pengaruh dana bos terhadap kinerja sekolah studi pada smk
TRANSCRIPT
Corresponding Author: Kartowiyono 52
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
PENGARUH DANA BOS TERHADAP KINERJA SEKOLAH
STUDI PADA SMK KABUPATEN KONAWE
Kartowiyono Program Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari
Email: [email protected]
Rosnawintang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari
Email: [email protected]
Erwin Hadisantoso Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari
Email: [email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Dana BOS terhadap
Kinerja Sekolah. Studi pada SMK Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang secara langsung memiliki peran yang
menentukan keberhasilan implementasi program Bantuan Operasional Sekolah di 11 SMK Kabupaten
Konawe, yaitu Pendidik, Tenaga Kependidikan, OSIS dan Pengurus Komite.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan
kuesioner. Sedangkan untuk metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji
kualitas data menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas serta peneliti menggunakan uji asumsi
klasik. Analisis data diolah dengan bantuan Software IBM SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) kecukupan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (2)
ketepatan dana BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah, (3) kesesuaian dana
BOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah.
Kata Kunci: Kecukupan, Ketepatan, Kesesuaian, Kinerja Sekolah
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze the effect of the BOS Fund on School Performance.
Study at Vocational Schools in Konawe Regency. This research is using a quantitative approach. The
population in this study are those who directly have a role in determining the successful
implementation of the School Operational Assistance program in 11 Vocational schools in Konawe
Regency, namely Educators, Education Personnel, OSIS and Committee Managers.
This research is a quantitative research. The data collection method is using questionnaire. As
for the method of data analysis using descriptive statistical analysis and data quality tests using the
reliability test and validity test as well as researchers using the classic assumption test. Data analysis
was processed with the help of IBM SPSS 24 Software. The results showed that (1) the adequacy of
BOS funds had a positive and significant effect on school performance, (2) the accuracy of BOS funds
had a positive and significant effect on school performance, (3) the suitability of BOS funds has a
positive and significant impact on school performance.
Keywords: Adequacy, Accuracy, Conformity, School Performance
1. PENDAHULUAN
Corresponding Author: Kartowiyono 53
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
Sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik. Dikatakan kompleks karena di
dalam sekolah terdapat sumberdaya–sumberdaya yang saling terkait, sedangkan unik karena
sekolah menjadi tempat proses belajar-mengajar dan pembudaya kehidupan umat manusia.
Untuk dapat mencapai tujuan sekolah, diperlukan pemimpin yang mampu mendayagunakan
sumberdaya-sumberdaya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
(Hendarman, 2018).
Selain unsur kepala sekolah dan guru-guru yang kompeten, tenaga kependidikan,
peserta didik dan stakeholder yang tergabung dalam komite sekolah dan dewan pendidikan
pun sangat berperan dalam membantu meningkatkan kinerja sekolah. keseluruhan peran
tersebut dalam konteks pendidikan disebut dengan supply-side role, yakni peran perangkat
sekolah dari sudut kebutuhan akan peningkatan kinerja sekolah. Peran yang juga penting
dalam penyelenggaran sekolah bermutu adalah peran anggaran atau demand-side role dari
sudut sinergitas penyelenggaran pendidikan di sekolah, sehingga mampu meningkatkan
kinerja sekolah itu sendiri (Badallah, 2017). Dalam konteks peran anggaran sebagai aspek
demand-side role, bantuan operasional sekolah menjadi salah satu program kegiatan dan
anggaran yang diberikan pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah. Aspek
penting bantuan operasional sekolah sebagai aspek demand-side role, yakni: 1) Ketepatan
dana, yakni bagaimana ketepatan waktu penyaluran dan ketepatan sasaran pengalokasian
dana bantuan operasional sekolah, 2) Kecukupan dana, yakni bagaimana dana bantuan
operasional sekolah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah penerima, 3)
Kesesuaian penggunaan dana, yakni bagaimana sekolah menggunakan dana bantuan
operasional sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dan sesuai dengan permintaan
kebutuhan sekolah.
