pengaruh asupan serat makanan yang tinggi pada penderita

6
PENGARUH ASUPAN SERAT MAKANAN YANG TINGGI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 MANISHA CHANDALIA, M.D., ABHIMANYU GARG, M.D., DIETER LUTJOHANN, PH. D., KLAUSVON BERGMANN, M.D., SCOTT M. GRUNDY, M.D., P H. D., DAN LINDA J. B RINKLEY, R.D. Pedoman diet untuk pasien dengan diabetes mellitus direvisi oleh American Diabetes Association (ADA)baru-baru ini. ADA merekomendasikan bahwa komposisi diet pasien dengan diabetes mellitus secara individual berdasarkan penilaian gizi dan hasil yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi ADA sebelumnya. Pedoman baru menyarankan mengganti lemak jenuh dengan karbohidrat. Walaupun , studi sebelumnya, menyarankan untuk menggantikan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal, didukung oleh studi epidemiologi telah menunjukkan efek sehat dari diet kaya lemak tak jenuh tunggal di negara-negara Mediterania. Disamping itu, diet orang Mediterania adalah diet yang tinggi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang merupakan sumber kaya serat makanan. ADA merekomendasikan asupan serat dari diet 20 sampai 35 g per hari karena efek penurun kolesterol dari serat larut. Namun, pengaruh dari serat makanan pada kontrol glikemik dianggap tidak penting. Dietnya dalah mengkonsumsi buah-buahan yang tinggi, sayur- mayur, yang kaya dari sumber serat. ADA mempertimbangkan sulitnya untuk mencapai suatu masukan yang berkenaan dg aturan makan dari tinggi serat larut tanpa mengkonsumsi makanan. Oleh karena itu rancangan studi saat ini menentukan pengaruh pada plasma dan mengendalikan

Upload: elsa-permata-sari

Post on 14-Feb-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hubungan serat dengan DM

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Asupan Serat Makanan Yang Tinggi Pada Penderita

PENGARUH ASUPAN SERAT MAKANAN YANG TINGGI PADA PENDERITA

DIABETES MELLITUS TIPE 2

MANISHA CHANDALIA, M.D., ABHIMANYU GARG, M.D., DIETER

LUTJOHANN, PH. D., KLAUSVON BERGMANN, M.D.,

SCOTT M. GRUNDY, M.D., P H. D., DAN LINDA J. B RINKLEY, R.D.

Pedoman diet untuk pasien dengan diabetes mellitus direvisi oleh American Diabetes

Association (ADA)baru-baru ini. ADA merekomendasikan bahwa komposisi diet pasien

dengan diabetes mellitus secara individual berdasarkan penilaian gizi dan hasil yang

diinginkan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi ADA sebelumnya. Pedoman baru

menyarankan mengganti lemak jenuh dengan karbohidrat. Walaupun , studi sebelumnya,

menyarankan untuk menggantikan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal, didukung

oleh studi epidemiologi telah menunjukkan efek sehat dari diet kaya lemak tak jenuh tunggal

di negara-negara Mediterania. Disamping itu, diet orang Mediterania adalah diet yang tinggi

buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang merupakan sumber kaya serat makanan. ADA

merekomendasikan asupan serat dari diet 20 sampai 35 g per hari karena efek penurun

kolesterol dari serat larut. Namun, pengaruh dari serat makanan pada kontrol glikemik

dianggap tidak penting. Dietnya dalah mengkonsumsi buah-buahan yang tinggi, sayur-mayur,

yang kaya dari sumber serat.

