pengajaran keterampilan membacarepository.unp.ac.id/16460/1/pengajaran membaca 1.pdf · pengajaran...

69
Pengajaran Keterampilan Membaca Dr. Agustina, M. Hum. REKAYASA SAINS

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Pengajaran Keterampilan

Membaca

Dr. Agustina, M. Hum.

REKAYASA SAINS

Page 2: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

ii

Pengajaran Keterampilan Membaca

Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains Bandung

Pemasaran:

BI-Obses Pasar Buku Palasari No. 82 Telp. (022) 731 7812 Fax. (022) 731 7896

Bandung

Cetakan Pertama : Juni 2008

ISBN : 978–979-3784-29-8

Copyright ©2008 pada Penerbit REKAYASA SAINS Bandung

Page 3: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

BAB 1KONSEP-KONSEP MEMBACA

1.1 Pengertian Membaca

Banyak para pakar memberikan pengertian dan batasantentang membaca, tetapi antara yang satu dengan yang lainnyaberbeda-beda. Perbedaan itu tentu bergantung pada sudutpandang atau pendekatan yang dianut oleh masing-masingnya.Berikut ini akan diuraikan pengertian membaca menurutbeberapa orang pakar.

Pengertian membaca menurut Ronald Wardaughadalah suatu kegiatan yang aktif dan interaktif. Dikatakan aktif,karena dalam melakukan kegiatan membaca, pembaca aktifmencari dan mengumpulkan informasi. Di samping itu,pembaca juga berintegrasi dengan teks yang sedang dibacanya.Pembaca dituntut menggunakan tingkat kemampuan mentalnyaatau pikirannya yang lebih tinggi. Dengan kata lain, dapatdisingkatkan bahwa membaca adalah proses menyusunkembali pola-pola kalimat yang terdapat pada bacaan yangberupa ide-ide, informasi, dan pesan yang ditulis oleh penulisagar dapat dipahami dan dimengerti serta diinterprestasikanoleh pembacanya.

Menurut Strevens, membaca adalah suatu kegiatanyang kompleks. Selama proses membaca berlangsungmelibatkan kegiaran jasmani dan rohani. Yang dimaksuddengan kegiatan jasmani di sini adalah bahwa kegiatanmembaca dilibatkan bagian dari jasmani pembaca yaitu matadan anggota jasmani lainnya yang dirasa perlu, untukmemahami lambang-lambang bahasa melalui kegiatan visual.

Adapun yang dimaksud dengan visual adalah bahwamembaca dilakukan melalui aktivitas indera penglihatan yangmempunyai keterbatasan, tetapi mengandung banyak

Page 4: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

keuntungan. Ini disebabkan karena aktivitas membacamemerlukan keterampilan otot mata yang dapat mengerjakanberbagai tugas, umpamanya bagaimana mencari permulaankalimat dan akhir kalimat atau bagaimana menggunakanperpindahan pandangan secara menyeluruh sehinggapengertian dari tulisan itu dapat diolah dalam otak pembaca.Dalam kegiatan terakhir inilah pembaca harus menggunakankegiatan rohaninya. Di samping memahami lambang bahasasecara visual, pembaca dituntut pula untuk memahami bacaantersebut dalam bentuk penyusunan rangkaian-rangakaianmakna dan pengertian yang disampaikan oleh penulisnya.Pemahaman itu mungkin saja terwujud dalam bentuk analisisatau sintesis, sesuai dengan ide-ide yang disampaikan dalamteks bacaan.

Selain itu, Nurhadi dalam bukunya ”Membaca Cepatdan Efektif” menerangkan bawha membaca adalah salah satuproses yang kompleks dan rumit. Kompleks maksudnya dalamproses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktoreksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi,minat, sikap, motivasi, bakat, tujuan membaca dam sebagainya.Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teksbacaan, lingkungan, latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan,dan tradisi membaca.

Seorang ahli membaca Edward L. Thorndikemengatakan “Reading as thinking and reading as reasoning”.Artinya, proses membaca itu tak ubahnya seperti ketikaseseorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam prosesmembaca ini terlibat beberapa aspek-aspek berpikir sepertimengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan,menemukan, menganalisis, mengorganisasikan, dan padaakhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan.Nah, untuk inilah dalam membaca diperlukan potensi yangberupa kemampuan intelektual yang tinggi.

Faktor intelektual yang lain ialah minat. Seseorangyang mempunyai minat dan perhatian yang tinggi terhadap

Page 5: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

bacaan tertentu, dapat dipastikan akan memperolehpemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan orang yangkurang berminat terhadap topik tersebut.

Demikian pula halnya dengan hubungan antara tujuanmembaca dan perubahan gerak mata pada waktu membaca.Perubahan tujuan membaca berakibat pada terjadinyaperubahan dalam gerak mata, yang nantinya berimplikasi padakecepatan membaca yang sedang berlangsung.

Begitu juga dengan faktor eksternal, tidakbanyakperbedaanya. Ada faktor-faktor eksternal tertentu yangberpengaruh terhadap kemampuan membaca, misalnyamasalah sarana. Penerangan yang jelek, misalnya, akanmempengaruhi hasil membca, dan membaca di tempat yangkurang terang mengakibatkan terjadinya kelelahan mata.

Demikian juga faktor latar belakang sosial ekonomi.Status sosial ekonomi yang tinggi cenderung dilimpahikemudahan sarana membaca yang memadai, sehingga dapatmembentuk tradisi atau kebiasaan membaca. Kebiasaanmembaca ini akan mempengaruhi kemampuan dan latihanmembaca. Kebiasaan membaca akan berpengaruh padakecepatan dan keefektifan seseorang dalam membaca. Inilahyang dimaksud bahwa membaca itu adalah proses yangkompleks.

Kemudian, dikatakan juga bahwa membaca itu rumit.Rumit dimaksudkan bahwa faktor-faktor di atas (internal daneksternal) saling bertautan atau berhubungan, membentuksemacam koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahamanterhadap bacaan. Ada saatnya pada tahap membaca tertentukemampuan intelektual dibutuhkan; dan pada saat yang laindibutuhkan faktor pengetahuan, pengalaman, dan persepsiuntuk menelaah, menyintesis, menilai, atau membantuberimajinasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan membacaadalah proses yang kompleks dan rumit, serta mengindikasikanbahwa kemampuan membaca itu adalah kemampuan yang

Page 6: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

spesifik. Latar belakang kemampuan faktor internal dan faktoreksternal seseorang menyebabkan setiap orang mempunyaikemampuan membaca yang berbeda-beda dengan orang lain.

1.2 Proses Membaca

Membaca bukan hanya sekedar kemampuan mengenalhuruf-huruf yang membangun kata atau mengenal sederetankata yang membangun kalimat. Atau, membaca bukanlahsekedar kemampuan melafalkannya dengan baik, tetapi jauhlebih luas dari itu. Dalam membaca dituntut aktivitas mentalyang terarah, yang sanggup menangkap dan memahamigagasan-gagasan terselubung di balik lambang tertulis.