Program dan kegiatan BOS adalah program yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI
dalam rangka membantu pengadaan buku teks pelajaran, pembiayaan seluruh kegiatan
penerimaan siswa baru, pembiayaan kegiatan remedial, pakem, pembelajaran kontekstual,
pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka,
palang merah remaja, usaha kesehatan sekolah, pembiayaan ulangan harian, ulangan umum,
ujian sekolah, laporan hasil belajar, pembelian bahan habis pakai, pembiayaan langganan
daya dan jasa, pembiayaan perawatan sekolah, pembayaran honorarium bulanan guru dan
tenaga kependidikan honorer, pengembangan profesi guru, pembiayan biaya transportasi,
seragam, sepatu, dan alat tulis sekolah bagi siswa kategori miskin atau tidak mampu, dan
pembiayan pengelolaan bantuan operasional sekolah dan pembelian komputer dan printer.
(Kemendikbud, 2014). Namun beberapa hasil penelitian terdapat pertentangan terkait
ketepatan dana, kecukupan dana, dan kesesuaian penggunaan dana terhadap peningkatan
kinerja sekolah. Sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, kenyataan yang terjadi di SMK
Kabupaten Konawe dalam penyaluran dana BOS antara lain: dana BOS menjadi tumpuan
utama pembiayaan operasional sekolah, penyaluran yang tidak tepat waktu, kegiatan
pembelajaran dan evaluasi terhambat, dan penyelenggaraan kegiatan praktek, uji kompetensi
keahlian dan praktek kerja industri tidak sejalan dengan kesiapan dari segi pendanaan.
Mengingat pentingnya dana BOS untuk di kaji, banyak peneliti yang telah melakukan
studi yang serupa dengan penelitian ini diantaranya : Diputra/2011, Asnawi/2013,
Ningsih/2017, Soulisa/2017, Sedan/2013, Perdana/2016, Saputra/2017, dan lain-lain.
Bertolak dari uraian di atas, Penelitian ini mencoba menguji pengaruh dana BOS
terhadap kinerja sekolah. Berdasarkan uraian fenomena di atas maka dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
Corresponding Author: Kartowiyono 54
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
1. Apakah ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan terhadap
kinerja SMK di Kabupaten Konawe?
2. Apakah kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan terhadap
kinerja SMK di Kabupaten Konawe?
3. Apakah kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan
terhadap kinerja SMK di Kabupaten Konawe?
2. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
Bantuan Operasional Sekolah
Bantuan operasional Sekolah (BOS) sekolah menengah adalah program pemerintah
sebagai rintisan program wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan bermutu. Bantuan
Operasional Sekolah disalurkan langsung ke SMA dan SMK (negeri maupun swasta) untuk
membantu biaya operasional dan non-personalia. Perhitungan besaran BOS SMK yang
diterima sekolah berdasarkan jumlah siswa dan satuan biaya bantuan (Dirjen Anggaran
Kemenkeu, 2015). Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan
dana BOS adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran dana
bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dana BOS.
Asnawi (2013) menyatakan berkenaan dengan apakah kebijakan BOS tersebut mencapai
hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya kegiatan-kegiatan yang
dilakukan. Efektifitas, yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu
diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya. Upaya tersebut dapat dilihat dari
indikator hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan program BOS. Kecukupan dana BOS
yaitu suatu hasil pelaksanan BOS yang dilihat dari kesesuaian biaya dengan standard dan
bentuk surat pertanggungjawaban yang sesuai dengan ketentuan petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pengelolaan dana BOS (Asnawi: 2013). Dalam konteks kecukupan dana
BOS, Asnawi (2013) menyatakan kecukupan dana berkenaan dengan seberapa jauh suatu
tingkat efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan menumbuhkan adanya
masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan
dan hasil yang diharapkan. Kesesuaian penggunaan anggaran dana BOS berhubungan
langsung dengan kemampuan pengelolaan anggaran itu sendiri. Marliyani, 2015 (dalam
saputra, 2015) mengatakan bahwa kesesuaian penggunaan anggaran adalah bagaimana
kemampuan sekolah dalam menyelaraskan kesesuaian rancangan kegiatan, kesesuaian
kebutuhan sekolah dan kesesuaian laporan pertangungajawaban keuangan dengan ketentuan
penggunaan anggaran danabantuan operasional sekolah.
