pengaruh corporate social responsibility dan ...digilib.unila.ac.id/31589/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUB SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2016
(Skripsi)
Oleh
ELLEN SHELY PRAMITHA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUB SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2016
Oleh
ELLEN SHELY PRAMITHA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Corporate Social Responsibility
(CSR), kinerja profitabilitas, kinerja nilai perusahaan dan pengaruh dari Corporate
Social Responsibility (Biaya CSR) dan profitabilitas (ROA) terhadap nilai
perusahaan (Nilai Tobin’s Q). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang telah go public di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2016. Sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 8 perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang telah go public di Bursa Efek Indonesia
dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data
menggunakan regresi liniear berganda dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan menjelaskan variabel independen
biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dan ROA terhadap nilai perusahaan
sebesar 70,1% sedangkan sisanya 29,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian seperti kebijakan dividen, ukuran perusahaan, aktivitas, likuiditas dan
lain-lain. Hasil uji T menunjukkan bahwa secara parsial variabel biaya Corporate
Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan
Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: CSR, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.
ABSTRACT
THE IMPACT ANALYSIS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
AND PROFITABILITY ON FIRM VALUE OF PHARMACEUTICAL-
SUBSECTOR MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE ON 2011-2016
By
ELLEN SHELY PRAMITHA
The purposes of this research are to find out about the performance of the firm
value, corporate social responsibility, profitability, and also the impact of
corporate social resposibility (Corporate Social Responsibility Cost) and
profitability (ROA) to the firm value (the Tobin’s Q ratio). The population of this
research are the pharmaceutical-subsector manufacturing companies which are
listed in Indonesia Stock Exchange from 2011-2016. The sampling method used
was purposive sampling and there are 8 companies included based on the
criteria. Multiple regression was used as the method of the analysis, with 95%
confidence level.
The result of this research showed that the ability to explain independent
variables of Corporate Social Responsibility cost and Return On Asset (ROA) on
firm value was 70,1% while the remaining 29,9% of the firm value was influenced
by other factors outside the research, such as: dividend policy, firm size, activity,
liquidity, and others. The T test result shows that partially Corporate Social
Responsibility cost does not have any influence to the firm value and ROA have
positive impact to the firm value.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Profitability and Firm Value.
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUB SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2016
Oleh
ELLEN SHELY PRAMITHA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 11 April 1996, sebagai anak
pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Suparno dan Ibu Kurnia
Pradiawati.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak
(TK) Al-Azhar 4 Bandar Lampung (2002), Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
diselesaikan di SD Kartika II-5 Bandar Lampung pada tahun (2008). Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMPN 10 Bandar Lampung pada tahun (2011), dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 7 Bandar Lampung pada tahun (2014).
Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur paralel. Selama menjadi
mahasiswi penulis pernah menjadi anggota di Organisasi Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis juga telah mengikuti
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2017 selama 40 hari di desa Buyut Ilir,
Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah.
MOTTO
ى ف
‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah‘’
(HR.Turmudzi)
Sekali kamu menentukan harapan, maka semuanya sangat mungkin
terwujud.
(Christopher Reeve)
Permudahkanlah, jangan mempersulit. Gembirakanlah, jangan menakut-
nakuti.
(Mutafaq’Ilaih)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim..
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan KaruniaNya
Kupersembahkan Skripsi ini untuk kedua Orangtuaku
“Ayah dan Ibu”
Yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan, perhatian, pengorbanan,
kepercayaan, kesabaran, dan segalanya kepadaku, sehingga aku dapat menjalani
hidupku dengan penuh semangat, kebahagiaan, dan juga tekad untuk maju
Skripsi ini juga kupersembahkan untuk Adik-adikku Citra Devi Maharani
dan Alvin Aditya Nugraha
Serta Almamaterku tercinta,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohim,
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2016” adalah sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Proses pembelajaran yang penulis alami selama ini memberikan kesan dan makna
mandalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat
terbatas. Bimbingan, keteladanan, dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh
penulis mempermudaah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R Erlina, S.E., M.Si. dan ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
3. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si. dan Bapak Prakarsa Panjinegara,
S.E., M.E. selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah berjasa memberikan
bimbingan, saran, motivasi dan mengajarkan bagaimana menyelesaikan
penelitian dengan benar.
4. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama dalam ujian skripsi
yang telah memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki penelitian ini
dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc selaku pembibing akademik yang
telah memberikan semangat, masukan serta motivasi kepada peneliti selama
perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
7. Kedua orang tuaku Ayah dan Ibu yang merupakan inspirasi terbesar peneliti
yang selalu dapat memacu semangat peneliti. Terima kasih atas semua doa,
kasih sayang, dan didikannya untuk menjadi anak yang kuat dan tidak mudah
menyerah. Betapa bangganya memiliki kedua orang tua hebat seperti Ayah
dan Ibu, semoga Allah memberikan kita kesehatan, kebahagiaan, dan umur
yang panjang agar kita dapat bersama-sama menikmati keberhasilanku di
suatu hari kelak.
8. Adik-adikku Citra Devi Maharani dan Alvin Aditya Nugraha. Terima kasih
telah menjadi penyemangat, penghibur dan motivasi peneliti. Semoga kita
dapat membahagiakan kedua orang tua dengan keberhasilan kita.
9. Teman-teman seperjuanganku Manajemen Keuangan Paralel dan semua
seluruh keluarga besar Manajemen Paralel 2014 yang sedang bersama-sama
berjuang untuk menata masa depan yaitu Riri, Lissa, Nia, Tina, Syifa, Tiara,
Mala, Jesi, Nanda, dan yang lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-
persatu terima kasih atas doa, semangat dan dukungan yang selalu diberikan
kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi ini, semoga Allah mengabulkan
doa kita untuk menjadi orang yang sukses dan dapat membahagiakan
keluarga.
10. Team terbaik papi squadku Liana, Marda, Asih, Emilda, Tyas, Mba Pita, Mba
Ica, Mba Desi, terimakasih atas dukungan serta doa yang selalu diberikan,
semoga kita semua sukses selalu.
11. Sahabat terbaikku Herlyana Shinta Dewi, Tantri Wulandari, Mutia Sahana,
dan Mayang Windyati. Terima kasih atas keceriaan, semangat, dukungan dan
doa yang tiada henti selalu diberikan kepada peneliti selama proses
penyelesaian skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti
selama menyelesaikan penelitian ini.
