pengantar homeschooling usia dini - 1 · sendiri anak-anak di rumah memiliki pijakan yang kuat...
TRANSCRIPT
P!"#$"%$r
H&'()*&&+,"# -"$. U/,$ D,",
Homeschooling adalah salah satu fenomena yang
sedang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Sebagian masyarakat mulai mempertimbangkan homeschooling
sebagai alternatif pendidikan untuk anak-anaknya selain
sekolah. Ribuan keluarga (walaupun belum ada data resmi
tentang jumlah ini), menjalani homeschooling bagi anak-
anaknya.
Pemberitaan media cukup banyak terhadap fenomena
orangtua yang tidak mengirimkan anaknya ke sekolah, tetapi
mendidik anak-anak mereka sendiri. Ditunjang dengan
berbagai artikel sharing pengalaman keluarga homeschooling di
Internet, hal ini semakin memicu keingintahuan masyarakat
yang tak sepenuhnya puas dengan model persekolahan yang
ada di Indonesia.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 2
Bukan hanya di Indonesia, di Amerika Serikat pun
homeschooling menjadi salah satu pilihan keluarga yang cukup
populer dan sedang berkembang. Di Amerika Serikat, saat ini
ada lebih dari 2 juta anak yang menjalani pendidikan melalui
homeschooling.
Homeschooling marak dan berkembang karena dinilai
memenuhi harapan dan menjadi solusi bagi sebagian anggota
masyarakat, yang tak terlayani dengan model sekolah
konvensional yang ada pada saat ini.
Menurut data National Center for Education Statistics
(NCES) pada tahun 2009, tiga alasan paling utama keluarga di
Amerika Serikat memilih homeschooling adalah:
• Pendidikan yang lebih baik
• Alasan keyakinan
• Lingkungan sekolah yang buruk
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 3
Selengkapnya, alasan keluarga memilih homeschooling
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nah, alasan setiap keluarga memilih homeschooling
memang sangat beragam. Sebuah keluarga bisa memilih
homeschooling karena satu alasan utama, misalnya orangtua
memiliki profesi yang mengakibatkan berpindah-pindah kota.
Tetapi, bisa saja homeschooling dipilih karena alasan yang
lebih dari satu.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 4
-p$ I%0 H&'()*&&+,"#?Berbeda dengan pandangan cukup populer tapi salah di
Indonesia yang menganggap homeschooling sebagai sebuah
“sekolah yang memiliki suasana seperti rumah”, pengertian
homeschooling yang sebenarnya bukan seperti itu.
Sesuai namanya, yaitu home + schooling yang
diterjemahkan sebagai sekolah keluarga sebenarnya adalah
“sekolah” yang diselenggarakan oleh keluarga. Atau, jika
menggunakan istilah yang kurang lebih serupa, yaitu home-ed
(home education), maka terjemahan dalam bahasa
Indonesianya adalah pendidikan rumah.
Jadi, homeschooling adalah sebuah model pendidikan
yang diselenggarakan oleh keluarga, bukan sebuah lembaga
tertentu. Sebutan untuk keluarga yang menjalani
homeschooling adalah praktisi homeschooling. Dengan kata
lain, praktisi homeschooling adalah keluarga yang memilih
tidak mengirimkan anak-anaknya ke sekolah (lembaga
eksternal), tetapi memutuskan untuk mendidik sendiri anak-
anaknya.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 5
Jadi, ciri khas utama dalam homeschooling adalah
kesediaan orangtua untuk mengambil tanggung jawab sendiri
dalam pendidikan anak-anaknya, dan bukan menyerahkan
proses pendidikan anak-anak pada lembaga eksternal di luar
keluarga.
Mungkin ada diantara Anda bertanya-tanya, bagaimana
mungkin itu terjadi? Bagaimana rumah bisa menggantikan
sekolah? Bagaimana orangtua bisa menggantikan guru-guru di
sekolah?
