pengaruh dosis pupuk urea dan kcl terhadap hasil, …digilib.unila.ac.id/55050/2/skripsi tanpa bab...

53
PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, KUALITAS, DAN KETAHANAN PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG MANIS(Zea mays saccharata Sturt) (Skripsi) Oleh CLARA ALVERINA RUSMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL,

KUALITAS, DAN KETAHANAN PENYAKIT BULAI PADA

JAGUNG MANIS(Zea mays saccharata Sturt)

(Skripsi)

Oleh

CLARA ALVERINA RUSMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

2

ABSTRAK

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL,

KUALITAS, DAN KETAHANAN PENYAKIT BULAI PADA

JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Oleh

CLARA ALVERINA RUSMAN

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah salah satu komoditas sayuran

hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman jagung

manis dalam hal pertumbuhan dan produksinya juga membutuhkan unsur hara,

salah satunya adalah unsur hara Nitrogen. Penggunaan pupuk Urea dan pupuk

KCl merupakan salah satu alternatif untuk menekan pertumbuhan penyakit agar

memperoleh hasil produksi dan kualitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan

untuk (1) mengetahui pengaruh pupuk urea terhadap hasil dan kualitas jagung

manis, (2) mengetahui pengaruh pupuk KCl terhadap hasil, kualitas dan ketahanan

penyakit bulai pada jagung manis,(3) mengetahui adakah pengaruh interaksi

antara pupuk urea dan pupuk KClterhadap hasil dan kualitas jagung manis.

Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2018 sampai dengan April 2018di lahan

percobaan yang berlokasi di Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu,

Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok

Page 3: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

3

4 X 2 dengan 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah urea dengan

dosis 0 kg ha-1

, 150 kg ha-1

, 300 kg ha-1

dan 450 kg ha-1

. Faktor kedua adalah dan

KCl dengan dosis50 kg ha-1

dan 100 kg ha-1

.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pupuk urea dengan dosis optimun

300 kg ha-1

dapat meningkatkan jumlah daun menjadi lebih banyak, panjang daun

yang lebih panjang, lebar daun yang lebar, kandungan hara P, jumlah stomata

daun, produksi per petak lebih tinggi, rasa jagung yang lebih manis, bobot

tongkol dan brangkasan segar lebih berat, tongkol jagung menjadi panjang, (2)

Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1

dapat menekan keterjadian penyakit pada

tanaman jagung manis dibandingkan KCl dengan dosis 50 kg ha-1

, (3) dosis pupuk

urea 300 kg ha-1

dan pupuk KCl 100 kg ha-1

membuat tongkol pada jagung manis

menjadi lebih panjang.

Kata kunci : Dosis, Jagung manis, Penyakit, Pupuk KCl, Pupuk urea.

Clara Alverina Rusman

Page 4: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

i

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL,

KUALITAS, DAN KETAHANAN PENYAKIT BULAI PADA

JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Oleh

CLARA ALVERINA RUSMAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit
Page 6: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit
Page 7: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit
Page 8: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Rusmansyah

dan Ibu Popy Ariesa Putri. Penulis dilahirkan di Kalianda pada 18 Desember

1996. Penulis menyelesaikan sekolah di SDN 1 Kalianda pada tahun 2008.

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Kalianda pada tahun 2011,

dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Kalianda pada tahun 2014. Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bina Karya Mandiri,

Kecamatan Rumbia, Kabupaten lampung tengah pada bulan Januari-Februari

2017. Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian Tanaman

Sayuran (BALITSA) di Lembang, Jawa Barat dengan judul “Pengaruh Umur dan

Jenis Bibit terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum

L.) untuk Produksi True Seed of Shallot (TSS) Menggunakan Biji Botani yang

Disemai Selama 6 Minggu dengan Bibit yang Berasal dari Umbi” pada bulan Juli-

Agustus 2017. Penulis pernah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Produksi

Tanaman Pangan, Tekninik Budidaya Tanaman, dan Teknologi Pertanian

Organik.

Page 9: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

vi

Alhamdulillahirobbil’alamin

Dengan tulus dan penuh rasa syukur kupersembahkan karya ini

Untuk :

Keluargaku tercinta Bapak Rusmansyah, Ibu Popy Ariesa Putri, Kakak dan adik

Jeanny Rusman dan Marisha Ajoya Rusman sebagai wujud terima kasih atas

pengorbanan dan dukungannya selama ini

Dr.Ir. Darwin H. Pangaribuan, M.Sc. dan Ir. Joko Prasetyo, M.P. yang telah

membimbing, memberi saran dan memotivasi

Serta

Almamater tercinta

Agroteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

vii

MOTTO

“Allah tidak akan memberi kita cobaan diluar batas kemampuan kita”

(Q.S Al-Baqarah : 286)

“Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.Memiliki waktu tidak

menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari

semua kekayaan.”

(Buya Hamka)

“Barangsiapabersungguh-sungguh, sesungguhnyakesungguhannyaitu

adalahuntuk dirinyasendiri.”

(Q.SAl Ankabut, 6)

Page 11: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

i

SANWACANA

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

hidayah serta karunia-Nya hingga dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi.

Selama melaksanakan penelitian sampai tersusunnya Skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan bimbingan, arahan, petunjuk dan saran serta bantuan moril maupun

materil dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. IrwanSukriBanuwa, M.Si. selaku DekanFakultasPertanian,

Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Sc. selaku KetuaJurusan Agroteknologi,

FakultasPertanian, Universitas Lampung.

3. Dr. Ir. Darwin H.Pangaribuan, M.Sc., selaku Pembimbing Utama yang telah

membimbing saya serta dengan sabarnya memberi pengarahan dan saran

selama proses penelitian hingga penulisan skripsi ini.

4. Ir. Joko Prasetyo, M.P., selaku Pembimbing Kedua yang telah membimbing,

memberikan arahan serta saran selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Ir. Rugayah, M.P., selaku Pembahas atas saran, nasihat, bimbingan dan kritik

yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

Page 12: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

ii

6. Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Agronomi dan

Hortikultura,FakultasPertanian, Universitas Lampung.

7. Ir. Didin Wiharso, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Kedua orang tuaku tercinta Rusmansyah dan Popy Ariesa Putri, serta kakak

dan adikku tersayang Jeanny Rusman dan Marisa Ajoya Rusman. Terima

kasih atas doa, dukungan, nasihat, dan motivasi selama ini.

9. Anissa Tuah Putri, sebagai teman senasib seperjuanganku atas tangis, canda

dan tawa selama proses penelitian hingga penulisan skripsi.

10. Teman-teman terdekatku Desty Aulia Putrantri, Ayu Kurniati, Charenina

Palupi, Anggita Selviana Putri, Anissa Tuah Putri, dan Chatya Novtri Anisa

yang menemani dari awal hingga akhir.

11. Sahabat semasa sekolah Gustian Zulkarnain, Fathia Jannah, M. Amar Abyan,

Chintia Leni Novaresa, Hentiany Aulia Putri, Efi Efriani, Via Nandya

Saputri, Nur Bagaskoro, Fitri Nur Assyifa, dan Silvania Zulvariandi.

12. Teman seperbucinan Anisa Mawarni, Garcia Rahmadita, Shinta Agnestria,

Anggita Dwi Paramitha dan bias tersayang Park Chanyeol serta member exo

lainnya yang telah menyemangati, memotivasi dan memberi inspirasi penulis.

