dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya (Eggens et al.,

2008).

Self - determination juga di duga menjadi salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik. Self - determination yang dimaksud

di sini adalah individu yang menentukan sendiri dalam melakukan setiap kegiatan

(Ryan & Deci, 2000). Jika individu memiliki motivasi intrinsic dalam kegiatan

belajar, maka penentuan diri dalam mencapai tujuan yang ingin diraihnya akan

Page 48: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

31

menjadi lebih terarah. Karena alasan individu terlibat dalam kegiatan belajar

adalah mendapatkan kepuasan dan kesenangan saat belajar dan tidak ada

kecenderungan melakukan prokrastinasi akademik. Berbeda dengan individu yang

yang memiliki motivasi extrinsic dalam kegiatan belajar, alasan individu belajar

adalah karena hal-hal di luar individu seperti, individu kuliah karena ingin

mendapatkan ijazah agar memudahkan dalam memilih karir yang diinginkan,

kuliah sebagai bentuk kepatuhan terhadap orangtua, kuliah karena ingin

dipandang sebagai individu yang berprestasi, dan sebagainya. Kecenderungan

untuk melakukan prokrastinasi akademik pada tingkatan motivasi dalam bentuk

ini adalah tinggi. Selanjutnya, amotivasi adalah ketika individu merasa tidak

memiliki arti dalam melakukan kegiatan, tidak menghargai apa yang dilakukan,

bahkan merasa percaya tidak menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Jika individu

teridentifikasi memiliki amotivasi yang tinggi maka kemungkinan prokrastinasi

akademiknya pun tinggi.

Berdasarkan uraian kerangka berpikir, ringkasan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar bagan dibawah ini:

Page 49: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

32

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori diatas maka dirumuskan suatu hipotesis. Adapun yang

akan menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Page 50: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

33

Hipotesis Mayor : Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel dukungan

sosial (attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance,

guidance, dan opportunity for nurturance) dan variabel dari self-determination

intrinsic motivation, extrinsic motivation dan amotivation terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hipotesis Minor :

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari attachment terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari social integration terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan dari reassurance of worth terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan dari reliable alliance terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan dari guidance terhadap perilaku prokrastinasi

akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 51: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

34

H6 : Ada pengaruh yang signifikan dari opportunity for nurturance terhadap

perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan dari intrinsic motivation terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

H8 : Ada pengaruh yang signifikan dari extrinsic motivation terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

H9 : Ada pengaruh yang signifikan dari amotivation terhadap perilaku

prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 52: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

35

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan beberapa hal yaitu, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrumen

pengumpulan data, uji validitas konstruk, uji hipotesis dan prosedur penelitian.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif pada Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terdiri dari 2068 mahasiswa

(PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

Adapun sampel yang digunakan sebanyak 205 mahasiswa Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dimana kemungkinan setiap objek penelitian untuk terpilih

tidak dapat diketahui atau tidak dapat dihitung. Sampel yang diambil adalah

sampel yang telah memenuhi kriteria atau tujuan yang telah ditentukan peneliti,

dimana dalam penelitian ini kriteria sampel adalah mahasiswa Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti akan menyebarkan

kuesioner kepada mahasiswa yang peneliti temui di Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 10 variabel, yaitu prokrastinasi akademik,

attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance,

Page 53: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

36

opportunity for nurturance, intrinsic motivation, extrinsic motivation dan

amotivation.

Dalam penelitian ini, prokrastinasi akademik menjadi variabel terikat atau

dependent variable (DV). Sedangkan variabel bebas (independent variable) dalam

penelitian ini adalah:

1. Dukungan sosial, yang mencakup dimensi-dimensi sebagai berikut:

a. (X1) Variabel attachment

b. (X2) Variabel social integration

c. (X3) Variabel reassurance of worth

d. (X4) Variabel reliable alliance

e. (X5) Variabel guidance

f. (X6) Variabel guidance

2. Motivasi self-determination, yang mencakup dimensi-dimensi sebagai

berikut:

a. (X7) Variabel intrinsic motivation

b. (X8) Variabel extrinsic motivation

c. (X9) Variabel amotivation

3.1.2 Definisi operasional variabel

Berikut ini penjelasan definisi operasional masing-masing variabel dalam

penelitian ini:

1. Prokrastinasi akademik merupakan suatu kecenderungan individu

menunda menyelesaikan tugas mengarang, belajar ketika menghadapi

ujian, tugas membaca, melakukan kinerja administratif, sering terlambat

Page 54: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

37

dalam mengikuti pertemuan kelas dan menunda kinerja akademik secara

keseluruhan, yang diukur dengan skala Procrastination Assessment Scale

Students (PASS).

2. Dukungan sosial merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari

individu dengan persepsi bahwa mahasiswa dicintai, dihargai dan

disayang, dimana hal ini untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa

yang mengalami tekanan-tekanan dalam kehidupannya. Dukungan sosial

terdiri dari 6 dimensi, yaitu:

a. Attachment adalah individu yang memiliki hubungan dekat dengan

orang lain dan memiliki ikatan emosional yang kuat, dimana skor

attachment diperoleh dari alat ukur the social provision scale.

b. Social integration adalah individu yang memiliki peran dalam

lingkungan sosial dan adanya kelompok yang memiliki kesamaan

minat dan keyakinan, dimana skor social integration diperoleh dari

alat ukur the social provision scale.

c. Reassurance of worth adalah pengakuan atas kemampuan yang

dimiliki individu dan penghargaan atas kemampuan yang dimiliki,

dimana skor reassurance of worth diperoleh dari alat ukur the social

provision scale.

d. Reliable alliance adalah individu memiliki seseorang yang dapat

diandalkan dan menjadi seorang yang dapat diandalkan, dimana skor

reliable alliance diperoleh dari alat ukur the social provision scale.

Page 55: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

38

e. Guidance adalah individu memiliki orang lain yang dapat dipercaya

dan ada pihak yang membimbing, dimana skor guidance diperoleh dari

alat ukur the social provision scale.

f. Opportunity for nurturance adalah individu merasa dibutuhkan orang

lain dan merasa bertanggung jawab bagi kesejahteraan orang lain,

dimana skor opportunity for nurturance diperoleh dari alat ukur the

social provisions scale.