Secara garis besar, membaca berlangsung dalam empatproses. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan satupersatu.

(1) Pengamatan dan Pemahaman terhadap Lambang-lambang Bahasa

Ketika proses membaca berlangsung, hal yang pertamadan utama sekali dilakukan oleh seorang pembaca yang baikadalah mengamati lambang-lambang bahasa dalam bentukkata, kelompok kata, kalimat, wacana, dan akhirnya dalambentuk sebuah buku. Pembaca akan mengamati sambilmemahami lambang-lambang bahasa tersebut, kemudian barumengucapkan atau melafalkannya. Pemahaman ini bertujuanuntuk memantapkan pengertian pembaca yang nantinya akanditeruskan dalam penetapan makna atau pengertian darilambang-lambang bahasa tersebut.

(2) Pemahaman atau Penangkapan MaknaPemahaman dan penangkapan makna yang ada dibalik

lambang bahasa; baik makna pokok maupun makna tambahan.Kegiatan ini dilakukan supaya pembaca dapat memahami dan

Page 7: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

menangkap makna-makna apa saja yang bisa diberikan kepadalambang-lambang bahasa tadi. Makna tesebut berupa maknapokok atau makna sebenarnya. Di samping itu, dapat jugadibubuhi dengan makna tambahan atau makna kiasan, jika halitu diperlukan.

(3) Bereaksi secara InterpretatifSetelah pembaca memahami lambang bahasa tersebut,

pembaca harus bereaksi secara interpretatif. Pembaca dapatmenafsirkan apa-apa yang diperolehnya dari pemahaman yangditetapkannya tadi. Reaksi dapat secara postif, dan dapat pulasecara negatif. Antara lain, dalam bentuk menerima danmenyetujui; dan dapat pula dalam bentuk menolak atau tidakmenyetujui sama sekali.

(4) Mengintegrasikan atau Mengidentifikasikan Gagasan-Gagasan dengan Pengalaman dan Pengetahuan yang Ada

Dalam membentuk dan menetapkan pemahaman sertapengertian terhadap lambang-lambang bahasa tersebut,pembaca akan mengintegrasikan atau mengidentifikasikangagasan-gagasan yang diperolehnya dengan pengalaman danpengetahuannya yang ada padanya selama ini. Pembaca akanmenghubung-hubungkann dengan pengalaman-pengalamannyayang ada selama ini. Kemudian, pembaca akanmengidentifikasikan dengan pengetahuannya. Hal seperti iniakhirnya akan dapat memberi pengaruh terhadap individu yangbersangkutan. Pengaruh tersebut dapat terlihat dalam wujudpengayaan pengalaman, perubahan terhadap sikap ke arah yangbaik, dan dapat juga dalam perubahan cara berpikir ke arahyang positif, serta yang tak kalah pentingnya adalah untukpembinaan daya nalar.

1.3 Tujuan Membaca

Page 8: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencariserta memperoleh informasi, mencakup tentang isi bacaan, danmemahami makna bacaan. Atau, membaca merupakan usahauntuk mendapatkan sesuatu yang ingin diketahui, mengetahuisesuatu yang akan dilakukan, atau untuk mendapatkankesenangan dan pengalaman.

Namun begitu, ada juga para pakar mengatakan bahwatujuan membaca itu terbagi atas dua golongan. Misalnya,Mortimer J. Adler dan Charles Van Doren mengatakan bahwatujuan membaca adalah untuk mendapatkan informasi danuntuk pemahaman.

Membaca untuk mendapatkan informasi, misalnyamembaca surat kabar, majalah, atau apa saja yang dapatdipahami dengan cepat. Membaca seperti ini mungkinmenambah perbendaharaan saja, namun kurang dapatmeningkatkan pemahaman pembaca.

Membaca untuk pemahaman adalah membaca sesuatuyang tidak dapat dipahami seluruhnya pada mulanya. Ada duasyarat untuk cara membaca pemahaman ini. Pertama, harus adaketidaksamaan tingkat pemahaman pada mulanya pada diripembaca. Penulis harus ”mengungguli” dalam pemahaman,dan dalam bacaannya harus menyatakan dengan jelaspemahaman khas yang hendak dimiliki. Kedua, pembaca harusmengurangi ketidaksamaan ini sampai tingkat tertentu.Memang jarang barangkali pembaca-pembaca memahamipemahaman penulis, tetapi pembaca harus berusahamendekatinya. Inilah yang dimaksud dengan yang belum tahusama sekali menjadi tahu. Atau dari tidak memahami samasekali setelah membaca menjadi paham.

Uraian di atas adalah tujuan membaca secara umum.Namun begitu, tujuan membaca dapat dibagi secara terincisesuai dengan keperluan pembaca secara khusus. Perinciantersebut adalah sebagai berikut.

(1) Membaca untuk memperoleh rincian.(2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.

Page 9: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

(3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunanorganisasi cerita.

(4) Membaca untuk menyimpulkan atau membaca untukbahan rujukan.

(5) Membaca untuk mengelompokkan atau membaca untukmengklasifikan.

(6) Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.(7) Membaca untuk memperbandingkan atau membaca

untuk mempertentangkan.

Page 10: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains
Page 11: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

BAB 2JENIS-JENIS MEMBACA

2.1 Jenis Membaca Berdasarkan Tingkatan

Jenis membaca berdasarkan tingkatan ini menurutRizanur Gani dan M. Atar Semi (1997:4) terdapat dalam tigatahapan, yaitu membaca permulaan, membaca lanjutan danmembaca orang dewasa. Namun begitu, ada juga para pakaryang lain membagi menjadi empat tingkatan, misalnya, Adlerdan Doren, (1986:13) seperti berikut ini.

2.1.1 Membaca Permulaan

Membaca tingkat permulaan atau dasar ini adalahtingkatan membaca yang mengutamakan aktivitas pisik ataujasmani. Kegiatannya berupa pembinaan kesanggupanmenyuarakan lambang-lambang tertulis serta penangkapanmakna yang berada di balik lambang tersebut.

Membaca tingkat ini diperoleh pada tahun-tahunpertama di sekolah, yakni ketika keterampilan dasar diajarkan.Pada tingkat ini pertanyaan yang diajukan pembaca adalah“Apakah yang dikatakan oleh kalimat itu?”. Pertanyaan inibisa sulit sekali. Namun, di sini kita hanya menilainya dari artiyang paling sederhana.

Masalah yang dihadapi pada membaca tingkatpermulaan ini, hampir sama dengan apabila kita inginmembaca sesuatu yang ditulis dalam bahasa asing yang tidakdikuasai dengan baik. Usaha yang pertama haruslah mengenaliatau menemukan arti yang sebenarnya. Kemudian, setelahmengenali masing-masing kata, barulah dapat mulaimemahaminya sebagai sebuah kalimat.

