pengaruh air cucian beras

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong, atau dengan auksanometer. Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa. Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dalam ukuran (jumlah, volume, dan massa).Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat di dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan misalnya nutrien dan air, cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen. 1

Upload: hery-nugroho

Post on 24-Jun-2015

6.130 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Air Cucian Beras

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau

volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke

bentuk semula. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif

maupun kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat

dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong, atau dengan

auksanometer. Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih

dewasa. Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan

dalam ukuran (jumlah, volume, dan massa).Pertumbuhan dan perkembangan

merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam

adalah faktor yang terdapat di dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik

yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor

luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan misalnya nutrien dan air,

cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen.

Pada kesempatan ini saya mencoba meneliti bagaimana perubahan

yang terjadi pada seledri jika tanaman tersebut disiram dengan jenis air yang

berbeda terutama dengan air beras.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut maka terdapat beberapa masalah-masalah

yaitu:

1. Adakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan seledri?

2. Apakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan seledri?

1

Page 2: Pengaruh Air Cucian Beras

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu;

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan

seledri

2. Untuk pengaruh air beras terhadap pertumbuhan seledri

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu;

1. Menambah pengetahuan tentang pertumbuhan seledri

2. Mengetahui jenis air yang baik untuk seledri

3. Mendapatkan tanaman yang lebih baik

2

Page 3: Pengaruh Air Cucian Beras

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dikenal terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor dalam dan faktor luar.

Faktor dalam meliputi :

Faktor dalam yang mempengaruhi adalah:

1. Gen tanamman itu sendiri

Gen berperan sebagai pembawa kode untuk pembentukan protein, enzim,

dan hormon. Enzim dan hormon ini mempengaruhi berbagai reaksi metabolisme

untuk mengatur dan mengendalikan pertumbuhan.

Informasi genetic yang tepat perlu diterima oleh setiap sel pada saat pembelahan

sel terjadi, sehingga setiap organ pada tumbuhan dapat berkembang pada jalur yang

tepat. Dengan demikian, pola pertumbuhan dan perkembangan dikendalikan oleh

gen.

2. Hormon

Peran hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan

sel, dan ada yang menghambat pertumbuhan. Saat ini dikenal hormone auksin,

geberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin. Hormon

tumbuhan sering disebut fitohormon. Tidak seperti pada hewan, pada tumbuhan

tidak terdapat kelenjar hormon serta sistem peredarannya. Hormon tumbuhan

adalah suatu senyawa organic yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan

kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan

suatu dampak fisiologis.

a. Auksin

hormon ini berfungsi untuk:

Merangsang pemanjangan sel

3

Page 4: Pengaruh Air Cucian Beras

Merangsang pembelahan sel

Merangsang pemanjanga batang

Merangsang pembentukan akar lateral

b. Giberelin

hormon ini berfungsi untuk :

• Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya

• Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi

• Memacu aktivitas kambium

• Menghasilkan buah yang tidak berbiji

• Membantu perkecambahan biji

c. Sitokinin

Hormon ini berfungsi untuk :

• Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang

• Mempercepat pelebaran daun

• Perangsang pertumbuhan tanaman ke arahsamping dan pucuk tanaman

• Merangsang aktivitas pembelahan sel

• Membantu perkecambahan biji

d. Gas Etilen

Hormon ini berfungsi untuk :

• Mempercepat pemasakan buah

• Mempertebal pertumbuhan batang

• Pengguguran bunga

g. Kalin

Hormon ini dibedakan Atas :

1) rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;

2) kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang;

3) fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;

4

Page 5: Pengaruh Air Cucian Beras

4) anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.

Adapun faktor luar yang mempengaruhi adalah :

1. Suhu

Suhu merupakan salah satu bagian terpenting dari pertumbuhan tumbuhan.

Tumbuhan memerlukan suhu optimum untuk dapat tumbuh dengan baik (20oC-

40oC. adapun suhu minimum atau suhu terendah tumbuhan bisa tumbuh adalah

lebih dari 0oC dan suhu maksimum atau suhu tertinggi tumbuhan adalah kurang

dari 60oC.

