pengaruh budaya korean populer di media sosial …

108
PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ISLAM REMAJA KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Siti Aisyah NIM. 11140510000215 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA TAHUN 2021 M/ 1442 H

Upload: others

Post on 02-Feb-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI

MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN ISLAM REMAJA KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Siti Aisyah

NIM. 11140510000215

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

TAHUN 2021 M/ 1442 H

Page 2: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI

MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN ISLAM REMAJA KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar sarjana sosial (S.Sos)

Oleh

Siti Aisyah

NIM. 11140510000215

Pembimbing

Artiarini Puspita Arwan M.Psi

NIP. 198611092011012016

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/ 1442 H

Page 3: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 4: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 5: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

i

ABSTRAK

Siti Aisyah, 11140510000215, Pengaruh Budaya Korean

Popular Di Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan

Islam Remaja Kota Tangerang Selatan, di bawah bimbingan

Artiarini Puspita Arwan, M,Psi.

Media sosial sudah sangat tidak asing dikalangan

masyarakat, terlebih bagi remaja. Media sosial juga memiliki

fungsi fundamental yakni transmisi budaya. Budaya Korean

Popular, merupakan salah satu hasil transmisi budaya yang kini

digandrungi oleh remaja Indonesia.

Berdasarkan pernyataan di atas, menimbulkan pertanyaan

bagi peneliti. Apakah terdapat pengaruh budaya Korean Popular

di media sosial terhadap perilaku keagamaan Islam remaja di

Kota Tangerang Selatan? Jika ada pengaruh kemudian seberapa

besar pengaruh budaya Korean Popular di media sosial terhadap

perilaku keagamaan Islam remaja di Kota Tangerang Selatan?

Penelitian ini menggunakan teori Efek Media, yang

menyebutkan suatu unsur dalam pesan media massa dapat

memfasilitasi, memperkuat ataupun mencegah perubahan atau

pengaruh.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode eksplanasi survey,

yang menggunakan hipotesis dan berpedoman pada kuisioner.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling

dengan rumus Slovin. Untuk menganalisis data peneliti

menggunakan uji korelasi, koefisien determinasi, regresi linear

sederhana dan pengujian hipotesis melalui uji anova.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

budaya Korean Popular di media sosial (X) terhadap perilaku

keagamaan Islam (Y) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang

berarti Ha diterima dan H0 ditolak dan nilai determinasi atau besar

pengaruh 22,1%, yang berarti perilaku keagamaan remaja

dipengaruhi salah satunya oleh budaya Korean popular di media

sosial sedangkan 77,9% dipengaruhi oleh hal lain.

Kata Kunci: Budaya, Korean Popular, Media Sosial, Perilaku,

Keagamaan, Remaja.

Page 6: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah

memberikan banyak keberkahan kepada penulis, sehingga pada

akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat

dan salam tak lupa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Proses panjang penulisan skripsi ini, peneliti sadari masih

terdapat banyak kekurangan. Namun berkat bantuan dan

dukungan yang peneliti terima dari berbagai pihak, maka peneliti

ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Suparto, M.Ed, PhD, selaku Dekan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, MSW,

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor,

MA, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs.

Cecep Castrawijaya, MA, Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si , dan Dr. H. Edi Amin, MA,

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi, selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan motivasi, arahan, saran,

kritik, dan semangat untuk peneliti selama proses

Page 7: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

iii

penelitian. Terima kasih tak terhingga peneliti ucapkan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan

serta keberkahan kepada beliau dan keluarga.

4. Dosen Penasihat Akademik Zakaria, S.Ag, yang telah

membantu proses akademik KPI E 2014, dan dosen expert

judgement, Ibu Nasichah, M.A., serta segenap Dosen dan

Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

5. Ayahanda Nasirun Nasution (Almarhum) dan Mama

Wardiah, yang telah membesarkan, mendidik, dan

menyayangi penulis dengan cinta yang paling tulus, serta

mendukung penulis dalam pendidikan guna mendapat

gelar sarjana. Meski pada akhirnya perasaan sedih hadir

karena ayah tak bisa mendampingi momen bahagia di

ujung strata satu penulis dan hal itu juga yang sempat

membuat pasang surut motivasi dalam mencapai garis

akhir strata satu penulis.

6. Kepada Adik-adik yang telah mendukung kakak

pertamanya dalam menyelesaikan studi strata satu dan itu

pula yang penulis harapkan bisa kalian capai dengan

lebih baik.

7. Teman-teman KPI E, dan yang utama E-Friends, Neisya,

Iik, dan Devi yang selalu menjadi pendukung inti dalam

terselesaikannya penelitian ini, yang selalu mengiringi

tiap keluh kesah dalam pelarian dari masalah baik skripsi

maupun pribadi, serta Bening, dan Dita yang menjalani

akhir masa penyelesaian skripsi dengan semangat meski

tertatih pada akhirnya selesai jua. Rosi, Sri, terimakasih

Page 8: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

iv

atas kebersamaan dalam segala hal. Semoga simpul

pertemanan kita selalu diberkahi.

8. Terimakasih kepada keluara besar dari Ayah, keluarga

besar Ompung Kasbi Nasution dan Mama, keluarga besar

Ompung Sonnip.

9. Rekan sepengalaman organisasi RDK FM, yang telah

berbagi ilmu dan mengasah kemampuan dengan

solidaritas tinggi.

10. Kepala Sekolah daan rekan guru di SD Budi Mulia Dua

Bintaro.

11. Semua pihak yang membantu yang tak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Akhirnya rasa syukur, ungkapan terimakasih dan permohonan

maaf penulis sampaikan jika selama ini banyak terjadi kesalahan

serta kekhilafan yang pernah penulis lakukan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini sedikit banyak

dapat memberi manfaat bagi penulis dan semua pihak tanpa

terkecuali serta mendapat keberkahan dan ridha dari Allah

Subhanahu Wata’ala. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 21 Desember 2020

Siti Aisyah

Page 9: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ viii

BAB I ............................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 8

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

F. Tinjauan Pustaka ................................................................ 9

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 11

BAB II ........................................................................................ 13

LANDASAN TEORI ................................................................. 13

A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian ........................ 13

1. Komunikasi Massa ............................................................... 13

2. Cultural Studies ................................................................... 19

3. Korean Popular .................................................................... 20

4. Teori Belajar Sosial .............................................................. 21

5. Konsep Pengaruh ................................................................. 23

6. Media Sosial ......................................................................... 24

7. Perilaku Beragama ............................................................... 26

8. Remaja ................................................................................. 35

B. Kerangka Pemikiran ......................................................... 38

C. Hipotesis ........................................................................... 38

Page 10: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

vi

BAB III ....................................................................................... 40

METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 40

A. Paradigma Penelitian ........................................................ 40

B. Metode Penelitian............................................................. 40

C. Definisi Konseptual Definisi Operasional ....................... 41

D. Populasi dan Sampel ........................................................ 43

E. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 45

F. Sumber Data ..................................................................... 45

G. Instrumen Penelitian ....................................................... 46

H. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 48

I. Teknik Pengolahan Data .................................................. 50

J. Teknik Analisis Data ........................................................ 51

BAB IV ....................................................................................... 59

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 59

A. Temuan Hasil Penelitian .................................................. 59

B. Pembahasan ...................................................................... 64

BAB V ......................................................................................... 66

PENUTUP .................................................................................. 66

A. Kesimpulan ...................................................................... 66

B. Saran ................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 68

Page 11: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................... 41

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ....................................................... 53

Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas ..................................................... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ............................................. 59

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ................................................... 60

Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas ...................................................... 60

Tabel 4.4 Koefisien Korelasi ...................................................... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ........................... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji Anova ......................................................... 63

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ................................................ 64

Page 12: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data penggunaan media sosial paling aktif ............... 1

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................ 38

Page 13: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram,

Youtube dan lainnya, sudah sangat tidak asing dikalangan

masyarakat era millenial, apalagi bagi remaja, khususnya

remaja putri. Kehadiran media sosial yang memuat

beragam informasi serta digunakan secara luas, dalam

artian siapapun bisa memberikan informasi dan menerima

informasi dengan sangat cepat. Informasi apapun itu,

secara massif dapat tersebar secara luas kepada khalayak.

Ditambah kondisi masyarakat zaman saat ini, yang sangat

terbuka serta sadar akan pentingnya informasi. Tak ayal

masyarakat akhirnya bergantung pada informasi melalui

media sosial. Informasi yang datang menerpa khalayak

melalui berbagai pilihan media sosial, terkadang juga

membuat khalayak yang haus akan informasi menjadi

sangat aktif untuk mengambil dan menelusuri informasi

tersebut.

Media Sosial sebagai bagian media massa,

memiliki fungsi transmisi budaya. Robert K. Merton

menyebutkan, transmisi budaya media massa bisa berubah

menjadi serangan balik yang mematikan.1 Maksudnya di

sini adalah memunculkan budaya baru yang tidak baik.

1 Sumadiria Haris, Sosiologi Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2014), hal.40.

Page 14: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

2

Sebut saja informasi seputar K-Pop alias Korean Popular,

yang menyajikan up to date terkini seputar budaya Korea

Selatan, mulai dari musik, drama serta para aktor dan

aktris dari K-Pop. Informasi tersebut mudah menerpa

khalayak melalui beragam media sosial yang ada.

(sumber:Hootsuite.com Social Business Platform)

Gambar 1.1 Data penggunaan media sosial paling aktif

Dari hasil riset di atas juga bisa menjadi indikasi

terpaan media sosial. Remaja sebagai bagian dari

masyarakat Indonesia ikut berperan aktif di media sosial,

untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan.

Begitupun remaja yang memiliki ketertarikan besar

terhadap informasi seputar K-Pop, yang menjadi

pendorong utama meluasnya terpaan K-Pop di media

sosial. Seperti yang diketahui karakteristik khalayak salah

satunya adalah khalayak sebagai mediator, seorang

khalayak setelah menerima pesan informasi dari suatu

Page 15: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

3

medium atau media, kemungkinan besar akan meneruskan

informasi tersebut kepada orang-orang lainnya.2

Menurut Stevan M. Chaffee, efek media massa

atau pun media sosial dapat dilihat dari tiga pendekatan.

Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang

berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri.

Pendekatan kedua adalah dengan melihat perubahan yang

terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa,

perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan

istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif dan

behavioral. Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap

khalayak (Individu, kelompok, organisasi, masyarakat

atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.3

Dampak media sosial juga mempengaruhi

pemikiran dan tindakan khalayak, seperti disebut kan oleh

Chaffee, pada efek dengan pendekatan kedua. Dampak

pemberitaan K-Pop yang meluas di penjuru dunia,

menimbulkan tindakan khalayak untuk menjadi bagian

dari penggemar K-Pop yang sangat terkenal tersebut. Pada

persoalan ini bahkan tak ayal khalayak menjadi sangat

loyal untuk membeli berbagai barang yang dipromosikan

oleh akun-akun K-Pop. Barang tersebut bahkan di impor

dari negara asal K-Pop tersebut dengan nominal yang

tidak kecil. Persoalan seperti ini membuktikan informasi

2 Raudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Atma Kencana Publishing,

2013), hal. 66. 3 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa

rekatama Media, 2014), hal.50

Page 16: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

4

dari media sosial juga bisa menimbulkan dampak

konsumerisme dari pengambilan tindakan oleh khalayak.

Selain konsumerisme, K-Pop di media sosial juga

menyuguhkan tayangan drama yang juga mampu menarik

minat khalayak. Layaknya drama yang menyajikan

hiburan pemeran, alur cerita, dan genre yang disajikan,

menambah minat pecinta K-Pop untuk berlama-lama

membuka media sosial untuk mencari update terbaru

tayangan drama untuk disaksikan. Membuang waktu tidur

demi menyaksikan tayangan drama secara keseluruhan

acap kali dilakukan oleh remaja saat ini.

Dari beberapa media sosial, tindakan yang

dilakukan khalayak untuk mencari dan saling bertukar

informasi seputar K-Pop. Hal tersebut membuat mereka

akhirnya menciptakan akun grup fans K-Pop mereka.

Fitur internet tertentu memang memungkinkan kita

melakukan interaksi dengan cara-cara baru dan menarik

seperti, chat room atau ruang obrol, memungkinkan kita

berkomunikasi langsung dengan orang lain yang belum

kita kenal.4 Kumpulan orang-orang dalam akun grup

seperti itu berisi maniak yang menyukai K-Pop tertentu

dan saling melakukan tukar-menukar informasi atau

sekedar mencari informasi seputar idola K-Pop mereka.

Terpaan terkait K-Pop yang sampai menjamur luas

4 Saverin, Warner J, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi:

Sejarah, Metode & Terapan di dalam Media Massa, edisi kelima, (Jakarta:

Kencana, 2011), hal. 447.

Page 17: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

5

dikalangan remaja putri Indonesia, saat ini mendapat

perhatian beberapa pihak karena dikhawatirkan timbul

perubahan perilaku keagamaan yang terjadi karena

terpaan budaya K-Pop di media sosial.