Kinerja Sekolah
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja
menurut Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2014) adalah perbandingan hasil yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya perjam). Gomes (dalam
Mangkunegara, 2014) mengemukakan kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta
efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sementara kinerja menurut
Mangkunegara (2014) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Mengginson (dalam Mangkunegara, 2014) mengatakan penilaian
prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk
menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Selanjutnya Sikula (dalam Mangkunegara,2014) mengemukakan bahwa
Corresponding Author: Kartowiyono 55
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi
yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas
atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu barang. Kinerja sekolah dapat dilihat
dengan kefektifan sekolah tersebut. Sekolah yang menjalankan proses pendidikan sesuai
dengan aturan yang telah direncanakan maka dapat dikatakan sekolah tersebut memiliki
kinerja yang baik. Koontz (dalam Hendarman, 2018), menyatakan bahwa keefektifan diukur
dengan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dengan kegiatan yang dilakukan. Kinerja
sekolah dalam konteks kefektifan sekolah itu sendiri menurut Suwarto (dalam Hendarman,
2018), bahwa kefektifan berkaitan erat dengan pencapaian unjuk kerja secara maksimal, yaitu
dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Ammons
(dalam Rasto, 2012) menjelaskan kinerja organisasi dapat diukur melalui kriteria workload,
eficiency, effectiveness, dan productivity. Workload menunjukkan jumlah beban kerja yang
diselesaikan. Eficiency menunjukkan perbandingan antara input dan output. Effectiveness
menunjukkan perbandingan antara output dan outcome yaitu tingkat ketercapaian hasil akhir
setelah output diperoleh. Productivity menunjukkan jumlah hasil yang dicapai pada kurun
waktu tertentu. Dengan memperhatikan berbagai pendapat para ahli tentang dimensi
pengukuran kinerja organisasi, maka pengukuran kinerja sekolah dalam penelitian ini
merujuk kepada standar pendidikan nasional (PP Nomor 19 Tahun 2005). Berdasarkan
asumsi di atas maka indikator kinerja sekolah menggunakan delapan standar pendidikan
nasional yang dapat dijadikan rujukan untuk mengukur kinerja sekolah, sebagaimana tertuang
dalam Pasal 2 Ayat (1), yaitu: Standar isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Penilaian, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan.
Kerangka Konsep
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kajian yang
mendalam, baik berdasarkan teori maupun kajian empiris hubungan kausal ketepatan dana,
kecukupan dana, kesesuaian penggunaan dana dan kinerja sekolah. Kerangka konseptual
dibangun dari rumusan masalah, kajian literatur setiap variabel dan pola hubungan yang
dibentuk oleh variabel tersebut. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ketepatan
dana, kecukupan dana dan kesesuaian penggunaan dana merupakan variabel independen
dalam kinerja sekolah. Sehingga dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut:
Corresponding Author: Kartowiyono 56
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
Gambar 1. Skema Kerangka Konsep.
3. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Ekplanasi (explanatory research) yaitu Penelitian
yang bertujuan untuk menguji atau menjelaskan pengaruh antara variable yang
dihipotesiskan.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana
variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketepatan dana (X1), kecukupan dana (X2), dan
kesesuaian penggunaan dana (X3), sedangkan varibel terikatnya adalah kinerja sekolah (Y).