13. Alamamater yang kubanggakan, Universitas Lampung.
Semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungannya kepada
kita semua. Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan skripsi yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Bandar Lampung, 9 Mei 2018
Peneliti,
Ellen Shely Pramitha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................... iii
COVER DALAM .......................................................................................... iv
MENYETUJUI .............................................................................................. v
MENGESAHKAN ........................................................................................ vi
PERNYATAAN ............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii
MOTTO ......................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN .......................................................................................... x
SANWACANA .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9
C. Tujuan Penlitian ................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 10
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 11
1. Corporate Social Responsibility ......................................................... 11
2. Kajian Teori ................................................................................... 15
3. Kinerja Keuangan........................................................................... 17
4. Profitabilitas ................................................................................... 20
5. Nilai Perusahaan............................................................................. 22
6. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24
B. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis ...................................................... 25
1. Rerangka Pemikiran ........................................................................ 25
2. Hipotesis .......................................................................................... 27
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Objek Penelitian ................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 30
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 32
D. Definisi dan Operasional Variabel ....................................................... 32
1. Variabel Dependen .......................................................................... 32
2. Variabel Independen ........................................................................ 33
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 34
2. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 34
3. Uji Data ........................................................................................... 35
a. Uji Normalitas ............................................................................. 35
b. Uji Multikolinearitas ................................................................... 35
c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 36
d. Uji Autokorelasi .......................................................................... 36
4. Uji Pengaruh .................................................................................... 37
a. Uji Statistik F ............................................................................... 37
b. Uji R2 ........................................................................................... 38
c. Uji Statistik T ............................................................................... 48
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................... 40
1. Analisis Kinerja Nilai Perusahaan ................................................ 40
2. Analisis Kinerja Corporate Social Responsibility ........................ 42
3. Analisis Kinerja Profitabilitas ....................................................... 43
B. Hasil Uji Data ..................................................................................... 45
1. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 45
2. Hasil Uji Multikoleniaritas............................................................ 47
3. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 47
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 48
C. Hasil Uji Pengaruh .............................................................................. 49
1. Hasil Uji Statistik F ........................................................................ 49
2. Hasil Uji Statistik R2 ...................................................................... 50
3. Hasil Uji Statistik T ....................................................................... 51
D. Pembahasan ......................................................................................... 53
1. Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan .................................... 53
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan....................... 54
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Kode Saham dan Daftar Nama Emiten Perusahaan Farmasi yang telah go
public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 ............................................. 2
1.2 Daftar Total Aset Perusahaan Farmasi yang telah go public di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016 ............................................................................... 3
1.3 Daftar Nilai Tobin’s Q Perusahaan Farmasi yang telah go public di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 ............................................................ 5
1.4 Daftar Return On Asset Perusahaan Farmasi yang telah go public di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 ............................................................ 8
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 24
3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ........................................................................ 31
3.2 Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian ................................. 31
4.4 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 45
4.5 Hasil Uji Multikoleniaritas ........................................................................ 47
4.6 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 48
4.7 Hasil Uji Statistik F ................................................................................... 49
4.8 Hasil Uji Statistik R2 ................................................................................. 50
4.9 Hasil Uji Statistik T ................................................................................... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rerangka Pemikiran ................................................................................... 26
4.1 Grafik Kinerja Nilai Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Tahun
2011-2016 .................................................................................................. 41
4.2 Grafik Kinerja CSR Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Tahun
2011-2016 .................................................................................................. 42
4.3 Grafik Kinerja Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Tahun 2011-2016 ....................................................................................... 44
4.4 Uji Normalitas Probability Plot ................................................................. 46
4.5 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Pupulasi Penelitian Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016 ..................... L-1
2. Data Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016 ...................... L-2
3. Hasil Perhitungan Biaya Corporate Social Responsibility Sampel
Penelitian Emiten Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016 .................................................... L-3
4. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) Sampel Penelitian Emiten
Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2016 ....................................................................... L-5
5. Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan (Nilai Tobin’s Q) Sampel
Penelitian Emiten Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016 .................................................... L-7
6. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. L-10
7. Hasil Uji Multikoleniaritas ......................................................................... L-11
8. Hasil Uji Autokorelasi................................................................................ L-12
9. Tabel Durbin-Watson ................................................................................. L-13
10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... L-14
11. Hasil Uji Statistik F .................................................................................... L-15
12. Hasil Uji R2 ................................................................................................ L-16
13. Hasil Uji Statistik T .................................................................................... L-17
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri farmasi dapat dikatakan merupakan salah satu industri strategis
sebagai penunjang pembangunan di berbagi bidang, hal ini disebabkan oleh
perubahan pola dan gaya hidup masyarakat saat ini cenderung ingin yang serba
praktis termasuk dalam hal konsumsi makanan, dimana dengan perubahan pola
dan gaya hidup tersebut juga menggeser pola kesehatan masyarakat hingga
akhirnya juga akan berdampak pada industri farmasi (Amalia, 2010). Farmasi
yaitu ilmu mengenai cara membuat, memformulasi, menyimpan dan menyediakan
obat (Setiabudy, 2012). Proses produksi farmasi dapat dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam memenuhi ketentuan cara
pembuatan obat yang baik, sehingga menghasilkan produk yang bermutu. Farmasi
memiliki berbagai macam bidang produksi, yaitu bidang produksi obat-obatan,
bidang industri makanan, bidang industri kosmetik, industri jamu dan obat
tradisional, dan lain-lain yang dikelola oleh perusahaan farmasi.
Perusahaan farmasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan
dalam mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan obat dan telah memiliki
surat izin untuk penggunaan medis. Perusahaan farmasi merupakan badan usaha
yang besar dan terus berkembang serta salah satu bagian yang berperan penting
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kegiatan operasional yang dilakukan
perusahaan farmasi tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat
lingkungan sekitar lokasi operasional. Dampak positif yaitu masyarakat sekitar
2
memperoleh mata pencaharian baru dan adanya pembangunan di bidang
kesehatan untuk menyediakan berbagai macam obat sebagai fasilitas untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dampak negatif
yaitu pencemaran lingkungan, seperti pencemaran limbah padat, cair serta gas.
Perusahaan farmasi yang terdaftar di Indonesia berjumlah 107 perusahaan.
Jumlah perusahaan farmasi yang belum go public di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebesar 97, sedangkan perusahaan farmasi yang telah go public di Bursa Efek
Indonesia (BEI) hanya 10 perusahaan, ini relatif sedikit dibandingkan dengan
perusahaan manufaktur di bidang industri lainnya. Perusahaan farmasi yang telah
go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu perusahaan yang
berkembang cukup pesat, karena perusahaan farmasi sangat ketat akan ilmu
pengetahuan dengan tingkat penelitian yang paling tinggi serta inovatif. Berikut
ini adalah kode saham dan daftar nama emiten perusahaan farmasi yang telah go
public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2016.
TABEL 1.1 KODE SAHAM DAN DAFTAR NAMA EMITEN PERUSAHAAN
FARMASI YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) TAHUN 2016
No Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO
1 MERK Merck Indonesia Tbk 23 Juli 1981
2 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 29 Maret 1983
3 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 08 Juni 1990
4 KLBF Kalbe Farma Tbk 30 Juli 1991
5 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 17 Januari 1994
6 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 11 November 1994
7 INAF Indofarma (Persero) Tbk 17 April 2001
8 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 04 Juli 2001
9 PYFA Pyridam Farma Tbk 16 Oktober 2001
10 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk
18 Desember 2013
Sumber: www.sahamok.com
3
Tabel 1.1 menunjukkan perusahaan farmasi yang go public di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2016. Terdapat sepuluh perusahaan farmasi yang go public
di Bursa Efek Indonesia, ini menunjukkan bahwa dari 107 perusahaan farmasi
yang terdaftar di Indonesia, hanya 10% perusahaan farmasi yang telah go pubic di
Bursa Efek Indonesia. Kinerja perusahaan farmasi dapat dikatakan baik jika
dilihat dari total aset yang dimiliki, karena aset adalah harta yang dimiliki
perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan seperti kas, persediaan,
aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain (Harahap, 2001).
