pengamatan pengaruh cahaya terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan neon tetra...

22
PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Metode Penelitian Yang dibina oleh Bu Dra. Betty Lukiati, M.S. Oleh Kelompok 1 Offering G Denny Fahrudin Mardiansyah 120342422502 Istamaya Ariani 120342400167 Manzilatul Rochmah 120342422470 Niken Eka Agustina 120342400170 Rizal Kurniawan 120342422471 Soyadesita 120342422490 Sukma Qumain 120342422472 Syifa Sundari 120342400173

Upload: soyadesita

Post on 29-Dec-2015

292 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Neon tetra merupakan salah satu jenis ikan tetra yang sangat populer di kalangan pembudidaya ikan hias karena warnanya yang sangat indah. Ikan neon tetra berasal dari Amerika Utara-Amazon. Ikan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1936. Paracheirodon merupakan salah satu ikan hias air tawar yang sudah lama dikenal dan biasanya bersifat tenang. Ikan ini mempunyai warna dasar perak-kelabu dengan bentuk badan pipih. Ikan ini terkenal dengan “neon stripe” atau garis neon berwarna biru hijau yang memiliki pancaran cahaya.

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAPKELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi)

MAKALAHDisusun untuk memenuhi tugas matakuliah

Metode PenelitianYang dibina oleh Bu Dra. Betty Lukiati, M.S.

OlehKelompok 1 Offering G

Denny Fahrudin Mardiansyah 120342422502Istamaya Ariani 120342400167Manzilatul Rochmah 120342422470Niken Eka Agustina 120342400170Rizal Kurniawan 120342422471Soyadesita 120342422490Sukma Qumain 120342422472Syifa Sundari 120342400173

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGIDesember, 2013

Page 2: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan air tawar maupun air laut dapat dinikmati dengan dua cara, yaitu

dengan dihidangkan sebagai masakan atau dapat dinikmati keindahannya. Salah

satu jenis ikan yang dinikmati keindahannya adalah ikan neon tetra

(Paracheirodon innesi). Ikan neon tetra memiliki warna yang cerah sehingga di

habitat aslinya dalam perairan sungai pedalaman yang gelap ikan ini masih tetap

terlihat. Warna yang cerah juga menjadi salah satu sebab ikan ini diminati sebagai

ikan hias komoditi ekspor. Pada tubuh ikan neon tetra terdapat garis horizontal

berwama biru-hijau sepanjang kedua sisi ikan mulai dari hidung hingga bagian

depan ekor dan warna kemerah-merahan sepanjang setengah bagian posterior

bawah tubuh. Pada malam hari warna tubuhnya akan menghilang selama ikan

beristirahat dan akan muncul kembali ketika ikan aktif pada pagi hari. Usaha

budidaya ikan neon tetra sangat bergantung pada ketelatenan petani ikan karena

dalam usaha pemijahan hingga pembesaran telur-telurnya dibutuhkan kondisi

yang khusus. Proses pemijahan, penetasan telur, hingga perkembangan embrio

seluruhnya harus dalam kondisi gelap atau tidak terkena cahaya yang

mengenainya. Cahaya dengan segala aspek yang dikandungnya seperti intensitas

dan panjang gelombang akan memengaruhi secara langsung maupun tidak

langsung terhadap pergerakan atau tingkah laku ikan dan perkembangan ikan.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui dampak apabila

juvenile yang sedang tumbuh dan berkembang tersebut dikenai warna tertentu

sehingga disusunlah penelitian ini. Berdasarkan latar belakang di atas maka

peneliti mengambil judul penelitian “Pengamatan Pengaruh Cahaya terhadap

Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi)”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.2.1 Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kelangsungan hidup ikan neon tetra?

1.2.2 Bagaimana kondisi cahaya terbaik untuk kelangsungan hidup dan

pertumbuhan paling optimal pada ikan neon tetra?

Page 3: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1.3.1 Mengetahui pengaruh cahaya terhadap kelangsungan hidup ikan neon tetra.

1.3.2 Mengetahui kondisi cahaya terbaik untuk kelangsungan dan pertumbuhan

hidup ikan neon tetra.

