pengantar termodinamika material

20
Pengantar Termodinamik Material Termodinamika Material 02 Kelompok 17 (Reguler) Dimas Putra / 33 / 1306405181 Mohammad Kemal / 34 / 1306405194 Faculty of Engineering

Upload: dimas-pratamawansyah

Post on 30-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

Materi kuliah Termodinamika

TRANSCRIPT

Pengantar Termodinamik Material

Termodinamika Material 02

Kelompok 17 (Reguler)

Dimas Putra / 33 / 1306405181

Mohammad Kemal / 34 / 1306405194

Faculty of Engineering

University of Indonesia

2014

Pengantar Termodinamik Material

Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara panas/kalor dan

kerja serta sifat substansi yang menyebabkan perubahan pada suatu zat. Perubahan zat yang

dimaksud jika benda diberi panas (suhu nya dinaikan) adalah seperti memuai, termo-elemen

membangkitkan ggl dan perubahan daya tahan. Dalam proses demikian, biasanya terdapat suatu

pengaliran panas dan bekerjanya suatu gaya yang mengalami perpindahan (panas) yang

mengakibatkan terjadinya Usaha atau Kerja(Work).

Sistem termodinamika secara luas bisa didefinisikan sebagai luas atau ruang tertentu dimana

proses termodinamika terjadi. Dengan kata lain adalah suatu daerah dimana perhatian kita

difokuskan dalam mempelajari proses termodinamika. Sedikit observasi akan memperlihatkan

bahwa sistem termodinamika mempunyai batas sistem, dan segala sesuatu yang ada di luar batas

sistem disebut lingkungan. Batas sistem ini bisa saja berupa batas tetap seperti pada tangki yang

berisi gas yang terkompresi, atau batas bergerak seperti yang dijumpai pada sejumlah volume

cairan di dalam saluran pipa.

Sistem termodinamika bisa diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk yaitu sistem tertutup, sistem

terbuka, dan sistem terisolasi.

1. Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem massa tetap dan identitas batas

sistem ditentukan oleh ruang zat yang menempatinya. Gas di dalam

silinder dianggap sebagai suatu sistem. Jika panas diberikan ke

silinder dari sumber luar, temperatur gas akan naik dan piston

bergerak ke atas. Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan

kata lain, panas dan kerja melewati batas sistem selama proses, tetapi

tidak ada terjadi penambahan atau pengurangan massa zat.

2. Sistem Terbuka

Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan

kerja bisa juga melewati batas sistem. Zat yang

melewati batas sistem adalah udara bertekanan rendah

(L.P) yang memasuki kompresor dan udara

bertekanan tinggi (H.P) yang meninggalkan kompresor. Kerja melewati batas sistem melalui

poros penggerak dan panas ditransfer melewati batas sistem melalui dinding silinder.

3. Sistem Terisolasi

Sistem terisolasi adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.

Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.

Pada sistem tertutup yang melintasi boundary layer hanyalah aliran kalor dan kerja saja,

sedangkan pada sistem terbuka, fluida kerja juga melintasi batas dari sistem. Dalam analisa

termodinamika pada sistem tertutup biasanya digunakan massa atur dan pada siklus terbuka

digunakan volume atur.

Perubahan keadaan pada substansi / fluida kerja menunjukan proses termodinamika. Proses

termodinamika pada sistem tertutup disebut proses tanpa aliran dan persamaan pokok yang

berlaku adalah hukum termodinamika pertama. Untuk proses sistem terbuka / disebut proses

dengan aliran, ketentuan pokok yang berlaku adalah persamaan energi aliran mantap (steady

flow energy equation).

Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan besaran yang bisa diobservasi seperti

volume, temperatur, tekanan, kerapatan dan sebagainya. Semua besaran yang mengidentifikasi

keadaan sistem disebut sifat-sifat sistem.

Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok umum yaitu Sifat ekstensif dan Sifat

intensif.

1. Sifat ekstensif

Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga untuk

keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu sistem tersebut,

disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total, dan energi total sistem adalah sifat-

sifat ekstensif.

2. Sifat intensif

Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian sistem.

Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur, tekanan dan

kerapatan ini disebut sifat intensif.

Prinsip-prinsip Termodinamika dapat dirangkum dalam 3 Hukum, yaitu:

1. Hukum Ke-nol Termodinamika

Hukum ini berbunyi: “Jika dua benda berada dalam kondisi kesetimbangan termal dengan benda

ketiga, maka benda-benda tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu sama lainnya”.

Hukum ini berkenaan dengan kesetimbangan termal atau Konsep Temperatur.

2. Hukum Kesatu Termodinamika

Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”. Sesuai dengan hukum

ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kalor, dan

sebaliknya.

Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan, namun

bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini, energi yang

diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah dengan

perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.

Secara matematik: Q = ΔU +W

dimana, Q = kalor yang dipindahkan

ΔU = perubahan energi dalam

W = kerja yang dilakukan dalam satuan kalor

Persamaan di atas bisa juga ditulis dalam bentuk diferensial:

dQ = dU + dW

3. Hukum Kedua Termodinamika

Hukum ini berbunyi: “Ada batas tertentu dari jumlah energi mekanik, yang diperoleh dari

sejumlah energi panas”.

Hukum termodinamika ini telah dinyatakan oleh Claussius dalam bentuk yang sedikit berbeda:

“adalah tidak mungkin bagi mesin yang bekerja sendiri bekerja dalam proses siklik, untuk

mentransfer panas dari benda dengan temperatur lebih rendah ke benda dengan temperatur yang

lebih tinggi, tanpa adanya bantuan pihak luar”. Atau dengan kata lain, panas tidak bisa mengalir

dengan sendirinya dari benda dingin ke benda panas tanpa bantuan pihak eksternal.

Hukum ini juga dinyatakan oleh Kelvin-Planck sebagai: “adalah tidak mungkin membuat mesin

yang bekerja dalam proses siklik yang tujuan tunggalnya untuk mengkonversi energi panas ke

energi kerja”. Dengan kata lain, tidak ada mesin panas sebenarnya, bekerja dalam proses siklik,

bisa merubah energi panas yang diberikan menjadi kerja mekanik. Artinya terjadi penurunan

energi dalam proses menghasilkan kerja mekanik dari panas. Berdasarkan pernyataan ini, hukum

kedua termodinamika kadang-kadang disebut sebagai hukum degradasi energi.

Istilah-istilah dalam TermodinamikTermodinamika adalah hal yang sulit untuk dilihat secara langsung oleh mata telanjang sehingga

banyak menggunakan model abstrak untuk menggambarkan sistem laboratorium yang

menyerupai keadaan sesungguhnya. Keadaan ini membuat kita memerlukan istilah-istilah

termodinamika yang tepat. Beberapa istilah mempunyai arti sehari-hari yang berbeda dengan arti

penggunaannya dalam termodinamika. Dalam bagian ini saya akan menjelaskan secara singkat

tentang istilah-istilah yang dipakai dalam termodinamika.

Suatu sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi

pusat perhatian langsung dalam suatu eksperimen tertentu dan

mengandung sejumlah materi yang digambarkan oleh

parameter parameter tertentu. Sistem tertutup adalah sistem

yang penyekatnya mencegah aliran zat masuk dan keluar

sistem sedangkan dalam sistem terbuka penyekatnya

memungkinkan aliran tersebut. Jumlah materi dalam sistem

terbuka dapat berubah seiring dengan waktu. Bagian sisa dari semesta yang dapat bertukar energi

dengan sistem selama proses yang diamati ini berlangsung disebut ligkungan. Proses adalah

transformasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, yang dapat terjadi pada sebuah system

apabila terdapat perubahan sifat sehingga terjadi perubahan keadaan dari system tersebut. Sistem

dan lingkungan bersama-sama membentuk semesta termodinamika untuk proses tersebut.

Suatu urutan proses yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama adalah siklus

termodinamika.

Termodinamika berhubungan dengan panas/kalor

yang menghasilkan kerja/usaha sehingga akan

berhubungan dengan energi. Panas adalah energi

yang diterima oleh benda sehingga suhu benda atau

wujudnya berubah. Panas diukur oleh temperatur.