ADA mempertimbangkan sulitnya untuk mencapai suatu masukan yang berkenaan dg

aturan makan dari tinggi serat larut tanpa mengkonsumsi makanan. Oleh karena itu

rancangan studi saat ini menentukan pengaruh pada plasma dan mengendalikan konsentrasi

gula darah yang meningkat dari konsumsi makanan. Serat yang ada ditubuh pasien tidak

dapat membentengi makanan dengan jenis kencing manis. Sebagai intervensinya penyerapan

yang berhubungan dengan usus tentang cholesterol dan fecal kotoran badan sterols dalam

percobaan untuk membongkar mekanisme dengan diet tinggi serat menurunkan plasma

cholesterol. Makanan yang tidak bentengi terutama sekali makanan kaya serat dapat larut,

seperti cantaloupe, 'jeruk besar', jeruk, pepaya, kismis, bean, kacang okra, ubi manis, dan

granola. Bubuk dan makanan dari gandum digunakan untuk mencapai konsumsi serat yang

tinggi.

Plasma dan glukosa pada air kencing telah terukur oleh glukosa dengan metoda

oxidase (Beckman Penganalisis Glukosa, Beckman Instrumen, Fullerton.). Hemoglobin

Glycosylated telah terukur dengan ion-exchange high performance cairan chromatography

Page 2: Pengaruh Asupan Serat Makanan Yang Tinggi Pada Penderita

( Bio-Rad Laboratorium, Hercules, Pengganti Nabi Muhammad.). Hormon insulin Plasma

telah terukur oleh radioimmunoassay. Cholesterol Penyerapan telah terukur sepanjang

periode yang sama dari fecal contoh oleh gas–liquid chromatography dan spektrometri massa.

MENGHASILKAN

Pemenuhan dengan kedua diet adalah sempurna, menurut wawancara dengan pasien

dan perkiraan isi energi tentang segala kelebihan makanan. Tiga pasien mengomentari

mengkonsumsi makanan ekstra dengan waktu yang lama. Pasien berkomentar tentang jumlah

makanan yang lebih besar pada diet yang tinggi serat , tetapi pasien mengkonsumsi semua

makanan yang diberikan kepada pasien.

Rata-Rata konsentrasi glukosa plasma adalah lebih rendah pada diet serat tinggi,

yaitu 13mg dc (0.7 mmol liter atau 8.9 % dibanding diet menurut ADA ( P=0.04), dan berarti

glukosa mengenai kotoran badan dan air kencing sehari-hari adalah 1.3 g lebih rendah

( P=0.008). Konsentrasi glukosa plasma sehari-hari adalah 10 persen lebih rendah pada serat

tinggi dibanding dengan diet ADA dengan ( nilai-nilai untuk area di bawah kurva, 3743±944

melawan 3365± 1003 mg/jam deciliter atau [ 207.8±52.4 melawan 186.8± 55.7 mmol/jam

liter]; P=0.02), dan konsentrasi hormon insulin plasma adalah 12 persen menurunkan ( nilai-

nilai untuk area di bawah kurva, 1107±650 melawan 971±491 ì U/jam mililiter [ 6642±3900

melawan 5826± 2946 pmol/jam liter]; P=0.05)

Sedangkan hemoglobin cosylated adalah sedikit lebih rendah setelah didapatkan diet

serat tinggi ( P=0.09). Namun dibandingkan dengan diet ADA akan berakibatkan lebih

rendah pada kosentrasi total plasma cholesterol puasa yaitu, (6.7 persen, P=0.02), kosentrasi

plasma triglyceride ( dengan 10.2 persen, P=0.02), konsentrasi VLDL cholesterol ( dengan

12.5 persen, P=0.01).

Konsentrasi plasma LDL cholesterol puasa adalah 6.3 persen menurunkan diet serat

tinggi ( P=0.11).

DISKUSI

Page 3: Pengaruh Asupan Serat Makanan Yang Tinggi Pada Penderita

Asupan serat yang berkenaan dengan aturan makan antara orang yang tinggal di

Negara-Negara barat, dan menurut Pengujian Ilmu gizi Dan Kesehatan Nasional Yang ketiga

Survei ( NHANES), rata-rata serat 17 g per hari di Amerika Serikat. Pasien dengan kencing

manis adalah yang dinasehatkan untuk meningkatkan masukan mereka dari serat dengan

aturan makanan, di NHANES. Rata-rata asupan sehari-hari adalah 16 g. Tujuan utama adalah

adalah untuk menyelidiki efek dari asupan yang tinggi serat terhadap penderita DM.

