pengaplikasian nilai kejujuran
TRANSCRIPT
Pentingnya Nilai Kejujuran ,Kegelisahan, dan Tanggung Jawab dalam
menumbuhkan kesadaran tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara
Indonesia
Oleh Retno Murti Wulandari , 0906636964
Judul : Etika Dasar : Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral
Pengarang : Franz Magnis-Suseno
Data Publikasi : Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Baru saja Indonesia melewati ramainya masa-masa pesta demokrasi terbesar di
Indonesia yaitu Pemilu. Namun, pada kenyataanyaa pesta demokrasi yang di tunggu-tunggu
setiap warga negara Indonesia ini masih menyisakan sejumlah persoalan yang mengecewakan.
Salah satunya adalah hilangnya suara jutaan pemilih karena tidak masuknya nama mereka ke
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Akibatnya muncul berbagai reaksi dari berbagai lapisan
masyarakat seperti demo,protes, dan berbagai tuntutan muncul akibat telah di rugikannya hak
pilih yang dimiliki masyarakat.
Menanggapi hal ini presiden meminta Komisi pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab untuk memastikan DPT tidak bermasalah lagi. Namun, pihak KPU
sendiri tidak menerima bahwa masalah DPT ini bukan kesalahan mereka sepenuhnya. Mereka
juga beralasan bahwa tugas KPU tahun 2009 ini lebih berat dari pemilu 2004. Sebagai pihak
yang paling berwenang dalam pemilu seharusnya KPU tidak menjadi pihak yang melempar
tanggung jawab ke pihak-pihak lain.
Kejadian lempar melempar tanggung jawab ini tidak seharusnya terjadi di masyarakat
apabila sistem pemilu di Indonesia telah ditunjang dengan individu-individu yang memiliki nilai-
nilai kejujuran, kegelisahan dan tanggung jawab sehingga kesadaran tentang hak dan kewajiban
telah tertanam dalam diri individu-individu tersebut. Untuk mencegah hal seperti ini terulang
kembali kita perlu menanamkan beberapa aspek dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara seperti aspek nilai kejujuran, kegelisahan dan tanggung jawab serta perlunya
menumbuhkan kesadaran tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
Namun apakah nilai kejujuran, kegelisahan , dan tanggung jawab? Bagaimana peranan
nilai-nilai tersebut dalam menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara Indonesia serta peranannya dalam Pemilu Indonesia? Untuk itu kita perlu memahami
makna serta dari pengertian aspek-aspek tersebut.
Nilai bila di tinjau dari bidang filsafat dapat menunjukkan kata benda abstrak yang
berarti keberhargaan atau kebaikan. Menilai itu sendiri berarti menimbang yang mana
kemudian akan di lanjutkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan kejujuran adalah
nilai kebaikan yang bersifat universal. Jujur berarti lurus hati, tidak berbohong , tidak curang,
tulus dan ikhlas sehingga kejujuran itu sendiri dapat diartikan keaadaan jujur dan ketulusan hati
atau kelurusan hati. Kejujuran merupakan dasar usaha untuk menjadi manusia yang bermoral.
Tanpa kejujuran keutamaan-keutamaan moral lainnya akan kehilangan nilainya.
Jika seseorang berlaku tidak jujur maka sebagai manusia kita akan memiliki sesuatu yang
dinamakan nilai kegelisahan. Kegelisahan adalah suatu perasaan negatif yang ada pada diri kita
karena kegelisahan itu sendiri berarti suatu rasa tidak tentram, tidak tenang, tidak sabar, rasa
khawatir/cemas pada manusia. Ada berbagai alasan mengapa manusia merasa gelisah selain
karena berlaku tidak jujur seperti karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat
mengetahui hal-hal yang akan datang / belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya
suatu harapan atau suasana ketidakpastian, rasa terasing,rasa kesepian atau adanya ancaman.
Menurut Sigmund Freud, kegelisahan ada 3 macam :
1. Kecemasan objektif
Kecemasan yang bersumber dari sesuatu kekuatan yang ada di luar diri manusia yang
muncul dari antisipasi seseorang berdasarkan pada pengalaman perasaannya.
2. Kecemasan neurotik
Kecemasan yang ditimbulkan oleh sutu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
3. Kecemasan moral
Kecemasan yang muncul dari dirisendiri yang merupakan perasaan bersalah atau malu
dalam ego, yang di timbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani.
Misal: terungkapnya permasalahan korupsi di KPU dan di lembaga-lembaga lain seperti
DPR,kejaksaan sehingga banyak pihak terkait yang merasa gelisah.
