pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana...

161
PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA UD. FINDER LOLOWAU KABUPATEN NIAS SELATAN SKRIPSI Disusun Oleh: ROS ERWINTA GIAWA NIM. 13100121348 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2018

Upload: trinhdung

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA UD. FINDER

LOLOWAU KABUPATEN NIAS SELATAN

SKRIPSI

Disusun Oleh:

ROS ERWINTA GIAWANIM. 13100121348

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 2: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA UD. FINDER

LOLOWAU KABUPATEN NIAS SELATAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

ROS ERWINTA GIAWANIM. 13100121348

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 3: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para
Page 4: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para
Page 5: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Citra

Toko dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Vinder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen

di STIE Nias Selatan.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari kekurangan. Hal

tersebut dapat diatasi penulis, berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Taosige Wau, S.E., M.Si, sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

2. Bapak Samalua Waoma, S.E., M.M, sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti

dan menulis skrippsi ini.

3. Ibu Alwinda Manao, S.E., M.M, sebagai Wakil Ketua II Bidang Administrasi

dan Keuangan STIE Nias Selatan.

4. Bapak Yohanes Dakhi, S.E., M.M, sebagai Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan STIE Nias Selatan dan sekaligus sebagai Penguji I yang

telah memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini.

Page 6: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

iii

5. Bapak Timotius Duha, S.E., M.M, sebagai Kepala Lembaga Penjaminan

Mutu Internal (LPMI) dan sekaligus sebagai Penguji II yang telah

memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Paskalis Dakhi, S.E., M.M., M.AP, sebagai Ketua Program Studi

Manajemen yang telah memberikan pelayanan Akademik kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini dan sekaligus sebagai dosen pembimbing I

penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing

serta memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Elistina Wau, S.E., M.M, sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen

yang telah memberikan pelayanan Akademik kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini.

8. Ibu Erasma F. Zalogo, S.E., M.M, sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Nias Selatan yang telah memberikan

pelayanan Akademik kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

9. Ibu Nasrawati Moho, S.E., M.M, sebagai dosen pembimbing II penulis yang

telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak Samudera Zendrato, M.Si, sebagai Penguji III yang telah memberikan

kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi ini.

11. Seluruh Bapak/Ibu Dosen, di lingkungan STIE Nias Selatan, yang telah

membekali penulis dengan segudang ilmu dibangku perkuliahan.

12. Ayah dan Ibu serta keluarga lainnya yang telah memberikan bantuan

dukungan material dan moral kepada penulis.

Page 7: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

iv

13. Teman-teman angkatan 2013 yang memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Telukdalam, Agustus 2017Penulis,

ROS ERWINTA GIAWANIM. 13100121348

Page 8: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

v

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan ............................................................................. i

Kata Pengantar ......................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................... v

Daftar Tabel ............................................................................................... viii

Daftar Gambar........................................................................................... ix

Abstrak ....................................................................................................... x

Abstraction ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................. 4

1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

1.7 Sistematika Penelitian ......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR .......................................................... 8

2.1 Kerangka Konseptual ............................................................................. 8

2.1.1 Konsep Citra Toko ....................................................................... 8

2.1.2 Konsep Pelayanan ....................................................................... 9

2.1.3 Konsep Keputusan Pembelian ..................................................... 11

2.2 Kerangka Teoritis ................................................................................. 12

Page 9: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

vi

2.2.1 Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian ............... 12

2.2.2 Pengaruh Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian ................ 13

2.2.3 Pengaruh Citra Toko dan Pelayanan Terhadap Keputusan

Pembelian ................................................................................... 14

2.2.4 Teori Citra Toko ......................................................................... 15

2.2.5 Teori Pelayanan .......................................................................... 23

2.2.6 Teori Keputusan Pembelian ......................................................... 36

2.3 Indikator Variabel Penelitian ................................................................ 44

2.3.1 Indikator-Indikator Citra Toko ..................................................... 44

2.3.2 Indikator-Indikator Pelayanan ...................................................... 45

2.3.3 Indikator-Indikator Keputusan Pembelian ................................... 47

2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 49

2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................. 53

2.6 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 55

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 55

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 55

3.3 Defenisi Operasional Variabel .............................................................. 56

3.4 Data Penelitian ...................................................................................... 58

3.5 Metode Analisis Data............................................................................. 59

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................. 61

3.7 Pengujian Asumsi Klasik ....................................................................... 62

3.8 Pengujian Hipotesis ............................................................................... 65

Page 10: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 68

4.1 Gambar Umumb Objek Penelitian ........................................................ 68

4.2 Deskriptif Data Variabel Peneltian ....................................................... 69

4.3 Pengujian Instrumen Peneltian .............................................................. 76

4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 81

4.5 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 84

4.6 Analisis dan Pembahasan ...................................................................... 87

BAB V ........................................................................................................ 90

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 90

5.2 Saran ..................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Instrumen Citra Toko (X1) .......................................... 56

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Pelayanan (X2) ........................................... 57

Tabel 3.3 Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y) .......................... 57

Tabel 3.4 Tingkat Jawaban Kuesioner ....................................................... 59

Tabel 3.5 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson ........... 65

Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Citra Toko ................................................... 70

Tabel 4.2 Deskriptif Variabel Pelayanan .................................................... 72

Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian .................................. 74

Tabel 4.4 Uji Validitas Citra Toko (X1) ...................................................... 77

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1) ................................... 78

Tabel 4.6 Uji Validitas Pelayanan (X2) ....................................................... 78

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2) .................................... 79

Tabel 4.8 Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) ..................................... 80

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ................... 81

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data ......................................................... 82

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 84

Tabel 4.12 Hasil Uji t .................................................................................. 85

Tabel 4.13 Hasil Uji F ................................................................................. 86

Tabel 4.14 Hasil Uji Determinaasi .............................................................. 87

Page 12: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian .................................................. 43

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................... 53

Gambar 4.1 Histogram Variabel Citra Toko ............................................... 72

Gambar 4.2 Histogram Variabel Pelayanan ................................................ 74

Gambar 4.3 Histogram Variabel Keputusan Pembelian ............................. 76

Gambar 4.4 Normal Probability Plot .......................................................... 82

Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas ............................................................. 83

Page 13: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Koesioner

Lampiran 2 : Daftar Nama Konsumen UD. Rini Telukdalam Kabupaten Nias

Selatan (Uji coba)

Lampiran 3 : Skor Responden Perolehan Uji Coba Variabel Penelitian = 10

Variabel Citra Toko (X1)

Lampiran 4 : Uji Validitas Citra Toko (X1) Pada N = 10

Lampiran 5 : Nama-Nama Responden (Konsumen) UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan

Lampiran 6 : Skor Responden Perolehan Variabel Citra Toko (X1)

Lampiran 7 : Nilai-Nilai Dalam Distribusi T

Lampiran 8 : Nilai-Nilai Dalam Distribusi F Untuk Probabilitas = 0,05

Lampiran 9 : Nilai-Nilai r Product Moment

Page 14: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap usaha harus memiliki pengakuan dan izin operasional pada saat

didirikan, salah satu badan usaha yang diakui di Indonesia adalah usaha dagang.

Usaha dagang merupakan badan usaha yang memasarkan berbagai jenis/variasi

produk kebutuhan primer konsumen. Perkembangan usaha dagang sudah sangat

pesat, kebanyakan usaha dagang lebih mengarah pada sektor penjualan barang-

barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, perlengkapan mandi dan lain-lain.

Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para wirausaha untuk mendirikan

usaha dagang. Usaha dagang harus dapat melihat peluang usaha dan menentukan

kebutuhan konsumen yang paling primer. Oleh sebab itu, usaha dagang dapat

menentukan jenis/variasi produk yang diminati oleh konsumen dan memberikan

banyak pilihan kepada konsumen di dalam membeli barang. Pada dasarnya

keberhasilan suatu usaha dagang di dalam memasarkan produknya, sangat

ditentukan juga oleh ketepatan pengambilan keputusan dalam menganalisis

keputusan pembelian konsumen.

Di dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang, konsumen pasti

memiliki beberapa pertimbangan di dalam dirinya seperti kualitas produk, harga

dan tingkat pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen. Konsumen harus

dapat mengetahui jenis produk yang akan dibelinya dan menentukan dimana dia

akan membeli jenis produk tersebut. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap usaha harus memiliki pengakuan dan izin operasional pada saat

didirikan, salah satu badan usaha yang diakui di Indonesia adalah usaha dagang.

Usaha dagang merupakan badan usaha yang memasarkan berbagai jenis/variasi

produk kebutuhan primer konsumen. Perkembangan usaha dagang sudah sangat

pesat, kebanyakan usaha dagang lebih mengarah pada sektor penjualan barang-

barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, perlengkapan mandi dan lain-lain.

Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para wirausaha untuk mendirikan

usaha dagang. Usaha dagang harus dapat melihat peluang usaha dan menentukan

kebutuhan konsumen yang paling primer. Oleh sebab itu, usaha dagang dapat

menentukan jenis/variasi produk yang diminati oleh konsumen dan memberikan

banyak pilihan kepada konsumen di dalam membeli barang. Pada dasarnya

keberhasilan suatu usaha dagang di dalam memasarkan produknya, sangat

ditentukan juga oleh ketepatan pengambilan keputusan dalam menganalisis

keputusan pembelian konsumen.

Di dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang, konsumen pasti

memiliki beberapa pertimbangan di dalam dirinya seperti kualitas produk, harga

dan tingkat pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen. Konsumen harus

dapat mengetahui jenis produk yang akan dibelinya dan menentukan dimana dia

akan membeli jenis produk tersebut. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap usaha harus memiliki pengakuan dan izin operasional pada saat

didirikan, salah satu badan usaha yang diakui di Indonesia adalah usaha dagang.

Usaha dagang merupakan badan usaha yang memasarkan berbagai jenis/variasi

produk kebutuhan primer konsumen. Perkembangan usaha dagang sudah sangat

pesat, kebanyakan usaha dagang lebih mengarah pada sektor penjualan barang-

barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, perlengkapan mandi dan lain-lain.

Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para wirausaha untuk mendirikan

usaha dagang. Usaha dagang harus dapat melihat peluang usaha dan menentukan

kebutuhan konsumen yang paling primer. Oleh sebab itu, usaha dagang dapat

menentukan jenis/variasi produk yang diminati oleh konsumen dan memberikan

banyak pilihan kepada konsumen di dalam membeli barang. Pada dasarnya

keberhasilan suatu usaha dagang di dalam memasarkan produknya, sangat

ditentukan juga oleh ketepatan pengambilan keputusan dalam menganalisis

keputusan pembelian konsumen.

Di dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang, konsumen pasti

memiliki beberapa pertimbangan di dalam dirinya seperti kualitas produk, harga

dan tingkat pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen. Konsumen harus

dapat mengetahui jenis produk yang akan dibelinya dan menentukan dimana dia

akan membeli jenis produk tersebut. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

Page 15: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

2

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan, konsumen dapat mengambil

keputusan yang tepat, apakah produk yang dibeli sesuai dengan keinginannya dan

merasa puas terhadap produk tersebut. Setiap usaha dagang harus dapat berupaya

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampainnya

dalam mengimbangi harapan konsumen.

Setiap konsumen pasti akan membutuhkan proses pengambilan keputusan

tentang merek mana yang akan dibeli. Usaha dagang harus dapat mengetahui dan

mempelajarai setiap perilaku konsumen. Perilaku konsumen mempunyai peranan

penting di dalam penentuan keputusan pembelian. Banyak manfaat yang diterima

oleh usaha dagang dengan tercapainya tingkat keputusan pembelian yang tinggi,

yakni selain dapat meningkatkan volume penjualan, kepuasan tapi juga dapat

meningkatkan loyalitas konsumen, mengurangi biaya pemasaran, dan

meningkatkan efektivitas citra toko dan pelayanan.

Citra toko yang positif akan membuat konsumen tertarik untuk berkunjung

ke toko dan melakukan pembelian. Setiap usaha dagang berusaha untuk

menciptakan citra yang baik di mata konsumen karena kesan konsumen terhadap

suatu toko akan mempunyai pengaruh yang penting bagi kesuksesan toko

tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra yang baik di mata konsumen

merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada hakikatnya citra merupakan

bayangan atau gambaran yang ada di dalam pikiran seseorang yang timbul karena

emosi dan reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Citra toko dianggap sebagai

salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat

2

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan, konsumen dapat mengambil

keputusan yang tepat, apakah produk yang dibeli sesuai dengan keinginannya dan

merasa puas terhadap produk tersebut. Setiap usaha dagang harus dapat berupaya

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampainnya

dalam mengimbangi harapan konsumen.

Setiap konsumen pasti akan membutuhkan proses pengambilan keputusan

tentang merek mana yang akan dibeli. Usaha dagang harus dapat mengetahui dan

mempelajarai setiap perilaku konsumen. Perilaku konsumen mempunyai peranan

penting di dalam penentuan keputusan pembelian. Banyak manfaat yang diterima

oleh usaha dagang dengan tercapainya tingkat keputusan pembelian yang tinggi,

yakni selain dapat meningkatkan volume penjualan, kepuasan tapi juga dapat

meningkatkan loyalitas konsumen, mengurangi biaya pemasaran, dan

meningkatkan efektivitas citra toko dan pelayanan.

Citra toko yang positif akan membuat konsumen tertarik untuk berkunjung

ke toko dan melakukan pembelian. Setiap usaha dagang berusaha untuk

menciptakan citra yang baik di mata konsumen karena kesan konsumen terhadap

suatu toko akan mempunyai pengaruh yang penting bagi kesuksesan toko

tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra yang baik di mata konsumen

merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada hakikatnya citra merupakan

bayangan atau gambaran yang ada di dalam pikiran seseorang yang timbul karena

emosi dan reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Citra toko dianggap sebagai

salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat

2

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan, konsumen dapat mengambil

keputusan yang tepat, apakah produk yang dibeli sesuai dengan keinginannya dan

merasa puas terhadap produk tersebut. Setiap usaha dagang harus dapat berupaya

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampainnya

dalam mengimbangi harapan konsumen.

Setiap konsumen pasti akan membutuhkan proses pengambilan keputusan

tentang merek mana yang akan dibeli. Usaha dagang harus dapat mengetahui dan

mempelajarai setiap perilaku konsumen. Perilaku konsumen mempunyai peranan

penting di dalam penentuan keputusan pembelian. Banyak manfaat yang diterima

oleh usaha dagang dengan tercapainya tingkat keputusan pembelian yang tinggi,

yakni selain dapat meningkatkan volume penjualan, kepuasan tapi juga dapat

meningkatkan loyalitas konsumen, mengurangi biaya pemasaran, dan

meningkatkan efektivitas citra toko dan pelayanan.

Citra toko yang positif akan membuat konsumen tertarik untuk berkunjung

ke toko dan melakukan pembelian. Setiap usaha dagang berusaha untuk

menciptakan citra yang baik di mata konsumen karena kesan konsumen terhadap

suatu toko akan mempunyai pengaruh yang penting bagi kesuksesan toko

tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra yang baik di mata konsumen

merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada hakikatnya citra merupakan

bayangan atau gambaran yang ada di dalam pikiran seseorang yang timbul karena

emosi dan reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Citra toko dianggap sebagai

salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat

Page 16: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

3

dibangun dengan konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat

meningkatkan identitas yang baik.

Faktor pelayanan merupakan salah satu upaya dimana setiap usaha dagang

harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampainnya dalam mengimbangi harapan konsumen. Pelayanan merupakan

salah satu usaha yang dapat dijadikan dasar untuk membuat perbedaan dengan

usaha dagang lain. Bentuk pelayanan yang dilakukan usaha dagang yang satu

dapat berbeda dengan usaha dagang lain. Terlebih untuk saat ini, persaingan

bukan lagi pada kualitas produk yang ditawarkan melainkan pada kualitas

pelayanan yang dicari oleh pelanggan. Usaha dagang mulai beralih

memperhatikan hal yang lebih penting lagi yaitu aspek pelayanan karena

pelayanan yang baik akan memberikan keuntungan sendiri bagi usaha dagang.

Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian, peneliti memilih obyek penelitian di UD. Finder yang berada di

Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan. UD. Finder merupakan usaha

dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder termasuk

pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah sembako,

pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan keberagaman

jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat leluasa di dalam

memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk, UD. Finder

menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan. Dalam

meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman dengan

menggunakan angkutan barang milik UD. Finder.

3

dibangun dengan konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat

meningkatkan identitas yang baik.

Faktor pelayanan merupakan salah satu upaya dimana setiap usaha dagang

harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampainnya dalam mengimbangi harapan konsumen. Pelayanan merupakan

salah satu usaha yang dapat dijadikan dasar untuk membuat perbedaan dengan

usaha dagang lain. Bentuk pelayanan yang dilakukan usaha dagang yang satu

dapat berbeda dengan usaha dagang lain. Terlebih untuk saat ini, persaingan

bukan lagi pada kualitas produk yang ditawarkan melainkan pada kualitas

pelayanan yang dicari oleh pelanggan. Usaha dagang mulai beralih

memperhatikan hal yang lebih penting lagi yaitu aspek pelayanan karena

pelayanan yang baik akan memberikan keuntungan sendiri bagi usaha dagang.

Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian, peneliti memilih obyek penelitian di UD. Finder yang berada di

Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan. UD. Finder merupakan usaha

dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder termasuk

pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah sembako,

pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan keberagaman

jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat leluasa di dalam

memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk, UD. Finder

menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan. Dalam

meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman dengan

menggunakan angkutan barang milik UD. Finder.

3

dibangun dengan konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat

meningkatkan identitas yang baik.

Faktor pelayanan merupakan salah satu upaya dimana setiap usaha dagang

harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampainnya dalam mengimbangi harapan konsumen. Pelayanan merupakan

salah satu usaha yang dapat dijadikan dasar untuk membuat perbedaan dengan

usaha dagang lain. Bentuk pelayanan yang dilakukan usaha dagang yang satu

dapat berbeda dengan usaha dagang lain. Terlebih untuk saat ini, persaingan

bukan lagi pada kualitas produk yang ditawarkan melainkan pada kualitas

pelayanan yang dicari oleh pelanggan. Usaha dagang mulai beralih

memperhatikan hal yang lebih penting lagi yaitu aspek pelayanan karena

pelayanan yang baik akan memberikan keuntungan sendiri bagi usaha dagang.

Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian, peneliti memilih obyek penelitian di UD. Finder yang berada di

Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan. UD. Finder merupakan usaha

dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder termasuk

pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah sembako,

pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan keberagaman

jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat leluasa di dalam

memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk, UD. Finder

menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan. Dalam

meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman dengan

menggunakan angkutan barang milik UD. Finder.

Page 17: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

4

Dari hasil observasi awal peneliti bahwa permasalahan yang muncul di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan lebih mengarah pada

variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu ditingkatkan lagi, kualitas

produk yang masih rendah sehingga belum sesuai dengan harapan konsumen,

penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal, UD. Finder masih

kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya kepada konsumen, dan

masih rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari setiap

konsumen yang membeli di tokonya. Oleh sebab itu, konsumen tidak mudah

menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam membeli barang pada UD.

Finder. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian secara ilmiah mengenai “Pengaruh Citra Toko dan

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka adapun masalah-masalah yang

diidentifikasi pada penelitian yaitu:

1. Variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu diperbanyak lagi.

2. Penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal.

3. UD. Finder masih kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya

kepada konsumen.

4

Dari hasil observasi awal peneliti bahwa permasalahan yang muncul di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan lebih mengarah pada

variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu ditingkatkan lagi, kualitas

produk yang masih rendah sehingga belum sesuai dengan harapan konsumen,

penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal, UD. Finder masih

kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya kepada konsumen, dan

masih rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari setiap

konsumen yang membeli di tokonya. Oleh sebab itu, konsumen tidak mudah

menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam membeli barang pada UD.

Finder. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian secara ilmiah mengenai “Pengaruh Citra Toko dan

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka adapun masalah-masalah yang

diidentifikasi pada penelitian yaitu:

1. Variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu diperbanyak lagi.

2. Penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal.

3. UD. Finder masih kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya

kepada konsumen.

4

Dari hasil observasi awal peneliti bahwa permasalahan yang muncul di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan lebih mengarah pada

variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu ditingkatkan lagi, kualitas

produk yang masih rendah sehingga belum sesuai dengan harapan konsumen,

penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal, UD. Finder masih

kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya kepada konsumen, dan

masih rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari setiap

konsumen yang membeli di tokonya. Oleh sebab itu, konsumen tidak mudah

menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam membeli barang pada UD.

Finder. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian secara ilmiah mengenai “Pengaruh Citra Toko dan

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka adapun masalah-masalah yang

diidentifikasi pada penelitian yaitu:

1. Variasi/ketersediaan produk di UD. Finder masih perlu diperbanyak lagi.

2. Penetapan harga produk pada UD. Finder masih relatif mahal.

3. UD. Finder masih kurang kreatif di dalam mengembangkan citra tokonya

kepada konsumen.

Page 18: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

5

4. Rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari

konsumen.

5. Konsumen tidak mudah menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam

membeli barang pada UD. Finder.

1.3 Batasan Masalah

Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, biaya dan untuk

menjaga penelitian lebih terarah dan lebih terfokus serta didasari latar belakang

masalah dan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah mengenai

“Bagaimanakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka pembahasan

pada penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

2. Adakah pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

3. Adakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian adalah:

5

4. Rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari

konsumen.

5. Konsumen tidak mudah menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam

membeli barang pada UD. Finder.

1.3 Batasan Masalah

Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, biaya dan untuk

menjaga penelitian lebih terarah dan lebih terfokus serta didasari latar belakang

masalah dan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah mengenai

“Bagaimanakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka pembahasan

pada penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

2. Adakah pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

3. Adakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian adalah:

5

4. Rendahnya tingkat pelayanan dari segi kurang ramahnya dan cuek dalam

melayani konsumen serta tidak mau merespon setiap kritikan dan saran dari

konsumen.

5. Konsumen tidak mudah menentukan keputusan pembelian yang tepat dalam

membeli barang pada UD. Finder.

1.3 Batasan Masalah

Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, biaya dan untuk

menjaga penelitian lebih terarah dan lebih terfokus serta didasari latar belakang

masalah dan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah mengenai

“Bagaimanakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka pembahasan

pada penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

2. Adakah pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

3. Adakah pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian adalah:

Page 19: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

6

1. Untuk mengetahui pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada tujuan penelitian yang dikemukakan, dari hasil

penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh

antara citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada UD. Finder

Lolowau dalam mengambil keputusan.

3. Bagi Akademik (STIE Nias Selatan)

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memperkaya khasanah

kepustakaan manajemen, khususnya mengenai pengaruh antara citra toko dan

pelayanan terhadap keputusan pembelian serta dapat menjadi bahan masukan

kepada peneliti yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti untuk skripsi ini

adalah sebagai berikut dari Bab Satu membahas mengenai Pendahuluan dimana

menguraikan dan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

6

1. Untuk mengetahui pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada tujuan penelitian yang dikemukakan, dari hasil

penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh

antara citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada UD. Finder

Lolowau dalam mengambil keputusan.

3. Bagi Akademik (STIE Nias Selatan)

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memperkaya khasanah

kepustakaan manajemen, khususnya mengenai pengaruh antara citra toko dan

pelayanan terhadap keputusan pembelian serta dapat menjadi bahan masukan

kepada peneliti yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti untuk skripsi ini

adalah sebagai berikut dari Bab Satu membahas mengenai Pendahuluan dimana

menguraikan dan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

6

1. Untuk mengetahui pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

Bertitik tolak pada tujuan penelitian yang dikemukakan, dari hasil

penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh

antara citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada UD. Finder

Lolowau dalam mengambil keputusan.

3. Bagi Akademik (STIE Nias Selatan)

Hasil penelitian ini nantinya, diharapkan dapat memperkaya khasanah

kepustakaan manajemen, khususnya mengenai pengaruh antara citra toko dan

pelayanan terhadap keputusan pembelian serta dapat menjadi bahan masukan

kepada peneliti yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti untuk skripsi ini

adalah sebagai berikut dari Bab Satu membahas mengenai Pendahuluan dimana

menguraikan dan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Page 20: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

7

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan, Bab Dua membahas mengenai Tinjauan

Literatur: Kerangka Konseptual, Kerangka Teori (teori-teori yang relefan dengan

penelitian), Indikator Variabel Penelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka

Berpikir dan Hipotesis Penelitian, Bab Tiga membahas mengenai Metode

Penelitian: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Tempat dan Waktu Penelitian,

Subjek dan Objek Penelitian, Defenisi Operasional Penelitian, Data Penelitian

(jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data) dan Metode Analisis Data,

Pengujian Instrumen Penelitian, Pengujian Asumsi Klasik dan Pengujian

Hipotesis. Bab Empat membahas mengenai Hasil dan Pembahasan: Gambaran

Umum Objek Penelitian, Deskriptif Data Variabel Penelitian, Analisis dan

Pembahasan, Bab Lima membahas mengenai Penutup: Kesimpulan dan Saran dan

bagian akhir skripsi terdiri dari Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.

7

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan, Bab Dua membahas mengenai Tinjauan

Literatur: Kerangka Konseptual, Kerangka Teori (teori-teori yang relefan dengan

penelitian), Indikator Variabel Penelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka

Berpikir dan Hipotesis Penelitian, Bab Tiga membahas mengenai Metode

Penelitian: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Tempat dan Waktu Penelitian,

Subjek dan Objek Penelitian, Defenisi Operasional Penelitian, Data Penelitian

(jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data) dan Metode Analisis Data,

Pengujian Instrumen Penelitian, Pengujian Asumsi Klasik dan Pengujian

Hipotesis. Bab Empat membahas mengenai Hasil dan Pembahasan: Gambaran

Umum Objek Penelitian, Deskriptif Data Variabel Penelitian, Analisis dan

Pembahasan, Bab Lima membahas mengenai Penutup: Kesimpulan dan Saran dan

bagian akhir skripsi terdiri dari Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.

7

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan, Bab Dua membahas mengenai Tinjauan

Literatur: Kerangka Konseptual, Kerangka Teori (teori-teori yang relefan dengan

penelitian), Indikator Variabel Penelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka

Berpikir dan Hipotesis Penelitian, Bab Tiga membahas mengenai Metode

Penelitian: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Tempat dan Waktu Penelitian,

Subjek dan Objek Penelitian, Defenisi Operasional Penelitian, Data Penelitian

(jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data) dan Metode Analisis Data,

Pengujian Instrumen Penelitian, Pengujian Asumsi Klasik dan Pengujian

Hipotesis. Bab Empat membahas mengenai Hasil dan Pembahasan: Gambaran

Umum Objek Penelitian, Deskriptif Data Variabel Penelitian, Analisis dan

Pembahasan, Bab Lima membahas mengenai Penutup: Kesimpulan dan Saran dan

bagian akhir skripsi terdiri dari Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.

Page 21: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Citra Toko

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran yang ada di dalam benak

seseorang yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan disekitarnya.

Menurut Kotler dan Keller (2008: 138) citra merupakan persepsi masyarakat

terhadap perusahaan atau produknya, oleh karena itu bagi perusahaan memiliki

citra yang baik adalah sangat penting. Citra toko dianggap sebagai salah satu aset

yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat dibangun dengan

konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat melengkapkan identitas yang

baik pula dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran konsumen

yang tinggi mengenai citra dari toko tersebut.

Sopiah dan Syihabudhin (2008:138), mengemukakan bahwa citra toko

adalah kepribadian sebuah toko, kepribadian atau image toko menggambarkan apa

yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Pada dasarnya

dengan perusahaan mampu menjaga citra toko yang positif di benak konsumen

maka dapat memberikan arti yang positif pula terhadap produk perusahaan

tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah penjualan sebaliknya

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Citra Toko

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran yang ada di dalam benak

seseorang yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan disekitarnya.

Menurut Kotler dan Keller (2008: 138) citra merupakan persepsi masyarakat

terhadap perusahaan atau produknya, oleh karena itu bagi perusahaan memiliki

citra yang baik adalah sangat penting. Citra toko dianggap sebagai salah satu aset

yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat dibangun dengan

konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat melengkapkan identitas yang

baik pula dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran konsumen

yang tinggi mengenai citra dari toko tersebut.

Sopiah dan Syihabudhin (2008:138), mengemukakan bahwa citra toko

adalah kepribadian sebuah toko, kepribadian atau image toko menggambarkan apa

yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Pada dasarnya

dengan perusahaan mampu menjaga citra toko yang positif di benak konsumen

maka dapat memberikan arti yang positif pula terhadap produk perusahaan

tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah penjualan sebaliknya

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Citra Toko

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran yang ada di dalam benak

seseorang yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan disekitarnya.

Menurut Kotler dan Keller (2008: 138) citra merupakan persepsi masyarakat

terhadap perusahaan atau produknya, oleh karena itu bagi perusahaan memiliki

citra yang baik adalah sangat penting. Citra toko dianggap sebagai salah satu aset

yang berharga bagi sebuah usaha, citra toko yang baik dapat dibangun dengan

konsep, konsep yang baik sebuah perusahaan dapat melengkapkan identitas yang

baik pula dan pada akhirnya dapat mengarahkan kepada kesadaran konsumen

yang tinggi mengenai citra dari toko tersebut.

Sopiah dan Syihabudhin (2008:138), mengemukakan bahwa citra toko

adalah kepribadian sebuah toko, kepribadian atau image toko menggambarkan apa

yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Pada dasarnya

dengan perusahaan mampu menjaga citra toko yang positif di benak konsumen

maka dapat memberikan arti yang positif pula terhadap produk perusahaan

tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan jumlah penjualan sebaliknya

Page 22: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

9

penjualan produk suatu perusahaan akan menurun atau mengalami kerugian jika

citranya dipandang negatif oleh masyarakat (Mardalis dalam Halimatus, 2009:27).

Menurut Omar (2009:103) citra toko didefinisikan sebagai kajian akhir

semua sifat sebuah toko seperti yang diterima oleh para pembeli melalui

pengalaman mereka terhadap toko tersebut. Citra toko terdiri atas 8 elemen yang

berbeda dalam campuran pemasaran eceran: lokasi, barang dagangan, suasana

toko, pelayanan pelanggan, harga, pengiklanan, penjualan individu, dan program

insentif penjualan.

Berdasarkan teor-teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

adalah penggambaran atas apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap

toko tertentu yang didasari pada kepribadian sebuah toko tersebut.

2.1.2 Konsep Pelayanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Penilaian terhadap pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai

jasa pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, pelayanan dapat diciptakan dengan

terlebih dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan

dan diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan

disediakan. Di dalam pelayanan biasanya terdapat suatu harapan dan kenyataan

atas pelayanan yang mereka (pelanggan) terima atau peroleh. Harapan para

pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan para pelanggan ini

didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di

masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi

9

penjualan produk suatu perusahaan akan menurun atau mengalami kerugian jika

citranya dipandang negatif oleh masyarakat (Mardalis dalam Halimatus, 2009:27).

Menurut Omar (2009:103) citra toko didefinisikan sebagai kajian akhir

semua sifat sebuah toko seperti yang diterima oleh para pembeli melalui

pengalaman mereka terhadap toko tersebut. Citra toko terdiri atas 8 elemen yang

berbeda dalam campuran pemasaran eceran: lokasi, barang dagangan, suasana

toko, pelayanan pelanggan, harga, pengiklanan, penjualan individu, dan program

insentif penjualan.

Berdasarkan teor-teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

adalah penggambaran atas apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap

toko tertentu yang didasari pada kepribadian sebuah toko tersebut.

2.1.2 Konsep Pelayanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Penilaian terhadap pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai

jasa pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, pelayanan dapat diciptakan dengan

terlebih dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan

dan diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan

disediakan. Di dalam pelayanan biasanya terdapat suatu harapan dan kenyataan

atas pelayanan yang mereka (pelanggan) terima atau peroleh. Harapan para

pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan para pelanggan ini

didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di

masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi

9

penjualan produk suatu perusahaan akan menurun atau mengalami kerugian jika

citranya dipandang negatif oleh masyarakat (Mardalis dalam Halimatus, 2009:27).

Menurut Omar (2009:103) citra toko didefinisikan sebagai kajian akhir

semua sifat sebuah toko seperti yang diterima oleh para pembeli melalui

pengalaman mereka terhadap toko tersebut. Citra toko terdiri atas 8 elemen yang

berbeda dalam campuran pemasaran eceran: lokasi, barang dagangan, suasana

toko, pelayanan pelanggan, harga, pengiklanan, penjualan individu, dan program

insentif penjualan.

Berdasarkan teor-teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

adalah penggambaran atas apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap

toko tertentu yang didasari pada kepribadian sebuah toko tersebut.

2.1.2 Konsep Pelayanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Penilaian terhadap pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai

jasa pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, pelayanan dapat diciptakan dengan

terlebih dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan

dan diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan

disediakan. Di dalam pelayanan biasanya terdapat suatu harapan dan kenyataan

atas pelayanan yang mereka (pelanggan) terima atau peroleh. Harapan para

pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan para pelanggan ini

didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di

masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi

Page 23: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

10

perusahaan lainnya). Pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan espektasi pelanggan, Lewis & Booms

dalam Tjiptono, (2012: 157).

Pelayanan diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

memperoleh imbalan uang. Menurut Simamora (2001:172) menyatakan bahwa

pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Menurut Raminto dan Winarsih (2005:2) menyatakan bahwa

pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak

kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain yang disediakan oleh perusahaan,

pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

konsumen/pelanggan.

Menurut Limakrisna dan Susilo (2012:13), pelayanan merupakan kegiatan

bantuan (peripheral) yang dikerjakan untuk meningkatkan produk atau jasa

primer. Menurut Purnama (2006:19) memberikan pengertian pelayanan sebagai

tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan

tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Sedangkan Amir (2005:11)

mendefinisikan pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah

sesuatu yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan

10

perusahaan lainnya). Pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan espektasi pelanggan, Lewis & Booms

dalam Tjiptono, (2012: 157).

Pelayanan diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

memperoleh imbalan uang. Menurut Simamora (2001:172) menyatakan bahwa

pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Menurut Raminto dan Winarsih (2005:2) menyatakan bahwa

pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak

kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain yang disediakan oleh perusahaan,

pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

konsumen/pelanggan.

Menurut Limakrisna dan Susilo (2012:13), pelayanan merupakan kegiatan

bantuan (peripheral) yang dikerjakan untuk meningkatkan produk atau jasa

primer. Menurut Purnama (2006:19) memberikan pengertian pelayanan sebagai

tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan

tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Sedangkan Amir (2005:11)

mendefinisikan pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah

sesuatu yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan

10

perusahaan lainnya). Pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan espektasi pelanggan, Lewis & Booms

dalam Tjiptono, (2012: 157).

Pelayanan diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

memperoleh imbalan uang. Menurut Simamora (2001:172) menyatakan bahwa

pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Menurut Raminto dan Winarsih (2005:2) menyatakan bahwa

pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak

kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain yang disediakan oleh perusahaan,

pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

konsumen/pelanggan.

Menurut Limakrisna dan Susilo (2012:13), pelayanan merupakan kegiatan

bantuan (peripheral) yang dikerjakan untuk meningkatkan produk atau jasa

primer. Menurut Purnama (2006:19) memberikan pengertian pelayanan sebagai

tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan

tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Sedangkan Amir (2005:11)

mendefinisikan pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah

sesuatu yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan

Page 24: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

11

atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.3 Konsep Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya. Menurut Kotler (2005:220) bagi pemasar tahap keputusan

pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan

berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus,

pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-

jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:7) menjelaskan bahwa

“pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen

dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih

diantara pilihan-pilihan pembelian mereka”. Lima tahap pengambilan keputusan

yang telah diidentifikasi antara lain pengenalan masalah, pencarian, evaluasi

alternatif, pilihan dan evaluasi pasca akusisi (postac quisision). Menurut

Schiffman (2009:45), “keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih

alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat

keputusan, harus tersedia beberapa alternatif”. Keputusan untuk membeli dapat

mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu

dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam suatu pembelian barang, keputusan

yang diambil tidak harus berurutan yang penting penjual harus menyusun struktur

11

atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.3 Konsep Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya. Menurut Kotler (2005:220) bagi pemasar tahap keputusan

pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan

berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus,

pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-

jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:7) menjelaskan bahwa

“pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen

dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih

diantara pilihan-pilihan pembelian mereka”. Lima tahap pengambilan keputusan

yang telah diidentifikasi antara lain pengenalan masalah, pencarian, evaluasi

alternatif, pilihan dan evaluasi pasca akusisi (postac quisision). Menurut

Schiffman (2009:45), “keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih

alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat

keputusan, harus tersedia beberapa alternatif”. Keputusan untuk membeli dapat

mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu

dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam suatu pembelian barang, keputusan

yang diambil tidak harus berurutan yang penting penjual harus menyusun struktur

11

atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.3 Konsep Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya. Menurut Kotler (2005:220) bagi pemasar tahap keputusan

pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan

berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus,

pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-

jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:7) menjelaskan bahwa

“pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen

dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih

diantara pilihan-pilihan pembelian mereka”. Lima tahap pengambilan keputusan

yang telah diidentifikasi antara lain pengenalan masalah, pencarian, evaluasi

alternatif, pilihan dan evaluasi pasca akusisi (postac quisision). Menurut

Schiffman (2009:45), “keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih

alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat

keputusan, harus tersedia beberapa alternatif”. Keputusan untuk membeli dapat

mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu

dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam suatu pembelian barang, keputusan

yang diambil tidak harus berurutan yang penting penjual harus menyusun struktur

Page 25: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

12

keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam

mengambil keputusan tentang pembeliannya.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Sebuah toko pasti memiliki ciri khas, bahkan beberapa toko mempunyai

posisi yang sangat jelas di dalam pikiran konsumen. Konsumen menilai sebuah

toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut dan sebagai hasilnya,

beberapa toko akan menetap dalam pikiran konsumen apabila konsumen merasa

puas akan toko tersebut. Menurut Utami (2008) (dalam Bulele, 2010) Citra toko

(Store Image) adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar penjumlahan

per bagian, dimana masing-masing bagian berinteraksi satu sama lain dalam

pikiran konsumen.

Menurut Hansen dan Deutscher (dalam Gunawan, 2009) “terdapat

sembilan dimensi dari citra toko (store image), yaitu dimensi barang dagangan,

dimensi pelayanan, dimensi para langganan, dimensi fasilitas fisik, convenience,

promosi, atmosfir toko, institusional, dan posttransaksi”. Store image dianggap

sebagai salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha di dalam memahami

keputusan pembeli.

Memelihara citra toko merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi

peritel untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Berman et al

(2001:600) “terdapat enam komponen citra toko yang membuat toko menarik

sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen menjadi keputusan pembelian

konsumen pada saat melakukan kegiatan berbelanja, yaitu: lokasi toko (store

location), poduk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer

12

keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam

mengambil keputusan tentang pembeliannya.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Sebuah toko pasti memiliki ciri khas, bahkan beberapa toko mempunyai

posisi yang sangat jelas di dalam pikiran konsumen. Konsumen menilai sebuah

toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut dan sebagai hasilnya,

beberapa toko akan menetap dalam pikiran konsumen apabila konsumen merasa

puas akan toko tersebut. Menurut Utami (2008) (dalam Bulele, 2010) Citra toko

(Store Image) adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar penjumlahan

per bagian, dimana masing-masing bagian berinteraksi satu sama lain dalam

pikiran konsumen.