Total aset merupakan jumlah keseluruhan aset-aset yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Total aset dapat dilihat dari neraca dalam laporan keuangan. Aset-aset
perusahaan farmasi umumnya relatif besar, karena bahan baku yang dibutuhkan
oleh perusahaan farmasi relatif mahal. Berikut ini adalah total aset perusahaan
farmasi yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016.
TABEL 1.2 DAFTAR TOTAL ASET PERUSAHAAN FARMASI YANG
TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TAHUN 2016
No Kode Saham Nama Emiten Total Aset (dalam rupiah)
1 KLBF Kalbe Farma Tbk 15.226.009.210.657
2 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 6.585.807.349.438
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 4.612.562.541.064
4 SIDO Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk
2.987.614.000.000
5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 1.531.365.558.000
6 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma
Tbk
1.393.083.772.000
7 INAF Indofarma (Persero) Tbk 1.381.633.321.120
8 MERK Merck Indonesia Tbk 743.934.894.000
9 SQBB Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk
479.233.790.000
10 PYFA Pyridam Farma Tbk 167.062.795.608
Rata-rata 3.510.830.723.189
Sumber: data diolah dari www.idx.co.id
4
Tabel 1.2 menunjukkan rata-rata total aset perusahaan farmasi yang telah go
public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016 sebesar Rp. 3.510.830.723.189.
PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki total aset tertinggi yaitu sebesar Rp
15.226.009.210.657, sedangkan PT. Pyridam Farma, Tbk memiliki total aset
terendah yaitu sebesar Rp 167.062.795.608. Jika perusahaan memiliki total aset
yang besar, maka pihak manajemen akan bebas dalam mempergunakan aset yang
terdapat di perusahaan tersebut. Namun, kebebasan yang dilakukan oleh
manajemen setara dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh pemilik atas asetnya.
Jika dilihat dari sisi pemilik perusahaan, jumlah aset yang besar dapat
menurunkan nilai perusahaan. Tetapi, bila dilihat dari sisi manajemen yang
memiliki strategi dalam mengelola perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan gambaran kondisi tertentu yang ingin dicapai
perusahaan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan atas
semua kegiatan yang dilakukan perusahaan yang dijadikan para investor sebagai
persepsi dalam melakukan kegiatan investasi yang berkaitan dengan harga saham
karena dengan meningkatnya nilai perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki kinerja yang baik dalam mensejahterakan para stakeholder perusahaan
(Umro dan Fidiana, 2016). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau
investor. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka semakin tinggi pula
nilai perusahaannya. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi (Ernawati dan Widyawati, 2015).
5
Nilai perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan berupa
rasio keuangan dan dari segi perubahan harga saham (Susanti dan Mildawari,
2014). Nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio Tobin’s Q. Tobin’s Q
merupakan rasio yang mencakup unsur hutang, modal, saham, dan seluruh aset
perusahaan sekaligus sehingga rasio ini dinilai paling memberikan informasi yang
lebih teliti dalam mencerminkan nilai perusahaan (Mustaruddin, 2009 dalam Sari
et al., 2016). Tobin’s Q dirumuskan dengan nilai pasar saham ditambah nilai pasar
hutang dibagi total asset. Berikut ini adalah nilai Tobin’s Q perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016.
TABEL 1.3 DAFTAR NILAI TOBIN’S Q PERUSAHAAN FARMASI YANG
TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TAHUN 2016
No Kode Saham Nama Emiten Nilai Tobin’s Q
1 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 2,86
2 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 2,72
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 2.64 4 KLBF Kalbe Farma Tbk 2.26 5 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 1,65
6 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 1.40 7 INAF Indofarma (Persero) Tbk 0.97 8 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 0.86 9 PYFA Pyridam Farma Tbk 0.83 10 MERK Merck Indonesia Tbk 0.73 Rata-rata 2,41
Sumber: data diolah dari www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan rata-rata nilai Tobin’s Q perusahaan
farmasi yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016 adalah
2,41. Nilai Tobin’s Q perusahaan farmasi yang tertinggi yaitu PT. Taisho
Pharmaceutical Indonesia Tbk sebesar 2,86, sedangkan nilai Tobin’s Q
perusahaan farmasi yang terendah yaitu PT. Merck Indonesia Tbk sebesar 0,73.
Hal ini dapat dilihat bahwa nilai perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang
6
baik, karena rata-rata nilai Q lebih dari 1. Salah satu faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan adalah dengan melakukan program corporate social
responsibility (CSR). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rosiana et al.,(2013)
mengungkapkan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau
dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan dan
menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap ekonomis, sosial
dan lingkungan (Untung, 2009 dalam Rosdwianti et al., 2016). Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan bentuk rasa tanggungjawab sosial terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berdiri. Kewajiban
untuk melakukan tanggungjawab sosial kini bukan lagi menjadi suatu beban bagi
perusahaan, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari
aktivitas CSR (Agustine, 2014).
Perusahaan yang telah melakukan program CSR akan mengungkapkannya
dalam laporan tahunan keuangan perusahaan yang kemudian dipublikasikan
kepada masyarakat luas sehingga masyarakat dapat mengetahui aktivitas CSR
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Pengungkapan CSR akan meningkatkan
citra dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa perusahaan sehingga
masyarakat akan mengalirkan dananya ke perusahaan (Sari et al., 2016). Aktivitas
CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut memiliki biaya yang harus
dikeluarkan terkait dengan aktivitas CSR yang dilakukan, yaitu seperti biaya
bantuan bencana alam, biaya lingkungan, biaya pendidikan, biaya program
kemitraan bina lingkungan, dan lainnya. Seluruh biaya yang dikeluarkan
7
perusahaan merupakan dana CSR dan pencatatan penggunaan dana tersebut ada di
dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Corporate Social Responsibility
(CSR) dalam penelitian ini diproksikan dengan biaya CSR yang dikeluarkan
setiap tahun oleh suatu perusahaan.
Penerapan CSR tidak lagi dianggap cost, tetapi investasi perusahaan seiring
semakin pentingnya CSR bagi perusahaan (Sutopoyudo, 2009). Pelaksanaan CSR
telah diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal dan UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT).
Corporate Social Responsibility (CSR) dianggap sebagai investasi sosial yang
dilakukan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan (Wahyudi dan Azheri,
2008 dalam Sari et al., 2016). Keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat
dilihat dari profitabilitasnya.
Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba baik yang berasal dari
penjualan maupun dari pendapatan investasi (Umro dan Fidiana 2016).
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga
investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan
Soebintoro, 2007). Profitabilitas dapat diukur oleh beberapa rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan Return On Asset (ROA)
sebagai ukuran profitabilitas perusahaan.
Return On Asset (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total aset,
dengan cara membandingkan laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva. ROA
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Pantow et al., 2015).
8
Penelitian yang dilakukan oleh Zarlia dan Salim (2014) dengan variabel
profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA), menunjukkan bahwa
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Umro
dan Fidiana (2016) profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA),
menunjukkan bahwa tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berikut
ini adalah hasil rasio return on equity perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2016.
