rpp kelangsungan hidup organisme

23
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Satuan Pendidikan: SMP Negeri 1 Cilengkrang Kelas/Semester: IX /1 Nama : Nana Media NIM: 1122060059

Upload: tanakira-nana-iokikusegatatsunoha

Post on 05-Jan-2016

381 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

RPP

TRANSCRIPT

PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Cilengkrang

Kelas/Semester : IX /1

Nama : Nana Media

NIM : 1122060059

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 1 Cilengkrang

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : IX A

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan

perkembangbiakan

C. Indikator

Menjelaskan cara-cara makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya.

Mengidetifikasi macam-macam adaptasi pada makhluk hidup

Menjelaskan bagaimana terjadinya adaptasi melalui seleksi alam.

Menganalisis manfaat berkembang biak bagi makhluk hidup.

D. Tujuan Pembelajaran.

Memahami cara-cara makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya.

Memehami macam-macam adaptasi pada makhluk hidup

Menjelaskan bagaimana terjadinya adaptasi melalui seleksi alam.

Memahami manfaat berkembang biak bagi makhluk hidup.

E. Materi Pembelajaran

Pernahkah kamu mendengar adaptasi? Apa yang kamu ketahui tentang adaptasi? Apa

yang terjadi jika suatu makhluk hidup tidak dapat beradaptasi? Salah satu penyebab kepunahan

makhluk hidup adalah ketidak mampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Misalnya, ketika kamu memindahkan seekor ikan yang diambil dari habitat aslinya. ke dalam

kolam ikan buatanmu sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang kamu pelihara mati. Kematian

ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya akan

mengalami kepunahan. Jadi, apa yang dimaksud dengan adaptasi? Adaptasi adalah kemampuan

makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara

penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh,

penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.

Generatif Vegetatif

Secara garis besar adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi,

adaptasi fisiologi, dan adaptasi perilaku.

Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-

organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit

untuk diamati. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan

sungai. Mengapa ikan air laut menghasilkan urine lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai?

Hal ini dikarenakan kadar garam air laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya

kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya,

kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam

tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.

Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah

tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pernahkah kamu melihat

kucing? Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa mendekat dan

lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya.

Tingkah laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak akan

memutuskan ekornya pada saat berada dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan

mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia

membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau

sarangannya.

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang paling mudah kita

kenal. Sebab adaptasi morfologi berkaitan dengan bentuk tubuh organ tubuh bagian luar.

Berbagai contoh adaptasi morfologi sebagai berikut.

a. bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makananya.

b. bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidupnya

c. tipe mulut serangga sesuai dengan cara hidupnya.

d. benuk gigi pada omnivore, herbivore dan karivora sesuai dengan jenis makanannya.

e. warna bulu atau rambut sesuai dengan habitatnya.

a. Adaptasi morfologi pada paruh burung

Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang ada di sekitarmu? Kalau kita

amati, ada burung yang memakan bijibijian, ada yang memakan serangga, ada yang memakan

daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan dari lingkungannya, burung

memerlukan paruh yang sesuai dengan makanannya.

Gambar 1.1 macam-macam paruh burung

Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-

bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok

ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging. Bentuk paruh burung pelikan

panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin,

misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu kecil,

runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh burung sesuai dengan jenis makanan itulah

yang merupakan bentuk adaptasi marfologi.

Adaptasi morfologi pada kaki burung

Gambar 1.2 macam-macam kaki burung

Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga dapat

dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat, kaki burung

perenang, dan ada pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu menyebutkan bentuk kaki

burung lainnya? Pada umumnya burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari

terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada ranting-ranting

pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke

depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang, terdapat

selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin,

dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat

tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat diputar ke belakang. Burung yang

mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.

c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut

serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu

hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium). Pada belalang, jangkrik, dan kecoa

mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti

pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit. Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai

rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau

hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap. Kupukupu mulutnya

dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada

kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi

dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.

Gambar 1.3 Berbagai macam tipe mulut serangga

Adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

a.Xerofit, merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan kering, seperti di gurun. Tumbuhan

ini beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang kering dengan cara memiliki akar panjang.

Daun seperti duri, stomata sedikit dan tertutup bulu-bulu untuk mencegah penguapan,

mempunyai jaringan penyimpan air dalam batang, dan seluruh permukaan tubuh tertutup lilin.

Contohnya kaktus dan bunga mentega,

b.Hidrofit, merupakan tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan hidrofit memiliki akar

bercabang, pendek tangkai daun berongga, dan stomata banyak terdapat dipermukaan atas daun.

Contohnya teratai dan eceng gondok.

