pengantar ilmu politik kuliah 5 (modul 4 dan 5)

39
Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 Universitas Terbuka Korea Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi Politik Partisipasi Politik dan Partai Politik Oleh: Ardhyana Rokhmah Pratiwi 03/04/2011

Upload: ardhyana-rokhmah-pratiwi

Post on 01-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Pengantar Ilmu PolitikKuliah 5

Universitas Terbuka Korea

Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi PolitikPartisipasi Politik dan Partai Politik

Oleh: Ardhyana Rokhmah Pratiwi

03/04/2011

Page 2: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi Politik

Budaya Politik

Sosialisasi Politik

Komunikasi

Politik Sistem politik

Page 3: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Kebudayaan“keseluruhan yang kompleks termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum adat, dan lain-lain kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota sebuah masyarakat” (E.B. Taylor: 1871)

“ isi dan pola-pola nilai, gagasan, dan sistem-sistem simbol yang bermakna yang membentuk tingkah laku atau benda-benda yang diproduksi lewat tingkah laku manusia yang ditransmisikan dan diciptakan...” (Parsons dan Kroeber dalam Chilcote: 1981).

Page 4: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 5: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 6: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 7: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 8: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Budaya Politik

“seperangkat sikap-sikap, kepercayaan-kepercayaan, dan perasaan-perasaan tentang politik yang terjadi dalam sebuah negara pada suatu waktu tertentu” (Almond dan Powell: (1978).

Page 9: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Budaya Politik pada Tingkat Orientasi Individu

Kognitif Afektif Evaluatif

- pengetahun dan keper-cayaan

- Diukur dengan penge-tahuan mengenai sis-tem politik, tokoh-tokoh politik dan kebijakan politik

- Perasaan individu ter-hadap sistem politik.

- Menolak atau mener-ima sistem dan tokoh-tokoh politik

- Norma evaluatif indi-vidu terhadap sistem politik

- Misalnya apakah indi-vidu menilai benar atau tidak benar praktik ko-rupsi yang dilakukan pemerintah.

Page 10: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

3 Aspek Budaya PolitikOrientasi ter-hadap:Sistem Keabsahan penguasa (Monarki, otoritarian, demokrasi, dll)

Proses politik Parochial: WN tidak memiliki atau kecil sekali tingkat ke-sadaran politiknya terhadap sistem politik.

Subjek: WN memandang ada pengaruh atau potensi pen-garuh dari sistem terhadap kehidupan mereka (pasif).

Partisipan: WN memiliki kesadaran bahwa mereka dapat mempengaruhi sistem politik.

Kebijakan publik Mendukung atau tidak mendukung kebijakan.

Page 11: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Budaya PolitikBudaya Tradisional Budaya Modern

Melihat objek dengan campur-baur Melihat objek secara spesifik

Melihat sesuatu secara emosional Melihat sesuatu secara netral

Mengikuti standar budaya tradisional Mengikuti standar dan konsep-konsep universal

Menekankan pewarisan status dalam menilai dan merekrut individu-individu untuk peran-peran sosial

Menekankan pencapaian (meritokrasi)

Page 12: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Gagasan dasar budaya politik:

• Partisipasi dan proses politik yang demokratis• Rasionalitas dan sekularisasi• Kebaikan bersama dan tanggung jawab

Page 13: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Kewarganegaraan

“Status yang diperoleh mereka yang merupakan anggota penuh sebuah komunitas. Semua yang memiliki status tersebut memiliki hak dan kewajiban yang sama yang melekat pada status yang diperolehnya tersebut” (T.H. Marshall).

Page 14: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Kewarganegaraan

Ke-Warga

Negara-an

Keanggotaan dalam sebuah komunitas

Hubungan individu-negara

Hubungan antar warga dalam ko-

munitas

Hak dan kewajiban dalam komunitas

(civic virtue)

Page 15: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Tradisi KewarganegaraanLiberal (Marshall) Komunitarian (republikan sipil)

- Bersumber dari tradisi liberal - Menekankan hak-hak individu (hak sipil, ekonomi, sosial).