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua macam analisis, metode statistik deskriptif dan statistik
inferensial terhadap data yang diperoleh di lapangan. Metode ini bertujuan mendeskripsikan
secara lebih mendalam terhadap masing-masing variabel penelitian. Selanjutnya digunakan
inferensial untuk melihat kuat lemahnya pengaruh antar variabel bebas dengan variabel
terikat, yaitu dengan cara menganalisis terhadap data yang telah diberi skor sesuai dengan
skala pengukuran yang telah ditetapkan, melalui suatu formula statistik. Analisis statistik
deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel ketepatan dana bantuan operasional
sekolah, kecukupan dana bantuan operasional sekolah, kesesuaian penggunaan dana bantuan
operasional sekolah dan kinerja sekolah dengan menggunakan bantuan tabel
frekuensi/presentase. Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis,
Corresponding Author: Kartowiyono 57
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
diringkas dalam analisis variabel ditinjau dari mean dan PCA (Principle Component
Analysis), analisis regresi, dan uji asumsi klasik.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Variabel Ditinjau dari Mean dan PCA (Principle Component Analisis)
Analisis variable ditinjau dari Mean dan PCA menjelaskan perbandingan antara mean
dan rata-rata indikator hasil analisis faktor dengan menggunakan program SPSS. Hal ini
dimaksudkan untuk mendeskripsikan setiap indikator yang memberikan kontribusi yang
signifikan sebagai pembentuk variabel. Nilai rata-rata yang mencerminkan persepsi
responden terhadap indikator penelitian, sedangkan nilai analisis faktor menggambarkan
kontribusi indikator dalam membentuk variabel. Persepsi responden terhadap indikator-
indikator variabel penelitian ditinjau dari mean dan nilai analisis faktor dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1
Perbandingan Nilai Mean dan Analisis Faktor
No. Indikator Mean PCA (Analisis
Faktor)
1 Ketepatan Dana Bos (X1) 4,20
Triwulan 1 (X1.1) 4,21 0,910
Triwulan 2 (X1.2) 4,19 0,933
Triwulan 3 (X1.3) 4,20 0,941
Triwulan 4 (X1.4) 4,20 0,914
2 Kecukupan Dana BOS (X2) 4,06
Sesuai dengan Kebutuhan Sekolah (X2.1) 4,03 0,806
Sesuai dengan jumlah penerima (X2.2) 4,09 0,916
Sesuai dengan kebutuhan penerima (X2.3) 4,07 0,922
3 Kesesuaian Dana BOS (X3) 4,08
Kebutuhan Sekolah (X3.1) 4,05 0,931
Rancangan Kegiatan (X3.2) 4,10 0,858
Laporan Keuangan (X3.3) 4,08 0,912
4 Kinerja Sekolah (Y) 4,39
Standar Isi (Y1) 4,33 0,909
Standar Proses (Y2) 4,26 0,878
Standar Kompetensi Lulusan (Y3) 4,38 0,871
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Y4) 4,29 0,914
Standar Penilaian Pendidikan (Y5) 4,33 0,798
Standar Sarana dan Prasarana (Y6) 4,29 0,891
Standar Pengelolaan (Y7) 4,35 0,857
Standar Pembiayaan (Y8) 4,44 0,810
Sumber : Data Primer diolah tahun 2019
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan variable Ketepatan Dana BOS memiliki Mean 4,20,
hasil uji nilai PCA menunjukkan bahwa Triwulan 3 dengan nilai 0,941 merupakan indikator
penting dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS.
Variabel Kecukupan Dana BOS memiliki Mean 4,06, hasil uji nilai PCA menunjukkan
Corresponding Author: Kartowiyono 58
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
indikator kebutuhan penerima dengan nilai 0,922 merupakan indikator penting dan
mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS.
Variable Kesesuaian Dana BOS memiliki nilai Mean 4,08, hasil uji nilai PCA
menunjukkan bahwa Kebutuhan Sekolah dengan nilai 0,931 merupakan indikator penting
dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Kesesuaian Dana BOS. Variable
Kinerja Sekolah memiliki nilai Mean 4,39, hasil uji nilai PCA menunjukkan bahwa Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan nilai 0,914 merupakan indikator penting dan
mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Kinerja Sekolah.