Page 12: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

2.1.2 Membaca Inspeksional

Membaca tingkat ini berkaitan dengan waktu. Pada saatmembaca tingkat Inspeksional ini, pembaca mempunyaisejumlah waktu tertentu untuk menyelesaikan bacaannya.Tujuan membaca jenis ini adalah untuk menemukan sebanyakmungkin tentang sebuah buku dalam jangka waktu tertentu.Biasanya jangka waktu yang relatif singkat, dan selalumerupakan jangka waktu yang sangat pendek, untukmenemukan semuanya yang terkandung dalam buku.

Sasaran membaca dalam tingkat ini adalah menelitisefat-sifat umum buku itu, mempelajari apa saja yang dapatdiajarkan oleh sifat-sifat itu kepada pembaca. Pertanyaan yangsering diajukan pada membaca tingkat ini ialah ”Mengenaiapakah buku itu?” dan ”Apakah bagian-bagiannya?”.

2.1.3 Membaca Analitis

Membaca tingkat ketiga ini lebih sukar daripadamembaca tingkat kedua dan pertama di atas. Tingkat inimerupakan membaca lengkap atau membaca yang baik yangbisa dilakukan. Jika membaca Inspeksional adalah membacayang paling baik dan paling lengkap yang dilakukan dalamwaktu terbatas, maka membaca analitis adalah membaca yangpaling lengkap dalam jumlah waktu yang tidak terbatas.

Membaca analitis adalah tingkatan membaca yangsangat aktif. Pada tingkat ini, pembaca berupaya sampai iabenar-benar dapat memahami isi buku itu. Memabca analitisini jarang dilakukan bila sasaran membaca adalah sekedarmendapatkan informasi atau kesenangan. Pertanyaan yangharus dijawab dari memabca tingkat ini ”Buku jenis apakahitu? –novel, sejarah, ilmiah, artikel, atau buku tentangpengetahuan yang manakah?”.

Page 13: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

2.1.4 Membaca Sintopikal

Membaca tingkat keempat adalah membaca sintopikalatau membaca perbandingan. Dalam tingkat ini, pembaca tidakhanya membaca satu buah buku melainkan banyak buku danmenyusun buku-buku menurut hubungan antara yang satudengan yang lain, berdasarkan subjek tertentu. Pembacadituntut sampai ia dapat memahami betul-betul subjek itu.

Membaca sintopikal merupakan tingkat membaca yangpaling aktif dan paling berat dari semua tingkatan membaca.Akan tetapi membaca sintopikal barangkali merupakankegiatan membaca yang paling memuaskan. Manfaatnya begitubesar sehingga tidak ada jeleknya bersusah payah mempelajaricara melakukannya. Berikut ini akan diuraikan tahap-tahapdalam membaca sintopikal.

Tahap 1 : Temukan bagian yang penting-penting dari buku-buku untuk keperluan pembaca.

Dalam membaca sintopikal, kebutuhan pembacalahyang harus dilayani, bukan buku-buku yang dibaca.Jadi, pembaca harus memeriksa semua buku-bukuuntuk menemukan bagian-bagian yang akan diperlukanuntuk tujuan pembaca. Tugas pembaca bukanlahmemahami keseluruhan isi buku yang sedang dibaca,melainkan menemukan beberapa bagian dari buku ituyang bisa berguna bagi pembaca.

Tahap 2 : Sesuaikan istilah-istilah yang digunakan.Setiap penulis akan menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk suatu objek yang sama. Pembaca harusmenentukan isitilah-istilah yang akan ia pakai untukdapat memahami maksud penulis. Jadi, pembacasintopikal harus berusaha sedapat mungkin untuk

Page 14: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

menyesuaikan istilah-istilah yang dipakai penulis dalammembentuk pengertiannya memahami buku-buku yangdibaca.

Tahap 3 : Siapkan pertanyaan-pertanyaan atau dalil-dalil.Cara yang terbaik untuk tahap ini adalah menyiapkanserentetan pertanyaan yang dapat diajukan terhadapberbagai buku tentang permasalahan yang kita tetapkan.Harus diingat, mungkin saja tidak semua pertanyaan-pertanyaan itu dapat dijawab oleh isi buku, tetapipembaca janganlah menjawab pertanyaan itumenyimpang dari isi buku yang dibaca.

Tahap 4 : Jelaskan Masalah-masalahnyaApabila sebuah pertanyaan tidak jelas dan penulis itumenjawabnya berbeda-beda, maka pembaca hendaknyamengetahui arti pertanyaan atau permasalahan itu.Suatu masalah akan menjadi sangat jelas bila duapenulis memakai suatu pertanyaan dengan cara yangsama, menjawabnya dengan cara yang berbeda atauberlawanan. Tugas pembacalah menyusun pikiran-pikiran para penulis itu dalam suatu pembahasanpendapat-pendapat mereka secara teratur.

Tahap 5 : Analisislah pembahasan ituApakah permasalahan-permasalahan yang diajukan taditerdapat kebenarannya di dalam buku yang dibaca?Mungkin saja jawabnya “ada” atau “tidak”. Namun,jika jawabannya ”ada”, maka pembaca hendaknyamenganalisis di mana letak benarnya itu. Tetapikalaupun jawabnya ”tidak”, pembaca pun harusmenganalisis pula di mana letak ketidakbenarannya itusehingga pembaca mengetahui permasalahan yangsebenarnya.

Page 15: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

2.2 Jenis Membaca Berdasarkan Kecepatan dan Tujuan

Apabila didasarkan pada kecepatan dan tujuan yanghendak dicapai, maka dapat dirinci atas empat jenis yaitu:membaca kilat (skimming), membaca cepat (spead reading),membaca studi (careful reading), dan membaca reflektif(reflective reading) (Gani dan Semi, 1977:5).

2.2.1 Membaca Kilat (Skimming)

Membaca kilat atau sekilas (skimming) merupakansalah satu cara membaca yang mengutamakan penangkapanesensi materi bacaan, tanpa membaca keseluruhan materibacaan itu. Di dalam membaca kilat diperlukan keterampilanmenentukan bagian-bagian bacaan yang mengandung ide ataupokok pikiran.

Seseorang dapat dikatakan dapat menguasai teknik ini,apabila ia mampu menangkap ide atau gagasan penulis secaratepat dalam waktu yang singkat tanpa membaca keseluruhanbahan bacaan.

Tujuan membaca kilat antara lain adalah, pertama,untuk mendapatkan informasi yang penting dalam waktu yangterbatas. Materi bacaannya biasanya berbentuk buku petunjuk,kamus, dan bahan-bahan bacaan yang mengandung jawaban-jawaban persoalan praktis.

Tujuan membaca kilat yang kedua, adalah untukmenangkap satu atau seperangkat ide pokok atau untukmengetahui apa yang terjadi selanjutnya dalam suatu fiksi ataunonfiksi. Materi bacaannya biasanya : esei, surat kabar,majalah, cerita fiksi, dan nonfiksi, serta bacaan-bacaanproblematik lainnya.

