pengaruh demosi, mutasi dan promosi jabatan …eprints.radenfatah.ac.id/3380/1/tyara rizki zanaria...
TRANSCRIPT
PENGARUH DEMOSI, MUTASI DAN PROMOSI JABATAN
TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PALEMBANG
TUGAS AKHIR
Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
Tyara Rizki Zanaria
1526100150
Program Studi D3 Perbankan Syari’ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah
dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat
haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan
kebahagiaan pada keduanya maka haruslah dengan ilmu”
(HR.Ibn Asakir)
PERSEMBAHAN
Ayah Irhanif dan Mama Asmarni tersayang atas segala pengorbanannya
dan senantiasa mendoakanku
Kakakku Rika Irsandi, Dila Irmalia, Heni Gustriyani, dan Kakak Iparku
Diannitha Liestari, Febi Habibi, Edward Okto Nugroho, Iki sayang kalian
semua.
Keponakan-keponakanku, tante sayang kalian semua
Teman terbaiku Ratih Khairunnisa dan Ulil Maunah
D3Perbankan Syariah Angkatan 2015
Almamaterku UIN Raden Fatah Palembang
vii
Serta semua yang berarti dalam hidupku dan yang selalu memberi
semangat saat masa-masa sulit di akhir perkuliahan
ABSTRAK
Motivasi Kerja adalah dorongan atau daya penggerak gairah kerja
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan
dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Demosi adalah
seorang karyawan yang dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih
rendah tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat
strukturalnya. Mutasi adalah penempatan seseorang pada tugas baru dengan
tanggung jawab, hierarki jabatan dan penghasilan yang relatif sama dengan
statusnya yang lama. Promosi jabatan adalah kepercayaan dan pengakuan
kemampuan serta kecakapan karyawan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih
tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh demosi, mutasi dan
promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan pada bank syariah mandiri
kantor cabang palembang, dengan variabel independen demosi, mutasi, promosi
jabatan dan variabel devenden motivasi kerja karyawan. Penelitian ini termasuk
pada jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode kuantitatif. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuisioner kepada 30 responden. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah sampling jenuh. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis
regresi linier berganda.
Hasil penelitian untuk pengaruh demosi terhadap motivasi yaitu thitung >
ttabel (2,387 > 2,05553) maka demosi berpengaruh signifikan terhadap motivasi,
untuk mutasi tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi yaitu thitung > ttabel
(0,773>2,05553), dan untuk promosi jabatan tidak berpengaruh signifikan
terhadap motivasi yaitu thitung > ttabel (1,789>2,05553), yang dalam hal ini adalah
motivasi kerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang, dan
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
viii
Kata Kunci : Demosi, Mutasi, Promosi Jabatan, Motivasi Kerja
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi
kemampuan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Pengaruh Demosi, Mutasi Dan Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang” guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di UIN
Raden Fatah Palembang program studi D3 Perbankan Syariah.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dan nasihat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, Phd, selaku Rektor UIN Raden
Fatah Palembang.
2. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Fatah Palembang.
3. Bapak Dinnul Alfian Akbar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D3
Perbankan Syariah.
4. Sekretaris Program Studi D3 Perbankan Syariah Ibu R.A.Ritawati, S.E., M.Si
5. Bapak Rudy Aryanto,S.Si,M.Si dan Ibu Lemiyana,S.E., M.Si selaku Dosen
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,
memberi, saran, bimbingan dan pengarahan yang sabar.
ix
6. Seluruh Dosen dan Staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Palembang.
7. Bapak M. Johan Wahyudi, selaku Branch Manager Kak Wahyu dan seluruh
karyawan Bank Syariah Mandiri KM 6.
8. Ayah Irhanif dan Mama Asmarni tercinta yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
9. Kakak - kakak tersayang Abang (Rika Irsandi), Uni Deh (Dila Irmalia) dan
Uni Cilik (Heni Gustriyani) yang selalu memberikan semangat kepada
penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
10. Sahabat terbaikku Ratih Khairunnisa dan Ulil Maunah, terima kasih banyak
untuk saran, motivasi, suka duka, kebersamaannya selama ini yang selalu ada
dan siap membantu ketika susah kapanpun itu.
11. Keluarga kecilku D3PS 4 2015. Semoga kita semua dimampukan untuk
menggapai cita-cita kita. Teman-teman, kita pasti mampu, Amin.
12. Teman-teman seperjuangan, khususnya keluarga besar D3 Perbankan
Syariah.
Semoga Allah SWT melimpahkkan rahmat-Nya kepada semua yang telah
berperan penting dalam membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Saran dan kritik sangan penulis harapkan untuk menjadikan tugas
ini lebih sempurna, Terimakasih.
Palembang, Juli 2018
x
Tyara Rizki Zanaria
1526100150
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
NOTA DINAS ................................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK …………………………………………..………….….….…… vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Batasan Masalah ………………………………………………. 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
E. Kegunaan Penelitian.................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan…………………………………………... 8
xi
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS . . 10
A. Demosi ........................................................................................ 10
1. Pengertian Demosi ................................................................. 10
2. Indikator Motivasi .................................................................. 10
B. Mutasi ......................................................................................... 12
1. Pengertian Mutasi ............................................................... 12
2. Tujuan Mutasi ………………………………………..…… 13
3. Jenis - jenis Mutasi ………………………………….……. 14
4. Landasan Pelaksanaan Mutasi ……………………….…… 15
5. Indikator Mutasi .................................................................. 16
C. Promosi Jabatan ……………………………………………….. 17
1. Pengertian Promosi Jabatan ................................................ 17
2. Dasar - dasar Promosi ......................................................... 18
3. Tujuan - tujuan Promosi ...................................................... 20
4. Indikator Promosi ................................................................ 22
D. Motivasi ...................................................................................... 24
1. Pengertian Motivasi ............................................................ 24
2. Tujuan Motivasi Kerja ........................................................ 25
3. Harapan Karyawan dan Teknik Pemberian Motivasi Kerj .. 25
4. Indikator motivasi ………………………………………… 27
E. Penelitian Terdahulu …………………………………………… 28
F. Kerangka Pemikiran ……………………………………………. 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
xii
A. Lokasi Penelitian ........................................................................ 36
B. Desain Penelitian ........................................................................ 36
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 36
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 37
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38
F. Variabel-variabel Penelitian ........................................................ 40
G. Definisi Operasional Variabel .................................................... 40
H. Instrumen Penelitian ................................................................... 43
I. Teknik Analisis Data .................................................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 50
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 50
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner ........................................ 50
2.Karakteristik Responden ....................................................... 50
B. Insrument Penelitian …………………………………..……..… 53
1. Uji Validitas ………………………………………………. 53
2. Uji Reabilitas ....................................................................... 55
C. Hasil Analisis Data ...................................................................... 59
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 59
2. Analisis Regresi Liniar Berganda ........................................ 64
3. Pengujian Hipotesis .............................................................. 66
D. Pembahasan Penelitian ............................................................... 69
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 73
A. Simpulan ..................................................................................... 73
xiii
B. Saran ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 74
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 31
Tabel II.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 32
Tabel II.3 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 33
Tabel III.1 Penentuan skor menggunakan skala likert ........................................ 39
Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 42
Tabel IV.1Profil Responden Berdasarkan Usia ................................................. 50
Tabel IV.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 51
Tabel IV.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ...................................... 51
Tabel IV.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................................. 52
Tabel IV.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ...................................... 52
Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 53
Tabel IV.7 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................... 55
Tabel IV.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................... 56
Tabel IV.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 58
xiv
Tabel IV.10 Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ……..…………..… 59
Tabel IV.11 Hasil Uji Liniearitas ........................................................................ 61
Tabel IV.12 Hasil Uji Heteroskedastisit ………………………………..…… 62
Tabel IV.13 Hasil Uji Multikoleniaritas .............................................................63
Tabel IV.14 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................64
Tabel IV.15 Hasil Uji t (Parsial) .........................................................................66
Tabel IV.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) .............................................68
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 34
Gambar IV.1 Normal Probability Plot ................................................................ 60
Gambar IV.2 Heteroskedastisit …………………………………………..…… 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan pada era reformasi yang serba kompetitif ini, baik
itu sosial maupun organisasi bisnis akan selalu dihadapkan terutama pada
permasalahan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerja, sumber daya
manusia tidak hanya unik dan berharga, tetapi sumber daya organisasi yang
paling penting. Tampaknya logis bahwa suatu organisasi akan mengeluarkan
banyak usaha untuk memperoleh dan memanfaatkan sepenuhnya sumber daya
tersebut. Upaya ini dikenal sebagai manajemen sumber daya manusia. MSDM
disebut juga penempatan pegawai dan manajemen personalia.1
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) meliputi semua kegiatan
yang terlibat dalam memperoleh, memelihara, dan mengembangkan sumber
daya manusia organisasi. Sebagai definisi menyiratkan, manajemen sumber
daya manusia dimulai dengan akuisisi mendapatkan orang untuk bekerja bagi
organisasi. Proses akuisisi dapat cukup kompetitif untuk beberapa jenis
karyawan yang memenuhi syarat. Selanjutnya, langkah-langkah harus diambil
untuk menjaga sumber daya berharga. Akhirnya, sumber daya manusia harus
dikembangkan untuk pencapaian yang optimal.2
1Pride Hughes Kapoor, Pengantar Bisnis Edisi 11, (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
hlm.356 2Ibid., hlm. 357
2
Didalam organisasi harus memastikan bahwa karyawan termotivasi,
motivasi yang tinggi berasal dari praktik manajemen yang efektif. Motivasi
(motivation) sebagai proses individual internal yang memberi energi,
mengarahkan, dan memelihara perilaku. Ini adalah “kekuatan” pribadi yang
menyebabkan untuk bertindak dengan cara tertentu.3
Motivasi sering, diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga
yang menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan
“driving force” seseorang, untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri yang tentu bisa berbeda
antara orang satu dengan yang lainnya. Motivasi diperlukan bagi karyawan
yang mengalami penempatan pegawai seperti demosi, mutasi dan promosi
jabatan.4
Demosi berarti bahwa seseorang, karena berbagai pertimbangan,
mengalami penurunan pangkat atau jabatan dan penghasilan serta tanggung
jawab yang semakin kecil. Dapat diartikan bahwa tidak ada seorang pegawai
pun yang senang mengalami hal ini. Demosi terjadi dikarenakan masalah
kedisiplinan, tidak jujur, serta tidak mampu mengerjakan tugasnya. Demosi
merupakan sejenis sanksi/hukuman bagi karyawan yang prestasi kerjanya
dinilai rendah oleh manajemen perusahaan.5
3Ibid., hlm 390
4Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama Publisher,
2008), hlm. 265 5Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2015),
hlm.172
3
Situasi lain yang ada kalanya berakibat pada demosi karyawan ialah
apabila kegiatan organisasi menurun, baik sebagai akibat faktor-faktor internal
maupun eksternal, tetapi tidak sedemikian gawatnya sehingga terpaksa terjadi
pemutusan hubungan kerja. Dalam hal demikian organisasi memberikan pilihan
kepada para karyawannya, yaitu antara demosi dengan segala akibatnya dan
pemutusan hubungan kerja dengan perolehan hak-hak tertentu seperti pesangon
yang jumlahnya didasarkan atau suatu rumus tertentu yang disepakati bersama.6
Mutasi atau pemindahan merupakan kegiatan dari pimpinan organisasi
untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain
yang dianggap setingkat atau sejajar. Mutasi adalah merupakan suatu kegiatan
rutin dari suatu organisasi untuk dapat melaksanakan prinsip “ the right man in
the right place” atau “orang tepat pada tempat yang tepat.”7
Suatu mutasi yang tidak dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi,
maka mutasi yang dijalankan tersebut tidak akan mempunyai arti lagi bahkan
mungkin justru akan merugikan organisasi yang bersangkutan dalam kaitan
menempatkan karyawan tersebut, sebenarnya pada saat seleksi telah berusaha
untuk melaksanakan prinsip “orang tepat pada tempat yang tepat” .8
Promosi salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu organisasi
atau perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat
6Ibid., hlm. 173
7Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2013), hlm. 67 8Ibid., hlm. 68
4
dasar manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi
yang dipunya pada saat ini. Kesempatan untuk maju di dalam organisasi sering
disebut sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti pemindahan dari
suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang
lebih tinggi.9
Meskipun telah disinggung bahwa manusia pada umumnya
menginginkan kemajuan dalam hidupnya, tidak berarti bahwa semua karyawan
mau dinaikkan pangkatnya. Ada karyawan yang tidak mau diangkat menjadi
“supervivor” misalnya. Beberapa sebab bisa disebutkan di sini mengapa
seseorang menolak untuk dinaikan pangkat. Pertama, perbedaan gaji yang
diterima mungkin dianggap tidak seimbang dengan tambahan tanggung jawab.