3. Self - determination merupakan motivasi penentuan diri mahasiswa dalam

menjalankan seluruh kegitan perkuliahan. Self - determination terdiri dari

3 dimensi, yaitu:

a. Intrinsic motivation adalah individu merasa puas dan senang ketika

menjalankan kegiatan, dimana skor intrinsic motivation diperoleh dari

alat ukur academic motivation scale college version (AMS- C 28).

b. Extrinsic motivation adalah individu yang melakukan kegiatan karena

pengaruh eksternal seperti hadiah dan hukuman dari orang sekitar,

dimana skor extrinsic motivation diperoleh dari alat ukur academic

motivation scale college version (AMS- C 28).

c. Amotivation adalah individu ketika melakukan suatu kegiatan merasa

bahwa dirinya membuang-buang waktu, dimana skor amotivation

diperoleh dari alat ukur academic motivation scale college version

(AMS- C 28).

Page 56: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

39

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode skala sebagai alat pengumpul

data, yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh jawaban dari

responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini memakai skala model

likert. Pernyataan (item) dalam skala model likert ini terdiri dari pernyataan

positif (favorable) dan negatif (unvaforable). Instrumen pengumpulan data yang

digunakan berupa kuesioner. Dalam penelitian ini terdapat tiga alat ukur yaitu

skala prokrastinasi akademik, skala dukungan sosial, dan skala motivasi self-

determination. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing alat ukur tersebut.

1. Skala prokrastinasi akademik

Dalam pengukuran prokrastinasi akademik, penelitian ini menggunakan

procrastination assessment scale-student (PASS) yang dikembangkan oleh

Solomon dan Rothblum (1984). Alat ukur ini dibagi menjadi dua bagian, pada

bagian pertama mengukur prevalensi prokrastinasi dalam enam bidang

akademik dan pada bagian kedua menilai alasan untuk menunda-nunda. Sesuai

dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti hanya menggunakan satu skala dari

PASS yaitu skala bagian pertama. Alasan peneliti hanya menggunakan bagian

pertama dari alat ukur PASS karena dibagian pertama ini mengukur seberapa

tinggi atau rendahnya seseorang melakukan prokrastinasi akademik, sedangkan

dibagian kedua dari alat ukur PASS mengukur seberapa besar pengaruh alasan

seseorang melakukan prokrastinasi akademik.

Pada skala bagian pertama, terdiri dari enam indikator (mengerjakan tugas

makalah, belajar sebelum ujian, tugas membaca mingguan, tugas administratif,

Page 57: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

40

menghadiri perkuliahan, dan tugas akademik secara keseluruhan). Skala ini

terdiri dari item favorabel dan unfavorabel dengan jumlah 18 item dan dalam

pengisiannya alat ukur ini menggunakan skala likert dengan rentangan lima

poin, yaitu mulai dari satu (tidak pernah prokrastinasi) sampai lima (selalu

prokrastinasi). Namun, dalam penelitian ini peneliti mengubah rentangan skala

menjadi empat poin dengan pertimbangan agar tidak ada kecenderungan

jawaban pada skala di tengah-tengah atau ragu-ragu. Pilihan jawaban untuk

skala prokrastinasi akademik terdiri dari empat macam, yaitu:

1. S, apabila subjek merasa Selalu atas pernyataan yang diberikan.

2. HS, apabila subjek merasa Hampir Selalu atas pernyataan yang

diberikan.

3. HTP, apabila subjek merasa Hampir Tidak Pernah atas pernyataan yang

diberikan.

4. TP, apabila subjek merasa Tidak Pernah atas pernyataan yang diberikan.

Dalam setiap jawaban, peneliti memberikan nilai atau bobot tertentu sebagaimana

terdapat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Bobot Nilai Tiap Jawaban Pada Skala Prokrastinasi Akademik Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable

(S) Selalu 4 1

(HS) Hampir Selalu 3 2

(HTP) Hampir Tidak Pernah 2 3

(TP) Tidak Pernah 1 4

Adapun blueprint dari skala prokrastinasi akademik yang disajikan pada tabel

3.2 di bawah ini:

Page 58: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

41

Tabel 3.2

Blueprint Skala Prokrastinasi Akademik

2. Skala Dukungan Sosial

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur dukungan sosial dengan menggunakan

alat ukur yang diadaptasi dari Weiss (dalam Cutrona, 1987) yang

mengemukakan adanya 6 (enam) dimensi dukungan sosial yang disebut sebagai

โ€œThe Social Provision Scaleโ€, adapun dimensi-dimensi tersebut adalah:

Attachment (Kelekatan), Social Integration (Integrasi Sosial), Reassurance of

Worth (Adanya Pengakuan), Reliable Alliance (Ketergantungan untuk dapat

diandalkan), Guidance (Bimbingan), dan Opportunity for Nurturance

(Kesempatan untuk merasa dibutuhkan). Skala ini terdiri dari 24 item dengan

model likert skala 1 sampai 4 (Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, dan

Sangat Setuju).

Tabel 3.3

Bobot Nilai Tiap Jawaban Pada Skala Dukungan Sosial

Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable

(STS) Sangat Tidak Setuju 1 4

(TS) Tidak Setuju 2 3

(S) Setuju 3 2

(SS) Sangat Setuju 4 1

Adapun blueprint dari skala dukungan sosial yang disajikan pada tabel 3.4 di

bawah ini:

Variabel Indikator Item

Jumlah F UF

Prokrastinasi

akademik

Menunda menulis makalah 3 1,2 3

Menunda belajar untuk menghadapi ujian 5 4,6 3

Menunda tugas membaca mingguan 7,8 9 3

Menunda kinerja administratif 10,11 12 3

Menunda menghadiri pertemuan 13,14 14 3

Menunda kinerja akademik secara

keseluruhan

16,17 18 3

Jumlah 10 8 18

Page 59: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

42

Tabel 3.4

Blueprint Skala Dukungan Sosial

No. Dimensi Indikator Item Jumlah

F UF

1. Attachment - Memiliki hubungan yang

dekat dengan orang lain

- Adanya ikatan emosional

yang kuat

11

17

2,21 4

2. Social

Integration

- Peran dalam lingkungan

sosial

- Memiliki kelompok dengan

kesamaan minat dan

keyakinan

5

8

22

14

4

3. Reassurance

of Worth

- Pengakuan atas kemampuan

yang dimiliki

- Penghargaan atas

kemampuan yang dimiliki

13,20

6,9

4

4. Reliable

Alliance

- Memiliki seseorang yang

dapat diandalkan

- Menjadi seseorang yang

dapat diandalkan

1,23

18

10

4

5. Guidance - Memiliki orang lain yang

dapat dipercaya

- Ada pihak lain yang

membimbing

12,16

19

3

4

6. Opportunity

for Nurturance

- Merasa dibutuhkan oleh

orang lain

- Bertanggung jawab bagi

orang lain

4,15

7

24 4

Jumlah 13 11 24

3. Skala self - determination

Self - determination diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Vallerand et al. (1992) yaitu Academic Motivation Scale

(AMS- C 28) College Version. Instrumen ini terdiri 3 dimensi, adapun 3

dimensi yang dimaksud adalah intrinsic motivation, extrinsic motivation dan

amotivation. Skala ini hanya berisi item favorabel yang diukur dengan 28 item

pernyataan dan dalam pengisiannya alat ukur ini menggunakan skala likert

dengan rentangan tujuh poin, yaitu mulai dari satu (sangat tidak setuju) sampai

tujuh (sangat setuju). Namun, dalam penelitian ini peneliti mengubah

Page 60: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

43

rentangan skala menjadi empat poin dengan pertimbangan agar tidak ada

kecenderungan jawaban pada skala di tengah-tengah atau ragu-ragu. Pilihan

jawaban untuk skala ini terdiri dari empat macam, yaitu:

1. STS, apabila subjek merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

yang diberikan.

