digilib.uns.ac.id/pengar… · i pengaruh metode jigsaw disertai media lks dan metode jigsaw...

94
i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: NOVITA ROSE DIANA K3308046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober, 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

i

PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW

DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU

DARI KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP

DI SMA NEGERI 1 PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

NOVITA ROSE DIANA

K3308046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober, 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

ii

PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW

DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU

DARI KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP

DI SMA NEGERI 1 PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

NOVITA ROSE DIANA

K3308046

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober, 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

vi

MOTTO

Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap

malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam

setiap kesempatan. (Nabi Muhammad SAW)

Sunrise doesn't last all morning, a cloudburst doesn't last all day, seems

my love is up and has left you with no warning. It's not always going

to be this grey. All things must pass, all things must

pass away.(George Harrison)

It's being here now that's important. There's no past and there's no future.

Time is a very misleading thing. All there is ever, is the now. We can gain

experience from the past, but we can't relive it; and we can hope for

the future, but we don't know if there is one. (George Harrison)

With every mistake, we must surely be learning

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

vii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibu, semoga Allah SWT senantiasa menjaga

dan mengasihi keduanya.

2. Kakak-kakakku, yang telah banyak memberikan

pelajaran berharga.

3. Mas Dana, dan sahabat-sahabat baikku, Nina, Ning,

Oma, Susi, Meme, Anggri, Rani, Geti, Septi, Mbak

Ida, Yuang, Reni, dan teman-teman penunggu dosen,

hehe..

4. My friends ever after, Anni, Pupi, Winda, Yoni, dan

Sum.

5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

karya ini, without you none of this would be possible.

6. Almamater, UNS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

viii

ABSTRAK Novita Rose Diana. K3308046. PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 PONOROGO TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh pembelajaran dengan metode Jigsaw disertai media LKS dan power point terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok, (2) prestasi belajar siswa pada pokok materi Hidrokarbon ditinjau dari kreativitas, (3) interaksi antara media pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon di kelas X semester genap SMAN I Ponorogo.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan

Ponorogo semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian yaitu 2 kelas X SMAN I Ponorogo diambil dengan teknik cluster random sampling.

Data penelitian ini adalah prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. Analisis data keadaan awal siswa dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors yang digunakan untuk menguji keadaan distribusi sampel, uji homogenitas dengan metode Bartlet (Uji Chi Kuadrat), dan uji keseimbangan dengan uji t dua pihak. Uji keadaan awal siswa ini menggunakan data nilai mata pelajaran kimia semester gasal tahun ajaran 2011/ 2012. Uji hipotesis menggunakan uji analisis variansi (anava) dua jalan dengan sel tak sama.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) tidak terdapat pengaruh antara metode pembelajaran Jigsaw yang disertai media LKS dan metode pembelajaran Jigsaw yang disertai media power point terhadap prestasi belajar siswa materi pokok Hidrokarbon pada aspek kognitif dan afektif, Fhitung 3,002 (kognitif) dan 2,382 (afektif) < Ftabel (4,004), (2) tidak terdapat pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar siswa materi hidrokarbon pada aspek kognitif, , Fhitung , 0,049 < Ftabel, 4,004, sedangkan pada aspek afektif, kreativitas memberikan pengaruh terhadap prestasi, di mana Fhitung, 5,368 > Ftabel, 4,004, (3) tidak terdapat interaksi antara media LKS power point dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa materi hidrokarbon baik aspek kognitif, Fhitung (1,243) < Ftabel (4,004), .maupun afektif, Fhitung (0,204) < Ftabel (4,004).

Kata kunci: Metode jigsaw, kreativitas, LKS, power point, prestasi belajar siswa, hidrokarbon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

ix

ABSTRACT

Novita Rose Diana. K3308046. THE EFFECT OF JIGSAW METHOD ASSISTED WITH THE WORKSHEET AND POWER POINT IN THE CHEMISTRY LEARNING REVIEWED FROM THE CREATIVITY

MATTER OF HYDROCARBON GRADE X EVEN SEMESTER IN SMA N I PONOROGO ACADEMIC YEAR 2011/2012. Minor Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University, October 2012.

The aims of this research were knowing: (1) the effect of Jigsaw method assisted with

creativity, (3) the interaction between the learning media and creativity toward the

even semester SMAN I Ponorogo.

students of grade X SMAN I Ponorogo even semester in academic year 2011/2012. The samples of the research were 2 classes that were taken by cluster random sampling technique.

using Liliefors method, homogeneity test by using Bartlet method (square chi test), and balance test by using two sides t test. Based on chemistry scores in odd semester. The hypothesis test used the two ways Analysis of Variance (ANOVA) with the non-equal cells.

The conclusions of this research werjigsaw learning method assisted with the worksheet and power point toward the

cognitive and affective aspects, Fobs 3,002 (cognitive) and 2,382 (affective) < Ftable (4,004

cognitive aspect, Fobs< Ftable, 0,049 < 4,004, while at the affective aspect, the creativity level affected the learning achievement, Fobs > Ftable, 5,368 > 4,004, (3)

evements in the subject matter of hydrocarbon at the cognitive, Fobs (1,243) < Ftable (4,004), and affective , Fobs (0,204) < Ftable (4,004) aspects.

achievement, hydrocarbon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat, hidayah, dan

inayahNya membimbing diri dan hati ini untuk senantiasa istiqomah di jalanNya.

Power

Point pada Pembelajaran Kimia ditinjau dari Kreativitas terhadap Prestasi Belajar

Siswa Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1

pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan laporan ini tak lepas dari

bantuan banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, dengan penuh ketulusan

hati penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

2. Sukarmin, M.Si., Ph.D., selaku Ketua Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

permohonan penyusunan Skripsi.

3. Dra. Bakti Mulyani, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

4. Drs. Sugiharto, Apt. M.S., selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu

membimbing.

5. Prof. Dr. Ashadi, selaku dosen ketua penguji skripsi.

6. Dr. M. Masykuri, M.Si., selaku dosen sekretaris penguji skripsi.

7. Drs. J.S. Sukardjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing

dari awal sampai akhir penyusunan Skripsi ini.

8. Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dari awal sampai akhir penyusunan Skripsi ini.

9. Drs. Hastomo, selaku Kepala SMAN I Ponorogo yang telah mengijinkan

penulis untuk mengadakan penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xi

10. Sudarsono, S.Pd., selaku guru mata pelajaran kimia SMAN I Ponorogo yang

telah bersedia mendampingi dan selalu membimbing penulis selama

melakukan penelitian.

11. Bapak dan Ibu dosen Pengajar Program Studi Pendidikan Kimia yang telah

memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

12. Orang tua dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan motivasi

dan senantiasa berbagi suka duka.

13. Semua pihak yang telah berpartisipasi atas terselesaikannya makalah skripsi

ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan yang telah diberikan

dengan balasan yang lebih baik

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar nantinya

dapat bermanfaat dalam memperluas khasanah ilmu pengetahuan.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 9

1. Teori Belajar................................................................................ 9

2. Teori Belajar Kognitif ................................................................. 10

3. Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 15

4. Metode pembelajaran Jigsaw ...................................................... 17

5. Media Pembelajaran .................................................................... 20

6. Lembar Kerja Siswa .................................................................... 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xiii

7. Microsoft Office Power Point ..................................................... 24

8. Perbandingan Media LKS dan Power Point ............................... 25

9. Kreativitas ................................................................................... 26

10. Prestasi Belajar ............................................................................ 28

11. Hidrokarbon ................................................................................ 30

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 38

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 38

D. Hipotesis ............................................................................................ 42

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 43

1. Tempat Penelitian........................................................................ 43

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 43

B. Metode Penelitian.............................................................................. 43

1. Rancangan Penelitian .................................................................. 43

2. Langkah-Langkah Penelitian ...................................................... 44

C. Variabel Penelitian ............................................................................ 44

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 45

1. Populasi ....................................................................................... 45

2. Sampel ......................................................................................... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45

1. Sumber Data ................................................................................ 45

2. Instrumen Penilaian ..................................................................... 45

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 52

1. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 52

2. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 61

A. Deskripsi Data ................................................................................... 61

B. Pengambilan Sampel Penelitian ........................................................ 66

C. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 67

D. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 69

E. Pambahasan ....................................................................................... 72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xiv

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................... 77

A. Kesimpulan ....................................................................................... 77

B. Implikasi ............................................................................................ 77

C. Saran .................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79

LAMPIRAN .................................................................................................. 82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rumus Molekul, Rumus Sturktur, dan Nama Senyawa Alkana ...................... 33

2. Rumus Struktur dan Nama Alkana dengan Jumlah Atom C1 sampai C10 ..... 33

3. Rancangan Penelitian ....................................................................................... 43

4. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif ........................ 47

5. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif .................... 47

6. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Penilaian Kognitif .48

7. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Instrumen Penilaian Kognitif..................... 49

8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif .......................... 51

9. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kreativitas .................... 51

10. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif ...................... 52

11. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kreativitas ................ 52

12. Jumlah Siswa yang Mempunyai Daya Kreativitas Tinggi dan Rendah ........... 62

13. Data Distribusi Frekuensi Nilai Daya Kreativitas Siswa ................................. 62

14. Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Materi Pokok Hidrokarbon Kelas

Eksperimen I dan II .......................................................................................... 64

15. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Eksperimen I dan II ......................... 65

16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Keadaan Awal Siswa ................................. 66

17. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Keadaan Awal Siswa ............................. 66

18. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Prestasi Kognitif .......................................... 67

19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Prestasi Afektif ............................................ 68

20. Hasil Uji Homogenitas Prestasi Kognitif dan Afektif ..................................... 69

21. Rataan dan Jumlah Rataan Prestasi Kognitif ................................................... 69

22. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Prestasi

Kognitif ........................................................................................................... 70

23. Rataan dan Jumlah Rataan Prestasi Afektif ..................................................... 71

24. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Prestasi

Afektif .............................................................................................................. 71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ..................................................................... 26

2. Kedudukan Atom Karbon terhadap Atom Karbon Lain .................................. 31

3. Penggolongan Hidrokarbon Berdasarkan Bentuk Rantai ................................ 32

4. Histogram Nilai Daya Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen I dan II .............. 63

5. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eksperimen I dan II 64

6. Histogram Prestasi Afektif Kelas Eksperimen I dan II .................................... 65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus .............................................................................................................. 82

2. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eks. I ............................. 94

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eks. II ............................ 109

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) .............................................................................. 124

4. Handout Power Point ....................................................................................... 159

5. Kisi-Kisi Instrumen Kognitif ........................................................................... 171

6. Lembar Soal Kognitif ....................................................................................... 174

7. Kunci Jawaban Soal Kognitif .......................................................................... 184

8. Kisi-Kisi Angket Kreativitas Siswa ................................................................. 185

9. Angket Kreativitas Siswa ................................................................................. 186

10. Kunci Jawaban Instrumen Kreativitas ............................................................. 190

11. Kisi-Kisi Angket Aspek Afektif ...................................................................... 191

12. Lembar Angket Soal Afektif ............................................................................ 192

13. Kunci Jawaban Soal Afektif............................................................................. 196

14. Perhitungan Validitas Item Aspek Kognitif ..................................................... 197

15. Perhitungan Validitas Item Aspek Afektif ....................................................... 200

16. Perhitungan Validitas Item Aspek Kreativitas ................................................. 205

17. Data Indul Penelitian ........................................................................................ 210

18. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Kelas Eks. I .......................................... 211

19. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Kelas Eks. II ........................................ 212

20. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Kelas Eks. I dan II ............................... 213

21. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eks. I ............................ 214

22. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eks. II ........................... 216

23. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eks. I dan II .................. 218

24. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kelas Eks. I ............................. 220

25. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kelas Eks. II ............................. 221

26. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Kelas Eks. I dan II .................... 222

27. Uji t-Matching .................................................................................................. 223

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

xviii

28. Uji Normalitas Keadaan Awal ........................................................................ 225

29. Uji Homogenitas Keadaan Awal ...................................................................... 227

30. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eks. I ..................................... 228

31. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eks. II.................................... 229

32. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kreativitas Tinggi................. 230

33. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Siswa Kreativitas Rendah ............... 231

34. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Tinggi Kelas Eks. I ...... 232

35. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Rendah Kelas Eks. I .... 233

36. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Tinggi Kelas Eks. II .... 234

37. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas rendah Kelas Eks. II .... 235

38. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kelas Eks. I ....................................... 236

39. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kelas Eks. II...................................... 237

40. Uji Normalitas Prestasi Afektif Siswa Kreativitas Tinggi ............................... 238

41. Uji Normalitas Prestasi Afektif Siswa Kreativitas Rendah .............................. 239

42. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Tinggi Kelas Eks. I ........ 240

43. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Rendah Kelas Eks. I ...... 241

44. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Tinggi Kelas Eks. II ...... 242

45. Uji Normalitas Prestasi Belajar Afektif Kreativitas Rendah Kelas Eks. I ...... 243

46. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kognitif ditinjau dari Media Pembelajaran 244

47. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kognitif ditinjau Kreativitas ...................... 245

48. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Kognitif Antar Sel...................................... 246

49. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Afektif ditinjau dari Media Pembelajaran . 248

50. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Afektif ditinjau dari Kreativitas ................. 249

51. Uji Homogenitas Prestasi Belajar Afektif ditinjau Antar Sel .......................... 250

52. ANAVA dengan Sel Tak Sama Prestasi Belajar Kognitif ............................... 252

53. ANAVA dengan Sel Tak Sama Prestasi Belajar Kognitif ............................... 256

54. Foto Kegiatan Penelitian .........................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal

mendasar yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kualitas pendidikan adalah

bagaimana sistem pendidikan tersebut dikelola oleh bangsa itu sendiri. Apalagi

dalam persaingan global yang serba informasi, akan semakin terlihat bagaimana

paradigma pendidikan diterapkan dalam suatu bangsa tertentu sehingga secara

global kualitas pendidikan akan bisa diamati. Apabila dirunut tentang bagaimana

pentingnya kualitas pendidikan di mata dunia, kita akan menemui semacam pola

yang titik pangkalnya adalah dasar pendidikan seseorang. Melihat fenomena

tersebut, sudah selayaknya bangsa kita yang dalam masa pembangunan nasional

ini meningkatkan mutu bangsa dalam semua sektor khususnya pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari berbagai upaya perbaikan

salah satunya pembaharuan kurikulum untuk mengembangkan potensi siswa

dalam memaksimalkan proses belajar mengajar, sehingga dihasilkan manusia

yang cerdas, mandiri dan berdaya saing. Dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan, pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK). Mengenai hal ini, seorang peneliti berpendapat,

perkembangan, kebutuhan dan kepentin

(Muslich, M., 2008: hlm. 10).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang fenomena alam secara sistematis. IPA bukan sekedar penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

prinsip semata, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan (discovery,

inquiry). Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi siswa agar peserta didik dapat menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan untuk

mencari tahu dan berbuat sesuatu sehingga dapat membantu subyek didik untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

2

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Salah satu

cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju adalah kimia.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kimia adalah

salah satu mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA. Kimia merupakan salah

satu pelajaran IPA yang pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang

berdasarkan fakta, hasil pemikiran, dan produk hasil penelitian yang dilakukan

para ahli, sehingga untuk kemudian perkembangan ilmu kimia diarahkan pada

produk ilmiah, metode ilmiah dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa dan akhirnya

bermuara pada peningkatan prestasi belajar siswa. Kimia diperlukan dalam

kehidupan sehari hari, namun tidak sedikit orang yang menganggap kimia

sebagai ilmu yang kurang menarik. Hal ini disebabkan kimia erat hubungannya

dengan ide ide atau konsep konsep abstrak yang membutuhkan penalaran ilmiah,

sehingga belajar kimia merupakan kegiatan mental yang membutuhkan penalaran

tinggi.