Remaja putri yang keranjingan dengan K-Pop,

dalam dugaan peneliti hal tersebut menimbulkan kelalaian

dalam beribadah dan mendekatkan pada hal yang dilarang

oleh Allah SWT. Selain itu sesuai observasi, para siswi

melakukan penundaan ibadah, dan mengalami perubahan

sikap, yang mana hal tersebut membuat mereka memilih

menghabiskan waktu dengan menyaksikan K-Pop,

mencari tahu idola mereka maupun menonton drama

dibanding pergi ke perkumpulan agama, seperti majelis,

dan lainnya. Adanya indikasi semiotik mengenai

freemanson, illuminati atau aliran satanisme dalam

beberapa visual yang dihadirkan oleh K-Pop juga menjadi

sebuah kekhawatiran besar umat muslim. Remaja muslim

yang mungkin mengira itu hanya sebuah seni surealis

akan terpedaya dan bagi aliran ini tujuan mereka agar

banyak manusia terpengaruh untuk menikmati K-Pop

dengan konten illuminati yang disisipkan. Bahkan

kenikmatan yang dirasakan bisa jadi sebuah hal yang

tidak baik karena dianggap sama oleh beberapa pemuka

agama dengan setengah menyembah idola. Hal lain yang

ditunjukkan oleh fanatik fans dari K-Pop ini ialah mereka

membuat bias gender dalam anggota boyband yang

mereka idolakan dan mempasangkan mereka dengan

Page 18: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

6

narasi imajinasi yang terkesan antar anggota boygrup itu

menyimpang dengan menyukai sesama jenis. Tak bisa

dipungkiri dari yang awalnya hanya mempasangkan

secara fiktif, kini sudah ada grup yang berisi para penyuka

sesama yang menunjukkan penyimpangan mereka di

lingkup hiburan seperti K-Pop.

Perilaku pada orang yang keranjingan K-Pop atau

fans menurut ahli, fans, dipandang sebagai orang yang

canggung secara sosial serta kumpulan orang lalai dan

terbuai oleh budaya populer, lewat media tertentu yang

menawarkan kepuasan semu yang dijadikan pelarian

hidup yang menyedihkan.5 Alasan beberapa perempuan

berlaku fanatis adalah karena mencari sosok sempurna

untuk di idolakan dan jika sudah menemukan ia akan

merasa puas jika bisa memiliki barang yang terdapat

sosok idolanya tersebut.6

Sikap yang ditunjukkan fans K-Pop ini

dikhawatirkan bisa mengubah identitas remaja muslimah

menjadi ke Korea-an. Apalagi sikap fanatis terhadap

sosok tertentu di K-Pop ini ternyata menimbulkan

keinginan lain di dalam diri si fans, hingga menganggap

sosok artis K-Pop ini adalah bias mereka. Yang mana

5 Bernadette Casey, et, Televison studies: the keys concepts, second

edition, (Oxon: Routledge, 2008),

h.91 PijarPsikologi, Apa Kata Psikologi Tentang Fangirl,

https://pijarpsikologi.org/apa-kata-psikologi tentang-fangirl/ diakses

pada 25/03/2018 21.00

Page 19: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

7

mereka menganggap bahwa sosok tersebut adalah sosok

idaman pendamping, pacar, bahkan suami mereka. Bias

sendiri memiliki artian tendensi seseorang ke arah

seseorang yang dituju yang membuat fans

memperlakukan seseorang itu lain dari pada yang lain.7

Dalam dunia K-Pop ‘bias’ sering digunakan untuk

menandakan anggota grup yang di favoritkan. Beberapa

OA (Offiial Account) di Line bahkan membuat akun

tersebut sebagai akun yang menyimbolkan sosok dari artis

K-Pop itu, di mana fans bisa menganggap mereka sedang

chat dengan idola mereka.

Penulis merasa penelitian ini perlu guna

mengetahui sejauh mana perilaku fans dikalangan remaja

muslim kini mencari informasi, menyaksikan dan

menantikan up date langsung bias mereka dan

menggunakkan media sosial untuk memenuhi

keinginannya mendalami K-Pop pada kehidupan sehari-

hari.

Berdasarkan uraian di atas, skripsi ini mengambil

judul “PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULAR

DI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN ISLAM REMAJA KOTA

TANGERANG SELATAN”

7 Aulia Khairunnisa, 10 istilah-istilah ini Cuma fans k-pop yang tahu,

http://www.gogirl.id/news/buzz/10-istilah-istilah-ini-cuma-fans-k-

pop-yang-tahu-D06549.html, Gogirl.co.id.

Page 20: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

8

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian di atas, peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh budaya Korean popular di

media sosial terhadap perilaku keagamaan Islam

remaja Kota Tangerang Selatan?

C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah ini hanya pada remaja

muslim Kota Tangerang Selatan usia 12-23 tahun. Serta

penulis memfokuskan penelitian ini hanya pada konteks

perilaku keagamaan pada ke-tauhidan dan ibadah saja,

untuk melihat apakah remaja muslim yang mengetahui K-

Pop mengalami perubahan pada lingkup keyakinan

mereka kepada Allah SWT, dan pengamalan ibadah

mereka yang menyukai K-Pop.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh budaya Korean

Popular di media sosial terhadap perilaku keagamaan

Islam remaja Kota Tangerang Selatan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis

Dalam bidang akademik, penelitian ini diharapkan

mampu menambah pengetahuan dan berkontribusi

Page 21: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

9

dalam pengaplikasian salah satu teori efek media

massa yakni belajar sosial dari ilmu sosiologi

komunikasi massa dengan media sosial saat ini,

kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Kegunaan penelitian ini secara praktis diharapkan

dapat menjadi informasi bagi ilmuwan, dan praktisi

komunikasi serta dakwah di masa mendatang dalam

melakukan telaah perilaku keagamaan akibat media

sosial terutama dilihat dari analisis statistika pengaruh.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini digunakan untuk membantu

penulis membandingkan dan mengevaluasi hasil

penelitian dengan penelitian dari peneliti lain.8 Tinjauan

pustaka juga dilakukan untuk menghindari kesamaan

dengan skripsi milik orang lain terkait dengan pengaruh

terpaan maupun korean popular lainnya.

Beberapa skripsi yang penulis tinjau diantaranya:

1. Skripsi Isni Rahmawati, dengan Nomer Induk

Mahasiwi 109051000174, Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2014, yang berjudul

8 Sonny Sumarsono, Metode Riset Daya Manusia, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004), Cet. ke-1, hal.19.

Page 22: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

10

“Pengaruh Tayangan Korean Wave di Internet

Terhadap Perilaku Komunitas Korean Beloved Addict

(KBA)”. Skripsi ini membahas tentang ada atau

tidaknya pengaruh Kshowonline.com terhadap

perilaku imitasi anggota komunitas Korean Beloved

Addict (KBA) dan apa saja yang mempengaruhi

timbulnya imitasi. Hasil penelitian ditemukan terdapat

pengaruh kuat tayangan korean wave di internet

terhadap perilaku imitasi dengan nnilai R sebesar

0,658.

2. Skripsi Indah Permata Sari, dengan Nomer Induk

Mahasiswi 1112051100051, Jurusan Jurnalistik,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun 2017. Judul skripsi “Pengaruh Terpaan Anime

Di Media Massa Terhadap Gaya Hidup Perilaku

Anggota Islamic Otaku Community (IOC) Episode

UIN Jakarta”. Pada skripsi ini mengulas mengenai

pengaruh terpaan anime di media massa terhadap gaya

hidup perilaku anggota Islamic Otaku Community

(IOC) UIN Jakarta dan menguji gaya hidup perilaku

anggota Islamic Otaku Community UIN Jakarta. Dari

hasil penelitian pada skripsi ini di temukan terdapat

pegaruh yang tinggi dalam terpaan anime di media

massa terhadap gaya hidup perilaku anggota IOC UIN

Jakarta dengan nilai R sebesar 0,833.

Page 23: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

11

3. Jurnal Wilga Secsio, dkk. ISSN 2442-4480, Volume

3, Nomor 1. Judul Jurnal “Pengaruh Media Sosial

Terhadap Perilaku Remaja”. Jurnal ini meneliti

mengenai bagaimana media sosial mempengaruhi

perilaku remaja dan ditemukan dampak dari media

sosial mempengaruhi remaja dalam bentuk positif dan

negatif.

4. Jurnal Ressi Dwiana, ISSN 2085-1979, Volume VI,

Nomor 1, Tahun 2014, Jurnal Komunikasi Universitas

Tarumanegara. Jurnal dengan Judul “Korean Wave,

Imperialisme Budaya, dan Komersialisasi Media.

Jurnal ini meneliti dan menemukan media kini tak lagi

menjadi wadah untuk keberagaman budaya, justru

sistem media saat ini sangat komersil dengan selalu

menampilkan budaya populer seperti budaya Korea

yang sedang mengalami peningkatan peminat.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap

keseluruhan isi skripsi ini maka dari itu peneliti membuat

sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Page 24: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

12

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi, Teori

Komunikasi Massa, Teori belajar sosial dari efek media

massa, Budaya K-POP, pengaruh, dan Perilaku Beragama.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdapat dua belas sub bab, yaitu

lokasi dan waktu penelitian, pardigma dan pendekatan

penelitian, metode penelitian, jenis penelitian, subjek dan

objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

definisi konseptual, definisi operasional, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bagian ini berisi tentang pemaparan hasil analisis

data terkait penelitian yang ditulis oleh peneliti. Mengenai

pengaruh budaya K-Pop di media sosial terhadap perilaku

beragama.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis

atas penelitian yang telah dilakukan.

Page 25: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian

1. Komunikasi Massa

a. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses dari

penyebarluasan makna antara media massa dan para

pemirsanya.9 Komunikasi Massa menurut Dominic,

adalah fenomena terbentuknya selebritas di bidang

keartisan atau pakar di bidang politik, ekonomi,

komunikasi dan lainnya, tidak terlepas dari peranan yang

dimainkan komunikasi massa dalam kehidupan

masyarakat. Apa yang kita butuhkan dalam hidup bisa

kita cari informasinya melalui komunikasi massa. Maka

bukan hal aneh lagi, komunikasi melalui media massa

mampu menembus kehidupan kita, bahkan membeberkan

informasi kita.10

Komunikasi massa diangkat dari istilah bahasa

Inggris, mass communcation, yang juga kependekan dari

mass media communication. Arti dari komunikasi massa

adalah komunikasi yang menggunakan media massa atau

mass mediated. Istilah mass communication diartikan

9 Stanley J. Baran, Introduction to mass communiation media literacy

and culture, (New York: McGraw-Hill, 2004), h. 7. 10 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa

rekatama Media, 2014), h.12-13

Page 26: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

14

sebagai saluran, yaitu media massa sebagai kependekan

dari media of mass communication.11

b. Unsur Komunikasi Massa

Menurut Laswell unsur-unsur dari komunikasi

massa adalah:12

a) Who (Sumber atau Komunikator)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah

organisasi atau lembaga atau orang yang bekerja

dengan fasilitas organisasi atau lembaga tersebut.

b) Says what (Pesan)

Wright (1977)menyebutkan karakteristik pesan

dalam komunikasi massa sebagai berikut:

1) Publicity

Pesan-pean terbuka untuk umum atau publik.

2) Rapid

Pesan dalam komunikasi massa dapat

mencapai khalayak yang luas dalam waktu

yang singkat dan terus-menerus.

3) Transient

Pesan dalam komunikasi massa bersifat

sementara dan tidak permanen.

c) In Which Channel (Saluran atau Media)

11 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004),

h.67-69 12 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004),

h.70-80

Page 27: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

15

Saluran atau media menyangkut semua peralatan

mekanik yang digunakan untuk penyebarluasan

pesan-pesan komunikasi massa.

d) To whom (Penerima)

Berkaitan dengan sasaran dalam komunikasi

massa. Menurut Wright, penerima pesan dalam

komunikasi massa, memiliki karakteristik seperti:

1) Large (besar)

Besarnya khalayak massa bersifat relatif,

tersebar diberbagai lokasi dan tidak saling

berinteraksi satu sama lain secara langsung.

2) Heterogen (beraneka ragam)

Sasaran komunikasi massa sangat beragam

dari lapisan masyarakat.

3) Anonim (tidak saling mengenal)

Baik komunikator maupun komunikan tidak

saling mengenal satu sama lain.

e) With What Effect (Unsur Efek atau Akibat)

Efek adalah perubahan yang terjadi dalam diri

peirsa sebagai akibat dari pesan-pesan media.

Setidaknya ada tiga efek dalam diri pemirsa yakni:

1) Efek kognitif

Efek yang dapat mengubah nilai yang saat ini

ada dan telah terpelihara di dalam masyarakat.

Page 28: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

16

2) Efek afektif

Efek ini merupakan proses yang berhubungan

dengan emosi dan perasaan seseorang, seperti

ketakutan, kegelisahan, serta moral.

3) Efek konatif

Efek konatif merupakan hasil perluasan efek

kognitif dan afektif.

c. Efek Komunikasi Massa

Dalam proses komunikasi, pesan dalam media

massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung

maupun tidak langsung. Efek media massa adalah suatu

konsekuensi dari apa yang media massa sengaja perbuat

ataupun tidak. Di samping itu efek media juga dapat

memfasilitasi perubahan, memperkuat yang sudah ada

ataupun mencegah perubahan.13

Menurut Steven M. Chaffe, efek media massa

cenderung dilihat, baik dari pesan maupun media itu

sendiri, itulah pendekatan pertama dalam melihat efek

media massa. Pendekatan kedua ialah melihat jenis

perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi

massa seperti, penerimaan informasi, perubahan perasaan

atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah

lain, perubahan kognitif, afektif, dan behavioral.

Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi yang

13 Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2011), h. 221

Page 29: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

17

dikenai efek komunikasi massa seperti, individu,

kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa.14

Menurut Chaffe, efek media massa dapat dilihat

dari dua pendekatan antara lain:

1. Efek media massa yang berkaitan dengan pesan

ataupun media itu sendiri.

2. Efek dapat dilihat dengan jenis perubahan yang

terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang

berupa sikap.15

Menurut Robert K. Merton, mengungkapkan,

“efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah

diterpa pesan media massa”.16 Schramm mengemukakan,

komunikasi massa mempunyai efek yang ‘mengembang’.

Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah

mengambil alih fungsi komunikasi sosial. Secara umum,

komunikasi melalui media massa telah menciptakan suatu

jaringan pengertian, yang tanpa itu tidak mungkin tercipta

masyarakat yang besar dan modern. Efek seperti itu

merupakan efek dasar yang terjadi dari hari ke hari secara

terus menerus. ia tidak dapat dilihat, didengar maupun

diraba, tetapi ia benar-benar terjadi. Sehingga jika

disimpulkan terpaan media massa pada waktunya akan

14 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 216. 15 Elvinaro Ardianto el.al., Komunikasi Massa “Suatu Pengantar”

Edisi Revisi,

(Bandung: PT Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 49. 16 Elvinaro Ardianto el.al., Komunikasi Massa “Suatu Pengantar”

Edisi Revisi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 50.

Page 30: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

18

menimbulkan perubahan-perubahan yang amat

mengejutkan.17 Terpaan sendiri dapat diartikan sebagai

kegiatan mendengar, melihat, membaca pesan-pesan

media ataupun memiliki perhatian terhadap pesan-pesan

tersebut yang dapat terjadi pada lingkup individu ataupun

kelompok.18 Dari terpaan yang memunculkan perhatian

inilah memengaruhi bawah sadar seseorang. Apabila

suatu hal disajikan secara berulang-ulang, akan dapat

menarik perhatian dan pada akhirnya memengaruhi bawah

sadar seseorang.19

David Gales dalam bukunya yang berjudul “Media

Psychology” terdapat tiga dampak dari komunikasi massa

melalui media, yaitu:20

1. Imitation

Yang dimaksud imitation ialah khalayak

meniru apa yang mereka lihat di media. Hal ini

dapat terjadi terutama pada anak-anak dan

remaja.

2. Excitation

Dampak excitation adalah dampak dari

tayangan di media yang menimbulkan

rangsangan terhadap khalayaknya.

17 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2006 ),

h.46 18 Ardiyanto dan Erdiyana, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h.2 19 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007), h.66 20 David Giles, Media Psychology, (New Jersey: Lawrence Erlbaum

Associate, 2003), h. 52-58.

Page 31: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

19

3. Disensitisation

Tayangan dengan isi yang sama dan

ditampilkan secara terus-menerus akan

mempengaruhi persepsi dan pola pikir

khalayak terhadap hal yang terdapat dalam

media tersebut.

2. Cultural Studies

John Storey mendefinisikan budaya populer

adalah sebuah budaya yang secara luas dapat diterima

oleh masyarakat di mana budaya tersebut diperkenalkan.

Dalam konteks ini budaya populer diperkenalkan dengan

bantuan media massa.21 Menurut Stuart Hall, budaya

adalah proses produksi dan pertukaran makna. Produksi

tersebut merupakan salah satu elemen dari beberapa

elemen yang terdapat dalam circuit of culture, antara

lain:produksi (production), konsumsi (consumption),

regulasi (regulation), representasi (representation), dan

identitas (identity).22 Hubungan antara satu elemen

dengan elemen yang lain dalam circuit of

culture merupakan hubungan yang dialogis dan tidak

mempunyai pola yang pasti, absolut dan esensial.

Produksi hanyalah salah satu elemen dalam circuit of

culture yang tidak dapat dipisahkan dari isu representasi,

identitas, konsumsi, dan regulasi.

21 John Storey, Cultural Studies and Popular Culture: Theory and

Methode Comprehensive, (Harlow,England: Pearson Longman, 2007), h.5 22 Paul Du Gay. (ed.). 1997. Production of Culture/Cultures of

Production. London: SAGE Publication Ltd. Hlm. 83.

Page 32: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

20

Dalam konteks ini, media tidak hanya dilihat dari

proses produksi pesan dari dalam, namun juga di

pengaruhi oleh faktor-faktor diluar media itu sendiri.

Makna media dibentuk dari kehidupan sehari-hari yang

dipengaruhi oleh relasi kuasa maupun norma dominan

dimasyarakat. Kemudian, makna tersebut di

representasikan sebagai teks atau apapun yang memiliki

makna tertentu. Lalu, makna tersebut ditangkap oleh

khalayak sesuai dengan persepsi masing-masing. Persepsi

tersebut kemudian mempengaruhi apa yang terjadi pada

kehidupan sehari-hari, dan begitulah seterusnya.

Oleh karena itu, pola circuit of culture tersebut dapat

membantu kita untuk membaca kehidupan sehari-hari

secara lebih kritis. Selain itu, pola tersebut juga digunakan

untuk mengkaji relasi kuasa dan implikasinya pada

praktik dan produk budaya; praktik dan perubahan budaya

dalam industrialisasi, demokratisasi, kelas maupun seni;

transformasi media dan budaya popular; dan mengkaji

media secara kritis dengan asumsi bahwa praktek media

adalah praktek ideologis.23

3. Korean Popular

Korean Popular (K-Pop) atau Korean Wave adalah

sebuah istilah yang diberikan untuk tersebarnya atau

gelombang korea secara global di berbagai negara di

23 http://realitivism.blogspot.com/2017/05/media-dan-budaya.html,

Tiyassari Basara, diakses pada 11 04 2019

Page 33: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

21

dunia termasuk Indonesia. Korea Selatan pada kurun

waktu terakhir ini telah berhasil menyebarkan produk

budaya populernya ke dunia internasional. Berbagai

produk budaya kkore mulai dari drama, film, lagu,

fashion, gaya hidup, hingga produk-produk industri mulai

mewarnai kehidupan masyarakat di berbagai belahan

dunia. Proses penyebaran budaya populer Korea ke dunia

internasional tidak bisa dilepaskan dari keberadaan media

sosial seperti, facebook, twitter, instagram, youtube dan

sebagainya. Bahkan bisa dikatakan bahwa media sosial

adalah saluran utama penggerak Korean Populer atau

Korean Wave.24

4. Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial dari Albert Bandura (1977)

menjelaskan bagaimana khalayak dipengaruhi oleh media

massa. Teori ini berasumsi bahwa belajar terjadi dengan

menunjukkan respons-respons secara nyata dan

mengalami efeknya.25 Menurut teori dari Bandura, belajar

bukan saja dari pengalaman langsung, tetapi dari peniruan

atau peneladanan (modelling). Teori Belajar menjelaskan

perilaku sebagai hasil dari faktor lingkungan dan kognitif.

Artinya, seseorang mampu memiliki keterampilan

24 Ardiyani Wijayanti, Hallyu: Youngstres Fanaticism of Korean Pop

Culture (Study of Hallyu Fans Yogyakarta City ), (Journal of Sociology:

2012), h.3 25 M. Hikmat, Mahi., Jurnalistik : Literary Journalism, (Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2018), h. 48.

Page 34: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

22

tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimulus yang

kita amati dan karakteristik diri kita. Teori belajar ini

sangat relevan dengan komunikasi massa karena banyak

perilaku yang dipelajari melalui model pertama-tama

diamati dari media massa.

Dalam teori belajar sosial ini, Bandura menjelaskan

proses belajar sosial dalam empat tahapan proses; proses

perhatian (attention), proses pengingatan (retention),

proses reproduksi motoris, dan proses motivasional.

Perulaan proses belajar adalah munculnya peristiwa yang

dapat diamati secara langsung atau tidak langsung oleh

seseorang. Stimulus yang dapat dijadikan teladan

(modeling stimulus) diperhatikan karena sifat-sifat

stimulus itu dan karena karakteristik orang yang

menangkap stimuli.

Menurut Bandura, peristiwa yang menarik perhatian

ialah peristiwa yang tampak menonjol dan sederhana,

terjadi berulang-ulang atau menimbulkan perasaan yang

memuaskan kebutuhan psikologis pada pengamatnya. Hal

tersebut merupakan faktor personal dalam perhatian.

Faktor-faktor ini dapat menjadi penentu dalam memilih

apa yang kita perharikan dan kita teladani, seperti;

karakteristik demografis, kebutuhan, suasana emosional,

nilai dan pengalaman masa lalu. Kemudian khalayak

harus bisa menyimpan hasil pengamatan dalam benaknya

dan memanggilnya kembali tatkala mereka akan bertindak

sesuai dengan teladan yang diberikan. Peneladanan yang

Page 35: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

23

tangguh hanya terjadi jika khalayak sanggup mengingat

peristiwa yang diamatinya. Untuk mengingat, peristiwa

yang diamati harus dalam bentuk imaginal dan verbal,

imaginal bisa disebut juga visual imagery, berarti mebuat

gambaran mental tentang peristiwa yang diamati dan

menyimpan gamabaran itu pada memori. Kedua

menunjukkan representasi peristiwa dalam bentuk bahasa.

Kemudian di tahap berikutnya proses reproduksi

motoris, artinya menghasilkan kembali perilaku atau

tindakan yang diamati. Hal tersebut bergantung pada

motivasi dan motivasi tergantung pada peneguhan. Ada

tiga macam peneguhan yang mendorong untuk melakukan

perilaku atau tindakan, peneguhan eksternal, peneguhan

gantian (vicarious reinforcement), dan peneguhan diri

(self-reinforcement). 26

5. Konsep Pengaruh

Secara bahasa pengaruh memiliki artian daya yang

ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang.27 Dari pengertian pengaruh di atas dapat

dipahami pengaruh adalah daya yang mampu memberi

perubahan. Pengaruh sendiri adalah keadaan di mana

26 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h.238) 27 Tim Penyusun Khusus Pusat Pembinaan dan pengembangan

Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 1988), Edisi Pertama, h. 664.

Page 36: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

24

terdapat hubungan timbal balik atau hubungan sebab

akibat antara sesuatu yang memengaruhi dengan apa yang

dipengaruhi yang kemudian dihubungkan dan dicari

apakah ada atau tidak hal yang menghubungkannya.28

Pengaruh dalam skripsi ini ialah efek dari media

massa yang memiliki potensi untuk memengaruhi

khalayak. Penerimaan informasi melibatkan dan

mengubah pesan lingkungan ke dalam sebuah bentuk

yang dapat digunakan untuk memandu perilaku.29 Potensi

itu ditentukan oleh peran khalayak yang terlibat dalam

proses komunikasi massa. Peran khalayak berupa, apakah

mereka bersedia menerima atau menolak media massa.30

6. Media Sosial

Media Sosial merupakan wadah di internet yang

memungkinkan penggunanya mempresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk

ikatan sosial secara virtual.31

28 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), h.172 29 Brent D. Ruben., Lea P. Stewart., Komunikasi dan Perilaku

Manusia Edisi Kelima, (Jakarta: Rajawali Pers , 2014), h. 103. 30 Morissan, Teori Komunikasi: Individu hingga massa, (Jakarta:

kencana Prenamedia

Group, 2013), h.508 31 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 11.

Page 37: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

25

Media sosial memiliki karakteristik khusus yang

tidak dimiliki oleh beberapa jenis media lainnya.

Karakteristik media sosial yakni:32

a. Jaringan (network), media sosial memberikan

medium bagi pengguna untuk terhubung secara

mekanisme teknologi. Jaringan yang terbentuk

antarpengguna ini pada akhirnya membentuk

komunitas atau masyarakat yang secara sadar atau

tidak akan memunculkan nilai-nilai yang ada di

masyarakat sebagaimana ciri masyarakat dalam teori-

teori sosial.

b. Informasi (information), pengguna media sosial

mengkreasikan representative indentitasnya,

memproduksi konten, dan melakukan ineraksi

berdasarkan informasi.

c. Arsip (archive), menjelaskan bahwa informasi telah

tersimpan dan bisa diakses kapan pun dan melalui

perangkat apa pun.

d. Interaksi (interactivity), memperluas hubungan

pertemanan atau pengikut (followers) di internet.

e. Simulasi sosial (simulation of society), pengguna

media sosial bisa dikatakan sebagai warga negara

digital (digital netizenship) yang berlandaskan

keterbukaan tanpa adanya batasan-batasan.

32 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, h. 15.

Page 38: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

26

Konten oleh pengguna (user generated content), di

media sosial konten sepenuhnya milik berdasarkan

kontribusi pengguna atau pemilik akun.