Meskipun kegelisahan adalah perasaan yang negatif namun apabila kita menanggapinya
dengan melakukan tindakan nyata,mengambil hikmahnya dan berserah diri pada Tuhan YME
maka kegelisahan akan dapat teratasi bahkan dapat memberi dampak yang baik pada kita.
Manusia hidup dengan dikaruniai kebebasan oleh Tuhan. Namun, kita sebagai manusia
memiliki memiliki tanggung jawab untuk mengatur kebebasan yang kita miliki. Tanggung jawab
timbul karena telah diterimanya suatu wewenang berupa kesadaran akan tingkah laku atau
perbuatannya,sehingga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung
jawab mengharuskan seseorang untuk tidak mengelak bila diminta penjelasan tentang
perbuatannya dimana jawaban itu di tujukan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga kepada
orang lain, dan Tuhan YME.
Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya mengamalkan nilai-nilai kejujuran,
kegelisahan dan tanggung jawab dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Sehingga
dalam masalah ricuh DPT ini ketiga nilai tersebut sangat di perlukan karena sebenarnya dalam
Masalah tidak terdaftarnya jutaan pemilih dalam DPT bukan hanya kesalahan KPU tapi juga
kesalahan kita semua. Misalnya saja andai nilai kejujuran telah tertanam dalam diri masyarakat
Indonesia maka mereka tidak akan ada pemilih yang terdaftar dua kali/ terdaftar di berbagai
tempat karena sebagai individu yang bermoral mereka akan merasa gelisah karena telah
berlaku tidak jujur . hal ini juga berlaku untuk KPU bila mereka menjalankan tugasnya dengan
jujur dan penuh tanggung jawab maka mereka tidak akan mungkin membiarkan adanya
kehilangan hak suara akibat tidak terdaftar dalam DPT serta tidak akan melempar tanggung
jawab mereka atas hilangnya jutaan hak pilih karena tidak terdaftar dalam DPT.
Ketiga nilai ini saling berjalan berdampingan dan selalu berkaitan dimana penerapannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan membangkitkan kesadaran masyarakat
tentang hak dan kewajiban mereka. Hak adalah sesuatu yang harus di dapatkan oleh seseorang
dimana hak adalah keharusan absolut yang harus kita terima. Namun, kita tidak boleh hanya
memperhatikah hak-hak apa yang seharusnya kita terima tapi kita juga harus memperhatikan
kewajiban apa yang harus kita jalankan karena hak adalah bentuk timbal balik dari kewajiban
yang kita miliki. Wajib berarti harus melakukan , tidak boleh tidak di laksanakan sehingga
kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan seseorang, yang biasanya selalu berkaitan
dengan hak yang dimilikinya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban karena dari keseimbangan kedua hal tersebut kita akan mendapatkan kehidupan
yang harmonis. Sehingga jika kita menerapkan nilai-nilai tanggung jawab, kejujuran dan
kegelisahan maka tanpa kita sadari hal ini akan membangunkan kesadaran kita akan hak dan
kewajiban kita karena apabila dalam penerapan hidup kita sehari-hari,bila kita tidak melakukan
kewajiban kita secara benar maka rasa gelisah akan muncul karena hati nurani kita
mengingatkan kita akan tanggung jawab serta berlaku jujur. Dengan demikian kewajiban kita
dapat terlaksana dengan bantuan nilai-nilai tersebut sebagai pengontrol serta kita dapat
mendapatkan hak kita karena kewajiban kita telah terpenuhi.
Dengan demikian apabila masalah ricuhnya daftar pemiih tetap pemilu 2009
menandakan kurangnya penanaman serta pengaplikasian nilai-nilai kejujuran. Kegelisahan dan
tanggung jawab sehingga kurangnya kesadaran tentang hak dan kewajiban kita. Hal ini
tercermin dari sikap KPU yang seolah-olah melemparkan tanggung jawab yang mereka emban
yaitu masalah DPT ini.
Sehingga untuk itu perlu kedewasaan dari pihak KPU untuk bertanggung jawab dan
mengevaluasi masalah hilangnya hak pilih masyarakat akibat tidak terdaftar dalam DPT, serta
penting bagi masyarakat untuk saling jujur agar tidak memanfaatkan kericuhan ini dengan
mendaftarkan dirinya di berbagai tempat sehingga kemungkinan penggelembungan suara
dapat terjadi serta menutup kemungkinan kejadian ini tidak terulang lagi di pemilu yang akan
datang.