plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja...

109
ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi DISUSUN OLEH CITRA KUSUMAWARDHANI 071334025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hatram

Post on 22-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

DISUSUN OLEH

CITRA KUSUMAWARDHANI

071334025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

i

ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

DISUSUN OLEH

CITRA KUSUMAWARDHANI

071334025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

iv

Halaman Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu menjadi kekuatan dalam hidupku,

Bapak, mama, bimo, dan dinda yang selalu menjadi penyemangat dan mendoakanku,

Eyang kakung dan eyang putri yang selalu mendoakanku dalam setiap langkahku,

Maz sapto yang telah mengajarkan beberapa hal tentang kehidupan yang tak pernah aku

tahu sebelumnya,

Dan untuk keluarga besar Journey to the west, mari kita bersama-sama mencari kitab suci

jilid ke dua..

Halaman Motto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

viii

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA

HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS

Studi Kasus Homeschooling Kak Seto Semarang

Citra Kusumawardhani

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi

sosial remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun

menggunakan metode komunitas. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada siswa homeschooling di

Homeschooling Kak Seto Semarang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel,

karena jumlah populasi sedikit yaitu berjumlah 27 orang. Teknik analisis data

penelitian adalah dengan menggunakan analisis data sebelum di lapangan dan

analisis data di lapangan model Miles And Huberman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat interaksi sosial

remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti, subyek memiliki tingkat interaksi

sosial yang baik; (2) pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada

kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan subyek dalam berkomunikasi dengan

tutor/guru, teman di dalam maupun di luar homeschooling baik; (3) pada aspek

sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, subyek memiliki

kemampuan bersikap baik; (4) pada aspek tingkah laku kelompok, subyek

cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, dalam kehidupan berkelompok

baik dan; (5) pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori

tinggi. Ini berarti, kemampuan menataati dan menghargai peraturan di dalam

kelompok baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF TEENEGER SOCIAL INTERACTION OF HOMESCHOOLING

PARTICIPANTS LEVEL BY APPLYING COMMUNITY METHOD

A Case Study Of Kak Seto Homeschooling Semarang

Citra Kusumawardhani

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

This study aims to determine the high and low levels of social interaction of

teenager homeschooling participants whose ages are sixteen to eighteen by

applying the community method. The study was conducted in August 2011.

This is a descriptive study on homeschooling students in Homeschooling Kak

Seto Semarang. Samples are not needed in this study as the population is only 27.

Miles and Huberman model is applied in analysing the data, either before or during

the study.

The results of this study indicate that: (1) the level of teenager social

interaction using the method of homeschooling in Kak Seto community in

Semarang tends to be high. This means, the subject has a good level of social

interaction; (2) on the communication aspect, the subject tends to be in the high

category. This means, the ability of subjects to communicate with tutors/teachers,

friends inside and outside of homeschooling is good; (3) the aspect of attitude, the

subject tends to be at high category. This means, the subject has the ability to be

good; (4) on aspects of group behavior, the subjects tend to be in the high category.

This means, in the lives of groups are good and; (5) on aspects of social norms, the

subject tends to be in the high category. This means, the ability to obey and respect

the rules in group is good.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan

kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma.

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. S.A. selaku dosen pembimbing skripsi, yang

telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Para dosen yang dengan sabar telah mengajar dan mendidik selama perkuliahan.

6. Staff, tutor, dan siswa homeschooling Kak Seto Semarang yang telah memberikan

kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

7. Kedua orangtuaku Ir. Cipta Santosa dan Artha Natali yang tiada lelah untuk

memberi dukungan terhadap apa yang aku kerjakan selama ini hingga terselesaikan

semua tugas skripsi ini.

8. Eyang kakung, eyang putri, tante bertha, om sono, om cindy dan tante tien yang

telah memberi dukungan, mendoakan dan selalu memompa semangatku lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

xi

9. Adik-adikku Bimo, Adinda, Abel, dan Nathan yang telah memberi dukungan secara

moril.

10. M. Sapto Nugraha yang menjadi penyemangatku dan dengan setia selalu

mendukungku untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga besar Journey to the west: Biksu Tong (Endah), Sun go kong (Nila), adik

Tsa (Heni), Dewi Kuan In (Windi), Ti pat kai (Lando), En-en (Tami), Putri Kipas

(Ria), Siluman Gagak (Ratri), dan Siluman Kura-kura (Luci) yang menjadi teman

seperjuangan, penyemangat, dan telah membantu banyak hal terutama dalam

mengerjakan skripsi ini. Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2.

12. Ovi yang telah memberikan tumpangan selama menginap di Semarang.

13. Teman-teman pengurus HIMAPENSI 2007 atas pengalaman organisasi yang aku

terima.

14. Teman-teman asisten fasilitator PPKM 2008 dan 2009 atas pengalaman yang telah

diberikan.

15. HMPC Semarang dan HMPC Salatiga atas pengkondisiannya selama mengurus

penelitian di Semarang dan Salatiga.

16. JMPC atas dukungan, sharing dan pengalaman yang diberikan.

17. Angkringane JAC, Gadhomiee, dan Kopi Joss Pak Wik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................. ii

Halaman Pengesahan ................................................................................. iii

Halaman Persembahan .............................................................................. iv

Halaman Motto ......................................................................................... v

Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................ vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya

Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ........................................................ vii

Abstrak ...................................................................................................... viii

Abstract ...................................................................................................... ix

Kata pengantar .......................................................................................... x

Daftar Isi ................................................................................................... xii

Daftar Tabel .............................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ........................................................................................ xv

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................................ 3

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

Bab II. Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Teoritik ........................................................................... 6

1. Pengertian Interaksi Sosial ....................................................... 6

2. Pengertian Remaja ................................................................... 11

3. Pengertian Homeschooling ....................................................... 13

4. Tokoh-Tokoh Homeschooling .................................................. 14

5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling ............................. 15

6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling ............................... 16

7. Metode Komunitas dalam

Homeschooling Kak Seto Semarang ......................................... 18

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 19

Bab III. Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24

C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

xiii

D. Populasi ......................................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25

F. Jenis Data ...................................................................................... 26

G. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27

H. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 28

I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34

Bab IV. Gambaran Umum

A. Latar Belakang ............................................................................... 37

B. Visi dan Misi ................................................................................. 38

C. Kurikulum ..................................................................................... 39

D. Proses Pembelajaran ...................................................................... 39

Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Pra Penelitian .................................................................. 40

B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 41

C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial .................................................. 45

D. Pembahasan ................................................................................... 48

Bab VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

A. Kesimpulan .................................................................................... 54

B. Keterbatasan .................................................................................. 55

C. Saran ............................................................................................. 55

Daftar Pustaka ........................................................................................... 57

Lampiran ................................................................................................... 60

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 ................................................................................................... 27

Tabel 3.2 ................................................................................................... 29

Tabel 3.3 ................................................................................................... 31

Tabel 3.4 ................................................................................................... 33

Tabel 5.1 ................................................................................................... 42

Tabel 5.2 ................................................................................................... 42

Tabel 5.3 ................................................................................................... 43

Tabel 5.4 ................................................................................................... 43

Tabel 5.5 ................................................................................................... 44

Tabel 5.6 ................................................................................................... 45

Tabel 5.7 ................................................................................................... 45

Tabel 5.8 ................................................................................................... 46

Tabel 5.9 ................................................................................................... 47

Tabel 5.10 ................................................................................................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuesioner Penelitian .................................................................. 60

Lampiran Pedoman Pertanyaan Wawancara .............................................. 63

Lampiran Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................ 64

Lampiran 2. Data Induk Penelitian ............................................................ 69

Lampiran 3. Rumus Perhitungan Data Dan Pengkategorian Subyek ........... 73

Lampiran 4. Tabel Pengkategorisasian ....................................................... 74

Lampiran 5. Tabel Deskripsi Pengkategorisasian Subyek .......................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

2

bahwa secara empiris barangkali salah satu faktor yang mempengaruhi

mengapa terjadi pergeseran dinamika pemikiran masyarakat terhadap pola

pendidikan di Indonesia dikarenakan para orang tua murid sudah begitu

menyadari bahwa sudah lama pendidikan kita dihantui oleh tingginya kekerasan

sosiologis yang selama ini terjadi dalam interaksi dunia pendidikan kita.

Kemunculan homeschooling pun tidak semulus yang dibayangkan. Dalam

perkembangannya sampai sekarang, homeschooling masih memunculkan pro

dan kontra di masyarakat. Masyarakat yang pro terhadap homeschooling

merupakan masyarakat yang tidak puas dan kecewa dengan pendidikan yang

diberikan oleh Negara. Pendidikan sudah dianggap tidak lagi mendidik dan

membuat anak menjadi senang dalam belajar tetapi pendidikan menjadikan

anak semakin terbeban dengan rangkaian tugas yang semakin berat serta tidak

disesuaikan dengan perkembangan anak. Sedangkan masyarakat yang kontra

menganggap bahwa homeschooling tidak membawa dampak yang baik kepada

anak-anaknya terutama dalam aspek interaksi sosialnya, karena anak belajar

sendiri di rumah dan akan membentuk anak menjadi pribadi yang individual.

Selain itu masyarakat yang kontra menganggap homeschooling hanya ditujukan

untuk anak-anak yang hyperactive serta mengalami down syndrome yang tidak

bisa melakukan pembelajaran dengan anak-anak normal lainnya.

Homeschooling juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Haniar

(2009) menyatakan bahwa kelebihan dari homeschooling, yaitu anak lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

3

mandiri, bertanggung jawab dan kreatif; memiliki fleksibilitas waktu dan

tempat; belajar lebih menyenangkan dan tidak terpaksa. Sedangkan kelemahan

dari homeschooling, yaitu dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu dan tempat;

sosialisasi seumur relative kurang; anak kurang mampu bersaing dan bekerja

kelompok.

