pengantar titrimetri

19
VOLUMETRI (TITRIMETRI) Suatu analisa dimana dilakukan pengukuran volume suatu larutan yang diketahui konsentrasinya ( larutan standar ) yang diperlukan untuk bereaksi sempurna, dengan sevolum tertentu dari suatu zat yang akan ditentukan kadarnya.

Upload: anna-evie-anii

Post on 04-Sep-2015

270 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

CHEK THIS FILE

TRANSCRIPT

  • VOLUMETRI (TITRIMETRI) Suatu analisa dimana dilakukan pengukuran volume suatu larutan yang diketahui konsentrasinya ( larutan standar ) yang diperlukan untuk bereaksi sempurna, dengan sevolum tertentu dari suatu zat yang akan ditentukan kadarnya.

  • Doing a Manual Titration

  • Proses pengukuran volume larutan standar yang dapat bereaksi sempurna dengan sejumlah zat yang ditentukan kadarnya disebut Titrasi. Pada suatu titrasi larutan yang diketahui konsentrasinya disebut larutan standar. Titrasi didasarkan kepada suatu reaksi kimia yang secara umum dapat ditulis : m C + n R CmRn dimana : C = zat penitrasi atau titran R = zat yang dititrasi atau titrat m dan n = jumlah mol atau mmol dari masingmasing zat.

  • SYARATSYARAT ANALISA TITRIMETRI :1. Reaksi harus sederhana dan dapat ditunjukkan dengan persamaan reaksi.2. Zat yang ditentukan harus bereaksi sempurna dengan pereaksi secara stoichiometri.3. Reaksi harus berlangsung cepat.4. Harus ada perubahan fisika atau kimia yang dapat ditandai pada titik ekivalen.5. Ada indikator yang cocok yang dapat menunjukkan dengan jelas saat titik akhir titrasi.

  • PEMBAGIAN REAKSI ANALISA TITRIMETRI :Reaksi dimana tidak terjadi perubahan valensi, reaksi-reaksi ini tergantung pada reaksi kombinasi ion-ion misal : netralisasi, pengendapan, kompleksometri, dll.Reaksi oksidasi reduksi yang meliputi suatu perubahan valensi yang biasanya dinyatakan sebagai suatu serah terima elektron

    Catatan : Dari 2 bagian reaksi di atas dibagi lagi menjadi 4 golongan sebagai berikut :

  • Reaksi AsamBasa atau Reaksi Netralisasi : Reaksi-reaksi ini meliputi adanya penggabungan ion hidrogen (H+) dengan ion hidroksil (OH-) membentuk airAlkalimetri. Asam dan garam yang berasal dari asam kuatbasa lemah dapat dititrasi dengan larutan standar basa ( kuat ) b. Asidimetri. Basa dan garam yang berasal dari asam lemahbasa kuat dapat dititrasi dengan larutan standar asam (kuat)

  • 2.Reaksi pengendapan. Reaksi ini tergantung atas penggabungan ion-ion selain hidrogen dan hidroksil, membentuk endapan sederhana atau antara zat yang ditentukan kadarnya dengan pereaksi teriadi suatu endapan Contohnya : Titrasi Argentometri.

  • 3.Reaksi pembentukan kompleks. Reaksi ini tergantung atas penggabungan ion-ion selain hidrogen dan hidroksil, membentuk ion atau senyawa yang larut dan stabil atau analisa yang didasarkan atas terjadinya senyawa komplek yang larut dan stabil.Contoh titrasi menggunakan Na-EDTA

  • 4.Reaksi redoks. Disini termasuk semua reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi atau serah terima elektron diantara diantara zat-zat yang bereaksi atau antara zat yang ditentukan kadarnya dengan pereaksi terjadi serah terima elektron atau terjadi perubahan bilangan oksidasi. Contohnya : Permanganometri , Iodometri, Bromatometri, Iodimetri dll

  • BERAT EKIVALEN = BE DALAM LARUTAN NORMAL (N)Netralisasi ~ H+ , OH- atau 1ePengendapan ~ Ag+Redoks ~ 1e Kompleks ~ Molaritas (mol/liter)

