pengaruh dana bos terhadap kinerja sekolah studi pada smk

12
Corresponding Author: Kartowiyono 52 Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020 Page: 52-63 http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171 PENGARUH DANA BOS TERHADAP KINERJA SEKOLAH STUDI PADA SMK KABUPATEN KONAWE Kartowiyono Program Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari Email: [email protected] Rosnawintang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari Email: [email protected] Erwin Hadisantoso Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Dana BOS terhadap Kinerja Sekolah. Studi pada SMK Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang secara langsung memiliki peran yang menentukan keberhasilan implementasi program Bantuan Operasional Sekolah di 11 SMK Kabupaten Konawe, yaitu Pendidik, Tenaga Kependidikan, OSIS dan Pengurus Komite. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji kualitas data menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas serta peneliti menggunakan uji asumsi klasik. Analisis data diolah dengan bantuan Software IBM SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kecukupan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (2) ketepatan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (3) kesesuaian dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah. Kata Kunci: Kecukupan, Ketepatan, Kesesuaian, Kinerja Sekolah ABSTRACT This study aims to examine and analyze the effect of the BOS Fund on School Performance. Study at Vocational Schools in Konawe Regency. This research is using a quantitative approach. The population in this study are those who directly have a role in determining the successful implementation of the School Operational Assistance program in 11 Vocational schools in Konawe Regency, namely Educators, Education Personnel, OSIS and Committee Managers. This research is a quantitative research. The data collection method is using questionnaire. As for the method of data analysis using descriptive statistical analysis and data quality tests using the reliability test and validity test as well as researchers using the classic assumption test. Data analysis was processed with the help of IBM SPSS 24 Software. The results showed that (1) the adequacy of BOS funds had a positive and significant effect on school performance, (2) the accuracy of BOS funds had a positive and significant effect on school performance, (3) the suitability of BOS funds has a positive and significant impact on school performance. Keywords: Adequacy, Accuracy, Conformity, School Performance 1. PENDAHULUAN

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Corresponding Author: Kartowiyono 52

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

PENGARUH DANA BOS TERHADAP KINERJA SEKOLAH

STUDI PADA SMK KABUPATEN KONAWE

Kartowiyono Program Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari

Email: [email protected]

Rosnawintang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari

Email: [email protected]

Erwin Hadisantoso Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari

Email: [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Dana BOS terhadap

Kinerja Sekolah. Studi pada SMK Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang secara langsung memiliki peran yang

menentukan keberhasilan implementasi program Bantuan Operasional Sekolah di 11 SMK Kabupaten

Konawe, yaitu Pendidik, Tenaga Kependidikan, OSIS dan Pengurus Komite.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan

kuesioner. Sedangkan untuk metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji

kualitas data menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas serta peneliti menggunakan uji asumsi

klasik. Analisis data diolah dengan bantuan Software IBM SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) kecukupan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (2)

ketepatan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (3) kesesuaian dana

BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah.

Kata Kunci: Kecukupan, Ketepatan, Kesesuaian, Kinerja Sekolah

ABSTRACT

This study aims to examine and analyze the effect of the BOS Fund on School Performance.

Study at Vocational Schools in Konawe Regency. This research is using a quantitative approach. The

population in this study are those who directly have a role in determining the successful

implementation of the School Operational Assistance program in 11 Vocational schools in Konawe

Regency, namely Educators, Education Personnel, OSIS and Committee Managers.

This research is a quantitative research. The data collection method is using questionnaire. As

for the method of data analysis using descriptive statistical analysis and data quality tests using the

reliability test and validity test as well as researchers using the classic assumption test. Data analysis

was processed with the help of IBM SPSS 24 Software. The results showed that (1) the adequacy of

BOS funds had a positive and significant effect on school performance, (2) the accuracy of BOS funds

had a positive and significant effect on school performance, (3) the suitability of BOS funds has a

positive and significant impact on school performance.