2. TS, apabila subjek merasa Tidak Setuju dengan pernyataan yang

diberikan.

3. S, apabila subjek merasa Setuju dengan pernyataan yang diberikan.

4. SS, apabila subjek merasa Sangat Setuju dengan pernyataan yang

diberikan.

Adapun blueprint dari skala self-determination yang disajikan pada tabel 3.5

di bawah ini

Tabel 3.5

Blueprint Skala Academic Motivation Scale (AMS-C 28) College Version

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam

Page 61: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

44

penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan

bantuan software Lisrel 8.70. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan

kriteria hasil CFA yang baik adalah (Umar, 2011):

1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat nilai Chi-Square

yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan (P>0,05) berarti semua

item hanya mengukur satu faktor saja. Namun jika nilai Chi-Square signifikan

(P<0,05), maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran yang

diuji sesuai dengan langkah kedua berikut ini.

2. Jika nilai Chi-Square signifikan (P<0,05), maka dilakukan modifikasi model

pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan

pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item mengukur selain konstruk yang ingin

diukur, item tersebut juga mengukur hal yang lain (mengukur lebih dari satu

konstruk/multidimensional). Jika setelah beberapa kesalahan pengukuran

dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model yang fit,

maka model terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya.

3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan

melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai

koefisien positif. Apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai

dengan sifat item, yang bersifat positif (favourable).

4. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk

mendapatkan faktor skornya. Skor faktor dihitung untuk menghindari estimasi

bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan skor faktor ini tidak

Page 62: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

45

menjumlahkan item-item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true

score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang

bermuatan positif dan signifikan Adapun rumus T Score yaitu:

Tscore = (10 x faktor skor) + 50

Keterangan: 10 adalah nilai standar deviasi dan 50 adalah nilai mean.

Langkah terakhir setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T

skor, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan

regresi.

3.4.1 Uji validitas konstruk prokrastinasi akademik

Pertama-tama, diteliti apakah 18 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur prokrastinasi akademik. Dari hasil analisis CFA dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=463.61, df=135, P-

value=0.00000, RMSEA=0.109 dan dengan muatan faktor masing-masing item

seperti yang tergambar dalam tabel 3.6. dibawah ini:

Tabel 3.6

Muatan Faktor Prokrastinasi Akademik Sebelum Dilakukan Pembebasan

Item No. Item Lambda Standar Error T-Value Signifikan

1 0.26 0.07 3.55 V

2 0.15 0.07 2.04 V

3 0.08 0.07 1.10 X

4 0.41 0.07 5.52 V

5 0.40 0.07 5.81 V

6 0.48 0.07 6.90 V

7 0.07 0.07 0.94 X

8 0.41 0.07 5.70 V

9 0.56 0.07 7.92 V

10 0.37 0.07 5.22 V

11 0.45 0.07 6.57 V

12 0.30 0.07 4.04 V

13 0.56 0.07 8.48 V

14 0.66 0.07 9.41 V

15 0.38 0.07 5.34 V

16 0.52 0.07 7.64 V

17 0.12 0.07 1.73 X

18 0.65 0.07 8.98 V

Keterangan : tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

Page 63: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

46

Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model. Di mana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah

dilakukan 25 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-

Square=134.21, df=110, P-value=0.05820, RMSEA=0.033.

Gambar 3.1 Path Diagram Prokrastinasi Akademik

Page 64: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

47

Setelah didapat P-value > 0.05, dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat

diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu prokrastinasi

akademik. Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian

hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, berdasarkan muatan

faktor masing-masing item setelah dilakukan 25 kali pembebasan item, terdapat 3

item yang didrop, yaitu item no 3,7 dan 17. Item 3,7 dan 17 tidak signifikan

dikarenakan memiliki nilai koefisien t < 1.96. Dengan demikian, bobot nilai pada

item 3, 7 dan 17 tidak ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.

Berikut ini merupakan tabel muatan faktor prokrastinasi akademik setelah

dilakukan pembebasan item

Tabel 3.7

Muatan Faktor Prokrastinasi Akademik Setelah Dilakukan Pembebasan

Item

No. Item Lambda Standar Error T-Value Signifikan

1 0.33 0.07 4.69 V

2 0.15 0.07 2.10 V

4 0.39 0.07 5.25 V

5 0.41 0.07 6.03 V

6 0.47 0.07 6.78 V

8 0.39 0.07 5.43 V

9 0.59 0.07 8.33 V

10 0.35 0.07 4.84 V

11 0.40 0.07 5.84 V

12 0.37 0.08 4.89 V

13 0.57 0.07 8.62 V

14 0.62 0.07 8.84 V

15 0.40 0.07 5.65 V

16 0.53 0.07 7.93 V

18 0.67 0.07 9.16 V

Page 65: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

48

3.4.2 Uji validitas konstruk attachment

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala attachment, hasil analisis

CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=11.98,

df=2, P-value=0.00250, RMSEA=0.156. Setelah dilakukan 1 kali pembebasan

item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.18, df=1, P-value=0.66884,

RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk attachment. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti

pada tabel 3.8 dibawah ini:

3.4.3 Uji validitas konstruk social integration

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala social integration, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=16.88, df=2, P-value=0.00022, RMSEA=0.191. Setelah dilakukan 1 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.41, df=2, P-

value=0.52447, RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item

menunjukkan hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk social

Page 66: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

49

integration. Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 dibawah ini:

3.4.4 Uji validitas konstruk reassurance of worth

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala reassurance of worth, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=16.07, df=2, P-value=0.00032, RMSEA=0.186. Setelah dilakukan 2 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-

value=1.00000, RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk reassurance of worth.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 3.10 dibawah ini:

Page 67: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

50

3.4.5 Uji validitas konstruk reliable alliance

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala reliable alliance, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=18.37, df=2, P-value=0.00010, RMSEA=0.200. Setelah dilakukan 2 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-

value=1.00000, RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk reliable alliance.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 3.11 dibawah ini:

