pengaruh budaya sekolah terhadap karakter siswa …

16
14 JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS 5 SD NEGERI 6 SUBULUSSALAM KOTA SUBULUSSALAM ¹Mawardi ²Sri Indayani ¹Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STIT Hamzah Fansuri Kota Subulussalam ²SMP Negeri 4 Penanggalan Kota Subulussalam ABSTRAK Pndidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter. Namun, Tujuan pendidikan nasional tidak dapat dipenuhi jika terdapat permasalahan dalam proses mencapainya. Permasalahan yang terjadi adalah adanya penurunan nilai karakter peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak berdampak semakin buruk. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan menerapkan budaya sekolah. Budaya sekolah membantu siswa untuk meningkatkan karakter siswa di sekolah. Melalui budaya sekolah deengan pembiasaan dilingkungan sekolah berupa budaya jujur, budaya saling percaya, budaya kerja sama, budaya membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya berprestasi, budaya memberi penghargaan dan menegur. Hal ini tentu dapat berhasil jika didukung oleh elemen di sekolah dengan menjadi sumber keteladanan bagi peserta didik. Dengan ditanamkannya budaya karakter siswa melalui budaya sekolah diharapkan memberikan dampak positif terhadap nilai karakter siswa sehingga dapat mengembalikan nilai-nilai karakter bangsa yang religius, mandiri, nasionalis, gotong royong, dan intergritas. Kata kunci: Budaya Sekolah, Karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cipta lagu/bernyanyi dalam penerapan budaya sekolah memiliki peningkatan perubahan karakter kea rah yang lebih baik, hal ini dibuktikan pada I adalah 75% sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 95%. Kata Kunci : Budaya Sekolah, Karakter Siswa A. PENDAHULUAN Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, memiiki sifat terpuji dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang diberikan pada peserta didik bertujuan terfokus pada pengembangan potensi sikap peserta didik agar menjadi manusia yang bertanggungjawab dan memiliki sifat, sikap dan karakter yang baik dan mumpu untuk

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

14

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER

SISWA KELAS 5 SD NEGERI 6 SUBULUSSALAM

KOTA SUBULUSSALAM

¹Mawardi

²Sri Indayani

¹Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STIT Hamzah Fansuri Kota Subulussalam

²SMP Negeri 4 Penanggalan Kota Subulussalam

ABSTRAK

Pndidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi dan bakat

peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter. Namun, Tujuan

pendidikan nasional tidak dapat dipenuhi jika terdapat permasalahan

dalam proses mencapainya. Permasalahan yang terjadi adalah adanya

penurunan nilai karakter peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan suatu

solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak berdampak

semakin buruk. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan

menerapkan budaya sekolah. Budaya sekolah membantu siswa untuk

meningkatkan karakter siswa di sekolah. Melalui budaya sekolah deengan

pembiasaan dilingkungan sekolah berupa budaya jujur, budaya saling

percaya, budaya kerja sama, budaya membaca, budaya disiplin dan efisien,

budaya bersih, budaya berprestasi, budaya memberi penghargaan dan

menegur. Hal ini tentu dapat berhasil jika didukung oleh elemen di sekolah

dengan menjadi sumber keteladanan bagi peserta didik. Dengan

ditanamkannya budaya karakter siswa melalui budaya sekolah diharapkan

memberikan dampak positif terhadap nilai karakter siswa sehingga dapat

mengembalikan nilai-nilai karakter bangsa yang religius, mandiri,

nasionalis, gotong royong, dan intergritas. Kata kunci: Budaya Sekolah,

Karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cipta lagu/bernyanyi dalam

penerapan budaya sekolah memiliki peningkatan perubahan karakter kea

rah yang lebih baik, hal ini dibuktikan pada I adalah 75% sedangkan pada

Siklus II meningkat menjadi 95%.

Kata Kunci : Budaya Sekolah, Karakter Siswa

A. PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, memiiki sifat terpuji dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan yang diberikan pada peserta didik bertujuan terfokus pada

pengembangan potensi sikap peserta didik agar menjadi manusia yang

bertanggungjawab dan memiliki sifat, sikap dan karakter yang baik dan mumpu untuk

Page 2: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

15

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

menjadi penerus bangsa. Walaupun demikian tujuan pendidikan nasional seperti yang

tercantum dalam undang-undang Dasar 1945 tidak akan tercapai pendidikan jika

terdapat permasalahan dalam proses pencapaiannya. Perma salahan tersebut adalah

berkaitan dengan karakter anak bangsa yang harus ditempa sejak dini.