Keywords: Adequacy, Accuracy, Conformity, School Performance

1. PENDAHULUAN

Corresponding Author: Kartowiyono 53

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik. Dikatakan kompleks karena di

dalam sekolah terdapat sumberdaya–sumberdaya yang saling terkait, sedangkan unik karena

sekolah menjadi tempat proses belajar-mengajar dan pembudaya kehidupan umat manusia.

Untuk dapat mencapai tujuan sekolah, diperlukan pemimpin yang mampu mendayagunakan

sumberdaya-sumberdaya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

(Hendarman, 2018).

Selain unsur kepala sekolah dan guru-guru yang kompeten, tenaga kependidikan,

peserta didik dan stakeholder yang tergabung dalam komite sekolah dan dewan pendidikan

pun sangat berperan dalam membantu meningkatkan kinerja sekolah. keseluruhan peran

tersebut dalam konteks pendidikan disebut dengan supply-side role, yakni peran perangkat

sekolah dari sudut kebutuhan akan peningkatan kinerja sekolah. Peran yang juga penting

dalam penyelenggaran sekolah bermutu adalah peran anggaran atau demand-side role dari

sudut sinergitas penyelenggaran pendidikan di sekolah, sehingga mampu meningkatkan

kinerja sekolah itu sendiri (Badallah, 2017). Dalam konteks peran anggaran sebagai aspek

demand-side role, bantuan operasional sekolah menjadi salah satu program kegiatan dan

anggaran yang diberikan pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah. Aspek

penting bantuan operasional sekolah sebagai aspek demand-side role, yakni: 1) Ketepatan

dana, yakni bagaimana ketepatan waktu penyaluran dan ketepatan sasaran pengalokasian

dana bantuan operasional sekolah, 2) Kecukupan dana, yakni bagaimana dana bantuan

operasional sekolah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah penerima, 3)

Kesesuaian penggunaan dana, yakni bagaimana sekolah menggunakan dana bantuan

operasional sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dan sesuai dengan permintaan

kebutuhan sekolah.

Program dan kegiatan BOS adalah program yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI

dalam rangka membantu pengadaan buku teks pelajaran, pembiayaan seluruh kegiatan

penerimaan siswa baru, pembiayaan kegiatan remedial, pakem, pembelajaran kontekstual,

pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka,

palang merah remaja, usaha kesehatan sekolah, pembiayaan ulangan harian, ulangan umum,

ujian sekolah, laporan hasil belajar, pembelian bahan habis pakai, pembiayaan langganan

daya dan jasa, pembiayaan perawatan sekolah, pembayaran honorarium bulanan guru dan

tenaga kependidikan honorer, pengembangan profesi guru, pembiayan biaya transportasi,

seragam, sepatu, dan alat tulis sekolah bagi siswa kategori miskin atau tidak mampu, dan

pembiayan pengelolaan bantuan operasional sekolah dan pembelian komputer dan printer.

(Kemendikbud, 2014). Namun beberapa hasil penelitian terdapat pertentangan terkait

ketepatan dana, kecukupan dana, dan kesesuaian penggunaan dana terhadap peningkatan

kinerja sekolah. Sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, kenyataan yang terjadi di SMK

Kabupaten Konawe dalam penyaluran dana BOS antara lain: dana BOS menjadi tumpuan

utama pembiayaan operasional sekolah, penyaluran yang tidak tepat waktu, kegiatan

pembelajaran dan evaluasi terhambat, dan penyelenggaraan kegiatan praktek, uji kompetensi

keahlian dan praktek kerja industri tidak sejalan dengan kesiapan dari segi pendanaan.

Mengingat pentingnya dana BOS untuk di kaji, banyak peneliti yang telah melakukan

studi yang serupa dengan penelitian ini diantaranya : Diputra/2011, Asnawi/2013,

Ningsih/2017, Soulisa/2017, Sedan/2013, Perdana/2016, Saputra/2017, dan lain-lain.

Bertolak dari uraian di atas, Penelitian ini mencoba menguji pengaruh dana BOS

terhadap kinerja sekolah. Berdasarkan uraian fenomena di atas maka dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

Corresponding Author: Kartowiyono 54

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

1. Apakah ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan terhadap

kinerja SMK di Kabupaten Konawe?