Temperature adalah sifat fisik dari system yang

menentukan apakah keduanya berada dalam

kesetimbangan termal. Panas secara sederhana

dibagi dua yaitu Panas sensible dan Panas

sensible. Panas sensible adalah panas yang

menyebabkan terjadinya

kenaikan/penurunan temperatur, tetapi

phasa (wujud) tidak berubah. Panas laten

adalah panas yang diperlukan untuk

merubah phasa (wujud) benda, tetapi temperaturnya tetap. Kerja adalah mentransfer jumlah

energi yang melalui gaya yang menempuh jarak melalui arah gaya.  Di sisi lain, energi

didefinisikan sebagai gaya yang bertindak dalam jarak tertentu. Energi adalah sebuah properti

yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem. Setiap sistem dengan kondisi tertentu (seperti

tekanan dan temperatur) di dalamnya terkandung energi. 

Energi dalam dari suatu sistem adalah energi yang terkandung di dalam suatu sistem

berdasarkan properti termodinamikanya, seperti tekanan dan temperatur. Perubahan nilai energi

internal dari suatu sistem hanya bergantung pada kondisi awal dan akhir dari sistem tersebut, dan

bukan dari perubahan yang terjadi selama proses yang terjadi pada sistem tersebut. Ukuran

ketersediaan energi dari suatu sistem adalah

Entropi. Sebuah sistem dengan entropi yang tinggi,

berarti semakin rendah fungsi kerjanya. Sedangkan enthalpy merupakan besaran energi total per

satu satuan massa dari suatu sistem termodinamika.

Keadaan termodinamika adalah keadaan makroskopik dari suatu sistem di mana sifat-sifatnya

hanya ditentukan oleh peralatan laboratorium yang menjaga sifat-sifat tersebut pada nilai tertentu

yang dipilih dan tidak tergantung pada waktu. Sifat tersebut ada dua macam, yaitu ekstensif dan

intensif. Sifat ekstensif dan intensif sudah dijelaskan pengertiannya diatas. Kesetimbangan

adalah kondisi yang dicapai oleh gaya-gaya yang sama besar dan bekerja berlawanan arah.

Keadaan setimbang tercapai jika semua gangguan sistem yang disebabkan oleh persiapan telah

dihilangkan dan tak ada satupun sifat-sifatnya yang berubah dengan waktu.

Isitilah-istilah penting pada termodinamik sudah saya jelaskan diatas. Berikut adalah tambahan

istilah lain dalam termodinamika.

Istilah Definisi

Property (sifat) Merupakan karakteristik makroskopik system, dimana nilai

numeriknya dapat diberikan pada suatu waktu tertentu tanpa

mengetahui sejarah system itu sendiri

Steady state (kondisi tunak) Merupakan kondisi dimana tidak satupun sifatnya berubah

terhadap waktu.

Fase Menggambarkan sejumlah materi yang homogen dalam

komposisi kimia maupun struktur fisiknya.

Pure substance (Zat murni) Sesuatu yang memiliki komposisi kimia yang sama dan tetap.

Quasi equilibrium Proses yang penyimpangannya dari keadaan kesetimbangan

termodinamika sangatlah kecil

Tekanan Merupakan gaya yang diberikan per satuan luas

Specific volume (volume

spesipik)

Merupakan kebalikan dari densitas, yaitu volume per satuan

massa.

Absolute pressure (tekanan

absolute)

Tekanan yang yang di berikan oleh system  tanpa adanya

tekanan dari atmosfer.

Gage pressure (tekanan Merupakan besarnya perbedaan tekanan absolute dalam

gage) system dengan tekanan absolute atmosfer

Vacuum pressure (tekanan

vakum)

Merupakan tekanan yang sama dengan tekanan gage

Thermal interaction Terjadi jika dua batang tembaga di hubungkan dan di isolasi

dari lingkungannya, dimana batang yang satu lebih panas dari

pada batang yang lain.

Thermal equilibrium Kesetimbangan dimana perubahan sifat dan interaksi antar

kedua batang yang di hubungkan telah berakhir.