Sedangkan tujuan membaca kilat yang ketiga adalahuntuk menemukan suatu pandangan atau sikap penulis, atau

Page 16: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

menemukan jawaban suatu persoalan yang lebih muskil. Bahanbacaannya umumnya berupa: bahan-bahan studi, buku teks,dan artikel ilmiah.

2.2.2 Membaca Cepat (Spead Reading)

Membaca cepat adalah membaca yang dilakukandengan kecepatan yang tinggi. Biasanya dilakukan denganmembaca kalimat demi kalimat, dan membaca paragraf; tetapitidak membaca kata demi kata.

Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi,gagasan utama dan gagasan penjelas dari suatu bacaan dalamwaktu yang singkat. Bahan bacaan umumnya berupa : esei,majalah, surat kabar, dan bacaan lainnya yang memuat materiyang tidak terlalu kompleks. Pembahasan membaca cepatsecara rinci dibahas tersendiri pada bab akhir buku ini.

2.2.3 Membaca Studi (Careful Reading)

Membaca dalam jenis ini dilakukan untuk memahami,mempelajari, dan meneliti suatu persoalan. Kadang-kadangditujukan pula untuk mengendapkannya dalam ingatan. Untukkeperluan ini membaca harus dilaksanakan dengan kecepatanyang agak rendah.

Bahan bacaan biasanya terdiri dari artikel ilmiah, bukupelajaran, dan buku-buku semi ilmiah lainnya.

2.2.4 Membaca Reflektif (Reflective Reading)

Membaca reflektif yaitu membaca untuk menangkapinformasi dengan terinci dan kemudian melahirkannya kembaliatau melaksanakan dengan tepat segala keterangan yang telahdiperoleh itu. Biasanya membaca jenis ini dilakukan untuk

Page 17: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

tuntutan-tuntutan, antara lain petunjuk tentang percobaan dilaboratorium dan sejenisnya. Di samping itu, juga dilaksanakanatau ditujukan untuk merefleksikan suatu bacaan, membacauntuk kesenangan dan membaca estetis.

Materi bacaan biasanya terdiri dari : tuntutan, buku-buku filsafat, buku suci, tajuk rencana, puisi, drama, danbacaan-bacaan yang dibaca secara oral lainnya.

Page 18: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains
Page 19: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

BAB 3MEMBACA PEMAHAMAN

3.1 Pengertian dan Tujuan Membaca PemahamanMembaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan

tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Membaca ini tidakmenuntut pembacanya untuk membunyikan atau mengoralkanbacaannya, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat danhati serta pikiran untuk memahaminya.

Membaca pemahaman bertujuan untuk menangkap isiatau makna dari gagasan-gagasan yang terdapat dalam bacaan,yang berbentuk pengertian-pengertian dan penafsiran-penafsiran yang tidak menyimpang dari bacaan itu. Kemudian,pemahaman ini dapat dilahirkan atau diungkapkan kembaliatau dapat diproduksikan kembali apabila diperlukan.

Membaca pemahaman sering pula disamakan denganmambaca dalam hati dan membaca telaah isi. Yang ditekankanpada membaca pemahaman ini adalah penangkapan danpemahaman terhadap isi atau gagasan yang terdapat dalambacaan. Jadi, tujuannya adalah memahami isi yang terdapatdalam bacaan.

3.2 Teknik Membaca Pemahaman

Agar membaca pemahaman itu berdaya guna ataumencapai sasaran yang diinginkan, perlu diadakan variasi-variasi membaca dan mengujinya. Ada beberapa teknik sebagaivariasi untuk menguji daya serap seseorang dalam membacapemahaman ini, antara lain: menjawab pertanyaan,meringkaskan bacaan, mencari ide pokok, melengkapiparagraf, merumpangkan bacaan (Group Cloze atau disingkatGC), dan teknik menata bacaan (Group Sequensing atau

Page 20: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

disingkat GS). Di bawah ini akan di jelaskan teknik-tekniktersebut beserta pelatijan pengajarannya.

3. 2. 1 Menjawab Pertanyaan

Teknik menjawab pertanyaan adalah cara yang palinglazim dilakukan orang dalam membaca pemahaman. Teknik iniadalah yang paling mudah dan paling umum untuk dapatdilakukan dalam menguji pemahaman terhadap isi bacaan.Caranya yang paling lazim biasanya sesudah membacadilaksanakan, baru diajukan pertanyaan-pertanyaan yangberhubungan dengan bacaan. Pertanyaan-pertanyaan itudijawab sesuai dengan isi bacaan. Namun, cara seperti tersebuttidak efektif dari segi tujuan, Untuk itu, perlu diubah, yaitumengetahui pertanyaan atau menetapkan tujuan terlebihdahulu, setelah itu baru aktivitas membaca dilakukan.

Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan pembacamengetahui sejauh mana mampu memahami bacaan tersebut.Pertanyaan-pertanyaan inilah nantinya yang akan menjadiacuan untuk mengukur daya serap pemahaman pembaca.

3.2.1.1 Tips Melaksanakan Teknik Menjawab Pertanyaan

1) Ajukan pertanyaan atau tentukan apa yang hendak dicariterlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan membaca.

2) Jika di dalam kelas, sebaiknya ajukan pertanyaan olehguru dalam bentuk pembicaraan ciasa sehingga terciptasuasana rileks bagi siswa.

3) Jangan terlalu formal hubungan guru dengan siswa ketikabertanya jawab sehingga tidak terkesan seperti dalamsuasana ujian atau tes.

4) Jangan terfokus dengan skop teman yang ditetapkan.

Page 21: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

5) Hubungkan tema dengan daerah tempat tinggal siswa,pengalaman siswa, dan pendapat siswa secara pribadi.

6) Jangan menegur kesalahan siswa secara formal, tetapijadikan kesalahan siswa sebagai kesalahan bersama,sehingga dibetulkan dengana cara mengulang ataumengoreksi perbaikannya bersama-sama.

3.2.1.2 Cara Penerapan Teknik Menjawab Pertanyaan

1) Siswa dibagikan sebuah teks bacaan, guru mengingatkansiswa tentang tujuan atau apa yang hendak dicari dari teksbacaan itu.

2) Siswa membaca teks tersebut dengan baik dan efisien.3) Setelah selesai membaca, guru mengumpulkan teks

tersebut kembali.4) Kemudian, siswa diberikan sebuah teks lagi yang berisi

sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan tujuanatau pertanyaan yang dipersiapkannya tadi.

5) Siswa ditugaskan menjawab pertanyaan-pertanyaantersebut sesuai dengan pemahamannya terhadap teksyang dibacanya tadi.

6) Jawaban siswa dikumpulkan, guru dan siswamendiskusikan dan mengevaluasikannya.

3.2.1.3 Pelatiah Teknik Menjawab Pertanyaan

Petunjuk: Bacalah teks di bawah ini dengan pemahaman yangbaik.