Menurut Hansen dan Deutscher (dalam Gunawan, 2009) “terdapat

sembilan dimensi dari citra toko (store image), yaitu dimensi barang dagangan,

dimensi pelayanan, dimensi para langganan, dimensi fasilitas fisik, convenience,

promosi, atmosfir toko, institusional, dan posttransaksi”. Store image dianggap

sebagai salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha di dalam memahami

keputusan pembeli.

Memelihara citra toko merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi

peritel untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Berman et al

(2001:600) “terdapat enam komponen citra toko yang membuat toko menarik

sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen menjadi keputusan pembelian

konsumen pada saat melakukan kegiatan berbelanja, yaitu: lokasi toko (store

location), poduk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer

12

keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam

mengambil keputusan tentang pembeliannya.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Sebuah toko pasti memiliki ciri khas, bahkan beberapa toko mempunyai

posisi yang sangat jelas di dalam pikiran konsumen. Konsumen menilai sebuah

toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut dan sebagai hasilnya,

beberapa toko akan menetap dalam pikiran konsumen apabila konsumen merasa

puas akan toko tersebut. Menurut Utami (2008) (dalam Bulele, 2010) Citra toko

(Store Image) adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar penjumlahan

per bagian, dimana masing-masing bagian berinteraksi satu sama lain dalam

pikiran konsumen.

Menurut Hansen dan Deutscher (dalam Gunawan, 2009) “terdapat

sembilan dimensi dari citra toko (store image), yaitu dimensi barang dagangan,

dimensi pelayanan, dimensi para langganan, dimensi fasilitas fisik, convenience,

promosi, atmosfir toko, institusional, dan posttransaksi”. Store image dianggap

sebagai salah satu aset yang berharga bagi sebuah usaha di dalam memahami

keputusan pembeli.

Memelihara citra toko merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi

peritel untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Berman et al

(2001:600) “terdapat enam komponen citra toko yang membuat toko menarik

sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen menjadi keputusan pembelian

konsumen pada saat melakukan kegiatan berbelanja, yaitu: lokasi toko (store

location), poduk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer

Page 26: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

13

services), promosi (promotion), dan fasilitas fisik (phisical facilities)”. Konsumen

yang memasuki toko memiliki kesan tersendiri terhadap toko tersebut, seperti

kesan terhadap harga produk, pelayanan yang diberikan oleh karyawan atau kesan

terhadap barang yang ada.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2.2.2 Pengaruh Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini

akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh dan

mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang

harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat

kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut

perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Tjiptono

(2008:59), “pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keputusan

pembelian pelanggan”.

Menurut Fitzsimmons (2001:43) menjelaskan tentang pelayanan sebagai

berikut perkiraan kualitas pelayanan penjual jasa, pelanggan biasanya dipengaruhi

oleh kata orang, kebutuhan pribadi, dan pengalaman emosi pelanggan jika

terdapat perbedaan, kemungkinannya pelanggan menjadi senang jika kualitas

yang diterima lebih baik dengan perkiraannya, pelanggan menjadi biasa jika

kualitas yang diterima lebih jelek dengan perkiraannya. Sedangkan menurut

Wijaya (2011:152), “pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan yang dapat

13

services), promosi (promotion), dan fasilitas fisik (phisical facilities)”. Konsumen

yang memasuki toko memiliki kesan tersendiri terhadap toko tersebut, seperti

kesan terhadap harga produk, pelayanan yang diberikan oleh karyawan atau kesan

terhadap barang yang ada.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2.2.2 Pengaruh Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini

akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh dan

mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang

harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat

kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut

perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Tjiptono

(2008:59), “pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keputusan

pembelian pelanggan”.

Menurut Fitzsimmons (2001:43) menjelaskan tentang pelayanan sebagai

berikut perkiraan kualitas pelayanan penjual jasa, pelanggan biasanya dipengaruhi

oleh kata orang, kebutuhan pribadi, dan pengalaman emosi pelanggan jika

terdapat perbedaan, kemungkinannya pelanggan menjadi senang jika kualitas

yang diterima lebih baik dengan perkiraannya, pelanggan menjadi biasa jika

kualitas yang diterima lebih jelek dengan perkiraannya. Sedangkan menurut

Wijaya (2011:152), “pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan yang dapat

13

services), promosi (promotion), dan fasilitas fisik (phisical facilities)”. Konsumen

yang memasuki toko memiliki kesan tersendiri terhadap toko tersebut, seperti

kesan terhadap harga produk, pelayanan yang diberikan oleh karyawan atau kesan

terhadap barang yang ada.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2.2.2 Pengaruh Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini

akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh dan

mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang

harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat

kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut

perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Tjiptono

(2008:59), “pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keputusan

pembelian pelanggan”.

Menurut Fitzsimmons (2001:43) menjelaskan tentang pelayanan sebagai

berikut perkiraan kualitas pelayanan penjual jasa, pelanggan biasanya dipengaruhi

oleh kata orang, kebutuhan pribadi, dan pengalaman emosi pelanggan jika

terdapat perbedaan, kemungkinannya pelanggan menjadi senang jika kualitas

yang diterima lebih baik dengan perkiraannya, pelanggan menjadi biasa jika

kualitas yang diterima lebih jelek dengan perkiraannya. Sedangkan menurut

Wijaya (2011:152), “pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan yang dapat

Page 27: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

14

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen”. Kualitas pelayanan menjadi

suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan

tetap mendapat kepercayaan pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan

adalah salah satu faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kegiatan

pemasaran, karena pelayanan yang baik akan memberikan kesan yang baik pula di

dalam pikiran konsumen sehingga mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

2.2.3 Pengaruh Citra Toko dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Dalam kondisi pasar yang kompetitif citra toko dan pelayanan adalah

merupakan kunci kesuksesan dalam menentukan keputusan pembelian. Dengan

citra yang baik dan tingginya pelayanan terhadap konsumen maka akan

mengurangi kerawanan atau persaingan, karena perusahaan telah mendapatkan

keuntungan yang banyak apabila mereka memiliki konsumen yang loyal, yaitu

bagaimana persepsi pelanggan toko terhadap produk yang tersedia di dalam toko,

toko itu sendiri, dan pengalaman yang diharapkan ketika berbelanja di dalam toko.

Kunci sukses dalam menciptakan citra toko dan pelayanan adalah

menyelaraskan gaya hidup dan harapan pelanggan yang ditargetkan perusahaan.

Kotler (2007:173) menyatakan “citra toko merupakan sikap dan tindakan

seseorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan citra dari objek tersebut”.

Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko

tersebut. Pelayanan yang disajikan kepada konsumen harus berkualitas. Kualitas

pelayanan berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi atau

melebihi harapan konsumen (Payne, 2001:275). Mengacu pada teori diatas maka

14

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen”. Kualitas pelayanan menjadi

suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan

tetap mendapat kepercayaan pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan

adalah salah satu faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kegiatan

pemasaran, karena pelayanan yang baik akan memberikan kesan yang baik pula di

dalam pikiran konsumen sehingga mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

2.2.3 Pengaruh Citra Toko dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Dalam kondisi pasar yang kompetitif citra toko dan pelayanan adalah

merupakan kunci kesuksesan dalam menentukan keputusan pembelian. Dengan

citra yang baik dan tingginya pelayanan terhadap konsumen maka akan

mengurangi kerawanan atau persaingan, karena perusahaan telah mendapatkan

keuntungan yang banyak apabila mereka memiliki konsumen yang loyal, yaitu

bagaimana persepsi pelanggan toko terhadap produk yang tersedia di dalam toko,

toko itu sendiri, dan pengalaman yang diharapkan ketika berbelanja di dalam toko.

Kunci sukses dalam menciptakan citra toko dan pelayanan adalah

menyelaraskan gaya hidup dan harapan pelanggan yang ditargetkan perusahaan.

Kotler (2007:173) menyatakan “citra toko merupakan sikap dan tindakan

seseorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan citra dari objek tersebut”.

Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko

tersebut. Pelayanan yang disajikan kepada konsumen harus berkualitas. Kualitas

pelayanan berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi atau

melebihi harapan konsumen (Payne, 2001:275). Mengacu pada teori diatas maka

14

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen”. Kualitas pelayanan menjadi

suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan

tetap mendapat kepercayaan pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan

adalah salah satu faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kegiatan

pemasaran, karena pelayanan yang baik akan memberikan kesan yang baik pula di

dalam pikiran konsumen sehingga mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

2.2.3 Pengaruh Citra Toko dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Dalam kondisi pasar yang kompetitif citra toko dan pelayanan adalah

merupakan kunci kesuksesan dalam menentukan keputusan pembelian. Dengan

citra yang baik dan tingginya pelayanan terhadap konsumen maka akan

mengurangi kerawanan atau persaingan, karena perusahaan telah mendapatkan

keuntungan yang banyak apabila mereka memiliki konsumen yang loyal, yaitu

bagaimana persepsi pelanggan toko terhadap produk yang tersedia di dalam toko,

toko itu sendiri, dan pengalaman yang diharapkan ketika berbelanja di dalam toko.

Kunci sukses dalam menciptakan citra toko dan pelayanan adalah

menyelaraskan gaya hidup dan harapan pelanggan yang ditargetkan perusahaan.

Kotler (2007:173) menyatakan “citra toko merupakan sikap dan tindakan

seseorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan citra dari objek tersebut”.

Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko

tersebut. Pelayanan yang disajikan kepada konsumen harus berkualitas. Kualitas

pelayanan berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi atau

melebihi harapan konsumen (Payne, 2001:275). Mengacu pada teori diatas maka

Page 28: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

15

dapat dikatakan bahwa citra toko dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:43) citra toko merupakan

persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Maka membangun citra

sangat penting karena citra dapat mempengaruhi persepsi pelanggan dan publik.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dan pelayanan dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena sebelum

menentukan keputusan pembelian, konsumen akan menilai suatu toko berdasarkan

citra dan kualitas pelayanan toko tersebut.

2.2.4 Teori Citra Toko

2.2.4.1 Komponen-Komponen Utama Citra Toko

Konsumen bisa menilai sebuah toko sebelum memeriksa barang dagangan

dan harga pada toko tersebut. Suasana toko dapat mempengaruhi kenikmatan

orang dalam berbelanja dan menghabiskan waktu pada toko tersebut. Menurut

Alma (2009:71) membagi elemen-elemen citra toko menjadi 4 bagian utama,

yaitu:

1. Exterior (bagian depan toko)Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka iahendaknya memberikan kesan yang menarik. Denganmencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagiandepan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dangoodwill.

2. General interiorBerbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknyamemperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapatdiciptakan misalnya dengan warna dinding toko yang menarik,music yang diperdengarkan, serta aroma/baud an udara didalam toko.

3. Store layout (tata letak)Store layout merupakan rencana untuk menentukan lokasitertentu dan pengaturan jalan atau gang di dalam toko yangcukup lebar dan memudahkan untuk berlalu-lalang, sertafasilitas toko.

15

dapat dikatakan bahwa citra toko dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:43) citra toko merupakan

persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Maka membangun citra

sangat penting karena citra dapat mempengaruhi persepsi pelanggan dan publik.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dan pelayanan dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena sebelum

menentukan keputusan pembelian, konsumen akan menilai suatu toko berdasarkan

citra dan kualitas pelayanan toko tersebut.

2.2.4 Teori Citra Toko

2.2.4.1 Komponen-Komponen Utama Citra Toko

Konsumen bisa menilai sebuah toko sebelum memeriksa barang dagangan

dan harga pada toko tersebut. Suasana toko dapat mempengaruhi kenikmatan

orang dalam berbelanja dan menghabiskan waktu pada toko tersebut. Menurut

Alma (2009:71) membagi elemen-elemen citra toko menjadi 4 bagian utama,

yaitu:

1. Exterior (bagian depan toko)Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka iahendaknya memberikan kesan yang menarik. Denganmencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagiandepan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dangoodwill.

2. General interiorBerbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknyamemperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapatdiciptakan misalnya dengan warna dinding toko yang menarik,music yang diperdengarkan, serta aroma/baud an udara didalam toko.

3. Store layout (tata letak)Store layout merupakan rencana untuk menentukan lokasitertentu dan pengaturan jalan atau gang di dalam toko yangcukup lebar dan memudahkan untuk berlalu-lalang, sertafasilitas toko.

15

dapat dikatakan bahwa citra toko dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:43) citra toko merupakan

persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Maka membangun citra

sangat penting karena citra dapat mempengaruhi persepsi pelanggan dan publik.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa citra toko

dan pelayanan dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena sebelum

menentukan keputusan pembelian, konsumen akan menilai suatu toko berdasarkan

citra dan kualitas pelayanan toko tersebut.

2.2.4 Teori Citra Toko

2.2.4.1 Komponen-Komponen Utama Citra Toko

Konsumen bisa menilai sebuah toko sebelum memeriksa barang dagangan

dan harga pada toko tersebut. Suasana toko dapat mempengaruhi kenikmatan

orang dalam berbelanja dan menghabiskan waktu pada toko tersebut. Menurut

Alma (2009:71) membagi elemen-elemen citra toko menjadi 4 bagian utama,

yaitu:

1. Exterior (bagian depan toko)Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka iahendaknya memberikan kesan yang menarik. Denganmencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagiandepan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dangoodwill.

2. General interiorBerbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknyamemperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapatdiciptakan misalnya dengan warna dinding toko yang menarik,music yang diperdengarkan, serta aroma/baud an udara didalam toko.

3. Store layout (tata letak)Store layout merupakan rencana untuk menentukan lokasitertentu dan pengaturan jalan atau gang di dalam toko yangcukup lebar dan memudahkan untuk berlalu-lalang, sertafasilitas toko.

Page 29: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

16

4. Interior displayDisplay yang baik berperan penting dalam mengubah barang pajanganmenjadi penjualan yang menguntungkan.

Menurut Utami (2010:271), terdapat 12 (dua belas) komponen yang

membangun pencitraan toko, yaitu:

1. Kualitas barang dagang

2. Harga

3. Keanekaragaman

4. Promosi

5. Iklan

6. Kenyaman berbelanja

7. Letak yang strategis

8. Fasilitas toko

9. Pelayanan penjual

10. Layanan kredit

11. Atmosfer toko

12. Merek terkenal

Menurut Berman dan Evans (2005:550) terdapat 4 bagian utama di dalam

komponen citra toko, yaitu:

1. Exterior (bagian luar toko)Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat padacitra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaikmungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagianluar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol danmengundang orang untuk masuk kedalam toko.

2. General Interior (bagian dalam toko)Yang paling utama yang dapat membuat penjualan setelahpembeli berada di toko adalah display. Desain interior darisuatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual

16

4. Interior displayDisplay yang baik berperan penting dalam mengubah barang pajanganmenjadi penjualan yang menguntungkan.

Menurut Utami (2010:271), terdapat 12 (dua belas) komponen yang

membangun pencitraan toko, yaitu:

1. Kualitas barang dagang

2. Harga

3. Keanekaragaman

4. Promosi

5. Iklan

6. Kenyaman berbelanja

7. Letak yang strategis

8. Fasilitas toko

9. Pelayanan penjual

10. Layanan kredit

11. Atmosfer toko

12. Merek terkenal

Menurut Berman dan Evans (2005:550) terdapat 4 bagian utama di dalam

komponen citra toko, yaitu:

1. Exterior (bagian luar toko)Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat padacitra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaikmungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagianluar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol danmengundang orang untuk masuk kedalam toko.

2. General Interior (bagian dalam toko)Yang paling utama yang dapat membuat penjualan setelahpembeli berada di toko adalah display. Desain interior darisuatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual

16

4. Interior displayDisplay yang baik berperan penting dalam mengubah barang pajanganmenjadi penjualan yang menguntungkan.

Menurut Utami (2010:271), terdapat 12 (dua belas) komponen yang

membangun pencitraan toko, yaitu:

1. Kualitas barang dagang

2. Harga

3. Keanekaragaman

4. Promosi

5. Iklan

6. Kenyaman berbelanja

7. Letak yang strategis

8. Fasilitas toko

9. Pelayanan penjual

10. Layanan kredit

11. Atmosfer toko

12. Merek terkenal

Menurut Berman dan Evans (2005:550) terdapat 4 bagian utama di dalam

komponen citra toko, yaitu:

1. Exterior (bagian luar toko)Karakteristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat padacitra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaikmungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagianluar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol danmengundang orang untuk masuk kedalam toko.

2. General Interior (bagian dalam toko)Yang paling utama yang dapat membuat penjualan setelahpembeli berada di toko adalah display. Desain interior darisuatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual

Page 30: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

17

merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarikperhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudahmengamati, memeriksa, dan memilih barang dan akhirnyamelakukan pembelian. Ada banyak hal yang akanmempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut.

3. Layout Ruangan (Tata Letak)Pengelola perusahaan harus mempunyai rencana dalampenentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola perusahaan jugaharus memanfaatkan ruangan café yang ada seefektif mungkin.

4. Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat DalamPerusahaan)Interior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitumemberikan informasi kepada konsumen dan menambah storeatmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan labaperusahaan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen utama citra toko merupakan satu kesatuan yang saling

berperan penting di dalam menentukan setiap sikap konsumen untuk berbelanja.

2.2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Toko

Citra toko adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh

seseorang tentang sebuah objek. Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008:174),

terdapat beberapa faktor-faktor yang bisa dilakukan oleh setiap toko dalam

upayanya mempertahankan citra toko antara lain:

1. Strategi penentuan produk yang sesuai dengan citra toko.

2. Strategi penentuan target pasar.

3. Strategi penetapan harga.

4. Strategi pelayanan jasa atau service.

5. Strategi penanganan keluhan pada konsumen.

Menurut Salam (2010:34) bahwa citra toko terdiri dari dua faktor yang

mempengaruhinya yaitu:

17

merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarikperhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudahmengamati, memeriksa, dan memilih barang dan akhirnyamelakukan pembelian. Ada banyak hal yang akanmempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut.

3. Layout Ruangan (Tata Letak)Pengelola perusahaan harus mempunyai rencana dalampenentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola perusahaan jugaharus memanfaatkan ruangan café yang ada seefektif mungkin.

4. Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat DalamPerusahaan)Interior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitumemberikan informasi kepada konsumen dan menambah storeatmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan labaperusahaan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen utama citra toko merupakan satu kesatuan yang saling

berperan penting di dalam menentukan setiap sikap konsumen untuk berbelanja.

2.2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Toko

Citra toko adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh

seseorang tentang sebuah objek. Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008:174),

terdapat beberapa faktor-faktor yang bisa dilakukan oleh setiap toko dalam

upayanya mempertahankan citra toko antara lain:

1. Strategi penentuan produk yang sesuai dengan citra toko.

2. Strategi penentuan target pasar.

3. Strategi penetapan harga.

4. Strategi pelayanan jasa atau service.

5. Strategi penanganan keluhan pada konsumen.

Menurut Salam (2010:34) bahwa citra toko terdiri dari dua faktor yang

mempengaruhinya yaitu:

17

merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarikperhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudahmengamati, memeriksa, dan memilih barang dan akhirnyamelakukan pembelian. Ada banyak hal yang akanmempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut.

3. Layout Ruangan (Tata Letak)Pengelola perusahaan harus mempunyai rencana dalampenentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola perusahaan jugaharus memanfaatkan ruangan café yang ada seefektif mungkin.

4. Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat DalamPerusahaan)Interior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitumemberikan informasi kepada konsumen dan menambah storeatmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan labaperusahaan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen utama citra toko merupakan satu kesatuan yang saling

berperan penting di dalam menentukan setiap sikap konsumen untuk berbelanja.

2.2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Toko

Citra toko adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh

seseorang tentang sebuah objek. Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008:174),

terdapat beberapa faktor-faktor yang bisa dilakukan oleh setiap toko dalam

upayanya mempertahankan citra toko antara lain:

1. Strategi penentuan produk yang sesuai dengan citra toko.

2. Strategi penentuan target pasar.

3. Strategi penetapan harga.

4. Strategi pelayanan jasa atau service.

5. Strategi penanganan keluhan pada konsumen.

Menurut Salam (2010:34) bahwa citra toko terdiri dari dua faktor yang

mempengaruhinya yaitu:

Page 31: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

18

1. Fungsional, dimana karakteristik dari citra toko yang dapat diukur dan

dievaluasi dengan mudah.

2. Emosional, misalnya perasaan, perilaku dan keyakinan seseorang terhadap

perusahaan. Komponen ini adalah hasil dari pengalaman terakumulasi yang

dimiliki oleh konsumen seiring berlalunya waktu dengan toko.

Menurut Kotler (2012:269) ada enam faktor-faktor yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Dapat DiingatSeberapa mudah citra toko itu diingat dan dikenali. Biasanyacitra toko dengan nama-nama pendek sehingga mudah diingat.

2. BerartiNama citra toko itu menyiratkan dan mengindikasikan kategoriyang berhubungan dengannya.

3. Dapat DisukaiCitra toko dapat disukai secara visual dan secara verbal.

4. Dapat DitransferCitra toko dapat digunakan untuk memperkenalkan produkbaru dalam kategori yang sama maupun yang berbeda.

5. Dapat DisesuaikanCitra toko disesuaikan dan diperbaharui.

6. Dapat DilindungiCitra toko dapat dilindungi secara hokum dan secarakompetitif.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi citra toko antara lain dapat diingat, berarti, dapat

disukai, dapat ditransfer, dapat disesuaikan dan dapat dilindungi. Keseluruhan

fakor-faktor tersebut dapat membentuk persepsi atau kesan konsumen yang baik

terhadap toko tertentu.

2.2.4.3 Jenis-Jenis Citra Toko

Setiap perusahaan atau usaha dagang dalam melaksanakan kegiatan

usahanya khusus untuk kegiatan pemasaran memiliki suatu tujuan adalah untuk

18

1. Fungsional, dimana karakteristik dari citra toko yang dapat diukur dan

dievaluasi dengan mudah.

2. Emosional, misalnya perasaan, perilaku dan keyakinan seseorang terhadap

perusahaan. Komponen ini adalah hasil dari pengalaman terakumulasi yang

dimiliki oleh konsumen seiring berlalunya waktu dengan toko.

Menurut Kotler (2012:269) ada enam faktor-faktor yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Dapat DiingatSeberapa mudah citra toko itu diingat dan dikenali. Biasanyacitra toko dengan nama-nama pendek sehingga mudah diingat.

2. BerartiNama citra toko itu menyiratkan dan mengindikasikan kategoriyang berhubungan dengannya.

3. Dapat DisukaiCitra toko dapat disukai secara visual dan secara verbal.

4. Dapat DitransferCitra toko dapat digunakan untuk memperkenalkan produkbaru dalam kategori yang sama maupun yang berbeda.

5. Dapat DisesuaikanCitra toko disesuaikan dan diperbaharui.

6. Dapat DilindungiCitra toko dapat dilindungi secara hokum dan secarakompetitif.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi citra toko antara lain dapat diingat, berarti, dapat

disukai, dapat ditransfer, dapat disesuaikan dan dapat dilindungi. Keseluruhan

fakor-faktor tersebut dapat membentuk persepsi atau kesan konsumen yang baik

terhadap toko tertentu.

2.2.4.3 Jenis-Jenis Citra Toko

Setiap perusahaan atau usaha dagang dalam melaksanakan kegiatan

usahanya khusus untuk kegiatan pemasaran memiliki suatu tujuan adalah untuk

18

1. Fungsional, dimana karakteristik dari citra toko yang dapat diukur dan

dievaluasi dengan mudah.

2. Emosional, misalnya perasaan, perilaku dan keyakinan seseorang terhadap

perusahaan. Komponen ini adalah hasil dari pengalaman terakumulasi yang

dimiliki oleh konsumen seiring berlalunya waktu dengan toko.

Menurut Kotler (2012:269) ada enam faktor-faktor yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Dapat DiingatSeberapa mudah citra toko itu diingat dan dikenali. Biasanyacitra toko dengan nama-nama pendek sehingga mudah diingat.

2. BerartiNama citra toko itu menyiratkan dan mengindikasikan kategoriyang berhubungan dengannya.

3. Dapat DisukaiCitra toko dapat disukai secara visual dan secara verbal.

4. Dapat DitransferCitra toko dapat digunakan untuk memperkenalkan produkbaru dalam kategori yang sama maupun yang berbeda.

5. Dapat DisesuaikanCitra toko disesuaikan dan diperbaharui.

6. Dapat DilindungiCitra toko dapat dilindungi secara hokum dan secarakompetitif.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi citra toko antara lain dapat diingat, berarti, dapat

disukai, dapat ditransfer, dapat disesuaikan dan dapat dilindungi. Keseluruhan

fakor-faktor tersebut dapat membentuk persepsi atau kesan konsumen yang baik

terhadap toko tertentu.

2.2.4.3 Jenis-Jenis Citra Toko

Setiap perusahaan atau usaha dagang dalam melaksanakan kegiatan

usahanya khusus untuk kegiatan pemasaran memiliki suatu tujuan adalah untuk

Page 32: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

19

meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara

mempertahankan citra tokonya dimata konsumen. Menurut Berman (2001:600),

menyatakan bahwa sedikitnya ada 5 (lima) jenis komponen citra toko yang dapat

dijadikan dasar konsumen berbelanja atau membeli produk, yaitu: lokasi toko

(store location), produk (merchandise), harga (price), promosi (promotion) dan

fasilitas fisik.

Menurut Liu (2009), terdapat 4 (empat) jenis kesan yang terbentuk

dibenak konsumen mengenai citra toko, yaitu:

1. Sense ExperinceSense Experince merupakan semua penciptaan pengalamankonsumen yang berkaitan dengan panca indera berupa sight(penglihatan), sound (pendengaran), touch (sentuhan), taste(rasa) dan smell (penciuman).

2. Emotion ExperienceEmotion Experience merupakan bagian dari sebuah feelexperience. Jadi, Feel Experience adalah suatu penciptaanpengalaman konsumen yang berkaitan dengan perasaan yangditimbulkan yang dapat mendorong emosi, suasana hati, dankeinginan konsumen untuk membeli suatu produk.

3. Ponder ExperiencePonder Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang dapat membuat konsumen untuk berpikirkembali pada saat memutuskan untuk membeli suatu produk.

4. Action ExperienceAction Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, polaperilaku, dan gaya hidup jangka panjang serta pengalamanyang terjadi dari interaksi dengan orang lain.

Jefkins (2003:197) menyebutkan bahwa terdapat lima jenis citra (image)

toko yang dikemukakan, yakni:

1. Citra bayangan (mirror image)Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggotaorganisasi (biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapanpihak luar tentang organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image)

19

meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara

mempertahankan citra tokonya dimata konsumen. Menurut Berman (2001:600),

menyatakan bahwa sedikitnya ada 5 (lima) jenis komponen citra toko yang dapat

dijadikan dasar konsumen berbelanja atau membeli produk, yaitu: lokasi toko

(store location), produk (merchandise), harga (price), promosi (promotion) dan

fasilitas fisik.

Menurut Liu (2009), terdapat 4 (empat) jenis kesan yang terbentuk

dibenak konsumen mengenai citra toko, yaitu:

1. Sense ExperinceSense Experince merupakan semua penciptaan pengalamankonsumen yang berkaitan dengan panca indera berupa sight(penglihatan), sound (pendengaran), touch (sentuhan), taste(rasa) dan smell (penciuman).

2. Emotion ExperienceEmotion Experience merupakan bagian dari sebuah feelexperience. Jadi, Feel Experience adalah suatu penciptaanpengalaman konsumen yang berkaitan dengan perasaan yangditimbulkan yang dapat mendorong emosi, suasana hati, dankeinginan konsumen untuk membeli suatu produk.

3. Ponder ExperiencePonder Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang dapat membuat konsumen untuk berpikirkembali pada saat memutuskan untuk membeli suatu produk.

4. Action ExperienceAction Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, polaperilaku, dan gaya hidup jangka panjang serta pengalamanyang terjadi dari interaksi dengan orang lain.

Jefkins (2003:197) menyebutkan bahwa terdapat lima jenis citra (image)

toko yang dikemukakan, yakni:

1. Citra bayangan (mirror image)Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggotaorganisasi (biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapanpihak luar tentang organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image)

19

meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara

mempertahankan citra tokonya dimata konsumen. Menurut Berman (2001:600),

menyatakan bahwa sedikitnya ada 5 (lima) jenis komponen citra toko yang dapat

dijadikan dasar konsumen berbelanja atau membeli produk, yaitu: lokasi toko

(store location), produk (merchandise), harga (price), promosi (promotion) dan

fasilitas fisik.

Menurut Liu (2009), terdapat 4 (empat) jenis kesan yang terbentuk

dibenak konsumen mengenai citra toko, yaitu:

1. Sense ExperinceSense Experince merupakan semua penciptaan pengalamankonsumen yang berkaitan dengan panca indera berupa sight(penglihatan), sound (pendengaran), touch (sentuhan), taste(rasa) dan smell (penciuman).

2. Emotion ExperienceEmotion Experience merupakan bagian dari sebuah feelexperience. Jadi, Feel Experience adalah suatu penciptaanpengalaman konsumen yang berkaitan dengan perasaan yangditimbulkan yang dapat mendorong emosi, suasana hati, dankeinginan konsumen untuk membeli suatu produk.

3. Ponder ExperiencePonder Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang dapat membuat konsumen untuk berpikirkembali pada saat memutuskan untuk membeli suatu produk.

4. Action ExperienceAction Experience adalah suatu penciptaan pengalamankonsumen yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, polaperilaku, dan gaya hidup jangka panjang serta pengalamanyang terjadi dari interaksi dengan orang lain.

Jefkins (2003:197) menyebutkan bahwa terdapat lima jenis citra (image)

toko yang dikemukakan, yakni:

1. Citra bayangan (mirror image)Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggotaorganisasi (biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapanpihak luar tentang organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image)

Page 33: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

20

Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image)Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.

4. Citra perusahaan (corporate image)Adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukansekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk (multiple image)Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilandari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkansuatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atauperusahaan tersebut secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

citra toko merupakan bagaimana seorang pengusaha diberikan pandangan yang

positif oleh konsumen di dalam kegiatan pemasaran produk.

2.2.4.4 Manfaat Citra Toko

Citra toko yang baik sangatlah penting bagi kelangsungan suatu usaha

dagang, karena akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penjualan.

Menurut Sutrisna (2001:332) manfaat citra toko sebagai berikut:

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal.Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untukberkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkancitra negative sebaliknya.

2. sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatanperusahaan. Citra yang positif menjadi pelindung terhadapkesalahan kecil, kualitas teknik/fungsional sedangkan citranegatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.

3. sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen ataskualitas pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen ataudampak internal. Citra toko yang kurang jelas dan nyatamempengaruhi sikap konsumen terhadap toko tersebut.

Sedangkan menurut Smith (2005:334) menyatakan bahwa manfaat citra

toko terdiri atas:

1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif2. Menjadi ekuitas perusahaan

20

Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image)Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.

4. Citra perusahaan (corporate image)Adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukansekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk (multiple image)Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilandari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkansuatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atauperusahaan tersebut secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

citra toko merupakan bagaimana seorang pengusaha diberikan pandangan yang

positif oleh konsumen di dalam kegiatan pemasaran produk.

2.2.4.4 Manfaat Citra Toko

Citra toko yang baik sangatlah penting bagi kelangsungan suatu usaha

dagang, karena akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penjualan.

Menurut Sutrisna (2001:332) manfaat citra toko sebagai berikut:

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal.Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untukberkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkancitra negative sebaliknya.

2. sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatanperusahaan. Citra yang positif menjadi pelindung terhadapkesalahan kecil, kualitas teknik/fungsional sedangkan citranegatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.

3. sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen ataskualitas pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen ataudampak internal. Citra toko yang kurang jelas dan nyatamempengaruhi sikap konsumen terhadap toko tersebut.

Sedangkan menurut Smith (2005:334) menyatakan bahwa manfaat citra

toko terdiri atas:

1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif2. Menjadi ekuitas perusahaan

20

Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image)Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.

4. Citra perusahaan (corporate image)Adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukansekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk (multiple image)Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilandari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkansuatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atauperusahaan tersebut secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

citra toko merupakan bagaimana seorang pengusaha diberikan pandangan yang

positif oleh konsumen di dalam kegiatan pemasaran produk.

2.2.4.4 Manfaat Citra Toko

Citra toko yang baik sangatlah penting bagi kelangsungan suatu usaha

dagang, karena akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penjualan.

Menurut Sutrisna (2001:332) manfaat citra toko sebagai berikut:

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal.Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untukberkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkancitra negative sebaliknya.

2. sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatanperusahaan. Citra yang positif menjadi pelindung terhadapkesalahan kecil, kualitas teknik/fungsional sedangkan citranegatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.

3. sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen ataskualitas pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen ataudampak internal. Citra toko yang kurang jelas dan nyatamempengaruhi sikap konsumen terhadap toko tersebut.

Sedangkan menurut Smith (2005:334) menyatakan bahwa manfaat citra

toko terdiri atas:

1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif2. Menjadi ekuitas perusahaan

Page 34: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

21

3. Mendukung peluncuran produk baru4. Meningkatkan penjualan5. Memberi kepercayaan kreditur, penanam modal atau penanam

saham6. Menciptakan harmonisasi dalam hubungan antar karyawan7. Mampu mendapatkan pegawai baru yang baik8. Mendorong keberhasilan dalam manajemen kritis9. Diasosiasikan dengan nama produk

Menurut Tjiptono (2011:43-45) menyatakan bahwa terdapat beberpa

manfaat citra toko:

1. Bagi perusahaan:a. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses

penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan.b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk

yang unik.c. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas,

sehingga mereka bisa dengan mudah memilih danmembelinya lagi di lain waktu.

d. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yangmembedakan produk dengan para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama dalam perlindunganhukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentukdalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatanmasa depan.

2. Bagi pelanggana. Fungsi identifikasi

Dapat dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,mudah untuk mengidentifikasi produk yang dicari.

b. Fungsi praktikalitasMemfasilitasi penghematan waktu dan energi melaluipembelian ulang identik dan loyalitas.

c. Fungsi jaminanMemberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembeliandilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.

d. Fungsi optimisasiMemberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihanterbaik untuk tujuan spesifik.

e. Fungsi karakterisasiMendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen ataucitra yang ditampilkan pada orang lain.

21

3. Mendukung peluncuran produk baru4. Meningkatkan penjualan5. Memberi kepercayaan kreditur, penanam modal atau penanam

saham6. Menciptakan harmonisasi dalam hubungan antar karyawan7. Mampu mendapatkan pegawai baru yang baik8. Mendorong keberhasilan dalam manajemen kritis9. Diasosiasikan dengan nama produk

Menurut Tjiptono (2011:43-45) menyatakan bahwa terdapat beberpa

manfaat citra toko:

1. Bagi perusahaan:a. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses

penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan.b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk

yang unik.c. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas,

sehingga mereka bisa dengan mudah memilih danmembelinya lagi di lain waktu.

d. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yangmembedakan produk dengan para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama dalam perlindunganhukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentukdalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatanmasa depan.

2. Bagi pelanggana. Fungsi identifikasi

Dapat dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,mudah untuk mengidentifikasi produk yang dicari.

b. Fungsi praktikalitasMemfasilitasi penghematan waktu dan energi melaluipembelian ulang identik dan loyalitas.

c. Fungsi jaminanMemberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembeliandilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.

d. Fungsi optimisasiMemberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihanterbaik untuk tujuan spesifik.

e. Fungsi karakterisasiMendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen ataucitra yang ditampilkan pada orang lain.

21

3. Mendukung peluncuran produk baru4. Meningkatkan penjualan5. Memberi kepercayaan kreditur, penanam modal atau penanam

saham6. Menciptakan harmonisasi dalam hubungan antar karyawan7. Mampu mendapatkan pegawai baru yang baik8. Mendorong keberhasilan dalam manajemen kritis9. Diasosiasikan dengan nama produk

Menurut Tjiptono (2011:43-45) menyatakan bahwa terdapat beberpa

manfaat citra toko:

1. Bagi perusahaan:a. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses

penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan.b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk

yang unik.c. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas,

sehingga mereka bisa dengan mudah memilih danmembelinya lagi di lain waktu.

d. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yangmembedakan produk dengan para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama dalam perlindunganhukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentukdalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatanmasa depan.

2. Bagi pelanggana. Fungsi identifikasi

Dapat dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,mudah untuk mengidentifikasi produk yang dicari.

b. Fungsi praktikalitasMemfasilitasi penghematan waktu dan energi melaluipembelian ulang identik dan loyalitas.

c. Fungsi jaminanMemberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembeliandilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.

d. Fungsi optimisasiMemberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihanterbaik untuk tujuan spesifik.

e. Fungsi karakterisasiMendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen ataucitra yang ditampilkan pada orang lain.

Page 35: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

22

f. Fungsi kontinuitasKepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi denganmerek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.

g. Fungsi hedonistikKepuasan berkaitan dengan daya tarik merek, logo dankomunikasinya. Kepuasan berkaitan dengan perilakutanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannyadengan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat citra

toko adalah sebagai tolak ukur bagi pengusaha di dalam menerapkan kepribadian

toko dan menjalankan usahanya agar dapat memberikan kesan yang positif dari

konsumen.

2.2.4.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan Citra

Toko

Citra toko adalah persepsi konsumen terhadap toko atau produknya. Citra

toko dipengaruhi oleh banyak aspek yang di luar daripada komponen toko

tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012:276) mengemukakan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

1. Memanfaatkan karakter produk.

2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak

dikacaukan dengan karakter pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.

Menurut Aslan (2010:7) menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) aspek penting

dari citra toko yaitu keberuntungan, kekuatan dan keunikan asosiasi merek.

Sedangkan menurut Harrison dalam Muliyadi (2007:3), aspek-aspek yang perlu

diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

22

f. Fungsi kontinuitasKepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi denganmerek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.

g. Fungsi hedonistikKepuasan berkaitan dengan daya tarik merek, logo dankomunikasinya. Kepuasan berkaitan dengan perilakutanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannyadengan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat citra

toko adalah sebagai tolak ukur bagi pengusaha di dalam menerapkan kepribadian

toko dan menjalankan usahanya agar dapat memberikan kesan yang positif dari

konsumen.

2.2.4.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan Citra

Toko

Citra toko adalah persepsi konsumen terhadap toko atau produknya. Citra

toko dipengaruhi oleh banyak aspek yang di luar daripada komponen toko

tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012:276) mengemukakan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

1. Memanfaatkan karakter produk.

2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak

dikacaukan dengan karakter pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.

Menurut Aslan (2010:7) menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) aspek penting

dari citra toko yaitu keberuntungan, kekuatan dan keunikan asosiasi merek.

Sedangkan menurut Harrison dalam Muliyadi (2007:3), aspek-aspek yang perlu

diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

22

f. Fungsi kontinuitasKepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi denganmerek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.

g. Fungsi hedonistikKepuasan berkaitan dengan daya tarik merek, logo dankomunikasinya. Kepuasan berkaitan dengan perilakutanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannyadengan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat citra

toko adalah sebagai tolak ukur bagi pengusaha di dalam menerapkan kepribadian

toko dan menjalankan usahanya agar dapat memberikan kesan yang positif dari

konsumen.

2.2.4.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan Citra

Toko

Citra toko adalah persepsi konsumen terhadap toko atau produknya. Citra

toko dipengaruhi oleh banyak aspek yang di luar daripada komponen toko

tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012:276) mengemukakan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

1. Memanfaatkan karakter produk.

2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak

dikacaukan dengan karakter pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.

Menurut Aslan (2010:7) menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) aspek penting

dari citra toko yaitu keberuntungan, kekuatan dan keunikan asosiasi merek.