1.4 Hipotesis

H0= Cahaya berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan neon tetra

H1= Cahaya ungu merupakan cahaya terbaik untuk kelangsungan hidup dan

pertumbuhan paling optimal pada ikan neon tetra.

Page 4: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Klasifikasi dan Biologi

Klasifikasi ikan neon tetra Paracheirodon innesi adalah sebagai berikut

Gemawaty, 2006):

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Ostariohysoidei

Subordo : Charachioidea

Famili : Charachidae

Subfamili : Cheirodonfinal

Genus : Paracheirodon

Species : Paracheirodon innesi

Neon tetra merupakan salah satu jenis ikan tetra yang sangat populer di

kalangan pembudidaya ikan hias karena warnanya yang sangat indah. Ikan neon

tetra berasal dari Amerika Utara-Amazon. Ikan ini pertama kali ditemukan pada

tahun 1936. Paracheirodon merupakan salah satu ikan hias air tawar yang sudah

lama dikenal dan biasanya bersifat tenang. Ikan ini mempunyai warna dasar

perak-kelabu dengan bentuk badan pipih. Ikan ini terkenal dengan “neon stripe”

atau garis neon berwarna biru hijau yang memiliki pancaran cahaya. Garis ini

memanjang pada sisi badannya, mulai dari depan mata hingga samping sirip

adipose. Di bawah warna neon ini terdapat warna merah menyala hingga akhir

sirip ekor, bagian perut berwaarna abu-abu muda dan kadang-kadang terlihat

berwarna biru serta semua sirip tidak berwarna (transparan). Ikan ini tergolong

mini karena ukuran maksimumnya hanya 3,75 cm. ikan betina dan ikan jantan

dapat dibedakan dengan melihat bentuk tubuhnya yaitu ikan betina mempunyai

perut yang lebar sehingga tubuhnya terlihat lebih besar dibandingkan dengan ikan

jantan. Ikan neon tetra hidup di perairan dengan kisaran suhu 25-29°C dan pH

Page 5: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

5,5-7,5. Ruang dan oksigen merupakan faktor yang penting bagi kehidupan ikan

neon tetra (Gemawaty, 2006).

Jenis-jenis ikan tetra terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis tetra

yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon

Tetra & banyak lagi yang lain. Neon Tetra merupakan ikan hias yang termasuk ke

dalam kelompok ikan hias yang paling menarik. Tubuhnya berjalur merah dan

biru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Ikan hias ini mudah

dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit/mati (Dinas Perikanan, 1996).

2.2 Cahaya

2.2.1 Intensitas Cahaya

Cahaya merupakan bagian yang fundamental dalam menentukan

tingkah laku ikan di laut. Faktor yang menentukan penetrasi cahaya masuk ke

dalam perairan adalah absorbsi cahaya dari partikel-partikel air, kecerahan,

pemantulan cahaya oleh permukaan laut, musim dan lintang geografis. Nilai

iluminasi (lux) suatu sumber cahaya akan menurun dengan semakin

meningkatnya jarak dari sumber cahaya tersebut dan nilainya akan berkurang

apabila cahaya tersebut masuk ke dalam air karena mengalami pemudaran.

Besarnya iluminasi cahaya (E satuannya lx) ditentukan dari intensitas

penyinaran (I satuannya cd) dan jarak dari sumber cahaya (r satuannya m)

yang diformulasikan sebagai berikut (Utami, 2006):

E =

Bentuk distribusi intensitas cahaya lampu di bawah air tergantung dari

tipe lampu yang digunakan sebagai sumber cahaya. Pengamatan distribusi

intensitas cahaya di bawah air menunjukkan bahwa pada garis luar iso- lux

dari 4 lampu kerosene (lampu petromaks), bentuknya oval, intensitas cahaya

maksimum (250 lx) di permukaan air dan 0,1 lx di kedalaman 14. Lampu

listrik jenis metal halide mempunyai bentuk sebaran intensitas cahaya seperti

angka delapan yang diputar 90ke kiri dan ke kanan (Utami, 2006).