2. Cahaya

Cahaya sangat penting bagi tumbuhan sebab dengan sinar matahari

tumbuhan akan melakukan fotosintesis. Jika sinar matahari yang diterima oleh

tumbuhan terlalu banyak maka dapat menghambat pertumbuhan, namun sinar

matahari ini juga tidak boleh terlalu sedikitmaka akan sulit bagi tanama untuk

melaukan fotosintsis.

3. Kelembapan

Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat

perkecambahan biji. Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk

mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat

pengaruh kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada

tanaman yang membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan tanah yang

tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan

baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah.

4. Mineral dan Air

Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan mineral. Airdan CO2 merupakan

bahan utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui

stomata dan lentisel. Adapun air dan mineral diambil dari tanah melalui akar,

kecuali pada tumbuhan tertentu, misalnya tanaman kantong semar ( Venus sp.

Atau Nephentes sp.). Tanaman ini memperoleh senyawa nitrogen (protein asam

amino) dan mineral dari serangga yang masuk perangkapnya. Air juga sangat

5

Page 6: Pengaruh Air Cucian Beras

diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk

mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan

tertunda (dormansi). Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan.

Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang

diperlukan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan

mikroelemen. Elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut

makroelemen, sedangkan elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam

jumlah sedikit disebut mikroelemen.

5. Oksigen

Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam

tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk

pertumbuhannya. Oleh karena itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya

oksigen.

Dari data-data diatas maka pembaca dapat mengetahui apa-apa saja yang

termasuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dam

perkembangan pada tumbuhan. Dalam percobaan ini, penulis hanya

mengkhususkan pada salah satu faktor luar, yakni air. Dimana penulis mengujikan

pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan seledri.

B. Kajian Hasil Penelitian

Kandungan. Vitamin B1dalam air cucian beras mempunyai peranan di

dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi

energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan

demikian tanaman yang mengalami stres karena kondisi bare root (pengiriman

tanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan tanaman ke media baru, segera

melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan

ataupun media yang baru. Untuk tanaman yg sudah sehatpun akan menjadi

lebih tidak gampang stres.makanya kalo habis cuci beras, air bekas cucinya

jangan dibuang, lebih baik air bekas cucinya buat siram tanaman.

6

Page 7: Pengaruh Air Cucian Beras

Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diperoleh jenis-jenis dari air. Adapun jenis-

jenis air yang diperoroleh adalah :

1. Air beras adalah air yang berasal dari hasil pencucian beras. Dalam air

beras banyak mengandung zat-zat yang dapat membantu pertumbuhan

tanaman . Air ini dalam kehidupan sehari-hari .jarang digunakan oleh

orang-orang untuk menyiram tanaman padahal air beras sangat baik untuk

pertumbuhan tanaman

2. Air biasa adalah air yang berasal dari sungai, danau, atau mata air

pegunungan, air dari tempat2 tersebut disebut soft water (air kesadahan

rendah raw water (air mentah) adlah jenis air yang belum mendapat

penanganan tertentu, air tersebut dapat berupa hard water maupun soft

water. Contoh hard water adlaah air kapur, contoh soft water adalah air

hujan. air mentah mengandung jutaan virus dan bakter dalam satu tetes

saja..

C. Rumusan Hopotesis

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

dirumuskan masalah penelitian ini sebagi berikut:

Ha : Ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman seledri

Ho : Tidak ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman seledri.

7

Page 8: Pengaruh Air Cucian Beras

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi opersional

Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002:96fta)

Variabel dari karya ilmiah ini terbagi atas variabel bebas dan variabel

terikat.

a. Variabel bebas adalah variabel yang apabila berubah akan

mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Adapun variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Air cucian beras

b. Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan pada

variabel bebas. Adapun variabel terikatnya adalah pertumbuhan seledri

Defenisi Operasional Variabel

Defenisi adalah menggambarkan atau melukiskan bagaimana

bentuk objek atau kata kata/kerangka berpijak dalam membuktikan

hipotesis. Dalam hal ini, objek tersebut adalah jenis tanah, dan

pertumbuhan tanaman seledri. Pada bagian ini, penulis akan

menggambarkan defenisi kerangka berijak.

a. Pengaruh

b. Jenis

8

Page 9: Pengaruh Air Cucian Beras

c. Air

d. Pertumbuhan

e. Tanaman

f. Bunga

g. Mawar

B. Rancangn penelitian

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di

lapangan dimulai dengan

1. Bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian.

2. Bab berikutnya, penulis akan mengkaji pendefenisian dan deskripsi

umum.