Homeshooling di Indonesia baru berkembang dan masih banyak

kelemahan dari homeschooling, salah satunya adalah peserta homeschooling

dianggap kurang baik dalam kemampuan interaksi sosialnya. Peneliti memilih

remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia

tersebut anak sedang mencari jati dirinya dan mulai berinteraksi dengan dunia

di luar lingkungan keluarga. Berdasarkan kelemahan dan adanya perubahan

interaksi pada remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat

Interaksi Sosial Remaja Peserta Homeschooling Menggunakan Metode

Komunitas.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, pembahasan tentang interaksi sosial remaja usia

enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

4

homeschooling komunitas dan berfokus pada empat aspek dasar yaitu:

komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah dalam

makalah ini sebagai berikut :

Bagaimanakah tingkat interaksi sosial pada remaja peserta homeschooling usia

enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia ini anak

sedang mencari jati diri dan memulai untuk melakukan interaksi dengan

lingkungan di luar lingkungan keluarga?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta

homeschooling menggunakan metode komunitas usia enam belas sampai

delapan belas tahun.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat bagi tempat penelitian, universitas,

penulis, dan masyarakat :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

5

1. Homeschooling Kak Seto, yaitu sebagai bahan evaluasi bagi pengembangan

metode homeshooling.

2. Universitas Sanata Dharma, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran

terkait dengan pengembangan pendidikan homeschooling.

3. Masyarakat, yaitu untuk mengubah pola pikir/paradigma masyarakat tentang

homeschooling dan menjadi salah satu referensi pendidikan bagi para orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

7

hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi

pasangannya. Sedangkan menurut Sarwono (2009:185) dalam bukunya

psikologi umum, menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan manusia

dengan manusia lainnya, manusia dengan kelompoknya, serta kelompok satu

dengan kelompok lainnya.

Dalam interaksi sosial tidak hanya terpaku pada sesama individu saja,

tetapi juga bisa terjadi antara individu dengan kelompok dan sesama kelompok.

Menurut Maryati dan Suryawati dalam http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html interaksi

sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

a. Interaksi antara individu dan individu

Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi

positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif,

jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

b. Interaksi antara individu dan kelompok

Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk

interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan

kondisinya.

c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok

Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan

kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk

membicarakan suatu proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

8

Interaksi yang kelihatannya sangat sederhana, sebenarnya merupakan suatu

proses yang cukup kompleks. Apabila dilihat dari teori insting yang

dikemukakan oleh Mc Dougall, manusia itu secara instingtive akan

berhubungan satu dengan yang lain (Walgito, 2003:58). Namun perilaku dalam

interaksi sosial tidak sesederhana itu, tetapi perilaku itu didasari oleh berbagai

faktor psikologis lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Floyd Allport dalam

Walgito (2003:58) bahwa perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh

banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitarnya dengan perilakunya

yang spesifik. Menurut Ahmadi (1991:57) dalam bukunya Psikologi Sosial

menyatakan bahwa interaksi sosial memiliki beberapa faktor, yaitu :

a. Faktor Imitasi

Merupakan dorongan untuk meniru orang lain, misalnya dalam hal tingkah

laku, mode pakaian dan lain- lain.

b. Faktor Sugesti

Yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang

lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari orang lain.

c. Faktor identifikasi

Merupakan suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain,

baik secara lahiriah maupun batiniah.

d. Faktor Simpati

Merupakan suatu perasaan tertarik kepada orang lain. Interaksi sosial yang

didasarkan atas rasa simpati akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

9

berdasarkan sugesti atau imitasi saja.

Dalam bagian ini akan dibahas juga aspek yang mendasari interaksi sosial

menurut Sarwono (2009:185), yaitu :

a. Komunikasi

Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam pelbagai

bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada

anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku

cerita, koran, surat, telepon, facsimile, internet, email, sms dan sebagainya.

Dalam tiap bentuk komunikasi di atas terdapat lima unsur dalam proses

komunikasi yaitu : 1. Adanya pengirim berita; 2. Adanya penerima berita; 3.

Adanya berita yang dikirimkan; 4. Adanya media atau alat pengirim berita; dan

5. Adanya sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita.

b. Sikap

Sikap adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau

perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. “Sesuatu” itu

bisa benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Bila yang timbul

terhadap sesuatu itu adalah perasaan senang, maka disebut sikap positif,

sedangkan bila perasaan tidak senang, maka disebut sikap negatif. Bila tidak

timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral. Sikap dinyatakan dalam tiga

domain ABC, yaitu affect, behaviour, cognition. Affect adalah perasaan yang

timbul (senang, tak senang), behaviour adalah perilaku yang mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

10

perasaan itu (mendekat, menghindar), dan cognition adalah penilaian terhadap

objek sikap (bagus, tidak bagus) (Sarwono, 2009).

c. Tingkah Laku Kelompok

Sebelum membicarakan tingkah laku kelompok, perlu dibicarakan mekanisme-

mekanisme apa yang terjadi dalam kelompok sehingga kelompok itu bertingkah

laku. Mekanisme yang mendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika

kelompok. Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurt Lewin

(1890-1947) yang menyatakan tingkah laku kelompok adalah fungsi dari

kepribadian individu dan situasi sosial dengan rumusan :

B = f(P, E), dengan penjelasan B = Behaviour, f = fungsi, P = Personality

(kepribadian), E = Environment (lingkungan). Dengan demikian, kelompok

tidak mempunyai jiwa tersendiri. Perilaku kelompok tidak dapat dipisahkan

dari perilaku individu-individu anggotanya.

d. Norma Sosial

Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, yang

membatasi tingkah laku individu dalam kelompok itu. Yang membedakan

norma sosial dengan produk-produk budaya, serta konsep-konsep psikologi

lainnya adalah bahwa dalam norma sosial ada terkandung sanksi sosial (Horne,

2001) artinya barangsiapa yang melakukan sesuatu yang melanggar norma,

akan dikenai tindakan tertentu oleh masyarakatnya. Sanksi ini bisa berupa

bahan gunjingan, sampai dicela di depan publik (dalam masyarakat yang sudah

maju bisa melalui media massa) atau disingkirkan (diisolasi) dari pergaulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

11

2. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa

(Gunarsa, 1979:13). Terdapat berbagai istilah remaja yang memiliki arti

berbeda. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka akan dibahas istilah

tersebut, antara lain : puberteit, adolescentia, dan youth (Gunarsa ,1979:14)

Puberteit (pubertas) adalah masa antara dua belas sampai enam belas tahun.

Pubertas meliputi perubahan-perubahan fisik dan psikis. Perubahan pada masa

ini menjadi obyek penyorotan terutama perubahan dalam lingkungan dekat,

yaitu dalam hubungan dengan keluarga. Adolescentia adalah masa sesudah

pubertas, yaitu masa antara tujuh belas sampai dua puluh dua tahun. Pada masa

ini lebih diutamakan perubahan dalam hubungan dengan lingkungan hidup

yang lebih luas yaitu masyarakat. Hurlock (Gunarsa, 1979:18) mengartikan

remaja dari tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksuil dengan

timbulnya gejala-gejala biologis. Sedangkan Neidhart (Gunarsa, 1979:18),

berpendapat bahwa adolencentia merupakan masa peralihan dan

ketergantungan pada masa anak ke masa dewasa, dimana ia sudah harus dapat

berdiri sendiri. Pendapat lain dari E. H. Erikson mengemukakan adolencentia

merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas.

Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal

oleh orang lain. Menurut Anna Freud (Gunarsa, 1979:18) menyatakan

adolencentia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan

dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksuil, organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

12

daripada ego, hubungan dengan orang tua, orang lain dan cita-cita yang

dikejarnya.

Remaja mengalami perubahan dalam dirinya baik secara jasmani,

kepribadian, intelek, dan peranan di dalam maupun di luar lingkungannya.

Gejala perubahan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh masa peralihan yang

dialami oleh remaja. Menurut Gunarsa (1979:12) dalam bukunya Psikologi

Remaja menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri remaja dapat

dibagi dalam dua kelompok, yaitu : a. Perubahan yang mudah diketahui, karena

proses perkembangannya jelas dan mudah diamati oleh orang lain; b.

Perubahan yang sulit dilihat oleh orang lain, maupun oleh ramaja yang

mengalaminya sendiri. Sedangkan proses perkembangan yang menghasilkan

perubahan tersebut tidak mudah diamati oleh orang lain, tetapi dapat dihayati

oleh remaja itu sendiri.

Proses perkembangan yang terjadi pada remaja adalah perkembangan

psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku remaja.

Dengan adanya perkembangan dalam diri remaja tersebut, maka akan

menimbulkan permasalahan dengan diri remaja tersebut dan lingkungannya.

Permasalahan yang dihadapi oleh remaja dikarenakan remaja sedang

mengalami pembentukan identitas diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

13

3. Pengertian Homeschooling

Homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan non formal. Akar

homeschooling dapat dipahami dengan istilah yang umum, yaitu belajar

otodidak atau belajar mandiri. Homeschooling pada dasarnya merupakan

metode pembelajaran yang menekankan pada masalah sikap dan pendekatan

belajar yang lebih mandiri (http://www.sekolahrumah.com). Salah satu

pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih untuk

bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya

dengan berbasis rumah (http://www.sumardiono.com). Menurut Olivia

(Setyowati, 2010:1), homeschooling adalah sebuah tindakan proaktif untuk

turut campur di dalam pendidikan anak kita dan bertanggung jawab untuk

memberikan sebuah kecintaan terhadap belajar. Homeschooling (Sekolah

rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati

(http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling--

Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html), adalah proses layanan

pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau

keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang

kondusif.

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan dimana orang tua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

14

mengatur sendiri dan bertanggung jawab terhadap kurilulum serta

melaksanakan sendiri proses pembelajarannya.

4. Tokoh-Tokoh Homeschooling

Di Amerika, banyak contoh praktisi homeschooling yang berhasil dan

terkenal di dalam kehidupannya, antara lain (http://www.sekolahrumah.com) :

a. Benyamin Franklin

Seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil, dan pelayan publik

(public servant). Franklin hanya dua tahun mengikuti sekolah karena orang

tuanya tak mampu membayar biaya pendidikan.

b. Pearl S. Buck

Peraih hadiah Nobel tahun 1938, dikenal sebagai penulis besar. Anak seorang

misionaris ini besar di China dan menjalani homeschooling melalui

korespondensi dan tutor. Setelah kembali ke Amerika, dia meneruskan

pendidikannya di College, kembali ke China sebagai guru dan menjadi penulis.

c. Thomas Alfa Edison

Edison hanya mengikuti sekolah selama 3 bulan karena dianggap terbelakang.