MENANGGULANGI ASMAPADA ANAK-ANAK

Page 22: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Di indonesia, gangguan saluran nafas adalah penyakityang paling banyak penderitanya. Selain itu, disini ia sebagaipenyebab utama kematian. Menurut Prof. Iskandar Wahidayat,angka kematian akibat penyakit saluran nafas di negaraberkembang 70 kali lebih besar ketimbang di negara maju. ”DiIndonesia sendiri setiap tahunnya diperkirakan 25 sampai 35persen kematian bayi dan anak disebabkan gangguan salurannafas ini”, kata iskandar.

Khususnya mengenai asma, Godfrey menggaris bawahisebagai sejenis penyakit kronis yang paling banyak dideritaanak-anak. ”Di negara berkembang asma diderita 10 sampai15 persen anak di usia sekolah”, kata Godfrey pada TEMPO.Bahkan di daerah urban, anak yang terserang asma lebihbanyak ketimbang di daerah rural (pedesaan).

Alasannya: anak desa dibesarkan dalam lingkunganyang lebih sehat, disamping mereka biasanya menyusu denganibu. Sementara, anak kota banyak yang meminum susu sapidan bahan artifisial lain yang bisa menimbulkan alergi. Selainitu, kata Godfrey, ”Anak kota biasanya tidur di kasur yangmengandung tungau”.

Tungau, debu rumah atau tungau kasur dan susu sapimemang sering menjadi pencetus asma. Mereka itu biasanyadisebut ”alergen”, semacam ”polusi” bagi saluran nafaspenderita asma. Polusi lain yang lebih mengkhawatirkanadalah polusi akibat industrialisasi. Juga polusi asapkendaraan dan ozon. Menurut Godfrey, akibat industrialisasiitu, angka penderita asma meningkat di banyak negara.

Belakangan ini, para ahli juga mulai melihatperkembangan potogenesis, yaitu mekanisme terjadinyapenyakit asma yang semakin kompleks. Para ahli yakin, orangyang menderita asma akibat kelewat reaktif pipa bronkusterhadap rangsangan yang masuk, baik ke saluran nafasmaupun ke saluran pencernaan.

Waktu seorang anak terserang asma, terjadi tiga hal,yang satu sama lain memperberat kondisi sesak nafas yang

Page 23: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

dideritanya. Ketiga hal itu adalah: berkerutnya (apasme)bronkus, bengkaknya selaput lendir bronkus, dan adanyalendir yang kental atau berlebihan dalam lubang pipa bronkus.Hal itu menyebabkan ruang dalam pipa nafas bronkus menjadisempit, sehingga udara sulit mengalir.

Pada asma, kesulitan mengalirnya udara terjadi waktuorang mengeluarkan nafas (ekspirasi), sementara udara yangmasuk waktu menarik nafas (inspirasi) hanya sedikitterganggu. Alhasil, udara seperti teperangkap dalamgelembung paru.

Repotnya, anak-anak lebih peka terhadapketidaklancaran sirkulasi udara ini, antara lain karenabeberapa organ dan sistem di dalam tubuhnya belumberkembang sempurna. Serat otot diafragma anak,umpamanya, juga belum seberapa banyak. Akibatnya, waktusesak nafas terjadi, sang diafragma, yang mestinya melakukankerja tambahan (untuk membantu makin berkembangnya paru-paru) menjadi cepat lelah. Alhasil, pada bayi dan anak-anakserangan asma yang ringan sekalipun sudah mengakibatkandia megap-megap.

Munculnya serangan asma biasanya diakibatkanfaktor-faktor tertentu. Menurut dr. Noenoeng Rahayu, yangsering jadi pencetus adalah tungau atau debu rumah, asaprokok, asap kendaraan, debu jalanan, dan cuaca dingin.

Di rumah sendiri, menurut Noenoeng, banyak pencetusasma yang bisa dihindari, asalkan orang tua maumengusahakannya. ”Misalnya, kasur yang terdiri dari bahankapuk perlu dibungkus dengan plastik, seperti kitamembungkus kado. Juga, menyapu dan mengepel segala debu,baik yang kelihatan maupun yang ngumpet”, ujar Noenoeng.

Kebdati demikian, semua itu belum tentu seratus persenmenjamin tidak adanaya serangan asma. Sering pada dinihari,seorang anak tiba-tiba terserang asma; padahal sorenya sudahdiberi obat. ”Karena daya kerja sebagian obat asma hanya 4sampai 5 jam, maka pemberian obat sebaiknya bukan

Page 24: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

menjelang tidur; tetapi jam satu atau dua malam”, kataNoenoeng.

Dengan menghindari faktor pencetus asma, sebagianpenderita asma akan membaik, begitu kesimpulan Noenoeng.Para ahli tidak menjamin bisa sembuh, mengingat adanyafaktor genetis (keturunan) pada penderita asma, yang mungkinbisa muncul pada anak cucu di kemudian hari.

”Yang jelas, diatas umur akil balikh, sekitar 80 persenpenderita asma akan membaik, serangan asma akan berhenti”,ucap Noenoeng. Itu sebagian karena khasiat obat yang kinisemakin berkembang pesat. Dari semua jenis obat, disarankanpemakaian obat yang langsung menuju sasaran bronkus.

Yang dimaksud adalah obat yang dipakai dengan cara-cara inhalasi, baik yang disemprotkan atau yang dihisapmelalui tabung gas (nebulizer). ”Pemberian obat melaluipenghisapan nafas lebih efektif, lebih cepat kerjanya, danpaling sedikit efek sampingnya”, kata Godfrey.

(Dikutip dari TEMPO, Oktober 1998)

PertanyaanPetunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan

cara menyilangi salah satu pilihan-pilihan dibawah ini.

1. Topik wacana yang Anda baca tadi adalah:A. Perkembangan patogenesis dan proses

berjangkitnya penyakit asma.B. Penyebab penyakit asma yang semakin kompleks.C. Penderitaan yang dialami jika seseorang diserang

penyakit asma.D. Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit asma.

Page 25: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

2. Apa manfaat langsung yang diperoleh pembaca awamdari teks tersebut?A. Mengetahui sebab bangkitnya wabah asma.B. Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh asma.C. Mengetahui patogenesis dan proses berjangkitnya

asma.D. Mengetahui cara menanggulangi penyakit asma.

3. Mengapa penderita lebih berat dialami ketika prosesespirasi dibandingkan dengan proses inspirasi bagipenderita asma?A. Sebab, adanya penyempitan ruas pipa bronkus.B. Sebab, adanya penggenangan lendir pada bronkus.C. Sebab, berkerutnya pipa bronkus.D. Sebab, terdapatnya pemekaran diafragma otot.

4. Berdasarkan pesan teks, langkah apa yang pertamaAnda tempuh jika mendapati anak berusia 10 tahuntiba-tiba diserang asma?A. Menyingkirkan benda-benda yang menyebabkan

alergi pernafasan.B. Membersihkan lendir-lendir yang ada pada pipa

bronkus.C. Membantu pernafasan dengan jalan pernafasan

buatan.D. Merangsang pengembangan pipa bronkus secara

normal.