7. Perilaku Beragama

Perilaku Keagamaan, menurut Abdul Aziz Ahyadi

dalam bukunya “Psikologi Agama Kepribadian Muslim

Pancasila” yang disebut perilaku keagamaan ialah

ekspresi atau pernyataan kehidupan kejiwaan manusia

yang dapat diukur, dihitung dan dipelajari yang

diwujudkan dalam bentuk kata-kata, perbuatan, atau

tindakan jasmaniah yang berkaitan dengan pengalaman

ajaran agama Islam.33 Perilaku keagamaan ialah tingkah

laku yang ditampilkan seeorang yang dipengaruhi oleh

agama yang dianutnya, yang bisa dilihat dalam kehidupan

sehari-hari. Secara lebih jelas disebutkan oleh Abdul Aziz

Ahyadi, perilaku dapat dikelompokkan menjadi dua,

yakni:34

a. Perilaku yang diamati langsung (Overt)

b. Perilaku yang tidak dapat diamati secara langsung

(Covert)

Menurut Yahya Jaya, Islam yang merupakan

sistem keagamaan, memiliki empat aspek:

33 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim

Pancasila, (Jakarta: Sinar baru, 1998),

h.28 34 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim

Pancasila, (Jakarta: Sinar baru, 1998),

h.29

Page 39: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

27

1. Akidah, yakni aspek yang berhubungan dengan

keyakinan dan kepercayaan. Seperti dalam rukun

Iman.

2. Ibadah, yakni aspek yang hubungannya dengan

amal perbuatan yang berdasar ketaatan dalam

mengerjakan perintah-perintah Allah SWT dan

menjauhi larangan-Nya. Ibadah yang dilakukan

seperti shalat, puasa, zakat, haji, do’a, zikir,

tilawatil Qur’an dan semua yang diperintahkan.

3. Akhlak, yakni aspek terkait denga sikap dan

perilaku baik dan buruk manusia dalam kehidupan

keberagamaannya.aspek akhlak ini terbagi lagi

dalam beberapa hal yakni akhlak mahmudah yang

baik dan akhlak mazmumah yang tidak baik.

4. Muamalah, yakni aspek yang terkait dengan

kehidupan sosial dan budaya manusia dalam

keberagamaan yang harus berbuat baik kepada

orang tua, saudara, masyarakat, bangsa dan

agama.35

a. Akidah

Aspek akidah atau teologi atau ahkam

i’tiqadiyah yang secara etimologi berarti ikatan

atau keyakinan. Akidah merupakan dasar

kepercayaan dalam islam dan mengikat, bahwa

akidah adalah sebagai sesuatu yang mengharuskan

35 Yahya Jaya, Bimbingan dan Konseling Agama Islam, (Jakarta:

Angkasa Raya, 2004), h.117

Page 40: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

28

hati membenarkan-Nya, membuat jiwa tenang dan

tentram kepada atau bersama-Nya dan menjadikan

sandaran yang bersih dari kebimbangan dan

keraguan.

Dalam ajaran islam akidah merupakan landasan

yang mendasari seluruh aktivitas kehidupan

islami, sedangkan pelakunya disebut mukmin.

Suatu perilaku yang tidak sesuai akidah maka itu

sama dengan di luar sistem islam atau kufur yang

pelakunya disebut kafir.36 Menurut M. Shodiq

akidah adalah keyakinan atau kepercayaan tentang

adanya Allah YME, dengan mempercayai segala

sifat-sifat-Nya yang maha sempurna dan maha

besar dari yang lainnya.37

Aqidah adalah pokok kepercayaan agama Islam.

Aqidah Islam disebut tauhid dan inti dari

kepercayaan. Aqidah mencakup masalah-masalah

yang erat kaitannya dengan rukun iman.38

1) Iman kepada Allah SWT

2) Iman kepada Malaikat Allah SWT

3) Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT

4) Iman kepada Rasul Allah SWT

5) Iman kepada Hari Kiamat

36 Mardani, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi,

(Depok: Kencana, 2017), h. 29. 37 M. Shodiq, Kamus Istilah Agama, (Jakarta: Bonafida Citra

Pratama, 1982), h. 34. 38 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 90.

Page 41: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

29

6) Iman kepada Qodha dan Qodar

b. Ibadah

Definisi ibadah ialah perbuatan yang dilakukan

berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah,

untuk menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi

larangan-Nya. Dalam bidang ilmu pengetahuan,

khususnya science, mendefinisikan iabdah sebagai

tata nilai tertinggi dalam ruang motivasi.39

Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa

arab yaitu abada, ya’budu, ibadah yang artinya

melayani, patuh , tunduk. Sedangkan menurut

terminologis ialah sebutan yang mencakup seluruh

apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT,baik

berupa ucapan atau perbuatan yang zhahir maupun

yang bathin. Ibadah dalam Islam terbagi menjadi

dua jenis:40

1) Ibadah Mahdhah, yakni ibadah khusus yang

telah ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara,

dan perincian – perinciannya. Jenis ibadah ini

ialah: wudhu, tayammum, hadast, shalat,

puasa, haji, dan umrah.

Ibadah mahdah juga memiliki prinsip-prinsip

yakni, keberadaanya harus harus berdasarkan

dalil perintah, tata caranya berpola kepada

39 Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.59-

60. 40 Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak, (Banjarmasin: IAIN Antasari

Press, 2014), h. 1.

Page 42: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

30

contoh Rasul Saw, bersifat supra rasional (di

atas jangkauan akal), azasnya “taat”.

2) Ibadah Ghairu Mahdhah, yakni ibadah umum

atau segala amalan yang diizinkan oleh Allah

misalnya, belajar, dzikir, dakwah, tolong

menolong dan lain sebagainnya. Prinsip –

prinsip dalam ibadah ini adalah:

keberadaannya didasarkan atas tidak adanya

dalil yang melarang, tatalaksananya tidak perlu

berpola pada contoh Rasul, bersifat rasional,

azasnya “manfaat”.41

c. Akhlak

Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa

arab yang merupakan bentuk jamak dari khuluq

atau khalq, yang berarti tabiat atau budi pekerti,

kebiasaan atau adat, kesatriaan, dan agama.42

Akhlak memiliki dua sifat yakni, batiniyah

(kejiwaan) dan zahiriyah yang terwujud dalam

perilaku.43

Ruang lingkup akhlak. Akhlak memiliki

karakteristik yang universal, artinya ruang lingkup

akhlak sama luasnya dengan ruang lingkup pola

hidup dan tindakan manusia di mana ia berada.

41 Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak, (Banjarmasin: IAIN Antasari

Press, 2014), h. 2. 42 Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak, (Banjarmasin: IAIN Antasari

Press, 2014), h. 175. 43 Abdul Halim Mahmud, Karakteristik Umat Terbaik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1996), h. 95.

Page 43: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

31

Ruang lingkup akhlak sering dibedakan menjadi

tiga, yakni akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap

sesama manusia, dan akhlak terhadap alam.

Akhlak terhadap Allah, atau pola hubungan

manusia dengan Allah adalah sikap dan perbuatan

yang seharusnya dilakukan manusia terhadap

Allah. Akhlak terhadap Allah meliputi beribadah

kepada-Nya, mentauhidkan-Nya, berdo’a,

berdzikir, dan bersyukur, serta tunduk dan taat

kepada Allah.

Akhlak terhadap manusia dapat

digolongkan menjadi tiga yaitu akhlak terhadap

diri sendiri, akhlak terhadap keluarga, akhlak

terhadap orang lain atau masyarakat. Akhlak

terhadap diri sendiri adalah pemenuhan kewajiban

manusia terhadap dirinya sendiri, seperti jujur dan

dapat dipercaya, bersikap sopan santun, sabar,

kerja keras dan disiplin, berjiwa ikhlas, serta hidup

sederhana.

Akhlak terhadap keluarga, macam akhlak

terhadap keluarga yakni berbuat baik kepada

kedua orang tua dan kerabat dekat, menghormati

hak hidup anak, membiasakan bermusyawarah,

bergaul dengan baik, menyantuni saudara yang

kurang mampu.

Akhlak terhadap orang lain atau

masyarakat dilakukan dengan cara menghormati

Page 44: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

32

tetangga, saling tolong menolong. Yang terakhir

adalah akhlak terhadap alam baik itu tumbuhan,

hewan, udara, sungai, laut, dan sebagainya.

Akhlak terhadap alam seperti menjaga kebersihan

lingkungan, menjaga keseimbangan alam, dan

tidak merusak alam secara sengaja.

d. Muamalah

Muamalah adalah tukar menukar barang

atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara

yang telah ditentukan. Yang dibahas dalam ruang

lingkup muamalah meliputi dua hal; 1) muamalah

adabiyah, ditinjau dari subjeknya atau pelakunya;

biasanya yang dibahas mengenai “harta” dan “ijab

qabul”. 2) muamalah madiyah, ditinjau dari segi

obyeknya; meliputi jual beli (al-ba’i), perkongsian

(syirkah), kerja sama (mudharabah), gadai (rahn),

jaminan dan tanggungan (kafalah dan dhaman),

utang piutang, pemindahan utang (hiwalah), sewa

menyewa (ijarah), upah, gugatan (syufah),

memberi modal (qiradh), sayembara (jiarah),

pinjam meminjam (ariyah), titipan (wadi’ah),

musaraqah, muzara’ah, mukhabarah, riba, dan

beberapa masalah kontemporer (perusahaan, bank,

dll), ihyaulmawat dan wakalah.

Muamalah dengan pengertian pergaulan hidup

tempat setiap orang melakukan perbuatan dalam

hubungan dengan orang lain yang menimbulkan

Page 45: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

33

hubungan hak dan kewajiban merupakan baian

terbesar dalam aspek kehidupan manusia.

Pemahaman lebih sempit tentang muamalah

adalah aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan

manajemen dan bisnis.44

Keberagamaan seseorang akan meliputi

berbagai dimensi. Adapun dimensi keberagamaan

menurut C. Y. Glock & R. Stark (1965), yang

dikutip oleh Djamaludin Anclok, ada lima macam

diantaranya:

a. Dimensi Keyakinan, Dimensi ini berisi

pengharapan-pengharapan di mana

keberagamaan seseorang berpegang teguh

pada pandangan teologis tertentu dan

mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut.

Setiap agama mempertahankan seperangkat

kepercayaan di mana para penganut

diharapkan akan taat.

b. Dimensi Praktik Agama, dimensi ini

mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan

hal-hal yang dilakukan orang untuk

menunjukkan komitmen terhadap agama yang

dianutnya. Dalam Islam perintah perintah yang

44 Abu Fahmi, Dkk., HRD Syariah: Teori dan Implementasi

ManajemenSumber Daya Manusia Berbasis Syariah, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2014), h.19-20.

Page 46: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

34

harus dijalankan diantaranya, sholat, puasa dan

zakat.

c. Dimensi Pengalaman, dimensi ini berisikan

dan memperhatikan fakta bahwa semua agama

mengandung pengharapan-pengharapan

tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan

bahwa seseorang yang beragama dengan baik

pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan

subjektif dan langsung mengenai kenyataan

akhir. Dimensi ini berkaitan dengan

pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan

dan persepsi-persepsi.

d. Dimensi pengetahuan agama, dimensi ini

mengacu pada harapan bahwa orang - orang

yang beragama paling tidak memiliki sejumlah

minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar

keyakinan, kitab suci dan tradisi-tradisi.

Dimensi pengetahuan agama meliputi

pengetahuan tentang materi pendidikan Islam

sebagai bekal kehidupan beragama dalam

melaksanakannya pada kehidupan sehari-hari.

e. Dimensi Konsekuensi, dimensi ini mengacu

pada identifikasi akibat-akibat keyakinan

keagamaan, praktek, pengalaman, dan

pengetahuan seseorang. Dimensi konsekuensi

mencakup perbuatan. Orang yang mempunyai

konsekuensi beragama mempunyai pegangan

Page 47: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

35

agama yang teguh dan tercermin dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak hanya

dilihat dari perbuatan seseorang dalam bentuk

kelompok seperti berdoa bersama, sholat

berjamaah dan lainnya. Sedangkan dari

individu ia akan menjauhkan perbuatan yang

dilarang oleh Allah, kapan saja dan di mana

saja. Jadi ia hanya takut kepada Allah. Dengan

demikian maka akan tercermin kepribadian

yang luhur.45

Dalam Al-Qur’an dijelaskan, umat muslim

untuk masuk ke dalam islam secara

menyeluruh

8. Remaja

Masa Remaja adalah masa transisi dalam rentang

kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak

dan masa dewasa. Masa remaja juga merupakan waktu

untuk evaluasi, pengambilan keputusan, komitmen dan

mencari tempat di dunia.46

Istilah remaja atau Adolescence berasal dari

bahasa latin adolescere, yang berarti “tumbuh” atau

“tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence seperti

45 Djamaludin Anclok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islami,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h.75-76. 46 John W. Santrock., Adolescence Perkembangan Remaja, (Jakarta:

Erlangga,2003), h. 8.

Page 48: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

36

yang digunakan saat ini mempunyai arti luas mencakup

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.47

Remaja cenderung berenergi tinggi, tidak stabil,

senantiasa berubah-ubah, mengukur segalanya dengan

ukuran sendiri, tidak logis, dan umumnya mempunyai

sikap berontak.48 G. Stanley Hall, menyebutkan remaja

adalah masa antara usia 12 sampai 23 tahun dan penuh

dengan topan (strom) dan tekanan (Stress). Topan dan

tekanan adalah konsep Hall tentang remaja sebagai masa

goncanagan yang ditandai dengan konflik dan perubahan

suasana hati. Dari pernyataan tersebut, Hall mengakui

faktor lingkungan berperan lebih besar dalam perubahan

perkembangan pada masa remaja, disamping faktor

fisiologis yang ditentukan secara genetik.49

Terkait dengan perkembangan remaja, dalam

penelitian ini juga perlu diketahui bagaimana

perkembangan psikologis remaja. Menurut Stanley Hall,

dalam buku “Psikologi Perkembangan: Tinjauan

Psikologi Barat dan Psikologi Islam”, menyatakan masa

remaja adalah masa-masa yang penuh frustasi dan konflik,

masa yang penuh gejolak, masa penyesuaian diri, masa

percintaan, dan merupakan masa transisi ke dunia dewasa.