Analisis Regresi
Berdasarkan hasil pengolahan data, Ketepatan Dana BOS, Kecukupan Dana BOS,
dan Kesesuaian Dana BOS berpengaruh positif terhadap Kinerja Sekolah. Hal ini dapat
dilihat pada hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, maka persamaan regresi berganda yang menyatakan pengaruh
ketepatan dana BOS (X1), kecukupan dana BOS (X2), dan kesesuaian penggunaan dana BOS
(X3) terhadap kinerja sekolah (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y= 0,794 + 0,250X1 + 0,326X2 + 0,167X3
Tabel 2
Hasil Regresi Linier Berganda Parameter Koefisien t-statistik Sig.
Konstanta 0.794 7.624 0.000
Ketepatan Dana BOS (X1) 0.250 4.473 0.000
Kecukupan Dana BOS (X2) 0.326 7,723 0.000
Kesesuaian Dana BOS (X3) 0.167 3,232 0.001
F-Statistik 315,767
Sig. F-Statistik 0.0000
R 0,906
R Square 0.820
Sumber : Data Primer diolah tahun 2019
Berdasarkan rumus regresi diatas menjelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta dalam penelitian ini adalah sebesar 0,796 yang menjelaskan bahwa
apabila Ketepatan Dana BOS, Kecukupan Dana BOS, dan Kesesuaian Penggunaan Dana
BOS tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka Kinerja Sekolah akan
konstan sebesar 0,794.
2. Koefisien regresi pada variabel Ketepatan Dana BOS menunjukkan sebesar 0,250. Tanda
positif berarti apabila penyaluran dana BOS tepat waktu maka Kinerja Sekolah semakin
meningkat, begitu sebaliknya, apabila penyaluran dana BOS tidak tepat waktu maka
Kinerja Sekolah akan menurun.
3. Koefisien regresi pada variabel Kecukupan Dana BOS menunjukkan sebesar 0,326.
Tanda positif berarti apabila Dana BOS cukup maka Kinerja Sekolah semakin
meningkat, begitu sebaliknya, apabila Dana BOS tidak cukup Kinerja Sekolah akan
menurun.
4. Koefisien regresi pada variabel Kesesuaian Penggunaan Dana BOS menunjukkan sebesar
0,167. Tanda positif berarti apabila penggunaan dana BOS sesuai juknis maka kinerja
sekolah semakin meningkat, begitu sebaliknya, apabila penggunaan dana BOS tidak
sesuai juknis maka kinerja sekolah akan menurun
5. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar
0,906 yang berarti bahwa keeratan antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y dengan nilai
yang mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan langsung antara Ketepatan
Corresponding Author: Kartowiyono 59
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
Dana BOS, Kecukupan Dana BOS, dan Kesesuaian Penggunaan Dana BOS terhadap
Kinerja Sekolah dikategorikan sangat erat.
6. Nilai Koefisien Determinasi (R2), berdasarkan hasil estimasi pada tabel 5.22 dapat dilihat
bahwa nilai R2
(R-Square) yaitu sebesar 0,820 dengan persentase sebesar 82%. Hal ini
menunjukkan bahwa variasi perubahan terhadap variabel Kinerja Sekolah (Y) yang
dijelaskan oleh variabel Ketepatan Dana BOS (X1), Kecukupan Dana BOS (X2) dan
Kesesuaian Penggunaan Dana BOS (X3) yaitu sebesar 82,%, sedangkan 18% lainnya dari
variasi perubahan variabel Kinerja Sekolah (Y) yang dijelaskan oleh variabel lain yang
belum termasuk dalam model penelitian ini.
Uji Hipotesis
1. Pengaruh Ketepatan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah
Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh
ketepatan dana BOS terhadap kinerja sekolah sebesar 0.250 dan probability sebesar 0.000.
Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5% (0.05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan
dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.
2. Pengaruh Kecukupan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah
Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh
Kecukupan Dana BOS terhadap Kinerja Sekolah sebesar 0.326 dan probability sebesar 0.000.
Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5% (0.05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa Kecukupan
Dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.
3. Pengaruh Kesesuaian Penggunaan Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah
Berdasarkan Tabel Pengolahan Data, diperoleh bahwa nilai koefisien regresi pengaruh
Kesesuaian Penggunaan Dana BOS terhadap kinerja sekolah sebesar 0.167 dan probability
sebesar 0.001. Nilai signifikan probability sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 5%
(0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan
bahwa Kesesuaian Penggunaan Dana BOS berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah.
Pembahasan
1. Pengaruh Ketepatan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap terhadap
kinerja Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien
sebesar 0,250 dan nilai signifikan 0,000 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan dana BOS
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.
Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada tabel 1 bahwa rerata
persepsi responden atas pengaruh ketepatan dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,20
(kategori positif/baik). Pada variable Ketepatan Dana BOS, yang terjadi pada indikator
Triwulan 1 yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut menunjukkan rerata
4,21. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Ketepatan Dana BOS terlihat bahwa Triwulan 3
dengan nilai 0,941 merupakan indikator penting dan mempunyai nilai tertinggi dalam
Corresponding Author: Kartowiyono 60
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
membentuk variabel Ketepatan Dana BOS. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seharusnya
sekolah lebih meningkatkan pemanfaatan dana Triwulan 3 menjadi faktor utama yang
membentuk Variabel Ketepatan Dana BOS.
Meskipun hasil penelitian variabel Ketepatan Dana BOS menunjukkan hasil positif
(baik), masih perlu meningkatkan ketepatan penggunaan dana BOS pada Triwulan 2. Hal ini
karena memiliki mean terendah (4,19), sementara hasil uji nilai PCA menjukkan nilai 0,933
yang berarti bahwa indikator Triwulan 2 menempati peringkat kedua setelah indikator
Triwulan 3 yang menempati peringkat paling penting.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah jika dilaksanakan sesuai dengan waktu pencairan maka akan
meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013), jika kebijakan bantuan operasional
sekolah tersebut mencapai hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari
diadakannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran
dana bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelasanaan dana
tersebut.
Hasil penelitian Diputra (2011) menyatakan bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah berpengaruh secara signifikan baik secara simultan maupun parsial
terhadap kinerja guru dan prestasi belajar siswa di sekolah dasar negeri di Kota Denpasar.
Begitu juga hasil penelitian Asnawi (2013) yang menyatakan bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah berpengaruh signifikan dengan kinerja SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan.
Demikian pula Ningsih (2017) dan Soulisa (2017) bahwa ketepatan dana bantuan operasional
sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah dasar di Kecamatan Tebing Tinggi
Barat Kabupaten Kepulauan Meranti dan sekolah negeri di kecamatan Palu Timur.
2. Pengaruh Kecukupan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap Kinerja
Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kecukupan dana bantuan
operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien
sebesar 0,326 dan nilai signifikan 0,000 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa kecukupan dana BOS
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.
Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada Tabel 1 bahwa rerata
persepsi responden atas pengaruh ketepatan dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,06
(kategori positif/baik). Pada variable Kecukupan Dana BOS, yang terjadi pada indikator
sesuai dengan jumlah penerima yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut
menunjukkan rerata 4,09. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Ketepatan Dana BOS terlihat
indicator sesuai dengan kebutuhan penerima dengan nilai 0,922 merupakan indikator penting
dan mempunyai nilai tertinggi dalam membentuk variabel Ketepatan Dana BOS, Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa seharusnya sekolah lebih menekankan pada indicator sesuai dengan
kebutuhan penerima yang menjadi faktor utama yang membentuk Variabel Ketepatan Dana
BOS.
