penganggaran kinerja pemda seri b1

122

Upload: bromarto

Post on 20-Jun-2015

171 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1
Page 2: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

i

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Penganggaran KinerjaSeri B

Panduan Pelatihan

Local Government Support ProgramFinance & Budgeting Team

April 2007

Page 3: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

ii

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Penganggaran Kinerja Seri B

Buku lain pada Seri Keuangan & Penganggaran ini:1. Panduan Pelatihan Pengawasan Anggaran oleh DPRD (Budget Oversight)2. Panduan Pelatihan Penganggaran Kinerja Seri A

Tentang LGSP

Local Governance Support Program merupakan program bantuan teknis yang mendukung tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia pada dua sisi, yaitu pemerintahdaerah dan masyarakat. Dukungan kepada pemerintah daerah dimaksudkan agar pemerintahmeningkat kompetensinya dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kepemerintahan di bidangperencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, dan meningkat kemampuannya dalammemberikan pelayanan yang lebih baik serta mengelola sumber daya. Dukungan kepada DPRDdan organisasi masyarakat adalah untuk memperkuat kapasitas mereka agar dapat melakukanperan-peran perwakilan, pengawasan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilankeputusan.

LGSP bekerja di lebih dari 60 kabupaten dan kota di Indonesia di sembilan propinsi: NanggroeAceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi Selatan dan Papua Barat.

Buku ini terwujud berkat bantuan yang diberikan oleh United States Agency for InternationalDevelopment (USAID) berdasarkan nomor kontrak No. 497-M-00-05-00017-00 dengan RTIInternational, melalui pelaksanaan Local Governance Support Program (LGSP) di Indonesia.Pendapat yang tertuang di dalam laporan ini tidaklah mencerminkan pendapat dari USAID.

Program LGSP dilaksanakan atas kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam wilayahpropinsi target LGSP. Program LGSP didanai oleh United States Agency for International Development (USAID)dan dilaksanakan oleh RTI Internasional berkolaborasi dengan International City/County Management Association(ICMA), Democracy International (DI), Computer Assisted Development Incorporated (CADI) dan the IndonesiaMedia Law and Policy Centre (IMLPC). Pelaksanaan Program dimulai pada Tanggal 1 Maret, 2005 dan berakhirTanggal 30 September, 2009.

Informasi lebih lanjut tentang LGSP hubungi:

LGSP Bursa Efek Jakarta,Gedung 1, lantai 29Jl. Jend. Sudirman, kav. 52-53

Dicetak di Indonesia.Publikasi ini didanai oleh the United States Agency for International Development (USAID). Sebagian atau seluruhisi buku ini, termasuk ilustrasinya, boleh diperbanyak, direproduksi, atau diubah dengan syarat disebarkan secaragratis.

Telephone : +62 (21) 515 1755Fax : +62 (21) 515 1752Email : [email protected] : www.lgsp.or.id

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Page 4: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

iii

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

ABSTRAKSI

Materi dalam panduan ini, Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, dimaksudkan untukmemperkenalkan tujuan dan prinsip penganggaran kinerja kepada para pejabat pemerintah daerah.Lokakarya yang menggunakan panduan ini akan memperkenalkan pada para pejabat pemerintahdaerah tersebut tentang siapa/apa/mengapa/kapan/bagaimana penyusunan anggaran kinerjapada tahap awal. Peserta lokakarya akan diperkenalkan pada 12 Langkah Penyusunan AnggaranKinerja yang mencakup:

Langkah 1 : Pelibatan MasyarakatLangkah 2 : Memadukan Dokumen Prioritas dan KebijakanLangkah 3 : Pengorganisasian ProsesLangkah 4 : Perkiraan PendapatanLangkah 5 : Usulan Anggaran SKPDLangkah 6 & 7 : Review oleh Bupati/Walikota dan RAPBD Bupati/WalikotaLangkah 8 & 9 : Evaluasi Anggaran oleh DPRD dan MasyarakatLangkah 10 : Evaluasi Anggaran dan Persetujuan AnggaranLangkah 11 & 12 : Perubahan dan Administrasi Anggaran

Untuk lebih memberikan peluang pembahasan secara lebih teknis maka keduabelas langkahtersebut dibagi menjadi 3 seri lokakarya, meliputi:• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri A, membahas langkah 1 sampai 3• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, membahas langkah 4 sampai 5• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri C, membahas langkah 6 sampai 12

Panduan ini adalah panduan untuk pelatihan seri B. Hasil-hasil yang diharapkan dari pelatihanyang menggunakan panduan ini adalah:

• Penerapan langkah ke 4 dari 12 langkah penganggaran dengan memahami prinsip, tujuan danmanfaat perkiraan pendapatan dalam proses penyusunan anggaran berbasis kinerja.

• Penyusunan usulan anggaran unit kerja atau SKPD yang memperhatikan benang merah antarelemen anggaran serta penyusunan indikator kinerja yang terukur dan memenuhi kriteriapengukuran yang baik.

• Pemahaman terhadap prinsip perubahan pengelompokan belanja dengan melakukan konversibelanja antara pengelompokan sebelumnya dikonversi menjadi pengelompokkan belanjaberdasarkan peraturan yang berlaku dan prinsip penganggaran berbasis kinerja.

ABSTRAKSI

Page 5: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

iv

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

ABSTRACT

The materials in this module, Performance Based budgeting Series B , are intended to introducelocal government officials to the purpose and principles of performance budgeting. The work-shop using this module will introduce them to who/what/why/when/how of performancebudgeting at an introductory level. Officials are introduced to the 12 Steps in developing aPerformance Budget, including:

Step 1 : Public InvolvementStep 2 : Integrate Priority Document and PolicyStep 3 : Organize the ProcessStep 4 : Revenue EstimationStep 5 : Departmental RequestStep 6 & 7 : Review by Bupati/Mayor and RAPBD Bupati/MayorStep 8 & 9 : Budget Evaluation by DPRD and PublicStep 10 : Budget Evaluation and Budget ApprovalSteps 11 & 12 : Amendments & Budget Administration

To give more room for in-depth technical discussion, the twelve steps will be divided into 3series workshop, as follows:• Performance-based Budgeting Series A, cover step 1 to 3• Performance-based Budgeting Series B, cover step 4 to 5• Performance-based Budgeting Series C, cover step 6 to 12

This module is for Series B. Expected results of training using these materials include:• Implementation of step 4 from 12 steps of performance-based budgeting by understanding

principal, objectives, and benefit of revenue estimation in developing the performance bud-get.

• Development of budget proposal by work unit or SKPD that concern on the red thread ofthe budget elements, also development of measurable performance indicators that meet thecriteria of good performance indicator.

• Understanding the principal of the expenditure classification by converting it from the oldclassification into new classification based on the current regulation and the principal ofperformance based budgeting.

ABSTRACT

Page 6: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

v

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

DAFTAR ISI

PENGANGGARAN KINERJA SERI B ........................................................................................ ii

ABSTRAKSI ........................................................................................................................................ iii

ABSTRACT .......................................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... vii

1. SESI 1: PENGANTAR LOKAKARYA SERI B (SEKILAS SERI A) .................................. 1• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ................................................................................. 2• Penjelasan Slide ............................................................................................................................ 3

2. SESI 2: LANGKAH 4 - PERKIRAAN PENDAPATAN ....................................................... 5• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ................................................................................. 5• Penjelasan Slide ............................................................................................................................ 7• Panduan Latihan 1: Perkiraan Pendapatan ............................................................................. 11

3. SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS ...................................................... 17• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 17• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 19• Panduan Latihan 2: Mengkaji Elemen Anggaran.................................................................. 25

4. SESI 4: PENGUKURAN KINERJA ........................................................................................ 31• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 31• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 33• Hand-out .................................................................................................................................... 37

- Indikator Bidang Pendidikan dan Rekreasi ...................................................................... 39- Indikator Bidang Pelayanan Lingkungan .......................................................................... 45- Indikator Bidang Pelayanan Sosial dan Masyarakat ......................................................... 48

5. SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPATKUADRAN.................................................................................................................................... 57• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 57• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 59

DAFTAR ISI

Page 7: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

vi

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

6. SESI 6: PENGANTAR HARI 2................................................................................................. 65• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 65• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 67

7. SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANGBAIK ............................................................................................................................................... 69• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 69• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 71• Panduan Latihan 3: Indikator Kinerja .................................................................................... 75

8. SESI 8: KONVERSI BELANJA ................................................................................................ 81• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 81• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 83

9. SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA ........... 85• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................... 85• Penjelasan Slide .......................................................................................................................... 87• Panduan Latihan 4: Klasifikasi Belanja ................................................................................... 91

10. SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP .................... 101• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................. 101• Penjelasan Slide ........................................................................................................................ 103

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 103

Lampiran 1. Agenda Lokakarya Seri B .......................................................................................... 107

Lampiran 2. Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B ..................................................................... 108

Lampiran 3. Evaluasi Lokakarya Seri B Anggaran Berbasis Kinerja ......................................... 110

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Transfer Pembelajaran ............................................................... 111

DAFTAR ISI

Page 8: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

vii

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

KATA PENGANTAR

Local Governance Support Program (LGSP) merupakan program bantuan bagi pemerintahRepublik Indonesia yang diberikan oleh United States Agency for International Development (USAID).Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa melalui sistem pemerintahan yangterdesentralisasi, masyarakat daerah dapat mempercepat proses pembangunan yang demokratisdan meningkatkan kinerja serta transparansi pemerintah dalam penyediaan pelayanan publik.LGSP memberikan bantuan teknis bagi masyarakat dan pemerintah daerah dengan membantumereka mencapai tujuan melalui penyusunan prioritas pembangunan dan penyediaan pelayananpublik secara demokratis. LGSP bekerjasama dengan mitra-mitra dari pemerintah daerah, DPRD,media dan organisasi masyarakat yang tersebar di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, SumatraUtara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan PapuaBarat.

Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 merupakan perwujudan darikomitmen Indonesia menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yangberkelanjutan. Dikeluarkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menjadi penandaterbukanya kesempatan luas bagi usaha pembangunan daerah dan partisipasi warga yang lebihbesar dalam pemerintahan. Sejak awal penerapan kebijakan tersebut, masyarakat dan pemerintahdaerah telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan kreativitas yang luar biasa hinggamenghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.

Bantuan teknis LGSP memberikan pendampingan pada pemerintah daerah dan DPRD dalammenyusun tindakan, melaksanakan perencanaan dan penganggaran yang berorientasi sertaberbasiskan kinerja, dan fokus pada pemecahan isu-isu strategis yang dikemukakan olehpemerintah daerah. Keterpaduan perencanaan dan penganggaran kinerja merupakan komponenpenting guna mencapai pengelolaan keuangan yang baik, mencakup juga akuntansi sertapenyusunan laporan keuangan bagi masyarakat dan analisa oleh para kreditor. Bantuan teknisdan pelatihan yang diberikan melalui komponen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporanterpadu LGSP disusun berdasarkan model-model yang telah terbukti berhasil diterapkan di In-donesia.

Panduan yang disajikan ini akan membahas tentang topik Penganggaran Kinerja. Mengingatbanyaknya materi yang akan dibahas tentang Penganggaran Kinerja, maka LGSP membagipanduan menjadi tiga seri pelatihan, seri A, B, dan C. Panduan ini menyajikan materi pelatihanPenganggaran Kinerja Seri B. Konsep dan latihan dalam panduan pelatihan ini adalah hasil daripengalaman beberapa proyek terdahulu yang berkaitan dengan pemerintah daerah. Namun kitatahu materi-materi pelatihan harus terus diperbarui sesuai dengan kondisi saat ini. Kritik, komentar,masukan akan sangat berguna dalam menyempurnakan panduan pelatihan yang lebih baik.Panduan pelatihan ini tidaklah statis, perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu tetap terusdiperlukan.

April, 2007

Judith EdstromChief of Party, USAID-LGSPRTI International

KATA PENGANTAR

IriantoFinance & Budgeting Advisor,USAID – LGSP

Page 9: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

viii

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Page 10: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

1

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 1

PENGANTAR LOKAKARYA SERI B(SEKILAS SERI A)

Lokakarya Penanggaran Kinerja yang membahas tentang 12 Langkah Penyusunan Anggarandibagi dalam 3 bagian yaitu Seri A, Seri B, dan Seri C. Masing-masing bagian di Seri A dan Seri Bditujukan bagi para staf teknis pemerintah daerah, sedangkan Seri C dibedakan menjadi C1 yangditujukan bagi staf teknis pemerintah daerah dan C2 yang ditujukan bagi para anggota DPRD.

Panduan ini merupakan panduan bagi fasilitator untuk Lokakarya Penganggaran Kinerja Seri Byang merupakan lanjutan dari Seri A. Panduan ini berisi: Agenda, Power Point, Latihan yangdiberikan, dan Bahan Bacaan (hand-out) dan Agenda yang disarankan. Semua bahan tersebutmerupakan bahan tertulis mengenai materi yang dibahas dalam lokakarya seri B PenganggaranKinerja ini.

Penjelasan dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:

• Agenda: merupakan urutan penyajian selama 2 hari• Power point: merupakan bahan presentasi yang digunakan sebagai media untuk menjelaskan

materi kepada peserta.• Latihan: merupakan petunjuk bagi pelatih tentang langkah-langkah perlaksanaan latihan dan

hasil yang diharapkan• Bahan bacaan (Hand-out): merupakan bahan bacaan yang dibagikan kepada peserta sebagai

pelengkap informasi yang disampaikan dalam lokakarya secara lisan.• Agenda: merupakan saran urutan penyajian pelatihan selama 2 hari• Selain itu panduan ini juga menyajikan tujuan, bahan, metode, alur proses dan penjelasan

waktu untuk masing-masing sesi.

Setiap sesi juga terdiri dari presentasi, tanya jawab dan latihan berikut presentasi hasil latihanyang akan dilakukan secara berkelompok. Latihan idealnya dipandu oleh beberapa fasilitatormeja dan satu orang fasilitator utama. Tanya jawab dan latihan yang diberikan dalam setiap sesilokakarya merupakan bentuk lain dari pelatihan interaktif untuk materi yang bersifat teknis sepertihalnya 12 Langkah Penganggaran Kinerja ini.

Untuk dapat melihat hasil yang optimal dari pelatihan ini, peserta yang mengikuti lokakaryaPenganggaran Kinerja Seri A, B, dan C sebaiknya adalah peserta yang sama karena materi yangdiberikan saling terkait dan menggambarkan siklus lengkap dari sebuah proses anggaran.

PENGANTAR LOKAKARYA SERI B

Page 11: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

2

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Tujuan:• Mengkaji ulang secara umum pemahaman langkah-langkah

Penganggaran yang telah dibahas dalam seri A• Mengetahui sejauh mana peserta telah menerapkan apa yang

mereka dapat dalam pelatihan Seri A serta berbagi pengalaman,sebelum masuk ke langkah selanjutnya.

• Memaham secara umum langkah-langkah yang akan dibahasdalam Lokakarya Seri B.

Materi:• Power Point Slide• Lembar Pre-test

Waktu:+ 45 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab.

Alur:• Perkenalan Kembali – jika perlu (10 menit)• Review langkah-langkah yang dibahas pada Lokakarya Seri A

(10 menit)• Penjelasan Slide (5 menit)• Berbagi pengalaman dan tanya-jawab (10 menit)• Pre Test (10 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

PENGANTAR LOKAKARYA SERI B

Page 12: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

3

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Ucapkan selamat datang pada para peserta. Fasilitatormemperkenalkan diri dan timnya, dilanjutkan denganperkenalan dengan para peserta. Jika peserta pada Seri Bini adalah peserta yang sama, bisa gunakan cara perkenalanyang lebih informal karena dianggap peserta sudah salingmengenal. Gunakan permainan yang menarik untukperkenalan dengan para peserta, sesuaikan permainandengan jenis peserta yang hadir untuk membangun suasanapelatihan yang diinginkan. Jelaskan agenda pelatihan selama2 hari secara sekilas dan sepakati aturan main yang berlakuselama 2 hari ke depan.