Sedangkan menurut Harrison dalam Muliyadi (2007:3), aspek-aspek yang perlu

diperhatikan dalam meningkatkan citra toko sebagai berikut:

Page 36: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

23

1. KepribadianKeseluruhan karakteristik yang dipahami public sasaran sepertiperusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyaitanggung jawab sosial.

2. ReputasiHak telah dilakukan perusahaan dan diyakini public sasaranberdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.

3. NilaiNilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lainbudaya perusahaan seperti sikap pengusaha yang peduliterhadap pelanggan.

4. Identitas PerusahaanKomponen-komponen yang mempermudah pengenalan publicsasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko merupakan suatu kesatuan

yang sangat penting diteliti dan dicermati oleh setiap usaha dagang agar usahanya

dapat berjalan lebih baik dan lancar.

2.2.5 Teori Pelayanan

2.2.5.1 Ciri-Ciri Pelayanan

Setiap usaha harus memiliki pelayanan tersendiri di dalam melayani

konsumen atau pelanggan. Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang

telah dilakukan, Tjiptono (2003:261) mengemukakan enam ciri-ciri kualitas

pelayanan yang dipersepsikan baik, yakni sebagai berikut:

1. Professionalism and Skills. Pelanggan mendapati bahwapenyedia jasa, karyawan, sistem operasional, dan sumber dayafisik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanuntuk memecahkan masalah mereka secara professional(outcomerelated criteria).

2. Attitudes and Behavior. Pelanggan merasa bahwa karyawanjasa (customer contact personel) menaruh perhatian besar padamereka dan berusaha membantu memecahkan masalah merekasecara spontan dan ramah.

3. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwapenyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan sistemoperasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa

23

1. KepribadianKeseluruhan karakteristik yang dipahami public sasaran sepertiperusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyaitanggung jawab sosial.

2. ReputasiHak telah dilakukan perusahaan dan diyakini public sasaranberdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.

3. NilaiNilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lainbudaya perusahaan seperti sikap pengusaha yang peduliterhadap pelanggan.

4. Identitas PerusahaanKomponen-komponen yang mempermudah pengenalan publicsasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko merupakan suatu kesatuan

yang sangat penting diteliti dan dicermati oleh setiap usaha dagang agar usahanya

dapat berjalan lebih baik dan lancar.

2.2.5 Teori Pelayanan

2.2.5.1 Ciri-Ciri Pelayanan

Setiap usaha harus memiliki pelayanan tersendiri di dalam melayani

konsumen atau pelanggan. Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang

telah dilakukan, Tjiptono (2003:261) mengemukakan enam ciri-ciri kualitas

pelayanan yang dipersepsikan baik, yakni sebagai berikut:

1. Professionalism and Skills. Pelanggan mendapati bahwapenyedia jasa, karyawan, sistem operasional, dan sumber dayafisik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanuntuk memecahkan masalah mereka secara professional(outcomerelated criteria).

2. Attitudes and Behavior. Pelanggan merasa bahwa karyawanjasa (customer contact personel) menaruh perhatian besar padamereka dan berusaha membantu memecahkan masalah merekasecara spontan dan ramah.

3. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwapenyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan sistemoperasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa

23

1. KepribadianKeseluruhan karakteristik yang dipahami public sasaran sepertiperusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyaitanggung jawab sosial.

2. ReputasiHak telah dilakukan perusahaan dan diyakini public sasaranberdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.

3. NilaiNilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lainbudaya perusahaan seperti sikap pengusaha yang peduliterhadap pelanggan.

4. Identitas PerusahaanKomponen-komponen yang mempermudah pengenalan publicsasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan citra toko merupakan suatu kesatuan

yang sangat penting diteliti dan dicermati oleh setiap usaha dagang agar usahanya

dapat berjalan lebih baik dan lancar.

2.2.5 Teori Pelayanan

2.2.5.1 Ciri-Ciri Pelayanan

Setiap usaha harus memiliki pelayanan tersendiri di dalam melayani

konsumen atau pelanggan. Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang

telah dilakukan, Tjiptono (2003:261) mengemukakan enam ciri-ciri kualitas

pelayanan yang dipersepsikan baik, yakni sebagai berikut:

1. Professionalism and Skills. Pelanggan mendapati bahwapenyedia jasa, karyawan, sistem operasional, dan sumber dayafisik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanuntuk memecahkan masalah mereka secara professional(outcomerelated criteria).

2. Attitudes and Behavior. Pelanggan merasa bahwa karyawanjasa (customer contact personel) menaruh perhatian besar padamereka dan berusaha membantu memecahkan masalah merekasecara spontan dan ramah.

3. Accessibility and Flexibility. Pelanggan merasa bahwapenyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan sistemoperasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa

Page 37: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

24

sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut denganmudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapatmenyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan secaraluwes.

4. Reliability and Trustworthiness. Pelanggan memahami bahwaapapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisamengandalkan penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnyadalam menentukan janji dan melakukan segala sesatu denganmengutamakan kepentingan pelanggan.

5. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahanatau sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak diprediksi, makapenyedia jasa akan segera mengambil tindakan untukmengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat.

6. Reputation and Credibility. Pelanggan meyakini bahwa operasidari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikannilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.

Ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Kasmir (2005:39) dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan/pengunjung sejak awal hingga

selesai.

2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.

3. Mampu berkomunikasi.

4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.

5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

6. Berusaha memahami kebutuhan pelanggan/pengunjung.

7. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan/pengunjung.

Ciri-ciri pelayanan menurut Saleh (2010:106) antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Penampilan. Personal dan fisik sebagaimana layanan kantordepan (resepsionis) memerlukan persyaratan sepertiberpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tuturbahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuhpercaya diri.

24

sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut denganmudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapatmenyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan secaraluwes.

4. Reliability and Trustworthiness. Pelanggan memahami bahwaapapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisamengandalkan penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnyadalam menentukan janji dan melakukan segala sesatu denganmengutamakan kepentingan pelanggan.

5. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahanatau sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak diprediksi, makapenyedia jasa akan segera mengambil tindakan untukmengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat.

6. Reputation and Credibility. Pelanggan meyakini bahwa operasidari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikannilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.

Ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Kasmir (2005:39) dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan/pengunjung sejak awal hingga

selesai.

2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.

3. Mampu berkomunikasi.

4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.

5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

6. Berusaha memahami kebutuhan pelanggan/pengunjung.

7. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan/pengunjung.

Ciri-ciri pelayanan menurut Saleh (2010:106) antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Penampilan. Personal dan fisik sebagaimana layanan kantordepan (resepsionis) memerlukan persyaratan sepertiberpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tuturbahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuhpercaya diri.

24

sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut denganmudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapatmenyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan secaraluwes.

4. Reliability and Trustworthiness. Pelanggan memahami bahwaapapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisamengandalkan penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnyadalam menentukan janji dan melakukan segala sesatu denganmengutamakan kepentingan pelanggan.

5. Recovery. Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahanatau sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak diprediksi, makapenyedia jasa akan segera mengambil tindakan untukmengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat.

6. Reputation and Credibility. Pelanggan meyakini bahwa operasidari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikannilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.

Ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Kasmir (2005:39) dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan/pengunjung sejak awal hingga

selesai.

2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.

3. Mampu berkomunikasi.

4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.

5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

6. Berusaha memahami kebutuhan pelanggan/pengunjung.

7. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan/pengunjung.

Ciri-ciri pelayanan menurut Saleh (2010:106) antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Penampilan. Personal dan fisik sebagaimana layanan kantordepan (resepsionis) memerlukan persyaratan sepertiberpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tuturbahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuhpercaya diri.

Page 38: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

25

2. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugaspelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janjiyang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selaluingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hariselesai harus betul-betul dapat memenuhinya.

3. Kesediaan Melayani. Sebagiamana fungsi dan wewenang harusmelayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugasharus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.

4. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayanidengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dankeahlian. Di sini petugas pelayanan harus memiliki tingkatpendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkandalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luasdibidangnya.

5. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasapelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat statusekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaankarakternya maka petugas pelayanan masyarakat dituntutadanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar,tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.

6. Kejujuran dan Kepercayaan. Pelayanan ini oleh pengguna jasadapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalampenyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran,jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujurdalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugaspelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelayan yangdipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tuturkatanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhirpelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsurpelayanan prima dapat ditambah unsure yang lain.

7. Kepastian Hukum. Secara sadar bahwa hasil pelayananterhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harusmempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bilasetiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akanmempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP,KK dan lain-lain bila ditemukan cacat hukum akanmempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan suratlegitimasi tersebut.

8. Keterbukaan. Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yangmemperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perluditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsurkesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.

9. Efisien. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutanmasyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspeksumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktuyang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi. Dengan

25

2. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugaspelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janjiyang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selaluingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hariselesai harus betul-betul dapat memenuhinya.

3. Kesediaan Melayani. Sebagiamana fungsi dan wewenang harusmelayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugasharus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.

4. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayanidengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dankeahlian. Di sini petugas pelayanan harus memiliki tingkatpendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkandalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luasdibidangnya.

5. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasapelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat statusekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaankarakternya maka petugas pelayanan masyarakat dituntutadanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar,tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.

6. Kejujuran dan Kepercayaan. Pelayanan ini oleh pengguna jasadapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalampenyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran,jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujurdalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugaspelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelayan yangdipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tuturkatanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhirpelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsurpelayanan prima dapat ditambah unsure yang lain.

7. Kepastian Hukum. Secara sadar bahwa hasil pelayananterhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harusmempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bilasetiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akanmempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP,KK dan lain-lain bila ditemukan cacat hukum akanmempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan suratlegitimasi tersebut.

8. Keterbukaan. Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yangmemperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perluditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsurkesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.

9. Efisien. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutanmasyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspeksumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktuyang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi. Dengan

25

2. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugaspelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janjiyang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selaluingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hariselesai harus betul-betul dapat memenuhinya.

3. Kesediaan Melayani. Sebagiamana fungsi dan wewenang harusmelayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugasharus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.

4. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayanidengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dankeahlian. Di sini petugas pelayanan harus memiliki tingkatpendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkandalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luasdibidangnya.

5. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasapelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat statusekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaankarakternya maka petugas pelayanan masyarakat dituntutadanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar,tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.

6. Kejujuran dan Kepercayaan. Pelayanan ini oleh pengguna jasadapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalampenyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran,jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujurdalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugaspelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelayan yangdipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tuturkatanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhirpelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsurpelayanan prima dapat ditambah unsure yang lain.

7. Kepastian Hukum. Secara sadar bahwa hasil pelayananterhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harusmempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bilasetiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akanmempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP,KK dan lain-lain bila ditemukan cacat hukum akanmempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan suratlegitimasi tersebut.

8. Keterbukaan. Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yangmemperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perluditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsurkesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.

9. Efisien. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutanmasyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspeksumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktuyang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi. Dengan

Page 39: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

26

demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yangharus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

10. Biaya. Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukankewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harusdisesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaranbiaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

11. Tidak Rasial. Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikiansegala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas danmerata.

12. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan kepadamasyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belitdalam pelaksanaan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

pelayanan yang baik adalah bertanggungjawab, mampu melayani, mampu

berkomunikasi dan mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.2.5.2 Pengukuran Pelayanan

Pelayanan yang berkualitas pasti sudah mengalami beberapa tingkat

pengukuran dan penilaian. Pengukuran yang efektif pasti akan membuat

pelayanan perusahaan tersebut akan baik. Menurut Tjiptono dan Chandra

(2012:77), pengukuran pelayanan adalah seberapa baik tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk mempermudah

penilaian dan pengukuran pelayanan dikembangkan suatu alat ukur kualitas

layanan yang disebut Servqual (service Quality). Servqual ini merupakan skala

multi item yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan atas

pelayanan yang meliputi empat indikator (Zeithaml, 2009:67), yaitu:

1. Tangibles (bukti langsung), Yaitu kemampuan suatuperusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihakeksternal;

2. Reliability (kehandalan), Yaitu kemampuan untuk memberikanpelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat danmemuaskan;

26

demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yangharus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

10. Biaya. Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukankewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harusdisesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaranbiaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

11. Tidak Rasial. Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikiansegala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas danmerata.

12. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan kepadamasyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belitdalam pelaksanaan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

pelayanan yang baik adalah bertanggungjawab, mampu melayani, mampu

berkomunikasi dan mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.2.5.2 Pengukuran Pelayanan

Pelayanan yang berkualitas pasti sudah mengalami beberapa tingkat

pengukuran dan penilaian. Pengukuran yang efektif pasti akan membuat

pelayanan perusahaan tersebut akan baik. Menurut Tjiptono dan Chandra

(2012:77), pengukuran pelayanan adalah seberapa baik tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk mempermudah

penilaian dan pengukuran pelayanan dikembangkan suatu alat ukur kualitas

layanan yang disebut Servqual (service Quality). Servqual ini merupakan skala

multi item yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan atas

pelayanan yang meliputi empat indikator (Zeithaml, 2009:67), yaitu:

1. Tangibles (bukti langsung), Yaitu kemampuan suatuperusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihakeksternal;

2. Reliability (kehandalan), Yaitu kemampuan untuk memberikanpelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat danmemuaskan;

26

demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yangharus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

10. Biaya. Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukankewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harusdisesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaranbiaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

11. Tidak Rasial. Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikiansegala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas danmerata.

12. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan kepadamasyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belitdalam pelaksanaan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

pelayanan yang baik adalah bertanggungjawab, mampu melayani, mampu

berkomunikasi dan mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.2.5.2 Pengukuran Pelayanan

Pelayanan yang berkualitas pasti sudah mengalami beberapa tingkat

pengukuran dan penilaian. Pengukuran yang efektif pasti akan membuat

pelayanan perusahaan tersebut akan baik. Menurut Tjiptono dan Chandra

(2012:77), pengukuran pelayanan adalah seberapa baik tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk mempermudah

penilaian dan pengukuran pelayanan dikembangkan suatu alat ukur kualitas

layanan yang disebut Servqual (service Quality). Servqual ini merupakan skala

multi item yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan atas

pelayanan yang meliputi empat indikator (Zeithaml, 2009:67), yaitu:

1. Tangibles (bukti langsung), Yaitu kemampuan suatuperusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihakeksternal;

2. Reliability (kehandalan), Yaitu kemampuan untuk memberikanpelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat danmemuaskan;

Page 40: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

27

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan perusahaanuntuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat(responsive) dan tepat kepada para pelanggan;

4. Assurance (jaminan), Adanya kepastian yaitu pengetahuan, dankemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya para pelanggan kepada pelayanan perusahaan.

Menurut Lupiyoadi (2006:182) pelayanan dapat diukur dengan lima

dimensi kualitas layanan, kelima dimensi tersebut yakni 1. berwujud (Tangible),

2. Keandalan (Reliability), 3. Ketanggapan (Responsiveness), 4. Jaminan

(Assurance), 5. Empati (Empathy). Sedangkan menurut Saleh (2010:105) terdapat

beberapa pengukuran dalam pelayanan yaitu terdiri atas:

1. KepemimpinanStrategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dankomitmen dari manajemen puncak.Manajemen puncak harusmemimpin dan mengarahkan organisasinya dalam upayapeningkatan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan darimanajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya akanberdampak kecil.

2. PendidikanSemua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncaksampai karyawan operasional, wajib mendapatkan penekanandalam pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagaistrategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi kualitas, danperanan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan StrategikProses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dantujuan kualitas yang digunakan dalam mengarahkanperusahaan untuk mencapai visi dan misinya.

4. ReviewProses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektifbagi manjemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses inimenggambarkan mekanisme yang menjamin adanya perhatianterus-menerus terhadap upaya mewujudkan sasaran-sasarankualitas.

5. KomunikasiImplementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhioleh proses komunikasi organisasi, baik dengan karyawan,pelanggan, maupun dengan stakeholder lainnya.

6. Total Human Reward

27

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan perusahaanuntuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat(responsive) dan tepat kepada para pelanggan;

4. Assurance (jaminan), Adanya kepastian yaitu pengetahuan, dankemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya para pelanggan kepada pelayanan perusahaan.

Menurut Lupiyoadi (2006:182) pelayanan dapat diukur dengan lima

dimensi kualitas layanan, kelima dimensi tersebut yakni 1. berwujud (Tangible),

2. Keandalan (Reliability), 3. Ketanggapan (Responsiveness), 4. Jaminan

(Assurance), 5. Empati (Empathy). Sedangkan menurut Saleh (2010:105) terdapat

beberapa pengukuran dalam pelayanan yaitu terdiri atas:

1. KepemimpinanStrategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dankomitmen dari manajemen puncak.Manajemen puncak harusmemimpin dan mengarahkan organisasinya dalam upayapeningkatan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan darimanajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya akanberdampak kecil.

2. PendidikanSemua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncaksampai karyawan operasional, wajib mendapatkan penekanandalam pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagaistrategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi kualitas, danperanan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan StrategikProses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dantujuan kualitas yang digunakan dalam mengarahkanperusahaan untuk mencapai visi dan misinya.

4. ReviewProses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektifbagi manjemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses inimenggambarkan mekanisme yang menjamin adanya perhatianterus-menerus terhadap upaya mewujudkan sasaran-sasarankualitas.

5. KomunikasiImplementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhioleh proses komunikasi organisasi, baik dengan karyawan,pelanggan, maupun dengan stakeholder lainnya.

6. Total Human Reward

27

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan perusahaanuntuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat(responsive) dan tepat kepada para pelanggan;

4. Assurance (jaminan), Adanya kepastian yaitu pengetahuan, dankemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya para pelanggan kepada pelayanan perusahaan.

Menurut Lupiyoadi (2006:182) pelayanan dapat diukur dengan lima

dimensi kualitas layanan, kelima dimensi tersebut yakni 1. berwujud (Tangible),

2. Keandalan (Reliability), 3. Ketanggapan (Responsiveness), 4. Jaminan

(Assurance), 5. Empati (Empathy). Sedangkan menurut Saleh (2010:105) terdapat

beberapa pengukuran dalam pelayanan yaitu terdiri atas:

1. KepemimpinanStrategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dankomitmen dari manajemen puncak.Manajemen puncak harusmemimpin dan mengarahkan organisasinya dalam upayapeningkatan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan darimanajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya akanberdampak kecil.

2. PendidikanSemua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncaksampai karyawan operasional, wajib mendapatkan penekanandalam pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagaistrategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi kualitas, danperanan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan StrategikProses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dantujuan kualitas yang digunakan dalam mengarahkanperusahaan untuk mencapai visi dan misinya.

4. ReviewProses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektifbagi manjemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses inimenggambarkan mekanisme yang menjamin adanya perhatianterus-menerus terhadap upaya mewujudkan sasaran-sasarankualitas.

5. KomunikasiImplementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhioleh proses komunikasi organisasi, baik dengan karyawan,pelanggan, maupun dengan stakeholder lainnya.

6. Total Human Reward

Page 41: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

28

Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalamimplementasi strategi kualitas. Setiap karywan berprestasiperlu diberi imbalan dan prestasinya harus diakui. Dengan caraseperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasamemiliki (sense of belonging) setiap anggota organisasi dapatmeningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatanproduktifitas dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasandan loyalitas pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara tangibles (bukti langsung),

reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), dan assurance (jaminan).

2.2.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan.

Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa

yangmereka deskripsikan dalam benak mereka. Menurut Tjiptono dan Candra

(2012:75), dalam kasus pemasaran jasa terdapat dimensi pelayanan yang paling

sering dijadikan acuan adalah:

1. Reliabilitas, yakni kemampuan memberikan layanan yangdijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

2. Responsivitas, yaitu keinginan dan kesediaan para karyawanuntuk membantu para pelanggan dan memberikan layananyang tanggap.

3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup pengetahuan,kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimilikipara karyawan; bebas dari bahaya fisik, risiko atau keragu-raguan.

4. Empati, yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin hubungan,komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahamanatas kebutuhan individual para pelanggan.

5. Bukti fisik (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi.

Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa

pelayanan memiliki karateristik unik yang membedakannya dengan barang.

28

Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalamimplementasi strategi kualitas. Setiap karywan berprestasiperlu diberi imbalan dan prestasinya harus diakui. Dengan caraseperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasamemiliki (sense of belonging) setiap anggota organisasi dapatmeningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatanproduktifitas dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasandan loyalitas pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara tangibles (bukti langsung),

reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), dan assurance (jaminan).

2.2.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan.

Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa

yangmereka deskripsikan dalam benak mereka. Menurut Tjiptono dan Candra

(2012:75), dalam kasus pemasaran jasa terdapat dimensi pelayanan yang paling

sering dijadikan acuan adalah:

1. Reliabilitas, yakni kemampuan memberikan layanan yangdijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

2. Responsivitas, yaitu keinginan dan kesediaan para karyawanuntuk membantu para pelanggan dan memberikan layananyang tanggap.

3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup pengetahuan,kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimilikipara karyawan; bebas dari bahaya fisik, risiko atau keragu-raguan.

4. Empati, yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin hubungan,komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahamanatas kebutuhan individual para pelanggan.

5. Bukti fisik (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi.

Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa

pelayanan memiliki karateristik unik yang membedakannya dengan barang.

28

Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalamimplementasi strategi kualitas. Setiap karywan berprestasiperlu diberi imbalan dan prestasinya harus diakui. Dengan caraseperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasamemiliki (sense of belonging) setiap anggota organisasi dapatmeningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatanproduktifitas dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasandan loyalitas pelanggan.

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara tangibles (bukti langsung),

reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), dan assurance (jaminan).

2.2.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan.

Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa

yangmereka deskripsikan dalam benak mereka. Menurut Tjiptono dan Candra

(2012:75), dalam kasus pemasaran jasa terdapat dimensi pelayanan yang paling

sering dijadikan acuan adalah:

1. Reliabilitas, yakni kemampuan memberikan layanan yangdijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

2. Responsivitas, yaitu keinginan dan kesediaan para karyawanuntuk membantu para pelanggan dan memberikan layananyang tanggap.

3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup pengetahuan,kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimilikipara karyawan; bebas dari bahaya fisik, risiko atau keragu-raguan.

4. Empati, yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin hubungan,komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahamanatas kebutuhan individual para pelanggan.

5. Bukti fisik (tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik,perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi.

Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa

pelayanan memiliki karateristik unik yang membedakannya dengan barang.

Page 42: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

29

Adapun karateristik unik yang membedakannya dengan barang. Adapun

karateristik pelayanan tersebut adalah sebagai berikut Kotler (2005:605):

1. Intangible (Tidak Terwujud)Jasa merupakan sesuatu yang tidak terwujTidak seperti produkfisik, jasa tidak dapat dilihat, diras, diraba, didengar, ataudicium sebelum jasa itu dibeli.

2. Inseparability (Tidak Dapat Dipisahkan)Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalahbagian jasa. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan,interaksi penyedia klien adalah ciri khusus dari pemasaran Jasa.Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.

3. Variability (Variabilitas)Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yangmenyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan.Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas ini seringmembicarakannya dengan orang lain sebelum memilih seorangpenyedia jasa.

4. Parishability (Tidak Tahan Lama)Jasa tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan.

Menurut Kasmir (2005:34) faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan

yang baik adalah:

1. Memiliki pelayanan yang baikMemiliki karyawan yang professional khususnya yangberhadapan langsung kepada pelanggan.

2. Adanya sarana dan prasarana yang baikTersedianya sarana dan prasanan yang baik yang dapatmenunjang kelancaran penjualan produk ke pelanggan secaracepat dan tepat waktu.

3. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal hinggaselesai, dalam hal ini karyawan harus melayani sampai tuntas.

4. Memberikan pelayanan yang baikMampu melayani pelanggan secara tepat dan cepat, tentunyadibandingkan dengan pesaing.

5. Mampu berkomunikasiMampu berkomunikasi secara jelas, menyenangkan danmampu menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksiMemberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutamadalam hal keuangan seperti jumlah transaksi yang terjadi.

7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

29

Adapun karateristik unik yang membedakannya dengan barang. Adapun

karateristik pelayanan tersebut adalah sebagai berikut Kotler (2005:605):

1. Intangible (Tidak Terwujud)Jasa merupakan sesuatu yang tidak terwujTidak seperti produkfisik, jasa tidak dapat dilihat, diras, diraba, didengar, ataudicium sebelum jasa itu dibeli.

2. Inseparability (Tidak Dapat Dipisahkan)Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalahbagian jasa. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan,interaksi penyedia klien adalah ciri khusus dari pemasaran Jasa.Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.

3. Variability (Variabilitas)Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yangmenyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan.Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas ini seringmembicarakannya dengan orang lain sebelum memilih seorangpenyedia jasa.

4. Parishability (Tidak Tahan Lama)Jasa tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan.

Menurut Kasmir (2005:34) faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan

yang baik adalah:

1. Memiliki pelayanan yang baikMemiliki karyawan yang professional khususnya yangberhadapan langsung kepada pelanggan.

2. Adanya sarana dan prasarana yang baikTersedianya sarana dan prasanan yang baik yang dapatmenunjang kelancaran penjualan produk ke pelanggan secaracepat dan tepat waktu.

3. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal hinggaselesai, dalam hal ini karyawan harus melayani sampai tuntas.

4. Memberikan pelayanan yang baikMampu melayani pelanggan secara tepat dan cepat, tentunyadibandingkan dengan pesaing.

5. Mampu berkomunikasiMampu berkomunikasi secara jelas, menyenangkan danmampu menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksiMemberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutamadalam hal keuangan seperti jumlah transaksi yang terjadi.

7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

29

Adapun karateristik unik yang membedakannya dengan barang. Adapun

karateristik pelayanan tersebut adalah sebagai berikut Kotler (2005:605):

1. Intangible (Tidak Terwujud)Jasa merupakan sesuatu yang tidak terwujTidak seperti produkfisik, jasa tidak dapat dilihat, diras, diraba, didengar, ataudicium sebelum jasa itu dibeli.

2. Inseparability (Tidak Dapat Dipisahkan)Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalahbagian jasa. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan,interaksi penyedia klien adalah ciri khusus dari pemasaran Jasa.Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.

3. Variability (Variabilitas)Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yangmenyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan.Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas ini seringmembicarakannya dengan orang lain sebelum memilih seorangpenyedia jasa.

4. Parishability (Tidak Tahan Lama)Jasa tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan.

Menurut Kasmir (2005:34) faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan

yang baik adalah:

1. Memiliki pelayanan yang baikMemiliki karyawan yang professional khususnya yangberhadapan langsung kepada pelanggan.

2. Adanya sarana dan prasarana yang baikTersedianya sarana dan prasanan yang baik yang dapatmenunjang kelancaran penjualan produk ke pelanggan secaracepat dan tepat waktu.

3. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal hinggaselesai, dalam hal ini karyawan harus melayani sampai tuntas.

4. Memberikan pelayanan yang baikMampu melayani pelanggan secara tepat dan cepat, tentunyadibandingkan dengan pesaing.

5. Mampu berkomunikasiMampu berkomunikasi secara jelas, menyenangkan danmampu menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksiMemberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutamadalam hal keuangan seperti jumlah transaksi yang terjadi.

7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

Page 43: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

30

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentangproduk yang dijual dan pengetahuan umum lainnya.

8. Memahami kebutuhan pelangganTersedianya ragam produk yang diinginkan, artinya pelanggandapat membeli beragam produk dengan Citra Toko danpelayanan yang mereka inginkan.

9. Memberikan kepercayaan kepada pelangganMampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan, sehinggapelanggan merasa yakin dengan apa yang telah dilakukanperusahaan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pelayanan adalah harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

berakhir pada persepsi pelanggan.

2.2.5.4 Tujuan Pelayanan

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Menurut Juliantara (2005:10) tujuan pelayanan adalah

memuaskan atau sesuai dengan keinginan masyarakat/pelanggan pada umumnya.

Untuk mencapai hal ini diperlukan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masyarakat. Pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan

dengan kenyataan. Dan Hakekat dari pelayanan adalah pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur

pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Menurut Kasmir (2005:25) tujuan pelayanan adalah memberikan

pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta

memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan pada sektor bisnis

berorientasi profit, sedangkan pelayanan pada sektor publik bertujuan memenuhi

kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik. Pelayanan yang diberikan

30

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentangproduk yang dijual dan pengetahuan umum lainnya.

8. Memahami kebutuhan pelangganTersedianya ragam produk yang diinginkan, artinya pelanggandapat membeli beragam produk dengan Citra Toko danpelayanan yang mereka inginkan.

9. Memberikan kepercayaan kepada pelangganMampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan, sehinggapelanggan merasa yakin dengan apa yang telah dilakukanperusahaan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pelayanan adalah harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

berakhir pada persepsi pelanggan.

2.2.5.4 Tujuan Pelayanan

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Menurut Juliantara (2005:10) tujuan pelayanan adalah

memuaskan atau sesuai dengan keinginan masyarakat/pelanggan pada umumnya.

Untuk mencapai hal ini diperlukan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masyarakat. Pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan

dengan kenyataan. Dan Hakekat dari pelayanan adalah pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur

pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Menurut Kasmir (2005:25) tujuan pelayanan adalah memberikan

pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta

memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan pada sektor bisnis

berorientasi profit, sedangkan pelayanan pada sektor publik bertujuan memenuhi

kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik. Pelayanan yang diberikan

30

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentangproduk yang dijual dan pengetahuan umum lainnya.

8. Memahami kebutuhan pelangganTersedianya ragam produk yang diinginkan, artinya pelanggandapat membeli beragam produk dengan Citra Toko danpelayanan yang mereka inginkan.

9. Memberikan kepercayaan kepada pelangganMampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan, sehinggapelanggan merasa yakin dengan apa yang telah dilakukanperusahaan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pelayanan adalah harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

berakhir pada persepsi pelanggan.

2.2.5.4 Tujuan Pelayanan

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Menurut Juliantara (2005:10) tujuan pelayanan adalah

memuaskan atau sesuai dengan keinginan masyarakat/pelanggan pada umumnya.

Untuk mencapai hal ini diperlukan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masyarakat. Pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan

dengan kenyataan. Dan Hakekat dari pelayanan adalah pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur

pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Menurut Kasmir (2005:25) tujuan pelayanan adalah memberikan

pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta

memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan pada sektor bisnis

berorientasi profit, sedangkan pelayanan pada sektor publik bertujuan memenuhi

kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik. Pelayanan yang diberikan

Page 44: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

31

oleh setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan. Menurut Tjiptono (2004:6)

secara umumnya tujuan dengan diadakannya pelayanan adalah agar konsumen

merasakan adanya kepuasan dan dampaknya bagi perusahaan akan memperoleh

laba maksimum. Pelayanan diberikan kepada konsumen harus berfungsi untuk

lebih memberikan kepuasan yang maksimal, oleh karena itu dalam rangka

memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pelayanan adalah agar konsumen merasakan kepuasan dan akan berdampak positif

bagi perusahaan sehingga dapat memuaskan atau sesuai dengan keinginan

masyarakat/pelanggan pada umumnya penjual memberikan pelayanan harus

dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

2.2.5.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan

Pelayanan

Di dalam penerapannya, setiap tindakan harus didasari oleh aspek-aspek

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkannya. Menurut Lupiyoadi dan

Hamdani, (2006:56) lima langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses di

dunia pelayanan, yaitu:

1. Memperbaharui jasa yang ditawarkana. Ekonomi jasa. Untuk berbisnis di dunia jasa biasanya

memerlukan prasarana (infrastruktur) dan biaya tetap yangsubstansial, di mana pendapatan sangat sensitif terhadapkegunaan. Misal, tingkat kunjungan rumah makan ditentukanoleh kecepatan pelayanan dan ketersediaan produk.

b. Kebutuhan konsumen. Jasa yang ditawarkan harus mengikutikeinginan pasar yang dikaitkan dengan nilai yang benar-benar diinginkan konsumen, manfaatnya bagi konsumen, danresponsive terhadap masalah-masalah yang terjadi.

31

oleh setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan. Menurut Tjiptono (2004:6)

secara umumnya tujuan dengan diadakannya pelayanan adalah agar konsumen

merasakan adanya kepuasan dan dampaknya bagi perusahaan akan memperoleh

laba maksimum. Pelayanan diberikan kepada konsumen harus berfungsi untuk

lebih memberikan kepuasan yang maksimal, oleh karena itu dalam rangka

memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pelayanan adalah agar konsumen merasakan kepuasan dan akan berdampak positif

bagi perusahaan sehingga dapat memuaskan atau sesuai dengan keinginan

masyarakat/pelanggan pada umumnya penjual memberikan pelayanan harus

dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

2.2.5.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan

Pelayanan

Di dalam penerapannya, setiap tindakan harus didasari oleh aspek-aspek

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkannya. Menurut Lupiyoadi dan

Hamdani, (2006:56) lima langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses di

dunia pelayanan, yaitu:

1. Memperbaharui jasa yang ditawarkana. Ekonomi jasa. Untuk berbisnis di dunia jasa biasanya

memerlukan prasarana (infrastruktur) dan biaya tetap yangsubstansial, di mana pendapatan sangat sensitif terhadapkegunaan. Misal, tingkat kunjungan rumah makan ditentukanoleh kecepatan pelayanan dan ketersediaan produk.

b. Kebutuhan konsumen. Jasa yang ditawarkan harus mengikutikeinginan pasar yang dikaitkan dengan nilai yang benar-benar diinginkan konsumen, manfaatnya bagi konsumen, danresponsive terhadap masalah-masalah yang terjadi.

31

oleh setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan. Menurut Tjiptono (2004:6)

secara umumnya tujuan dengan diadakannya pelayanan adalah agar konsumen

merasakan adanya kepuasan dan dampaknya bagi perusahaan akan memperoleh

laba maksimum. Pelayanan diberikan kepada konsumen harus berfungsi untuk

lebih memberikan kepuasan yang maksimal, oleh karena itu dalam rangka

memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pelayanan adalah agar konsumen merasakan kepuasan dan akan berdampak positif

bagi perusahaan sehingga dapat memuaskan atau sesuai dengan keinginan

masyarakat/pelanggan pada umumnya penjual memberikan pelayanan harus

dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

2.2.5.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Meningkatkan

Pelayanan

Di dalam penerapannya, setiap tindakan harus didasari oleh aspek-aspek

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkannya. Menurut Lupiyoadi dan

Hamdani, (2006:56) lima langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses di

dunia pelayanan, yaitu:

1. Memperbaharui jasa yang ditawarkana. Ekonomi jasa. Untuk berbisnis di dunia jasa biasanya

memerlukan prasarana (infrastruktur) dan biaya tetap yangsubstansial, di mana pendapatan sangat sensitif terhadapkegunaan. Misal, tingkat kunjungan rumah makan ditentukanoleh kecepatan pelayanan dan ketersediaan produk.

b. Kebutuhan konsumen. Jasa yang ditawarkan harus mengikutikeinginan pasar yang dikaitkan dengan nilai yang benar-benar diinginkan konsumen, manfaatnya bagi konsumen, danresponsive terhadap masalah-masalah yang terjadi.

Page 45: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

32

c. Perpanjangan jasa. Bila pada produk barang melihatperubahan pasar sebagai ancaman bagi biaya produksiataupun efisiensi pabrik, jasa melihat perubahan pasarsebagai sumber kesempatan untuk melakukan inovasi danpeningkatan jasa.

d. Kunci peningkatan jasa. Peningkatan (perbaikan) jasamerupakan kunci bagi sektor jasa, sama seperti inovasiteknologi bagi produk.

2. Melokalisasi system point of servicea. Ketersediaan sangatlah penting, maksudnya adalah

penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karenajasa tidak bisa disimpan sehingga sebaiknya digunakansesegera mungkin tepat di saat sedang dibutuhkan. Jika kitamendapatkan jasa tersebut di kemudian hari mungkin sajamoment-nya sudah hilang. Pihak produsen harus selalumeningkatkan kemampuan dalam menyediakan jasa yangdimilikinya sehingga konsumen memiliki berbagai pilihan,terutama mengenai pilihan lokasi penyediaan jasa untukmemudahkan konsumen mendapatkan jasa tersebut dan jugasebagai peningkatan dari kualitas jasa yang diberikan.

b. Meniru cara distribusi koran, merupakan salah satu contohyang menunjukkan bahwa dampak penting penyampaianproduk jasa bagi konsumen dari segi sistem lokalisasi pointof service adalah soal distribusi. Hal ini dianalogikan dengandistribusi koran menggunakan rak-rak. Intinya adalahsemakin banyak rak-rak tempat koran tersebut dijual makasirkulasinya akan semakin cepat sehingga konsumen akanlebih mudah mendapatkan koran tersebut.

3. Melakukan kontrak layanan untuk mengikat konsumenPerusahaan yang bergerak dalam bidang jasa berusaha menarikdan mempertahankan konsumen dengan sistem kontrak ataustatus keanggotaan (member) dengan berbagai fasilitas dankemudahankemudahan tertentu. Dengan demikian, diharapkanperusahaan dapat menikmati keuntungan lain seperti produkjasa menjadi terdiferensiasi dan juga membangun loyalitaskonsumen sehingga menjadi unggulan tersendiri agarkonsumen tidak berpaling ke produk atau perusahaan jasalainnya. Cara ini berguna untuk mengurangi (menghambat)tingkat perpindahan konsumen ke pesaing lain.

4. Menggunakan sistem informasiBisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadapkemajuan informasi dan teknologi karena data-data mengenaikonsumen, transaksi, dan karyawan-karyawan adalah informasiyang sangat penting yang dapat membedakan jasa tersebutdengan pesaing. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatankualitas jasa dan pelayanan jasa itu sendiri.

32

c. Perpanjangan jasa. Bila pada produk barang melihatperubahan pasar sebagai ancaman bagi biaya produksiataupun efisiensi pabrik, jasa melihat perubahan pasarsebagai sumber kesempatan untuk melakukan inovasi danpeningkatan jasa.

d. Kunci peningkatan jasa. Peningkatan (perbaikan) jasamerupakan kunci bagi sektor jasa, sama seperti inovasiteknologi bagi produk.

2. Melokalisasi system point of servicea. Ketersediaan sangatlah penting, maksudnya adalah

penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karenajasa tidak bisa disimpan sehingga sebaiknya digunakansesegera mungkin tepat di saat sedang dibutuhkan. Jika kitamendapatkan jasa tersebut di kemudian hari mungkin sajamoment-nya sudah hilang. Pihak produsen harus selalumeningkatkan kemampuan dalam menyediakan jasa yangdimilikinya sehingga konsumen memiliki berbagai pilihan,terutama mengenai pilihan lokasi penyediaan jasa untukmemudahkan konsumen mendapatkan jasa tersebut dan jugasebagai peningkatan dari kualitas jasa yang diberikan.

b. Meniru cara distribusi koran, merupakan salah satu contohyang menunjukkan bahwa dampak penting penyampaianproduk jasa bagi konsumen dari segi sistem lokalisasi pointof service adalah soal distribusi. Hal ini dianalogikan dengandistribusi koran menggunakan rak-rak. Intinya adalahsemakin banyak rak-rak tempat koran tersebut dijual makasirkulasinya akan semakin cepat sehingga konsumen akanlebih mudah mendapatkan koran tersebut.

3. Melakukan kontrak layanan untuk mengikat konsumenPerusahaan yang bergerak dalam bidang jasa berusaha menarikdan mempertahankan konsumen dengan sistem kontrak ataustatus keanggotaan (member) dengan berbagai fasilitas dankemudahankemudahan tertentu. Dengan demikian, diharapkanperusahaan dapat menikmati keuntungan lain seperti produkjasa menjadi terdiferensiasi dan juga membangun loyalitaskonsumen sehingga menjadi unggulan tersendiri agarkonsumen tidak berpaling ke produk atau perusahaan jasalainnya. Cara ini berguna untuk mengurangi (menghambat)tingkat perpindahan konsumen ke pesaing lain.