-Menekankan kewajiban-kewajiban- konsep pelayanan publik (mencari kekayaan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk publik). -Warga negara yang memiliki virtue (keberanian, kekuatan pikiran, rasa tidak kenal takut, keahlian, dan semangat pengabdian pada masyarakat) dapat dicapai melalui pendidikan. -Rosseau –General Will.

Page 16: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Good Governance

“Proses pengambilan keputusan dan cara pelaksanaan keputusan yang dilakukan dengan baik” (Budiardjo, 2011).

Apakah aktor-aktor telah melaksanakan tugasnya sesuai aturan.

Page 17: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Good Governance

Transparancy

Rule of lawParticipation

Concensus oriented

TanggapEquity and

inclusiveness

Effectivity and

efficiency

accountability

Page 18: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Sosialisasi Politik

“Proses di mana budaya politik diinformasikan, dipertahankan, dan diubah” (Almond & Powell).

Dilakukan oleh agen-agen sosialisasi. Termasuk:

- Keluarga- Peer groups- Komunitas- Sekolah- Partai politik- Tempat ibadah- Media massa

Page 19: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Struktur Komunikasi Politik

• Tatap muka (informal);• Struktur sosial non-politis (kelurga, kelompok

ekonomi atau keagamaan);• Struktur input politik (parpol, organisasi

kepentingan);• Struktur output politik (lembaga eksekutif,

legislatif);• Media massa (televisi, radio, internet, surat

kabar).

Page 20: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Partisipasi Politik“ Kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk memperngaruhi keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisasi atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif”. (Huntington & Nelson).

Page 21: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Jenis-Jenis Partisipasi

Intensitas dan frekuensi keterlibatannya sangat

tinggi.

Petugas kampanye, pelobi, aktif dalam partai politik atau kelompok

kepentingan, dll.

(tidak intensif, tidak menyita waktu, tidak menuntut prakarsa sendiri. Mislanya voting pemilu, diskusi

politikmenghadiri kampany politik, dll)

Partisipan

Aktivis

Pengamat

Sumber: Roth & Wilson, the Comparative Study of Poltics, edisi II. (1980), hal. 151).

Page 22: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Partisipasi Politik

otonom• Partisipasi bersifat

sukarela.

dimobilisasi

• Partisipasi diberi arah oleh pemerintah (ada tekanan).

• Misalnya di masa Orba, pengarahan dari pemerintah untuk melaksanakan program transmigrasi atau KB.

Joan Nelson

Page 23: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Gerakan Sosial Baru

Baru?? Kenapa?1. Isu utama tidak tentang hak-hak dasar (hak atas

hidup, kebebasan). Membawa isu politik baru; misalnya kualitas hidup, persamaan, realisasi diri individu, partisipasi, HAM.

2. Format pengorganisasian beda dengan gerakan massa partai politik, serikat buruh, atau birokrasi yang berusaha mendapat kekuasaan lewat mobilisasi. Cenderung membentuk jaringan-jaringan dari kelompok lokal (eksistensialis).

Page 24: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 25: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 26: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Jurgen Habermas dan the Public Sphere

Page 27: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Civil Society

“Wilayah interaksi sosial di antara wilayah ekonomi dan negara yang di dalamnya mencakup semua kelompok-kelompok sosial yang paling intim (keluarga), asosisasi-asosiasi yang bersifat sukarela, gerakan-gerakan sosial, dan berbagai wadah komunikasi publik lainnya, yang diciptakan melalui bentuk-bentuk pengaturan mobilisasi diri sendiri, yang independen dalam kelembagaan maupun kegiatannya” (Cohen & Arato).

• Berbeda dari masyarakat politik dan masyarakat ekonomi;• Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan persoalan sehari-hari dalam masyarakat.

