corporate social responsibility
DESCRIPTION
Hukum PerusahaanTRANSCRIPT
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PROF. DR. ADI SULISTIYONO, S.H.,M.H
1hak cipta © adi sulistiyono
LATAR BELAKANG Tujuan perusahaan memupuk keuntungan bagi
perusahaan membawa dampak negatif bagi masyarakat sekitar kesenjangan ekonomi tinggi
Tanggung jawab sosial perusahaan mulai berkembang pada tahun 1970-an
Muncul gagasan memperluas cakupan CSR, tidak hanya untuk pemegang saham (share holder), tetapi juga pekerja, konsumen, masyarakat dan lingkungan
Agenda World Summit di Johannesburg tahun 2002 yang menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan
Di Indonesia diatur dalam UU & aturan pelaksananya, berbeda di luar negeri yg diserahkan kepada kebijakan masing2 negara
2hak cipta © adi sulistiyono
Hal-Hal Mendasar Pada prinsipnya CSR merupakan kegiatan yg berawal
dari kesadaran perusahaan yg bersifat sukarela
Awalnya berasal dari philantropy (sumbangan kemanusiaan) perusahaan yang sering kali bersifat spontanitas dan belum terkelola dengan baik.
Pada awalnya Tanggung jawab perusahaan hanya berpijak pada single botton line, yaitu nilai perusahaan (visi misi) yg direfleksikan pada kondisi keuangan perusahaan semata
Kemudian berkembang (triple botton line), Perusahaan tidak lagi sekedar menjalankan kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit (keuntungan) dalam menjaga kelangsungan usahanya, melainkan juga memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat (sosial) dan lingkungannya. 3
hak cipta © adi sulistiyono
DEFINISI CSR
World Bank mendefinisikan CSR sebagai:
“komitmen perusahaan untuk memberikan
kontribusi pengembangan ekonomi secara
berkelanjutan, untuk bekerja bersama
karyawan serta keluarga mereka,
masyarakat lokal dan masyarakat
keseluruhan untuk meningkatkan kualitas
hidup menjadi lebih baik, sehingga baik
untuk bisnis dan pembangunan.”
hak cipta © adi sulistiyono 4
International Organization for Standardization
(ISO) 2006
Tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan
& aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui
perlakuan yg transparan & etis yg konsisten dgn pembangunan
berkelanjutan & kesejahteraan masyarakat, memperhatikan
kepentingan para stakeholders, sesuai hukum yg berlaku &
konsisten dgn norma-norma internasional, serta terintegrasi di
seluruh aktivitas organisasi baik kegiatan, produk maupun
jasa.
5hak cipta © adi sulistiyono
Standard on Social Responsibility ISO 2006,
tanggung jawab sosial mencakup 7 isu pokok yaitu:
1. pengembangan masyarakat,
2. konsumen,
3. praktek kegiatan institusi yang sehat,
4. lingkungan,
5. ketenagakerjaan,
6. hak asasi manusia, dan
7. governance organisasi. 6
hak cipta © adi sulistiyono
The World Bank Institute
a. Proteksi Lingkungan
b. Jaminan Kerja
c. Hak Asasi Manusia
d. Keterlibatan dalam Komunitas
e. Standar bisnis
f. Pasar
g. Pengembangan ekonomi & badan usaha
h. Proteksi kesehatan
i. Pengembangan kepemimpinan & pendidikan
j. Bantuan bencana kemanusiaan
hak cipta © adi sulistiyono
7
TUJUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
a. mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
b. meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi Perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya.
c. mendukung terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat,
d. agar Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
e. agar Perseroan, menganggarkan dan diperhitungkan biaya menyelenggarakan tanggung jawab sosial sebagai biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
f. Dalam hal Perseroan tidak melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan maka Perseroan yang bersangkutan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
hak cipta © adi sulistiyono
8
Implementasi di Indonesia hasil survey yang dilakukan Suprapto pada tahun 2005
terhadap 375 perusahaan di Jakarta menunjukan bahwa 166 atau 44,25% perusahaan menyatakan tidak melakukan kegiatan CSR, 209 atau 55,75% menyatakan melakukan kegiatan CSR dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:
a. kegiatan kekeluargaan (116 perusahaan),
b. sumbangan kepada lembaga agama (50 perusahaan),
c. sumbangan kepada lembaga sosial (39 perusahaan),
d. pengembangan komunitas (4 perusahaan).