13. Rekan-rekan kelas A, angkatan 2014, kakak dan adik tingkat jurusan

Agroteknologi yang telah membantu saya selama ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, 18 Desember 2018

Penulis,

Clara Alverina Rusman

Page 13: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

iii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 4

1.4 Hipotesis ........................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung ......................................................... 7

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis ....................................... 9

2.3 Pupuk Ureaa .................................................................................. 9

2.4 Pupuk KCl ..................................................................................... 11

III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 13

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 13

3.2 Bahan dan Alat .............................................................................. 13

3.3 Metode Penelitian.......................................................................... 13

3.4 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 15

3.4.1 Persiapan Lahan .................................................................. 15

3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan ............................................... 15

3.4.3 Penanaman Jagung Manis ................................................... 16

3.4.4 Pemupukan ........................................................................... 16

3.4.4.1 Pemupukan SP-36 .................................................... 16

3.4.4.2 Pemupukan urea ...................................................... 17

3.4.4.3 Pemupukan KCl ....................................................... 18

3.4.5 Penyulaman ......................................................................... 18

3.4.6 Pemeliharaan ....................................................................... 19

3.4.7 Panen ................................................................................... 20

Page 14: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

iv

3.5 Variabel Pengamatan .................................................................... 21

3.5.1 Jumlah daun ...................................................................... 21

3.5.2 Panjang daun..................................................................... 21

3.5.3 Lebar daun......................................................................... 22

3.5.4 Wakti tasseling................................................................... 22

3.5.5 Waktu silking ..................................................................... 23

3.5.6 Tingkat kemanisan (0Brix) ................................................. 23

3.5.7 Bobot tongkol dengan kelobot ........................................... 24

3.5.8 Brangkasan segar 5 tanaman ............................................ 25

3.5.9 Panjang tongkol................................................................. 25

3.5.10 Kualitas penampakan tongkol ........................................... 26

3.5.11 Produksi per petak ............................................................. 27

3.5.12 Kandungan hara P daun ................................................... 27

3.5.13 Jumlah stomata daun ......................................................... 27

3.5.14 Persentase keterjadian penyakit ........................................ 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 29

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 29

4.1.1 Analisis tanah awal ........................................................... 29

4.1.2 Hasil rekapitulasi analisis ragam ..................................... 30

4.1.3 Jumlah daun ...................................................................... 31

4.1.4 Waktutasseling ................................................................... 32

4.1.5 Waktusilking ...................................................................... 32

4.1.6 Tingkat kemanisan (0Brix) ................................................. 33

4.1.7 Panjang daun..................................................................... 34

4.1.8 Lebar daun......................................................................... 35

4.1.9 Bobot tongkol dengan kelobot ........................................... 36

4.1.10 Brangkasan segar 5 tanaman ............................................ 37

4.1.11 Panjang tongkol................................................................. 38

4.1.12 Kualitas penampakan tongkol ........................................... 39

4.1.13 Produksi per petak ............................................................. 40

4.1.14 Kandungan hara P daun ................................................... 41

4.1.15 Jumlah stomata daun (per luas daun) ............................... 42

4.1.16 Persentase keterjadiaan penyakit ...................................... 42

4.2 Pembahasan ................................................................................... 43

4.2.1 Pengaruh dosis pupuk urea dan KCl terhadap

produksi jagung manis ...................................................... 43

4.2.2 Pengaruh dosis pupuk urea dan KCl terhadap

kualitas jagung manis ........................................................ 45

4.2.3 Pengaruh dosis pupuk urea dan KCl terhadap masa

vegetatif jagung manis ....................................................... 47

4.2.4 Pengaruh dosis pupuk urea dan KCl terhadap

keterjadian penyakit jagung manis .................................... 48

Page 15: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

v

V. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51

5.1 Simpulan ....................................................................................... 51

5.2 Saran .............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 52

LAMPIRAN ............................................................................................. 56

Tabel 16-57 ........................................................................................ 57-78

Lampiran 1. Deskripsi varietas tanaman jagung manis Seleksi

Dramaga 3 IPB .............................................................. 81

Lampiran 2. Populasi tanaman dan jumlah benih .............................. 82

Lampiran 3. Perhitungan pupuk yang digunakan dalam

Penelitian ....................................................................... 82

Lampiran 4. Data curah hujan selama penelitian bulan

Januari 2018 .................................................................. 85

Lampiran 5. Data curah hujan selama penelitian bulan

Februari 2018 ................................................................ 86

Lampiran 6. Data curah hujan selama penelitian bulan

Maret 2018 .................................................................... 87

Lampiran 7. Data curah hujan selama penelitian bulan

April 2018 ..................................................................... 88

Page 16: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kombinasi perlakuan dan dosis pupuk .............................................. 14

2. Hasil analisis kimia tanah awal yang dianalisis di Laboratorium

Ilmu Tanah FP Unila .......................................................................... 29

3. Rekapitulasi hasil analisis ragam ....................................................... 30

4. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap jumlah daun jagung

manis .................................................................................................. 31

5. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap waktu tasseling .................. 32

6. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap waktu silking ...................... 33

7. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap tingkat kemanisan

(0Brix) ................................................................................................. 34

8. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap panjang daun ..................... 35

9. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap lebar daun .......................... 36

10. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap bobot tongkol dengan

kelobot ............................................................................................... 37

11. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap brangkasan segar

5 tanaman .......................................................................................... 38

12. Pengaruh interaksi pupuk urea dan KCl terhadap panjang tongkol ... 39

13. Kualitas penampakan tongkol jagung manis berdasarkan

observasi kualitatif ............................................................................. 40

14. Pengaruh pupuk urea dan KCl terhadap produksi per petak ............. 41

15. Pengaruh pupuk urea dan pupuk KCl terhadap kandungan

hara P daun ......................................................................................... 42

Page 17: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

vii

16. Data pengamatan jumlah daun 4 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 57

17. Uji homogenitas jumlah daun 4 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 57

18. Analisis ragam jumlah daun 4 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 58

19. Data pengamatan jumlah daun 5 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 58

20. Uji homogenitas jumlah daun 5 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 59

21. Analisis ragam jumlah daun 5 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 59

22. Data pengamatan jumlah daun 6 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 60

23. Uji homogenitas jumlah daun 6 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 60

24. Analisis ragam jumlah daun 6 MST tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 61

25. Data pengamtan waktu muncul bunga jantan tasseling (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk urea dan KCl .......................................................................... 61

26. Uji homogenitas waktu muncul bunga jantan tasseling (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk urea dan KCl ........................................................................... 62

27. Analisis ragam waktu muncul bunga jantan tasseling (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk urea dan KCl ........................................................................... 62

28. Data pengamatan waktu muncul bunga betina silking (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk urea dan KCl .......................................................................... 63

29. Uji homogenitas waktu muncul bunga betina silking (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk ureadan KCl ........................................................................... 63

Page 18: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

viii

30. Analisis ragam waktu muncul bunga betina silking (hari)

pada tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis

pupuk urea dan KCl ........................................................................... 64

31. Data pengamatan tingkat kemanisan (0Brix) hari H+1 pada

tanaman jagung manis akibatperlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 64