Page 6: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

2.2.2. Panjang Gelombang Cahaya

Stimuli cahaya terhadap tingkah laku ikan sangat kompleks antara lain

intensitas, sudut penyebaran, polarisasi, komposisi spektralnya dan lama

penyinarannya. Nicol 1963 telah melakukan suatu telaah mengenai

penglihatan dan penerimaan cahaya oleh ikan dan menyimpulkan bahwa

mayoritas mata ikan laut sangat tinggi sensitifitasnya terhadap cahaya. Tidak

semua cahaya dapat diterima oleh mata ikan. Cahaya yang dapat diterima

memiliki panjang gelombang pada interval 400 – 750 mμ (Utami, 2006).

Penetrasi cahaya dalam air sangat erat hubungannya dengan panjang

gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang

gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya ke dalam perairan.

Panjang gelombang dari masing-masing warna cahaya dapat dilihat pada

Tabel 1 (Utami, 2006).

Tabel 1. Panjang gelombang dari masing- masing warnaWarna Panjang gelombang (nm)Violet 3.900-4.550Biru 4.550-4.920Hijau 4.920-5.770

Kuning 5.770-5.970Orange 5.970-6.220Merah 6.220-7.700

2.3 Tingkah Laku Ikan terhadap Cahaya

Tingkah laku ikan menurut He (1989) adalah adaptasi dari badan ikan

terhadap lingkungan internal dan eksternal, sedangkan reaksi ikan merupakan respon

yang berhubungan dengan tingkah laku ikan karena adanya rangsangan eksternal.

Terdapat dua bentuk reaksi dari hewan terhadap cahaya yaitu fotokinesis dan

fototaksis. Fotokinesis adalah respon dalam kecepatan perubahan arah gerakan

terhadap suatu intensitas cahaya, sedangkan fototaksis adalah tindakan lokomotor dari

suatu organisme mendekat (positif) atau menjauhi (negatif) dari suatu sumber cahaya

(Utami, 2006).

Pandangan beberapa ahli tentang tertariknya ikan terhadap cahaya lampu

berbeda-beda. Ikan melihat sumber cahaya dalam keadaan gelap di malam hari,

menjadi disorientasi secara optik dan bereaksi, dimana hanya satu mata yang

Page 7: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

dirangsang sehingga terjadi gerakan yang tidak beraturan dan tidak menentu dari ikan

pada area iluminasi (Utami, 2006).

Menurut Utami (2006), terdapat teori tentang ikan berenang mendekati

sumber cahaya (fototaksis) yaitu forced movement theory, adaptation theory dan

feeding phototaxis theory, sedangkan faktor- faktor yang mempengaruhi fototaksis

pada ikan adalah faktor internal seperti umur, jenis kelamin dan kepenuhan isi

lambung serta faktor eksternal seperti temperatur air, level lingkungan cahaya (dini

hari dan bulan purnama), intensitas dan warna dari sumber cahaya, ada tidaknya

makanan dan kehadiran predator.

2.4 Mekanisme Diskriminasi Warna

Menurut Utami (2006), suatu objek yang dilihat oleh hewan tergantung dari

sifat-sifat fisik khusus dari cahaya yang sensitif untuk matanya. Pada serangga hanya

dapat mendeteksi warna dan polarisasi. Pada ikan yang matanya sangat mirip dengan

mata manusia dan mempunyai kemampuan untuk membedakan warna.

Ketika spektrum cahaya masuk ke mata diterima lensa dan diteruskan ke

retina maka spektrum cahaya merah tersebut merangsang sel kerucut merah untuk

aktif dan memberikan signal merah karena adanya eksitasi dari sel-sel ganglion

merah hijau (red green ganglion cell). Ketika spektrum cahaya hijau sampai di retina

maka cahaya hijau merangsang sel kerucut hijau dengan menghambat sel-sel ganglion

merah hijau (red green ganglion cell). Ketika spektrum cahaya warna kuning sampai

ke retina, maka cahaya kuning merangsang sel-sel kerucut merah dan hijau secara

bersamaan yang menyebabkan eksitasi ganglion merah hijau (red green ganglion

cell) tanpa mempengaruhi sel kerucut biru. Demikian pula untuk spektrum cahaya

warna biru masuk ke retina, sel kerucut merah dan hijau dirangsang yang

menyebabkan eksitasi sel ganglion kuning biru (yellow-blue ganglion) memberikan

signal biru (Utami, 2006).