Pada masa ini, remaja sedang mencari jati dirinya. Oleh

47 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007), h. 19-20 48 James. E Gardner, Memahami Gejolak Masa Remaja, (Jakarta:

Mitra Utama, 2002), Cet ke-2, h. 1. 49 John W. Santrock., Adolescence Perkembangan Remaja, (Jakarta:

Erlangga,2003), h. 10.

Page 49: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

37

karena itu, segala perubahan dari aspek-aspek yang ada

pada remaja perlu dorongan, pengawasan serta kontrol

yang dapat menjadikan remaja berguna dalam rentang

kehidupannya.

Periode perkembangan remaja dibagi menjadi dua

tahap, yakni periode remaja awal dan periode remaja

akhir. Dalam perkembangan psikososial, periode remaja

awal berada pada tahap pencarian identitias dan lawannya

adalah kebingungan identitas. Fokus dalam perkembangan

psikososial remaja adalah bagaimana mereka mencari

identitas dirinya baik dilingkungan rumah maupun

dilingkungan sekolah. Pada periode ini mereka menjadi

lebih dekat dengan teman-teman sebayanya. Pada periode

remaja akhir, pada periode ini remaja diharapkan sudah

sampai pada satu pencapaian identitas tertentu. Mereka

diharapkan tidak bingung lagi untuk mencapai suatu

bentuk identitas diri yang mereka miliki.

Untuk tahap perkembangan kognitif pada masa

remaja, pada periode remaja awal, pada tahap ini

diharapkan remaja dapat berpikir logis mengenai orientasi

hidup mereka di masa depan, hubungan mereka dengan

teman dan keluarga, tentang politik, agama dan filosofi.

Jean Piaget, menyebutkan bahwa taraf perkembangan

remaja telah mencapai fase formal operation. Artinya

pada masa ini, mereka telah mampu berfikir abstrak

seperti mulai mampu berpikir tentang orientasi masa

depan, memahami adanya sindiran, memahami peran dan

Page 50: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

38

kewajibannya. Pada periode remaja akhir, kemampuan –

kemampuan baru yang muncul adalah, mampu

memformulasi hipotesa tentang gejala, menguji

hipotesanya dengan realitas, mampu membayangkan

semua kemungkinan hasil atau beragam kombinasi.

Remaja dapat mengungkapkan argumentasi berdasarkan

diri sendiri atau berdasarkan pertimbangan orang lain.50

B. Kerangka Pemikiran

Gambar. 2.1. Hubungan Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat

(Y)

C. Hipotesis

Secara etimologis, Hipotesis berasal dari dua kata yakni

hypo yang artinya kurang dan thesis yang artinya pendapat.

Kemudian berubah menjadi hipotesis yang maksudnya adalah

suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih

belum sempurna. Penggunaan hipotesis dalam penelitian karena

hipotesis sesungguhnya baru sekedar jawaban sementara terhadap

hasil penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis membimbing

peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan.51

50 Zahrotun., dkk., Psikologi Perkembangan: Tinjauan Psikologi

Barat dan Psikologi Islam, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2006), h.108-117 51 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2017), h. 85.

X: Budaya K-Pop di

Media Sosial

Y: Perilaku

Keagamaan Pengaruh

Page 51: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

39

Dalam melakukan uji hipotesis ada beberapa ketentuan

yang harus diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan

harus disertai pula dengan hipotesis alternatif (Ha).52

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

(H0) : Tidak ada Pengaruh Budaya K-Pop di Media Sosial

Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Muslim di Kota

Tangerang Selatan.

(H1) : Ada Pengaruh Budaya K-Pop di Media Sosial Terhadap

Perilaku Keagamaan Remaja Muslim di Kota Tangerang Selatan.

Adapun hipotesis statistiknya sebagai berikut:

H0: β = β0 (berarti tidak ada pengaruh)

H1: β ≠ β0 (berarti ada pengaruh)

52 Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara

Profesional, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999), h.22-23

Page 52: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah

paradigma kuantitatif positivisme. Paradigma positivistik

menggunakan logika berpikir deduktif, menganggap realitas akan

berlaku umum dan bersifat sama di semua tempat. Setiap gejala

sosial merupakan akibat dari gejala sosial yang lain. Paradigma

positivist memiliki keyakinan dasar yang berakar dari paham

ontologi realisme yang menyatakan realitas itu ada (exist) dalam

kenyataan yang berjalan sesuai hukum alam (natural laws).

Dalam hal ini peneliti berusaha mengungkapkan kebenaran

realitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut sejatinya

berjalan.53 Atau dengan kata lain paradigma ini ialah suatu paham

yang berupaya mencari fakta atau penyebab terjadinya fenomena

yang tampak secara objektif.54

B. Metode Penelitian

Positivistik berimplikasi pada penggunaan metode

penelitian kuantitatif. Metode ini menggunakan teknik

pengukuran untuk menggambarkan serta menjelaskan berbagai

fenomena sosial. Setiap fenomena itu memiliki ukuran tertentu.

53 Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta:

PT.Tiara Wacana Yogya, 2001), h. 10. 54 Suwardi Endraswara, Metode Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2012), h.39.

Page 53: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

41

Metode ini menggunakan data kuantitaif, analisis dan model

matematika (statistik).55

Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi survey.

pada metode ini peneliti diwajibkan membangun hipotesis

penelitian dan mengujinya di lapangan karena format penelitian

ini bertujuan mencari hubungan sebab-akibat variabel-variabel

yang diteliti, dengan demikian statistik inferensial merupakan alat

utama dalam analisis data.56 Penelitian survei sendiri merupakan

penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur

atau sistematis yang sama kepada orang banyak, untuk kemudian

seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan

dianalisis.57

C. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan dengan tepat bagaimana

suatu konsep akan diukur.58 Definisi operasional bertujuan untuk

memberi batasan kepada variabel yang terkait dengan penelitian

sehingga variabel dapat diukur sesuai dengan parameter yang

dipakai.59

Variabel sendiri menurut soetandyo wignjosoebroto, ialah

sebuah konsep yang dapat mewujud kedalam dua atau lebih dari

55 Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.191-192 56 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2005), h. 46. 57 Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h.

143. 58 Morrisan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 76. 59 Hidayat, Aziz Alimun, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisis Data,(Jakarta: Salemba Medika, 2007), h.41

Page 54: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

42

dua kesatuan variasi (hitungan atau ukuran).60 Penentuan variabel

dalam suatu penelitian berkisar pada variabel bebas (independent

variabel), variabel terikat (dependent variabel) variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat.61

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Budaya K-Pop

di Media Sosial.

Variabel terikat pada penelitian ini yakni Perilaku

Keagamaan.

Tabel 3.1

Tabel Definisi Operasional

60 Bagong suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai

Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), H. 46-47. 61 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malang: UMM

Press, 2010), h. 139.

No Variabel

Penelitian

Indikator Deskripsi Pengukuran

Skala Likert

1. Variabel

Bebas :

Budaya K-

Pop di

Media

Sosial

produksi (pr

oduction),

konsumsi

(consumptio

n), regulasi

(regulation)

,

representasi

(representat

ion), dan

identitas

Pengetahuan

mendasar remaja

terhadap budaya K-

Pop di media sosial

Perasaan yang

diungkapkan dalam

menikmati budaya K-

pop di media sosial

Tindakan yang

ditunjukkan remaja

terhadap tayangan

Sangat

Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak

Setuju (TS)

Page 55: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

43

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universal)

dari obyek penelitian yang dapat berupa hewan, tumbuh-

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan

sebagainya. Sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data

(identity) Budaya K-Pop di

Media Sosial

Perhatian yang

diberikan untuk

mengakses media

sosial guna mencari

informasi terkait

budaya K-Pop

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

2. Variabel

Terikat :

Perilaku

Keagamaan

Perilaku

Keagamana

an Islam

ekspresi atau

pernyataan kehidupan

kejiwaan manusia

yang dapat diukur,

dihitung dan dipelajari

yang diwujudkan

dalam bentuk kata-

kata, perbuatan, atau

tindakan jasmaniah

yang berkaitan dengan

pengalaman ajaran

agama Islam

Page 56: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

44

penelitian.62 Populasi diartikan sebagai obyek atau subyek yang

memiliki jumlah dan karakteristik tertentu yang telah peneliti

tetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.63

Berdasarkan pemahaman di atas, maka penentuan

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna media

sosial yang mengetahui budaya K-Pop berusia remaja (12-23

tahun) yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan sebanyak

382558 orang.64

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.65 Sampel

diambil dengan teknik sampel tertentu yang disebut teknik

sampling.66 Teknik penarikan sampling yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling,

teknik ini mengambil sampel yang hanya sesuai kriteria.

Dari jumlah populasi yang sudah diketahui, maka

peneliti menggunakan rumus slovin untuk mendapatkan

jumlah sampel yang dibutuhkan. Rumusnya adalah :

𝑛 =N

1 + N (𝑒)2

62 Sofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan

perbandingan penghitungan manual SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h.30. 63 Rachmat kriyantono, teknik praktis riset 64 BPS Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan dalam angka

2018, (Tangerang Selatan: BPS Kota Tangerang Selatan, 2018), h.47 65 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2010), h.81. 66 Husainy Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi

Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h.44

Page 57: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

45

Keterangan :

n = sampel 382558

N = populasi

e = standar deviasi 10%

𝑛 =382558

1 + 382558 (0,1)2

𝑛 = 99,999 = 100 orang

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka

sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang remaja Kota

Tangerang Selatan, berusia sekitar 12-23 tahun.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

-Observasi : non partisipan pada penggunaan media

sosial, serta observasi percakapan langsung seputar K-Pop

pada remaja muslim di wilayah seputar Kota Tangerang

Selatan.

-Survei : Remaja di Kota Tangerang Selatan.

Waktu: Januari sampai dengan Maret 2020.

F. Sumber Data

Adapun data-data yang penulis gunakan sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari

objek yang akan diteliti (responden);

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga

atau institusi tertentu.67

67 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitia (Sutinah 2007)n

Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada Media group, 2007),

h. 55.

Page 58: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

46

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipakai dalam

penelitian ini berupa kuisioner atau angket yang dibuat

sendiri oleh peneliti. Instrumen penelitian adalah suatu

alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.68 Instrumen

yang dipakai dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

menghasilkan data yang akurat yaitu menggunakan skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.69

Menurut Hadi, dalam bukunya “Analisis butir

untuk instrumen angket, tes dan skala nilai”, modifikasi

terhadap skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan

kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat.

Modifikasi skala Likert meniadakan kategori jawaban

yang ditengah berdasarkan tiga alasan:

1. Kategori Undeciden, yang mempunyai arti ganda, bisa

diartikan belum dapat memutuskan atau memberi

jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan

netral, setuju tidak setuju, atau bahkan ragu-ragu.

Kategori jawaban ganda arti (multi interpretable) tentu

saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen.

68 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 92. 69 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 93.

Page 59: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

47

2. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan

kecendrungan menjawab ke tengah.

3. Maksud kategori SS-S-TS-STS dimaksudkan terutama

untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke

arah setuju atau tidak setuju.

Maka dalam penelitian ini memakai empat

alternatif jawaban dengan ketentuannya adalah sebagai

berikut:

Untuk pertanyaan positif diberikan jawaban

sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 4

2. Setuju (S) diberi skor 3

3. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Untuk pertanyaan negatif diberikan jawaban

sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 1

2. Setuju (S) diberi skor 2

3. Tidak Setuju (TS) diberi skor 3

4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4

Peneliti membuat sebuah ranangan kisi-kisi instrumen

penelitian, agar peneliti mendapatkan hasil yang maksimal dan

sesuai dengan yang diharapkan.

Page 60: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

48

Kisi-kisi bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara

variabel yang diteliti dengan sumber data atau teori yang

diambil.70

H. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utama,

selain telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu

observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca

indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.71

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti

baik secara langsung maupun tidak tidak langsung

terhadap objek penelitian. Beberapa informasi yang

diperoleh dari hasil observasi dapat membantu untuk

menunjukkan gambaran realistis objek penelitian.72

Penelitian ini menggunakan observasi partisipan di

mana peneliti mengamati langsung dalam objek

penelitian.

70 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.162. 71 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2005), h.113 72 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), h.140. (Noor 2011) (Kriyantono 2006)

Page 61: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

49

2. Kuisioner

Kuisioner atau angket merupakan daftar

pertanyaan lengkap mengenai banyak hal yang

diperlukan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban

atas pertanyaan penelitian. Melalui angket peneliti

akan mengetahui banyak hal yan diperlukannya.

Susunan pertanyaan dalam angket memiliki tata aturan

yang perlu diperhatikan.73

Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah

jenis angket tertutup, di mana responden sudah diberi

alternatif jawaban oleh peneliti.74 Angket diberikan

kepada objek yang sesuai dengan kriteria penelitian,

yaitu Remaja Muslim Tangerang Selatan yang

mengetahui budaya K-Pop.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam hal ini berarti cara

mengumpulkan data dengan mencatat data yang ada

dalam dokumen atau arsip.75 Pada teknik penelitian ini

peneliti mengumpulkan data-data baik dari skripsi,

buku, jurnal, maupun internet. Teknik ini bertujuan

untuk menjaga objektivitas dari penelitian.

