homeschooling sebagai sekolah alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi...

70
Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif Study Kasus: SUN Homeschooling Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh Syafina Hanum 1050 11000 163 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif

Study Kasus: SUN Homeschooling

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Syafina Hanum

1050 11000 163

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2013

Page 2: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan
Page 3: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

i

ABSTRAK

Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif

Kata kunci: Homeschooling

Skripsi ini membahas mengenai alasan orang tua dalam memilih

homeschooling sebagai sekolah alternatif bagi anaknya. Beberapa diantaranya

dalah ketidak nyamanan system pendidikan pada sekolah formal, biaya

pendidikan yang semakin tinggi serta tidak tercukupinya pendidikan mengenai

keagamaan, etika, estetika, pendidikan karakter dan moral pada anak.

Penelitian ini bertujun untuk memberikan informasi dan gambaran

mengenai homeschooling yang dewasa ini semakin dilirik oleh para pendidik dan

orang tua serta anak didik.

Data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode

penelitian kualitatif yang dikemukakan secara deskriptif analisis melalui Field

Research (Penelitian Lapangan).

Hasil penelitian menyatakan bahwa alasan orang tua memilih

homeschooling adalah ketidak puasan dan ketidak setujuan atas sistem pendidikan

disekolah, keadaan pergaulan disekolah yang tidak sehat, dapat menekan kepada

pendidikan moral dan keagamaan, memperluas lingkungan social serta

tersedianya waktu yang fleksible dan suasana belajar yang nyaman, dan anakn

memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi bakat di luar kemampuan akademis.

Syafina Hanum (1050 11000 163)

Page 4: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang maha rahim yang telah

memberikan kita berbagai macam nikmat sehat walafiat.shalawat serta salam

tercurahkan pada muara ilham, lautan ilmu yang tidak pernah larut yakni

keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan seluruh

pengikutnya. Aamiiin Ya Rabbal alamin.

Penulis juga menyadari adanya kekurangan dalam skripsi ini. Maka

dengan semangat belajar dari keselahan, penulis akan menerima kritik, saran,

masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam menyelesaikan tugas ini

penulis tidak semata berhasil dengan tenaga dan upaya sendiri namun banyak

pihak yang telah berpartisipasi dalam terselesaikannya penulisan skripsi ini baik

yang bersifat moril maupun materiil, maka dengan sepatutnya penulis

menyampaikan terimakasih atas kerjasamanya dan dorongannya. Rasa terimaksih

yang begitu tinggi saya sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rif’at Syauqi, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah dan Ibu Nurlena, Pembantu Dekan

bidang Kemahasiswaan serta dosen seminar proposal skripsi.

2. Bapak Bahrisalim, M.A dan Bapak Sapiudin, M.Ag, Ketua dan Sekertaris

Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Prof. Komarudin Hidayat, dan Prof. Azyumardi Azra Rektor UIN Syahid dan

Rektor Pascasarjana UIN Syahid, terimakasih atas izin cutinya Prof.

Alhamdulillah saya telah kembali ketanah air untuk menyelesaikan study di

UIN Syahid).

4. Bapak M. Zuhdi, M. Ed, Ph. D. Pembimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, yang selalu meluangkan waktunya ditengah-tengah kesibukannya

untuk membuka e-mail dan mengoreksi skripsi ini serta waktu untuk setiap

pertemuan untuk advice nya. Saya bersyukur mendapatkan bapak sebagai

pembimbing saya, yang secara tidak sadar saya inginkan dari pertama bapak

mengajar di kelas saya.

Page 5: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

iii

5. Pak Tanenji atas bimbingannya selama saya menjadi Mahasiswa PAI. Pak

Furqon, Pak Aminuddin Ya’kub dan seluruh Dosen Jurusan PAI yang telah

berbagi ilmu, pengalaman dan senyumannya selama ini. Serta seluruh staff dan

karyawan Jurusan Pendidikan Agama Islam.

6. Pak Dhanang Sasongko, Pemilik SUN Homeschooling. Terimakasih atas

izinnya untuk melakukan penelitian di SUN HS, pengalamannya, waktu dan

diskusi-diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta mas Aris,

Karyawan SUN Homeschooling. Terimakasih atas bantuan dan keramahannya.

7. Orangtua terkasih. Ayahanda dan Ibunda, yang tak henti-hentinya mendo’akan

yang terbaik bagi anak-anaknya. Khalidah Nisma Fritz yang memberi masukan

dan inspirasi buat skripsi ini. Fauziah Nashrin yang sedang studi Kedokteran di

Pakistan (Jadilah Dokter muslimah yang bermanfaat bagi orang lain). My first

love, who give me the color of life. Thanks for helping me finishing my little

thesis proposal even just by texting. I love you

8. Teman-teman seperjuangan PAI D angkatan 2005 atas kekeluargaan dan

persahabatan yang kalian berikan. Ais thank you so much for your patience in

helping me

9. Sepupuku, Afifah Emilia dan Shafa Noer atas informasi dan bantuannya. Serta

sahabatku Ading Munawar dan Muflichun atas translate dan nasehat serta

dukungannya.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca sekalian khususnya bagi

penulis dalam hal mengetahui tentang homeschooling lebih mendalam guna

memenuhi keinginan penulis untuk melakukan homeschooling dimasa mendatang.

Jakarta: 28 May, 2013 M

12 Rajab 1434 H

Page 6: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK …………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………………. 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………….….………. 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………..………… 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Definisi Homeschooling ……………………………………………..... 9

B. Sejarah Homeschooling ……………………………………………….. 13

1. Sejarah homeschooling di Amerika ……………………………... . 13

2. Sejarah homeschooling di Indonesia ……………………………… 20

C. Alasan Orang Tua Memilih homeschooling ………………………….. 23

D. Klafikasi homeschooling ……………………………………………... 27

E. Kelebihan dan Kekurangan homeschooling ………………………….. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………….. 35

B. Metode Penelitian ………………………………………………….… 35

C. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 36

D. Analisis Data ………………………………..………………………. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Mengenai SUN Homeschooling ……………….... 39

B. Kurikulum SUN Homeschooling ……………………………………. 45

C. Profil Siswa ………………………………………………………….. 45

D. Program ……………………………………………………………… 45

Page 7: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

v

BAB V PENUTUP

A. Saran ……………..………………………………………………….. 50

B. Kesimpulan ………..………………………………………………… 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai macam alasan mengapa orang tua lebih memilih homeschooling

bagi anak-anaknya membuat nama homeschooling yang sudah ada mulai dikenal

oleh kalangan pendidik dan masyarakat luas.

Sebenarnya, metode homeschooling sudah ada sejak zaman dahulu. Jauh

sebelum era pendidikan masal dimulai. Liahatlah orang-orang zaman dahulu;

kakek-nenek kita dan sebelum mereka, mereka tidak mengenal adanya sekolahan.

Sistem pembelajaran mereka sangatlah berbeda dengan kita saat ini. Mereka

berguru pada seseorang yang memiliki ilmu yang tidak diragukan dalam suatu

bidang. Misalnya, jika mereka ingin belajar mengenai obat-obatan, mereka tidak

akan pergi ke sekolah untuk mempelajarinya. Mereka akan mencari seseorang

yang dianggap mampu dan menguasai ilmu mengenai obat-obatan. Lalu mereka

akan berguru pada orang tersebut. Saat mereka dianggap cukup mampu

menguasai ilmunya, maka mereka akan dinyatakan lulus tanpa mengikuti ujian-

ujian seperti zaman sekarang.

Sistem sekolah seperti ini pada zaman Rasulullah dinamakan „Halaqah’.

Artinya kita berguru pada seseorang yang menguasai pada suatu bidang tertentu.

Dewasa ini sistem seperti itu lebih dikenal dengan sebutan „Homeschooling’.

Yang dipahami dengan sekolah yang dilakukan dirumah.

Awalnya homeschooling dikenal dinegara „Paman Sam‟. Kemudian sistem

ini digunakan di negara-negara lain di dunia, termasuk di Indonesia. Secara tidak

disadari, sesungguhnya setiap manusia sudah melakukan homeschooling sejak

mereka dilahirkan ke dunia ini.

Pendidikan adalah sebuah sarana atau jalan bagi manusia untuk

memperoleh pengetahuan. Pendidikan tidak hanya di peroleh melalui sekolah-

sekolah atau kursus-kursus. Pendidikan juga bisa didapatkan melalui pengalaman.

Page 9: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

2

Pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan juga merupakan pengalaman belajar.

Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan

pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Pendidikan tidak terbatas

pada usia, tempat dan waktu. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, selama

kita masih hidup.

Menurut Zurinal, “Dalam pengertian yang sederhana, pendidikan sering

dimaknai sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan

potensi-potensi pembawaaan, baik potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan

nilai-nilai yang ada di dalam masarakat dan kebudayaan”.1

John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Zurinal, memandang pendidikan

sebagai suatu rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman agar lebih bermakna,

sehingga pengalaman tersebut dapat mengarahkan pengalaman yang didapat

berikutnya”.2

John .S. Brubacher, sebagaimana dikutip oleh Zurinal, berpendapat

bahwa pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan dan

kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

(media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan

untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan.3

Sedangkan Ki Hajar Dewantara, sebagaimana dikutip oleh Zurinal,

mendefinisikan pendidikan dengan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak.4

Zurinal sendiri berpandangan bahwa,

“Pendidikan dalam pengertian sempit, dimaknai sekolah atau persekolahan

(schooling). Dengan kata lain, dalam pengertian sempit pendidikan merupakan

pengaruh yang diuayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja

agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh

1 Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal. 1 2 Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal. 2 3 Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal. 2 4 Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal. 2

Page 10: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

3

terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. Pendidikan dalam

pengertian luas adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi

pertumbuhan seseorang”.5

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk mengambangkan

potensi jasmani maupun potensi rohani yang ada dalam masyarakat dan

kebudayaan yang terorganisasi dengan pengalaman yang disempurnakan dengan

kebiasaan-kebiasaan yang baik yang dapat mengarahkan pengalaman yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Undang-

Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1 Pasal 1, “Sistem

pendidikan di Indonesia dikenal dalam tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal,

nonformal dan informal yang saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain6.

Pendidikan formal, nonformal dan informal diselenggarakan dengan sistem

terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh”.7

Pendidikan formal adalah pendidikan yang terdiri atas sekolah dasar (SD

dan MI), sekolah menengah pertama (SMP dan MTs), pendidikan menengah

(SMA, MA, SMK, MAK), dan pendidikan tinggi yang mencakup pendidikan

diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional BAB 1 Ketentuan Umum, Pasal satu dikatakan: “Pendidikan formal

adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan non

formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan

secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan.

Direktur Jendral Pendidikan dasar dan menengah Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan, Hamid Muhammad berpendapat “Homeschooling masuk dalam

katagori pendidikan bukan formal”.8

5 Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hal. 4-6 6 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1 Pasal 1

7 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1 Pasal 1

8 Siwi Tri Puji, Homeschooling: Ketika Rumah Berubah Jadi Sekolah, Harian Republika

edisi senin, 30 Januari 2012, hal. 23

Page 11: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

4

Ada beberapa alasan mengapa banyak orang tua di Indonesia, terutama di

Jakarta lebih memilih sekolah rumah. Tidak sedikit orang tua yang merasa

kecewa dengan sistem pendidikan dewasa ini. Dari mulai ganti-ganti kurikulum,

kekerasan di sekolah seperti guru menghukum siswa yang terlambat datang ke

sekolah, siswa di tuntut untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang tidak

sedikit, jam pelajaran di sekolah yang di mulai dari jam tujuh pagi hingga jam dua

siang, bahkan ada yang hingga jam tiga atau jam empat sore. Terlebih lagi bagi

anak yang akan menghadapi ujian akhir sekolah (kelas enam SD, kelas tiga SMP

dan SMA).

Bagi sebagian sekolah ada yang mewajibkan siswa-siswi untuk memilih

kegiatan ektrakurikuler minimal satu; seperti Pramuka, Paskibra, PMR dan

kegiatan-kegitan yang lain.

Bagi siswa-siswi yang kurang mampu dalam pelajaran di sekolah, mereka

diminta untuk mengikuti les atau kursus yang mempelajari mata pelajaran yang

mereka kurang mampu atau lamban dalam menerima pelajaran.

Dengan beragam kegiatan yang ada, siswa sering sekali merasa terbebani.

Dewasa ini, biaya untuk sekolah sangatlah mahal sehingga banyak orang tua yang

tidak mampu menyekolahkan anaknya. Keamanan pun juga menjadi alasan

mengapa orang tua lebih memilih homeschooling. Pergaulan teman sebaya yang

dapat mengakibatkan si anak terlibat dalam tawuran dan narkoba serta minuman

keras.

Kecenderungannya antara lain, bisa menekankan kepada pendidikan moral

atau keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar

yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual,

tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu.9

“Saya termasuk orang tua yang tidak puas dengan sistem pendidikan kita.