2. Apakah kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan terhadap

kinerja SMK di Kabupaten Konawe?

3. Apakah kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan

terhadap kinerja SMK di Kabupaten Konawe?

2. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

Bantuan Operasional Sekolah

Bantuan operasional Sekolah (BOS) sekolah menengah adalah program pemerintah

sebagai rintisan program wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan bermutu. Bantuan

Operasional Sekolah disalurkan langsung ke SMA dan SMK (negeri maupun swasta) untuk

membantu biaya operasional dan non-personalia. Perhitungan besaran BOS SMK yang

diterima sekolah berdasarkan jumlah siswa dan satuan biaya bantuan (Dirjen Anggaran

Kemenkeu, 2015). Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan

dana BOS adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran dana

bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dana BOS.

Asnawi (2013) menyatakan berkenaan dengan apakah kebijakan BOS tersebut mencapai

hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya kegiatan-kegiatan yang

dilakukan. Efektifitas, yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu

diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya. Upaya tersebut dapat dilihat dari

indikator hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan program BOS. Kecukupan dana BOS

yaitu suatu hasil pelaksanan BOS yang dilihat dari kesesuaian biaya dengan standard dan

bentuk surat pertanggungjawaban yang sesuai dengan ketentuan petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis pengelolaan dana BOS (Asnawi: 2013). Dalam konteks kecukupan dana

BOS, Asnawi (2013) menyatakan kecukupan dana berkenaan dengan seberapa jauh suatu

tingkat efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan menumbuhkan adanya

masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan

dan hasil yang diharapkan. Kesesuaian penggunaan anggaran dana BOS berhubungan

langsung dengan kemampuan pengelolaan anggaran itu sendiri. Marliyani, 2015 (dalam

saputra, 2015) mengatakan bahwa kesesuaian penggunaan anggaran adalah bagaimana

kemampuan sekolah dalam menyelaraskan kesesuaian rancangan kegiatan, kesesuaian

kebutuhan sekolah dan kesesuaian laporan pertangungajawaban keuangan dengan ketentuan

penggunaan anggaran danabantuan operasional sekolah.

Kinerja Sekolah

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh

seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja

menurut Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2014) adalah perbandingan hasil yang dicapai

dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam). Gomes (dalam

Mangkunegara, 2014) mengemukakan kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta

efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sementara kinerja menurut

Mangkunegara (2014) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Mengginson (dalam Mangkunegara, 2014) mengatakan penilaian

prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk

menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya. Selanjutnya Sikula (dalam Mangkunegara,2014) mengemukakan bahwa

Corresponding Author: Kartowiyono 55

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi

yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas

atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu barang. Kinerja sekolah dapat dilihat

dengan kefektifan sekolah tersebut. Sekolah yang menjalankan proses pendidikan sesuai

dengan aturan yang telah direncanakan maka dapat dikatakan sekolah tersebut memiliki

kinerja yang baik. Koontz (dalam Hendarman, 2018), menyatakan bahwa keefektifan diukur

dengan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dengan kegiatan yang dilakukan. Kinerja

sekolah dalam konteks kefektifan sekolah itu sendiri menurut Suwarto (dalam Hendarman,

2018), bahwa kefektifan berkaitan erat dengan pencapaian unjuk kerja secara maksimal, yaitu

dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Ammons

(dalam Rasto, 2012) menjelaskan kinerja organisasi dapat diukur melalui kriteria workload,

eficiency, effectiveness, dan productivity. Workload menunjukkan jumlah beban kerja yang

diselesaikan. Eficiency menunjukkan perbandingan antara input dan output. Effectiveness

menunjukkan perbandingan antara output dan outcome yaitu tingkat ketercapaian hasil akhir

setelah output diperoleh. Productivity menunjukkan jumlah hasil yang dicapai pada kurun

waktu tertentu. Dengan memperhatikan berbagai pendapat para ahli tentang dimensi

pengukuran kinerja organisasi, maka pengukuran kinerja sekolah dalam penelitian ini

merujuk kepada standar pendidikan nasional (PP Nomor 19 Tahun 2005). Berdasarkan

asumsi di atas maka indikator kinerja sekolah menggunakan delapan standar pendidikan

nasional yang dapat dijadikan rujukan untuk mengukur kinerja sekolah, sebagaimana tertuang

dalam Pasal 2 Ayat (1), yaitu: Standar isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan,

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Penilaian, Standar Sarana dan

Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan.