Selama ini, Karakter siswa tentang budaya jujur, budaya saling

percaya, budaya kerja sama, budaya membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya

bersih, budaya berprestasi, budaya memberi penghargaan tergolong rendah. Dari 26

siswa yang berada di kelas V, hanya 65 % (siswa) saja yang memiliki sikap dan

berprilaku budaya jujur, budaya saling percaya, budaya kerja sama, budaya membaca,

budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya berprestasi, budaya memberi

penghargaan. Dari wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa, diketahui bahwa

mereka merasa kesulitan dalam penerapan budaya jujur, budaya saling percaya, budaya

kerja sama, budaya membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya

berprestasi, budaya memberi penghargaan, hal ini disebabkan oleh kebiasaan di luar

sekolah.

Menurut Koesoema (2010:3) mengemukakan pengertian pendidikan karakter

bahwa: Karakter merupakan struktur antropologis manusia, di sanalah manusia

menghayati kebebasan dan menghayati keterbatasan dirinya. Dalam hal ini karakter

bukan hanya sekedar tindakan saja, melainkan merupakan suatu hasil dan proses.

Untuk itu suatu pribadi diharapkan semakin menghayati kebebasannya, sehingga ia

dapat bertanggung jawab atas tindakannya, baik untuk dirinya sendiri sebagai pribadi

atau perkembangan dengan orang lain dan hidupnya.

Karakter juga merupakan evaluasi kualitas tahan lama suatu individu tertentu

atau disposisi untuk mengekspresikan perilaku dalam pola tindakan yang konsisten

diberbagai situasi. Hal ini menunjukkan bahwa karakter memang terbentuk karena pola

tindakan yang berstruktur dan dilakukan berulang-ulang agar dalam pembentukan

karakter anak dapat berjalan dengan baik.

Lickona dalam Fitri (2012: 11) menyatakan bahwa ada 10 tanda kehancuran

bangsa yang berdampak pada karakter peserta didik, yaitu: (1) Meningkatnya kekerasan

di kalangan remaja, (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, (3) Pengaruh

peer group yang kuat dalam tindak kekerasan, (4) Meningkatnya perilaku merusak diri,

seperti penggunaan narkoba, seks bebas dan lain-lain, (5) Pedoman moral baik dan

Page 3: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

16

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

buruk semakin kabur, (6) Etos kerja menurun, (7) Rasa hormat kepada orang tua dan

guru semakin rendah, (8) Ketidakjujuran yang semakin membudaya, dan (9) Adanya

rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Setiap permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia seperti

perkelahian antar pelajar (tawuran), seks bebas, tindak pidana (kriminalitas), sikap tidak

etis terhadap guru, berbagai bentuk pelanggaran tata tertib sekolahmasih minimnya

prestasi yang dicapai para pelajar, sampai pada masalah komersialisasi pendidikan

mengakibatkan adanya ancaman penurunan nilai karakter yang dapat dapat

mempengaruhi kehancuran bangsa. Ketika karakter anak bangsa rusak, dnegan

demikian maka tujuan pendidikan nasionalpun tidak dapat terwujud.

Hal ini merupakan akibat dari terjadinya perubahan lingkungan global yang

melanda hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan di negara bangsa di dunia.

Kegelisahan masyarakat terhadap perubahan tersebut, tentu menuntut perlunya berbagai

strategi tepat guna untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas dan tetap

survive dalam menjaga jati dirinya dalam suatu bangsa. Dalam konteks ini, Indonesia

telah menempatkan sektor pendidikan sebagai sektor yang sangat penting.

Sebagai sektor yang sangat pokok, pendidikan kita sesungguhnya melewatkan

atau mengabaikan beberapa dimensi penting dalam pendidikan, yaitu olah raga

(kinestetik), olah rasa (seni) dan olah hati (etik dan spiritual) (Effendy, 2016). Selama

ini yang kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis.