3. Pada bab ketiga, penulis akan Variabel dan Desain Penelitian,

memaparkan waktu penelitian, populasi dan sampel, Jenis Penelitian,

teknik pengumpulan data, sistematika penulisan, dan teknik analisis

data.

4. Pada bab keempat, penulis mengaitkan penelitian ini dengan

argument-argumen yang diambil dari beberapa buku untuk

menguatkan apa yang penulis kaji dalam penelitian ini

5. Bab kelima merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada

bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya dan

memberikan saran mengenai kelanjutan karya ilmiah ini

9

Page 10: Pengaruh Air Cucian Beras

C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)

1. Populasi : Tanaman seledri di depan rumah

2. Sampel : 2 tanaman seledri

D. Instrumen Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah :

1. pisau

2. pot bunga 2 buah

3. label

Adapun bahan yang dipakai adalah :

1. Tanaman seledri

2. Tanah yang subur

3. air beras

E. Jenis Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian

1. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Tanam seledri kedalam pot yang sudah terisi tanah.

3. Diberikan label pada masing-masing pot.

4. Tanaman seledri disiram setiap hari yaitu pada pagi hari dan sore hari.

5. Ukurlah pertumbuhan seledri setiap 5 hari sampai 5x pengukuran.

6. Hasil pengukuran dicatat.

F. Jadwal penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 hari sekali. Dimulai pada tanggal

23 Agustus 2010 sampai 9 september 2010.

10

Page 11: Pengaruh Air Cucian Beras

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Mengenai pertumbuhan seledri.

TANGGAL PENGUKURAN

AIR BERAS AIR BIASA

POT A(1X) POT B(2X) POT C

28 Agt 2010 6 cm 6 cm 6 cm

2 Agt2010 6,5 cm 6,6 cm 6,5 cm

6 Agt 2010 7,1 cm 7 cm 6,9 cm

9 Sept 2010 7,7 cm 7,3 cm 7,1 cm

B. Pembahasan Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan penulis, maka

dapat dilihat bahwa air cucian beras memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman seledri. Dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman seledri

adalah pengaruh yang baik. Penyiraman yang baik dilakukan adalah dengan

hanya sekali penyiraman air beras dari data yang kita lihat memang

penyiraman dengan dua kali lebih baik tapi pada akhir pengamatan ternyata

pertumbuhan tanaman dengan penyiraman sekali sehari lebih baik daripada

dua kali karena bila tanaman seledri tidak cocok dengan tanah yang terlalu

lembab. Kandungan vitamin B1dalam air cucian beras mempunyai peranan di

dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi

energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman.

11

Page 12: Pengaruh Air Cucian Beras

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan penulis maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Adanya pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan seledri.

2. Dan air beras mempunyai pengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman

seledri.

B. Saran

1. Melalui karya ilmiah ini, penulis menyarankan agar: tidak membuang air

cucian berasnya begitu saja karen ternyata sangat bermanfaat untuk

pertumbuhan tanamannya.

2. Agar ibu – ibu di rumah dapat menerapkan sehingga tulisan ini

diaplikasikan.

12

Page 13: Pengaruh Air Cucian Beras

DAFTAR PUSTAKA

Novia, Windy. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi. Malang: Erlangga.

Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional.

Sembiring, Langkah dan Sudjino. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional.

13

Page 14: Pengaruh Air Cucian Beras

PENGARUH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN SELEDRI

Oleh

AMINUDDIN B

28037

XII IPA 2

SMA NEGERI 02 TINGGIMONCONG

(SMA ANDALAN SULAWESI SELATAN)

14

Page 15: Pengaruh Air Cucian Beras

PENGARUH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI

Karya Ilmiah

Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan

Siswa Kelas XII IPA 3 dalam Mengikuti Mata Pelajaran

Biologi

Oleh

AMINUDDIN B

28037

XII IPA

SMA NEGERI 02 TINGGIMONCONG

(SMA ANDALAN SULAWESI SELATAN)

TAHUN AJARAN 2009/2010

ii