Thermometric property

(sifat termometrik)

Merupakan suatu sifat yang di miliki oleh bahan yang

digunakan sebagai thermometer yaitu sifat yang berubah

terhadap perubahan temperature

Variabel keadaan dan persamaan keadaan Termodinamika

A. Sistem Termodinamika

Pada termodinamika material, dimana keseimbangan yang terjadi pada suatu sistem dan akibat

dari suatu pengaruh luar yang berasal dari luar sistem menjadi hal yang sangat mendasar. Maka

dari itu, diperlukan pemahaman mengenai sistem itu sendiri.

Pada termodinamika, sistem sendiri memiliki arti segala sesuatu atau sekumpulan benda

yang menjadi fokus perhatian sedangkan luar sistem atau biasa disebut lingkungan adalah

segala sesuatu yang berada disekeliling atau diluar benda yang menjadi fokus perhatian

tersebut. Diantara sistem dan lingkungan terdapat suatu pembatas yang memisahkan

keduanya, pembatas ini sering disebut sebagai dinding pembatas.

Dinding pembatas terdiri dari tiga bagian, yaitu dinding bagian permiabel, dinding bagian

semipermiabel dan dinding bagian yang kedap. Pada dinding bagian permiabel, proses

pertukaran energi terjadi tanpa halangan, energi dan material dapat berpindah dari sistem ke

lingkungan atau lingkungan ke sistem. Sedangkan pada dinding bagian semipermiabel, pada

proses pertukaran energi, hanya energi yang dapat melewati dinding tersebut, sedangkan material

lainnya tertahan pada bagian dinding ini. Dan pada dinding yang kedap, proses pertukaran energi

tidak dapat terjadi karena energi maupun material lainnya tidak dapat melewati dinding pembatas

ini

Berdasarkan pengertian dari konsep dasar di atas, maka sistem termodinamika dapat diartikan

menjadi sebuah sistem yang melakukan suatu reaksi yaitu berupa pertukaran energi

antara sistem atau benda yang menjadi fokus perhatian dengan lingkungan sekitarnya.

Dan berdasarkan terdapatnya tiga jenis atau bagian dari dinding pembatas yang secara langsung

mempengaruhi proses pertukaran energi pada

termodinamika, maka terdapat tiga jenis pula sistem

termodinamika. Ketiga jenis

sistem itu adalah sistem

terbuka, tertutup dan

terisolasi.

Pada sistem terbuka, disebut terbuka karena proses pertukaran energi

tidak dibatasi oleh suatu lapisan dinding pembatas. Sistem ini terjadi pada dinding jenis

permiabel karena energi dan material dapat dengan mudah berpindah dari sistem ke lingkungan

maupun sebaliknya. Salah satu contoh di kehidupan

nyata dari sistem terbuka adalah lautan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Air laut atau

material-material yang ada di laut dapat bergerak bebas,

dan pertukaran energi dari air laut ke material laut atau

makhluk laut dan sebaliknya terjadi tanpa adanya suatu

pembatas.

Sistem kedua adalah sistem tertutup. Dalam sistem

tertutup, proses pertukaran energi tidak diikuti dengan

proses pertukaran material, maka dari itu proses ini terjadi dalam dinding semipermiabel. Pada

Contoh Sistem Terbuka

Gambaran Ketiga Sistem Termodinamika

termodinamik yang dimaksud dengan pertukaran energi adalah proses pertukaran panas dan

energi itu sendiri. Dan pada sistem tertutup, proses itu terbagi menjadi dua yaitu proses

perpindahan panas saja tanpa energi, atau energi saja tanpa panas. Hal ini disebabkan oleh

adanya berbedaan sifat dari dinding semipermiabel tersebut. Dinding semipermiabel terbagi dua

menurut sifatnya, ada yang bersifat rigid dan ada yang bersifat adiabatik. Pada dinding yang

bersifat rigid, yang terjadi hanya pertukaran panas, sedangkan pada dinding yang bersifat

adiabatik, yang terjadi hanya pertukaran energi. Contoh dari sistem tertutup adalah rumah kaca,

dimana terjadi perpindahan energi berupa panas tetapi tidak diikuti perpindahan material.