4. Menggunakan sistem informasiBisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadapkemajuan informasi dan teknologi karena data-data mengenaikonsumen, transaksi, dan karyawan-karyawan adalah informasiyang sangat penting yang dapat membedakan jasa tersebutdengan pesaing. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatankualitas jasa dan pelayanan jasa itu sendiri.

32

c. Perpanjangan jasa. Bila pada produk barang melihatperubahan pasar sebagai ancaman bagi biaya produksiataupun efisiensi pabrik, jasa melihat perubahan pasarsebagai sumber kesempatan untuk melakukan inovasi danpeningkatan jasa.

d. Kunci peningkatan jasa. Peningkatan (perbaikan) jasamerupakan kunci bagi sektor jasa, sama seperti inovasiteknologi bagi produk.

2. Melokalisasi system point of servicea. Ketersediaan sangatlah penting, maksudnya adalah

penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karenajasa tidak bisa disimpan sehingga sebaiknya digunakansesegera mungkin tepat di saat sedang dibutuhkan. Jika kitamendapatkan jasa tersebut di kemudian hari mungkin sajamoment-nya sudah hilang. Pihak produsen harus selalumeningkatkan kemampuan dalam menyediakan jasa yangdimilikinya sehingga konsumen memiliki berbagai pilihan,terutama mengenai pilihan lokasi penyediaan jasa untukmemudahkan konsumen mendapatkan jasa tersebut dan jugasebagai peningkatan dari kualitas jasa yang diberikan.

b. Meniru cara distribusi koran, merupakan salah satu contohyang menunjukkan bahwa dampak penting penyampaianproduk jasa bagi konsumen dari segi sistem lokalisasi pointof service adalah soal distribusi. Hal ini dianalogikan dengandistribusi koran menggunakan rak-rak. Intinya adalahsemakin banyak rak-rak tempat koran tersebut dijual makasirkulasinya akan semakin cepat sehingga konsumen akanlebih mudah mendapatkan koran tersebut.

3. Melakukan kontrak layanan untuk mengikat konsumenPerusahaan yang bergerak dalam bidang jasa berusaha menarikdan mempertahankan konsumen dengan sistem kontrak ataustatus keanggotaan (member) dengan berbagai fasilitas dankemudahankemudahan tertentu. Dengan demikian, diharapkanperusahaan dapat menikmati keuntungan lain seperti produkjasa menjadi terdiferensiasi dan juga membangun loyalitaskonsumen sehingga menjadi unggulan tersendiri agarkonsumen tidak berpaling ke produk atau perusahaan jasalainnya. Cara ini berguna untuk mengurangi (menghambat)tingkat perpindahan konsumen ke pesaing lain.

4. Menggunakan sistem informasiBisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadapkemajuan informasi dan teknologi karena data-data mengenaikonsumen, transaksi, dan karyawan-karyawan adalah informasiyang sangat penting yang dapat membedakan jasa tersebutdengan pesaing. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatankualitas jasa dan pelayanan jasa itu sendiri.

Page 46: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

33

5. Menetapkan nilai strategisNilai strategis adalah sebuah fungsi dari desain strategi bisnisdan penilaian terhadap metodologi sehingga dapat menjawabsemua permasalahan jasa, misalnya:a. Seberapa besar ukuran dan pertumbuhan dari subsegmen

usaha jasa? Bagaimana tingkat permintaannya?b. Bagaimana tingkat persainganya? Apakah terjadi penawaran

yang berlebihan (over supply)?c. Apakah bisnis telah menunjukkan kekuatannya dalam

perbaikan kualitas jasa?d. Seberapa baikkah system point of service terlokalisasi?e. Apakah kekuatan informasi bisa menjadi suatu hal yang

potensial atau justru menjadi suatu ancaman?Jawaban yang diberikan untuk permasalahan diatas bisa menjadisuatu strategi yang potensial dan signifikan guna untukmeningkatkan bisnis dan pelayanan/jasa yang diberikan olehperusahaan.

Menurut Davidoff (2004) terdapat 2 (dua) aspek/kategori pelayanan, yaitu:

1. Visible Service

Visible Service yaitu pelayanan yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh

konsumen. Pelayanan ini disediakan oleh penjual yang langsung bertatap

muka dengan konsumen.

2. Invisible Service

Invisible Service yaitu pelayanan yang tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh

konsumen.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:85) terdapat beberapa aspek yang

perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan yaitu:

1. Produk inti atau general (core or general product)Aspek pelayanan ini terdiri atas dasar pelayanan.

2. Produk yang diharapkan (expected product)Terdiri atas pelayanan inti berikut keputusan pembelianminimal yang harus dipenuhi.

3. Produk tambahan (augmented product)Area yang memungkinkan suatu produk dideferensiasiterhadap yang lain.

33

5. Menetapkan nilai strategisNilai strategis adalah sebuah fungsi dari desain strategi bisnisdan penilaian terhadap metodologi sehingga dapat menjawabsemua permasalahan jasa, misalnya:a. Seberapa besar ukuran dan pertumbuhan dari subsegmen

usaha jasa? Bagaimana tingkat permintaannya?b. Bagaimana tingkat persainganya? Apakah terjadi penawaran

yang berlebihan (over supply)?c. Apakah bisnis telah menunjukkan kekuatannya dalam

perbaikan kualitas jasa?d. Seberapa baikkah system point of service terlokalisasi?e. Apakah kekuatan informasi bisa menjadi suatu hal yang

potensial atau justru menjadi suatu ancaman?Jawaban yang diberikan untuk permasalahan diatas bisa menjadisuatu strategi yang potensial dan signifikan guna untukmeningkatkan bisnis dan pelayanan/jasa yang diberikan olehperusahaan.

Menurut Davidoff (2004) terdapat 2 (dua) aspek/kategori pelayanan, yaitu:

1. Visible Service

Visible Service yaitu pelayanan yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh

konsumen. Pelayanan ini disediakan oleh penjual yang langsung bertatap

muka dengan konsumen.

2. Invisible Service

Invisible Service yaitu pelayanan yang tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh

konsumen.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:85) terdapat beberapa aspek yang

perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan yaitu:

1. Produk inti atau general (core or general product)Aspek pelayanan ini terdiri atas dasar pelayanan.

2. Produk yang diharapkan (expected product)Terdiri atas pelayanan inti berikut keputusan pembelianminimal yang harus dipenuhi.

3. Produk tambahan (augmented product)Area yang memungkinkan suatu produk dideferensiasiterhadap yang lain.

33

5. Menetapkan nilai strategisNilai strategis adalah sebuah fungsi dari desain strategi bisnisdan penilaian terhadap metodologi sehingga dapat menjawabsemua permasalahan jasa, misalnya:a. Seberapa besar ukuran dan pertumbuhan dari subsegmen

usaha jasa? Bagaimana tingkat permintaannya?b. Bagaimana tingkat persainganya? Apakah terjadi penawaran

yang berlebihan (over supply)?c. Apakah bisnis telah menunjukkan kekuatannya dalam

perbaikan kualitas jasa?d. Seberapa baikkah system point of service terlokalisasi?e. Apakah kekuatan informasi bisa menjadi suatu hal yang

potensial atau justru menjadi suatu ancaman?Jawaban yang diberikan untuk permasalahan diatas bisa menjadisuatu strategi yang potensial dan signifikan guna untukmeningkatkan bisnis dan pelayanan/jasa yang diberikan olehperusahaan.

Menurut Davidoff (2004) terdapat 2 (dua) aspek/kategori pelayanan, yaitu:

1. Visible Service

Visible Service yaitu pelayanan yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh

konsumen. Pelayanan ini disediakan oleh penjual yang langsung bertatap

muka dengan konsumen.

2. Invisible Service

Invisible Service yaitu pelayanan yang tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh

konsumen.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:85) terdapat beberapa aspek yang

perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan yaitu:

1. Produk inti atau general (core or general product)Aspek pelayanan ini terdiri atas dasar pelayanan.

2. Produk yang diharapkan (expected product)Terdiri atas pelayanan inti berikut keputusan pembelianminimal yang harus dipenuhi.

3. Produk tambahan (augmented product)Area yang memungkinkan suatu produk dideferensiasiterhadap yang lain.

Page 47: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

34

4. Produk potensial (potensial product)Tampilan atau fitur dan manfaat tambahan yang berguna bagikonsumen atau menambah kepuasan konsumen.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan adalah harus dapat

melihat dan menilai keadaan pasar serta dapat menerapkannya di dalam

pemasaran barang dagangan untuk meningkatkan penjualan serta menjadi

tambahan yang berguna bagi konsumen atau menambah kepuasan konsumen.

2.2.5.6 Manfaat Pelayanan

Manfaat dari pelayanan adalah dimana konsumen yang datang dan

berkunjung akan terpuaskan sehingga mereka bisa menjadi loyal karena

kebutuhan layanan yang diberikan disana bisa bermanfaat dan dinilai baik

menurut mereka. Purnomo (2008:89) berpendapat bahwa bagi pelanggan manfaat

pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang dituntut pelanggan.

Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan menentukan apa

yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas layanan.

Menurut Fatmawati (2011:69-70) untuk mengetahui manfaat pelayanan

dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:

1. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji (memberi janji).

2. Kualitas adalah tercapainya suatu harapan dan kenyataan sesuai dengan

komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Kualitas dan integrasi merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan.

Menurut Tjiptono (2005:273) tedapat lima manfaat pelayanan sesuai

urutan derajat kepentingannya yakni sebagai berikut:

34

4. Produk potensial (potensial product)Tampilan atau fitur dan manfaat tambahan yang berguna bagikonsumen atau menambah kepuasan konsumen.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan adalah harus dapat

melihat dan menilai keadaan pasar serta dapat menerapkannya di dalam

pemasaran barang dagangan untuk meningkatkan penjualan serta menjadi

tambahan yang berguna bagi konsumen atau menambah kepuasan konsumen.

2.2.5.6 Manfaat Pelayanan

Manfaat dari pelayanan adalah dimana konsumen yang datang dan

berkunjung akan terpuaskan sehingga mereka bisa menjadi loyal karena

kebutuhan layanan yang diberikan disana bisa bermanfaat dan dinilai baik

menurut mereka. Purnomo (2008:89) berpendapat bahwa bagi pelanggan manfaat

pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang dituntut pelanggan.

Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan menentukan apa

yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas layanan.

Menurut Fatmawati (2011:69-70) untuk mengetahui manfaat pelayanan

dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:

1. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji (memberi janji).

2. Kualitas adalah tercapainya suatu harapan dan kenyataan sesuai dengan

komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Kualitas dan integrasi merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan.

Menurut Tjiptono (2005:273) tedapat lima manfaat pelayanan sesuai

urutan derajat kepentingannya yakni sebagai berikut:

34

4. Produk potensial (potensial product)Tampilan atau fitur dan manfaat tambahan yang berguna bagikonsumen atau menambah kepuasan konsumen.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan adalah harus dapat

melihat dan menilai keadaan pasar serta dapat menerapkannya di dalam

pemasaran barang dagangan untuk meningkatkan penjualan serta menjadi

tambahan yang berguna bagi konsumen atau menambah kepuasan konsumen.

2.2.5.6 Manfaat Pelayanan

Manfaat dari pelayanan adalah dimana konsumen yang datang dan

berkunjung akan terpuaskan sehingga mereka bisa menjadi loyal karena

kebutuhan layanan yang diberikan disana bisa bermanfaat dan dinilai baik

menurut mereka. Purnomo (2008:89) berpendapat bahwa bagi pelanggan manfaat

pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi yang dituntut pelanggan.

Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang dimaksud dan menentukan apa

yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu kualitas layanan.

Menurut Fatmawati (2011:69-70) untuk mengetahui manfaat pelayanan

dapat dideteksi pada persoalan bentuk, sehingga dapat ditemukan:

1. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji (memberi janji).

2. Kualitas adalah tercapainya suatu harapan dan kenyataan sesuai dengan

komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Kualitas dan integrasi merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan.

Menurut Tjiptono (2005:273) tedapat lima manfaat pelayanan sesuai

urutan derajat kepentingannya yakni sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

35

1. Keandalan (Realibility)Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan sesuaidengan yang dijanjkan secara akurat dan terpercaya. Kinerjaharus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatanwaktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpakesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yangtinggi.

2. Ketanggapan (Responsiveness)Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayananyang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, denganpenyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumenmenunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

3. Jaminan dan Kepastian (Assurance)Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawaiperusahaan untuk menumbuhkan rasa percayapara pelanggankepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antaralain: komunikasi (communication), kredibilitas (credibility),keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopansantun (Courtesy ).

4. Empati (empathy)Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual ataupribadi yang diberikankepada pelanggan dengan berupayamemahami keinginan konsumen.Dimana suatu perusahaandiharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentangpelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagipelanggan.

5. Bukti fisik(Tangibles)Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkaneksestensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dankemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapatdiandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan buktinyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal inimeliputi fasilitas fisik (contoh : gedung, gudang, dan lain-lain),perlengkapan dan peralatan yang digunakan ( teknologi ), sertapenampilan pegawainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

pelayanan adalah memberikan apa yang konsumen butuhkan dan bisa

memberikan rasa senang. Konsumen yang terpuaskan tentu akan loyal dan akan

terus menggunakan layanan jasa dan fasilitas hotel tersebut.

35

1. Keandalan (Realibility)Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan sesuaidengan yang dijanjkan secara akurat dan terpercaya. Kinerjaharus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatanwaktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpakesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yangtinggi.

2. Ketanggapan (Responsiveness)Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayananyang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, denganpenyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumenmenunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

3. Jaminan dan Kepastian (Assurance)Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawaiperusahaan untuk menumbuhkan rasa percayapara pelanggankepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antaralain: komunikasi (communication), kredibilitas (credibility),keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopansantun (Courtesy ).

4. Empati (empathy)Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual ataupribadi yang diberikankepada pelanggan dengan berupayamemahami keinginan konsumen.Dimana suatu perusahaandiharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentangpelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagipelanggan.

5. Bukti fisik(Tangibles)Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkaneksestensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dankemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapatdiandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan buktinyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal inimeliputi fasilitas fisik (contoh : gedung, gudang, dan lain-lain),perlengkapan dan peralatan yang digunakan ( teknologi ), sertapenampilan pegawainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

pelayanan adalah memberikan apa yang konsumen butuhkan dan bisa

memberikan rasa senang. Konsumen yang terpuaskan tentu akan loyal dan akan

terus menggunakan layanan jasa dan fasilitas hotel tersebut.

35

1. Keandalan (Realibility)Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan sesuaidengan yang dijanjkan secara akurat dan terpercaya. Kinerjaharus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatanwaktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpakesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yangtinggi.

2. Ketanggapan (Responsiveness)Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayananyang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, denganpenyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumenmenunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

3. Jaminan dan Kepastian (Assurance)Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawaiperusahaan untuk menumbuhkan rasa percayapara pelanggankepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antaralain: komunikasi (communication), kredibilitas (credibility),keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopansantun (Courtesy ).

4. Empati (empathy)Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual ataupribadi yang diberikankepada pelanggan dengan berupayamemahami keinginan konsumen.Dimana suatu perusahaandiharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentangpelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagipelanggan.

5. Bukti fisik(Tangibles)Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkaneksestensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dankemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapatdiandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan buktinyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal inimeliputi fasilitas fisik (contoh : gedung, gudang, dan lain-lain),perlengkapan dan peralatan yang digunakan ( teknologi ), sertapenampilan pegawainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

pelayanan adalah memberikan apa yang konsumen butuhkan dan bisa

memberikan rasa senang. Konsumen yang terpuaskan tentu akan loyal dan akan

terus menggunakan layanan jasa dan fasilitas hotel tersebut.

Page 49: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

36

2.2.6 Teori Keputusan Pembelian

2.2.6.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian harus melalui tahapan pengambilan keputusan

pembelian yang didasari atas pengenalan masalah sampai kepada keputusan

pembelian dari pada konsumen. Menurut Kotler (2005:252) ada lima tahapan

yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu

produk, yaitu:

1) Pengenalan masalahDalam masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa merekamembutuhkan sesuatu. Tahap ini diamati pada saat pembelimengenali adanya masalah atau kebutuhan, pembeli menyadariadanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisiyang diinginkannya. Tahap pengenalan masalah ini berupadesakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi danmemuaskan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskanoleh rangsangan internal maupun eksternal.

2) Pencarian informasiJika minat seseorang akan suatu produk telah timbul, makadorongan untuk mencari informasi akan menjadi semakin kuat.Seorang konsumen akan terdorong kebutuhannya, mungkinakan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumentersebut kuat dan produk itu berada didekatnya, mungkinkonsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhankonsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Konsumendapat memperoleh informasi tersebut dari beberapa sumber.Salah satu kunci bagi pemasar adalah sumber-sumberinformasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen danpengaruh relatif dari masing-masing sumber-sumber informasikonsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu; 1)sumber pribadi, seperti keluarga, teman; 2) sumber komersil,seperti iklan, wiraniaga; 3) sumber publik, seperti media masa,organisasi penentu peringkat konsumen; 4) sumberpengalaman, seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaianproduk.

3) Evaluasi alternatifSetelah konsumen mendapatkan cukup informasi mengenaiproduk maka tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Tidak ada proses evaluasi tunggalsederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau olehsatu konsumen dalam semua situasi pembelian. Para konsumen

36

2.2.6 Teori Keputusan Pembelian

2.2.6.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian harus melalui tahapan pengambilan keputusan

pembelian yang didasari atas pengenalan masalah sampai kepada keputusan

pembelian dari pada konsumen. Menurut Kotler (2005:252) ada lima tahapan

yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu

produk, yaitu:

1) Pengenalan masalahDalam masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa merekamembutuhkan sesuatu. Tahap ini diamati pada saat pembelimengenali adanya masalah atau kebutuhan, pembeli menyadariadanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisiyang diinginkannya. Tahap pengenalan masalah ini berupadesakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi danmemuaskan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskanoleh rangsangan internal maupun eksternal.

2) Pencarian informasiJika minat seseorang akan suatu produk telah timbul, makadorongan untuk mencari informasi akan menjadi semakin kuat.Seorang konsumen akan terdorong kebutuhannya, mungkinakan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumentersebut kuat dan produk itu berada didekatnya, mungkinkonsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhankonsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Konsumendapat memperoleh informasi tersebut dari beberapa sumber.Salah satu kunci bagi pemasar adalah sumber-sumberinformasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen danpengaruh relatif dari masing-masing sumber-sumber informasikonsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu; 1)sumber pribadi, seperti keluarga, teman; 2) sumber komersil,seperti iklan, wiraniaga; 3) sumber publik, seperti media masa,organisasi penentu peringkat konsumen; 4) sumberpengalaman, seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaianproduk.

3) Evaluasi alternatifSetelah konsumen mendapatkan cukup informasi mengenaiproduk maka tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Tidak ada proses evaluasi tunggalsederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau olehsatu konsumen dalam semua situasi pembelian. Para konsumen

36

2.2.6 Teori Keputusan Pembelian

2.2.6.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian harus melalui tahapan pengambilan keputusan

pembelian yang didasari atas pengenalan masalah sampai kepada keputusan

pembelian dari pada konsumen. Menurut Kotler (2005:252) ada lima tahapan

yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu

produk, yaitu:

1) Pengenalan masalahDalam masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa merekamembutuhkan sesuatu. Tahap ini diamati pada saat pembelimengenali adanya masalah atau kebutuhan, pembeli menyadariadanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisiyang diinginkannya. Tahap pengenalan masalah ini berupadesakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi danmemuaskan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskanoleh rangsangan internal maupun eksternal.

2) Pencarian informasiJika minat seseorang akan suatu produk telah timbul, makadorongan untuk mencari informasi akan menjadi semakin kuat.Seorang konsumen akan terdorong kebutuhannya, mungkinakan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumentersebut kuat dan produk itu berada didekatnya, mungkinkonsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhankonsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Konsumendapat memperoleh informasi tersebut dari beberapa sumber.Salah satu kunci bagi pemasar adalah sumber-sumberinformasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen danpengaruh relatif dari masing-masing sumber-sumber informasikonsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu; 1)sumber pribadi, seperti keluarga, teman; 2) sumber komersil,seperti iklan, wiraniaga; 3) sumber publik, seperti media masa,organisasi penentu peringkat konsumen; 4) sumberpengalaman, seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaianproduk.

3) Evaluasi alternatifSetelah konsumen mendapatkan cukup informasi mengenaiproduk maka tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Tidak ada proses evaluasi tunggalsederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau olehsatu konsumen dalam semua situasi pembelian. Para konsumen

Page 50: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

37

memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Ada beberapaproses evaluasi konsumen, yaitu : 1) konsumen berusahamemenuhi suatu kebutuhan; 2) konsumen mencari manfaattertentu dari solusi produk; 3) konsumen memandang setiapproduk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yangberbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakanuntuk memuaskan kebutuhan itu.

4) Keputusan pembelianPada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadapmerek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumenmungkin juga akan membentuk niat untuk membeli merekyang paling disukai. Namun terdapat dua faktor yangmempengaruhi niat membeli dan keputusan pembelian, yaitu :1) sikap orang lain, yaitu sejauhmana sikap orang lainmengurangi alternatif yang telah ditentukan oleh seseorangkonsumen. Hal ini akan bergantung pada intensitas sikapnegatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihankonsumen, serta motivasi konsumen untuk menuruti keinginanorang lain tersebut; 2) faktor situasi yang tidak terantisipasiyang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

5) Perilaku pasca pembelianSetelah melakukan pembelian konsumen akan mengalamitingkat kepuasan atau ketidak puasan. Tugas pemasar tidakberakhir pada saat produk tersebut dibeli, tetapi berlanjut padaperiode sesudah pembelian. Pemasar harus memantaukepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, danpemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan pembelimerupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atassuatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atasproduk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari padaharapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan,pelanggan akan puas, dan jika melebihi harapan, pelangganakan sangat puas.

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Suratno (2006:34), ada

tujuh tahapan pengambilan keputusan pembelian yang mempengaruhi konsumen:

1. Keputusan tentang jenis produk

2. Keputusan tentang bentuk produk

3. Keputusan tentang merek

37

memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Ada beberapaproses evaluasi konsumen, yaitu : 1) konsumen berusahamemenuhi suatu kebutuhan; 2) konsumen mencari manfaattertentu dari solusi produk; 3) konsumen memandang setiapproduk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yangberbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakanuntuk memuaskan kebutuhan itu.

4) Keputusan pembelianPada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadapmerek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumenmungkin juga akan membentuk niat untuk membeli merekyang paling disukai. Namun terdapat dua faktor yangmempengaruhi niat membeli dan keputusan pembelian, yaitu :1) sikap orang lain, yaitu sejauhmana sikap orang lainmengurangi alternatif yang telah ditentukan oleh seseorangkonsumen. Hal ini akan bergantung pada intensitas sikapnegatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihankonsumen, serta motivasi konsumen untuk menuruti keinginanorang lain tersebut; 2) faktor situasi yang tidak terantisipasiyang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

5) Perilaku pasca pembelianSetelah melakukan pembelian konsumen akan mengalamitingkat kepuasan atau ketidak puasan. Tugas pemasar tidakberakhir pada saat produk tersebut dibeli, tetapi berlanjut padaperiode sesudah pembelian. Pemasar harus memantaukepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, danpemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan pembelimerupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atassuatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atasproduk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari padaharapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan,pelanggan akan puas, dan jika melebihi harapan, pelangganakan sangat puas.

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Suratno (2006:34), ada

tujuh tahapan pengambilan keputusan pembelian yang mempengaruhi konsumen:

1. Keputusan tentang jenis produk

2. Keputusan tentang bentuk produk

3. Keputusan tentang merek

37

memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Ada beberapaproses evaluasi konsumen, yaitu : 1) konsumen berusahamemenuhi suatu kebutuhan; 2) konsumen mencari manfaattertentu dari solusi produk; 3) konsumen memandang setiapproduk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yangberbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakanuntuk memuaskan kebutuhan itu.

4) Keputusan pembelianPada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadapmerek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumenmungkin juga akan membentuk niat untuk membeli merekyang paling disukai. Namun terdapat dua faktor yangmempengaruhi niat membeli dan keputusan pembelian, yaitu :1) sikap orang lain, yaitu sejauhmana sikap orang lainmengurangi alternatif yang telah ditentukan oleh seseorangkonsumen. Hal ini akan bergantung pada intensitas sikapnegatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihankonsumen, serta motivasi konsumen untuk menuruti keinginanorang lain tersebut; 2) faktor situasi yang tidak terantisipasiyang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

5) Perilaku pasca pembelianSetelah melakukan pembelian konsumen akan mengalamitingkat kepuasan atau ketidak puasan. Tugas pemasar tidakberakhir pada saat produk tersebut dibeli, tetapi berlanjut padaperiode sesudah pembelian. Pemasar harus memantaukepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, danpemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan pembelimerupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atassuatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atasproduk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari padaharapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan,pelanggan akan puas, dan jika melebihi harapan, pelangganakan sangat puas.

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Suratno (2006:34), ada

tujuh tahapan pengambilan keputusan pembelian yang mempengaruhi konsumen:

1. Keputusan tentang jenis produk

2. Keputusan tentang bentuk produk

3. Keputusan tentang merek

Page 51: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

38

4. Keputusan tentang penjualnya

5. Keputusan tentang jumlah produk

6. Keputusan tentang waktu pembelian

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung

jenis keputusan pembeliannya. Menurut Assael (2005:67), ada empat tahapan

perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu :

1) Perilaku pembelian yang rumit (complex buying behavior),perilaku pembelian yang rumit akan menimbulkan keterlibatanyang tinggi dengan menyadari adanya perbedaan yang kuatdiantara merek-merek yang ada, biasanya konsumen tidak tahuterlalu banyak tentang kategori produk sehingga harus belajaruntuk mengetahuinya. Proses pembelian yang rumit ini terdiriatas tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkankeyakinan tentang produk tersebut. Kedua, ia membangunsikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihanpembelian yang cermat.

2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidak nyamanan(dissonance reducing buying behaviour), perilaku pembelianini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumenmenyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek.

3) Perilaku pembelian karena kebiasaan, perilaku pembelian yangmemiliki keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaanmerek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produkberdasarkan kebiasaan saja dan bukan keyakinan terhadapmerek.

4) Perilaku pembelian yang mencari variasi (variety seekingbuying behaviour), perilaku membeli ini memiliki keterlibatanrendah namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumenberperilaku dengan tujuan mencari keragaman atau sensasibukan kepuasan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan pengambilan

keputusan pembelian merupakan tahapan yang terpenting yang dilakukan oleh

usaha dagang di dalam menarik perhatian konsumen untuk membeli suatu produk

di perusahaannya.

38

4. Keputusan tentang penjualnya

5. Keputusan tentang jumlah produk

6. Keputusan tentang waktu pembelian

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung

jenis keputusan pembeliannya. Menurut Assael (2005:67), ada empat tahapan

perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu :

1) Perilaku pembelian yang rumit (complex buying behavior),perilaku pembelian yang rumit akan menimbulkan keterlibatanyang tinggi dengan menyadari adanya perbedaan yang kuatdiantara merek-merek yang ada, biasanya konsumen tidak tahuterlalu banyak tentang kategori produk sehingga harus belajaruntuk mengetahuinya. Proses pembelian yang rumit ini terdiriatas tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkankeyakinan tentang produk tersebut. Kedua, ia membangunsikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihanpembelian yang cermat.

2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidak nyamanan(dissonance reducing buying behaviour), perilaku pembelianini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumenmenyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek.

3) Perilaku pembelian karena kebiasaan, perilaku pembelian yangmemiliki keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaanmerek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produkberdasarkan kebiasaan saja dan bukan keyakinan terhadapmerek.

4) Perilaku pembelian yang mencari variasi (variety seekingbuying behaviour), perilaku membeli ini memiliki keterlibatanrendah namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumenberperilaku dengan tujuan mencari keragaman atau sensasibukan kepuasan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan pengambilan

keputusan pembelian merupakan tahapan yang terpenting yang dilakukan oleh

usaha dagang di dalam menarik perhatian konsumen untuk membeli suatu produk

di perusahaannya.

38

4. Keputusan tentang penjualnya

5. Keputusan tentang jumlah produk

6. Keputusan tentang waktu pembelian

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung

jenis keputusan pembeliannya. Menurut Assael (2005:67), ada empat tahapan

perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu :

1) Perilaku pembelian yang rumit (complex buying behavior),perilaku pembelian yang rumit akan menimbulkan keterlibatanyang tinggi dengan menyadari adanya perbedaan yang kuatdiantara merek-merek yang ada, biasanya konsumen tidak tahuterlalu banyak tentang kategori produk sehingga harus belajaruntuk mengetahuinya. Proses pembelian yang rumit ini terdiriatas tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkankeyakinan tentang produk tersebut. Kedua, ia membangunsikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihanpembelian yang cermat.

2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidak nyamanan(dissonance reducing buying behaviour), perilaku pembelianini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumenmenyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek.

3) Perilaku pembelian karena kebiasaan, perilaku pembelian yangmemiliki keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaanmerek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produkberdasarkan kebiasaan saja dan bukan keyakinan terhadapmerek.

4) Perilaku pembelian yang mencari variasi (variety seekingbuying behaviour), perilaku membeli ini memiliki keterlibatanrendah namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumenberperilaku dengan tujuan mencari keragaman atau sensasibukan kepuasan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan pengambilan

keputusan pembelian merupakan tahapan yang terpenting yang dilakukan oleh

usaha dagang di dalam menarik perhatian konsumen untuk membeli suatu produk

di perusahaannya.

Page 52: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

39

2.2.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen pasti memiliki faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu menyakinkan konsumen untuk membeli sampai kepada

keinginan konsumen untuk membeli produk. Menurut Kotler (2005:34), faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu tingkah laku konsumen itu

sendiri adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

a. Faktor Budaya1) Budaya

Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggotamasyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2) SubbudayaSubbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yangberbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dansituasi yang umum.

3) Kelas sosialKelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif danberjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbaginilai, minat, dan perilaku yang sama.

b. Faktor Sosial1) Kelompok

Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yangberintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuanbersama.

2) KeluargaKeluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang palingpenting dalam masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.

3) Peran dan statusMaksudnya peran terdiri dari aktivitas yang diharapkandilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peranmembawa status yang mencerminkan pengpelayananan yangdiberikan oleh masyarakat.

c. Faktor Pribadi1) Usia dan tahap siklus hidup

Membeli juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga mengenaitahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuaikedewasaanya. Dari usia muda, usia pertengahan dan usiatua.

2) PekerjaanMaksudnya adalah pekerjaan seseorang mempengaruhibarang dan jasa yang mereka beli.

39

2.2.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen pasti memiliki faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu menyakinkan konsumen untuk membeli sampai kepada

keinginan konsumen untuk membeli produk. Menurut Kotler (2005:34), faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu tingkah laku konsumen itu

sendiri adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

a. Faktor Budaya1) Budaya

Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggotamasyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2) SubbudayaSubbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yangberbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dansituasi yang umum.

3) Kelas sosialKelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif danberjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbaginilai, minat, dan perilaku yang sama.

b. Faktor Sosial1) Kelompok

Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yangberintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuanbersama.

2) KeluargaKeluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang palingpenting dalam masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.

3) Peran dan statusMaksudnya peran terdiri dari aktivitas yang diharapkandilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peranmembawa status yang mencerminkan pengpelayananan yangdiberikan oleh masyarakat.

c. Faktor Pribadi1) Usia dan tahap siklus hidup

Membeli juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga mengenaitahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuaikedewasaanya. Dari usia muda, usia pertengahan dan usiatua.

2) PekerjaanMaksudnya adalah pekerjaan seseorang mempengaruhibarang dan jasa yang mereka beli.

39

2.2.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen pasti memiliki faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu menyakinkan konsumen untuk membeli sampai kepada

keinginan konsumen untuk membeli produk. Menurut Kotler (2005:34), faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu tingkah laku konsumen itu

sendiri adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

a. Faktor Budaya1) Budaya

Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggotamasyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2) SubbudayaSubbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yangberbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dansituasi yang umum.

3) Kelas sosialKelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif danberjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbaginilai, minat, dan perilaku yang sama.

b. Faktor Sosial1) Kelompok

Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yangberintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuanbersama.

2) KeluargaKeluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang palingpenting dalam masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.

3) Peran dan statusMaksudnya peran terdiri dari aktivitas yang diharapkandilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peranmembawa status yang mencerminkan pengpelayananan yangdiberikan oleh masyarakat.

c. Faktor Pribadi1) Usia dan tahap siklus hidup

Membeli juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga mengenaitahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuaikedewasaanya. Dari usia muda, usia pertengahan dan usiatua.

2) PekerjaanMaksudnya adalah pekerjaan seseorang mempengaruhibarang dan jasa yang mereka beli.

Page 53: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

40

3) Situasi ekonomiSituasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasaranproduk yang peka terhadap pendapatan mengamatikecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dantingkat minat.

4) Gaya hidupGaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang yangdiwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup yangdimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi,berbelanja, olahraga dan kegiatan sosial), minat (makanan,mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk)

5) Kepribadian dan konsep diri.Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristikpsikologi unik seseorang yang menyebabkan respon yangrelatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkunganorang itu sendiri.

d. Faktor Psikologis1) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat

yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan ataskebutuham tersebut.

2) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,mengatur, dan menginterprestasikan informasi untukmembentuk gambaran dunia yang berarti.

3) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilakuseseorang yang timbul dari pengalaman.

4) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikirandeskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yangrelative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atauide.

Menurut Kotler (2005:202), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen secara umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu :

1) Faktor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi : motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2) Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi : budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial dan kelompok referensi, serta keluarga.

Menurut Hadi (2007:123) terdapat 5 (lima) indikator yang mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yakni:

40

3) Situasi ekonomiSituasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasaranproduk yang peka terhadap pendapatan mengamatikecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dantingkat minat.

4) Gaya hidupGaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang yangdiwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup yangdimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi,berbelanja, olahraga dan kegiatan sosial), minat (makanan,mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk)

5) Kepribadian dan konsep diri.Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristikpsikologi unik seseorang yang menyebabkan respon yangrelatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkunganorang itu sendiri.

d. Faktor Psikologis1) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat

yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan ataskebutuham tersebut.

2) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,mengatur, dan menginterprestasikan informasi untukmembentuk gambaran dunia yang berarti.

3) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilakuseseorang yang timbul dari pengalaman.

4) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikirandeskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yangrelative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atauide.

Menurut Kotler (2005:202), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen secara umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu :

1) Faktor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi : motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2) Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi : budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial dan kelompok referensi, serta keluarga.

Menurut Hadi (2007:123) terdapat 5 (lima) indikator yang mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yakni:

40

3) Situasi ekonomiSituasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasaranproduk yang peka terhadap pendapatan mengamatikecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dantingkat minat.

4) Gaya hidupGaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang yangdiwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup yangdimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi,berbelanja, olahraga dan kegiatan sosial), minat (makanan,mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk)

5) Kepribadian dan konsep diri.Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristikpsikologi unik seseorang yang menyebabkan respon yangrelatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkunganorang itu sendiri.

d. Faktor Psikologis1) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat

yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan ataskebutuham tersebut.

2) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,mengatur, dan menginterprestasikan informasi untukmembentuk gambaran dunia yang berarti.

3) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilakuseseorang yang timbul dari pengalaman.

4) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikirandeskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yangrelative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atauide.

Menurut Kotler (2005:202), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen secara umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu :

1) Faktor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi : motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2) Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi : budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial dan kelompok referensi, serta keluarga.

Menurut Hadi (2007:123) terdapat 5 (lima) indikator yang mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yakni:

Page 54: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

41

1. Problem RecognitionMenganalisa keinginan dan kebutuhan.

2. SearchPencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainyauntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakandengan melakukan perbandingan sehingga memperolehbeberapa alternatif pembelian yang dapat dilakukan.

3. Alternative EvaluationMenetapkan tujuan pembelian dan menilai serta menyeleksiterhadap alternative pembelian berdasarkan tujuan pembelian.

4. ChoiceProses dalam pembelian yang nyata, artinya bahwa konsumenharus mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.

5. Out ComesApakah produk yang dipilih telah memuaskan konsumen ataumenjadikan ia ragu-ragu dari keputusan yang ia ambil. Disiniterjadi proses penilaian setelah pembelian.

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas jadi dapat ditarik kesimpulan

bahwa dalam pemasaran terdapat bauran pemasaran yang merupakan strategi bagi

pemasar untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya.

2.2.6.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Pembelian

Untuk menciptakan konsumen yang loyal diperlukan berbagai upaya mulai

dari promosi hingga investasi finansial. Aaker (2007:49) menyatakan terdapat

lima cara sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu

sebagai berikut:

1. Memperlakukan Hak PelangganPelanggan atau konsumen yang mempunyai hak untukdihormati dalam artian memperlakukan mereka sesuai dengankeinginannya dan kehendak mereka, agar tetap terpeliharaloyalitas maka perusahaan harus memperhatikan apa sajakeinginan dan harapan mereka terhadap kinerja produkperusahaan.

2. Tetap Dekat dengan PelangganKedekatan tersebut merupakan modal yang berharga karenaperusahaan akan mengetahui perubahan-perubahan darikeinginan konsumen.

3. Mengukur Kepuasan Pelanggan

41

1. Problem RecognitionMenganalisa keinginan dan kebutuhan.

2. SearchPencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainyauntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakandengan melakukan perbandingan sehingga memperolehbeberapa alternatif pembelian yang dapat dilakukan.

3. Alternative EvaluationMenetapkan tujuan pembelian dan menilai serta menyeleksiterhadap alternative pembelian berdasarkan tujuan pembelian.

4. ChoiceProses dalam pembelian yang nyata, artinya bahwa konsumenharus mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.

5. Out ComesApakah produk yang dipilih telah memuaskan konsumen ataumenjadikan ia ragu-ragu dari keputusan yang ia ambil. Disiniterjadi proses penilaian setelah pembelian.

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas jadi dapat ditarik kesimpulan

bahwa dalam pemasaran terdapat bauran pemasaran yang merupakan strategi bagi

pemasar untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya.

2.2.6.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Pembelian

Untuk menciptakan konsumen yang loyal diperlukan berbagai upaya mulai

dari promosi hingga investasi finansial. Aaker (2007:49) menyatakan terdapat

lima cara sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu

sebagai berikut:

1. Memperlakukan Hak PelangganPelanggan atau konsumen yang mempunyai hak untukdihormati dalam artian memperlakukan mereka sesuai dengankeinginannya dan kehendak mereka, agar tetap terpeliharaloyalitas maka perusahaan harus memperhatikan apa sajakeinginan dan harapan mereka terhadap kinerja produkperusahaan.

2. Tetap Dekat dengan PelangganKedekatan tersebut merupakan modal yang berharga karenaperusahaan akan mengetahui perubahan-perubahan darikeinginan konsumen.

3. Mengukur Kepuasan Pelanggan

41

1. Problem RecognitionMenganalisa keinginan dan kebutuhan.

2. SearchPencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainyauntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakandengan melakukan perbandingan sehingga memperolehbeberapa alternatif pembelian yang dapat dilakukan.

3. Alternative EvaluationMenetapkan tujuan pembelian dan menilai serta menyeleksiterhadap alternative pembelian berdasarkan tujuan pembelian.

4. ChoiceProses dalam pembelian yang nyata, artinya bahwa konsumenharus mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.

5. Out ComesApakah produk yang dipilih telah memuaskan konsumen ataumenjadikan ia ragu-ragu dari keputusan yang ia ambil. Disiniterjadi proses penilaian setelah pembelian.

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas jadi dapat ditarik kesimpulan

bahwa dalam pemasaran terdapat bauran pemasaran yang merupakan strategi bagi

pemasar untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya.