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kajian yang

mendalam, baik berdasarkan teori maupun kajian empiris hubungan kausal ketepatan dana,

kecukupan dana, kesesuaian penggunaan dana dan kinerja sekolah. Kerangka konseptual

dibangun dari rumusan masalah, kajian literatur setiap variabel dan pola hubungan yang

dibentuk oleh variabel tersebut. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ketepatan

dana, kecukupan dana dan kesesuaian penggunaan dana merupakan variabel independen

dalam kinerja sekolah. Sehingga dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut:

Corresponding Author: Kartowiyono 56

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Gambar 1. Skema Kerangka Konsep.

3. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Ekplanasi (explanatory research) yaitu Penelitian

yang bertujuan untuk menguji atau menjelaskan pengaruh antara variable yang

dihipotesiskan.

Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana

variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketepatan dana (X1), kecukupan dana (X2), dan

kesesuaian penggunaan dana (X3), sedangkan varibel terikatnya adalah kinerja sekolah (Y).

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua macam analisis, metode statistik deskriptif dan statistik

inferensial terhadap data yang diperoleh di lapangan. Metode ini bertujuan mendeskripsikan

secara lebih mendalam terhadap masing-masing variabel penelitian. Selanjutnya digunakan

inferensial untuk melihat kuat lemahnya pengaruh antar variabel bebas dengan variabel

terikat, yaitu dengan cara menganalisis terhadap data yang telah diberi skor sesuai dengan

skala pengukuran yang telah ditetapkan, melalui suatu formula statistik. Analisis statistik

deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel ketepatan dana bantuan operasional

sekolah, kecukupan dana bantuan operasional sekolah, kesesuaian penggunaan dana bantuan

operasional sekolah dan kinerja sekolah dengan menggunakan bantuan tabel

frekuensi/presentase. Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis,

Corresponding Author: Kartowiyono 57

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

diringkas dalam analisis variabel ditinjau dari mean dan PCA (Principle Component

Analysis), analisis regresi, dan uji asumsi klasik.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Variabel Ditinjau dari Mean dan PCA (Principle Component Analisis)

Analisis variable ditinjau dari Mean dan PCA menjelaskan perbandingan antara mean

dan rata-rata indikator hasil analisis faktor dengan menggunakan program SPSS. Hal ini

dimaksudkan untuk mendeskripsikan setiap indikator yang memberikan kontribusi yang

signifikan sebagai pembentuk variabel. Nilai rata-rata yang mencerminkan persepsi

responden terhadap indikator penelitian, sedangkan nilai analisis faktor menggambarkan

kontribusi indikator dalam membentuk variabel. Persepsi responden terhadap indikator-

indikator variabel penelitian ditinjau dari mean dan nilai analisis faktor dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1

Perbandingan Nilai Mean dan Analisis Faktor

No. Indikator Mean PCA (Analisis

Faktor)