5. Adik Anda berusia 6 tahun diketahui menderita asma.Untuk mensegah berjangkitnya penyakit tersebut,tindakan yang diambil adalah:A. Batasi aktivitas adik dan usahakan seisi rumah

tidak ada yang merokok.B. Batasi aktivitas adik dan jauhkan benda-benda

yang merangsang pernafasan.

Page 26: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

C. Batasi aktivitas adik dan usahakan dalam rumahtidak ada benda-benda yang menyulut sentivitaspernafasan.

D. Batasi aktivitas adik dan lengkapi kotak obatdengan obat anti asma.

6. Kata kreatif pada kalimat ”Orang menderita asmakarena reaktifnya pipa nafas bronkus terhadap ...”,berarti:A. mengaktifkan kembali,B. bersifat memberikan reaksi,C. proses yang mengakibatkan aksi, atauD. adanya aktivitas tambahan

7. Jika seseorang menderita asma, sedangkan kondisitidak memungkinkan timbulnya penyakit itu, makakemungkinan penyebab yang lain ialah:A. faktor genetis atau keturunan,B. faktor kebetulan,C. faktor penularan, atauD. faktor kesalahan obat.

8. Menurut dr. Noenoeng serangan asma biasanyadisebabkan faktor-faktor tertentu, diantaranya:A. kutu busuk dan debu di sekeliling rumah,B. tungau dan debu rumah,C. debu-debu yang bertebaran di jalan-jalan, atauD. pencemaran limbah industri.

9. Cuaca dingin juga menjadi penyebab timbulnyapenyakit asma, sebab cuaca dingin mengakibatkan:A. meradangnya otot bronkus,B. berkerutnya oto bronkus,C. berkembangnya otot bronkus, atauD. berjangkitnya otot bronkus.

Page 27: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

10. Menurut kesimpulan wacana di atas, cara menghindaripenyakit asma, antara lain:A. mejaga suhu ruangan selalu hangat,B. mengurangi aktivitas anak bermain,C. memusnahkan sarang-sarang kutu busuk, atauD. menyapu dan mengepel debu yang ada di rumah.

3.2.2 Meringkas Bacaan

Meringkas bacaan merupakan salah satu teknik dalammembaca pemahaman. Teknik ini dapat menguji seberapabesar pemahaman siswa terhadapisi teks yang dibacanya,karena dalam pembuatan ringkasan siswa harus mampumenangkap ide-ide utama yang disampaikan dalam bacaan.

Istilah lain dari ringkasan ini banyak, pemakaiannyadisesuaikan dengan bidang-bidang tertentu, seperti berikut ini.

Sinopsis, meringkaskan yang digunakan untukbacaan berjenis cerita, atau karangan fiksi, ataukarya sastra.

Abstrak, meringkaskan yang digunakan untukbacaan jenis skripsi, tesis dan disertasi.

Sumari, meringkaskan yang dipakai untuk bacaanjenis artikel ilmiah.

Resume, meringkaskan yang dipakai untuk bacaanjenis berita-berita populer.

3.2.2.1 Cara Membuat Ringkasan

Ada beberapa cara atau langkah kerja yang dapatdigunakan dalam membuat ringkasan suatu bacaan. Berikut ini

Page 28: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

akan dijelaskan membuat ringkasan menurut T. Liang Gie danGorys Keraf.

A. Membuat Ringkasan Menurut Liang GieT. Liang Gie menawarkan enam langkah yang dapat

dilakukan dalam membuat ringkasan.1) Membaca keseluruhan buku untuk mendapatkan

gambaran umum mengenai masalah yang dibicarakan.2) Menggarisbawahi bagian-bagian yang penting yang

terdapat di dalam buku.3) Mencatat bagian-bagian yang penting itu.4) Setelah itu, baca sekali lagi (catatan itu) sambil

menyelipkan kata-kata penghubung yang cocok atausesuai sehingga ada pertalian yang lancar antara kalimatyang satu dengan kalimat lainnya.

5) Jika ada pertalian atau hubungan kalimat yang satudengan yang lainnya, atau paragraf yang satu denganparagraf yang lainnya, dapat digunkan angka 1, 2, 3,dan seterusnya atau huruf a, b, c, dan seterusnya.

6) Baca sekali lagi ringkasan yang dibuat itu, sambilmemeriksa apakah ada kata-kata yang mubazir, jika adahal ini dibuang saja.

B. Membuat Ringkasan Menurut Gorys KerafAgak berbeda dengan pakar di atas, Gorys Keraf

menawarkan empat langkah dalam membuat ringkasan.1) Membaca naskah asli.2) Mencatat gagasan utama atau mencatat gagasan penting

atau menggarisbawahinya.3) Membuat reproduksi, yaitu menyusun kembali suatu

karangan singkat/ringkas berdasarkan gagasan utamasebagaimana yang dicatat pada langkah kedua di atas.

4) Ketentuan Tambahan :a. Pergunakan kalimat tunggal dalam menyusun

ringkasan.

Page 29: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

b. Bila mungkin ringkaskanlah kalimat menjadi frasa,frasa menjadi kata. Gagasan yang panjang digantidengan gagasan yang sentral.

c. Paragraf yang mengandung ilustrasi, contoh,deskripsi, atau yang dan sebagainya dapatdihilangkan, kecuali yang dianggap penting.

d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifatdibuang, kecuali yang dianggap penting.

e. Pertahankan susunan gagasan asli, sertaringkaskanlah gagasan itu dalam urutan sepertiurutan naskah asli.

3.2.2.2 Contoh Membuat Ringkasan

Di bawah ini ada sebuah wacana yang berisikan tentangmasalah pendidikan. Wacana di bawah ini akan diringkaskanmenjadi seperlima dari karangan aslinya. Perhatikanlahbagaimana cara-cara menerapkan ringkasan itu pada wacana dibawah ini.

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANMasalah-masalah yang dihadapi dalam bidang

pendidikan pada saat dimulainya pelaksanaan Repelita Iadalah sangat berat dan mendesak. Di bidang kurikulumterasa sekali kebutuhan akan pembaharuan agar sistempendidikan dapat memenuhi tuntunan pembangunan dankemajuan. Di samping itu, terdapat ketidakseimbangan baik diantara berbagai tingkat pendidikan (vertikal) maupun diantara berbagai jenis pendidikan (horizontal). Selanjutnyajumlah anak yang berusia sekolah yang tidak tertampung disekolah jauh lebih besar dari jumlah anak yang bersekolah.Demikian juga jumlah anak yang putus sekolah (drop out)

Page 30: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

adalah jauh lebih besar daripada mereka yang berhasilmenyelesaikan tahap pendidikan.

Sementara itu, tenaga-tenaga yang bekerja di bidangpendidikan baik teknis maupun administratif sangat kurangjumlahnya. Di samping itu, mutu keahlian tenaga-tenagatersebut perlu ditingkatkan. Prasarana pendidikan sepertigedung dan ruang sekolah sangat tidak mencukupi. Buku-bukusangat sedikit jumlahnya. Kecuali itu, sedikit sekali sekolah-sekolah yang mempunyai perpustakaan, alat-alat peraga,ataupun laboratorium dan tempat praktek.