Melihat kenyataan ini, penting kiranya bagi kita untuk memikirkan ide-

ide pembelajaran yang inovatif yang sekiranya bisa membantu siswa merasakan

kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Dalam proses belajar mengajar permasalahan bisa berasal dari guru dan

juga dari siswa. Permasalahan dari guru di antaranya dalam penyajian materi

pelajaran kimia sebagian besar masih menggunakan metode monoton dan kurang

inovatif yang menyebabkan kurangnya diskusi antar siswa sehingga terkadang

membosankan bagi siswa. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam

kegiatan belajar mengajar.

Sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru, maka seorang guru harus

memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode mengajarnya sedemikian

rupa sehingga mampu mengeksplorasi keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar. Sementara itu permasalahan dari siswa terletak pada kecenderungan

siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran. Kebanyakan siswa menganggap

mata pelajaran kimia sulit. Persepsi inilah yang menyebabkan siswa cenderung

malas untuk mempelajari kimia karena materinya dianggap membosankan,

terlebih mereka tidak memahami bagaimana pentingnya peranan pelajaran kimia

dalam kehidupan sehari-hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

3

Materi pokok hidrokarbon merupakan salah satu materi kimia yang

membutuhkan kemampuan berkreativitas yang tinggi dan merupakan salah satu

dasar dari mempelajari ilmu kimia. Hal ini disebabkan materi ini memuat hal-hal

yang sifatnya mendasar dalam ilmu kimia. Seperti bagaimana menuliskan rumus

kimia dan bagaimana memberi nama pada senyawa kimia.

Selain itu siswa kerap mengalami kesulitan dalam penentuan struktur

maupun nama kimia dari suatu senyawa. Materi hidrokarbon juga memberikan

pengetahuan tentang nama-nama trivial (nama dagang) senyawa-senyawa kimia,

yaitu nama-nama senyawa yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga materi ini sedikit banyak dapat memberikan manfaat pada masyarakat.

SMA N 1 Ponorogo merupakan salah satu sekolah yang telah

menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah ini juga

telah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sarana dan

prasarana yang disediakan pihak sekolah telah mengarah pada peningkatan

ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran serta penyediaaan media bagi

guru untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Misalnya, sekolah telah

menyediakan LCD sebagai sarana penunjang proses pembelajaran, serta

penyediaan alat-alat laboratorium yang cukup memadai, akan tetapi

penggunaannya masih sangat belum optimal. Pembelajaran dengan metode dan

media yang monoton dan kurang inovatif tetap lebih sering mendominasi.

Pembelajaran pokok bahasan hidrokarbon selama ini masih didominasi

dengan pemberian rumus rumus dan contoh penyelesaian soal, tetapi masih

kurang melibatkan siswa untuk ikut serta dalam membangun pemahaman,

akibatnya siswa kurang terlatih untuk bekerja kelompok dalam menyelesaikan

permasalahan dalam materi hidrokarbon. Salah satu upaya yang dapat ditempuh

oleh guru dalam rangka menginovasi kegiatan belajar mengajar adalah dengan

jalan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan namun tetap

berorientasi pada ketepatan materi dan tujuan dari pembelajaran. Hal ini bisa

dilaksanakan dengan memperbaharui model pembelajaran, contohnya dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif. Mengenai hal ini, seorang peneliti

menyatakan:

Ada beberapa alasan digunakannya model pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dan juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

4

akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah di bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri (Slavin, R.E., 2010: 4).

Menurut enggunaan setiap metode pembelajaran haruslah

sebagai upaya untuk mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran

dengan cara cara yang tepat sehingga memberi kemudahan peserta didik dalam

belajarnya Situmorang, R., Suparman, A., dan Susilana, R., 2005: 6.18).

Materi pokok hidrokarbon membutuhkan pemahaman konsep,

kemampuan mengingat, dan kreativitas. Oleh karena itu diharapkan dengan model

pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa berdiskusi dan bertukar

pikiran dengan teman-temannya dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap

materi tersebut. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sudah sangat

dikenal di Indonesia adalah metode Jigsaw. Trianto (2007) dalam bukunya

Jigsaw telah dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot

Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan

teman-

Jigsaw learning pada hakikatnya adalah metode pembelajaran kooperatif

yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab dalam

pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Tujuan metode

Jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan

penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa

apabila siswa mempelajari materi secara individual. Penggunaan metode ini

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran kimia

khususnya materi pokok hidrokarbon.

Teaching Chemical Equilibrium with

the Jigsaw Technique , disebutkan oleh K. Doymus dari Kazim Karabekir

Education Faculty Ataturk University di Turki, bahwa hasil yang diperoleh dari

kelompok Jigsaw lebih berhasil dibandingkan yang dilakukan oleh kelompok non-

Jigsaw (metode pembelajaran individu). Selain itu, penelitian yang lain oleh

Kazim Karabekir Education Faculty Erzurum, Ataturk

University di Turki, dalam jurnaln The Effect of Jigsaw Technique on Learning

the Concepts of the Principles and Methods of teaching

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

5

menyebutkan hasil yang sama. Berdasarkan itulah, maka penelitian ini mencoba

menerapkan metode Jigsaw dalam pembelajaran kimia di SMA.

Satu hal yang tidak bisa terlepas dari proses belajar mengajar yaitu

ketersediaan media pembelajaran. Media pembelajaran diartikan sebagai semua

benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasarkan

fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.

membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Sedangkan sarana merupakan

media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan

kegiatan belajar mengaja

Materi pokok hidrokarbon mencakup penamaan senyawa, rumus

molekul, rumus struktur, reaksi, dan karakterisasi suatu senyawa. Sehingga dalam

penyelesaian soal pada materi ini diperlukan aspek kreativitas yang tinggi. Seperti

dikatakan oleh Stenberg (2001) bahwa kreativitas memiliki definisi yang berbeda-

beda. Namun, secara umum kreativitas meningkatkan kemampuan seseorang

untuk menghasilkan suatu hal yang tidak hanya baik secara kualitas tapi juga baru

(Karkockiene, D., 2005: 52).

Dalam suatu

(enam) hal berikut ini:

1. Pengetahuan, yaitu ingin menemukan hal-hal baru, tidak sekedar

mengikuti yang sudah ada.

2. Kemampuan intelektual, yaitu mengahasilkan, mengevaluasi, dan

melaksanakan gagasan

3. Cara berpikir, yaitu cara berpikir dengan gaya yang baru atas

kemauan sendiri

4. Motivasi, yaitu melakukan perubahan, melakukan kesenangan

5. Kepribadian, yaitu bagaimana menentukan cara dan ketekunan dalam

menghadapi rintangan

6. Lingkungan, adalah orang yang mendukung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

6

Di SMA Negeri I Ponorogo, media pembelajaran elektronik seperti

komputer, layar, dan projector memang sudah disediakan. Namun, selama ini

penggunaannya belum optimal. Media pembelajaran seperti buku pegangan masih

lebih sering dominan. Karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh

penggunaan media power point dibandingkan dengan LKS.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka perlu adanya

penelitian mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif metode Jigsaw

disertai media LKS dan power point pada materi pokok hidrokarbon ditinjau dari

aspek kreativitas siswa pada semester genap di SMA N 1 Ponorogo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Materi pokok hidrokarbon merupakan materi yang penting

penggunaannya dalam proses pembelajaran kimia di sekolah maupun

untuk kehidupan sehari-hari.

2. Penerapan metode dalam proses pembelajaran kimia di sekolah belum

optimal.

3. Pembelajaran masih sangat berpusat pada guru.

4. Penggunaan media yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan dan

memungkinkan siswa untuk memahami isi materi dengan lebih mudah

sangat penting.

5. Perlunya kemampuan siswa dalam berkreativitas untuk menunjang

penguasaan materi hidrokarbon belum mendapatkan perhatian dari guru.

6. Siswa belum diikutsertakan dalam proses pembangunan pemahaman

pada pembelajaran materi pokok hidrokarbon.

7. Siswa jarang melakukan diskusi dalam upaya pemahaman materi

pelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini memiliki arah

dan terfokus maka perlu adanya pembatasan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

7

1. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1

Ponorogo tahun pelajaran 2011/2012.

2. Prestasi belajar siswa dibatasi pada prestasi kognitif dan afektif.

3. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah hidrokarbon.

4. Media belajar yang digunakan adalah LKS untuk kelas eksperimen I dan

power point untuk kelas eksperimen II.

5. Metode yang digunakan untuk kedua kelas eksperimen adalah Jigsaw.

6. Dalam penelitian ini, aspek yang ditinjau adalah kreativitas siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran kimia menggunakan metode Jigsaw

dengan media LKS dan pembelajaran kimia menggunakan metode

Jigsaw dengan media power point terhadap prestasi belajar siswa pada

materi pokok hidrokarbon di kelas X semester genap SMAN I

Ponorogo?

2. Apakah ada pengaruh dari kreativitas terhadap prestasi belajar siswa

pada materi pokok hidrokarbon di kelas X semester genap SMAN I

Ponorogo?

3. Apakah terdapat interaksi antara media belajar dengan kreativitas

terhadap prestasi belajar siswa pada materi hidrokarbon di kelas X

semester genap SMAN I Ponorogo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

pada penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh pembelajaran dengan metode Jigsaw dengan menggunakan

media LKS dan media power point terhadap prestasi belajar siswa pada

materi pokok hidrokarbon di kelas X semester genap SMAN I Ponorogo.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

8

2. Prestasi belajar siswa pada pokok materi hidrokarbon ditinjau dari

kreativitas siswa di kelas X semester genap SMAN I Ponorogo.

3. Interaksi antara media belajar dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon di kelas X semester genap

SMAN I Ponorogo

.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan informasi tentang pencapaian prestasi belajar siswa

yang diperoleh melalui pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw

disertai media LKS dan media power point.

b. Menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran kimia

khususnya metode Jigsaw.

c. Memberikan informasi tentang pengaruh kreativitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

d. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

mendukung teori-teori yang telah ada yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan masukan kepada guru dalam memilih metode dan

media pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan

memudahkan pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon sehingga

prestasi belajar siswa maksimal dan siswa dapat memahami konsep

dengan benar.

b. Memberikan masukan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang

diharapkan lebih memberikan efektivitas pembelajaran terutama

dalam penerapan KTSP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori Belajar

Teori belajar merupakan teori yang menyangkut apa dan bagaimana

proses pembelajaran berlangsung. Seperti disebutkan oleh peneliti, bahwa:

Kegiatan pembelajaran tidak lepas dari proses belajar, yaitu sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Siregar, E. dan Nara, H., 2010: 3). Para ahli, dalam beberapa bukunya memaparkan perspektif mereka

tentang kegiatan belajar. Dalam The Guidance of Learning Activities, Burton,

W.H. mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada

diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya

sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (1984).

Sementara Hilgard, E.R. dalam Introduction to Psychology mendefinisikan belajar

sebagai suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan (1953).

Menurut Gagne, untuk terjadinya belajar pada diri siswa diperlukan

kondisi belajar, baik kondisi internal maupun kondisi eksternal (1997). Kondisi

internal merupakan peningkatan memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu.

Memori siswa yang terdahulu merupakan komponen kemampuan yang baru yang

ditempatkannya bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang

dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran. Sebagai hasil belajar (learning

outcomes), Gagne, menyatakan dalam lima kelompok, yaitu intelectual skill,

cognitive strategy, verbal information, motor skill, and attitude.

Dari sini bisa dikatakan bahwa seseorang dikatakan telah belajar kalau

sudah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Mengenai hal ini, peneliti

an tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

10

Nara, H., 2010: 5)

2. Teori Belajar Kognitif

Psikologi kognitif merupakan salah satu dari cabang ilmu psikologi yang

berkembang sangat cepat, dan ini merupakan salah satu bidang yang menawarkan

psikologi kognitif menyusun pembelajaran sebagai suatu proses yang aktif dan

mengusulkan bahwa mengajar mencakup pemfasilitasan terhadap pemrosesan

mengatakan

bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya,

melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor faktor internal itu

berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan

dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus.

Teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian

unsur unsur kognisi terutama pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami

stimulus yang datang dari luar, hal ini berarti aktivitas belajar manusia ditentukan

pada proses internal dalam berpikir yakni pengolahan informasi.

Prinsip-prinsip teori kognitif dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses

berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif

melalui tahap-tahap tertentu.

b. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat

belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda

konkrit.

c. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat

dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka

proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman

dapat terjadi dengan baik.

d. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu

mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur

kognitif yang telah dimiliki si belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

11

e. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran

disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari

sederhana ke kompleks.

f. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar

menghafal.

g. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu

diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa.

Teori belajar kognitif terdiri dari beberapa tipe. Berikut ini beberapa teori

belajar aliran kognitif, antara lain:

a. Teori Konstruktivistik

Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses

pembentukan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat :

Ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan yaitu; 1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya (Budiningsih, A., 2005: 57-58). Prinsip yang paling umum dan paling esensial yang dapat diturunkan dari

konstruktivisme adalah bahwa siswa memperoleh banyak pengetahuan di luar

sekolah dan pendidikan seharusnya memperhatikan hal itu dan menunjang proses

alamiah ini. Siswa harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun

konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pengetahuan

bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang dipelajari, melainkan sebagai

konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman maupun

lingkungannya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus

menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya

pemahaman-pemahaman baru. Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan

inderanya. Seseorang dapat mengetahui sesuatu melalui interaksinya dengan

obyek dan lingkungan. Semakin banyak seseorang berinteraksi dengan obyek dan

lingkungannya, pengetahuan dan pemahamannya akan obyek dan lingkungan

tersebut akan meningkat dan lebih rinci.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

12

Paradigma konstruktivistik memandang siswa sebagai pribadi yang sudah

memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Dalam proses belajar

konstruktivistik ini, guru tidak menstransfer pengetahuan yang telah dimilikinya,

melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Dalam

pembahasan proses belajar konstruktivis, disebutkan bahwa:

Peran utama dalam kegiatan belajar konstruktivistik ini adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, sehingga siswa akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya secara rasional (Dahar, R.W., 1989: 160).

b. Teori Piaget

Menurut simpulan Piaget (1972) bahwa pengetahuan fisik dan

pengetahuan logika matematika tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran

guru ke pikiran siswa (Dahar, R.W., 1989: 159-160). Setiap siswa harus

membangun sendiri pengetahuan itu, pengetahuan-pengetahuan itu harus

dikonstruksi sendiri oleh siswa melalui operasi operasi, dan salah satu cara untuk

membangun operasi ialah dengan ekuilibrasi.

Piaget menjelaskan bagaimana proses pengetahuan seseorang dalam teori

perkembangan intelektual yaitu berpikir dari konkret ke abstrak. Dikatakan oleh

Piaget, bahwa proses adaptasi dapat berlangsung bila seseorang telah

menyesuaikan skema dan merespon lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi

(1972). Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang

mengintegrasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru kedalam skema

atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya. Sedangkan akomodasi adalah

proses pengintegrasian stimulus baru kedalam skema yang telah terbentuk secara

tidak langsung. Selanjutnya dalam proses perkembangan kognitif seseorang

diperlukan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Keadaan ini disebut

dengan equilibrium.