Dia dididik sendiri oleh ibunya dengan memperlakukan pendidikan sebagai

petualangan (adventure) dan bermain (playing games). Edison dikenal sebagai

penemu besar, antara lain lampu listrik, generator, transmitter telepon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

15

d. Hanson

Ini adalah grup musik terkenal saat ini yang terdiri tiga remaja: Ike, Taylor, dan

Zach. Mereka melakukan homeschooling yang membuat mereka dapat

meluangkan waktu yang banyak untuk mengembangkan bakat mereka di

bidang musik.

Di Indonesia, contoh sosok yang dibesarkan dalam sistem pendidikan

homeschooling antara lain: KH Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Buya

Hamka (Makalah Dr. Seto Mulyadi, 18 Juni 2006). Untuk era modern, belum

ada lagi sosok homeschooling di Indonesia yang menjulang dan dikenal luas

secara nasional. Homeschooling sedang menemukan momentum barunya pada

saat ini dan sedang mencari bentuknya di tengah sistem pendidikan sekolah

yang reguler. Mulai banyak orang tua yang menempuh homeschooling bagi

anak-anaknya, salah satunya adalah Seto Mulyadi (Ketua Komnas Anak, tokoh

pendidikan anak) yang menjalankan program homeschooling bagi putri-

putrinya.

5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling

Para orang tua memiliki alasan yang beragam ketika memilih

homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Alasan tersebut berbeda-beda,

menurut hasil penelitian Haniar (www.sumardiono.com) yaitu:

a. Orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

16

b. Orang tua tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler.

c. Orang tua sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan.

d. Orang tua merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi

perkembangan anak.

e. Orang tua menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak.

f. Orang tua merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau.

g. Anak-anak memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah

umum.

h. Orang tua memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-

nilai keluarga yang dipegangnya.

i. Orang tua merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya.

Dari beberapa alasan tersebut sebagian besar alasan orang tua memilih

homeschooling yaitu karena mereka tidak puas dengan sistem pendidikan yang

ada di sekolah formal, dan biaya pendidikan yang semakin mahal menjadi

alasan orang tua juga untuk memilih homeschooling.

6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling

Setiap model pendidikan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan, begitu

juga dengan homeschooling. Kelemahan dan kelebihan homeschooling sebagai

berikut :

a. Kelebihan homeschooling:

1) Anak lebih mandiri, tanggung jawab, kreatif dan percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

17

2) Proses menuju kemandirian dan tanggung jawab anak tidak terjadi begitu saja,

orangtua memegang peranan penting dalam mengarahkan anak.

3) Fleksibilitas waktu dan tempat. Bagi anak berkebutuhan khusus (autis

misalnya) orangtua dapat menggabungkan program terapi dan proses

pendidikannya. Anak yang berprestasi dalam olahraga dan seni dapat terus

menjalankan latihan mereka.

4) Belajar lebih menyenangkan, tidak terpaksa. Sesuai dengan semboyan yang

dianut beberapa homeschooler, ”Belajar bisa di mana saja, kapan saja dan dari

siapa saja.”

b. Kelemahan homeschooling :

1) Dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu. Dengan fleksibilitas waktu yang

tinggi dalam homeschooling sehingga menuntut disiplin dan komitmen yang

tinggi pula dari para homeschooler (baik orangtua maupun anak).

2) Sosialisasi seumur relatif kurang berkembang dibandingkan dengan anak

sekolah. Orangtua yang menyadari hal ini mengantisipasi dengan memasukkan

anak ke dalam kursus-kursus yang sesuai dengan level anak atau bergabung

dalam komunitas, sekolah minggu (gereja) dan lain-lain.

3) Anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok (team work).

Kekurangan homeschooling sebenarnya disesuaikan dengan pribadi peserta

didik dan bagaimana cara orang tua mendidik peserta didik. Seperti yang

diceritakan oleh Olivia (Setyowati, 2010:9-10), saat ini di sekolah-sekolah

banyak terjadi kasus bullying dan ada beberapa pihak yang merasa bila orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

18

tua yang overprotective akan memilih homeschooling untuk anaknya sehingga

anak tidak memiliki sikap untuk bertahan dalam menghadapi segala persoalan.

Padahal bila dilihat dengan terjadinya kasus bullying seperti itu bukannya

malah membuat peserta didik bertahan tapi akan mengancam emosi atau mental

anak sehingga anak akan terbentuk dengan memiliki rasa takut dan tertekan.

7. Metode Komunitas dalam Homeschooling Kak Seto Semarang

Homeschooling memiliki tiga jenis metode, yaitu metode tunggal, metode

majemuk, dan metode komunitas. Pada metode homeschooling tunggal, orang

tua terjun langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru, jika ada guru yang

didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat

anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari

lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling.

Pada metode homeschooling majemuk dilaksanakan oleh dua atau lebih

keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan

oleh orang tua masing-masing. Sedangkan pada homeschooling komunitas

merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan

silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa),

sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga

memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi

pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan

komunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

19

Model pembelajaran dalam metode komunitas memiliki sedikit

perbedaan dengan metode tunggal dan majemuk. Dalam komunitas proses

pembelajaran dengan mengumpulkan peserta di sebuah kelas untuk belajar

sambil bersosialisasi dengan teman-temannya, jadwal belajar peserta pun

ditentukan oleh tutorial. Sedangkan pada metode tunggal dan majemuk, model

pembelajaran yang digunakan adalah Distance Learning. Distance Learning

merupakan proses pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dengan

modul dan orang tua yang berperan besar sebagai pendidiknya. Adapula

program Tutor Visit yaitu metode pembelajaran di mana peserta belajar di

rumah dan didampingi oleh tutor. Dalam tutor visit jadwal belajar disusun

sesuai kesepakatan antara peserta, orangtua dan tutor.

B. Kerangka Berpikir

Hubungan antar manusia, manusia dengan kelompoknya, maupun

antar kelompok disebut interaksi sosial (Sarwono, 2009:185). Menurut H.

Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi

sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan

individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan

individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991:54). Aspek yang mendasari

interaksi sosial menurut Sarwono (2009) dalam bukunya Psikologi Umum yaitu

komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma-norma sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

20

Menurut Gunarsa (1979:19) permulaan masa remaja ditandai oleh

perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksuil dan

bersamaan dengan itu akan dimulai proses perkembangan psikis remaja,

dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan orang tua dan mengalami

perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan

diri dengan masyarakat. Santrock (2003:24) mengungkapkan bahwa pada masa

transisi sosial, remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan

manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari

konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif

terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam

peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran

proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell dalam

Santrock (2003:125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk

memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting

mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Jean Piaget dan

Harry Stack Sullivan dalam Santrock (2003:220) mengemukakan bahwa anak-

anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan

setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk

mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan

untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya

yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan

peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

21

dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang

memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih

sayang (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh

lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual.

Menurut Steinberg dalam Santrock (2002:42) mengemukakan bahwa

masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua

meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan

kognitif yang meliputi peningkatan idealisme dan penalaran logis, perubahan

sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan

pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan

remaja. Konflik yang terjadi antara remaja dan orang tua dikarenakan orang tua

berpikir bahwa remaja berubah dari seorang anak yang selalu menurut menjadi

seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menentang standar-standar

orang tua. Oleh karena itu maka banyak orang tua cenderung mengekang,

mengendalikan, dan memberi tekanan terhadap remaja. Berikut ada beberapa

strategi untuk mengurangi konflik antara orang tua dan remaja (Santrock, 2002:

24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2)

Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal balik. 3) Mencoba melakukan

corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih

pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu

tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Jadi, poses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

22

perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan

perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada

lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah

masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya,

serta masyarakat sekitar.

Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak

dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu

interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai

yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang

berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan

keluarganya. Sebagaimana Desmita (Setiawati, 2010) menyebutkan bahwa

sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama dalam

perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di

sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk

mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh

pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa

pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya

memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku

yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di

lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak

sekolah reguler. Anak homeschooling tidak akan merasakan betapa beratnya

hidup bersebelahan di antara teman-temannya, bagaimana harus berjuang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

23

antara komunitas, tidak akan merasakan penolakan-penolakan dari teman

sebaya, yang mana semua itu akan memberikan pengalaman berharga untuk

belajar hidup di masyarakat.

Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi

sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak

dari mudahnya subjek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup

banyak teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan

keluarga atau dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010)

menyatakan bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai,

namun pada aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan

Setiawati, Molina (2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya

pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih

senang melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih

lanjut lagi dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki

kenalan teman sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka

mengikuti homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman

sebaya yang telah mereka kenal semenjak di sekolah formal.

Berdasarkan pro dan kontra dari hasil penelitian tentang interaksi sosial

remaja homeschooling, maka peneliti ingin melakukan penelitian ulang tentang

interaksi sosial remaja homeschooling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi atau

gejala-gejala sosial.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di tempat bimbingan homeschooling yaitu

Homeschooling Kak Seto Semarang.

2. Waktu

Penelitian dilakukan pada 03 Agustus 2011 sampai dengan 10 Agustus

2011.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah remaja yang mengikuti program

homeschooling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

25

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.

D. Populasi

Populasi adalah seluruh kelompok yang akan diteliti dan memiliki paling

sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dari penelitian ini adalah

remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program

homeschooling komunitas yang berjumlah 27 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:142). Pada penelitian ini

menggunakan kuesioner tertutup dengan tujuh pilihan jawaban.

2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009:231) menyatakan

wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. Ada beberapa macam wawancara,

yaitu wawancara terstruktur, semi terstuktur, dan tidak terstruktur. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena

peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

26

diperoleh yaitu tingkat interaksi remaja peserta homeschooling

menggunakan metode komunitas.

F. Jenis Data

1. Data Kuantitatif

Interaksi sosial memiliki empat aspek yang mendasari terjadinya interaksi

(Sarwono, 2009:185) yaitu: komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok,

dan norma sosial. Untuk menguji keempat aspek tersebut maka peneliti

menggunakan skala Likert dengan tujuh alternatif jawaban. Respon yang

tersedia meliputi “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”.

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dengan menunggu subyek pada

saat mengisi skala interaksi sosial yang diberikan. Cara pemberian skor

pada aitem pernyataan dalam skala interaksi sosial ini dengan didasarkan

pada tujuh kategori jawaban yaitu :

a. Pernyataan Mendukung

Sangat Tidak Setuju (STS)=1 sampai Sangat Setuju (SS)=7.

b. Pernyataan Tidak Mendukung

Sangat Setuju (SS)=1 sampai Sangat Tidak Setuju (STS)=7.