3.4.6 Uji validitas konstruk guidance

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala guidance, hasil analisis CFA

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=18.75, df=2, P-

value=0.00008, RMSEA=0.203. Setelah dilakukan 1 kali pembebasan item,

diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.22, df=1, P-value=0.63744,

RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk guidance Pengujiannya

Page 68: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

51

dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti

pada tabel 3.12 dibawah ini:

3.4.7 Uji validitas konstruk opportunity for nurturance

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala opportunity for nurturance,

hasil analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=11.48, df=2, P-value=0.00321, RMSEA=0.152. Setelah dilakukan 1 kali

pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.28, df=1, P-

value=0.59561, RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk opportunity for nurturance

Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 3.13 dibawah ini:

Page 69: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

52

3.4.8 Uji validitas konstruk intrinsic motivation

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala intrinsic motivation, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=405.31, df=54, P-value=0.00000, RMSEA=0.179. Setelah dilakukan 24

kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=41.79, df=30, P-

value=0.07460, RMSEA=0.044.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa 12 item benar mengukur konstruk intrinsic motivation Pengujiannya

dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti

pada tabel 3.14 dibawah ini:

Tabel 3.14

Muatan faktor intrinsic motivation

No. Item Lambda Standar Error T-Value Signifikan

2 0.68 0.06 11.03 V

4 0.49 0.07 7.37 V

6 0.59 0.06 9.10 V

9 0.82 0.06 13.45 V

11 0.31 0.07 4.38 V

13 0.61 0.06 9.75 V

16 0.94 0.05 17.25 V

18 0.62 0.06 9.52 V

20 0.65 0.07 9.73 V

23 0.73 0.06 12.05 V

25 0.66 0.06 10.44 V

27 0.55 0.07 8.41 V

3.4.9 Uji validitas konstruk extrinsic motivation

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala extrinsic motivation, hasil

analisis CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=145.65, df=54, P-value=0.00000, RMSEA=0.091. Setelah dilakukan 7

Page 70: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

53

kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan Chi-Square=38.00, df=28, P-

value=0.09840, RMSEA=0.042.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item

menunjukkan hasil bahwa item 7 dan 15 tidak signifikan dan tidak dianalisis

dalam penghitungan faktor skor. Berikut ini merupakan tabel muatan faktor

extrinsic motivation setelah dilakukan pembebasan item. seperti pada tabel 3.15

dibawah ini:

Tabel 3.15

Muatan faktor setelah pembebasan extrinsic motivation

No. Item Lambda Standar Error T-Value Signifikan

1 0.38 0.08 4.46 V

3 0.21 0.08 2.50 V

8 0.23 0.09 2.64 V

10 0.63 0.08 8.02 V

14 0.30 0.08 3.68 V

17 0.43 0.08 5.28 V

21 0.41 0.08 5.07 V

22 0.51 0.08 6.35 V

24 0.59 0.08 7.43 V

28 0.32 0.08 3.79 V

3.4.10 Uji validitas konstruk amotivation

Dengan melakukan proses yang sama terhadap skala amotivation, hasil analisis

CFA dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=5.78, df=2,

P-value=0.05546, RMSEA=0.096. Setelah dilakukan 1 kali pembebasan item,

diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.37, df=1, P-value=0.54338,

RMSEA=0.000.

Pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item menunjukkan

hasil bahwa keempat item benar mengukur konstruk amotivation Pengujiannya

Page 71: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

54

dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti

pada tabel 3.16 dibawah ini:

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel dukungan sosial dan self-determination terhadap

variabel prokrastinasi akademik mahasiswa, penulis menggunakan metode

statistika karena datanya berupa angka-angka yang merupakan hasil pengukuran

atau perhitungan. Dalam hal ini berdasarkan hipotesis yang akan diukur, peneliti

menggunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik regresi berganda atau

Multiple Regression adalah teknik statistik yang membentuk model hubungan

antara variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas. Adapun persamaan

umum analisis regresi berganda ini adalah:

Keterangan :

Y : Prokrastinasi Akademik

a : Konstan intersepsi

b : Koefisien regresi

X1 : attachment

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+ b8X8 + b9X9 +e

Page 72: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

55

X2 : social integration

X3 : reassurance of worth

X4 : reliable alliance

X5 : guidance

X6 : opportunity for nurturance

X7 : intrinsic motivation

X8 : extrinsic motivation

X9 : amotivation

e : Residu

Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara prokrastinasi akademik mahasiswa dengan dukungan

sosial dan self-determination. Besarnya kemungkinan prokrastinasi akademik

mahasiswa yang disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan ditunjukkan oleh

koefisien determinasi berganda atau R2. R2 merupakan proporsi varian dari

prokrastinasi akademik mahasiswa yang dijelaskan oleh dukungan sosial dan

motivasi self-determination. Untuk mendapatkan nilai R2, digunakan persamaan

sebagai berikut:

R2 = ๐‘†๐‘†๐‘Ÿ๐‘’๐‘”

๐‘†๐‘†๐‘ฆ

Dari analisis Multiple Regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, di

antaranya:

Page 73: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

56

1. R2, yang menunjukkan proporsi varians (persentase varian) dari variabel

prokrastinasi akademik mahasiswa yang bisa diterangkan oleh variabel

dukungan sosial dan self-determination.

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien regresi yang signifikan menunjukkan dampak yang

signifikan dari dukungan sosial dan self-determination.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat

prediksi tentang berapa harga prokrastinasi akademik mahasiswa jika

dukungan sosial dan self-determination diketahui.

Kemudian untuk membuktikan apakah regresi prokrastinasi akademik

mahasiswa pada dukungan sosial dan self-determination signifikan, maka

digunakan uji F. Dari hasil uji F yang dilakukan, dapat dilihat apakah dukungan

sosial dan self-determination memiliki pengaruh terhadap prokrastinasi akademik

mahasiswa dengan rumus sebagai berikut :

F = R2/๐‘˜

(1โˆ’R2)/(๐‘โˆ’๐‘˜โˆ’1) , dengan df = k dan (N-k-1),

Keterangan:

k = jumlah IV

N = jumlah sampel

Selanjutnya, hipotesis minor dianalisa melalui penjelasan tentang apakah

terdapat pengaruh signifikan yang diberikan dukungan sosial dan self -

determination terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa, caranya adalah

Page 74: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

57

dengan dilakukan uji koefisien regresi dari tiap IV dan DV yang dianalisis. Uji

tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan dukungan

sosial dan self - determination signifikan terhadap prokrastinasi akademik

mahasiswa secara dimensional atau parsial.