Olah pikir ini pun belum mendalam sampai kepada pengembangan berpikir tingkat

tinggi, melainkan baru pada pengembangan cara berfikir tingkat rendah. Persoalan ini

perlu diatasi dengan tindakan dan memberikan bimbingan berkelanjutan antara

pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui penguatan pendidikan karakter

untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, berbudaya, dan berkarakter.

Transformasi atau penataan kembali pendidikan nasional Indonesia tersebut

dapat dimulai dengan menempatkan kembali karakter sebagai ruh atau dimensi terdalam

pendidikan nasional berdampingan dengan intelektualitas yang tercermin dalam

kompetensi.

Dengan karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang

dihasilkan oleh pendidikan yang baik, pelbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru

dapat dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu,selain pengembangan intelektualitas,

Page 4: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

17

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

pengembangan karakter peserta didik sangatlah penting atau utama dalam sistem

pendidikan nasional Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi semakin menurunnya sikap

karakter yang diinginkan, yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mengatasi hal

tersebut adalah dengan penguatan terhadap pendidikan karakter. Upaya ini juga sudah

lama dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan Gerakan Nasional

Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010 yang kemudian dilajutkan dengan program

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada tahun 2016. Program ini dimaksudkan

untuk menanamkan kembali nilai-nilai karakter bangsa.

Implementasi PPK berdasarkan pedoman pengembangan PPK (2017), dapat

dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah,

dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling terkait dan merupakan satu

kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan pendidikan dalam

merancang dan mengimplemen tasikan program dan kegiatan PPK.

Melalui pemahaman budaya sekolah, maka aneka permasalahan sekolah dapat

diketahui dan pengalaman-pengalamannya dapat direfleksikan. Setiap sekolah memiliki

keunikan berdasarkan pola interaksi komponen sekolah secara internal dan eksternal.

Oleh sebab itu, dengan memahami ciri-ciri kultural sekolah akan dapat diusahakan

tindakan nyata untuk perbaikan mutu. jika tercipta budaya sekolah yang baik maka

karakter siswa akan baik pula.

Dari penjelasan diatas, untuk mengantisipasi permasalahan ini yang dapat

digunakan adalah melalui budaya sekolah yang nantinya dalam meningkatkan karakter

peserta didik. Budaya sekolah merupakan pembiasaan yang terdapat di sekolah.

Melalui pembiasaan siswa akan terbiasa untuk melakukan hal positif yang akan

berdampak pada karakternya. Hal ini sejalan dengan pendapat Muslich (2011: 150)

yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan yang ditujukan untuk

mengukir akhlak mulia melalui proses knowing the good, loving the good, and action

the good, yaitu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik

sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hand.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Sekolah Dasar Negeri 6 Subulussalam dengan judul “Pengaruh Budaya

Page 5: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

18

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

Sekolah Terhadap Karakter Siswa Kelas 5 SD Negeri 6 Subulussalam Kota

Subulussalam”.

B. METODE PENELITIAN

Menurut Robert Bogdan dalam pengantar metode penelitian kualitatif

dijelaskan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif : ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang

(subyek) itu sendiri. Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu-

individu dalam setting itu secara keseluruhan subyek penyelidikan, baik berupa

organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atu

menjadi hipotesis, malainkan dipandang sebagai bagian dari suatu keseluruhan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, karena kegiatan ini dilakukan

dilingkungan tempat pelaksanaan kegiatan pendidikan, pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni suatu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis dan

lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati (Lexy J Moleong, 2007:4). Penelitian

ini fokus pada pelaksanaan pengembangan karakter siswa melalui budaya sekolah di SD

Negeri 6 Subulussalam pada semester genjil tahun Pelajaran 2018/2019.

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri yang membedakanya dengan

penelitian lainya. Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai

berikut:

1. Berlatar alamiah, dilakukan pada kondisi yang alamiah (lawan dari eksperimen),

lansung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-

kata atau gambar, sehingga tidak menekan pada angka.

3. Penelitian lebih menekan pada proses dari pada produk atau out come.

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)

Sedangkan pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu pendekatan deskriptif. Jenis penelitian kualitatif deskriptif mampu memberikan

gambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang satu dengan situasi yang

lain atau dari waktu tertentu ke waktu yang lain, atau juga dapat menemukan pola-pola

Page 6: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

19

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

hubungan antara aspek tertentu dengan aspek yang lain dan dapat menemukan hipotesis

dan teori. Dalam penelitian ini menggambarkan antara peran ekstrakulikuler keagamaan

dengan karakter religius siswa di Sekolah Dasar Negeri 6 Subulussalam.