Kedua, mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk ke
kelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya. Ketiga, adalah faktor
“keamanan” yang dirasakan oleh karyawan yang di promosikan.10
Pekerja yang baru selalu menyangkut perubahan. Pada pekerjaan lama,
mereka (karyawan) telah mempunyai keahlian dan menguasai dan
menguasainya, sedangkan pada pekerjaan yang baru, selalu ada faktor-faktor
ketidakpastian. Meskipun tidak semua karyawan mau dipromosikan, tetapi pada
umumnya para karyawan menginginkan promosi ini.11
9Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama
Publisher,2008), hlm. 191 10
Ibid., hlm. 192 11
Ibid., hlm. 193
5
Bank syariah mandiri adalah lembaga perbankan di indonesia yang
mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya.
Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah
satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya diperbankan
indonesia. Bank syariah mandiri memiliki 737 kantor layanan diseluruh
indonesia dengan akses lebih dari 199.000 jaringan ATM.12
Sebagai salah satu perusahaan perbankan yang beroperasi di Indonesia,
Bank Syariah Mandiri, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Untuk mewujudkan tujuan Bank Syariah Mandiri penempatan
menjadi salah satu aspek penting karena merupakan proses yang
dipersyaratkan, sehingga diharapkan mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan
jabatan yang didudukinya.13
Penempatan karyawan dilakukan Bank Syariah Mandiri berupa demosi,
mutasi, dan promosi. Terjadinya perpindahan penempatan karyawan di Bank
Syariah Mandiri dibelatarbelakangi oleh banyak hal. Secara umum penempatan
karyawan lama pada jabatan yang baru dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dan memotivasi karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja, dengan
kelebihan keterampilan dan mengurangi kejenuhan karyawan yang mungkin
terjadi.14
12
www.banksyariahmandiri.co.id, diakses 3 April 2018 13
Nanang Rifai, “Pengaruh Ketetapan Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan
Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang”, Universitas Brawijaya, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen,2013 14
Safrina Hafifatur Rochmah, “Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Pada PT Bank `Muamalat Indonesia, TBK Cabang Jember”, Vol. 11,
No. 3 September 2017, hlm. 367-368
6
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dengan
judul Pengaruh Demosi, Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, yang menjadi permasalahan pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah demosi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada bank
syariah mandiri kantor cabang palembang ?
2. Apakah mutasi jabatan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada
bank syariah mandiri kantor cabang palembang ?
3. Apakah promosi jabatan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada
bank syariah mandiri kantor cabang palembang ?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terjadi
penyimpangan sasaran. Maka penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang
demosi, mutasi, dan promosi jabatan yang ada pada Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Palembang dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan.
7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah demosi berpengaruh terhadap motivasi kerja
karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang palembang.
2. Untuk mengetahui apakah mutasi jabatan berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang palembang.
3. Untuk mengetahui apakah promosi jabatan berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang palembang.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
Menginformasikan kepada Bank tersebut tentang demosi, mutasi dan
promosi jabatan dari manajemen SDM yang mereka kelola, sehingga mereka
dapat meningkatkan dan memberikan motivasi kerja kepada karyawan.
2. Secara praktis
1. Bagi penulis
Memberikan wawasan pengetahuan dan menjadi pembanding antara ilmu
yang diperoleh di bangku kuliah. Penelitian ini diharapkan mampu
menjadi media penerapan ilmu yang didapatkan penulis di bangku kuliah
ke dalam kehidupan praktis.
8
2. Bagi Lembaga (Bank Syariah Mandiri)
Bagi Bank Syariah Mandiri dapat dijadikan sebagai catatan bahwa
dengan memperhatikan Pengaruh Demosi, Mutasi dan Promosi Jabatan
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Palembang.
3. Bagi Pengembangan Keilmuan
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa
ataupun penelitian lebih lanjut yang melakukan penelitian serupa.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulis menyusun
sistematika penulisan sedemikian rupa antara lain sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis
Pada bab ini landasan teori uraian teori-teori yang akan digunakan
sebagai dasar untuk mendukung penelitian dari masalah yang
dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan
hipotesis.
9
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi tentang definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, populasi dan sampel penulisan, teknik pengumpulan
data, variabel-variabel penulisan dan instrumen penulisan.
BAB IV Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian, yaitu pengaruh demosi,
mutasi, dan promosi jabatan terhadap motivasi.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian keterbatasan dan
saran yang diharapkan adanya pemanfaat bagi pihak yang
bersangkutan dan bagi yang membaca.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Demosi
1. Pengertian Demosi
Demosi yaitu terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu
posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji,
tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya. Demosi jarang menimbulkan
hasil yang positif bagi seorang karyawan. Biasanya hal tersebut terjadi
karena masalah kedisiplinan, karyawan didemosi karena kinerja yang tidak
baik, atau karena ketidaktaatan terhadap disiplin kerja seperti terlalu sering
absen/tidak hadir.15
Demosi yaitu jika karyawan itu tidak dapat menyeselesaikan job
description, tidak disiplin, tidak jujur, serta tidak mampu mengerjakan tugas-
tugasnya. Tindakan ini dilakukan untuk menghindarkan kerugian- kerugian
bagi perusahaan, karena bagi perusahaan yang terpenting agar setiap
karyawan dapat mendatangkan keuntungan.16
Demosi berarti bahwa seseorang, karena berbagai pertimbangan,
mengalami penurunan pangkat atau jabatan dan penghasilan serta tanggung
15
Veithzal Rivai Zainal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Edisi
Ketiga, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2009), hlm.156 16
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2014), hlm.115
11
jawab yang semakin kecil. Dapat dipastikan bahwa tidak ada seorang
pegawai pun yang senang mengalami hal ini.17
Pada umumnya demosi dikaitkan dengan pengenaan suatu sanksi
disiplin karena berbagai alasan, seperti :
a. Penilaian negatif oleh atasan karena prestasi kerja yang tidak/kurang
memuaskan,
b. Perilaku pegawai yang disfungsional, seperti tingkat kemangkiran yang
tinggi,
Akan tetapi tidak sedemikian gawatnya sehingga yang bersangkutan
belum pantas dikenakan hukuman yang lebih berat seperti pemberhentian
tidak atas permintaan sendiri.18
2. Indikator Demosi
Indikator - indikator dari variabel demosi antara lain :19
a. Ketidakmampuan karyawan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab
yang diberikan perusahaan sehingga menghasilkan prestasi kerja yang
rendah.
17
Sondang P.Siangian, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : PT Bumi Aksara,
2015), hlm. 172 18
Ibid.,173 19
Noor Aini Pratitha.dkk, “Pengaruh Penerapan Promosi Dan Demosi Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Pada Master Kredit Cabang Medan”, Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, 2002
12
b. Rasionalisasi jumlah karyawan karena adanya program efektivitas dan
efisiensi dalam manajemen perusahaan.
c. Karena adanya permintaan secara pribadi dari karyawan yang
bersangkutan.
B. Mutasi
1. Pengetian Mutasi
Mutasi adalah penempatan seseorang pada tugas baru dengan tanggung
jawab, hierarki jabatan dan penghasilan yang relatif sama dengan statusnya
yang lama. Dalam hal demikian seorang pegawai ditempatkan pada satuan
kerja baru yang lain dari satuan kerja di mana seseorang selama ini
berkarya.20
Mutasi/transfer terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu
bidang tugas ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama baik
tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya. Mutasi bahkan
mungkin lebih bermanfaat bagi para karyawan, karena pengalaman kerja
mereka akan bertambah dan mempunyai keahlian baru dan dalam perspektif
yang berbeda mereka juga akan menjadi karyawan yang lebih baik sehingga
menjadi calon kuat untuk dipromosikan di masa mendatang.21
20
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2015), hlm. 171-172 21
Veithzal Rivai Zainal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Edisi
Ketiga, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2009), hlm.156
13
Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhuubungan dengan
proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan
tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang
bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat
memberikan prestasi kerja yang maksimal mungkin kepada organisasi.22
2. Tujuan Mutasi
Tujuan mutasi karyawan/pegawai menurut, yaitu sebagai berikut :23
a. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai;
b. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi
pekerjaan/jabatan;
c. Memperluas atau menambah pengetahuan pegawai;
d. Menghilangkan rasa bosan/ jemu terhadap pekerjaannya;
e. Memberikan perangsang agar pegawai mau berupaya meningkatkan karier
yang lebih tinggi;
f. Pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya;
g. Memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya;
h. Alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka;
i. Tindakan pengamanan yang lebih baik;
22
Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2012), hlm.68 23
Ibid., hlm. 80-81
14
j. Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai;
k. Mengatasi perselisihan antara sesama pegawai.
3. Jenis-jenis Mutasi
a. Mutasi atas keinginan tenaga kerja/pegawai.
Kadang-kadang pegawai secara spontanitas mengajukan keinginannya
untuk dipindahkan ke tempat kerja lain yang ada dalam lingkungan
organisasi. Berbagai alasan sering kali mereka kemukakan, misalnya tugas
dan pekerjaan yang saat ini mereka kerjakan kurang sesuai dengan
keinginannya, lingkungan kerja kurang menggairahkan, dan alasan-alasan
lainnya. Sering pula terjadi pegawai menginginkan pindah ketempat kerja
lain, tetapi kurang memiliki alasan yang tepat atas keinginan tersebut;
b. Mutasi atas kebijakan manajemen.
Manajemen SDM yang yang bijaksana akan memprogramkan
kegiatan ini, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Dalam jangka
pendek biasanya diperuntukan karena tuntutan yang mendesak, sedangkan
dalam jangka panjang dalam usaha menjaga kontituitas organisasi secara
makro.24
24
Ibid., hlm. 89
15
4. Landasan Pelaksanaan Mutasi
Terdapat tiga dasar/landasan pelaksanaan mutasi pegawai, yaitu :25
a. Merit System, adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan
yang bersifat ilmiah, objekif, dan hasil prestasi kerjanya. Merit system
atau career system ini merupakan dasar mutasi yang baik karena :
1) Output dan produktivitas kerja meningkat;
2) Semangat kerja meningkat;
3) Jumlah kesalahan yag diperbuat menurun;
4) Absensi dan disiplin pegawai semakin baik;
5) Jumlah kecelakaan akan menurun.
b. Seniority System, adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa
kerja, usia, dan pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan.
Sistem mutasi seperti ini tidak objektif karena kecakapan pegawai yang
dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu memangku
jabatan baru.
c. Spoil System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.
Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas
pertimbangan suka atau tidak suka (like or dislike).
25
Ibid., hlm. 121
16
5. Indikator-indikator Mutasi
Indikator - indikator dari variabel demosi antara lain 26
:
a. Frekuensi Mutasi
Frekuensi mutasi adalah tingkat keseringan pelaksanaan mutasi dalam
organisasi.
b. Alasan Mutasi
c. Ketetapan dalam melaksanakan mutasi yang disesuaikan dengan:
1) Kemampuan kerja pegawai.
2) Tingkat Pendidikan.
3) Lamanya masa menjabat.
4) Tanggung jawab atau beban kerja.
5) Kesenangan atau keinginan pegawai.
6) Kebijaksanaan atau peraturan yang berlaku.
