Pengantar Ilmu PolitikKuliah 5
Universitas Terbuka Korea
Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi PolitikPartisipasi Politik dan Partai Politik
Oleh: Ardhyana Rokhmah Pratiwi
03/04/2011
Budaya Politik, Sosialisasi Politik, dan Komunikasi Politik
Budaya Politik
Sosialisasi Politik
Komunikasi
Politik Sistem politik
Kebudayaan“keseluruhan yang kompleks termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum adat, dan lain-lain kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota sebuah masyarakat” (E.B. Taylor: 1871)
“ isi dan pola-pola nilai, gagasan, dan sistem-sistem simbol yang bermakna yang membentuk tingkah laku atau benda-benda yang diproduksi lewat tingkah laku manusia yang ditransmisikan dan diciptakan...” (Parsons dan Kroeber dalam Chilcote: 1981).
Budaya Politik
“seperangkat sikap-sikap, kepercayaan-kepercayaan, dan perasaan-perasaan tentang politik yang terjadi dalam sebuah negara pada suatu waktu tertentu” (Almond dan Powell: (1978).
Budaya Politik pada Tingkat Orientasi Individu
Kognitif Afektif Evaluatif
- pengetahun dan keper-cayaan
- Diukur dengan penge-tahuan mengenai sis-tem politik, tokoh-tokoh politik dan kebijakan politik
- Perasaan individu ter-hadap sistem politik.
- Menolak atau mener-ima sistem dan tokoh-tokoh politik
- Norma evaluatif indi-vidu terhadap sistem politik
- Misalnya apakah indi-vidu menilai benar atau tidak benar praktik ko-rupsi yang dilakukan pemerintah.
3 Aspek Budaya PolitikOrientasi ter-hadap:Sistem Keabsahan penguasa (Monarki, otoritarian, demokrasi, dll)
Proses politik Parochial: WN tidak memiliki atau kecil sekali tingkat ke-sadaran politiknya terhadap sistem politik.
Subjek: WN memandang ada pengaruh atau potensi pen-garuh dari sistem terhadap kehidupan mereka (pasif).
Partisipan: WN memiliki kesadaran bahwa mereka dapat mempengaruhi sistem politik.
Kebijakan publik Mendukung atau tidak mendukung kebijakan.
Budaya PolitikBudaya Tradisional Budaya Modern
Melihat objek dengan campur-baur Melihat objek secara spesifik
Melihat sesuatu secara emosional Melihat sesuatu secara netral
Mengikuti standar budaya tradisional Mengikuti standar dan konsep-konsep universal
Menekankan pewarisan status dalam menilai dan merekrut individu-individu untuk peran-peran sosial
Menekankan pencapaian (meritokrasi)
Gagasan dasar budaya politik:
• Partisipasi dan proses politik yang demokratis• Rasionalitas dan sekularisasi• Kebaikan bersama dan tanggung jawab
Kewarganegaraan
“Status yang diperoleh mereka yang merupakan anggota penuh sebuah komunitas. Semua yang memiliki status tersebut memiliki hak dan kewajiban yang sama yang melekat pada status yang diperolehnya tersebut” (T.H. Marshall).
Kewarganegaraan
Ke-Warga
Negara-an
Keanggotaan dalam sebuah komunitas
Hubungan individu-negara
Hubungan antar warga dalam ko-
munitas
Hak dan kewajiban dalam komunitas
(civic virtue)
Tradisi KewarganegaraanLiberal (Marshall) Komunitarian (republikan sipil)
- Bersumber dari tradisi liberal - Menekankan hak-hak individu (hak sipil, ekonomi, sosial).
-Menekankan kewajiban-kewajiban- konsep pelayanan publik (mencari kekayaan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk publik). -Warga negara yang memiliki virtue (keberanian, kekuatan pikiran, rasa tidak kenal takut, keahlian, dan semangat pengabdian pada masyarakat) dapat dicapai melalui pendidikan. -Rosseau –General Will.
Good Governance
“Proses pengambilan keputusan dan cara pelaksanaan keputusan yang dilakukan dengan baik” (Budiardjo, 2011).
Apakah aktor-aktor telah melaksanakan tugasnya sesuai aturan.
Good Governance
Transparancy
Rule of lawParticipation
Concensus oriented
TanggapEquity and
inclusiveness
Effectivity and
efficiency
accountability
Sosialisasi Politik
“Proses di mana budaya politik diinformasikan, dipertahankan, dan diubah” (Almond & Powell).
Dilakukan oleh agen-agen sosialisasi. Termasuk:
- Keluarga- Peer groups- Komunitas- Sekolah- Partai politik- Tempat ibadah- Media massa
Struktur Komunikasi Politik
• Tatap muka (informal);• Struktur sosial non-politis (kelurga, kelompok
ekonomi atau keagamaan);• Struktur input politik (parpol, organisasi
kepentingan);• Struktur output politik (lembaga eksekutif,
legislatif);• Media massa (televisi, radio, internet, surat
kabar).
Partisipasi Politik“ Kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk memperngaruhi keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisasi atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif”. (Huntington & Nelson).
Jenis-Jenis Partisipasi
Intensitas dan frekuensi keterlibatannya sangat
tinggi.
Petugas kampanye, pelobi, aktif dalam partai politik atau kelompok
kepentingan, dll.
