memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

47
Hotel Amaris, 25 Oktober 2014

Upload: balemun-siregar

Post on 19-Jul-2015

81 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Hotel Amaris, 25 Oktober 2014

Page 2: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

OUTLINE

POTENSI PEREKONOMIAN INDONESIA

KONDISI INDONESIA SAAT INI

PERKEMBANGAN REFORMASI PERPAJAKAN

PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN DAN KINERJA DJP

2

Page 3: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Page 4: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

4

Page 5: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

5

Page 6: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

6

Page 7: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

7

Page 8: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Page 9: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Pajak Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

DUKUNGAN DARI INSTANSI LAIN

DJP YANG DAPAT DIPERCAYA (TRUST)

PERAN SERTA MASYARAKAT

PAJAK

NO

N P

AJA

K

NO

N P

AJA

K

PEMBANGUNAN

NEGARA

PENERIMAAN NEGARA

9

Page 10: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

BELA NEGARA

MEMBAYAR PAJAK

PUBLIC GOODS & SERVICES

NEGARA

PEMBAYAR PAJAK FREE RIDER

WARGA NEGARA

10

Page 11: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

NEGARA

PEMBAYAR PAJAK FREE RIDER

WARGA NEGARA

Voluntarily Compliance

TRUST

11

Page 12: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

12

REKAPITULASI WAJIB PAJAK TERDAFTAR S.D. 01 JANUARI 2013DATA NASIONAL

Sumber : Masterfile Nasional Per Tanggal 08/01/2013 10:52;48

Tahun

Orang Pribadi

Bendaharawan Badan Total PenambahanKaryawan

Non

KaryawanTotal

1 2 3 4=2+3 5 6 7=4+5+6 8

2004 997.814 1.412.916 2.410.730 194.833 998.955 3.604.518

2005 1.146.988 1.652.156 2.799.144 262.992 1.085.531 4.147.667 543.149

2006 1.298.181 1.770.692 3.068.873 314.965 1.184.565 4.568.403 420.736

2007 3.017.694 2.024.722 5.042.416 347.808 1.299.976 6.690.200 2.121.797

2008 6.152.662 2.294.082 8.446.744 379.019 1.434.051 10.259.814 3.569.614

2009 11.090.421 2.921.88114.012.302

433.627 1.569.917 16.015.846 5.756.032

2010 13.993.199 3.401.26317.394.462

467.218 1.726.624 19.588.304 3.572.458

2011 16.199.963 3.792.45919.992.422

507.234 1.932.401 22.432.057 2.843.753

2012 17.180.834 3.980.33721.161.171

545.139 2.138.150 23.844.460 1.412.403

2013 17.188.916 3.981.38321.170.299

545.456 2.140.775 23.856.530 12.070

Page 13: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

iNPUT kondisi Kepatuhan WP di suplemen perpajakan yang dimejanya MBAK nAY

13

Kondisi Empiris Kepatuhan Perpajakan

NO URAIANOrang

PribadiBadan Usaha

(tanpa Usaha Mikro)

1 Populasi 240 Juta 22,6 Juta

2 Aktif Bekerja/Kegiatan Usaha Domisili Tetap

110 Juta 12,9 Juta

3 Perkiraan Peghasilan di atas PTKP 60 juta -

4 Perkiraan Badan Usaha yang memiliki laba usaha

- 5 juta

5 WP Terdaftar 19,9 juta 1,9 juta

6 SPT Tahun 2011 Dilaporkan 8,8 Juta 520 Ribu

7 Rasio SPT Badan terhadap BadanUsaha Domisili Tetap (6:4)

- 10,4 %

8 Rasio SPT OP terhadap OP Bekerjadi atas PTKP (6:3)

14,7% -

Page 14: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

1.134,29 Triliun

(74.15 % dari Total Pedapatan Negara dan Hibah-APBN )

2013

14

Page 15: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

1.226,47 Triliun

(73.57 % dari Total Pedapatan Negara dan Hibah-APBN )