73 ibid 74 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2006), h.94 75 Irawan Suhartono, Metode penelitian sosial, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000), h. 8.

Page 62: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

50

I. Teknik Pengolahan Data

Pada Penelitian ini teknik pengolahan datanya

menggunakan tabulasi dan SPSS. Langkah-langkah

pengolahan data secara manual adalah sebagai berikut:76

a. Editing

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui kuisioner perlu disunting atau

diedit terlebih dahulu. Jika terdapat data atau

informasi yang kurang lengkap dan tidak mungkin

melakukan wawancara atau menyebarkan angket,

maka kuisioner tersebut dikeluarkan.

b. Coding

Setelah semua kuisioner diedit atau disunting,

selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, yakni

mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

c. Processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)

dimasukkan ke dalam program atau software

komputer.

d. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau

responden selesai dimasukkan, perlu di cek kembali

untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

76 Soekdjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta:

Rineka Cipta,2005), h.45.

Page 63: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

51

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

e. Tabulasi

Tabulasi merupakan suatu proses pemindahan data

yang telah diedit dan diberi kode ke dalam bentuk

tabel. Pemindahan data ke tabel dimaksudkan untuk

memudahkan proses analisis data.77

J. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini setelah pengumpulan data dan

pengolahan data dilanjutkan dengan menganalisis data.

Selayaknya penelitian kuantitatif lainnya pada penelitian ini

menggunakan analisis data yang meliputi pengolahan data

dan penyajian data, melakukan perhitungan untuk

mendeskripsikan data, dan melakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji statistik. Pada sub sebelumnya telah

dibahas mengenai teknik yang digunakan untuk pengolahan

data, maka untuk analisis data hal yang perlu diperhatikan

adalah uji statistik yang akan digunakan. Pada penelitian ini

juga menggunakan data skala interval yakni suatu skala di

77 Sofyan Siregar, Metode penelitian kuantitatif dilengkapi dengan

perbandingan penghitungan manual SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h.87-88.

Page 64: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

52

mana objek dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut

tertentu, di mana jarak/interval antar objek sama.78

Uji Instrumen dalam langkah awal teknik analisis data

menggunakan;

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah akurasi alat ukur terhadap

yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-

mana.79 Validitas atau kesahihan adalah memenunjukkan

sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin

diukur.

Uji validitas dilakukan dengan analisis validitas isi

(content validity) dan validitas konstruk (construct

validity). Analisis validitas isi dilakukan melalui

penelaahan yang cermat dan kritis terhadap butir-butir

item pernyataan atau pertanyaan dalam angket sekaligus

memeriksa relevansinya dengan indikator setiap variabel

yang secara berkelanjutan di bawah bimbingan dosen

pembimbing. Untuk menguji validitas konstruk ditempuh

dengan dua langkah yaitu pendapat ahli (judgement

expert) dan analisis faktor. Pada langkah pertama setelah

instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan

78 Sofyan Siregar, Metode penelitian kuantitatif dilengkapi dengan

perbandingan penghitungan manual SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h.24 79 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2005), h.97

Page 65: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

53

diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.80

Pada penelitian kali ini peneliti juga melakukan uji

validitas konstruk yakni, expert judgement dimana

intrumen yang telah dibuat diperiksa oleh ahli atau expert.

Dalam hal ini expert judgement diberikan kepada dosen

Psikologi Agama, Nasichah, M.A dan dosen Psikologi,

Artiarini Puspita Arwan, M.Psi.

Selain itu dengan instrumen dapat dikatakan valid

bila rhitung > rtabel (ɑ;n-2). Rumus uji validitas, yaitu:

rhitung = n(ƩXY)-(ƩX)(ƩY)

√[n(ƩX2) - (ƩX)2 n(ƩY2) -

(ƩY)2]

n = jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden)

Y = Skor total dari variabel (jawaban responden)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas

Item

Pertanyaan r xy r table Keputusan

P1 0,833 0.361 Valid

P2 0,772 0,361 Valid

P3 0,802 0,361 Valid

P4 0,791 0,361 Valid

P5 0,772 0,361 Valid

P6 0,783 0,361 Valid

80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: CV Alfabeta, 2009), h.125

Page 66: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

54

P7 0,774 0,361 Valid

P8 0,883 0,361 Valid

P9 0,847 0,361 Valid

P10 0,727 0,361 Valid

P11 0,845 0,361 Valid

P12 0,860 0,361 Valid

P13 0,849 0,361 Valid

P14 0,858 0,361 Valid

P15 0,895 0,361 Valid

P16 0,907 0,361 Valid

P17 0,822 0,361 Valid

P18 0,868 0,361 Valid

P19 0,862 0,361 Valid

P20 0,595 0,361 Valid

P21 0,499 0,361 Valid

P22 0,700 0,361 Valid

P23 0,533 0,361 Valid

P24 0,697 0,361 Valid

P25 0,653 0,361 Valid

P26 0,434 0,361 Valid

P27 0,404 0,361 Valid

P28 0,434 0,361 Valid

P29 0,713 0,361 Valid

P30 0,639 0,361 Valid

P31 0,505 0,361 Valid

P32 0,496 0,361 Valid

Page 67: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

55

P33 0,638 0,361 Valid

P34 0,260 0,361 Tidak Valid

(dihapus)

P35 0,402 0,361 Valid

P36 0,605 0,361 Valid

P37 0,551 0,361 Valid

P38 0,532 0,361 Valid

Berdasarkan dari data di atas, dapat dilihat

terdapat satu butir pernyataan pada nomor 34 (r = 0,260)

dengan keputusan tidak valid (karena rxy < r tabel).

Selanjutnya pertanyaan pada butir 34 karena tidak valid

maka peneliti memutuskan menghapus butir tersebut.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh

mana hasil penelitian tetap konsisten, apabila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.

Kriteria suatu instrumen dikatakan reliable dengan

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Sebuah instrumen

dapat dikatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach (α)

> 0,6.81

𝑟𝑖 = ( 𝑘𝑘−1

) (1 −∑ 𝜎 𝑏2

𝜎𝑡2 )

ri = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

81 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : dilengkapi dengan

perbandingan penghitungan manual SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h.57.

Page 68: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

56

∑ 𝜎 𝑏2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟

𝜎𝑡2 = jumlah varians total

Tabel 3.3

Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.887 37

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada table di atas,

dapat disimpulkan instrumen penelitian tersebut reliabel,

karena nilai Alpha Cronbach > dari 0,6.

Kemudian untuk teknik analisa data dilakukan

dengan uji;

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk dapat mengetahui

apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dapat menggunakan One Simple

Kolmogrov-Smirnov Test dengan bantuan program IBM

SPSS (Statistical program for social science) versi 25.

Pengambilan kesimpulan menentukan apakah data yang

diujikan berdistribusi normal maupun tidak. Adapun

kriteria data yang memiliki sebaran normal berada pada

taraf signifikan lebih besar dari 0,05 (p≥0.05).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas pada penelitian ini digunakan guna

mengetahui hubungan antara dua variabel secara linier,

Page 69: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

57

dengan cara melihat nilai signifikansi pada kolom

deviation from linearity. Jika kedua variabel

mendapatkan nilai signifikansi di atas 0,05 maka kedua

variabel tersebut boleh dikatakan memiliki hubungan

linear secara signifikan.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuik mengetahui arah

hubungan diantara dua variabel atau lebih dan juga

mengukur besarnya pengaruh dari variabel bebas dan

variabel terikat. Adapun untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat maka digunakan

uji korelasi pearson product moment dengan persamaan

rumus sebagai berikut:

𝑟 =n(∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥. ∑ 𝑦)

√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)² . 𝑛 ∑ 𝑦² − (∑ 𝑦)²

di mana : n = jumlah data responden; x = variabel bebas;

y = variabel terikat

Hasil dari korelasi pearson product moment jika

hasilnya r = -1 maka korelasinya negatif sempurna, r = 0

maka tidak ada korelasi, dan r = 1 maka korelasinya

sempurna positif .

Prosedur dalam korelasi pearson product moment yakni :

- Hipotesis dalam bentuk Kalimat

- Hipotesis dalam bentuk model statistik

- Kaidah pengujian

Page 70: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

58

Tabel 3.4

Tabel Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah

2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Untuk menyatakan kekuatan pengaruh antara

variabel bebas dan variabel terikat dapat menggunakan rumus

koefisien determinan :

KD = (r)2 x 100%

4. Uji Regresi Linear Sederhana

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk

memperkirakan seberapa besar nilai variabel dependen

yang telah dipengaruhi variabel independen.82 Uji regresi

linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel

bebas dan satu variabel tak bebas.

Rumus Regresi Linear Sederhana

Y = a + b . X

Di mana :

Y = Variabel Terikat,

X = Variabel Bebas,

a dan b = konstanta

82 Sofyan Siregar, Statistik Parametik untuk penelitian kuantitatif

dilengkapi dengan perhitungan manual dan aplikasi spss versi 17 ( Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), h.379.

Page 71: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

59

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan secara

online, menggunakan Google form. Dalam penelitian ini disebar

kepada remaja Islam di Kota Tangerang Selatan, dengan rentang

usia 12-23 tahun. Hasil data 100 responden berdasarkan usia,

dengan merujuk pada hasil respons Google Form adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Usia

Banyaknya

responden Persen

Presentase

valid

Persen

Kumulatif

Valid 12-15

tahun

19 orang 19% 19% 19%

16-19

tahun

77 orang 77% 77% 96%

20-23

tahun

4 orang 4% 4% 4%

Total 100 orang 100% 100% 100%

Tabel di atas menunjukkan, jumlah responden usia 12-15

tahun berjumlah 19 orang dengan presentasi 19%, usia 16-19

tahun berjumlah 77 orang dengan presentasi 77%, usia 20-23

tahun berjumlah 4 orang dengan presentasi 4%.

Page 72: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

60

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Tabel 4.2

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation

4.23874520

Most Extreme

Differences

Absolute .085

Positive .085

Negative -.077

Test Statistic .085

Asymp. Sig. (2-tailed) .072c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil uji normalitas di atas dapat diketahui bahwa

nilai pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.072, yang mana

lebih dari 0,05. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa data tersebut

berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Tabel 4.3 Uji Linieritas

Page 73: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

61

Berdasarkan hasil uji linieritas di atas maka dapat

diketahui bahwa nilai deviation from linearity sig. sebesar

0,932 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan linier secara signifikan antara variabel

independent dan variabel dependent. Outpun di atas juga bisa

dibaca melalui perbandingan F-hitung dan F-tabel dimana

apabila Fhitung < Ftabel, maka terdapat hubungan linier

sedangkan jika Fhitung > Ftabel, maka data tidak ada

hubungan secara linier. Hasil uji menunjukkan Fhitung

(0,649) < Ftabel dengan N=98 nilai pada tabel (3.94) maka

ada hubungan secara linier antar variabel.

c. Hasil koefisien Korelasi

Tabel 4.4

Tabel Koefisien Korelasi

Correlations

X_TotalScore YTOTALSCORE

X_TotalScore Pearson Correlation 1 -.470**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

YTOTALSCORE Pearson Correlation -.470** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2 tailed), dari hasil tabel

di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana

lebih besar dari nilai alpha 0,05 yang bararti terdapat korelasi

yang signifikan. Dari data di atas juga diketahui bahwa korelasi

antara pengaruh Budaya K-Pop di media sosial (X) terhadap

Page 74: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

62

perilaku keagamaan Islam remaja (Y) berpengaruh negatif yaitu

sebesar -0,470 dengan tingkat pengaruh pada rentang cukup. Data

responden berjumlah 100 (N=100).

d. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil data yang diolah menggunakan

perangkat lunak IBM SPSS Statistics 25, diperoleh hasil seperti

tabel di atas. Dapat diketahui pada kolom B nilai constant a

adalah 70,319 sedang nilai X_Budaya K-Pop adalah 0,150.

Berikut persamaan regresinya:

Y = 70,319 - 0,150 X

Dari persamaan regresi di atas, dapat diketahui jika variabel

X (Budaya K-Pop) tidak mengalami perubahan maka variabel Y

(Perilaku Keagamaan Islam) konstan dengan nilai sebesar 70,319

dan jika variabel X mengalami kenaikan persatu-satuan, maka

variabel Y akan mengalami penurunan sebesar 0,150.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 70.319 1.463 48.058 .000

X_BudayaK

-Pop

-.150 .029 -.470 -5.265 .000

a. Dependent Variable: YPerilaku Keagamaan

Page 75: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

63

e. Uji Anova

Tabel 4.6

Hasil Uji Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 623.388 1 623.388 27.725 .000b

Residual 2203.522 98 22.485

Total 2826.910 99

a. Dependent Variable: YTOTALSCORE

b. Predictors: (Constant), X_TotalScore

Pengujian hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel

budaya K-Pop di media sosial (X) terhadap variabel perilaku

keagamaan Islam (Y), dilakukan dengan cara membandingkan

besarnya P-value pada kolom signifikan dengan level of

signifikan (α) sebesar 0,05 dengan kriteria penerimaan dan

penolakan hipotesis yang diajukan berdasarkan penjelasan

sebagai berikut:

1. Jika nilai P- Value pada kolom signifikan < level of

significant (α) berarti terdapat pengaruh.