Hal ini berarti bahwa dalam mengkontruksi pengetahuan, siswa secara

terus-menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi-informasi baru yang

diperolehnya. Sumbangan penting dari teori belajar Piaget dalam pembelajaran

kooperatif adalah pada saat siswa mengkonstruk dalam penyelesaian tugas tugas

secara individu dan secara kelompok saat siswa bekerja dalam kelompok. Salah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

13

satu syarat keanggotaan kelompok belajar adalah mempertimbangkan kemajuan

perkembangan anak. Dalam kelompoknya siswa saling berdiskusi tentang

masalah masalah yang menjadi tugas kelompoknya masing masing. Guru

membimbing kelompok kelompok belajar yang mendapat kesulitan pada saat

mereka mengerjakan tugas. Ada kalanya guru menganjurkan para siswa untuk

membandingkan beberapa gagasan atau juga membagi kelompok kelompok

untuk memecahkan masalah tertentu. Banyaknya perbedaan pendapat itu esensial

untuk mengkonstruksi pengetahuan.

c. Teori Vygotsky

Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip kunci dalam pembelajaran,

yaitu:

1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the

sosiocultural of learning). Siswa belajar melalui interaksi dengan

orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu. Vygotsky

menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain dalam

proses pembelajaran.

2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development). Dalam

proses perkembangan kemampuan kognitif setiap anak memiliki apa

yang disebut zona perkembangan proksimal (zone of proximal

development) yang didefinisikan sebagai jarak atau selisih antara

tingkat perkembangan anak yang aktual dengan tingkat

perkembangan potensial yang lebih tinggi yang bisa dicapai si anak

jika ia mendapat bimbingan atau bantuan dari seseorang yang lebih

dewasa atau lebih berkompeten.

3) Pemagangan kognitif (cognitive apprenticeship). Suatu proses

dimana seorang siswa belajar setahap demi setahap akan

memperoleh keahlian dalam interaksinya dengan seorang ahli.

Seorang ahli bisa orang dewasa atau orang yang lebih tua atau teman

sebaya yang telah menguasai permasalahannya.

4) Perancahan (scaffolding). Perancahan atau scaffolding, merupakan

satu ide kunci yang ditemukan dari gagasan pembelajaran sosial

Vygotsky. Perancahan berarti pemberian sejumlah besar bantuan

kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

14

kemudian secara perlahan bantuan tersebut dikurangi dengan

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih

tanggung jawab setelah ia mampu mengerjakan sendiri.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa implikasi utama dari teori

Vygotsky terhadap pembelajaran adalah kemampuan untuk mewujudkan tatanan

pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompok-kelompok belajar yang

mempunyai tingkat kemampuan berbeda dan penekanan perancahan dalam

pembelajaran supaya siswa mempunyai tanggungjawab terhadap belajar.

d. Teori Belajar Motivasi

(Slavin, 2008: 34). Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif

menciptakan sebuah situasi dimana satu-satunya cara anggota kelompok bisa

meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses. Oleh

karena itu mereka harus saling membantu antar anggota kelompoknya dan yang

lebih penting adalah mereka harus berusaha secara maksimal untuk mensukseskan

tujuan kelompoknya. Dengan kata lain, memberi penghargaan kelompok

berdasarkan pada pencapaian kelompok (atau penjumlahan pencapaian individu)

menciptakan suatu struktur hubungan penghargaan antar pribadi di mana anggota

kelompok akan memberi atau menahan social reinforcers (seperti dorongan dan

pujian) sebagai hubungan atas usaha antar anggota kelompok.

e. Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah

sebuah teori belajar yang memandang perilaku individu tidak semata-mata refleks

otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil

interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip

dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam

belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh

perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning.

Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan

memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. Teori Belajar Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

15

berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi timbal balik yang

berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku, dan faktor lingkungan.

3. Pembelajaran Kooperatif

Dijelaskan oleh Nurhadi (2004), bahwa:

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling membantu untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. (hlm: 112).

kooperatif, siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep

yang sulit apabila siswa dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang

273).

Metode-metode yang termasuk dalam pembelajaran kooperatif adalah

sebagai berikut:

a. Metode STAD

b.Metode JIGSAW

c. Metode GI (Group Investigation)

d.Metode Struktural

e. Metode TAI

f. Metode SEM

g.Metode Think Talk Write (TTW)

(Nurhadi, 2004: 116).

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam

kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling

mendiskusikan dan berpendapat, untuk mengasah pengetahuan yang mereka

kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

16

siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan 2-5 orang untuk

-8).

Menurut Nurhadi (2004) ada beberapa alasan perlu dikembangkan pembelajaran kooperatif, antara lain:

a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

b. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

c. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

d. Meningkatkan rasa saling percaya pada sesama manusia.

e. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, etnis, kelas sosial, dan agama (hlm. 116)

Model pembelajaran kooperatif ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan

reward yang kooperatif. Siswa dalam situasi pembelajran kooperatif ini didorong

dan dituntut untuk mengerjakan tugas yang sama secara bersama-sama, dan

mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu.

Terdapat enam fase atau langkah utama yang terlibat dalam pelajaran yang

menggunakan model cooperative learning adalah:

a. Pelajaran dimulai dengan guru membahas tujuan-tujuan pelajaran dan

membangkitkan motivasi belajar siswa.

b. Pada fase kedua diikuti oleh presentasi informasi, biasanya dalam

bentuk teks lebih disukai daripada bentuk ceramah.

c. Siswa kemudian diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok belajar.

d. Dalam langkah berikutnya, siswa dibantu oleh guru, bekerja bersama-

sama untuk menyelesaikan tugas-tugas interdependen.

e. Presentasi hasil akhir kelompok atau menguji segala yang sudah

dipelajari siswa, dan memberi pengakuan pada usaha kelompok

maupun individu. (Arend, 2001: 24)

Adeyemi (2008), mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

memiliki unsur-unsur pokok yang diperlukan untuk meyakinkan para siswa agar

bekerja sama ketika mereka dalam kelompok. Unsur-unsur pokok tersebut antara

lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

17

a. Setiap anggota kelompok harus merasa sebagai bagian dalam tim dan

bahwa mereka mempunyai tujuan yang sama.

b. Setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa masalah yang

mereka selesaikan adalah masalah bersama dan keberhasilan maupun

kegagalan kelompok akan dirasakan oleh semua anggota dalam

kelompok.

c. Untuk mencapai tujuan bersama, seluruh siswa harus berpartisipasai

dalam diskusi.

d. Harus diyakinkan pada seluruh siswa bahwa kerja individual setiap

anggota kelompok akan menentukan keberhasilan kelompoknya (hlm.

697).

4. Metode Pembelajaran Jigsaw

Metode Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif

yang dikembangkan agar dapat membangun kelas sebagai komunitas belajar yang

menghargai semua kemampuan siswa. Pemikiran dasar dari Jigsaw adalah

pemberian kesempatan bagi siswa untuk berbagi dengan siswa yang lain dalam

bentuk mengajar dan diajar oleh sesama siswa.

Dalam metode Jigsaw mula-mula siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil yang heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok akan

menerima bagian materi pelajaran yang berbeda. Setiap siswa dalam satu

kelompok bertanggung jawab terhadap penguasaan bagian materi yang menjadi

tugasnya. Masing-masing siswa pada masing-masing kelompok yang

mendapatkan materi yang sama membentuk kelompok sendiri yang disebut

kelompok ahli (expert group). Dalam kelompok ini mereka saling belajar

bersama, saling bertukar pikiran dan saling membantu untuk mempelajari materi

yang sama tersebut. Kemudian setiap siswa kembali ke kelompok asal mereka

(home group) dan mengajarkan apa yang telah dipelajari dan didiskusikan di

dalam kelompok-kelompok ahlinya kepada anggota kelompok asal mereka.

Dalam kelompok asal ini siswa akan mendengarkan secara teliti apa yang

diterangkan oleh teman kelompoknya, mereka termotivasi untuk saling belajar.

Proses ini akan menguntungkan karena dalam pelaksanaan metode Jigsaw

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

18

memberikan penekanan pada peranan masing-masing siswa, bekerja sama, saling

bertukar pengetahuan, dan adanya saling ketergantungan positif diantara siswa

karena masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan bagian materi atau

tugas yang berlainan satu sama lain. Selanjutnya siswa menyiapkan diri untuk tes

individu.

Jadi, inti dari Jigsaw adalah kegiatan diskusi. Secara umum kegiatan diskusi mempunyai beberapa kelebihan, yakni:

a. Menyadarkan siswa bahwa ada masalah yang dapat dipecahkan

dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan atau satu jawaban.

b. Menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling

mengemukakan pendapat secara konstruktif dapat diperoleh sustu

keputusan yang lebih baik.

c. Membiasakan siswa suka mendengarkan pendapat orang lain

sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan

bersikap toleran.

d. Menimbulkan kesanggupan pada siswa untuk merumuskan

pikirannya secara teratur dan dalam bentuk yang dapat diterima

oleh orang lain (Roestiyah, 1982: 51).

Selama pelaksanaan metode Jigsaw guru memantau kerja kelompok-

kelompok kecil untuk mengetahui bahwa kegiatan berlangsung dengan lancar.

Dalam metode ini guru juga tidak banyak menjelaskan materi kepada siswa

sebagaimana yang terjadi dalam proses belajar mengajar metode konvensional.

Guru hanya perlu menyiapkan garis besar materi dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan yang akan menjadi petunjuk atau kerangka diskusi bagi kelompok ahli

agar diskusi dapat terfokus. Disamping itu, guru berperan sebagai fasilitator dan

mediator dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.

Dari uraian di atas, dapat dilihat kelebihan metode Jigsaw, yaitu:

a. Memacu siswa berpikir kritis.

b. Memaksa siswa untuk membuat kata-kata yang tepat agar dapat

menjelaskan kepada siswa lain, ini akan membantu siswa

mengembangkan kemampuan sosialnya.

c. Diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

19

tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif.

d. Jigsaw dapat digunakan bersama dengan strategi belajar yang lain

e. Jigsaw efektif, bahkan bila hanya dilakukan satu jam per hari

f. Jigsaw mudah dilakukan

Disamping kelebihan diatas, dalam pelaksanaan metode Jigsaw juga

ditemui beberapa masalah. Masalah dalam penggunaan metode Jigsaw dan

pemecahannya yakni:

a. Masalah Siswa yang Dominan

Siswa dalam kelas Jigsaw mendapatkan giliran untuk menjadi pemimpin

diskusi. Setiap siswa mengemban tugasnya masing-masing bagi kepentingan

kelompoknya. Dengan begitu mereka akan menyadari bahwa kerja kelompok

akan lebih efektif bila setiap siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan

materinya. Hal ini akan meningkatkan ketertarikan pada kelompok dan

mengurangi dominasi.

b. Masalah Siswa yang Lambat

Sebelum siswa menampilkan hasil diskusinya dalam kelompok, siswa

terlebih dahulu berdiskusi dengan kelompok ahlinya yang terdiri dari siswa yang

hendak mempersiapkan permasalahan yang sama. Setiap siswa akan mendapat

kesempatan untuk mendiskusikan laporan dan memodifikasinya berdasarkan saran

dari kelompok ahlinya. Guru dapat memastikan bahwa apa yang mereka peroleh

dari diskusi ini tepat. Biasanya kelompok dapat mengatasi masalahnya sendiri

sehingga guru tidak diperlukan untuk memantau lebih sedikit.

c. Masalah Siswa yang Bosan

Kebosanan merupakan salah satu masalah yang paling sering ditemui

dalam proses belajar mengajar. Penelitian menunjukkan bahwa kebosanan dapat

dikurangi dengan metode Jigsaw. Metode ini menguatkan rasa suka siswa

terhadap sekolah baik siswa pandai maupun lambat. Siswa yang pandai akan

mendapat giliran untuk memposisikan diri mereka menjadi pengajar. Sedangkan

siswa yang lambat akan lebih terbantu dengan penerapan metode ini, karena

dalam pelaksanaannya mereka dituntut untuk aktif. Hal ini akan memicu mereka

untuk lebih giat belajar dan akhirnya mengurangi rasa bosan mereka.

Metode pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang fleksibel. Dikatakan fleksibel karena metode ini dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

20

dimodifikasi dengan metode pembelajaran lain apabila diperlukan. Selain itu

penggunaan media penunjang dalam penerapan metode ini juga sangat beragam.

5. Media Pembelajaran

Media belajar merupakan komponen bantu belajar yang dapat digunakan

dalam proses belajar mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai alat bantu

mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.

sebagai alat bantu mengajar disebut dependent media. Sedangkan media belajar

yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar mandiri, disebut

independent media

Menurut Romiszowski, media merupakan komponen yang berfungsi

sebagai pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa

orang atau benda) kepada penerima pesan (1981). Dalam proses belajar mengajar

penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan

siswa melalui indera mereka. Wibawa, B. dan Mukti, F. (2001) menyatakan

bahwa siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan inderanya untuk

menerima informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk menggunakan

kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu secara lebih

lengkap.

berfungsi dan digunakan un

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa media adalah pembawa pesan dari

sumber pesan kepada penerima, dalam hal ini sumber pesan adalah pendidik dan

si penerima pesan adalah siswa, dan pesan yang ingin disampaikan merupakan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Menurut Wibawa, B. (2001) media memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar-mengajar di antaranya yaitu :

a. Media mampu memperlihatkan gerakan cepat yang sulit diamati dengan

cermat oleh mata biasa.

b. Media dapat memperbesar benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat

oleh mata telanjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

21

c. Media dapat memperkecil objek-objek besar yang tidak dapat

dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

d. Media dapat menyederhanakan objek yang terlalu kompleks.

e. Media dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh

(hlm. 14-20).

Penggunaan suatu media pengajaran tidak boleh asal suka. Media harus

disesuaikan dengan kebutuhan materi yang akan dipelajari, apakah media tersebut efektif dan bisa mencakup semua materi atau tidak. Pemilihan media pengajaran harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Kesesuaian media pengajaran dengan tujuan yang ingin dicapai b. Kesesuaian karakteristik media dengan karakteristik pelajaran c. Kecanggihan media pengajaran dibandingkan tingkat

perkembangan siswa d. Kesesuaian media pengajaran dengan minat, kemampuan, dan

wawasan siswa e. Kesesuaian karakteristik media dengan latar belakang sosial

budaya f. Kemudahan memperoleh dan menggunakan media pengajaran di

sekolah g. Kualitas teknisi media pengajaran yang membuat pelajaran yang

disajikan menjadi lebih mudah dicerna oleh siswa.

6. Lembar Kerja Siswa (LKS)

dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler untuk mempermudah

(lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga

memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri. Lembar kerja

siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang cukup penting

dan diharapkan mampu membantu peserta didik menemukan serta

mengembangkan konsep. LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan

mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi

yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas

siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa

akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi

yang diberikan. Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat

mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Tim Instruktur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

22

pendapat diatas dapat dipahami bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah

lembaran kertas yang intinya berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa

agar dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek atau

mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk

mencapai tujuan pengajaran.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut tim instruktur PKG, tujuan

Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain: 1) Sebagai alternatif guru untuk

mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu. 2) Dapat

mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar. 3) Dapat

mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat

menggunakan alat bantu secara bergantian(Sudiati: 2003).