  • Oksidasi adalah proses dimana atom atau ion kehilangansatu elektron atau lebihReduksi adalah proses dimana ion menangkap satu elektron atau lebihZat pengoksidasi yaitu zat yang menangkap elektron-elektron dan tereduksi ke keadaan valensi yang lebih rendahZat pereduksi yaitu zat yang kehilangan atau melepaskan elektron-elektron dan teroksidasi ke keadaan valensi yang lebih tinggi

  • Larutan standar : Merupakan syarat utama untuk melakukan analisa volumetri adalah tersedianya larutan standar. yaitu larutan zat yang diketahui dengan pasti konsentrasinya.Ada 2 jenis larutan standar yaitu :1.Larutan standar primer : murni, stabil2.Larutan standar sekunder : sukar dimurnikan dan tidak stabilCtt: Konsentrasi larutan standar harus ditulis sampai desimal ke empat

  • Syarat-syarat zat sebagai standar primer :Mudah didapatkan, dimurnikan,dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murniTidak boleh berubah dalam udara terbuka selama penimbangan (higroskopis, teroksidasi oleh udara,menyerap CO2). Selama penyimpanan tidak boleh berubahMempunyai BE yang tinggi supaya kesalahan penimbangan dapat diabaikanHarus melarut dengan segeraReaksinya harus stoichiometri dan praktis terus menerus

  • Titik Ekivalen dan Titik Akhir Titrasi Titik Ekivalen (te) adalah saat dimana zat yang beraksi ekivalen jumlahnya sesuai dengan persamaan reaksi. Titik ekivalen biasa disebut Titik Akhir Titrasi Teoritis.Titik akhir titrasi (tat) adalah saat timbul perubahan warna indikator dimana titrasi dihentikan. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik ekivalen, selisihnya disebut " kesalahan titrasi "

  • Titik akhir titrasi dapat ditunjukkan atau dideteksi dengan :Perubahan warna larutan yang disebabkan oleh pereaksi atau perubahan warna indikator.Terjadinya kekeruhan yang disebabkan karena terbentuk atau melarutnya endapanPerubahan daya hantar listrik dari larutan.Perubahan potensial antara dua elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan.Perubahan arus listrik dalam larutan.

  • SATUAN KONSENTRASI :1.Cara fisika :a. Jumlah gram zat terlarut dalam 1 liter pelarut.b. Jumlah gram zat terlarut dalam 1 liter larutan.c. Jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram pelarut.d. Jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan. Umumnya konsentrasi dinyatakan dalam gram zat dalam 1 liter larutan atau dalam prosen.

    2. Cara Molar. Molaritet(M) = mol atau mmol literml.3. Cara Ekivalen. Normalitet(N) = grekataumgrek liter ml.

  • Ketentuan :Satu gram ekivalen zat dalam Asidi / Alkalimetri adalah sekian mol zat yang dalam reaksinya dapat mengikat / melepaskan 1 gramion H+ / 1 gramion OHSatu gram ekivalen zat dalam titrasi redoks adalah sekian mol zat yang dalam reaksinya dapat mengikat / melepaskan 1 elekron.Satu gram ekivalen zat dalam reaksi pengendapan atau pembentukan komplek adalah sekian mol zat yang dapat bereaksi dengan 1 mol ion yang bermuatan +1 atau menghasilkan 1 mol ion bermuatan +1. Berat Ekivalen (BE) = BM muatan ion

  • 4.Titer.Satuan titer adalah berat per volume.Contoh :1,00 ml HCl tepat dapat menetralkan 4,00 mg NaOH maka konsentrasi larutan HCl dapat dinyatakan sebagai titer NaOH 4,00 mg / ml.

  • Titrasi kembali Kadangkadang zat B dapat ditentukan dengan cara penambahan pereaksi (pentitrasi) A secara berlebihan. Kelebihan zat A dapat ditentukan dengan titrasi kembali dengan larutan pereaksi C.B + A (berlebihan) hasil reaksi + A (kelebihan) A (kelebihan) + C hasil reaksiTitrasi kembali sangat baik digunakan bila reaksi antara zat A dengan zat B berjalan lambat.