1 Ketepatan Dana Bos (X1) 4,20

Triwulan 1 (X1.1) 4,21 0,910

Triwulan 2 (X1.2) 4,19 0,933

Triwulan 3 (X1.3) 4,20 0,941

Triwulan 4 (X1.4) 4,20 0,914

2 Kecukupan Dana BOS (X2) 4,06

Sesuai dengan Kebutuhan Sekolah (X2.1) 4,03 0,806

Sesuai dengan jumlah penerima (X2.2) 4,09 0,916

Sesuai dengan kebutuhan penerima (X2.3) 4,07 0,922

3 Kesesuaian Dana BOS (X3) 4,08

Kebutuhan Sekolah (X3.1) 4,05 0,931

Rancangan Kegiatan (X3.2) 4,10 0,858

Laporan Keuangan (X3.3) 4,08 0,912

4 Kinerja Sekolah (Y) 4,39

Standar Isi (Y1) 4,33 0,909

Standar Proses (Y2) 4,26 0,878

Standar Kompetensi Lulusan (Y3) 4,38 0,871

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Y4) 4,29 0,914

Standar Penilaian Pendidikan (Y5) 4,33 0,798

Standar Sarana dan Prasarana (Y6) 4,29 0,891

Standar Pengelolaan (Y7) 4,35 0,857

Standar Pembiayaan (Y8) 4,44 0,810

Sumber : Data Primer diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan variable Ketepatan Dana BOS memiliki Mean 4,20,

hasil uji nilai PCA menunjukkan bahwa Triwulan 3 dengan nilai 0,941 merupakan indikator

penting dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS.

Variabel Kecukupan Dana BOS memiliki Mean 4,06, hasil uji nilai PCA menunjukkan

Corresponding Author: Kartowiyono 58

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

indikator kebutuhan penerima dengan nilai 0,922 merupakan indikator penting dan

mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS.

Variable Kesesuaian Dana BOS memiliki nilai Mean 4,08, hasil uji nilai PCA

menunjukkan bahwa Kebutuhan Sekolah dengan nilai 0,931 merupakan indikator penting

dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Kesesuaian Dana BOS. Variable

Kinerja Sekolah memiliki nilai Mean 4,39, hasil uji nilai PCA menunjukkan bahwa Standar

Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan nilai 0,914 merupakan indikator penting dan

mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Kinerja Sekolah.

Analisis Regresi

Berdasarkan hasil pengolahan data, Ketepatan Dana BOS, Kecukupan Dana BOS,

dan Kesesuaian Dana BOS berpengaruh positif terhadap Kinerja Sekolah. Hal ini dapat

dilihat pada hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2, maka persamaan regresi berganda yang menyatakan pengaruh

ketepatan dana BOS (X1), kecukupan dana BOS (X2), dan kesesuaian penggunaan dana BOS

(X3) terhadap kinerja sekolah (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut:

Y= 0,794 + 0,250X1 + 0,326X2 + 0,167X3

Tabel 2

Hasil Regresi Linier Berganda Parameter Koefisien t-statistik Sig.

Konstanta 0.794 7.624 0.000

Ketepatan Dana BOS (X1) 0.250 4.473 0.000

Kecukupan Dana BOS (X2) 0.326 7,723 0.000

Kesesuaian Dana BOS (X3) 0.167 3,232 0.001

F-Statistik 315,767

Sig. F-Statistik 0.0000

R 0,906

R Square 0.820

Sumber : Data Primer diolah tahun 2019

Berdasarkan rumus regresi diatas menjelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta dalam penelitian ini adalah sebesar 0,796 yang menjelaskan bahwa

apabila Ketepatan Dana BOS, Kecukupan Dana BOS, dan Kesesuaian Penggunaan Dana

BOS tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka Kinerja Sekolah akan

konstan sebesar 0,794.

2. Koefisien regresi pada variabel Ketepatan Dana BOS menunjukkan sebesar 0,250. Tanda

positif berarti apabila penyaluran dana BOS tepat waktu maka Kinerja Sekolah semakin

meningkat, begitu sebaliknya, apabila penyaluran dana BOS tidak tepat waktu maka

Kinerja Sekolah akan menurun.

3. Koefisien regresi pada variabel Kecukupan Dana BOS menunjukkan sebesar 0,326.

Tanda positif berarti apabila Dana BOS cukup maka Kinerja Sekolah semakin

meningkat, begitu sebaliknya, apabila Dana BOS tidak cukup Kinerja Sekolah akan

menurun.