Alasan peneliti memilih desain penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti

ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik,

transparan, dan mendalam.

Alasan lain peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif ini adalah karena

dengan metode ini peneliti dapat mengetahui cara pandang obyek penelitian lebih

mendalam yang tidak bisa diwakili dengan angka-angka statistik, untuk mengekplorasi

pengalaman peneliti dalam beretorika dengan informan, data yang dikumpulkan peneliti

berdasarkan alamiah, dan peneliti akan memaparkan dan menggambarkan secara rinci

dan jelas tentang latar belakang obyek, sehingga peneliti harus terlibat langsung dalam

pencarian data.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Budaya Sekolah dan Unsur-Unsurnya

a. Budaya Sekolah

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 149), disebutkan bahwa:

“budaya“ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Kebudayaan sendiri adalah hasil

kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian

dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan keseluruhan

kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu dan lain-lain).

Terdapat beberapa definisi mengenai pengertian budaya sekolah menurut

pendapat beberapa pakar.

Short dan Greer (Zuchdi, 2011:133) mendefinisikan bahwa budaya sekolah

merupakan keyakinan, kebijakan, norma, dan kebiasaan dalam sekolah yang dapat

dibentuk, diperkuat, dan dipelihara melalui pimpinan dan guru-guru di sekolah.

Uteach (Rahayu, 2010:11) juga memberikan definisi sendiri bahwa: “School culture

is the behind-the-scenes context that reflects the values, beliefs, norma, traditions,

and ritual that build up over time as people in a school work together”.Kultur

sekolah bisa juga disebut budaya sekolah karena selalu menentukan bagaimana

orang bekerja dan beraksi.Phillips dalam kutipan Komariyah dan Triatna

Page 7: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

20

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

merumuskan budaya sekolah sebagai “The beliefs, attitudes and behaviours which

characterize a school (Budaya sekolah adalah kepercayaan, sikap dan tingkah laku

yang menjadi ciri khas suatu sekolah)”.

Deal dan Peterson mengartikan budaya sekolah sebagai “Deep patterns of

values, beliefs and traditions that have formed over the course of the school

history (budaya sekolah adalah pola yang mendalam dari nilai-nilai, kepercayaan

dan tradisi yang telah terbentuk sepanjang sejarah sekolah)”.

Aan Komariah dan Cepi Triatna berpendapat bahwa budaya sekolah adalah

“karakteristik khas sekolah yang dapat diidentifikasi melalui nilai yang dianutnya,

sikap yang dimilikinya, kebiasaan-kebiasaan yang ditampil kannya, dan tindakan

yang ditunjukkan oleh seluruh personel sekolah yang membentuk satu kesatuan

khusus dari sistem sekolah.”

Dengan demikian, istilah budaya sekolah adalah pemindahan norma, nilai,

dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga budaya sekolah dapat

mengalami perubahan baik secara sengaja maupun tanpa disengaja.

Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik

berinter aksi dengan sesama, guru dengan guru, konselor dengan peserta didik,

antar tenaga kependidikan, antara tenaga kependidikan dengan pendidik dan peserta

didik, dan antar anggota kelompok masyarakat dengan warga sekolah

(Kemendiknas, 2010: 19).

Zamroni (2011:87) mengemukakan penting sebuah sekolah memiliki budaya

atau kultur. Sekolah sebagai suatu organisasi harus memiliki: (1) kemampuan untuk

hidup, tumbuh berkembang dan melakukan adaptasi dengan berbagai lingkungan

yang ada, dan (2) integrasi internal yang memungkinkan sekolah untuk

menghasilkan individu atau kelompok yang memiliki sifat positif. Suatu organisasi

termasuk sekolah harus memiliki pola asumsi-asumsi dasar yang dipegang bersama

seluruh warga sekolah.

Memperhatikan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya

sekolah merupakan pola-pola yang mendalam, kepercayaan nilai, upacara, simbol-

simbol dan tradisi yang terbentuk dari rangkaian, kebiasaan dan sejarah sekolah,

serta cara pandang dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ada di sekolah.