32. Uji homogenitas tingkat kemanisan (0Brix)) hari H+1 pada

tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 65

33. Analisi ragam tingkat kemanisan (0Brix) hari H+1 pada

tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 65

34. Data pengamatan tingkat kemanisan (0Brix) hari H+2 pada

tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 66

35. Uji homogenitas tingkat kemanisan (0Brix) hari H+2 pada

tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 66

36. Analisis ragam tingkat kemanisan (0Brix) hari H+2 pada

tanaman jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan KCl ..................................................................................... 67

37. Data pengamatan panjang daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 67

38. Uji homogenitas panjang daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl .............................. 68

39. Analisis ragam panjang daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl .............................. 68

40. Data pengamatan lebar daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 69

41. Uji homogenitas lebar daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 69

42. Analisis ragam lebar daun tanaman jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 70

43. Data pengamatan bobot tongkol dengan kelobot jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl .................... 70

Page 19: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

ix

44. Uji homogenitas bobot tongkol dengan kelobot jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 71

45. Analisis ragamBobot tongkol dengan kelobot jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 71

46. Data pengamatan brangkasan segar 5 tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 72

47. Uji homogenitas brangkasan segar 5 tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk Urea dan KCl .................... 72

48. Analisis ragambrangkasan segar 5 tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 73

49. Data pengamatan panjang tongkol jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 73

50. Uji homogenitas panjang tongkol jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk Urea dan KCl............................... 74

51. Analisis ragam panjang tongkol jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 74

52. Data pengamatan penampilan internal kualitas penampakan

tongkol jagung manis akibat perlakuan pemberian dosis pupuk

urea dan pupuk KCl .......................................................................... 75

53. Data pengamatan produksi per petak jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 75

54. Uji homogenitas produksi per petak jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 76

55. Analisis ragam produksi per petak jagung manis akibat

perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ............................... 76

56. Data pengamatan kandungan hara P tanaman jagung manis

akibatperlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ...................... 77

57. Uji homogenitas kandungan hara P daun tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 77

58. Analisis ragam kandungan hara P daun tanaman jagung manis

akibat perlakuan pemberian dosis pupuk urea dan KCl ..................... 78

Page 20: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema kerangka pemikiran ................................................................ 6

2. Tata Letak Percobaan Penelitian ....................................................... 15

3. Penanaman jagung manis .................................................................. 16

4. Pengaplikasian pupuk SP-36 ............................................................. 17

5. Pemupukan urea ................................................................................ 17

6. Penimbangan pupuk KCl .................................................................. 18

7. Sulaman jagung manis ...................................................................... 19

8. Pemeliharaan jagung manis .............................................................. 20

9. Panen ..... ........................................................................................... 20

10. Pengukuran panjang daun ................................................................. 21

11. Pengukuran lebar daun ...................................................................... 22

12. Waktu tasseling ................................................................................. 22

13. Waktu silking .................................................................................... 23

14. Pengukuran tingkat kemanisan jagung manis ................................... 24

15. Penimbangan bobot tongkol dengan kelobot .................................... 24

16. Penimbangan brangkasan segar 5 tanaman ....................................... 25

17. Pengukuran panjang tongkol ............................................................. 26

18. Kualitas penampakan tongkol ........................................................... 26

19. Hasil produksi per petak ................................................................... 27

20. Kerapatan stomata ............................................................................. 50

21. Persiapan lahan ................................................................................. 79

22. Benih jagung manis varietas SD3 IPB ............................................... 79

23. Tahapan menghitung jumlah stomata daun jagung manis ................ 80

24. Bulai pada jagung manis ................................................................... 80

Page 21: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah salah satu komoditas sayuran

hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Masyarakat

mulai menggemari jagung manis karena jagung manis memiliki berbagai

keunggulan jika dibandingkan dengan jagung biasa seperti umur panen yang lebih

singkat dan rasa yang lebih manis. Rasa manis ini disebabkan karena kadar

sukrosanya yang tinggi pada endosperma pada saat matang susu.

Jagung manis lebih nikmat dikonsumsi baik dimakan langsung dalam bentuk

jagung rebus maupun jagung bakar atau dijadikan beragam olahan makanan

seperti susu, kue, perkedel.Kebutuhan jagung manis dibutuhkan dalam jumlah

yang cukup banyak oleh masyarakat. Pemerintah menargetkan produksi jagung

manis bisa mencapai 26.000.000 ton, sedangkan produksi pada tahun 2014 baru

mencapai 18.548.872 ton (BPS, 2015). Hasil produksi jagung manis hasil

penelitian Wibowo dkk. (2017) adalah 14,72 ton ha-1

.

Banyaknya kebutuhan jagung manis di masyarakat masih belum tercukupi dengan

hasil produksi di Indonesia yang masih cukup rendah. Seiring denga kebutuhan

yang makin meningkat maka perlu pengetahuan tentang teknik budidaya jagung

manis yang lebih baik agar diperoleh hasil, kualitas, dan kuantitas yang lebih baik.

Page 22: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

2 Tanaman jagung manis dewasa ini mulai berkembang di Indonesia meskipun areal

pertanamannya masih sempit. Apabila komoditi ini dikembangkan, diharapkan para

petani akan mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit. Salah satu aspek penting

dari teknik budidaya yang perlu diteliti dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas

hasil jagung manis yaitu pemupukan (Sirajuddin dan Lasmini, 2010).

Pemupukan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya jagung manis pada

lahan kering. Lahan kering di daerah tropis seperti Indonesia umumnya memiliki

kesuburan tanah atau kandungan unsur hara tanah yang rendah. Menurut

Suratmini (2009) jagung manis memerlukan unsur hara nitrogen, fosfor, dan

kalium yang cukup tinggi dibanding unsur hara lainnya. Di antara ketiga unsur

hara tersebut, nitrogen paling banyak dibutuhkan tanaman.

Tanaman jagung manis dalam hal pertumbuhan dan produksinya juga

membutuhkan unsur hara, salah satunya adalah unsur hara nitrogen. Pada

penelitian ini unsur hara N diberikan dalam bentuk pupuk urea. Kebutuhan

nitrogen dalam batas tertentu dapat memperbaiki komponen pertumbuhan dan

hasil jagung manis, seperti akar, batang, daun, bunga, tongkol, biji dan kadar gula.

Sebaliknya bila terjadi kekurangan unsur nitrogen akan mengakibatkan kadar gula

rendah, tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Tetapi bila kekurangan

unsur nitrogen seluruh bagian tanaman menunjukkan gejala kekuningan, kuantitas

dan kualitas hasil akan menurun (Sirajuddin dan Lasmini, 2010).

Pada penelitian ini unsur hara K diberikan dalam bentuk pupuk KCl. Kalium

merupakan salah satu unsur hara yang tergolongdalam unsur hara makro utama

yang diperlukanuntuk pertumbuhan tanaman. Kalium diperlukan tanaman untuk

Page 23: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

3 berbagaifungsi fisiologis, termasuk di dalamnya adalahmetabolisme karbohidrat,

aktivitas enzim,regulasi osmotik, efisiensi penggunaan air,serapan unsur nitrogen,

sintesis protein, dantranslokasi asimilat (Gunadi, 2009).

Pemupukan kalium dalam perlindungan tanaman dapat berperan dalam

meningkatkan kesehatan tanaman. Pupuk kalium dapat membantu perkembangan

akar, membantu pembentukan protein dan karbohidrat dan meningkatkan daya

tahan tanaman terhadap penyakit. Umumnya tanaman yang kekurangan unsur

kalium, komponen ketahanannya akan terganggu sehingga akan memudahkan

patogen untuk penetrasi. Kalium berperan penting pada seluruh proses

metabolisme tanaman dan meningkatkan kekuatan mekanis tanaman sehingga

tanaman lebih tahan terhadap penyakit (Mazid dan Serliana, 2011).