2.2.6.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Pembelian

Untuk menciptakan konsumen yang loyal diperlukan berbagai upaya mulai

dari promosi hingga investasi finansial. Aaker (2007:49) menyatakan terdapat

lima cara sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen, yaitu

sebagai berikut:

1. Memperlakukan Hak PelangganPelanggan atau konsumen yang mempunyai hak untukdihormati dalam artian memperlakukan mereka sesuai dengankeinginannya dan kehendak mereka, agar tetap terpeliharaloyalitas maka perusahaan harus memperhatikan apa sajakeinginan dan harapan mereka terhadap kinerja produkperusahaan.

2. Tetap Dekat dengan PelangganKedekatan tersebut merupakan modal yang berharga karenaperusahaan akan mengetahui perubahan-perubahan darikeinginan konsumen.

3. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Page 55: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

42

Hal tersebut sangat penting untuk dijadikan masukan yangberarti, dan harus dilaksanakan secara kontinu dan bertahappada setiap dekade untuk mengetahui sikap konsumen terutamamengenai loyalitas mereka.

4. Menciptakan Biaya-Biaya PeralihanAdapun yang termasuk dengan biaya peralihan antara lainberupa pemberian harga, serta potongan yang dinegoisasi yangmana harga yang telah ditetapkan dapat berkurang dengan caranegoisasi dengan pertimbangan khusus bagi para pelangganyang setia.

5. Memberikan EkstraDapat berupa hadiah-hadiah untuk para pelanggan sehinggamereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada akhirnyadapat mengikat mereka agar tetap loyal dan setia.

Sejumlah metode yang diadakan oleh perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan pelanggan (Kotler dan Keller, 2007:179) yaitu sebagai

berikut:

1. Sistem Keluhan dan SaranSetiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen (customeroriented) akan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnyabagi konsumen untuk menyampaikan pendapat, saran dankeluhan konsumen. Media yang bisa digunakan antara lainadalah kotak saran, guest comment.

2. Survei BerkalaSurvei berkala dapat menelusuri kepuasan pelanggan secaralangsung. Para responden juga dapat diberi pertanyaantambahan untuk mengukur maksud pembelian ulang danberkeinginan untuk merekomendasikan perusahaan dan merekkepada orang lain.

3. Memantau Angka Kehilangan PelangganPerusahaan dapat memantau angka kehilangan pelanggan danmengontak pelanggan yang telah berhenti membeli atau yangsudah beralih ke pemasok lain untuk mempelajari mengapa inibisa terjadi.

4. Pembelanja Siluman (Ghost Shopping)Perusahaan dapat memperkerjakan pembelanja siluman sebagaipembelanja potensial dan melaporkan tentang hal-hal kuat danlemah yang dialami dalam membeli produk perusahaan danproduk pesaing.

42

Hal tersebut sangat penting untuk dijadikan masukan yangberarti, dan harus dilaksanakan secara kontinu dan bertahappada setiap dekade untuk mengetahui sikap konsumen terutamamengenai loyalitas mereka.

4. Menciptakan Biaya-Biaya PeralihanAdapun yang termasuk dengan biaya peralihan antara lainberupa pemberian harga, serta potongan yang dinegoisasi yangmana harga yang telah ditetapkan dapat berkurang dengan caranegoisasi dengan pertimbangan khusus bagi para pelangganyang setia.

5. Memberikan EkstraDapat berupa hadiah-hadiah untuk para pelanggan sehinggamereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada akhirnyadapat mengikat mereka agar tetap loyal dan setia.

Sejumlah metode yang diadakan oleh perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan pelanggan (Kotler dan Keller, 2007:179) yaitu sebagai

berikut:

1. Sistem Keluhan dan SaranSetiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen (customeroriented) akan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnyabagi konsumen untuk menyampaikan pendapat, saran dankeluhan konsumen. Media yang bisa digunakan antara lainadalah kotak saran, guest comment.

2. Survei BerkalaSurvei berkala dapat menelusuri kepuasan pelanggan secaralangsung. Para responden juga dapat diberi pertanyaantambahan untuk mengukur maksud pembelian ulang danberkeinginan untuk merekomendasikan perusahaan dan merekkepada orang lain.

3. Memantau Angka Kehilangan PelangganPerusahaan dapat memantau angka kehilangan pelanggan danmengontak pelanggan yang telah berhenti membeli atau yangsudah beralih ke pemasok lain untuk mempelajari mengapa inibisa terjadi.

4. Pembelanja Siluman (Ghost Shopping)Perusahaan dapat memperkerjakan pembelanja siluman sebagaipembelanja potensial dan melaporkan tentang hal-hal kuat danlemah yang dialami dalam membeli produk perusahaan danproduk pesaing.

42

Hal tersebut sangat penting untuk dijadikan masukan yangberarti, dan harus dilaksanakan secara kontinu dan bertahappada setiap dekade untuk mengetahui sikap konsumen terutamamengenai loyalitas mereka.

4. Menciptakan Biaya-Biaya PeralihanAdapun yang termasuk dengan biaya peralihan antara lainberupa pemberian harga, serta potongan yang dinegoisasi yangmana harga yang telah ditetapkan dapat berkurang dengan caranegoisasi dengan pertimbangan khusus bagi para pelangganyang setia.

5. Memberikan EkstraDapat berupa hadiah-hadiah untuk para pelanggan sehinggamereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada akhirnyadapat mengikat mereka agar tetap loyal dan setia.

Sejumlah metode yang diadakan oleh perusahaan sebagai dasar

pengambilan keputusan pelanggan (Kotler dan Keller, 2007:179) yaitu sebagai

berikut:

1. Sistem Keluhan dan SaranSetiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen (customeroriented) akan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnyabagi konsumen untuk menyampaikan pendapat, saran dankeluhan konsumen. Media yang bisa digunakan antara lainadalah kotak saran, guest comment.

2. Survei BerkalaSurvei berkala dapat menelusuri kepuasan pelanggan secaralangsung. Para responden juga dapat diberi pertanyaantambahan untuk mengukur maksud pembelian ulang danberkeinginan untuk merekomendasikan perusahaan dan merekkepada orang lain.

3. Memantau Angka Kehilangan PelangganPerusahaan dapat memantau angka kehilangan pelanggan danmengontak pelanggan yang telah berhenti membeli atau yangsudah beralih ke pemasok lain untuk mempelajari mengapa inibisa terjadi.

4. Pembelanja Siluman (Ghost Shopping)Perusahaan dapat memperkerjakan pembelanja siluman sebagaipembelanja potensial dan melaporkan tentang hal-hal kuat danlemah yang dialami dalam membeli produk perusahaan danproduk pesaing.

Page 56: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

43

Menurut Kotler (2005:252) ada lima proses/dasar-dasar yang dilalui oleh

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, yaitu:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses keputusan pembelian

berdasarkan lima tahap tersebut dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler (2005:252)

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar

pengambilan keputusan pembelian konsumen berdasarkan persepsi atau kesan

pembeli pada saat melakukan transaksi pembelian terhadap penjual.

2.2.6.4 Manfaat Penilaian Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa manfaat,

dalam melakukan keputusan pembelian konsumen akan mencari suatu informasi

yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh seorang konsumen.

Menurut Suharno (2010:96) manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan

pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh

konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya

kesadaran atas kebutuhan dan keinginan.

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

PerilakuPasca

Pembelian

43

Menurut Kotler (2005:252) ada lima proses/dasar-dasar yang dilalui oleh

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, yaitu:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses keputusan pembelian

berdasarkan lima tahap tersebut dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler (2005:252)

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar

pengambilan keputusan pembelian konsumen berdasarkan persepsi atau kesan

pembeli pada saat melakukan transaksi pembelian terhadap penjual.

2.2.6.4 Manfaat Penilaian Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa manfaat,

dalam melakukan keputusan pembelian konsumen akan mencari suatu informasi

yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh seorang konsumen.

Menurut Suharno (2010:96) manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan

pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh

konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya

kesadaran atas kebutuhan dan keinginan.

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

PerilakuPasca

Pembelian

43

Menurut Kotler (2005:252) ada lima proses/dasar-dasar yang dilalui oleh

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, yaitu:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses keputusan pembelian

berdasarkan lima tahap tersebut dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler (2005:252)

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar

pengambilan keputusan pembelian konsumen berdasarkan persepsi atau kesan

pembeli pada saat melakukan transaksi pembelian terhadap penjual.

2.2.6.4 Manfaat Penilaian Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa manfaat,

dalam melakukan keputusan pembelian konsumen akan mencari suatu informasi

yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh seorang konsumen.

Menurut Suharno (2010:96) manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan

pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh

konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya

kesadaran atas kebutuhan dan keinginan.

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

PerilakuPasca

Pembelian

Page 57: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

44

Sedangkan keputusan pembelian menurut Kotler yang diterjemahkan oleh

Teguh dan Rusly (2002:204) yaitu “Manfaat penilaian pengambilan keputusan

pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan

tindakan pembelian”. Menurut Mowen yang dikutip oleh Sutrisna (2003:11)

mengatakan bahwa “Manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

merupakan tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi

oleh kepentingan personal yang ditimbulkan dari stimulus”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

penilaian pangambilan keputusan pembelian konsumen adalah serangkaian proses

atau tahapan yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian.

2.3 Indikator Variabel Penelitian

2.3.1 Indikator Citra Toko

Banyak orang membentuk kesan toko sebelum memasuki atau hanya

setelah memasuki toko tersebut. Keller (2008:51) menjelaskan bahwa di dalam

benak konsumen terdapat semua hal yang berhubungan dengan citra toko, berikut beberapa

indikatornya yaitu: pemikiran, perasaan, pengalaman, kesan, persepsi, keyakinan, dan

sikap-sikap suatu produk atau jasa.

Sedangkan menurut Mohammad (2010:61), ada 3 indikator citra toko

yaitu:

1. Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasiyang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yangmembuat suatu barang/jasa. Citra pembuat meliputi:popularitas, kreadibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakaiitu sendiri/penggunanya.

2. User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakansuatu barang dan jasa. Meliputi: pemakai itu sendiri, sertastatus sosialnya.

44

Sedangkan keputusan pembelian menurut Kotler yang diterjemahkan oleh

Teguh dan Rusly (2002:204) yaitu “Manfaat penilaian pengambilan keputusan

pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan

tindakan pembelian”. Menurut Mowen yang dikutip oleh Sutrisna (2003:11)

mengatakan bahwa “Manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

merupakan tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi

oleh kepentingan personal yang ditimbulkan dari stimulus”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

penilaian pangambilan keputusan pembelian konsumen adalah serangkaian proses

atau tahapan yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian.

2.3 Indikator Variabel Penelitian

2.3.1 Indikator Citra Toko

Banyak orang membentuk kesan toko sebelum memasuki atau hanya

setelah memasuki toko tersebut. Keller (2008:51) menjelaskan bahwa di dalam

benak konsumen terdapat semua hal yang berhubungan dengan citra toko, berikut beberapa

indikatornya yaitu: pemikiran, perasaan, pengalaman, kesan, persepsi, keyakinan, dan

sikap-sikap suatu produk atau jasa.

Sedangkan menurut Mohammad (2010:61), ada 3 indikator citra toko

yaitu:

1. Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasiyang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yangmembuat suatu barang/jasa. Citra pembuat meliputi:popularitas, kreadibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakaiitu sendiri/penggunanya.

2. User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakansuatu barang dan jasa. Meliputi: pemakai itu sendiri, sertastatus sosialnya.

44

Sedangkan keputusan pembelian menurut Kotler yang diterjemahkan oleh

Teguh dan Rusly (2002:204) yaitu “Manfaat penilaian pengambilan keputusan

pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan

tindakan pembelian”. Menurut Mowen yang dikutip oleh Sutrisna (2003:11)

mengatakan bahwa “Manfaat penilaian pengambilan keputusan pembelian

merupakan tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi

oleh kepentingan personal yang ditimbulkan dari stimulus”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

penilaian pangambilan keputusan pembelian konsumen adalah serangkaian proses

atau tahapan yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian.

2.3 Indikator Variabel Penelitian

2.3.1 Indikator Citra Toko

Banyak orang membentuk kesan toko sebelum memasuki atau hanya

setelah memasuki toko tersebut. Keller (2008:51) menjelaskan bahwa di dalam

benak konsumen terdapat semua hal yang berhubungan dengan citra toko, berikut beberapa

indikatornya yaitu: pemikiran, perasaan, pengalaman, kesan, persepsi, keyakinan, dan

sikap-sikap suatu produk atau jasa.

Sedangkan menurut Mohammad (2010:61), ada 3 indikator citra toko

yaitu:

1. Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasiyang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yangmembuat suatu barang/jasa. Citra pembuat meliputi:popularitas, kreadibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakaiitu sendiri/penggunanya.

2. User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakansuatu barang dan jasa. Meliputi: pemakai itu sendiri, sertastatus sosialnya.

Page 58: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

45

3. Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.Meliputi: atribut dari produk, manfaat bagi konsumen sertajaminan.

Menurut Kotler (2012:261) ada beberapa indikator yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk

2. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

3. Persepsi konsumen terhadap ukuran

4. Persepsi konsumen terhadap daya tahan

5. Persepsi konsumen terhadap warna produk

6. Persepsi konsumen terhadap harga

7. Persepsi konsumen terhadap lokasi

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator citra toko adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan persepsi atau

tanggapan konsumen terhadap toko tertentu seperti persepsi konsumen terhadap

pengenalan produk, kualitas produk, ukuran, daya tahan, warna produk, harga dan

lokasi toko.

2.3.2 Indikator Pelayanan

Pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan

supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Menurut

Tjiptono dan Candra (2012:77), indikator pelayanan yang mempengaruhi harapan

pelanggan terdiri dari tiga standar yaitu:

1. Will Expectation, yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi ataudiperkirakan konsumen akan menerimanya, berdasarkan semuainformasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat

45

3. Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.Meliputi: atribut dari produk, manfaat bagi konsumen sertajaminan.

Menurut Kotler (2012:261) ada beberapa indikator yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk

2. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

3. Persepsi konsumen terhadap ukuran

4. Persepsi konsumen terhadap daya tahan

5. Persepsi konsumen terhadap warna produk

6. Persepsi konsumen terhadap harga

7. Persepsi konsumen terhadap lokasi

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator citra toko adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan persepsi atau

tanggapan konsumen terhadap toko tertentu seperti persepsi konsumen terhadap

pengenalan produk, kualitas produk, ukuran, daya tahan, warna produk, harga dan

lokasi toko.

2.3.2 Indikator Pelayanan

Pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan

supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Menurut

Tjiptono dan Candra (2012:77), indikator pelayanan yang mempengaruhi harapan

pelanggan terdiri dari tiga standar yaitu:

1. Will Expectation, yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi ataudiperkirakan konsumen akan menerimanya, berdasarkan semuainformasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat

45

3. Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yangdipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.Meliputi: atribut dari produk, manfaat bagi konsumen sertajaminan.

Menurut Kotler (2012:261) ada beberapa indikator yang mempengaruhi

citra toko, yaitu:

1. Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk

2. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

3. Persepsi konsumen terhadap ukuran

4. Persepsi konsumen terhadap daya tahan

5. Persepsi konsumen terhadap warna produk

6. Persepsi konsumen terhadap harga

7. Persepsi konsumen terhadap lokasi

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator citra toko adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan persepsi atau

tanggapan konsumen terhadap toko tertentu seperti persepsi konsumen terhadap

pengenalan produk, kualitas produk, ukuran, daya tahan, warna produk, harga dan

lokasi toko.

2.3.2 Indikator Pelayanan

Pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan

supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Menurut

Tjiptono dan Candra (2012:77), indikator pelayanan yang mempengaruhi harapan

pelanggan terdiri dari tiga standar yaitu:

1. Will Expectation, yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi ataudiperkirakan konsumen akan menerimanya, berdasarkan semuainformasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat

Page 59: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

46

harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumensewaktu menilai kualitas layanan.

2. Should Expectation, yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudahsepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apayang seharusnya diterima jauh lebih besar daripada apa yangdiperkirakan bakal diterima.

3. Ideal Expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaikyang diharapkan dapat diterima konsumen.

Sedangkan menurut Umar (2003:8), mengemukakan lima faktor dalam

menentukan pelayanan sebagai berikut:

1. Kehandalan (Realibility), kemampuan perusahaan untukmemberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secaraakurat dan terpercaya.

2. Daya Tanggap (Responsivenesess), kesigapan karyawan untukbersedia membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dantepat kepada pelanggan dan dengan penyampaian informasiyang jelas.

3. Jaminan (Assurance), pengetahuan koresponden dankemampuan para karyawan perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya pada pelanggan kepada perusahaan.

4. Empati (Emphaty), perhatian, komunikasi yang baik danpemahaman dan kebutuhan individu pelanggan.

5. Bukti Fisik (Tangibles), kemampuan suatu perusahaan dalammenunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal meliputipenampilan fisik seperti gedung, perawatan, desain ruangandan penampilan karyawan.

Menurut Tjiptono (2003:15) riset dan literatur manajemen jasa

mengungkap bahwa jasa/layanan memiliki empat karateristik unik yang

membedakannya dari barang dan berdampak pada strategi mengelola dan

memasarkannya. Keempat karateristik utama tersebut yaitu:

a. IntangibilityJasa/layanan berbeda secara signifikan dengan barang fisik. Bilabarang merupakan suatu obyek, alat, material, atau benda yangbisa dilihat, disentuh atau dirasa dengan panca indera, makajasa/ layanan justru merupakan perbuatan, tindakan,pengalaman, proses, kinerja, atau usaha sifatnya abstrak.

b. Heterogeneity/Variability/Inconsistency

46

harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumensewaktu menilai kualitas layanan.

2. Should Expectation, yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudahsepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apayang seharusnya diterima jauh lebih besar daripada apa yangdiperkirakan bakal diterima.

3. Ideal Expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaikyang diharapkan dapat diterima konsumen.

Sedangkan menurut Umar (2003:8), mengemukakan lima faktor dalam

menentukan pelayanan sebagai berikut:

1. Kehandalan (Realibility), kemampuan perusahaan untukmemberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secaraakurat dan terpercaya.

2. Daya Tanggap (Responsivenesess), kesigapan karyawan untukbersedia membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dantepat kepada pelanggan dan dengan penyampaian informasiyang jelas.

3. Jaminan (Assurance), pengetahuan koresponden dankemampuan para karyawan perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya pada pelanggan kepada perusahaan.

4. Empati (Emphaty), perhatian, komunikasi yang baik danpemahaman dan kebutuhan individu pelanggan.

5. Bukti Fisik (Tangibles), kemampuan suatu perusahaan dalammenunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal meliputipenampilan fisik seperti gedung, perawatan, desain ruangandan penampilan karyawan.

Menurut Tjiptono (2003:15) riset dan literatur manajemen jasa

mengungkap bahwa jasa/layanan memiliki empat karateristik unik yang

membedakannya dari barang dan berdampak pada strategi mengelola dan

memasarkannya. Keempat karateristik utama tersebut yaitu:

a. IntangibilityJasa/layanan berbeda secara signifikan dengan barang fisik. Bilabarang merupakan suatu obyek, alat, material, atau benda yangbisa dilihat, disentuh atau dirasa dengan panca indera, makajasa/ layanan justru merupakan perbuatan, tindakan,pengalaman, proses, kinerja, atau usaha sifatnya abstrak.

b. Heterogeneity/Variability/Inconsistency

46

harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumensewaktu menilai kualitas layanan.

2. Should Expectation, yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudahsepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apayang seharusnya diterima jauh lebih besar daripada apa yangdiperkirakan bakal diterima.

3. Ideal Expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaikyang diharapkan dapat diterima konsumen.

Sedangkan menurut Umar (2003:8), mengemukakan lima faktor dalam

menentukan pelayanan sebagai berikut:

1. Kehandalan (Realibility), kemampuan perusahaan untukmemberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secaraakurat dan terpercaya.

2. Daya Tanggap (Responsivenesess), kesigapan karyawan untukbersedia membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dantepat kepada pelanggan dan dengan penyampaian informasiyang jelas.

3. Jaminan (Assurance), pengetahuan koresponden dankemampuan para karyawan perusahaan untuk menumbuhkanrasa percaya pada pelanggan kepada perusahaan.

4. Empati (Emphaty), perhatian, komunikasi yang baik danpemahaman dan kebutuhan individu pelanggan.

5. Bukti Fisik (Tangibles), kemampuan suatu perusahaan dalammenunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal meliputipenampilan fisik seperti gedung, perawatan, desain ruangandan penampilan karyawan.

Menurut Tjiptono (2003:15) riset dan literatur manajemen jasa

mengungkap bahwa jasa/layanan memiliki empat karateristik unik yang

membedakannya dari barang dan berdampak pada strategi mengelola dan

memasarkannya. Keempat karateristik utama tersebut yaitu:

a. IntangibilityJasa/layanan berbeda secara signifikan dengan barang fisik. Bilabarang merupakan suatu obyek, alat, material, atau benda yangbisa dilihat, disentuh atau dirasa dengan panca indera, makajasa/ layanan justru merupakan perbuatan, tindakan,pengalaman, proses, kinerja, atau usaha sifatnya abstrak.

b. Heterogeneity/Variability/Inconsistency

Page 60: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

47

Layanan bersifat sangat variabel atau heterogen karenamerupakan non-standardized output, artinta bentuk, kualitas danjenisnya sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa, kapan,dan dimana layanan tersebut dihasilkan.

c. InseparabilityBarang biasanya diproduksi tersebut terdahulu, kemudian dijual,baru dikonsumsi; sedangkan jasa umumnya dijual terlebihdahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktudan tempat yang sama.

d. PerishabilityBerarti bahwa jasa/layanan adalah komoditas yang tidak tahanlama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang diwaktudatang,dijual kembali, atau dikembalikan.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator

pelayanan merupakan keberhasilan dalam pemasaran produk sangat ditentukan

oleh pelayanan yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya.

2.3.3 Indikator Keputusan Pembelian

Indikator keputusan pembelian merupakan faktor yang menentukan sikap

konsumen di dalam mengambil keputusan pembelian yaitu melalui informasi

produk yang diambil dari perusahaan. Menurut Akbar (2011:26), indikator

keputusan pembelian terdiri atas 4 (empat), yaitu:

1. Yakin dalam membeli merupakan keputusan mutlak yang harusdiambil didalam pengambilan keputusan pembelian.

2. Mencari informasi lebih lanjut merupakan bagaimana carakonsumen mencari tahu informasi suatu produk secara lengkap.

3. Merencanakan pembelian merupakan perencanaan yang harusdilakukan sebelum melakukan pembelian.

4. Sesuai keinginan merupakan hal sangat penting dilakukan sesuaidengan selera atau keinginan sendiri.

Menurut Simamora (2001:17) bahwa ada 4 (empat) indikator keputusan

pembelian, yaitu:

1. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying Behavior)Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan tinggidalam pembelian. Perilaku ini menyingkapkan adanyaperbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada.

47

Layanan bersifat sangat variabel atau heterogen karenamerupakan non-standardized output, artinta bentuk, kualitas danjenisnya sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa, kapan,dan dimana layanan tersebut dihasilkan.

c. InseparabilityBarang biasanya diproduksi tersebut terdahulu, kemudian dijual,baru dikonsumsi; sedangkan jasa umumnya dijual terlebihdahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktudan tempat yang sama.

d. PerishabilityBerarti bahwa jasa/layanan adalah komoditas yang tidak tahanlama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang diwaktudatang,dijual kembali, atau dikembalikan.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator

pelayanan merupakan keberhasilan dalam pemasaran produk sangat ditentukan

oleh pelayanan yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya.

2.3.3 Indikator Keputusan Pembelian

Indikator keputusan pembelian merupakan faktor yang menentukan sikap

konsumen di dalam mengambil keputusan pembelian yaitu melalui informasi

produk yang diambil dari perusahaan. Menurut Akbar (2011:26), indikator

keputusan pembelian terdiri atas 4 (empat), yaitu:

1. Yakin dalam membeli merupakan keputusan mutlak yang harusdiambil didalam pengambilan keputusan pembelian.

2. Mencari informasi lebih lanjut merupakan bagaimana carakonsumen mencari tahu informasi suatu produk secara lengkap.

3. Merencanakan pembelian merupakan perencanaan yang harusdilakukan sebelum melakukan pembelian.

4. Sesuai keinginan merupakan hal sangat penting dilakukan sesuaidengan selera atau keinginan sendiri.

Menurut Simamora (2001:17) bahwa ada 4 (empat) indikator keputusan

pembelian, yaitu:

1. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying Behavior)Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan tinggidalam pembelian. Perilaku ini menyingkapkan adanyaperbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada.

47

Layanan bersifat sangat variabel atau heterogen karenamerupakan non-standardized output, artinta bentuk, kualitas danjenisnya sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa, kapan,dan dimana layanan tersebut dihasilkan.

c. InseparabilityBarang biasanya diproduksi tersebut terdahulu, kemudian dijual,baru dikonsumsi; sedangkan jasa umumnya dijual terlebihdahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktudan tempat yang sama.

d. PerishabilityBerarti bahwa jasa/layanan adalah komoditas yang tidak tahanlama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang diwaktudatang,dijual kembali, atau dikembalikan.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator

pelayanan merupakan keberhasilan dalam pemasaran produk sangat ditentukan

oleh pelayanan yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya.

2.3.3 Indikator Keputusan Pembelian

Indikator keputusan pembelian merupakan faktor yang menentukan sikap

konsumen di dalam mengambil keputusan pembelian yaitu melalui informasi

produk yang diambil dari perusahaan. Menurut Akbar (2011:26), indikator

keputusan pembelian terdiri atas 4 (empat), yaitu:

1. Yakin dalam membeli merupakan keputusan mutlak yang harusdiambil didalam pengambilan keputusan pembelian.

2. Mencari informasi lebih lanjut merupakan bagaimana carakonsumen mencari tahu informasi suatu produk secara lengkap.

3. Merencanakan pembelian merupakan perencanaan yang harusdilakukan sebelum melakukan pembelian.

4. Sesuai keinginan merupakan hal sangat penting dilakukan sesuaidengan selera atau keinginan sendiri.

Menurut Simamora (2001:17) bahwa ada 4 (empat) indikator keputusan

pembelian, yaitu:

1. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying Behavior)Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan tinggidalam pembelian. Perilaku ini menyingkapkan adanyaperbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada.

Page 61: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

48

Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapatmencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televise, pakaian,jam tangan, computer pribadi, dan lain-lain.Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategoriproduk dan harus belajar untuk mengetahuinya, sehinggapemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasikepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya,tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.

2. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokkan (HaitualBuying Behavior)Perilaku membeli mempunyai keterlibatan yang tinggi dankonsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagaimerek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produkyang mahal, tidak sering dialakukan, beresiko, dan membelisecara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat.Contoh, karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembelibiasanya mempunyai respon terhadap pelayanan atau yangmemberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikaninformasi yang mempengaruhi keputusan pembeliannya.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual BuyingBehavior)Pada umumnya konsumen membeli suatu produk berdasarkankebiasaan, bukan berdasarkan merek. Konsumen memilihproduk secara berulang bukan merek produk, tetapi karenakonsumen sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeliproduk, konsumen tidak mengevaluasi kembali mengapa merekamembeli produk tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi padaproduk gula, garam, air mineral dalam kemasan, dan lain-lain.Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dankonsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yangmelibatkan situasi atau emosi personal melalui iklan.

4. Perilaku membeli yang mencari keragaman (Variety SeekingBuying Behavior)Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masihterdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilakudengan tujuan mencari keragaman sesuatu produk yangdipasarkan dan bukan kepuasan terhadap Citra Toko tersebut.Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yangmutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat melakukanstrategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok ataudengan Citra Toko yang dapat mengingatkan konsumen akanproduknya. Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanyaterjadi pada produk-produk yang sering dibeli, pelayanannyamurah dan konsumen sering mencoba merek - merek baru.

48

Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapatmencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televise, pakaian,jam tangan, computer pribadi, dan lain-lain.Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategoriproduk dan harus belajar untuk mengetahuinya, sehinggapemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasikepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya,tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.

2. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokkan (HaitualBuying Behavior)Perilaku membeli mempunyai keterlibatan yang tinggi dankonsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagaimerek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produkyang mahal, tidak sering dialakukan, beresiko, dan membelisecara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat.Contoh, karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembelibiasanya mempunyai respon terhadap pelayanan atau yangmemberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikaninformasi yang mempengaruhi keputusan pembeliannya.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual BuyingBehavior)Pada umumnya konsumen membeli suatu produk berdasarkankebiasaan, bukan berdasarkan merek. Konsumen memilihproduk secara berulang bukan merek produk, tetapi karenakonsumen sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeliproduk, konsumen tidak mengevaluasi kembali mengapa merekamembeli produk tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi padaproduk gula, garam, air mineral dalam kemasan, dan lain-lain.Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dankonsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yangmelibatkan situasi atau emosi personal melalui iklan.

4. Perilaku membeli yang mencari keragaman (Variety SeekingBuying Behavior)Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masihterdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilakudengan tujuan mencari keragaman sesuatu produk yangdipasarkan dan bukan kepuasan terhadap Citra Toko tersebut.Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yangmutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat melakukanstrategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok ataudengan Citra Toko yang dapat mengingatkan konsumen akanproduknya. Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanyaterjadi pada produk-produk yang sering dibeli, pelayanannyamurah dan konsumen sering mencoba merek - merek baru.

48

Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapatmencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televise, pakaian,jam tangan, computer pribadi, dan lain-lain.Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategoriproduk dan harus belajar untuk mengetahuinya, sehinggapemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasikepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya,tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.

2. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokkan (HaitualBuying Behavior)Perilaku membeli mempunyai keterlibatan yang tinggi dankonsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagaimerek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produkyang mahal, tidak sering dialakukan, beresiko, dan membelisecara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat.Contoh, karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembelibiasanya mempunyai respon terhadap pelayanan atau yangmemberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikaninformasi yang mempengaruhi keputusan pembeliannya.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual BuyingBehavior)Pada umumnya konsumen membeli suatu produk berdasarkankebiasaan, bukan berdasarkan merek. Konsumen memilihproduk secara berulang bukan merek produk, tetapi karenakonsumen sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeliproduk, konsumen tidak mengevaluasi kembali mengapa merekamembeli produk tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi padaproduk gula, garam, air mineral dalam kemasan, dan lain-lain.Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dankonsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yangmelibatkan situasi atau emosi personal melalui iklan.

4. Perilaku membeli yang mencari keragaman (Variety SeekingBuying Behavior)Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masihterdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilakudengan tujuan mencari keragaman sesuatu produk yangdipasarkan dan bukan kepuasan terhadap Citra Toko tersebut.Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yangmutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat melakukanstrategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok ataudengan Citra Toko yang dapat mengingatkan konsumen akanproduknya. Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanyaterjadi pada produk-produk yang sering dibeli, pelayanannyamurah dan konsumen sering mencoba merek - merek baru.

Page 62: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

49

Menurut Kotler (2005:202), indikator keputusan pembelian konsumen

secara umum ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Factor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi: motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2. Factor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi: budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial, dan kelompok referensi, serta keluarga.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa indikator keputusan

pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses

pemenuhan kebutuhan akan barang maupun jasa.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, private

brand, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat. Hasil penelitian antara

keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial variabel tidak

sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko, private brand,

dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas pelayanan tidak

dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan citra toko tidak

dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra toko dan kualitas pelayanan

49

Menurut Kotler (2005:202), indikator keputusan pembelian konsumen

secara umum ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Factor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi: motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2. Factor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi: budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial, dan kelompok referensi, serta keluarga.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa indikator keputusan

pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses

pemenuhan kebutuhan akan barang maupun jasa.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, private

brand, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat. Hasil penelitian antara

keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial variabel tidak

sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko, private brand,

dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas pelayanan tidak

dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan citra toko tidak

dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra toko dan kualitas pelayanan

49

Menurut Kotler (2005:202), indikator keputusan pembelian konsumen

secara umum ada faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Factor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiriyang meliputi: motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadianserta konsep diri.

2. Factor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar dirikonsumen yang meliputi: budaya dan sub budaya, kelas sosial,kelompok sosial, dan kelompok referensi, serta keluarga.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa indikator keputusan

pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses

pemenuhan kebutuhan akan barang maupun jasa.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, private

brand, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat. Hasil penelitian antara

keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial variabel tidak

sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko, private brand,

dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas pelayanan tidak

dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan citra toko tidak

dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra toko dan kualitas pelayanan

Page 63: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

50

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan private brand

tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2 sebesar 29,2%, Giant dengan

R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7% dan Superindo dengan R2

sebesar 52,1%.

Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2009) dengan juudl “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu faktor-faktor citra toko terdiri dari

lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan

konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (physical facilities) secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia

Medan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rukhamai (2013) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada

Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta Malang Jawa Timur)”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap

keputusan pembelian pada konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta

Malang Jawa Timur . Secara parsial, variabel yang berpengaruh signifikan adalah

harga, promosi, pelayanan penjual, dan merek terkenal sedangkan variabel yang

50

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan private brand

tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2 sebesar 29,2%, Giant dengan

R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7% dan Superindo dengan R2

sebesar 52,1%.

Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2009) dengan juudl “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu faktor-faktor citra toko terdiri dari

lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan

konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (physical facilities) secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia

Medan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rukhamai (2013) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada

Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta Malang Jawa Timur)”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap

keputusan pembelian pada konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta

Malang Jawa Timur . Secara parsial, variabel yang berpengaruh signifikan adalah

harga, promosi, pelayanan penjual, dan merek terkenal sedangkan variabel yang

50

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan private brand

tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2 sebesar 29,2%, Giant dengan

R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7% dan Superindo dengan R2

sebesar 52,1%.

Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2009) dengan juudl “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian

konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu faktor-faktor citra toko terdiri dari

lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan

konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (physical facilities) secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia

Medan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rukhamai (2013) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada

Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta Malang Jawa Timur)”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap

keputusan pembelian pada konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno Hatta

Malang Jawa Timur . Secara parsial, variabel yang berpengaruh signifikan adalah

harga, promosi, pelayanan penjual, dan merek terkenal sedangkan variabel yang

Page 64: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

51

tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas barang dagangan, keanekaragaman,

iklan, kenyamanan berbelanja, letak yang strategis, fasilitas toko, dan atmosfer

toko. Hasil R2 sebesar 0,533 atau 53,3% sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh

variabel lain. Variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel harga.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Minimarket Alfamart

Kamal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

citra toko terhadap keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Alfamart

Kamal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan

terdapat pengaruh antara dimensi citra toko yang terdiri dari: lokasi toko, produk,

harga, pelayanan konsumen, promosi, fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian

pada Minimarket Alfamart Kamal.

Penelitian yang dilakukan oleh Irwanty (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko dan Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek dan Minat Pembelian

Pada Private Label Brands (PLB) (Studi Kasus: Value Plus Hypermart

Jabodetabek)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh citra toko dan kualitas pelayanan terhadap citra merek dan minat

pembelian pada Private Label Brands (PLB) di Value Plus Hypermart

Jabodetabek. Hasil persamaan regresi berganda untuk konstruk PLB adalah PLB

= 0.45*SI + 0.55*SQ. Pada persamaan tersebut, konstruk SI memiliki t value

sebesar 4,44, nilai absolute 4,44 > 1,96. Hasil tersebut menyatakan bahwa citra

toko signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap citra PLB.

51

tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas barang dagangan, keanekaragaman,

iklan, kenyamanan berbelanja, letak yang strategis, fasilitas toko, dan atmosfer

toko. Hasil R2 sebesar 0,533 atau 53,3% sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh

variabel lain. Variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel harga.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Minimarket Alfamart

Kamal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

citra toko terhadap keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Alfamart

Kamal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan

terdapat pengaruh antara dimensi citra toko yang terdiri dari: lokasi toko, produk,

harga, pelayanan konsumen, promosi, fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian

pada Minimarket Alfamart Kamal.

Penelitian yang dilakukan oleh Irwanty (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko dan Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek dan Minat Pembelian

Pada Private Label Brands (PLB) (Studi Kasus: Value Plus Hypermart

Jabodetabek)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh citra toko dan kualitas pelayanan terhadap citra merek dan minat

pembelian pada Private Label Brands (PLB) di Value Plus Hypermart

Jabodetabek. Hasil persamaan regresi berganda untuk konstruk PLB adalah PLB

= 0.45*SI + 0.55*SQ. Pada persamaan tersebut, konstruk SI memiliki t value

sebesar 4,44, nilai absolute 4,44 > 1,96. Hasil tersebut menyatakan bahwa citra

toko signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap citra PLB.

51

tidak berpengaruh signifikan adalah kualitas barang dagangan, keanekaragaman,

iklan, kenyamanan berbelanja, letak yang strategis, fasilitas toko, dan atmosfer

toko. Hasil R2 sebesar 0,533 atau 53,3% sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh

variabel lain. Variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel harga.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Minimarket Alfamart

Kamal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

citra toko terhadap keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Alfamart

Kamal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan

terdapat pengaruh antara dimensi citra toko yang terdiri dari: lokasi toko, produk,

harga, pelayanan konsumen, promosi, fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian

pada Minimarket Alfamart Kamal.

Penelitian yang dilakukan oleh Irwanty (2013) dengan judul “Pengaruh

Citra Toko dan Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek dan Minat Pembelian

Pada Private Label Brands (PLB) (Studi Kasus: Value Plus Hypermart

Jabodetabek)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh citra toko dan kualitas pelayanan terhadap citra merek dan minat

pembelian pada Private Label Brands (PLB) di Value Plus Hypermart

Jabodetabek. Hasil persamaan regresi berganda untuk konstruk PLB adalah PLB

= 0.45*SI + 0.55*SQ. Pada persamaan tersebut, konstruk SI memiliki t value

sebesar 4,44, nilai absolute 4,44 > 1,96. Hasil tersebut menyatakan bahwa citra

toko signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap citra PLB.

Page 65: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

52

Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2015) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko

Murah-Meriah di kota Palembang)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

Toko Murah-Meriah di kota Palembang. Berdasarkan hasil uji F atau simultan

citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan

nilai F 44.60. berdasarkan uji t atau parsial variabel yang paling berpengaruh

terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga dengan nilai t sebesar 4,631.

Penelitian yang dilakukan oleh Bulele (2016) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko, Kualitas Pelayanan dan Ketersediaan Produk Terhadap

Kepuitusan Pembelian Di Toko Buku Gramedia Manado”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, kualitas pelayanan dan

ketersediaan produk terhadap kepuitusan pembelian di Toko Buku Gramedia

Manado. Hasil uji t hitung untuk variabel citra toko sebesar 1,289 dengan tingkat

signifikan 0,201, X2 sebesar 6,666 dengan tingkat signifikan 0,000 dan X3

sebesar 0,367 dengan tingkat signifikan sebesar 0,307 sedangkan hasil F hitung

sebesar 15,512. Hasil R2 sebesar 0,326 atau 32,6 % dan sisanya 67,4 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil uji tersebut membuktikan bahwa citra toko,

kualitas pelayanan dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

2.5 Kerangka Berpikir

Pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian sangatlah penting

karena dengan citra toko yang positif maka dapat menjadi tolak ukur penilaian

bagi konsumen. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian sangatlah

52

Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2015) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko

Murah-Meriah di kota Palembang)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

Toko Murah-Meriah di kota Palembang. Berdasarkan hasil uji F atau simultan

citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan

nilai F 44.60. berdasarkan uji t atau parsial variabel yang paling berpengaruh

terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga dengan nilai t sebesar 4,631.