Mengenai tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Azhar (1993) mengatakan

bahwa:

LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah diberikan (hlm. 78). Menurut tim instruktur PKG, tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara

lain: 1) Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar. 2)

Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih

sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari

LKS tersebut (Sudiati, 2003).

LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa. LKS biasanya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan soal

atau tugas. Tugas atau soal yang tertuang dalam dalam lembar kegiatan harus jelas

kompetensi dasar yang akan dicapai dengan lembar kegiatan tersebut. Soal-soal

dalam lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh siswa dengan baik apabila

tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi

tersebut. Soal dalam LKS dapat berupa soal-soal pilihan ganda, uraian obyektif,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

23

maupun isian singkat. LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS yang

dibuat sendiri oleh guru dengan mengacu pada materi hidrokarbon.

Menurut Yigit & Akdeniz (2000), LKS (Work Sheet) merupakan suatu

alat yang dapat membuat siswa lebih aktif dan melibatkan seluruh siswa dalam

proses pembelajaran (Ozmen & Yildirim, 2005:10).

Tujuan dan manfaat menggunakan media belajar LKS adalah:

a. Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep.

b. Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

c. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan

ketrampilan proses.

d. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran.

e. Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi

tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara

sistematis.

LKS adalah materi pembelajaran yang dikemas secara terintegrasi

sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri.

Menurut Tarigan, D. (1990), embar kerja dapat digunakan dalam membahas

sesuatu pokok bahasan

Berdasarkan pengertian LKS yang telah disebutkan, maka dapat

disimpulkan bahwa LKS adalah suatu lembar kegiatan yang berisi petunjuk atau

arahan dari guru kepada siswa agar dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. LKS mempunyai peran yang cukup

penting dalam mengefektifkan proses belajar mengajar dan diharapkan dapat

membantu siswa untuk memahami konsep materi pelajaran secara mandiri.

Ciri-ciri dari LKS adalah sebagai berikut:

a. LKS diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

b. Sumber penyusunan LKS dari buku paket dan referensi

c. LKS disusun berdasarkan garis-garis besar program pengajaran

d. Jawaban dari pertanyaan untuk LKS berupa isian singkat

e. Disusun oleh gurunya sendiri

Menurut Tarigan, D. (1990), apabila guru menggunakan lembar

kerja sebagai sarana, maka lembar kerja harus dipersiapkan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

24

sebaik-baiknya. Suatu lembar kerja haruslah memenuhi persyaratan

diantaranya:

a. Susunannya sistematis

b. Terarah pada pencapaian tujuan instruksional

c. Tegas, jelas, mudah dipahami siswa

d. Mengembangkan kreativitas siswa

e. Produknya dapat dinilai (hlm. 47).

7. Microsoft Office Power Point

upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

peranan sebagai alat bantu pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia

(teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) dapat menyajikan

materi pelajaran yang lebih menarik,

tidak monoton dan memudahkan penyampaian. Salah satu perangkat lunak yang

biasa dipakai dalam penyampaian materi pelajaran adalah Microsoft Power Point,

namun perangkat lunak ini tidak bisa menyajikan materi secara interaktif,

sehingga sebagian besar aktifitas masih dilakukan oleh guru/pengajar.

Microsoft Office Power

Point adalah salah satu jenis program yang tergabung dalam Microsoft Office.

Microsoft Office Power Point merupakan program aplikasi yang dirancang khusus

Pada umumnya Microsoft Office Power Point digunakan untuk presentasi

dalam classical learning, karena Microsoft Office Power Point merupakan

program aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi. Microsoft Office

Power Point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untu

menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru.

8. Perbandingan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Power Point (PPT)

Untuk membandingkan pengaruh media dalam suatu penelitian, harus

dipertimbangkan kesepadanan media-media yang akan dibandingkan. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

25

untuk mengetahui media apa yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap

prestasi belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh dua media

terhadap prestasi belajar siswa. Kedua media tersebut yaitu Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan Power Point (PPT). Kedua media ini sepadan karena dapat memuat

seluruh konsep materi yang akan disampaikan dalam penelitian. Secara visual,

kedua media ini dapat dikemas sedemikian rupa sehingga memiliki daya tarik

yang seimbang. Sedangkan perbedaan dari kedua media ini adalah bahwa media

LKS merupakan media cetak, hanya berupa tampilan visual, sedangkan PPT

merupakan media audio-visual, yaitu dapat memuat gambar maupun suara.

Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari

hal yang bersifat konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan konsep

konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, salah

seorang ahli pendidikan, Edgar Dale membuat jenjang konkret-abstrak dengan

dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju

siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat

terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai

pengamat yang disajikan dengan simbol (Santyasa, I.W, 2007: 8). Jenjang

konkret-abstrak ini ditujukan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman

(cone of experiment), seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

26

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Apabila dilihat dari kerucut pengalaman di atas, penggunaan media LKS

dalam penelitian ini dapat dikatakan lebih menekankan pada ranah simbolis, yaitu

simbol verbal dan visual. Sedangkan media PPT selain berupa simbol verbal dan

visual, juga dapat menampilkan rekaman (recordings), dan film (motion pictures).

Hal ini berkenaan dengan subjek penelitian yaitu siswa SMA.

9. Kreativitas

Sesuai dengan pendapat Fabun, D. (1969), kreativitas adalah semua

cetusan daya kerohanian dan seluruh kepribadian, yang merupakan pernyataan

(aktualisasi) kehidupan, baik yang berasal dari seseorang maupun dari

sekelompok orang (Chandra, J., 1994: 12). Seorang pemikir lain, Stoddard, G.D.

(1959), dalam bukunya Creativity in Education

berarti menjadi tidak dapat diterka atau diramalkan sebelumnya (unpredictable

Kreativitas, apabila dihubungkan dengan fungsi kerja otak, lebih

cenderung memaksimalkan penggunaaan otak kanan. Otak manusia terdiri dari

belahan kiri dan kanan yang lebih dikenal dengan sebutan otak kiri dan otak

kanan. Dominansi otak manusia berbeda-beda, ada manusia yang dominan otak

kiri, ada pula yang dominan otak kanan.

Otak kiri bertanggung jawab terhadap kemampuan verbal dan matematis seperti berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. Proses berpikirnya bersifat logis, sistematis, dan analisis. Sedangkan otak kanan bertanggung jawab terhadap kemampuan mengasosiasikan irama, musik, imajinasi, emosi, warna, gambar, dan diagram. Cara berpikirnya bersifat kreatif, tidak teratur, dan menyeluruh (Nurjanah, N., 2007: 48). Segi kreatif dari kehidupan kita harus juga dilihat dari tindakan-tindakan

langsung yang terjadi, bukan hanya dari perhitungan, perkiraan, atau skenario

yang mungkin telah digariskan oleh kelompok pemikir atau pelaksana tertentu.

Jadi, kreatif tidak hanya terbatas pada alam pemikiran atau alam gagasan saja.

Kreativitas adalah dinamika yang membawa perubahan yang berarti, entah dalam

dunia kebendaan, dunia ide, dunia seni, atau struktur sosial.

Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru

dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

27

lainnya. Kebutuhan akan kreativitas sangatlah terasa. Kita menghadapi macam-

macam tantangan, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik

maupun dalam bidang social budaya. Kemajuan teknologi yang meningkat

menuntut kita untuk beradaptasi secara kreatif dan mencari pemecahan yang

imajinatif. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan ketrampilan tinggi

yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, dan kemauan kerja sama yang

efektif.

Dalam penelitian ini, salah satu aspek yang diukur adalah kreativitas

siswa. Pengukuran kreativitas siswa ini menggunakan metode angket. Angket

kreativitas dibuat berdasarkan kisi-kisi yang meliputi komponen dan indikator.

Dalam taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu pada tahun 2001,

ranah kognitif dibagi sebagai berikut: mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), menciptakan

(kreativitas) (C6). Perbedaan mendasar antara aspek kreativitas yang diukur

dalamp penelitian ini dan kreativitas dalam ranah taksonomi Bloom tersebut

adalah bahwa kreativitas dalam ranah kognitif Bloom lebih menekankan pada ide

penciptaan suatu produk yang berkaitan dengan materi pokok pelajaran, contoh

kata kerja operasional dalam kreativitas Bloom ini adalah: mengabstraksi,

mengatur, menganimasi, mengkombinasikan, menanggulangi, memproduksi, dll.

Hal ini untuk mengukur seberapa tinggi kreativitas siswa yang dituangkan dalam

ide nyata. Sedangkan angket kreativitas yang digunakan untuk mengukur aspek

kreativitas siswa dalam penelitian ini memiliki komponen sebagai berikut: rasa

ingin tahu, imajinatif, tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko,

dan menghargai. Aspek kreativitas di sini berfungsi untuk mengukur tinggi

rendahnya kreativitas siswa berdasarkan sifat-sifat alami siswa. Bisa dikatakan

bahwa kreativitas menurut taksonomi Bloom merupakan hasil belajar, sedangkan

aspek kreativitas dalam penelitian ini adalah sifat atau karakter yang ada dalam

diri siswa yang dapat mendukung hasil belajar siswa.

10. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Poerwadarminta, W.J.S.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

28

berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya) (1993). Sedangkan menurut Qohar dalam Jamarah, prestasi

merupakan hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan

hati yang diperoleh dengan jalan keuletan (Muhammad, N., 2008).

lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik, setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes

atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari

penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun

kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu.

Disebutkan oleh seorang peneliti bahwa ada dua hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a. Faktor dari luar individu, yaitu faktor lingkungan dan faktor

instrumental. Misalnya guru, sarana dan prasarana, kondisi

pembelajaran, kebijaksanaan penilaian, kurikulum yang diterapkan, dan

lingkungan sosial siswa.

b. Faktor dari dalam individu, yaitu faktor fisiologis dan psikologis,

misalnya kemampuan yang dimiliki siswa, sikap, minat, kreativitas,

motivasi, perhatian, dan kebebasan belajar (Purwanto, N., 1996: 33).

Dalam pembelajaran KTSP sistem penilaian ditinjau dari tiga aspek

yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

a. Aspek Kognitif

Menurut Arifin, M., aspek kognitif dapat berupa pengetahuan dan ketrampilan intelektual yang meliputi produk ilmiah dan proses ilmiah. Produk ilmiah meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan proses ilmiah meliputi pengamatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi (1995: 32).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

29

Untuk aspek pengetahuan, evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis

maupun tes lisan yang relevan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

dalam materi pokok tersebut. Tujuan aspek kognitif berkaitan dengan perubahan

tingkah laku dari berbagai proses mental.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif menurut Bloom (1973) meliputi tujuan pendidikan yang

berkenaan dengan minat, sikap, dan nilai serta pengembangan penghargaan dan

penyesuaian diri. Penilaian ranah afektif dibagi dalam lima jenjang yaitu

penerimaan (receiving), pemberian respon (responding), pemberian nilai atau

penghargaan (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi

(characterization) (Situmorang, R. dkk, 2005: 2.23).

c. Aspek Psikomotor

Aspek ini berhubungan dengan keterampilan otot, termasuk gerakan,

cara-cara memanipulasikan objek atau tindakan yang memerlukan

pengkoordinasian otot. Misalnya menulis, berlari, menimbang, mengukur,

memasang rangkaian alat, dan sebagainya. Evaluasi dari aspek psikomotor yang

dimiliki siswa, bertujuan mengukur sejauh mana praktikan dapat menguasai

teknik praktikum yang meliputi: Penggunaan alat dan bahan, pengumpulan data,

kalsifikasi data, meramalkan dan membuat kesimpulan. Penguasaan terhadap

aspek psikomotor ini dapat diukur melalui tes unjuk kerja yang dilakukan

praktikan, yaitu dengan mengamati cara praktikan bekerja.

11. Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan materi pokok bidang studi kimia yang diberikan

kepada siswa SMA kelas X semester genap. Standar Kompetensi materi pokok ini

adalah memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan

senyawa makromolekul.

a. Identifikasi Unsur-Unsur dalam Senyawa Karbon

Para ahli kimia membagi senyawa-senyawa menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Senyawa organik, yaitu senyawa yang berasal dari makhluk

hidup (organisme).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

30

2) Senyawa anorganik, yaitu senyawa yang berasal dari benda

mati, seperti kulit bumi dan udara.

Senyawa organik juga disebut senyawa karbon karena pada awal

perkembangannya senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup seperti

protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain tersusun atas kerangka karbon. Namun,

dalam penyelidikan lebih lanjut, ternyata senyawa organik selain mengandung

unsur karbon juga mengandung unsur hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),

sulfur (S), dan phosphor (P).

Keberadaan atom C dan H dalam senyawa karbon dapat ditunjukkan

melalui reaksi pembakaran. Jika senyawa organik dibakar akan menghasilkan

karbon dan hidrogen. Karbon dengan oksigen membentuk gas CO2, gas ini dapat

menyebabkan air kapur menjadi keruh. Hidrogen akan berikatan dengan oksigen

membentuk air. Air akan mengakibatkan kertas kobalt berubah warna.

b. Kekhasan Atom Karbon

Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan

atom Hidrogen (H) sebagai penyusunnya. Keunikan atom karbon antara lain:

1) Dapat membentuk 4 ikatan kovalen

2) Atom karbon dapat membentuk rantai karbon

c. Atom Karbon Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener

Kemampuan karbon mengikat karbon lainnya, menyebabkan atom

karbon mempunyai empat macam kedudukan, yaitu :

1) Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya.

2) Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lain.

3) Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lain.

4) Atom C kuartener adalah atom C yang mengikat empat atom C lain.

Atom C sekunder

CH3

CH3 C CH2 CH2 CH CH3

Atom C kuartener CH3 CH3 Atom C primer

Atom C tersier

Gambar 2. Kedudukan Atom Karbon Terhadap Atom Karbon lain

(Purba, M. 2007: 104)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

31

d. Penggolongan Hidrokarbon

Hidrokarbon digolongkan berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis

ikatannya.

1) Berdasarkan Bentuk Rantai Karbonnya

Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan ke

dalam hidrokarbon alifatik (rantai terbuka) dan siklik (rantai tertutup). Alifatik

merupakan rantai yang ujung-ujung atom karbonnya tidak saling berhubungan.

Pada rantai tertutup (siklis) terdapat pertemuan antara ujung-ujung rantai

karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis yaitu alisiklik dan aromatik.

Alifatik Alisiklik Aromatik

Gambar 3. Penggolongan Hidrokarbon Berdasarkan Bentuk Rantai

2) Berdasarkan Jenis ikatan Karbonnya

Berdasarkan jenis ikatan karbonnya, hidrokarbon alifatik dan alisiklik

dibedakan atas jenuh dan tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa

hidrokarbon yang semua atom C dalam senyawa tersebut berikatan tunggal.

Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang salah

satu atau lebih atom C pada senyawa tersebut berikatan rangkap dua atau rangkap

tiga.

e. Alkana, Alkena, Alkuna

1) Alkana

a) Rumus Umum Alkana

Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dengan

rumus umum molekulnya CnH2n+2

Tabel 1. Rumus Molekul, Rumus Struktur, dan Nama Senyawa Alkana

Rumus Molekul Rumus Struktur Nama

CH4 H Metana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

32

b) Deret Homolog

Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan

sifat yang bermiripan disebut satu homolog. Alkana merupakan suatu homolog.