Page 8: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

21

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

Budaya sekolah sebenarnya dapat dikembangkan terus-menerus kearah yang

lebih positif. Balitbang (2003) memaparkan aspek-aspek mengenai budaya utama

(core culture) yang direkomendasikan untuk dikembangkan sekolah yaitu sebagai

berikut:

a) Budaya jujur

Adalah budaya yang menekankan pada aspek-aspek kejujuran pada masyarakat

dan teman-teman.

b) Budaya saling percaya

Adalah budaya yang mengkondisikan para siswa dan warga sekolah untuk saling

memper cayai orang lain.

c) Budaya kerja sama

Adalah budaya yang membuat orang-orang saling membantu dalam berbagai

hal untuk mencapai tujuan.

d) Budaya membaca

Adalah budaya yang membuat seseorang menjadi gemar membaca.

e) Budaya disiplin dan efisien

Adalah budaya taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercayai termasuk

melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

f) Budaya bersih

Adalah budaya yang mengajarkan tentang bagaimana menjaga kebersihan baik

badan maupun lingkungan.

g) Budaya berprestasi

Budaya yang menciptakan kondisi yang kompetitif untuk memacu prestasi

siswa.

h) Budaya memberi penghargaan dan menegur

Adalah budaya yang memberikan respon dengan menyapa pada setiap orang

yang ditemui.

Setiap sekolah harus dapat menciptakan budaya sekolah sendiri sebagai

identitas diri, dan juga sebagai rasa kebanggaan akan sekolah.Kegiatan tidak hanya

terfokus pada intrakulikuler, tetapi juga ekstrakulikuler yang dapat

mengembangkan otak kiri dan kanan secara seimbang sehingga melahirkan

kreativitas, bakat dan minat siswa. Selain itu, dalam menciptakan budaya sekolah

Page 9: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

22

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

yang kokoh, kita hendak berpedoman pada misi dan visi sekolah yang tidak hanya

mencerdasakan otak saja, tetapi watak siswa serta mengacu pada 4 tingkatan umum

kecerdasan yaitu: kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ),

kecerdasan rohani (SQ) dan kecerdasan sosial.

Selain menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif dan

menyenangkan serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak), dan prestasi siswa yang

membangakan peran orang tua dalam menunjang kegiatan di sekolah, keteladanan

yang diperlihatkan oleh seorang guru seperti mendididik aanak dengan benar,

memahami bakat dan memahami peserta didik, minat dan kebutuhan belajar adalah

tiga hal yang akan menyuburkan budaya sekolah. Pengelolaan kelas yang baik

maka akan menyebabkan prestasi akademik yang tinggi. Bila siswa memiliki

karakter yang baik, maka hal ini akan berpengaruh langsung terhadap prestasi

akademik yang tinggi. Langkah pertama dalam mengaplikasikan pendidikan

karakter di sekolah adalah menciptakan suasana atau iklim sekolah yang cocok

yang akan membantu transformasi guru-guru dan siswa, juga staf-staf sekolah.

Semua langkah dalam model pembelajaran nilai-nilai karakter ini akan

berkontribusi terhadap budaya sekolah.

Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan pengertian budaya

sekolah merupakan Interaksi internal kelompok dan antar kelompok terikat oleh

berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.

Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian

sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan

nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah. Selain itu, budaya sekolah

diyakini merupakan aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.

b. Unsur-unsur Budaya Sekolah

Budaya sekolah muncul sebagai fenomena yang unik dan menarik,

pandangan, sikap, serta perilaku yang hidup dan berkembang mencerminkan

kepercayaan dan keyakinan yang mendalam dan khas bagi warga sekolah yang

dapat berfungsi sebagai semangat membangun karakter siswanya.Menurut Ahyar

mengutip Sastrapratedja, mengelompokkan unsur-unsur budaya sekolah dalam dua

kategori, yakni unsur yang kasat mata atau visual dan unsur yang tidak kasat mata.

Page 10: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

23

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

“Unsur yang kasat mata (visual) terdiri dari visual verbal dan visual

material.Visual verbal meliputi 1) visi, misi, tujuan dan sasaran, 2)

kurikulum, 3) bahasa dan komunikasi, 4) narasi sekolah, 5) narasi tokoh-

tokoh, 6) struktur organisasi, 7) ritual, 8) upacara, 9) prosedur belajar

mengajar, 10) peratutan, sistem ganjaran dan hukuman, 11) pelayanan

psikologi sosial, 12) pola interaksi sekolah dengan orang tua.Unsur visual

material meliputi 1) fasilitas dan peralatan, 2) artifak dan tanda kenangan,

3) pakaian seragam.Unsur yang tidak kasat mata sendiri meliputi filsafat

atau pandangan dasar sekolah.”

