pengantar pembentukan peraturan perundang- undangan

39
Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan Djoko Pudjirahardjo Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional BPHN Kementerian Hukum dan HAM RI

Upload: others

Post on 16-Apr-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Pengantar PembentukanPeraturan Perundang-UndanganDjoko Pudjirahardjo

Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional BPHN

Kementerian Hukum dan HAM RI

Page 2: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

2

“NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM”

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

"Tujuan negara Indonesia adalah melindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea ke-4

Page 3: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

SISTEM HUKUM NASIONAL

3

Legal Substance

Legal CultureLegal Structure

Perundang-undangan dalam sistem hukum

Indonesia menjadi sangat penting karena menjadi pendukung utama dalam

penyelenggaraan pemerintahan termasukdalam bidang Energi dan

Pertambangan

Page 4: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

peraturan tertulis yang memuat

norma hukum yang mengikat secara

umum dan dibentuk atau ditetapkan

oleh lembaga negara atau pejabat

yang berwenang melalui prosedur

yang ditetapkan dalam Peraturan

Perundang-undangan.

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN

peraturan tertulis

memuat norma hukum

mengikat secara umum

dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga

negara atau pejabat yang berwenang

melalui prosedur yang ditetapkan dalam

Peraturan Perundang-undangan

1

2

3

4

5

Page 5: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

KONDISI PERATURAN DI INDONESIA

Materi

• Multitafsir

• Potensi Konflik

• Tidak operasional

Proses

pembentukan• Penyusunan RUU/Raperda tidak

didahului penelitian dan pengkajian.

• Penyusunan Prolegnas/ Propemperda belum didasarkan pada kebutuhan.

• Penyusunan RUU (Internal, Antarkementerian, Harmonisasi)

• Minimnya Partisipasi masyarakat

Kelembagaan

• Egosektoral

• Egokedaerahan

kuantitas dan kualitas peraturan

REFORMASI REGULASI

Page 6: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

TIDAK ADA

KEPASTIAN

HUKUM

KINERJA

PENYELENGGARA

RENDAH

INIFISIENSI

ANGGARAN

BEBANMASYARAKAT

INVESTASI

MENURUN

LAPANGAN

KERJA

MENURUN

DAMPAK AKIBAT

PERATURAN BERMASALAH

Diantaranya:

Page 7: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Saya minta penataan regulasi jadi prioritasreformasi hukum kali ini," (Presiden Joko Widodo, 17 Januari 2017)

perlu ada evaluasi atau review atas berbagaiperaturan perundang-undangan. Agar bisasejalan dengan jiwa Pancasila, amanatkonstitusi dan kepentingan nasional.”

Page 8: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

KAKU/TIDAK FLEXIBEL TERBATAS RUANG LINGKUP

MEMBUTUHKAN WAKTU

Peraturan perundang-undangan tidak fleksibel.Tidak mudahmenyesuaikan peraturanperundang-undangandengan perkembanganmasyarakat.

Peraturan perundang-undangan tidak pernahlengkap untuk memenuhisegala peristiwa hukumatau tuntutan hukum, danini menimbulkan apa yanglazim disebut sebagaikekosongan hukum atau"rechtsvacuum".

Pembentukannyadilakukan denganmekanisme atau prosedursehingga membutuhkanwaktu dan tata caratertentu

KELEMAHAN PERATURAN TERTULIS

Page 9: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

9

SUPAYA UNDANG-UNDANGYANG DIBENTUK TIDAK HANYA MEMPUNYAI DAYA LAKU TETAPI JUGA MEMPUNYAI DAYA GUNA DI MASYARAKAT MAKA BERDASARKAN RISET

✓ Pembentukan undang-undangadalah merupakan suatu prosesyang dinamis dan akan terusmengalami perubahan sesuaidengan dinamika masyarakat.

✓ Pembentukan undang-undangtidak boleh dilakukan berdasarkanasumsi-asumsi dan keinginansepihak dari penyusunnya. Tetapiharus memperhatikan: ASPEKFILOSOFIS, ASPEK YURIDIS DANASPEK SOSIOLOGIS.