Menurut Gunadi (2009) kalium mempunyai peranan dalam meningkatkan

ketahanan terhadappenyakit tanaman tertentu dan perbaikan kualitas hasil

tanaman, maka dengan penggunaan pupuk urea dan pupuk KCl diharapkan dapat

menekan pertumbuhan penyakit agar memperoleh hasil produksi dan kualitas

yang tinggi.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui pengaruh pupuk urea terhadap hasil dan kualitas jagung manis.

2. Mengetahui pengaruh pupuk KCl terhadap hasil, kualitas dan ketahanan

penyakit bulai pada jagung manis.

Page 24: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

4 3. Mengetahui adakah pengaruh interaksi antara pupuk urea dan pupuk

KClterhadap hasil dan kualitas jagung manis.

1.3 Kerangka Pemikiran

Jagung manis adalah sayuran yang disukai karena rasanya enak, kandungan

karbohidrat, protein, vitamin serta kadar gulanya relatif tinggi tetapi kandungan

lemaknya rendah. Selain untuk sayuran, jagung manis dikonsumsi setelah direbus

atau dibakar. Salah satu masalah penting bagi petani adalah ketersediaan unsur

hara di lahan yang semakin berkurang karena degradasi lahan yang menyebabkan

semakin rendahnya kandungan hara yang dibutuhkan tanaman yang menyebabkan

produksi tanaman menurun. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah

dengan cara pemupukan agar tetap meningkatkan produksi.

Menurut Awaludin (2001) tanaman jagung merupakan tanaman yang banyak

membutuhkan unsur nitrogen sepanjang pertumbuhannya. Secara umum pupuk N

dapat meningkatkan produksi jagung. Defisiensi N pada tanaman jagung akan

memperlihatkan gejala pertumbuhan yang kerdil dan daun tanaman berwarna

hijau kekuning-kuningan yang berbentuk huruf V dari ujung menuju tulang daun

dan dimulai dari daun bagian bawah. Selain itu tongkol jagung menjadi kecil dan

kandungan protein dalam biji rendah. Pada awal pertumbuhannya akumulasi N

dalam tanaman relatif lambat dan setelah tanaman berumur 4 minggu akumulasi

N berlangsung sangat cepat. Pada saat pembungaan (bunga jantan muncul)

tanaman jagung telah mengabsorpsi N sebanyak 50% dari seluruh kebutuhannya

(Affandi, 2013).

Page 25: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

5 Pemupukan untuk menambahkan unsur hara K pada tanaman penting dilakukan

untuk menjaga unsur K tetap tersedia bagi tanaman. Salah satu jenis pupuk yang

dapat digunakan sebagai sumber K untuk tanaman jagung manis adalah pupuk

KCl. Unsur hara kalium juga sangat dibutuhkan setelah nitrogen, fungsi kalium

sangat penting pada fisiologi tanaman, berperan sebagai aktivator enzim esensial

dalam reaksi metabolisme dan enzim yang terlibat dalam sintesis pati (Suci,2016).

Jagung manis memiliki tingkat kemanisan yang cukup sehingga dalam

budidayanyadiperlukan unsur hara kalium, karena kalium berfungsi sebagai

aktivator enzim danpembentuk protein dan karbohidrat sehingga membuat jagung

memilik rasa yang manis.Unsur kalium tersebut terdapat pada salah satu pupuk

yaitu pupuk KCl mengandungkalium dan klorida yaitu K2O yang lebih besar yaitu

60%. Pemberian pupuk yang tidak tepat dosisdalam aplikasi, akan menyebabkan

keracunan bagi tanaman karena klorida (Cl) lebihdari 0,1%.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka skema kerangka pemikiran

dapat dilihat pada gambar sebagai berikut (Gambar 1):

Page 26: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

6

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

1.4 Hipotesis

Dari kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Pemberian pupuk urea berpengaruh terhadap hasil dan kualitas jagung manis.

2. Pemberian pupuk KCl berpengaruh terhadap hasil, kualitas dan

ketahananpenyakit bulai pada jagung manis.

3. Terjadi interaksi antara pupuk urea dan pupuk KClsehingga mampu

meningkatkan hasil dan kualitas jagung manis.

Jagung Manis

Ketersediaan unsur hara di lahan berkurang dikarenakan degradasi lahan

Pemupukan

urea KCl

Kombinasi

Aplikasi

Meningkatkan pertumbuhan, produksi meningkat, kualitas jagung manis

yang baik, dan tahan terhadap serangan penyakit bulai

Page 27: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung

Jagung manis adalah tanaman herba monokotil dan tanaman semusim iklim panas.

Menurut Subekti (2008), jagung manis secara morfologi terbagi menjadi akar,

batang, daun, bunga dan buah. Jagung merupakan tanaman berumah satu

(monocieous) dengan letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina tetapi tetap

berada pada satu tanaman. Klasifikasi tanaman jagung manis adalah sebagai

berikut:

Kingdom :Plantae

Divisi :Spermatophyta

Subdivisi :Angiospermae

Kelas :Monocotyledonae

Famili :Graminaceae

Genus :Zea

Spesies :Zea mayssaccharata Sturt

Tanaman ini berumah satu dengan bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan

ujung (tassel) pada batang utama (poros atau tangkai) dan bunga betina tumbuh

terpisah sebagai perbungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak

Page 28: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

8 daun. Tanaman ini menghasilkan satu atau beberapa tongkol. Kadang-kadang

bunga jantan tumbuh pada ujung tongkol dan bunga betina pada tassel (Rubatzky,

1998).

Terdapat gen resesif pada tanaman jagung manisyang dikembangkan untuk

varietas komersial. Delapan gen tersebut yaitu amylose-extender 1 (ae1), brittle

(bt1), brittle 2 (bt2), sugary 1 (su1), shrunken 2 (sh2), dull 1 (du1), sugary

enhancer 1 (se1), dan waxy 1 (wx1). Delapan kelompok gen tesebut dibagi

kedalam dua kelompok berdasarkan pengaruhnya pada komposisi endosperm.

Kelompok pertama adalah brittle (bt1), brittle 2 (bt2), dan shrunken 2 (sh2).

Kelompok ini mengakumulasi gula pada biji dan mereduksi pati pada saat

menjadi benih (biji matang fisiologsis). Kelompok kedua yaitu amylose-extender

1 (ae1),brittle 2 (bt2), sugary 1 (su1), dull 1 (du1), sugary enhancer 1 (se1), dan

waxy 1 (wx1) mengubah tipe dan kandungan polisakarida yang dihasilkan (Syukur

dan Aziz, 2013).

Jagung manis umumnya dipanen kira-kira 18-24 hari setelah penyerbukan dan

biasanya ditandai dengan penampakan luar rambut yang mengering, keketatan

kelobot, dan kekerasan tongkol ketika digenggam. Panen dilakukan ketika biji

masih belum matang pada fase susu dan sebelum fase kental awal. Pada fase ini

biji mengandung lengas sekitar 72-75%. Membiarkan batang utama tidak rusak

memungkinkan tongkol yang tersisa terus berkembang tanpa banyak terganggu

untuk dipanen beberapa hari kemudian. Panen pada dini hari atau malam hari

dapat membantu menurunkan panas lapangan, dan menghemat waktu dan energi

untuk pendinginan pascapanen (Rubatzky, 1998).