7) Kesesuaian antara jabatan yang lama dan jabatan yang baru.
26
Arnimisari Juliana Ambarita, “Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai
Negeri Sipil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Pematang Siantar”, Kampus FISIP USU
Departemen Ilmu Administrasi Negar , Universitas Sumatera Utara. Vol. 8 No.2, hlm.528
17
C. Promosi Jabatan
1. Pengertian Promosi Jabatan
Promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan
ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam
hierarki jabatan yang lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.
Setiap pegawai mendambakan promosi karena dipandang sebagai
penghargaan atas keberhasilan seseorang menunjukkan prestasi kerja yang
tinggi dalam menunaikan kewajibannya.27
Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung
jawab dan atau level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah
(reward system) atau usaha dan prestasinya di masa lampau, maka akan
muncul dua permasalahan. Pertama, yaitu ketika pembuat keputusan dapat
membedakan antara karyawan yang kuat dan yang lemah secara objektif.
Kedua, bahwa secara hierarki manusia cenderung untuk terus meningkatkan
tingkat kompetensinya.28
Promosi (promotion) memberikan peran peting bagi setiap karyawan,
bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti
ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan
karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi.
27
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2015), hlm. 169-170 28
Veithzal Rivai Zai`nal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Edisi
Ketiga, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2009), hlm.155
18
Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang
(authority), tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes)
yang semakin besar bagi karyawan.29
Promosi adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabtan lain yang
mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya
perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan
gaji/upah dan hak-hak lainnya.30
2. Dasar-dasar Promosi
Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang
dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang
karyawan dalam perusahaan tersebut.31
a. Pengalaman (senioritas)
Pengalaman (senioritas) yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya
pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman
kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat
prioritas pertama dalam tindakan promosi.
Kebaikannya adalah adanya penghargaan dan pengakuan bahwa
pengalaman merupakan saka guru yang berharga. Dengan pengalaman,
29
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2013), hlm. 107 30
Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama Publisher,
2008), hlm.191 31
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, hlm. 109
19
seseorang akan dapat menngembangkan kemampuannya sehingga
karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan dengan harapan suatu
waktu ia akan dipromosikan.
Kelemaannya adalah seseorang karyawan yang kemampuannya sangat
terbatas, karena sudah lama bekerja tetap dipromosikan. Dengan demikian
perusahaan akan dipimpin oleh seorang yang berkemampuan rendah,
sehingga perkembangan dan kelangsungan perusahaan disangsikan.
b. Kecakapan (ability)
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan
penilaian kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang
cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan.
Kecakapan merupakan kumpulan pengetahuan (tanpa memperhatikan
cara mendapatkannya) yang diperlukan untuk memenuhi hal-hal berikut.
1) Kecakapan dalam pelaksanaan prosedur kerja yang praktis, teknik-
teknik khusus dan disiplin ilmu pengetahuan.
2) Kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam
elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan dan
didalam situasi manajemen.
3) Kecakapan dalam memberikan motivasi secara langsung.
20
c. Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan
pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah
berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki, dan hasil
ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian maka hasil ujian
kenaikan dipromosikan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan
paling tepat karena mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan
terpintar, sehingga kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman /
kecakapan saja dapat diatasi.
3. Tujuan-tujuan Promosi32
a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin
besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
b. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang
semakin tinggi, dan penghasilan yang semkain besar.
c. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin
tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya.
d. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasinya promosi
kepada karyawan dengan dasar dan waktu yang tepat serta penilaian yang
jujur.
32
Ibid., hlm.113
21
e. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier
effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.
f. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal
perusahaan.
g. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para
karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
h. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar
jabatan ini tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
i. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,
kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat.
j. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan
promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar-
pelamar untuk memasukan lamarannya.
k. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara
menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.
22
4. Indikator-indikator Promosi33
a. Kejujuran
Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya,
perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut,
harus sesuai kata dengan perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan
jabatannya untuk kepentingan pribadinya.
b. Disiplin
Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta menaati
peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin
karyawan sangat penting karena hanya dengan kedisiplinan
memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.
c. Prestasi Kerja
Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung
jawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu dan
mempergunakan alat-alat dengan baik.
d. Kerja Sama
Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama
karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran
33
Ibid., hlm.111-112
23
perusahaan. Dengan demikian akan tercipta suasana hubungan kerja yang
baik di antara semua karyawan.
e. Kecakapan
Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-
tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Dia bisa bekerja secara mandiri
dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat
bimbingan yang terus-menerus dari atasannya.
f. Loyalitas
Karyawan harus loyalitas dalam membela perusahaan atau korps dari
tindakan yang merugikan perusahaan atau kopsnya. Ini menunjukkan
bahwa dia ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya.
g. Kepemimpinan
Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk
bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran
perusahaan. Dia harus menjadi panutan dan memperoleh personality
authority yang lebih tinggi dari para bawahannya.
h. Komunikatif
Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu
menerima atau mempersepsikan informasi dari atasan maupun dari
bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
24
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi (motivation) sebagai proses individual internal yang memberi
energi, mengarahkan, dan memelihara perilaku. Ini adalah “kekuatan” pribadi
yang menyebabkan untuk bertindak dengan cara tertentu. Sebagai contoh,
meskipun rotasi pekerjaan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
antusiasme untuk pekerjaan, sehingga mencurahkan lebih banyak energi
untuk itu, rotasi pekerjaan mungkin tidak memiliki dampak yang sama pada
saya.34
Motivasi sering, diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga
yang menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif
merupakan “driving force” seseorang, bertingkah laku dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Setiap orang mempunyai motif diri yang tentu bisa
berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya.35
Motivasi berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya
diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja
34
Pride Hughes Kapoor, Pengantar Bisnis Edisi 11, (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
hlm.390 35
Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama Publisher,
2008), hlm.191
25
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan kerterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.36
2. Tujuan Motivasi Kerja
Pada hakikatnya tujuan pemberian motivasi kerja kepada para karyawan
adalah untuk:37
a. Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan;
b. Meningkatkan gairah dan semangat kerja;
c. Meningkatkan disiplin kerja;
d. Meningkatkan prestasi kerja;
e. Meningkatkan rasa tanggung jawab;
f. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi;
g. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan
3. Harapan Karyawan dan Teknik Pemberian Motivasi Kerja
a. Harapan Karyawan Terhadap Pemberian Motivasi Kerja
Pemberian motivasi dilakukan oleh pimpinan, sedang bawahan selama
ini hanya sebagai objek pemberian motivasi saja. Sebenarnya dalam
pemberian motivasi tersebut perlu dilakukan pendekatan-pendekatan
36
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar,Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013), hlm. 216 37
Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2013), hlm.292
26
terhadap bentuk harapan apa saja yang diinginkan oleh bawahan tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli, harapan hawahan dalam bekerja, dapat
dibedakan atas:
1) Jenis dan sifat pekerjaan yang menantang;
2) Lingkungan pekerjaan yang menyenangkan;
3) Adanya kesempatan berpartisipasi;
4) Hubungan kerja yang harmonis;
5) Penghargaan terhadap prestasi;
6) Penerapan prinsip kerja yang tidak kaku;
7) Tingkat kompensasi yang memadai.
b. Teknik Pemberian Motivasi Kerja
Teknik pemberian motivasi kerja adalah cara-cara atau kiat-kiat yang
dianggap paling tepat untuk memberikan motivasi kerja, sehingga pegawai
yang bersangkutan mau bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh
organisasi. Teknik tersebut tergantung pada kemampuan setiap pimpinan
dan amat ditentukan oleh kondisi dan situasi operasional di lapangan serta
sasaran diberikanya motivasi itu sendiri.38
38
Ibid., hlm.307
27
4. Indikator-indikator Motivasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator motivasi dari teori
Abraham H. Maslow dengan Teori Hierarki menurut Edy Sutrisno yaitu:39
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan untuk mempertahankan hidup ini disebut juga dengan
kebutuhan psikologis (physiological needs). Kebutuhan ini merupakan
tingkat paling dasar, kebutuhan paling dasar ini berupa kebutuhan akan
makan, minum, perumahan, dan pakaian yang harus dipenuhi oleh
seseorang dalam upayanya untuk mempertahankan hidup.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety)
Setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi, maka seseorang berusaha
memenuhi kebutuhannya yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa
aman dan keselamatan. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi
keselamatan dan keamanan diri dan harta bendanya.
c. Kebutuhan Hubungan Sosial (Affiliation)
Kebutuhan sosial yang sering pula disebut dengan social needs atau
affiliation needs. Kebutuhan ini merupakan untuk hidup bersama dengan
orang lain. Misalnya, kebutuhan akan kasih sayang, dicintai, dihormati,
diakui keberadaanya oleh orang lain.
39
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.122-
123
28
d. Kebutuhan Penghargaan (Estem Needs)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling
tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi
yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Kebutuhan
akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya meningkat karena
orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang di dominasi oleh
kebutuhan akan aktualisasi diri akan tugas-tugas yang menentang
kemampuan dan keahliannya.
E. Penelitian Terdahulu
Bastian Prabowo. Telah mengadakan penelitian tentang Pengaruh Promosi
Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Dan Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT
Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang) dengan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa promosi jabatan karyawan berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan. Promosi jabatan karyawan berpengaruh
29
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Motivasi kerja karyawan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.40
Khusnul Khotimah. Telah mengadakan penelitian tentang Pengaruh
Promosi Jabatan Dan Intensif Terhadap Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) dengan hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas promosi jabatan dan intensif
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja secara simultan
dan parsial, dan dari kedua variabel bebas tersebut yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap motivasi kerja adalah intensif karena mempunyai nilai
koefisien beta dan t hitung paling besar.41
Safrina Hafifatur Rochmah. Telah mengadakan penelitian tentang
Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Motivasi Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Jember dengan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel promosi terhadap
motivasi adalah sebesar 0,618 atau 61,85%. Total pengaruh mutasi terhadap
motivasi adalah sebesar 0,003 atau 0,3%. Total pengaruh variabel demosi
terhadap motivasi adalah sebesar -0,125 atau -12,5%. Total pengaruh variabel
promosi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,687 atau 68,7%. Total
pengaruh varabel mutasi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,012 atau
40
Bastian Prabowo, “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja dan Prestasi
Kerja (Studi Pada Karyawan PT Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan malang)”,Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.32 No.1 Maret 2016,
hlm.106 41
Khusnul Khotimah, “Pengaruh Promosi Jabatan Dan Intensif Terhadap Motivasi Kerja
(Studi Pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)”, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.25 No. 1 Agustus 2015,
hlm.1
30
1,2 %. Total pengaruh variabel demosi terhadap kinerja karyawan adalah
sebesar -0,038 atau -3,8% dan total pengaruh varabel motivasi terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 0,685 atau 68,5%.42
Isna Farianda. Telah mengadakan penelitian tentang Pengaruh Mutasi
Jabatan Dan Penghargaan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta dengan hasil penelitian ini
menunjukkan variabel mutasi jabatan (X1) dan variabel penghargaan (X2)
mempengaruhi peningkatan motivasi kerja pegawai.43
Maretha Anjani Pratiwi. Telah mengadakan penelitian tentang Pengaruh
Penilaian Prestasi Kerja Dan Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Pada PT. INTI (Persero) Bandung dengan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penilaian kinerja memberikan kontribusi signifikan
terhadap promosi. Penilaian dan promosi baik secara simultan atau sebagian
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi karyawan. Pengaruh simultan
sebesar 65,3%, yang paling berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan
parsial adalah promosi sebesar 51,9% dan pengaruh penilaian kinerja sebesar
13,4%. sedangkan yang mempengaruhi motivasi karyawan secara langsung
42
Safrina Hafifatur Rochmah, “Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Jember”, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 11 No.3 Setember
2017, hlm 366 43
Isna Farianda,”Pengaruh Mutasi Jabatan Dan Penghargaan Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta”, Jurusan Program Studi
Pendidikan Akuntasi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013
31
motivasi karyawan secara tidak langsung atau dari faktor lain menyumbang
34,7% yang tidak diteliti.44
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
1. Bastian
Prabowo
(2016)
Pengaruh
Promosi Jabatan
Terhadap
Motivasi Kerja
Dan Prestasi
Kerja (Studi
Pada Karyawan
PT Telkom
Indonesia Witel
Jatim Selatan
Malang)
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa promosi
jabatan karyawan
berpengaruh
signifikan
terhadap motivasi
kerja karyawan.