Hasil survey juga menyebutkan bahwa CSR yang dilakukanperusahaan sangat bergantung pada keinginan pihak manajemen.
hak cipta © adi sulistiyono 9
FUNGSI HUKUM
Roscoe Pound
Tujuan hukum, law as a tool of
social engineering
10hak cipta © adi sulistiyono
Dasar Hukum
UU No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara
UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Putusan MK No 53/PUU-VI/2008 dalam perkara
permohonan Pengujian UU No 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas Terhadap UUD RI 1945
11hak cipta © adi sulistiyono
Definisi dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas
Pasal 1 angka 3
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen Perseroan untuk berperan sertavdalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada
umumnya.
12hak cipta © adi sulistiyono
Pasal 66 ayat (2), Laporan
Tahunan Perusahaan(2) Laporan tahunan harus memuat sekurang kurangnya:
a. laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buk u yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut;
b. laporan mengenai kegiatan Perseroan;
c. laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;
d. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan;
e. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau;
f. nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
g. gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau.
hak cipta © adi sulistiyono
13
BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasal 74 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
14
hak cipta © adi sulistiyono
Pasal 88 ayat (1) UU No 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara
BUMN dapat menyisihkan sebagian laba
bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha
kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat
sekitar BUMN.
15hak cipta © adi sulistiyono
TUJUAN BUMNPasal 2 ayat (1), Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah :
a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
b. mengejar keuntungan;
c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
hak cipta © adi sulistiyono16
Putusan MK No 53/PUU-VI/2008
Tindakan moral dapat ditingkatkan daya berlakunya menjadi hukum.
Putusan tersebut MK memuat pertimbangan bahwa penormaan TJSL menjadi kewajiban hukum merupakan kebijakan hukum (legal policy) pembentuk undang-undang untuk mengatur dan menerapkan TJSL dengan suatu sanksi.
Hal demikian dilandasi dari adanya kondisi sosial dan lingkungan yg rusak pada masa lalu dimana praktek perusahaan yang mengabaikan aspek sosial & lingkungan, shg mengakibatkan kerugian bagi masyarakat
hak cipta © adi sulistiyono17
UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal
Pasal 15
Setiap penanam modal berkewajiban:
a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal
dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi
Penanaman Modal;
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi
kegiatan usaha penanaman modal; dan
e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-
undangan.18hak cipta © adi sulistiyono
Penjelasan Pasal 15 huruf b
Yang dimaksud dengan “tanggung jawab
sosial perusahaan” adalah tanggung jawab
yang melekat pada setiap perusahaan
penanaman modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai
dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
masyarakat setempat.
hak cipta © adi sulistiyono 19
Pasal 34 UU No 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal
(1) Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 dapat dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau
d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitaspenanaman modal.
hak cipta © adi sulistiyono20
PERUSAHAAN PENGALOKASI
DANA CSR
ASTRA INTERNASIONAL
Periode 2013 Astra Internasional mengalokasikan dana CSR
Rp 500 miliar dimana hampir 50% dialokasikan untuk
pendidikan seperti beasiswa. Disamping itu juga diberikan
pada sektor kesehatan, lingkungan, dan pembinaan UMKM.
Program CSR lain berupa Program Satu Indonesia Award
2013 yg sudah dilaksanakan sejak 2010.
Program ini merupakan ajang pencarian generasi muda yg
peduli lingkungan sekitar dimana tahun 2013 proposal yg
masuk mencapai 1.088 buah. hak cipta © adi sulistiyono
21
PT PNM mengelola Rp 25,76 T
dana PKBL BUMN
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) akan dikelola
oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Instruksi Menteri
BUMN (Dahlan Iskan) agar PT PNM (Persero) mengelola dana PKBL
BUMN supaya BUMN fokus pada bisnisnya. Hal lain dikarenakan
adanya kelemahan dalam pengelolaan dan penyaluran PKBL BUMN
hingga 30% dari total alokasi.
PT PNM (Persero) ditunjuk karena memiliki program Unit Layanan
Modal Mikro (ULaMM) untuk pembiayaan UKM. Pada 2012, dana
PKBL BUMN yg disalurkan sebesar Rp 6,16T terdiri dari Program
Kemitraan sebesar Rp 3,59T dan Program Bina Lingkungan sebesar Rp
2,57T
Total program PKBL BUMN 2012 mencapai Rp 25,76T yg disalurkan
secara bergulir kepada 790.417 mitra binaan.
Sumber dana PKBL berasal dari laba bersih BUMN setiap tahun.hak cipta © adi sulistiyono
22