Page 28: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

IGOs dan NGOs

1996-7 2007-80

5

10

15

20

25

Column1NGOs

1,9011,830

21,443

Jumlah organisasi dalam ribu

Tahun

15,108

Sumber: Global Civil Society 2007/8 Communicative Power and Democracy, 2008

Page 29: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Kartun

Page 30: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Profit-based Organization

Page 31: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)
Page 32: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Blog-Internet

Page 33: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Parpol

“ ...Organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda”. (Sigmund Neumann).

- Kelompok orang yang membentuk suatu organisasi formal dengan keanggotaan yang jelas;

- Kelompok orang tersebut mempunyai nilai-nilai dan tujuan yang sama, yang berbeda dengan nilai-nilai dan tujuan kelompok lain;

- Mempunyai tujuan politik untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan politik dan menempatkan anggotanya pada posisi-posisi politik yang signifikan lewat partisipasinya dalam pemilu.

Page 34: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Penyalur Aspirasi

• Gerakan politik (tidak ada sistem keanggotaan yang ketat. Misalnya gerakan anti-perang, feminisme, hak-hak kaum minoritas).

• Kelompok kepentingan (biasanya tidak terikat pada kepentingan tertentu (lebih luas), misalnya kelompok pelobi).

• Kelompok penekan (biasanya terikat pada tujuan tertentu kelompok. Milsanya Greenpeace, ikatan dokter, media watch, dll).

Page 35: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Sistem Parpol

Sistem Parpol

Partai tunggal

- Demi integrasi nasional

- USSR, China- sistem???

Dua partai

- Biasanya berdasarkan

simple majority

AS, Inggris

Multi partai

- Biasanya di negara yang

beragam SARA.

- Belanda, Belgia, Norwegia.

Page 36: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Klasifikasi ParpolKomposisi Fungsi

keanggotaanDasar

ideologiBerdasarkan sifat dan

orientasi

Partai kader Partai massa Partai cartel

Partai lindungan

Partai ideologi

- Prosedur rekrutmen dan promosi untuk menjadi pimpinan partai dilakukan melalui saringan yang ketat;- Disiplin anggota dalam menjaga asas dan ideologi partai dijaga ketat. - kelemahan partai ini adalah lemah dalam mencari dukungan massa.

-Menekankan pada pencarian jumlah dukungan yang banyak di masyarakat. -Rekrutmen anggota dan sistem promosi pimpinan partai biasanya tidak begitu ketat.

- Partai pemerintah.

- Tujuan utama: mencari dukungan untuk memenangkan calon partai pada pemilu.

- Partai yang mengingat diri pada ideologi atau asas tertentu dalam menyusun program kerja partainya.

Page 37: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Parpol di Indonesia

• Masa Penjajahan BelandaPelopor politik etis:

Jacques Henrij Abendanon

Page 38: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Parpol di Indonesia

Mas

a

Penja

jahan

Beland

aPo

litik E

tis 190

0

Sare

kat D

agan

g

Islam

(190

5)

Budi U

tom

o

(190

8)

Dewan

Rakya

t

(193

9)

Mas

a

Pend

uduk

an

Jepa

ng

Page 39: Pengantar Ilmu Politik Kuliah 5 (Modul 4 dan 5)

Masa KemerdekaanOrd

e Lam

aPe

milu

1955

,

172 P

arpo

l

berp

artisip

asi

Orde B

aru

Pem

ilu 19

71, 1

0

parp

ol

berp

artisip

asi

Pem

ilu 1

977-

1997

, 3 pa

rpol

berp

artisip

asi

Reform

asi

Pem

ilu 19

99, 4

8

parpol

berpar

tisipas

i

Pem

ilu 20

04, 2

4

parpol

berpar

tisipas

i

Pem

ilu 20

09, 3

8

parpol

berpar

tisipas

i