Sudah berapa banyak sekolah yang saya datangi, hingga yang internasional,

ternyata tidak memuaskan juga. Akhirnya saya putuskan untuk mengajar sendiri

9Indosiar.com, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah, Jakarta:

http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-rumah-sekolah, Di Akses

pada tanggal 22 Oktober 2011

Page 12: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

5

anak-anak saya” Kata wanti Wowor, seorang ibu yang merasa tidak puas dengan

sistem pendidikan di Indonesia.10

John Lloyd menyebutkan beberapa alasan orang tua memilih

homeschooling sebagai pendidikan alternatif bagi anak-anak mereka. Concerns

about the school environment (including safety, drugs, peer pressure), a desire to

provide religious or moral instruction, dissatisfaction with instruction at other

schools, an interest in a non-traditional approach.11

Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) Ella Yulaelawati mengatakan

Ada beberapa alasan mengapa para orang tua di Indonesia lebih memilih

sekolah rumah. Kecendrungannya antara lain, bisa menekankan kepada

pendidikan moral atau keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya

suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung

yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan

ilmu.12

Menurut Munasprianto Ramli, koordinator tutorial Homeschooling Kak

Seto, sebagiaman dikutip oleh Arif Rahman,

Ada berbagai alasan anak berpindah dari sekolah formal ke sekolah-rumah.

Sebagian karena pengalaman kurang berkesan, bullying atau diolok-olok

teman-temannya, kurang dapat mengikuti pelajaran formal, ritme kehidupan

yang berbeda, serta jenuh dengan mata pelajaran dan tumpukan pekerjaan

rumah. Akan tetapi, tentu tidak dapat digeneralisasi pengalaman anak di

sekolah formal dan tidak dapat dibandingkan mana yang terbaik antara

sekolah-rumah dan sekolah formal karena sistemnya memang berbeda.13

Beberapa tahun belakangan ini, fenomena homeschooling nampaknya

mulai muncul dan menarik perhatian khusus dalam dunia pendidikan. Sekolah

formal yang dianggap kurang memberi perhatian besar kepada peserta didik, juga

10

Arief Rachman, Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta: KOMPAS), h. 22 11

Janice Lloyd, Homeschooling Grows, (USA Today, Update January 5, 2009 at

5:23pm), http://www.usatoday.com/community/tags/reporter.aspx?=id264 , Di akses pada tanggal

14 Oktober 2011 12

Indosiar.com, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah,

http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling-sekolah-rumah-atau-rumah-sekolah Di akses

pada tanggal 22 Oktober 2011 13

Arief Rachman, Homeschooling Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta: KOMPAS,

), h. 12

Page 13: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

6

dianggap kurang efektif dan efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan

kecerdasan siswa didik, yakni intelektual, emosional dan spiritual.14

Menurut Iman Munandar, “homeschooling atau sekolah rumah kini mulai

banyak dillirik orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Sebagian karena merasa

pembelajaran di sekolah formal kurang mengedepankan kepentingan sang

anak”.15

Menurut Arif Rahman, “homeschooling sudah mulai menjadi pilihan yang

menarik bagi masyarakat dalam mendidik anak”.16

Berkembangnya

homeschooling tentu dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang mendasar

adalah faktor ketidakpuasaan atas sistem pendidikan disekolah. Alasan lain adalah

pergaulan di sekolah yang tidak sehat. Alasan tersebut dilatari dengan berbagai

macam, latar belakang sosial seperti religious (agama), sekuler, kaya, kelas

menengah, miskin, kota, pinggiran, pedesaan. Dan latar belakang profesi orang

tua seperti dokter, Pegawai pemerintah, pegawai swasta, pemilik bisnis, bahkan

guru di sekolah umum.

Karena banyaknya orangtua siswa yang lebih memilih homeschooling

sebagai sekolah alternatif bagi anak-anak mereka dan beragamnya alasan orang

tua memilih homeschooling sebagai sekolah alternatif, maka penulis tertarik

untuk membahas “HOMESCHOOLING SEBAGAI SEKOLAH

ALTERNATIF”

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan Latar Belakang diatas, penulis dapat mengidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Pendidikan formal dewasa ini tidak lagi dapat memberikan kepuasan terhadap

para orang tua.

14

Skripsi Pelaksanaan Homeschooling Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Anak di Taman Pembinaan Anak Soleh, di akses pada tanggal 09 November 2011. 15

Iwan Munandar, Ketika Homeschooling Jadi Pilihan, Di akses pada tanggal 22 Oktober

2011, http://indosiar.com/ragam/68434/ketika-homeschooling-jadi-pilihan 16

Arief Rachman, Homeschooling Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta: KOMPAS

), h. 9

Page 14: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

7

2. Banyaknya tuntutan-tuntutan terhadap peserta didik dapat membuat anak

merasa terbebani.

3. Kekerasan dalam sekolah dan hal-hal kecil yang akhirnya melibatkan

orangtua.

4. Adanya bullying, tawuran, dan alasan keamanan lain yang membuat sekolah

di anggap tidak lagi aman.

5. Tingginya tingkat anak putus sekolah (Drop Out) dikarenakan tidak adanya

biaya untuk sekolah17

6. Kurang berkembangnya bakat dan minat siswa

7. Kewajiban bagi setiap siswa untuk memakai seragam sekolah

8. Kewajiban seorang siswa memiliku buku yang baru, padahal buku yang lama

masih dapat dipergunakan.

9. Alasan para orang tua yang memilih homeschooling sebagai sekolah alternatif

bagi anak-anaknya.

10. Sistem pembelajaran flexible yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja serta tidak memberatkan bagi anak dan orang tua.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, akan membatasi masalah yang ingin diteliti, antara lain:

1. Alasan orang tua yang memilih homeschooling sebagai sekolah alternative

bagi anak-anaknya.

2. Sistem pembelajaran flexible yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja serta tidak memberatkan bagi anak dan orang tua.

Adapun perumusan masalah yang penulis teliti adalah „Bagaimana konsep

homeschooling yang di implementasikan oleh SUN Homeschooling?”

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

alasan-alasan orang tua memilih homeschooling bagi anak-anaknya.

17

Neneng Zubaidah, Pacu Rata-rata Lama Sekolah, Seputar Indonesia, Senin 19

Desember 2011

Page 15: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

8

Adapun penelitian atau pembahasan terhadap masalah tersebut di atas

mempunyai manfaat

1. Sebagai data awal bagi penulis dan penulis selanjutnya yang berkeinginan

untuk meneliti homeschooling.

2. Sebagai informasi bagi pembaca mengenai apa dan bagaimana

homeschooling.

3. Untuk memahami dan mengetahui alasan-alasan bagi orang tua dalam

memilih homeschooling sebagai sekolah alternatif bagi anak-anaknya.

4. Dapat menambah wawasan keilmuan para pembaca untuk kehidupan anak-

anaknya kelak.

5. Dapat memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa di masa

yang mendatang.

Page 16: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Homeschooling

Dan Lips dan Evan Feinberg berpendapat bahwa homeschooling adalah

pendidikan alternatif di mana anak-anak di ajarkan dirumah daripada di sekolah

tradisional atau sekolah privat. Anak-anak yang melakukan homeschooling di

ajarkan oleh orang tua, wali, atau tutor yang lain.1 Homeschooling is an

alternative form of education in which children are instructed at home rather than

at a traditional public or private school. Children who are homeschooled are

instructed by parents, guardians, or other tutors.

Homeschooling adalah sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah.

Selain itu, homeschooling juga dapat di lakukan di mana saja selain disekolah,

seperti di masjid, di pasar, di sawah, di hutan, dan di tempat-temat lain yang dapat

mejadi sumber dalam belajar. Sumber materi pada homeschooling tidak hanya

terbatas pada buku yang telah ditetapkan pemerintah. Secara etimologis,

homeschooling (HS) adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut

homeschoooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi

anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya

benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada dirumah.

Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya

mata pelajaran kepada peserta didik.2

Homeschooling atau Sekolah-Rumah saat ini mulai dilirik para pengamat

pendidikan nusantara. Sebagai salah satu alternatif pendidikan, homeschooling

memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki sekolah. Para orang tua sedikit

demi sedikit mulai memilih untuk melanjutkan pendidikan anaknya melalui

homeschooling. Hal ini ditempuh karena orang tua memandang homeschooling

1 Dan Lips and Evan Feinberg, Homeschooling: a Growing Option in American

Education, (Washington DC: The Heritage Foundation, 2008) No. 2122, h. 2 2Indosiar.com, Homeschooling : Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Penerapan

Homeschooling, http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-rumah-

sekolah

Page 17: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

10

lebih tepat untuk mengembangkan bakat dan minat sang buah hati. Jika

Homeschooling difahami sebagai model belajar otodidak dan mandiri, maka

jejaknya telah dikenal sejak dahulu. Di Indonesia, model belajar ini banyak

dijalani oleh para pedagang dengan sistem magang dan para santri dengan

pesantrennya.3 Menurut Kak Seto, homeschooling adalah sebuah sistem

pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah.4

Istilah homeschooling mungkin jarang terdengar, tapi sebenarnya proses

homeschooling yang berarti sekolah rumah, sudah diterapkan hampir oleh seluruh

keluarga. Bukankah setiap anak mendapatkan pendidikan di rumahnya?

Bagaimana sang ibu mulai mengajarkan anak berbicara, berhitung bahkan

membaca? Sebenarnya, di situlah proses homeschooling dimulai. Hanya saja,

proses pendidikan orang tua di rumah itu umumnya tak berlangsung lama. Saat

anak memasuki usia sekolah dasar, orang tua lebih banyak mengandalkan sistem

sekolah umum untuk perkembangan pendidikan anaknya.5

Tak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Homeschooling

yang dimaksud di sini adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Selain

homeschooling, ada istilah “Home Education” atau “Home-Based Learning”

yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama.6 Dalam bahasa Indonesia,

ada yang menggunakan istilah “Sekolah Rumah”, ataupun sekolah mandiri.

Disebut apapun yang penting adalah esensinya. Menurut Kak Seto, seperti yang

dikutip pada harian Republika, pengertian umum homeschooling adalah model

pendidikan dimana sebuah keluarga bertanggung jawab sendiri atas pendidikan

anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.7

3Abdurrrahman HRD, “Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya”, Diakses

pada October 22, 2011 http://percikankehidupan.wordpress.com/2008/11/07/homeschooling-di-

indonesia-dan-problematikanya/ 4 Kak Seto (Dr. Seto Mulyadi), Homeschooling, Pendidikan Alternatif Masa Depan,

Disampaikan dalam „Lokakarya Nasional‟ yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan-

Departement Pendidikan Nasional, pada tanggal 09 Maret 2007 di Yogyakarta 5 Yayah Komariah, Homeschooling Tren Baru Sekolah Alternatif, (Jakarta: Sakura

Publishing, 2007), h. 4 6 Komariah, ibid

7 Siwi Tri Puji, “Homeschooling: Ketika Rumah Berubah Jadi Sekolah”, Harian

Republika, Jakarta,, 30 Januari 2012, hal. 23

Page 18: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

11

Dalam ber-homeschooling, orang tualah yang menjadi guru bagi murid. Di

sini orang tua tidak hanya dapat mengajarkan anaknya materi yang hanya di

ajarkan di sekolah saja. Sambil meminta anak untuk membantu mengerjakan

pekerjaan rumah juga dapat menjadi pelajaran bagi anak. Jika orang tua bekerja

sebagai nelayan atau petani, maka dengan membantu orang tuannya anak akan

mendapatkan pelajaran dari apa yang mereka lakukan. Karena belajar tidak hanya

mempelajari matematika, bahasa Indoneisa, pengetahuan alam, pengetahuan

sosial, dan pelajaran lain yang hanya didapatkan dibangku sekolah.

Definisi homeschooling menurut Arief Rachman adalah:

“Secara etimologis homeschooling adalah sekolah yang di adakan di

rumah.Sedangkan secara hakiki homeschooling adalah sebuah sekolah

alternatif yang menempatkan anak sebagai subyek dengan pendekatan

pendidikan secara At Home. Dengan pendekatan ini anak merasa nyaman.

Mereka bisa belajar sesuai keinginan dan gaya belajar masing-masing; kapan

saja dan di mana saja, sebagaimana ia tengah berada di rumahnya sendiri.8

Home-education literally means teaching or having your children taught

in the privacy of your own home. The home-educating family has full control over

the education of the child including choosing the curriculum, choosing the school

schedule, choosing whether or not to assign grades to their children’s work, and

choosing whether or not to give their children test.9 (Pendidikan rumah berarti

mengajarkan atau mendapatkan anak-anak anda diajarkan pada tempat khusus di

rumah anda. Pendidikan rumah memiliki kontrol penuh atas pendidikan anak

termasuk memilih kurikulum, memilih jadwal sekolah dan memilih antara

memberikan tugas kelas pada tugas anak, dan memilih antar memberikan atau tes

atau tidak pada anak-anak).

Menurut Komariah, salah satu pengertian umum homeschooling adalah,

Proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah

dilakukan oleh orang tua/ keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dimana

proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif

dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara

maksimal. Jadi, homeschooling adalah pilihan sebuah keluarga untuk

8 Arief Rachman, Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta: Kompas,

2007), h. 18 9Kinza Accademy, What Is Home-education? http://www.ahomeeducation.co.uk/what-

home-schooling.html Diakses pada tanggal 21 Maret 2011

Page 19: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

12

bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya

dengan berbasis rumah. Pada homeschooling, orang tua bertanggung jawab

sepenuhnya atas proses pendidikan anak; sementara pada sekolah regular

tanggung jawab itu didelegasikan kepada guru dan sistem sekolah.10

Dengan ber-homeschooling sang anak tidak dituntut belajar secara paksa

dan tidak sesuai dengan kemampuannya. Pada homeschooling, anak akan lebih di

arahkan pada minat dan bakatnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh

anak.