Ternyata, homeschooling itu bisa dijalani dan sudah
dipraktekkan o leh jutaan ke luarga. Di Indonesia ,
homeschooling dijalani oleh ribuan keluarga. Mereka adalah
keluarga biasa dengan berbagai latar belakang profesi dan
pendidikan. Anak-anak homeschooling pun seperti anak biasa,
anak jenis, ada yang biasa, ada yang berkebutuhan khusus.
Ada yang suka matematika dan tak terlalu menyukai prakarya,
ada yang lemah matematika tetapi sangat mumpuni di bidang
seni. Dan seterusnya.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 6
Beberapa hal penting yang penting Anda ketahui ketika
Anda membayangkan tentang praktek homeschooling adalah:
a. Homeschooling itu memiliki model yang sangat
beragam.
Sebagaimana setiap keluarga homeschooling unik,
bentuk dan model homeschooling yang dijalani setiap
keluarga juga unik. Keunikan itu bisa bermacam-
macam, mulai nilai-nilai yang diutamakan, materi yang
dipelajari, cara belajarnya, dan sebagainya.
b. Jangan bayangkan homeschooling itu seperti
memindahkan sekolah ke rumah.
Yang dipelajari dalam homeschooling bukan hanya
tentang mata pelajaran seperti di sekolah. Sumber ilmu
homeschooling bisa orangtua, internet, atau siapa saja.
Proses belajar homeschooling bisa kapan saja, sesuai
kesepakatan orangtua dan anak.
c. Praktek homeschooling banyak memanfaatkan
kegiatan keseharian untuk proses pembelajaran.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 7
Memasak, jalan-jalan, proyek bersama, dan mengobrol
adalah sebagian dari kegiatan keseharian yang banyak
digunakan untuk proses pelaksanaan homeschooling.
d. Kegiatan anak-anak homeschooling juga tak hanya
terjadi di rumah.
Anak-anak berkegiatan mengikuti pola kegiatan
keluarga. Anak-anak bisa aktif di masjid/gereja,
lingkungan sekitar, klub minat/hobi, tempat kursus,
atau kegiatan sesama praktisi homeschooling.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 8
-p$ ,%0
H&'!)*&&+,"# -"$. U/,$ D,",?Ketika berbicara tentang homeschooling, secara umum
kita membicarakan pendidikan untuk anak usia sekolah.
Tetapi karena kecenderungan di masyarakat untuk
mengirimkan anak-anaknya ke lembaga eksternal (sekolah)
sejak usia sangat dini, pembahasan tentang homeschooling
atau home-education untuk anak usia dini menjadi sangat
relevan.
Homeschooling untuk anak usia dini ditujukan untuk
memperkuat peran orangtua dan keluarga, serta mendukung
keterlibatan aktif orangtua dalam proses pertumbuhan balita
yang sangat krusial untuk masa depannya. Orangtua perlu
mendapat keyakinan melalui proses pendidikan wawasan,
pengetahuan, dan keterampilan mereka bahwa mereka
memiliki kemampuan untuk mendidik anak-anaknya sendiri.
Dengan mendidik orangtua mengenai pendidikan anak
usia dini, orangtua dapat memiliki alternatif pendidikan untuk
anak-anaknya. Mengirimkan bayi dan balita ke lembaga-
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 9
lembaga eksternal bukanlah sebuah kewajiban. Mendidik
sendiri anak-anak di rumah memiliki pijakan yang kuat untuk
pengembangan proses pendidikan anak dalam jangka panjang.
Jadi, apa itu homeschooling anak usia dini?
Homeschooling Usia Dini adalah proses pendidikan yang
diselenggarakan oleh keluarga untuk anak-anaknya sendiri
yang berusia 0 tahun (bayi) hingga 6 tahun (pra-sekolah).