Penelitian yang dilakukan oleh Bulele (2016) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko, Kualitas Pelayanan dan Ketersediaan Produk Terhadap

Kepuitusan Pembelian Di Toko Buku Gramedia Manado”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, kualitas pelayanan dan

ketersediaan produk terhadap kepuitusan pembelian di Toko Buku Gramedia

Manado. Hasil uji t hitung untuk variabel citra toko sebesar 1,289 dengan tingkat

signifikan 0,201, X2 sebesar 6,666 dengan tingkat signifikan 0,000 dan X3

sebesar 0,367 dengan tingkat signifikan sebesar 0,307 sedangkan hasil F hitung

sebesar 15,512. Hasil R2 sebesar 0,326 atau 32,6 % dan sisanya 67,4 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil uji tersebut membuktikan bahwa citra toko,

kualitas pelayanan dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

2.5 Kerangka Berpikir

Pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian sangatlah penting

karena dengan citra toko yang positif maka dapat menjadi tolak ukur penilaian

bagi konsumen. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian sangatlah

52

Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2015) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko

Murah-Meriah di kota Palembang)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada

Toko Murah-Meriah di kota Palembang. Berdasarkan hasil uji F atau simultan

citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan

nilai F 44.60. berdasarkan uji t atau parsial variabel yang paling berpengaruh

terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga dengan nilai t sebesar 4,631.

Penelitian yang dilakukan oleh Bulele (2016) dengan judul “Analisis

Pengaruh Citra Toko, Kualitas Pelayanan dan Ketersediaan Produk Terhadap

Kepuitusan Pembelian Di Toko Buku Gramedia Manado”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra toko, kualitas pelayanan dan

ketersediaan produk terhadap kepuitusan pembelian di Toko Buku Gramedia

Manado. Hasil uji t hitung untuk variabel citra toko sebesar 1,289 dengan tingkat

signifikan 0,201, X2 sebesar 6,666 dengan tingkat signifikan 0,000 dan X3

sebesar 0,367 dengan tingkat signifikan sebesar 0,307 sedangkan hasil F hitung

sebesar 15,512. Hasil R2 sebesar 0,326 atau 32,6 % dan sisanya 67,4 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil uji tersebut membuktikan bahwa citra toko,

kualitas pelayanan dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

2.5 Kerangka Berpikir

Pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian sangatlah penting

karena dengan citra toko yang positif maka dapat menjadi tolak ukur penilaian

bagi konsumen. Pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian sangatlah

Page 66: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

53

penting karena dasarnya pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian dari

konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan

yang diberikan perusahaan atau pedagang kepada konsumen. Citra toko dan

pelayanan merupakan bauran pemasaran paling penting yang dievaluasi oleh

konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran pelayanan tersebut

dalam pembentukan sikap konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan

pembelian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa citra toko dan pelayanan dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

Untuk mengetahui secara ilmiah maka peneliti melakukan penelitian

dengan kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Sumber: Olahan Penulis (2017)

Keterangan:

Citra Toko : Variabel Bebas (X1)

Pelayanan : Variabel Bebas (X2)

Keputusan Pembelian : Variabel Terikat (Y)

2.6 Hipotesis Penelitian

X 1(Citra Toko)

Y(Keputusan Pembelian)

X 2(Pelayanan)

53

penting karena dasarnya pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian dari

konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan

yang diberikan perusahaan atau pedagang kepada konsumen. Citra toko dan

pelayanan merupakan bauran pemasaran paling penting yang dievaluasi oleh

konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran pelayanan tersebut

dalam pembentukan sikap konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan

pembelian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa citra toko dan pelayanan dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

Untuk mengetahui secara ilmiah maka peneliti melakukan penelitian

dengan kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Sumber: Olahan Penulis (2017)

Keterangan:

Citra Toko : Variabel Bebas (X1)

Pelayanan : Variabel Bebas (X2)

Keputusan Pembelian : Variabel Terikat (Y)

2.6 Hipotesis Penelitian

X 1(Citra Toko)

Y(Keputusan Pembelian)

X 2(Pelayanan)

53

penting karena dasarnya pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian dari

konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan

yang diberikan perusahaan atau pedagang kepada konsumen. Citra toko dan

pelayanan merupakan bauran pemasaran paling penting yang dievaluasi oleh

konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran pelayanan tersebut

dalam pembentukan sikap konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan

pembelian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa citra toko dan pelayanan dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

Untuk mengetahui secara ilmiah maka peneliti melakukan penelitian

dengan kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Sumber: Olahan Penulis (2017)

Keterangan:

Citra Toko : Variabel Bebas (X1)

Pelayanan : Variabel Bebas (X2)

Keputusan Pembelian : Variabel Terikat (Y)

2.6 Hipotesis Penelitian

X 1(Citra Toko)

Y(Keputusan Pembelian)

X 2(Pelayanan)

Page 67: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

54

Hipotesis penelitian merupakan jawaban yang sifatnya sementara yang

kebenarannya dicari melalui penelitian ilmiah. Maka yang menjadi hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Diduga ada pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Diduga ada pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Diduga ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

54

Hipotesis penelitian merupakan jawaban yang sifatnya sementara yang

kebenarannya dicari melalui penelitian ilmiah. Maka yang menjadi hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Diduga ada pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Diduga ada pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Diduga ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

54

Hipotesis penelitian merupakan jawaban yang sifatnya sementara yang

kebenarannya dicari melalui penelitian ilmiah. Maka yang menjadi hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Diduga ada pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Diduga ada pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3. Diduga ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian

pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Page 68: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Karakteristik yang peneliti tetapkan di dalam penelitian ini adalah berdasarkan

jenis kelamin dan usia. Populasi dalam penelitian ini menilai karakteristik yaitu

konsumen yang berkunjung untuk membeli di UD. Finder Lolowau berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 17 s/d 50 tahun karena konsumen

yang berumur tersebut sudah dapat memahami maksud atau isi kuesioner (angket)

yang peneliti berikan sehingga dapat dijadikan sebagai objek atau sumber data.

Populasi dalam penelitian ini adalah 720 konsumen UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Karakteristik yang peneliti tetapkan di dalam penelitian ini adalah berdasarkan

jenis kelamin dan usia. Populasi dalam penelitian ini menilai karakteristik yaitu

konsumen yang berkunjung untuk membeli di UD. Finder Lolowau berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 17 s/d 50 tahun karena konsumen

yang berumur tersebut sudah dapat memahami maksud atau isi kuesioner (angket)

yang peneliti berikan sehingga dapat dijadikan sebagai objek atau sumber data.

Populasi dalam penelitian ini adalah 720 konsumen UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Karakteristik yang peneliti tetapkan di dalam penelitian ini adalah berdasarkan

jenis kelamin dan usia. Populasi dalam penelitian ini menilai karakteristik yaitu

konsumen yang berkunjung untuk membeli di UD. Finder Lolowau berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 17 s/d 50 tahun karena konsumen

yang berumur tersebut sudah dapat memahami maksud atau isi kuesioner (angket)

yang peneliti berikan sehingga dapat dijadikan sebagai objek atau sumber data.

Populasi dalam penelitian ini adalah 720 konsumen UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

Page 69: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

56

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi dalam

penelitian ini tidak terbatas maka sampel yang digunakan dengan cara non

probability sampling metode yang digunakan di penelitian ini yaitu accidental

sampling yang menurut Sugiyono (2012:126) adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan. Artinya, siapa saja pihak konsumen yang membeli di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti maka dapat dijadikan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai

obyek atau sumber data.

Peneliti melakukan penelitian selama 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu

selama 1 (satu) bulan mulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 wib setiap kali melakukan

penelitian. Populasi yang bertemu dengan peneliti selama melakukan observasi

selama 1 (satu) bulan yaitu 6 hari x 4 minggu x 30 orang adalah 720 konsumen.

Sampel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus Slovin

(dalam Umar, 2000:47), yaitu:

2Ne1Nn

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir atau diinginkan (dalam penelitian ini digunakan 10%)

n =

56

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi dalam

penelitian ini tidak terbatas maka sampel yang digunakan dengan cara non

probability sampling metode yang digunakan di penelitian ini yaitu accidental

sampling yang menurut Sugiyono (2012:126) adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan. Artinya, siapa saja pihak konsumen yang membeli di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti maka dapat dijadikan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai

obyek atau sumber data.

Peneliti melakukan penelitian selama 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu

selama 1 (satu) bulan mulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 wib setiap kali melakukan

penelitian. Populasi yang bertemu dengan peneliti selama melakukan observasi

selama 1 (satu) bulan yaitu 6 hari x 4 minggu x 30 orang adalah 720 konsumen.

Sampel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus Slovin

(dalam Umar, 2000:47), yaitu:

2Ne1Nn

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir atau diinginkan (dalam penelitian ini digunakan 10%)

n =

56

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi dalam

penelitian ini tidak terbatas maka sampel yang digunakan dengan cara non

probability sampling metode yang digunakan di penelitian ini yaitu accidental

sampling yang menurut Sugiyono (2012:126) adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan. Artinya, siapa saja pihak konsumen yang membeli di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti maka dapat dijadikan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai

obyek atau sumber data.

Peneliti melakukan penelitian selama 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu

selama 1 (satu) bulan mulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 wib setiap kali melakukan

penelitian. Populasi yang bertemu dengan peneliti selama melakukan observasi

selama 1 (satu) bulan yaitu 6 hari x 4 minggu x 30 orang adalah 720 konsumen.

Sampel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus Slovin

(dalam Umar, 2000:47), yaitu:

2Ne1Nn

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolerir atau diinginkan (dalam penelitian ini digunakan 10%)

n =

Page 70: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

57

n = ( , )n = 87,8; dibulatkan menjadi 88 orang.

Berdasarkan hasil perhitungan penarikan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 88 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

57

n = ( , )n = 87,8; dibulatkan menjadi 88 orang.

Berdasarkan hasil perhitungan penarikan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 88 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

57

n = ( , )n = 87,8; dibulatkan menjadi 88 orang.

Berdasarkan hasil perhitungan penarikan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 88 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

Page 71: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

58

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap lokasi 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4

Product Image (citra produk) 5,6

Persepsi konsumen terhadap pengenalan

produk7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

58

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap lokasi 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4

Product Image (citra produk) 5,6

Persepsi konsumen terhadap pengenalan

produk7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

58

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap lokasi 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4

Product Image (citra produk) 5,6

Persepsi konsumen terhadap pengenalan

produk7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

Page 72: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

59

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

KeputusanPembelian

Factor Intern 21,22,13Factor Ekstern 24,25Mencari informasi 26Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan(Habitual Buying Behavior) 27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman(Variety Seeking Buying Behavior) 29,30

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

59

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

KeputusanPembelian

Factor Intern 21,22,13Factor Ekstern 24,25Mencari informasi 26Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan(Habitual Buying Behavior) 27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman(Variety Seeking Buying Behavior) 29,30

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

59

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

KeputusanPembelian

Factor Intern 21,22,13Factor Ekstern 24,25Mencari informasi 26Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan(Habitual Buying Behavior) 27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman(Variety Seeking Buying Behavior) 29,30

Sumber : Olahan Peneliti (2017)

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Finder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

Page 73: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

60

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

60

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

60

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

Page 74: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

61

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X

61

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X

61

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X

Page 75: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

62

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bias.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

62

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bias.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

62

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bias.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

Page 76: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

63

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

63

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

63

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

Page 77: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

64

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

64

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

64

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

Page 78: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

65

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

a. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

b. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

65

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

a. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

b. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

65

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

a. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

b. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

Page 79: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

66

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

66

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

66

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

Page 80: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

67

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

67

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

67

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

Page 81: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

68

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

68

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

68

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

Page 82: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

69

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen UD. Vinder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat mengunakan sampel

yang dari populasi itu.

69

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen UD. Vinder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat mengunakan sampel

yang dari populasi itu.

69

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif yang bersifat

asosiatif untuk mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan

menyeleksi dan menggambarkan variabel penelitian, antara lain dengan melihat

standar deviasi dan variannya, arahnya adalah membuat taksiran yang akurat

mengenai karakteristik keseluruhan populasi sehingga dimungkinkan tercapainya

deskripsi dari masing-masing variabel (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen UD. Vinder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat mengunakan sampel

yang dari populasi itu.

Page 83: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

70

Dalam penelitian ini, jumlah populasinya tidak diketahui, sehingga

penentuan sampel dari populasi menggunakan teori dari Suhartanto (2014:254),

dengan rumus sebagai berikut.

E = Zл ( л)

n = л (1 − л)

n = (0,50) (1-0,50) (( , ), )

n = 96,04; dibulatkan menjadi 96 orang

Dimana :

n = ukuran sampel

Z = nilai standar normal yang sesuai dengan tingkat keyakinan yang diharapkan

л = proporsi populasi

E = nilai maximum error yang dijinkan

Berdasarkan hasil perhitungan penentuan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 96 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

70

Dalam penelitian ini, jumlah populasinya tidak diketahui, sehingga

penentuan sampel dari populasi menggunakan teori dari Suhartanto (2014:254),

dengan rumus sebagai berikut.

E = Zл ( л)

n = л (1 − л)

n = (0,50) (1-0,50) (( , ), )

n = 96,04; dibulatkan menjadi 96 orang

Dimana :

n = ukuran sampel

Z = nilai standar normal yang sesuai dengan tingkat keyakinan yang diharapkan

л = proporsi populasi

E = nilai maximum error yang dijinkan

Berdasarkan hasil perhitungan penentuan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 96 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

70

Dalam penelitian ini, jumlah populasinya tidak diketahui, sehingga

penentuan sampel dari populasi menggunakan teori dari Suhartanto (2014:254),

dengan rumus sebagai berikut.

E = Zл ( л)

n = л (1 − л)

n = (0,50) (1-0,50) (( , ), )

n = 96,04; dibulatkan menjadi 96 orang

Dimana :

n = ukuran sampel

Z = nilai standar normal yang sesuai dengan tingkat keyakinan yang diharapkan

л = proporsi populasi

E = nilai maximum error yang dijinkan

Berdasarkan hasil perhitungan penentuan sampel di atas, maka jumlah

sampel penelitian ini adalah 96 orang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional pada dasarnya adalah petunjuk bagaimana caranya

mengukur suatu variabel yang akan di pelajari agar dapat memberikan keterangan

dan penjelasan. Sehingga dengan pengukuran ini dapat di ketahui indikator apa

saja yang melekat dan berhubungan dalam variabel-variabel sebagai pendukung

untuk analisa ke dalam variabel tersebut.

Page 84: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

71

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4Product Image (citra produk) 5,6Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

71

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4Product Image (citra produk) 5,6Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

71

3.3.1 Citra Toko (X1)

Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan citra yang baik di mata

konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu toko akan mempunyai pengaruh

yang penting bagi kesuksesan toko tersebut, akan tetapi menciptakan sebuah citra

yang baik di mata konsumen merupakan tugas yang tidak mudah, karena pada

hakikatnya citra merupakan bayangan atau gambaran.

Tabel 3.1

Indikator Instrumen Citra Toko (X1)

Variabel Indikator Nomor Angket

Citra Toko

Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 1,2

User Image (citra pemakai) 3,4Product Image (citra produk) 5,6Persepsi konsumen terhadap pengenalanproduk 7,8

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk 9,10

3.3.2 Pelayanan (X2)

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih

dahulu mengidentifikasi pelanggan tentang pelayanan yang dibutuhkan dan

diinginkannya, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan.

Page 85: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

72

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

Keputusan

Pembelian

Factor Intern 21,22,13

Factor Ekstern 24,25

Mencari informasi 26

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

(Habitual Buying Behavior)27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman

(Variety Seeking Buying Behavior)29,30

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

72

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

Keputusan

Pembelian

Factor Intern 21,22,13

Factor Ekstern 24,25

Mencari informasi 26

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

(Habitual Buying Behavior)27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman

(Variety Seeking Buying Behavior)29,30

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

72

Tabel 3.2

Indikator Instrumen Pelayanan (X2)

Variabel Indikator Nomor Angket

Pelayanan

Will Expectation 11,12,13Should Expectation 14,15Ideal Expectation 16,17Kehandalan (Realibility) 18,19Daya Tanggap (Responsivenesess) 20

3.3.3 Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan

jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera

disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk

pembelian selanjutnya.

Tabel 3.3

Indikator Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Indikator Nomor Angket

Keputusan

Pembelian

Factor Intern 21,22,13

Factor Ekstern 24,25

Mencari informasi 26

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

(Habitual Buying Behavior)27,28

Perilaku membeli yang mencari keragaman

(Variety Seeking Buying Behavior)29,30

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data p rimer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau

pertama. Data primer ini dapat diperoleh dari narasumber yaitu konsumen. Sumber

Page 86: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

73

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Vinder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Vinder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

73

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Vinder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Vinder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

73

Nilai (Skor) Kategori1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2 Tidak Setuju (TS)

3 Ragu-ragu (RR)4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Sumber: Sugiono (2015:71)

data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak UD. Vinder

Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kuesioner, teknik pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden yang dalam hal ini

adalah konsumen UD. Vinder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Sugiyono (2015:71) mengatakan bahwa, Skala Likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok

tentang fenomena sosial. Berdasarkan teori diatas, maka skala pengukuran

variabel dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban,

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Tingkat Jawaban Kuesioner

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda

untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Alat analisis data yang digunakan ialah program IBM

SPSS 15.0 For Windows Evalution Version (Statistical Product and Service

Page 87: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

74

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

74

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

74

Solutions), yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data

statistik secara cepat dan tepat menjadi output yang dikehendaki peneliti. Analisis

dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pernyataan

(kuesioner tertutup) yang telah diajukan dan diisi oleh responden dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena penelitian

ini menggunakan 2 variabel bebas (Citra Toko dan pelayanan) dan 1 variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Analisis regresi berganda merupakan teknik

analisis statistik untuk menjelaskan keterkaitan variabel terikat dengan variabel

bebas. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 +β2X2+ e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Koefisien konstanta

β1,β2, = Koefisien variabel bebas

X1 = Citra Toko

X2 = Pelayanan

e = Error

Nilai koefisien regresi dan konstanta dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Gujarati, 2007:95):

β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²

Page 88: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

75

β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bisa.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

75

β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bisa.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

75

β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²Keterangan:Y = Nilai rata-rata YX = Nilai rata-rata XX = Nilai rata-rata Xβ = Konstanta

β β = Koefisien regresi yang diprediksikan

y = Selisih nilai Y dengan nilai Yx = Selisih nilai X1 dengan nilai Xx = Selisih nilai X2 dengan nilai X3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data dengan melakukan validitas

dan reliabilitas atas kuesioner yang digunakan. Suatu instrumen pengumpulan

data harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga data yang diperoleh

dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang bisa.

1. Uji Validitas

Untuk mendapat data yang valid dan reliabel, maka instrumen penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan

reliabel dan selanjutnya dilakukan uji validitas untuk memastikan instrumen

penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Pengujian validitas

Page 89: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

76

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

76

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

76

kuesioner digunakan rumus statistika koefisien korelasi produk moment dari

Suliyanto (2008:123) dengan rumus sebagai berikut:

r = Σ Σ Σ( Σ (Σ ) )( Σ (Σ ) )Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah Pengamatan

X = Skor setiap item

∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X

∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur yang digunakan

apabila di uji secara berulang-ulang. Dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha

dari Umar (2009:170) dengan rumus sebagai berikut:r = 1 − Σ

Keterangan:r = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaans = deviasi standar total

Σs = jumlah deviasi standar butir

Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian

tiap butir, kemudian dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari Umar

(2009:172) yakni:

Page 90: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

77

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

77

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

77

s =Σ (Σ )

Keterangan:s = Deviasi standar

n = Jumlah responden

x = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik merupakan pengujian yang mutlak dilakukan peneliti

setelah mampu menemukan model empirik terbaik dalam penelitian. Uji Asumsi

Klasik sering disebut uji diagnostik atau uji orde II. Uji Asumsi Klasik disebut

sebagai uji diagnostik karena setiap penelitian yang menggunakan pendekatan

metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares) penelitian tersebut harus

memenuhi prinsip-prinsip dalam asumsi klasik.

Pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas,

Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008:221) uji normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang telah distandardisasi berdistribusi normal atau

tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai

residual terstandardisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan melalui

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika hasil Kolmogorov-

Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi

dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai

Page 91: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

78

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

c. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

d. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

78

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

c. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

d. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

78

signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Metode

lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandardisasi

berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Suliyanto (2008:234) multikolinearitas berarti terjadi korelasi

linear yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) dan TOL

(Tolerance) dengan formula yang digunakan:

VIF = 1TOL dan TOL = (1 − R²)Dimana:

VIF = Variance Inflation Factor

TOL = Tolerance

R2 = Koefisien determinasi

Deteksi adanya tidaknya multikolineariaritas menggunakan kriteria

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:56):

c. Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau mempunyai nilai TOL mendekati 1, maka

dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas.

d. Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0.05, maka tidak

terdapat masalah kolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang

tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

Page 92: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

79

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

4. Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto (2008:267-270) uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut runtut waktu (time series) atau ruang (cross section). Rumus

yang digunakan adalah Durbin-Watson:

DW = ∑( )∑Keterangan:

DW : Nilai Durbin Watson

e : Nilai residual

et-1 : Nilai residual satu periode sebelumnya

Kriteria pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:270):

Tabel 3.5

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson

DW Kesimpulan<1 Ada autokorelasi1,1- 1,54 Tanpa Kesimpulan1,55 - 2,46 Tidak ada autokorelasi2,46 - 2,90 Tanpa Kesimpulan

79

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

4. Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto (2008:267-270) uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut runtut waktu (time series) atau ruang (cross section). Rumus

yang digunakan adalah Durbin-Watson:

DW = ∑( )∑Keterangan:

DW : Nilai Durbin Watson

e : Nilai residual

et-1 : Nilai residual satu periode sebelumnya

Kriteria pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:270):

Tabel 3.5

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson

DW Kesimpulan<1 Ada autokorelasi1,1- 1,54 Tanpa Kesimpulan1,55 - 2,46 Tidak ada autokorelasi2,46 - 2,90 Tanpa Kesimpulan

79

dapat dilakukan dengan mengamati scater plot dimana sumbu horizontal

menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai

residual kuadrat. Jika scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut

menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas dan jika scater plot menyebar

secara acak, maka menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas

(Suliyanto, 2008:243).

4. Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto (2008:267-270) uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut runtut waktu (time series) atau ruang (cross section). Rumus

yang digunakan adalah Durbin-Watson:

DW = ∑( )∑Keterangan:

DW : Nilai Durbin Watson

e : Nilai residual

et-1 : Nilai residual satu periode sebelumnya

Kriteria pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson

sebagai berikut (Suliyanto, 2008:270):

Tabel 3.5

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson

DW Kesimpulan<1 Ada autokorelasi1,1- 1,54 Tanpa Kesimpulan1,55 - 2,46 Tidak ada autokorelasi2,46 - 2,90 Tanpa Kesimpulan

Page 93: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

80

> 2,90 Ada autokorelasiSumber: Suliyanto (2008:270)

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

80

> 2,90 Ada autokorelasiSumber: Suliyanto (2008:270)

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

80

> 2,90 Ada autokorelasiSumber: Suliyanto (2008:270)

3.8 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk menguji Citra Toko dan pelayanan terhadap Keputusan

Pembelian. Dari hasil regresi dapat diketahui pengaruh Citra Toko dan pelayanan

terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar

pengaruhnya. Untuk itu bentuk pengujian yang digunakan adalah Uji t, Uji F dan

Koefisien Determinasi (Uji ).

1. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Suliyanto (2008:192) uji t digunakan untuk menguji pengaruh

secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya, apakah memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel terikatnya atau tidak. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah (Gujarati, 2007:140):

t = β − βS (β )Dimana:

t = Nilai thitung

β = Konstanta

= Koefisien regresiS = Kesalahan baku koefisien regresi

Page 94: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

81

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

81

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

81

Menurut Gujarati (2007:66) langkah-langkah pengujian yang dilakukan

adalah:

a. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05.

b. Membandingkan thitung dengan ttabel.

Jika thitung < ttabel, maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Sebalikya jika thitung > ttabel, maka variabel

bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F menjelaskan seberapa besar signifikansi variabel independen (x)

mampu menjelaskan variabel dependen (y).

Fhitung dapat dihitung dengan rumus (Usman, 2006:245) :

)1()1(

2

2

RmmnRFhitung

Keterangan:

F tabel = F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut)

dk pembilang = m

dk penyebut = n-m-1

Kriteria uji F adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

Ha : Ada pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau sebaliknya Fhitung > Ftabel, maka Ha

diterima.

Page 95: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

82

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

82

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

82

3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Suliyanto (2008:192) menyatakan semakin tinggi koefisien determinasi

maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi

perubahan pada variabel tergantungnya. Untuk menghitung koefisien determinasi

digunakan rumus:

R² = 1 − Σ(Y − Ŷ)²Σ(Y − Ȳ)²

Dimana:

R² = Koefisien determinasi

Σ(Y − Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y prediksi

Σ(Y − Ῡ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata

Page 96: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

83

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UD. Finder Lolowau sudah berdiri sejak bulan Oktober tahun 2009, yang

didirikan oleh IRENE GULO yang merupakan usaha dagang milik keluarga yang

berbadan izin usaha dengan Nomor : 503/140/KPMP/2016. UD. Finder yang

bertempat di Desa Lolomoyo Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan

merupakan usaha dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder

termasuk pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah

sembako, pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan

keberagaman jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat

leluasa di dalam memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk,

UD. Finder menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan.

Dalam meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman

dengan menggunakan angkutan barang milik UD. Finder. Strategi pemasaran UD.

Finder memang cukup baik tetapi dengan banyaknya usaha dagang pesaing yang

berkompetisi juga pada bidang yang sama, sehingga memaksa UD. Finder harus

tekun dan gigih di dalam menjual barang dagangannya.

UD. Finder membuka usahanya dengan modal sendiri dengan total

kekayaan Rp. 20.000.000,-. Kesulitan yang dialami oleh UD. Finder terdapat pada

kurangnya pembeli yang ingin membeli barang kebutuhan sehari-hari. Tetapi,

solusi yang diambil oleh UD. Finder ialah membeli berbagai jenis barang dari

Produsen dalam jumlah yang sedikit karena takut barang dagangan tersebut tidak

83

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UD. Finder Lolowau sudah berdiri sejak bulan Oktober tahun 2009, yang

didirikan oleh IRENE GULO yang merupakan usaha dagang milik keluarga yang

berbadan izin usaha dengan Nomor : 503/140/KPMP/2016. UD. Finder yang

bertempat di Desa Lolomoyo Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan

merupakan usaha dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder

termasuk pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah

sembako, pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan

keberagaman jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat

leluasa di dalam memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk,

UD. Finder menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan.

Dalam meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman

dengan menggunakan angkutan barang milik UD. Finder. Strategi pemasaran UD.

Finder memang cukup baik tetapi dengan banyaknya usaha dagang pesaing yang

berkompetisi juga pada bidang yang sama, sehingga memaksa UD. Finder harus

tekun dan gigih di dalam menjual barang dagangannya.

UD. Finder membuka usahanya dengan modal sendiri dengan total

kekayaan Rp. 20.000.000,-. Kesulitan yang dialami oleh UD. Finder terdapat pada

kurangnya pembeli yang ingin membeli barang kebutuhan sehari-hari. Tetapi,

solusi yang diambil oleh UD. Finder ialah membeli berbagai jenis barang dari

Produsen dalam jumlah yang sedikit karena takut barang dagangan tersebut tidak

83

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UD. Finder Lolowau sudah berdiri sejak bulan Oktober tahun 2009, yang

didirikan oleh IRENE GULO yang merupakan usaha dagang milik keluarga yang

berbadan izin usaha dengan Nomor : 503/140/KPMP/2016. UD. Finder yang

bertempat di Desa Lolomoyo Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan

merupakan usaha dagang yang menjual barang-barang kelontong dan UD. Finder

termasuk pedagang grosiran. Barang-barang kelontong yang dimaksud adalah

sembako, pakaian, rokok, perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Dengan

keberagaman jenis produk yang dijual oleh UD. Finder maka konsumen dapat

leluasa di dalam memilih produk yang diinginkan. Dalam upaya menjual produk,

UD. Finder menjual secara langsung melalui pembelian di Toko dan pemesanan.

Dalam meningkatkan pelayanan, UD. Finder menawarkan jasa pengiriman

dengan menggunakan angkutan barang milik UD. Finder. Strategi pemasaran UD.

Finder memang cukup baik tetapi dengan banyaknya usaha dagang pesaing yang

berkompetisi juga pada bidang yang sama, sehingga memaksa UD. Finder harus

tekun dan gigih di dalam menjual barang dagangannya.

UD. Finder membuka usahanya dengan modal sendiri dengan total

kekayaan Rp. 20.000.000,-. Kesulitan yang dialami oleh UD. Finder terdapat pada

kurangnya pembeli yang ingin membeli barang kebutuhan sehari-hari. Tetapi,

solusi yang diambil oleh UD. Finder ialah membeli berbagai jenis barang dari

Produsen dalam jumlah yang sedikit karena takut barang dagangan tersebut tidak

Page 97: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

84

laku terjual. UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan merencanakan kegiatan

dengan membuat visi dan misi. Visi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

yaitu “Menjadi Usaha Dagang yang Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan

Masyarakat dan Segala Harapan Konsumen, serta Mampu Bersaing secara Lokal”.

Sedangkan misi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yaitu memberikan

kepuasan konsumen dengan cara memberikan produk yang berkualitas terbaik dan

memberikan pelayanan yang ramah.

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat asosiatif dengan metode penelitian deskriptif untuk mengkaji populasi

yang besar maupunyang kecil dengan menyeleksi dan menggambarkan variabel

penelitian, antara lain dengan melihat standar deviasi dan variannya, arahnya

adalah membuat taksiran yang akurat mengenai karakteristik keseluruhan populasi

sehingga dimungkinkan tercapainya deskripsi dari masing-masing variabel.

Penelitian ini menghubungkan antara 2 (dua) variabel bebas yaitu Citra

Toko dan Pelayanan dengan 1 (satu) variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Masing-masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator dibuat butir

pernyataan (instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk

variabel Citra Toko dan variabel Pelayanan masing-masing sebanyak 10 item

pernyataan dan untuk variabel Keputusan Pembelian sebanyak 10 item dengan

responden sebanyak 88 orang konsumen pada UD. Finder Lolowau Kabupaten

Nias Selatan.

Dalam mendeskripsikan setiap variabel penelitian adalah dengan membuat

skala penilaian. Perhitungan mengenai skala penilaian adalah dengan mengalikan

84

laku terjual. UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan merencanakan kegiatan

dengan membuat visi dan misi. Visi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

yaitu “Menjadi Usaha Dagang yang Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan

Masyarakat dan Segala Harapan Konsumen, serta Mampu Bersaing secara Lokal”.

Sedangkan misi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yaitu memberikan

kepuasan konsumen dengan cara memberikan produk yang berkualitas terbaik dan

memberikan pelayanan yang ramah.

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat asosiatif dengan metode penelitian deskriptif untuk mengkaji populasi

yang besar maupunyang kecil dengan menyeleksi dan menggambarkan variabel

penelitian, antara lain dengan melihat standar deviasi dan variannya, arahnya

adalah membuat taksiran yang akurat mengenai karakteristik keseluruhan populasi

sehingga dimungkinkan tercapainya deskripsi dari masing-masing variabel.

Penelitian ini menghubungkan antara 2 (dua) variabel bebas yaitu Citra

Toko dan Pelayanan dengan 1 (satu) variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Masing-masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator dibuat butir

pernyataan (instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk

variabel Citra Toko dan variabel Pelayanan masing-masing sebanyak 10 item

pernyataan dan untuk variabel Keputusan Pembelian sebanyak 10 item dengan

responden sebanyak 88 orang konsumen pada UD. Finder Lolowau Kabupaten

Nias Selatan.

Dalam mendeskripsikan setiap variabel penelitian adalah dengan membuat

skala penilaian. Perhitungan mengenai skala penilaian adalah dengan mengalikan

84

laku terjual. UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan merencanakan kegiatan

dengan membuat visi dan misi. Visi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan

yaitu “Menjadi Usaha Dagang yang Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan

Masyarakat dan Segala Harapan Konsumen, serta Mampu Bersaing secara Lokal”.

Sedangkan misi UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan yaitu memberikan

kepuasan konsumen dengan cara memberikan produk yang berkualitas terbaik dan

memberikan pelayanan yang ramah.

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat asosiatif dengan metode penelitian deskriptif untuk mengkaji populasi

yang besar maupunyang kecil dengan menyeleksi dan menggambarkan variabel

penelitian, antara lain dengan melihat standar deviasi dan variannya, arahnya

adalah membuat taksiran yang akurat mengenai karakteristik keseluruhan populasi

sehingga dimungkinkan tercapainya deskripsi dari masing-masing variabel.

Penelitian ini menghubungkan antara 2 (dua) variabel bebas yaitu Citra

Toko dan Pelayanan dengan 1 (satu) variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Masing-masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator dibuat butir

pernyataan (instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk

variabel Citra Toko dan variabel Pelayanan masing-masing sebanyak 10 item

pernyataan dan untuk variabel Keputusan Pembelian sebanyak 10 item dengan

responden sebanyak 88 orang konsumen pada UD. Finder Lolowau Kabupaten

Nias Selatan.

Dalam mendeskripsikan setiap variabel penelitian adalah dengan membuat

skala penilaian. Perhitungan mengenai skala penilaian adalah dengan mengalikan

Page 98: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

85

seluruh frekuensi data dengan nilai bobot. Selanjutnya dapat dibuatkan skala

penilaian untuk masing-masing pernyataan dengan terlebih dahulu berdasarkan

skala likert. Untuk mendeskripsikan rata-rata hitung, standar deviasi serta nilai

kemiringan (skewness) dan nilai kepuncakan (kurtosis) masing-masing variabel

penelitian yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) 15.0 Windows Evaluation Version

dengan hasilnya sebagai berikut:

1. Deskriptif Variabel Citra Toko (X1)

Tabel 4.1

Deskriptif Variabel Citra Toko

Statistics

Citra TokoN Valid 88

Missing 0Mean 43.4432Median 41.0000Std. Deviation 4.40443Variance 19.399Skewness .670Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.441Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 40.0000

50 41.000075 49.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Citra Toko (X1) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

85

seluruh frekuensi data dengan nilai bobot. Selanjutnya dapat dibuatkan skala

penilaian untuk masing-masing pernyataan dengan terlebih dahulu berdasarkan

skala likert. Untuk mendeskripsikan rata-rata hitung, standar deviasi serta nilai

kemiringan (skewness) dan nilai kepuncakan (kurtosis) masing-masing variabel

penelitian yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) 15.0 Windows Evaluation Version

dengan hasilnya sebagai berikut:

1. Deskriptif Variabel Citra Toko (X1)

Tabel 4.1

Deskriptif Variabel Citra Toko

Statistics

Citra TokoN Valid 88

Missing 0Mean 43.4432Median 41.0000Std. Deviation 4.40443Variance 19.399Skewness .670Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.441Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 40.0000

50 41.000075 49.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Citra Toko (X1) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

85

seluruh frekuensi data dengan nilai bobot. Selanjutnya dapat dibuatkan skala

penilaian untuk masing-masing pernyataan dengan terlebih dahulu berdasarkan

skala likert. Untuk mendeskripsikan rata-rata hitung, standar deviasi serta nilai

kemiringan (skewness) dan nilai kepuncakan (kurtosis) masing-masing variabel

penelitian yakni dengan menggunakan alat bantu perangka lunak Program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) 15.0 Windows Evaluation Version

dengan hasilnya sebagai berikut:

1. Deskriptif Variabel Citra Toko (X1)

Tabel 4.1

Deskriptif Variabel Citra Toko

Statistics

Citra TokoN Valid 88

Missing 0Mean 43.4432Median 41.0000Std. Deviation 4.40443Variance 19.399Skewness .670Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.441Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 40.0000

50 41.000075 49.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Citra Toko (X1) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

Page 99: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

86

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

43.4432 dengan nilai median diperoleh sebesar 41.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 41.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 49.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.40443.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar 0.670 dengan standar

error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah menceng ke

kanan Sk > 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.441 dengan standar error 0.508, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Citra Toko (X1) dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

86

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

43.4432 dengan nilai median diperoleh sebesar 41.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 41.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 49.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.40443.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar 0.670 dengan standar

error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah menceng ke

kanan Sk > 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.441 dengan standar error 0.508, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Citra Toko (X1) dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

86

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

43.4432 dengan nilai median diperoleh sebesar 41.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 41.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 49.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.40443.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar 0.670 dengan standar

error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah menceng ke

kanan Sk > 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.441 dengan standar error 0.508, maka data

tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Citra Toko (X1) dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Page 100: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

87

Gambar 4.1

Histogram Variabel Citra Toko (X1)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

2. Deskriptif Variabel Pelayanan (X2)

Tabel 4.2

Deskriptif Variabel Pelayanan

StatisticsPelayananN Valid 88

Missing 0Mean 45.7159Median 47.0000Std. Deviation 4.09078Variance 16.734Skewness -.345Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.577Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 47.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Citra Toko51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =43.44Std. Dev. =4.404

N =88

87

Gambar 4.1

Histogram Variabel Citra Toko (X1)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

2. Deskriptif Variabel Pelayanan (X2)

Tabel 4.2

Deskriptif Variabel Pelayanan

StatisticsPelayananN Valid 88

Missing 0Mean 45.7159Median 47.0000Std. Deviation 4.09078Variance 16.734Skewness -.345Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.577Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 47.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Citra Toko51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =43.44Std. Dev. =4.404

N =88

87

Gambar 4.1

Histogram Variabel Citra Toko (X1)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

2. Deskriptif Variabel Pelayanan (X2)

Tabel 4.2

Deskriptif Variabel Pelayanan

StatisticsPelayananN Valid 88

Missing 0Mean 45.7159Median 47.0000Std. Deviation 4.09078Variance 16.734Skewness -.345Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.577Std. Error of Kurtosis .508Range 11.00Minimum 39.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 47.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Citra Toko51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =43.44Std. Dev. =4.404

N =88

Page 101: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

88

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Pelayanan (X2) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

45.7159 dengan nilai median diperoleh sebesar 47.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 47.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.09078.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.345 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.577 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Pelayanan (X2) dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

88

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Pelayanan (X2) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

45.7159 dengan nilai median diperoleh sebesar 47.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 47.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.09078.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.345 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.577 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Pelayanan (X2) dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

88

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Pelayanan (X2) maka dapat

dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

45.7159 dengan nilai median diperoleh sebesar 47.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 47.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 4.09078.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.345 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.577 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Pelayanan (X2) dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

Page 102: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

89

Gambar 4.2

Histogram Variabel Pelayanan (X2)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

3. Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.3

Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian

StatisticsKeputusan PembelianN Valid 88

Missing 0Mean 46.3750Median 48.0000Std. Deviation 3.77016Variance 14.214Skewness -.508Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.341Std. Error of Kurtosis .508Range 10.00Minimum 40.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 48.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pelayanan51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

25

20

15

10

5

0

Histogram

Mean =45.72Std. Dev. =4.091

N =88

89

Gambar 4.2

Histogram Variabel Pelayanan (X2)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

3. Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.3

Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian

StatisticsKeputusan PembelianN Valid 88

Missing 0Mean 46.3750Median 48.0000Std. Deviation 3.77016Variance 14.214Skewness -.508Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.341Std. Error of Kurtosis .508Range 10.00Minimum 40.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 48.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pelayanan51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

25

20

15

10

5

0

Histogram

Mean =45.72Std. Dev. =4.091

N =88

89

Gambar 4.2

Histogram Variabel Pelayanan (X2)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

3. Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.3

Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian

StatisticsKeputusan PembelianN Valid 88

Missing 0Mean 46.3750Median 48.0000Std. Deviation 3.77016Variance 14.214Skewness -.508Std. Error of Skewness .257Kurtosis -1.341Std. Error of Kurtosis .508Range 10.00Minimum 40.00Maximum 50.00Percentiles 25 42.0000

50 48.000075 50.0000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pelayanan51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

25

20

15

10

5

0

Histogram

Mean =45.72Std. Dev. =4.091

N =88

Page 103: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

90

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Keputusan Pembelian (Y)

maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

46.3750 dengan nilai median diperoleh sebesar 48.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 48.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 3.77016.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.508 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.341 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Keputusan Pembelian (Y) dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

90

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Keputusan Pembelian (Y)

maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

46.3750 dengan nilai median diperoleh sebesar 48.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 48.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 3.77016.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.508 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.341 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Keputusan Pembelian (Y) dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

90

Dari hasil olahan nilai skor total data variabel Keputusan Pembelian (Y)

maka dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:

1) Rata-rata Hitung

Rata-rata hitung didapat jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan

banyaknya data. Dari tabel di atas didapat rata-rata hitung (mean) sebesar

46.3750 dengan nilai median diperoleh sebesar 48.0000 berarti bahwa 50%

data berada di atas 48.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai

modus atau nilai yang paling banyak muncul 50.0000.

2) Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari ragam, dan merupakan jumlah kuadrat dari

selisih nilai observasi dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi.

Pada tabel di atas diperoleh standar deviasi sebesar 3.77016.

3) Kemiringan Kurva (skewness)

Kemiringan kurva (skewness) berarti melihat miring tidaknya suatu kurva

distribusi. Pada tabel di atas diperoleh skewness sebesar -0.508 dengan

standar error skewines sebesar 0.257, maka distribusi data tersebut adalah

menceng ke kiri Sk < 0.

4) Keruncingan Kurva (kurtosis)

Keruncingan kurva merupakan tingkat penggunungnya suatu distribusi. Dari

hasil olahan diperoleh 4 sebesar -1.341 dengan standar error 0.508, maka

data tersebut adalah platikurtik yaitu distribusi yang berpuncak agak

mendatardengan ekornya relative pendek (4 < 3).

Untuk mengetahui gambaran hasil olahan nilai skor total data variabel

Keputusan Pembelian (Y) dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

Page 104: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

91

Gambar 4.3

Histogram Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Hasil pengolahan data yang merupakan pembuktian hipotesis akan sangat

tergantung pada data yang akan dianalisis dan instrumen pernyataan yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada 2 (dua) konsep yang

digunakan untuk mengukur kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

data. Suatu hasil pengolahan data yang baik akan diperoleh jika data yang

dikumpulkan valid dan terpercaya. Uji validitas reliabilitas data akan dilakukan

terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan data.

1. Uji Validitas Variabel Citra Toko (X1)

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel Citra Toko (X1) dapat dilihat

pada tabel 4.4.

Keputusan Pembelian51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =46.38Std. Dev. =3.77

N =88

91

Gambar 4.3

Histogram Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Hasil pengolahan data yang merupakan pembuktian hipotesis akan sangat

tergantung pada data yang akan dianalisis dan instrumen pernyataan yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada 2 (dua) konsep yang

digunakan untuk mengukur kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

data. Suatu hasil pengolahan data yang baik akan diperoleh jika data yang

dikumpulkan valid dan terpercaya. Uji validitas reliabilitas data akan dilakukan

terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan data.

1. Uji Validitas Variabel Citra Toko (X1)

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel Citra Toko (X1) dapat dilihat

pada tabel 4.4.

Keputusan Pembelian51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =46.38Std. Dev. =3.77

N =88

91

Gambar 4.3

Histogram Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Hasil pengolahan data yang merupakan pembuktian hipotesis akan sangat

tergantung pada data yang akan dianalisis dan instrumen pernyataan yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada 2 (dua) konsep yang

digunakan untuk mengukur kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

data. Suatu hasil pengolahan data yang baik akan diperoleh jika data yang

dikumpulkan valid dan terpercaya. Uji validitas reliabilitas data akan dilakukan

terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan data.

1. Uji Validitas Variabel Citra Toko (X1)

Perolehan hasil uji validitas untuk variabel Citra Toko (X1) dapat dilihat

pada tabel 4.4.

Keputusan Pembelian51.0048.0045.0042.0039.00

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Histogram

Mean =46.38Std. Dev. =3.77

N =88

Page 105: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

92

Tabel 4.4

Uji Validitas Citra Toko (X1)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

1 0,898 0,632 Valid2 0,868 0,632 Valid3 0,898 0,632 Valid4 0,839 0,632 Valid5 0,986 0,632 Valid6 0,839 0,632 Valid7 0,898 0,632 Valid8 0,951 0,632 Valid9 0,951 0,632 Valid10 0,986 0,632 Valid

Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.4, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 1 sampai 10 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α

= 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

Variabel Citra Toko (X1) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.5.

92

Tabel 4.4

Uji Validitas Citra Toko (X1)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

1 0,898 0,632 Valid2 0,868 0,632 Valid3 0,898 0,632 Valid4 0,839 0,632 Valid5 0,986 0,632 Valid6 0,839 0,632 Valid7 0,898 0,632 Valid8 0,951 0,632 Valid9 0,951 0,632 Valid10 0,986 0,632 Valid

Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.4, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 1 sampai 10 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α

= 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

Variabel Citra Toko (X1) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.5.

92

Tabel 4.4

Uji Validitas Citra Toko (X1)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

1 0,898 0,632 Valid2 0,868 0,632 Valid3 0,898 0,632 Valid4 0,839 0,632 Valid5 0,986 0,632 Valid6 0,839 0,632 Valid7 0,898 0,632 Valid8 0,951 0,632 Valid9 0,951 0,632 Valid10 0,986 0,632 Valid

Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.4, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 1 sampai 10 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi α

= 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 1 sampai 10

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

Variabel Citra Toko (X1) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.5.

Page 106: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

93

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.976 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.976 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

3. Uji Validitas Variabel Pelayanan (X2)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Pelayanan (X2) dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Uji Validitas Pelayanan (X2)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

11 0,733 0,632 Valid12 0,789 0,632 Valid13 0,822 0,632 Valid14 0,897 0,632 Valid15 0,723 0,632 Valid16 0,812 0,632 Valid17 0,822 0,632 Valid18 0,805 0,632 Valid19 0,863 0,632 Valid20 0,849 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.6, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 11 sampai 20 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 11 sampai 20

93

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.976 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.976 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

3. Uji Validitas Variabel Pelayanan (X2)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Pelayanan (X2) dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Uji Validitas Pelayanan (X2)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

11 0,733 0,632 Valid12 0,789 0,632 Valid13 0,822 0,632 Valid14 0,897 0,632 Valid15 0,723 0,632 Valid16 0,812 0,632 Valid17 0,822 0,632 Valid18 0,805 0,632 Valid19 0,863 0,632 Valid20 0,849 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.6, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 11 sampai 20 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 11 sampai 20

93

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Variabel Citra Toko (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.976 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.976 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

3. Uji Validitas Variabel Pelayanan (X2)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Pelayanan (X2) dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Uji Validitas Pelayanan (X2)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

11 0,733 0,632 Valid12 0,789 0,632 Valid13 0,822 0,632 Valid14 0,897 0,632 Valid15 0,723 0,632 Valid16 0,812 0,632 Valid17 0,822 0,632 Valid18 0,805 0,632 Valid19 0,863 0,632 Valid20 0,849 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.6, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 11 sampai 20 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 11 sampai 20

Page 107: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

94

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid.Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Pelayanan (X2) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

4. Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.941 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.941 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

5. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)

dapat dilihat pada tabel 4.8.

94

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid.Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Pelayanan (X2) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

4. Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.941 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.941 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

5. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)

dapat dilihat pada tabel 4.8.

94

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid.Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Pelayanan (X2) yang terdapat dalam daftar pernyataan (kuesioner)

dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian

dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

4. Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.941 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.941 >

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

5. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Perolehan hasil uji validitas untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 108: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

95

Tabel 4.8

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

21 0,907 0,632 Valid22 0,856 0,632 Valid23 0,914 0,632 Valid24 0,892 0,632 Valid25 0,856 0,632 Valid26 0,914 0,632 Valid27 0,942 0,632 Valid28 0,864 0,632 Valid29 0,942 0,632 Valid30 0,917 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.8, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 21 sampai 30 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 21 sampai 30

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Keputusan Pembelian (Y) yang terdapat dalam daftar pernyataan

(kuesioner) dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif,

sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

6. Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.9.

95

Tabel 4.8

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

21 0,907 0,632 Valid22 0,856 0,632 Valid23 0,914 0,632 Valid24 0,892 0,632 Valid25 0,856 0,632 Valid26 0,914 0,632 Valid27 0,942 0,632 Valid28 0,864 0,632 Valid29 0,942 0,632 Valid30 0,917 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.8, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 21 sampai 30 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 21 sampai 30

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Keputusan Pembelian (Y) yang terdapat dalam daftar pernyataan

(kuesioner) dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif,

sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

6. Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.9.

95

Tabel 4.8

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

21 0,907 0,632 Valid22 0,856 0,632 Valid23 0,914 0,632 Valid24 0,892 0,632 Valid25 0,856 0,632 Valid26 0,914 0,632 Valid27 0,942 0,632 Valid28 0,864 0,632 Valid29 0,942 0,632 Valid30 0,917 0,632 Valid

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Pada Tabel 4.8, diujicobakan pada 10 responden berdasarkan perhitungan

validitas pada item-total statistics, maka diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung

item nomor 21 sampai 30 bernilai positif. Sedangkan rtabel pada taraf singnifikansi

α = 0,05 adalah rtabel = 0,632. Maka disimpulkan bahwa item nomor 21 sampai 30

dengan rhitung > rtabel, dinyatakan valid. Artinya, semua pernyataan mengenai

variabel Keputusan Pembelian (Y) yang terdapat dalam daftar pernyataan

(kuesioner) dianggap valid karena koefisien korelasi menunjukkan positif,

sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

6. Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang yakni dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat

ditampilkan pada Tabel 4.9.

Page 109: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

96

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0.974 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.974>

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai model

analisisnya. Oleh karena itu sebelum dilakukan estimasi data dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS maka harus dilakukan terlebih dahulu

beberapa pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam membuat regresi. Uji ini

perlu dilakukan agar hasil persamaan yang diperoleh nantinya akan baik dan tidak

menyalahi aturan-aturan persamaan regeresi linier berganda.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal.

96

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0.974 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.974>

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai model

analisisnya. Oleh karena itu sebelum dilakukan estimasi data dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS maka harus dilakukan terlebih dahulu

beberapa pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam membuat regresi. Uji ini

perlu dilakukan agar hasil persamaan yang diperoleh nantinya akan baik dan tidak

menyalahi aturan-aturan persamaan regeresi linier berganda.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal.

96

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0.974 10Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0.974>

0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butur-butir instrumen penelitian tersebut

reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai model

analisisnya. Oleh karena itu sebelum dilakukan estimasi data dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS maka harus dilakukan terlebih dahulu

beberapa pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam membuat regresi. Uji ini

perlu dilakukan agar hasil persamaan yang diperoleh nantinya akan baik dan tidak

menyalahi aturan-aturan persamaan regeresi linier berganda.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data untuk semua

variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dapat

dilakukan melalui uji statistik non parametrik Kolmogorov-Sminorv (K-S). Jika

hasil Kolmogorov-Sminorv menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data

residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Sminorv

menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak

normal.

Page 110: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

97

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas DataOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CitraToko Pelayanan

KeputusanPembelian

StandardizedPredictedValue

N 88 88 88 88

NormalParameters(a,b)

Mean 43.4432 45.7159 46.3750 .0000000Std. Deviation 4.40443 4.09078 3.77016 1.00000000

Most ExtremeDifferences

Absolute .335 .244 .223 .138Positive .335 .147 .168 .109Negative -.215 -.244 -.223 -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 3.147 2.284 2.090 1.291Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .071

a Test distribution is Normal.b Calculated from data.Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

.Berdasarkan Tabel 4.10, maka dapat disimpulkan sampel yang diambil

dari populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar

1,447 dan Asymp. Sig. 0,071 > 0,05. Maka dapat disimpulkan data residual

berdistribusi normal.

Kemudian metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah

nilai residual terstandardisasi dengan normal atau tidak yakni dengan melihat

normal probability plot pada Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expect

ed Cum

Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

97

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas DataOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CitraToko Pelayanan

KeputusanPembelian

StandardizedPredictedValue

N 88 88 88 88

NormalParameters(a,b)

Mean 43.4432 45.7159 46.3750 .0000000Std. Deviation 4.40443 4.09078 3.77016 1.00000000

Most ExtremeDifferences

Absolute .335 .244 .223 .138Positive .335 .147 .168 .109Negative -.215 -.244 -.223 -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 3.147 2.284 2.090 1.291Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .071

a Test distribution is Normal.b Calculated from data.Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

.Berdasarkan Tabel 4.10, maka dapat disimpulkan sampel yang diambil

dari populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar

1,447 dan Asymp. Sig. 0,071 > 0,05. Maka dapat disimpulkan data residual

berdistribusi normal.

Kemudian metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah

nilai residual terstandardisasi dengan normal atau tidak yakni dengan melihat

normal probability plot pada Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expect

ed Cum

Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

97

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas DataOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CitraToko Pelayanan

KeputusanPembelian

StandardizedPredictedValue

N 88 88 88 88

NormalParameters(a,b)

Mean 43.4432 45.7159 46.3750 .0000000Std. Deviation 4.40443 4.09078 3.77016 1.00000000

Most ExtremeDifferences

Absolute .335 .244 .223 .138Positive .335 .147 .168 .109Negative -.215 -.244 -.223 -.138

Kolmogorov-Smirnov Z 3.147 2.284 2.090 1.291Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .071

a Test distribution is Normal.b Calculated from data.Sumber:Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

.Berdasarkan Tabel 4.10, maka dapat disimpulkan sampel yang diambil

dari populasi berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar

1,447 dan Asymp. Sig. 0,071 > 0,05. Maka dapat disimpulkan data residual

berdistribusi normal.

Kemudian metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah

nilai residual terstandardisasi dengan normal atau tidak yakni dengan melihat

normal probability plot pada Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expect

ed Cum

Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 111: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

98

Berdasarkan Gambar 4.4, peneliti bahwa model regresi memenuhi asumsi

klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persaman varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas. Hasil grafik yang dilakukan

dengan perangkat lunak SPSS dapat dilihat :

Gambar 4.5

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Regression Standardized Predicted Value

210-1-2

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

98

Berdasarkan Gambar 4.4, peneliti bahwa model regresi memenuhi asumsi

klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persaman varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas. Hasil grafik yang dilakukan

dengan perangkat lunak SPSS dapat dilihat :

Gambar 4.5

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Regression Standardized Predicted Value

210-1-2

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

98

Berdasarkan Gambar 4.4, peneliti bahwa model regresi memenuhi asumsi

klasik, karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi

yang terjadi kesamaan dan ketidaksamaan. Varians dalam residual antara

pengamatan. Jika terjadi persaman varians maka akan terjadi heterokedastisitas

dan apabila terjadi varians dari residual yang tetap maka akan terjadi

homokedastisitas. Suatu regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi

heterokedastisitas. Dengan mengunakan metode grafik dan diambil kesimpulan

apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastiitas dan apabila tidak ada

pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas. Hasil grafik yang dilakukan

dengan perangkat lunak SPSS dapat dilihat :

Gambar 4.5

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.Regression Standardized Predicted Value

210-1-2

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 112: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

99

Berdasarkan Gambar 4.5 yang diolah dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

adanya heteroskedastisitas. Karena gambar tidak menunjukkan ada suatu pola

tertentu atau teratur dari titik yang ada.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya korelasi linear

yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Pengujian

multikolinearitas dalam penelitian dapat digunakan dengan melakukan uji VIF

(Variance Inflation Factor) dan TOL (Tolerance). Suatu persamaan yang tidak

mengandung multikolinearitas apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak

lebih dari dari 10 atau nilai TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1. Hasil uji

multikolinearitas pada penelitian ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients (a)

ModelCollinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

Citra Toko .980 1.020Pelayanan .980 1.020

a Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Pada Tabel 4.12 menggambarkan nilai hasil perhitungan VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 1,020 serta hasil perhitungan TOL (Tolerance) sebesar

0,980 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak

terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

99

Berdasarkan Gambar 4.5 yang diolah dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

adanya heteroskedastisitas. Karena gambar tidak menunjukkan ada suatu pola

tertentu atau teratur dari titik yang ada.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya korelasi linear

yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Pengujian

multikolinearitas dalam penelitian dapat digunakan dengan melakukan uji VIF

(Variance Inflation Factor) dan TOL (Tolerance). Suatu persamaan yang tidak

mengandung multikolinearitas apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak

lebih dari dari 10 atau nilai TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1. Hasil uji

multikolinearitas pada penelitian ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients (a)

ModelCollinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

Citra Toko .980 1.020Pelayanan .980 1.020

a Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Pada Tabel 4.12 menggambarkan nilai hasil perhitungan VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 1,020 serta hasil perhitungan TOL (Tolerance) sebesar

0,980 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak

terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

99

Berdasarkan Gambar 4.5 yang diolah dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

adanya heteroskedastisitas. Karena gambar tidak menunjukkan ada suatu pola

tertentu atau teratur dari titik yang ada.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya korelasi linear

yang mendekati sempurna antara lebih dari dua variabel bebas. Pengujian

multikolinearitas dalam penelitian dapat digunakan dengan melakukan uji VIF

(Variance Inflation Factor) dan TOL (Tolerance). Suatu persamaan yang tidak

mengandung multikolinearitas apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak

lebih dari dari 10 atau nilai TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1. Hasil uji

multikolinearitas pada penelitian ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients (a)

ModelCollinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

Citra Toko .980 1.020Pelayanan .980 1.020

a Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Pada Tabel 4.12 menggambarkan nilai hasil perhitungan VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 1,020 serta hasil perhitungan TOL (Tolerance) sebesar

0,980 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak

terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

Page 113: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

100

Karena nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari dari 10 atau nilai

TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1.

4.5 Pengujian Hipotesis

Sebagaimana diketahui bahwa dalam penelitian ini yang menjadi sasaran

penelitian adalah melihat variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis secara

parsial mengatakan bahwa variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dapat dilihat :

1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) dengan

menggunakan uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficients(a)

ModelUnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 10.272 4.012 2.560 .012Citra Toko .221 .066 .258 3.357 .001Pelayanan .580 .071 .629 8.192 .000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada

bagian di bawah ini.

100

Karena nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari dari 10 atau nilai

TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1.

4.5 Pengujian Hipotesis

Sebagaimana diketahui bahwa dalam penelitian ini yang menjadi sasaran

penelitian adalah melihat variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis secara

parsial mengatakan bahwa variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dapat dilihat :

1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) dengan

menggunakan uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficients(a)

ModelUnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 10.272 4.012 2.560 .012Citra Toko .221 .066 .258 3.357 .001Pelayanan .580 .071 .629 8.192 .000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada

bagian di bawah ini.

100

Karena nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari dari 10 atau nilai

TOL (Tolerance) tidak kurang dari dari 0,1.

4.5 Pengujian Hipotesis

Sebagaimana diketahui bahwa dalam penelitian ini yang menjadi sasaran

penelitian adalah melihat variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis secara

parsial mengatakan bahwa variabel Citra Toko dan Pelayanan berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian di UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dapat dilihat :

1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) dengan

menggunakan uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficients(a)

ModelUnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 10.272 4.012 2.560 .012Citra Toko .221 .066 .258 3.357 .001Pelayanan .580 .071 .629 8.192 .000

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada

bagian di bawah ini.

Page 114: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

101

1. Variabel Citra Toko (X1)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8).

Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,001 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko (X1)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan

bahwa citra toko memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Variabel Pelayanan (X2)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel pada df=

n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8). Karena nilai

thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H1

diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa

pelayanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Uji F (Uji Simultan)

Untuk mengetahui seberapa besar signifikan masing-masing variabel

bebas (Citra Toko dan Pelayanan) mampu menjelaskan variabel terikat

(Keputusan Pembelian) dengan menggunakan uji simultan (uji F). Hasil uji F

dapat ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut:

101

1. Variabel Citra Toko (X1)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8).

Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,001 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko (X1)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan

bahwa citra toko memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Variabel Pelayanan (X2)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel pada df=

n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8). Karena nilai

thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H1

diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa

pelayanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Uji F (Uji Simultan)

Untuk mengetahui seberapa besar signifikan masing-masing variabel

bebas (Citra Toko dan Pelayanan) mampu menjelaskan variabel terikat

(Keputusan Pembelian) dengan menggunakan uji simultan (uji F). Hasil uji F

dapat ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut:

101

1. Variabel Citra Toko (X1)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8).

Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,001 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko (X1)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan

bahwa citra toko memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Variabel Pelayanan (X2)

Pada Tabel 4.13, bahwa nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel pada df=

n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 1,66 (dilihat pada lampiran 8). Karena nilai

thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H1

diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2) berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa

pelayanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

2. Uji F (Uji Simultan)

Untuk mengetahui seberapa besar signifikan masing-masing variabel

bebas (Citra Toko dan Pelayanan) mampu menjelaskan variabel terikat

(Keputusan Pembelian) dengan menggunakan uji simultan (uji F). Hasil uji F

dapat ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut:

Page 115: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

102

Tabel 4.14Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 628.797 2 314.398 43.966 .000(a)Residual 607.828 85 7.151Total 1236.625 87

a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dijelaskan pengaruh secara simultan

diperoleh Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) sebesar 43.966

dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1

atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) >

Ftabel (3,10) sehingga secara simultan variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan)

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 49,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil lengkap dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summary (b)

Model R R SquareAdjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .713(a) .508 .497 2.67412a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

102

Tabel 4.14Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 628.797 2 314.398 43.966 .000(a)Residual 607.828 85 7.151Total 1236.625 87

a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dijelaskan pengaruh secara simultan

diperoleh Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) sebesar 43.966

dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1

atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) >

Ftabel (3,10) sehingga secara simultan variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan)

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 49,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil lengkap dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summary (b)

Model R R SquareAdjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .713(a) .508 .497 2.67412a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

102

Tabel 4.14Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVA(b)

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 628.797 2 314.398 43.966 .000(a)Residual 607.828 85 7.151Total 1236.625 87

a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017. Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS 15.0 For Windows Evaluation Version

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dijelaskan pengaruh secara simultan

diperoleh Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) sebesar 43.966

dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1

atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) >

Ftabel (3,10) sehingga secara simultan variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan)

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 49,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil lengkap dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summary (b)

Model R R SquareAdjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .713(a) .508 .497 2.67412a Predictors: (Constant), Pelayanan, Citra Tokob Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: Hasil Olahan Peneliti 2017.

Page 116: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

103

4.6 Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh Citra Toko dan Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

= 10,272 + 0,221 X1 + 0,580 X2

Keterangan :

Y = Variabel terikat yang diprediksikan

= 10,272

= 0,221 dan 0,580

t hitung (X1) = 3,357

t hitung (X2) = 8,192

X1 = Variabel Citra Toko

X2 = Variabel Pelayanan

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa :

1. Konstanta ( ) = 10,272, nilai keputusan pembelian pada suatu citra toko dan

pelayanan normal, maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau akan

sebesar 10,272 satuan.

2. Koefisien Regresi Citra Toko (b1) = 0,221, menunjukkan pengaruh positif

antara citra toko dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik citra toko UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel citra toko

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

103

4.6 Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh Citra Toko dan Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

= 10,272 + 0,221 X1 + 0,580 X2

Keterangan :

Y = Variabel terikat yang diprediksikan

= 10,272

= 0,221 dan 0,580

t hitung (X1) = 3,357

t hitung (X2) = 8,192

X1 = Variabel Citra Toko

X2 = Variabel Pelayanan

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa :

1. Konstanta ( ) = 10,272, nilai keputusan pembelian pada suatu citra toko dan

pelayanan normal, maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau akan

sebesar 10,272 satuan.

2. Koefisien Regresi Citra Toko (b1) = 0,221, menunjukkan pengaruh positif

antara citra toko dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik citra toko UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel citra toko

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

103

4.6 Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

metode ordinary last square (OLS) yang berfungsi untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk

mengetahui pengaruh Citra Toko dan Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian di

UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

= 10,272 + 0,221 X1 + 0,580 X2

Keterangan :

Y = Variabel terikat yang diprediksikan

= 10,272

= 0,221 dan 0,580

t hitung (X1) = 3,357

t hitung (X2) = 8,192

X1 = Variabel Citra Toko

X2 = Variabel Pelayanan

Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa :

1. Konstanta ( ) = 10,272, nilai keputusan pembelian pada suatu citra toko dan

pelayanan normal, maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau akan

sebesar 10,272 satuan.

2. Koefisien Regresi Citra Toko (b1) = 0,221, menunjukkan pengaruh positif

antara citra toko dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik citra toko UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel citra toko

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

Page 117: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

104

juga akan meningkat sebesar 0,221 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

3. Koefisien Regresi Citra Toko (b2) = 0,580, menunjukkan pengaruh positif

antara pelayanan dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik pelayanan UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel pelayanan

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

juga akan meningkat sebesar 0,580 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung untuk X1

(3,357) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 dan thitung untuk X2

(8,192) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan

H0 ditolak, artinya variabel Citra Toko (X1) dan variabel Pelayanan (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Dalam hal

ini, Citra Toko dan Pelayanan dapat meningkatkan Keputusan Pembelian di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 1- 0,508 yaiu 0,492 (49,2%) dipengaruhi

oleh variabel lain.

Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti sesuai dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh Citra Toko,

104

juga akan meningkat sebesar 0,221 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

3. Koefisien Regresi Citra Toko (b2) = 0,580, menunjukkan pengaruh positif

antara pelayanan dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik pelayanan UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel pelayanan

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

juga akan meningkat sebesar 0,580 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung untuk X1

(3,357) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 dan thitung untuk X2

(8,192) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan

H0 ditolak, artinya variabel Citra Toko (X1) dan variabel Pelayanan (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Dalam hal

ini, Citra Toko dan Pelayanan dapat meningkatkan Keputusan Pembelian di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 1- 0,508 yaiu 0,492 (49,2%) dipengaruhi

oleh variabel lain.

Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti sesuai dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh Citra Toko,

104

juga akan meningkat sebesar 0,221 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

3. Koefisien Regresi Citra Toko (b2) = 0,580, menunjukkan pengaruh positif

antara pelayanan dengan keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau, hal

ini menunjukkan semakin baik pelayanan UD. Finder maka semakin

meningkat keputusan pembelian. Dengan kata lain jika variabel pelayanan

meningkat 1 satuan maka keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

juga akan meningkat sebesar 0,580 satuan dengan asumsi variabel yang

lainnya konstan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung untuk X1

(3,357) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 dan thitung untuk X2

(8,192) > ttabel (1,662) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan

H0 ditolak, artinya variabel Citra Toko (X1) dan variabel Pelayanan (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Dalam hal

ini, Citra Toko dan Pelayanan dapat meningkatkan Keputusan Pembelian di UD.

Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan.

Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar

0,508 (50,8%) sehingga dapat ditunjukkan bahwa 50,8% keragaman variabel

terikat (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan variabel-variabel bebas (Citra

Toko dan Pelayanan) sedangkan sisanya 1- 0,508 yaiu 0,492 (49,2%) dipengaruhi

oleh variabel lain.

Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti sesuai dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Elistia (2008) dengan judul “Pengaruh Citra Toko,

Page 118: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

105

Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan

Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Hasil penelitian

antara keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial

variabel tidak sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko,

private brand, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas

pelayanan tidak dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan

kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan citra toko tidak dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra

toko dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan private brand tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2

sebesar 29,2%, Giant dengan R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7%

dan Superindo dengan R2 sebesar 52,1%.

105

Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan

Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Hasil penelitian

antara keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial

variabel tidak sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko,

private brand, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas

pelayanan tidak dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan

kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan citra toko tidak dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra

toko dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan private brand tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2

sebesar 29,2%, Giant dengan R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7%

dan Superindo dengan R2 sebesar 52,1%.

105

Private Brand, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan

Loyalitas Pelanggan Supermarket yang berada di Jakarta Barat”. Hasil penelitian

antara keempat Supermarket menunjukkan bahwa signifikan secara parsial

variabel tidak sama, akan tetapi secara simultan sama. Pada Carrefour, citra toko,

private brand, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan dengan R2 sebesar 52,1%, pada Giant hanya citra toko, private brand

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sedangkan kualitas

pelayanan tidak dengan R2 sebesar 38,4%, pada Alfa hanya private brand, dan

kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan citra toko tidak dengan R2 sebesar 45% , pada Superindo hanya citra

toko dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

sedangkan private brand tidak dengan R2 sebesar 43,4%. Kepuasan pelanggan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan di Carrefour dengan R2

sebesar 29,2%, Giant dengan R2 sebesar 22,2%, Alfa dengan R2 sebesar 22,7%

dan Superindo dengan R2 sebesar 52,1%.

Page 119: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

106

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh citra toko (X1) dan pelayanan (X2)

terhadap keputusan pembelian (Y) pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias

Selatan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel citra toko secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

sebesar 1,66. Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan

0,001 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko

(X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel pelayanan secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel sebesar 1,66.

Karena nilai thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

106

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh citra toko (X1) dan pelayanan (X2)

terhadap keputusan pembelian (Y) pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias

Selatan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel citra toko secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

sebesar 1,66. Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan

0,001 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko

(X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel pelayanan secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel sebesar 1,66.

Karena nilai thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

106

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh citra toko (X1) dan pelayanan (X2)

terhadap keputusan pembelian (Y) pada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias

Selatan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel citra toko secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Citra Toko (X1) adalah

sebesar 3.357 dan tingkat signifikan sebesar 0.001. Sedangkan nilai ttabel

sebesar 1,66. Karena nilai thitung (3,357) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan

0,001 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel citra toko

(X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka variabel pelayanan secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada tingkat kepercayaan

95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung untuk variabel Pelayanan (X2) sebesar

8.192 dan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan nilai ttabel sebesar 1,66.

Karena nilai thitung (8.192) > ttabel (1,66) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pelayanan (X2)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

Page 120: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

107

3. Bahwa citra toko dan pelayanan secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan dengan nilai Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) sebesar 43.966 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000.

Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat

pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) > Ftabel (3,10) sehingga secara simultan

variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

5.2 Saran

Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan serta kesimpulan, peneliti

menyarankan kepada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan, yaitu

1. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

2. Sebaiknya UD. Finder Lolowau lebih memberikan pelayanan terbaik yang

sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

3. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas dan lebih memberikan

pelayanan terbaik yang sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

107

3. Bahwa citra toko dan pelayanan secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan dengan nilai Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) sebesar 43.966 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000.

Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat

pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) > Ftabel (3,10) sehingga secara simultan

variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

5.2 Saran

Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan serta kesimpulan, peneliti

menyarankan kepada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan, yaitu

1. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

2. Sebaiknya UD. Finder Lolowau lebih memberikan pelayanan terbaik yang

sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

3. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas dan lebih memberikan

pelayanan terbaik yang sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

107

3. Bahwa citra toko dan pelayanan secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD. Finder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan dengan nilai Fhitung untuk variabel bebas (Citra Toko

dan Pelayanan) sebesar 43.966 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000.

Sedangkan nilai Ftabel pada df= n-k-1 atau 88-2-1= 85 sebesar 3,10 (dilihat

pada lampiran 9), maka Fhitung (43,966) > Ftabel (3,10) sehingga secara simultan

variabel bebas (Citra Toko dan Pelayanan) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

5.2 Saran

Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan serta kesimpulan, peneliti

menyarankan kepada UD. Finder Lolowau Kabupaten Nias Selatan, yaitu

1. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

2. Sebaiknya UD. Finder Lolowau lebih memberikan pelayanan terbaik yang

sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat mempengaruhi

keputusan pembelian.

3. Sebaiknya UD. Finder Lolowau harus lebih meningkatkan lagi citra toko

dengan cara menjual produk yang berkualitas dan lebih memberikan

pelayanan terbaik yang sesuai dengan keinginan setiap konsumen agar dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

Page 121: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

108

DAFTAR PUSTAKA

Aaker. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta.

Akbar. 2011. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Aslan. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Assael. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta

Bermann, et al. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Berman dan Evans. 2005. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

Bulele, Y. Ester. 2016. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan KualitasPelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas PelangganSupermarket yang berada di Jakarta Barat. Skripsi: Universitas SamRatulangi Manado.

Davidoff. 2004. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Elistia. 2008. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas PelayananTerhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yangberada di Jakarta Barat. Skripsi: Program Pascasarjana UniversitasIndonusa Esa Unggul.

Fatmawati. 2011. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Fitriana, Irwanty. 2013. Pengaruh Citra Toko dan Kualitas Pelayanan TerhadapCitra Merek dan Minat Pembelian Pada Private Label Brands (PLB)(Studi Kasus: Value Plus Hypermart Jabodetabek). Skripsi: FE UniversitasIndonesia.

Fitzsimmons. 2001. Manajemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi Dalam Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Gunawan, Patar. 2009. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang BahagiaMedan. Skripsi: FE USU.

108

DAFTAR PUSTAKA

Aaker. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta.

Akbar. 2011. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Aslan. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Assael. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta

Bermann, et al. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Berman dan Evans. 2005. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

Bulele, Y. Ester. 2016. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan KualitasPelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas PelangganSupermarket yang berada di Jakarta Barat. Skripsi: Universitas SamRatulangi Manado.

Davidoff. 2004. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Elistia. 2008. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas PelayananTerhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yangberada di Jakarta Barat. Skripsi: Program Pascasarjana UniversitasIndonusa Esa Unggul.

Fatmawati. 2011. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Fitriana, Irwanty. 2013. Pengaruh Citra Toko dan Kualitas Pelayanan TerhadapCitra Merek dan Minat Pembelian Pada Private Label Brands (PLB)(Studi Kasus: Value Plus Hypermart Jabodetabek). Skripsi: FE UniversitasIndonesia.

Fitzsimmons. 2001. Manajemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi Dalam Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Gunawan, Patar. 2009. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang BahagiaMedan. Skripsi: FE USU.

108

DAFTAR PUSTAKA

Aaker. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta.

Akbar. 2011. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Aslan. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Assael. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta

Bermann, et al. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Berman dan Evans. 2005. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

Bulele, Y. Ester. 2016. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan KualitasPelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas PelangganSupermarket yang berada di Jakarta Barat. Skripsi: Universitas SamRatulangi Manado.

Davidoff. 2004. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Elistia. 2008. Pengaruh Citra Toko, Private Brand, dan Kualitas PelayananTerhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Supermarket yangberada di Jakarta Barat. Skripsi: Program Pascasarjana UniversitasIndonusa Esa Unggul.

Fatmawati. 2011. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Fitriana, Irwanty. 2013. Pengaruh Citra Toko dan Kualitas Pelayanan TerhadapCitra Merek dan Minat Pembelian Pada Private Label Brands (PLB)(Studi Kasus: Value Plus Hypermart Jabodetabek). Skripsi: FE UniversitasIndonesia.

Fitzsimmons. 2001. Manajemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi Dalam Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.

Gujarati. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Gunawan, Patar. 2009. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang BahagiaMedan. Skripsi: FE USU.

Page 122: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

109

Hadi. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jefkins. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Juliantara. 2005. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Kasmir. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasidan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prehalllindo.

. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Salemba Empat.

. 2012. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

_____________. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

______________. 2012. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta:Salemba Empat.

Limakrisna, H.N dan Susilo, W.H. 2012. Manajemen Pemasaran: Teori danAplikasi Dalam Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Liu. 2009. Manajemen Pemasaran Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Lubis, Sakdiyah Halimatus. 2009. Proses Pengambilan Keputusan Membeli DiDepartment Store Ditinjau Dari Citra Department Store (Studi PadaMahasiswa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utarayang Pernah Berbelanja Di Department Store). Medan: Skripsi USUTerpublikasi.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 1. Jakarta: SalembaEmpat.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat.

Mohammad. 2010. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

109

Hadi. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jefkins. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Juliantara. 2005. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Kasmir. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasidan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prehalllindo.

. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Salemba Empat.

. 2012. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

_____________. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

______________. 2012. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta:Salemba Empat.

Limakrisna, H.N dan Susilo, W.H. 2012. Manajemen Pemasaran: Teori danAplikasi Dalam Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Liu. 2009. Manajemen Pemasaran Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Lubis, Sakdiyah Halimatus. 2009. Proses Pengambilan Keputusan Membeli DiDepartment Store Ditinjau Dari Citra Department Store (Studi PadaMahasiswa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utarayang Pernah Berbelanja Di Department Store). Medan: Skripsi USUTerpublikasi.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 1. Jakarta: SalembaEmpat.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat.

Mohammad. 2010. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

109

Hadi. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jefkins. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Juliantara. 2005. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Kasmir. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasidan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prehalllindo.

. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Salemba Empat.

. 2012. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

_____________. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta :Erlangga.

______________. 2012. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta:Salemba Empat.

Limakrisna, H.N dan Susilo, W.H. 2012. Manajemen Pemasaran: Teori danAplikasi Dalam Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Liu. 2009. Manajemen Pemasaran Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Lubis, Sakdiyah Halimatus. 2009. Proses Pengambilan Keputusan Membeli DiDepartment Store Ditinjau Dari Citra Department Store (Studi PadaMahasiswa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utarayang Pernah Berbelanja Di Department Store). Medan: Skripsi USUTerpublikasi.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 1. Jakarta: SalembaEmpat.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat.

Mohammad. 2010. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Page 123: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

110

Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan.Bandung : Alfabeta.

Muliyadi. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Omar. 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Oktaviani. 2015. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Toko Murah-Meriah di kota Palembang). Skripsi: FEUniversitas Palembang.

Payne. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ahli Bahasa Zulhamdi. Jakarta:Erlangga.

Purnama. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua. Yogyakarta:Liberty.

Purnomo. 2008. Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan ImplikasiManajerial. Jakarta: Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.

Raminto dan Winarsih. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: CV.Alvabeta.

Rukhamai. 2013. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno HattaMalang Jawa Timur). Skripsi: FE UMS.

Salam. 2010. Prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Saleh. 2010. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Schiffman. 2009. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Ahli Bahasa Drs. ZoelkifliKasip. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Simamora. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Smith, Rizal. 2005. Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untukStrategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:Alfabeta.

Suharno. 2010. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.

110

Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan.Bandung : Alfabeta.

Muliyadi. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Omar. 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Oktaviani. 2015. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Toko Murah-Meriah di kota Palembang). Skripsi: FEUniversitas Palembang.

Payne. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ahli Bahasa Zulhamdi. Jakarta:Erlangga.

Purnama. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua. Yogyakarta:Liberty.

Purnomo. 2008. Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan ImplikasiManajerial. Jakarta: Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.

Raminto dan Winarsih. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: CV.Alvabeta.

Rukhamai. 2013. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno HattaMalang Jawa Timur). Skripsi: FE UMS.

Salam. 2010. Prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Saleh. 2010. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Schiffman. 2009. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Ahli Bahasa Drs. ZoelkifliKasip. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Simamora. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Smith, Rizal. 2005. Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untukStrategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:Alfabeta.

Suharno. 2010. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.

110

Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan.Bandung : Alfabeta.

Muliyadi. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.

Omar. 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Oktaviani. 2015. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Toko Murah-Meriah di kota Palembang). Skripsi: FEUniversitas Palembang.