Higrofit, merupakan tumbuhan yang hidup ditempat yang lembap. Tumbuhan higrofit memilliki

daun banyak, lebar an tipis, banayak stomata dan sering melakukan gutasi. Contohnya keladi,

tumbuhan paku dan lumut.

Seleksi alam

Apakah yang dimaksud dengan ”seleksi alam”? Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi

berarti pemilihan, dan alam berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi,

seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus

yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai

musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.

1. Faktor penyeleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut adalah sebagai

berikut.

Suhu lingkungan

Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di

daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi factor penyeleksi

adalah suhu lingkungan. Mengapa demikian? Karena hewan mamalia yang berbulu tipis

umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah

sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.

Makanan

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer

makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan.

Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung hidup,

sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan makanan akan

tereliminasi dan punah.

Cahaya matahari

Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang

berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk

pembentukan makanan.

Perkembangbiakan

Setiap makhluk hidup mempunyai usia yang terbatas dan pada akhirnya akan mati.

Banyak tanaman sayuran, seperti sawi, kol, lobak, dan wortel hanya mempunyai masa hidup

sekitar tiga bulan. Hewan-hewan tertentu, seperti ayam, itik, dan ungags lainnya mempunyai

masa hidup yang lebih pendek dibanding dengan hewan-hewan, seperti anjing, kucing, sapi dan

harimau. Namun, mengapa makhluk hidup tersebut dapat mempertahankan jenisnya? Makhluk

hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang

mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya

tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.

Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga

kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun

dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak,komodo, kancil, burung merak,

jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu10 tahun.

Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam

kelestariannya.

Macam-macam Cara Perkembangbiakan

Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakan generatif dan

perkembangbiakan vegatatif. Untuk mengetahui perbedaan kedua perkembangbiakan perhatikan

bagan di bawah ini.

Dari bagan tersebut terlihat bahwa ciri-ciri perkembangbiakan generatif berbeda dengan

vegetatif.

Perkembangbiakan generatif

Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual, karena

melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan tersebut dimulai dengan peleburan sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi

individu baru.

Perkembangbiakan pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian

diiringi peristiwa pembuahan. Apa yang dimaksud dengan penyerbukan? Penyerbukan adalah

peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Sampainya serbuk sari ketujuannya dibantu

oleh angin, burung, serangga, kelelawar, air, dan manusia. Sedangkan pembuahan adalah

peleburan antara sel sperma dan sel telur yang akan menghasilkan zigot dan berkembang

menjadi individu baru yang memiliki sifat bervariasi di antara kedua induknya. Beberapa macam

cara perkembangbiakan generatif antara lain :

Gambar 1.4 Penyerbukan dibantu oleh serangga.

Gambar 1.5 Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar, contohnya pada ayam.

Gambar 1.5 Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipara

Gambar 1.6 Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar).

Perkembangan vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel

kelamin atau tidak terjadi perkawinan. Perkembangbiakan ini disebut perkembangbiakan

aseksual. Ada dua macam perkembangbiakan vegetatif, yaitu vegetatif alami dan vegetatif

buatan. Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri sebagai berikut.

a. Memerlukan satu induk.

b. Tidak perlu sel kelamin.

c. Tidak didahului fertilisasi.

d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya.

e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama dengan induknya.

Membelah diri

Organisme bersel satu pada umumnya berkembang biak dengan cara membelah

diri.contohnya adalah amoeba, alga biru, bakteri dan paramecium. Setelah dewasa tubuh

organisme akan terbelah menjadi dua dan masing-maing akan tumbuh manjadi individu baru.

Gambar 1.7 proses pembelahan amuba

Tunas, adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Ada dua

macam tunas, yaitu tunas adventif dan tunas biasa. Tunas adventif adalah tunas yang keluar

selain dari ujung batang dan ketiak daun. Contohnya tunas pisang, cocor bebek, dan bambu.

Sedangkan tunas biasa adalah tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang.

Umbi, adalah tempat untuk menyimpan makanan. Selain itu, umbi juga dapat digunakan sebagai

alat perkembangbiakan. Pernahkah kamu melihat kebun ketela rambat, kentang, dan bawang?

Ketela rambat, kentang, dan bawang mempunyai umbi. Umbi pada tumbuhan ini digunakan

untuk alat perkembangbiakan dan tempat cadangan makanan.

Rhizoma, adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Cotohnya laos, kencur, dan

jahe.

Gambar 1.8 Ehizoma

Stolon, adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contohnya pegagan, arbei, dan

rumput teki.

Gambar 1.9 stolon

Vegetatif buatan

Perkembangbiakan dengan cara vegetatif buatan sering dilaksanakan untuk pembudidayaan

tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.