Ini merupakan tujuan dari Lokakarya 12 LangkahPenganggaran Kinerja. Salah satu alasan mengapa LGSPmemperkenalkan 12 Langkah ini adalah untukmempermudah penerapan anggaran kinerja di daerah.Lokakarya ini dilengkapi dengan latihan yangmemungkinkan peserta untuk dapat lebih memahamipenerapan anggaran kinerja dengan baik dan benar terutamabagi daerah yang baru pertama kali menerapkannya.Lokakarya Seri B ini merupakan kelanjutan Lokakarya SeriA, pada lokakarya ini akan diteruskan untuk membahaslangkah 4 dan 5 dari 12 langkah Penganggaran Kinerja.

Slide ini menampilkan lingkup pelatihan anggaran kinerja12 langkah yang akan diberikan. Keduabelas langkah inimerupakan langkah-langkah dasar yang sebaiknya ada dalamsebuah proses anggaran. Langkah-langkah tambahan sangatdimungkinkan untuk diberikan. Urutan langkah-langkah inidisusun secara kronologis sesuai urutan waktu dalam satusiklus anggaran. Untuk Lokakarya Seri B hanya akan dibahas2 langkah sebagai lanjutan dari 3 langkah terdahulu yaitu:Perkiraan Pendapatan (langkah 4) dan Usulan AnggaranDinas (langkah 5).

Topik hari ini untuk Lokakarya seri B, kita akan mereview12 langkah Penganggaran Kinerja, membahas Langkah 4Perkiraan Pendapatan dan Langkah 5 membahas UsulanAnggaran Dinas/SKPD .

PENGANTAR LOKAKARYA SERI B

Penjelasan Slide

2

3

4

Page 13: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

4

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Sebelum masuk ke pembahasan pokok, bagikan lembar pre-test pada para peserta (lihat lampiran). Adapun tujuan pre-test adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman pesertamengenai anggaran kinerja sebelum menerima pelatihan inisecara umum. Berikan waktu sekitar 10 menit bagi pesertauntuk mengisi lembaran yang dibagikan. Kumpulkanlembaran pre-test setelah 10 menit berakhir.

PENGANTAR LOKAKARYA SERI B

5

Page 14: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

5

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 2

LANGKAH 4 - PERKIRAAN PENDAPATAN

Tujuan:• Peserta memahami pentingnya perkiraan pendapatan dalam

penyusunan anggaran daerah.• Peserta mengenal beberapa metode perkiraan pendapatan

sederhana yang dapat digunakan dalam memperkirakanpendapatan daerah masing-masing.

• Peserta dapat memperkirakan potensi pendapatan daerahmasing-masing.

Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan

Waktu:75 menit

Metode:• Presentasi• Tanya jawab• Menyelesaikan latihan yang diberikan• Presentasi kelompok

Alur:• Presentasi (15 menit)• Tanya jawab (15 menit)• Latihan (30 menit)• Presentasi kelompok (15 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 15: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

6

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 16: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

7

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Langkah 4 dari 12 langkah Penganggaran Kinerja adalahMemperkirakan Pendapatan. Jelaskan pentingnya daerahuntuk memperkirakan pendapatan sebelum mulai menyusunanggaran. Seperti kita ketahui bahwa pendapatan daerahsecara garis besar terbagi dalam dua, yaitu yang sifatnyaeksternal dan internal. Yang dimaksud dengan eksternaldisini adalah pendapatan yang bukan merupakanpendapatan asli daerah, termasuk di dalamnya pendapatanyang berasal dari pemerintah pusat. Sedangkan yangtermasuk dalam pendapatan internal adalah pendapatan aslidaerah.

Pada masa lalu seringkali pemerintah daerah tidak merasaberkepentingan mengukur seberapa besar pendapatan yangdapat mereka hasilkan dari daerah mereka masing-masingkarena sistem pemerintahan yang masih sangat bersifatsentralististik. Dengan memperkirakan pendapatan daerahbisa memperhitungkan dampak di masa datang, sehinggabisa identifikasi dan analisa pilihan. Dengan memperkirakanpendapatan juga bisa diketahui kemampuan daerah untukmendukung urusan wajib serta mengetahui peluang-peluanguntuk memperoleh pendapatan.

Di Indonesia sendiri, perkiraan pendapatan mungkin lebihtepat dilakukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) karenauntuk pendapatan yang diterima dari pemerintah pusatsudah menggunakan rumus baku. Beberapa tantangan bagidaerah untuk memperkirakan pendapatan diantaranyabelum jelasnya kewenangan daerah atas PAD, tidak stabilnyakondisi ekonomi di Indonesia, kurangnya SDM di daerahyang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalammemperkirakan pendapatan, tidak lengkapnya datapendukung yang dimiliki daerah, terbatasnya pengetahuantentang metode perkiraan dan kecenderungan untukmenurunkan target pendapatan untuk mengurangi resikotidak tercapainya target pendapatan.

Meskipun untuk pertama kalinya akan terasa berat bagidaerah untuk mulai melakukan perkiraan pendapatan,namun dengan berjalannya waktu dan tersedianya sistempencatatan data yang lebih baik maka daerah akan mulaidapat merasakan manfaat dari perkiraan pendapatan yangdilakukan. Slide berikut menampilkan sebagian dari manfaatyang diperoleh daerah dari prakiraan pendapatan yangdilakukan.

Penjelasan Slide

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

6

7

8

9

Page 17: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

8

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Slide ini menjelaskan pihak-pihak yang berperan dalammemperkirakan pendapatan.

Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipersiapkan dalammemulai melakukan perkiraan pendapatan. Berikut adalahlangkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam melakukanperkiraan pendapatan.

Ada beragam metode perkiraan yang dapat digunakanpemerintah daerah. Disarankan bagi daerah untukmenggunakan metode yang dirasa paling sesuai dengankondisi daerah; artinya pilihlah metode yang sesuai dengandata yang tersedia, kebutuhan dan kemampuan daerah saatini. Seiring dengan berjalannya waktu, berkembangnyakemampuan staf pemerintah dalam memperkirakanpendapatan serta tersedianya data historis yang memadai,pemerintah daerah bisa saja menggantinya dengan metodelain yang lebih canggih. Berikut adalah beberapa metodeperkiraan yang banyak digunakan dalam memperkirakanpendapatan daerah.• Metode delphi atau pengalaman terbaik adalah

menggunakan hasil prakiraan dari beberapa orang ahliindependen selama jangka waktu tertentu. Kemudiansebuah lembaga membuat rangkuman dan rata-rata darihasil perkiraan tadi yang kemudian mempublikasikannya.

• Pembuatan tren adalah suatu teknik statistik untukmelihat pergerakan dari serangkaian data dalam jangkawaktu tertentu dengan menyertakan komponen-komponen lain di dalamnya.

• Metode deterministik merupakan metode prakiraandengan menggunakan kondisi-kondisi tertentu yangsudah ditentukan di awal.

• Ekonometri menggunakan/menerapkan metodekuantitatif atau statitistik dalam kajian ekonomi, dengankata lain merupakan kombinasi dari matematikaekonomi dan statistik.

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

10

11

12

Page 18: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

9

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Sebagai gambaran, berikut adalah proporsi pendapatandaerah berdasarkan sumber untuk beberapa daerahdampingan LGSP berikut nilai rata-rata secara nasional.

Dan ini adalah komposisi dari PAD untuk masing-masingpemerintah daerah di atas serta masing-masing rata-ratanyasecara nasional.

Dan slide ini menunjukkan pendapatan asli daerah untukbeberapa propinsi di Indonesia yang menjadi daerahdampingan LGSP.

Sediakan + 15 menit bagi peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas berkaitan dengan topik yang baru sajadipresentasikan. Kesempatan ini bisa juga digunakan untuksaling berbagi pengalaman jika memang ada daerah yangsudah mencoba menerapkan salah satu metode perkiraanpendapatan di daerahnya.

Lihat panduan untuk latihan perkiraan pendapatan padabagian lampiran untuk tahapan penyelesaiannya. Slideselanjutnya merupakan bagian dari soal yang digunakandalam latihan ini.

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

13

14

15

16

17

Page 19: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

10

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Ini adalah data yang disediakan sebagai bahan latihan yangmenggambarkan perkiraan bulanan pendapatan suatudaerah selama satu tahun untuk beberapa tahun terakhir.

Dan ini adalah tren dari data-data historis di atas dalambentuk grafik sehingga bisa langsung terlihat perkiraan naikatau turunnya pendapatan untuk tahun tertentu. Pergerakandari data-data ini selama beberapa tahun dapat digunakanuntuk memperkirakan pendapatan ke depan.

Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

18

19

20

Page 20: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

11

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

PANDUAN LATIHAN 1:Perkiraan Pendapatan

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 21: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

12

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 22: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

13

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Latihan1: Memperkirakan PAD

Waktu

45 menit

Tujuan

Latihan ini dimaksudkan agar para staf Kota/Kabupaten dapat merasakan terlibat secara langsungmemperkirakan pendapatan dalam menyusun anggaran.

Materi yang dibutuhkan1. Latihan ini akan sedikit menggunakan perhitungan matematika, karenanya diperlukan kertas

bagi peserta untuk melakukan penghitungan.2. Kertas grafik atau kertas tambahan untuk membuat grafik dari angka-angka yang diperoleh

dan menggunakannya sebagai bahan analisa.3. Formulir latihan: untuk melakukan perkiraan kembali pendapatan pada akhir tahun fiskal

berdasarkan informasi yang tersedia.

Catatan: pada formulir terdapat juga kenaikan biaya pada pertengahan tahun dan menggambarkandampak dari kenaikan tersebut terhadap perkiraaan pendapatan sebagai bagian dari latihan tersebut.

Proses

Fasilitator harus mempelajari semua latar belakang materi dan semua perhitungan pada formulirsecara seksama. PETUNJUK FASILITATOR INI TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADAPESERTA. Metodologi harus dijelaskan secara verbal kepada peserta dengan menggunakansatu dari alternatif yang disarankan.

Langkah-langkah (tidak lebih dari 15 menit untuk langkah 1-6):1. Bagikan Lembar Kerja Perkiraan Pendapatan dan jelaskan bagian atas dan bawah dari lembar

kerja tersebut2. Minta peserta untuk membuat grafik dari data historis sebagai visualisasi penghitungan.3. Jelaskan pada peserta bahwa latihan bagian pertama akan menggunakan metode yang sederhana

untuk memperkirakan pendapatan sisa tahun fiskal berjalan dengan menggunakan data historis.4. Jelaskan metode dasar seperti apa merupakan perkalian dari apa, bagaimana persentase bulanan

dihitung, dsb.5. Jelaskan metode yang sebaiknya digunakan peserta untuk menghitung pendapatan dua bulan

terakhir pada tahun fiskal berjalan6. Minta peserta menghitung angkanya dan lihat apakah semua menemukan angka yang sama.

Latar belakang materi

Bagian dari tantangan dalam pendapatan adalah dalam memperkirakan berapa besar pendapatanyang akan berasal dari PAD dalam tahun fiskal berikutnya. Sumber pemikiran terbaik untukmelaksanakan tugas ini adalah pengalaman selama beberapa tahun terakhir. Jumlah pendapatan

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 23: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

14

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

yang diperoleh secara bulanan selama kurun waktu lima tahun akan menjadi awal yang baikuntuk memperkirakan pendapatan. Penggunaan data 5 tahunan, jika tersedia , akan memberikangambaran lengkap kecenderungan selama beberapa tahun, menunjukkan fluktuasi musiman sertaperubahan-perubahan yang tidak lazim. Hal tersebut juga akan memberikan gambaran yang baikmengenai pola pertumbuhan sumber pendapatan.

Setelah informasi ini diperoleh, pertanyaan selanjutnya adalah “Apa yang harus dilakukan untukdapat memperoleh perkiraaan pendapatan yang akurat untuk setiap sumber pendapatan untuksetiap tahun anggaran?”. Jawabannya tidaklah mudah. Kemampuan untuk memperkirakanpendapatan secara akurat diperoleh dari pengalaman, dan bahkan dengan pengalaman tersebutperkiraaan tidak sepenuhnya bisa akurat.

Yang harus dilakukan adalah melihat catatan historis atas tren dimasa lalu, mempertimbangkanadanya perubahan program, indikator ekonomi, nasihat ahli, dan kemudian memutuskan angkayang sedekat mungkin mewakili pendapat yang diharapkan dari sumber tersebut pada tahunanggaran mendatang. Tren historis, dibantu dengan pengetahuan yang baik atas program, biasanyaakan merupakan sumber yang paling dapat diandalkan. Namun demikian, perkiraan pendapatantidak seluruhnya obyektif, sebagian besar bergantung pada ketepatan memperkirakan.

Kemudian muncul pertanyaan, “Jika tidak mungkin memperoleh perkiraan yang kongkrit atasperkiraan pendapatan tahun berikutnya, bukankah itu berarti organisasi saya beresiko melakukanpembelanjaan yang melebihi pendapatan?” Jawabannya adalah pemantauan bulanan ataspendapatan yang diperoleh aktual, dibandingkan dengan pendapatan yang diperkirakan, dan belanjaaktual dibandingkan dengan pendapatan yang benar-benar diperoleh, menjadi sangat penting.Fakta tersebut dialami oleh sebagian besar kota/kabupaten, maka sangatlah penting untuk bersikapsangat konservatif dalam memperkirakan pendapatan.

Dalam proses perkiraan pendapatan, kita harus selalu berusaha bersikap konservatif. Jika trenhistoris menunjukkan bahwa pendapatan bisa berupa satu atau dua jumlah, maka jumlah yanglebih kecil yang harus digunakan. Sebagai tambahan, jika terjadi keadaaan pada suatu tahun fiskaldimana pendapatan yang diharapkan lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan, walikota/bupatiharus mengarahkan kepala dinas untuk memodifikasi belanja supaya sesuai.

Pengantar atas Lembar Kerja Perkiraan Pendapatan

Kertas Kerja Perkiraan Pendapatan disediakan untuk membantu memperkirakan pendapatan.Juga tersedia informasi sebagai usaha menggambarkan keadaan dimana biasanya anda akan mulaimembutuhkan formulir ini – sekitar dua bulan sebelum berkakhirnya tahun fiskal. Lembar kerjaseharusnya digunakan untuk beberapa pendapatan yang jumlahnya lebih dari 10 % totalpendapatan unit kerja.

Paruh teratas dari formulir memberikan data historis dan informasi selama 4 tahun terakhirbeserta persentasi pertumbuhannya.

Paruh bagian bawah formulir menyajikan tabel dimana ditampilkan pendapatan yang terkumpultiap bulannya. Persentasi dari sumber pendapatan total yang terkumpul tiap bulan menjadipedoman untuk memperkirakan pendapatan . Sangatlah penting untuk memperhitungkan waktumasuknya uang untuk memastikan uang tersedia jika dibutuhkan. Suatu Kota/Kabupaten yang

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 24: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

15

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

sangat bergantung pada pendapatan yang tidak akan diterima sampai pertengahan tahun fiskalharus menunggu sampai saat itu tiba baru kemudian dapat melakukan pembelian-pembelianyang besar misalnya peralatan. Suatu kota/kabupaten yang memiliki penghasilan stabil sepanjangtahun tidak perlu menunggu untuk melakukan pembelian-pembelian besar, namun harus dilakukanbergantian sepanjang tahun.