Orangtua tak mengirimkan anaknya ke sekolah bayi, penitipan
anak, lembaga PAUD atau Taman Kanak-kanak, tetapi
mendidik sendiri anak-anaknya dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada di keluarga, rumah, dan lingkungan sekitarnya.
Homeschooling anak usia dini (0 – 6 tahun) dibahaskan
secara khusus karena prinsip-prinsip dan praktek
penyelenggaraannya berbeda dengan homeschooling untuk
anak usia sekolah.
Pilihan homeschooling membawa tantangan sendiri bagi
keluarga. Terutama karena kecenderungan yang didorongkan
kepada masyarakat untuk menitipkan anak-anak pada
lembaga eksternal. Dorongan ini mengakibatkan terjadinya
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 10
pengebirian kefungsian orangtua dan keluarga dalam proses
membesarkan anak.
Oleh karena itu, pilihan homeschooling, terutama pada
saat anak berusia dini (usia 0-6 tahun) adalah sebuah pilihan
yang sangat strategis dalam proses pendidikan anak. Sebab,
rentang usia yang sering disebut masa emas (golden age) ini
adalah masa pertumbuhan penting bagi anak yang
membutuhkan keterlibatan orangtua dan keluarga.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 11
K!0"%0"#$"
H&'!)*&&+,"# -"$. U/,$ D,",Ketika keluarga memilih melakukan homeschooling atau
mendidik sendiri anak-anak pada usia dini, banyak sekali
keuntungan yang diperoleh, diantaranya:
a. Orangtua terlibat penuh dalam perkembangan anak
Ke t e r l i ba t an p enuh o rang tua pada p r o s e s
perkembangan anak akan memastikan bahwa anak
mendapatkan hal-hal terbaik untuk dirinya.
Memastikan anak mendapatkan hal terbaik itu bukan
berarti memanjakan anak, tetapi justru komitmen
untuk memberikan stimulasi dan respon yang paling
sesuai dan menunjang perkembangan psikologis anak.
Keterlibatan penuh membuat orangtua mengetahui
kebutuhan anak secara langsung berdasarkan
pengamatannya sendiri, baik melalui hal-hal yang
verbal maupun komunikasi non-verbal. Keterlibatan
penuh orangtua dapat memastikan kecukupan anak
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 12
dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan psikologis
dan non-materialnya.
b. Ikatan kuat antara anak dan orangtua
Homeschooling usia dini sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan memperkuat ikatan (bonding) antara
anak dan keluarga yang pada saat ini mulai terasa
menurun. Ikatan yang kuat antara orang tua dan anak
menciptakan kebahagiaan bagi seluruh anggota
keluarga, membuat keluarga menjadi kuat. Pada
gilirannya, keluarga yang kuat merupakan pondasi
untuk masyarakat yang kuat dan produktif.
c. Pondasi jangka panjang untuk anak
Saat anak-anak sedang mengalami perkembangan yang
paling pesat dalam seluruh era kehidupannya, peran
serta orangtua untuk mendampingi anak akan
membangun pondasi penting yang akan akan terbawa
hingga remaja dan dewasa.
Dan pondasi penting itu diantaranya adalah pola
makan yang sehat, kepercayaan diri, keingintahuan
yang terpelihara, kepekaan sosial, inisiatif, dan Pengantar Homeschooling Usia Dini - 13
k e t e r a m p i l a n - k e t e r a m p i l a n d a s a r s e p e r t i
berkomunikasi, mobilitas (motorik halus dan kasar),
dan berlogika.
d. Menguji komitmen dan praktek homeschooling
Bagi orangtua yang tertarik untuk menjalani
homeschooling sebagai sarana pendidikan untuk anak-
anaknya, homeschooling sejak anak usia dini
merupakan kesempatan bagi orangtua untuk
mempraktekkan hal -hal yang ada d i da lam
bayangannya.