2. Jika nilai P- Value pada kolom signifikan > level of

significant (α) berarti tidak terdapat pengaruh.

Pada hasil output di atas menjelaskan pengaruh yang nyata

(signifikan) dari variabel budaya K-Pop di media sosial (X)

terhadap variabel perilaku keagamaan Islam (Y). Pada tabel di

atas terlihat bahwa Fhitung = 27,725 > Ftabel = 3,94 dengan

tingkat signifikansi atau probabilitas 0,000 < dari 0,05. Yang

artinya dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima artinya

Page 76: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

64

budaya K-Pop di media sosial berpengaruh terhadap perilaku

keagamaan Islam remaja di Kota Tangerang Selatan.

f. Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 4.7

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .470a .221 .213 4.742

a. Predictors: (Constant), X_TotalScore

Tabel di atas menjelaskan seberapa besar nilai korelasi

(R) yaitu sebesar 0,470 serta diketahui pula besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut dengan

koefisien determinasi yakni R-square sebesar 0,221 atau 22,1%.

Dapat dikatakan bahwa pengaruh budaya korean popular di

media sosial terhadap perilaku keagamaan islam remaja di kota

tangerang selatan sebesar 22,1%, sedangkan 77,9% sisanya

dipengaruhi oleh variabel lainnya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dari uji regresi linear

menunjukkan bahwa ada pengaruh antara budaya Korean Popular

di media sosial terhadap perilaku keagamaan Islam remaja.

Dengan demikian penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan

dengan asumsi teori yang digunakan oleh peneliti, yakni teori

efek media.

Teori Efek media menyebutkan suatu unsur dalam pesan

media massa dapat memfasilitasi, memperkuat ataupun mencegah

perubahan atau pengaruh. Terutama efek media dalam hal pesan

Page 77: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

65

dan dapat dilihat perubahan atau pengaruh pada diri khalayak

komunikasi.

Berhubungan dengan teori yang disebutkan di atas, pada

penelitian ini dapat diketahui adanya perubahan yang cukup pada

perilaku keagamaan Islam remaja setelah terdampak oleh budaya

K-Pop sebagai pesan dari efek media. Sebagaimana ditemukan

dalam hasil analisis data, bahwa semakin tinggi budaya Korean

Popular di media sosial maka semakin rendah perilaku

keagamaan remaja, dengan rentang cukup atau berada pada batas

memberikan pengaruh yang menghasilkan dampak kearah

negatif. Ditambah lagi dengan pengetahuan terkait budaya K-Pop

yang mudah ditelusuri di ranah media saat ini membuat remaja

memahami betul mengenai budaya K-Pop.

Page 78: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil

analisis penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh Budaya K-Pop di media sosial terhadap perilaku

keagamaan Islam remaja di Kota Tangerang Selatan

memiliki pengaruh negatif, dengan nilai signifikan (0,000)

dengan nilai alpha (0,05) dengan tingkat korelasi pada

rentang cukup.

Besarnya pengaruh Budaya K-Pop di Media Sosial (X)

terhadap Perilaku Keagamaan Islam remaja (Y) dengan nilai

r-square sebesar 0,221 atau 22,1%. Sedangkan 77,9% atau

0,779 dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian dan analisis serta

pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Saran Metodologis

Untuk para peneliti selanjutnya yang akan meneliti

mengenai budaya popular dan perilaku keagamaan, yang

akan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif,

agar lebih memperdalam teori dan alat ukur yang

digunakan mulai dari pengujian validitas jika terapat alat

ukur yang kurang valid baiknya untuk menghapus butir

Page 79: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

67

tersebut, serta penelitian tidak hanya terbatas pada

remaja. Namun, bisa kepada masyarakat luas.

Tak kalah penting dalam pembuatan proses

validitas alat ukur, agar lebih baik peneliti dapat

mengajukan uji validitas rupa kepada ahli sebelum

melakukan uji secara statistika, guna memperoleh tingkat

keabsahan suatu alat ukur.

2. Saran Praktis

Alangkah baiknya jika remaja Islam dapat

memfilter dan membatasi arus budaya asing yang masuk,

terlebih untuk memperhatikan dan mengutamakan

kewajiban dalam beragama. Budaya popular dapat

dijadikan sekedar hiburan saja yang tidak sampai

mengganggu keberagamaan.

Berkaitan dengan remaja maka baiknya ada

pendampingan terkait keberagamaan maupaun moral

sosial baik itu dari instansi pendidikan, maupun dari

organisasi kecil yakni keluarga.

Page 80: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

68

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahyadi, Abdul Aziz. Psikologi Agama Kepribadian Muslim

Pancasila. Jakarta: Sinar Baru, 1998.

Akbar, Husainy Usman dan Purnomo Setiady. Metodologi

Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Anclok, Djamaludin, and Fuad Nashori Suroso. Psikologi Islami.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2014.

Ardiyanto, and Erdiyana. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Bambang Prasetyo, Lina Mitahul Jannah. Metode Penelitian

Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005.

Baran, StanleyJ. Introduction to Mass communication media

literacy and culture. New York: McGraw-Hill, 2004.

Bernadette Casey, et. Television Studies: The Keys Concepts,

Second Edition. Oxon: Routledge, 2008.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2017.

Zahrotun, dkk. Psikologi Perkembangan: Tinjauan Psikologi

Barat dan Psikologi Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006.

Page 81: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

69

Elvinaro Ardianto, el. al. Komunikasi Massa "Suatu Pengantar"

Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 200.

Endaswara, Suwardi. Metode Penellitian Kebudayaan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.

Fahmi, Abu, and dkk. HRD Syariah: Teori dan Implementasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Syariah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009.

Gardner, James E. Memahami Gejolak Masa Remaja. Jakarta:

Mitra Utama, 2002.

Giles, David. Media Psychology. New Jersey: Lawrence Erlbaum

Associate, 2003.

Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang:

UMM Press, 2010.

Haris, Sumadiria. Sosiologi Komunikasi Massa. Bandung:

Simbiosa Rekataa Media, 2014.

Hidayat, Aziz Alimun. Metode Penelitian Keperawatan dan

Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika, 2007.

Jaya, Yahya. Bimbingan dan Konseling Agama Islam. Jakarta:

Angkasa Raya, 2004.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana, 2006.

Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011.

Mahi, M. Hikmat. Jurnalistik: Literary Journalism. Jakarta:

Prenada Media Group, 2018.

Page 82: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

70

Mahmud, Abdul Halim. Karakteristik Umat Terbaik. Jakarta:

Gema Insani Press, 1996.

Mardani. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.

Depok: Kencana, 2017.

Martono, Nanang. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali

Press, 2016.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba

Humanika, 2011.

Morrisan. Teori Komunikasi: Individu hingga Massa. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya,

dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2015.

Noor, Juliansyah. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011.

Notoatmodjo, Soekdjo. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta, 2005.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007.

—. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015.

Raudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana

Publishing, 2013.

Ruben, Brent D., and Lea P. Stewart. Komunikasi dan Perilaku

Manusia Edisi Kelima. Jakarta: Rajawali pers, 2014.

Sahriansyah. Ibadah dan Akhlak. Banjarmasin: IAIN Antasari

Press, 2014.

Page 83: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

71

—. Ibadah dan Akhlak. Banjarmasin: IAIN Antasari, 2014.

Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial.

Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001.

Santoso, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara

Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999.

Santrock, John W. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta:

Erlangga, 2003.

Sapuri, Rafy. Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007.

Shodiq, M. Kamus Istilah Agama. Jakarta: Bonafida Citra

Pratama, 1982.

Siregar, Sofyan. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif

dilengkapi dengan Perhitungan manual dan Aplikasi

SPSS versi 17. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta, 2009.

Suhartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000.

Sumarsono, Sonny. Metode Riset DAya Manusia. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004.

Sutinah, Bagong Suyanto dan. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:

Prenada Media Group, 2007.

Tim Penyusun Khusus Pusat Pembinaan dan Pengeabngan

Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, 1988.

Page 84: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

72

Warner J. Saverin, James W. Tankard. Teori Komunikasi :

Sejarah, Metode & Terapan di dalam Media Massa, edisi

kelima. Jakarta: Kencana, 2011.

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 2004.

INTERNET

PijarPsikologi, Apa Kata Psikologi Tentang Fangirl,

https://pijarpsikologi.org/apa-kata-psikologi tentang-

fangirl/ diakses pada 25/03/2018 21.00

Aulia Khairunnisa, 10 istilah-istilah ini Cuma fans k-pop yang

tahu,

http://www.gogirl.id/news/buzz/10-istilah-istilah-ini-

cuma-fans-k-pop-yang-tahu-D06549.html, Gogirl.co.id.

Tiyassari Basara, http://realitivism.blogspot.com/2017/05/media-

dan-budaya.html, diakses pada 11 04 2019

Page 85: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

LAMPIRAN

Page 86: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 87: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 88: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 89: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …
Page 90: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

Konstruksi Instrumen Variabel X

Pengaruh budaya K-pop di media sosial

Variabe

l X

Teori Dimensi Definisi

konsep

Indikator Definisi

Operasional

Butir

Pernyataan

positif

Butir

Pernyataa

n negatif

Budaya

Korean

pop (K-

Pop)

Menurut Stuart Hall,

budaya adalah proses

produksi dan pertukaran

makna. Produksi tersebut

merupakan salah satu

elemen dari beberapa

elemen yang terdapat

dalam circuit of culture,

antara

lain:produksi (productio

n), konsumsi

(consumption), regulasi

(regulation), representasi

(representation), dan

identitas (identity).

(Stuart Hall, dalam Paul

1. Produksi

2.

Konsumsi

3. Regulasi

4.

Representa

si

5. Identitas

Budaya K-

Pop di

media

sosial sama

seperti

budaya

populer

dipengaruh

i oleh

produksi,

konsumsi,

regulasi,

identitas,

representas

i.

1.

Representa

si

a.

pengetahua

n

b.

pemaknaan

2.

Konsumsi

a.

penggunaa

n

b.

kesenangan

c. kepuasan

Budaya Korean

Populer yang

dimaksud

dalam

penelitian ini

adalah budaya

korean populer

yang

terepresentasika

n dalam hal

pengetahuan

dan pemaknaan

serta

dikonsumsi

dalam hal ini

meliputi

penggunaan,

kesenangan dan

kepuasan

1.a.1 saya

mengetahui

budaya

Korean

Populer/ K-

Pop (K-

drama, K-

musik) (1)

1.a.2 saya

mengetahui

reinkernasi

dalam

budaya

Korean

Popular (2)

1.a.3 saya

memahami

time traveler

(penjelajah

Page 91: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

Du Gay dkk, 1997) waktu)

dalam

budaya

Korean

populer (3)

1.a. 4 saya

mengetahui

time loop

(pengulanga

n waktu)

dalam

tayangan

korean

popular (4)

1.a.5 saya

mengetahui

fans service

(pelayanan

untuk fans

dari idol) (5)

1.b.1 saya

mengetahui

makna

reinkernasi

dalam

Page 92: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

budaya

Korean

Popular (6)

1.b.2 saya

mengetahui

makna

shiper dalam

Korean

Populer (7)

1.b.3 saya

mengetahui

dan hafal

lagu-lagu

dari Idol K-

Pop

kesukaan

saya. (8)

2.a.1. saya

sering

menyaksikan

budaya

Korean

Populer di

media sosial

(9)

Page 93: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

2.a.2 saya

menonton

tayangan

korean

populer

terkait dewa-

dewa,

malaikat

maut,

maupun

makhluk

astral

lainnya. (10)

2.a.3 saya

sering

melihat atau

membaca

certita

tentang

shiper di

media sosial.

(11)

2.b.1 saya

Page 94: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

suka melihat

idol Korean

di media

sosial (12)

2.b.2 saya

suka

memasangka

n (shiper)

antar

member

dalam grup

idol. (13)

2.b.3 saya

suka fan

service yang

ditunjukkan

idol favorit

saya. (14)

2.c.1 dengan

melihat

tayangan

korean

popular saya

merasa

Page 95: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

terhibur (15)

2.c.2 saya

merasa harus

menonton

dan

mengetahui

kabar dari

idola k-pop

saya. (16)

2.c.3 saya

merasa

mengetahui

kabar idola

k-pop saya

merupakan

bagian

penting

dalam

keseharian

saya (17)

2.c.4 saya

merasa Idol

saya menjadi

penolong

saat saya

Page 96: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

sedih (18)

2.c.5 saya

merasa

tenang saat

mendengar

lagu idol

favorite

saya. (19)

Page 97: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

Konstruksi instrumen variabel Y

Perilaku Keagamaan Islam

Variabel Y Teori Dimensi Definisi

konsep

Indikator Definisi

Operasional

Butir positif Butir negatif

Perilaku

Keagamaan

Islam

Dimensi

beragama

dalam diri

manusia,

yakni

dimensi

keyakinan,

dimensi

praktik

agama,

dimensi

pengalaman,

dimensi

pengetahuan

agama,

dimensi

konsekuensi.

1. Dimensi

keyakinan

2. Dimensi

praktik

agama

3. Dimensi

pengalaman

4. Dimensi

pengetahua

n agama

5. Dimensi

konsekuensi

.