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah IV memberikan kontribusi

terhadap DV. Sebelum didapatkan nilai t dari tiap IV, harus didapat dulu nilai

standard error estimate dari b (koefisien regresi) yang didapatkan melalui akar

Msres dibagi dengan SSx. Setelah didapatkan Sb barulah bisa dilakukan uji t, yaitu

hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri. Uji t akan dilakukan

sebanyak sebelas kali sesuai dengan variabel yang dianalisis. Uji t yang dilakukan

menggunakan rumusan sebagai berikut :

Di mana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error dari b.

Seluruh perhitungan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS

17.0.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Menentukan judul dan rumusan penelitian, mengumpulkan materi yang

membahas mengenai variabel penelitian, menentukan teori yang akan

digunakan.

2. Menentukan alat ukur yang akan disebarkan kepada responden penelitian,

yaitu skala prokrastinasi akademik, dukungan sosial, dan self-determination.

T = b / Sb

Page 75: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

58

3. Mengadaptasi dan memodifikasi alat ukur yang digunakan dalam penelitian,

yaitu alat ukur procrastination assessment scale student (PASS) yang disusun

oleh Solomon dan Rothblum (1984), alat ukur the social provision scale yang

disusun oleh Weiss (dalam Cutrona, 1987), menyusun alat ukur academic

motivation scale (AMS C-28) dikembangkan oleh Vallerand et al. (1992).

4. Mengajukan persetujuan kepada pembimbing mengenai alat ukur yang akan

digunakan.

5. Menentukan sampel penelitian yaitu mahasiswa aktif Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan teknik non-

probability sampling.

6. Meminta kesediaan responden memberikan waktu untuk menjadi partisipan

penelitian dengan menghubungi pihak yang bersangkutan.

7. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan pengambilan data dengan

menyebarkan angket kuesioner kepada responden-responden untuk pengisian

angket. Proses pengambilan data dilakukan sejak tanggal Januari 2015 sampai

dengan Februari 2015.

8. Setelah responden selesai mengerjakan skala, peneliti memberikan reward

sebagai ungkapan terima kasih karena telah berpartisipasi dalam penelitian.

9. Selanjutnya, setelah data yang dibutuhkan telah didapatkan peneliti memulai

menginput data dan melakukan pengolahan data serta pengujian terhadap data

yang sudah didapatkan. Kemudian, peneliti membuat interpretasi dari hasil

penelitian dan membuat kesimpulan dan saran untuk penelitan selanjutnya.

Page 76: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

59

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil analisis

deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis,

pembahasan hasil pengujian hipootesis dan proporsi varians.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang sampel penelitian,

maka pada bagian ini akan dijelaskan gambaran umum subjek penelitian

berdasarkan tingkatan semester dan jenis kelamin.

Dari tabel 4.1 dapat diuraikan jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 205

mahasiswa yang terdiri dari 65 mahasiswa (32%) dan 140 mahasiswi (68%).

Selanjutnya, subjek dalam penelitian ini berasal dari tingkatan kelas yang berbeda

yaitu 13 mahasiswa berada di semester 2 (6.3%), 19 mahasiswa berada di

semester 4 (9.2%), 22 mahasiswa semester 6 (10.7%), 83 mahasiswa semester 8

(40.4%), 61 mahasiswa semester 10 (29.7), 1 mahasiswa semester 12 (0.4%),

Page 77: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

60

semester 14 sebanyak 2 mahasiswa (0.9%) serta sebanyak 4 mahasiswa (1.9%)

berada di semester 16.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Pada tabel 4.2 digambarkan hasil deskriptif statistik dari variabel dalam penelitian

ini yang berisi nilai mean, standar deviasi (DV), nilai maksimum dan minimum

dari masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2.

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui pertama-tama bahwa nilai

minimum variabel prokrastinasi akademik adalah 21.30 dengan nilai maksimum =

74.06, mean = 49.9998, dan SD = 8.64146. Kedua, attachment memiliki nilai

minimum = 28.03, nilai maksimum = 61.46, mean = 50.0005, dan SD = 8.97618.

Ketiga, social integration memiliki nilai minimum = 34.18, nilai maksimum =

64.22, mean = 50.0005, dan SD = 6.44686. Keempat, reassurance of worth

memiliki nilai minimum = 22.93, nilai maksimum = 66.34, mean = 50.0000, dan

Page 78: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

61

SD = 8.60080. Kelima, reliable alliance memiliki nilai minimum = 30.59, nilai

maksimum = 64.81, mean = 49.9991, dan SD = 7.73115. Keenam, guidancce

memiliki nilai minimum = 25.99, nilai maksimum = 61.54, mean = 49.9989, dan

SD = 8.10659. Ketujuh, opportunity for nurturance memiliki nilai minimum =

29.39, nilai maksimum = 69.14, mean = 49.9996, dan SD = 6.79563. Kedelapan,

intrinsic motivation memiliki nilai minimum = 27.53, nilai maksimum = 65.97,

mean = 49.9997, dan SD = 9.32144. Kesembilan, extrinsic motivation memiliki

nilai minimum = 28.15, nilai maksimum = 75.32, mean = 50.0003, dan SD =

8.04554. Kesepuluh, amotivation memiliki nilai minimum = -3.20, nilai

maksimum = 33.14, mean = 9.9997, dan SD = 8.08692.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan

rendah. Untuk mendapatkan norma kategorisasi tersebut yaitu dengan

menggunakan pedoman sebagai berikut:

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Page 79: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

62

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahap ini, hipotesis diuji dengan teknik analisis berganda dengan

menggunakan software SPSS 17. Seperti yang telah disebutkan dalam bab 3,

dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable (DV) yang dijelaskan

oleh independent variable (IV), kemudian terakhir melihat signifikan atau

tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable (IV).

Langkah pertama, untuk melihat R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 80: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

63

Dari tabel 4.5, dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.776 atau

77.6%. Artinya proporsi varians dari prokrastinasi akademik yang dapat

dijelaskan oleh attachment, social integration, reliable alliance, reassurance of

worth, guidance, intrinsic motivation, extrinsic motivation dan amotivation adalah

sebesar 77.6%, sedangkan 22.4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar

penelitian ini. Hal ini terjadi dikarenakan ada banyak faktor yang mempengaruhi

seseorang berperilaku tertentu. Dalam hal prokrastinasi akademik, tentu ada

banyak yang memprediksi prokrastinasi akademik selain faktor yang digunakan.

Selanjutnya dianalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap

prokrastinasi akademik. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6.