Homeschooling (also known as home education, home learning or home

teaching) is when a family chooses to educate their child, or children, at home

instead of enrolling them in a school.11

(Homeschooling –juga diketahui sebagai

pendidikan dirumah, belajar dirumah atau mengajar dirumah- adalah saat dimana

sebuah keluarga memilih mendidik anak-anak dirumah disamping mendaftarkan

mereka pada sebuah sekolah).

Sumardiono, menjelaskan bahwa salah satu pengertian homeschooling

adalah:

“Sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas

proses pendidikan anak dengan berbasis rumah. Meskipun demikian,

pendidikan tidak selalu dilakukan orang tua saja. Selain mengajar sendiri,

orang tua dapat pula mengundang guru privat, mendaftar anak pada kursus,

melibatkan anak pada proses magang, dan sebagainya.12

Dalam ber-homeschooling, anak dapat pula di daftarkan pada lembaga-

lembaga tertentu yang dapat mengasah bakat anak, seperti jika sang anak

menyukai musik, maka orang tua dapat mendaftarkan anak pada sekolah musik.

Orang tua juga dapat memperdalam agama sang anak dengan menitipkan sang

anak pada seorang ustad atau syeikh untuk menggali potensi yang ada pada anak,

seperti mengaji dengan nada (qori), bagaimana cara berbicara dihadapan orang

banyak, dan sebagainya.

Disamping itu, anak juga dapat diikutsertakan dengan kegiatan-kegiatan

sosial dan kemasyarakatan lain untuk sosialisasi anak dengan teman sebaya.

10

Komariah, loc. cit, h. 4 11

Kinza Academy, op. cit 12

Abdurrrahman HRD, loc. cit.

Page 20: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

13

Untuk mengikuti kegiatan kepramukaan atau out boud dan perkemahan, anak

tidak perlu untuk mendaftar menjadi murid disatu sekolah. Dengan demikian anak

tidak akan mengalami tekanan atau paksaan dalam belajar. Anak menganggap

bahwa learn is fun, with learning we can strunggle on our life. Learning is

everyday needed. Belajar bukanlah suatu kewajiban, melainkan suatu keharusan

dan kebutuhan yang digunakan untuk kelangsungan hidup sang anak untuk saat

ini dan saat mereka dewasa kelak.

Menurut Direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati, seperti yang dikutip oleh Abdurrahman,

Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar,

teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar

mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. Tujuannya, agar

setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan

yang sama juga dipegang oleh lembaga-lembaga pendidik lain yang mulai

menggiatkan sarana penyediaan program homeschooling.13

Homeschooling adalah pendidikan alternatif, dimana anak-anak diajarkan

di rumah daripada di sekolah tradisional atau sekolah privat. Meski disebut

homeschooling, tidak berarti anak terus menerus belajar di rumah. Anak-anak bias

belajar dimana saja dan kapan saja sesuai dengan situasi dan kondisi yang benar-

benar nyaman dan menyenangkan. Dewasa ini sedikit demi sedikit orang tua

siswa lebih memilih untuk melanjutkan pandidikan anaknya melalui

homeschooling karena dipandang lebih tepat untuk mengembangkan bakat dan

minat anak.

Sebenarnya proses homeschooling sudah diterapkan oleh hampir seluruh

keluarga, terutama saat sang ibu mulai mengajarkan anaknya berbicara, berhitung

bahkan membaca. Hanya saja proses itu tidak berlangsung lama. Saat anak

memasuki usia sekolah, maka orang tua lebih mengandalkan anaknya pada sistem

sekolah untuk perkembangan pendidikan anaknya.

B. Sejarah Homeschooling

1. Sejarah Homeschooling di Amerika

13

Abdurrrahman HRD, ibid.

Page 21: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

14

L.Paul D. Lindstrom, seperti yang dikutip oleh Loy Kho mengatakan

bahwa “Sekolah rumah dimulai di Amerika Serikat jauh sebelum pendidikan

modern muncul, yaitu sebelum abad ke-18. Umumnya anak-anak dididik oleh

keluarganya sendiri atau memanggil guru privat ke rumah”.14

Pada zaman dahulu, jauh sebelum sekolah formal didirikan, para orang tua

mendidik anaknya secara pribadi atau menitipkan anak-anaknya pada seorang

yang dianggap mampu pada bidang tertentu.

Pada zaman Rasulullah SAW, setiap anak akan mendatangi seorang ulama

untuk belajar. Jika ia ingin belajar Fiqh, maka dia akan mendatangi seseorang

yang menguasai ilmu fiqh, jika si anak ingin memperdalam ilmu hadis, maka

mereka akan mendatangi seorang ulama yang menguasai hadits. Mereka

belajar di serambi-serambi masjid atau di tempat terbuka dan mereka duduk

mengelilingi sang guru. Menurut sejarah Islam, cara belajar seperti itu

dinamakan “Halaqah”. Sang guru tidak akan megeluarkan ijazah bagi murid-

muridnya. Jika muridnya dianggap mampu, maka ia akan menggantikan sang

guru untuk mengajar atau diminta oleh sang guru untuk mengajar di tempat

lain yang membutuhkannya.

Rick Boyer, seperti yang dikutip oleh Loy Kho berkata “Pendidikan

massal dimulai sejak berkembangnya psikologi dan filsafat modern, terutama

sejak munculnya filsafat pragmatism dari John Dewey dan pandangan

Unitarian dari Horace Mann, yakni mulai tahun 1860-an”.

Homeschooling bukanlah jenis sekolah yang baru.Homeschooling adalah

sistem pembelajaran yang di lakukan oleh kakek dan nenek kita dahulu.

John Taylor Gatto, seperti yang dikutip oleh Loy Kho,

“Sang guru teladan di New York yang membongkar kebobrokan sistem

pendidikan di Amerika mengatakan bahwa pada saat penguasa atau pemilik

modal merasa perlu melakukan kontrol terhadap masyarakat dan

mengindoktrinasi massa untuk memiliki pandangan yang sama dengan

penguasa atau pemilik modal, pada saat itulah pendidikan massal dimulai”.

14

Loy Kho, Homeschooling Untuk Anak, Mengapa Tidak?, (Yogyakarta: Pustaka

Familia, Penerbit Kanisius, 2007) Cet. 5, h. 25

Page 22: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

15

Setelah pendidikan masal dimulai, maka sistem pendidikan yang telah

dipakai dari zaman dahulu mulai terhapus. Sistem pembelajaran yang

digunakan adalah sistem pendidikan masal seperti yang kita saksikan saat

ini.Dewasa ini sistem halaqah hanya digunakan di masjid-masjid.

Rick Boyer, John Taylor Gatto, DR. James Dobson dan David Kupelian

mengatakan:

“Dewasa ini yang diajarkan di sekolah jauh dari sifat alami manusia

sebagai makhluk ciptaan. Filsafat humanisme memegang peran utama dalam

kurikulum sekolah. Manusia menjadi tolok ukur utama dalam nilai-nilai yang

diajarkan di sekolah. Akibatnya, nilai moral tidak lagi merupakan sesuatu yang

mutlak tetapi menjadi sangat relatif, tergantung keputusan pengusa dan pemilik

modal. Guru tidak dididik mengenai bagaimana mendidik siswa”.

Rick Boyer sendiri mengatakan bahwa Pada tahun 1980-an pendidikan

publik di sekolah bertujuan memberikan pendidikan yang terjangkau bagi

semua rakyat dan penduduk di Amerika dan menjadikan manusia yang baik,

warga negara yang baik. Pada waktu itu diharapkan setiap pelajar menemukan

bakat istimewanya untuk dikembangkan secara optimal. Tetapi pada zaman

revolusi industri para pemilik modal seperti Carnegie, JP Morgan, Rockefeller,

dan lain-lain, merekalah yang menentukan wajah pendidikan massal.

Timbullah tujuan tambahan dari pendidikan masssal yakni menjadikan manusia

sebagai pelayan masyarakat, tepatnya pelayan koprasi dan manajemen politik.

Manusia dinyatakan sebagai sumber daya manusia.15

DR. James Dobson, David Kupelian dan George Grant seperti yang

dikutip oleh Loy Kho berkata:

“Pada era 1970-an pembaca Alkitab dan penerapan “Sepuluh Perintah

Allah” di sekolah dihapuskan. Segala hal yang berbau agama dilarang dan

diharamkan di sekolah. Bahkan, atas nama toleransi dan kebebasan, pengajaran

yang bertentangan dengan harkat dan kodrat manusia dilakukan di Taman

Kanak-Kanak di California, Massachusetts, Utah, Washington DC, dan

berbagai tempat di America Serikat yang menyebabkan salah satu negara barat

yang mengalami dekadensi moral terhebat diseluruh dunia, sekaligus

mengekspor segala kebejatan tersebut ke seluruh dunia. Hal tersebut juga

merupakan salah satu alasan utama mengapa homeschooling berkembang”.

15

Loy Kho, ibid

Page 23: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

16

Pada awalnya, pemerintah Amerika, dalam hal ini Departemen

Pendidikan, menentang perkembangan Sekolah Rumah. Sekolah publik yang

didanai pajak menentang keras gerakan Sekolah Rumah, karena mengurangi

pendapatan dana sekolah. Setiap anak dibiayai pemerintah sekitar US $6,000

per tahun bila terdaftar di sekolah public. Dengan demikian bila jumlah anak

yang disekolahrumahkan bertambah, dana yang diterima sekolah setempat

menjadi berkurang secara signifikan. Departmen Pendidikan berusaha

mengeluarkan peraturan ketat guna membatasi gerakan ini. Distrik sekolah

berusaha melakukan tuntutan hukum dan menyerang keluarga-keluarga yang

menyekolahrumahkan anak-anak mereka terutama di sekitar tahun 1980-an. Di

pihak lain keluarga Sekolah Rumah juga melakukan strategi pertahanan dengan

membentuk Home School Legal Defense Association, kata Rick Boyer

Hingga saat ini pun, jika kita mendaftarkan anak-anak kita pada salah satu

homeschooling di US, maka pemerintah akan memberikan kita uang sebesar

US $6,000. Disamping itu, pemerintah juga akan memberikan kita materi

berupa buku-buku pelajaran atau alat-alat yang dipergunakan dalam pelajaran,

seperti pada mata pelajaran IPA. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan

homeschooling yang di dirikan oleh komunitas Muslim. Pada Islamic

Homeschooling orang tua diminta untuk membayar biaya pendidikan dan

membeli keperluan sekolah masing-masing, walaupun pihak homescloooling

telah menyediakan kurikulum yang akan dipilih oleh anak dan orang tua.

Orang tua homeschooler di Seattle (Amerika Utara), kebayakan mereka

mengikuti homeschooling dari pemerintah, lalu pelajaran agamanya di sisipkan

oleh orang tua dan orang tua mempercayakan seorang Syeh untuk mengajari

anak-anak mereka belajar Al-Qur‟an.16

Dewasa ini homeschooling di Amerika sudah legal. The Home School

Legal Defense Association (HSLDA) adalah sebua h organisani yang menaungi

homeschooling. The Home School Legal Defense Association (HSLDA), a

nonprofit organization that advocates for homeschooling, rates the degree to

which states regulate homeschooling.17

16

Wawancara dengan Afifah Siddik, salah satu orang tua homeschooler di Seattle,

Amerika Utara 17

Dan Lips and Evan Feinberg, Homeschooling: A Growing Option in American

Education, (Washington DC: The Heritage Foundation, 2008) No. 2122, h. 2

Page 24: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

17

Before public education became widely available in the United States and

Canada during the late 19th century, many children obtained a FORMAL

EDUCATION AT HOME. Even throughout the 20th century many parent have

continued to homeschool their children, usually for religious or cultural

reasons. In the 1960s and 1970s some families began homeschooling to

provide an education in which the child is free to pursue subjects that stimulate

personal interes. In this form of instruction, known as child-directed education,

parents and other adult give support but do not impose a course of study on the

child. Families who adopt this technique believe children learn best at home

because they are motivated to pursue and education in a less-structured but

stimulating environment. In the 1980s and 1990s even more families began

homeschooling, often because of religion.18

Dan Lips dan Evan Feinberg mengatakan awalnya sekolah rumah hanya

dilakukan oleh komunitas tertentu terkait ideologi dan agama. Belakangan,

ketidakpuasan secara umum dengan sistem sekolah publik dan gaya hidup ikut

berpengaruh.

Sekolah publik, dewasa ini membuat anak menjadi malas untuk belajar.

Mereka beranggapan bahwa sekolah itu adalah tempat yang tidak

menyenangkan, sekolah membuat anak menjadi stress. Dengan bersekolah,

maka status sosial seseorang akan menjadi tinggi. Jika anak tidak bersekolah,

maka orang berpendapat dan berfikir negatif pada si anak. Tidak semua orang

tua bisa menyekolahkan anaknya, seperti orang tua yang berprofesi sebagai

buruh biasa. Jangankan untuk menyekolahkan anak, untuk kehidupan sehari-

hari pun kadang mereka tidak dapat mencukupinya terlebih untuk membayar

biaya pendidikan.