Tabel 2. Rumus Struktur dan Nama Alkana dengan Jumlah Atom C1 sampai C10

Jumlah atom C Rumus Struktur Nama 1 CH4 Metana 2 CH3CH3 Etana 3 CH3CH2CH3 Propana 4 CH3(CH2)2CH3 Butana 5 CH3(CH2)3CH3 Pentana 6 CH3(CH2)4CH3 Heksana 7 CH3(CH2)5CH3 Heptana 8 CH3(CH2)6CH3 Oktana 9 CH3(CH2)7CH3 Nonana 10 CH3(CH2)8CH3 Dekana

(Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. 1982: 89)

c) Tata Nama Alkana

(1). Untuk alkana rantai lurus, nama alkana sesuai dengan

jumlah atom C dan diberi awalan n- (n=tidak

bercabang).

(2). Untuk alkana rantai bercabang penamaannya sebagai

berikut:

H C H

H

C2H6 H H

H C C H

H H

Etana

C3H8 H H H

H C C C H

H H H

Propana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

33

(a). Nama alkana berdasarkan rantai C yang

terpanjang.

(b). Atom C yang tidak terletak pada rantai utama

disebut gugus alkil (cabang).

(c). Penomoran atom C pada rantai utama dimulai

dari ujung yang terdekat dengan cabang.

(d). Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sejenis,

cukup disebut sekali dan diberi awalan di (2), tri

(3), tetra (4), dan penta (5).

(e). Penulisan nama alkil sesuai urutan abjad huruf

depan alkil (butil, etil, metil, dan propil).

(f). Bila 1 atom C mengikat 2 gugus alkil,

penomoran harus diulang.

2) Alkena

a) Rumus Umum Alkena

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap

C=C . Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang

mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya. Rumus umum

alkena yaitu CnH2n.

b) Tata Nama Alkena

(1). Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai

(yang jumlah atom karbonnya sama) dengan mengganti

akhiran ana menjadi ena.

(2). Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung

ikatan rangkap.

(3). Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk

sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor

terkecil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

34

Contoh: 7CH3 6CH2 5CH2 4CH23C CH2 CH2CH3

2CH

1CH3

(4). Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka,

yaitu nomor dari atom karbon berikatan rangkap yang

paling pinggir (nomor terkecil).

(5). Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana.

Contoh: 6CH3 5CH 4CH2

3CH = 2CH 1CH3

CH3

5-metil-2-heksena

3). Alkuna

a) Rumus Umum Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan

rangkap tiga C C C. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut

alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap dan 1 ikatan rangkap tiga disebut

alkenuna. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2.

b) Tata Nama Alkuna

(1). Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai

dengan mengganti akhiran ana menjadi una.

(2). Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan

alkena.

f. Isomer

Senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur

atau rumus bangunnya disebut isomer (Yunani iso = sama, meros = bagian).

Dengan kata lain isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda strukturnya,

tetapi mempunyai rumus molekul yang sama.

1) Isomer Struktural

Isomer struktural terjadi apabila beberapa senyawa memiliki rumus

molekul sama tetapi strukturnya berbeda.

2) Isomer Geometri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

35

Isomer geometri ialah keisomeran senyawa-senyawa yang memiliki

rumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi susunan ruangnya berbeda. Isomer

ini dibedakan menjadi dua, yaitu cis, gugus yang sama terikat pada C=C dengan

posisi yang sama, dan trans, gugus yang sama terikat pada C=C dengan posisi

yang bersebrangan

g. Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Atom karbon memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh atom-atom

lain. Kekhasan atom karbon tersebut mengakibatkan atom karbon mampu

berikatan kovalen dengan atom karbon lain membentuk rantai panjang, lurus,

melingkar, ataupun berikatan rangkap. Rantai karbon dengan ikatan rangkap dapat

dipecah menjadi ikatan tunggal, ataupun sebaliknya. Ikatan tunggal pada rantai

karbon dapat diubah menjadi ikatan rangkap. Peristiwa pecahnya ikatan rangkap

menjadi ikatan tunggal dan pengubahan ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap

merupakan akibat adanya suatu reaksi. Reaksi-reaksi pada senyawa hidrokarbon

dibedakan menjadi 4, yaitu reaksi substitusi, adisi, eliminasi, dan oksidasi.

1) Reaksi substitusi

Adalah reaksi penggantian atom (gugus atom) oleh atom

(gugus atom) yang lain. Reaksi substitusi pada umunya terjadi pada

senyawa jenuh, yaitu senyawa yang hanya memiliki ikatan tunggal

misalnya alkana.

Contoh : CH3 CH3 + Cl2 CH3 CH2 Cl + HCl

Etana klorida kloroetana asam klorida

2) Reaksi adisi

Adalah pengubahan ikatan tak jenuh (rangkap) menjadi

ikatan jenuh (tunggal) dengan cara menambah atom-atom lain.

Reaksi adisi hanya dialami oleh atom-atom yang memiliki ikatan

rangkap seperti alkena dan alkuna.

Contoh :

CH2 = CH CH = CH2 + 2H2 CH3 CH2 CH2 CH3

1,3-butadiena n-butana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

36

3) Reaksi eliminasi

Adalah pengubahan ikatan jenuh (tunggal) menjadi ikatan

tak jenuh (rangkap) dengan cara mengurangi atom-atomnya. Pada

umumnya reaksi eliminasi terjadi pada senyawa alkana.

Contoh :

CH3 CH2 CH2 CH 3 CH3 CH2 CH = CH2 + H2

Butana butena

4) Reaksi oksidasi

Reaksi oksidasi disebut juga reaksi pembakaran, yaitu

reaksi antara senyawa hidrokarbon dengan gas oksigen yang

disertai dengan nyala api.

Contoh : 1. CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

Pembakaran sempurna alkana menghasilkan CO2 dan H2O.

2. C2H4 + 2O2 2CO + 2H2O

Pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O,

atau jelaga (partikel karbon).

(Santosa, S.J., dkk., 2005: 37-51)

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kemal Doymus, dari Kazim Karabekir

Education Faculty, Department of Primary Science Education, Ataturk

University, Turkey (2007) dengan judul Teaching Chemical

Equilibrium with the Jigsaw Technique

bahwa metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada metode

pembelajaran non-Jigsaw. Dalam pembelajaran Jigsaw meningkatkan

kemampuan belajar, dan memperbesar rasa percaya diri mereka. Materi

hidrokarbon merupakan materi yang membutuhkan penguasaan konsep

dan kreativitas dalam memecahkan suatu masalah (soal), maka

dimungkinkan akan memberikan dampak yang sama terhadap penelitian

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

37

2. Penelitian yang dilakukan oleh Didik Triyono, Prodi Pendidikan

Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNS (2010)

Matematika dengan Metode

Penemuan Terbimbing Menggunakan Media Power Point dan Lembar

Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika pada pokok bahasan balok dan kubus dengan metode

penemuan terbimbing menggunakan media Power Point dan Lembar

Kerja Siswa (LKS) dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang

lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode ekspositori. Dari

sini bisa disimpulkan bahwa penggunaan media Power Point dan LKS

memberikan hasil yang lebih baik dan signifikan.

C. Kerangka Pemikiran

Dalam kegiatan belajar, salah satu hal yang sering menjadi hambatan

adalah rasa malas melakukan kegiatan belajar yang timbul dalam diri subjek

belajar. Rasa malas ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah

kejenuhan. Kejenuhan sering terjadi pada diri siswa manakala materi diberikan

dengan metode dan media yang monoton yang lama kelamaan dirasa tidak

menarik oleh subjek belajar, dalam hal ini siswa. Atas dasar itulah, maka metode

dan media pembelajaran yang diberikan kepada siswa dalam rangka

menyampaikan materi pelajaran perlu dikaji demi memperoleh suatu pandangan

atas metode maupun media apa yang sebaiknya digunakan dalam menyampaikan

materi tertentu.

Pembelajaran kimia merupakan salah satu materi pokok yang sering

menimbulkan kejenuhan pada diri siswa disebabkan materinya dirasa kurang

menyenangkan, selain itu siswa juga sering menemukan kesulitan dalam

pembelajaran ini. Karena itu diperlukan penerapan suatu metode pembelajaran

yang mampu mengatasi hambatan tersebut. Penggunaan suatu metode harus

disesuaikan dengan materi pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

38

Sehingga guru harus dapat menguasai berbagai metode pengajaran agar tidak

terjadi kejenuhan dalam pembelajaran.

Selain metode pembelajaran, kejenuhan dalam belajar juga dapat diatasi

dengan penggunaaan media belajar tertentu. Media yang digunakan juga

sebaiknya menarik dan dapat menunjang keaktifan siswa, sehingga kegiatan

belajar tidak selalu berpusat pada guru. Selain itu, keberadaan media

pembelajaran di sekolah terkadang kurang optimal penggunaannya, sehingga hal

tersebut sangat disayangkan.

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Menurut Nurhadi (2004):

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling membantu untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat (hlm: 112). Salah satu metode pembelajaran yang termasuk dalam pembelajaran

kooperatif adalah metode Jigsaw. Metode Jigsaw merupakan salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan agar dapat membangun kelas

sebagai komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Pemikiran

dasar dari Jigsaw adalah pemberian kesempatan bagi siswa untuk berbagi dengan

siswa yang lain dalam bentuk mengajar dan diajar oleh sesama siswa.

Kegiatan pembelajaran yang menggunakan bantuan media LKS (Lembar

Kerja Siswa) berarti memberikan suatu sumber belajar yang dapat membantu

siswa memahami konsep materi pelajaran. Selain itu LKS dapat mencakup

keseluruhan materi, karena materi dituangkan dalam bentuk tertulis. LKS juga

membantu siswa untuk lebih aktif mengembangkan keterampilan proses sehingga

diharapkan siswa mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Guru dapat

memfokuskan peranannya untuk memfasilitasi, membimbing, mengarahkan dan

memotivasi siswanya untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang telah

dipersiapkan dan dituangkan dalam kuis individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

39

Sedangkan pembelajaran yang menggunakan bantuan media berupa

Power Point berarti membantu siswa memahami dan mengembangkan konsep

pelajaran menurut daya imajinasi mereka sendiri. Dikarenakan materi yang

dituangkan dalam bentuk Power Point biasanya tidak keseluruhan, tetapi hanya

garis besarnya saja. Disamping itu juga mengembangkan kecakapan siswa dalam

pengoperasian komputer.

Dilihat dari aspek kognitif, diduga terdapat perbedaan prestasi belajar

yang diajar menggunakan metode Jigsaw yang disertai LKS dan metode Jigsaw

yang disertai media Power Point. Pada pembelajaran menggunakan metode

Jigsaw yang disertai LKS, materi yang diajarkan diberikan dengan lebih kompleks

dan lengkap, sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep. Sedangkan

penggunaan media Power Point biasanya memberikan materi secara garis

besarnya saja, sehingga siswa dituntut untuk bisa mengembangkan pemahaman

materi melalui daya pikir dan kreativitas mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan

materi hidrokarbon yang secara umum bersifat hafalan dan membutuhkan

kreativitas tinggi dalam pemecahan masalah.

Materi pokok hidrokarbon mencakup materi yang kompleks mengenai

senyawa, penamaan, reaksi, serta keisomeran senyawa tersebut di alam, sehingga

dalam penyelesaian masalahnya memerlukan kemampuan visualisasi yang tinggi.

Visualisasi ini bisa dituangkan dalam bentuk kreativitas siswa, yaitu sejauh mana

siswa dapat mendeskripsikan dan mengembangkan suatu jawaban atas masalah

berdasarkan konsep yang telah dipelajari.

Demikian halnya dari aspek afektif, diduga terdapat perbedaan prestasi

belajar siswa yang belajar dengan menggunakan metode Jigsaw yang disertai

LKS dan Power Point karena dinilai dari perhatian dan respon siswa dalam

belajar, kesungguhan dan kedisiplinan dalam memperhatikan dan

mengembangkan konsep, serta menarik tidaknya media yang digunakan bagi

siswa

Ini diduga bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui metode Jigsaw

yang disertai media LKS dan Power Point akan memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap prestasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

40

Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Dari kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai

media LKS dan pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media

Power Point terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon.

2. Trdapat pengaruh dari kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi

pokok hidrokarbon.

3. Ada interaksi antara media pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon.

Penggunaan model pe

Pembelajaran dengan metode Jigsaw disertai media LKS dan Power Point

Ditinjau dari faktor internal siswa kreativitas siswa dalam penguasaan

materi on

Output

1. Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon rendah. 2. Penerapan metode dalam proses pembelajaran kimia belum maksimal. 3. Perlunya kreativitas siswa untuk menunjang penguasaan materi hidrokarbon

belum mendapatkan perhatian dari guru.

Prestasi belajar yang bagus

INPUT:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Ponorogo pada kelas X semester

genap Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan april-mei 2012. Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pembuatan Proposal Februari-Maret 2012

b. Uji Coba Instrumen Maret 2012

c. Penelitian dan Pengambilan Data April-Mei 2012

d. Pengolahan data Mei-Juni 2012

e. Pembuatan Laporan Juni-Agustus 2012

B. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2 x 2. Faktor

pertama adalah metode pembelajaran Jigsaw disertai dengan media LKS dan

metode pembelajaran Jigsaw disertai dengan media Power Point. Faktor kedua

adalah kreativitas siswa yang dikategorikan dalam tinggi dan rendah. Rancangan

penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok pertama sebagai kelas

eksperimen I dan kelompok kedua sebagai kelas eksperimen II.

Adapun bagan desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3:

Tabel 3. Rancangan Penelitian

Kelas Metode dan Media Kreativitas Tinggi (B1) Rendah(B2)

Eksperimen I Jigsaw dan LKS (A1) A1B1 A1B2 Eksperimen II Jigsaw dan Power Point (A2) A2B1 A2B2

Keterangan :

A1 : pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media LKS

A2 : pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media Power Point

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

44

B1 : Kreativitas tinggi

B2 : Kreativitas rendah

2. Langkah-langkah Penelitian

a. Memberikan angket kreativitas siswa untuk diisi oleh siswa.

b. Memberikan perlakuan A1 berupa pembelajaran kimia dengan metode

Jigsaw disertai media LKS pada kelas eksperimen I dan perlakuan A2

pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media Power Point

pada kelas eksperimen II.

c. Memberikan posttest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

untuk mengukur rata-rata kemampuan kognifif setelah diberi perlakuan A1

dan A2.

d. Memberikan angket afektif siswa untuk diisi oleh siswa.

C. Variabel Penelitian

Menurut Margono (2000), variabel didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai

variasi nilai. Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari

dua atribut atau lebih (Zuriah, N., 2006 : 144). Variabel yang terdapat dalam

penelitian ini yaitu :

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :

1) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media LKS dan

Power Point dengan metode yang digunakan adalah jigsaw.

2) Kreativitas

Menurut Fabun, D. (1969), kreativitas adalah semua cetusan daya kerohanian dan

seluruh kepribadian, yang merupakan pernyataan (aktualisasi) kehidupan, baik

yang berasal dari seseorang maupun dari sekelompok orang (Chandra, J., 1994:

12).