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai p (probabilitas) pada kolom

paling kanan sebesar 0.000 < 0.05. Ini berarti hipotesis (mayor) nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan sosial

(attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance

opportunity for nurturance) dan dimensi self-determination (intrinsic motivation,

extrinsic motivation, amotivation) terhadap perilaku prokrastinasi akademik

ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari attachment, social integration,

Page 81: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

64

reassurance of worth, reliable alliance, guidance opportunity for nurturance,

intrinsic motivation, extrinsic motivation, dan amotivation terhadap perilaku

prokrastinasi akademik.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent

variable. Jika nilai t > 1.96, maka koefisien regresi tersebut signifikan yang

berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap prokrastinasi

akademik. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel 4.7.

Prokrastinasi akademik= - 1.928 โ€“ 0.018 Attachment + 0.066 Social Integration

โ€“ 0.020 Reassurance of Worth + 0.014 Reliable Alliance โ€“ 0.062 Guidance +

0.216 Opportunity for Nurturance + 0.004 Intrinsic Motivation + 0.700 Extrinsic

Motivation + 0.042 Amotivation.

Dari tabel 4.7, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang

dihasilkan, kita cukup melihat nilai p (probabilitas) pada kolom paling kanan

Page 82: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

65

(kolom ke-6), jika p < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan

pengaruhnya terhadap prokrastinasi akademik dan sebaliknya. Dari hasil di atas

ada dua koefisien regresi yang signifikan, yaitu Opportunity for Nurturance dan

Extrinsic Motivation, sedangkan sisa lainnya tidak signifikan. Hal ini menyatakan

bahwa dari sembilan independent variable hanya Opportunity for Nurturance dan

Extrinsic Motivation yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang

diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.018 pada variabel Attachment

dengan nilai Sig sebesar 0.702 (p > 0,05), yang berarti bahwa Attachment

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademik.

2. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.066 pada variabel Social

Integration dengan nilai Sig sebesar 0.203 (p > 0,05), yang berarti bahwa

Social Integration tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

prokrastinasi akademik.

3. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.020 pada variabel Reassurance

of Worth dengan nilai Sig sebesar 0.643 (p > 0,05), yang berarti bahwa

Reassurance of Worth tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

prokrrastinasi akademik.

4. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.014 pada variabel Reliable

Alliance dengan nilai Sig sebesar 0.750 (p > 0,05), yang berarti bahwa

Reliable Alliance tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

prokrastinasi akademik.

Page 83: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

66

5. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.062 pada variabel Guidance

dengan nilai Sig sebesar 0.233 (p > 0,05), yang berarti bahwa Guidance

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademik.

6. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.216 pada variabel Opportunity

for Nurturance dengan nilai Sig sebesar 0.000 (p < 0,05), yang berarti

bahwa Opportunity for Nurturance secara positif memiliki pengaruh

signifikan terhadap prokrastinasi akademik. Artinya semakin tinggi

Opportunity for Nurturance seseorang maka akan semakin tinggi pula

perilaku prokrastinasi akademiknya.

7. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.004 pada variabel Intrinsic

Motivation dengan nilai Sig sebesar 0.920 (p > 0,05), yang berarti bahwa

Intrinsic Motivation tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

prokrastinasi akademik.

8. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.700 pada variabel Extrinsic

Motivation dengan nilai Sig sebesar 0.000 (p < 0,05), yang berarti bahwa

Extrinsic Motivation secara positif memiliki pengaruh signifikan terhadap

prokrastinasi akademik. Artinya semakin tinggi Extrinsic Motivation

seseorang maka akan semakin tinggi pula perilaku prokrastinasi

akademiknya.

9. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.042 pada variabel Amotivation

dengan nilai Sig sebesar 0.337 (p > 0,05), yang berarti bahwa Amotivation

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademik.

Page 84: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

67

4.5 Proporsi Varians

Selanjutnya, dianalisa juga bagaimana penambahan proporsi varians yang

disumbangkan oleh attachment, social integration, reliable alliance, reassurance

of worth, guidance, opportunity for nurturance, intrinsic motivation, extrinsic

motivation dan amotivation terhadap prokrastinasi akademik. Pada tabel 4.8

kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu, kolom kedua

merupakan R2 yang dihasilkan setelah IV baru ditambahkan, kolom ketiga

merupakan penambahan proporsi varians DV yang disumbangkan oleh IV yang

baru dimasukkan dalam persamaan, kolom keempat adalah nilai F untuk menguji

signifikan atau tidaknya pertambahan varians oleh setiap IV, kolom DF adalah

derajat kebebasan IV untuk nilai F yang bersangkutan. Besarnya proporsi varians

pada prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 85: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

68

Dari tabel 4.8 didapatkan informasi sebagai berikut :

1. Variabel attachment memberikan sumbangan sebesar 0.5% terhadap

varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F Change = 1.035, df1 = 1 dan df2= 203 dengan Sig.F Change =

0.310 (p > 0,05).

2. Variabel social integration memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap

varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F Change = .507, df1 = 1 dan df2= 202 dengan Sig.F Change =

0.477 (p > 0,05).

3. Variabel reassurance of worth memberikan sumbangan sebesar 0.3%

terhadap varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak

signifikan dengan F Change = .666, df1 = 1 dan df2= 201 dengan Sig.F

Change = 0.416 (p > 0,05).

4. Variabel reliable alliance memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap

varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F Change = .027, df1 = 1 dan df2= 200 dengan Sig.F Change =

0.870 (p > 0,05).

5. Variabel guidance memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap varians

prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

Change = 4.89, df1 = 1 dan df2= 199 dengan Sig.F Change = 0.485 (p >

0,05).

6. Variabel opportunity for nurturance memberikan sumbangan sebesar

59.2% terhadap varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut

Page 86: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

69

signifikan dengan F Change = 297.140, df1 = 1 dan df2= 198 dengan

Sig.F Change = 0.000 (p < 0,05).

7. Variabel intrinsic motivation memberikan sumbangan sebesar 0%

terhadap varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak

signifikan dengan F Change = .009, df1 = 1 dan df2= 197 dengan Sig.F

Change = 0.926 (p > 0,05).

8. Variabel extrinsic motivation memberikan sumbangan sebesar 16.9%

terhadap varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut signifikan

dengan F Change = 147.472, df1 = 1 dan df2= 196 dengan Sig.F Change =

0.000 (p < 0,05).

9. Variabel amotivation memberikan sumbangan sebesar 0.01% terhadap

varians prokrastinasi akademik. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F Change = .927, df1 = 1 dan df2= 195 dengan Sig.F Change =

0.337 (p > 0,05).

Dengan demikian, terdapat dua dari sembilan IV yang sumbangan proporsi

variansnya signifikan terhadap prokrastinasi akademik, yaitu opportunity for

nurturance dan extrinsic motivation. Adapun besarnya proporsi varians yang

disumbangkan oleh opportunity for nurturance sebesar 59.2% dan extrinsic

motivation sebesar 16.9%.