✓ Pembentukan undang undangmerupakan proses yang rasionaldan dapat dipertanggungjawabkan(ilmiah)

Page 10: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

10

1. Berpotensi diajukannya permohonan

uji materiil (MKRI atau Mahkamah

Agung)

2. Berpotensi maraknya executive

review terhadap Perda Provinsi dan

Kabupaten/Kota

3. Menimbulkan Protes dari

masyarakat karena Konsepsi dan alur

pikir yang tidak jelas

4. Tidak dapat membaca dampak

keberlakuannya pasca

pengundangan.

5. Memperlambat proses pembahasan

di lembaga legislatif

6. Tidak futuristik dan kurang bisa

mengikuti perkembangan jaman.

Dampak

pembentukan PUU

yang tidak berbasis

Kajian/Penelitian dan

Naskah Akademik

Page 11: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PENELITIANalternatif

kebijakan

PENYUSUNAN

RUU/RAPERDA

REGULASI:

RUU/

RAPERDA

NON

REGULASI

PENGKAJIAN

NASKAH

AKADEMIK(Penyusunan dan

Penyelarasan)

EVALUASI

POSISI PENELITIAN DAN KAJIAN DALAM PEMBENTUKAN

RUU DAN RAPERDA

UU/PERDA

PARTISIPASI MASYARAKAT

Page 12: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

DASAR HUKUMLucius Calpurnius

Piso Caesoninus

1

2

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangansebegaimana ditubah dengan Undang-UndangNomor 15 Tahun 2019.

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 TentangMajelis Permusyawaratan Rakyat, DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerahsebagaimana terakhir diubah dengan UU No. 13Tahun 2019

3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undangNomor 12 Tahun 2011 Tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan

4. Permendagri Nomor 80 Tahun 2015 tentangtentang Pembentukan Produk Hukum Daerah,sebagaimana telah dirubah dengan Permendagri120 tahun 2018

Page 13: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Hirarki PUU

(Pasal 7 UU 12

/2011)

a. Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Page 14: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Jenis Peraturan Perundang-undangan Lain

• Menteri, badan, lembaga, ataukomisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atasperintah Undang-Undang,

• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,

• Gubernur,

• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,

• Bupati/Walikota,

• Kepala Desa atau yang setingkat

• Majelis PermusyawaratanRakyat,

• Dewan Perwakilan Rakyat,

• Dewan Perwakilan Daerah,

• Mahkamah Agung,

• Mahkamah Konstitusi,

• Badan Pemeriksa Keuangan,

• Komisi Yudisial,

• Bank Indonesia,

Page 15: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

TAHAP

PEMBENTUKAN

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN

Perencanaan

Penyusunan

Pembahasan

Penetapan/

Pengesahan

Pengundangan

Pemantauan

dan

Peninjauan

Page 16: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PERENCANAAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Page 17: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PERENCANAAN

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN

• Prolegnas Jangka Panjang

• Prolegnas TahunanUU

• program penyusunan

Peraturan PemerintahPP

• Perencanaan Peraturan

PresidenPERPRES

• PROLGEDA/PROPEMPERDAPERDA

Page 18: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Program Legislasi Nasional (Rancangan Undang-Undang)

Ditetapkan dengan

Keputusan DPR

Prolegnas Jangka

Menengah 5 (lima)

tahunan

Prolegnas Pioritas

Tahunan

Program Penyusunan PP

Ditetapkan dengan

Keputusan Presiden

Ditetapkan untuk

jangka waktu 1

(satu) tahun

Program Penyusunan Perpres

Ditetapkan dengan

Keputusan Presiden

Ditetapkan untuk

jangka waktu 1

(satu) tahun

Program Legislasi Daerah/Program

Pembentukan Peraturan Daerah

Prolegda Provinsi

dan Kabupaten/Kota

Ditetapkan dengan

Keputusan DPRD

Provinsi atau

Kabupaten/Kota

Ditetapkan untuk

jangka waktu 1

(satu) tahun

Perencanaan

Per-UUan lainnya

Ditetapkan oleh

lembaga, komisi,

atau instansi sesuai

dengan

kewenangan dan

kebutuhan masing-

masing

Ditetapkan untuk

jangka waktu 1

(satu) tahun

Page 19: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

PerencanaanRancanganUndang-Undang

a. penyusunan Naskah Akademik;

b. penyusunan Prolegnas jangkamenengah (5 Tahun);

c. penyusunan Prolegnas prioritastahunan;

d. perencanaan penyusunanRancangan Undang-Undangkumulatif terbuka; dan

e. perencanaan penyusunanRancangan Undang-Undang di luarProlegnas.