Dalam penelitian ini, aspek kreativitas siswa dibedakan antara kreativitas tinggi

dan rendah dengan menggunakan instrumen berupa angket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

45

b. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada materi

Hidrokarbon pada kelas X semester genap SMA Negeri I Ponorogo. Prestasi

belajar yang diukur adalah aspek kognitif dan afektif.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I Ponorogo

Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 9 kelas.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random

sampling dengan menggunakan 2 kelas, satu kelas untuk eksperimen I dan satu

kelas untuk eksperimen II. Pada teknik ini sampel dalam populasi mendapat

peluang yang sama untuk diambil.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa metode tes dan metode angket. Metode

tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa sebagai aspek

kognitif pada materi Hidrokarbon siswa kelas X semester genap SMA Negeri I

Ponorogo Tahun Ajaran 2011/2012. Sedangkan metode angket digunakan untuk

menentukan kreativitas siswa serta untuk mengukur aspek afektif siswa.

2. Instrumen Penilaian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari penilaian kognitif dengan menggunakan

tes prestasi dan penilaian afektif, serta kreativitas siswa dengan menggunakan

angket.

a. Instrumen aspek kognitif

Instrumen yang digunakan dalam penilaian aspek kognitif berupa soal-soal

obyektif materi Hidrokarbon. Perangkat tes yaitu tes obyektif dengan 5 alternatif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

46

jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0.

Untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya

pembeda maka instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini perlu

diujicobakan terlebih dahulu kepada sekelompok siswa yang telah menerima

materi pokok Hidrokarbon.

1) Uji Validitas

Dikatakan oleh seorang pakar bahwa:

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, validitas yang diuji adalah validitas item atau butir soal. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Sudijono, A., 2008: 182). Rumus validitas item yang digunakan adalah rumus korelasi poin biserial.

Rumus dari point biserial adalah :

Keterangan :

: koefisien korelasi biserial sebagai koefisien validitas item

Mp : skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh siswa yang menjawab betul bagi item

yang dicari validitasnya

Mt : skor rata-rata dari skor total

St : standar deviasi dari skor total

p : proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang diuji.

q : proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji.

; q = (1 p)

(Sudijono, A., 2008 : 185)

, nilai rhitung dikonsultasikan tabel nilai

Product Moment dari Pearson (rtabel) pada taraf signifikansi

5% atau 1%. Pada penelitian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Item dikatakan

valid jika nilai rhitung tabel Sudijono, A., 2008 : 190).

Hasil uji validitas kognitif yang dilakukan disajikan dalam Tabel 4.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

47

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Kognitif 35 Valid Invalid 24 11

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan keajegan suatu tes jika diujikan kepada banyak subjek

yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek tidak sama pada waktu

yang sama. Soal dinyatakan reliabel jika digunakan berkali-kali untuk mengukur

subjek yang sama, dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda, akan

memberikan hasil pengukuran yang sama atau relatif sama. Untuk mengetahui

koefisien reliabilitas tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus Kuder

Richardson 20 (KR-20) seperti berikut:

KR-20 = 2

11

1 SD

pp

kk

Keterangan:

K : jumlah butir soal

(SD)2 : varians

Tes dikatakan reliable jika r11> rtabel

(Depdiknas, 2009: 15-16)

Hasil uji coba reliabilitas soal penilaian kognitif disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Kognitif 35 0.834 Tinggi

3) Uji Tingkat Kesukaran Soal

(Depdiknas, 2009 : 9). Tingkat kesukaran soal

biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran soal pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

48

tesmengikuti yang siswajumlah

soalbutir benar menjawab yang siswajumlah

umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 1,00.

Semakin besar indeks tingkat kesukaran soal yang diperoleh dari hasil

perhitungan berarti semakin mudah soal tersebut. Perhitungan indeks tingkat

kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor soal. Tingkat kesukaran dapat

diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar soal yang bersangkutan.

Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal yang digunakan untuk soal

obyektif adalah :

Tingkat Kesukaran (TK) =

Indeks kesukaran :

0,00 0,30 : Sukar (S)

0,31 0,70 : Sedang (Sd)

0,71 1,00 : Mudah (M)

(Depdiknas, 2009:9)

Rangkuman hasil uji tingkat kesukaran soal instrumen penilaian Kognitif

disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Penilaian

Kognitif

Jenis soal

Jumlah Soal

Taraf Kesukaran Soal

Mudah Sedang Sukar

Kognitif 35 19 12 4

4) Daya Pembeda Soal

antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak

11). Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya dinyatakan dalam bentuk

proporsi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal

yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa

yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar -1,00 sampai

dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda soal itu, semakin baik soal itu.jika

daya pembeda negatif (< 0) berarti lebih banyak kelompok bawah (siswa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

49

belum memahami materi) menjawab benar dibanding dengan kelompok atas

(siswa yang memahami materi).

Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan

rumus berikut :

rxy = qp

S

MM

x

tp

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

Mp : rerata skor total dari sejumlah subjek yang menjawab benar

pada item yang ditentukan validitasnya

Mt : rerata skor total seluruh peserta pada seluruh soal

St : standar deviasi dari skor total

p : proporsi peserta yang menjawab benar

q : proporsi peserta yang menjawab salah (q=1-p)

Kriteria daya beda soal:

0,0 0,2 jelek

0,21 0,4 cukup

0,41 0,7 baik

O,71 1,0 baik sekali

(Depdiknas, 2009: 26-27)

Hasil uji daya beda soal aspek Kognitif disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Instrumen Penilaian Kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Baik Sekali

Baik Cukup Jelek Jelek Sekali

Kognitif 35 - 11 13 11 -

b. Instrumen Aspek Afektif dan Kreativitas Siswa

Instrumen penilaian afektif dan penentuan kreativitas siswa yang digunakan dalam

penelitian ini berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

50

dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Responden atau siswa memberikan

jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan.

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, siswa hanya dibenarkan dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor

untuk angket afektif dan kreativitas ini digunakan skala 1 sampai 4.

Pemberian skornya untuk angket adalah sebagai berikut:

Skor untuk aspek yang dinilai Skor

Pernyataan positif (+) Pernyataan negatif (-) SS (Sangat Setuju) 4 1

S (Setuju) 3 2

TS (Tidak Setuju) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

(Depdiknas, 2003: 91)

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket:

a. Uji Validitas

Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan teknik analisis korelasi

product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisien Validitas

X : skor soal

Y : skor total

N : jumlah subyek

Kriteria pengujian

Jika r hitung tabel maka soal dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel maka soal dinyatakan tidak valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

51

(Sudijono, A., 2005: 181)

Penentuan validitas didasarkan pada harga rhitung yang melampaui harga kritik

(rtabel) sebesar 0,329.

Ringkasan hasil tryout instrumen penelitian untuk Uji Validitas Soal pada aspek Afektif dan Kreativitas disajikan dalam Tabel 8 dan 9.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Angket afektif 40 Valid Invalid

30 10 Tabel 9. Rangkuman Hasil Validitas Instrumen Penilaian Kreativitas

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Angket kreativitas 36 Valid Invalid

30 6

b. Uji Reliabilitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan

hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek

yang sama (reliable). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus

alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0), yaitu

sebagai berikut:

=2

2

11 Sx

Sj

kk

Keterangan:

k : banyaknya belahan tes

Sx2 : varians skor tes

(Azwar, S., 2000: 78)

Hasil uji coba reliabilitas instrumen angket Afektif dan Kreativitas terangkum

dalam Tabel 10 dan 11.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

52

Tabel 10. Rangkuman Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Afektif

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Angket Afektif 40 0,800 Tinggi

Tabel 11. Rangkuman Hasil Reliabilitas Instrumen Penilaian Kreativitas

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Angket Kreativitas 36 0,994 Tinggi

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Sehubungan dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi maka dilakukan uji

prasyarat analisis sebelum uji hipotesis. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini

berdistribusi populasi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan metode

Liliefors untuk menentukan normalitasnya. Pada metode Liliefors, setiap data

diubah menjadi simpangan baku. Untuk menguji normalitas dengan metode ini

digunakan prosedur berikut :

1) Menentukan hipotesis nol (H0)

H0 = sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal

H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

L0 = Max ii zSzF

Dengan:

F(zi) = P iZZ

S(zi) = proporsi cacah Z lebih kecil atau sama dengan Zi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

53

Zi = skor standar

Zi = SXXi

X = Nilai rata-rata

S = Standar Deviasi

4) Daerah Kritik

DK = nLLL

L > L n, yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat dan n (ukuran

sampel)

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika L DK atau H0 diterima jika L DK

(Budiyono, 2009: 170)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas varians

digunakan uji Bartlett. Rumus uji Bartlett adalah sebagai berikut:

2 2jj slogf -RKG log f

C2,303

dengan : 2 ~ 2 (k 1)

k = banyaknya populasi = banyaknya sampel

f = N k =

k

jjf

1 = derajat kebebasan untuk RKG = N k

fj = derajat kebebasan untuk Sj2 = ni 1

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

f1

f1

1) -3(k 1

1 Cj dan j

j

f

SS RKG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

54

serta

2jj

j

2

jj

2j s1n

n

XXSS

dimana 1n

SSs

j

jj

2

(Budiyono, 2009 : 176 177)

kriteria : 2 < 2tabel, maka sampel berasal dari populasi yang homogen

2 2tabel, maka sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua

jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi efek

dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi kedua variable

bebas terhadap variabel terikat.

Adapun modelnya sebagai berikut:

a. Model

Xijk i j ij + ijk

Dengan:

Xijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j;

µ = rerata dari seluruh data (rerata besar);

i = µi - µ = efek baris ke-i pada variabel terikat;

j = µj - µ = efek kolom ke-j pada variabel terikat;

( )ij = µij (µ + i + j)

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat;

ijk = deviasi data Xijk terhadap rataan populasinya (µij) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0

i = 1,2;

1) Pemberian pembelajaran dengan metode Jigsaw disertai media LKS. 2) Pemberian pembelajaran dengan metode Jigsaw disertai media Power Point. j = 1,2;

1. Kreativitas tinggi

2. Kreativitas rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

55

(Budiyono, 2009: 207)

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan yaitu:

1) Hipotesis

a) H0A : i = 0 untuk setiap i = 1,2;

H1A : paling sedikit ada satu i yang tidak nol

b) H0B : j = 0 untuk setiap j =1,2, 3

H1B : paling sedikit ada satu j yang tidak nol

c) H0AB : ( )ij = untuk setiap i= 1,2 dan j= 1, 2, 3;

H1AB : paling sedikit ada satu ( )ij yang tidak nol

Ketiga pasang hipotesis ini ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut:

a) H0A : Tidak ada perbedaan efek antara pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media LKS dengan pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media Power Point terhadap prestasi belajar siswa.

b) H1A : Ada perbedaan efek antara antara pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media LKS dengan pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media Power Point terhadap prestasi belajar siswa.

c) H0B : Tidak ada perbedaan efek antara kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

d) H1B : Ada perbedaan efek antara kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

e) H0AB : Tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

f) H1AB : Ada interaksi pembelajaran dengan metode Jigsaw dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

2) Komputasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

56

Notasi dan Tata Letak Data

B

A

B1 B2

A1 A1B1 A1B2

A2 A2B1 A2B2

Keterangan :

A1 : pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media LKS.

A2 : pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media Power Point..

B1 : Kreativitas tinggi

B2 : Kreativitas rendah

Notasi-notasi

ijn = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij

= frekuensi sel ij

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

ij ijn1

pq

N = j,i

ijn = banyaknya seluruh data amatan

ijSS = ijk

2

kijk

k

2ijk n

X

X

= jumlah kuadrat deviasi dua amatan pada pada sel ij

ijAB = rataan pada sel ij

iA = i

ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

jB = j

ijAB = jumlah rataan baris ke-j

G = j,i

ijAB = jumlah rataan semua sel

a) Besaran-besaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

57

(1) = q.p

G 2

(2) =

j,iijSS

(3) = i

2i

q

A

(4) = j

2j

p

B

(5) = 2

jiijAB

b) Jumlah Kuadrat (JK)

JKA (jumlah kuadrat baris) = nh {(3) (1)}

JKB (jumlah kuadrat kolom) = 14n h

JKAB (jumlah kuadrat interaksi) = 4351n h

JKG (jumlah kuadrat galat) = 2

JKT (jumlah kuadrat total) = JKA + JKB + JKAB + JKG

c) Derajat Kebebasan (dk)

dkA (derajat kebebasan baris) = p-1

dkB (derajat kebebasan kolom) = q-1

dkAB (derajat kebebasan interaksi) = (p-1)(q-1)

dkG (derajat kebebasan galat) = N-p.q

dkT (derajat kebebasan total) = N-1

d) Jumlah Kuadrat (JK)

JKA (jumlah kuadrat baris) = nh {(3) (1)}

JKB (jumlah kuadrat kolom) = 14n h

JKAB (jumlah kuadrat interaksi) = 4351n h

JKG (jumlah kuadrat galat) = 2

JKT (jumlah kuadrat total) = JKA + JKB + JKAB + JKG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

58

e) Derajat Kebebasan (dk)

dkA (derajat kebebasan baris) = p-1

dkB (derajat kebebasan kolom) = q-1

dkAB (derajat kebebasan interaksi) = (p-1)(q-1)

dkG (derajat kebebasan galat) = N-p.q

dkT (derajat kebebasan total) = N-1

f) Rataan Kuadrat (RK)

RKA (rataan kuadrat baris) = JKA/ dkA

RKB (rataan kuadrat kolom) = JKB/ dkB

RKAB (rataan kuadrat interaksi) = JKAB/ dkAB

RKG (rataan kuadrat galat) = JKG/ dkG

3) Statistik Uji

a) Untuk H0A adalah Fa = RKA/RKG yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1 dan N pq.

b) Untuk H0B adalah Fb = RKB/RKG yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq.

c) Untuk H0AB adalah Fab = RKAB/RKG yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p - 1)(q 1) dan N

pq.

4) Daerah Kritik Daerah kritik untuk Fa adalah DK = {F > F -1,N-pq}

Daerah kritik untuk Fb adalah DK = {F > F -1,N-pq}

Daerah kritik untuk Fab adalah DK = {F > F -1)(q-1,N-pq)}

5) Keputusan Uji : H0 ditolak apabila Fobs DK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

59

6) Rangkuman Analisis : Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber Variansi JK dK RK Fobs

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat

JKA

JKB

JKAB

JKG

p 1

q 1

(p 1)(q - 1)

N - pq

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

-

F*

F*

F*

-

Total JKT N-1 - - -

Keterangan: Fobs adalah harga statistik uji

F adalah nilai F yang diperoleh dari tabel

(Budiyono, 2009:212-215)

b. Uji Komparasi Ganda Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis

variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjutan

setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe.

Statistik Uji

1. Komparasi rataan tiap baris

Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel media pembelajaran

maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris.

Untuk mengetahui media pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan

membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-masing metode

pembelajaran. Jika rataan marginal pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw

disertai media LKS lebih besar dari rataan marginal untuk pembelajaran kimia

dengan metode Jigsaw disertai media Power Point berarti melalui pembelajaran

kimia dengan metode Jigsaw disertai media LKS dikatakan lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran kimia dengan metode Jigsaw disertai media

Power Point atau sebaliknya.