Selama beberapa tahun (hingga menjelang usia
sekolah), orangtua dapat mencoba merencanakan,
berkegiatan, jatuh-bangun mencari solusi di lapangan,
dan melihat dampak-dampak homeschooling pada
anak maupun pada keseluruhan pola kegiatan yang
dijalani keluarga.
Saat anak masuk usia SD (sekitar 7 tahun), orangtua
dapat mengevaluasi apakah akan terus melanjutkan
homeschooling atau beralih ke sekolah.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 14
e. Meminimalkan resiko homeschooling
Pemilihan homeschooling pada anak usia sekolah
biasanya memberikan tekanan pada keluarga yang
menjalaninya. Selain pilihan homeschooling yang
dipermasalahkan, ekspektasi pada anak juga
memberikan tekanan tambahan karena anak akan
cenderung dibandingkan dengan anak sekolah
seusianya.
Kondisi ini berbeda ketika homeschooling dilakukan
pada anak usia dini (bayi-6 tahun). Anak belum
bersekolah, proses belajar di tingkat bayi, PAUD, dan
TK masih dianggap opsional oleh masyarakat. Memilih
mendidik anak sendiri pada saat anak usia bayi hingga
pra-sekolah relatif dapat diterima oleh semua
kalangan.
Apa resiko terburuk dari homeschooling anak usia
dini? Secara teoritis, tidak ada. Kekhawatiran yang
sering muncul adalah apakah anak bisa masuk ke SD
karena beberapa sekolah mensyarakatkan ijazah TK
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 15
dan kemampuan membaca sebagai seleksi untuk
masuk SD.
Padahal, ujian kemampuan membaca dan ijazah TK
TIDAK BOLEH menjadi prasyarat masuk SD. Yang
melanggar ketentuan itu berarti melanggaran aturan
hukum pemerintah.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
Sisdiknas) no. 20/2003 melarang praktek penggunaan
ijazah TK dan PAUD sebagai prasyarat masuk SD.
Larangan itu disebutkan secara eksplisit:
Bagian Ketujuh
Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 28
(I) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar.
(II) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 16
(III) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk taman kanakkanak (TK), raudatul athfal
(RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(IV) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman
penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
(V) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
(VI) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),
dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 17
Nah, pelarangan untuk menjadikan ijazah TK menjadi
prasyarat masuk SD itu ada di bagian penjelasan UU Sisdiknas
no. 20/2003:
Pasal 28
Ayat (1)
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak
sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan
prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar.
Adapun larangan tes membaca sebagai prasyarat masuk
SD diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17/2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Larangan itu termuat pada pasal 69 yang membahaskan
tentang Penerimaan Peserta Didik.
Pasal 69
(I) Peserta didik pada SD/MI atau bentuk lain yang
sederajat paling rendah berusia 6 (enam) tahun.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 18
(II) Pengecualian terhadap ketentuan pada ayat (1) dapat
dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari psikolog
profesional.
(III) Dalam hal tidak ada psikolog profesional, rekomendasi
dapat dilakukan oleh dewan guru satuan pendidikan
yang bersangkutan, sampai dengan batas daya
tampungnya.
(IV) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima
warga negara berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan
12 (dua belas) tahun sebagai peserta didik sampai
dengan batas daya tampungnya.
(V) Penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau
bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil
tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung,
atau bentuk tes lain.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 19
T$"%$"#$"
H&'()*&&+,"# -"$. U/,$ D,",Tapi, memilih homeschooling bukan hanya berisi
keuntungan dan manfaat. Pada saat bersamaan homeschooling
juga menciptakan tantangan baru bagi keluarga. Beberapa
tantangan diantaranya adalah:
a. Mengembalikan kepercayaan diri
Tantangan terbesar dalam pelaksanaan homeschooling
untuk anak usia dini adalah ketidakpercayaan diri dari
orangtua bahwa mereka mampu memfasilitasi tumbuh-
kembang anak-anaknya. Sikap mental dan sudut
pandang yang benar bahwa setiap orangtua pasti bisa
memfasilitasi pertumbuhan anak-anaknya dengan baik
karena mereka memiliki sebuah bekal yang tergantikan
oleh apapun yaitu c inta dan kasih sayang,
ditambahkan kesediaan bekerja keras demi anak-anak
yang mereka cintai.