2014

15

Page 16: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

16

Page 17: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Dalam Penerimaan Perpajakan 2000-2012,

kontribusi PajakNonmigas naik 68,1%

77,2%

Komposisi Pendapatan Negara

Komposisi Penerimaan Perpajakan

Dalam total Pendapatan Negara 2000-2012,

kontribusi Perpajakanmeningkat :

56,5% 78,8%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012APBN-P

Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Perpajakan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012APBN-P

PPh Migas Kepabeanan dan Cukai Pajak Non Migas (DJP)

Kontribusi Penerimaan Perpajakan semakin dominan terhadap total Pendapatan Negara

17

Page 18: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Ukuran Tax Ratio 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tax Ratio Arti Sempit

(Pajak Pusat)11,53 11,83 12,34 12,46 12,16 12,43 13,31 11,06 11,26 11,76

Tax Ratio Arti Luas

(Pajak

Pusat+Daerah+SDA)

15,09 15,13 17,19 17,27 18,01 16,43 18,59 14,31 14,61 15,48

Perkembangan Tax Ratio di Indonesia tahun 2002 – 2011(dalam persen)

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Grafik Tax Ratio

Tax Ratio I (Pajak Pusat) Tax Ratio III (Pajak Pusat+Daerah+SDA)

18

Page 19: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Page 20: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Tahapan Reformasi Perpajakan

Tahun 1983

Perubahan terhadapPeraturan

Perpajakan

(UU KUP, PPh danPPN)

Perubahanperaturan

Perpajakansejak tahun1991 - 2009

RefromasiBirokrasi DJP Tahun 2002-

sekarang

20

Page 21: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

1 2 3

FOKUS REFORMASI

21

Page 22: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

22

Amandemen Undang-Undang Perpajakan, bertujuanuntuk:

i. Menciptakan iklim investasi yang lebihkompetitif,

ii. meningkatkan keseimbangan hak dankewajiban wajib pajak dan fiskus,

iii.meningkatkan kepatuhan wajib pajak,iv.meningkatkan penerimaan pajak

22

Bidang Peraturan

• Amandemen UU Perpajakan

UU KUP UU PPh UU PPN

Page 23: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

o Program ekstensifikasi dilaksanakan dengan menggunakan metodeekstensifikasi (i) berbasis properti melalui pemanfaatan data petablok PBB, dan (ii) berbasis pemberi kerja melalui pemanfaatan datakaryawan perusahaan.

o Program Sunset Policy dan penerapan UU PPh yang baru berhasilmendorong penambahan jumlah wajib pajak dengan signifikanselama tahun 2008 dan awal tahun 2009. Program drop box yangmemberikan kemudahan wajib pajak untuk menyampaikan SPT ditempat-tempat strategis dan pusat keramaian cukup suksesmeningkatkan tingkat penyampaian SPT wajib pajak.

o Upaya intensifikasi perpajakan meliputi perbaikan database wajibpajak, program Optimalisasi Pemanfaatan Data Perpajakan, sertaprogram mapping, profiling dan benchmarking wajib pajak.

23

Bidang Pengawasan

• Ekstensifikasi & Intensifikasi

23

Page 24: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

PerubahanParadigma

OrientasiWajibPajak

Perlakuanyang Adil

Simplifikasi

Efisiensi

BerbasisTeknologiInformasi

Good Governance

Tingkat kepatuhan pajak

yang tinggi

Tingkat kepercayaan

terhadap administrasi

perpajakan yang tinggi

Tingkat produktivitas

pegawai pajak yang tinggi

Bidang Administrasi

• Modernisasi Administrasi Perpajakan

24

Page 25: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Sistem Administrasi Internal

case manageme

nt

workflow system

SistemInformasiKeuangan

danAkuntansi

(SIKKA)

25

SistemPelaporan

Key Performance Indicator

AnalisisBeban

Kerja (ABK)

Page 26: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Kegiatan Law Enforcement dan Penggalian Potensi WP

Program pemeriksaan berbasisanalisis resiko (risk analysis),

Wajib Pajak Non-filer

Penggunaan data pihak ke tiga-MoU

Penagihan efektif-Debt Management Project

26

Page 27: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

PemetaanKompetensi

(CompetensyMapping)