2. Komparasi rataan antar kolom

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

60

.j.i

2.j.i

.j.i

n1

n1

RKG

XXF

dengan daerah kritik DK = {F | F > (q-1)F qpN1,q: }

3. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fij-kj =

kjij

2kjij

n1

n1

RKG

)XX(

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.kj > (pq-1)F pqN1,:pq }

4. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Fij-ik =

ikij

2ikij

n1

n1

RKG

)XX(

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.ik > (p-1)F pqN1,:p }

(Budiyono, 2009: 215-217)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Dari penelitian ini, diperoleh data berupa prestasi belajar siswa pada materi pokok

hidrokarbon, yaitu meliputi aspek kognitif dan afektif. Data tersebut berupa nilai

posttest yang diambil dari kelas eksperimen I (metode pembelajaran Jigsaw

dilengkapi media LKS) dan kelas eksperimen II (metode pembelajaran Jigsaw

dilengkapi media Power Point). Prestasi belajar yang yang diukur meliputi nilai

posttest kognitif dan afektif siswa. Jumlah siswa yang dilibatkan pada penelitian

ini adalah 32 siswa dari kelas X.2 dan 32 siswa dari kelas X.3 SMA Negeri I

Ponorogo tahun ajaran 2011/ 2012. Untuk lebih jelasnya di bawah ini disajikan

deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel.

1. Kreativitas

Data daya kreativitas dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu daya kreativitas

tinggi bagi siswa yang mempunyai nilai daya kreativitas rata-rata nilai daya

kreativitas seluruh kelas dan kategori daya kreativitas rendah bagi siswa yang

mempunyi nilai daya kreativitas < rata-rata nilai daya kreativitas seluruh kelas.

Dengan menggunakan kriteria tersebut, dari 64 siswa yang terdiri dari 32 siswa

kelas eksperimen dengan metode pembelajaran Jigsaw disertai media LKS dan 32

siswa kelas eksperimen dengan metode pembelajaran Jigsaw disertai media

Power Point, terdapat 27 siswa yang mempunyai daya kreativitas tinggi dan 37

siswa mempunyai daya kreativitas rendah. Dari data yang terkumpul diperoleh

nilai terendah dan nilai tertinggi berturut-turut 90 dan116, sedangkan nilai

maksimum yang bisa diperoleh adalah 140. Nilai gabungan rata-rata dari kelas

eksperimen 1 dan eksperimen 2 adalah 101,734. Secara rinci disajikan dalam

Tabel 12 berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

62

Tabel 12. Jumlah Siswa yang Mempunyai Daya kreativitas Tinggi dan Rendah.

Daya kreativitas Kelas X.2 (LKS) Kelas X.3 (PPT)

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Tinggi 16 50% 11 34.375%

Rendah 16 50% 21 65.625% Jumlah 32 100% 32 100%

Deskripsi data daya kreativitas siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

18-20. Untuk melihat perbandingan data nilai daya kreativitas untuk kedua kelas

eksperimen, disajikan Tabel 13 dan Gambar 4 di bawah ini:

Tabel 13. Data Distribusi Frekuensi Nilai Daya kreativitas Siswa

No Interval Nilai Tengah Frekuensi

Eks I /F (B1) Eks II /F (B2)

1 90-94 92 4 1 2 95-99 97 11 5 3 100-104 102 11 16 4 105-109 107 4 3 5 110-114 112 2 6 6 115-119 117 0 1 Jumlah 32 32

Keterangan

F(B1) : frekuensi nilai daya kreativitas siswa pada kelas eksperimen I (Jigsaw

disertai media LKS).

F(B2) : frekuensi nilai daya kreativitas siswa pada kelas eksperimen II (Jigsaw

disertai media Power Point (PPT)).

Selanjutnya sebagai perbandingan distribusi frekuensi data nilai daya kreativitas

dari kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada histogram pada Gambar 3

dibawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

Gambar 4. Histrogram Nilai Daya kreativitas Siswa Kelas Eksperimen I dan II

2. Prestasi Belajar Kimia Materi Hidrokarbon

a. Prestasi Belajar Kognitif

Untuk memepermudah pengamatan terhadap data, maka hasil prestasi belajar

kognitif kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw

dengan disertai media LKS dan kelas eksperimen yang menggunakan metode

pembelajaran Jigsaw dengan disertai media Power Point dipaparkan dalam set

distribusi frekuensi. Pada kelas eksperimen I (pembelajaran dengan metode

Jigsaw disertai media LKS), nilai kognitif terendah adalah 61 dan nilai kognitif

tertinggi adalah 95. Sedangkan nilai prestasi kognitif terendah untuk kelas

eksperimen II adalah 47 dan nilai tertinggi adalah 92. Perhitungan distribusi

frekuensi nilai kognitif disajikan dalam Lampiran 21-23.

Perbandingan hasil prestasi belajar kognitif untuk dua kelas eksperimen disajikan

dalam Tabel 14:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Nilai Kognitif Materi Pokok Hidrokarbon Kelas

Eksperimen

No Interval Nilai Tengah

Frekuensi %Frekuensi

Eks I Eks II Eks I Eks II 1 47-54 50.5 0 1 0 3.125 2 55-62 58.5 1 1 3.125 3.125 3 63-70 66.5 8 0 25 0 4 71-78 74.5 11 6 34.375 18.75 5 79-86 82.5 7 13 21.875 40.625 6 87-94 90.5 4 11 12.5 34.375 7 95-102 98.5 1 0 3.125 0 Jumlah 32 32 100 100

Data perbandingan nilai prestasi kognitif kelas eksperimen I dan II tersebut dapat

diamati dari histrogram di bawah ini:

Gambar 5. Histogram Prestasi Belajar Kognitif Kelas Eksperimen I dan II

b. Prestasi Belajar Afektif

Dalam penelitian ini, salah satu ranah yang diukur selain kemampuan kognitif

adalah kemampuan afektif. Aspek yang diukur meliputi sikap, minat, konsep diri,

nilai, dan moral. Pengukuran aspek tersebut menggunakan angket yang telah

divalidasi. Perhitungan distribusi frekuensi prestasi afektif disajikan dalam

Lampiran 24-26. Dari pengukuran tersebut didapatkan data hasil nilai afektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

terendah untuk kelas eksperimen I adalah 89, dan yang tertinggi mencapai 134.

Sedangkan nilai prestasi afektif terendah untuk kelas eksperimen II adalah 84 dan

nilai tertinggi adalah 127.

Perbandingan hasil prestasi belajar afektif untuk dua kelas eksperimen adalah

sebagai berikut:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Eksperimen

No Interval Nilai Tengah Frekuensi %Frekuensi

Eks I Eks II Eks I Eks II

1 84-91 87.5 1 1 3.125 3.125 2 92-99 95.5 3 1 9.375 3.125 3 100-107 103.5 10 5 31.25 15.625 4 108-115 111.5 9 16 28.125 50 5 116-123 119.5 7 5 21.875 15.625 6 124-131 127.5 1 4 3.125 12.5 7 132-139 135.5 1 0 3.125 0 JUMLAH 32 32 100 100

Data perbandingan nilai prestasi afektif kelas eksperimen I dan II tersebut dapat

diamati dari histrogram di bawah ini:

Gambar 6. Histogram Prestasi Afektif Kelas Eksperimen I dan II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

66

B. Pengambilan Sampel Penelitian

1. Uji Normalitas Keadaan Awal

Kelas yang digunakan dalam penelitian ini (kelas eksperimen) sebanyak 2 kelas

yaitu kelas X.2 dan kelas X.3 dimana masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa.

Uji normalitas terhadap keadaan awal siswa diambil dari nilai rapor mata

pelajaran kimia semester gasal kelas X.2 dan kelas X.3 SMA Negeri 1 Ponorogo

tahun ajaran 2011/ 2012. Untuk mengetahui apakah kedua sampel yang akan

diambil sebagai kelas eksperimen berasal dari populasi yang normal atau tidak

maka dilakukan uji Liliefors. Hasil uji normalitas keadaan awal siswa tercantum

dalam Lampiran 28 dan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Keadaan Awal Siswa

Kelompok Harga L Kesimpulan

Hitung Tabel X.2 0,0984 0,1566 Normal

X.3 0,0850 0,1566 Normal

2. Uji Homogenitas Keadaan Awal

Uji homogenitas terhadap keadaan awal siswa diambil dari nilai rapor mata

pelajaran kimia semester gasal kelas X.2 dan kelas X.3 SMA Negeri 1 Ponorogo

tahun ajaran 2011/ 2012. Uji homogenitas tersebut menggunakan uji Bartlett

dengan taraf signifikansi 0,05 dapat dilihat pada Tabel 17 dan tercantum

selengkapnya pada Lampiran 29.

Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Keadaan Awal Siswa

Prestasi 2 hitung

2tabel Kesimpulan

Nilai awal kelas X.2 dan X.3 SMA Negeri 1 Ponorogo

0.4908 3,841 Homogen

3. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui keadaan awal yang sama

(seimbang) antara siswa X.2 dan X.3. Uji yang digunakan adalah uji t dua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

67

terhadap nilai rapor mata pelajaran kimia semester gasal kelas X.2 dan kelas X.3

SMA Negeri 1 Ponorogo tahun ajaran 2011/ 2012. Adapun hasil komputasi dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 27. Untuk kelas eksperimen I yang

terdiri dari 32 siswa diperoleh rata-rata 80.3125 dan variansi 13.5121. Sedangkan

untuk kelas eksperimen II yang terdiri dari 32 siswa diperoleh rata-rata 80.25 dan

variansi 17.4194.

Dari hasil uji keseimbangan, diperoleh besarnya thitung adalah -0.0636. Besarnya

thitung ini berada di luar daerah kritik dimana daerah kritiknya adalah t < -1,645

atau t > 1,645 sehingga H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dapat

disimpulkan bahwa keadaan awal X.2 dan X.3 seimbang. Dengan

mengasumsikan nilai rapor mata pelajaran kimia semester gasal kelas X.2 dan

kelas X.3 SMA Negeri 1 Ponorogo tahun ajaran 2011/ 2012 sebagai kemampuan

awal, maka kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Tujuan dari normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

berasal dari populasi normal atau tidak. Salah satu syarat yang harus dipenuhi

untuk melakukan analisis variansi adalah distribusi populasinya harus normal. Uji

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.

Hasil uji normalitas prestasi aspek kognitif dan prestasi aspek afektif tercantum

dalam Lampiran 29 sampai dengan Lampiran 45. Hasil uji normalitas prestasi

kognitif dan prestasi afektif terangkum dalam Tabel 18 dan Tabel 19.

Tabel 18. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Prestasi Kognitif

Kelompok Siswa Harga L Kesimpulan

Hitung Tabel

A1 0,0870 0,1566 Normal

A2 0,1559 0,1566 Normal

B1 0,1326 0,1750 Normal B2 0,0673 0,1566 Normal

A1B1 0,1457 0,2130 Normal A1B2 0,1349 0,2130 Normal

A2B1 0,1985 0,2490 Normal A2B2 0,2165 0,1930 Normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

68

Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelompok Siswa Harga L Kesimpulan

Hitung Tabel

A1 0,0986 0,1566 Normal A2 0,1136 0,1566 Normal B1 0,0651 0,1750 Normal B2 0,0823 0,1566 Normal

A1B1 0,1335 0,2130 Normal A1B2 0,1252 0,2130 Normal A2B1 0,1216 0,2490 Normal

A2B2 0,1530 0,1930 Normal Keterangan:

A1 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen I

A2 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen II

B1 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas daya kreativitas tinggi

B2 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas daya kreativitas rendah

A1B1 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen I ditinjau

dari daya kreativitas tinggi

A1B2 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen I ditinjau

dari daya kreativitas rendah

A2B1 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen II ditinjau

dari daya kreativitas tinggi

A2B2 : Prestasi kognitif atau prestasi afektif kelas eksperimen II ditinjau

dari daya kreativitas rendah

Dari tabel 10 dan 11, terlihat bahwa harga Lhitung < L tabel. Dengan demikian, hal

ini dapat dikatakan bahwa sampel-sampel pada penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis variansi adalah varian

Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini

digunakan metode Barlett dengan -

177). Hasil uji homogenitas prestasi kognitif dan prestasi afektif ditinjau dari

media pembelajaran, kreativitas, dan antar sel tercantum dalam Lampiran 44

sampai dengan Lampiran 49. Sedangkan ringkasan hasil uji homogenitas

terangkum pada Tabel 20.

Tabel 20. Hasil Uji Homogenitas Prestasi Kognitif dan Afektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

69

Uji Homogenitas 2hitung 2 tabel Kesimpulan

Prestasi Kognitif

Ditinjau dari Media Pembelajaran

0,1108 3,841 Homogen

Ditinjau dari Kreativitas

0.7442 3,841 Homogen

Antar Sel 1.2996 7,815 Homogen

Prestasi Afektif

Ditinjau dari Media Pembelajaran

0.4264 3,841 Homogen

Ditinjau dari Kreativitas

2.9488 3,841 Homogen

Antar Sel -2.5614 7,815 Homogen

Dari tabel di atas terlihat bahwa harga 2 tidak melampaui harga kritik 2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal

dari populasi yang homogen.

D. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Setelah prasyarat analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis

penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis variansi (ANAVA) dua

jalan dengan sel tak sama. Perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama terhadap prestasi kognitif tercantum pada Lampiran 52 sedangkan

rangkuman hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 21 dan Tabel 22.

Tabel 21. Rataan dan Jumlah Rataan Prestasi Kognitif

Metode dan Media Pembelajaran

Daya kreativitas Total

Tinggi Rendah

Jigsaw disertai LKS 78.375 75.250 153.625 Jigsaw disertai Power Point 79.818 81.905 161.723

Total 158.193 157.155 315.348 Tabel 22. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Prestasi Kognitif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

70

Sumber JK dk RK Fobs Keputusan Media

Pembelajaran(A) 248.854 1 248.854 3.002 4,004 HoA

Diterima Daya kreativitas

(B)

4.098 1 4.098 0.049 4,004 HoB Diterima

Interaksi (AB) 103.052 1 103.052 1.243 4,004 HoAB Diterima

Galat 4974.196 60 82.903 - - - Total 5330.200 63 - - - -

Dari Tabel 22, diketahui bahwa:

a. Nilai FA hitung = 3.002 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FA hitung < Ftabel maka H0A

diterima dan H1A ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara media pembelajaran pada kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II dengan prestasi belajar kognitif siswa.

b. Nilai FB hitung = 0.0494 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FB hitung < Ftabel maka H0B

diterima dan H1B ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara daya kreativitas siswa pada kategori tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar kognitif siswa.

c. Nilai FAB hitung = 1.243 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FAB hitung < Ftabel

maka H0AB diterima dan H1AB ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat interaksi antara media LKS dan media Power Point dengan daya

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa.

Perhitungan analisis dua jalan dengan sel tak sama terhadap prestasi afektif

tercantum pada Lampiran 53 sedangkan rangkuman hasil perhitungannya

disajikan pada Tabel 23 dan Tabel 24.