Akhirnya organisasi dan pengelolaan pendidikan dankebudayaan baik di pusat maupun di daerah belummencerminkan kerja sama yang serasi. Demikian pula belumada sistem informasi pendidikan untuk keperluan perencanaanyang terarah.

Kata-kata yang digarisbawahi pada bacaan tadimerupakan gagasan-gagasan utama yang terdapat dalambacaan tersebut. Kata-kata yang ada dalam bacaan itu secarariil berjumlah 188 kata. Jika tugasnya meringkaskan seperlimadari karangan aslinya, maka dapat dibuat perhitungan sebagaiberikut: 188 : 5 = 38 kata, atau hasilnya nanti lebih kurangberjumlah 40 kata. Jadi, hasil ringkasan bacaan tersebut adalahsebagai berikut:

”Banyak masalah berat yang dihadapi pada awalRepelita I : masalah kurikulum, ketidakseimbangan tingkat danjenis pendidikan, penampungan murid, dan masalah putussekolah; kekurangan tenaga pendidikan, dan kurangnya mutukeahlian dan fasilitas; kurangnya kerja sama dan tiadanyasistem informasi”.

Page 31: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

3.2.2.3 Pelatihan Membuat Ringkasan

Petunjuk: Bacalah wacana berikut, kemudian ringkaskanlahmenjadi seperempat dari wacana aslinya.

ALERGI DAN PENURUNANPRESTASI BELAJAR

Penyakit alergi merupakan penyakit yang seringdijumpai masyarakat. Baik anak maupun orang dewasa dapatterserangi alergi. Penyakit yang berkaitan dengan alergiadalah pilek alergi, asma dermatitis atopik, dan urtikaria(gatal-gatal). Penyakit ini timbul karena orang yang punyabakat alergi terpapar alergen tersebut dapar berupa deburumah, bulu binatang, makanan, atau obat.

Selain itu, kelelahan juga dapat mencetuskan asma,sedangkan emosi biasanya dapat memperhebat alergi. Anakanak Anda menderita pilek alergi disertai batuk. Adakemungkinan batuk tersebut merupakan gejala asma karenasering pilek alergi memang disertai asma.

Untuk lebih memastikannya, anak anda perlu dibawake dokter untuk berkonsultasi. Amda dapat membawanya kedokter keluarga atau dokter spesialis anak. Jika diperlukandokter tersebut dapat menunjuk ke dokter anak yangmempunyai kekhususan dalam bidang alergi, yaitu dokter anakkonsultan alergi. Umumnya, penyakit alergi dapatdikendalikan. Artinya, besar harapan gejala alergi anak Anda,baik berupa bersin, pilek, batuk, maupun sesak napas, akandapat hilang dan dia dapat menikmati kualitas hidup yangbaik.

Penatalaksanaan penyakit alergi pada prinsipnyadengan cara menghindari faktor pencetus dan mengendalikangejala. Dengan cara ini, anak Anda diharapkan dapat tidur

Page 32: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

dengan nyenyak. Bangun tidur gejala bersin dan pilek, ataubatuknya dapat hilang atau akag berkurang. Dengan demikian,dia dapat mengikuti pelajaran dengan baik serta juga dapatbelajar dirumah tanpa terganggu gejala penyakit.

Untuk mencapai pengendalian penyakit alergi. Andaperlu bekerja sama dengan dokter yang menangani penyakitanak Anda, di samping menghindari faktor pencetus alergi.Anak Anda perlu mengonsumsi obat alergi, baik obat yangdiminum maupun yang dihirup. Obat tersebut perlu digunakandalam jangka panjang, tidak boleh dihentikan meski gejalasudah hilang.

Sekarang tersedia obat-obat alergi yang efeksampingnya minimal. Salah satu efek samping alergi, misalnyaantihistamin, dalah rasa mengantuk yang juga dapatmenurunkan kosentrasi belajar anak. Obat antihistamingenerasi baru efek sampingnya jauh lebih minimal sehinggaanak dapat belajar dengan baik.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah dukunganAnda terhadap anak yang sedang menurun prestasi belajarnya.Anda perlu mempunyai empati kepada anak Anda dan memberipengertian sehingga tidak menuntut dia untuk berprestasidalam keadaan kurang sehat.

Prestasi belajar anak yang baik tentu menjadi dambaansetiap orang tua. Akan tetapi, jangan kita membedakan anakkarena prestasi belajarnya. Anak berhak mendapat kasihsayang orang tua, bermain, dan mengembangkan dirinya.

Pada umumnya, penyakit alergi, termasuk asma lebihsering terjadi di kota besar. Ini disebabkan gaya hidup danpolusi udara.(Kompas, 29 Juni 2008:31)

Page 33: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

3.2.3 Mencari Ide Pokok

Mencari ide pokok merupakan salah satu teknin yangdapat digunakan guru menguji pemahaman siswa terhadapbacaan. Dengan teknin ini guru dapat mengetahui sejauh manapemahaman yang diperoleh siswa dari aktivitas membaca yangditugaskan atau yang dilakukannya sendiri.

Apa saja tujuan seseorang untuk membaca –apakahuntuk mendapatkan informasi secara umum atau memperolehpemahaman secara mendalam-- pembaca harus berusahamelaju dengan cepat untuk mendapatkan ide pokok. Baiksecara emosional maupun intelektual, pembaca harus tundukpada prinsip mencari ide pokok. Apabila tujuan sudahditentukan untuk mencari ide pokok, maka secara tidaklangsung detail atau penjelasan-penjelasan akan terurus dengansendirinya.

3.2.3.1 Cara Menemukan Ide Pokok

Ide pokok dapat ditemukan di semua bagian buku.Buku secara keseluruhan mempunyai ide pokok yang umumkemudian setiap bab mempunyai ide pokok yang agak spesifik.Setipa bab terbagi lagi menjadi bagian bab yang mempunyaiide pokok yang lebih spesifik lagi, dan setiap bagian bab akanterbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yangamat spesifik.

Jika ide pokok sulit dikenali, pembaca perlu membacasemua detail secara hati-hati agar lebih mudah memahaminya.Jika ide pokok sudah didapatkan, pembaca dapat menjabarkandetail itu dengan kecepatan yang tinggi.

Page 34: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

3.2.3.2 Cara Membaca Ide Pokok

1) Membacalah dengan cara mendesak, dengan tujuanmendapatkan ide pokok yang cepat.

2) Waktu membaca, cepatlah mengerti ide pokoknya.3) Temukan dengan cepat ide sentralnya.4) Pakaikan prinsip fleksibelitas dalam membaca sesuai

dengan tingkat kesukaran bacaan.a. Jangan terlalu menghiraukan detail kecil.b. Dapatkan dengan cepat buah pikiran pengarang.c. Waktu membaca, berkonsentrasilah dengan tepat

dan cepat.