Berikut adalah penjelasan terminologi yang terdapat dalam lembar kerja:• Sumber pendapatan – menunjukkan pendapatan yang akan diberikan informasinya dalam

lembar kerja ini.• Kode akuntansi – ini adalah penomoran untuk sumber-sumber pendapatan.• Tahun fiskal – kolom ini memberikan data historis 4 tahun sebelumnya, perkiraan untuk

tahun berjalan, dan proyeksi untuk tahun anggaran.• Jumlah yang diterima – kolom ini mencerminkan jumlah uang yang sebenarnya diterima untuk

tiap-tiap tahun, perkiraan pada tahun berjalan, dan proyeksi tahun anggaran berikutnya.• % Perubahan dari tahun fiskal sebelumnya – kolom ini digunakan untuk menghitung

persentase perubahan dari tahun ke tahun. Penghitungannya adalah sebagai berikut:15,000 - 10,000 / 10,000 = 50.00%18,754 - 15,000 / 15,000 = 25.03%24,000 - 18,754 / 18,754 = 27.97%

• Perubahan, % Perubahan yang disesuaikan, dan Penjelasan – kolom-kolom ini diisijika terdapat perubahan dalam sumber pendapatan. Sangatlah penting untuk mencatat semuaperubahan pada kolom ini sehingga akan tersedia penjelasan untuk perkiraan berikutnya.

Tabel bawah disediakan sebagai tempat untuk mencatat penerimaan bulanan selama empat tahunterakhir beserta perkiraan tahun ini dan proyeksi tahun anggaran mendatang. Penerimaan bulananditulis berdasarkan catatan historis. Selanjutnya, di bawah ini jumlah untuk setiap tahundibandingkan dengan persentase yang dikumpulkan pada bulan tersebut. Contoh, persentasedihitung berdasarkan bulan Januari, Februari dan Maret 2004.

Penerimaan bulanan/total penerimaan selama setahunJanuari 1,440 / 24,000 = 6.00%Februari 1,670 / 24,000 = 6.96%Maret 1,200 / 24,000 = 5.00%

Beberapa contoh cara menggunakan data dari bagan terdahulu untuk memperkirakan pendapatanmasa datang.

A.Persentase (%) dari total pendapatan tahunan yang diperoleh pada bulan November selama 4Tahun terakhir:TA 2001 = 8.00%TA 2002 = 8.17%TA 2003 = 8.02%TA 2004 = 8.08%Secara konsisten, kira-kira 8% dari total pendapatan untuk sumber pendapatan inidikumpulkan pada bulan November.

B. Perhatikan persentasi pertumbuhan dari total pendapatan selama 3 tahun terakhir:2002 = 50% (.5) atau 25% (.25) disesuaikan2003 = 25.03% (.2503)

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 25: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

16

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

2004 = 27.97% (.2797)Pendapatan untuk sumber pendapatan ini secara konsisten tumbuh kira-kira sebesar 25%selama 3 tahun terakhir. Pertumbuhan 2004 sedikit lebih tinggi.

C. Berapa pertumbuhan 25% dan 27% pada 2004 diatas jika dihitung total pertahunnya?24,000 x 125% = 30,00024,000 x 127% = 30,480

D. Berapa 8% dari 30,000 dan 9% dari 30,480?30,000 x 8% (.08) = 2,40030,480 x 9% (.09) = 2,743

E. Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh sampai saat ini dalam tahun anggaran 2005?1872+2184+1560+2140+2194+2104+3120+4680+3432+2808 = 26,094.Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh pada akhir Oktober 2004?1440+1670+1200+1680+1690+1670+2400+3600+2640+2160 = 20,150.

F. Berapa % $20,150 dari total 24,000?20,150 / 24,000 = 83.95% or 84%Jika total pendapatan yang diantisipasi untuk tahun anggaran 2005 bukan 30,000 atau 30,480;apakah 84% dari pendapatan telah diperoleh ?INGAT:TA 2005 20,150 / 24,000 = 84%

26,094 / 30,000 = 87%26,094 / 30,480 = 88%

Karena kedua rasio lebih besar dari 84%, maka berarti pendapatan sudah sesuai target yaitusetidaknya tumbuh sebesar 25% melebihi 24,000 yang dikumpulkan pada 2004.Karena pertumbuhan yang lebih baik, maka perkiraan 30,480 dapat digunakan.

G. Karena itu, kita dapat menggunakan langkah D dengan jumlah yang lebih besar dari 2,743sebagai perkiraan untuk bulan November.

H. Prosedur penghitungan yang sama diulangi untuk bulan Desember, ATAU kita dapatmenambahkan 26,094 + 2,743 dan menguranginya dengan 30,480 sebagai angka perkiraan.Ini akan menghasilkan perkiraan 1,643 untuk bulan Desember.

CATATAN: Setelah setiap penghitungan, akan sangat membantu jika dibuatkan grafikatas hasil untuk melihat apakah sudah “terlihat” benar.

Kadang-kadang ketika perhitungan tidak memberikan jawaban yang jelas dan ringkas, akan sangat membantujika melihat visualisasi data sebelum mengambil keputusan akhir. Sambil melihat grafik, perhatikan hal-halberikut:• Apakah ada kenaikan dan penurunan yang konsisten?• Dengan hanya melihat grafik ini, apa yang anda harapkan terjadi pada bulan November dan Desember?• Apakah ada jawaban yang mendekati perkiraan setelah melihat grafik tersebut?• Jika tidak, anda mungkin ingin menyesuaikan angka bulanan yang anda gunakan untuk memperoleh

perkiraan tahunan untuk 2005.

SESI 2: LANGKAH 4-PERKIRAAN PENDAPATAN

Page 26: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

17

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 3

LANGKAH 5 - USULAN ANGGARAN DINAS

Tujuan:• Peserta memahami struktur penyusunan anggaran SKPD• Peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang elemen-

elemen anggaran kinerja: visi, misi, tujuan, sasaran, program dankegiatan serta keterkaitan elemen-elemen tersebut

Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan

Waktu:210 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok

Alur:• Penjelasan Slide (30 menit)• Tanya-jawab (30 menit)• Latihan Kelompok 1 (60 menit)• Latihan Kelompok II (90 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 27: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

18

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Page 28: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

19

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Setelah tadi kita membahas langkah empat tentang PerkiraanPendapatan, selanjutnya akan dibahas langkah kelima dari12 langkah penyusunan anggaran yaitu penyusunananggaran ditingkat dinas atau SKPD.

Penyusunan anggaran kinerja dimulai dari unit yang palingrendah dalam suati unit kerja. Seperti contoh pada slide,penyusunan anggaran dimulai dari tingkat seksi kemudiandinaikkan untuk selanjutnya menjadi usulan anggaran unitkerja.

Untuk memberikan gambaran lengkap mengenaipenyusunan anggaran kinerja di tingkap SKPD, kita akanmelihat elemen-elemen anggaran kinerja satu per satu.

Inilah elemen-elemen dalam penyusunan anggaran, dimulaidari visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan barukemudian muncul anggaran.

Masing-masing elemen tersebut saling terkait satu sama lain,sehingga membentuk benang merah antar masing-masingelemen.

Secara skema, urutan mulai dari visi sampai dengan kegiatandapat digambarkan sebagai berikut (lihat slide berikut).Disarankan juga untuk menggunakan sistem penomoranyang memungkinkan bisa dikaitkannya langsung antarakegiatan dengan elemen di atasnya.

Idealnya, visi hanya ada pada tingkat Kota/Kabupaten.Sementara misi dimulai dari tingkat Dinas/Kantor/SKPD/

Penjelasan Slide

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

21

22

23

25

Page 29: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

20

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Badan dimana misi ini haruslah menunjang visi pemerintahdaerah. Misi ini kemudian dijabarkan lebih lanjut menjaditujuan-tujuan pada tingkat sub-dinas. Masing-masing tujuankemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam sasaran-sasarandi tingkat seksi atau unit yang berada di bawah sub-dinas.Sasaran ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam pro-gram-program, dan program ini kemudian dijabarkan dalamkegiatan di tingkat yang terendah. Dengan kata lain, pro-gram adalah sekumpulan kegiatan. Perlu digarisbawahi disini, hirarki ini sedikit berbeda dengan umumnya digunakandi Negara-negara lain. Karena umumnya di Negara laintujuan dan sasaran berada di bawah program.

Secara garis besar, visi mempunyai kriteria seperti yangtercantum dalam slide ini.

Sedangkan misi, yang intinya merupakan penjabaran darivisi, memiliki kriteria seperti yang tercantum dalam slideberikut.

Slide berikut berisi kriteria yang terdapat dalam tujuan.Tujuan sudah harus menunjukkan arah yang lebih realistiksupaya memudahkan untuk dijabarkan ke dalam sasaran.

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

26

27

28

Page 30: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

21

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Sedangkan kriteria yang paling menonjol dalam pernyataansasaran adalah SMART, yaitu:• Spesifik artinya pernyataan sasaran haruslah dinyatakan

secara jelas, dan dipahami oleh mereka yang akanmelaksanakannya.

• Measurable atau dapat diukur adalah bahwa sasaran yangdicantumkan haruslah terukur secara kuantitatif, tidakhanya bersifat kualitatif, seberapa jauh sasaran telahtercapai dan kapan sasaran tersebut akan dicapai.

• Achievable atau dapat dicapai artinya sasaran yang akandicapai telah disepakati oleh para stakeholders.

• Realistis artinya bahwa sasaran tersebut dapat dicapaidengan sumber daya dan waktu yang telah disediakan.

• Time Bound atau punya batasan waktu artinya tersediawaktu yang memadai untuk mencapai sasaran tersebutsehingga tidak mempengaruhi penilaian kinerja daripelaksananya.

• Support Goals atau mendukung tujuan artinya sasaran yangditetapkan haruslah mendukung tujuan yang ada diatasnya.

Slide ini menjelaskan tentang definisi program di Indone-sia, yaitu sekumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran.Dasar hukum mengenai definisi ini terdapat pada UU 25tahun 2004 pasal 1 yang berbunyi: “Program adalah instrumenkebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakanoleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuanserta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yangdikoordinasikan oleh instansi pemerintah”.Serta PP 58 tahun 2005pasal 1 poin 38 yang berbunyi: “Program adalah penjabarankebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebihkegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untukmencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD”.

Sedangkan definisi dari kegiatan adalah tindakan/langkah-langkah yang spesifik yang dilaksanakan untuk mencapaisuatu tujuan dengan menggunakan sumber daya yang adaatau secara lengkap dinyatakan dalam PP 58 tahun 2005pasal 1 yaitu: “Kegiatan adalah bagian dari program yangdilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagaibagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program danterdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yangberupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasukperalatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa ataukesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untukmenghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa”.

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

29

30

31

Page 31: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

22

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Anggaran kinerja yang baik adalah yang menunjukkanadanya keterkaitan dari elemen yang paling rendah yaitukegiatan sampai ke elemen yang tertinggi yaitu visi.Keterkaitan ini kami gambarkan sebagai benang merahuntuk menekankan pentingnya kaitan antar elemenanggaran kinerja untuk mencapai visi jangka panjangpemerintah daerah.

Slide ini menggambarkan skema penyusunan anggaranhubungannya antara visi, misi, tujuan dan sasaran di tingkatKota atau Kabupaten dijabarkan ke dalam skemapenganggaran SKPD.

Skema penganggaran SKPD kemudian dijabarkan menjadiskema penganggaran Unit Kerja dan Seksi sesuai tugaspokok dan fungsi dijabarkan menjadi program, kegiatan,tolok ukur sampai munculnya anggaran.

Bagaimana pentingnya TUPOKSI dalam menentukankegiatan?

Slide ini menjelaskan mengenai definisi TUPOKSI

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

32

33

34

35

36

Page 32: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

23

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Penjabaran kegiatan sesuai dengan bidang tugas SKPDsehingga kita dapat memastikan bahwa kegiatan yang akandilaksanakan mendukung elemen anggaran kinerja yang adadiatasnya. Saat ini, seringkali terjadi tumpang tindih tugasdimana dua SKPD atau unit mempunyai tugas yang sama.Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, ada beberapalangkah untuk memastikan bahwa kegiatan yangdirencanakan memang sudah sesuai dengan Tupoksi nya.Secara garis besar, langkah-langkah yang dapat dilakukanadalah:• Mendefinisikan kembali TUPOKSI sesuai dengan

struktur organisasi• Sinkronisasi Tupoksi• Transformasikan Tupoksi ke dalam kegiatan

Slide berikut menjelaskan langkah-langkah di atas dalambentuk skema untuk lebih mudah memahaminya.• Apa yang tercantum sebagai Tupoksi yang sesuai dengan

bidang pekerjaan SKPD dapat langsung diubah menjadikegiatan.

• Untuk yang tidak tercantum sebagai Tupoksi atau non-Tupoksi lakukan evaluasi dengan menggunakan kriteriasebagai berikut:

- Apakah pekerjaan tersebut mendukung TUPOKSI? Jikatidak maka bisa dihilangkan atau di relokasi ke unit lainyang sesuai. Jika ya, maka perkerjaan tersebut menjadikegiatan unit yang bersangkutan.

- Apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan KUA & PPAS?Jika tidak maka bisa dihilangkan atau direlokasi ke unitlain yang lebih sesuai; jika ya maka pekerjaan tersebutmenjadi kegiatan unit yang bersangkutan.

- Apakah pekerjaan tersebut merupakan panjabaran daritujuan dan sasaran SKPD tersebut? Jika tidak maka bisadihilangkan atau direlokasi ke unit lain yang lebih sesuai;jika ya maka pekerjaan/tugas tersebut merupakankegiatan.

- Apakah pekerjaan/tugas tersebut merupakan bagian ataulanjutan dari program multi tahunan? Jika tidak makabisa dihilangkan atau direlokasi ke unit lain yang lebihsesuai; jika ya maka merupakan kegiatan dari unitbersangkutan.

- Apakah pekerjaan/tugas tersebut termasuk dalamdefinisi keadaan darurat? Jika tidak maka bisa dihilangkanatau direlokasi ke unit lain yang lebih sesuai; jika ya makamenjadi kegiatan dari unit yang bersangkutan.Lebih baik bila dalam menjelaskan masing-masing poindiberikan contoh-contoh.

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

37

Page 33: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

24

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.

Gunakan Panduan lengkap latihan 2: Review ElemenAnggaran, untuk melaksanakan latihan.

Setelah selesai dengan Latihan 2: Bagian 1- Review ElemenAnggaran, peserta dipersilahkan untuk istirahat makan siangselama + 1 jam.

Setelah makan siang, lanjutkan Latihan 2: Bagian 2 mengenaiBenang Merah Anggaran Kinerja. Gunakan panduanlatihan bagian 2 untuk melaksanakan latihan ini.

Setelah semua kelompok menyelesaikan Latihan 2 bagian1 dan 2, setiap kelompok diberi kesempatan sekitar 10 menituntuk mempresentasikan hasil kerja dari kelompok masing-masing kepada kelompok lain.

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

39

40

41

42

43

Page 34: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

25

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

PANDUAN LATIHAN 2:Mengkaji Elemen Anggaran

SESI 3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 35: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

26

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 36: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

27

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Latihan2: Mengkaji Elemen Anggaran

Waktu

45 menit untuk bagian I90 menit untuk bagian II

Tujuan

Latihan ini bertujuan untuk membantu anda mengevaluasi usulan anggaran dan indikator pengukuranyang telah anda susun dalam RKA atau DPA serta membuat keterkaitan elemen anggaran dari visi,misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan. Latihan ini dibagi dalam dua bagian, bagian I pesertaakan menyusun elemen anggaran yang berasal dari RKA atau DPA. Bagian II, peserta menulis kembalidan menyusun keterkaitan eleman anggaran yang telah disusun.

Proses

Bagian IPada lembar latihan bagian I peserta akan bekerja dalam kelompok menyusun usulan anggaransatuan kerja tertentu yang bahannya berasal dari DPA atau RKA tahun terakhir dimulai darivisi sampai pada kegiatan dan tupoksi satuan kerja bersangkutan. Latihan ini akan dipandu olehfasilitator utama dibantu oleh fasilitator kelompok selama 45 menit. Peserta diperkenankan untukmenyusun lebih dari 1 misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan

Bagian II (Red Thread/Benang Merah)Setelah bagian I selesai, peserta diminta mencari keterkaitan antar elemen anggaran yang telahdisusun. Kepada peserta dibagikan kertas berwarna yang kosong untuk menulis elemen anggaran,sebagai berikut :• Setiap elemen ditulis pada potongan kertas dengan warna berbeda-beda. Sebagai contoh:

- Visi: warna merah- Misi: warna hijau muda- Tujuan: warna biru muda- Sasaran: warna kuning- Program: warna orange- Kegiatan : warna putih

• Lembar kertas poster kosong ukuran B5, plastik merah ukuran A4, selotip untuk menempel.

1. Fasilitator utama menjelaskan proses yang akan dilakukan dalam latihan.2. Bagi peserta menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta. Setiap

kelompok difasilitasi oleh 1 orang fasilitator.3. Informasikan kepada fasilitator kelompok untuk memandu latihan selama 45 menit. Kemudian

membahas hasil diskusi kelompok di kelompok selama 30 menit.4. Minta peserta untuk memilih satu orang dari anggota kelompok untuk menempel dan

memandu diskusi kelompok.

SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 37: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

28

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

5. Selama 45 menit minta peserta untuk mereview hasil latihan-1, menulis ulang elemen sesuaidengan kriteria visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan serta mencari keterkaitanantar elemen tersebut. Hasil perbaikan tersebut selanjutnya dituliskan dalam potongan kertaskosong yang selanjutnya ditempelkan dalam kertas poster sesuai dengan urutannya yangtelah disediakan. Dengan urutan sebagai berikut:– Visi– Misi– Tujuan– Sasaran– Program– Kegiatan

6. Setiap kelompok membahas hasil diskusi kelompok dengan dipandu oleh masing-masingFasilitator.

7. Pembahasan hasil diskusi kelompok dimaksudkan untuk memastikan kembali keterkaitanantar elemen.

8. Setelah semua kelompok selesai membahas hasil diskusinya dan membandingkan denganposter keterkaitan antar elemen, Fasilitator Utama memandu peserta untuk melakukan roundrobin.

9. Dalam round robin peserta diminta untuk melihat hasil penyusunan keterkaitan antar elemendengan melihat benang merahnya. Round Robin dilakukan 5 menit untuk setiap kelompokdengan proses, salah satu anggota kelompok tetap tinggal untuk menjelaskan kepada tamudari kelompok lain. Tidak akan ada lagi perdebatan dan tanya jawab. Setelah 3 putaran mintapeserta untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.

Tugas fasilitator utama – Membuat ringkasan mengenai hal-hal penting yang menjadi hasil temuankelompok, menyimpulkan dan menegaskan kembali pentingnya memastikan keterkaitan antaravisi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam penyusunan anggaran kinerja.

SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 38: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

29

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Latihan: Mengkaji Elemen Anggaran

Waktu:

45 menit

Secara berkelompok tuliskan pada kartu-kartu berwarna jawaban pertanyaan di bawah ini kemudiantempelkan pada kertas karton putih yang telah disediakan dengan urutan sebagai berikut:• Visi SKPD: Warna merah• Misi SKPD: Warna hujau muda• Tujuan Seksi: Warna biru muda• Sasaran Seksi: Warna kuning• Program Seksi: Warna orange• Kegiatan Seksi: Warna putih

Jangan lupa untuk menuliskan Nama SKPD dan Nama Seksi pada kertas karton putih.

Nama SKPD : __________________________________________________________

Nama Seksi : __________________________________________________________

Visi SKPD : __________________________________________________________

__________________________________________________________

Misi SKPD: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Tujuan Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Sasaran Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Program Seksi: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Kegiatan: __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 39: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

30

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI3: LANGKAH 5 - USULAN ANGARAN DINAS

Page 40: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

31

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 4:

PENGUKURAN KINERJA

Tujuan:• Peserta memahami pentingnya pengukuran kinerja dalam

menentukan keberhasilan anggaran kinerja• Peserta paham dan mampu melakukan penetapan ukuran kinerja

yang sesuai dengan kemampuan dan tupoksinya nya

Materi:• Power Point Slide• Hand-out

Waktu:45 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab

Alur:• Penjelasan Slide (30 menit)• Tanya-jawab (15 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 41: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

32

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 42: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

33

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Setelah kegiatan bisa diidentifikasi, kita akan membahastentang pengukuran kinerja yang merupakan bagianterpenting dalam anggaran kinerja. Pengukuran kinerja iniberkaitan erat dengan indikator kinerja yang akan ditetapkandalam menyusun anggaran.

Untuk mengingatkan kembali definisi umum dari anggarankinerja, tekankan sekali lagi inti dari anggaran kinerja yaitu:“mengaitkan rupiah dengan hasil – melalui pengukurankinerja – dimulai dari unit organisasi yang paling rendah/terbawah”.

Manfaat apa yang kita peroleh dengan melakukanpengukuran kinerja:• Mengetahui seberapa baik manajemen yang dijalankan• Selau menitikberatkan pada hasil• Yang paling penting: Yang diukur adalah apa yang

dikerjakan atau dilakukan. Jangan mengukur kegiatanyang tidak kita kerjakan atau jangan mengukur kegiatanyang dilakukan oleh unit kerja lain.

LGSP akan memperkenalkan langkah-langkah dalammelakukan pengukuran kinerja.

Langkah-langkah dalam mengembangkan pengukurankinerja, mulai dari langkah 1 sampai dengan langkah 8.Setelah sampai langkah 8 kita lanjutkan lagi ke langkah 1begitu seterusnya sehingga merupakan suatu sikluspengembangan pengukuran kinerja.

Penjelasan Slide

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

44

45

46

47

48

Page 43: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

34

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Langkah 1 diawali dengan melakukan review mengenaitujuan, sasaran dan anggaran. Jelaskan maksud dari langkah1 ini.

Langkah 2 memilih tolok ukur yang tepat untuk suatukegiatan:- Batasi pada hal-hal yang penting- Prioritas pada area yang ditingkatkan atau dikurangi- Koordinasi dengan program terkait- Buat tolok ukur tidak hanya untuk input atau output

saja tapi buat tolok ukur yang lebih jauh sampai ke out-come

Langkah 3 definisikan setiap pengukuran kinerja secara jelas.Seringkali banyak terminologi yang menurut kita sudah jelastapi belum tentu mudah dipahami oleh pihak lain. Untukitu definisikan setiap tolok ukur sejelas mungkin seperticontoh pada slide.

Contoh lain untuk menjelaskan definisi suatu tolok ukur.Bacakan contohnya satu per satu dan pastikan pesertamemahami maksud dari contoh tersebut.

Contoh lain untuk menjelaskan definisi suatu tolok ukur.Bacakan contohnya satu per satu dan pastikan pesertamemahami maksud dari contoh tersebut.

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

49

50

51

52

53

Page 44: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

35

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Langkah 4 dalam pengukuran kinerja adalah mengetahuikondisi dan pencapaian kinerja pada saat ini

Langkah 5 menggunakan benchmark untuk sumber dataataupun untuk menentukan angka target. Jelaskan sesuaislide.

Langkah 6 menentukan data yang dibutuhkan untukmenentukan angka target dan juga menentukan sumberdatanya. Meliputi:- Sumber data- Informasi yang perlu dikumpulkan- Kendala mendapatkan informasi tersebut- Frekwensi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data- Tingkat kesulitan dalam mengumpulkan data. Pilih data

yang sederhana dan mudah untuk dikumpulkan

Langkah 7 mengukur aktual pencapaian kinerja kemudianlaporkan hasilnya

Langkah 8 melakukan review dan up date pengukuran kinerjabila dibutuhkan sesuai hasil review kinerja.

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

54

55

56

57

58

Page 45: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

36

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Setelah langkah 1 sampai dengan langkah 8 dilaksanakanmaka kita kembali ke langkah satu untuk meriew programberdasarkan hasil review kinerja yang diperoleh dari langkah8. Demikian siklus ini dilakukan secara terus-menerus dalamproses pengukuran kinerja.

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

59

Page 46: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

37

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

HAND-OUT:

· Indikator Bidang Pendidikan dan Rekreasi· Indikator Bidang Pelayanan Lingkungan· Indikator Bidang Pelayanan Sosial

dan Masyarakat

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 47: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

38

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 48: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

39

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

PELAYANAN PENDIDIKAN DAN REKREASIBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN

DAN PERASIONAL

INDIKATOR

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL1. Persentase faktur yang dibayar dalam 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja pegawai

yang sama

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR LOKAL3. Tanggapan untuk tiap surat dalam 10 hari kerja4. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik

PELAYANAN KESEHATAN – INDIKATOR NASIONAL

Tahun-tahun Pertama

5. Persentase anak usia 3 tahun yang memiliki akses pada pendidikan awal yangberkualitas baik dan gratis bertempat di sector sukarela, swasta atau yang dikelolapemda

Kehadiran

6. Anak-anak dibawah 5 tahun yang bersekolah di sekolah yang dikelola pemda sebagaipersentase seluruh anak berusia 3 dan 4 tahun

7. Persentase seluruh anak berusia dibawah 4 tahun dalam sekolah bermain8. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari semua sekolah yang

dikelola oleh pemda per 1000 murid di seluruh sekolah9. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SD yang dikelola

oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis10. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SMP yang dikelola

oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis11. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari sekolah khusus

yang dikelola oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis12. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SD yang dikelola oleh pemda13. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri kurang dari 10

jam pelajaran alternatif per minggu14. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri antara 10 sampai

25 jam pelajaran alternatif per minggu15. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri lebih dari 25 jam

pelajaran alternatif per minggu16. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SMP yang dikelola oleh

pemda

1.

2.

3.

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 49: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

40

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Besar kelas dan kursi yang tersedia di sekolah

17. Persentase SD yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakantidak terisi

18. Persentase SMP yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakantidak terisi

19. Persentase murid yang melebihi kapasitas di SMP20. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SD yang diidentifikasi memiliki kelebihan

kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SD21. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SMP yang diidentifikasi memiliki kelebihan

kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SMP22. Persentase kelas di SD yang berisi kurang dari 21murid23. Persentase kelas di SD yang berisi 21 sampai 30 murid24. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid saat penerimaan sampai

tahun kedua25. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid pada tahun ke 3 sampai 6

Standar-standar

26. Persentase murid berusia 15 tahun di sekolah yang dikelola oleh pemda, yang meraihsatu atau lebih GCSE tingkat G atau sederajat

27. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraihperingkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Matematika 2

28. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraihperingkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Bahasa Inggris 2

29. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraih5 atau lebih GCSE peringkat A sampai C atau sederajat

30. Rata-rata nilai GCSE murid-murid di sekolah yang dikelola oleh pemda, yangmenyelesaikan tahun ke 11

31. Persentase sekolah yang dikelola pemda yang memiliki kelemahan utama pada tanggal14 Desember

32. Persentase sekolah yang dikelola oleh pemda yang dikenai ukuran khusus

Kebutuhan-kebutuhan khusus

33. Murid yang menyatakan memiliki kebutuhan pendidikan khusus sebagai persentasedari seluruh anak

34. Jumlah pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus, yang dikeluarkan dalamtahun ini per 1000 anak

35. Persentase pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus yang disiapkan dalamwaktu 18 minggu (tidak termasuk mereka yang terkena dampak “dikecualikan dariperaturan” dibawah Aturan Praktek SEN)

36. Persentase pernyataan pendidikan khusus memerlukan persiapan dalam 18 minggu(termasuk “pengecualian” dibawah Kode Praktek SEN)

INDIKATOR

Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 50: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

41

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

Pendidikan bagi orang dewasa

37. Jumlah pendaftaran atas seluruh kursus pendidikan bagi usia dewasa yang disediakandan dikelola oleh pemda per 1000 penduduk dewasa

38. Persentase lamanya waktu pendidikan bagi dewasa yang dihadiri murid-muridnya39. Pengeluaran per kepala atas pendidikan bagi dewasa yang disediakan dan

dipersyaratkan oleh LEA

Sumber daya pendidikan

40. Hasil dari anggaran sekolah swasta sebagai persentase dari anggaran sekolah negri41. Pengeluaran bersih per murid sekolah bermain dan SD dibawah 5 tahun di sekolah

LEA42. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SD berusia 5 dan lebih43. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SMP dibawah 16 tahun44. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas muris SMP diatas 16 tahun dan

lebih45. Pengeluaran bersih pelayanan pemuda per kepala penduduk yang berada dalam

kisaran target umur pelayanan pemuda

PELAYANAN PENDIDIKAN – INDIKATOR LOKAL

Tahun awal

46. Tambahan tempat penitipan anak di luar sekolahan yang disediakan47. Tambahan tempat penitipan anak yang disediakan bagi usia 0 – 3 tahun48. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disediakan bagi anak usia 4 tahun

pada musim panas49. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disediakan bagi anak usia 4 tahun

pada musim gugur50. Jumlah total sekolah pendidikan bermain yang disedikan bagi anak usia 4 tahun

pada musim semi51. Persentasi sesi yang hilang terhadap seluruh ketidakhadiran murid-murid di SMP

Ukuran kelas dan jumlah kursi yang tersedia

52. Jumlah kelas balita yang berisi lebih dari 30 murid

Penerimaan murid sekolah

53. Persentase kursi di SD yang akan dialokasikan pada 19 Mei54. Persentase kursi di SMP yang akan dialokasikan pada 28 February

4.

Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 51: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

42

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

Standar-standar

55. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1membaca

56. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1 menulis57. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1

matematika58. Persentase anak yang mencapai tingkat 4 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 2 ilmu

pengetahuan59. Persentase anak yang mencapai tingkat 5 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 360. Persentase anak yang meninggalkan perawatan pada usia 16 tahun atau lebih dengan

kualifikasi GCSE atau GNVQ

Kebutuhan-kebutuhan khusus

61. Murid yang ditempatkan di sekolah khusus sebagai persentase dari seluruh anak-anak

Pelayanan bagi Pemuda

62. Pemutusan hubungan kerja pada pemuda63. Total kehadiran di pusat pemuda64. Kehadiran usia 13-19 tahun di pusat pemuda

Sumber daya pendidikan

65. Penilaian Belanja Standar Pendidikan yang disampaikan ke anggaran Sekolah Negri66. Kenaikan persentase dalam dana yang didelegasikan per murid67. Pusat Administrasi – pengeluaran per murid68. Penyediaan pendidikan khusus – pengeluaran per murid69. Perbaikan sekolah – pengeluaran per murid70. Akses (diluar transport) – pengeluaran per murid71. Transportasi dari rumah ke sekolah – pengeluaran per murid

Dana bantuan pendidikan

72. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikantingginya, yang diterima sampai pertengahan Maret dan diberitahu telah memenuhipersyaratan pada akhir April

73. Persentase penilaian bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikantingginya, yang diterima sampai pertengahan Juni dan diberitahukan hasilnya padaakhir Agustus

74. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikanlanjutannya, yang diterima sampai akhir Juni dan diberitahukan hasilnya dalam 4minggu

75. Persentase aplikasi yang diproses secara elektronik

Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 52: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

43

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

5.

6.

76. Aplikasi yang disetujui sebagai persentase dari total aplikasi yang diterima77. Persentase pemohon yang mendapat makanan gratis, yang diberitahukan tentang

hasilnya dalam 2 minggu78. Persentase pemohon bantuan baju dan seragam, yang diberitahukan tentang hasilnya

dalam 4 minggu79. Persentase pemohon bantuan perjalanan, yang diberitahukan tentang hasilnya dalam

4 minggu

Indikator kelangsungan

80. Jumlah sekolah yang memiliki kurikulum kebijakan lingkungan atau pendidikankesehatan

81. Jumlah sekolah yang berusaha meraih penghargaan sekolah-alam dan jumlah sekolahyang berhasil meraih penghargaan Sekolah Sehat

PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN KEBUDAYAAN – INDIKATORNASIONAL

82. Jumlah musium yang dikelola atau dibantu oleh pemda83. Persentase musium yang terdaftar dalam skema daftar Komisi Musium dan Galeri84. Jumlah pengunjung/yang memanfaatkan musium per 1000 penduduk85. Jumlah kunjungan yang dilakukan secara pribadi per 1000 penduduk86. Biaya bersih per kunjungan/penggunaan87. Jumlah buku dan barang yang dikeluarkan oleh perpustakaan milik pemda per

kepala penduduk88. Jumlah murid yang mengunjungi musium dan galeri dalam kelompok yang diorganisir

oleh sekolah89. Apakah pemda memiliki suatu strategi kebudayaan daerah?90. Biaya per kunjungan ke perpustakaan umum91. Jumlah kunjungan fisik per kepala penduduk ke perpustakaan umum92. Persentase pengguna perpustakaan yang menemukan buku/informasi yang mereka

cari, atau yang memesannya, dan puas akan hasil yang mereka dapat

PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN KEBUDAYAAN – INDIKATOR LOKAL

Keanggotaan

93. Persentase penduduk yang menjadi anggota94. Persentase penduduk berusia dibawah 14 tahun yang menjadi anggota

Permintaan

95. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 7 hari96. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 15 hari97. Persentase permintaan yang dipenuhi dalam 30 hari

Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 53: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

44

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

7.

8.

9.

Waktu Pelayanan

98. Persentase jam buka diluar jam kerja (Senin-Jum’at, jam 9-17)

PELAYANAN OLAHRAGA DAN REKREASI – INDIKATOR NASIONAL

99. Jumlah yang berenang dan kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga per1000 penduduk

100. Biaya bersih per berenang/kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga

PELAYANAN OLAHRAGA DAN REKREASI – INDIKATOR LOKAL

Rekreasi dalam ruangan

101. Jumlah total kunjungan ke pusat rekreasi per 1000 penduduk102. Tabel jadwal kegiatan di pusat olahraga103. Kegiatan di Pusat Olahraga Erith104. Kegiatan di Kolam Renang Splashworld105. Kegiatan di Kolam renang Lamorbey106. Kegiatan di Kolam Renang Riverside107. Jumlah pemegang kartu yang menerima potongan harga

Rekreasi di luar ruang

108. Kegiatan olah raga di luar ruang109. Kegiatan di Lapangan Golf Barnehurst

Pertunjukan hortikultura

110. Jumlah peserta

Pusat kegiatan masyarakat

111. Jumlah pengunjung di Falconwood112. Jumlah pengunjung di Hurst113. Jumlah pengunjung di Parkside114. Jumlah pengunjung di St.Michael’s115. Jumlah pengunjung di Slade Green116. Jumlah pengunjung di Belvedere

KOMBINASI PELAYANAN PERPUSTAKAAN, KEBUDAYAAN, REKREASIDAN OLAHRAGA – INDIKATOR NASIONAL

117. Belanja per kepala penduduk pada fasilitas dan kegiatan budaya dan rekreasi118. Persentase penduduk berdasarkan kelompok sasaran yang puas dengan kegiatan

budaya dan rekreasi yang diselenggarakan pemda

Lanjutan Tabel Pelayanan pPendidikan dan Rekreasi ..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 54: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

45

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

1.

2.

3.

4.

PELAYANAN LINGKUNGANBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN

DAN OPERASIONAL

INDIKATOR

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL

1. Persentase faktur yang dibayar dalam 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja penuh pada

pegawai yang sama

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL

1. Tanggapan atas tiap surat dalam 10 hari kerja2. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik

SEKRETARIS BAGIAN PELAYANAN LINGKUNGAN – INDIKATOR LOKAL

Kendaraan yang dibuang

1. Jumlah yang diproses2. Persentase kendaraan kategori A yang dipindahkan ke pembuangan dalam 7 hari

BAGIAN ENGINERING – INDIKATOR NASIONAL

1. Persentase pejalan kaki yang menyeberang menggunakan fasilitas orang cacat2. Persentase jalan setapak penghubung dan jalan kecil lain yang diberi tanda dimana

jalan besar berakhir3. Persentase total panjang jalan setapak dan jalan kecil yang mudah digunakan oleh

masyarakat4. Biaya per perjalanan penumpang dari pelayanan bis yang disubsidi5. Pengeluaran bersih per kepala atas transportasi umum6. Kondisi jalan utama – persentase jaringan jalan dengan umur sisa negative7. Jumlah korban kecelakaan lalulintas yang tewas atau luka parah per 100.000

penduduk8. Jumlah korban kecelakaan lalulintas yang luka ringan per 100.000 penduduk8a. Jumlah pejalan kaki korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8b. Jumlah pengendara sepeda korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8c. Jumlah pengendara motor korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8d. Jumlah pengguna mobil korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk8e. Jumlah pengguna kendaraan lain korban kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk

(termasuk taksi, bis, kereta kuda dan kendaraan lainnya)

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 55: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

46

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

5.

6.

9. Jumlah hari pengendalian lalulintas sementara atau penutupan jalan pada jalan-jalanyang berlalulintas sensitive yang disebabkan oleh pekerjaan jalan oleh pemerintahdaerah per km jalan yang berlalulintas sensitive

10. Jumlah jarak pertahun yang dioperasikan oleh seluruh bis lokal dalam wilayahkewenangan pemerintah daerah

11. Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan setiap tahun dengan menggunakanbis local di wilayah kewenangan pemerintah daerah

12. Persentase pengguna yang merasa puas dengan penyediaan informasi transportasiumum yang disediakan pemerintah daerah

13. Persentase pengguna yang puas dengan pelayanan bis local

BAGIAN ENGINERING – INDIKATOR LOKAL

1. Persentase peraturan lalulintas dan perparkiran yang diterapkan dalam 6 bulan setelahdiputuskan oleh komisi

2. Jumlah Pemberitahuan biaya denda akibat pelanggaran parker3. Persentase pemberitahuan biaya denda yang diselesaikan dalam 4 minggu4. Jumlah kecelakaan parah per 1.000.000 km yang dilalui oleh kendaraan pada jalan

utama5. Persentase jalan utama yang telah membutuhkan perbaikan untuk memperpanjang

masa pakai, yang harus dipertimbangkan6. Persentase jalan utama yang perlu diperbaiki

Indikator Kelangsungan

7. Panjang rute yang harus dijalani8. Panjang jalan dengan lalulintas yang tenang9. Jumlah rencana prioritas bis – ukuran fisik10. Jumlah rencana prioritas bis – tempat pemberhentian bis11. Penggunaan energi dalam rumah tangga (gas dan listrik) per rumah tangga12. Cara dan jarak rata-rata yang harus ditempuh ke tempat kerja13. Persentase anak-anak yang bepergian ke dan dari sekolah dengan berbagai cara

PEKERJAAN DAN KONTRAK – INDIKATOR NASIONAL

1. Biaya pengangkutan sampah per rumah tangga2. Jumlah sampah yang tidak terangkut per 100.000 pengangkutan sampah rumah

tangga3. Kondisi bukan jalan utama – persentase jaringan jalan yang memiliki umur hidup

negatif

Lanjutan Tabel Pelayanan Lingkungan..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 56: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

47

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

4. Biaya pemeliharaan jalan raya per 100 kilometer yang dilalui oleh kendaraan padajalan utama

5. Biaya rata-rata dari lampu jalanan yang berfungsi6. Persentase lampu jalanan yang tidak berfungsi sesuai rencana7. Persentase kerusakan berbahaya pada jalan dan pelapisan yang dilakukan untuk

memperbaikinya dalam 24 jam8. Jumlah arena bermain dan taman yang disediakan oleh pemerintah daerah per 1.000

penduduk dibawah 12 tahun9. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain

di daerah, yang tidak dilengkapi peralatan bermain10. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain

di daerah, yang dilengkapi peralatan bermain11. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain

di lingkungan yang lebih luas, yang dilengkapi peralatan bermain12. Persentase kebersihan jalan raya yang sesuai atau lebih tinggi dari standar kebersihan

yang berlaku13. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk membersihkan “fly-tips”14. Jumlah sarana umum15. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase daur ulang16. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang dibusukkan17. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang digunakan

untuk menghasilkan panas, daya dan sumber energi lainnya18. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang diolah19. Kg sampah rumah tangga yang dikumpulkan per kepala20. Biaya per kilometer untuk menjaga lahan tertentu yang menjadi tanggungjawab

pemda agar bersih dari sampah dan kotoran21. Biaya pembuangan sampah per ton bagi sampah daerah22. Persentase penduduk yang puas dengan standar kebersihan23. Persentase penduduk yang menyatakan kepuasannya atas fasilitas daur ulang

Lanjutan Tabel Pelayanan Lingkungan..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 57: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

48

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

1.

2.

3.

4.

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR NASIONAL

1. Persentase faktur yang dibayar dalam waktu 30 hari2. Jumlah hari/giliran kerja yang hilang karena sakit per hari/giliran kerja penuh pada

pegawai yang sama

KESEHATAN ORGANISASI – INDIKATOR LOKAL

3. Tanggapan pada tiap surat dalam 10 hari kerja4. Panggilan telpon yang harus dijawab dalam 15 detik

PELAYANAN SOSIAL UMUM (SELURUH GRUP KONSUMEN) –INDIKATOR NASIONAL

5. Konsumen yang menerima evaluasi sebagai persentase semua konsumen dewasayang menerima pelayanan

6. Persentase orang yang disurvei yang merasa bahwa mereka menerima bantuan yangdibutuhkan dengan cepat

7. Persentase pengguna yang disurvei yang mengatakan bahwa sesuatu yangberhubungan dengan ras, budaya atau agama menjadi pertimbangan dalampemberian bantuan yang mereka butuhkan

PELAYANAN ANAK – INDIKATOR NASIONAL

Perlindungan Anak

8. Jumlah anak yang ada dalam Daftar Perlindungan Anak per 1000 anak pertanggal31 Maret 2001

9. Persentase kasus perlindungan anak yang harus dievaluasi, yang telah dievaluasi10. Persentase anak yang berada dalam daftar yang telah dikunjungi oleh petugas sosialnya

paling sedikit sekali dalam enam minggu

Pemeliharaan Anak

11. Jumlah anak yang dipelihara yang telah diadopsi sepanjang tahun ini sebagaipersentase dari jumlah anak asuh yang setelah tanggal 31 Maret

12. Jumlah anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah per 1000 anak13. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang menerima akomodasi

di perumahan

PELAYANAN SOSIAL DAN MASYARAKATBAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN

DAN OPERASIONAL

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 58: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

49

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

5.

14. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang diadopsi oleh keluargaasuh

15. Persentase anak yang dipelihara pada tanggal 31 Maret 2001 dengan tiga atau lebihpenempatan sepanjang tahun

16. Persentase anak yang dipelihara yang berusia 11 tahun atau lebih yang secara per-manent dikeluarkan dari sekolah pada tahun bersangkutan

17. Persentase pemuda berusia yang 16 tahun atau lebih yang lepas dari asuhan setidaknya1 GCSE berperingkat A sampai G, atau GNVQ

18. Persentase pemuda yang dipelihara per 1 April merupakan tahun ke 17 nya (berusia16) yang masih bersekolah, ikut pelatihan atau bekerja pada usia 19 tahun

Indikator Keuangan

19. Rata-rata pengeluaran kotor tiap minggu per anak yang dipelihara oleh keluargaasuh atau di panti asuhan

20. Pengeluaran kotor atas anak yang perlu dibantu tapi tidak dipelihara sebagaipersentase pengeluaran kotor atas seluruh pelayanan anak

PELAYANAN ANAK – INDIKATOR LOKAL

Efisiensi Pelayanan

21. Proporsi tugas awal yang diselesaikan dalam waktu rata-rata tujuh hari kerja setelahdiserahkan

22. Kehamilan remaja – jumlah kehamilan pada usia dibawah 18 per 1000 wanita dibawah18 tahun

Perlindungan Anak

23. Persentase anak yang berada di dalam Daftar Perlindungan Anak selama dua tahunatau lebih

24. Pendataan kembali anak-anak yang berada dalam Daftar Perlindungan Anak25. Perintah pemeliharaan penuh per 10,000 anak yang berusia dibawah 18

Pemeliharaan Anak

26. Persentase anak yang dipelihara yang mendapat peringatan atau dihukum selamatahun ini atas pelanggaran yang dilakukan saat mereka dalam status dipelihara, dibagidengan persentase semua anak yang diberi peringatan atau dihukum.

27. Periode rata-rata anak dalam pemeliharaan sebelum ditempatkan untuk diadopsi28. Proporsi pengevaluasian anak-anak yang dipelihara seperti disyaratkan dalam

peraturan antara April dan September, yang berhasil diselesaikan dalam skala waktuyang ditentukan

29. Proporsi anak yang dipelihara yang medapatkan imunisasi rutin sampai saat ini

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 59: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

50

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

6.

Pemeliharaan lanjutan

30. Tingkat pendidikan, pekerjaan atau pelatihan pemuda yang berusia 19, yang masihdipelihara pemerintah ketika berulang tahun ke 16

31. Proporsi pemuda yang dulu dipelihara pemerintah namun masih terus berhubungandengan SSD/pengawasnya pada ulang tahun mereka yang ke 19

Indikator Keuangan

32. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan anak33. Pengeluaran kotor tiap minngu per anak yang dipelihara di panti asuhan

PELAYANAN BAGI ORANG DEWASA – INDIKATOR NASIONAL

Lanjut Usia (Lansia)

(a) Yang tinggal di Rumah/ Panti Perawatan34. Jumlah rumah tangga yang menerima perawatan intensif (10 jam atau lebih waktu

konsultasi dan 6 kali atau lebih kunjungan) selama minggu survey, per 1000 pendudukberusia 65 tahun atau lebih

35. Jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih, yang menerima bantuan pemerintahuntuk tinggal di rumah, per 1000 penduduk berusia 65 tahun atau lebih

36. Jumlah malam yang disediakan rumah singgah atau yang didanai oleh pemerintahper 1000 orang dewasa

37. Jumlah penilaian pengguna layanan yang berusia 65 tahun dan lebih per 1000penduduk berusia 65 tahun atau lebih

(b) Perawatan di Perumahan38. Jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih, yang diberi bantuan perawatan di

rumah oleh pemerintah per 1000 penduduk berusia 65 tahun dan lebih

Orang Dewasa yang Cacat Fisik

(a) Efisiensi Pelayanan39. Persentase jenis peralatan yang berharga kurang dari £1,000 yang diantarkan atau

dipasang dalam tiga minggu setelah diputuskan untuk menambah supply

Orang Dewasa yang Lain

(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah40. Jumlah orang dewasa berusia dibawah 65 tahun yang dibantu pemerintah untuk

tinggal di rumah per 1000 penduduk berusia dibawah 65 tahun

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 60: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

51

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

7.

(b) Perawatan di perumahan41. Jumlah penduduk berusia dibawah 65 tahun yang mendapat bantuan dari pemerintah

untuk dirawat di perumahan per 1000 orang dewasa berusia dibawah 65 tahun

Indikator Keseluruhan Pelayanan bagi Orang Dewasa

42. Persentase orang dewasa yang mendapatkan pelayanan dalam tahun 2000/01 yangtelah dibagikan pernyataan mengenai apa mereka butuhkan dan bagaimanakebutuhan mereka itu dipenuhi

Indikator Keuangan

43. Rata-rata biaya kotor per minggu yang dibutuhkan dalam menyediakan perawatanbagi orang dewasa dan berusia lanjut

PELAYANAN BAGI ORANG DEWASA – INDIKATOR LOKAL

Orang Tua

(a) Perawatan di Perumahan44. Persentase orang dewasa single yang masuk dalam perawatan di perumahan yang

menawarkan atau menyediakan kamar sendiri-sendiri

(b) Kesehatan45. Penundaan pemulangan dari Rumah Sakit bagi penduduk dewasa berusia diatas 75

terhadap per 1000 penduduk berusia 75 tahun yang tidak berada di RS

(c) Indikator Keuangan46. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan bagi orang dewasa berusia

65 tahun dan lebih47. Pengeluaran kotor tiap minggu untuk penduduk yang dibantu, berusia 65 tahun

atau lebih, di perumahan dan panti jompo

Orang dewasa yang memiliki masalah kejiwaan

(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah48. Jumlah dewasa yang memiliki masalah kejiwaan berusia dibawah 65 tahun, yang

dibantu pemerintah untuk tinggal di rumah, per 1000 penduduk dibawah usia 65tahun

(b) Kesehatan49. Tingkat orang yang masuk kembali ke perawatan darurat bagian jiwa di RS

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 61: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

52

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

(c) Indikator Keuangan50. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan kesehatan jiwa51. Pengeluaran kotor mingguan bagi penduduk yang dibantu yang membutuhkan

perawatan kesehatan jiwa, berusia 18 sampai 65 tahun, di perumahan dan pantiperawatan

Orang Dewasa yang menderita cacat ganda

(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah52. Jumlah penduduk yang menderita cacat ganda, berusia dibawah 65 tahun yang

dibantu pemerintah untuk tinggal di rumah per 1000 orang dewasa berusia dibawah65 tahun

53. Jumlah malam perawatan bagi penduduk yang cacat ganda yang disediakan ataudibiayai oleh pemerintah per 1000 orang dewasa

54. Tingkat hunian tempat-tempat singgah di perumahan SPMS, terhadap kelengkapanyang disediakan

(b) Panti Perawatan55. Jumlah orang dewasa berusia dibawah 65 tahun yang menderita cacat ganda, yang

dibantu pemerintah di panti perawatan per 1000 penduduk berusia dibawah 65tahun

56. Yang berhasil dipindahkan dari pinggiran desa ke Bexley57. Hunian rata-rata panti singgah jangka panjang SPMS – terhadap kelengkapan yang

disediakan(c) Lain-lain58. Jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pekerja yang digaji59. Jumlah penduduk yang hidup dengan bantuan60. Jumlah penduduk yang menerima pelayanan61. Hari pelayanan bagi penduduk dewasa yang menderita cacat ganda – penggunaannya

rata-rata terhadap kelengkapan yang disediakan(d) Indikator Keuangan62. Pengeluaran kotor per kepala penduduk atas pelayanan bagi penduduk yang

menderita cacat ganda63. Pengeluaran kotor mingguan bagi penduduk penderita cacat ganda yang dibantu,

berusia 18 sampai 65 tahun, yang berada di panti perawatan

Orang Dewasa yang Menderita Cacat Fisik

(a) Tinggal di rumah/panti perawatan/panti singgah64. Jumlah penduduk dewasa berusia dibawah 65 tahun yang menderita cacat fisik,

yang dibantu oleh pemerintah untuk tinggal di rumah per 1000 orang dewasa berusiadibawah 65 tahun

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 62: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

53

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

8.

9.

10.

(b) Indikator Keuangan65. Pengeluaran bersih per kepala penduduk atas pelayanan untuk orang dewasa yang

menderita cacat fisik66. Pengeluaran kotor tiap minggu bagi penduduk cacat fisik yang dibantu, berusia 18

samapi 65 tahun, didalam perawtan panti

Penduduk Dewasa Lainnya

(a) Akses yang memadai67. Persentase penilaian terhadap suatu pelayanan yang disediakan(b) Indikator Keuangan68. Pengeluaran kotor per jam hubungan bantuan/pelayanan rumah

Indikator Pelayanan Dewasa Generik: (Indikator ini memantau kinerja antarkelompok konsumen layanan dewasa)

69. Persentase pelayanan baru yang dimulai pada tahun ini, yang tanggal mulainyapelayanan diberitahukan kepada konsumen

INDIKATOR KEAMANAN MASYARAKAT – INDIKATOR NASIONAL

70. Perampokan yang terjadi di perumahan per 1000 rumah tangga71. Kejahatan brutal per 1000 penduduk72. Kejahatan dengan kendaraan per 1000 penduduk

INDIKATOR KEAMANAN MASYARAKAT – INDIKATOR LOKAL

73. Jumlah metode, gerakan pemuda dan kelompok patroli aktif pencegah kejahatan,per 1000 rumah tangga

74. Jumlah orang yang dihukum, diberi peringatan karena menggunakan ataumengedarkan narkoba

75. Persentase pengguna narkoba yang pada akhirnya masuk ke program rehabilitasiatau penyembuhan

DINAS PERLINDUNGAN PUBLIK DAN PERUMAHAN – INDIKATORNASIONAL

Pelayanan Perumahan

76. Persentase aplikasi pernyataan status tuna wisma yang diputuskan oleh pemerintahdan mengeluarkan pemberitahuan tertulis pada pemohon dalam 33 hari kerja

77. Jumlah rata-rata rumah tangga yang berstatus tuna wisma yang menerima akomodasisementara (tempat tidur dan sarapan) selama tahun ini

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 63: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

54

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

78. Rata-rata lamanya menerima akomodasi sementara (dalam miggu)79. Persentase sector pemukiman swasta yang tidak layak (diluar RSL) yang dipaksakan

jadi layak atau dihancurkan sebagai tindakan langsung yang diambil oleh pemerintahdaerah

80. Persentase pemukiman swasta yang telah kosong lebih dari 6 bulan (pada 1 April)yang kembali dihuni sebagai hasil tindakan langsung pemerintah daerah

81. Jumlah korban kekerasan rumah tangga yang ditempatkan per 10,000 penduduk,yang dibantu oleh pemerintah

82. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyatakan seseorang adalah tuna wisma

Pelayanan Kesehatan Lingkungan

83. Apakah pemerintah telah melakukan evaluasi dan penilaian penuh atas kualitas udaradi wilayahnya, termasuk konsultasi dengan pihak terkait, dalam rangka menentukanperlu tidaknya bidang manajemen kualitas udara diarahkan?

84. Pemberian nilai terhadap suatu daftar praktek terbaik dalam penegakkan standarkesehatan lingkungan

85. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakanternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan yang beresiko tinggi

86. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakanternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan lainnya

87. Jumlah rata-rata kunjungan perlindungan konsumen per pabrik yang beresiko tinggidan sedang

DINAS PERLINDUNGAN PUBLIK DAN PERUMAHAN

Pelayanan Perumahan

Perumahan – Permintaan

88. Jumlah rumah tangga yang termasuk golongan tuna wisma89. Persentase rumah tangga yang termasuk tuna wisma yang dinyatakan sebagai tuna

wisma90. Jumlah penerimaan rumahtangga yang tuna wisma pada kuartal terakhir91. Perubahan persentase bersih pada jumlah rumah tangga yang ada di kantor pendataan

perumahan92. Jumlah klaim Bantuan Pendapatan sebagai persentase penduduk atau persentase

rumah tangga yang menerima manfaat pajak pemerintah

Tindakan yang diambil

93. Persentase instalasi BELL baru yang dilakukan dalam 2 hari setelah permintaan94. Persentase panggilan alarm BELL yang ditanggapi dalam 30 detik

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

11.

Page 64: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

55

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

INDIKATOR

Hasil

95. Jumlah hibah yang diberikan pada penduduk yang cacat

Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Kualitas Tanggapan

96. Persentase permohonan yang ditanggapi EH & TS dalam waktu yang ditargetkan97. Persentase konsumen yang puas pada keseluruhan pelayanan yang mereka terima

saat pertama kali mereka menghubungi Perlindungan Perumahan dan Publik

Tindakan yang diambil

98. Persentase proses yang berpotensi menyebabkan polusi yang diinspeksi sesuai denganprogram yang disyaratkan

99. Jumlah kematian per 1000 penduduk sesuai kategori berikut: kanker, penyakitmenular, kecelakaan, bunuh diri

Hasil

100. Persentase hari-hari dimana kualitas udara sangat baik101. Nilai ganti rugi yang diperoleh tim perlindungan konsumen per tahun

Indikator Ketahanan

Polusi

102. Ambang dasar PM 10s (ugm) partikel-partikel103. Ambang dasar ozon (ppb)104. Ambang dasar sulfur dioksida (ppb)105. Ambang dasar nitrogen dioksida (ppb)106. Ambang dasar karbon monoksida (ppm)107. Persentase jaringan udara yang dinilai sebagai berkualitas sedang108. Belanja bersih per kepala penduduk atas kesehatan lingkungan dan perlindungan

konsumen109. Hari-hari disaat polusi udara dalam tingkat sedang atau tinggi (sesuai dengan

Standar Kualitas Udara Nasional Inggris)110. Persentase panjang sungai yang dinilai baik atau cukup baik pada Penilaian Umum

Kualitas Sungai yang dilakukan oleh Lembaga Lingkungan Hidup111. Persentase wanita berusia 60 dan pria berusia diatas 65 tahun yang menerima

konsesi bepergian gratis dari pemerintah daerah

Lanjutan Tabel Pelayanan Sosial..................

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 65: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

56

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 4: PENGUKURAN KINERJA

Page 66: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

57

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 5

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATANEMPAT KUADRAN

Tujuan:• Memperkenalkan salah satu metode pengukuran kinerja

yaitu dengan menggunakan metode 4 kuadran

Materi:• Power Point Slide

Waktu:+ 30 menit

Metode:• Presentasi• Latihan• Tanya Jawab.

Alur:• Penjelasan Slide (+ 20 menit)• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

Page 67: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

58

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

Page 68: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

59

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LGSP akan memperkenalkan salah satu pendekatan yangbisa digunakan untuk membuat tolok ukur kinerja.Pendekatan tersebut dikenal dengan Pendekatan EmpatKuadran. Bagaimana mengenai pendekatan tersebut kitabahas pada slide berikut ini.

Pendekatan empat kuadran adalah sebagai berikut:menggunakan empat kotak untuk identifikasi tolok ukurinput dan output, kuantitas maupun kualitas. Kotak sebelahkiri yang berwarna biru untuk identifikasi input dan ouputdari segi kualitas, dan kotak sebelah kanan warna kuninguntuk identifikasi input output dari segi kualitas.

Kotak sebelah atas yang berwarna biru untuk identifikasiinput, dan kotak sebelah bawah warna kuning untukidentifikasi output.

Penjelasan masing-masing kotak adalah sebagai berikut:- Input dari segi kuantitas: Berapa banyak pelayanan yang

akan disediakan?- Input dari segi kualitas: Berapa baik pelayanan akan

disediakan?- Output dari segi kuantitas: Berapa banyak perubahan

yang akan dihasilkan?- Output dari segi kualitas: Apa kualitas perubahan yang

akan dihasilkan?

Tidak semua pengukuran kinerja dalam empat kuadransebanding. Kuadran kanan bawah adalah yang palinglengkap, kuadran kanan atas no 2, kuadran kiri bawah no 3dan yang paling sederhana adalah kuadran kiri atas karenahanya mengukur input dari segi kualitas atau banyaknyasaja.

Penjelasan Slide

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

60

61

62

63

64

Page 69: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

60

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Kita akan menggunakan contoh pendekatan empat kuadranuntuk mengukur kinerja tim sepak bola.- Input kuantitas: # pertandingan yang dimainkan.- Output kuantitas: # pertandingan yang dimenangkan.- Input kualitas: Tembakan ke gawang per gol, tangkapan

per tembakan- Output kualitas: persen pertandingan yang dimenangkan

dibandingkan dengan jumlah pertandingan yangdimainkan.

Contoh tolok ukur kinerja untuk sektor pemerintahanseperti pada slide ini.

Secara umum jenis pengukuran meliputi input, output, out-come, manfaat dan dampak. Untuk penganggaran jenispengukuran yang digunakan sesuai Permen 13 hanyamengukur sampai ke outcome saja. Selain alasan peraturanketentuan tersebut juga dengan alasan untuk pengukuranmanfaat dan dampak belum bisa diukur dalam waktu 1tahun sedangkan anggaran yang disusun hanya untuk jangkawaktu 1 tahun.

Secara logic model jenis pengukuran kinerja terkait satusama lain. Input mempengaruhi output, outputmempengaruhi pencapaian outcome, outcome yang dicapaimempengaruhi pencapaian manfaat dan manfaatmempengaruhi pencapaian dampak.

Slide ini memberikan penjelasan untuk masing-masing jenispengukuran input, output dan outcome.

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

65

66

67

68

69

Page 70: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

61

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Slide ini memberikan penjelasan untuk masing-masing jenispengukuran manfaat dan dampak.

Contoh-contoh pengukuran input, berikan penjelasansesuai slide.

Contoh-contoh pengukuran output, berikan penjelasansesuai slide.

Contoh-contoh pengukuran outcome, berikan penjelasansesuai slide.

Selain 5 jenis pengukuran yang dibahas sebelumnya jikakita ingin mengukur kinerja secara lebih rinci kita bisamelakukan identifikasi pengukuran efisiensi atauproduktifitas yaitu hubungan antara output dan input. Jugakita bisa menganalisa jumlah kegiatan yang bisa diselesaikandalam kurun waktu tertentu.

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

70

71

72

73

74

Page 71: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

62

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Efisiensi atau produktifitas ini dalam kuadran bisa dilihatpada input dari segi kualitas dengan contoh-contoh sepertipada slide.

Efisiensi atau produktifitas ini tidak bisa berdiri sendiri.Pelayanan yang efisien belum tentu berhasilguna.

Efisiensi atau produktifitas perlu dibandingkan antara in-put dengan output baik secara kuantitas maupun kualitas.

Contoh pengukuran efisiensi dengan membandingkanantara output dengan input, serta antara output denganwaktu yang dibutuhkan. Bacakan contohnya sesuai yangtercantum pada slide.

Contoh pengukuran efisiensi dengan membandingkanantara output dengan biaya, serta antara outcome denganbiaya yang dibutuhkan. Bacakan contohnya sesuai yangtercantum pada slide.

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

75

76

77

78

79

Page 72: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

63

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Jelaskan jenis pengukuran lainnya yaitu efektifitas. Bacakandefinisinya sesuai slide.

Efektifitas dianalisa dengan membandingkan antara kegiatandengan sumber daya yang diperlukan. Efektifitas berada dikotak kiri dan kanan bawah. Contohnya seperti slide.

Seperti juga efisiensi, pengukuran efektifitas juga harusdipadankan dengan kuadran kiri dan kanan bawah denganmembandingkan apa yang dihasilkan dengan input yangtelah dikeluarkan.

Efektifitas tidak bisa dilihat hanya dari satu jenis indikatormisalnya input saja.

Contoh tolok ukur pengukuran efektifitas, jelaskan sesuaislide.

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

80

81

82

83

84

Page 73: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

64

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Lanjutan contoh efektifitas.

Untuk mengetahui pemahaman peserta tentang pendekatanempat kuadran ajak peserta untuk mengisi kuis singkatseperti pada slide. Bacakan pernyataan tolok ukur satupersatu dan minta peserta untuk menentukan huruf didepan masing-masing tolok ukur tersebut diletakkan dikotak yang mana pada empat kuadran. Setelah selesaiseharusya jawaban peserta berbunyi:S K P DJ I T U

Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)

Bagikan lembar transfer pembelajaran kepada pesertakemudian berikan kesempatan kepada peserta untukmengisinya. Setelah kira-kira 10 menit minta pesertamenyampaikan refleksi pembelajaran untuk hari pertamadengan menjawab pertanyaan 1 pada transfer pembelajaransecara lisan. Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya bilawaktunya memungkinkan, bila tidak memungkinkanlanjutkan proses ini untuk akhir hari berikutnya.

Sampaikan ringkasan hari 1 lokakarya seri B meliputi:- langkah 4 perkiraan pendapatan dan latihannya- langkah 5 usulan anggaran unit kerja: elemen anggaran

dan pengukuran kinerja, termasuk pendekatan empatkuadran sebagai salah satu pendekatan untuk identifikasitolok ukur kinerja.

SESI 5: PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN EMPAT KUADRAN

85

86

87

88

89

Page 74: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

65

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 6

PENGANTAR HARI 2

Tujuan:• Mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap

materi yang telah dibahas pada hari pertama.• Peserta mengetahui materi yang akan dibahas pada hari

kedua.

Materi:• Power Point Slide

Waktu:15 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab

Alur:• Penjelasan Slide dan tanya jawab (15 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 6: PENGANTAR HARI 2

Page 75: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

66

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 6: PENGANTAR HARI 2

Page 76: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

67

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Review singkat apa yang telah dibahas pada hari pertama.

Ingatkan kembali tentang tujuan lokakarya.

Jelaskan apa yang akan dibahas pada hari kedua Lokakaryayaitu; lanjutan langkah 5 meliputi lanjutan pengukurankinerja serta konversi anggaran.

Penjelasan Slide

SESI 6: PENGANTAR HARI 2

2

3

Page 77: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

68

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 6: PENGANTAR HARI 2

Page 78: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

69

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7

PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIAPENGUKURAN YANG BAIK

Tujuan:• Peserta memahami kriteria indikator kinerja yang baik• Peserta memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam

menyusun indikator kinerja yang baik• Peserta mampu menyusun indikator kinerja yang memenuhi

kriteria yang baik

Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan

Waktu:150 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok

Alur:• Latihan kelompok• Penjelasan Slide• Tanya jawab

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 79: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

70

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 80: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

71

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Untuk mempraktekkan identifikasi tolok ukurmenggunakan pendekatan empat kuadran ajak pesertauntuk melakukan latihan identifikasi tolok ukur kinerja.Fasilitasi proses latihan sesuai petunjuk latihan yang tersedia.Setelah latihan berikan masukan kepada peserta mengenaikriteria suatu pengukuran yang baik supaya bisa digunakanuntuk memperbaiki hasil latihan. Kriteria pengukuran yangbaik seperti pada slide-slide berikut.

Kriteria pengukuran yang baik:- Sebaiknya pengukuran atau tolok ukur yang digunakan

ketika diukur hasilnya bisa bermanfaat untukpengambilan keputusan atau upaya perbaikanselanjutnya.

- Pastikan juga bahwa data dan informasi yang diperlukanuntuk pengukuran sudah tersedia.

- Pastikan pengukuran benar-benar mengukur tujuansuatu pelayanan, output, outcome serta biayanya.

- Pengukuran yang baik juga harus memastikan bahwapernyataan tolok ukurnya mudah dipahami oleh pihak-pihak yang nanti akan mengumpulkan data ataumenggunakannya.

- Jika pengukuran diulang apakah hasilnya dipastikan akansama.

- Dalam menentukan tolok ukur juga harus dipastikanbahwa kita bisa mengendalikan kinerja pelayanantersebut. Apabila sebagian pelayanan dilakukan oleh unitkerja lain pastikan kita bisa mendapatkan data ataspelayanan tersebut.

- Jangan sampai biaya untuk mengumpulkan data lebihbesar daripada biaya pelayanan.

- Pengukuran juga harus bisa dibandingkan antar periode.

Penjelasan Slide

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

4

5

6

7

8

Page 81: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

72

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Pertanyaan penting yang perlu diajukan sebelummenentukan pengukuran:- Kegiatan apa yang akan diukur?- Perspektif siapa yang akan dijadikan dasar pengukuran?- Seberapa mudah pengumpulan datanya?- Jenis data apa yang digunakan?

- Dengan standar apa pengukuran tersebut akandibandingkan?

- Apakah dengan adanya pengukuran bisa membantumemastikan pemanfaatan sumber daya yang terbatas?

- Apakah pengukuran bisa menemukan kegiatan yang tidakefisien?

Menghindari jebakan dalam menentukan pengukuran- Kegagalan dalam menentukan sasaran dari kegiatan yang

akan diukur- Memilih tolok ukur yang tidak sesuai dengan sasaran- Yang diukur adalah yang dilakukan, jangan mengukur

pekerjaan atau kegiatan pihak lain

Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.

Setelah membahas tentang kriteria pengukuran yang baik,pertanyaan atau pertimbangan penting yang perlu diajukansebelum menentukan pengukuran, dan kiat supaya terhindardari jebakan. Berikan kesempatan kepada peserta untukmemperbaiki hasil latihan 3 sesuai input-input tersebut.

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

9

10

11

12

13

Page 82: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

73

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)

Untuk mengetahui hasil kerja dari masing-masing kelompokberikan kesempatan masing-masing kelompok untukmenyampaikan hasil perbaikan latihannya.

Setelah presentasi dilanjutkan dengan makan siang.

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

14

15

16

Page 83: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

74

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 84: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

75

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

PANDUAN LATIHAN 3:Indikator Kinerja

Page 85: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

76

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 86: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

77

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Latihan 3: Indikator Kinerja

Waktu

60 menit

Tujuan

Setelah melakukan latihan ini peserta diharapkan mampu:1. Melakukan penyusunan indikator kinerja yang didasarkan pada kinerja sebelumnya2. Melakukan penyusunan indikator kinerja sesuai dengan kaidah pendekatan 4 kuadran dan

kriteria pengukuran yang baik

Proses

Para peserta akan berdiskusi dalam kelompok , setiap kelompok akan difasilitasi oleh fasilitatorkelompok. Sedangkan Fasilitator Utama memandu seluruh proses kelompok. Fasilitatorkelompok memfasilitasi peserta dalam proses penyusunan indikator kinerja berbasiskan RKA/DPA yang telah disusun oleh daerah. Langkah-langkah diskusi:1. Dalam formasi kelas/kelompok besar (bukan per meja), fasilitator utama mulai menjelaskan

kembali ringkasan pendahuluan mengenai:a. Pengukuran kinerjab. Pendekatan empat kuadranc. 8 kriteria indikator yang baik

2. Pada setiap meja, Fasilitator melakukan langkah-langkah sebagai berikut;a. Minta peserta untuk menunjukkan beberapa dari rancangan ukuran kinerja yang telah

mereka siapkan dalam latihan sebelumnya. Minta mereka untuk menunjukkan jenis kegiatanyang diidentifikasi sebagai kegiatan fisik dan non fisik.

b. Tuliskan indikator contoh tersebut pada flipchart.c. Minta masing-masing kelompok menganalisa tolok ukur kinerja dengan membandingkan

pendekatan 4 kuadran dan 8 kriteria.d. Kelompok merevisi ukuran kinerja bersama-sama.

3. Langkah terakhir Fasilitator memberikan koreksi terhadap indikator yang telah disusunkelompok dan menggunakan contoh tolok ukur kinerja dan 8 kriteria untuk membantumerevisi tolok ukur kinerjanya.

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

1Jumlah pelayanan yang

dilaksanakan?

2Seberapa baik pelayanan

harus dilakukan?

3Jumlah akibat dan perubahan setelah

pelayanan dilaksanakan?

4Seberapa baik akibat pelayanan

terhadap perubahan kondisi?

Input/usaha

Output/hasil

Kuantitas Kualitas

Page 87: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

78

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Nama SKPD : _______________________________________Nama Seksi : _______________________________________Total Anggaran: _______________________________________

Kegiatan #1 (Activity #1):

Input/usaha

Output/hasil

Kuantitas Kualitas

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Kegiatan # 2 (Activity #2):

Input/usaha

Output/hasil

Kuantitas Kualitas

Page 88: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

79

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

KELAHIRAN YANG SEHAT

Kuantitas Kualitas

Usaha

Efek

Jumlah ibu yang dilayani Persentase ibu yangdilayani

Jumlah bayi yang lahirdengan berat badan rendah

Persentase bayi yang lahirdengan berat badan rendah

PENDIDIKAN

Kuantitas Kualitas

Usaha

Hasil

Jumlah Siswa tahunini

Jumlah siswa yg lulusJumlah siswa putussekolah

Persentase guru dan jumlah siswayang lulus

Persen lulus tepat waktuPendapatan rata-rata alumnisetelah 2 dan 5 tahun kemudian

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 89: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

80

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 7: PENGUKURAN KINERJA DENGAN KRITERIA PENGUKURAN YANG BAIK

Page 90: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

81

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 8

KONVERSI BELANJA

Tujuan:• Peserta memahami cara mengelompokkan belanja operasional

dan belanja modal dalam anggaran kinerja.• Peserta memahami manfaat pengelompokan belanja ke dalam

belanja modal dan belanja operasional.• Peserta memahami alat-alat penganggaran yang bisa mendukung

penerapan anggaran kinerja

Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan

Waktu:+ 45 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok

Alur:• Penjelasan Slide konversi belanja (+ 15 menit)• Tanya-jawab (+ 10 menit)• Penjelasan Slide alat penganggaran (+ 15 menit)• Tanya-jawab (+ 5 menit)• Latihan Kelompok (+ 45 menit)• Presentasi Latihan Kelompok (+ 45 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 8: KONVERSI BELANJA

Page 91: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

82

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 8: KONVERSI BELANJA

Page 92: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

83

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Bagaimana mengkaitkan semua elemen anggaran untukmenghasilkan elemen anggaran kinerja.

Langkah 1: Ubah anggaran rutin ke anggaran operasional.Jelaskan flownya sesuai slide.

Anggaran operasional: biaya operasional sehari-hari UnitKerja Pemda sesuai tupoksinya termasuk gaji pegawai. Padakonversi ini tidak ada pengurangan gaji pegawai, tetapi hanyamerubah pos anggarannya saja.

Langkah 2: Ubah setiap kegiatan dalam anggaranpembangunan menjadi anggaran kinerja.

Langkah 3: Pisahkan anggaran pembangunan menjadianggaran operasional dan belanja modal menggunakankriteria baru.

Penjelasan Slide

SESI 8: KONVERSI BELANJA

17

18

19

20

21

Page 93: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

84

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Usulan kriteria untuk belanja memisahkan anggaranpembangunan:1. Bukan merupakan pengeluaran operasional sehari-hari2. Hanya belanja modal3. Pembiayaan asset tetap ….. > x Rp ……4. Gaji atau honorarium dipindahkan ke anggaran

operasional

Ringkasan konversi anggaran rutin dan anggaranpembangunan ke dalam belanja operasional dan belanjamodal.

Manfaat dari konversi anggaran adalah:- Untuk pelaksanaan anggaran kinerja- Menempatkan belanja operasional di satu tempat- Menempatkan belanja modal di satu tempatSemua itu bertujuan untuk lebih memudahkan dalampengambilan keputusan.

Slide ini menjelaskan tentang perbedaan pengelompokkanbiaya menurut Makuda, Kepmendagri 29/2002 danPermendagri 13/2006 dan penyesuaian pengelompokantersebut dari Makuda ke Kepmendagri 29/2002 dan dariKepmendagri 29/2002 ke Permendagri 13/2006

Slide ini menjelaskan tentang hasil akhir perbedaanpengelompokkan biaya menurut Makuda, Kepmendagri29/2002 dan Permendagri 13/2006

SESI 8: KONVERSI BELANJA

22

24

25

26

Page 94: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

85

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9

ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNGANGGARAN KINERJA

Tujuan:• Peserta diperkenalkan pada alat penganggaran yang dapat

membantu pelaksanaan anggaran kinerja

Materi:• Power Point Slide• Lembar Latihan

Waktu:+ 150 menit

Metode:• Presentasi• Tanya Jawab• Latihan kelompok

Alur:• Presentasi power point slide (20 menit)• Tanya jawab (10 menit)• Latihan dan pembahasan latihan kelompok (60 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 95: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

86

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 96: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

87

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Informasikan setidaknya ada 3 model alat penganggaran,yaitu penganggaran berdasarkan target, berdasarkananggaran dasar, dan berdasarkan paket keputusan menurutranking atau urutan prioritas.

Anggaran target adalah menetapkan berapa sumber yangdimiliki dan bagaimana alokasi maksimum yang bisadiberikan untuk tiap bidang pelayanan yang ada dalammelaksanakan pelayanan dengan target tingkat pelayanantertentu. Kelebihannya dialokasikan dalam dana cadangan.Dalam contoh ini disebutkan target pendapatan adalahRp.10.000.000,-. Target maksimal untuk PU adalahRp.4.000.000,-, Kesehatan Masyarakat Rp.2.000.000,-, danseterusnya.

Dalam penjelasan ini kita akan gunakan Anggaran PekerjaanUmum seagai contoh untuk dianalisa menggunakananggaran target base.

Anggaran Basis adalah besar anggaran yang dibutuhkanuntuk menyediakan tingkat pelayanan yang sama seperti saatini. Sebagai contoh adalah Dinas PU membutuhkananggaran sebesar Rp.4.000.000,- untuk dapatmempertahankan tingkat pelayanan yang ada saat ini.

Penjelasan Slide

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

27

28

29

30

31

Page 97: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

88

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Dalam kasus ternyata ada kemungkinan sumber anggarantidak memenuhi target sehingga alokasi untuk pelaksanaanpelayanan juga ikut berkurang, Dinas atau Unit Kerja harusmengidentifikasi dan mengantisipasi pelayanan yang dapatdikurangi jika sumber tersebut berkurang. Berikan contohsalah satu pelayanan yang tidak terlalu penting, tetapi cukupsignifikan dalam penggunaan dana.

Contoh: Dinas Pekerjaan Umum.Anggaran basisnya untukmempertahankan tingkat pelayanan memerlukan danasebesar Rp.4.000.000,-. Jika terjadi penurunan sumber dana,maka dengan penurunan tingkat pelayanan sebesar 10%,dibutuhkan anggaran sebesar Rp.3.600.000,-.Jika tingkatpelayanan diturunkan hingga 20% dari standar tahun ini,maka dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp.3.200.000,-dan seterusnya.

Dengan demikian Paket Keputusan adalah suatu pemilihandari alternatif berapa anggaran yang dibutuhkan jika terjadikemungkinan peningkatan pelayanan ataupun penurunanpelayanan, dengan dasar anggaran target basis tingkatpelayanan yang ada saat ini.Paket ini untuk antisipasi jikaadanya perubahan dalam target sumber dana danpermintaan atas pelayanan yang bersangkutan.

Sediakan waktu sekitar 10-15 menit untuk tanya jawabmengenai topik yang baru saja dijelaskan.

Fasilitasi latihan klasifikasi belanja sesuai panduan pelatihanyang tersedia.

32

33

34

35

36

Page 98: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

89

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Fasilitasi peserta untuk melaporkan hasil latihan klasifikasibelanja.

Waktunya bagi peserta untuk rehat sejenak (+ 15 menit)

Jelaskan ringkasan lokakarya hari 2 yang meliputi:- Lanjutan pengukuran kinerja: kriteria pengukuran yang

baik- Konversi Belanja- Alat Penganggaran yang mendukung Anggaran Kinerja

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

37

38

39

Page 99: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

90

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 100: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

91

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

PANDUAN LATIHAN 4:Klasifikasi Belanja

Page 101: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

92

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 102: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

93

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Latihan 4: Klasifikasi Belanja

Waktu

60 menit

Maksud

Latihan ini bertujuan untuk membantu anda dalam mencoba mengidentifikasi dan mengklasifikasiberbagai jenis belanja ke dalam kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung.

Proses

Pada contoh dibawah ini terdapat berbagai jenis belanja. Tugas anda adalah mengklasifikasikanbelanja tersebut ke dalam kelompok belanja langsung dan tidak langsung.

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 103: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

94

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Gaji s

taf pe

laksa

nan

Hono

r yan

g belu

m me

njadi

PNS

(kontr

ak)

Pemb

elian

pera

latan

kanto

r (me

sin tik

, mes

inhit

ung)

Pemb

elian

komp

uter

Pemb

elian

peng

eras

suar

a

pemb

elian

tabu

ng pe

mada

m ke

baka

ran

pemb

elian

buku

-buk

u untu

k kep

erlua

npe

rpus

takaa

n

Biay

a rep

aras

i atau

peng

ganti

an bl

ower

AC

yang

rusa

k

Pemb

elian

mob

il dina

s

Biay

a kur

sus k

etram

pilan

dan j

ob tr

aining

Biay

a pen

gada

an al

at pe

rleng

kapa

n pen

didika

n

Biay

a pem

eliha

raan

gedu

ng ka

ntor

Biay

a pem

asan

gan l

istrik

, tele

pon,

gas d

an ai

rmi

num

Page 104: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

95

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Biay

a pem

eliha

raan

tama

n dan

temp

at pa

rkir

Pemd

a

Biay

a pem

eliha

raan

lamp

u jala

n

Biay

a pem

buata

n pag

ar ha

laman

Biay

a per

jalan

an di

nas s

taf P

emda

Bi

aya h

onor

bend

ahar

awan

gaji/p

embu

atda

ftar g

aji

Biay

a per

jalan

an di

nas s

taf da

lam us

aha

mema

jukan

imun

isasi

Hono

r pen

gawa

s pro

yek p

embu

atan G

edun

gDP

RD ya

ng b

aru

Hono

r kon

sulta

n pro

yek p

emba

ngun

anjem

batan

Hono

r pen

yapu

jalan

raya

Hono

r pen

yuluh

pada

proy

ek pe

rbaik

an gi

zi

Biay

a per

jalan

an di

nas p

ara p

enyu

luh pa

dapr

oyek

perb

aikan

gizi

Lanj

utan

.....

......

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 105: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

96

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Pemb

elian

komp

uter p

roye

k

Pemb

elian

mob

il pro

yek

Koor

dinas

i pela

ksan

aan r

akor

bang

, rak

erda

dan p

enyu

suna

n LPJ

Pemb

inaan

LKM

D

Proy

ek pe

nyus

unan

dan p

embu

atan b

uku

RAPB

D

Proy

ek pe

mbud

idaya

an ik

an da

lam ra

ngka

penin

gkata

n PA

D

Proy

ek pe

mber

antas

an pe

nyak

it men

ular

dema

m be

rdar

ah

Proy

ek pe

mban

guna

n rua

ng ra

diolog

i RSU

Proy

ek pe

ningk

atan p

eman

faatan

peka

rang

an m

asya

raka

t

Proy

ek pe

mban

guna

n nor

malis

asi p

intu a

ir

Proy

ek pe

ngad

aan h

andy

talky

untuk

keca

matan

Lanj

utan

.....

......

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 106: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

97

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Proy

ek pe

ndata

an se

ktor i

ndus

tripe

rdag

anga

n info

rmal

Proy

ek pe

rbaik

an da

n pem

eliha

raan

pasa

rda

erah

Proy

ek pe

ngad

aan k

arpe

t

Proy

ek pe

rbaik

an ru

mah d

inas w

aliko

ta

Proy

ek pe

nyele

ngga

raan

SPA

MEN

Proy

ek pe

mbay

aran

prem

i asu

rans

i jiwa

bagi

PNS

Pemd

a

Proy

ek pe

nyulu

han d

an pe

ndata

an w

ajib

retri

busi

persa

mpah

an

Proy

ek pe

ningk

atan a

ktivit

as da

n kua

litas

kope

rasi

UKM

Proy

ek re

plika

si da

n pem

berd

ayaa

nma

syar

akat

Proy

ek ja

ringa

n info

rmas

i aud

io vis

ual

Peng

adaa

n sar

ana d

an pr

asar

ana p

ungu

tanPA

D

Lanj

utan

.....

......

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 107: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

98

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Proy

ek pe

mbina

an da

n pen

dataa

n pote

nsi

pasa

r dae

rah

Proy

ek re

visi R

TRW

dan p

enyu

suna

nRe

nstra

da

Proy

ek ev

aluas

i dan

peny

usun

an pr

oduk

huku

m da

erah

Proy

ek so

sialis

asi P

erda

Proy

ek ba

ntuan

pinja

man k

epad

a RSU

kota

Biay

a pem

eliha

raan

jalan

dan j

emba

tan

Biay

a pem

buata

n nom

enkla

tur pa

pan n

ama

Pemk

ot da

n tug

u mas

uk ba

tas ko

ta

Biay

a pen

geca

tan m

arka

jalan

Biay

a pem

eliha

raan

tama

n, lap

anga

n dan

poho

n lind

ung

Biay

a pro

mosi

dan p

amer

an pr

oduk

loka

l

Biay

a pen

yelen

ggar

aan p

emer

ataan

pend

idika

n mela

lui pr

ogra

m Ke

jar P

aket

A, B

,C

Lanj

utan

.....

......

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 108: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

99

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Belan

ja Ti

dak

Lang

sung

Belan

ja La

ngsu

ng

Uraia

n/De

scrip

tion

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bung

aSu

bsid

iHi

bah

Bant

uan

Bagi

Hasil

Tdk

Terd

uga

Belan

jaPe

gBe

lanja

Bara

ng &

Jasa

BM

Biay

a ban

tuan p

embin

aan P

KK da

n keg

iatan

lomba

-lomb

a

Biay

a pen

ingka

tan ke

sejah

teraa

n ten

aga

Hond

a

Lanj

utan

.....

......

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 109: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

100

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 9: ALAT PENGANGGARAN PENDUKUNG ANGGARAN KINERJA

Page 110: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

101

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 10

TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASIDAN PENUTUP

Tujuan:• Melakukan rangkuman secara cepat mengenai materi-materi

yang telah diberikan selama dua hari, terutama untuk topik-topik hari ini.

• Mengetahui pemahaman peserta terhadap materi pelatihanyang diberikan dan manfaat dari pemahaman tentanganggaran kinerja bagi tugas peserta sehari-hari.

Materi:• Power Point Slide• Lembar Post-test• Lembar Transfer Pembelajaran• Lembar Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan

Waktu:+ 30 menit

Metode:• Tanya Jawab.• Melengkapi formulir isian.

Alur:• Penjelasan dan pengisian formulir yang harus diisi

(+ 5 menit)• Penyampaian evaluasi dan transfer pembelajaran secara lisan

(+ 15 menit)• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)

Penjelasan Slide:Lihat halaman berikut!

SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP

Page 111: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

102

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP

Page 112: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

103

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Bagikan lembar (formulir) post-test kepada peserta. Posttest dan pre-test memuat pertanyaan yang sama. Berikanwaktu sekitar 5-10 menit pada peserta untuk mengisinya.Rangkum hasil post-test dan bandingkan dengan hasil pre-test yang telah dirangkum sebelumnya (keduanya dalambentuk %). Tampilkan hasil dari post-test yang dibandingkandengan hasil pre-test untuk melihat sejauh mana perubahanpengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikutipelatihan. Peserta akan dapat melihat langsung adanyatingkat pemahaman yang lebih baik tentang anggaran kinerjasetelah mengikuti pelatihan ini, semoga!

Bagikan lembar transfer pembelajaran kepada peserta. Mintapeserta untuk mengisinya secara individu. Untuk panduanyang lebih lengkap, silahkan ikuti petunjuk dalam trainersnote.

Bagikan lembar evaluasi kepada peserta dan minta pesertauntuk mengisinya (berikan waktu 5 menit). Jika waktu yangtersisa tidak banyak, fasilitator bisa meminta beberapa wakildari peserta untuk menyampaikan kesan-kesannya tentangpenyelenggaraan pelatihan secara keseluruhan.

Penjelasan Slide

SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP

40

41

42

Page 113: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

104

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP

Page 114: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

105

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Page 115: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

106

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN

Page 116: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

107

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN 1

AGENDA LOKAKARYA SERI B (USULAN)Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja

Hari 108:00 – 08:30 : Pendaftaran08:30 – 08:45 : Pembukaan08:45 – 09:00 : Pengantar Hari Pertama dan Pre Test09:00 – 09:30 : Langkah 4: Perkiraan Pendapatan09:30 – 10:15 : Latihan 1: Perkiraan Pendapatan10:15 – 10:30 : Rehat Kopi10:30 – 11:30 : Langkah 5 : Usulan Unit Kerja11:30 – 12:30 : Latihan 2, Bagian 1: Mengkaji Elemen Anggaran12:30 – 13:30 : Makan Siang/Istirahat13.30 – 15:00 : Latihan 2, Bagian 2: Benang Merah15:00 – 15:15 : Rehat Kopi15:15 – 16:30 : Pengukuran Kinerja16:30 – 16:45 : Transfer Pembelajaran16:45 – 17:00 : Ringkasan Lokakarya Hari Ini

Hari 208:00 – 08:30 : Pendaftaran08:30 – 08:45 : Pengantar Hari 208:45 – 09:45 : Latihan 3: Indikator Kinerja09:45 – 10:30 : Kriteria Pengukuran Yang Baik10:30 – 11:00 : Perbaikan Latihan 311:00 – 11:15 : Rehat Kopi11:15 – 12:15 : Presentasi Perbaikan Latihan 312:15 – 13:15 : Makan Siang/Istirahat13:15 – 14:00 : Konversi Anggaran Rutin dan Pembangunan14:00 – 14:45 : Latihan 4: Klasifikasi Belanja14:45 – 15:30 : Latihan 4: Pembahasan Hasil Latihan15:30 – 15:45 : Rehat Kopi15:45 – 16:00 : Ringkasan Lokakarya Hari 2 dan Post Test16:00 – 16:15 : Transfer Pembelajaran16:15 – 16:30 : Evaluasi dan penutupan

LAMPIRAN

Page 117: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

108

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN 2

Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B

Tujuan1. Membandingkan pemahaman peserta sebelum mengikuti lokakarya dan setelah mengikuti

lokakarya mengenai materi seri B.2. Hasil perbandingan tersebut untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan lokakarya dalam

memberikan pemahaman materi kepada peserta

Waktu10 menit

Proses1. Peserta mengisi Pre Test pada hari pertama sebelum pembahasan materi lokakarya dimulai.2. Fasilitator menyiapkan tabel hasil pre test dan post test, bisa menggunakan plastik

transparan atau file elektronik yang nantinya bisa ditayangkan menggunakan slide.3. Fasilitator menghitung jumlah jawaban peserta yang benar dan salah kemudian menuliskan

hasilnya pada table, pada kolom “pre test”.4. Peserta mengisi Post Test pada hari terakhir setelah semua materi selesai disampaikan.5. Fasilitator menghitung jumlah jawaban Post Test yang benar dan salah pada table, pada

kolom “post test” (tabel yang digunakan adalah tabel yang sudah diisi dengan hasil pretest).

6. Fasilitator menayangkan hasil pre test dan post test pada slide. Penayangan untukmenunjukkan hasil perubahan pemahaman peserta terhadap materi, sebelum mengikutilokakarya dan setelah mengikuti lokakarya

Kunci JawabanPertanyaan No 1: jawaban “a”Pertanyaan No 2: jawaban “b”Pertanyaan No 3: jawaban “b”Pertanyaan No 4: jawaban “a”Pertanyaan No 5: jawaban “a”

LAMPIRAN

Tabel Hasil Pre Test/Post Test

Pertanyaan

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pre Test Post Test

# Jawaban Benar # Jawaban Salah # Jawaban Benar # Jawaban Salah

Page 118: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

109

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Pre Test – Post Test Lokakarya Seri B

Pilihlah jawaban pertanyaan di bawah ini yang sesuai menurut anda dengan caramelingkari jawaban yang anda pilih.1. Apa hubungan antara perkiraan pendapatan dengan penyusunan anggaran?

a. Perkiraan pendapatan sebagai acuan dalam menyusun prioritas anggaranb. Perkiraan pendapatan untuk mengetahui jumlah pendapatan dan tidak

mempengaruhi rencana pengganggaran.

2. Dari level mana penyusunan anggaran dimulai?a. SKPDb. Seksi/unit terendah

3. Apa kaitannya antara pengukuran kinerja dengan anggaran?a. Pengukuran kinerja dan anggaran merupakan dua hal yang terpisahb. Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas suatu

anggaran

4. Siapa yang harus menyusun indikator kinerja?a. Pembuat usulan anggaranb. Pimpinan SKPD

5. Menurut anda apa manfaat yang diperoleh dengan adanya perubahan belanjarutin dan pembangunan menjadi belanja operasional dan belanja modal?a. Perubahan tersebut memperjelas tupoksi masing-masing SKPD.b. Perubahan tersebut bermanfaat untuk memperbarui format penyusunan

anggaran.

LAMPIRAN

Page 119: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

110

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN 3

Evaluasi Lokakarya Seri B Anggaran Berbasis Kinerja

Materi PresentasiBuruk kurang baik sedang baik sangat baik

LatihanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik

Bahan BacaanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik

Ruang PertemuanBuruk kurang baik sedang baik sangat baik

MakananBuruk kurang baik sedang baik sangat baik

Komentar tentang hal-hal diatas?

Saran untuk perbaikan?

LAMPIRAN

Page 120: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

111

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

LAMPIRAN 4

Daftar Pertanyaan Transfer Pembelajaran

Luangkan beberapa menit untuk melakukan refleksi terhadap topik yang kita bahas hari ini,gagasan baru yang anda temukan selama lokakarya hari ini dan bagaimana menurut anda mengenaigagasan tersebut. Kemudian, pada tempat yang tersedia di bawah ini tuliskan satu atau dua kalimatuntuk menjelaskan sesuatu yang menarik tentang diri anda, yang telah anda pelajari selamamengikuti lokakarya hari ini.

_________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Berdasar pada apa yang telah anda pelajari tentang diri anda dan beberapa kemungkinan perubahanyang disampaikan dalam lokakarya ini, sebutkan dua atau tiga hal yang anda harapkan untukdiperbaiki dalam upaya mencapai efektifitas penggunaan anggaran kinerja sebagai instrumenperencanaan dan manajemen.

1. _______________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

2. _______________________________________________________________________

_________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

3. _______________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

LAMPIRAN

Page 121: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1

112

PENGANGGARAN KINERJA SERI B

Akhirnya, apa kendala yang mungkin terjadi pada diri anda atau lingkungan kerja anda dalamupaya melakukan perubahan-perubahan tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasiatau meminimalkan kendala tersebut?

Kendala yang mungkin terjadi #1 _________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Upaya untuk mengatasi kendala #1 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Kendala yang mungkin terjadi #2 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Upaya untuk mengatasi kendala #2 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Kendala yang mungkin terjadi #3 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Upaya untuk mengatasi kendala #3 ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________

Referensi Pendekatan Empat Kuadran dalam menyusun tolok ukur kinerja: A Guide to Devel-oping and Using Performance Measures in Results-based Budgeting By Mark Friedman,Prepared for The Finance Project, May 1997

LAMPIRAN

Page 122: Penganggaran Kinerja Pemda Seri B1