Page 29: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

9

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis

Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi 0-1500 m

di atas permukaan laut (dpl), kisaran suhu antara 13 0C sampai 38

0C dan

mendapat sinar matahari penuh. Tanaman jagung tumbuh dan berproduksi

optimum di dataran rendah Indonesia sampai ketinggian 1800 m di atas

permukaan laut (dpl), dan memerlukan curah hujan ideal sekitar 85 mm per tahun

sampai 200 mm per tahun selama masa pertumbuhan. Suhu optimum untuk

pertumbuihan jagung sekitar 24 – 250C, sedangkan untuk antesis dan pemasakan

biji 320C (Rubatzky, 1998).

Lahan tanah yang baik untuk budidaya jagung manis adalah lahan kering yang

berpengairan cukup, tadah hujan, terasering, gambut yang telah diperbaiki dan

sawah bekas menanam padi. Agar tumbuh dengan baik tanaman jagung manis

harus ditanam di lahan terbuka (bebas naungan) yang terkena sinar matahari penh

minimal 8 jam/hari, tanah gembur atau subur, drainase bagus, pH netral (5,5- 7)

serta cukup air. Secara umum mutu benih jagung manis yang baik mempunyai ciri

daya tumbuh tinggi diatas 85%, tidak tercampur dengan benih atau varietas lain,

tidak terdapat kotoran benih dan tidak tercemar hama dan penyakit benih (Syukur

dan Aziz, 2013).

2.3 Pupuk Urea

Pupuk Urea mengandung unsur hara N. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara

makro bagi pertumbuhan yang sangat diperlukan untuk pembentukan atau

pertumbuhan seperti daun, batang, dan akar (Novita, 2012). Nitrogen terutama

Page 30: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

10 terdapat dalam atmosfir bumi yaitu kurang lebih 80%, walaupun demikian bagi

organisme terutama tumbuhan sering kurang hal ini karena hanya mikroorganime

tertentu saja yang dapat mengasimilasi molekul nitrogen dan mengubahnya

menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tumbuhan (Novita, 2012).

Peranan utama nitrogen bagi tanah adalah untuk merangsang pertumbuhan secara

keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu, nitrogen berperan

penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosintesis.

Tanaman jagung mengambil N sepanjang hidupnya, karena N dalam tanah mudah

tercuci, maka pemberian dengan cara bertahap sangat dianjurkan. Nitrogen

diserap tanaman selama masa pertumbuhan sampai pematangan biji, sehingga

tanaman ini menghendaki tersedianya N secara terus menerus pada semua stadia

pertumbuhan sampai pembentukan biji (Affandi, 2013).

Menurut Subekti (2008) pemupukan nitrogen sebagai starter pada awal

pertumbuhan jagung perlu dilakukan untuk pertumbuhan dalam 1 minggu pertama.

Pada keadaan tersebut, akar tanaman belum berfungsi sehingga tambahan nitrogen

diharapkan dapat merangsang pembentukan akar. Hal ini akan membuka

kesempatan pembentukan akar. Selain itu, pada saat tanaman jagung berumur

antara 18-35 hari setelah berkecambah. Titik tumbuh sudah di atas permukaan

tanah, perkembangan meningkat dengan cepat. Pada fase ini bakal bungan jantan

(tassel) dan perkembangan tongkol dimulai. Tanaman mulai menyerap hara dalam

jumlah yang lebih banyak, karena itu pemupukan pada fase ini diperlukan untuk

mencukupi kebutuhan hara bagi tanaman (Novita, 2012).

Page 31: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

11 Pupuk nitrogen yang sering digunakan para petani adalah urea. Di antara pupuk

lain urea termasuk pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap air). Keunggulan

urea adalah kandungan N yang tinggi yaitu 46%, larut dalam air, mudah diserap

tanaman, dan harganya relatif murah dibandingkan jenis pupuk nitrogen lainnya

(Supriyadi dan Kardawati, 2017). Dosis rekomendasi pupuk urea yaitu 300 kg ha-1

dengan dua kali aplikasi, yaitu 150 kg ha-1

sebagai pupuk dasar yang diberikan

pada 14 HST dan 150 kg ha-1

pada 30 HST (Syukur dan Aziz, 2013).

2.4 Pupuk KCl

Kalium yang terkandung dalam KCl merupakan salah satu unsur hara esensial

yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Kalium dalam

tanaman berfungsi dalam proses pembentukan gula dan pati, translokasi gula,

aktivasi enzim dan pergerakan stomata (Wibowo, 2017).

Kalium didalam tanaman berfungsi dalam proses pembentukan gula dan pati,

translokasi gula, aktifitas enzym dan pergerakan stomata. Peningkatan bobot dan

kandungan gula pada tongkol dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan proses

fotosintesis pada tanaman dan meningkatkan translokasi fotosintat ke bagian tongkol.

Selain itu unsur kalium juga mempunyai peranan dalam mengatur tata air di dalam sel

dan transfer kation melewati membran. Kebutuhan K pada tanaman jagung berubah

sesuai dengan kebutuhan dari proses-proses yang membutuhkan K, seperti proses

fotosintesis dan fiksasi CO2, transfer fotosintat ke berbagai pengguna serta hubungan

dengan air dalam tanaman (Haris dan Veronica, 2012). Dosis rekomendasi pupuk

KCl yaitu 100 kg ha-1

sebagai pupuk dasar yang diberikan pada 14 HST(Syukur

dan Aziz, 2013).

Page 32: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

12 Pupuk KCl atau MOP mengandung kadar kalium (K2O) sebesar 60% serta

kloridasebesar 46%. Pupuk ini memiliki warna merah maupun putih, dengan

tekstur yangmenyerupai kristal. Pupuk KCl memiliki sifat mudah larut dalam air.

Pupuk KClmemiliki konsentrasi nutrisi yang sangat tinggi. Oleh karena itu ia

memiliki harga yang relatif kompetitif dengan jenis-jenis pupuk lain yang

mengandung kalium. Unsur hara yang terdapat dalam pupuk KCl merupakan

senyawa kalium yang dapat dengan mudah diserap tanaman, namun sebelum

dapat terserap dengan baik, pupuk KCl akan terlebih dahulu terurai menjadi

senyawa K2O dan ion Cl++

dalam tanah. K2O memiliki berbagai macam manfaat

untuk pertumbuhan dan menguatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai

serangan penyakit, sedangkan jika ion Cl++

diaplikasikan secara berlebih pada

tanaman, justru dapat merugikan tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Page 33: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

13

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Januari 2018 sampai dengan April 2018 di

lahan percobaan yang berlokasi di Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan

Ratu, Kota Bandar Lampung. Secara geografis, lokais ini berada pada koordinat

1050 15’ 23” s.d. 105

0 15’ 82” BT dan 5

0 21’ 86” s.d. 5

0 22’ 28” LS. Lahan

penelitian ini memiliki tanah dengan ordo Ultisol.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, timbangan, timbangan

digital, refactometer, selotip, mikroskop, kaca preparat, tisu, silet, mistar, gunting,

selang air, meteran, oven, sendok, plastik bening, tali rafia, karton, amplop,

karung, dan alat tulis.Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih

jagung manis varietas Dramaga SD3 IPB (Lampiran 1), pupuk Urea, pupuk KCl,

Pupuk SP-36, daun jagung, kutek bening.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4X2 yang

disusun secara faktorial dengan dua faktor, yaitu :