Kriteria dalam penilaian ini adalah semakin tinggi skor yang diperoleh,

dapat dikatakan subyek memiliki interaksi sosial yang semakin tinggi.

2. Data Kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

27

Pada bagian data kualitatif, data didapat dari ekplorasi langsung terhadap

subyek. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh tentang

tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling, dalam hal ini

berkaitan dengan penelitian ini meski mungkin belum dapat terungkap

melalui skala. Data kualitatif ini diharapkan akan memberi lebih banyak

masukan tentang interaksi sosial remaja peserta homeschooling. Metode

yang digunakan dalam pengumpulan data kualitatif ini adalah wawancara

secara langsung dengan beberapa subyek, subyek diminta menjawab

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam

penelitian yang sifatnya terbuka. Data yang didapat dari metode

wawancara ini dikumpulkan dan dicatat secara langsung ketika

wawancara yang kemudian digunakan untuk membantu menjelaskan

tentang permasalahan yang terungkap pada akhir penelitian setelah hasil

analisis data kuantitatif diperoleh.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

wawancara, dan daftar pernyataan kuesioner. Kuesioner ini berdasarkan teori

dari Sarwono dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum (2009:185). Berikut

ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian, yaitu :

Tabel 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

28

Skala Interaksi Sosial

Aspek – Aspek Indikator Item Positif Item Negatif Jumlah

Komunikasi 1. Adanya

pengirim berita

2. Adanya

penerima berita

3. Adanya media

atau alat

pengirim berita

4. Adanya sistem

simbol yang

digunakan

untuk

menyampaikan

berita

1,2,3

5,6

9,10,11

14,15,16

4

7,8

12,13

17,18

18

Sikap 1. Affect

2. Behaviour

3. Cognition

19,20

23

27,28

21,22

24,25,26

29,30

12

Tingkah Laku

Kelompok

1. Perilaku dalam

kebersamaan

2. Situasi social

31,32,33

36,37,38

34,35

39,40

10

Norma Sosial 1. Sanksi sosial

2. Tekanan dari

kelompok

41,42,43

46,47,48

44,45

49,50

10

Jumlah 29 21 50

H. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Prinsip dasar validitas adalah membandingkan hasil pengukuran gejala

dengan kriterium yang dianggap valid (Hadi, 2000). Pengujian validitas

instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product

Moment sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

29

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Y = Skor total dari seluruh item

X = Skor total dari setiap item

n = Jumlah responden

∑XY = Hasil kali X dan Y

Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir

soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka

butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

Dari pengujian validitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial

No. aitem r hitung r tabel Keterangan

1 0.509 0.361 Valid

2 0.443 0.361 Valid

3 0.519 0.361 Valid

4 0.451 0.361 Valid

5 0.457 0.361 Valid

6 0.522 0.361 Valid

7 0.726 0.361 Valid

8 0.451 0.361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

30

9 0.567 0.361 Valid

10 0.589 0.361 Valid

11 0.617 0.361 Valid

12 0.726 0.361 Valid

13 0.523 0.361 Valid

14 0.721 0.361 Valid

15 0.678 0.361 Valid

16 0.512 0.361 Valid

17 0.523 0.361 Valid

18 0.811 0.361 Valid

19 0.589 0.361 Valid

20 0.721 0.361 Valid

21 0.811 0.361 Valid

22 0.590 0.361 Valid

23 0.357 0.361 Tidak Valid

24 0.590 0.361 Valid

25 0.483 0.361 Valid

26 0.611 0.361 Valid

27 0.601 0.361 Valid

28 0.448 0.361 Valid

29 0.492 0.361 Valid

30 0.603 0.361 Valid

31 0.523 0.361 Valid

32 0.664 0.361 Valid

33 0.436 0.361 Valid

34 0.515 0.361 Valid

35 0.454 0.361 Valid

36 0.539 0.361 Valid

37 0.417 0.361 Valid

38 0.442 0.361 Valid

39 0.458 0.361 Valid

40 0.367 0.361 Valid

41 0.539 0.361 Valid

42 0.489 0.361 Valid

43 0.443 0.361 Valid

44 0.413 0.361 Valid

45 0.379 0.361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

31

46 0.664 0.361 Valid

47 0.523 0.361 Valid

48 0.617 0.361 Valid

49 0.542 0.361 Valid

50 0.539 0.361 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa aitem nomor 23 tidak valid karena r

hitung sebesar 0.357 kurang dari r tabel dengan jumlah responden (n) 30,

dan taraf signifikansi 5% sebesar 0.361. Oleh karena itu, maka item nomor

23 dibuang dan dilakukan pengolahan kembali. Setelah dilakukan

pengolahan kembali, maka hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kesimpulan Hasil Pengolahan Kembali Uji Validitas Interaksi Sosial

No. aitem r hitung r tabel Keterangan

1 0.503 0.361 Valid

2 0.433 0.361 Valid

3 0.515 0.361 Valid

4 0.454 0.361 Valid

5 0.452 0.361 Valid

6 0.527 0.361 Valid

7 0.722 0.361 Valid

8 0.454 0.361 Valid

9 0.573 0.361 Valid

10 0.595 0.361 Valid

11 0.612 0.361 Valid

12 0.722 0.361 Valid

13 0.515 0.361 Valid

14 0.720 0.361 Valid

15 0.678 0.361 Valid

16 0.516 0.361 Valid

17 0.515 0.361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

32

18 0.806 0.361 Valid

19 0.595 0.361 Valid

20 0.720 0.361 Valid

21 0.806 0.361 Valid

22 0.591 0.361 Valid

24 0.591 0.361 Valid

25 0.474 0.361 Valid

26 0.615 0.361 Valid

27 0.608 0.361 Valid

28 0.444 0.361 Valid

29 0.482 0.361 Valid

30 0.592 0.361 Valid

31 0.523 0.361 Valid

32 0.673 0.361 Valid

33 0.410 0.361 Valid

34 0.510 0.361 Valid

35 0.463 0.361 Valid

36 0.537 0.361 Valid

37 0.430 0.361 Valid

38 0.454 0.361 Valid

39 0.461 0.361 Valid

40 0.363 0.361 Valid

41 0.537 0.361 Valid

42 0.499 0.361 Valid

43 0.457 0.361 Valid

44 0.413 0.361 Valid

45 0.377 0.361 Valid

46 0.673 0.361 Valid

47 0.523 0.361 Valid

48 0.612 0.361 Valid

49 0.544 0.361 Valid

50 0.537 0.361 Valid

Setelah melakukan pengolahan kembali, dari data di atas dapat dilihat

bahwa seluruh aitem valid karena hasil r hitung lebih besar dari r tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

33

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Hasil pengukuran hanya dapat dipercaya bila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama selama

aspek yang diukur masih sama (Azwar, 2005). Reliabilitas suatu

instrumen adalah proporsi variansi skor perolehan yang merupakan

variansi skor murni. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

pengujian satu kali yaitu metode alpha (Cronbach) untuk mengestimasi

reliabilitas instrumen. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan

= varians total

= jumlah varians butir

Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

34

Tabel 3.4

Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabiltas Interaksi Sosial

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.955 .957 49

Dari 49 item interaksi sosial diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach

0.955 lebih besar dari 0.6 sehingga disimpulkan bahwa item interaksi

sosial adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan

(Sugiyono, 2009:245). Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009:245)

menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data

deskriptif, yaitu:

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D (2009:246) menyatakan analisis data penelitian

kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis

dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder,

yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

35

penelitian tersebut masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman

Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Miles

dan Huberman dalam Sugiyono (2009:246), mengemukakan bahwa

aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data di lapangan menurut Miles

dan Huberman, yaitu: data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification.

a. Reduction Data

Pada data reduction, data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti

dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data

yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data

selanjutnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mereduksi data

dengan memfokuskan pada komunikasi, sikap, tingkah laku

kelompok, dan norma sosial subyek penelitian dengan teman

sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

36

b. Data Display

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih

mendisplay data dengan uraian singkat karena peneliti ingin

melihat tinggi-rendahnya interaksi sosial remaja peserta

homeschooling.

c. Conclusion Drawing/Verification

Pengambilan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah

terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman

(Sugiyono, 2009:252). Kesimpulan dalam penelitian ini

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Latar Belakang

Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan,

dan setiap anak sedapat mungkin memperoleh pendidikan yang layak bagi

mereka. Namun dalam pengalaman di lapangan bahwasanya anak mendapatkan

pengalaman yang kurang menyenangkan selama bersekolah. Sebut saja,

kasus bullying , bentakan, kekerasan dari guru bahkan pemasungan kreativitas

anak. Pengalaman-pengalaman yang kurang berkesan tersebut menimbulkan

fobia terhadap sekolah (school phobia ) bagi anak dan orang tua. Kemudian,

upaya penyeragaman kemampuan dan keterampilan semua anak untuk seluruh

bidang turut mematikan minat dan bakat anak yang tentunya berbeda-beda,

karena setiap anak adalah unik. Lebih jauh lagi kurikulum yang terlalu padat

dan tugas-tugas rumah yang menumpuk membuat kegiatan belajar menjadi

suatu beban bagi anak-anak. Melihat kondisi ini maka perlu dicarikan solusi

alternatif bagi anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal,

salah satu bentuknya adalah dengan kegiatan homeschooling (sekolah rumah).

Berdasarkan inilah para pemerhati pendidikan di Jawa Tengah bekerjasama

dengan Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto) membangun komunitas sekolah rumah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

38

Semarang dengan nama Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang, yakni di

Jalan Klenteng Sari I/3, sebagai sebuah institusi pendidikan alternatif yang

senantiasa memperhatikan hak anak-anak atas pendidikan.

B. Visi dan Misi

HSKS Semarang dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar

dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja”.

Visi :

Menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu intitusi pendidikan anak

yang unggul dalam menyediakan program pendidikan bagi anak untuk dapat

terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin

bangsa di masa depan.

Misi :

1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, kekuatan dan

keterbatasan yang dimilikinya.

2. Membantu peserta didik menemukan minat dan bakatnya serta

mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal.

3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pembelajar seumur hidup yang

mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan karakter yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

39

4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan dari pelajaran

yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik dengan melakukan

pendekatan personal.