4. Koefisien regresi pada variabel Kesesuaian Penggunaan Dana BOS menunjukkan sebesar

0,167. Tanda positif berarti apabila penggunaan dana BOS sesuai juknis maka kinerja

sekolah semakin meningkat, begitu sebaliknya, apabila penggunaan dana BOS tidak

sesuai juknis maka kinerja sekolah akan menurun

5. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar

0,906 yang berarti bahwa keeratan antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y dengan nilai

yang mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan langsung antara Ketepatan

Corresponding Author: Kartowiyono 59

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Dana BOS, Kecukupan Dana BOS, dan Kesesuaian Penggunaan Dana BOS terhadap

Kinerja Sekolah dikategorikan sangat erat.

6. Nilai Koefisien Determinasi (R2), berdasarkan hasil estimasi pada tabel 5.22 dapat dilihat

bahwa nilai R2

(R-Square) yaitu sebesar 0,820 dengan persentase sebesar 82%. Hal ini

menunjukkan bahwa variasi perubahan terhadap variabel Kinerja Sekolah (Y) yang

dijelaskan oleh variabel Ketepatan Dana BOS (X1), Kecukupan Dana BOS (X2) dan

Kesesuaian Penggunaan Dana BOS (X3) yaitu sebesar 82,%, sedangkan 18% lainnya dari

variasi perubahan variabel Kinerja Sekolah (Y) yang dijelaskan oleh variabel lain yang

belum termasuk dalam model penelitian ini.

Uji Hipotesis

1. Pengaruh Ketepatan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah

Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh

ketepatan dana BOS terhadap kinerja sekolah sebesar 0.250 dan probability sebesar 0.000.

Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5% (0.05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan

dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.

2. Pengaruh Kecukupan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah

Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh

Kecukupan Dana BOS terhadap Kinerja Sekolah sebesar 0.326 dan probability sebesar 0.000.

Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5% (0.05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa Kecukupan

Dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.

3. Pengaruh Kesesuaian Penggunaan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah

Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh

Kesesuaian Penggunaan Dana BOS terhadap kinerja sekolah sebesar 0.167 dan probability

sebesar 0.001. Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5%

(0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan

bahwa Kesesuaian Penggunaan Dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.

Pembahasan

1. Pengaruh Ketepatan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap terhadap

kinerja Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,250 dan nilai signifikan 0,000 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan dana BOS

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial

ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.

Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada tabel 1 bahwa rerata

persepsi responden atas pengaruh ketepatan dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,20

(kategori positif/baik). Pada variable Ketepatan Dana BOS, yang terjadi pada indikator

Triwulan 1 yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut menunjukkan rerata

4,21. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Ketepatan Dana BOS terlihat bahwa Triwulan 3

dengan nilai 0,941 merupakan indikator penting dan mempunyai nilai tertinggi dalam

Corresponding Author: Kartowiyono 60

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

membentuk variabel Ketepatan Dana BOS. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seharusnya

sekolah lebih meningkatkan pemanfaatan dana Triwulan 3 menjadi faktor utama yang

membentuk Variabel Ketepatan Dana BOS.

Meskipun hasil penelitian variabel Ketepatan Dana BOS menunjukkan hasil positif

(baik), masih perlu meningkatkan ketepatan penggunaan dana BOS pada Triwulan 2. Hal ini

karena memiliki mean terendah (4,19), sementara hasil uji nilai PCA menjukkan nilai 0,933

yang berarti bahwa indikator Triwulan 2 menempati peringkat kedua setelah indikator

Triwulan 3 yang menempati peringkat paling penting.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah jika dilaksanakan sesuai dengan waktu pencairan maka akan

meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013), jika kebijakan bantuan operasional

sekolah tersebut mencapai hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari

diadakannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran

dana bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelasanaan dana

tersebut.

Hasil penelitian Diputra (2011) menyatakan bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah berpengaruh secara signifikan baik secara simultan maupun parsial

terhadap kinerja guru dan prestasi belajar siswa di sekolah dasar negeri di Kota Denpasar.

Begitu juga hasil penelitian Asnawi (2013) yang menyatakan bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah berpengaruh signifikan dengan kinerja SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan.