Meskipun hasil penelitian variabel Kecukupan Dana BOS menunjukkan hasil positif
(baik), masih perlu meningkatkan kecukupan indikator sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hal
Corresponding Author: Kartowiyono 61
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
ini karena memiliki mean terendah (4,03), demikian pulan hasil uji nilai PCA menjukkan
nilai 0,806 yang menempati peringkat ketiga.
Berdasarkan analisis di atas, dapat dikatakan bahwa kecukupan dana bantuan
operasional sekolah akan meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013) menyatakan
bahwa kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan dengan kinerja
SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan.
Hasil penelitian Dirjen Anggaran, Kemenkeu (2015), bahwa ketepatan dana bantuan
operasional sekolah adalah persoalan bagaimana ketepatan waktu (efektivitas) penyaluran
dana bantuan operasional sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dana
tersebut.
3. Pengaruh Kesesuaian Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap Kinerja
Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Konawe
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kesesuaian dana bantuan
operasional sekolah menengah kejuruan se Kabupaten Konawe diperoleh nilai koefisien
sebesar 0,167 dan nilai signifikan 0,001 atau dibawah nilai 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat dinyatakan bahwa ketepatan dana BOS
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
kesesuaian dana bantuan operasional sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Konawe.
Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan berdasarkan data pada Tabel 1 bahwa rerata
persepsi responden atas pengaruh kesesuaian dana BOS pada Kinerja Sekolah adalah 4,08
(kategori positif/baik). Pada variable Kesesuaian Dana BOS, yang terjadi pada indikator
Rancangan Kegiatan yang dominan dengan Hasil Mean dari indikator tersebut menunjukkan
rerata 4,10. Hasil uji nilai PCA untuk variabel Kesesuaian Dana BOS terlihat bahwa
Kebutuhan Sekolah dengan nilai 0,931 merupakan indikator penting dan mempunyai nilai
tertinggi dalam membentuk variabel Kesesuaian Dana BOS, Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa seharusnya sekolah lebih meningkatkan Kebutuhan Sekolah yang memiliki nilai rata
rata terencah (4,05) menjadi faktor utama yang membentuk Variabel Kesesuaian Dana BOS.
Berdasarkan analisis di atas, dapat dikatakan bahwa kesesuaian penggunaan dana
bantuan operasional sekolah akan meningkatkan kinerja sekolah. Menurut Asnawi (2013),
bahwa kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh signifikan
dengan kinerja SMP Negeri 6 Kabupaten Bintan. Hasil penelitian ini didukung dengan
penelitian Suhelmy (2016); Ningsih (2017); Soulisa (2017); dan Saputra (2017).
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Ketepatan Dana,
Kecukupan Dana, dan Kesesuaian Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap
Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Konawe maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ketepatan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya, semakin tepat
dana bantuan operasional sekolah diberikan, akan semakin meningkatkan kinerja sekolah
menengah kejuruan di Kabupaten Konawe.
2. Kecukupan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya, apabila dana
Corresponding Author: Kartowiyono 62
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
bantuan operasional sekolah diberikan dengan cukup, maka akan meningkatkan kinerja
sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Konawe.
3. Kesesuaian penggunaan dana bantuan operasional sekolah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja sekolah menengah kejuruan Kabupaten Konawe. Artinya,
apabila dana bantuan operasional digunakan sesuai dengan regulasi (petunjuk teknis),
maka akan semakin meningkatkan kinerja sekolah menengah kejuruan di Kabupaten
Konawe.
Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti menyampaikan saran
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan ketepatan dana bantuan operasional sekolah dalam rangka
meningkatkan kinerja sekolah, maka perlu perencanaan lebih matang dalam
memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah pada triwulan 2.
2. Untuk meningkatkan kecukupan dana bantuan operasional sekolah dalam rangka
meningkatkan kinerja sekolah, maka perlu diidentifikasi kebutuhan sekolah berdasarkan
prioritas untuk mencapai standar Pendidikan.