C. Kurikulum

Kurikulum HSKS Semarang mengacu kepada peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan (SKL). Selain itu, kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang didukung oleh HSKS. Dalam kegiatan

tutorial kedua acuan tersebut disusun dan disampaikan dengan metode HSKS

sehingga dirasakan berbeda dengan sekolah formal, sehingga peserta dapat

mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan.

D. Proses Pembelajaran

Metode pembelajaran pada HSKS adalah menggunakan pendekatan yang

lebih tematik, aktif, kontruktif, dan kontekstual serta belajar mandiri melalui

penekanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan dalam memecahkan

masalah. Untuk itulah proses pembelajaran di HSKS dilakukan menyenangkan

dan tidak terpaku dengan akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

40

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Penelitian

Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak

dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu,

interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai

yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang

berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan

keluarganya. Sebagaimana Desmita dalam Setiawati (2010) menyebutkan

bahwa sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama

dalam perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di

sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk

mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh

pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa

pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya

memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku

yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di

lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak

sekolah regular, seperti merasakan betapa beratnya hidup bersebelahan di antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

41

teman-temannya, bagaimana harus berjuang di antara komunitas, tidak akan

merasakan penolakan-penolakan dari teman sebaya, yang mana semua itu akan

memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat.

Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi

sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak dari

mudahnya subyek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak

teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan keluarga atau

dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010) menyatakan

bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai, namun pada

aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan Setiawati, Molina

(2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya pada dua orang

subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih senang

melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih lanjut lagi

dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki kenalan teman

sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka mengikuti

homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman sebaya yang

telah mereka kenal semenjak di sekolah formal.

B. Deskripsi Data Penelitian

Homeschooling Kak Seto Semarang memiliki jumlah siswa sebanyak 27

orang, karena jumlah populasi yang sedikit maka peneliti memilih untuk tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

42

menggunakan sampel. Kuesioner diberikan kepada 27 orang, dan jumlah

kuesioner yang kembali ke peneliti sebanyak 27 buah. Dengan demikian

response rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%.

Subyek dalam penelitian ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda,

dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, pernah/tidak mengikuti sekolah formal,

dan alasan memilih homeschooling.

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Jenis Kelamin Responden

Aspek Frekuensi Prosentase

Jenis kelamin:

Laki-laki

Perempuan

15

12

55.55%

44.44%

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin

laki-laki adalah 15 orang (55.55%) dan yang berjenis kelamin perempuan

adalah 12 orang (44.44%).

2. Usia Responden

Tabel 5.2

Usia Responden

Usia Frekuensi Prosentase

16 tahun 20 74.07%

17 tahun 1 3.70%

18 tahun 6 22.22%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

43

Tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden yang berusia enam belas tahun

adalah 20 orang (74.07%), berusia tujuh belas tahun adalah 1 orang

(3.70%), dan berusia delapan belas tahun adalah 6 orang (22.22%).

3. Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal/Reguler

Tabel 5.3

Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal

Frekuensi Prosentase

Pernah mengikuti

sekolah formal

27 100%

Tidak pernah mengikuti

sekolah formal

0 0%

Tabel 5.3 menunjukkan jumlah responden yang pernah mengikuti sekolah

formal adalah 27 orang (100%) dan tidak ada yang belum pernah mengikuti

sekolah formal.

4. Alasan Memilih Homeschooling

Tabel 5.4

Alasan Memilih Homeschooling

Alasan Frekuensi Prosentase

Ketidakpuasan terhadap sistem

pendidikan yang dilakukan di

sekolah formal

15 55.55%

Memiliki kebutuhan lain diluar

proses belajar yang tidak bisa

didapatkan di sekolah formal

10 37.03%

Memiliki kegiatan lain diluar

dari belajar, seperti pemain piano

internasional, berdagang

2 7.40%

Tabel 5.4 menunjukkan alasan responden memilih homeschooling karena

adanya ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang dilakukan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

44

sekolah formal adalah 15 orang (55.55%), memiliki kebutuhan lain di luar

belajar yang tidak bisa dipenuhi di sekolah formal adalah 10 orang

(37.03%), dan memiliki kegiatan lain seperti pianis internasional, berdagang

adalah 2 orang (7.40%).

Untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai data penelitian,

berikut ini diperoleh hasil perhitungan pada tabel 5.5:

Tabel 5.5

Hasil Perhitungan Data Secara Teoritis

Data teoritis

Skor max 343

Skor min 49

Range (r) 294

Mean teoritis (µ) 196

Standar deviasi ( ) 49

Skor/rentang minimum-maksimum adalah 49 sampai dengan 343, sehingga luas

jarak sebarannya (range) adalah 294. Dengan demikian setiap satuan deviasi

standarnya bernilai = 49, dan mean teoritisnya (µ) adalah 196.

Tabel 5.5 dapat digunakan sebagai penggolongan subyek ke dalam lima

(5) kategori diagnosis tingkat interaksi sosial, maka penggolongan keenam

satuan deviasi standar ke dalam 5 bagian, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

45

C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial

Tabel 5.6

Pengkategorian dan Prosentase Interaksi Sosial

Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria

49-123 0 0% Sangat Rendah

124-172 1 3.70% Rendah

173-221 6 22.22% Sedang

222-270 14 51.85% Tinggi

271-343 6 22.22% Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan kriteria interaksi sosial remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto

Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%), dikategorikan

rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 6 orang

(22.22%), dikategorikan tinggi sebanyak 14 orang (51.85%), dan dikategorikan

sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%). Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode

komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi.

1. Aspek Komunikasi

Tabel 5.7

Pengkategorian dan Prosentase Aspek Komunikasi

Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria

18-45 0 0% Sangat Rendah

46-63 1 3.70% Rendah

64-81 8 29.62% Sedang

82-99 17 62.96% Tinggi

100-126 1 3.70% Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan kriteria aspek komunikasi remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

46

Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%),

dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang

sebanyak 8 orang (29.62%), dikategorikan tinggi sebanyak 17 orang

(62.96%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 1 orang (3.70%).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek komunikasi remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang cenderung tinggi.

2. Aspek Sikap

Tabel 5.8

Pengkategorian dan Prosentase Aspek Sikap

Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria

11-28 0 0% Sangat Rendah

29-39 2 7.40% Rendah

40-50 4 14.81% Sedang

51-61 15 55.55% Tinggi

62-77 6 22.22% Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan kriteria aspek sikap remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%),

dikategorikan rendah sebanyak 2 orang (7.40%), dikategorikan sedang

sebanyak 4 orang (14.81%), dikategorikan tinggi sebanyak 15 orang

(55.55%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek sikap remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

47

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang cenderung tinggi.

3. Aspek Tingkah Laku Kelompok

Tabel 5.9

Pengkategorian dan Prosentase Aspek Tingkah Laku Kelompok

Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria

10-25 1 3.70% Sangat Rendah

26-35 0 0% Rendah

36-45 7 25.92% Sedang

46-55 11 40.74% Tinggi

56-70 8 29.62% Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan kriteria aspek tingkah laku kelompok

remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling

Kak Seto Semarang dikategorikan sangat rendah 1 orang (3.70%), tidak ada

yang dikategorikan rendah (0%), dikategorikan sedang sebanyak 7 orang

(25.92%), dikategorikan tinggi sebanyak 11 orang (40.74%), dan

dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 orang (29.62%). Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa tingkat tingkah laku kelompok remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang cenderung tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

48

4. Aspek Norma Sosial

Tabel 5.10

Pengkategorian dan Prosentase Aspek Norma Sosial

Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria

10-25 0 0% Sangat Rendah

26-35 1 3.70% Rendah

36-45 5 18.51% Sedang

46-55 12 44.44% Tinggi

56-70 9 33.33% Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan kriteria aspek norma sosial remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak

Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan (0%), dikategorikan rendah

sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 5 orang

(18.51%), dikategorikan tinggi sebanyak 12 orang (44.44%), dan

dikategorikan sangat tinggi sebanyak 9 orang (33.33%). Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa aspek norma sosial remaja homeschooling

menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang

cenderung tinggi.

D. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat

interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di

Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

49

interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas baik.

Pada aspek komunikasi, kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman

sebaya di dalam maupun di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap,

kemampuan untuk menyatakan rasa senang dan tidak senang, perilaku yang

mengikuti rasa senang atau tidak senang, serta penilaian terhadap objek baik.

Pada aspek tingkah laku kelompok, kemampuan berperilaku dalam

kebersamaan baik. Pada aspek norma sosial, kemampuan mematuhi dan

menghargai peraturan di dalam kelompok baik.

Pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada kategori tinggi.

Hal ini terlihat dari subyek terbiasa menyampaikan materi kepada teman

sekelas dengan power point, sering bertukar informasi dengan teman sebaya di

sekitar rumah, sering bermain dengan teman sebaya, tidak hanya diam ketika

ada teman yang merasa kesulitan, selalu kritis terhadap informasi yang

diberikan, dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh

tutor/guru, selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan oleh guru/tutor,

sering mengerjakan rumah yang diberikan oleh guru, sering menggunakan

yahoo messenger untuk berbincang materi dengan guru, terbiasa bertukar

informasi dengan teman lewat telepon, sering menggunakan facebook untuk

ngobrol dengan teman, berkomunikasi dengan teman lewat SMS, mengangkat

tangan ketika ingin bertanya kepada guru, selalu tersenyum ketika bertemu

dengan guru atau karyawan di lembaga homeschooling, selalu berjabat tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

50

ketika bertemu dengan teman-teman, sering memberikan apresiasi kepada

teman dengan bertepuk tangan, dan melambaikan tangan saat akan pulang

terlebih dahulu.

Pada aspek sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini

terlihat dari sikap senang bermain bersama teman sekelompok, suka

mengerjakan tugas secara bersama-sama, senang bila mendapat teman baru,

suka dengan teman yang banyak bicara, sering bermain dengan teman sebaya di

sekitar rumah, tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas, peduli

dengan kegiatan yang dilakukan dengan teman di sekitar rumah, menyukai sesi

sharing karena bisa membuat saling mengenal satu sama lain, mengikuti

organisasi dengan baik, bermain bersama teman sebaya di rumah dengan baik,

dan memiliki teman lewat facebook atau twitter dengan baik.