Semua unsur merupakan sesuatu yang dianggap penting dan harus

diperjuangkan oleh sekolah. Perlu dinyatakan dalam bentuk visi, misi, tujuan, tata

tertib dan sasaran yang lebih terperinci yang akan dicapai sekolah. Budaya sekolah

merupakan aset dan tidak sama antara sekolah satu dengan yang lain. Budaya

sekolah dapat diamati melalui pencerminan hal-hal yang dapat diamati atau

artifak.Artifak dapat diamati melalui aneka ritual sehari-hari di sekolah, berbagai

upacara, benda-benda simbolik di sekolah, serta aktifitas yang berlangsung di

sekolah. Keberadaan kultur ini segera dapat dikenali ketika orang mengadakan

kontak dengan sekolah tersebut.

Djemari Mardapi (2003) membagi unsur-unsur budaya sekolah jika ditinjau

dari usaha peningkatan kualitas pendidikan terdiri dari 3 aspek tersebut adalah

kultur sekolah yang positif, kultur sekolah yang negatif dan kultur sekolah yang

netral.

a. Kultur sekolah yang positif

Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung

peningkatan kualitas pendidikan, misal kerjasama dalam mencapai prestasi,

penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.

b. Kultur sekolah yang negatif

Kultur sekolah yang negatif adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan

mutu pendidikan. Artinya resisten terhadap perubahan, misal dapat berupa:

siswa takut salah, siswa takut bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama

dalam memecahkan masalah.

Page 11: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

24

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

c. Kultur sekolah yang netral

Kultur yang tidak berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan konstribusi

positif

tehadap perkembangan peningkatan mutu pendidikan.Hal ini bisa berupa arisan

keluarga sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain. Budaya sekolah

terbentuk dari eratnya kegiatan akademik dan kesiswaan melalui kegiatan yang

beragam dalam bidang keilmuan, keolahragaan, dan kesenian membuat siswa

dapat menyalurkan bakat dan minat masing-masing.

1. Pengertian Karakter dan Nilai-nilai Karakter

a. Karakter

Setiap orang memiliki karakternya masing-masing.Pengertian karakter ini

terka dang salah diartikan dengan watak, kepribadian maupun sifat dari seseorang.

Sebenarnya definisi dari karakter sendiri adalah akumulasi dari watak,

kepribadian serta sifat yang dimiliki seseorang.Karakter dalam diri seseorang

sebenarnya terbentuk secara tidak langsung dari proses pembelajaraan yang

dilaluinya.Karakter manusia bukan berasal dari sesuatu bawaan sejak lahir, namun

lebih kepada bentukan dari lingkungan hingga orang-orang yang ada di sekitar nya.

Karakter yang ada di dalam diri seseorang biasanya sejalan dengan tingkah

lakunya. Bila orang tersebut selalu melakukan aktivitas yang positif, sopan

berbicara, menghargai orang lain, senang menolong, dan lainnya maka dapat

dikatakan jika kemungkinan besar karakter yang dimiliki orang tersebut juga sangat

baik. Namun jika orang tersebut seringkali melakukan aktivitas yang buruk seperti

senang mencela, berbohong, dan selalu berkata yang tidak sopan, maka tentu saja

kemungkinan besar jika karakter dari orang tersebut sama buruknya dengan

perilakunya.

Menurut Maxwell bahwa pengertian karakter sebenarnya jauh lebih baik

dibandingkan dengan sekedar perkataan.Lebih dari hal tersebut, karakter

merupakan pilihan yang dapat menentukan sebuah tingkat kesuksesan dari

seseorang.

Menurut W.B Saunders menjelaskan bahwa pengertian karakter adalah

sifat yang nyata serta berbeda yang mana ditunjukkan oleh seseorang. Jarakter

tersebut dapat dilihat dari beragam macam atribut di dalam tingkah laku seseorang.