Selanjutnya dari penelitian Mc Farland dan Munz (1975) menunjukkan bahwa

pigmen visual pada sel batang dari beberapa jenis ikan karang Pasifik memiliki

kemampuan menyerap gelombang warna berkisar 480-502 nm. Kisaran tersebut

berbeda dan lebih sempit kisarannya dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang

menyebutkan bahwa kisaran spektrum gelombang untuk pigmen sel batang untuk

ikan air tawar dan ikan air laut berkisar 467-551 nm. Hal tersebut sesuai dengan

penelitian Lythgoe (1966) yang mendapatkan nilai yang hampir sama sekitar 490-503

nm pada tujuh sampel ikan dari Laut Mediterania. Berdasarkan penelitian tersebut

Page 8: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

maka dapat disimpulkan bahwa adaptasi absorbs gelombang maksimal dari pigmen

visual ikan karang adalah berkisar 493 nm (Utami, 2006).

2.5 Teknik Budidaya Ikan Neon Tetra

2.5.1 Tempat Pemijahan

Tempat pemijahan ikan neon tetra biasanya berupa akuarium

dengan ukuran 30 cm x 25 cm x 25 cm atau 40 cm x 20 cm x 20 cm. Kaca

diketiga sisinya dapat dibuat polos tanpa pulasan cat. Sebagai media

penempel telur dapat digunakan tanaman air, seperti Hydrilla atau

Myriophyllum. Tanaman harus steril, bebas dari lumpur dan telur siput.

Untuk itu, tanaman air dapat direndam dalam larutan PK encer sebelum

dimasukkan ke dalam akuarium (Gemawaty, 2006).

Air pemijahan untuk neon tetra agak berbeda dengan ikan lainnya.

Persyaratannya agak khusus sehingga dibutuhkan ketelatenan ekstra. Air

yang biasa dipakai berupa air suling (destilasi) ditambah dengan rendaman

air kayu asam kering dalam air selama beberapa hari (Gemawaty, 2006).

2.5.2 Memilih Induk

Jenis kelamin neon tetra antara lain dapat dibedakan berdasarkan

ukuran dan bentuk tubuh serta bentuk garis neon. Induk jantan tubuhnya

relatif langsing, agak panjang dan bentuk garis neon lurus. Sebaliknya,

induk betina berbentuk pendek bulat dan perut memebesar dengan bentuk

garis neon bengkok. Induk yang dipilih harus sudah berukuran 3,0 cm.

induk-induk yang telah dipilih dipisahkan dari kelompoknya dan dirawat

di akuarium tersendiri. Induk diberi pakan jentik-jentik nyamuk untuk

menjaga kondisi tubuhnya dan lebih mematangkan telur yang

dikandungnya. Dengan ukuran akuarium pemijahan seperti di atas,

perbandingan induk betina dan induk jantan adalah 6:3 (Gemawaty, 2006).

2.5.3 Pemijahan

Ikan neon tetra memijah pada malam hari dalam keadaan gelap

yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Untuk menyesuaikan

dengan habitat asal maka akuarium pemijahan ditutup dengan plastik

Page 9: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

warna hitam sampai keadaan benar-benar gelap. Penutupan dengan plastik

warna hitam ini dapat dilakukan juga pada rak pemijahan dengan prinsip

sama yaitu terciptanya suasana gelap. Sedikit cahaya saja yang berhasil

menembus masuk ke dalam akuarium bisa dipastikan bahwa ikan tetra

tidak akan memijah. Selama pemijahan berlangsung induk tidak diberi

makan agar proses pemijahan dan telur yang dihasilkan tidak terganggu

oleh sisa-sisa pakan. Telur ikan tetra bersifat photophobic yakni sangat

sensitif terhadap cahaya (Bidang Budidaya Ikan, 2003).