Promosi jabatan
karyawan
berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
Motivasi kerja
karyawan
berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
Persamaan
dari penelitian
ini adalah
variabel
promosi
jabatan dan
variabel
motivasi kerja
Perbedaan
penelitian ini
adalah
variabel
prestasi kerja
Sumber : Bastian Prabowo (2016)
44
Maretha Anjani Pratiwi, “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Promosi Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. INTI (Persero) Bandung”, Universita Komputer Indonesia,
2013, hlm.1
32
Tabel II.2
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
2. Khusnul
Khotimah
(2015)
Pengaruh
Promosi Jabatan
Dan Intensif
Terhadap
Motivasi Kerja
(Studi Pada
Karyawan
PT.PLN
(Persero)
Distribusi Jawa
Timur Area
Malang)
Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa variabel
bebas promosi jabatan dan
intensif menpunyai pengaruh
yang signifikan terhadap motivasi
kerja secara simultan dan parsial,
dan dari kedua variabel bebas
tersebut yang mempunyai
pegaruh paling dominan terhadap
motivsi kerja adalah intensif
karena mempunyai nilai koefisien
beta dan t hitung paling besar.
Persamaan
dari
penelitian ini
adalah
variabel
promosi
jabatan dan
variabel
motivasi
kerja.
Perbedaan
penelitian ini
adalah
variabel
intensif.
3. Safrina
Hafifatur
Rochmah
(2017)
Pengaruh
Penempatan
Karyawan
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Melalui
Motivasi Pada
PT Bank
Muamalat
Indonesia, Tbk
Cabang Jember
Hasil penelitian ini menunjukkan
pengaruh variabel promosi
terhadap motivasi adalah sebesar
0,618. Total pengaruh mutasi
terhadap motivasi adalah sebesar
0,003 . Total pengaruh variabel
demosi terhadap motivasi adalah
sebesar -0,125. Total pengaruh
variabel promosi terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 0,687.
Total pengaruh varabel mutasi
terhadap kinerja karyawan adalah
sebesar 0,012. Total pengaruh
variabel demosi terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar -0,038
dan total pengaruh varabel
motivasi terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 0,685 .
Persamaan
penelitian ini
adalah
variabel
promosi,
mutasi,
demosi, dan
variabel
motivasi.
Perbedaan
penelitian ini
adalah
variabel
kinerja
karyawan.
Sumber: Khusnul Khotimah (2015), Safrina Hafifatur Rochmah (2017)
33
Tabel II.3
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
4. Isna Farianda
(2013)
Pengaruh Mutasi
Jabatan Dan
Penghargaan
Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Pada
Bagian Umum
Sekretariat Daerah
Kota Surakarta
Hasil penelitian ini
menunjukkan variabel mutasi
jabatan (X1) dan variabel
penghargaan (X2)
mempengaruhi peningkatan
motivasi kerja pegawai.
Persamaan
penelitian ini
adalah variabel
mutasi, dan
variabel motivasi
kerja.
Perbedaan
penelitian ini
adalah variabel
penghargaan
5. Maretha
Anjani
Pratiwi
(2013)
Pengaruh Penilaian
Prestasi Kerja Dan
Promosi Jabatan
Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan
Pada PT. INTI
(Persero) Bandung
hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penilaian
kinerja memberikan
kontribusi signifikan terhadap
promosi. Penilaian dan
promosi baik secara simultan
atau sebagian berpengaruh
secara signifikan terhadap
motivasi karyawan. Pengaruh
simultan sebesar 65,3%, yang
paling berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan
parsial adalah promosi sebesar
51,9% dan pengaruh penilaian
kinerja sebesar 13,4%.
sedangkan yang
mempengaruhi motivasi
karyawan secara langsung
motivasi karyawan secara
tidak langsung atau dari faktor
lain menyumbang 34,7% yang
tidak diteliti
Sumber : Isna Farianda (2013), Maretha Anjani Pratiwi (2013)
34
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran atau kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari
penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan kajian pustaka.45
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
45
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula,
(Bandung: ALFABETA, 2005) hlm. 8
Demosi (X1)
1. Ketidakmampuan
karyawan mengemban
tugas
2.Rasionalisasi jumlah
karyawan
3. Permintaan pribadi
Mutasi (X2)
1. Frekuensi Mutasi
2. Alasan Mutasi
3. Ketetapan Mutasi
Promosi (X3)
1. Kejujuran 5.Kecakapan
2. Disiplin 6.Loyalitas
3. Prestasi kerja 7.Kepemimpinan
4. Kerja sama 8.Komunikasi
Motivasi kerja
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan hubungan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
35
Variabel Independen (X) adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lainya, dalam penelitian ini variabel demosi (X1),
mutasi (X2), promosi jabatan (X3). Variabel Dependen (Y) adalah variabel
yang mempengaruhi dari variabel bebas, dalam penelitian ini variabel motivasi
kerja karyawan (Y).
Berdasarkan kerangka pemikiran gambar penelitian ini bertujuan untuk
memfokuskan pada pembahasan mengetahui apakah ada pengaruh demosi,
mutasi, dan promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Bank
Syariah Mandiri KC Palembang.
Dari telaah pustaka diatas, maka hipotesi yang dapat diajukan sebagai
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Terdapat pengaruh demosi terhadap motivasi kerja karyawan.
H2: Terdapat pengaruh mutasi terhadap motivasi kerja karyawan.
H3: Terdapat pengaruh promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Bank Syariah Mandiri KC Palembang Jl.
Kol. H. Burlian No.1429 Km.6, RT 26 RW 04 Kel. Sukarami, Kec. Sukarami,
Kota Palembang, Sumatera Selatan, Tel.(0711)417045
B. Desain Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah yang disebutkan sebelumnya, maka
desain penelitan ini termasuk pada jenis penelitian lapangan (field research)
yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh
langsung dari karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data
kuantitatif. Kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.46
46
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung : Alfabeta, 2015), hlm. 35
37
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah
Data Primer. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Pengumpulan
data tersebut dilakukan secara khusus untuk mengatasi masalah riset yang
sedang diteliti.47
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data primer
berupa hasil kuesioner yang diperoleh dari responden.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini yaitu berjumlah 30 karyawan tetap Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Palembang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari populasi.48
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik
berdasarkan populasi yang digunakan sebagai sampel berhubungan dengan
jumlah populasi yang sangat kecil, kadang-kadang kurang dari 30. Teknik ini
47
Suryani Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015), hlm. 171 48
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2008), hlm.165
38
disebut juga dengan sensus.49
Berdasarkan jumlah populasi di Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Palembang yang berjumlah 30 orang, maka peneliti
mengambil keseluruhan populasi tersebut untuk dijadikan sampel penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi, merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data berupa data-data tertulis, surat kabar, majalah, naskah artikel dan
sejenisnya, yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran
tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.
Dokumentasi juga dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan
melakukan pencarian data melalui sumber-sumber informasi yang dapat di
percaya dan berasal dari institusi tersebut. Data tersebut terdiri dari data
mengenai gambaran umum institusi (profil, visi, misi, tugas, fungsi), struktur
organisasi dan sebagainya.50
2. Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan alat pengumpul data primer yang efisien
dibandingkan dengan observasi ataupun wawancara. Semakin tersebar
sampelnya, kuesioner cenderung akan lebih rendah biayanya. Dalam
kuesioner umumnya dipandang lebih bersifat tidak mengacu pada orang
tertentu, memberikan peluang kepada responden untuk merahasiakan jati diri
49
Yvonne Augustine dan Robert Kristaung, Metode Penelitian Bisnis dan Akuntansi,
(Jakarta : PT Dian Rakyat, 2013), hlm. 82 50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandunng : Alfabeta,
2014), hlm. 240.
39
dari pada cara-cara komunikasi lainnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos, atau internet.51
Dalam penentuan skor nilai untuk variabel bebas yakni variabel demosi,
mutasi, promosi jabatan dan motivasi sebagai variable terikat. Skor nilai
penelitian ini merujuk pada skala likert, beberapa peneliti menganggap
bahwa skala likert adalah skala pengukuran interval. Skala likert mempunyai
4 atau lebih butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga
membentuk sebuah skor/nilai yang mempresentasikan sifat individu,
misalkan sikap, pengetahuan dan perilaku.52
Peneliti menggunakan skala
likert dengan lima kategori penelitian yang terdapat dalam tabel berikut:
Tabel III.1
Penentuan skor menggunakan skala likert
Pilihan jawaban Skor
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
51
Syahirman Yusi dan Umiyati Idris, Statistika untuk ekonomi dan penelitian,
(Palembang : Citrabooks Indonesia, 2010), hlm. 8 52
Weksi Budiaji, Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert, (E-Jurnal: Ilmu
Pertanian dan Perikanan Vol: 2 No. 2, 2013), hlm. 129
40
F. Variabel-Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada empat variabel dalam penelitian:
1. Variabel bebas (X) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung dengan
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Demosi, Mutasi dan
Promosi Jabatan.
2. Variabel terikat (Y) yaitu variabel yang nilainya tergantung dengan variabel
yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motivasi.
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu
variabel bebas yaitu demosi (X) dan variabel terikat, yaitu motivasi kerja (Y).53
1. Variabel Bebas (Independen)
Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk
memenuhi dasar penelitian yang memberitahu bagaimana caranya mengukur
suatu variabel. Terdapat beberapa variabel dalam penelitian ini diantaranya:
a. Demosi (X1) yaitu terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu
posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji,
tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya.54
53
Nazir, Metode Penelitian, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hal 126 54
Veithzal Rivai Zainal, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Edisi
Ketiga, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2009), hlm.156
41
b. Mutasi (X2) adalah penempatan seseorang pada tugas baru dengan
tanggung jawab, hierarki jabatan dan penghasilan yang relatif sama
dengan statusnya yang lama. Dalam hal demikian seorang pegawai
ditempatkan pada satuan kerja baru yang lain dari satuan kerja dimana
seseorang selama ini berkarya.55
c. Promosi Jabatan (X3) adalah peran penting bagi setiap karyawan, bahkan
menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti
ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan
karyawan yang bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih
tinggi.56
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi (Y). Motivasi adalah
proses individual internal yang memberi energi, mengarahkan, dan memelihara
perilaku. Ini adalah “kekuatan” pribadi yang menyebabkan untuk bertindak
dengan cara tertentu.57
Motivasi kerja menurut Mitchell dalam Werner
didefinisikan sebagai proses psikologis yang menyebabkan timbulnya tindakan
yang memiliki arah dan terus menerus untuk mencapai tujuan.58
55
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2015), hlm.171-172 56
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2013), hlm.107 57
Pride Hughes Kapoor, Pengantar Bisnis Edisi II, (Jakarta : Salemba Empat, 2014),
hlm.191 58
Motchell dan Werner dalam Kiki Cahaya Setiawan, Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Level Pelaksana Di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang,(E-Jurnal
Psikologi Islam Vol.1 No2, 2015), hlm. 6
42
Tabel III.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Demosi (X1) Seorang karyawan dipindahkan
dari satu posisi ke posisi lainnya
yang lebih rendah tingkatannya,
baik tingkat gaji, tanggung jawab,
maupun tingkat strukturalnya.
Sumber : Veithzal Rivai Zainal
1. Ketidakmampuan
Karyawan
2. Rasionalisasi Jumlah
Karyawan
3. Adanya Permintaan
Pribadi
Skala Likert
Mutasi (X2) Penempatan seseorang pada tugas
baru dengan tanggung jawab,
hierarki jabatan dan penghasilan
yang relatif sama dengan statusnya
yang lama.