Paling utama, kita menemukan [bahwa/yang] high-fiber diet kendali glycemic yang

ditingkatkan, [sebagai/ketika/sebab] evidenced oleh ber/kurangdi (dalam) rata-rata sehari-hari

preprandial dan 24-hour plasma konsentrasi glukosa. Kotoran badan Glukosa mengenai air

kencing adalah juga diturunkan oleh [itu] high-fiber diet. Highfiber diet menurunkan

hemoglobin nilai-nilai glycosylated [yang] tetapi tidak dengan mantap. High-Fiber diet juga

24-hour konsentrasi hormon insulin plasma yang diturunkan.

Di (dalam) randomized, percobaan/pengadilan penyeberangan jalan enam minggu’

janga waktu di mana masukan [dari;ttg] serabut berkenaan dg aturan makan telah meningkat

dengan 16 g saban 1000 kcal melalui/sampai konsumsi makanan siap-siap[kan] [adalah]

suatu dapur riset atau oleh 14 g saban hari melalui/sampai instruksi berkenaan dg aturan

makan, tidak ada peningkatan di (dalam) kendali glycemic. 35,36

Di (dalam) kontras, terus meningkat serabut berkenaan dg aturan makan oleh 23 g

untuk tiga minggu dan oleh 30 g untuk enam minggu yang diakib diakibatkan puasa

dikurangi dan setelah makan malam konsentrasi glukosa plasma.37,38 Kita yang ditemukan

yang suatu peningkatan di (dalam) masukan total berkenaan dg aturan makan serabut, yang

berisi sebagian besar serabut dapat larut, kendali glycemic dengan mantap ditingkatkan dan

berkuran derajat tingkat hyperinsulinemia di (dalam) pasien dengan jenis 2 kencing manis.

Mekanisme kendali glycemic yang ditingkatkan

yang dihubungkan dengan masukan serabut tinggi tinggal tak tergambarkan. Apakah efek ini

adalah dalam kaitan dengan suatu peningkatan di (dalam) serabut dapat larut, serabut tidak

dapat larut, atau kedua-duanya adalah belum jelas. Di samping menyebabkan fecal kotoran

badan cuka empedu ditingkatkan, serabut berkenaan dg aturan makan boleh menyebabkan

malabsorption [dari;ttg] gemuk.39

Page 4: Pengaruh Asupan Serat Makanan Yang Tinggi Pada Penderita

Bagaimanapun, didalam study kami berat/beban pasen tidak ber;ubah dengan serat

tinggi yang menyatakan bahwa derajat tingkat tentang pengurangan di penyerapan dari

gemuk adalah tidak penting. Kemungkinan lain adalah bahwa serat berkenaan dg aturan

makan meningkatkan gula darah dengan mengurangi atau menunda penyerapan karbohidrat.

Mekanisme pengurangan di dalam kosentrasi cholesterol plasma yang berkenaan dg

aturan makan yang ditingkatkan oleh asupan serat. (Kesaniemi et al.47 melaporkan bahwa

suatu diet serat tinggi tidak mengubah penyerapan cholesterol. Bagaimanapun, diet serat

tinggi dimasukkan 26 g serat dan tidak menurunkan kosentrasi kolesterol plasma.

Kesimpulannya, suatu peningkatan asupan serat tinggi yang berkenaan dg aturan

makan

serat yang sebagian besar jenis yang dapat larut, dengan pasien dengan jenis kencing manis

mellitus meningkatkan gula darah dan berkurang hyperinsulinemia sebagai tambahan

terhadap penurunan plasma yang diharapkan konsentrasi lemak, sehingga diperlukan

penekankan untuk peningkatan serat berkenaan dg aturan makan sampai konsumsi makanan

tidak dibentengi.