TABEL 1.4 DAFTAR RETURN ON ASSET PERUSAHAAN FARMASI
YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2016
No Kode
Saham Nama Emiten
Return On Asset
(ROA) (%)
1 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 25,87
2 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 21,05
3 KLBF Kalbe Farma Tbk 15,05
4 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 10,92
5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 8,78
6 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 8,30
7 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 4,52
8 MERK Merck Indonesia Tbk 4,23
9 PYFA Pyridam Farma Tbk 4,22
10 INAF Indofarma (Persero) Tbk 4,15
Rata-rata 10,70
Sumber: data diolah dari www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan rata-rata ROA perusahaan farmasi yang
telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2016 yaitu sebesar 10,70%.
ROA tertinggi dimiliki oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk sebesar
25,87%, sedangkan ROA terendah dimiliki oleh PT. Indofarma (Persero) Tbk
yaitu 4,15%. Menurut Lukviarman (2006) dalam Pramono dan Budiarto (2015),
jika ROA > 5% maka perusahaan dapat dikatakan baik, karena ROA diatas
standar rasio. Semakin tinggi tingkat ROA, maka tingkat keuntungan yang dicapai
9
semakin tinggi pula sehingga posisi perusahaan dalam segi penggunaan aset
perusahaan sangat baik. Jika tingkat ROA rendah, maka nilai perusahaan dan
minat investor akan rendah, artinya akan mempengaruhi volume penjualan saham
perusahaan dan mempengaruhi minat investor dalam berinvestasi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ”Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kinerja CSR, profitabilitas serta nilai perusahaan manufaktur
sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
2016.
2. Apakah CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2016?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2016?
10
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kinerja CSR, profitabilitas serta nilai perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan manufaktur
sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2016.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Investor
Investor dapat lebih mempertimbangkan berbagai aspek yaitu corporate
social responsibility (CSR) dan profitabilitas untuk melakukan keputusan
yang tepat dalam berinvestasi.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan untuk menginformasikan
pengaruh corporate social responsibility (CSR) dan profitabilitas terhadap
nilai perusahaan agar dapat menilai kinerja perusahaan.
3. Bagi Peneliti
Informasi ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kemungkinan
penelitian tentang pembahasan yang berkaitan baik yang bersifat lanjutan,
melengkapi, ataupun menyempurnakan.
11
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Corporate social responsibility (CSR)
a. Pengertian corporate social responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang
menjadikan perusahaan yang tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk
pemegang saham (shareholder) saja namun juga mempunyai tanggungjawab
sosial terhadap stakeholder (Susanti dan Mildawari, 2014). Corporate Social
Responsibility bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, yang disertai dengan
peningkatan kualitas hidup bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Corporate
Social Responsibility dapat berfungsi sebagai kompensasi sosial (Sari et al.,
2016). Melalui pelaksanaan CSR diharapkan mampu memberikan dampak positif
terhadap ekonomi, sosial, dan ligkungan perusahaan (Untung, 2009 dalam
Rosdwianti et al., 2016).
Solihin (2009) menjelaskan ada enam jenis program CSR tersebut yaitu:
1) Cause Promotions
Dalam program ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya
yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi
dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan
tertentu.
12
2) Cause Related Marketing
Dalam program ini, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan
persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial
berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan
kepada penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu, serta untuk
aktivitas derma tertentu.
3) Corporate Social Marketing
Dalam program ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan
kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan
kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup,
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kampanye corporate social
marketing (CSM) lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku
yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu-isu kesehatan, perlindungan
terhadap kecelakaan atau kerugian, lingkungan, serta keterlibatan masyarakat.
4) Corporate Philanthropy
Dalam program ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam
bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut
biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan, atau
pelayanan secara umum.
5) Community Volunteering
Dalam program ini, perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan,
para pemegang franchise atau rekan pedagang eceran untuk menyisihkan
waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi
masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
13
6) Socially Responsible Business Practice (Community Development)
Dalam program ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui
aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi
yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Komunitas
dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, serta
organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat
umum. Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan mencakup didalamnya
aspek-aspek kesehatan, keselamatan, serta kebutuhan pemenuhan kebutuhan
psikologis dan emosional. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program CSR
diperlukan beberapa kondisi yang menjamin pelaksanaan program CSR yang
dilakukan perusahaan dengan baik.
b. Pengukuran Biaya CSR
Menurut Estes dalam Harahap (2003) mengusulkan beberapa teknik
pengukuran manfaat dan biaya sosial yaitu:
1) Penilaian pengganti (Surrogate Valuation) menyatakan bahwa suatu nilai
ganti terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi dapat dipilih sebagai cara
menghitung kerugian saat nilai kerugian yang diinginkan tidak dapat dipenuhi
secara langsung.
2) Teknik survey (Survey Techniques) merupakan pendekatan yang dilakukan
dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat apa yang sangat
berharga bagi mereka. Cara ini merupakan pendekatan survei yang tidak
menyenangkan, namun dalam kenyataannya memberikan informasi yang
lebih berharga dan lebih akurat dan sekaligus merupakan teknik yang mahal.
14
3) Biaya perbaikan dan pencegahan (Restoration or Avoidance Cost) merupakan
suatu cara untuk mengukur biaya sosial dengan memperkirakan pengeluaran
uang yang sesungguhnya untuk mencegah atau menghindari bahaya atau
kerusakan lingkungan.
4) Penilaian (Appraisal) oleh tim independen merupakan penaksiran yang yang
dilakukan oleh pihak independen dalam menilai barang berwujud seperti
bangunan dan tanah. Teknik ini hampir sama dengan penilaian pengganti,
hanya disini menggunakan tenaga ahli sebagai pihak penaksir independen.
5) Putusan pengadilan (Court Decisions) merupakan cara untuk menilai atau
menghitung kerusakan atau biaya tertentu melalui putusan pengadilan.
Penilaian ini akurat dalam jumlah dan diidentifikasi dengan menggunakan
biaya sosial yang khusus.
6) Analisa (Analisys) dilakukan melalui analisa ekonomi dan statistik terhadap
data yang ada menghasilkan dalam suatu nilai yang sah dan pengukuran yang
dapat dipercaya.
7) Biaya pengeluaran (Outlay Cost) merupakan teknik yang digunakan untuk
menilai program yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat, seperti kegiatan
pembaharuan urbanisasi, pertahanan militer, atau konstruksi jalan raya. Biaya
pengeluaran dilakukan dengan mencari hubungan kegiatan tersebut secara
langsung dan mengukur kegunaannya.
15
c. Manfaat Program CSR
Perusahaan yang melaksanakan program CSR, memiliki beberapa manfaat
yang diperoleh. Menurut Untung (2008) dalam Purwanto (2011), manfaat tersebut
antara lain:
1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan
2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial
3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan
4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
5) Membuka peluang pasar yang lebih luas
6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah
7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders
8) Memperbaiki hubungan dengan regulator
9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
10) Adanya peluang untuk memperoleh penghargaan
2. Kajian teori
a. Teori stakeholder
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholder (Purwanto, 2011). Oleh sebab itu, dukungan dari stakeholder sangat
mempengaruhi keberadaan suatu perusahaan (Rosiana et al., 2013). Dukungan
dan kinerja stakeholder yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
menjadi daya tarik para investor untuk melakukan kegiatan investasi karena
investor yakin bahwa dengan kinerja dan dukungan para stakeholder dapat
16
meningkatkan kinerja perusahaan. Stakeholder perusahaan terdiri atas berbagai
pihak yaitu pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, karyawan
perusahaan, dan masyarakat umum (Umro dan Fidiana, 2016).