F. Metode Pembelajaran

Cooperative Script

G. Sumber / Alat

1. Sumber:

a. Audio Visual (Power Point)

b. Nurkuswanti, dkk. 2008. Ilmu pengetahuan alam sekolah menengah pertama kelas

IX. Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional.

c. Sukis wariyono,.dkk.2008. Mari belajar ilmu alam sekitar panduan belajar IPA

terpadu kelas IX. Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional

d. S. Elok, dkk.2008. Mari belajar IPA SMP/MTS kelas IX. Pusat perbukuan

departeman pendidikan nasional

e. Gandawati, Dewi. Dkk.2008. Pembelajaran ilmu alam terpadu & kontelstua; IX. .

Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional

2. Alat:

a. Black bord

b. Gambar macam-macam paruh dan kaki burung

c. Laptop

d. LCD projector

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah

Cooperative Script

Alokasi

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan 1. Mengucapkan

salam

2. Absensi siswa.

3. Memfasilitasi siswa

untuk membangun

apersepsi dengan

media asli

Apresiasi

1. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

2. Memotivasi siswa

dengan Tanya

jawab dan menarik

perhatian siswa

dengan memberikan

beberapa pertanyaan

contoh :

Pernahkah

kamu mendengar

adaptasi? Apa yang

kamu ketahui

1. Menjawab salam

2. Memperhatikan

media asli yang

dibawa oleh guru

3. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru

10 menit

tentang adaptasi?

Apa yang terjadi

jika suatu makhluk

hidup tidak dapat

beradaptasi? Salah

satu penyebab

kepunahan makhluk

hidup adalah

ketidak mampuan

makhluk hidup

untuk beradaptasi

dengan lingkungan

Inti 1. Menampilkan peta

konsep

kelangsungan

hidup makhluk

hidup.

2. Menjelaskan fungsi

organ-organ

penyusun sistem

koordinasi pada

manusi

3. Menjelaskan

mekanisme kerja

sistem koordinasi

pada manusia

4. Guru membagi

siswa berpasangan

Eksplorasi

Dalam kegiatan

eksplorasi :

Peserta didik

mengamati

gambar struktur

system

koordinasi

Peserta didik

mencatat peta

konsep dan

bagan yang di

tampilkan guru.

Elaborasi Guru membagi

60 menit

5. Guru membagikan

materi / resume ke

setiap siswa untuk

di baca dan

dipahami.

6. Guru dan siswa

menetapkan siapa

yang pertama

sebagai pembicara

dan siapa yang

berperan sebagai

pendengar.

siswa menerima

ringkasan materi

melalui Audio

Visual (Power

Point) yang di

tayangkan

siswa mengikuti

intruksi yang di

berikan oleh

guru

Konfirmasi

Dalam kegiatan

konfirmasi, siswa

menyimpulkan

tentang hal-hal

yang telah

disampaikan oleh

tema sebangku.

siswa untuk

berpasangan.

Guru

membagikan

materi tiap siswa

untuk dibacakan

dan membuat

ringkasan.

Guru dan siswa

menetapkan

siapa yang

pertama berperan

sebagi pembicara

dan siapa yang

berperan sebagi

pendengar,

Bertukar peran,

semua sebagai

pembicara

ditukar menjadi

pendengar dan

sebaliknya. Serta

lakukan sebagai

diatas.

10 menit

Penutup 12. Memfasilitasi

siswa untuk

mengevaluasi dan

meyimpulkan

bersama hasil

pembelajaran

1. Mengevaluasi

pembelajaran dan

menyimpulkan

hasil

pembelajaran

2. Menjawab salam

13. Mengucapkan

salam penutup

Lembar diskusi siswa (A)

Perkembang biakan generatifPerkembang biakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual karena melibatkan sel-sel kelamin.

Beberapa macam cara perkembangbiakan generatif antara lain :erkembangan melalui Penyerbukan dibantu oleh serangga contohnya serangga yang menghisap madu di bunga.Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar contohnya pada ayam.Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipara contohnya sapi, kucing, anjing dllPerkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar). Contohnya kadal

Lembar diskusi siswa (B)

Perkembangan vegetatifPerkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel kelamin atau tidak terjadi perkawinan

Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif antara lain :Membelah diri contohnya adalah amoeba, alga biru, bakteri dan parameciumTunas, adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh di ujung batang atau ketiak daun.Umbi, pada tumbuhan ini digunakan untuk alat perkembangbiakan dan tempat cadangan makanan contohnya kentang, bawangRhizoma, adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Cotohnya laos, kencur, dan jaheStolon, adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contohnya pegagan, arbei, dan rumput teki,

Vegetatif buatanPerkembangbiakan dengan cara vegetatif buatan sering dilaksanakan untuk pembudidayaan tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.

Mengetahui,

Kepala SMP/MTs ……………

Dra. Lisde Sulistiawati M.pd

NIP/NIK :

…..,…………………… 20 …….

Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Dra. Mimin Mintarsih

NIP/NIK :