Perilaku

keagamaan

Islam

perilaku

keagamaan

ialah

ekspresi

atau

pernyataan

kehidupan

kejiwaan

manusia

yang dapat

diukur,

dihitung

dan

dipelajari

yang

1. Dimensi

keyakinan

(akidah):

a.meyakini

Tuhan satu

Allah SWT

b. meyakini

rosul-rosul

Allah SWT

c.meyakini

hari kiamat

d.meyakini

qada &

qadhar

2. Dimensi

praktik

agama

(Ibadah)

Skor total

skala

Perilaku

Keagamaan

Islam, yang

disusun oleh

peneliti

berdasarkan

2 dimensi

seperti,

dimensi

keyakinan

dengan

indikator

keyakinan

terhadap

Tuhan,

keyakinan

terhadap

malaikat,

1.a.1 saya

memahami

dan meyakini

dengan

sepenuh hati

Tuhan itu

satu(1)

1.a.2 saat sulit

saya

bergantung

pada Allah

SWT (2)

1.a.3 Allah

satu-satunya

yang maha

sempurna (3)

1.b.1 saya

meyakini

Rasulullah

adalah utusan

1.a.1 Ada hal

lain yang

bisa

membantu

saya saat

saya merasa

sulit selain

ibadah (16)

Page 98: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

(C. Y Glock

dan R. Stark,

1965, dalam

Djamaludin

Ancok)

diwujudkan

dalam

bentuk

kata-kata,

perbuatan,

atau

tindakan

jasmaniah

yang

berkaitan

dengan

pengalaman

ajaran

agama

Islam.

a.frekuensi

mengerjakan

sholat, baca

Qur’an dan

berdzikir

keyakinan

terhadap hari

kiamat,

keyakinan

terhadap

Qadha &

Qadar,

dimensi

praktik

agama

dengan

indikator

frekuensi

mengerjakan

sholat,

berdzikir,

membaca

Qur’an

dimensi

pengetahuan

agama degan

tingkat

pengetahuan

agama Islam.

Allah SWT

(4)

1.b.2 saya

meyakini

rosulullah

teladan yang

baik. (5)

1.b.3 saya

mencontoh

sifat-sifat

rosulullah

dalam

kehidupan

sehari-hari (6)

1.c.1 saya

meyakini

akan adanya

hari akhir

atau hari

kiamat. (7)

1.c.2 saya

menyadari

manusia

harus

Page 99: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

menggunakan

waktu sebaik

mungkin(8)

1.d.1 saya

mengetahui

larangan

Allah SWT

tentang

menyukai

sesama jenis.

(9)

2.a.1 saya

mengerjakan

sholat fardhu

tepat waktu

(10)

2.a.2 saya

selalu

membaca Al-

Qur’an

setelah sholat

Fardhu (11)

2.a.3 saya

hafal

beberapa juz

2.a.1 Saya

lalai

mengerjakan

ibadah wajib

ketika

menonton

tayangan

Korean

popular (17)

2.a.2

Membaca

AlQuran

bukan satu-

satunya cara

saya

mendapatkan

ketenangan

(18)

2.a.3 Saya

lebih cepat

Page 100: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

dalam al-

Quran (12)

2.a.4 Saya

merasa

tentram saat

membaca Al-

Qur’an (13)

2.a.5 saya

selalu

mengingat

Allah SWT

kapanpun

dimanapun.

(14)

2.a.6 saya

sering

mengikuti

kajian di

masjid. (15)

menghafal

lagu Korean

popular

dibanding

AlQur’an

(19)

Page 101: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

Ciputat, 13 Januari 2020

Kepada Yth,

Responden

di tempat

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan segenap harapan dan kerendahan hati, peneliti

memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuisioner berikut

dengan sejujurnya sesuai kenyataan yang ada.

Dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan untuk

membuat skripsi, yang merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi pada Program sarjana Komunikasi Penyiaran

Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM),

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan judul : Pengaruh Budaya K-Pop di Media Sosial

Terhadap Perilaku Keagamaan Islam Remaja Kota

Tangerang Selatan.

Penelitian ini semata-mata hanya untuk kepentingan

akademik untuk menemukan kebenaran ilmiah, maka peneliti

menjamin seluruh jawaban yang saudara/i berikan terjaga

kerahasiaannya sesuai kode etik penelitian.

Atas kesediaan saudara/i membantu peneliti mengisi

kuisioner ini, peneliti mengucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr Wb

Hormat Saya,

Siti Aisyah

Page 102: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

KUISIONER

No.R :.......

A. Data Responden

Nama :

Umur :

Alamat :

Agama :

Sekolah/Univ :

No. Telepon :

B. Petunjuk

Silahkan diisi dengan memberi tanda centang pada salah satu

pilihan jawaban sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Keterangan pilihan jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

C. Butir Pertanyaan Budaya Populer K-Pop di Media Sosial

No

.

Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 saya mengetahui budaya Korean Populer/ K-Pop (K-

drama, K-musik)

2 saya mengetahui reinkernasi dalam budaya Korean

Popular

3 saya memahami time traveler (penjelajah waktu)

dalam budaya Korean populer

4 saya mengetahui time loop (pengulangan waktu) dalam

tayangan korean popular

5 saya mengetahui fans service (pelayanan untuk fans

dari idol)

6 saya mengetahui makna reinkernasi dalam budaya

Page 103: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

Korean Popular

7 saya mengetahui makna shiper dalam Korean Populer

8 saya mengetahui dan hafal lagu-lagu dari Idol K-Pop

kesukaan saya

9 saya sering menyaksikan budaya Korean Populer di

media sosial

10 saya menonton tayangan korean populer terkait dewa-

dewa, malaikat maut, maupun makhluk astral lainnya

11 saya sering melihat atau membaca certita tentang

shiper di media sosial

12 saya suka melihat idol Korean di media sosial

13 saya suka memasangkan (shiper) antar member dalam

grup idol

14 saya suka fan service yang ditunjukkan idol favorit

saya

15 dengan melihat tayangan korean popular saya merasa

terhibur

16 saya merasa harus menonton dan mengetahui kabar

dari idola k-pop saya

17 saya merasa mengetahui kabar idola k-pop saya

merupakan bagian penting dalam keseharian saya

18 saya merasa Idol saya menjadi penolong saat saya

sedih

19 saya merasa tenang saat mendengar lagu idol favorite

saya

D. Butir Pertanyaan Variabel Perilaku Keagamaan

No

.

Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 saya memahami dan meyakini dengan sepenuh hati

Tuhan itu satu

2 Saat sulit saya bergantung pada Allah SWT

3 Allah satu-satunya yang maha sempurna

4 saya meyakini Rasulullah adalah utusan Allah SWT

5 saya meyakini rosulullah teladan yang baik

6 saya mencontoh sifat-sifat rosulullah dalam kehidupan

sehari-hari

7 saya meyakini akan adanya hari akhir atau hari kiamat

Page 104: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

8 saya menyadari manusia harus menggunakan waktu

sebaik mungkin

9 saya mengetahui larangan Allah SWT tentang

menyukai sesama jenis

10 saya mengerjakan sholat fardhu tepat waktu

11 saya selalu membaca Al-Qur’an setelah sholat Fardhu

12 saya hafal beberapa juz dalam al-Quran

13 Saya merasa tentram saat membaca Al-Qur’an

14 saya selalu mengingat Allah SWT kapanpun

dimanapun

15 saya sering mengikuti kajian di masjid

16 Ada hal lain yang bisa membantu saya saat saya

merasa sulit selain ibadah

17 Saya lalai mengerjakan ibadah wajib ketika menonton

tayangan Korean popular

18 Membaca AlQuran bukan satu-satunya cara saya

mendapatkan ketenangan

19 Saya lebih cepat menghafal lagu Korean popular

dibanding AlQur’an

Page 105: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X

Usia X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 Y1 Y2 Y3 Y4

17 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4

18 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 2 4 2 1 2 2 4 4 4 4

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

20 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4

17 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3

17 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

17 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4

17 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4

15 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

17 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 4 1 4 4

15 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4

16 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 4

17 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4

16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3

15 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

17 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

15 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4

18 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

15 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4

15 3 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4

18 3 3 2 2 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16 3 2 3 4 1 4 4 3 2 3 3 2 1 4 3 2 3 4 1 1 3 3 4

17 4 3 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4

17 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

15 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4

17 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 1 1 1 3 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 4

17 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4

17 3 3 2 2 1 2 2 1 3 3 1 3 1 2 3 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4

17 4 2 2 2 3 2 3 4 4 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4

17 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4

17 4 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4

18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4

17 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4

18 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4

17 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

16 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 2 4 4

17 3 3 2 1 2 2 3 3 3 1 3 3 1 2 3 1 1 3 2 4 4 4 4

16 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 4 2 3 3

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4

16 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 2 1 3 1 1 1 1 4 4 4 4

Page 106: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X

17 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 1 4 4 4 4

17 3 4 4 3 2 4 2 2 3 4 2 1 1 1 4 2 2 2 2 4 4 4 4

18 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 4 3 4 4

18 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4

17 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4

16 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4

17 4 3 2 2 4 3 1 1 3 3 1 2 1 3 3 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4

18 4 3 2 3 3 1 1 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4

20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3

15 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 4 4

14 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 4 4 4 4

14 2 1 2 2 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1 3 1 1 2 3 4 4 4 4

14 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

14 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4

14 3 2 2 2 1 1 1 2 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 3 4 4 4 4

14 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 1 1 4 4 4 4

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

15 3 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 4 1 2 3 1 1 3 2 4 4 4 4

13 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17 2 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 4 3 4 4

18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4

18 1 3 1 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4

17 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4

17 3 1 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 2 4 3 2 1 1 2 4 3 4 4

17 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 3 4 4

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4

18 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 4 4 4 4

17 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4

17 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 1 1 3 2 2 2 2 4 3 4 4

17 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4

18 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4

17 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 1 4 4

17 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4

17 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4

17 3 1 1 1 4 1 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4

17 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

18 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4

Page 107: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ

Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 X_TotalScoreYTOTALSCOREX_Kategori Y_Kategori

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 63 58 2 2

4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 1 3 2 3 4 57 63 2 2

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 19 71 1 2

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 25 70 1 2

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 66 65 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 59 60 2 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 53 53 2 2

4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 56 62 2 2

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 56 70 2 2

4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 49 65 2 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 60 71 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 37 61 1 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 1 3 41 63 2 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 59 66 2 2

4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 3 2 73 61 2 2

4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 2 1 1 3 1 61 58 2 2

3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 73 54 2 2

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 65 70 2 2

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 55 54 2 2

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 66 69 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 76 1 2

4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 48 60 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 51 67 2 2

4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 63 65 2 2

2 1 4 4 4 1 2 1 4 3 3 2 2 3 2 52 49 2 2

4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 2 2 3 3 4 69 62 2 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 22 65 1 2

4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 1 3 3 3 2 68 61 2 2

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 53 69 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 23 73 1 2

4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 2 4 4 1 4 31 61 1 2

4 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 3 2 2 1 58 56 2 2

4 3 4 4 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 36 60 1 2

4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 61 60 2 2

4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 2 4 2 53 61 2 2

4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 54 59 2 2

4 2 4 4 4 1 1 2 2 3 2 2 4 2 4 19 57 1 2

3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 63 53 2 2

4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 38 64 1 2

4 3 4 4 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 58 62 2 2

4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 56 59 2 2

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 21 71 1 2

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 4 4 20 69 1 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 19 67 1 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 38 63 1 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 1 4 4 4 21 66 1 2

4 3 4 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 3 2 54 60 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 61 62 2 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 24 67 1 2

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 42 67 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 39 56 2 2

4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 4 19 65 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 60 67 2 2

4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 2 1 4 3 4 32 64 1 2

Page 108: PENGARUH BUDAYA KOREAN POPULER DI MEDIA SOSIAL …

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP AQ

4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 2 1 4 3 36 62 1 2

4 3 4 3 4 3 2 1 3 2 2 1 3 2 4 48 57 2 2

4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 44 61 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 48 69 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 1 4 2 54 64 2 2

4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 2 1 58 61 2 2

4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 2 4 4 40 63 2 2

4 4 4 4 4 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 76 54 2 2

4 4 4 4 4 2 2 1 3 2 1 1 1 3 1 76 51 2 2

4 4 4 4 4 3 2 1 3 2 1 1 1 2 1 76 51 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 46 64 2 2

4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 1 2 2 75 59 2 2

4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 2 2 3 2 3 69 57 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 2 4 3 45 63 2 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 23 65 1 2

4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 33 69 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 22 67 1 2

4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 49 65 2 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 32 71 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 38 66 1 2

4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 19 67 1 2

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 44 70 2 2

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 2 4 2 50 65 2 2

4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 3 72 64 2 2

4 3 4 3 4 3 2 2 3 4 2 1 4 2 4 27 61 1 2

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 28 65 1 2

4 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 38 62 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 30 66 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 58 58 2 2

4 3 4 4 4 3 2 2 2 3 1 2 4 3 2 52 58 2 2

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 28 67 1 2

4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 49 62 2 2

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 41 70 2 2

3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 66 58 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 43 66 2 2

4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 70 67 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 69 64 2 2

4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 63 60 2 2

4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 67 61 2 2

4 3 4 4 1 4 2 1 3 4 2 1 1 1 1 68 52 2 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 49 65 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 51 69 2 2

4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 65 67 2 2

4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 48 67 2 2

4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 69 58 2 2

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 63 68 2 2