Sumber: Sondang P. Siagian
1. Frekuensi Mutasi
2. Alasan Mutasi
3. Ketetapan Mutasi
Skala Likert
Promosi
Jabatan (X3)
Dengan promosi berarti ada
kepercayaan dan pengakuan
mengenai kemampuan serta
kecakapan karyawan yang
bersangkutan untuk menduduki
suatu jabatan yang lebih tinggi.
Sumber: Malayu S.P. Hasibuan
1. Kejujuran
2. Disiplin
3. Prestasi Kerja
4. Kerja Sama
5. Kecakapan
6. Loyalitas
7. Kepemimpinan
8. Komunikasi
Skala Likert
43
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber
H. Intrumen Penelitian
1. Uji Validasi
Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji
validitas digunakan untuk menguji apakah data kuesioner yang digunakan
dalam penelitian valid atau tidak valid. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan uji validitas kontruksi. Validitas kontruksi dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment :59
r=
Keterangan :
rhitung : Koefisien korelasi pearson product moment
n : Jumlah responden
x : Skor jawaban responden
y : Jumlah skor jawaban responden
59
Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta : C.V Andi
Offset, 2014), hlm. 51
Motivasi
Kerja (Y)
Motivasi kerja menurut Mitchell
dalam Werner didefinisikan
sebagai proses psikologis yang
menyebabkan timbulnya tindakan,
yang memiliki arah dan terus
menerus untuk mencapai tujuan.
Sumber: Abraham H. Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Rasa Aman
3. Kebutuhan Hubungan
Sosisl
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Skala likert
44
Kriteria pengujiannya adalah jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung>
rtabel), maka instrumen penelitian dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila
rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<rtabel) maka instrumen penelitian
dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang
biasanya menggunakan kuesioner. Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan
mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang
kembali. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur
skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah Cronbach Alpha. Uji
reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang masuk
pengujian adalah item yang valid saja. Untuk menentukan apakah instrument
reliabel atau tidak menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran, reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas
0,8 adalah baik.60
Rumus cronbach alpa adalah sebagai berikut.
Keterangan :
a = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
= Jumlah varians skor item
= Varians skor-skor tes (seluruh item K)
60
Sekaran (1992) dalam Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis,
(Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2014), hlm. 64.
45
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penlitian ini adalah:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoliniearitas
Uji Multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi
terdapat berbagai cara, pada penelitian ini multikolonieritas dapat dilihat
dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Ada beberapa cara
yang digunakan dalam mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
sedangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan grafik plot
(scatterplots). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot
(scatterplots) antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya (yang telah di-studentized).
46
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
terjaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas ini menggunakan metode Kolmogorov Smirov (uji K-S). untuk
menentukan normalitas dari data yang diuji cukup dengan membaca nilai
Asymp. Sig. (2-tailed). Pengambilan keputusan dari hasil uji normalitas
sebagai berikut:
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
d. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah garis regresi
antara X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Uji ini ditentukan untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel bebas sebagai prediktor
mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Menurut
Sugiyono, jika tidak linier maka analisis regresi tidak bisa dilanjutkan
pengambilan keputusan untuk uji linearitas ini adalah sebagai berikut:
47
1) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dikatakan hubungan antara variabel
X dengan Y adalah linear.
2) Jika nilai probabilitas <0,05 maka dikatakan hubungan antara variabel X
dengan Y adalah tidak linear.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Analisis
regresi linier berganda adalah regresi dimana variable terikat (Y)
dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas, bisa dua,
tiga, dan seterusnya variabel bebas (X2, X2, X3… Xn) namun masih
menunjukkan diagram hubungan yang linier.61
Dimana dalam penelitian ini, variable bebas adalah demosi, mutasi, dan
promosi jabtan, sedangkan variable terikat adalah motivasi. Apabila
dimasukkan rumus regresi linier berganda, maka akan diperoleh persamaan
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y = Variabel terikat (motivasi)
a = Kofisien regresi (konstanta)
b1 = Koefisien regresi demosi
b2 = Koefisien mutasi
b3 = Koefisien promosi jabatan
X1 = Variabel bebas demosi
61
M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), hlm. 254
48
X2 = Variabel bebas mutasi
X3 = Variabel bebas promosi jabatan
3. Pengujian Hipotesis
Uji t (Uji Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (ɑ=
5%).62
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:
1) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.
2) Jika t hitung >t tabel, maka H0 ditolak. Berdasarkan signifikan:
3) Jika signifikan < 0,05,maka Ho ditolak.
4) Jika signifikan >0,05, maka Ho diterima.
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh dari demosi (X1), mutasi (X2)
dan promosi jabatan (X3) terhadap motivasi kerja karyawan BSM KC
Palembang.
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel independen.
Nilai koefisien determinasi ini adalah antara non dan satu. Koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh serentak variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y). Nilai koefisien determinasi mempunyai interval nol sampai satu
62
Imam Ghazali, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha
Ilmu, hal. 125.
49
(0≤R²≤1). Jika R² = 1, berarti besarnya persentase sumbangan X
terhadap varisi (naik-turunnya) Y secara bersama-sama adalah 100%.
Hal ini menunjukan bahwa apabila koefisien determinasi mendekati 1,
maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya
semakin kuat, maka semakin cocok pula garis regresi untuk
meramalkan Y.63
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Pengembalian Kuisioner
Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat ukur dalam variabel
penelitian. Kuesioner diberikan kepada karyawan Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Palembang sebagai responden dari penelitian ini. Kuesioner
disebarkan berjumlah 30 kuisioner sesuai dengan jumlah sampel yang telah
ditentukan dalam penelitian ini.
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang akan dijelaskan dalam penelitian ini
adalah hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan lama bekerja, dan
pendapatan. Adapun karakteristik responden sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
63
Algifari, Analisis Regresi, (Yogyakarta : BPEF UGM, 2000), hlm. 45
50
Tabel IV.1
Profil Responden Berdasarkan Usia
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
20 tahun - 30 tahun 15 50 %
31 tahun - 40 tahun 13 43,3 %
41 tahun - 50 tahun 2 6,7 %
Total 30 100 %
Sumber: Dikelola Oleh Penulis, 2018
Berdasarkan tabel IV.1 diatas diperoleh bahwa karyawan yang
berusia 20 - 30 tahun sebanyak 15 orang (50%), usia 31 - 40 tahun
sebanyak 13 orang (43%), usia 41 - 50 tahun sebanyak 2 (6,7%).
Artinya responden terbanyak adalah yang berusia 20 - 30 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel IV.2
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 17 56,7 %
Perempuan 13 43,3 %
Total 30 100
Sumber: Dikelola Oleh Penulis, 2018
Berdasarkan tabel IV.2 diatas diperoleh bahwa karyawan laki-laki
sebanyak 17 orang (56,7%) dan karyawan perempuan sebanyak 13
orang (43,3%). Artinya responden terbanyak adalah laki - laki.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel IV.3
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
51
SMA 8 26,7 %
D3 2 6,7 %
Sarjana 20 66,7 %
Total 30 100%
Sumber: Dikelola Oleh Penulis, 2018
Dari penjelasan pada tabel IV.3 diatas diperoleh bahwa karyawan
dengan pendidikan SMA sebanyak 8 orang (26,7%), D3 sebanyak 2
orang (6,7%), dan Sarjana sebanyak 20 (66,7%). Artinya responden
terbanyak adalah karyawan dengan pendidikan sarjana.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel IV.4
Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1 - 2 tahun 4 13,3 %
2 - 3 tahun 5 1,6 %
> 3 tahun 21 70 %
Total 30 100%
Sumber: Dikelola Oleh Penulis, 2018
Berdasarkan tabel IV.4 diatas diperoleh bahwa karyawan yang lama
bekerja 1 - 2 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), 2 -3 tahun sebanyak 5
orang (1,6%), dan diatas 3 tahun sebanyak 21 orang (70%). Artinya
karyawan yang bekerja selama diatas 3 tahun mempunyai persentase
yang terbesar.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel IV.5
Profil Responden Berdasarkan Pendapatan
52
Gaji Frekuensi Persentase
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000 10 33,3 %
Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 17 56,7 %
Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 2 6,7 %
> Rp 10.000.000 1 3,3%
Total 30 100%
Sumber: Dikelola Oleh Penulis, 2018
Bedasarkan tabel IV.5 dilihat bahwa responden yang
berpendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 sebanyak 10 orang
dengan persentase (33,3%), responden yang berpendapatan Rp.
3.000.000 – Rp. 5.000.000 sebanyak 17 orang dengan persentase
(56,7%), responden yang berpendapatan Rp. 5.000.000 – Rp.
10.000.000 sebanyak 2 orang dengan persentase (6,7%), dan
responden yang berpendapatan diatas Rp.10.000.000 sebanyak orang
dengan persentase (3,3%). Artinya karyawan dengan pendapatan
Rp.3.000.000 – Rp. 5.000.000 adalah yang terbanyak.
B. Instrumen Penelitian
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS 16. Berikut hasil pengujianya:
1. Uji Validitas
Uji tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.Untuk df = n-2. Pada
penelitian ini besarnya df dapat dihitung 30 - 2 atau df = 28 dengan
53
alpha 0,05 didapat r tabel 0,3610,. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel IV.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item
Pernyataan
Correlation
Item Total R table Keterangan
Demosi
X1_1 0,660 0,3610 Valid
X1_2 0,625 0,3610 Valid
X1_3 0,660 0,3610 Valid
X1_4 0,463 0,3610 Valid
X1_5 0,673 0,3610 Valid
X1_6 0,421 0,3610 Valid
X1_7 0,625 0,3610 Valid
X1_8 0,404 0,3610 Valid
X1_9 0,673 0,3610 Valid
Mutasi
X2_1 0,878 0,3610 Valid
X2_2 0,520 0,3610 Valid
X2_3 0,543 0,3610 Valid
X2_4 0,686 0,3610 Valid
X2_5 0,878 0,3610 Valid
X2_6 0,807 0,3610 Valid
X2_7 0,520 0,3610 Valid
X2_8 0,636 0,3610 Valid
X2_9 0,617 0,3610 Valid
Promosi
Jabatan
X3_1 0,672 0,3610 Valid
X3_2 0,608 0,3610 Valid
X3_3 0,690 0,3610 Valid
X3_4 0,737 0,3610 Valid
X3_5 0,762 0,3610 Valid
X3_6 0,712 0,3610 Valid
X3_7 0,783 0,3610 Valid
X3_8 0,641 0,3610 Valid
X3_9 0,576 0,3610 Valid
X3_10 0,712 0,3610 Valid
X3_11 0,636 0,3610 Valid
X3_12 0,862 0,3610 Valid
X3_13 0,783 0,3610 Valid
X3_14 0,487 0,3610 Valid
X3_15 0,728 0,3610 Valid
X3_16 0,629 0,3610 Valid
X3_17 0,783 0,3610 Valid
54
X3_18 0,737 0,3610 Valid
X3_19 0,776 0,3610 Valid
X3_20 0,578 0,3610 Valid
X3_21 0,621 0,3610 Valid
X3_22 0,636 0,3610 Valid
X3_23 0,422 0,3610 Valid
X3_24 0,413 0,3610 Valid
X3_25 0,364 0,3610 Valid
X3_26 0,576 0,3610 Valid
X3_27 0,459 0,3610 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Tabel IV.7
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel
Item
Pernyataan
Correlation
Item Total
R tabel Keterangan
Motivasi
kerja
Y_1 0,590 0,3610 Valid
Y_2 0,707 0,3610 Valid
Y_3 0,592 0,3610 Valid
Y_4 0,678 0,3610 Valid
Y_5 0,735 0,3610 Valid
Y_6 0,769 0,3610 Valid
Y_7 0,938 0,3610 Valid
Y_8 0,938 0,3610 Va`lid
Y_9 0,812 0,3610 Valid
Y_10 0,504 0,3610 Valid
Y_11 0,686 0,3610 Valid
Y_12 0,615 0,3610 Valid
55
Y_13 0,524 0,3610 Valid
Y_14 0,769 0,3610 Valid
Y_15 0,812 0,3610 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.6, IV.7, diperoleh bahwa masing-masing
item pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,3610) dan bernilai positif.