Page 12: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

25

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

Menurut Alwisol pengertian karakter adalah penggambaran dari tingkah

laku yang dilakukan dengan memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar

atau salah secara implisit maupun eksplisit.Karakter tentu berbeda dengan sebuah

kepribadian yang memang di dalamnya tidak menyangkut nilai sama sekali.

Wardani (2008) menyatakan bahwa karakter itu merupakan ciri khas

seseorang dan karakter tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya karena

karakter terbentuk dalam lingkungan sosial budaya tertentu.Hamid, M (2008)

menyebutkan bahwa karakter merupakan sikap mendasar, khas, dan unik yang

mencerminkan hubungan timbal balik dengan suatu kecakapan terbaik seseorang

dalam pekerjaan atau keadaan.

Abdullah Munir (2010) menyatakan bahwa sebuah pola, baik itu pikiran,

sikap, maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan

sulit dihilangkan disebut sebagai karakter yang berbeda latar belakang, budaya,

karakter, watak, lingkungan dan pengetahuan. Menurut Zamroni (2011:157),

karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu

untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,

dan negara.Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat

keputusan dan sikap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan

tersebut. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai.

b. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010) nilai-nilai yang

dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter diidentifikasi dari sumber-

sumber berikut ini :.

a) Agama

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama.Oleh karena itu, kehidupan

individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan

kepercayaan. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai

yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai

pendidikan budaya dan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah

yang berasal dari agama.

b) Pancasila

Page 13: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

26

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

Pancasila merupakan dasar negara kesatuan Republik Indonesia yang

ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.Pancasila

terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-

pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung

dalam pancasila menjadi nilai nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,

ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.Pendidikan budaya dan karakter

bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik,

yaitu warga negara yang memiliki kemam puan, kemauan, dan menerapkan nilai

nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai warga negara.

c) Budaya

Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup

bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui

masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna

terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antara anggota masyarakat

itu.Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat

mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan

karakter bangsa.

d) Tujuan Pendidikan Nasional

Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara

Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan diberbagai jenjang

dan jalur.Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang

harus dimiliki warga Negara Indonesia.Oleh karena itu, tujuan pendidikan

nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan

pendidikan budaya dan karakter bangsa.

2. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter Siswa

Sebelumnya telah disebutkan bahwa pendidikan tidak dapat dan tidak boleh

dipisahkan dari kebudayaan. Proses pendidikan adalah proses pembudayaan, dan

proses pembudayaan adalah proses pendidikan. Demikian pula dalam proses

membangun karakter siswa, salah satu strateginya dapat dilakukan melalui proses

pembudayaan di lingkungan sekolah atau melalui budaya sekolah.

Sesuai dengan Desain Induk Pendidikan karakter yang dirancang Kemendiknas

(2010) strategi pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui

Page 14: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

27

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

transformasi budaya sekolah ( school culture ) dan habituasi melalui kegiatan

pengembangan diri. Hal ini sejalan dengan pemikiran Berkowitz, yang dikutip oleh

Elkind dan Sweet ( 2004 ) serta Samani (2011) yang menyatakan bahwa: implementasi

pendidikan karakter melalui transfor masi budaya dan perikehidupan sekolah,

dirasakan lebih efektif daripada mengubah kurikulum dengan menambahkan materi

pendidikan karakter dalam muatan kurikulum.

Pendidikan karakter memerlukan contoh atau teladan sebagai model yang pantas

untuk ditiru.Sesuatu yang akan ditiru oleh siswa, disertai dengan pengetahuan mengapa

seseorang perlu melakukan apa yang ditiru tersebut.

Untuk itu perlu ada penjelasan mengapa sesuatu harus dilakukan. Melakukan

sesuatu itu harus secara sungguh-sungguh, sebagai bentuk kerja keras. Dalam

melaksanakan sesuatu harus mempertimbangkan lingkungan, baik sosial maupun fisik.

Artinya, seseorang harus sensitive atas kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya. Sikap

dan perilaku yang dilaksanakan harus dinikmati, dikerjakan dengan penuh makna,

sehingga memberikan pengalaman bagi diri pribadi.

Pengalaman inilah yang bisa memberikan makna atau spiritual atas apa yang

dilakukan. Dengan demikian perilaku tersebut terinternalisasi pada diri yang akan

menjadi kebiasaan. Akhirnya semua itu dilakukan dengan harapan yang tinggi, bahwa

perilaku tersebut mewujudkan hasil terbaik.( Zamroni, 2011: 283 ).