Menurut Jones (1995) dalam Solihin (2009) menjelaskan bahwa stakeholder
memiliki dua kategori, yaitu:
1) Inside stakeholders, terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan
tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi
perusahaan. Kategori inside stakeholders adalah pemegang saham
(shareholders), manajer (managers), dan karyawan (employees).
2) Outside stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak
(constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin
perusahaan, dan bukan pula karyawan perusahaan, namun memiliki
kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Kategori outside stakeholders
adalah pelanggan (customers), pemasok (suppliers), pemerintah
(government), masyarakat lokal (local communities), dan masyarakat secara
umum (general public).
Teori stakeholder menjelaskan perusahaan tidak bisa lepas dari peran
stakeholders dalam aktivitas bisnisnya, sehingga perusahaan perlu untuk
memuaskan stakeholders dengan cara melaksanakan aktivitas CSR (Sari et al.,
2016). Corporate Social Responsibility merupakan salah satu strategi untuk
menjaga hubungan dengan para stakeholder yang dapat dilakukan dengan
memberikan informasi kinerja perusahaan baik dalam aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan (Umro dan Fidiana, 2016).
17
3. Kinerja keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan
dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan (Munawir, 1998 dalam Tauke et al., 2017). Pengukuran kinerja
keuangan yang dimiliki perusahaan mempunyai beragam jenis rasio keuangan
yang digunakan, sehingga berbeda antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya (Kasmir, 2010). Rasio keuangan memiliki berberapa jenis rasio,
diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
a. Rasio likuiditas
Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2010) menyebutkan bahwa rasio
likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Jenis-jenis rasio
likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari:
1) Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
2) Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang
jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai
persediaan.
18
3) Rasio kas (cash rasio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
b. Rasio solvabilitas (leverage ratio)
Menurut Kasmir (2010) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain:
1) Debt to Assets Ratio atau Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva
dengan cara membandingkan antara total utang dengan total aktiva.
2) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas, yaitu dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
3) Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka
panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
c. Rasio aktivitas
Menurut Kasmir (2010) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Jenis-jenis
rasio likuiditas antara lain adalah:
1) Perputaran piutang (receivable turnover) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
19
2) Perputaran persediaan (inventory turnover) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory)
ini berputar dalam suatu periode.
3) Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap berputar dalam satu periode.
4) Perputaran aktiva (assets turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk
megukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan.
d. Rasio profitabilitas
Menurut Kasmir (2010) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas
yaitu:
1) Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia di perusahaan (Syamsuddin, 2011 dalam Sari et al.,
2016).
2) Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.
3) Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga
merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya.
20
e. Rasio pertumbuhan
Menurut Kasmir (2010) rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Rasio
pertumbuhan yang di analisis yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba
bersih, pertumbuhan pendapatan per saham, dan pertumbuhan dividen per saham.
4. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh
laba (keuntungan). Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para kreditur,
supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat
menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan (Sambora et al.,
2014). Profitabilitas sangat penting bagi perusahaan karena tujuan utama
perusahaan adalah menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya
guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan
menyebabkan para investor menarik dananya, sedangkan bagi perusahaan itu
sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan
badan usaha tersebut (Hermuningsih, 2012). Terdapat beberapa jenis rasio
profitabilitas, yaitu Return On Asset, Return On Equity, dan Return On
Investment.
Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di perusahaan (Syamsuddin, 2011 dalam Sari et
al., 2016). Return On Asset (ROA) menggambarkan produktifitas aset yang
21
dipakai oleh perusahaan. Besarnya ROA yang dimiliki perusahaan harus
meningkat dari tahun ke tahun walaupun sedikit, karena menunjukkan
produktifitas perusahaan. Semakin tinggi tingkat Return On Asset (ROA) maka
akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi
rendahnya Return On Asset (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam
melakukan investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham
perusahaan begitu pula sebaliknya (Moniaga, 2013). Menurut Sutrisno (2009)
dalam Wediawati dan Yuliana (2012), berikut adalah rumus untuk menghitung
ROA yaitu:
ROA = x 100%
Return On Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
(income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan dalam
perusahaan (Rahmawati et al., 2015). Return On Equity (ROE) adalah laba yang
diperuntukkan untuk pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE maka semakin
baik pula kondisi perusahaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh
perusahaan dan akan meningkatkan pula harga saham perusahaan yang
bersangkutan (Sambora, 2014). Menurut Fahmi (2013), dalam menghitung ROE
menggunakan rumus sebagai berikut:
ROE = x 100%
Return On Investment (ROI) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan (Amalia, 2010). Return On Investment (ROI)
22
kegunaannya untuk dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan kepada kreditur.
ROI harus sama dengan atau lebih besar dari bunga yang dibayarkan. Tingkat
return on investment yang dicapai oleh perusahaan dapat dilihat sebagai ukuran
penilaian efisien atau tidaknya operasi suatu perusahaan. Semakin tinggi return on
investment, maka semakin baik keadaan perusahaan. Menurut Fahmi (2013),
berikut adalah rumus untuk menghitung ROI yaitu:
ROI = x 100%
5. Nilai perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang
sering dikaitkan dengan harga saham (Moniaga, 2013). Nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran kepada pemegang saham atau investor secara
maksimum apabila nilai perusahaan itu tinggi. Semakin tinggi harga saham suatu
perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Perusahaan dengan
harga saham yang tinggi mempunyai nilai yang baik karena dianggap mampu
mensejahterahkan para pemegang sahamnya (Sari dan Priyadi, 2016). Nilai
perusahaan yang tinggi dipercaya memiliki kinerja perusahaan yang baik,
sehingga dapat menjadi daya tarik investor untuk melakukan investasi.
Menurut Christiawan dan Tarigan (2007) dalam Sari dan Priyadi (2016)
menyebutkan beberapa konsep nilai yang menjelaskan konsep nilai suatu
perusahaan antara lain:
1) Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar
perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga
ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
23
2) Nilai pasar disebut juga kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar
menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham
perusahaan di jual di pasar saham.
3) Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil suatu
perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar
harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis
yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
4) Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep
akuntansi
5) Nilai likuiditas adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para
pemegang saham. Nilai likuiditas bisa dihitung berdasarkan neraca performa
yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan di likuidasi.
Menurut Jensen (2001), untuk memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya
nilai ekuitas saja yang diperhatikan, tetapi sumber keuangan seperti hutang
maupun saham preferennya. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai nilai pasar (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Salah satu rasio yang
digunakan untuk menilai pasar perusahaan adalah Tobin’s Q (Susanti dan
Mildawari, 2014). Rasio Tobin’s Q dinilai bisa memberikan informasi paling baik,
karena Tobin’s Q menyertakan semua unsur hutang dan modal saham yang
terdapat di perusahaan. Apabila nilai Tobin’s Q tinggi, maka nilai pasar
perusahaan akan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya penggantian modal
(Yahdiyani dan Suryono, 2017).