Dengan demikian tiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau
tidak menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik
Tabel IV.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Item Pernyataan Cronbac halpha
Item Total Keterangan
Demosi
X1_1 0,824 Reliabel
X1_2 0,827 Reliabel
X1_3 0,824 Reliabel
X1_4 0,841 Reliabel
X1_5 0,820 Reliabel
X1_6 0,844 Reliabel
X1_7 0,827 Reliabel
X1_8 0,847 Reliabel
X1_9 0,820 Reliabel
Mutasi
X2_1 0,858 Reliabel
X2_2 0,890 Reliabel
56
Variabel Item Pernyataan Cronbac halpha
Item Total Keterangan
X2_3 0,892 Reliabel
X2_4 0,884 Reliabel
X2_5 0,858 Reliabel
X2_6 0,866 Reliabel
X2_7 0,890 Reliabel
X2_8 0,881 Reliabel
X2_9 0,881 Reliabel
Promosi Jabatan
X3_1 0,947 Reliabel
X3_2 0,948 Reliabel
X3_3 0,947 Reliabel
X3_4 0,946 Reliabel
X3_5 0,946 Reliabel
X3_6 0,947 Reliabel
X3_7 0,947 Reliabel
X3_8 0,947 Reliabel
X3_9 0,948 Reliabel
X3_10 0,947 Reliabel
X3_11 0,948 Reliabel
X3_12 0,945 Reliabel
X3_13 0,947 Reliabel
X3_14 0,949 Reliabel
X3_15 0,947 Reliabel
X3_16 0,947 Reliabel
X3_17 0,947 Reliabel
X3_18 0,946 Reliabel
X3_19 0,946 Reliabel
X3_20 0,948 Reliabel
X3_21 0,948 Reliabel
X3_22 0,948 Reliabel
X3_23 0,949 Reliabel
X3_24 0,949 Reliabel
X3_25 0,,951 Reliabel
X3_26 0,948 Reliabel
X3_27 0,950 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
57
Tabel IV.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Item Pernyataan Cronbac halpha
Item Total Keterangan
Motivasi
Kerja
Y_1 0,929 Reliabel
Y_2 0,926 Reliabel
Y_3 0,930 Reliabel
Y_4 0,927 Reliabel
Y_5 0,925 Reliabel
Y_6 0,924 Reliabel
Y_7 0,922 Reliabel
Y_8 0,922 Reliabel
Y_9 0,926 Reliabel
Y_10 0,936 Reliabel
Y_11 0,927 Reliabel
Y_12 0,929 Reliabel
Y_13 0,931 Reliabel
Y_14 0,924 Reliabel
Y_15 0,926 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.8, IV.9, diperoleh bahwa masing-masing
variabel memiiki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel
demosi, mutasi, promosi jabtan dan motivasi kerja dapat dikatakan
reliabel.
58
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dengan metode kolmogorov-smirnov untuk
mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Residual
berdistribusi normal jika nilai lebih dari 0,05. Uji normalitas residual
dengan metode grafik, yaitu melihat penyebaran data pada sumber
diagonal pada grafik Normal P-P Plot.jika pada grafik tersebut
penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya
normal.
Tabel IV.10
Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.41137563
Most Extreme Differences Absolute 0.371
Positive 0.371
Negative 0.952
Kolmogorov-Smirnov Z 1.536
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.072
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel IV.10 pada uji Kolomogorov
Smirnov menunjukan bahwa data yang didapat tersebut mengikuti
59
distribusi noormal, berdasarkan hasil output menunjukan
Kolomogorov-Smirnov signifikan pada variabel X = 0,072.
Gambarl IV.1
Normal Probability Plot
Pada grafik normal P-P /plot juga menunjukan tititk-titik
menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal dan dengan
demikian data berdistribusi normal dan model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, yaitu
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity pada
taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang linier bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
60
Tabel IV.11
Hasil Uji Liniearitas
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
total_y
(motivasi
kerja)*
total_x
(demosi,muta
si,promosi
jbatan)
Between
Groups
(Combined) 627.533 14 44.824 38.058 0.000
Linearity 307.713 1 307.713 261.266 0.000
Deviation from
Linearity
319.820 13 24.602 20.888 0.000
Within Groups 17.667 15 1.178
Total 645.200 29
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.11 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar
0,001< α = 0,05, artinya dua variabel tersebut mempunyai hubungan
yang linier dan dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh
antara demosi, mutasi dan promosi jabatanterhadap motivasi kerja.
c . Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dengan
metode uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara
variabel independen dengan nilai absolut residual. Jika nilai
signifikan kedua variabel lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
61
Tabel IV.12
Uji Heteroskedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.174 7.477 -.425 .674
total_x .031 .042 .138 .738 .467
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.12 diketahui bahwa nilai signifikansi
kedua variabel independen lebih dari 0,05 (variabel x 0,148 >
0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskidastisitas.
Gambar IV.2
Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak
membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di
62
bawah angka 0 pada sumbu Y. jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam
suatu model regresi liniear berganda. Metode Uji Multikolinieritas
dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual(r2)
dengan nilai determinasi secara serentak atau (R2) atau dengan
melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF). Tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas jika nilai VIF kedua variabel
tersebut kurang dari 10 dan nilai Tolerance kedua variabel lebih
dari 0,10.
Tabel IV.13
Uji Multikolinieritas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.603 10.508
.724 .475
total_x .297 .059 .691 5.053 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: total_y
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.13 hasil pengujian multikolinieritas yang
dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai VIF X 1,000 < 10, dan nilai
ToleranceX 1,000 > 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
63
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Analisis
regresi linier berganda adalah regresi dimana variable terikat (Y)
dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas, bisa dua,
tiga, dan seterusnya variabel bebas (X2, X2, X3… Xn) namun masih
menunjukkan diagram hubungan yang linier.64
Adapun hasil analisis
regresi linier berganda pada penelitian ini ialah sebagai berikut:
Tabel IV.14
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.635 10.849 2.319 .034
Demosi .671 .431 .352 2.387 .031
Mutasi .128 .326 .088 .773 .317
Promosi .089 .063 .244 1.789 .210
a. Dependent Variable: total_y
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.14 diatas, diketahui hasil analisis regresi
berganda yang diperoleh yaitu koefisien untuk variabel demosi adalah
sebesar 0,671, mutasi 0,128, promosi jabatan 0,089 dan pada kolom B
terdapat nilai constant (a) sebesar 22,635. Sehingga persamaan
regresinya dapat dijelaskan sebagai berikut:
64
M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), hal. 254
64
Y = 22,635+ 0,671X1 +0,128X2 + 0,089X3
a. Konstanta (a) adalah sebesar 22,635, ini dapat diartikan jika demosi,
mutasi dan promosi jabatan atau nilai X = 0 dianggap konstan, maka
nilai motivasi (Y) = 22,635.
b. Nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja (b) bernilai positif
sebesar 0,671, 0,128 dan 0,089 yang artinya apabila variabel demosi,
mutasi dan promosi jabatan meningkat sebesar 1%, maka akan diikuti
dengan peningkatan motivasi kerja (Y) terhadap variabel demosi
yaitu sebesar 0,671, mutasi sebesar 0,128 ,dan promosi jabatan 0,089,
sementara yang lain diasumsikan tetap. Apabila variabel demosi
(X1), mutasi (X2), promosi jabatan(X3) menurun sebesar 1%, maka
akan diikuti dengan penurunan motivasi kerja karyawan (Y) terhadap
variabel motivasi kerja yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu
sebesar 0,671, 0,128 dan 0,089. Koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan yang positif antara demosi, mutasi dan promosi
jabatan terhadap motivasi.
c. Standar error sebesar 10,849 menunjukkan data yang diberikan hanya
akan mengalami penyimpangan sebesar 10,849 dari satuan. Semakin
kecil angka standar erornya maka kemungkinan penyimpangannya
juga akan semakin kecil, artinya data yang diberikan akan semakin
akurat.
65
3. Pengujian Hipotesis
Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial digunakan untuk melihat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen yang dilakukan secara
parsial atau individu. Secara terperinci, hasil thitung dijelaskan dalam
tabel berikut ini :
Tabel IV.15
Hasil Uji t (Parsial)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.635 10.849 2.319 .034
Demosi .671 .431 .352 2.387 .031
Mutasi .128 .326 .088 .773 .317
Promosi .089 .063 .244 1.789 .210
a. Dependent Variable: total_y
Sumber: Data Primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel IV.15 diatas, maka dapat diketahui pengaruh masing-
masing variabel sebagai berikut:
a. Variabel Demosi terhadap Motivasi Kerja
Berdasarkan uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 2,387 yang
artinya thitung > ttabel (2,387 > 2,05553) dengan tingkat signifikansi
0,031 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa demosi berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja. Dalam hal ini yang menyebabkan demosi
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja yaitu karena
66
karyawan berusaha memotivasi diri untuk berusaha bekerja dengan
cara meningkatkan kinerja dan berlomba - lomba untuk menjadi
yang terbaik dengan bekerja sama antar karyawan, dengan tidak
saling menjatuhkan satu sama lain.
b.Variabel Mutasi terhadap Motivasi Kerja
Berdasarkan uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 0,773 yang
artinya thitung > ttabel (0,773 < 2,05553) dengan tingkat signifikansi
0,317 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa mutasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja. Dalam hal ini yang menyebabkan mutasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja yaitu karena
program mutasi yang telah dilakukan mungkin tidak tepat sasaran
untuk karyawan yang diberikan mutasi.
c.Variabel Promosi Jabatan terhadap Motivasi Kerja
Berdasarkan uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 1,789 yang
artinya thitung > ttabel (1,789 < 2,05553) dengan tingkat signifikansi
0,210 > 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa mutasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja. Dalam hal ini yang menyebabkan promosi jabatan
tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja yaitu karena
rendahnya program promosi jabatan yang diberikan perusahaan
akan berdampak pada rendahnya motivasi karyawan untuk bekerja.
67
Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan atau
kecocokkan antar variable dari regresi linier berganda, dari koefisien
determinasi ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel
independen (demosi, mutasi dan promosi kerja) terhadap variabel
dependen (motivasi). Adapun hasil uji koefisien determinasinya adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .544a .296 .215 4.18004
a. Predictors: (Constant), total_x3, total_x2, total_x1
b. Dependent Variable: total_y
Sumber: Data Primer diolah, 2018
Hasil olah statistik yang tertera pada tabel VI.16 merupakan hasil
uji koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa variabel independen
(demosi, mutasi dan promosi jabatan) dapat mempengaruhi variabel
dependen (motivasi) sebesar 29,6%, sedangkan sisanya 70,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil tersebut memberikan makna bahwa masih terdapat variabel
independen lain yang mempengaruhi motivasi yang dalam hal ini adalah
motivasi kerja karyawan.
68
D. Pembahasan Penelitian
1. Pengaruh Demosi terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Demosi adalah seseorang karyawan dipindahkan dari satu posisi ke
posisi lain atau mengalami penurunan pangkat dikarenakan masalah
kedisiplinan, tidak jujur, serta tidak mampu mengerjakan tugasnya.
Karyawan berusaha memotivasi diri untuk berusaha bekerja dengan cara
meningkatkan kinerja dan berlomba - lomba untuk menjadi yang terbaik
dengan bekerja sama antar karyawan, dengan tidak saling menjatuhkan satu
sama lain.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa demosi berpengaruh
positif signifikan terhadap motivasi kerja karyawan artinya demosi
membuat karyawan untuk berusaha bekerja menjadi yang terbaik dengan
memotivasi diri dan meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 2,387 yang artinya thitung >
ttabel (X1 2,387 > 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,031 < 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa demosi berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
Hal ini sejalan dengan Andi Muh. Hidayat (2009) yang mengatakan
bahwa demosi dapat mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk terus
berusaha dan meningkatkan kinerjanya. Karyawan berlomba-lomba untuk
jadi yang terbaik dan memperoleh tempat atau jabatan yang lebih baik
69
dengan bekerja sama antar karyawan, dengan tidak saling menjatuhkan satu
sama lain65
.