Page 87: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

70

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji analisis data yang diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan

adalah ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan self-

determination terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan proporsi

varians keseluruhan, prokrastinasi akademik dipengaruhi attachment, social

integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity for

nurturance, intrinsic motivation, extrinsic motivation dan amotivation. Bila

dilihat per variabel, ada dua dimensi yang memberikan kontribusi signifikan

terhadap prokrastinasi akademik yaitu, opportunity for nurturance dari dimensi

dukungan sosial dan extrinsic motivation dari dimensi self - determination.

5.2. Diskusi

Hasil utama dalam penelitian ini didapatkan bahwa hipotesis penelitian diterima

karena terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan self-

determination terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini diperkuat oleh penelitian

Eggens et al. (2008) dengan judul The influencing of personal networks and

social support on study attainment of students in university education yang

menunjukkan bahwa dukungan sosial menjadi variabel yang berpengaruh

terhadap perilaku prokrastinasi akademik sebagai jaring penyelamat yang

Page 88: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

71

membantu individu dalam penanggulangan stres dan kesulitan โ€“ kesulitan selama

masa belajar. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Senecal et al. (2003)

yang memperkuat pengaruh self-determination terhadap prokrastinasi akademik

dengan judul role conflict and academic procrastination: a self-determination

perspective yang menunjukan bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena

rendahnya self-determination dalam hubungan interpersonal dan pendidikan yang

terkait dengan role conflict yang kemudian berhubungan dengan prokrastinasi

akademik.

Namun dalam penelitian ini dari sembilan independent variable

(attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance,

opportunity for nurturance, intrinsic motivation, extrinsic motivation dan

amotivation) yang diteliti, hanya ada dua yaitu opportunity for nurturance dan

extrinsic motivation yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

prokrastinasi akademik. Opportunity for nurturance memiliki arah yang positif

terhadap prokrastinasi akademik yaitu dengan nilai signifikansi 0.000 %, hal ini

menunjukan bahwa mahasiswa dengan opportunity for nurturance yang tinggi

juga mengakibatkan prokrastinasi akademik yang tinggi. Opportunity for

nurturance adalah perasaan dibutuhkan oleh orang lain dan lebih memilih untuk

bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain, maka dari itu, mahasiswa

cenderung lebih memilih untuk membantu orang lain daripada mengerjakan tugas

perkuliahan, dalam dunia perkuliahan mahasiswa ini mungkin terlibat dalam suatu

organisasi, sehingga mereka merasa bertanggung jawab akan tugasnya sebagai

anggota terhadap ketua organisasi yang pada akhirnya mahasiswa tersebut

Page 89: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

72

menunda mengerjakan tugas perkuliahannya. Selanjutnya, extrinsic motivation

yang juga memiliki arah positif terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai

signifikansi 0.000 %, hal ini juga menunjukan bahwa mahasiswa dengan extrinsic

motivation yang tinggi maka semakin tinggi pula prokrastinasi akademiknya.

Motivasi ekstrinsik adalah individu yang dalam melakukan kegiatan atau aktivitas

karena untuk mencapai hasil yang diinginkan, bukan karena individu tertarik pada

suatu kegiatan melainkan nilai instrumental yang ada pada kegiatan atau aktivitas

tersebut. Contohnya seperti, mahasiswa mengerjakan tugas kuliah karena takut

tidak lulus mata kuliah dan mengulang di semester depan. Mahasiswa ini tetap

mengerjakan tugas perkuliahan namun biasanya menunda hingga deadline yang

ditentukan.

Sedangkan lima variabel lain dari dukungan sosial yaitu, attachment,

social integration, reasuurance of worth, reliable alliance dan guidance dalam

penelitian ini tidak signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa kelekatan,

integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan untuk dapat diandalkan, dan

bimbingan tidak atau belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam proses

belajar. Hal ini dapat dikarenakan untuk membuktikan sebuah eksistensi individu

di dunia perkuliahan dengan cara mengambil kesempatan untuk merasa

dibutuhkan oleh orang lain lebih menarik minat individu dibandingkan

mengerjakan tugas perkuliahan.

Selanjutnya, dari dimensi motivasi self-determination juga hanya ada satu

variabel saja yang signifikan yaitu, extrinsic motivation, sedangkan dua dimensi

lainnya intrinsic motivation dan amotivation dalam penelitian tidak signifikan.

Page 90: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

73

Hasil penelitian ini berarti bahwa mahasiswa pada fakultas ini melakukan

prokrastinasi akademik bukan dipengaruhi oleh intrinsic motivation dan

amotivation. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa tidak memiliki minat atau

kepuasan yang di dapat dalam menjalankan kegiatan perkuliahan, tidak juga

amotivasi karena mahasiswa tidak seutuhnya merasa kurang kompeten dalam

menjalankan kegiatan perkuliahan.

Faktor yang juga menyebabkan ketujuh variabel dari dimensi dukungan

sosial dan self-determination tidak signifikan terjadi dikarenakan adanya beberapa

keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian. Antara lain partisipan yang kurang

serius saat mengisi skala sehingga respon menjadi tidak terpola, atau kondisi serta

situasi pada saat partisipan mengisi skala yang tidak kondusif menyebabkan

partisipan menjadi tidak konsentrasi dalam memberikan responnya, atau bisa juga

dikarenakan oleh banyaknya item dan tidak semua item mencakup konsep yang

bisa dimengerti secara jelas oleh partisipan.

Secara keseluruhan dalam penelitian ini, pengaruh keseluruhan IV

(attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance,

opportunity for nurturance, intrinsic motivation, extrinsic motivation dan

amotivation) terhadap DV (prokrastinasi akademik) sebesar 77.6%, sedangkan

22.4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hal ini

membuktikan bahwa masih banyak hal lain di luar penelitian ini yang ikut

mempengaruhi prokrastinasi akademik, yang demikian bisa terjadi karena dalam

penelitian ini hanya diteliti 9 IV saja, sehingga variabel lain yang mungkin ikut

berpengaruh tidak ikut diteliti.

Page 91: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

74

5.3 Saran

Pada bagian ini, saran dibagi menjadi dua, yaitu saran metodologis dan saran

praktis. Penulis memberikan saran secara metodologis sebagai bahan

pertimbangan untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Selain itu, peneliti juga

menguraikan saran secara praktis sebagai bahan kesimpulan dan masukan bagi

pembaca sehingga dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

5.3.1 Saran metodologis

1. Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Fakultas Adab dan

Humaniora, dimana fakultas tersebut menduduki peringkat ketiga terendah

kelulusannya pada angkatan 2008 dan 2009 di tahun 2014. Untuk

penelitian selanjutnya dapat dilakukan di fakultas dengan peringkat 1 atau

2 yang memiliki kelulusan terendah yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) dan Fakultas Ushuluddin.