(tidak intensif, tidak menyita waktu, tidak menuntut prakarsa sendiri. Mislanya voting pemilu, diskusi
politikmenghadiri kampany politik, dll)
Partisipan
Aktivis
Pengamat
Sumber: Roth & Wilson, the Comparative Study of Poltics, edisi II. (1980), hal. 151).
Partisipasi Politik
otonom• Partisipasi bersifat
sukarela.
dimobilisasi
• Partisipasi diberi arah oleh pemerintah (ada tekanan).
• Misalnya di masa Orba, pengarahan dari pemerintah untuk melaksanakan program transmigrasi atau KB.
Joan Nelson
Gerakan Sosial Baru
Baru?? Kenapa?1. Isu utama tidak tentang hak-hak dasar (hak atas
hidup, kebebasan). Membawa isu politik baru; misalnya kualitas hidup, persamaan, realisasi diri individu, partisipasi, HAM.
2. Format pengorganisasian beda dengan gerakan massa partai politik, serikat buruh, atau birokrasi yang berusaha mendapat kekuasaan lewat mobilisasi. Cenderung membentuk jaringan-jaringan dari kelompok lokal (eksistensialis).
Jurgen Habermas dan the Public Sphere
Civil Society
“Wilayah interaksi sosial di antara wilayah ekonomi dan negara yang di dalamnya mencakup semua kelompok-kelompok sosial yang paling intim (keluarga), asosisasi-asosiasi yang bersifat sukarela, gerakan-gerakan sosial, dan berbagai wadah komunikasi publik lainnya, yang diciptakan melalui bentuk-bentuk pengaturan mobilisasi diri sendiri, yang independen dalam kelembagaan maupun kegiatannya” (Cohen & Arato).
• Berbeda dari masyarakat politik dan masyarakat ekonomi;• Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan persoalan sehari-hari dalam masyarakat.
IGOs dan NGOs
1996-7 2007-80
5
10
15
20
25
Column1NGOs
1,9011,830
21,443
Jumlah organisasi dalam ribu
Tahun
15,108
Sumber: Global Civil Society 2007/8 Communicative Power and Democracy, 2008
Kartun
Profit-based Organization
Blog-Internet
Parpol
“ ...Organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda”. (Sigmund Neumann).
- Kelompok orang yang membentuk suatu organisasi formal dengan keanggotaan yang jelas;
- Kelompok orang tersebut mempunyai nilai-nilai dan tujuan yang sama, yang berbeda dengan nilai-nilai dan tujuan kelompok lain;
- Mempunyai tujuan politik untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan politik dan menempatkan anggotanya pada posisi-posisi politik yang signifikan lewat partisipasinya dalam pemilu.
Penyalur Aspirasi
• Gerakan politik (tidak ada sistem keanggotaan yang ketat. Misalnya gerakan anti-perang, feminisme, hak-hak kaum minoritas).
• Kelompok kepentingan (biasanya tidak terikat pada kepentingan tertentu (lebih luas), misalnya kelompok pelobi).
• Kelompok penekan (biasanya terikat pada tujuan tertentu kelompok. Milsanya Greenpeace, ikatan dokter, media watch, dll).
Sistem Parpol
Sistem Parpol
Partai tunggal
- Demi integrasi nasional
- USSR, China- sistem???
Dua partai
- Biasanya berdasarkan
simple majority
AS, Inggris
Multi partai
- Biasanya di negara yang
beragam SARA.
- Belanda, Belgia, Norwegia.
Klasifikasi ParpolKomposisi Fungsi
keanggotaanDasar
ideologiBerdasarkan sifat dan
orientasi
Partai kader Partai massa Partai cartel
Partai lindungan
Partai ideologi
- Prosedur rekrutmen dan promosi untuk menjadi pimpinan partai dilakukan melalui saringan yang ketat;- Disiplin anggota dalam menjaga asas dan ideologi partai dijaga ketat. - kelemahan partai ini adalah lemah dalam mencari dukungan massa.
-Menekankan pada pencarian jumlah dukungan yang banyak di masyarakat. -Rekrutmen anggota dan sistem promosi pimpinan partai biasanya tidak begitu ketat.
- Partai pemerintah.
- Tujuan utama: mencari dukungan untuk memenangkan calon partai pada pemilu.
- Partai yang mengingat diri pada ideologi atau asas tertentu dalam menyusun program kerja partainya.
Parpol di Indonesia
• Masa Penjajahan BelandaPelopor politik etis:
Jacques Henrij Abendanon
Parpol di Indonesia
Mas
a
Penja
jahan
Beland
aPo
litik E
tis 190
0
Sare
kat D
agan
g
Islam
(190
5)
Budi U
tom
o
(190
8)
Dewan
Rakya
t
(193
9)
Mas
a
Pend
uduk
an
Jepa
ng
Masa KemerdekaanOrd
e Lam
aPe
milu
1955
,
172 P
arpo
l
berp
artisip
asi
Orde B
aru
Pem
ilu 19
71, 1
0
parp
ol
berp
artisip
asi
Pem
ilu 1
977-
1997
, 3 pa
rpol
berp
artisip
asi
Reform
asi
Pem
ilu 19
99, 4
8
parpol
berpar
tisipas
i
Pem
ilu 20
04, 2
4
parpol
berpar
tisipas
i
Pem
ilu 20
09, 3
8
parpol
berpar
tisipas
i