Page 34: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

14 Faktor 1

Dosis pupuk urea yang terdiri:

n1 = 0 kg ha-1

n2 = 150 kg ha-1

n3 = 300 kg ha-1

n4 = 450 kg ha-1

Faktor 2 :

Dosis pupuk KCl yang terdiri dari:

k1 = 50 kg ha-1

k2 = 100 kg ha-1

Dari perlakuan di atas diperoleh 8 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3

kali. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas

diuji dengan uji Tukey. Bila Asumsi terpenuhi maka data dianalisis ragam dan

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Tabel 1. Kombinasi perlakuan dan dosisi pupuk

Kombinasi Perlakuan Pupuk urea (kg ha-1

) Pupuk KCl (kg ha-1

)

n1k1

n1k2

n2k1

n2k2

n3k1

n3k2

n4k1

n4k2

0

0

150

150

300

300

450

450

50

100

50

100

50

100

50

100

Keterangan:

n1= urea 0 kg ha-1

, n2= urea 150 kg ha-1

, n3= 300 kg ha-1

, n4= urea 450 kg ha-1

, k1=

kcl 50 kg ha-1

, k2= kcl 100 kg ha-1

Page 35: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

15

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut :

3.4.1 Persiapan Lahan

Pengolahan dilakukan pada 15 dan 16 Januari 2018. Lahan yang digunakan untuk

penelitian ini diolah dengan menggunakan cangkul pada kedalaman tanah 15-20

cm. Pengolahan dilakukan hingga tanah menjadi gembur, rata dan bersih dari sisa-

sisa gulma (Lampiran Gambar 21).

3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan

Petak percobaan dibuat masing-masing dengan ukuran 3 X 3 m2 dengan jarak

antar petak 30 cm. Jarak antar tanaman adalah 70 cm X 20 cm. Tata letak

percobaan disajikan seperti Gambar 2.

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

n1k2 n2k2 n3k2

n3k1 n3k2 n1k1

n1k1 n1k1 n2k2

n3k2 n4k1 n2k1

n2k2 n3k1 n4k1

n4k1 n2k1 n3k1

n4k2 n1k2 n4k2

n2k1 n4k2 n1k2

Gambar 2. Tata letak percobaan penelitian

Page 36: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

16

3.4.3 Penanaman jagung manis

Penanaman jagung manis dilakukan pada 17 Januari 2018, jarak antar petak 50

cm. Setelah pengukuran jarak tanam, maka dibuat lubang tanam dengan cara

ditugal kemudian dimasukkan 2 benih jagung manis disetiap lubang tanam.

Selanjutnya dilakukan penyulaman untuk benih yang tidak tumbuh atau tanaman

yang mati (Gambar 3).

Gambar 3. Penanaman jagung manis: (a) benih varietas Dramaga SD3 IPB (b)

penanaman jagung manis

3.4.4 Pemupukan

3.4.4.1 Pemupukan SP-36

Pengaplikasikan SP-36 (Gambar 4)dilakukan pada 17 Januari 2018 bersamaan

saat penanaman jagung manis.Dosis pupuk SP-36 yang digunakan adalah 150

Kgha-1

atausebanyak 135 g/petak yang diberikan sebagai pupuk dasar (Syukur dan

Aziz, 2013). Setelah itu lubang yang ditugal ditutup kembali dengan tanah.

a b

Page 37: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

17

Gambar 4. Pengaplikasian pupuk SP-36

3.4.4.2 Pemupukan Urea

Pengaplikasikan urea dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada 31 Januari 2018 (2

MST) dan 21 Februari 2018 (5 MST) dengan cara ditugal disatu titik disekitar

perakaran tanaman (Gambar 5). Pengaplikasian dilakukan dengan dosis sesuai

perlakuan.

Gambar 5. Pemupukan urea

Page 38: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

18

3.4.4.3 Pemupukan KCl

Pengaplikasikan KCl dilakukan pada 31 Januari 2018. Pupuk KCldiberikan

sesuai perlakuan yaitu 50 kg ha-1

dan 100 kg ha-1

atau sebesar 45g/petak dan 90

g/petak (Gambar 6) dengan satu kali aplikasi yang diberikan sebagai pupuk dasar

(Syukur dan Aziz, 2013). Setelah itu lubang yang ditugal ditutup kembali dengan

tanah.

Gambar 6. Penimbangan pupuk KCl

3.4.5 Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada 31 Januari 2018. Benih untuk penyulaman ditanam di

dalam contong yang telah ditanam bersamaan saat penanaman jagung manis

(Gambar 7).

Page 39: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

19

Gambar 7. Sulaman jagung manis

3.4.6 Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan ke tanaman jagung manis pada saat penelitian yaitu

pengairan, penyiangan, penjarangan, dan pembumbunan. Pengairan dilakukan

setiap hari kecuali saat hujan pada tanaman jagung yang berumur satu hingga

empat minggu. Pada fase pembungaan dan pembentukan biji, pengairan perlu

dilakukan secara intensif. Penyiangan gulma dilakukan saat tanaman berumur satu

hingga empat minggu. Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 3 MST,

sehingga tersisa satu tanaman sehat. Penjarangan dengan cara memotong bagian

batang bawah tanaman tepat berada di permukaan tanah dengan menggunakan

gunting. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST dengan

cara menimbun akar tanaman jagung yang naik ke atas permukaan dengan

menggunakan tanah. Tujuan pembubunan agar tanaman tidak mudah rebah

(Gambar 8).

Page 40: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

20

Gambar 8. Pemeliharaan jagung manis: (a) penjarangan dan (b) pembumbunan

3.4.7 Panen

Pemanenan dilakukan pada 5 April 2018 yaitu 77 HST. Jagung manis yang siap

panen ditandai oleh rambut jagung manis yang sudah berwarna coklat, kering, dan

tidak dapat diurai, ujung tongkol sudah terisi penuh, serta warna biji kuning

mengkilap. Jagung manis kemudian ditimbang bobot keseluruhan hasil panennya

(Gambar 9).

Gambar 9. Panen: (a) pemetikan jagung manis dari batangdan (b) penimbangan

hasil panen per petak

a b

a b

Page 41: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

21

3.5 Variabel pengamatan

Variabel pengamatan yang diamati pada penelitian ini meliputi :

3.5.1 Jumlah daun

Jumlah daun diamati dengan menghitung daun yang telah tumbuh sempurna dari

atas permukaan tanah sampai titik tumbuh maksimum pada 4,5,6, dan 7 MST.

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada 10 sampel tanaman tiap petak

perlakuan. Satuan pengukurannya adala helai.

3.5.2 Panjang daun

Panjang daun maksimum diukur pada daun yang sudah terbuka sempurna yaitu

daun ke 8 dari bawah. Tanaman yang dihitung panjang daunnya sebanyak 10

tanaman/petak dan penghitungan dilakukan pada 7 MST (Gambar 10).

Gambar 10. Pengukuran panjang daun

Page 42: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

22

3.5.3 Lebar daun

Lebar daunmaksimum diukur pada daun yang sudah terbuka sempurna yaitu daun

ke 8 dari bawah. Tanaman yang lebar daunnya sebanyak 10 tanaman/petak dan

penghitungan dilakukan pada 7 MST (Gambar 11).