Dengan adanya homeschooling, maka orang tua yang berprofesi sebagai

apapun akan dengan mudah menyekolahkan anaknya. Sang anak dapat

menggunakan buku-buku pelajaran yang telah dipakai oleh kakaknya atau

teman-temannya.Bahkan mereka dapat menggunakan buku tersebut bersama-

18

Komunitas Homeschooling Pelangi, Sejarah Homeschooling,

http://www.facebook.com/profile.php?id=1137314440#!/komunitassekolahrumah.sekolahpelangi/

posts/267725629955371?notif_t=feed_comment, Diakses 27 December 2011

Page 25: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

18

sama dengan temannya. Dengan demikian orang tua tidak perlu mengeluarkan

biaya banyak untuk menyekolahkan anaknya. Anak juga tidak membutuhkan

seragam, topi, dasi, buku yang bermacam-macam (buku khusus PR, buku

khusus untuk mencatat, dll), membayar sumbangan, membayar uang gedung,

uang bangku dan membayar beragam sumbangan-sumbangan yang lain.

Seiring denga adanya gerakan sekolah rumah yang terus bergulir dan

komunitas terus membuktikan diri, akhirnya keberadaan sekolah rumah dapat

diterima. Legalitas juga diakui.19

Saat ini, di Indonesia pun nama

„homeschooling‟ sudah mulai dikenal publik. Jika pada awalnya

homeschooling hanya dipahami bagi orang-orang yang berekonomi menengah

keatas, maka homeschooling saat ini juga dipahami oleh orang-orang berkelas

menengah kebawah. Bahkan orang-orang awam mulai mengetahui keberadaan

homeschooling.

Menurut sejarah, homeschooling sudah menjadi metode utama para orang

tua mengajar dirumah. Beberapa penemu Amerika seperti George Washington

dan Thomas Jefferson pun melakukan homeschooling. Sejak 1970-an dan

1980-an, homeschooling telah menjadi metode pengajaran yang sukses.20

Di Indonesia sendiri homeschooling bukanlah sistem pembelejaran yang

baru. Sistem pembelajaran homeschooling sudah lama dikenal di Indonesia.

Hanya saja tidak semua orang memahami bagaimana sistem pembelajaran

homeschooling , untuk apa mereka ber-homeschooling, dan sebagainya. Di

Amerika Serikat, sekitar 1.35 juta anak telah secara resmi mengikuti model

sekolah rumah. Padahal, sekitar 20 tahun lalu model sekolah rumah di hampir

seluruh negara bagian Amerika dianggap “kejahatan”, itu tak lepas karena

kurangnya proteksi terhadap anak yang belajar di rumah.21

Tidak hanya para artis, atlet, atau anak pejabat dan anak orang kaya saja

yang bisa melakukan homeschooling. Anak tukang cuci, anak tukang ojek,

19

Arief Rachman, Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta:

KOMPAS, ) h. 12 20

Dan Lips and Evan Feinberg, lop. cit, h. 2 21

Arief Rachman, Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku,

(Jakarta:KOMPAS, ) h. 12

Page 26: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

19

anak guru, anak kepala sekolah bahkan anak dokter sekalipun dapat memilih

homeschooling sebagi pendidikan yang dipilihnya.

Mengacu pada Departemen Pendidikan, Dan Lips dan Evan Feinberg

berpendapat bahwa angka homeschooler mendekati 1.1 juta murid (2.2 persen

dari jumlah usia sekolah) telah dididik di rumah pada tahun 2003, dibanding

dengan perkiraan 850.000 murid pada tahun 1999. Perkiraan ini berasumsi dari

sebuah survey nasional murid usia sekolah. Dari perkiraan 1.1 juta murid,

200.000 juga mendaftar pada sekolah part time. Menurut Dan Lip dan Evan

Feinberg, angka pertumbukan keluarga di Amerika memilih untuk

homeschooling anak-anak mereka. Statistik pusat Departemen Pendidikan

Nasional US melaporkan bahwa angka homeschooler mendekati 1.1 juta anak

(2.2 persen dari anak-anak usia sekolah) lebih dari 850.000 murid yang

homeschooling pada tahun 1998. Perkiraan lain kedepan adalah dua juta atau

lebih anak-anak akan melakukan homeschooling.22

Perkiraan jumlah homeschooler yang terdaftar di Indonesia,

JABODETABEK khususnya, setiap kota madyan (kodya) memiliki 6-9

komunitas, bahkan didaerah Tanggerang Selatan sendiri memiliki 12

komunitas homeschooling. Sedangkan jumlah homeschooler perkomunitas

sangat berbeda atara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain.

Homeschooling Pelangi memiliki homeschooler lebih dari 250 homeschoolers,

Homeschooling Kak Seto (HSKS) memiliki lebih dari 400 homeschooler

(HSKS memiliki cabang hampir diseluruh Indonesia), dan Homeschooling

Technosa memiliki sekitar 200 homeschoolers. Ketiga homeschooling tersebut

berada didaerah Tenggerang Selatan. Morning Star Academy dibilangan

Kuningan Jakarta memiliki jumlah homeschoolers lebih dari 500

homeschoolers. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah homeschoolers

Primagama yang mendirikan homeschooling dibeberapa tempat seperti di

Jogjakarta, Jakarta, Tenggerang Selatan, Batam, Palembang, Denpasar dan

kota-kota lain di Indonesia. Selain homeschooling tersebut diatas, masih ada

lagi homeschooling seperti SUN Homeschooling, Homeschooling Berkemas,

22

Dan Lips and Evan Feinberg, op. cit, h. 1

Page 27: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

20

Kamyabi Homeschooling, Hughes Homeschooling, Kandank Jurank,

Homeschooling Kibar, Sekolah Dolan, Fikar Homeschooling, dan lain-lain.

Homeschooling dewasa ini banyak diminati oleh orang tua sebagai pendidikan

alternatif bagi anak-anaknya. Kemudahan dan fleksibelitas waktu adalah salah

satu dari sekian alasan yang membuatorang tua memilih homeschooling

sebagai pendidikan alternatif.

2. Sejarah Homeschooling di Indonesia

Pendidikan di rumah bukanlah sebuah hal yang baru. Jauh sebelum ada

sistem pendidikan modern (sekolah) sebagaimana yang dikenal pada saat ini,

Pendidikan dilakukan berbasis rumah. Seorang pendekar senantiasa

berkeinginan agar ilmunya dapat diwarisi oleh anak-anaknya kelak. Ia pun

menerapkan Pendidikan di rumah atau menitipkan anaknya ke sebuah

padepokan, jika tidak sanggup melaksanakannya sendiri. Sistem magang

adalah model yang dikenal oleh masyarakat. Demikianpun belajar otodidak

yang ampai sekarang masih dilakukan. Selain itu, para bangsawan zaman

dahulu biasa mengundang guru-guru privat untuk mengajarkan anak-anaknya.

Itulah jejak homeschooling pada masa dahulu. Sejak perkembangan industri

terjadi proses sistematisasi pendidikan dan proses belajar.23

Di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur terdapat sekolah otomotif gratis

yang di khususkan untuk anak-anak jalanan yang tidak tersentuh oleh program

pemerintah, seperti jatah beras untuk rakyat miskin atau yang tidak punya karto

berobat untuk warga miskin. Sekolah ini bernama Sekolah Otomotif Kartini

Gratis (SOKG). Pagi hingga sore hari para siswa dapat menerima jasa mencuci

mobil dan motor. Malamnya mereka di ajarkan bagaimana cara mengenali

mesin sampai memperbaikinya. Sekolah otomotif ini tidak memunggut biaya

sama sekali bagi siswa-siswanya. Biaya yang dikeluarkan sebagian besar

berasal dari uang pribadi pendiri sekolah otomotif kartini.

Setelah itu, homeschooling terus berkembang dengan berbagai alasan.

Selain karena alasan keyakian (beliefs), pertumbuhan homeschooling juga

23

Yayah Komariah, Homeschooling: Trend Baru Sekolah Alternative, (Jakarta: Sakura

Publishing, 2007), h. 5-6

Page 28: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

21

banyak dipicu oleh ketidakpuasan atas sistem pendidian di sekolah. Keadaan

pergaulan sosial di sekolah yang tidak sehat juga memberikan kontribusi

terhadap pertumbuhan homeschooling. Walaupun awalnya dipersepsi sebagai

kelompok konservatif dan penyendiri (isolationis), homeschooling terus

tumbuh dan membuktikan diri sebagai sistem yang efektif dan dapat

dijalankan. Praktisi homeschooling pun semakin berfariasi; dengan berbagai

alasan memilih homeschooling dan dengan beragam latar belakang religious

dan sekuler; kaya, kelas menengah, miskin; kota (urban), pinggiran (sub

urban), pedesaan (rural). Keluarga praktisi homeschooling memiliki beragam

profesi; dokter, pegawai pemerintah, pegawai swasta, pemilik bisnis, bahkan

guru di sekolah umum.24

Dewasa ini homeschooling mulai dikenal oleh masyarakat luas. Beragam

alasan orang tua dan siswa mulai melirik homeschooling sebagai pendidikan

alternatif, mulai dari ketidak setujuan dengan sistem pembelajaran yang

diterapkan oleh sekolah-sekolah hingga biaya yang sangat mahal.

Homeschooling juga memiliki landasan hukum yang di atur oleh UU

Nomor 20 Sisdiknas Tahun 2003.25

Landasan hukum ini di muat dalam UU

Nomor 20 Sisdiknas Tahun 2003 pasal 12 ayat 1 dan 1326

serta pasal 27 ayat 1

dan ayat 227

. Homeschooling adalah model pendidikan yang berada dalam jalur

pendidikan informal. Keberadaan homeschooling secara implisit telah diatur

dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (1):

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.28

24

Yayah Komariah, ibid, h. 7 25

Seminar Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Rumah, Di laksanakan

pada Kamis 22 Desember, 2011 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tanggerang

Selatan 26

Bahwa setiap warga negara dapat memilih alternatif pendidikan baik melalui jalur

pendidikan formal, informal, non formal sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan minat anak. 27

Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diakui sama dengan pendidikan

formal dan nonformal setela peserta lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. 28

Abdurrahman HRD, Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya,

http://percikankehidupan.wordpress.com/2008/11/07/homeschooling-di-indonesia-dan-

problematikanya/, diakses pada tanggal 22 Oktober, 2011

Page 29: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

22

Pada tanggal 10 Januari 2007, telah ditandatangani kesepakatan kerjasama

Nomor: 02/E/TR/2007 dan Nomor: 001/I/DK/AP/0729

antara Dirjen

Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas (PLS Depdiknas) dengan Asosiasi

Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAHPENA). Kesepakatan

tersebut telah ditandatangani oleh Ace Suryadi, Ph. D (Dirjen PLS Depdiknas)

dan Dr. Seto Mulyadi (Ketua Umum ASAH PENA). Kesepakatan ini

meningkatkan pengakuan dan eksistensi homeschooling di Indonesia, karena

Komunitas SekolahRumah diakui sebagai satuan pendidikan kesetaraan.30

Tujuan didirikanya homeschooling secara umum adalah

menyelenggarakan pelayanan informal guna menanamkan keyakinan agama,

nilai budaya, nilai moral, etika dan kepribadian, estetika serta meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional dan tujuan pendirian Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Sedangkan secara khusus adalah mengembangkan peserta didik

menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudaya, bermoral, berestetika, berkepribadian Indonesia,

berilmu, cakap, mandiri serta bertanggung jawab. Menghasilkan kompetensi

peserta didik yang dapat diakui sama dengan pendidikan formal setelah peserta

didik lulus ujian sesuai SNP (Standar Pendidkan Nasional). 31

Nilai-nilai agama, budaya, keterampilan serta etika dan kepribadian tidak

mendapatkan porsi pengajaran yang cukup disekolah-sekolah. Jika pun

sekolah-sekolah mengajarakan nilai-nilai tersebut, maka jumalnya tidaklah

semibang dengan mata pelajaran yang lain. Jika disekolah-sekolah lebih

mengejar nilai dan ijazah, maka pada homeschooling anak tidak dituntut untuk

mengejar nilai atau ijazah. Mereka lebih di ajak untuk menyukai belajar sambil

mengenbangkan bakat dan minat mereka.

29

Kesepakatan terdapat pada lampiran 30

Abdurrahman HRD, Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya 31

Seminar Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Rumah, Di laksanakan

pada Kamis, 22 Desember, 2011 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tanggerang

Selatan

Page 30: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

23

Adapun visi dan misi didirikannya homeschooling di Indonesia adalah

“Sekolah rumah adalah terwujudnya penyelenggaraan pendidikan informal

melalui pendidikan di rumah yang mampu mengembangkan potensi, minat,

bakat peserta didik agar dapat diakui oleh pendidikan formal berdasarkan

standar nasional pendidikan (SNP)”. Sedangkan misinya adalah

mengembangkan potensi peserta didik dalam proses belajar secara mandiri

yang hasilnya agar dapat diakui sama dengan hasil pendidikan formal.

Memberikan kesempatan bagi peserta didik memperoleh pendidikan di rumah

berdasarkan standar nasional pendidikan. Fungsi homeschooling ini adalah

mengembangkan potensi peserta didik pada penguasaan pengetahuan,

keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai dengan standar pendidikan

nasional.Memberikan kesempatan pendidikan bagi warga masyarakat untuk

melakukan kegiatan belajar secara mandiri di rumah.32

C. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling

Laporan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2011

menyebutkan 489.000 anak sekolah dasar (SD) drop out (DO), 366.000 anak tidak

bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMP; alasannya, 70% dari mereka tidak

memiliki biaya untuk sekolah. Data tersebut cukup mencengangkan, apalagi

jumlahnya sangat tinggi. Karena itu perlu ada langkah-langkah startegis dan

progresif untuk mengurangi angka siswa DO.33

Alasan utama anak-anak DO karena tidak memiliki biaya untuk sekolah.