Demikian pula Ningsih (2017) dan Soulisa (2017) bahwa ketepatan dana bantuan operasional

sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah dasar di Kecamatan Tebing Tinggi

Barat Kabupaten Kepulauan Meranti dan sekolah negeri di kecamatan Palu Timur.

2. Pengaruh Kecukupan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap Kinerja

Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kecukupan dana bantuan

operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,326 dan nilai signifikan 0,000 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa kecukupan dana BOS

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial

kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.

Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada Tabel 1 bahwa rerata

persepsi responden atas pengaruh ketepatan dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,06

(kategori positif/baik). Pada variable Kecukupan Dana BOS, yang terjadi pada indikator

sesuai dengan jumlah penerima yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut

menunjukkan rerata 4,09. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Ketepatan Dana BOS terlihat

indicator sesuai dengan kebutuhan penerima dengan nilai 0,922 merupakan indikator penting

dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS, Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa seharusnya sekolah lebih menekankan pada indicator sesuai dengan

kebutuhan penerima yang menjadi faktor utama yang membentuk Variabel Ketepatan Dana

BOS.

Meskipun hasil penelitian variabel Kecukupan Dana BOS menunjukkan hasil positif

(baik), masih perlu meningkatkan kecukupan indikator sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hal

Corresponding Author: Kartowiyono 61

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

ini karena memiliki mean terendah (4,03), demikian pulan hasil uji nilai PCA menjukkan

nilai 0,806 yang menempati peringkat ketiga.

Berdasarkan analisis di atas, dapat dikatakan bahwa kecukupan dana bantuan

operasional sekolah akan meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013) menyatakan

bahwa kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan dengan kinerja

SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan.

Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan dana bantuan

operasional sekolah adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran

dana bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dana

tersebut.

3. Pengaruh Kesesuaian Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap Kinerja

Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kesesuaian dana bantuan

operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,167 dan nilai signifikan 0,001 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan dana BOS

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial

kesesuaian dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.

Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada Tabel 1 bahwa rerata

persepsi responden atas pengaruh kesesuaian dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,08

(kategori positif/baik). Pada variable Kesesuaian Dana BOS, yang terjadi pada indikator

Rancangan Kegiatan yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut menunjukkan

rerata 4,10. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Kesesuaian Dana BOS terlihat bahwa

Kebutuhan Sekolah dengan nilai 0,931 merupakan indikator penting dan mempunyai nilai

tertinggi dalam membentuk variabel Kesesuaian Dana BOS, Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa seharusnya sekolah lebih meningkatkan Kebutuhan Sekolah yang memiliki nilai rata

rata terencah (4,05) menjadi faktor utama yang membentuk Variabel Kesesuaian Dana BOS.

Berdasarkan analisis di atas, dapat dikatakan bahwa kesesuaian penggunaan dana

bantuan operasional sekolah akan meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013),

bahwa kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan

dengan kinerja SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan. Hasil penelitian ini didukung dengan

penelitian Suhelmy (2016); Ningsih (2017); Soulisa (2017); dan Saputra (2017).

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Ketepatan Dana,

Kecukupan Dana, dan Kesesuaian Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap

Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Konawe maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya, semakin tepat

dana bantuan operasional sekolah diberikan, akan semakin meningkatkan kinerja sekolah

menengah kejuruan di Kabupaten Konawe.

2. Kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya, apabila dana

Corresponding Author: Kartowiyono 62

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

bantuan operasional sekolah diberikan dengan cukup, maka akan meningkatkan kinerja

sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Konawe.

3. Kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya,

apabila dana bantuan operasional digunakan sesuai dengan regulasi (petunjuk teknis),

maka akan semakin meningkatkan kinerja sekolah menengah kejuruan di Kabupaten

Konawe.

Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti menyampaikan saran

sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan ketepatan dana bantuan operasional sekolah dalam rangka

meningkatkan kinerja sekolah, maka perlu perencanaan lebih matang dalam

memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah pada triwulan 2.

2. Untuk meningkatkan kecukupan dana bantuan operasional sekolah dalam rangka

meningkatkan kinerja sekolah, maka perlu diidentifikasi kebutuhan sekolah berdasarkan

prioritas untuk mencapai standar Pendidikan.