Penelitian ini tidak sejalan dengan Safrina Hafifatur Rochmah (2017)
yang mengatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel demosi
terhadap motivasi kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas
karyawan kurang berkenan jika dirinya mendapat demosi jabatan dari
perusahaannya66
.
2. Pengaruh Mutasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Mutasi adalah penempatan seseorang pada bidang tugas ke bidang
tugas lainnya dengan tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung
jawab, maupun strukturalnya. Suatu mutasi yang tidak dapat meningkatkan
motivasi dan efektivitas karyawan, maka mutasi yang dijalankan tersebut
tidak akan mempunyai arti bahkan justru akan merugikan organisasi.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa mutasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan artinya mutasi
yang dijalankan tidak mempunyai arti atau bahkan program-program
mutasi yang telah dilakukan mungkin tidak tepat sasaran untuk karyawan
yang diberikan mutasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t yang
menunjukkan nilai thitung sebesar 0,773 yang artinya thitung > ttabel (X2 0,773
< 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,317 > 0,05. Sehingga dapat
65
Andi Muh. Hidayat, “Mutasi, Promosi dan Demosi Dalam Kaitannya Dengan
Motivasi dan Peningkatan Kinerja”, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Makasar,2009. 66
Safrina Hafifatur Rochmah,”Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Pada Bank Muamalat Indonesia, TBK Cabang Jember”, Vol.11, No. 3
September 2017, hlm. 373.
70
disimpulkan bahwa mutasi tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
Penelitian ini tidak sejalan dengan Isna Farianda (2008) yang
menunjukkan adanya pengaruh antara mutasi jabatan terhadap motivasi
kerja pegawai di Bagian Umum Sekertariat Daerah Kota Surakartamaka
perlu diperhatikan atau perlu ditingkatkan lag67
.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Safrina Hafifatur
Rochmah (2017) hasil menunjukkan tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Motivasi Kerja pada Karyawan PT Bank Muamalat,
Tbk cabang Jember.
Yang artinya bahwa ada atau tidaknya program mutasi jabatan yang
diberikan perusahaan karyawannya tidak akan meningkatkan motivasi
karyawan untuk bekerja.
3.Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Promosi adalah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu organisasi
dimana seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
yang lebih tinggi baik tinggkat gaji, tanggung jawab dan atau level.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa promosi jabatan tidak
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan artinya rendahnya
program promosi jabatan yang diberikan perusahaan akan berdampak pada
rendahnya motivasi karyawan untuk bekerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil
67
Isna Farianda,”Pengaruh Mutasi Jabatan Dan Penghargaan Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta”, Jurusan Program Studi
Pendidikan Akuntasi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013
71
uji t yang menunjukkan nilai thitung sebesar 1,789 yang artinya thitung > ttabel
(X3 1,789 < 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,210 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan tidak berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Winda Ningsih (2007)
yang menyatakan bahwa promosi tidak cukup berpengaruh terhadap
motivasi kerja dan signifikan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
pelaksanaan promosi jabatan yang tidak diteliti68
.
Penelitian ini tidak sejalan dengan Khusnul Khotimah yang
mengatakan bahwa promosi jabatan berpengaruh secara parsial dan
pengaruh positif terhadap motivasi kerja, tetapi pengaruh yang dihasilkan
sangat kecil. Hal ini diperkuat Mangkunegara (2006) yang menyatakan
bahwa “motivasi merupakan kondisi energi yang menggerakkan diri
karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.69
68
Winda Ningsih,”Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada
PT.Arta Boga Cemerlang Cabang Bandung”, Fakultas Bisnis Dan Manajemen, Universitas
Widyatama, Skripsi, 19 Mei 2007 69
Khusnul Khotimah, “Pengaruh Promosi Jabatan Dan Intensif Terhadap Motivasi Kerja
(Studi Pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)”, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 25 No. 1 Agustus 2015.
72
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demosi, mutasi dan promosi
jabatan terhadap motivasi kerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Palembang. Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
ini yaitu:
1. Terdapat pengaruh signifikan antara demosi terhadap motivasi kerja
karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang palembang. Hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 2,387 yang artinya thitung > ttabel (2,387
> 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,031 < 0,05. Artinya demosi
membuat karyawan untuk berusaha bekerja menjadi yang terbaik dengan
memotivasi diri dan meningkatkan kinerjanya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa demosi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan
Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
2. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara mutasi terhadap motivasi kerja
karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang palembang. Hal ini
dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 0,773 yang artinya thitung > ttabel (0,773
< 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,317 > 0,05. Artinya mutasi yang
dijalankan tidak mempunyai arti atau bahkan program-program mutasi
yang telah dilakukan mungkin tidak tepat sasaran untuk karyawan yang
diberikan mutasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mutasi tidak
73
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Bank Syariah
Mandiri KC Palembang.
3. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara promosi jabatan terhadap
motivasi kerja karyawan pada bank syariah mandiri kantor cabang
palembang. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung sebesar 1,789 yang artinya
thitung > ttabel (1,789 < 2,05553) dengan tingkat signifikansi 0,210 > 0,05.
Artinya rendahnya program promosi jabatan yang diberikan perusahaan
akan berdampak pada rendahnya motivasi karyawan untuk bekerja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mutasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam adalah sebagai berikut :
1. Seluruh karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang
diharapkan terus memotivasi diri untuk selalu disiplin, jujur dan mampu
mengerjakan tugas - tugas yang diberikan.
2. Diharapkan seluruh karyawan mampu memotivasi diri untuk beradaptasi
dengan kondisi yang baru, khususnya kebijakan penempatan karyawan.
Berusaha untuk selalu mengembangkan diri dan berpikir maju agar
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Pelaksanaan promosi jabatan untuk memotivasi karyawan agar dapat
mengembangkan kemampuannya sehingga karyawan tetap betah bekerja.
74
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. .2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : BPEF UGM.
Ambarita, Arnimisari Juliana. Vol. 8 No.2. Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat
Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota
Pematang Siantar. Kampus FISIP USU Departemen Ilmu Administrasi
Negar. Universitas Sumatera Utara.
Budiaji, Weksi. Vol: 2 No. 2, 2013. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala
Likert. E-Jurnal: Ilmu Pertanian dan Perikanan.
Farianda, Isna. 2013. Pengaruh Mutasi Jabatan Dan Penghargaan Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Surakarta. Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntasi. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hidayat, Andi Muh. 2009. Mutasi, Promosi dan Demosi Dalam Kaitannya
Dengan Motivasi dan Peningkatan Kinerj. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makasar.
Ghazali, Imam, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Hasan, M.Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial).
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014 Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hendriyadi, Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada
Penelitian Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.
Idris, Syahirman Yusi dan Umiyati. 2010. Statistika untuk ekonomi dan
penelitian.. Palembang : Citrabooks Indonesia.
Kadarisman. 2013. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Raja Grafindo.
Khotimah, Khusnul. Vol.25 No. 1 Agustus 2015. Pengaruh Promosi Jabatan Dan
Intensif Terhadap Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT.PLN
75
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang). Fakultas Ilmu
Administrasi. Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Bisnis.
Kapoor, Pride Hughes. 2014. Pengantar Bisnis Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Kristaung, Yvonne Augustine dan Robert. 2013. Metode Penelitian Bisnis dan
Akuntansi. Jakarta : PT Dian Rakyat.
Marnis, Priyono. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Surabaya: Zifatama
Publisher.
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Ningsih, Winda. 2007. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Pada PT.Arta Boga Cemerlang Cabang Bandung. Fakultas
Bisnis Dan Manajemen. Universitas Widyatama. Skripsi Tidak
Diterbitkan.
Prabowo, Bastian. Vol.32 No.1 Maret 2016. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT Telkom
Indonesia Witel Jatim Selatan malang). Fakultas Ilmu Administrasi.
Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Bisnis.
Pratitha, Noor Aini. 2002. Pengaruh Penerapan Promosi Dan Demosi Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Master Kredit Cabang Medan. Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara.
Pratiwi, Maretha Anjani. 2013. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Promosi
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. INTI (Persero) Bandung.
Universita Komputer Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2014. Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta : C.V
Andi Offset.
Rifai, Nanang. 2013. Pengaruh Ketetapan Penempatan Kerja Terhadap Motivasi
Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
Universitas Brawijaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jurusan Manajemen.
Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian
Pemula. Bandung: ALFABETA.
Rochmah, Safrina Hafifatur. Vol. 11, No. 3 September 2017. Pengaruh
Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi
Pada PT Bank `Muamalat Indonesia, TBK Cabang Jember.
Saebani, Beni Ahmad, 2008. Metode Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.
76
Setiawan, Motchell dan Werner dalam Kiki Cahaya. Vol.1 No2, 2015. Pengaruh
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Level Pelaksana Di Divisi
Operasi PT. Pusri Palembang. E-Jurnal Psikologi Islam.
Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandunng :
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
www.banksyariahmandiri.co.id, diakses 3 April 2018.
Zainal, Veithzal Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan Edisi Ketiga. Jakarta : PT Grafindo Persada.
77
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Tyara Rizki Zanaria
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 02 Desember 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Orang Tua
Ayah : Irhanif
Ibu : Asmarni
Alamat : Jl. Talang Bungin, RT 029 RW 012, Kel. Sungai
Rengit, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, KM
20.
No. HP : 082307529392/089689597639
Alamat email : [email protected]
JEJANG PENDIDIKAN
- SD N 1 Air Batu
- SMP N 2 Banyuasin III
- SMA Bina Mandiri
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Palembang, Mei 2018
Tyara Rizki Zanaria
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/I
Di tempat
Dengan Hormat,
Kuesioner ini ditunjukan untuk membantu pengumpulan data penelitian guna
menyususn Tugas Akhir berjudul, “Pengaruh Demosi, Mutasi, Dan Promosi
Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Palembang”. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk dapat
menyelesaikan studi program D3 Perbankan Syariah di Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang.
Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Tyara Rizki Zanaria
NIM:1526100150
Identitas Responden
Petunjuk Pengisisan
Berilah jawaban beberapa pertanyaan pengantar berikut dengan memberikan
tanda silang (X) salah satu jawaban yang sesuai.
1. Nama : …………………………………(*boleh tidak di
isi)
2. Usia : A. 20 tahun - 30 tahun C. 41 tahun - 50 tahun
B. 31 tahun - 40 tahun
3. Jenis Kelamin : A. Laki-laki B. Perempuan
4. Pendidikan : A. SMA B. D3
B. D1 D. Sarjana
5. Lama Bekerja : A. 1 - 2 tahun B. 2 - 3 tahun C. > 3 tahun
6. Jabatan (Bagian) : …………………………(*di isi)
7. Pendapatan/Bulan : A. Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
B. Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
C. Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
D. > Rp 10.000.000
I. Pertanyaan Penelitian
Petunjuk : Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat Anda. Kriteria penilaian :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Variabel Demosi Jabatan (X1)
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Ketidakmampuan Karyawan
1. Saya membutuhkan pelatihan khusus untuk
kedisiplinan diri.
2. Saya membutuhkan pelatihan khusus untuk kinerja
yang lebih baik.
3. Saya ingin mendapat tugas yang standar dengan
kemampuan diri sendiri.
Rasionalisasi Jumlah Karyawan
4. Saya membutuhkan jumlah karyawan yang
produktif.
5. Saya lebih nyaman jika perusahaan memiliki
manajemen karyawan yang efesien.
6. Saya mampu bekerja efektif di dalam perusahaan.
Permintaan Pribadi
7. Saya membutuhkan sarana yang memadai dalam
perusahaan.
8. Saya membutuhkan fasilitas yang memadai dalam
perusahaan.
9. Saya membutuhkan pemindahanjabatan jika tidak
mampu memenuhi tanggung jawab.