Pada aspek tingkah laku kelompok, subyek cenderung berada pada

kategori tinggi. Hal ini terlihat dari seringnya belajar bersama teman-teman,

sering bermain dengan teman di homeschooling, sering mengikuti kegiatan

sosial bersama teman-teman, tidak terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di

rumah, tidak menerima ajakan teman untuk membolos, meniru cara belajar

teman yang efektif, memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok, selalu

belajar dari pengalaman, kegiatan yang dilakukan mendukung tujuan

kelompok, dan tidak terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

51

Pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori tinggi.

Hal ini terlihat dari menghargai aturan dan norma kelompok, mengikuti aturan

yang terdapat dalam kelompok, selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat

dalam kelompok, tidak pernah mendapat sanksi dari guru, tidak selalu merasa

pendapat paling benar, memiliki sikap toleran terhadap semua anggota

kelompok, belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan materi, selalu menyapa

teman, guru, maupun karyawan di homeschooling, menerima dengan lapang

dada ketika pendapatnya tidak diterima, dan selalu memberikan ide kepada

teman.

Selain dari hasil kuesioner tersebut, ada hal lain yang mendukung

penelitian ini yaitu dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga orang

subyek yang pernah dididik di sekolah formal menyatakan bahwa dalam

homeschooling mereka merasa lebih percaya diri dan ada rasa saling

memberikan motivasi dengan teman-teman di homeschooling.

Subyek pertama bercerita di dalam homeschooling lebih menyenangkan

dalam proses pembelajaran dan rasa kerja sama satu dengan yang lain lebih

tinggi. Ia pun semakin aktif di dalam kegiatan di luar homeschooling, seperti

kegiatan gereja. Di dalam homeschooling, ia merasa secara tidak langsung

diajarkan agar lebih percaya diri.

Subyek kedua bercerita bahwa ia dulu adalah seorang yang jarang

berinteraksi dengan sekelilingnya terutama saat di sekolah formal, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

52

jumlah siswa di sekolah formal yang banyak sehingga mereka sulit menerima

karakter masing-masing dan ia merasa tidak percaya diri saat berinteraksi

dengan teman sebaya, tetapi sejak ia berada di homeschooling, ia merasa jauh

lebih nyaman dan percaya diri. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya, staff,

maupun tutor di homeschooling pun lebih sering.

Subyek ketiga adalah seorang pemain orchestra sehingga ia memilih

homeschooling sebagai tempat menuntut ilmu. Alasannya karena di sekolah

formal ia sering ketinggalan pelajaran, berbeda dengan homeschooling yang

waktu pelajarannya bisa disesuaikan dengan kesibukannya. Dalam

pergaulannya dengan sesama homeschooler maupun teman-teman di luar

homeschooling baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh subyek ketika ia

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, teman-teman dan tutor dalam

homeschooling membantunya sampai ia memahami materi yang kurang

dimengerti. Sedangkan di luar homeschooling, ia juga sering bertukar cerita

dengan teman-teman.

Dengan demikian, hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Gloria

(2009), yang menyatakan bahwa interaksi sosial pada subyek homeschooling

berkembang dengan baik. Hal ini tampak dari mudahnya subyek beradaptasi

dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak teman bermain serta mampu

menyelesaikan masalah, baik dengan keluarga atau dengan teman-temannya.

Dengan demikian, penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

53

dilakukan oleh Setiawati (2010) dan Molina (2006) yang menyatakan bahwa

kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai serta interaksi sosial

dengan teman sebaya pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal.

Perbedaan ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu dan tempat

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

54

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini tingkat interaksi sosial remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto

Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat interaksi sosial remaja

homeschooling menggunakan metode komunitas baik. Pada aspek komunikasi,

kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman sebaya di dalam maupun

di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap, kemampuan untuk menyatakan

rasa senang dan tidak senang, perilaku yang mengikuti rasa senang atau tidak

senang, serta penilaian terhadap objek baik. Pada aspek tingkah laku

kelompok, kemampuan berperilaku dalam kebersamaan baik. Pada aspek norma

sosial, kemampuan mematuhi dan menghargai peraturan di dalam kelompok

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

55

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dan kelemahan sehingga hasil penelitian jauh dari sempurna. Hal ini

dikarenakan keterbatasan yang dihadapi oleh penulis.

1. Keterbatasan kemampuan responden dalam memahami isi pernyataan serta

kejujuran untuk menjawab kuesioner yang diberikan, karena kemungkinan

kesalahan bisa saja terjadi sehingga analisis yang dihasilkan bisa kurang

akurat.

2. Ketika melakukan penelitian, HSKS sedang melakukan renovasi ruangan

sehingga saat wawancara menjadi kurang kondusif.

3. Penelitian ini dilaksanakan hanya pada homeschooling komunitas.

C. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Lebih memperhatikan penyusunan alat ukur yang didasarkan pada

indikator alat ukur yang lebih spesifik. Penggunaan skala yang sudah

valid sangat membantu kualitas penelitian.

b. Penelitian bisa dikembangkan lagi, tidak hanya untuk metode komunitas

tetapi untuk metode tunggal dan majemuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

56

2. Bagi Subyek Penelitian

Homeschooling Kak Seto Semarang perlu kiranya mempertahankan dan

meningkatkan proses pembelajaran yang bisa mendukung interaksi remaja

baik dengan sesama teman di dalam maupun di luar homeschooling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

58

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Molina, Yosi. (2006). Social Interaction With Peers Groups to Adolescent

Homeschooling : A Descriptive Study. Tersedia:

http://unimolly.multiply.com/journal/item/19/Interaksi_sosial_dengan

teman_sebaya_pada_remaja_yang_homeschooling (20 Februari 2011).

Sarwono, Sarlito. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawati, Eka. (2010). Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Pada

Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler. Tersedia:

http://etd.eprints.ums.ac.id/8099/1/F100050230.pdf (20 Februari

2011).

Setyowati, Holy. 2010. Homeschooling Creating The Best of Me. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung:

PT Refika Aditama.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

-----------. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, S. 1992. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Trinanda, Andi. (2008). Pendidikan Homeschooling Sudah Adaptifkah

dengan Pendidikan di Indonesia. Tersedia:

http://trinanda.wordpress.com/2008/06/04/pendidikan-home

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

59

schooling-sudah-adaptifkah-dengan-pendidikan-di-indonesia/(20

Februari 2011).

Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

http://www.sekolahrumah.com (10 Oktober 2010).

http://www.sumardiono.com (10 Oktober 2010).

http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling--

Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html (25 Oktober 2010).

http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/ (07 April 2011)

http://st298237.sitekno.com/page/28197/program-pembelajaran.html

(05 Juli )2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN KUESIONER DAN PEDOMAN

PERTANYAAN WAWANCARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

60

KUESIONER PENELITIAN

Identitas

Usia :

Jenis kelamin :

No Pernyataan Sangat tidak setuju-Sangat

setuju

1 Saya terbiasa menyampaikan materi pelajaran dengan

presentasi

1 2 3 4 5 6 7

2 Saya sering bertukar informasi dengan teman sebaya di

sekitar rumah

1 2 3 4 5 6 7

3 Saya sering bermain dengan teman sebaya 1 2 3 4 5 6 7

4 Ketika ada teman kesulitan, saya hanya diam 1 2 3 4 5 6 7

5 Saya selalu kritis terhadap setiap informasi yang

diberikan

1 2 3 4 5 6 7

6 Saya dapat dengan mudah menerima materi pelajaran

yang diberikan oleh guru

1 2 3 4 5 6 7

7 Saya tidak pernah mengulang materi pelajaran yang

diberikan

1 2 3 4 5 6 7

8 Saya sering tidak mengerjakan tugas rumah yang

diberikan oleh guru

1 2 3 4 5 6 7

9 Saya sering menggunakan yahoo messenger untuk

berbincang materi dengan guru

1 2 3 4 5 6 7

10 Saya terbiasa bertukar informasi dengan teman lewat

telepon

1 2 3 4 5 6 7

11 Saya sering menggunakan facebook untuk ngobrol

dengan teman

1 2 3 4 5 6 7

12 Sms tidak membantu saya untuk berkomunikasi dengan

teman sekelas

1 2 3 4 5 6 7

13 Internet tidak membuat interaksi sosial meningkat 1 2 3 4 5 6 7

14 Saya mengangkat tangan ketika saya ingin bertanya

kepada guru

1 2 3 4 5 6 7

15 Saya selalu tersenyum ketika bertemu dengan guru atau

karyawan di lembaga homeschooling

1 2 3 4 5 6 7

16 Saya dan teman-teman selalu berjabat tangan ketika

bertemu

1 2 3 4 5 6 7

17 Menurut saya, memberikan apresiasi kepada teman 1 2 3 4 5 6 7

Petunjuk Pengisian :

Lingkari jawaban yang sesuai dengan yang anda rasakan. Pilihan mulai angka 1 dimaknai

sangat tidak setuju sampai dengan 7 sangat setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