Biaya ini tidak hanya sebatas untuk membayar uang masuk sekolah dan uang

bulanan sekolah. Biaya yang dibutuhkan juga mencakup uang transportasi (jika

jarak antara rumah dan sekolah harus menggunakan kendaraan), iuran-iuran

sekolah, sumbangan-sumbangan sukarela yang dipaksakan, seragam sekolah, baju

olah raga, buku-buku serta lembar kerja siswa dan lain-lain.

Sungguh sangat memalukan saat melihat jumlah siswa yang drop out,

apalagi jumlahnya mencapai ratusan ribu anak. Alasan mereka DO adalah karena

tidak adanya biaya untuk sekolah.Dengan angka sebesar, dapat di katakana bahwa

32

Seminar Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Rumah, ibid 33

Neneng Zubaidah, Pacu Rata-rata Lama sekolah, di kutip dari harian Seputar

Indonesia terbit tanggal 19 Desember, 2011

Page 31: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

24

program pemerintah wajib belajar 9 tahun dapat dikatakan tidak berhasil terbukti

dari banyaknya jumlah anak yang putus sekolah. Jumlah anak yang putus sekolah

juga merupakan bukti bahwa dana BOS yang diberikan pada sekolah-sekolah

tingkat dasar tidak sampai pada sekolah atau bahkan pada siswa yang

membutuhkan. Atau jika dana tersebut sampai ketangan para siswa, mereka tidak

mendapatkan jumlah sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut John dan Kathy Perry, melakukan homeschooling untuk anak-

anak diperbolehkan dengan alasan apapun yang anda fikirkan. Dalam

berhomeschooling, orang tua tidak perlu mengisi formulir atau daftar mengenai

alasan apa yang orang tua pilih untuk si anak melakukan homeschooling. As you

meet more parents who’ve chosen homeschooling as an alternative to public

education, you’ll realize that every parent expresses a different concern or reason

to homeschool.34

Percayakan pada keyakinan anda (orang tua) untuk melakukan

homeschooling. Apapun alasan anda, jangan biarkan orang lain mengatakan

bahwa alasan-alasan anda melakukan homeschooling adalah tidak cukup kuat.

Ada beragam alasan mengapa homeschooling menjadi pilihan bagi orang

tua. Dari mulai alasan keamanan, pergaulan, beban yang membuat anak stress

hingga kurikulum yang gonta-ganti dapat menjadi alasan mengapa orang tua

mulai melirik homeschooling sebagai sekolah alternatif bagi anak-anak mereka.

Flexibilitas waktu, ketidakpuasan sistem di sekolah dan penghematan biaya

sekolah pun juga menjadi faktor alasan berpalingnya orang tua pada

homeschooling. Apapun alasan anda dalam memilih homeschooling, jangan

biarkan orang lain mengatakan bahwa alasan anda tidak tepat.

Indosiar.com mengutip beberapa kecenderungan orang tua di Indonesia

lebih memilih sekolah rumah. Kecenderungannya antara lain adalah, bisa

menekankan kepada pendidikan moral atau keagamaan, memperluas lingkungan

sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan

pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak

34

John and Kathy Perry, The Complete Guide to Homeschooling (Los Angeles: Lowell

House:2000) h. 31

Page 32: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

25

tersekat-sekat oleh batasan ilmu.35

Arief Rachman mengungkapkan bahwa alasan

orang tua memilih homeschooling adalah strategi untuk menghindari ke

khawatiran bahwa siswa yang mengikuti metode pendidikan ini adan teraliensi

dari lingkungan sosialnya sehingga potensi kecerdasan sosialnya tidak muncul.36

Menurut Yayah Komariah, ketidak puasan dengan sistem pendidikan di

sekolah, agar anak punya lebih banyak waktu untuk bersosialisasi, agar anak bisa

memperoleh materi akademis yang lebih baik, anak-anak yang membutuhkan

perhatian khusus (seperti penderita autism dan hiperaktif), untuk menjalankan

nilai-nila agama tertentu, anak-anak yang memiliki karir (seperti artis dan atlet),

anak-anak yang menderita sakit parah, kendala geografis, flexibilitas,

menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, memberikan lingkungan sosial

dan suasana belajar yang lebih baik, menyediakan waktu untuk belajar yang lebih

fleksibel, memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran, menghindari

penyakit sosial, memberikan keterampilan khusus, memberikan pembelajaran

langsung yang kontekstual, tematik, nonscholastic yang tidak tersekat oleh

batasan ilmu juga menjadi alasan bagi orang tua memilih homeschooling daripada

sekolah publik.37

Menurut Anton, salah satu orang tua siswa sekolah formal, kurikulum

sekolah formal terlalu padat, kaku, dan seragam. Ruang kreativitas bagi siswa

juga tertutup karena pembelajaran hanya disesuaikan selera pemerintah. "Saya

lebih suka belajar di rumah karena bisa bebas dan tidak stres," kata Pascalis,

seorang siswa sekolah umum yang sebelumnya pernah muntah-muntah ketika

belajar di sekolah formal. Kedepan, Anton berharap pemerintah bisa lebih

memerhatikan pelaku sekolah rumah dengan pemberian ijazah pendidikan dasar

atau pendidikan menengah. Sejauh ini, ijazah pelaku sekolah rumah masih sama

dengan siswa pendidikan kesetaraan seperti Paket A, Paket B, atau Paket C. Anton

35

Indosiar.com, Homeschooling : Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Model

Pengembangan Sistem Pendidikan, http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-

rumah-atau-rumah-sekolah, diakses pada 36

Arief Rachman, Homeschooling: Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, (Jakarta:

KOMPAS) h. ix 37

Yayah Komariah, Homeschooling: Trend Baru Sekolah Alternative, (Jakarta: Sakura

Publishing, 2007), h. 16-20

Page 33: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

26

mengatakan, hingga kini pemerintah cenderung mengabaikan eksistensi pelaku

sekolah rumah. Padahal, kurikulum sekolah rumah dinilai lebih fleksibel dan

sesuai kebutuhan siswa. Anak akhirnya bisa memiliki lebih banyak kesempatan

untuk mengeksplorasi bakat di luar kemampuan akademis.38

Alasan orang tua memilih homeschooling menurut Yayah Komariah

adalah tersedianya pendidikan moral atau keagamaan, memberikan lingkungan

sosial dan suasana belajar yang lebih baik, tersedia waktu belajar yang lebih

fleksibel, memberikan kehangatan dan proteksi dalam pembelajaran, menghindari

penyakit sosial, memberikan keterampilan khusus serta memberikan pembelajaran

langsung yang kontekstual, tematik, nonscholastik yang tidak tersekat oleh

batasan ilmu.39

Berbeda dengan homeschooling, sekolah formal dibatasi oleh waktu dan

ilmu yang didapat sangatlah terbatas. Tidak semua ilmu dapat tersampaikan dan

tidak semua pertanyaan dapat terjawab karena keterbatasan waktu yang ada.

Dengan waktu yang sangat singkat, tidak semua siswa dapat menerima seluruh

mata pelajaran yang disampaikan disekolah. Anak lebih dituntut untuk menguasai

satu materi dalam waktu tertentu, jika si anak tidak dapat menguasai dalam waktu

tertentu maka mereka akan tertinggal dalam pelajarannya.

“Homeschooling tidak mesti mahal”, kata Ny Yayah. Besaran biaya

tergantung pada bagaimana proses pembelajaran. Terlebih lagi untuk pendidikan

dasar. “Untuk itu sumber belajar dapat digunakan buku bekas atau materi lain.

Apalagi sekarang sudah banyak informasi di internet, radio, atau televisi. Belajar

juga dapat di mana saja, siapa saja dapat menjadi guru bagi anak-anak

homeschooling. Terkadang saya membawa anak-anak ke orang-orang dengan

keahlian tertentu agar mereka bisa belajar langsung dari sumbernya. Intinya,

segala yang ada di lingkungan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran,”

katanya. Tidak semua homeschooling menunut biaya yang tinggi, bahkan ada juga

38

Kompas.com, Sekolah Rumah Mulai Jadi Pilihan,

http://edukasi.kompas.com/read/2010/10/16/15553775/Sekolah.Rumah.Mulai.Jadi.Pilihan, di

akses pada tanggal 5 November, 2011 39

Yayah Komariah, Homeschooling: Trend Baru Sekolah Alternative, (Jakarta: Sakura

Publishing, 2007), hal. 16-17

Page 34: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

27

homeschooling yang tidak memungut biaya sedikitpun bagi para siswanya.

Homeschooling yang dipahami masyarakat dewasa ini sangatlah mahal. Tetapi

apa yang telah dikatakan oleh Ibu Yayah tidaklah salah. Besar kecilnya biaya

yang dikeluarkan dalam homeschooling adalah tergantung bagaimana orang tua

menyiasatinya.

Beberapa homeschooling besar, seperti Homeschooling Kak Seto (HSKS)

dan Homeschooling Hughes memang mengeluarkan biaya yang tidak sedikit

dibanding sekolah formal. Bahkan untuk membayar satu tutor (guru) pun biaya

yang dikeluarkan bisa mencapai biaya satu bulan untuk membayar disekolah

formal. Pada HSKS, siswa yang mendaftar dari kalangan menengah keatas.

Berbeda dengan homeschooling yang didirikan oleh Ibu Yayah. Ada beberapa

homeschooling yang menrima anak dari golongan menengah keatas maupun

menengah kebawah, dengan demikian biaya yang dikeluarkan untuk anak yang

tidak mampu akan ditutupi oleh angka yang mampu.

Abdurrahman berpendapat bagi orang tua yang memilih Homeschooling,

terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi yaitu orang tua ingin meningkatkan

kualitas anak, tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler, merasa

keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi perkembangan anak,

menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak, merasa sekolah

yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau, memiliki keyakinan bahwa sistem

yang ada tidak mendukung nilai-nilai keluarga yang dipegangnya, merasa

terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya, sering berpindah-pindah atau

melakukan perjalanan, dan merasa bahwa anak-anaknya memiliki kebutuhan

khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah umum.40

D. Klasifikasi Homeschooling

Homeschooling terbagi dalam tiga klasifikasi format homeschooling, yaitu:

1. Homeschooling tunggal

40

Abdurrahman HRD, Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya,

http://percikankehidupan.wordpress.com/2008/11/07/homeschooling-di-indonesia-dan-

problematikanya/, di akses pada tanggal 22 Oktober, 2011

Page 35: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

28

Homeschooling tunggal yaitu homeschooling yang dilaksanakan oleh

orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal

tertentu atau karena lokasi yang berjauhan.

2. Homeschooling majemuk

Homeschooling majemuk adalah homeschooling yang dilaksanakan oleh

dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap

dilaksanakan oleh orangtua masing-masing.Alasannya karena terdapat

kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga

untuk melakukan kegiatan bersama.Contohnya kurikulum dari Konsorsium,

kegiatan olahraga (misalnya keluarga atlit tennis), keahlian musik/seni,

kegiatan sosial dan kegiatan agama.

3. Komunitas homeschooling

Komunitas homeschooling adalah gabungan beberapa homeschooling

majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok

(olah raga, musik/seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal

pembelajaran.Komitmen penyelenggaraan pembelajaran antara orang tua dan

komunitasnya kurang lebih 50:50.41

Alasan memilih komunitas homeschooling antara lain karena komunitas

homeschooling lebih terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik,

pembangunan akhlak mulia dan pencapaian hasil belajar. Tersedia fasilitas

pembelajaran yang lebih baik misalnya: bengkel kerja, laboratorium alam,

perpustakaan, laboratorium IPA/Bahasa, auditorium, fasilitas olah raga dan

kesenian. Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat

dikendalikan, dukungan lebih besar karena masing-masing bertanggung jawab

untuk saling mengajar sesuai keahlian masing-masing, sesuai untuk anak usia

di atas 10 tahun dan menggabungkan keluarga tinggal berjauhan melalui

internet dan alat informasi lainnya untuk tolak banding (benchmarking)

termasuk untuk standardisasi.42

41

Abdurrahman HRD, ibid 42

Indosiar.com, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Penerapan

Homeschooling, http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-rumah-

sekolah

Page 36: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

29

Dalam perkembangannya, homeschooling juga menghadapi beberapa

tantangan, yaitu:

1. Homeschooling tunggal

Pada homeschooling tunggal kendala yang dihadapi antara lain adalah

sulitnya memperoleh dukungan atau tempat bertanya, berbagi dan berbanding

keberhasilan, kurang tempat sosialisasi untuk mengekspresikan diri sebagai

syarat pendewasaan, dan orang tua harus melakukan penilaian hasil pendidikan

dan mengusahakan penyetaraannya.