Payne. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ahli Bahasa Zulhamdi. Jakarta:Erlangga.

Purnama. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua. Yogyakarta:Liberty.

Purnomo. 2008. Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan ImplikasiManajerial. Jakarta: Majalah Manajemen Usahawan Indonesia.

Raminto dan Winarsih. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: CV.Alvabeta.

Rukhamai. 2013. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret Plus Jalan Soekarno HattaMalang Jawa Timur). Skripsi: FE UMS.

Salam. 2010. Prinsip Pemasaran Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Saleh. 2010. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Schiffman. 2009. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Ahli Bahasa Drs. ZoelkifliKasip. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Simamora. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Smith, Rizal. 2005. Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untukStrategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:Alfabeta.

Suharno. 2010. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.

Page 124: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

111

Suliyanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, EdisiKeempat. Bandung : Alfabeta.

Suratno. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Sutrisna. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kesatu. Jakarta: SalembaEmpat.

______. 2003. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: SalembaEmpat.

Teguh dan Rusly. 2002. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2003. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

____________. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. Jakarta: Erlangga.

____________. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kesatu. Jakarta:Erlangga.

____________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga.

____________. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prehalllindo.

____________. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik.Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Umar. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Utami. 2010. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

STIE Nias Selatan. 2017. Pedoman Penelitian Proposal Penelitian, Skripsi danJurnal Ilmiah. Lolowau: STIE Nias Selatan.

Wijaya. 2011. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Yanto. 2013. Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenPada Minimarket Alfamart Kamal. Skripsi: FE UMS.

Zeithaml. 2009. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

111

Suliyanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, EdisiKeempat. Bandung : Alfabeta.

Suratno. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Sutrisna. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kesatu. Jakarta: SalembaEmpat.

______. 2003. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: SalembaEmpat.

Teguh dan Rusly. 2002. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2003. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

____________. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. Jakarta: Erlangga.

____________. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kesatu. Jakarta:Erlangga.

____________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga.

____________. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prehalllindo.

____________. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik.Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Umar. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Utami. 2010. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

STIE Nias Selatan. 2017. Pedoman Penelitian Proposal Penelitian, Skripsi danJurnal Ilmiah. Lolowau: STIE Nias Selatan.

Wijaya. 2011. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Yanto. 2013. Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenPada Minimarket Alfamart Kamal. Skripsi: FE UMS.

Zeithaml. 2009. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

111

Suliyanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, EdisiKeempat. Bandung : Alfabeta.

Suratno. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Sutrisna. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kesatu. Jakarta: SalembaEmpat.

______. 2003. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: SalembaEmpat.

Teguh dan Rusly. 2002. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Tjiptono, Fandy. 2003. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

____________. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. Jakarta: Erlangga.

____________. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kesatu. Jakarta:Erlangga.

____________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga.

____________. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prehalllindo.

____________. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik.Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.

Umar. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Utami. 2010. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

STIE Nias Selatan. 2017. Pedoman Penelitian Proposal Penelitian, Skripsi danJurnal Ilmiah. Lolowau: STIE Nias Selatan.

Wijaya. 2011. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Yanto. 2013. Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian KonsumenPada Minimarket Alfamart Kamal. Skripsi: FE UMS.

Zeithaml. 2009. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Page 125: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Pengantar,

Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data penelitian dalam rangka

penyelesaian skripsi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nias Selatan.

Tujuan utama dari kuesioner ini adalah untuk mendapatkan pengaruh citra toko

dan pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD. Vinder Lolowau

Kabupaten Nias Selatan. Informasi yang terkumpul melalui survei ini akan

membantu penelitian dalam menyusun strategi yang tepat untuk menganalisis

pengaruh citra toko dan pelayanan terhadap keputusan pembelian pada UD.

Vinder Lolowau Kabupaten Nias Selatan. Kerjasama Bapak/Ibu/Sdr dalam

memberikan masukan yang jujur dan apa adanya sangat membantu peneliti.

Sebelum mengisi mohon dibaca dengan seksama petunjuk pengisian. Pastikan

Bapak/Ibu/Sdr mengerti dengan baik petunjuk pengisian tersebut sebelum

memulai mengisi kuesioner ini. Jawablah apa adanya sesuai dengan persepsi dan

informasi yang Bapak/Ibu/Sdr miliki selama ini. Survei ini bukanlah tes sehingga

tidak ada jawaban yang salah. Mohon Bapak/Ibu/Sdr mengisi setiap butir

pernyataan dalam survei ini agar hasilnya bisa diolah dan dianalisis.

Peneliti,

Ros Erwinta GiawaNIM. 13100121348

Kerahasiaan

Hasil survei ini tidak akan disampaikan dalam bentuk yang dapatmengidentifikasikan identitas responden. Kerahasiaan data responden secaraindividual terjamin.

Page 126: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

I. Identitas Responden

Mohon Bapak/Ibu/Sdr bersedia mengisi daftar isian berikut cara menjawab

atau check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai keadaan yang sebenarnya.

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur :

4. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

5. Pendidikan Terakhir : Pendidikan Menengah (SMA)

(SMK)

: Perguruan Tinggi (S1)

(S2)

II. Petunjuk Menjawab

1. Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pernyataan sesuai

dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr, dengan cara memberikan check list (√)

pada kolom yang tersedia sesuai jawaban yang dianggap tepat.

2. Berikut ini disajikan pernyataan dengan lima kategori pilihan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

RR : Ragu-Ragu

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Bacalah setiap pernyataan yang dimaksud dengan seksama, kemudian tentukan

pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi dan keadaan yang

sebenarnya.

Contoh : Dengan adanya Citra Toko kerja membuat pekerjaan menjadi lebih baik.

STS TS RR S SS

Page 127: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

A. Pernyataan Tentang Citra Toko

NO PERNYATAANJAWABAN

STS TS RR S SS

CITRA TOKO

a. Persepsi konsumen terhadap lokasi

1UD. Vinder Lolowau cukup terkenal sebagai toko

penyedia kebutuhan sembako

2

UD. Vinder memiliki jaringan dengan perusahaan PT.

Indofood, Tbk yang ada di Medan sebagai pemasok

kebutuhan sembako

b. User Image (citra pemakai)

3 Saya merasa puas telah berbelanja di UD. Vinder

4 UD. Vinder menjual barang-barang yang bermanfaat

c. Product Image (citra produk)

5Setiap produk yang dijual oleh UD. Vinder terjamin

masa berlakunya

6UD. Vinder membuat saya merasa telah membeli barang

yang berkualitas

d. Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk

7UD. Vinder menjual produk kebutuhan sehari-hari dan

sudah dikenal banyak orang.

8Saya mengenal UD. Vinder sebagai toko penjual barang

kelontong yang bervariasi dan berkualitas

e. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk

9Barang-barang yang dijual oleh UD. Vinder selalu yang

berkualitas

10Setiap saya membeli barang di UD. Vinder, maka saya

telah memilih barang yang berkualitas

Page 128: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

B. Pernyataan Tentang Pelayanan

NO PERNYATAANJAWABAN

STS TS RR S SS

PELAYANAN

a. Will Expectation

11

Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

UD. Vinder pada saat saya membeli kebutuhan sehari-

hari.

12UD. Vinder memberikan informasi masa berlaku setiap

produk yang akan saya beli

13Ketika saya membeli di UD. Vinder, saya dilayani

dengan cepat.

b. Should Expectation

14UD. Vinder selalu memperhatikan setiap tuntutan saya

di dalam penyediaan barang yang saya butuhkan.

15UD. Vinder memberikan pelayanan yang terbaik setiap

kali saya membeli kebutuhan sehari-hari.

c. Ideal Expectation

16UD. Vinder merupakan usaha dagang yang memberikan

pelayanan yang berkualitas.

17 Saya tidak jenuh untuk membeli kembali di UD. Vinder.

d. Kehandalan (Realibility)

18Saya memperoleh kemudahan dalam memenuhi

kebutuhan saya setiap kali berbelanja di UD. Vinder.

19 UD. Vinder menjual barang-barang yang berkualitas

e. Daya Tanggap (Responsivenesess)

20UD. Vinder selalu merespon kritikan dan saran yang

saya berikan.

Page 129: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

C. Pernyataan Tentang Keputusan Pembelian

NO PERNYATAANJAWABAN

STS TS RR S SS

KEPUTUSAN PEMBELIAN

a. Factor Intern

21UD. Vinder harus dapat memberikan motivasi agar sayaingin membeli barang di tokonya.

22UD. Vinder selalu menjual barang-barang yang sangatsaya butuhkan.

23Saya selalu menjadikan UD. Vinder sebagai tempatpertama di dalam berbelanja .

b. Factor Ekstern

24UD. Vinder selalu ramah di dalam melayani setiappembeli.

25UD. Vinder selalu memperhatikan kebutuhan konsumensekitar tokonya di dalam menjual barang dagangannya.

c. Mencari informasi

26UD. Vinder selalu menjual kebutuhan pokok saya, sesuaidengan informasi yang didapatkannya.

d. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying Behavior)

27 Saya biasanya membeli barang di UD. Vinder.

28 Saya merasa puas membeli barang di UD. Vinder karenasemua barang yang saya butuhkan tersedia.

e. Perilaku membeli yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behavior)

29 UD. Vinder menjual barang-barang yang bervariasi danberkualitas.

30 UD. Vinder menjual barang-barang yang sesuai dengankebutuhan saya.

Page 130: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA KONSUMEN UD. RINI TELUK DALAM

KABUPATEN NIAS SELATAN (UJI COBA)

NO NAMA KONSUMEN JK PEKERJAAN ALAMAT

1 Magdalena Bago P PNS Jalan SMAN 1 Telukdalam

2 Eduard Saota L Honorer Jalan Saonigeho

3 Leni Kristina Maduwu P Wiraswasta Jalan Ahmad Yani

4 Adrianto Manao L Mahasiswa Desa Orahili Fau

5 Fransiskus Y.S. Ndruru L PNS Jalan Perkebunan KM. 07

6 Emi Dewi Ziromi P Bidan Desa Hilitobara

7 Sokhiziduhu Hulu L Supir Jalan Baru

8 Faozisokhi Telaumbanua L Wiraswasta Jalan Baloho Indah

9 Amelia Sadawa P Mahasiswi Jalan Diponegoro

10 Martinus Baene L PNS Desa Hilianaa

Page 131: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 3

Skor Responden Perolehan Uji Coba Variabel Penelitian = 10

Variabel Citra Toko (X1)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10R1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49R2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49R6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49R7 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 43R8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49R9 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49R10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

∑ 45 45 45 46 46 46 45 47 47 46 458

Variabel Pelayanan (X2)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total11 12 13 14 15 16 17 18 19 20R1 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44R2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 47R4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30R5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 45R6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R7 5 3 5 5 3 3 5 3 5 5 42R8 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 44R9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40∑ 42 40 44 46 43 41 44 42 45 44 431

Page 132: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total21 22 23 24 25 26 27 28 29 30R1 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 45R2 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47R3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 46R4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 45R6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30R9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40∑ 44 44 45 46 44 45 47 45 47 46 453

Page 133: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 4

Uji Validitas Citra Toko (X1) pada N = 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_1 Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7 Skor_8 Skor_9 Skor_10/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Correlations

Skor_1 Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7 Skor_8 Skor_9Skor_1

0Skor_T

otalSkor_1 Pearson

Correlation 1 .832(**)

.778(**) .674(*) .899(**

) .674(*) .778(**)

.815(**)

.815(**)

.899(**)

.898(**)

Sig. (2-tailed) 3 8 .033 0 .033 8 4 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_2 PearsonCorrelation

.832(**) 1 .832(**

) .561 .935(**) .561 .832(**

) .678(*) .678(*) .935(**)

.868(**)

Sig. (2-tailed) 3 3 .092 0 .092 3 .031 .031 0 1N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_3 PearsonCorrelation

.778(**)

.832(**) 1 .674(*) .899(**

) .674(*) .778(**)

.815(**)

.815(**)

.899(**)

.898(**)

Sig. (2-tailed) 8 3 .033 0 .033 8 4 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_4 PearsonCorrelation .674(*) .561 .674(*) 1 .773(**

).773(**

) .674(*) .895(**)

.895(**)

.773(**)

.839(**)

Sig. (2-tailed) .033 .092 .033 9 9 .033 0 0 9 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_5 PearsonCorrelation

.899(**)

.935(**)

.899(**)

.773(**) 1 .773(**

).899(**

).895(**

).895(**

) 10(**) .986(**)

Sig. (2-tailed) 0 0 0 9 9 0 0 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_6 PearsonCorrelation .674(*) .561 .674(*) .773(**

).773(**

) 1 .674(*) .895(**)

.895(**)

.773(**)

.839(**)

Sig. (2-tailed) .033 .092 .033 9 9 .033 0 0 9 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_7 PearsonCorrelation

.778(**)

.832(**)

.778(**) .674(*) .899(**

) .674(*) 1 .815(**)

.815(**)

.899(**)

.898(**)

Sig. (2-tailed) 8 3 8 .033 0 .033 4 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_8 PearsonCorrelation

.815(**) .678(*) .815(**

).895(**

).895(**

).895(**

).815(**

) 1 10(**) .895(**)

.951(**)

Sig. (2-tailed) 4 .031 4 0 0 0 4 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_9 PearsonCorrelation

.815(**) .678(*) .815(**

).895(**

).895(**

).895(**

).815(**

) 10(**) 1 .895(**)

.951(**)

Sig. (2-tailed) 4 .031 4 0 0 0 4 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_10

PearsonCorrelation

.899(**)

.935(**)

.899(**)

.773(**) 10(**) .773(**

).899(**

).895(**

).895(**

) 1 .986(**)

Sig. (2-tailed) 0 0 0 9 0 9 0 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_Total

PearsonCorrelation

.898(**)

.868(**)

.898(**)

.839(**)

.986(**)

.839(**)

.898(**)

.951(**)

.951(**)

.986(**) 1

Sig. (2-tailed) 0 1 0 2 0 2 0 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 134: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

1 0,898 0,632 Valid2 0,868 0,632 Valid3 0,898 0,632 Valid4 0,839 0,632 Valid5 0,986 0,632 Valid6 0,839 0,632 Valid7 0,898 0,632 Valid8 0,951 0,632 Valid9 0,951 0,632 Valid10 0,986 0,632 Valid

Uji Reabilitas Citra Toko (X1) Pada N = 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_1 Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7 Skor_8 Skor_9 Skor_10/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.976 10

Page 135: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Uji Validitas Pelayanan (X2) pada N = 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_11 Skor_12 Skor_13 Skor_14 Skor_15 Skor_16 Skor_17 Skor_18 Skor_19

Skor_20/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

CorrelationsSkor_1

1Skor_1

2Skor_1

3Skor_1

4Skor_1

5Skor_1

6Skor_1

7Skor_1

8Skor_1

9Skor_2

0Skor_T

otalSkor_11

PearsonCorrelation 1 .423 .846(**

).766(**

) .411 .344 .645(*) .286 .598 .645(*) .733(*)

Sig. (2-tailed) .224 2 .010 .238 .331 .044 .424 .068 .044 .016N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_12

PearsonCorrelation .423 1 .477 .477 .810(**

).904(**

) .477 .845(**) .471 .477 .789(**

)Sig. (2-tailed) .224 .164 .164 5 0 .164 2 .169 .164 7N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_13

PearsonCorrelation

.846(**) .477 1 .818(**

) .347 .560 .773(**) .443 .674(*) .773(**

).822(**

)Sig. (2-tailed) 2 .164 4 .325 .092 9 .200 .033 9 4N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_14

PearsonCorrelation

.766(**) .477 .818(**

) 1 .618 .517 .818(**) .564 .899(**

).818(**

).897(**

)Sig. (2-tailed) .010 .164 4 .057 .126 4 .089 0 4 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_15

PearsonCorrelation .411 .810(**

) .347 .618 1 .677(*) .347 .753(*) .477 .347 .723(*)

Sig. (2-tailed) .238 5 .325 .057 .032 .325 .012 .163 .325 .018N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_16

PearsonCorrelation .344 .904(**

) .560 .517 .677(*) 1 .560 .916(**) .532 .560 .812(**

)Sig. (2-tailed) .331 0 .092 .126 .032 .092 0 .113 .092 4N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_17

PearsonCorrelation .645(*) .477 .773(**

).818(**

) .347 .560 1 .443 .899(**)

.773(**)

.822(**)

Sig. (2-tailed) .044 .164 9 4 .325 .092 .200 0 9 4N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_18

PearsonCorrelation .286 .845(**

) .443 .564 .753(*) .916(**) .443 1 .598 .645(*) .805(**

)Sig. (2-tailed) .424 2 .200 .089 .012 0 .200 .068 .044 5N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_19

PearsonCorrelation .598 .471 .674(*) .899(**

) .477 .532 .899(**) .598 1 .899(**

).863(**

)Sig. (2-tailed) .068 .169 .033 0 .163 .113 0 .068 0 1N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_20

PearsonCorrelation .645(*) .477 .773(**

).818(**

) .347 .560 .773(**) .645(*) .899(**

) 1 .849(**)

Sig. (2-tailed) .044 .164 9 4 .325 .092 9 .044 0 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_Total

PearsonCorrelation .733(*) .789(**

).822(**

).897(**

) .723(*) .812(**)

.822(**)

.805(**)

.863(**)

.849(**) 1

Sig. (2-tailed) .016 7 4 0 .018 4 4 5 1 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 136: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

11 0,733 0,632 Valid12 0,789 0,632 Valid13 0,822 0,632 Valid14 0,897 0,632 Valid15 0,723 0,632 Valid16 0,812 0,632 Valid17 0,822 0,632 Valid18 0,805 0,632 Valid19 0,863 0,632 Valid20 0,849 0,632 Valid

Uji Reabilitas Pelayanan (X2) Pada N = 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_11 Skor_12 Skor_13 Skor_14 Skor_15 Skor_16 Skor_17 Skor_18 Skor_19

Skor_20/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.941 10

Page 137: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) Pada N= 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_21 Skor_22 Skor_23 Skor_24 Skor_25 Skor_26 Skor_27 Skor_28 Skor_29

Skor_30/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

CorrelationsSkor_2

1Skor_2

2Skor_2

3Skor_2

4Skor_2

5Skor_2

6Skor_2

7Skor_2

8Skor_2

9Skor_3

0Skor_T

otalSkor_21

PearsonCorrelation 1 .773(**

).899(**

).818(**

).773(**

).899(**

) .753(*) .674(*) .753(*) .818(**)

.907(**)

Sig. (2-tailed) 9 0 4 9 0 .012 .033 .012 4 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_22

PearsonCorrelation

.773(**) 1 .674(*) .818(**

) 10(**) .674(*) .753(*) .674(*) .753(*) .591 .856(**)

Sig. (2-tailed) 9 .033 4 0 .033 .012 .033 .012 .072 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_23

PearsonCorrelation

.899(**) .674(*) 1 .674(*) .674(*) 10(**) .815(**

).778(**

).815(**

).899(**

).914(**

)Sig. (2-tailed) 0 .033 .033 .033 0 4 8 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_24

PearsonCorrelation

.818(**)

.818(**) .674(*) 1 .818(**

) .674(*) .895(**) .674(*) .895(**

).773(**

).892(**

)Sig. (2-tailed) 4 4 .033 4 .033 0 .033 0 9 1N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_25

PearsonCorrelation

.773(**) 10(**) .674(*) .818(**

) 1 .674(*) .753(*) .674(*) .753(*) .591 .856(**)

Sig. (2-tailed) 9 0 .033 4 .033 .012 .033 .012 .072 2N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_26

PearsonCorrelation

.899(**) .674(*) 10(**) .674(*) .674(*) 1 .815(**

).778(**

).815(**

).899(**

).914(**

)Sig. (2-tailed) 0 .033 0 .033 .033 4 8 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_27

PearsonCorrelation .753(*) .753(*) .815(**

).895(**

) .753(*) .815(**) 1 .815(**

) 10(**) .895(**)

.942(**)

Sig. (2-tailed) .012 .012 4 0 .012 4 4 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_28

PearsonCorrelation .674(*) .674(*) .778(**

) .674(*) .674(*) .778(**)

.815(**) 1 .815(**

).899(**

).864(**

)Sig. (2-tailed) .033 .033 8 .033 .033 8 4 4 0 1N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_29

PearsonCorrelation .753(*) .753(*) .815(**

).895(**

) .753(*) .815(**) 10(**) .815(**

) 1 .895(**)

.942(**)

Sig. (2-tailed) .012 .012 4 0 .012 4 0 4 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_30

PearsonCorrelation

.818(**) .591 .899(**

).773(**

) .591 .899(**)

.895(**)

.899(**)

.895(**) 1 .917(**

)Sig. (2-tailed) 4 .072 0 9 .072 0 0 0 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Skor_Total

PearsonCorrelation

.907(**)

.856(**)

.914(**)

.892(**)

.856(**)

.914(**)

.942(**)

.864(**)

.942(**)

.917(**) 1

Sig. (2-tailed) 0 2 0 1 2 0 0 1 0 0N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 138: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

No. ItemPernyataan

Corrected Item-Total Correlation

rtabel Keterangan

21 0,907 0,632 Valid22 0,856 0,632 Valid23 0,914 0,632 Valid24 0,892 0,632 Valid25 0,856 0,632 Valid26 0,914 0,632 Valid27 0,942 0,632 Valid28 0,864 0,632 Valid29 0,942 0,632 Valid30 0,917 0,632 Valid

Uji Reabilitas Keputusan Pembelian (Y) Pada N = 10

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_21 Skor_22 Skor_23 Skor_24 Skor_25 Skor_26 Skor_27 Skor_28 Skor_29

Skor_30/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0.974 10

Page 139: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 5

NAMA-NAMA RESPONDEN (KONSUMEN) UD.FINDERLOLOWAUKABUPATEN NIAS SELATAN

NO NAMA KONSUMEN JENIS KELAMIN KET

1 ASMARNI HALAWA PEREMPUAN2 EHTRI NOVELIA WRUWU PEREMPUAN3 NORMALINA WARUWU PEREMPUAN4 MURNI GULO PEREMPUAN5 HENDIKA WARUWU PEREMPUAN6 ELINUDIN WARUWU LAKI-LAKI7 WINDA WARUWU PEREMPUAN8 VITEMA GIAWA LAKI-LAKI9 FIKTOR ZENDRATO LAKI-LAKI10 AGUSTINA HALAWA PEREMPUAN11 FRANSISKA GIAWA PEREMPUAN12 ENVIRA WATI WARUWU PEREMPUAN13 WISTIN NDRURU PEREMPUAN14 YUNIMAN DAELI PEREMPUAN15 SELVI WARUWU PEEMPUAN16 WANHIPOLITUS GULO LAKI-LAKI17 FEBRIAN CAHAYA GIAWA PEREMPUAN18 ERIKA WARUWU PEREMPUAN19 SINIKE WARUWU PEREMPUN20 LIBERTINA NDRURU PEREMPUAN21 MUSINA NDRURU PEREMPUAN22 YAFERIUS HALWA LAKI-LAKI23 TERESIA WARUWU PEREMPUAN24 TIANAWARUWU PEREMPUAN25 SERLINA HALAWA PEREMPUAN26 ROUTINE HIA PEREMPUAN27 POPI FEBNIAT HALAWA PEREMPUAN28 LADIHILMAWATI WARUWU PEREMPUAN29 WIRANA HALAWA PEREMPUAN30 JUWITAWARUWU PEREMPUAN31 NOBI NESTRA GULO LAKI-LAKI32 NIAMAN WARUWU PEREMPUAN33 YULIANA WARUWU PEREMPUAN34 DESNI WARUWU PEREMPUAN35 SYUKUR KUNIWA WARUWU LAKI-LAKI36 YARNIWATI LAIA PEREMPUAN37 FRENCE NDRURU PEREMPUAN

Page 140: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

38 TINIMAWATI WARUWU PEREMPUAN39 RIRIS WARUWU PEREMPUAN40 YENTI BUULOLO PEREMPUAN50 JAMES HALAWA LAKI-LAKI51 ANATASYA HALAWA PEREMPUAN52 RINE GIAWA PEREMPUAN53 MAWATI WARUWU PEREMPUAN54 SELINA WARUWU PEREMPUAN55 ERNIMAWATI WARUWU PEREMPUAN56 MERLINA GIAWA PEREMPUAN57 YASNI HALAWA PEREMPUAN58 MULIANI WARUWU PEREMPUAN59 IKEMAJESTI DAELI PEREMPUAN60 ANTONIUS HALAWA LAKI-LAKI61 BOY NDRURU LAKI-LAKI62 YORIANI HALAWA PEREMPUAN63 IMELDA WARUWU PEREMPUAN64 JERNIH WARUWU PEREMPUAN65 RUFUS WARUWU LAKI-LAKI66 ELWIN WARUWU PEREMPUAN67 YASAELI WARUWU LAKI-LAKI68 KATARINA NDRURU PEREMPUAN69 AGNES ATIME BUULOLO PEREMPUAN70 YANI GIAWA PEREMPUAN71 LESIA HALAWA PEREMPUAN72 ZENSEN NDRURU LAKI-LAKI73 YANTIRIA WARUWU PEREMPUAN74 ANILA WARUWU PEREMPUAN75 MAGDALENA WARUWU PEREMPUAN76 YUSNIA WARUWU PEREMPUAN77 GESTINA WARUWU PEREMPUAN78 MAWARNI WARUWU PEREMPUAN79 YENIMAN BUULOLO PEREMPUAN80 MESRANI ZEBUA PEREMPUAN81 MURNIWATI ZEBUA PEREMPUAN82 PRISCILA WARUWU PEREMPUAN83 TUTI MARDIANA NDRURU PEREMPUAN84 NURDIAMAN WARUWU PEREMPUAN85 RIDOL GIAWA LAKI-LAKI86 MANISA NDRURU PEREMPUAN87 MODESTA WARUWU PEREMPUAN88 WIJAWATI NDRURU PEREMPUAN

Page 141: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 6

Skor Responden Penelitian Variabel Citra Toko (X1)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10R1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44R5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50R8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R14 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50R17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39R18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R23 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44R24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R32 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39R33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

Page 142: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49R41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41R43 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41R44 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41R45 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41R46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39R48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R53 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44R54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R62 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39R63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R70 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49R71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R72 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41R73 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

Page 143: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R74 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41R75 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41R76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39R78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41R81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49R83 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44R84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50R85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40R88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

Σ 377 377 373 379 379 377 384 382 382 383 3823

Page 144: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Skor Responden Penelitian Variabel Pelayanan (X2)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total11 12 13 14 15 16 17 18 19 20R1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50

R6 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 43

R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

R8 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R9 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

R10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R18 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 46

R19 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43

R20 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 44

R21 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R23 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R25 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R28 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R31 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49

R32 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R33 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

Page 145: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

R36 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 43

R37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R39 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R48 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 46

R49 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43

R50 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 44

R51 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R53 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R55 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R58 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R61 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49

R62 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R63 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

R64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

R66 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 43

R67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R68 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R69 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

Page 146: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R78 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 46

R79 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43

R80 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 44

R81 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R83 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

R85 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R88 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 50Σ 400 406 400 394 397 394 409 411 394 379 4023

Page 147: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Skor Responden Penelitian Variabel Keputusan Pembelian (Y)

ResSkor Item Pernyataan Skor

Total21 22 23 24 25 26 27 28 29 30R1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 50

R4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 50

R6 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44

R7 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R8 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R9 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

R10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R14 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 47

R15 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 50

R16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R18 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 44

R19 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44

R20 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

R21 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 50

R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R23 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R25 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R28 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

R30 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

R31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

Page 148: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

R36 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44

R37 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R39 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

R40 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

R41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R44 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 47

R45 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

R46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R48 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 44

R49 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44

R50 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

R51 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R53 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R55 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R58 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

R59 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

R60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R65 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

R66 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 44

R67 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R68 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

R69 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

Page 149: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

R70 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

R71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R74 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 47

R75 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

R76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R78 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 44

R79 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44

R80 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

R81 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

R82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R83 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

R84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

R85 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 45

R86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

R88 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42Σ 407 408 406 396 395 399 418 418 401 402 4081

Page 150: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

CORRELATIONS/VARIABLES=Skor_1 Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7

Skor_8 Skor_9Skor_10 Skor_Total/PRINT=TWOTAIL NOSIG/MISSING=PAIRWISE .

Correlations

Skor_1

Skor_2

Skor_3

Skor_4

Skor_5

Skor_6

Skor_7

Skor_8

Skor_9

Skor_10

Skor_Total

Skor_1

PearsonCorrelation

1 1.000(**)

.919(**)

.947(**)

.947(**)

.888(**)

.833(**)

.876(**)

.876(**)

.443(**)

.891(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_2

PearsonCorrelation

1.000(**) 1 .919(

**).947(

**).947(

**).888(

**).833(

**).876(

**).876(

**).443(

**).891(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_3

PearsonCorrelation

.919(**)

.919(**) 1 .876(

**).876(

**).822(

**).786(

**).819(

**).819(

**).441(

**).804(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_4

PearsonCorrelation

.947(**)

.947(**)

.876(**) 1 .893(

**).838(

**).778(

**).821(

**).821(

**).400(

**).844(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_5

PearsonCorrelation

.947(**)

.947(**)

.876(**)

.893(**) 1 .838(

**).778(

**).821(

**).821(

**).400(

**).844(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_6

PearsonCorrelation

.888(**)

.888(**)

.822(**)

.838(**)

.838(**) 1 .729(

**).770(

**).770(

**).346(

**).799(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_7

PearsonCorrelation

.833(**)

.833(**)

.786(**)

.778(**)

.778(**)

.729(**) 1 .951(

**).951(

**).530(

**).824(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_8

PearsonCorrelation

.876(**)

.876(**)

.819(**)

.821(**)

.821(**)

.770(**)

.951(**) 1 1.00

0(**).570(

**).863(

**)

Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Page 151: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

tailed)N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

Skor_9

PearsonCorrelation

.876(**)

.876(**)

.819(**)

.821(**)

.821(**)

.770(**)

.951(**)

1.000(**) 1 .570(

**).863(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_10

PearsonCorrelation

.443(**)

.443(**)

.441(**)

.400(**)

.400(**)

.346(**)

.530(**)

.570(**)

.570(**) 1 .557(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_Total

PearsonCorrelation

.891(**)

.891(**)

.804(**)

.844(**)

.844(**)

.799(**)

.824(**)

.863(**)

.863(**)

.557(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_1 Skor_2 Skor_3 Skor_4 Skor_5 Skor_6 Skor_7

Skor_8 Skor_9Skor_10/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.972 10

CORRELATIONS/VARIABLES=Skor_11 Skor_12 Skor_13 Skor_14 Skor_15 Skor_16

Skor_17Skor_18 Skor_19 Skor_20 Skor_Total/PRINT=TWOTAIL NOSIG/MISSING=PAIRWISE .

Correlations

Skor_11

Skor_12

Skor_13

Skor_14

Skor_15

Skor_16

Skor_17

Skor_18

Skor_19

Skor_20

Skor_Total

Skor_11

PearsonCorrelation

1 .869(**)

.862(**)

.872(**)

.828(**)

.530(**)

.569(**)

.622(**)

.598(**)

.607(**)

.789(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_12

PearsonCorrelation

.869(**) 1 .729(

**).758(

**).844(

**).548(

**).685(

**).735(

**).618(

**).528(

**).765(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Page 152: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_13

PearsonCorrelation

.862(**)

.729(**) 1 .735(

**).706(

**).530(

**).426(

**).477(

**).461(

**).607(

**).733(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_14

PearsonCorrelation

.872(**)

.758(**)

.735(**) 1 .707(

**).523(

**).467(

**).525(

**).590(

**).548(

**).727(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_15

PearsonCorrelation

.828(**)

.844(**)

.706(**)

.707(**) 1 .734(

**).711(

**).764(

**).586(

**).576(

**).772(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_16

PearsonCorrelation

.530(**)

.548(**)

.530(**)

.523(**)

.734(**) 1 .540(

**).594(

**).644(

**).617(

**).728(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_17

PearsonCorrelation

.569(**)

.685(**)

.426(**)

.467(**)

.711(**)

.540(**) 1 .951(

**).609(

**).387(

**).633(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_18

PearsonCorrelation

.622(**)

.735(**)

.477(**)

.525(**)

.764(**)

.594(**)

.951(**) 1 .670(

**).466(

**).682(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_19

PearsonCorrelation

.598(**)

.618(**)

.461(**)

.590(**)

.586(**)

.644(**)

.609(**)

.670(**) 1 .548(

**).676(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_20

PearsonCorrelation

.607(**)

.528(**)

.607(**)

.548(**)

.576(**)

.617(**)

.387(**)

.466(**)

.548(**) 1 .652(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_Total

PearsonCorrelation

.789(**)

.765(**)

.733(**)

.727(**)

.772(**)

.728(**)

.633(**)

.682(**)

.676(**)

.652(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITY

Page 153: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

/VARIABLES=Skor_11 Skor_12 Skor_13 Skor_14 Skor_15 Skor_16Skor_17

Skor_18 Skor_19 Skor_20/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.945 10

CORRELATIONS/VARIABLES=Skor_21 Skor_22 Skor_23 Skor_24 Skor_25 Skor_26

Skor_27Skor_28 Skor_29 Skor_30 Skor_Total/PRINT=TWOTAIL NOSIG/MISSING=PAIRWISE .

Correlations

Skor_21

Skor_22

Skor_23

Skor_24

Skor_25

Skor_26

Skor_27

Skor_28

Skor_29

Skor_30

Skor_Total

Skor_21

PearsonCorrelation

1 .732(**)

.783(**)

.775(**)

.475(**)

.500(**)

.474(**)

.474(**)

.585(**)

.746(**)

.810(**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_22

PearsonCorrelation

.732(**) 1 .613(

**).756(

**).739(

**).478(

**).600(

**).600(

**).419(

**).581(

**).744(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_23

PearsonCorrelation

.783(**)

.613(**) 1 .793(

**).496(

**).709(

**).350(

**).350(

**).608(

**).769(

**).752(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_24

PearsonCorrelation

.775(**)

.756(**)

.793(**) 1 .568(

**).478(

**).420(

**).420(

**).572(

**).734(

**).779(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_25

PearsonCorrelation

.475(**)

.739(**)

.496(**)

.568(**) 1 .640(

**).564(

**).564(

**).277(

**).439(

**).654(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_26

PearsonCorrelation

.500(**)

.478(**)

.709(**)

.478(**)

.640(**) 1 .408(

**).408(

**).451(

**).611(

**).640(

**)

Page 154: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_27

PearsonCorrelation

.474(**)

.600(**)

.350(**)

.420(**)

.564(**)

.408(**) 1 1.00

0(**).330(

**).503(

**).611(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_28

PearsonCorrelation

.474(**)

.600(**)

.350(**)

.420(**)

.564(**)

.408(**)

1.000(**) 1 .330(

**).503(

**).611(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_29

PearsonCorrelation

.585(**)

.419(**)

.608(**)

.572(**)

.277(**)

.451(**)

.330(**)

.330(**) 1 .839(

**).675(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .009 .000 .002 .002 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_30

PearsonCorrelation

.746(**)

.581(**)

.769(**)

.734(**)

.439(**)

.611(**)

.503(**)

.503(**)

.839(**) 1 .791(

**)

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88Skor_Total

PearsonCorrelation

.810(**)

.744(**)

.752(**)

.779(**)

.654(**)

.640(**)

.611(**)

.611(**)

.675(**)

.791(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITY/VARIABLES=Skor_21 Skor_22 Skor_23 Skor_24 Skor_25 Skor_26

Skor_27Skor_28 Skor_29 Skor_30/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.929 10

Page 155: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 8

Nilai-nilai dalam Distribusi tPr

df0.250.50

0.100.20

0.050.10

0.0250.050

0.010.02

0.0050.010

0.0010.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.308842 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.327123 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.214534 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.173185 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.893436 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.207637 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.785298 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.500799 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.2968110 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437011 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247012 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.9296313 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.8519814 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.7873915 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.7328316 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.6861517 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.6457718 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.6104819 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794020 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.5518121 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.5271522 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.5049923 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.4849624 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.4667825 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.4501926 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.4350027 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.4210328 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.4081629 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.3962430 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.3851831 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749032 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.3653133 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.3563434 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.3479335 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.3400536 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.3326237 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.3256338 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.3190339 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.3127940 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.3068841 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.3012742 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.2959543 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.2908944 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.2860745 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.2814846 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.2771047 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.2729148 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

Page 156: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.2650850 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.2614151 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.2578952 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.2545153 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.2512754 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.2481555 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.2451556 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.2422657 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.2394858 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.2368059 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.2342160 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.2317161 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.2293062 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.2269663 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.2247164 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.2225365 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.2204166 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.2183767 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.2163968 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.2144669 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.2126070 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.2107971 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.2090372 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.2073373 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.2056774 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.2040675 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.2024976 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.2009677 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.1994878 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.1980479 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.1966380 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.1952681 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.1939282 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.1926283 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.1913584 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.1901185 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.1889086 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.1877287 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.1865788 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.1854489 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.1843490 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.1832791 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.1822292 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.1811993 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.1801994 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.1792195 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.1782596 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.1773197 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.1763998 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.1754999 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

Page 157: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Page 158: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 9

Nilai-nilai dalam Distribusi F Untuk Probabilitas = 0,05df

untukpenye

but(N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 2462 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.433 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.704 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.865 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.626 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.947 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.518 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.229 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.8511 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.7212 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.6213 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.5314 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.4615 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.4016 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.3517 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.3118 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.2719 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.2320 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.2021 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.1822 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.1523 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.1324 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.1125 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.0926 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.0727 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.0628 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.0429 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.0330 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.0131 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.0032 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.9933 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.9834 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.9735 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.9636 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.9537 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.9538 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.9439 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.9340 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.9241 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.9242 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.9143 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.9144 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.9045 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.8946 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.8947 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.8848 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.8849 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.8850 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.8751 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.8752 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.8653 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.8654 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.8655 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.8556 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

Page 159: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.8558 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.8459 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.8460 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.8461 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.8362 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.8363 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.8364 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.8365 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.8266 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.8267 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.8268 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.8269 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.8170 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.8171 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.8172 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.8173 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.8174 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.8075 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.8076 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.8077 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.8078 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.8079 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.7980 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.7981 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.7982 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.7983 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.7984 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7985 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7986 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7887 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.7888 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.7889 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.7890 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.7891 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.7892 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.7893 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.7894 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.7795 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.7796 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.7797 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.7798 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.7799 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75

Page 160: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

LAMPIRAN 10

Nilai-Nilai r Product Moment

NTaraf

Signifikan NTaraf

Signifikan NTaraf

Signifikan

5% 1% 5% 1% 5% 1%3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,3305 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,3067 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,2968 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,2869 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,27810 0,632 0,765 34 0,399 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,26322 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,25613 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23014 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,21015 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,18117 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,14818 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,12819 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,11520 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,09722 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,09123 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,08624 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,08125 0,396 0,505 49 0,281 0,36426 0,388 0,496 50 0,279 0,361

Sumber.Sugiyono (2008.524)

Page 161: PENGARUH CITRA TOKO DAN PELAYANAN TERHADAP … · satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen ... Tingginya tingkat kebutuhan konsumen memicu para

DAFTAR RIWYAT HIDUP

Nama : Ros Erwinta Giawa

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal lahir : Lolofaoso, 13 September 1994

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum nikah

Alamat : Jln. Pramuka

No.Hp : 0853-9783-8816

E-Mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

SD (2001-2007) : SD Negeri No. 071198

SMP (2007- (2010) : SMP Negeri 2 Lolowau

SMA (2010-2013) : SMA Negeri 1 Hilimegai

PERGURUAN TINGGI (2013-2018) : S1 STIE NISEL