3. Untuk meningkatkan kesesuaian dana bantuan operasional sekolah dalam rangka

meningkatkan kenerja sekolah, maka perlu mengutamakan kebutuhan sekolah yang

menjadi prioritas kegiatan.

4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel besar dengan memperluas objek

penelitian tidak hanya pada sekolah menengah kejuruan, tetapi sekolah menengah atas

ataupun sekolah menengah pertama dan sekolah dasar sebagai konsekuensi penerima

bantuan operasioanl sekolah oleh pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, Aulia Prihatin. 2013. Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dana

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2012 (Studi pada Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Kabupaten Bintan. Skripsi, Universitas Maritim

Raja Haji, Tanjungpinang.

Badallah, Ridwan. 2017. Peran Tokoh Masyarakat dalam Menanggulangi Anak Putus

Sekolah di Kota Kendari. National Research Policy, Pusat Penelitian Kebijakan

Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.

Diputra, Gde Indra Surya. 2011. Analisis pengaruh dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), Rata-rata Masa Kerja Guru, dan Rasio Siswa Tidak Mampu terhadap Prestasi

Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di kota Denpasar. http://ojs.unud.ac.id

(8/12/2013).

Direktorat jenderal Anggaran kementerian Keuangan Republik Indonesia.2015. Petunjuk

Teknis Pengelolaan Dana batuan Operasional sekolah. Jakarta.

Hendarman. 2018. Revolusi Kinerja Kepala sekolah. Jakarta: Indeks.

Jayatri, Monika. 2012. Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN 1 Purworejo. Skripsi, Universitas Indonesia.

Kartowiyono. 2019. Pengaruh Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah (Studi pada SMK

Kabupaten Konawe). Kendari. Universitas Haluoleo.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional

Sekolah (BOS).Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dikdasmen.

Corresponding Author: Kartowiyono 63

Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)

Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020

Page: 52-63

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional

Sekolah (BOS). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dikdasmen.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Bandung: Aditama.

Marliani, Septi. 2015. Kesesuaian Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

dengan Laporan Pertanggungjawaban Tahun 2014/2015 di SD Negeri 2 Jati

Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.Tesis: UNY.

Mulyasa, H.E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda.

Ningsih, Septia. 2017. Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam

Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar Kecamatan Tebing Tinggi Barat,

Kabupaten Kepulauan Meranti, Tahun 2015. JOM FISIP Vol. 4, No. 1, 2017.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.Standar Pendidikan Nasional. Jakarta.

Perdana, Saka. 2016. Implementasi Kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

SD Negeri Bekelan, Kulonprogo. Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7, Vol. V. Tahun

2016.

Rasto. 2012. Mengukur Kinerja Sekolah. UI.

Saputra, Jhony. 2017. Pengaruh Kejelasan sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, dan

Pelaporan/Pertanggungjawaban Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.Thesis.

Sedan, Wensislaus. 2013. Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Sekolah Dasar Negeri/Swasta di Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun

Anggaran 2012. Jakarta: Universitas Terbuka.

Solimun, dkk.. 2017. Metode Statistika Multivariat; Pemodelan Persamaan Struktural (SEM)

Pendekatan WarpPLS.Malang: UB Press

Soulisa, Nurmala Sari. 2017. Evaluasi Kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada

Sekolah Negeri di Kecamatan Palu Timur. Thesis.

Sugiono, Risca Kurnuasari Agus; Andiana; dan Kurrohman, Taufik. 2015. Pengaruh

Ketepatan Dana, Kecukupan Dana, dan Sasaran Penggunaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di Kabupaten

Jember. Jember: UNEJ.

Suhelmy, dkk.. 2016. Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana

Penunjang Pendidikan (DPP) terhadap Kinerja Sekolah. Jurnal Magister Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, pp. 67 - 71.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Utama, Daniel Aditya. 2013. Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, dan Responsibilitas

Pengelolaan Keuangan Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Eks-RSBI Se-

Kota Semarang. Tesis. Semarang: Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.