2. Homeschooling majemuk

Pada homeschooling majemuk kendala yang dihadapi antara lain adalah

perrlu kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan

tertentu, perlu ahli dalam bidang tertentu walaupun “kehadiran” orang tua

harus tetap ada, anak-anak dengan keahlian/kegiatan khusus harus

menyesuaikan/menerima lingkungan lainnya dengan dan menerima

“perbedaan-perbedaan” lainnya sebagai proses pembentukan jati diri, orang tua

masing-masing penyelenggara homeschooling harus menyelenggarakan sendiri

penyetaraannya.43

3. Komunitas homeschooling

Komunitas homeschooling mengalami kendala sebagai berikut: perlunya

kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan tertentu yang

dapat dilaksanakan bersama-sama, perlunya pengawasan yang professional

sehingga diperlukan keahlian dalam bidang tertentu walaupun “kehadiran”

orang tua harus tetap ada, anak-anak dengan keahlian atau kegiatan khusus

harus juga bisa menyesuaikan dengan lingkungan lainnya dan menerima

“perbedaan-perbedaan” lainnya sebagai proses pembentukan jati diri.44

43

Abdurrahman HRD, Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya,

http://percikankehidupan.wordpress.com/2008/11/07/homeschooling-di-indonesia-dan-

problematikanya/, diakses pada tanggal 22 Oktober, 2011 44

Indosiar.com, lop. cit

Page 37: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

30

E. Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling

Sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling juga mempunyai

beberapa kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan/ kelebihan homeschooling adalah:

1. Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan

pembelajaran secara klasikal.

2. Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal

mungkin sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan

kemampuan tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah.

3. Terlindungi dari “tawuran”, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang

menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi.

4. Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan. Lebih disipakan untuk

kehidupan nyata.

5. Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga

keluarga.

6. Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam

dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-

nlai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau

nilai kurang.

7. Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan

sosial.

8. Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam

belajarnya. 45

9. Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

10. Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual

yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.

11. Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar

waktu yang ditetapkan di sekolah.

12. Lebih siap untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses

pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya.

45

Indosiar.com, ibid

Page 38: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

31

13. Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung

dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug,

konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb).

14. Kemampuan bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical

socialization).

15. Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua. 46

Kelemahan homeschooling seperti yang dikutip dari indosiar.com adalah:

1. Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman

sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman

berharga untuk belajar hidup di masyarakat.

2. Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk

bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya.

3. Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang

kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan

individu.

4. Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi

dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang

siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.47

5. Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua.

6. Sosialisasi seumur (horizontal socialization) relatif rendah dibandingkan anak

sekolah karena anak homeschooling lebih terekspos dengan sosialiasi lintas

umur (vertical socialization).

7. Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi,

dan kepemimpinan.

8. Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan

menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak

terprediksi.48

John dan Kathy Perry menyebutkan perbandingan homeschooling dengan

private school adalah49

46

Abdurrahman HRD, op. cit 47

Indosiar.com, op. cit 48

Abdurrahman HRD, lop. cit

Page 39: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

32

Homeschooling Private School

One-on-one teaching 1:18 average ratio

Learning is by

retention

Learning is by

repetition

Repeat what is

missed

Moveon or be left

behind

Safety is assured Safety is not

guaranted

Move at child’s pace Move at class pace

Minimal cost Monthly tuition

Alasan orang tua memilih homeschooling sebagai sekolah alternatif sangat

beragam, penulis akan mengutip beberapa alasan orang tua menurut John dan

Kathy Perry.

“Anak saya membutuhkan perhatian khusus saat masuk pada pelajaran

baru, karena pikirannya selalu kemana-mana.Dia selalu ketinggalan jauh

dibelakang pada sekolah umum”.

“Anak kami tidak melakukan konsep

pembukaan kelas dengan baik. Dia tidak hanya fokus pada apa yang gurunya

katakan. Dia mendengarkan pada semua guru di ruangannya, yang membuat dia

binggung”. “Saya perhatikan anak saya tidak membawa pulang apapun kecuali

pekerjaan sibuk. Kapan saatnya sekolah melangkah kedasar? Saya melangkah dan

49

John and Kathy Perry, The Complete Guide to Homeschooling (Los Angeles: Lowell

House:2000) h. 18

Page 40: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

33

memulai mengajarkan anak saya begaimana cara membaca dan mengeja sambil

dia hadir public school. Hal itu membuat saya sampir setahun sebelum saya sadar

bahwa ia pergi ke sekolah untuk bermain dan pulang kerumah untuk belajar”.

“Kami mempersiapkan anak kami untuk sekolah di atas apa yang anak kelas satu

harus tahu. Pada kenyataannya dia memiliki kemampuan alami dan program

talenta, dia bosan pada bulan pertama sekolahnya adan memiliki masalah tingkah

laku. Pihak sekolah memberitahukan kami bahwa dia tahu terlalu banyak untuk

tingaktannya dan menjulukinya hiperaktif”. “Anak kami tidak dapat membaca

dengan benar di kelas enam dan sekolahnya tetap meluluskan dia dengan nilai A”.

50

Cerita orang tua diatas merupakan beberapa dari sejuta alasan orang tua di

Amerika memilih homeschooling untuk anak-anak mereka dari pada public school

(di Indonesia public school adalah sekolah formal). Selain alasan-alasan tersebut

diatas, masih banyak lagi alasan para orang tua memilih homeschooling dari pada

sekolah formal. Seperti masalah agama, pergaulan, kekerasan dalam sekolah, dan

lain-lain.

Seperti yang dikutip dari indosiar.com, prasyarat keberhasilah

homeschooling, adalah:

1. Kemauan dan tekad yang bulat. Ketersediaan waktu yang cukup.

2. Disiplin belajar-pembelajaran yang dipegang teguh.

3. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran.

4. Kemampuan orang tua mengelola kegiatan. Kegiatan sumber belajar

5. Dipenuhinya standar yang ditentukkan.

6. Ditegakkannya ketentuan hukum.

7. Diselenggarakannya program sosialisasi agar anak-anak tidak terasing dari

lingkungan masyarakat dan teman sebaya.

8. Dijalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan nonformal

setempat sesuai dengan prinsip keterbukaan dan multimakna.

50

John and Kathy Perry, ibid

Page 41: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

34

9. Terjalin komunikasi yang baik antar penyelenggara homeschooling.51

10. Tersedianya perangkat penialaian belajar yang inovatif (misalanya dalam

bentuk portofolio dan kolokium).52

51

Indosiar.com, Homeschooling : Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Tantangan

Homeschooling, http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-rumah-

sekolah 52

Kak Seto, Homeschooling, Pendidikan Alternatif Masa Depan, Disampaikan dalam

„Lokakarya Nasional‟ yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan- Departement

Pendidikan Nasional, pada tanggal 09 Maret 2007 di Yogyakarta

Page 42: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai penelitian tentang alasan orangtua

memilih homeschooling sebagai pendidikan alternatif adalah “SUN

Homeschooling”. Penelitian ini dilaksanakan di SUN Homeschooling yang

dilaksanakan pada bulan Maret 2012 hingga April 2012.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif analisi. Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam

mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari

sudut filsafat, metode penelitian merupakan epistimologi penelitian. Yaitu yang

menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian.1 Adapun metode penelitian

yang penulis pergunakan adalah:

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan:

a. Studi Pustaka

Studi pustaka ini dilakukan dengan cara inventarisasi dan mengutip

buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Menurut Lofland dan Lofland seperti yang dikutip oleh Lexi J.

Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-

1 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Peneltian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), hal. 42

Page 43: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

36

kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.2 Menurut

pendapat Lexy J. Moleong, studi pustaka termasuk dalam sumber tertulis.

b. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dau orang atau lebih secara

langsung. Pewawancara disebut intervieuwer, sedangkan orang yang

diwawancarai disebut interviewe.3

Adapun prosedur wawancaranya adalah dengan menyusun pertanyaan

baku terlebih dahulu untuk mengetahui dan menggali informasi dari

narasumber sesuai dengan topik yang diteliti.

Dengan melakukan wawancara pada pihak terkait, maka akan di

dapatkan informasi yang diperlukan. Seperti apa alasan para orang tua

memilihkan homeschooling sebagai sekolah bagi anaknya, kenyamanan

anak dengan sistem homeschooling, biaya yang dikeluakan untuk

homeschooling serta sistem pembelajaran yang ditawarkan.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini data utama yang di gunakan penulis adalah data yang

berkaitan langsung dengan topik penelitian yakni berupa buku-buku,

narasumber yang terdiri dari pendiri SUN Homeschooling dan orang tua murid,

kegiatan/ aktifitas di SUN Homeschooling, artikel, brosur dan website yang

dapat menjadi pendukung dalam topik penelitian.

3. Instrumen penelitian

Adapun instrument yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah

pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dimana responden akan diminta

untuk menjawab beberapa pertanyaan yang penulis ajukan.

C. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif analisis.

2 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2010), Cet.

27, h. 112 3 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, op. cit, hal. 58

Page 44: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

37

Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller, seperti yang dikutip

oleh Lexi J. Moelong, pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang

dipertentangkan dengan pengamatan kualitatif. Bodgan dan Taylor, mengatakan:

”Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai

bagian dari suatu keutuhan. Menurut Kirk dan Miller, seperti yang dikutip oleh

Lexi Moelong, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahannya.4

D. Analisa Data

Dalam proses penganalisisan data, penulis akan mengadakan penelitian di

SUN Homeschooling. Dalam proses penelitian, penulis menggunakan metode

interview yang akan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah penulis susun

sebelumnya. Selain interview, penulis juga akan mengumpulkan data dengan cara

mendokomentasikan atau mengumpulkan arsip-arsip yang diperlukan untuk

melengkapi penelitian.

Setelah data terkumpul, penulis akan mendeskripsikan data-data dari hasil

wawancara dan studi pustaka untuk menjawab alasan orangtua memilih

homeschooling sebagai sekolah alternatif.

Analisis data adalah proses pengumpulan data yang didapat dari berbagai

sumber, yang akan dikelompokkna dan disesuaikan sehingga dapat menjadi

membantu merumuskan hipotesis data sesuai dengan tema yang disaranan oleh

data itu.

Analisis data menurut Patton, seperti yang dikutip oleh Lexi Moelong,

adalah:

4 Moeleong, op. cit. h. 3

Page 45: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

38

“Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu

memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan

mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian”. Bogdan dan Taylor, seperti

yang dikutip oleh Lexi Moelong, mendefinisikan analisis data sebagai proses yang

merinci usaha secara formal untuk menemukan tema bantuan pada tema dan

merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha

untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Menurut Lexy Moelong

sendiri, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.5

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data

secara rinci sehingga dapat merusmuskan ide (hipotesis) kerja seperti yang

disarankan oleh data.

5 Moeleong, ibid, h. 103

Page 46: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Mengenai SUN Homeschooling

Yayasan Sumbangsih Untuk Negri (Yayasan SUN) adalah yayasan yang

membawahi SUN Homeschooling. Yayasan SUN mempunyai berbagai kegiatan,

seperti majlis ta’lim, pelatihan bagi guru-guru PAUD, homeschooling dan

penyelenggaraan ujian kesetaraan paket A, paket B dan paket C.

Yayasan SUN berdiri pada tahun 2007, sedangkan SUN homeschooling

berdiri pada tahun 2009 bulan Mei. SUN Homeschooling awalnya berdiri di

pinggir jalan Kalimalang, Jakarta Timur, yang juga menjadi cabang asah pena

daerah Jakarta Timur. Karena jumlah murid yang terus berkembang, maka SUN

Homeschooling pindah lokasi di Cipinang Indah, Jakarta Timur. Yayasan SUN

homeschooling di dirkan oleh Dhanang Sasongko, SE, S. Psi. SUN

homeschooling di Jakarta Timur di dirikan karena banyak orang yang bertanya

mengenai homeschooling di bilangan Jakarta Timur.

Disamping sebagai pemilik SUN Homeschooling, Pak Dhanang Sasongko

juga menjabat sebagai kepala sekolah SUN Homeschooling. Beliau juga

merupakan salahsatu pendiri Homeschooling Kak Seto (HSKS). Beliau bekerja di

HSKS selama 4 bulan dari mulai mendirikan homeschooling hingga men-setting

bagaimana HSKS berjalan. Hingga saat ini, Dhanang Sansongko masih menjabat

sebagai sekertaris di ASAH PENA Jakarta yang di ketuai oleh Dr. Seto Mulyadi

(Kak Seto). SUN Homeschooling juga merupakan cabang ASAH PENA wilayah

Jakarta Timur.

ASAH PENA adalah sebuah asosiasi yang mewadahi homeschooling yang berada

di seluruh Indoneisa. Hingga saat ini ASAH PENA sudah memiliki cabang yang tersebar

dihampir penjuru Indonesia. ASAH PENA tidak hanya mewadahi SUN Homescholing

dan HSKS, ASAH PENA mewadahi semua jenis homeschooling yang ada di Indonesia,

baik tunggal, majemuk maupun komunitas. Adapun beberapa homeschooling lain yang

dinaungi oleh ASAH PENA adalah homeschooling berkemas, Homeschooling Kandank

Jurank (milik Dik Doank), Hughes Homeschooling dan lain sebagianya.

Page 47: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

40

SUN Homeschooling terletak di dalam perumahan di kawasan Cipinang

sehingga suasana belajar menjadi nyaman bagi homeschooler dalam mengikuti

proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Begitu juga dengan ASAH PENA

yang terrletak agak kedalam sehingga memudahkan untuk para homeschooler

yang melakukan proses kegiatan belajar mengajar agar tidak terdengar suara-suara

bising dari kendaraan di jalan raya.