Tabel 23. Rataan dan Jumlah Rataan Prestasi Afektif

Metode dan Media Pembelajaran

Daya Kreativitas Total

Tinggi Rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

71

Jigsaw disertai LKS 112.000 107.750 219.750

Jigsaw disertai Power Point 116.545 110.238 226.784

Total 228.545 217.988 446.534

Tabel 24. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Prestasi

Afektif

Sumber JK Dk RK Fobs Keputusan Media

Pembelajaran(A) 187.714 1 187.714 2.382 4,004 HoA Diterima

Daya kreativitas (B)

422.938 1 422.938 5.367 4,004 HoB Ditolak

Interaksi (AB) 16.076 1 16.076 0.204 4,004 HoAB Diterima

Galat 4727.537 60 78.792 - - - Total 5354.265 63 - - - -

Dari Tabel 24, diketahui bahwa :

a. Nilai FA hitung = 2.382 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FA hitung < Ftabel maka H0A

diterima dan H1A ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara media pembelajaran pada kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II dengan prestasi belajar afektif siswa.

b. Nilai FB hitung = 5.368 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FB hitung > Ftabel maka H0B

ditolak dan H1B diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

antara daya kreativitas siswa pada kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar afektif siswa.

c. Nilai FAB hitung = 0.204 dan Ftabel = 4,004. Oleh karena FAB hitung < Ftabel

maka H0AB diterima dan H1AB ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat interaksi antara media LKS dan media Power Point dengan daya

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar afektif siswa.

E. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

dengan metode Jigsaw dengan menggunakan media LKS dan Power Point

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon di kelas X

semester genap SMAN I Ponorogo, prestasi belajar siswa pada pokok materi

Hidrokarbon ditinjau dari daya kreativitas siswa di kelas X semester genap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

72

SMAN I Ponorogo, dan interaksi antara media pembelajaran dengan daya

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon di kelas

X semester genap SMAN I Ponorogo

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling.

Berdasarkan hasil pengundian diperoleh 1 kelas sebagai kelompok eksperimen

pertama (kelas X.2) yang dikenai metode pembelajaran Jigsaw disertai media

LKS, dan 1 kelas sebagai kelompok eksperimen ke dua (kelas X.3), yang dikenai

metode pembelajaran Jigsaw disertai media Power Point.

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengukuran daya

kreativitas terhadap kedua kelas eksperimen. Pengukuran daya kreativitas

dilakukan dengan pemberian tes daya kreativitas berbentuk angket yang meliputi

komponen rasa ingin tahu, imajinasi, tertantang oleh kemajemukan, berani

mengambil resiko, dan rasa menghargai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jigsaw yang merupakan jenis

metode pembelajaran dari model cooperative learning, dimana dalam

pembelajarannya dilaksanakan dengan kerja kelompok. Pembentukan kelompok

harus dibuat heterogen, dalam penelitian ini digunakan data nilai kimia semester

ganjil sebagai dasar pembentukan kelompok. Sebagai pendukung di dalam

pembelajaran digunakan media yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelas

eksperimen I dan Power Point (PPT) untuk kelas eksperimen II yang berisi

ringkasan materi dan soal-soal yang harus didiskusikan dalam kelompok. Kedua

media inilah yang nantinya akan dibandingkan pengaruhnya terhadap prestasi

belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon. Pada akhir pembelajaran materi

hidrokarbon dilakukan posttest yang bertujuan mengukur prestasi kognitif siswa

serta juga dilaksanakan pengisian angket untuk mengukur prestasi afektif.

Dari hasil analisis variansi (anava) dua jalan, untuk nilai aspek kognitif dan nilai

aspek afektif yang telah diuraikan di atas, diperoleh hasil dari tiga pengujian

hipotesis yang diajukan. Pada aspek kognitif, ketiga hipotesis H0 diterima. Pada

aspek afektif, hipotesis H0 ke dua ditolak, sedangkan hipotesis H0 pertama dan ke

tiga diterima.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

73

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi: terdapat pengaruh antara pembelajaran kimia dengan

metode Jigsaw disertai media LKS dan pembelajaran kimia dengan metode

Jigsaw disertai media Power Point terhadap prestasi belajar siswa pada materi

pokok hidrokarbon. Sedangkan prestasi di sini meliputi prestasi kognitif dan

afektif. Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan anava dua jalan dengan

sel tak sama menunjukkan bahwa Fhitung 3,002 (kognitif) dan 2,382 (afektif) <

Ftabel (4,004), yang berarti bahwa H0 diterima sehingga H1 ditolak. Hal ini

menjelaskan bahwa pembelajaran dengan metode Jigsaw disertai media LKS

maupun Power Point tidak mempengaruhi prestasi belajar kognitif dan afektif

siswa pada materi pokok Hidrokarbon di kelas X semester genap SMAN I

Ponorogo.

Besarnya rataan nilai prestasi kognitif siswa yang diajar dengan metode Jigsaw

disertai media LKS (kelas eksperimen I) adalah 76,813. Sedangkan besarnya

rataan nilai prestasi kognitif siswa yang diajar dengan metode Jigsaw disertai

media Power Point (kelas eksperimen II) adalah 81,375. Sedangkan untuk nilai

prestasi afektif memberikan rataan sebesar 109,875 untuk kelas eksperimen I dan

112.406 untuk kelas eksperimen II.

Apabila diukur dari hasil uji keseimbangan atau uji t matching 2 pihak di mana

keadaan awal siswa sudah seimbang, maka hal ini menjadi sangat mungkin

terjadi, yaitu bahwa kedua media (LKS dan Power Point) yang dibandingkan

tidak memberikan pengaruh atau perbedaan yang signifikan terhadap prestasi

belajar kognitif maupun afektif. Hal ini juga dapat dijelaskan mengingat input

siswa SMAN I Ponorogo yang secara kualitas sudah baik, sehingga metode

maupun media apapun yang digunakan dalam proses pembelajaran akan tetap

dapat berjalan dengan baik sehingga kurang memberikan pengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Di sisi lain kejadian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

misalnya siswa belum terbiasa dengan kegiatan diskusi dalam pembelajaran

karena guru cenderung ceramah, maka perlu ada solusi strategis untuk mengatasi

masalah ini misalnya guru secara bertahap merancang kegiatan diskusi karena

dengan kegiatan diskusi dapat melatih siswa untuk memiliki sikap saling

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

74

menghargai. Selain itu faktor kondisi sosial ekonomi siswa yang belum memiliki

komputer dirumah masing-masing juga menghambat efektifitas penggunaan

media Power Point. Oleh karena itu kedepan perlu dipertimbangkan penggunaan

media yang dapat digunakan oleh siswa tanpa harus menggunakan komputer.

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa dari kedua kelas eksperimen baik diajar

menggunakan metode Jigsaw disertai media LKS maupun Jigsaw disertai media

Power Point akan memberikan prestasi kognitif dan afektif yang sama.

2. Hipotesis Ke Dua

a. Aspek Kognitif

Hipotesis ke dua untuk aspek kognitif yaitu: Kreativitas mempengaruhi prestasi

belajar kognitif siswa pada materi pokok hidrokarbon. Hasil pengujian hipotesis

ke dua menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama menunjukkan harga

Fhitung < Ftabel dengan nilai 0,0494 < 4,004, yang berarti bahwa H0 diterima

sehingga H1 ditolak. Dengan kata lain H0 (daya kreativitas tidak berpengaruh

terhadap prestasi kognitif) diterima dan H1 (daya kreativitas berpengaruh terhadap

prestasi kognitif) ditolak. Artinya bahwa siswa dengan daya kreativitas tinggi

maupun rendah memberikan prestasi belajar kognitif yang sama pada materi

pokok hidrokarbon. Hal ini menjadi demikian karena dimungkinkan oleh

beberapa faktor. Di antaranya karena daya kreativitas merupakan suatu aspek

yang menyangkut rasa, sehingga sangat dimungkinkan rasa atau perasaan

seseorang bisa berubah sewaktu-waktu menurut kondisi atau keadaan orang yang

bersangkutan. Selain itu besarnya kemungkinan siswa yang cenderung

menggunakan kemampuan menghafal yang menyangkut kemampuan otak kiri

, daripada berdaya kreativitas yang menyangkut kemampuan otak kanan juga

bisa menjadi faktor yang menyebabkan kemungkinan tersebut terjadi, walaupun

materi hidrokarbon sebenarnya lebih cenderung membutuhkan kemampuan

berdaya kreativitas. Selain itu daya kreativitas yang diukur dalam penelitian

memiliki beberapa komponen yang berbeda-beda yaitu rasa ingin tahu, imajinasi,

tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko, dan rasa menghargai,

sehingga dari pengukuran menghasilkan kecenderungan daya kreativitas yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

75

berbeda pula. Oleh karena itu, siswa dengan daya kreativitas yang lebih tinggi

belum tentu akan memberikan hasil prestasi belajar kognitif yang lebih tinggi

daripada siswa dengan daya kreativitas yang lebih rendah. Demikian juga siswa

dengan daya kreativitas rendah belum tentu tidak dapat bersaing dengan siswa

yang memiliki daya kreativitas yang lebih tinggi.

b. Aspek Afektif

Untuk aspek afektif, hipotesis ke dua berbunyi: Kreativitas mempengaruhi

prestasi belajar afektif siswa pada materi pokok hidrokarbon. Hasil dari anava dua

jalan aspek afektif menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 5,398 > 4,004,

yang berarti bahwa H0 ditolak sehingga H1 diterima, dengan kata lain bahwa daya

kreativitas berpengaruh terhadap prestasi belajar afektif siswa pada materi pokok

hidrokarbon. Hasil ini ditunjukkan dengan rataan nilai afektif untuk kedua kelas

eksperimen yaitu sebesar 109,875 untuk kelas eksperimen I (metode pembelajaran

Jigsaw disertai media LKS) dan 112,406 untuk kelas eksperimen II (metode

pembelajaran Jigsaw disertai media Power Point).

Dilihat dari komponen aspek kreativitas, yaitu: rasa ingin tahu, imajinatif,

tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko, dan menghargai, sangat

besar kemungkinan bahwa komponen-komponen tersebut dapat mempengaruhi

afektif siswa yang memiliki komponen meliputi: sikap, minat, konsep diri, nilai,

dan moral. Rasa ingin tahu akan menentukan sikap dan konsep diri seseorang.

Demikian juga dengan sikap imajinatif, hal ini sangat erat kaitannya dengan minat

siswa. Tertantang oleh kemajemukan dan berani mengambil resiko menyebabkan

perbedaan nilai diri siswa, misalnya keyakinan seorang siswa terhadap

kemampuan dirinya mempelajari sesuatu. Sedangkan sikap menghargai

berpengaruh terhadap moral, karena hal ini menyangkut sikap siswa terhadap

masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

76

3. Hipotesis Ke Tiga

Hipotesis ke tiga pada penelitian ini adalah: Ada interaksi antara media

pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

hidrokarbon. Sedangkan prestasi di sini meliputi prestasi kognitif dan afektif.

Hasil pengujian hipotesis ketiga menggunakan anava dua jalan dengan sel tak

sama menunjukkan harga Fhitung 1,243 (Kognitif) dan 0,204 (Afektif) < Ftabel

(4,004). Hal ini berarti H0 (tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran

dengan daya kreativitas terhadap prestasi kognitif dan afektif) diterima, sehingga

tidak diperlukan uji komparasi ganda.

Dari data Tabel 21 dan 23 diketahui bahwa untuk prestasi kognitif dan afektif ,

rata-rata siswa yang mempunyai daya kreativitas tinggi akan lebih baik jika diajar

dengan metode Jigsaw yang disertai media Power Point daripada diajar dengan

metode Jigsaw yang disertai media LKS, demikian pula pada siswa yang memiliki

daya daya kreativitas rendah. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media pada kelompok siswa dengan daya daya kreativitas tinggi maupun rendah

memberikan pengaruh yang sama yaitu prestasinya akan lebih baik jika diajar

menggunakan metode Jigsaw yang disertai dengan media Power Point.

Sedangkan apabila dilihat dari media yang digunakan, siswa yang diajar dengan

metode Jigsaw yang disertai dengan media Power Point akan memiliki rata-rata

prestasi yang lebih baik jika memiliki daya kreativitas tinggi daripada siswa yang

memiliki daya kreativitas rendah, demikian pula pada kelompok siswa yang diajar

dengan metode Jigsaw yang disertai dengan media LKS. Dari data ini dapat

disimpulkan bahwa daya kreativitas siswa memberikan pengaruh yang sama pada

kelompok siswa yang diajar menggunakan metode Jigsaw disertai media LKS

maupun Power Point, yaitu siswa dengan daya kreativitas tinggi akan memiliki

prestasi belajar yang lebih baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

77

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tidak terdapat pengaruh antara metode pembelajaran Jigsaw yang disertai

media LKS dan metode pembelajaran Jigsaw yang disertai media Power Point

terhadap prestasi belajar siswa materi pokok Hidrokarbon pada aspek kognitif

dan afektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji anava dua jalan dengan sel

tak sama dimana Fhitung masing-masing aspek (kognitif dan afektif) < Ftabel.

Dari rerata prestasi belajar, untuk aspek kognitif siswa kelas Jigsaw disertai

Power Point adalah sebesar (81.375), sedangkan kelas Jigsaw disertai media

LKS (76.813). Sedangkan untuk rerata prestasi afektif, kelas Jigsaw disertai

media Power Point juga menunjukkan hasil sebesar 112.406 sedangkan kelas

Jigsaw dengan media LKS adalah 109.875.

2. Tidak terdapat pengaruh daya kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa materi hidrokarbon pada aspek kognitif. Hal ini ditunjukkkan

dengan hasil uji anava dua jalan dengan sel tak sama di mana Fhitung < Ftabel

yaitu 0.0494 < 4.004. Sedangkan pada aspek afektif, daya kreativitas

memberikan pengaruh terhadap prestasi, yang ditunjukkan oleh hasil uji anava

dua jalan sel tak sama di mana Fhitung > Ftabel yaitu 5.368 > 4.004.

3. Tidak terdapat interaksi antara media LKS yang digunakan pada kelas kelas

eksperimen I dan Power Point yang digunakan pada kelas eksperimen II

dengan daya kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa

materi hidrokarbon baik aspek kognitif maupun afektif. Hal ini ditunjukkan

oleh hasil uji anava dua jalan dengan sel tak sama. Pada aspek koginitif, nilai

Fhitung (1.243) < Ftabel (4,004), sedangkan pada aspek afektif, nilai Fhitung

(0.204) < Ftabel (4,004).

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan efektif jika dilengkapi dengan

presentasi hasil diskusi kelompok, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab kecil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: digilib.uns.ac.id/Pengar… · i PENGARUH METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA LKS DAN METODE JIGSAW DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KREATIVITAS TERHADAP

78

mengenai materi yang disampaikan. Hal ini akan membantu siswa untuk menggali

lebih dalam khususnya tentang isi materi diskusi dan akan membuat suasana

diskusi menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton sehingga siswa tidak

mengalami kebosanan. Lebih lanjut pembelajaran ini dapat digunakan sebagai

dasar bagi guru untuk membantu siswa dalam mencapai kualitas hasil belajar yang

maksimal.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon akan lebih efektif apabila

menggunakan metode Jigsaw yang dilengkapi Power Point.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan implikasinya, maka disarankan agar:

1. Guru mata pelajaran kimia dapat menerapkan metode Jigsaw disertai media

Power Point pada kegiatan pembelajaran kimia materi hidrokarbon karena

media tersebut memberikan point-point penting materi pokok hidrokarbon

yang selanjutnya akan melatih siswa untuk lebih mengembangkan alam

berpikir dan menemukan materi dalam cakupan yang lebih luas serta akan

meningkatkan rasa tanggungjawab pada diri siswa.

2. Guru juga dapat menggunakan media pendukung lain yang dapat

meningkatkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran materi hidrokarbon

khususnya dan kimia pada umumnya.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pembelajaran

metode Jigsaw disertai media Power Point terhadap prestasi belajar siswa

pada materi pokok kimia yang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user