Sistem ketiga adalah sistem terisolasi, pada sistem ini tidak terjadi pertukaran sama sekali,

maupun pertukaran energi, panas ataupun material. Sistem ini terjadi pada dinding yang kedap.

Contoh dari sistem ini adalah termos.

Dapat disimpulkan interaksi antara sistem dan lingkungannya dapat

dikelompokan menjadi tiga, yaitu interaksi termal, mekanik dan kimia.

Pada interaksi termal, terjadi perpindahan panas kecuali dindingnya bersifat adiabatis. Pada

interaksi mekanik, disertai perubahan volume jika dinding bersifat tidak rigid. Pada interaksi

kimia, terjadi perpindahan material-material.

B. Variabel Keadaan

Dalam sistem termodinamika terdapat variabel keadaan, yaitu temperatur, volume, tekanan,

entropi dan lain-lain. Selain itu variabel keadaan sering disebut juga koordinat sistem. Koordinat

sistem mempengaruhi dari keadaan sistem itu sendiri, karena koordinat sistem sebagai perubah

variabel keadaan dari suatu sistem.

Secara umum variabel keadaan termodinamika dibagi menjadi dua, yaitu variabel intensif dan

variabel ekstensif. Variabel intensif adalah variabel yang tidak bergantung pada ukuran sistem,

seperti tekanan dan temperatur, sedangkan variabel ekstensif adalah variabel yang bergantung

pada ukuran sistem seperti volume dan massa.

Variabel Intensif Variabel Ekstensif

Viskositas Volume

Tekanan Massa

Contoh Sistem Terisolasi

Temperatur Energi

Tegangan permukaan Luas Permukaan

Intensitas listrik Panjang

Gaya tegang

Tabel Variabel Intensif & Ekstensif

Dari variabel-variabel ekstensif, dapat diperoleh harga-harga jenis (specific value) dan harga-

harga molar (molar specific value). Harga-harga jenis adalah perbandingan variabel ekstensif

dengan massa sistem, sedangkan harga molar adalah perbandingan variabel ekstensif dengan

jumlah mol suatu zat atau sistem.

C. Keadaan dan Proses Termodinamika

Dalam keadaan termodinamika, terdapat dua fungsi kerja, yaitu fungsi keadaan dan fungsi

proses. Fungsi keadaan adalah variabel yang tidak bergantung pada proses, tetapi hanya

bergantung pada bagaimana keadaan awal dan akhir dari proses tersebut. Sedangkan fungsi

proses adalah variabel yang tergantung dari proses, walaupun keadaan awal dan akhir dari proses

tersebut sama.

Proses itu sendiri berlangsung dari suatu kesetimbangan termodinamika yang merupakan

keadaan awal dan berakhir pada kesetimbangan termodinamika lainnya. Kesetimbangan

termodinamik terdiri dari tiga jenis, yaitu kesetimbangan termal, mekanis dan kimia,

seperti interaksi sistem dan lingkungannya.

Proses memiliki terbagi menjadi dua melihat dari sifatnya, yaitu proses irreversible dan

reversible. Pada proses irreversible, sistem hanya akan seimbang pada keadaan awal dan akhir

saja. Hal ini disebabkan selama proses menuju kesetimbangan akhir terjadi pertukaran energi dan

kerja sehingga menjadi tidak setimbang. Hal ini sering disebut quasy-dinamis . sedangkan pada

proses reversible, keadaan awal, proses dan keadaan akhir biasanya setimbang sehingga

pertukaran energi dan kerja selama proses berlangsung akan lebih lambat. Hal ini sering disebut

quasy-statis.

Kesetimbangan termodinamika erat hubungannya dengan konsep energi dalam, maka dari itu

perlu dibahas mengenai konsep energi dalam. Energi dalam adalah energi total yang dimiliki

sistem dan dapat berubah-ubah selama berlangsungnya proses termodinamika. Dalam sistem gas

ideal, energi dalam merupakan jumlah energi kinetik yang terdapat dalam sistem.