#1

Page 20: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

#2

NaskahAkademik;

○Penyusunan naskahakademikdilaksanakan olehPemrakarsa;

○Penyelarasan naskahakademik di laksanakan OlehKemenkumham/Baleg.

Page 21: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

#3

PenyusunanProlegnasJangkaMenengah

○ Penyusunan Prolegnas dilaksanakan olehDPR, DPD, dan Pemerintah.

○ Di Dasarkan pada:

a. perintah Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

b. perintah Ketetapan Majelis PermusyawaratanRakyat;

c. perintah Undang-Undang lainnya;

d. sistem perencanaan pembangunan nasional;

e. rencana pembangunan jangka panjang nasional;

f. rencana pembangunan jangka menengah;

g. rencana kerja pemerintah; dan

h. aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat.

Page 22: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

#4PenyusunanProlegnasprioritas

1. Penyusunan Prolegnas prioritas tahunanberupa daftar Rancangan Undang-Undangyang disusun berdasarkan Prolegnas jangkamenengah.

2. kesiapan teknis yang meliputi:

a. Naskah Akademik;

b. surat keterangan penyelarasan NaskahAkademik dari Menteri;

c. Rancangan Undang-Undang;

d. surat keterangan telah selesainyapelaksanaan rapat panitia antarkementeriandan/atau antarnon kementerian dariPemrakarsa; dan

e. surat keterangan telah selesainyapengharmonisasian, pembulatan, danpemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang dari Menteri.

Page 23: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

#5PerencanaanpenyusunanRancanganUndang-Undangkumulatif terbuka

1. terdiri atas

a. Pengesahan perjanjianinternasional tertentu;

b. Akibat putusan MahkamahKonstitusi;

c. Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara;

d. Pembentukan, pemekaran, danpenggabungan daerah Provinsidan/atau Kabupaten/Kota; dan

e. Penetapan/pencabutan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang.

2. kesiapan teknis

Page 24: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

#6PerencanaanpenyusunanRancanganUndang-Undangdi luar Prolegnas

keadaan tertentu, Pemrakarsa dapatmengajukan usul Rancangan Undang-Undang di luar Prolegnas. Keadaantertentu mencakup:

a. untuk mengatasi keadaan luar biasa,keadaan konflik, dan bencana alam; dan/atau

b. keadaan tertentu lainnya yang memastikanadanyaurgensi nasional atas suatu RancanganUndang-Undang yang dapat disetujui bersamaoleh alat kelengkapan DPR yang khususmenangani bidang legislasi dan menteri ataukepala lembaga yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang PembentukanPeraturan Perundang-undangan.

Page 25: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

• Dalam hal pembahasan RancanganUndang-Undang telah memasukipembahasan Daftar InventarisasiMasalah pada periode masakeanggotaan DPR saat itu, hasilpembahasan Rancangan Undang-Undang tersebut disampaikankepada DPR periode berikutnya danberdasarkan kesepakatan DPR,Presiden, dan/atau DPD, RancanganUndang-Undang tersebut dapatdimasukkan kembali ke dalam daftarProlegnas jangka menengahdan/atau Prolegnas prioritastahunan.

PROLEGNAS LUNCURAN

Page 26: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Penyusunan

Undang-Undang

Page 27: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

Undang-Undang

Usulan DPR,

Pemerintah, atau DPD

1. NA dan RUU

2. RUU PAK

3. Penyelarasan NA dan

Harmonisasi RUU

Penyusunan Peraturan

Pemerintah Pengganti

Undang-Undang

Pemerintah

mengeluarkan Perpu

Perpu diajukan ke DPR

untuk setuju atau tidak

menjadi UU

Peraturan Pemerintah

Usulan

Kementerian/Lembaga

1. RPP

2. RPP PAK

3. Harmonisasi RPP

PERPRES

Usulan

Kementerian/Lembaga

1. RPERPRES

2. RPERPRES PAK

3. HARMONISASI

RPERPRES

PERDA

Usulan DPRD/Pemda

Provinsi/Kota/Kab

1.