Adapun visi dan misi SUN Homeschooling adalah sebagai berikut

Visi : Memperluas akses pendidikan bagi anak indoneisa

Misi : Menyelenggarakan komunitas pembelajaran yang menitik beratkan pada

pengembangan minat, potensi dan bakat serta menyelenggarakan

komunitas pembelajaran yang mudah dijangkau

Menurut penulis hingga saat ini perluasan akses pendidikan bagi anak

Indonesia masih belum terlaksana jika dilihat dari segi sarana dan prasarana yang

ada pada SUN Homeschooling. Penyelenggaraan komunitas yang bertujuan untuk

menitik beratkan pada pengembangan minat, potensi dan bakat anak bias

dikatakan telah tercapai walaupun belum sepenuhnya tercapai. Dalam

pengembangan bakat, minat dan potensi anak, dirasa dapat terpenuhi karena

waktu bagi anak untuk belajar tidak sepadat yang ada disekolah formal. Jika

disekolah formal sekolah dilaksanakan selama lima hari dalam satu minggu, maka

dikomunitas homeschooling siswa diwajibkan datang dua kali dalam semingu.

Sehingga banyak waktu yang terseda untuk memenuhi dan mengembangkan

bakat, minat dan potensi anak.

Berdirinya SUN Homeschooling bertujan untuk mengembangkan model

pendidikan informal, karena ketidak nyamanan pendidikan di sekolah formal,

serta untuk memenuhi kebutuhan anak.

Ketidak nyamanan pendidikan di sekolah formal antara lain adalah adanya

bullying, biaya pendidikan yang semakin tinggi, dan kejenuhan terhadap mata

pelajaran serta penumpukan pekerjaan rumah.

Latar belakang SUN homeschooling berdiri adalah untuk memberikan

pelayanan pada anak-anak yang merasa tidak nyaman belajar dalam sekolah

formal, anak-anak yang tidak mau sekolah, keterbatasan sosialisasi, karena

Page 48: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

41

kesehatan, komunikasi yang tidak baik seperti pemalu dan minder. Anak yang

terlalu pintar, anak yang tidak dapat fokus pada satu hal seperti musik, seni dan

olahragawan. Anak-anak seperti itu memerlukan suatu lembaga atau wadah untuk

memberikan pelayanan pada mereka. Dalam ber-homeschooling, anak belajar

sesuai dengan bakat, minat dan kemauan si anak dengan begitu dalam belajar anak

tidak merasa dipaksa dan terbebani.

Bagi anak yang tidak mampu, ia akan merasa teringgal disaat gurunya

telah melewati materi yang dikuasai sebagian besar teman-temannya. Sebaliknya

bagi anak-anak yang terlalu pandai, ia akan merasa jenuh jika diminta untuk

menunggu teman-temannya yang belum dapat menguasai materi yang sudah ia

kuasai. Begitu juga dengan seorang anak yang lebih menyukai suatu mata

pelajaran saja, mereka akan merasa terpaksa dan terbebani dengan mata pelajaran

yang tidak disukainya.

Pada awal berdirinya, SUN homeschooling hanya memiliki tiga orang

murid yang merupakan kakak-adik. Tiga murid ini didapatkan saat SUN

Homeschooling mengadakan seminar pertama mereka di salah satu festival. Pada

seminar itu di sampaikan mengenai homeschooling; apa itu homeschooling dan

bagaimana proses homeschooling itu. Seminar yang dihadiri tidak lebih dari 20

orang ini membuahkan seorang orang tua murid yang beranggapan bahwa

homeschooling adalah cara bersekolah yang nyaman dan cocok buat anak-

anaknya.

Tentunya tidak semua orang tua dapat mempercayai dan meyakini sistem

yang ditawarkan oleh homeschooling. Untuk meyakinkan mereka, orang tua diberi

pengarahan dan pengetahuan mengenai homeschooling. Biasanya orang tua yang

datang ke homeschooling adalah orang tua yang anaknya memiliki masalah

disekolah, seperti membolos, malas kesekolah dan tidak ada minat untuk pergi

kesekolah dan belajar.

Sistem homeschooling yang mulai diperkenalkan kepada publik awalnya

tidak sepenuhnya dapat dipercayai. Walaupun sistem ini telah berkembang jauh

sebelum adanya pendidikan formal, tetapi tidak banyak masyarakat yang

Page 49: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

42

mengetahui dan paham mengenai homeschooling. Sangat sedikit sekali

masyarakat yang tahu bahkan paham mengenai homeschooling.

Homeschooling yang perlahan mulai dikenalkan pada masyarkat, tidak

semua orang dapat memahami mengenai homeschooling, ada yang berpendapat

bahwa homeschooling itu hanyalah untuk orang-orang kaya saja, seperti anak

pejabat, anak pengusaha, artis dan atlet. Bakhan ada juga yang berpendapat bahwa

homeschooling hanya untuk anak-anak pemalas.

Tidak sedikit orang tua murid yang meragukan apakah anaknya dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak, jika saatnya

bekerja apakah anak mendapatkan kemudahan atau kesulitan. Disini orang tua

akan diyakinkan oleh undang-undang sisdiknas yang mengatakan bahwa sistem

pendidikan di Indonesia terbagi dalam tiga jalur; pendidikan formal, non formal

dan informal, ketiga-tiganya sama. Artinya, sekolah tidak hanya dilakukan di

bangku sekolah. Tetapi skeolah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Apapun dapat menjadi sumber belajar bagi anak. Misalnya si anak menyukai

boneka Barbie, dari sebuah boneka Barbie si anak bisa mendapatkan ilmu

pengetahuan. Siapa pembuat Barbie, dari mana asal boneka Barbie, terletak

dimana negaranya, dibenua apa, benderanya bagaimana, bahasanya seperti apa,

jumlah penduduknya berapa, bagaimana iklim dinegara tersebut dan sebagainya

yang secara tidak sadar anak juga akan belajar dari apa yang disukainya.

Minimnya pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki orang tua murid

menimbulkan keraguan apakah anak akan dapat melanjutkan sekolahnya

kejenjang yang lebih tinggi seperti saat anak berada di sekolah formal. Apakah

anaknya akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah atau malah dipersulit.

Dengan adanya undang-undang sisdiknas maka orang tua murid akan diberi

pengarahan mengenai jalur pendidikan yang ada di Indonesia. Orang tua juga

akan diberi pemahaman mengenai homeschooling.

SUN Homeschooling berkembang melalui berbagai cara seperti seminar-

seminar, dari mulut ke mulut, melalui brosur, melalui guru-guru PAUD,

pertemuan dengan orang tua siswa, kasus-kasus yang terjadi di sekolah formal,

bahkan melalui media dan kegitaan yang melibatkan masyarakat sekitar. Perlahan

Page 50: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

43

tapi pasti, akhirnya jumlah siswa di SUN Homeschooling kian bertambah, dari

tiga orang menjadi belasan bahkan menjadi puluhan siswa yang terdaftar.

Siswa yang terdaftar di homeschooling tidak semuanya murid yang

mempunyai masalah di sekolah, ada juga murid yang memang dari awal orang

tuanya ingin anaknya melakukan homeschooling. Di samping itu terdapat juga

murid yang berkebutuhan khusus seperti murid yang terkena dawn sindrom,

autism dan sebagainya. Siswa di homeschooling, khususnya di SUN

Homeschooling berasal dari beragam latar belakang. Ada juga siswa yang

memeiliki pengetahuan melebihi teman-teman dikelasnya, sehingga saat guru

menerangkan pelajaran untuk teman-temannya maka murid tersebut akan menjadi

bosan dan akhirnya menjadi malas untuk pergi ke sekolah.

Pada homeschooling anak akan diajarkan sesuai dengan kurikulum

kurikulum diknas, mereka akan diberikan waktu yang lebih untuk

mengembangkan bakat dan minatnya. Di sini guru dituntut untuk menjadi lebih

sabar dalam mengahadapi para homeschooler. Dengan kesabaran dan ketulusan

dari sang guru, anak merasa nyaman dan senang dalam belajar.

Biaya yang dikeluarkan oleh homeschooler bisa lebih mahal dari pada

sekolah formal bisa juga lebih murah dari pada sekolah sekolah formal. Biaya

untuk komunitas homeschooling tidak semuanya mahal. SUN homeschooling dan

homeschooling Berkemas merupkan salah satu contoh dari homeschooling yang

tidak mengeluarkan biaya lebih dari sekolah formal. Adapun homeschooling Kak

Seto (HSKS) dan Hughes homeschooling adalah contoh homeschooling yang

biayanya melebihi sekolah formal. Tetapi fasilitas yang diberikan pada anak juga

sesuai seperti misalnya si anak menyukai photography, maka biaya yang

dikeluarkan untuk sekolah photography tidaklah sedikit. Juga para olahragawan

yang memfokuskan pada kegitaan olahraga yang diminatinya. Homeschooling

Kandank Jurang adalah salah satu contoh homeschooling yang oleh pemerintah

diberi bantuan berupa dana bantuan sekolah (BOP-Bantuan Operasional

Pendidikan) bagi para homeschooler.

Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan homeschooling dikomunitas

tentu akan berbeda denga biaya yang dikeluarkan homeschooling tunggal. Pada

Page 51: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

44

homeschooling komunitas, orang tua akan diminta biaya untuk gaji para guru dan

biaya untuk melengkapi sarana prasana. Tetapi pada homeschooling tunggal orang

tua tidak perlu membayar gaji guru atau biaya sarana dan prasarana. Besar

kecilnya pengeluaran akan tergantung bagaimana orang tua dapat menyiasatinya.

Jika anak setiap minggu atau setiap bulan melakukan field trip maka biaya

homeschooling tunggal akan lebih mahal dibanding dengan homeschooling

komunitas. Jika pada komunitas orangtua hanya membayar satu kali untuk guru

mata pelajaran, sedangkan homeschooling tunggal akan membiayai beberapa guru

untuk beberapa mata pelajaran jika pendidiknya bukan orangtua, yaitu anak

dimasukkan dalam les-les/ kursus-kursus.

Keunggulan sekolah formal dibanding dengan homeschooling adalah

kurangnya perhatian pemerintah pada homeschooling. Hal ini dapat dilihat dari

kurangnya bantuan yang dikerahkan untuk homeschooler. Bahkan nasib anak

untuk mengikuti ujian nasional saja tergantung pada siapa pejabat dinas

pendidikan di sekolah. Jika pejabatnya paham dengan homeschooling, maka ujian

tidak akan dipersulit. Sebaliknya jika pemerintahnya tidak paham mengenai

homeschooling maka ujian untuk homeschooler akan dipersulit. Dari sisi sarana

dan prasarana serta administratif untuk homeschooling juga kurang mendapatkan

perhatian dari pemerintah.

Dari segi kemampuan, anak-anak yang melakukan homeschooling tidak

kalah dengan anak-anak sekolah formal. Hal ini tergantung dari cara belajar

mereka yang efektif atau tidak. Bahkan ada homeschooler yang menjadi asisten

dosen dan memiliki kios sendiri di Tanah Abang.

Sosialisasi di sekolah formal sangat terbatas. Anak hanya bergaul dengan

orang-orang yang sama setiap harinya. Tetapi pada homeschooling anak dapat

bergaul dengan siapa saja setiap harinya, bahkan mereka bergaul dengan orang

yang usianya lebih tua atau lebih muda dari mereka dan dari profesi apapun.

Sosialisasi anak tergantung olah lingkungan dan orang tua. Pada

kenyataannya dewasa ini banyak anak-anak yang bersekolah formal yang

pergaulannya tidak hanya dengan yang itu-itu saja. Anak yang sekolah formal

juga bergaul dengan orang yang usianya lebih tua atau lebih muda dari mereka.

Page 52: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

45

Bahkan ada homeschooler yang bergaul hanya dengan sesama teman-teman

homeschooler.

B. Kurikulum SUN Homeschooling

Pelajaran yang diajarkan pada homeschooler lebih fokus pada pelajaran-

pelajaran yang akan diujikan. Oleh karenanya kurikulum yang digunakan oleh

SUN Homeschooling adalah kurikulum nasional berdasarkan permen nomer 14

tahun 2005 tentang pendidikan formal untuk mecapai standar kompetensi dan

kompetensi dasar dan memudakan homeschooler untuk mengikuti ujian Paket A,

Paket B maupun Paket C. Disamping itu SUN Homeschooling juga menjalin

kerjasama untuk para siswanya seperti kewirausahaan, SUN Homeschooling

bekerja sama dengan LP3I.

Adapun yang dimaksud dengan kurikulum nasional yang disesuaikan

dengan kebutuhan anak adalah kurikulum dari diknas yang disesuaikan dengan

minat dan bakat homeschooler. Seperti disisipkan mengenai pembelajaran

karakter yang secara tidak langsung didapatkan dari kesempatan belajar menjadi

eneterpreneur yang diajarkan oleh mahasiswa atau alumnus dari LP3I.

Sedangkan materi ajar/ bahan yang akan diajarkan pada homeschooler

sebelumnya akan dimusyawarahkan dengan pihak homeschooling agar dapat

disesuaikan dengan homeschooler baik dari segi kemampuan maupun bakat dan

minat homeschooler.

C. Profil Siswa

Siswa di homeschooling dari mulai usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah

menengah atas (SMA). Anak-anak yang melakuan homeschooling tidak hanya

berlatar belakang anak yang berkebutuhan khusus seperti autis maupun yang

memiiki penyakit yang tidak memungkinkan untuk pergi ke sekolah formal,

seperti anak yang memiliki kemampuan melebihi temannya atau sebaliknya. Anak

yang memiliki masalah dengan sekolah formal seperti adanya bullying, kekerasan

dalam sekolah dan biaya yang terus menerus melambung tinggi.