2.5 Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan pertambahan bobot maupun panjang dalam suatu

periode waktu tertentu. Pertumbuhan yang terjadi karena pertambahan jaringan

akibat dari pembelahan sel secara mitosis (Gemawaty, 2006).

2.6 Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup suatu populasi ikan merupakan nilai

persentase jumlah ikan yang hidup selama masa pemeliharaan tertentu. Tingkat

kelangsungan hidup Survival Rate (RT) akan sangat erat kaitannya dengan ukuran

ikan yang dipelihara. Ikan yang masih berukuran kecil akan lebih rentan terhadap

penanganan yang kurang hati-hati (Gemawaty, 2006).

Page 10: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental

dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 5

perlakuan dan masing masing 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah berupa

perbedaan warna lampu neon. yaitu P1 warna merah , P2 warna kuning, P3

warna hijau, P4 warna biru, P5 warna ungu, dan perlakuan kontrol yaitu tanpa

cahaya atau gelap.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah juvenile ikan neon tetra (Paracheirodon

innesi) berusia satu hari berukuran rata-rata 0,5 cm yang didapat dari peternak

ikan. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 ekor Paracheirodon innesi yang

diambil dari setiap akuarium untuk diukur panjang dan beratnya setiap satu

minggu sekali.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah

a. Variabel bebas : Warna.

b. Variabel kontrol : Jenis bahan dan ukuran akuarium, kualitas dan jumlah air

akuarium, jumlah air dari habitat sebelumnya, warna lampu,

suhu air dan ruangan, sirkulasi air, jenis bahan dan luas

penutup akuarium, jumlah dan jenis pakan ikan, waktu

terkena cahaya luar ketika pengambilan data, dan usia

embrio ikan neon tetra.

c. Variabel moderator : Kualitas internal ikan neon tetra.

d. Variabel terikat : Derajat kelangsungan hidup, panjang, dan bobot ikan neon

tetra.

3.4 Parameter Penelitian

Page 11: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

Parameter yang digunakan untuk mengetahui kelangsungan hidup juvenile

Paracheirodon innesi adalah selisih jumlah ikan yang ditebar dengan jumlah

ikan yang hidup pada saat dilakukan pengontrolan setiap tiga hari sekali dan saat

akhir penelitian. Parameter untuk pertumbuhan Paracheirodon innesi adalah

panjang dan berat ikan yang diukur setiap satu minggu.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Bahan

Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

1200 juvenile ikan Paracheirodon innesi berusia 1 hari dengan ukuran

kurang lebih 0,5 cm.

cacing sutera Tubifex sp.untuk pakan ikan

kertas karton untuk menutup akuarium

air yang telah didiamkan selama satu malam sebagai pengisi akuarium

3.5.2 Alat

Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

Aerator

Akuarium ukuran 30cm x 20cm x 20 cm sebanyak 16 buah

DO meter

Gunting

Jangka sorong

Kabel

Kain lap/spons kering

Lampu neon 20 watt warna merah, kuning, biru, hijau dan ungu

Lem

Neraca digital

pH meter

Serok halus

Selang kecil diameter 0,5 cm

Tali

3.6 Tahap Penelitian

3.6.1 Tahap persiapan wadah (akuarium)

Page 12: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

1. Menyiapkan wadah yaitu akuarium kaca berukuran 30cm x 20cm x

20cm dengan ketebalan kaca 0,5 cm.

2. Membersihkan, dan mencuci wadah hingga bersih

3. Wadah diberi desinfektan larutan kalium permanganat (PK) dan

didiamkan selama 24 jam untuk mencegah tumbuhnya bakteri, jamur,

dan penyakit kulit pada Paracheirodon innesi. Setelah 24 jam, wadah

dicuci hingga bersih dan dikeringkan.

4. Wadah diisi dengan 15 liter air. Setelah itu, didiamkan selama 24 jam

sehingga gas berbahaya yang ada di air menguap dan air menjadi

lebih stabil.

5. Memasang alat sirkulasi udara yaitu aerator untuk pertukaran udara

akuarium.

6. Membuat penutup akuarium dari kertas karton. Penutup yang

digunakan berbentuk kubus tanpa penutup berukuran 40cm x 30cm x

50cm.

7. Memasang lampu dengan warna yang berbeda yaitu pada P1 dipasang

lampu neon berwarna merah, P2 dipasang lampu neon berwarna

kuning, P1 dipasang lampu neon berwarna hijau, P1 dipasang lampu

neon berwarna biru, P1 dipasang lampu neon berwarna ungu, dan

perlakuan kontrol tanpa dipasang lampu neon atau gelap. Jarak antara

lampu dengan akuarium adalah 10 cm.

8. Kualitas awal air, yaitu pH dan suhu, diukur menggunakan pH meter

dan termometer

9. Lampu neon dinyalakan terus selama 30 hari penelitian.

Gambar : A. Akuarium kaca, lampu neon dan aerator B. Penutup dari karton

40 cm

50 cm

30 cm

30 cm

20 cm

20 cm

Page 13: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

3.6.2 Tahap persiapan ikan neon tetra

1. Menyiapkan 1200 juvenil ikan neon tetra berumur satu hari berukuran

rata-rata 5 mm yang dibeli dari peternak ikan hias.

2. Menebar 80 ekor ikan neon tetra ke dalam setiap akuarium dengan

menyertakan sebagian airnya.

3. Menutup akuarium dengan kotak karton

3.6.3 Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Penelitian dilaksanakan selama 30 hari

1. Pengamatan kelangsungan hidup dilakukan 3 hari sekali dengan

menghitung jumlah ikan yang hidup dari setiap ulangan. Penghitungan

harus dilakukan secara cepat untuk menghindari dari paparan cahaya

luar terlalu lama. Caranya dengan membuka tutup karton selama 5

menit kemudian menghitung secara langsung ikan yang hidup dan

yang mati. Selain itu, pada akhir penelitian jumlah ikan yang hidup

dari setiap akuarium dihitung untuk dibandingkan dengan jumlah ikan

yang ditebar pada awal penelitian.

2. Setiap satu minggu sekali diambil 15 ekor ikan Paracheirodon innesi

dari setiap ulangan untuk mengamati pertumbuhan ikan. Panjang ikan

diukur menggunakan jangka sorong, sedangkan bobot ikan ditimbang

menggunakan neraca digital.

3. Kualitas air yaitu pH, Suhu dan Oksigen terlarut diukur setiap hari. pH

diukur dengan menggunakan pH meter, Suhu diukur denagan

thermometer dam oksigen terlarut diukur dengan DO meter.

4. Pemberian pakan berupa cacing sutra (Tubifex sp.) dilakukan setiap

hari pada jam 08.00 WIB dan 17.00 WIB. Diberikan 5 gram cacing

sutra (Tubifex sp.) untuk satu kali pemberian pakan pada setiap

akuarium.

5. Pengumpulan data untuk mendapatkan derajat kelangsungan hidup

dapat menggunakan penghitungan jumlah ikan yang masih hidup

dibagi dengan jumlah ikan saat awal penebaran. Panjang dan berat ikan

Page 14: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

diukur menggunakan jangka sorong dan neraca digital. Data derajat

kelangsungan hidup, panjang, dan berat ikan dicatat dalam tabel.

6. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Varian Tunggal (Anava) Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila

terdapat perbedaan hasil dalam setiap perlakuan, maka akan

dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).

Page 15: PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) PENGAMATAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

Daftar Rujukan

Bidang Budidaya Ikan. 2003. Budidaya Ikan Hias Jenis Tetra, Modul: Pemijahan

Induk Ikan Tetra. Departemen Pendidikan Nasional.

Dinas Perikanan. 1996. Penuntun Kearah Menternakkan Ikan Hias Jenis Tetra.

Pemerintah DKI Jakarta.

Gemawaty, Nursyamsi. 2006. Produksi Ikan Neon Tetra Paraclreirodon innesi

Ukuran L pada Padat Tebar 20,40 dan 60 Ekor/Liter dalam Sistem

Resirkulasi. Skripsi diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Utami, Eva. 2006. Analisis Respons Tingkah Laku Ikan Pepetek (Secutor

insidiator) terhadap Intensitas Cahaya Berwarna. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.