61

dengan bertepuk tangan tidak penting

18 Saya tidak terbiasa melambaikan tangan saat akan

pulang terlebih dulu

1 2 3 4 5 6 7

19 Saya merasa senang bermain bersama teman

sekelompok

1 2 3 4 5 6 7

20 Saya suka mengerjakan tugas secara bersama-sama 1 2 3 4 5 6 7

21 Saya tidak senang bila mendapat teman baru 1 2 3 4 5 6 7

22 Saya tidak suka dengan teman yang banyak bicara 1 2 3 4 5 6 7

23 Saya tidak pernah bermain dengan teman sebaya di

sekitar rumah

1 2 3 4 5 6 7

24 Saya tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas 1 2 3 4 5 6 7

25 Saya tidak peduli kegiatan yang dilakukan teman di

sekitar rumah

1 2 3 4 5 6 7

26 Menurut saya, sesi sharing baik dilakukan karena bisa

membuat saling mengenal satu sama lain

1 2 3 4 5 6 7

27 Menurut saya, ikut berorganisasi sangat baik 1 2 3 4 5 6 7

28 Menurut saya, sering bermain dengan teman sebaya di

sekitar rumah tidak baik

1 2 3 4 5 6 7

29 Menurut saya, memiliki teman lewat facebook atau

twitter tidak baik

1 2 3 4 5 6 7

30 Saya sering belajar bersama teman-teman 1 2 3 4 5 6 7

31 Saya sering bermain dengan teman di homeschooling 1 2 3 4 5 6 7

32 Saya sering mengikuti kegiatan sosial bersama teman-

teman

1 2 3 4 5 6 7

33 Saya terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di rumah 1 2 3 4 5 6 7

34 Saya sering menerima ajakan teman untuk membolos

pelajaran

1 2 3 4 5 6 7

35 Saya meniru cara belajar teman yang efektif 1 2 3 4 5 6 7

36 Saya memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok 1 2 3 4 5 6 7

37 Saya selalu belajar dari pengalaman 1 2 3 4 5 6 7

38 Kegiatan yang saya lakukan tidak mendukung tujuan

kelompok

1 2 3 4 5 6 7

39 Saya sudah terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri 1 2 3 4 5 6 7

40 Saya menghargai aturan dan norma kelompok 1 2 3 4 5 6 7

41 Saya mengikuti aturan yang terdapat di dalam kelompok 1 2 3 4 5 6 7

42 Saya selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat di

dalam kelompok

1 2 3 4 5 6 7

43 Saya terbiasa mendapatkan sanksi dari guru 1 2 3 4 5 6 7

44 Saya selalu merasa pendapat saya yang paling benar 1 2 3 4 5 6 7

45 Saya memiliki sikap toleran terhadap semua anggota

kelompok

1 2 3 4 5 6 7

46 Saya harus belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan

materi

1 2 3 4 5 6 7

47 Setiap hari saya slalu menyapa teman, guru, maupun

karyawan di lembaga homeschooling

1 2 3 4 5 6 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

62

48 Ketika pendapat saya tidak diterima kelompok, saya

merasa tidak dihargai

1 2 3 4 5 6 7

49 Saya menerima saja ide yang diberikan teman,

meskipun saya tidak setuju

1 2 3 4 5 6 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

63

PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA

1. Sudah berapa lama kamu mengikuti homeschooling?

2. Sebelum mengikuti homeschooling, apakah pernah ikut sekolah

regular/formal?

3. Bila pernah, perbedaan apa yang kamu rasakan antara sekolah dengan

homeschooling dengan sekolah formal?

4. Setujukah kamu bila ada pernyataan bahwa anak yang mengikuti

homeschooling kurang dalam bersosialisasi? Alasannya apa?

5. Menurut kamu, bagaimana interaksi anak homeschooling dengan teman

sebaya baik dengan teman sesama homeschooling maupun di luar?

6. Menurut kamu, apakah proses komunikasi saat proses pembelajaran efektif

dan menyenangkan atau tidak?

7. Apakah yang kamu rasakan ketika bertemu dengan teman-teman, guru,

dan karyawan di homeschooling?

8. Perilaku teman sekelas apakah ada yang membuat kamu nyaman? Kalo

ada kenapa, kalo tidak kenapa?

9. Apakah di dalam kelompok mu terdapat norma sosial? Bagaimana norma

sosial tersebut dapat kamu lakukan di dalam setiap kegiatanmu?

10. Apakah teman-teman satu kelas saling memotivasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN I

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

64

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.955 .957 50

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

285.20 381.200 19.524 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

aitem1 279.23 367.702 .509 . .955

aitem2 279.33 366.644 .443 . .955

aitem3 278.43 372.392 .519 . .955

aitem4 279.27 368.754 .451 . .955

aitem5 279.73 371.995 .457 . .955

aitem6 279.83 359.661 .522 . .955

aitem7 279.20 364.579 .726 . .954

aitem8 280.27 368.754 .451 . .955

aitem9 280.03 366.723 .567 . .954

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

65

aitem10 280.17 362.420 .589 . .954

aitem11 278.60 369.145 .617 . .954

aitem12 280.20 364.579 .726 . .954

aitem13 279.07 366.064 .523 . .955

aitem14 280.20 360.303 .721 . .954

aitem15 280.03 362.654 .678 . .954

aitem16 280.00 367.724 .512 . .955

aitem17 280.07 366.064 .523 . .955

aitem18 280.33 355.471 .811 . .953

aitem19 279.17 362.420 .589 . .954

aitem20 279.20 360.303 .721 . .954

aitem21 279.33 355.471 .811 . .953

aitem22 279.87 365.844 .590 . .954

aitem23 279.83 372.351 .357 . .955

aitem24 278.87 365.844 .590 . .954

aitem25 279.63 367.206 .483 . .955

aitem26 279.70 360.493 .611 . .954

aitem27 279.87 360.257 .601 . .954

aitem28 279.87 365.292 .448 . .955

aitem29 278.73 370.064 .492 . .955

aitem30 279.83 366.626 .603 . .954

aitem31 278.97 366.102 .523 . .955

aitem32 279.00 363.931 .664 . .954

aitem33 278.87 371.706 .436 . .955

aitem34 279.77 370.944 .515 . .955

aitem35 279.43 364.116 .454 . .955

aitem36 279.07 370.409 .539 . .955

aitem37 278.80 371.821 .417 . .955

aitem38 278.97 370.171 .442 . .955

aitem39 279.67 366.161 .458 . .955

aitem40 280.00 369.862 .367 . .955

aitem41 280.07 370.409 .539 . .955

aitem42 279.70 366.976 .489 . .955

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

66

aitem43 279.90 367.886 .443 . .955

aitem44 279.57 370.116 .413 . .955

aitem45 279.70 370.010 .379 . .955

aitem46 279.00 363.931 .664 . .954

aitem47 278.97 366.102 .523 . .955

aitem48 278.60 369.145 .617 . .954

aitem49 278.80 367.890 .542 . .954

aitem50 280.07 370.409 .539 . .955

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.955 .957 49

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

279.83 372.351 19.296 49

Item-Total Statistics

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

67

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

aitem1 273.87 359.154 .503 . .955

aitem2 273.97 358.240 .433 . .955

aitem3 273.07 363.720 .515 . .955

aitem4 273.90 359.955 .454 . .955

aitem5 274.37 363.344 .452 . .955

aitem6 274.47 350.878 .527 . .955

aitem7 273.83 356.006 .722 . .954

aitem8 274.90 359.955 .454 . .955

aitem9 274.67 357.885 .573 . .954

aitem10 274.80 353.614 .595 . .954

aitem11 273.23 360.530 .612 . .954

aitem12 274.83 356.006 .722 . .954

aitem13 273.70 357.597 .515 . .954

aitem14 274.83 351.730 .720 . .953

aitem15 274.67 354.023 .678 . .954

aitem16 274.63 358.930 .516 . .954

aitem17 274.70 357.597 .515 . .954

aitem18 274.97 347.068 .806 . .953

aitem19 273.80 353.614 .595 . .954

aitem20 273.83 351.730 .720 . .953

aitem21 273.97 347.068 .806 . .953

aitem22 274.50 357.155 .591 . .954

aitem24 273.50 357.155 .591 . .954

aitem25 274.27 358.754 .474 . .955

aitem26 274.33 351.747 .615 . .954

aitem27 274.50 351.431 .608 . .954

aitem28 274.50 356.741 .444 . .955

aitem29 273.37 361.551 .482 . .955

aitem30 274.47 358.189 .592 . .954

aitem31 273.60 357.421 .523 . .954

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

68

aitem32 273.63 355.068 .673 . .954

aitem33 273.50 363.500 .410 . .955

aitem34 274.40 362.317 .510 . .955

aitem35 274.07 355.168 .463 . .955

aitem36 273.70 361.734 .537 . .954

aitem37 273.43 362.806 .430 . .955

aitem38 273.60 361.145 .454 . .955

aitem39 274.30 357.390 .461 . .955

aitem40 274.63 361.275 .363 . .955

aitem41 274.70 361.734 .537 . .954

aitem42 274.33 358.023 .499 . .955

aitem43 274.53 358.809 .457 . .955

aitem44 274.20 361.407 .413 . .955

aitem45 274.33 361.333 .377 . .955

aitem46 273.63 355.068 .673 . .954

aitem47 273.60 357.421 .523 . .954

aitem48 273.23 360.530 .612 . .954

aitem49 273.43 359.151 .544 . .954

aitem50 274.70 361.734 .537 . .954

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN II

DATA INDUK PENELITIAN \

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

69

no.res aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 aitem11 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15

1 3 5 6 6 4 5 5 2 1 5 7 7 6 1 6

2 4 5 7 7 6 7 2 6 3 5 2 7 4 5 4

3 6 5 7 5 7 6 4 4 4 6 6 4 7 6 6

4 2 7 7 1 6 4 2 4 6 6 6 5 2 6 6

5 1 3 1 7 7 4 3 7 1 7 1 7 7 4 7

6 3 4 7 7 5 6 6 6 1 1 7 7 7 3 7

7 6 1 2 7 1 7 1 7 7 2 2 6 1 7 7

8 3 4 5 7 3 5 5 3 4 4 3 7 6 4 5

9 3 2 6 4 4 5 4 5 1 3 6 6 5 6 6

10 4 4 6 6 4 4 5 5 1 4 6 6 7 2 3

11 1 2 2 7 7 4 7 7 4 4 7 3 7 7 7

12 4 5 4 6 5 6 4 5 2 5 2 4 5 6 4

13 5 7 5 7 1 6 6 7 1 2 5 5 7 5 6

14 3 3 6 6 3 4 6 7 1 2 6 7 6 6 5

15 1 1 2 7 3 5 3 3 4 5 7 6 1 7 7

16 4 1 3 7 5 2 7 2 5 2 6 5 6 5 6

17 6 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

18 3 7 7 7 3 4 6 7 3 5 4 7 7 5 5

19 4 1 7 7 7 6 1 6 1 7 1 7 1 7 7

20 3 3 4 7 4 4 1 4 1 7 7 7 6 6 6

21 3 5 6 7 5 4 5 5 3 6 2 3 6 6 7

22 1 1 5 7 6 3 3 7 1 1 1 7 7 5 6

23 4 4 4 6 5 4 4 5 1 6 4 6 5 4 4

24 3 2 3 6 6 4 2 1 1 2 5 7 6 3 5

25 1 1 7 7 2 4 7 7 1 7 7 7 5 7 7

26 1 4 7 7 4 3 5 7 1 7 4 6 6 3 4

27 6 3 7 7 5 6 4 5 1 3 4 5 7 7 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