Page 53: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

46

Siswa di homeschooling juga berlatar belakang anak pejabat, artis dan

penyanyi. Anak yang membutukhan perhatian lebih serta anak yang memiliki

bakat dan minat yang tidak bisa di kembangkan dibangku sekolah seperti seorang

anak yang suka bermusik, bermain seni atan peran, bahkan anak yang lebih suka

pada suatu pelajaran tertentu.

Jumlah keseluruhan siswa di SUN Homeschooling mencapai 71 siswa.

Dengan jumlah SD yang mencapai 22 siswa, tingkat SMP mencapai 18 siswa dan

tingkat SMA mencapai 31 orang dengan penjurusan IPA dan IPS.

Tabel jumlah homeschoolers pada SUN Homeschooling

Jenjang Pendidikan Jumlah Homeschoolers

SD 22 homeschoolers

SMP 18 homeschoolers

SMA 31 homeschoolers

Jumlah 71 homeschoolers

Latar belakang orang tua homeschoolers beragam, ada yang mampu dan

tidak mampu. Di SUN Homeschooling sendiri mayoritas orang tua siswa

berlatarbelakang memiliki ekonomi cukup, seperti anak dari seorang dokter, anak

pejabat, artis yang kurang lebihnya sekitar 60%. Sisanya berlatar belakang

ekonomi tidak cukup seperti anak tukang becak, anak yang orang tuanya

mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti raskin, dsb.

Untuk mengatasi biaya, pihak SUN melakukan subsidi silang biaya

pendidikan. Jika pada anak yang mampu membayar biaya pendidikan dengan tarif

normal, tetapi bagi yang tidak mampu membayar biaya sebisanya atau tidak

menbayar sama sekali. Jika ada siswa yang misalnya bulan ini tidak mampu

membayar tetapi pada bulan berikutnya dapat berpartisipasi itu tidaklah menjadi

masalah. Karena SUN Homeshooling tidak ingin membebankan orang tua murid

dengan biaya-biaya yang memberatkan orang tua yang menyebabkan anaknya jadi

Page 54: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

47

tidak semangat untuk belajar. Pihak SUN tidak ingin masalah yang dihadapi di

sekolah formal juga terjadi pada homeschooling, karena orang tua tidak ada biaya

maka anak menjadi terhambat dalam belajar. Pada dasarnya komunitas

homeschooling hanyalah memfasilitasi pembelajaran pada anak. Belajar dapat

dilakukan di rumah. Tetapi dengan bergabung dengan komunitas, maka orang tua

akan mudah mengakses informasi mengenai pendidikan dan para orang tua dapat

saling bertukar informasi dengan orang tua murid lainnya.

D. Program

Program yang disuguhkan oleh komunitas homeschooling tidaklah jauh

berbeda dengan sekolah formal. Program di komunitas seperti tatap muka yang

dilakuakn setiap senin dan rabu jam 09.00 hingga jam 12.00 untuk tingka SD dan

SMP, jam 13.00 hingga jam 15.00 untuk tingkat SMA. Praktek untuk mata

pelajaran eksakta di laboratorium di UI atau sekolah-sekolah lain yang

bekerjasama dengan SUN Homeschooling, diskusi, tanya jawab dan mengadakan

field trip ke TIM, museum-museum, dan lain-lain serta out bound (yang juga

menjadi ajang pertemuan para orang tua homeschooler). Sedangkan program

untuk di rumah, siswa diminta unutk belajar lebih mendalam mengenai materi

yang telah di berikan di komunitas. Selain itu siswa di beri kesempatan untuk sms

atau bertemu dengan guru untuk membahas materi yang belum di pahami oleh

anak. Dengan pembelajaran yang flexible, maka anak akan memiliki waktu yang

cukup untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

Materi yang disampaikan di SUN Homeschooling yang paling utama

adalah mata pelajaran yang akan diikutkan dalam ujian Negara (UAN) disamping

mata pelajaran yang lain dan mata pelajaran yang lebih diminati oleh

homeschooler. Mata pelajaran yang tidak di UAN kan sistem pembelajarannya

dengan cara meminta siswa mengerjakan tuga-tugas dan jika siswa tidak paham

maka akan dibahas oleh guru tutor, selain itu juga diadakan diskusi dan tanya

jawab. Sedangkan secara non akademis adalah untuk membangun jiwa

entrepreneur anak dari sisi membangun strategi, penghematan biaya rumah tangga

serta pembangunan emosi yang pada akhirnya secara tidak langsung anak akan

Page 55: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

48

belajar mengenai pendidikan karakter. Pada SUN Homeschooling, sejak awal

anak diajarkan mengenai kewirausahaan dengan mengajarkan anak cara mengatur

uang seperti pengematan biaya-biaya kehidupan untuk bekal masa depan mereka.

Tabel aktifitas homeschooler dikomunitas

Hari Jam Kegiatan Keterangan

Senin dan

Rabu

09.00-12.00 Tatap muka, membahas

materi-materi yang tidak

dipahami siswa, diskusi,

tanya jawab serta

pengembangan bakat

dan minat

homeschooler.

SD dan SMP

13.00-15.00 Tatap muka, membahas

materi-materi yang tidak

dipahami siswa, diskusi,

tanya jawab serta

pengembangan bakat

dan minat

homeschooler.

SMA

Kamis 10.00-12.00 Pelajaran agama Tidak diwajibkan hadir

Pada mata pelajaran agama homeschooler tidak diwajibkan hadir karena

ada siswa yang beragama non muslim. Mata pelajaran agama yang disuguhkan

pada SUN Homeschooling adalah mata pelajaran agama Islam seperti sejarah

Nabi SAW, membaca Al-Qur’an, cara shalat dan berwudhu. Disamping itu,

beberapa orang tua homeschooler yang mengajarakan agama secara pribadi atau

Page 56: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

49

sang anak di minta untuk mengikuti TPA (taman pendidikan Al-Qur’an). Adapun

tujuan yang dicapai secara akademis adalah untuk memenuhi standar kelulusan,

memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan untuk menghadapi ujian

akhir nasional serta untuk mengukur bakat serta minat anak.

Page 57: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

50

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian penulis di SUN Homeschooling, penulis mendapatkan

pengetahuan yang sangat bermanfaat dan dapat mengetahui secara langsung

bagaimana perbedaan sistem pembelajaran antara homeschooling dan sekolah

formal. Penulis juga telah membuktikan bahwa homeschooler dapat menjadi

seklah alternatif bagi anak-anak. Homeschooling tidak berbeda dengan sekolah

formal dari segi akademis dan non akademis serta sosialisasi mereka terhadap

teman sebaya maupun orang yang lebih tua maupun orang yang lebih muda dari

usia mereka.

Dari pembahasan yang penulis kemukakan dapat disimpulkan bahwa

‘Alasan sebagian orang tua memilih homeschooling sebagai sekolah alternatif

bagi anaknya’ karena pada homeschooling lebih mengedepankan pembelajaran

mengenai moral, etika, estetika dan keagamaan. Ruang kreativitas dan bakat serta

minat anak tidak dibatasi, bahkan anak diberi kebebasan untuk mengembangkan

bakat dan minatnya sesuai dengan kemampuan mereka.

Jika pada sekolah formal jam pembelajarannya dibatasi oleh ruang dan

waktu maka di homeschooling jam pembelajarannya lebih fleksibel dan tidak

terikat oleh ruang dan waktu. Selain waktu yang lebih fleksibel, anak akan

mendapatkan perhatian yang khusus dari pendidiknya. Anak juga akan

memperoleh materi akademis yang lebih baik dengan suasana belajar yang

nyaman.

Dalam masalah sosialisasi, homeschooler dapat bergaul dengan siapa saja

tanpa batasan usia, dan siapun dapat menjadi sumber belajar. Anak juga dapat

terhindar dari penyakit sosial seperti pergaulan bebas, tawuran dan narkoba.

Dari segi biaya, homeschooling tidak membebani orang tua homeschooler.

Besaran biaya antara homeschooling tunggal dan komunitas juga berbeda

tergantung bagaimana orang tua menyiasatinya. Homeschooling tunggal bisa

Page 58: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

51

menjadi lebih mahal daripada homeschooling komunitas jika orang tua tidak dapat

mengaturnya. Untuk mengikuti ujian negara, biaya yang dikeluarkan

homeschooling tunggal lebih mahal dibanding homeschooling komunitas karena

seluruh biayanya ditanggung sendiri.

Dengan homeschooling kemungkinan anak berbuat nakal sangatlah tipis

karena anak diberi pengetahuan mengenai etika, moral, etstetika dan keagamaan.

Walaupun ada siswa sekolah publik yang tidak berbuat nakal.

Sekolah formal dibatasi oleh waktu dan ilmu jadi tidak semua ilmu dapat

tersampaikan, anak lebih dituntut menguasai satu materi dalam waktu tertentu,

jika tidak bisa maka anak akan tertinggal dalam pelajaran.

Disamping alasan-alasan yang dikemukakan oleh para orang tua,

homeschooling belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah maupun

pemerintah pusat.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang penulis akan

kemukakan:

Untuk orang tua dalam memilih homeschooling jangan ragu terhadap

apapun alasan yang anda kemukakan untuk memilih homeschooling sebagai jalur

pendidikan bagi anaknya.

Untuk SUN Homeschooling, sebagai jalur pendidikan nonformal, maka

diharapkan dapat menambah fasilitas-fasilitas yang dapat membantu dan

mempermudah proses pembelajaran bagi homeschooler.

Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan lagi homeschooling yang

mulai menjadi jalur pendidikan alternatif bagi masyarakat. Perhatian yang

diberikan diharapkan dapat mempermudah homeschooler dalam mengikuti ujian-

ujian yang diselenggarakan oleh pemerintah, bantuan fasilitas-fasilitas dan

bantuan lain yang dibutuhkan oleh homeschooling demi kelancaran dan

kenyamanan kegiatan pembelajaran.

Page 59: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

52

Daftar Pustaka

Abdurrahman HRD, Homeschooling di Indonesia dan Problematikanya, Di akses

pada 7 November 2008, Di akses pada October 22, 2011

http://percikankehidupan.wordpress.com/2008/11/07/homeschooling-di-

indonesia-dan-problematikanya/

Indosiar.com, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah, Jakarta

http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-

rumah-sekolah, Di Akses pada tanggal 22 Oktober 2011

--------------------, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah:

Penerapan Homeschooling,

http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-

rumah-sekolah

--------------------, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Model

Pengembangan Sistem Pendidikan,

http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--sekolah-rumah-atau-

rumah-sekolah

------------------, Homeschooling: Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah: Tantangan

Homeschooling, http://indosiar.com/ragam/60082/homeschooling--

sekolah-rumah-atau-rumah-sekolah

Kompas.com, Sekolah Rumah Mulai Jadi Pilihan,

http://edukasi.kompas.com/read/2010/10/16/15553775/Sekolah.Rumah.M

ulai.Jadi.Pilihan

Komariah, Yayah, Homeschooling Tren Baru Sekolah Alternatif, (Jakarta: Sakura

Publishing, 2007)

Kinza Accademy, What Is Home-education?

http://www.ahomeeducation.co.uk/what-home-schooling.html Di akses

pada tanggal 21 Maret 2011

Kho, Loy, Homeschooling Untuk Anak, Mengapa Tidak? Yogyakarta: Pustaka

Familia, Penerbit Kanisius, 2007 Cet. 5

Lips, Dan and Evan Feinberg, Homeschooling: A Growing Option in American

Education, Washington DC: The Heritage Foundation, 2008 No. 2122

Page 60: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

53

Lloyd, Janice, Homeschooling Grows, USA Today, Update January 5, 2009 at

5:23pm, http://www.usatoday.com/community/tags/reporter.aspx?=id264,

Di akses pada tanggal 14 Oktober 2011

Moeleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Rosdakarya,

2010, Cet. 27

Munandar, Iwan, Ketika Homeschooling Jadi Pilihan, Di akses pada tanggal 22

Oktober 2011, http://indosiar.com/ragam/68434/ketika-homeschooling-

jadi-pilihan

Perry John and Kathy, The Complete Guide to Homeschooling, Lowell House,

Los Angeles: 2000

Rachman, Arief, Homeschooling Rumah Kelasku, Dunia Sekolahku, Jakarta:

KOMPAS

Shaleh, Abdul Rachman, Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan

Aksi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005

Tri Puji, Siwi, Homeschooling: Ketika Rumah Berubah Jadi Sekolah, Harian

Republika edisi senin, 30 Januari 2012

Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman, Husaini, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Peneiltian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksara, 2003

Zubaidah, Nenenng, Pacu Rata-rata Lama Sekolah, Seputar Indonesia, Senin 19

Desember 2011

Zurinal, Ilmu Pendidikan Islam: Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Page 61: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 1

Page 62: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 2

Page 63: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 3

Page 64: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 4

Page 65: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 5

Page 66: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 6

Page 67: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan

Lampiran 7

Seminar Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah

Rumah di Campus Universitas Multimedia Nusantara pada

tanggal 22 Desember 2011

Page 68: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan
Page 69: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan
Page 70: Homeschooling Sebagai Sekolah Alternatif€¦ · diskusi -diskusinya sehingga skripsi ini menjadi lengkap. Serta m as Aris, Karyawan SUN Homeschooling . Terimakasih atas bantuan dan