Gambar 11. Pengukuran lebar daun

3.5.4 Waktu tasseling

Tasseling dilakukan apabila 50% dari populasi tanaman dalam satu petak sudah

keluar bunga jantannya. Satuan hari (HST) (Gambar 12).

Gambar 12. Waktu tasseling

Page 43: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

23

3.5.5 Waktu silking

Silking ditentukan dengan kriteria 50% dari populasi tanaman dalam satu petak

sudah mengeluarkan rambut dengan panjang lebih kurang 2 cm. Apabila rambut

belum mencapai 2 cm belum dianggap saat silking(Gambar 13).

Gambar 13. Waktu silking

3.5.6 Tingkat kemanisan (0Brix)

Pengukuran dilakukan menggunakan alat refraktometer. Jagung manis dipipil,

lalu ditumbuk sampai mengeluarkan cairan putih. Cairan tersebut diletakkan ke

lensa refraktometer, lalu lihat angka yang terdapat pada Refraktometer tersebut.

Pengukuran tingkat kemanisan (0Brix) dilakukan pada hari panen, satu hari setelah

panen, dan dua hari setelah panen (Gambar 14).

Page 44: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

24

Gambar 14. Pengukuran tingkat kemanisan jagung manis: (a) refraktometer dan (b)

kadar sukrosa jagung manis

3.5.7 Bobot tongkol dengan kelobot

Bobot tongkol berkelobot diamati dengan menimbang bobot 10 tongkol

berkelobot yang dipanen per plot kemudian dirata-ratakan. Satuan pengukuran

adalah kg (Gambar 15).

Gambar 15. Penimbangan bobot tongkol dengan kelobot

a b

Page 45: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

25

3.5.8 Brangksan segar 5 tanaman

Untuk mengukur bobot brangkasan basah diperlukan timbangan besar 10 kg dua

buah, lalu brangkasan basah ditimbang. Pengukuran dilakukan dengan cara

menimbang 5 sampel tanaman (tanpa akar) (Gambar 16).

Gambar 16. Penimbangan brangkasan segar 5 tanaman

3.5.9 Panjang tongkol

Panjang tongkol diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung tongkol. Tongkol

yang diukur yaitu 10 tongkol sampel/petak. Satuan pengukuran adalah centimeter

(Gambar 17).

Page 46: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

26

Gambar 17. Pengukuran panjang tongkol

3.5.10 Kualitas penampakan tongkol

Penampilan internal tongkol komersial (Gambar 18) dengan skala 1 (sangat

buruk), 2 (buruk), 4 (menarik), 5 (sangat menarik) dengan kriteria: (a) kelurusan

biji, (b) kecerahan biji, (c) ukuran biji, dan (d) penampilan secara umum.

Gambar 18. Kualitas penampakan tongkol

Page 47: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

27

3.5.11 Produksi perpetak

Pengukuran produksi perpetak dilakukan dengan menimbang seluruh

tongkolberkelobot segar yang dipanen pada petak panen. Produksi petak dihitung

darijumlah keseluruhan tongkol yang dihasilkan dari setiap petaknya (Gambar 19).

Satuan pengukuran untuk produksi per petak adalah kg.

Gambar 19. Hasil produksi per petak

3.5.12 Kandungan hara P daun

Kandungan hara P pada daun diukur pada 7 MST dengan cara memetik 5 daun

tanaman (tanaman sehat) dibawah tongkol, lalu dicacah dan dimasukkan ke dalam

amplop coklat untuk mengukur kadar serapan hara. Metode yang digunakan untuk

mengukur kandungan hara P yaitu metode fairhust.

3.5.13 Jumlah stomata daun

Pengamatan stomata daun dikhususkan pada plasma nutfah tanaman jagung manis.

Pengamatan jumlah stomata daun dilakukan pada saat tanaman jagung manis

Page 48: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

28 berumur 8 MST yaitu pada daun ke tujuh dengan mengamati bagian tengah daun

pada epidermis atas. Pembuatan preparat untuk pengamatan stomata dilakukan

dengan metode replika (Haryanti, 2010) yaitu dilakukan dengan membersihkan

daun terlebih dahulumenggunakan tisu untuk menghilangkan embun dan kotoran

yang menempel pada daun. Selanjutnya bagian tengah daun yang akan diamati

diolesi dengan cat kuku bening lalu di potong dengan ukuran 1 cm X 1 cm, untuk

mempermudah pengamatan stomata. Bagian daun yang sudah diolesi dengan cat

kuku dibiarkan supaya kering terlebih dahulu. Selotip ditempelkan pada bagian

yang diolesi cat kuku kemudian dikelupas dan ditempelkan pada kaca preparat.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop LEICA DM500, dengan

perbesaran 40X. Setelah didapat jumlah stomata daunnya maka dikalikan dengan

luas daun tanaman jagung.

3.5.14 Persentase keterjadian penyakit

Persentase keterjadian penyakit pada tanaman jagung dihitung pada setiap

tanaman yangmenununjukkan gejala penyakit, lalu dihitung presentase keterjadian

penyakit setiap petak. Persentase penyakit bulai dihitungberdasarkan pada

formula menurutYasa dkk. (2012), berikut:

P =

Keterangan :

P : Persentase jumlah tanaman jagungterserang penyakit bulai

n : Jumlah tanaman jagungterserang bulai

N : Jumlah populasi tanaman jagung

Page 49: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

51

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Pupuk urea dengan dosis optimun 300 kg ha-1

dapat meningkatkan jumlah

daun menjadi lebih banyak, panjang daun yang lebih panjang, lebar daun

yang lebar, kandungan hara P daun, jumlah stomata daun, produksi per petak

lebih tinggi, rasa jagung yang lebih manis, bobot tongkol dan brangkasan

segar lebih berat, tongkol jagung menjadi panjang.

2. Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1

dapat menekan keterjadian penyakit

pada tanaman jagung manis dibandingkan KCl dengan dosis 50 kg ha-1

.

3. Dosis pupuk urea 300kg ha-1

dan pupuk KCl 100 kg ha-1

membuat tongkol

pada jagung manis menjadi lebih panjang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan cara pengendalian hama dan

penyakit yang tepat sehingga tanaman yang akan ditanam selanjutnya tidak

terserang hama dan penyakit.

Page 50: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

52

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, A. 2013. Pengaruh Pemupukan Urea dan Teknik Defoliasi pada Produksi

Jagung (Zea mays L.) Varietas Pioner 27. (Skripsi). UNILA. Lampung. 112

hlm

Agustamia, C., Widiastuti, A., dan Sumardiono, C. 2016. Pengaruh stomata dan

klorofil pada ketahanan beberapa varietas jagung terhadap penyakit bulai.

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 20(2): 89-94.

Asputri, N. U., Luqman, Q. A., Abdul, L.A. 2013. Pengaruh aplikasi

Pyraclostrobin terhadap serangan penyebab penyakit bulai pada lima

varietas jagung (Zea mays). Jurnal HPT. 1(3): 77-84.

Asyifa, A. 2017. Respons Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) terhadap

Penyakit Bulai yang Disebabkan oleh Peronosclerospora sp.(Skripsi).

Unila. 78 hlm.