2. Untuk penelitian selanjutnya, teori dukungan sosial bisa lebih di kaji, agar

dukungan sosial yang dimaksud sesuai dengan dukungan sosial yang

dibutuhkan dalam ranah akademik.

3. Pada penelitian ini, peneliti tidak membedakan prokrastinasi akademik

antara laki-laki dan perempuan, untuk penelitian selanjutnya disarankan

dapat dibedakan.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa opportunity for

nurturance dan extrinsic motivation secara signifikan mempengaruhi

prokrastinasi akademik, maka disarankan bagi mahasiswa agar mencari sumber

Page 92: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

75

dukungan sosial yang positif, yang bisa membantu mahasiswa dalam kemajuan

akademis, agar bisa meningkatkan motivasi yang dimiliki mahasiswa dalam

menjalankan aktivitas perkuliahan dan bisa membantu menghindari

prokrastinasi akademik.

Page 93: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

76

DAFTAR PUSTAKA

Burka, J. B., and Yuen, L. M. (2008). Procrastination, why you do it, what to do

about it now. America: Da Capo Press

Cohen, S., Underwood, L. G., Gottlieb, B. H. (2000). Social support measurement

and intervention: a guide for health and social scientists. New York:

Oxford University Press

Cutrona, C. E. & Russell, D. W. (1987). The provisions of social relationships and

adaptation to stress. Advances in personal relationships, 1, 37-67. ISBN:

0-89232-774-X

Cutrona, C. E. (1990). Stress and social support: In search of optimal matching.

Journal of Social and Clinical Psychology, 9, 3-14. DOI:

10.1521/jscp.1990.9.1.3

Demaray, M. K., & Malecki, C. K. (2002). Critical levels of perceived social

support associated with student adjustment. Social Psychology Quarterly,

17, 213-241. DOI: 10.1521/scpg.17.3.213.20883

Douglass, E. M. & Douglass, N. D. (1980). Manage your time, manage your

work, manage yourself. New York: Amacom

Eggens, L., Van Der Werf, M. P. C., & Bosker, R. J. (2008). The influence of

personal networks and social support on study attaintment of student

university education. Gronigen Institute for Educational Research. 55,

553-574. DOI: 10.1007/s10734-007-9074-4

Ferrari, J. R. & Olivette, M. J. (1994). Parental authority and the development of

female dysfunctional procrastination. Journal of Research in Personality,

28, 87-100. Retrieved from http:

http://users.ugent.be/~wbeyers/scripties2012/artikels/Ferrari%20&%20Ol

ivette_1994.pdf

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & Mc Cown, W. (1995). Procrastination and Task

Avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press

Ferrari, J. R., Oโ€™Callaghan, J., & Newbegin, I. (2005). Prevalence of

procrastination in the united states, united kingdom, and australia: arousal

and avoidance delays among adults. North American Journal of

Psychology. 7, 1-6. ISSN: 1527-7143

Kring, A. M., Davison, G. C., Neale, J. M., & Johnson, S. L. (2007). Abnormal

Psychology. Columbia: John Wiley & Sons, Inc

Page 94: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

77

Lee, E. (2005). The relationship of motivation and flow experience to academic

procrastination in university students. The Journal of Genetic Psychology.

166(1), 5-14. DOI: 10.3200/GNTP.166.1.5-15

Orpen, C. (1998). The causes and consequences of academic procrastination: a

research note. Westminster Studies in Education. 21, 73-75.

DOI: 10.1080/0140672980210107

Pychyl, T. A., Coplan, R. J., & Reid, P. A. M. (2002). Parenting and

procrastination: gender differences in the relations between

procrastination, parenting style and self-worth in early adolescence.

Personality and Individual Differences, 33, 271-285. Retrieved from http:

http://users.ugent.be/~wbeyers/scripties2012/artikels/Pychyl%20et%20al._

2002.pdf

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000a). Intrinsic and extrinsic motivations: classic

definitions and new directions. Contemporary Educational Psyvhology.

25, 54-67. DOI: 10.1006/ceps.1999.1020

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000b). Self-determination theory and the facilitation

of intrinsic motivation, social development, and well being. American

Psyvhologist. 55, 68-78. DOI: 10.1037/0003-066X.55.1.68

Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011). Health Psychology: Biopsychosocial

Interactions. United States of America: John Wiley & Sons, Inc

Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand, R. J. (1995). Self regulation and academic

procrastination.The Journal of Social Psychology. 135(5), 607-619.

Retrieved from http:

http://sdtheory.s3.amazonaws.com/SDT/documents/1995_SenecalKoestne

rVallerand_JSP.pdf

Senecal, C., Julien, E., & Guay, F. (2003). Role conflict and academic

procrastination: A self-determination perspective. European Journal of

Social Psychology. 33, 133-145. DOI: 10.1002/ejsp.144

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo

Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic procrastination: Frequency

and cognitive behavior correlates. Journal of Counselling Psychology, 31,

503-509. Retrieved from http:

http://rothblum.sdsu.edu/doc_pdf/procrastination/AcademicProcrastination

Frequency.pdf

Steel, P. (2007). The nature of procrastination: a meta-analytic and theoretical

review of quintessential self regulatory failure. Psychology Bulletin. 133,

65-94. DOI: 10.1037/0033-2909.133.1.65

Page 95: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ......PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-DETERMINATION TERHADAP PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF

78

Taylor, S.E. (2009). Health Psychology. New York : Mc Graw Hill

Tuckman, B. W. (1998). Using tests as an incentive to motivate procrastinators to

study. The Journal of Experimental Education. 66, 2. DOI:

10.1080/00220979809601400

Umar, J. (2011). Confirmatory factor analysis: Bahan ajar perkuliahan, tidak

dipublikasikan. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah

Pusat Teknologi dan Informasi Pangkalan Data. (2014). Rekapitulasi data

kelulusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta: PUSTIPANDA UIN

Pusat Teknologi dan Informasi Pangkalan Data. (2015). Rekapitulasi jumlah

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta: PUSTIPANDA UIN

Vallerand R. J., Bissonnette, R. (1992). Intrinsic, extrinsic and amotivational style

as predictors of behavior: a prospective study. Journal of Personality. 60,

3. DOI: 10.1111/j.1467-6494.1992.tb00922.x

Vallerand, R.J., et. al. (1992). Academic motivation scale (AMS-C 28) college

version: a measure of intrinsic, extrinsic, and amotivation in education.

Educational and Psychological Measurement, 52-53. DOI:

10.1177/0013164492052004025