24
6. Penelitian terdahulu
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
No. Nama
Penelitian Variabel Metode Sampel Hasil Penelitian
1. Madinatul
Umro dan
Fidiana
(2016)
Independen:
Corporate
Social
Responsibility
dan
Profitabilitas
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Analisis
regresi
linear
berganda
Perusahaan
manufaktur
sektor kimia
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2010-
2014
Corporate
Social
Responsibility
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Profitabilitas
tidak
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
2. Jessika
Zarlia dan
Hasan Salim
(2014)
Independen:
Corporate
Social
Responsibility
dan
Profitabilitas
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Analisis
regresi
linear
berganda
Perusahaan
terbuka yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2009-
2011
Corporate
Social
Responsibility
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
3. Rina Susanti
dan Titik
Mildawati
(2014)
Independen:
Kepemilikan
manajemen,
Kepemilikan
Institusional,
dan Corporate
Social
Responsibility
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Analisis
regresi
linear
berganda
Perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2012
Kepemilikan
manajemen
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Kepemilikan
institusional
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Corporate
Social
Responsibility
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
25
LANJUTAN TABEL 2.1
No. Nama
Penelitian Variabel Metode Sampel Hasil Penelitian
4. Ayu Sri
Mahatma
Dewi dan
Ary Wijaya
(2013)
Independen:
Struktur
Modal,
Profitabilitas
dan Ukuran
Perusahaan
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Analisis
regresi
linear
berganda
Perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
2009-2011
Struktur modal
berpengaruh
negatif terhadap
nilai
perusahaan.
Profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan.
Sumber: Referensi jurnal nasional dan berbagai literatur
B. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis
1. Rerangka pemikiran
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Corporate Social
Responsibility (CSR) dan profitabilitas sebagai variabel independen dan nilai
perusahaan sebagai variabel dependen. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan objek dari penelitian ini, dan
data yang diperoleh yaitu dengan mengambil data dari laporan keuangan atau
annual report tahun 2011-2016. Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan bentuk tanggungjawab sosial dari perusahaan kepada masyarakat dan
lingkungan sekitar. Perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility
(CSR) memberikan citra perusahaan yang baik dimata investor dan masyarakat.
Program CSR merupakan suatu bagian dari tata kelola perusahaan yang baik.
Pengukuran biaya CSR diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
26
Reputasi perusahaan menjadi perhatian oleh calon investor yang dapat dinilai
dari profitabilitas perusahaan sehingga perlu dijaga untuk mendukung
keberlangsungan hidup perusahaan (Rosdwianti et al., 2016). Profitabilitas adalah
salah satu alat ukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba selama periode
tertentu. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat
(Ernawati dan Widyawati, 2015).
Nilai perusahaan adalah nilai yang dibutuhkan investor untuk mengambil
keputusan investasi dilihat dari harga saham perusahaan. Nilai perusahaan yang
tinggi dapat memberikan kemakmuran kepada pemegang saham secara maksimal
apabila harga saham suatu perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham,
maka semakin tinggi pula keuntungan para pemegang saham, sehingga para
investor akan memiliki minat yang tinggi, dengan adanya minat yang tinggi
tersebut maka nilai perusahaan akan meningkat (Susanti dan Mildawari, 2014).
Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.
Berdasarkan teori dan jurnal-jurnal pendukung, maka didapatkan perumusan
rerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut.
GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN
Corporate Social
Responsibility (X1)
Profitabilitas (X2)
Nilai Perusahaan
(Y)
27
2. Hipotesis penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah terdapat
pengaruh kinerja Corporate Social Responsibility dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016. Rerangka pemikiran yang telah
dijelaskan memiliki dua variabel bebas yang terdiri dari corporate social
responsibility (X1), profitabilitas (X2) dan variabel terikat nilai perusahaan. Oleh
karena itu, hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
a. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan
Pengukuran biaya perusahaan untuk melakukan aktivitas CSR kepada
masyarakat dan lingkungan sekitar secara maksimal akan membuat citra
perusahaan tersebut semakin baik di mata para investor dan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan teori stakeholder yang menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah
entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus
memberikan manfaat bagi para stakeholder. Keuntungan perusahaan yang
maksimal juga dapat memberi perhatian terhadap sosial dan lingkungan dengan
cara melakukan aktivitas CSR untuk masyarakat sekitar dan lainnya, oleh sebab
itu perusahaan akan mendapat respon yang positif bagi investor untuk melakukan
investasi pada perusahaan tersebut, sehingga mendorong harga saham akan
meningkat. Peningkatan harga saham menunjukkan bahwa nilai perusahaan dalam
kondisi yang baik. Oleh karena itu, Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh
Susanti dan Mildawari (2014) menunjukkan hasil yang mendukung penelitian ini,
28
yaitu Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan penulis
yaitu:
H1 : Diduga Corporate Social Responsibility berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2016.
b. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa nilai
perusahaan semakin baik, artinya semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu
perusahaan mencerminkan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam
memperoleh keuntungan dan mewujudkan kemakmuran para investor dengan
baik. Terwujudnya kemakmuran para investor yang baik serta perolehan saham
yang maksimum memiliki indikasi positif bagi reaksi pasar yang dapat
meningkatkan harga saham, sehingga para investor dan calon investor tertarik
untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Tingginya minat investor untuk
berinvestasi pada perusahaan dan dengan profitabilitas yang tinggi akan
meningkatkan harga saham, maka akan terjadi hubungan yang positif antara
profitabilitas dan harga saham, hal ini menunjukkan bahwa tingginya harga saham
dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Oleh karena itu, profitabilitas berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pantow (2015) menunjukkan hasil yang mendukung penelitian ini, yaitu
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian
tersebut, maka hipotesis yang diajukan penulis yaitu:
29
H2 : Diduga Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2016.
30
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Objek Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kausal komparatif yaitu metode untuk
mencari korelasi atau hubungan bersifat sebab akibat antara dua variabel atau
lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Penelitian ini untuk melihat pengaruh corporate social
responsibility dan profitabilitas sebagai variabel bebas (independent) terhadap
nilai perusahaan sebagai variabel terikat (dependent). Objek pada penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2016.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor
farmasi yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah sepuluh
perusahaan terdapat pada Tabel 1.1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
didasarkan pada teknik purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel
yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang
digunakan dalam menentukan pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama tahun penelitian yaitu tahun 2011-2016.
2. Perusahaan yang melakukan program CSR selama tahun 2011-2016.
3. Perusahaan yang aktif di tahun penelitian selama tahun 2011-2016.
31
Berdasarkan kriteria tersebut, sampel penelitian yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
TABEL 3.1 PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
No. Karakteristik Sampel Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2016
10
2 Perusahaan yang tidak melakukan program CSR
secara berturut-turut tahun 2011-2016
(1)
3 Perusahaan yang tidak aktif di tahun penelitian
2011-2016
(1)
Jumlah Sampel Terakhir 8
Sumber : Bursa Efek Indonesia tahun 2016
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam
penelitian ini diperoleh sebanyak 8 perusahaan yang masuk ke dalam kriteria
penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive
sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja.
Berdasarkan proses pemilihan sampel penelitian yang telah dilakukan, maka
diperoleh 8 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dapat dijadikan sampel dalam
penelitian.
TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB
SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2016
No Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO
1 MERK Merck Indonesia Tbk 23 Juli 1981
2 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 08 Juni 1990
3 KLBF Kalbe Farma Tbk 30 Juli 1991
4 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 17 Januari 1994
5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 11 November 1994
6 INAF Indofarma (Persero) Tbk 17 April 2001
7 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 04 Juli 2001
8 PYFA Pyridam Farma Tbk 16 Oktober 2001
Sumber: Data diolah oleh peneliti
32
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, karena data sekunder lebih mudah diperoleh, seperti laporan keuangan,
yang terdapat pada annual report dan telah diaudit oleh akuntan publik
(Purwanto, 2011). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan mentode dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data
yang dibutuhkan dengan mencari data yang berasal dari berbagi sumber dari
referensi jurnal, buku, dan sumber lain yang berhubungan dengan corporate
social responsibility (CSR), profitabilitas dan nilai perusahaan yang terkait
dengan permasalahan yang diteliti. Data tersebut diperoleh dari website resmi
yaitu www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com yang mempublikasikan laporan
keuangan perusahaan manufaktur sub sektor farmasi tahun 2011-2016.
D. Definisi dan Operasional Variabel
1. Variabel dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel dependen
(Y) dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s Q akhir tahun
perusahaan periode 2011-2016. Tobin’s Q adalah indikator untuk mengukur
kinerja perusahaan, khususnya tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu
performa manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan (Rahmawati et al.,
2015). Menurut Sudiyanto dan Puspitasari (2010) rasio Tobin’s Q dapat
dirumuskan sebagai berikut:
33
Q =
Keterangan:
Q : Tobin’s Q (nilai perusahaan)
MVS : Market value of all outstanding shares (nilai pasar saham)
D : Debt (nilai pasar hutang)
TA : Total Asset (total aktiva perusahaan)
2. Variabel independen
Variabel independen atau bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan yaitu
Corporate Social Responsibility (CSR) dan profitabilitas. Masing-masing variabel
independen akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Corporate Social Responsibility (CSR) (X1)
Corporate Social Responsibility (CSR) diperoleh dari laporan tahunan
perusahaan. CSR merupakan bentuk tanggungjawab sosial kepada
masyarakat dan lingkungan sekitar dan dalam penelitian ini dihitung dengan
pengukuran biaya program kemitraan bina lingkungan akhir tahun
perusahaan periode 2012-2016. Menurut Setiawati (2016), pengukuran biaya
CSR dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Biaya CSR = x 100%
b. Profitabilitas (X2)
Profitabilitas merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam
periode waktu tertentu. Pada variabel independen ini, profitabilitas
diproksikan dengan Return On Asset (ROA) akhir tahun perusahaan periode
2011-2016. Return On Asset (ROA) merupakan ukuran kemampuan
34
perusahaan secara keseluruhan menghasilkan laba dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang terdapat pada perusahaan. Menurut Sutrisno (2009)
dalam Wediawati dan Yuliana (2012), ROA dirumuskan sebagai berikut:
ROA = x 100%
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan analisis yang memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian
maksimum, minimun, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan
distribusi). Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur
puncak dari distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai
skewness dan kurtosis mendekati nol (Ghozali, 2009).
2. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas yaitu corporate social responsibility (CSR) dan profitabilitas
terhadap variabel terikat yaitu nilai perusahaan. Menurut Sanusi (2016) regresi
linear berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut:
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana:
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Corporate Social Responsibility
X2 : Profitabilitas
α : Konstanta
b1, b2 : Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
e : Error (kesalahan pengganggu)
35
3. Uji data
Menurut Ghozali (2009) uji data atau uji asumsi klasik merupakan salah satu
langkah penting yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi
yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala-gejala multikolonieritas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Penelitian ini menggunakan model regresi
linear berganda sebagai alat analisis, sehingga terlebih dahulu harus lolos uji
asumsi klasik agar syarat asumsi dalam regresi terpenuhi. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. Untuk pengujian dalam penelitian ini
digunakan Program SPSS 16.0.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual terdistribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa
uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan nilai α = 5% dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05
2. Data dikatakan tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi < 0,05
b. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat
adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
36
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi, karena (VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2009).
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas
atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Data crossection kebanyakan
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data
yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2009).
Dasar analisis:
1) Jika ada pola tertentu, sseperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji autokorelasi
Uji autokerelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena
37
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Menurut
Ghozali (2009), ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendetekasi
ada atau tidaknya autokeralsi, yaitu dengan melakukan pengujian Durbin –
Watson (DW test).
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first
order autocorrelation) dan mesnyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis
yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokerelasi, positif
dan negatif
Tidak ditolak du < d < 4 – du
4. Uji pengaruh
a. Uji statistik F
Menurut Ghozali (2009) uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen yang dimasukkan didalam model secara bersamasama
atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini hipotesis
yang ditentukan adalah dasar pengambilan keputusan berdasarkan ketentuan
sebagai berikut:
38
a. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima.
b. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak.
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan p-value dengan taraf signifikan
sebesar 0.05 adalah sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0.05, maka H0 diterima. Artinya, tidak berpengaruh signifikan
secara simultan.
b. Jika p-value < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara simultan.
b. Koefisien determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu
banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2
pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2009) jika dalam uji empiris
didapat nilai adjusted R2
negatif, maka nilai Adjusted R2
dianggap bernilai nol.
Secara matematis jika nilai R2
= 1, maka Adjusted R2
= R2
= 1 sedangkan jika nilai
39
R2
= 0, maka Adjusted R2
= (1 – k)/(n – k). Jika k > 1, maka Adjusted R2
akan
bernilai negatif.
c. Uji statistik T
Menurut Ghozali (2009) uji parsial pada dasarnya menunjukkan untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Taraf signifikan yang digunakan adalah pada 0.05. Kriteria penerimaan
atau penolakan H0 yaitu sebagai berikut:
a. Jika t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel, maka H0 diterima.
b. Jika t hitung > t tabelatau –t hitung <- t tabel, maka H0 ditolak.
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan p-value pada tingkat kepercayaan
95% atau tingkat signifikan sebesar 0,05 adalah sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0.05, maka H0 diterima. Artinya, tidak berpengaruh signifikan
secara parsial.
b. Jika p-value < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara parsial.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR), kinerja profitabilitas serta kinerja nilai
perusahaan, dan juga untuk mengkaji pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016.
Variabel nilai perusahaan diproksikan dengan nilai Tobin’s Q, Corporate Social
Responsibility (CSR) diproksikan dengan biaya CSR dan profitabilitas
diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Berdasarkan hasil dan pembahasan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari 8 perusahaan yang di teliti dalam penelitian ini, kinerja nilai perusahaan
memiliki 50% yang baik, kinerja kebijakan Corporate Social Responsibility
(CSR) memiliki 25% yang baik, dan kinerja profitabilitas memiliki 50% yang
baik selama tahun 2011-2016.
2. Secara parsial, Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di
BEI, dengan demikian H1 ditolak. Hal ini disebabkan oleh kinerja kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan tersebut
hanya memiliki 25% kinerja Corporate Social Responsibility (CSR) yang
baik. Pembayaran biaya CSR yang baik yaitu perusahaan yang konsisten
dalam memberikan biayanya setiap tahun. Tidak berpengaruhnya biaya CSR
56
berarti masyarakat tidak terlalu memperhatikan informasi yang disampaikan
oleh perusahaan tentang kepedulian perusahaan serta biaya yang dikeluarkan
terhadap masalah sosial dan lingkungan, sehingga tidak memberikan
pengaruh terhadap permintaan investor atas nilai perusahaan tersebut.