Seperti dikatakan oleh Dr. Raymond Moore, “Secara
umum, guru terbaik atau pengasuh tidak dapat
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 20
menyamai orangtua bahkan dengan pendidikan dan
pengalaman yang biasa-biasa saja.”
b. Meningkatkan keterampilan pengasuhan
Tentu saja cinta dan kasih sayang saja tidak cukup
untuk mendidik anak secara optimal, tapi itu
merupakan modal yang sangat besar untuk
menyelesaikan tantangan kedua bagi orangtua yang
ingin menjalani homeschooling untuk anak usia dini,
yaitu keterampilan pengasuhan (parenting).
Karena tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua,
maka proses belajar mengenai pengasuhan ini harus
dilakukan secara otodidak oleh orangtua. Orangtua
perlu belajar mengenai perawatan bayi, spiritual
parenting, komunikasi anak, dan ilmu-ilmu lainnya
m e l a l u i b a n y a k p r o s e s s e p e r t i m e m b a c a ,
mendengarkan, dan mempraktekkan.
Untuk menegaskan, hal yang paling penting dalam
ilmu parenting adalah mempratekkan. Walaupun
mengalami proses jatuh-bangun, orangtua perlu terus
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 21
belajar mempraktekkan proses parenting yang baik
(good parenting) selama proses tumbuh-kembang anak.
c. Manajemen keseharian
Tantangan lain dalam proses homeschooling untuk
anak usia dini adalah mengelola kesibukan harian
yang dialami oleh keluarga, khususnya para ibu yang
biasanya menemani proses keseharian anak di rumah.
Kesibukan mengelola rumah, memasak, mencuci,
menyeterika, dan mengurusi aneka urusan rumah
tangga saja sudah menyita waktu dan energi yang
besar. Mengintegrasikan proses pendidikan anak dalam
homeschooling menambahkan satu lagi tanggung
jawab yang harus diselesaikan.
Kunci dalam proses manajemen keseharian ini adalah
menemukan cara mengintegrasikan proses pendidikan
anak ke dalam irama keseharian yang dijalani
keluarga.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 22
d. Tekanan lingkungan
Walaupun mendidik anak sendiri pada usia bayi hingga
pra-sekolah cukup banyak dipraktekkan oleh sebagian
besar keluarga di Indonesia, tetapi tekanan lingkungan
untuk mengirimkan anak ke lembaga eksternal mulai
meningkat. Hal ini terjadi khususnya di kota-kota
besar dan pada anak usia 3-6 tahun.
Jika Anda memilih mendidik sendiri anak-anak
(homeschooling), Anda harus bersiap menghadapi
tekanan dari saudara maupun lingkungan di sekitar
Anda yang menginginkan Anda untuk mengambil sikap
yang sama, yaitu mengirim anak-anak ke lembaga-
lembaga pendidikan yang ada.
e. Kesibukan orangtua
Bagi orangtua yang aktif melakukan kegiatan luar atau
bekerja di kantor, keinginan menjalani homeschooling
memberikan tambahan tekanan. Untuk kondisi seperti
ini, biasanya orangtua menitipkan sebagian proses
pendampingan anak pada orangtua, keluarga, atau
asisten.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 23
Tantangan bagi orangtua bekerja adalah menyamakan
nilai-nilai yang ingin diajarkan kepada anak dengan
pendamping anak di rumah pada saat orangtua berada
di luar rumah. Tantangan berikutnya adalah membuat
perencanaan kegiatan anak serta menjaga energi dan
perhatian saat sedang bersama anak. Kelelahan akibat
aktivitas di luar menjadi tekanan tambahan bagi
orangtua bekerja yang ingin menjalani proses
homeschooling untuk anak usia dini.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 24
P&.&.-p&.&. P,.,r$"Dua pokok pikiran penting dalam proses homeschooling
pada anak usia dini adalah:
a. Pra Sekolah
Pendidikan pada anak usia dini biasa disebut dengan
istilah pra sekolah (preschool). Nah, homeschooling
pada anak usia dini juga memiliki gagasan yang serupa
bahwa pendidikan itu bentuknya berbeda dari sekolah.