70

aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30

2 3 2 7 4 7 6 7 2 3 7 7 7 7 5

3 5 3 6 7 7 5 7 2 7 7 6 6 6 4

5 7 4 7 6 6 4 4 2 4 7 7 5 4 6

7 1 6 6 5 1 2 6 6 5 6 6 6 2 4

2 7 7 1 1 7 1 1 3 1 7 4 3 7 1

3 7 7 7 7 7 4 6 5 5 7 6 6 6 4

6 1 1 2 7 7 1 1 1 2 7 7 7 1 7

7 6 4 7 6 6 2 4 4 5 5 6 4 4 6

2 2 3 5 5 6 4 6 5 4 4 4 5 6 4

2 6 4 4 5 7 5 7 6 5 4 4 6 7 3

4 7 2 5 1 7 2 1 2 1 6 6 1 4 5

4 5 3 5 4 5 4 6 5 4 6 5 5 2 4

4 6 5 5 5 6 3 6 1 7 6 7 6 5 5

4 3 4 3 2 7 1 3 5 6 6 5 5 6 4

3 2 6 3 5 4 5 4 3 3 3 5 5 7 3

7 6 5 4 6 7 5 3 7 5 4 7 6 7 7

7 7 1 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7

4 5 3 7 7 7 7 7 4 6 2 6 7 7 4

7 4 7 7 7 7 2 1 4 7 7 7 7 4 5

4 3 6 7 6 6 6 4 6 2 7 4 6 5 5

4 7 6 7 5 7 7 6 4 7 7 7 7 3 7

1 4 4 5 5 7 1 2 7 2 6 4 6 5 1

3 4 4 4 5 6 4 6 4 4 4 4 5 6 5

3 2 2 5 5 6 4 2 6 2 5 4 6 7 2

1 7 7 7 7 7 7 1 1 7 7 7 1 7 7

4 4 5 7 4 4 4 5 4 4 7 7 4 4 4

4 4 2 7 7 2 1 1 4 4 7 7 7 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

71

aitm31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44

6 5 2 6 6 6 4 6 7 5 2 2 7 7

3 6 4 6 3 5 5 4 2 5 3 6 7 4

6 7 7 7 7 7 6 5 3 6 6 5 5 3

6 6 2 4 6 6 6 3 2 7 6 7 2 3

1 3 1 1 3 1 7 1 1 7 3 2 1 4

5 5 7 6 7 7 6 6 2 7 7 6 6 6

7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

5 6 5 4 4 6 5 6 5 7 6 4 6 6

5 3 2 6 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5

4 4 5 6 5 4 6 6 5 4 4 4 5 5

1 4 7 7 5 5 7 7 1 7 7 7 7 7

4 4 3 5 5 4 6 4 2 6 6 5 4 5

6 5 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7

6 4 5 6 7 4 6 5 7 5 4 6 7 7

4 3 5 5 4 4 4 6 4 5 6 4 6 3

3 5 6 7 6 7 7 6 4 5 6 7 7 5

7 4 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

7 4 7 7 6 7 5 6 6 7 7 6 7 7

5 5 1 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 4

4 4 7 1 4 6 5 4 6 6 6 7 4 4

7 7 6 7 5 5 6 5 3 6 4 5 7 7

5 4 3 7 1 1 6 7 2 1 1 4 7 4

5 4 4 7 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4

2 5 2 3 6 3 7 2 6 6 5 6 6 2

7 7 7 7 7 7 7 5 2 7 1 7 7 7

4 4 4 7 7 7 7 4 1 7 7 7 1 1

5 7 5 4 7 6 7 5 4 5 5 5 1 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

72

aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 aitem49 jumlah

3 5 7 3 2 236

7 7 5 7 2 246

6 7 7 2 4 267

7 6 5 6 2 231

5 1 7 1 1 171

7 6 6 3 5 274

7 7 7 1 7 249

4 6 5 4 6 244

5 4 4 5 5 214

4 5 4 5 5 232

7 7 7 4 4 238

5 6 3 5 5 221

7 7 6 3 6 272

4 7 4 6 4 239

6 7 6 4 1 210

6 5 7 6 3 260

7 7 7 3 7 317

6 7 5 7 5 282

7 7 6 1 1 257

4 7 5 4 2 237

4 6 7 7 3 271

4 5 4 5 7 199

4 6 4 4 6 217

5 6 2 5 5 201

7 7 7 7 1 272

7 7 4 4 4 234

3 7 4 1 7 233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN III

RUMUS PERHITUNGAN DATA SECARA TEORITIS DAN

PENGKATEGORIAN SUBYEK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

73

A. Rumus Perhitungan tabel 5.5:

B. Rumus perhitungan pengkategorian subyek:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN IV

TABEL PENGKATEGORISASIAN

BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL, ASPEK

KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK

TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK

NORMA SOSIAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

74

A. Tabel Hasil Pengkategorian Interaksi Sosial

Kategori Perhitungan

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

B. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Komunikasi

Kategori Perhitungan

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

C. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Sikap

Kategori Perhitungan

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

75

D. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Tingkah Laku Kelompok

Kategori Perhitungan

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

E. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Norma Sosial

Kategori Perhitungan

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

LAMPIRAN V

TABEL DESKRIPSI PENGKATEGORISASIAN

SUBYEK BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL,

ASPEK KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK

TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK

NORMA SOSIAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

76

A. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Berdasarkan Interaksi

Sosial

No.

responden

Jumlah Keterangan

1 236 Tinggi

2 246 Tinggi

3 267 Tinggi

4 231 Tinggi

5 171 Sedang

6 274 Tinggi

7 249 Tinggi

8 244 Tinggi

9 214 Sedang

10 232 Tinggi

11 238 Tinggi

12 221 Tinggi

13 272 Tinggi

14 239 Tinggi

15 210 Sedang

16 260 Tinggi

17 317 Tinggi

18 282 Tinggi

19 257 Tinggi

20 237 Tinggi

21 271 Tinggi

22 199 Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

77

B. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Komunikasi

No.

responden

Jumlah Keterangan

1 76

Sedang

2 85

Tinggi

3 99

Tinggi

4 84

Tinggi

5 83

Tinggi

6 94

Tinggi

7 72

Sedang

8 85

Tinggi

9 73

Sedang

10 79

Sedang

11 89

Tinggi

12 79

Sedang

13 90

Tinggi

14 82

Tinggi

15 73

Sedang

16 84

Tinggi

17 115

Sangat Tinggi

23 217 Sedang

24 201 Sedang

25 272 Tinggi

26 234 Tinggi

27 233 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

78

18 92

Tinggi

19 88

Tinggi

20 83

Tinggi

21 90

Tinggi

22 70

Sedang

23 77

Sedang

24 63

Rendah

25 92

Tinggi

26 82

Tinggi

27 87

Tinggi

C. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Sikap

No.

responden

Jumlah Keterangan

1 64

Sangat Tinggi

2 66

Sangat Tinggi

3 56

Tinggi

4 51

Tinggi

5 36

Rendah

6 66

Sangat Tinggi

7 43

Sedang

8 53

Tinggi

9 54

Tinggi

10 60

Tinggi

11 36

Rendah

12 51

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

79

13 57

Tinggi

14 49

Sedang

15 47

Sedang

16 61

Tinggi

17 71

Sangat Tinggi

18 67

Sangat Tinggi

19 60

Tinggi

20 59

Tinggi

21 67

Sangat Tinggi

22 50

Sedang

23 52

Tinggi

24 52

Tinggi

25 59

Tinggi

26 54

Tinggi

27 51

Tinggi

D. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Tingkah Laku

Kelompok

No.

responden

Jumlah Keterangan

1 53

Tinggi

2 42

Sedang

3 61

Sangat Tinggi

4 45

Tinggi

5 20

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

80

6 55

Tinggi

7 70

Sangat Tinggi

8 52

Tinggi

9 39

Sedang

10 48

Tinggi

11 49

Tinggi

12 41

Sedang

13 63

Sangat Tinggi

14 54

Tinggi

15 42

Sedang

16 58

Sangat Tinggi

17 65

Sangat Tinggi

18 59

Sangat Tinggi

19 55

Tinggi

20 46

Tinggi

21 58

Sangat Tinggi

22 37

Sedang

23 45

Sedang

24 38

Sedang

25 63

Sangat Tinggi

26 49

Tinggi

27 54

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

81

E. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Norma Sosial

No.

responden

Jumlah Keterangan

1 43

Sedang

2 53

Tinggi

3 51

Tinggi

4 51

Tinggi

5 32

Rendah

6 59

Sangat Tinggi

7 64

Sangat Tinggi

8 54

Tinggi

9 48

Tinggi

10 45

Sedang

11 64

Sangat Tinggi

12 50

Tinggi

13 62

Sangat Tinggi

14 54

Tinggi

15 48

Tinggi

16 57

Sangat Tinggi

17 66

Sangat Tinggi

18 64

Sangat Tinggi

19 54

Tinggi

20 49

Tinggi

21 56

Sangat Tinggi

22 42

Sedang

23 43

Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

82

24 48

Tinggi

25 58

Sangat Tinggi

26 49

Tinggi

27 41

Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

83

Daftar Riwayat Hidup

PERSONAL DATA

Name : Citra Kusumawardhani

Place and Date of birth : Palembang, 16th

1990

Address : Jl. Pringgodani Gg. Bambang Tetuko No. 9 RT

21/08,

Yogyakarta

Gender : Female

Marital Status : Single

Religion : Christiani

Hobbies : Sport, Singing, Travelling

Nationality : Indonesian

EDUCATION

1995-2001 Elementary High School Budi Mulia Bogor.

2001-2004 Junior High School Negeri 9 Denpasar.

2004-2007 Senior High School PSKD 7 Depok.

2007-2011 Sanata Dharma University Yogyakarta.

INFORMAL EDUCATION

2007 Studium Generale “More Time More Money”

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

2008 Sarasehan Hari Bumi “Healing The World Is

Possible” Komunitas Cinta Bumi.

2008 Workshop Pengelolaan Sampah Mapasadha.

2008 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2010 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2010 Peserta Pelatihan English Club Pendidikan

Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i analisis tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas studi kasus homeschooling kak

84

ORGANIZATIONAL EXPERIENCES

2008 Wakil Ketua II Himpunan Mahasiswa Pendidikan

Akuntansi dan Ekonomi.

2008 Sie. Acara Olimpiade Ekonomi-Akuntansi antar

Siswa SMA se-DIY dan Jawa Tengah.

2008 Sie. Humas dan Publikasi Studium Generale

HIMAPENSI.

2008 Sie. Humas dan Publikasi Seminar Ilmiah

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2009 Pendamping Kelompok Inisiasi Mahasiswa Baru

Keguruan.

2009-2010 Asisten Fasilitator Pelatihan Pengembangan

Kepribadian Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI