pengamatan pertumbuhan galur mutan padi gogo …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

10
PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO TOLERAN TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM DI JASINGA Moch Anwar Sanusi* dan Mugiono* ABSTRAK PINGAKATAN PKRTUMBUHAN GALUR KUTAN PADI GOGO TOLERAN TIRHADAP KIRACUNAN ALUMI- NIUM 01 JASINGA. Tiga puluh galur mutan padi gogo yang berasal dari iradiasi varie- tas Seratus Malam, Bicol, Atomita - 1 dan Irat 139 diuji daya adaptasinya terhadap keracunan Al di Jasinga Bogar. Pengujian di lakukan dalam rancangan acak kelompok dengan plot yang berukuran 6 x 2,5 m dan diulang 3 kali. Benih ditanam 5 butir setiap .lubang dengan jarak tanam 25 x 15 cm. Pemupukan urea, TSP dan KCl dengan dosis 60 kg N, 40 kg P205 dan 40 kg K20 setiap ha. Pupuk TSP dan KCI diberikan pada Baal tanam, sedangkan urea diberikan pada umur 14, 35, dan 60 hari setelah tanam. Pada percobaan ini digunakan varietas ITA-225 dan Salumpikit masing-masimg sebagai pembanding toleran dan rentan. Pengamat.an dilakukan sejak t.anaman berumur 30 hari sesudah tanam dengan menghitung tanaman yang mati, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, kehampaan dan pot.ensi hasil. Hasil penel it.ian menun- jukkan bahwa galur mutan SM-96/l-Psj mempunyai pertumbuhan sangat. baik dan toleran terhadap keracunan Al dengan produksi 2,98 ton/ha. ABSTRACT OBSERVATION or DIVELOPKINT or UP LAND RICE KUTANT LINES TOLERANT TO ALUMINIUM AT JASINGA. Thirty of up land rice mutant lines irradiated from Seratus Malam, Bicol, Irat-139 Atomita 1 were tested their adaptabilit.y on Al toxicsoil at Jasinga Bogar. The experiment was conduct.ed in the randomized Block Design with the plot size 6 x 2,5 m in 3 replications. Seeds were planted 5 seeds per hole wit.h 25 x 15 cm spacing. Fertilizing with 60 kg N, 40 kg P205 and 40 kg K20 per ha were given as urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given at planting, while urea applied at 14, 35 and 60 days aft.er planting. In this experiment were included ITA-225 and Salumpi- kit as tolerant and susceptible check. Number of dead plant and productive tillers, panicle length, number of seed per panicle, percentage of ferti! seeds and yield potential were observed started at 30 days after planting. Result of the experiment showed that SM-96/1-psj has a good adapt.ability in Al toxicity area, wit.h average yield 2.98 ton/ha . ••Pusat Aplikasi. lsotop dan Radiasi, BATAN 31.7

Upload: nguyennga

Post on 30-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO TOLERANTERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM DI JASINGA

Moch Anwar Sanusi* dan Mugiono*

ABSTRAK

PINGAKATAN PKRTUMBUHAN GALUR KUTAN PADI GOGO TOLERAN TIRHADAP KIRACUNAN ALUMI­

NIUM 01 JASINGA. Tiga puluh galur mutan padi gogo yang berasal dari iradiasi varie­

tas Seratus Malam, Bicol, Atomita - 1 dan Irat 139 diuji daya adaptasinya terhadap

keracunan Al di Jasinga Bogar. Pengujian di lakukan dalam rancangan acak kelompok

dengan plot yang berukuran 6 x 2,5 m dan diulang 3 kali. Benih di tanam 5 butir

setiap .lubang dengan jarak tanam 25 x 15 cm. Pemupukan urea, TSP dan KCl dengan

dosis 60 kg N, 40 kg P205 dan 40 kg K20 setiap ha. Pupuk TSP dan KCI diberikan padaBaal tanam, sedangkan urea diberikan pada umur 14, 35, dan 60 hari setelah tanam.

Pada percobaan ini digunakan varietas ITA-225 dan Salumpikit masing-masimg sebagai

pembanding toleran dan rentan. Pengamat.an dilakukan sejak t.anaman berumur 30 hari

sesudah tanam dengan menghitung tanaman yang mati, jumlah anakan produktif, panjang

malai, jumlah gabah per malai, kehampaan dan pot.ensi hasil. Hasil penel it.ian menun­

jukkan bahwa galur mutan SM-96/l-Psj mempunyai pertumbuhan sangat. baik dan toleran

terhadap keracunan Al dengan produksi 2,98 ton/ha.

ABSTRACT

OBSERVATION or DIVELOPKINT or UP LAND RICE KUTANT LINES TOLERANT TO ALUMINIUM

AT JASINGA. Thirty of up land rice mutant lines irradiated from Seratus Malam,

Bicol, Irat-139 Atomita 1 were tested their adaptabilit.y on Al toxicsoil at Jasinga

Bogar. The experiment was conduct.ed in the randomized Block Design with the plot

size 6 x 2,5 m in 3 replications. Seeds were planted 5 seeds per hole wit.h 25 x 15

cm spacing. Fertilizing with 60 kg N, 40 kg P205 and 40 kg K20 per ha were given asurea, TSP and KCl. TSP and KCl were given at planting, while urea applied at 14, 35

and 60 days aft.er planting. In this experiment were included ITA-225 and Salumpi­

kit as tolerant and susceptible check. Number of dead plant and productive tillers,

panicle length, number of seed per panicle, percentage of ferti! seeds and yield

potential were observed started at 30 days after planting. Result of the experiment

showed that SM-96/1-psj has a good adapt.ability in Al toxicity area, wit.h average

yield 2.98 ton/ha .

••Pusat Aplikasi. lsotop dan Radiasi, BATAN

31.7

Page 2: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

PENDAHULUAN

Pengembangan padi gogo ditujukan untuk memamfaatkan lahan mar­

ginal diluar Jawa agar dapat mendukung program transmigrasi yangsemakin meningkat setiap tahun.

Rata-rata produksi padi gogo di Indonasia masih sangat rendah

yaitu 1,7 ton/ha dengan luas areal seluas 1,2 juta Ha (1). Beberapakendala yang menghambat peningkatan produksi padi antara lain

penyakit bIas, bereak daun eoklat bergaris, hama lalat bibit, ke­keringan dan keracunan AI.

Keraeunan terhadap Al merupakan masalah yang serius pada pe­ngembangan padi gogo di lahan marginal (2). Pada umumnya lahan ter­

sebut kahat akan unsur N, P, K, Ca, Mg, Mo dan Cu (3, 4, 5). Untukmenanggulangi masalah tersebut perlu di kembangkan varietas padigogo yang toleran terhadap keracunan AI.

Penerapan mutasi imbas untuk mendapatkan varietas padi gogoyang toleran terhadap keracunan Al telah dilakukan di rumah kaea danbeberapa galur mutan telah diperoleh.

Pada makalah ini akan disampaikan hasil pengamatan pertumbuhanbeberpa galur padi gogo yang toleran terhadap keracunan Al di daerahJasinga.

BAHAN DAN METODE

Tiga puluh galur mutan padi gogo hasil dari irradiasi varietas

Seratus Malam, Bieol, Irat 139, dan Atomita I dengan sinal' gammadosis 0,1 dan 0,2 kGy diuj i dalam media larutan terhadap keracunan

AI. Dari hasil penguj ian tersebut diperoleh 30 galur mutan yangtoleran. Pada musim tanam 1987/1988 ketiga puluh galur mutan ter­

sebut ditanam di Jasinga untuk melihat daya adaptasinya di lahandengan tingkat keraeunan Al tinggi. Pengujian dilakukan dengan ran­

eangan aeak kelompok pada plot yang berukuran 6 x 2,5 m denganulangan 3 kali. Benih ditanam 5 butir setiap lubang dengan jarak

tanam 25 x 15 em. Pemupukan urea, TSP, dan KCI diberikan dengan

dosis 60 kg N, 40 kg P205 dan 40 kg K20 setiap ha. Urea diberikanpada saat tanaman berumur 14, 35, dan 60 hari setelah tanam. PupukTSP dan KCI diberikan pada sast tanam. Pemberantasan hama dan penya­kit dilakukan dengan menggunakan Basudin dengan dosis 1 liter per ha

318

Page 3: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

dengan kepekatan 2 ee/ liter dan dilakukan setiap 3 minggu sekali.

Pada pengujian tersebutdigunakan varietas ITA- 225 sebagai pemban­

ding toleran, dan Salumpiki t sebagai pembanding rentan. Disamping

itu juga ditanam varietas induknya yaltu Seratus Malam dan varietas

lokal Kopo.

Pengamatan dilakukan sejak tanaman berumur 30 hari setelah

tanam, dengan mengamati jumlah tanaman yang mati, jumlah anakan

produktip, panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase keham­

paan, dan potensi hasil. Selanjutnya galur-galur mutan yang tampak

toleran terhadap keraeunan Al diuji ulang pada musim tanam MH 88/89

dan 1989/1990.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil pengujian galur mutan padi gogo terhadap keraeunan

Al ·di daerah Jasinga musim tanam MH-1987/1988 disajikan pada Tabel

1. Dari 30 galur yang ditanam hanya 13 galur yang dapat tumbuh clan

menghasilkan benih, sedangkan yang lainnya mati. Kematian tersebut

adalah pengaruh kekedngan yang disebabkan kurangnya eurah hujan

pada saat pereobaan dilakukan. Dad Tabel 1 tampak bahwa jumiah

anakan galur yang diuji pada umumnya sedikit. Gaiur-galur mutan yang

mempunyai anakan > 5 yaitu Obs-531, Obs-534, Obs-536, Obs-540, dan

MG-75, sedangkan tanaman pembanding ITA-225 (toleran terhadap ke­

racunan Al ) dan Salumpiki t (toleran terhadap kekedngan ) jumiah

anakan masing-masing 3,75 dan 7,5. Sedikitnya jumiah anakan gaIur­

galur mutan yang diuji mungkin disebabkan tidak normainya pertumbuh­

an tanaman yang dikarenakan kekeringan. Dengan demikian galur-galur

yang normal mempunyai indikasi toleran terhadap kekeringan. SeIan­

jutnya pada pengamatan tentang jumiah gabah hampa (Tabel 1) terlihat

bahwa umumnya galur-galur yang diuji mempunyai kehampaan sangat

tinggi. Galur-galur yang mempunyai kehampaan <50% yaitu: MG-67 /3,

MG-63/1, SM-96/1-Psj, SM-96/1-5-Psj, SM-9/1-Cty, Obs-531, dan ITA­

225 (pembanding toleran terhadap keracunan AI). Menurut PERUMA (6)

dikatakan bahwa varei tas yang peka terhadap keracunan Al jumlah

butirgabah isi rendah atau persentase kehampaan sangat tinggi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa galur MG-67 /3, MG-63/1, SM­

96/1-Psj, SM-96/1-5-Psj, SM-9/1-Cty, dan Obs-531, adalah galur-galur

319

Page 4: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

yang toleran terhadap keracunan Al dan toleran terhadap kekeringan.Pengujian ulang galur mutan yang toleran terhadap keracunan Al

\

m J~il~~1~~~~r~I~i~ijil~t~~~~~llun~~Jlijiij~[~~~-1~~~Jl~~~masing-masing disaj ikan pada Tabel 2 dan 3. Dari Tabel tersebut

nampak bahwa pada umumnya galur mutan yang diuj i pada musim tanam

MH-1988/1989 mempunyai jumlah anakan rendah, sedang pada musim tanam

MH-1989/1990 galur-galur tersebut mempunyai jumlah anakan relatiftinggi. Hal ini disebabkan karena pada pengujian MH-1988/1989 curah

hujannya rendah, sedangkan pada musim MH-1989/1990 curah hujannyacukup, sehingga tanaman dapat tumbuh normal. Oleh karena i tu padamusim tanam MH-1989/1990 dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman

pada umur 75 dan 125 hari setelah tanam, dengan mengamati jumlahtanaman yang mati dan yang tumbuh tidak normal. Data pengamatantersebut disaj ikan pada Tabel 4. Dari Tabel tersebut nampak bahwapada umur 125 hari setelah tanam, galur-galur yang dapat tumbuhnormal (tumbuh normal> 50% ) yaitu SM-96/1-Psj (88,33%), MG-67/3

(77,0%), dan SM-96/1-5-Psj (53,33%), sedangkan galur yang lain dapattumbuh normal hanya dibawah 50%.

Pengamatan sifat agronomi galur mutan yang toleran terhadapkeracunan Al disaj ikan pada Tabel 5. Dari Tabel tersebut tampak

bahwa galur SM-96/1-Psj mempunyai rata-rata produksi cukup tinggiyaitu 2,98 ton/ha, dengan panjang malai 25,91 Jumlah gabah/malai

229,53 dan kehampaan 26,27%, sedangkan galur-galur mutan yang lainmempunyai produksi lebih rendah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian adaptasi di daerah Jasingga selama3 musim disimpulkan bahwa galur mutan SM-96/1-Psj mempunyai toleran­

si cukup baik terhadap keracunan Al dengan produksi cukup tinggi,yaitu 2,98 ton/ha.

DAFTARPUSTAKA

1. BIRO PUSATSTATISTIK, Statistik Indonesia Tahun 1987, BPS, Jakar­ta (1989).

320

Page 5: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

2. RADJAGUKGUK, B., Masalah pengapuran tanah mineral mas am di Indo­

nesia, Buletin Fak. Pertanian UGM 18 (1983) 15.

3. MULJADI, D., "Sumber daya tanah kering, penyebaran dan potensinya

untuk kemungkinan budidaya pertanian", Konggres Agronomi, Ja­karta (1977).

4. ISMUNADJI, M., dan PARTOHARDJONO,S., "Program dan hasil peneliti­an pengapuran tnah masam dan meningkatkan produksi tanaman

pangan", Seminar Pengapura~ Tanah Masam Untuk PeningkatanProduksi Tanaman Pangan (1985) 31.

5. SITORUS, S.R.P., LEIWAKABESSY, F.M., dan SUPARDI, Aluminium yangdapat dipertukarkan sebagai dasar pengapuran II. Tanah mineral

masam. Newsletter Sci. Soc. Indonesia 4 (1974) 2.

6. PERUMA, P.F.N., Screening rice for tolerance to mineral stresses,

IRRI Res. Paper Series No.6, IRRI, Los Banos, Philippines(1977) 21.

Tabel 1. Jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah/malai, dan

kehampaan galur-galur mutan pada pengujian terhadapkeracunan Al di Jasinga MH-1987/1988.

No. Galur

MG-89

MG-77

MG-67/3

MG-63/1

SM-96/1-Psj

SM-96/1-5-Psj

SM-91/1-CtyObs-63Obs-531

Obs-534

Obs-536

Obs-540MG-75

SalumpikitITA-225

Seratus malam

Jumlah

anakan

4,17

2,40

4,67

3,004,05

3,10

3,978,00

6,00

7,40

9,00

8,25

7,00

7,503,75

5,19

Panj. maId

(cm)

18,517,7

20,69

19,1324,40

23,63

26,1720.0

18,33

19,63

20,00

20,6'7

17,00

19,50

21,6324,40

Jumlah

gabah/malai

88,08

105,80

117,3086,33

180,63163,25

226,42

86,0

81,50

94,31101,0

129,80

50,00

155,25165,75184,43

Kahampaan(% )

54,3

62,2

23,17

31,00

30,0829,73

29,49

32,5668,90

59,35

56,20

62,3958,00

50,0025,34

57,16

321

Page 6: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

Tabel 2. Jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah/malai, dan

kehampaan galur-galur mutan pada pengujian terhadap

keraeunan Al di Jasinga MH-1988/1989

NO. Galur

MG-67/3

SM-96/1-PsjSM-96/1-5-Psj

SM-91-CtyObs-63

MG-63/1

SalumpikitITA-225

Seratus Malam

Kopo

Jumlah

anakan

3,42

5,40

5,50

3,953,50

3,70

7,073,40

3,10

8,00

Panjangmalai (em)

21,24

24,63

25,70

26,05

21,8021,40

21,37

22,37

25,15

26,30

Jumlah

gabah/malai

141,00

232,95

249,07

278,95

141,84130,03

123,87

193,40

228,25

155,67

Kehampaan

(%)

23,13

25,13

32,68

30,01

35,69

35,1338,04

26,72

38,13

89,90

Tabel 3. Jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah/malai, dankehampaan galur-galur pada pengujian terhadap keraeunanAl di Jasinga MH-1989/1990.

NO. Galur

Mg-67/3SM-96/1-PsjSM-91/1-5-Psj

SM-9/1-CtyObs-63

SalumpikitITA-225

Seratus Malam

Kopo

322

Jumlah

anakan

4,60

6,00

5,104,405,60

6,20

4,604,105,00

Panjang

maIai (em)

22,05

28,63

25,4026,90

22,90

20,10

21,70

25,8028,20

Jumlah

gabah/malai

140,00

275,00

198,00236,00

196,00

127,00

176,00

250,00237,00

Kehampaan

(%)

22,19

23,60

29,3030,46

32,3128,26

20,65

30,8466,79

Page 7: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

Tabel 4. Jumlah tanaman normal dan mati galur-galur mutan padapengujian terhadap keracunan Al di jasinga MH-1989/1990

--------------------------------------------------------------------

-- H . ST*I D ar 1 .. 125 Hari ST**No. Galur

N AN Suffer Mati N AN Suffer Mati--------------------------------------------------------------------

•••••••••••••••••••••••••• % •••••••••••••••••••••••

MG-67/388,38,33,4-77,014,75,03,3

SM-96/1-Psj91,78,3--88,36,733,01,7

SM-96/1-5-Psj61,735,03,3

-53,326,710,39,7SM-9/1-Cty

66,030,03,30,744,725,720,79,0Obs-63

55,038,36,7-39,334,74,012,0ITA-225

76,718,35,0-57,724,31 10,08,0Salumpikit

40,033,315,011,732,018,313,336,3Seratus malam

66,720,010,03,349,322,314,713,7Kopo

56,725,05,03,335,038,316,710,0

--------------------------------------------------------------------

Keteran~an :* ) 75 Hari ST

normal

**)

abnormal

suffer125 Hari

normal

abnormal

Suffer

= 75 hari setelah tanam

tanaman tumbuh lebih tinggi dari tanaman lain dalamplot yang sama

tanaman agak pendek, anakan kurangtanaman kerdil, daun menguning

ST = 125 hari setelah tanam

tanaman menghasilkan malai sempurna (dapat dipanen)anakan sangat kurang, malai pendek, jumlah gabahkurang, dan tidak dapat dipanen

tanaman kerdil daun menguning

323

Page 8: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

Tabel 5. Data sifat-sifat agronomi mutan padi gogo pada pengujianterhadap keraeunan Ai di Jasinga

No. galur Jumlah

anakanPanjangmalai

(em)

Jumlah

gabahlmalai

Gabah

hampa(%)

Berat1000

(g)

Hasil

(tonlha)

Mg-67/73 4,2321,32132,7722,8534,881,89SM-96/1-PsJ

5,1525,91229,5326,2723,512,98SM-96/1-5-PsJ

4,5724,91203,4430,5723,551,42SM-9/1-ety

4,1126,37247,1230,0822,321,05Obs-63

5,7021,57141,2833,5220,250,66MG-63/1

3,3520,27108,1833,0731,470,75Salumpikit

6,9220,32135,8738,7726,210,75ITA-225

3,9221,90178,3824,2425,571,08Seratus Malam

4,1325,12220,8942,0421,750,89

Kopo

6,5027,25196,3478,3519,990,31-------------------------------------------------------------------

324

Page 9: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

DISKUSI

ZUHDI SW.

Percobaan di pot, tetapi perhitungannya dinyatakan per ha. Bagaimana

extrapolasinya dan varietas hasil extrapolasi tersebut, apakah dapat

dipercaya.

ANWAR SANUSI

Percobaan tidak dilakukan di pot, tetapi di lapangan di lahan asam

dengan pH 4,2 - 4,8. Dengan demikian hasilnya dapat dipercaya.

ELSJE L. SISWORO

Saran dari saya, bila memungkinkan Anda dapat meminta bantuan/

kerja sama dengan Kelompok Tanah untuk melihat pengaruh jenis pupuk

N. Karena dalam penelitian Anda telah digunakan urea, bentuk N-ammo­

nium (NH4+) yang pada banyak penelitian akhir-akhir ini menunjukan

bahwa NH4+ dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap AI. Bila

ingin tahu mekanismenya nanti saya jelaskan.

ANWAR SANUSI

Terima kasih atas saran dan informasi serta tawaran kerja samanya.

SUSANTO TW.

- Salumpikit pembanding peka = 0,75 ton/ha.

- ITA 225 pembanding tahan = 1,08 ton/ha.

Perbedaan potensi hasil antar kedua pembanding tersebut tidak

berbeda. Apakah ini karena pekanya pengaruh keracunan Al ? Mohon

penjelasan.

ANWAR SANUSI

- Salumpikit jumlah anakan 6,92; jumlah gabah/malai 135,87.

- ITA 225 jumlah anakan 3,92; jumlah gabah/malai 178,38.

Perbedaan sifat argronomi ini yang menyebabkan produksi ke dua vari­

etas ini hampir tidak berbeda. Betapapun tahannya ITA 225 dibanding-

325

Page 10: PENGAMATAN PERTUMBUHAN GALUR MUTAN PADI GOGO …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · urea, TSP and KCl. TSP and KCl were given

kan dengan Salumpikit, karena anakannya hanya separoh dari jumlah

anakan Salumpikit, maka produksi yang dapat dihasilkan relatif akan

il1ml1,

SOETJIPTO

1. Bagaimana ketahanan galur-galur mutan yang tahan keracunan Al

terhadap penyakit blast (beberapa ras utama).

2. Bagaimana ketahanan galur mutan SM 96/5 Ps. Jumat terhadap

penyakit blast (terutama ras Ciparay, Bandung).

ANWAR SANUSI

Kebetulan untuk ketahanannya terhaddap penyakit blast belum diuji.

SISMIYATI R.

Biasanya varietas salumpiki t kita pakai untuk varietas check tahan

terhadap Al tinggi. Dari penelitian Anda ternyata varietas ini

kurang baik, dan ada yang jauh lebih baik lagi, yaitu 8M-96/1 Pasar

Jumat dan ITA 225. Dapatkah kapan-kapan nanti kalau kami perlu pene­

litian di Balittan Bogor boleh Minta 2 mutan terakhir ini ?

ANWAR SANUSI

1. Varietas salumpikit kami pakai sebagai check peka terhadap AI.

2. ITA 225 adalah varietas check toleran.

3. Kalau Anda memerlukannya saya bisa menyediakan benih tersebut.

326