Keterangan/Penjelasan/NA

dan Raperda

2. Penyelarasan NA dan

Harmonisasi Raperda

Page 28: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PENYELARASAN

NASKAH AKADEMIK

SISTEMATIKA

Keselarasan sistematik menurut Lampiran I UU No.

12 Tahun 2011

MATERI MUATAN

1. Keselarasan Antarbab dalam Naskah Akademik

2. Keselarasan Antara RUU/RANPERDA dengan Naskah

Akademik

Page 29: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Pengharmonisasian,

pembulatan, dan

pemantapan konsepsi

RUU

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancanganundang-undang dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPR dan DPD yang khusus menangani bidang legislasi.

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RancanganUndang-Undang, dikoordinasikan oleh menteri atau kepala lembagayang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang PembentukanPeraturan Perundang-undangan.,

PP dan Perpres

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RancanganRancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presidendikoordinasikan oleh menteri atau kepala lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang PembentukanPeraturan Perundang-undangan.

Raperda,

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RancanganPeraturan Daerah dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRD yang khusus menangani bidang legislasi.

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RancanganPeraturan Daerah dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang PembentukanPeraturan Perundang-undangan.

• Rancangan Undang-Undang, • Rancangan Peraturan Pemerintah,• Rancangan Peraturan Presiden,• Rancangan Peraturan daerah.

Page 30: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PEMBAHASAN

RANCANGAN UNDANG-

UNDANG

Page 31: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

UU

Pembicaraan TK I

(DIM,Pendapat Mini)

Pembicaraan TK II

(Paripurna)

Perda

Tingkat-tingkat

pembicaraan dalam rapat

komisi/panitia/badan/alat

kelengkapan DPRD

PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG DAN PERDA

Page 32: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Pengundangan

Page 33: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Pengundangan Peraturan Perundang-undangan

• Pengundangan PeraturanPerundang-undangan dalamLembaran Negara RepublikIndonesia atau Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakanoleh menteri atau kepala lembagayang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidangPembentukan PeraturanPerundang-undangan.

• Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Perundang-undanganharus diundangkan denganmenempatkannya dalam:

• a. Lembaran Negara RepublikIndonesia;

• b. Berita Negara RepublikIndonesia;

• d. Lembaran Daerah;

Page 34: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Pengundangan Peraturan Perundang-undangan

Lembaran Negara Republik Indonesia

• Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

• Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati/Walikotadiundangkan dalam Berita Daerah.

• dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah

Berita Negara Republik Indonesia.

• Peraturan Perundang-undangan yang diundangkandalam Berita Negara Republik Indonesia meliputiPeraturan Perundang-undangan yang menurutPeraturan Perundang-undangan yang berlaku harusdiundangkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Lembaran Daerah

a. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang;

b. Peraturan Pemerintah;

c. Peraturan Presiden; dan

d. Peraturan Perundang-undangan lain yang menurutPeraturan Perundang-undangan yang berlakuharus diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 35: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PENYEBARLUASAN

Page 36: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

Penyebarluasan dilakukan untuk memberikan informasi dan/atau memperoleh masukan

masyarakat serta para pemangku kepentingan

penyusunan Prolegnas,

penyusunan Rancangan Undang-Undang,

pembahasan Rancangan Undang-Undang,

hingga Pengundangan Undang-Undang.

Penyebarluasan dilakukan oleh DPR dan Pemerintah

Page 37: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

PEMANTAUAN DAN

PENINJAUAN TERHADAP

UNDANG-UNDANG

Page 38: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

NAME OR LOGO

Pemantauan danPeninjauanterhadapUndang-Undang

1. Pemantauan dan Peninjauan terhadapUndang-Undang dilakukan setelahUndang-Undang berlaku.

2. dilaksanakan oleh DPR, DPD, danPemerintah.

3. Hasil dari Pemantauan dan Peninjauandapat menjadi usul dalam penyusunanProlegnas.

4. Pemantauan dan Peninjauan terhadapUndang Undang dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap

• a. tahap perencanaan;

• b. tahap pelaksanaan; dan

• c. tahap tindak lanjut.

Page 39: Pengantar Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan

TERIMA KASIH Kegagalan usaha dimulai dari kegagalan

perencanaan