Energi dalam dipengaruhi aliran kalor antara sistem dan lingkungan, kerja yang dilakukan atau

diterima sistem serta aliran materi atau massa yang masuk dan keluar ke dalam sistem.

Energi dalam dirumuskan dalam ∆ U=U 2−U 1

Energi dalam terdiri dari jumlah energi kinetik dan energi potensial, karena energi kinetik dan

energi potensial dalam suatu sistem tidak dapat diketahui, maka dari itu muncul istilah

perubahan energi dalam, karena hanya perubahan dari energi dalam saja yang dapat diketahui

dari suatu sistem.

Sedangkan perubahan energi dalam dirumuskan sebagai

E=Q± W

Energi dalam dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, panas (q) dan kerja (w). Kedua faktor ini akan

muncul ketika suatu sistem mengalami reaksi. Jika sistem menyerap panas maka (q) akan

bernilai positif, jika sistem melepas panas maka (q) akan bernilai negatif. Sedangkan untuk kerja,

jika sistem melakukan kerja, maka (w) akan bernilai negatif dan jika sistem mendapatkan kerja

dari lingkungan, maka (w) akan bernilai positif.

D. Persamaan Keadaan Gas Ideal

Dalam termodinamika, gas yang dipakai sebagai benda kerja, akan dianggap bersifat sebagai gas

ideal. Gas ideal sendiri adalah gas dimana energi yang diperlukan untuk ikatan antar molekulnya

dapat diabaikan. Selain itu, sifat dan karakteristik dari gas ideal itu sendiri tidak jauh berbeda

dengan sifat dan karakteristik dari gas lainnya.

Keadaan gas ideal dirumuskan oleh rumus

PV=nRT

Dimana P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah jumlah mol gas, R adalah tetapan gas

umum dan T adalah temperatur.

Tekanan adalah gaya tegak lurus pada permukaan tersebut dibagi luas permukaannya. Bila

permukaan suatu zat (padat, cair dan gas) menerima gaya-gaya luar maka bagian permukaan zat

yang menerima gaya tegak lurus tersebut akan mengalami tekanan. Tekanan yang digunakan

dalam keadaan gas ideal adalah tekanan absolut. Sedangkan temperatur yang digunakan adalah

temperatur benda atau sistem dalam keadaan kelvin.

E. Perubahan Keadaan Gas Ideal

Jika suatu variabel keadaan berubah dalam keadaan sistem termodinamika, maka benda itu

mengalami suatu proses termodinamika. Perubahan gas ideal terdiri dari 4 jenis, yaitu isobarik,

isokhorik, adiabatik dan isotermik. Pada proses isobarik, tekanan sistem tidak berubah,

pada proses isokhorik volume-lah yang tidak berubah atau tetap. Sedangkan pada proses

isotermik, temperatur tidak berubah dan pada proses adiabatik kalor sistem yang tidak

berubah.

Referensi

http://www.reocities.com/CollegePark/Dorm/1421/kuliah/Dasar_Refrigerasi/B2-

Termodinamika_dan_Perpindahan_Panas.pdf

http://ocw.usu.ac.id/course/download/4120000020-termodinamika-teknik-i/

tkm_205_handout_dasar_termodinamika.pdf

http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf

http://www.eng.utah.edu/~mse5032/gaskell.pdf

http://www.sridianti.com

http://artikel-teknologi.com/istilah-istilah-termodinamika-2/

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fl3on4fr.files.wordpress.com

%2F2009%2F12%2Frumah-kaca-3.jpg

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-

iuAnCZu8F0U%2FTyILXrbuurI%2FAAAAAAAACtQ%2FKYnP5hFfOSM

%2Fs1600%2FYaiyalah.com%25252B-%25252Bbawah%25252Blaut.jpg

http://rolanrusli.com/termodinamika/

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196703071991031-

SAEFUL_KARIM/Bab_III_SISTEM_DAN_PERSAMAAN_KEADAANNYA.pdf

Kanginan, Marthen (2006). Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Oxtoby, David W. Prinsip-prinsip kimia modern. Jakarta: Erlangga