Variabel Mutasi Jabatan (X2)
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Frekuensi Mutasi
10. Saya merasa mutasi dilakukan pada kurun waktu
yang telah ditentukan.
11. Saya merasa mutasi sebaiknya dilaksanakan
minimal 5 tahun sekali.
12. Saya selalu mengatisipasi datangnya mutasi.
Alasan Mutasi
13. Saya merasa mutasi diberikan untuk orang tertentu.
14. Saya merasa karyawan yang tidak disiplin akan
dimutasikan.
15. Saya merasa kemampuan dalam bekerja dijadikan
salah satu syarat dalam pemberian mutasi.
Ketetapan Dalam Melaksanakan Mutasi
16. Saya merasa pekerjaan yang diberikan telah sesuai
dengan kemampuan saya.
17. Saya dapat menjalakan tugas yang baru sesuai
dengan tanggung jawab.
18. Karyawan yang telah dimutasi, saya harap akan
meningkatkan kemampuannya dalam bekerja.
Variabel Promosi Jabatan (X3)
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Kejujuran
19. Saya selalu memiliki kejujuran terhadap diri sendiri,
teman, dan pimpinan.
20. Saya selalu memiliki kejujuran dalam
menyelesaikan pekerjaan.
21. Kejujuran merupakan faktor utama yang diperlukan
perusahaan dari para kayawan.
Disiplin
22. Saya memiliki tingkat kedisiplinan yang baik dalam
bekerja, baik untuk diri saya sendiri maupun tugas.
23. Saya selalu menaati peraturan perusahaan.
24. Saya akan datang tepat waktu.
Prestasi Kerja
25. Saya memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan
tugas .
26. Saya secara konsisten mampu menampilkan mutu.
27. Saya selalu berusaha meningkatkan pengetahuan
sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kerja Sama
28. Saya memiliki kerja sama yang baik dalam
perusahaan baik kepada teman, atasan maupun
bawahan.
29. Saya sudah terbiasa menyelesaikan masalah dengan
kerja tim.
30. Perusahaan mengandalkan proses interaksi
komunikasi antar pegawai atau staff.
Kecakapan
31. Saya memiliki tingkat kreatifitas yang baik dalam
melaksanakan tugas .
32. Saya melaksanakan pekerjaan secara cepat dan tepat
33. Kecakapan kerja meningkat dengan adanya
pelatihan dari perusahaan.
Loyalitas
34. Saya selalu loyal terhadap perusahaan tempat saya
bekerja.
35. Saya selalu ikut berpatisipasi aktif dalam setiap
kegiatan perusahaan.
36. Saya berkeinginan mengabdikan diri bagi
perusahaan hingga usia pensiun tiba.
Kepemimpinan
37. Atasan saya selalu berusaha membina kerja para
karyawannya.
38. Saya mampu dalam memimpin suatu pelaksanaan
tugas yang diberikan dalam perusahaan.
39. Atasan saya selalu melibatkan karyawannya dalam
membuat keputusan.
Komunikatif
40. Saya mampu menerima informasi dari atasan
maupun bawahan dengan baik, sehingga tidak
terjadi miskomunikasi.
41. Saya telah memberikan informasi yang benar dan
tepat kepada perusahaan.
42. Saya mengeluarkan pendapat dalam kegiatan
diskusi.
Pendidikan
43. Saya memiliki ijazah dari pendidikan formal yang
sesuai dengan syarat promosi jabatan.
44. Pengetahuan saya sesuai dengan bidang pekerjaan.
45. Pendidikan terahkir saya sesuai dengan bidang
pekerjaan.
Variabel Motivasi (Y)
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Kebutuhan Fisioogis
46. Saya membutuhkan jaminan kesehatan yang
diberikan perusahaan
47. Saya membutuhkan jam istirahat yang cukup
48. Saya merasa membutuhkan makan dan minum di
sela pekerjaan
Kebutuhan Rasa Aman
49. Saya membutuhkan kondisi ruangan kerja yang
cukup aman
50. Saya merasa membutuhkan rasa aman dari kerugian
emosional seperti pemecatan
51. Saya membutuhkan rasa aman dari kerugian fisik
Kebutuhan Hubungan Sosial
52. Saya dapat bersosialisasi dengan baik terhadap
sesama rekan kerja
53. Saya sering ikut kegiatan kebersamaan yang
diadakan di luar perusahaan
54. Saya membutuhkan rasa memiliki dan diterima baik
di dalam perusahaan
Kebutuhan Penghargaan
55. Saya membutuhkan penghargaan dari hasil kerja
56. Dengan adanya pujian dari atasan maka saya lebih
termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik
57. Saya membutuhkan pengakuan yang sesuai terhadap
hasil kerja saya
Kebutuhan Aktualisasi Diri
58. Saran dan kritik yang diberikan membuat saya lebih
maju
59. Motivasi yang diberikan atasan membuat saya lebih
disiplin dalam bekerja
60. Saya membutuhkan pengembangan diri
semaksiamal mungkin
LAMPIRAN 3
No.
Responden
Usia Jenis Kelamin Pendidikan Lama
Bekerja
Jabatan Pendapatan/Bulan
1 31 tahun- 40 tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun Officer Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
2 20 tahun- 30
tahun
Laki - laki Sarjana 2 - 3 tahun Operasional Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
3 20 tahun- 30 tahun
Perempuan Sarjana 1 - 2 tahun Teller Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
4 20 tahun- 30
tahun
Perempuan D3 1 - 2 tahun Teller Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
5 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun OB Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
6 20 tahun- 30
tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun Micro Analyst Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
7 20 tahun- 30
tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Customer Services Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
8 20 tahun- 30 tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun Customer Services Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
9 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun Driver Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
10 31 tahun- 40 tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun Chief Security Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
11 20 tahun- 30
tahun
Perempuan Sarjana 2 - 3 tahun Micro Analyst Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
12 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun SPV Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
13 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Consumer Banking Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
14 20 tahun- 30
tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Sales Force Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
15 20 tahun- 30 tahun
Perempuan Sarjana 1 - 2 tahun FA Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
16 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun Satpam Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
17 20 tahun- 30 tahun
Laki - laki Sarjana 2 - 3 tahun PPM Mitra Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
18 41 tahun - 50
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun Satpam Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
19 20 tahun- 30 tahun
Perempuan D3 1 - 2 tahun Sales Force Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
20 20 tahun- 30
tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun Gadai & Cicil
Emas
Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
21 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun OB Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
22 20 tahun- 30 tahun
Perempuan Sarjana 2 - 3 tahun Marketing Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
23 20 tahun- 30
tahun
Perempuan Sarjana 2 - 3 tahun Admin Micro Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
24 31 tahun- 40 tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun Driver Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
25 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Gadai & Cicil
Emas
Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
26 31 tahun- 40 tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Pawning Staff Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000
27 20 tahun- 30
tahun
Perempuan Sarjana > 3 tahun CSR Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
28 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Marketing Rp 3.000.000 - Rp
5.000.000
29 41 tahun - 50 tahun
Laki - laki Sarjana > 3 tahun Branch Manager > Rp 10.000.000
30 31 tahun- 40
tahun
Laki - laki SMA > 3 tahun Satpam Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000
LAMPIRAN 4
KARAKTERISTIK RESPONDEN
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 tahun- 30 tahun 15 50.0 50.0 50.0
31 tahun- 40 tahun 13 43.3 43.3 93.3
41 tahun - 50 tahu 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki - laki 17 56.7 56.7 56.7
Perempuan 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 2 6.7 6.7 6.7
Sarjana 20 66.7 66.7 73.3
SMA 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
LAMA BEKERJA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 3 tahun 21 70.0 70.0 70.0
1 - 2 tah 4 13.3 13.3 83.3
2 - 3 tah 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
GAJI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > Rp 10.000.000 1 3.3 3.3 3.3
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000 10 33.3 33.3 36.7
Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 17 56.7 56.7 93.3
Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji Validitas
1. Variabel Demosi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x1_1 31.8000 6.372 .660 .824
x1_2 31.7333 7.651 .625 .827
x1_3 31.8000 6.372 .660 .824
x1_4 31.6667 7.747 .463 .841
x1_5 31.7333 7.237 .673 .820
x1_6 31.7000 8.217 .421 .844
x1_7 31.7333 7.651 .625 .827
x1_8 31.7000 8.562 .404 .847
x1_9 31.7333 7.237 .673 .820
2. Variabel Mutasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x2_1 31.0333 10.033 .878 .858
x2_2 31.0667 12.409 .520 .890
x2_3 31.4000 10.524 .543 .892
x2_4 31.3333 9.333 .686 .884
x2_5 31.0333 10.033 .878 .858
x2_6 30.9667 10.585 .807 .866
x2_7 31.0667 12.409 .520 .890
x2_8 30.9333 11.651 .636 .881
x2_9 30.9000 11.197 .617 .881
3. Variabel Promosi Jabatan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x3_1 105.2667 53.168 .672 .947
x3_2 105.3000 53.045 .608 .948
x3_3 105.2000 51.959 .690 .947
x3_4 105.3333 50.989 .737 .946
x3_5 105.3000 51.252 .762 .946
x3_6 105.2667 51.444 .712 .947
x3_7 105.5000 54.466 .783 .947
x3_8 105.6000 53.628 .641 .947
x3_9 105.4667 54.740 .576 .948
x3_10 105.2667 51.444 .712 .947
x3_11 105.5333 54.464 .636 .948
x3_12 105.4000 52.386 .862 .945
x3_13 105.5000 54.466 .783 .947
x3_14 105.5333 55.154 .487 .949
x3_15 105.3667 53.757 .728 .947
x3_16 105.4000 52.938 .629 .947
x3_17 105.5000 54.466 .783 .947
x3_18 105.5667 50.461 .737 .946
x3_19 105.4333 51.495 .776 .946
x3_20 105.5667 54.323 .578 .948
x3_21 105.4667 54.533 .621 .948
x3_22 105.5333 54.464 .636 .948
x3_23 105.5000 55.845 .422 .949
x3_24 105.5333 55.499 .413 .949
x3_25 105.5667 55.151 .364 .951
x3_26 105.4667 54.740 .576 .948
x3_27 105.6333 53.895 .459 .950
4. Motivasi Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
y_1 56.4000 19.490 .590 .929
y_2 56.5000 19.569 .707 .926
y_3 56.7000 19.114 .592 .930
y_4 56.4333 19.289 .678 .927
y_5 56.5333 19.154 .735 .925
y_6 56.5000 19.362 .769 .924
y_7 56.5667 19.495 .938 .922
y_8 56.5667 19.495 .938 .922
y_9 56.5333 20.326 .812 .926
y_10 56.6000 19.007 .504 .936
y_11 56.7333 18.961 .686 .927
y_12 56.8000 18.993 .615 .929
y_13 56.5000 20.190 .524 .931
y_14 56.5000 19.362 .769 .924
y_15 56.5333 20.326 .812 .926
Uji Reliabilitas
1. Variabel Demosi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 9
2. Variabel Mutasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 9
3. Variabel Promosi Jabatan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.949 27
4. Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 15
LAMPIRAN 6
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.41137563
Most Extreme Differences Absolute .371
Positive .371
Negative .952
Kolmogorov-Smirnov Z 1.536
Asymp. Sig. (2-tailed) .072
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
total_y *
total_x
Between
Groups
(Combined) 627.533 14 44.824 38.058 .000
Linearity 307.713 1 307.713
261.26
6 .000
Deviation from
Linearity 319.820 13 24.602 20.888 .000
Within Groups 17.667 15 1.178
Total 645.200 29
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.174 7.477 -.425 .674
total_x .031 .042 .138 .738 .467
a. Dependent Variable: RES2
4. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t) 7.603 10.508
.724 .475
total_x .297 .059 .691 5.053 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable:
total_y
ANALISIS REGRESI BERGANDA DAN UJI HIPTESIS
Uji Analisis Regresi Berganda dan Uji T (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 22.635 10.849 2.319 .034
total_x1 .671 .431 .352 2.387 .031
total_x2 .128 .326 .088 .773 .317
total_x3 .089 .063 .244 1.789 .210
a. Dependent Variable: total_y
LAMPIRAN 7