Artinya, penekanan di dalam proses homeschooling
pada anak usia dini bukanlah tentang penguasaan
mata pelajaran sebagaimana yang ada di sekolah.
Juga, bentuk pendidikan anak usia dini bukanlah
seperti sekolah yang sangat terstruktur.
b. Good Parenting
Homeschooling pada anak usia dini fokusnya adalah
menjadi orangtua yang menjalankan proses
pengasuhan yang baik (good parenting). Nah, untuk
menjalankan pola pengasuhan yang baik, orangtua
perlu banyak belajar tentang bagaimana menjadi
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 25
orangtua yang baik dan mempraktekkannya dalam
keseharian. Diantara ilmu yang perlu dipelajari
orangtua adalah: cara membangun pola hidup anak
yang sehat, membangun kebiasaan baik pada anak,
membangun kemandirian, membangun keterampilan
sos ia l , s e r ta membangun ke ing in tahuan &
pengetahuan.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 26
1p/ H&'()*&&+,"#a. Apapun jenis pendidikan yang ingin Anda jalani untuk
putra-putri Anda, semuanya adalah hal yang sah
sebagaimana Anda bebas memilih bekerja atau
berbisnis, bekerja di industri dan perusahaan apapun
yang Anda inginkan. Anda boleh menjalani
homeschooling sebagaimana Anda boleh mengirimkan
anak Anda ke sekolah. Timbanglah apa yang terbaik
dan bisa dijalankan untuk keluarga Anda.
b. Jika Anda berminat menjalani homeschooling, pastikan
Anda memiliki alasan yang kuat dan bukan hanya
sekedar mengikuti tren. Pelajari dan fahami tentang
konsep homeschooling. Jika Anda mempunyai
pertanyaan atau keraguan, temukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pribadi Anda dengan membaca,
mengikuti grup-grup homeschool, bertemu praktisi,
atau mengikuti seminar/pelatihan yang ada.
c. Homeschooling anak usia dini adalah bentuk
homeschooling yang paling mudah dijalankan.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 27
Keuntungannya banyak, sementara resikonya relatif
minimal. Tak ada salahnya mempraktekkannya tanpa
harus membuat kehebohan di keluarga dengan
menyatakan bahwa anak Anda nanti tak akan
bersekolah. Pada saat anak masuk usia sekolah, Anda
dapat memutuskan bersama pasangan, apakah akan
terus menjalani homeschooling atau mengirimkan anak
ke sekolah.
d. Mulailah homeschooling dengan hal-hal sederhana
yang bisa Anda lakukan. Hadirkan suasana tenang dan
bahagia di rumah. Jika Anda memiliki bayi, sedapat
mungkin berikan ASI (Air Susu Ibu). Mengobrol dan
bercakap-cakaplah dengan anak kapanpun ada
kesempatan. Bercanda dan tertawalah bersama anak.
Berkegiatanlah bersama anak-anak, apapun bentuk
kegiatan itu.
Pengantar Homeschooling Usia Dini - 28
P!"0+2Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3
(tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008).
Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling
untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani
homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik
Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di
Lembaga PPM, Jakarta.
Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih
untuk menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home
Dad (WAHD).
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola
blog Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah
menulis buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling
Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang
diterbitkan oleh penerbit Elex Media Komputindo.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardiono
Email: [email protected] Homeschooling Usia Dini - 29