SebaranKualitas

SebaranKuantitas

Job Grade jabatan

StandarKompentensi

Jabatan

27

Program Capacity Building

Page 28: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Pelaksanaan Good Governance

Pengawasan Internal

SPT Tahunan PPh OP

LP2P

LHKPN

Pengawasan 360” = Peer

MoU dengan Penegak Hukum, PPATK,dan BI28

Penerapan Kode Etik

WhistleblowingSystem

Page 29: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Kinerja DJP diawasi oleh Institusi Pengawasan

DirektoratJenderal

Pajak

InspektoratJenderal-

Kemenkeu(IBI)

BPK BPKP

KPK

29

Institusi sebagaimana dimaksud selain Kepolisian danKejaksaan

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE

Page 30: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Dasar Hukum :

• PMK Nomor 1/PM.3/2007 tentang Kode Etik Pegawai DJP;

• SE Dirjen Pajak Nomor SE-33/PJ/2007 tentang PanduanPelaksanaan KE Pegawai di Lingkungan DJP

Adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang mengikatpegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sertadalam pergaulan hidup sehari-hari

(PMK 1/PM.3/2007 tanggal 23 Juli 2007)

Tujuan Kode Etik (Pasal 2 ayat 1 PMK 1/PM.3/2007) :

1. Meningkatkan disiplin pegawai

2. Menjamin terpeliharanya tata tertib

3. Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif

4. Menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional

5. Meningkatkan citra dan kinerja pegawai

30

Page 31: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

VISI MISINILAI

BUDAYAINDIKATOR PERILAKU

KAMUS KOMPETENSI

Kode Etik

KPI

Penerapan KodeEtik

31

Page 32: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

32

Page 33: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

• PER-22/PJ/2011 tanggal 19 Agustus 2011 tentangKewajiban Melaporkan Pelanggaran danPenanganan Pelaporan Pelanggaran(Whistleblowing) di lingkungan Direktorat JenderalPajak

500200Kring Pajak

• Pengaduan melalui :

Kring Pajak 500200

Email : [email protected]

Page 34: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

WHISTLEBLOWING SYSTEM

1. Help Desk KITSDA2. Phone: (021) 52970777;3. Kring Pajak 500200;4.Email: [email protected];5. Email: [email protected];6.Sistem Informasi Keuangan

kepegawaian & Aktiva (SIKKA);7. Email ke:

a. Direktur Jenderal Pajak;b. Direktur Kepatuhan Internal dan

Transformasi Sumber DayaAparatur (KITSDA);

c. Direktur Penyuluhan, Pelayanandan Hubungan Masyarakat(P2Humas);

d. Direktur Intelijen dan Penyidikan

34

Page 35: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Pengendalian Lingkungan dalammendukung Good Governance

35

PengendalianLingkungan

Internal Kode Etik, SOP, KPI

EkternalLayanan Pengaduan

(KRING PAJAK 500200, email, etc)

WHISTLEBLOWING SYSTEM

GOOD GOVERNANCE

Page 36: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan
Page 37: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

HASIL SURVEY PERINGKAT KORUPSI UNTUK INDONESIA TAHUN 2007-

2008

“Indonesia’s score of 2.6 continues to reflect perceptions of rampant corruption, but represents an improvement over its score of 2.3 in the 2007 CPI. Bold reform in the tax and custom administration and the ability of Corruption Eradication Commission to bring forward high profile cases have recently bolstered the perception that corruption is being addressed more aggressively, even though the problem remains widespread.”