D. PENUTUP

a). Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pengaruh budaya sekolah terhadap

karakter siswa kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri 6 Subulussalam, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini terdapat pengaruh yang

positif antara budaya sekolah dengan karakter siswa di SD negeri 6

Subulussalam. Dimana budaya jujur, budaya saling percaya, budaya kerja

sama, budaya membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya

berprestasi, budaya memberi penghargaan dan menegur pada siklus I adalah

75% sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 95%.

Page 15: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

28

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

2. Hasil refleksi siklus I dijadikan pijakan untuk pelaksanaan siklus II. Artinya,

pelaksanaan tindakan pada siklus II didasarkan pada hasil budaya jujur, budaya

saling percaya, budaya kerja sama, budaya membaca, budaya disiplin dan

efisien, budaya bersih, budaya berprestasi, budaya memberi penghargaan dan

menegur dalam upaya peningkatan kualitas karakter di SD Negeri 6

Subulussalam secara umum akan lebih baik.

3. Pelaksanaan penerapan karakter di SD Negeri 6 Subulussalam melalui proses

penerapan budaya jujur, budaya saling percaya, budaya kerja sama, budaya

membaca, budaya disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya berprestasi,

budaya memberi penghargaan dan menegur memberi pengaruh yang signifikan

terhadap kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 6 Subulussalam kea rah yang

lebih baik.

b). Saran

1. Pihak sekolah perlu mempertahankan budaya yang sudah baik yaitu budaya

jujur, budaya saling percaya, budaya kerja sama, budaya membaca, budaya

disiplin dan efisien, budaya bersih, budaya berprestasi, budaya memberi

penghargaan dan menegur supaya bisa dicontoh oleh sekolah lain.

2. Pihak sekolah perlu mengupayakan agar terus meningkatkan budaya sekolah

yang positif menuju budaya sekolah yang diharapkan. Dengan cara

meningkatkan aspek-aspek budaya sekolah lainya seperti: budaya jujur, budaya

membaca, budaya saling percaya dan budaya yang lain yang positif.

3. Pihak sekolah perlu mengupayakan agar terus mengembangkan karakter siswa

yang positif untuk menuju karakter sebagaimana diharapkan. Dengan cara

memperhatikan dan terus meningkatkan aspek-aspek karakter siswa yang dinilai

kurang seperti: karakter bermandiri, karakter berdemokratif, karakter yang

menghargai prestasi lainnya.

4. Pihak sekolah perlu mengupayakan supaya pembiasaan membaca ditanamkan

maka penambahan sarana dan fasilitas perpustakaan supaya para siswa menjadi

lebih tertarik untuk membaca ke perpustakaan.

Page 16: PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KARAKTER SISWA …

29

JIHAFAS Vol. 3, No. 2, Desember 2020

E. DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah dan Cepi Triatna(2006), Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif

Jakarta: Bumi Aksara.

Aunillah, Nurla Isna, (2011). Panduan Menenrapkan Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta

Abdulah Munir. (2010).Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari

Rumah. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.

Balitbang.(2003b). Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah. Jakarta: Direktorat

Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Pendidikan Dasar Menengah,

Departemen Pendidikan Nasional

Djemari Mardapi. (2003). Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian hasil

Belajar Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

Yogyakarta: Pascasarjana UNY.

Haryanto (2011). Jurnal Ilmiah Pendidikan “Cakrawala Pendidikan “ :Pendidikan

Karakter Menurut Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: ISPI-LPM UNY. Edisi

XXX M ei 2011 halaman 15 s.d 27.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 149)

Kemendiknas.(2010). Budaya Sekolah. Jakarta.

Kemendiknas. (2010). Nilai-Nilai yang Dikembangkan dalam Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa

Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan.

Kemendiknas. 2010. Panduan Penerapan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat

Kurikulum.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Sekolah Pengembangan

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

NurulZuriah. (2007). Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan,

Jakarta: Bumi Aksara.

Roucek dan Warren.( 2005). Pengantar Sosiologi. Solo: Bina Aksara.

Soekanto.(2007). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukidin.(2005). Metode Penelitian. Surabaya: Insan Cendikia.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2012). Stastistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Eko Jaya.

Zamroni.(2011). Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta:

Gavin Kalam Utama.