3. Secara parsial, profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI, dengan demikian H2
diterima. Hal ini disebabkan oleh kinerja profitabilitas yang dimiliki
perusahaan tersebut baik, karena memiliki 50% kinerja profitabilitas yang
baik. Peningkatan ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meraih
keuntungan yang akan diperoleh investor dari investasi yang akan
ditanamkan pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, kinerja ROA yang
baik akan menambah keyakinan para investor terhadap besarnya keuntungan
yang mampu diberikan oleh perusahaan. Jika permintaan investor terhadap
saham perusahaan cukup besar, hal ini dapat berpengaruh terhadap harga
saham, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi investor, dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan sebaiknya
melihat kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai faktor
penentu kebijakan untuk melihat bagaimana kepedulian perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar serta mempertimbangkan aspek-aspek
yang perlu diperhitungkan dalam investasi dengan profitabilitas perusahaan
yang tinggi.
57
2. Bagi perusahaan, sebaiknya memperhatikan konsistensi kinerja dari kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR), karena program CSR adalah program
pemerintah yang strategi dan bermanfaat serta merupakan kewajiban
perusahaan yang harus dilakukan dengan cara melakukan kegiatan CSR yang
positif sehingga menarik simpati masyarakat dan citra perusahaan akan
semakin baik, serta profitabilitas yang tinggi dipertimbangkan oleh investor
dalam keputusan berinvestasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat menggunakan objek yang
lebih luas selain perusahaan dalam penelitian ini, karena sektor tersebut masih
kurang mencukupi untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan
melaporkan biayanya di dalam annual report perusahaan. Selanjutnya,
menambahkan variabel rasio-rasio keuangan lainnya yang terdapat pada
laporan keuangan sehingga hasil penelitian lebih akurat.
58
DAFTAR PUSTAKA
Agustine, Ira. 2014. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra. Vol. 2.
No. 1.
Amalia, Hj. Henny Septiana. 2010. “Analisis pengaruh Earning Per Share, Return
On Investment, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham
Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol 11. No. 2.
Ernawati, Dewi dan Widyawati, Dini. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol.4. No. 4.
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab.
Bandung. Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada.
___________________. 2003. Teori Akuntansi Edisi Kelima. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Hermuningsih, Sri. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal
Siasat Bisnis. Vol. 16. No. 2.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Kedua. Jakarta. Prenada
Media Group.
Lukviarman. 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Edisi Kesatu. Padang.
Andalas University Press.
Moniaga, Fernandes. 2013. “Struktur Modal, Profitabilitas Dan Struktur Biaya
Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen Dan Kaca Periode
2007-2011”. Jurnal EMBA Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam
Ratulangi. Vol. 1. No. 4.
59
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan sebagai
Variabel Moderating”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XI.
Pantow, Mawar Sharon R., Sri Murni, dan Irvan Trang. 2015. “Analisa
Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Dan Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Yang Tercatat Di Indeks LQ45”. Jurnal
EMBA Universitas Sam Ratulangi. Vol 3. No. 1.
Pramono, Deny dan Budiyanto. 2015. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Mineral Dan Logam”. Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 4. No. 11.
Purwanto, Agus. 2011. “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal Akuntansi
dan Auditing, Universitas Diponegoro. Vol. 8. No. 1.
Rahmadani, Fitri Dwi dan Rahayu, Sri Mangesti. 2017. “Pengaruh Good
Corporate Governance (GCG), Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya. Vol. 52.
No. 1.
Rahmawati, Amalia Dewi, Topowijono, dan Sri Sulasmiyati. 2015. “Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Keputusan Investasi
Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 23. No. 2.
Rosdwianti, Mega Kurnia, Moch. Dzulkirom AR, dan Zahroh Z.A. 2016.
“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas
Perusahaan (Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014). Jurnal Administrasi Bisinis
Universitas Brawijaya. Vol. 38. No. 2.
Rosiana, Gusti Ayu Made Ervina, Gede Juliarsa, dan Maria M. Ratna Sari. 2013.
“Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi”. E-Jurnal Akuntansi Udayana
5.3. 723-738.
Sambora, Mareta Nurjin, Siti Ragil Handayani, dan Sri Mangesti Rahayu. 2014.
“Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode tahun
2009-2012)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 8. No. 1.
Sanusi, Anwar. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta. Salemba Empat.
Sari, Roosiana Ayu Indah dan Priyadi, Mawar Patuh. 2016. “Pengaruh Leverage,
Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan”.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen STIESIA. Vol. 5. No. 10.
60
Sari, Wahyu Aprilia, Siti Ragil Handayani, dan Nila Firdausi Nuzula. 2016.
“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi Komparatif pada
Perusahaan Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa
Malaysia Tahun 2012-2015)”. Jurnal Administrasi Bisnis Universitas
Brawijaya. Vol. 39. No. 2.
Setiabudy, Rianto. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit
FKUI.
Setiawati, Iin. 2016. “Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap
Agresivitas Pajak Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi”. Jurnal
Akuntansi Universitas Negeri Surabaya.
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: from Charity to
Sustainability. Jakarta: Salemba Empat
Sudiyatno, Bambang dan Puspitasari, Elen. 2010. “Tobin;s Q dan Altman Z-Score
Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan”. Jurnal Kajian
Akuntansi Universitas Stikubank. Vol. 2. No. 1.
Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Kepemilikan Saham, Leverage,
Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan Universitas Kristen Petra. Vol. 9. No. 1.
Susanti, Rina dan Mildawari, Titik. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen,
Kepemilikan Institusional Dan Corporate Social Responsibility”. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi STIESIA. Vol. 3. No. 1.
Sutopoyudo. 2009. “Pengaruh Penerapan Coroporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Diakses November 2017 dari
https://sutopoyudo.wordpress.com/2009/09/21/pengaruh-penerapan-
corporate-social-responsibility-csr-terhadap-profitabilitas-perusahaan/
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi Edisi ketujuh.
Yogyakarta: BPFE.
Tauke, Putri Yuliana, Sri Murni, Joy E. Tulung. 2017. “Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate And Property Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015”. Jurnal EMBA
Universitas Sam Ratulangi. Vol. 5. No. 2.
Umro, Madinatul dan Fidiana. 2016. “Pengaruh Corporate Social Responsibility
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi STIESIA. Vol. 5. No. 1.
61
Wediawati, Besse dan Yuliana, Dewi. 2012. “Analisis Konsistensi Tingkat
Profitabilitas Perusahaan pada Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009”. Jurnal Ekonomi Universitas Jambi. Hal 1-7.
Yahdiyani, Azka dan Suryono, Bambang. 2017. “Pengaruh Corporate Social
Responsibility, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi STIESIA. Vol.
6. No. 7.
Zarlia, Jessika dan Salim, Hasan. 2014. “Analisis Pengaruh Corporate Social
Responsibility Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013”. Jurnal Manajemen Universitas Atmajaya. Vol. 11. No. 2.
www.daftarperusahaan.com/bidang/farmasi (diakses November 2017)
www.finance.yahoo.com (diakses November 2017)
www.idx.co.id (diakses November 2017)
www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei/ (diakses November 2017)