37

Page 38: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

PENCAPAIAN – INDEX SUAP INSTITUSI PUBLIK

38

Indeks Suap 15 Institusi Publik Tahun2009

Page 39: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Unit Kerja dengan Nilai PIAK di atas 6,00 Nilai PIAK

Ditjen Perbendaharaan (Kemenkeu) 8,99

Ditjen Bea dan Cukai (Kemenkeu) 8,86

Ditjen Anggaran (Kemenkeu) 8,38

Direktorat Jenderal Pajak (Kemenkeu) 8,18

Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemda DIY) 7,88

Ditjen Perikanan Budidaya (Kementerian Kelautan dan Perikanan) 7,77

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Kemenkeu) 7,65

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (Kemenkeu) 7,23

Badan Kebijakan Fiskal (Kemenkeu) 7,16

Sekretariat Jenderal (Kementerian Kelautan dan Perikanan) 6,69

Ditjen Pengelolaan Utang (Kemenkeu) 6.34

Sekretariat Jenderal (Kementerian Perhubungan) 6,25

Ditjen Perhubungan Laut (Kementerian Perhubungan ) 6,16

Hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) Tahun 2010 KPK terhadap 183 unit dari 18 Kementerian/Lembaga dan 8 Pemda.

Indikator PIAK 2010:1. KODE ETIK: DJP berada pada peringkat 1 bersama dengan Pemkot Yogyakarta dengan nilai 9,73.2. PROMOSI ANTI KORUPSI: DJP berada pada peringkat 1 bersama dengan 7 Unit Utama lainnya dan mendapat nilai 9,82. 3. PENINGKATAN AKSES PUBLIK: DJP berada pada peringkat 1 bersama dengan 28 Unit Utama lainnya dan memperoleh nilai 9,62. 4. TRANSPARANSI PENYELENGGARA NEGARA: DJP berada pada peringkat 4 dengan nilai 9,10.5. TRANSPARANSI MANAJEMEN SDM: DJP berada pada peringkat 7 dan mendapat nilai 8,12.

Hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) 2010

39

Page 40: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

• Mencuatnya beberapa kasus di tubuh DJP merupakantanda/bukti bahwa alert system kita sedang berjalan danberfungsi dengan baik.

a. Gayusb. BHc. DWd. ASe. THf. PR

dan mereka tidak bermain sendiri (juga melibatkan WajibPajak)

• Jika tidak muncul kasus-kasus tersebut dapat berarti alertsystem kita tidak berfungsi, pelanggaran-pelanggaran yang adatidak terdeteksi dan terlaporkan 40

Page 41: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

o Pada dasarnya tidak ada yang menyukai pajak

o Menanamkan budaya baru – tidak bisa instant

o Jumlah pegawai dan kantor yang sangat besar

o Untuk kasus-kasus perpajakan : WP juga

diuntungkan sehingga tidak mau melapor

o Pengawasan melekat belum optimal

41

Page 42: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Dampak Kasus Perpajakan olehOknum DJP

Keluarga ybs

Institusi-DJP

Rekan sejawat-Pegawai DJP

42

Page 43: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Peran Mahasiswa dan LulusanPerguruan Tinggi dalam Memacu Kesadaran Masyarakat Terhadap

Perpajakan

43

Page 44: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

44

Pendidikan danPengajaran

Penelitian

danPengembanga

n

Pengabdian pada

masyarakat

Page 45: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

45

Anggaran pendidikan sebesar 20%

Fungsi Budgeter : Lebih dari 70% PenerimaanNegara berasal dari sektor pajak

Penerimaan sektor pajak ditopang oleh PajakPusat dan Pajak Daerah

Kualitas pendidikan dasar, menengah dantinggi akan sangat tergantung padaefektivitas pelaksanaan fungsi budgeter daripajak

Page 46: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

Perguruan Tinggi merupakan pusat keilmuan

Fungsi Regulerend : ketentuan perpajakan sebagaibentuk kebijakan pemerintah

Perguruan Tinggi dapat memberikan kontribusipemikiran sebagai mitra pemerintah dalam rangkapengkajian kebijakan sehingga mampumemberikan keadilan kepada masyarakat

46

Page 47: Memicu kesadaran masyarakat terhadap pajak melalui pendidikan

•Perguruan Tinggi merupakan “penghasil”angkatan kerja yang terdidik

•Kualitas keilmuan lulusan perguruantinggi diharapkan mampu memberikanpengaruh positif bagi pelaksanaan hak dankewajiban perpajakan

•Agent of Change, Control Sosial, dan Iron Stock

47