Awaludin. 2001. Pengelolaan Pupuk Nitrogen pada Tanaman Jagung dengan

Alat Pandu Bagan Warna Daun. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Nusa Tenggara Barat. Hlm 1.

Badan Pusat Statistika.2015. Produksi Padi, Jagung, Kedelai (Angka Sementara

2014). Diakses http://kepri.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd

20150311105844.pdf. Diaksespada tanggal 30 Oktober 2017 pukul 15:00

WIB

BMKG. 2018. Data Iklim Harian (Lampung). Diakses : http//bmkg.go.id. pada

tanggal 8 Oktober 2018 pupuk 14:30 WIB.

Cruz, C. A., Filho, A. C., Maneses, N. B., Cunha, T. P. L. D., Nowaki, R. H. D.,

dan Barbosa, J. C. 2015. Influenceof amount and parceling of nitrogen

fertilizeron productivity and industrial revenueof sweet corn (Zea mays L.).

Australian Journal of Crop Science. 9(10): 895-900.

Gunadi, N. 2009. Kalium sulfat dan kalium klorida sebagai sumber pupuk kalium

pada tanaman bawang merah. Jurnal Hortikultura. 19(2): 174-185.

Page 51: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

53 Haris, A.S, dan Veronica, K. 2012. Studi pemupukan kalium terhadap

pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) varietas

super bee. Sains dan Teknologi. 2(1). ISSN 1979-6870.

Haryanti, S. 2010. Pengaruh naungan yang berbeda terhadap jumla stomata daun

ukuran porus stomata daun Zephyranthes rosea L. Buletin Anatomi dan

Fisiologi. 18. 41-48.

Hidayati, E., Armaini. 2015. Aplikasi limbah cair biogas sebagai pupuk pada

tanaman jagung manis (Zea mays Var. saccharata Sturt.).Jurnal Online

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau. 2(1): 1-13.

Made, U. 2010. Respon berbagai populasi tanaman jagung manis(Zea mays

saccharata Sturt.) terhadap pemberian pupuk urea. Jurnal Agroland. 17(2):

138-143.

Mazid, N., dan Yuni, S. 2011. Pengaruh umur tanaman dan dosis pupuk kalium

terhadap infeksi penyakit bulai. Majalah Ilmiah Sriwijaya. 19(12): 682-

686.

Meade, G., Lalor, S., danCabe, T. 2011. An evaluation of the combined usage of

s eparated liquid pig manure and inorganic fertilizer in nutrient

programmes for winter wheat production. European Journal of Agronomy.

34(2): 62 - 70.

Merigout, P., Virginie, G., Isabelle, Q., Xavier, B., dan Francoise, D. 2008. Urea

use efficiency of hydroponically grown maize and wheat.Journal of Plant

Nutrition. 31: 427 – 443.

Novita, A. D. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah Konservasi dan Pemupukam

Nitrogen Jangka Panjang terhadap n-Total dan Nitrat Tanah pada Lahan

Pertanaman Jagung (Zea mays L.)diKebun Percobaan Politeknik Negeri

Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar

Lampung. Hlm 11-17.

Pradipta, R., Puji, K., dan Guritno, B. 2014. Pengaruh umur panen dan pemberian

berbagai dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan kualitas jagung

manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Produksi Tanaman. 2(7): 592-

599.

Purbaningsih, M., Fajriani, S., dan Santoso, M. 2017. Pengaruh pupuk

paitan(Tithonia diversivolia) dan urea pada pertumbuhan dan hasil jagung

manis(Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Produksi Tanaman. 5(5):860-869.

Ramadhani, R., Roviq, M., dan Maghfoer, M. 2016. Pengaruh sumber pupuk

nitrogen dan waktu pemberian urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman

jagung manis (Zea mays sturt. var. saccharata). Jurnal Produksi Tanaman.

4(1): 8-15.

Page 52: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

54 Rosmarkam, A. dan Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius,

Yogyakarta. 224 hlm.

Rubatzky,V.E dan Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia, Prinsip, Produksi, dan

Gizi.Penerbit ITB, Bandung. 313 hlm.

Saragih, D., Hamim, H., dan Nurmauli, N. 2013. Pengarus dosis dan waktu

aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung(Zea

mays, L.) pioneer 27. Jurnal Agrotek Tropika.1(1): 50-54.

Sarjito, A., dan Hartanto, B. 2007. Respon tanaman jagung terhadap aplikasi

pupuk nitrogen dan penyisipan tanaman kedelai. Jurnal Penelitian dan

Informasi Pertanian. 11(2): 130-137.

Sirajudin, M., dan Lasmini, S. 2010. Respon pertumbuhan dan hasil jagung manis

(zea mays saccharata) pada berbagai waktu pemberian pupuk nitrogen dan

ketebalan mulsa jerami. Jurnal Agroland. 17(3): 184 – 191.

Siyamto, A., Anwar, S., Lukiwati, D. R. 2014. Pertumbuhan jagung manis(zea

mays saccharata) dan kadar fosfor jerami dengan pemupukan organik dan

urea.Animal Agriculture Journal. 3(3): 417-423.

Subekti, N. A., Syafruddin., Efendi, R., dan Sunarti, S. 2008. Morfologi

Tanamandan Fase Pertumbuhan. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

28 hlm.

Suci, R. K. 2016. Pengaruh pemberian dosis pupuk kno3 terhadap pertumbuhan,

produksi dan serapan kalium tanaman jagung manis(Zea mays Saccharata

Sturt). Jurnal Agrotop. 7(1): 1–10.

Suherman., dan Edi, K. 2015. Keragaman stomata daun kopi pada berbagai pohon

penaung sistem agroforestri. Jurnal Galung Tropika. 4(1): 1-6.

Supriyadi, Kadarwati, FT. 2017. Efektivitas Pemupukan Nitrogen pada

Kapas(Gossypium hirsutum L.). Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan

Serat,. Malang.

Suratmini, P. 2005. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Pupuk Kandang Sapi

terhadap Produksi Brangkasan Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)

Sebagai Pakan Ternak. Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Teknologi

Kreatif dan Peran Stakeholder dalam Percepatan Adopsi Inovasi Teknologi

Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali.

Suratmini, P. 2009. Kombinasi pemupukan urea dan pupuk organik pada jagung

manis di lahan kering.Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 28(2):

84-88.

Page 53: PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN KCl TERHADAP HASIL, …digilib.unila.ac.id/55050/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pupuk KCl dengan dosis 100 kg ha-1 dapat menekan keterjadian penyakit

55 Surtinah, 2008.Waktu panen yang tepat menentukan kandungan gula biji jagung

manis (Zea mays saccharata). Jurnal Ilmiah Pertanian.4(2): 1-4.

Syukur, M., dan Aziz, R. 2013. Jagung Manis. Penebar Swadaya, Jakarta. 123

hlm.

Wibowo, A., Nunun, B., Dawam, M. 2017. Respon hasil tanaman jagung manis

(Zea mays L. saccharata) terhadap pemberian pupuk kcl dan pupuk kotoran

ayam. Jurnal Produksi Tanaman. 5(8): 1381-1388.

Yasa, I., Sudiarta, I., Wirya, I., Sumiartha, K., Utama, I., Luther, G., dan

Mariyono, J. 2012. Kajian ketahanan terhadap penyakit busuk daun

(Phytophthora Infestans) pada beberapa galur tomat. E-Journal

Agroekoteknologi Tropika. 1(2): 154-16