3. Untuk meningkatkan kesesuaian dana bantuan operasional sekolah dalam rangka
meningkatkan kenerja sekolah, maka perlu mengutamakan kebutuhan sekolah yang
menjadi prioritas kegiatan.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel besar dengan memperluas objek
penelitian tidak hanya pada sekolah menengah kejuruan, tetapi sekolah menengah atas
ataupun sekolah menengah pertama dan sekolah dasar sebagai konsekuensi penerima
bantuan operasioanl sekolah oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, Aulia Prihatin. 2013. Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dana
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2012 (Studi pada Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Kabupaten Bintan. Skripsi, Universitas Maritim
Raja Haji, Tanjungpinang.
Badallah, Ridwan. 2017. Peran Tokoh Masyarakat dalam Menanggulangi Anak Putus
Sekolah di Kota Kendari. National Research Policy, Pusat Penelitian Kebijakan
Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud.
Diputra, Gde Indra Surya. 2011. Analisis pengaruh dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), Rata-rata Masa Kerja Guru, dan Rasio Siswa Tidak Mampu terhadap Prestasi
Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di kota Denpasar. http://ojs.unud.ac.id
(8/12/2013).
Direktorat jenderal Anggaran kementerian Keuangan Republik Indonesia.2015. Petunjuk
Teknis Pengelolaan Dana batuan Operasional sekolah. Jakarta.
Hendarman. 2018. Revolusi Kinerja Kepala sekolah. Jakarta: Indeks.
Jayatri, Monika. 2012. Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN 1 Purworejo. Skripsi, Universitas Indonesia.
Kartowiyono. 2019. Pengaruh Dana BOS Terhadap Kinerja Sekolah (Studi pada SMK
Kabupaten Konawe). Kendari. Universitas Haluoleo.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dikdasmen.
Corresponding Author: Kartowiyono 63
Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan (JPEP)
Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Page: 52-63
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPEP e-ISSN: 2052-5171
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dikdasmen.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Aditama.
Marliani, Septi. 2015. Kesesuaian Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
dengan Laporan Pertanggungjawaban Tahun 2014/2015 di SD Negeri 2 Jati
Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.Tesis: UNY.
Mulyasa, H.E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda.
Ningsih, Septia. 2017. Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar Kecamatan Tebing Tinggi Barat,
Kabupaten Kepulauan Meranti, Tahun 2015. JOM FISIP Vol. 4, No. 1, 2017.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.Standar Pendidikan Nasional. Jakarta.
Perdana, Saka. 2016. Implementasi Kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
SD Negeri Bekelan, Kulonprogo. Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7, Vol. V. Tahun
2016.
Rasto. 2012. Mengukur Kinerja Sekolah. UI.
Saputra, Jhony. 2017. Pengaruh Kejelasan sasaran Anggaran, Kinerja Manajerial, dan
Pelaporan/Pertanggungjawaban Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.Thesis.
Sedan, Wensislaus. 2013. Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Sekolah Dasar Negeri/Swasta di Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun
Anggaran 2012. Jakarta: Universitas Terbuka.
Solimun, dkk.. 2017. Metode Statistika Multivariat; Pemodelan Persamaan Struktural (SEM)
Pendekatan WarpPLS.Malang: UB Press
Soulisa, Nurmala Sari. 2017. Evaluasi Kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada
Sekolah Negeri di Kecamatan Palu Timur. Thesis.
Sugiono, Risca Kurnuasari Agus; Andiana; dan Kurrohman, Taufik. 2015. Pengaruh
Ketepatan Dana, Kecukupan Dana, dan Sasaran Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di Kabupaten
Jember. Jember: UNEJ.
Suhelmy, dkk.. 2016. Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana
Penunjang Pendidikan (DPP) terhadap Kinerja Sekolah. Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, pp. 67 - 71.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Utama, Daniel Aditya. 2013. Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, dan Responsibilitas
Pengelolaan Keuangan Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Eks-RSBI Se-
Kota Semarang. Tesis. Semarang: Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.