3.2.3.3 Cara Mengetahui Ide Pokok Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang memuat satugagasan. Dalam satu paragraf terdapat satu kalimat pokok ataukalimat kunci. Kalimat itu mengandung ide pokok paragraf.Sebaliknya, kalimat yang lainnya adalah kalimat pendukungyang menguraikan, menjelaskan, melukiskan, menjabarkan,atau menyajikan contoh-contoh ide pokok

Setiap penulis mempunyai gaya tersendiri dalammeletakkan ide pokoknya. Pembaca hendaknya mengetahuicara-cara yang seperti itu supaya lebih mudah memahaminya.Secara lazim ide pokok berada :

1) di awal paragraf,2) di tengah paragraf,3) di akhir paragraf,4) di awal dan di akhir paragraf, atau5) di seluruh paragraf (tersirat)

Untuk mengenali kata kunci yang mengacu kepada ideparagraf, dapat diikuti petunjuk berikut :

Page 35: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

1) Carilah kata benda atau kata ganti yang dominan.2) Carilah pernyataan yang paling umum.3) Jika ide pokoknya sulit atau merupakan suatu abstrak,

bacalah detailnya agak lambat untuk mendapatkanpemahaman yang lebih cermat.

3.2.3.4 Cara Mengenali Detail Penting

Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalamparagraf untuk membuktikan, menjabarkan dan memberikancontoh yang mendukung ide pokok. Untuk mengenali detailpenting, dapat diajukan pertanyaan ”Fakta apa yang digunakanoleh penulis untuk menjelaskan buah pikirannya?”.

Salah satu cara mengenali detail penulisan adalahdengan mencari petunjuk yang digunakan oleh penulis untukmembantu pembaca, baik berupa visual, maupun kata-katapenuntun (Sudarso, 1988:70).

Untuk mengenal kata-kata bantu visual itu, dapat diketahuimelalui tanda-tanda seperti :

1) ditulis kursif (huruf miring),2) digarisbawahi,3) dicetak tebal,4) dibubuhi angka-angka, atau5) ditulis dengan menggunakan huruf-huruf.

Selanjutnya, untuk mengetahui kata-kata penuntun,dapat pula diketahui melalui beberapa hal berikut ini.

1) Ungkapan penekananmisalnya: yang terpenting

hendaknya diingat bahwayang perlu dicatatpada prinsipnyaterutama

Page 36: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

2) Kata-kata yang mengubah arahmisalnya: seperti misalnya

istimewa contohnya

3) Kata tambahanmisalnya: juga pertama-tama

lainnya selanjutnyaakhirnya berikutnya

4) Kata simpulanmisalnya: oleh karena itu maka dari itu

akhirnya sebagai berikutnyaringkasnya konsekuensinyajadi

3.2.3.5 Bentuk Pelatihan Mencari Ide Pokok

Bentuk latihan mencari ide pokok ini dapat dijadikandalam dua tipe. Tipe pertama, dapat berupa latihan mencari idepokok dengan menceritakannya kembali. Kedua, mencari idepokok dengan menjelaskan teknik pengembangan peragrafnya.Kedua bentuk latihan itu, sama-sama bertujuan untukmenentukan ide pokok bacaan. Namun, penekanannyalah yangberbeda. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan ditampilkanmodel latihan-latihan itu.

A. Teknik Mencari Ide Pokok dengan CaraMenceritakannya Kembali

Latihan mencari ide pokok dengan menceritakankembali, adalah salah satu bentuk latihan mencari ide pokokyang bertujuan memproduksikan kembali pemahaman siswa

Page 37: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

lewat penceritaan. Latihan tipe ini dapat dilakukan sepertilangkah-langkah yang terdapat dibawah ini.

(1) Kepada siswa dibagikan sebuah teks bacaan, kemudiansiswa ditugaskan membacanya dengan pamahamanyang baik.

(2) Ketika siswa membaca teks itu, siswa ditugaskanmencatat ide-ide pokok yang terdapat dalam bacaan.

(3) Guru menugaskan beberapa orang siswa (kelompok)menceritakan kembali peristiwa atau kisah yangterdapat dalam bacaan, berdasarkan ide-ide pokok yangdicatatnya tadi.

(4) Siswa dapat saja menceritakannya itu kembali dengancara dan pemahamannya sendiri. Asalkan tidakmenyimpang dari ide-ide yang terdapat dalam bacaan.

(5) Guru bersama-sama siswa mendiskusikan hasilpenceritaan teman-temannya tadi, dan kemudianmengevaluasinya.

PelatihanPetunjuk: Pilihlah salah satu wacana berikut ini,kemudian

bacalah dengan pemahaman yang baik denganmencatat ide-ide pokoknya. Setelah itu, teksdikumpulkan kembali dan masing-masing Andaakan dipanggil ke depan memaparkan ataumenceritakannya kembali SESUAI DENGANPEMAHAMAN Anda masing-masing!

Wacana 1

CARA ALAMIKEMBALIKAN STAMINA TUBUH

Page 38: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Kekurangan cairan tubuh atau biasa disebut dehidrasimemang bisa menyebabkan penurunan stamina, konsentrasi,bahkan dapat mengakibatkan kematian. Mesti begitu, bukanberarti keluar keringat sedikit saja tubuh langsung kekurangancairan.

Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi PanganInstitut Pertanian Bogor, Fransiska Rungkat Zakaria,mengatakan, seorang beresiko kekurangan cairan apabilamengeluarkan keringat sangat banyak, seperti orang yangberolahraga berat atau seseoarang yang terkena diare.

Jika tidak sedang buru-buru, seperti atlet yang harusmemerangi pertandingan, misalnya, Fransiskan menyarankanbeberapa cara alami untuk mengganti cairan tubuh yanghilang.

Apabila tubuh banyak berkeringat, cara paling mudahmemulihkannya adalah dengan minum cairan, seperti air, teh,susu, atau jus sebanyak-banyaknya. Kalau kita merasa haus,berarti suatu pertanda tubuh kita butuh cairan.

Begitu haus, sebaiknya langsung minum. Kalau tidak,tubuh lama kelamaan lemas dan bisa pusing. Jus jeruk asli,juga bisa memulihkan stamina karena jeruk banyakmengandung natrium dan klorida.

Pada kasus diare, Fransiska menyarankan agar lebihmemilih oralit dengan isatonik, lebih baik anak-anak diberilarutan air, garam, dan gula. Takrannya, air putih satu gelasdicampur setengah sendok makan gula pasir dan sedikitgaram.

(Kompas, 29 Juni 2008:30)

Page 39: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Wacana 2

PENTINGNYA MEMOTIVASI DIRI

Kadang kita dihadapkan pada situasi yang menyudutkandalam hal pekerjaan. Entah karena lingkungan kerja yangtidak mnyenangkan, beban kerja yang terlalu berat, atausebaliknya tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkandiri.

Secara langsung maupun tidak, hal-hal tersebut dapatmembuat diri merasa tidak termotivasi ketika bekerja. Jika halini dibiarkan berlarut-larut, tentu akan menjadi bumerang bagikinerja serta karier kita di kemudian hari. Lalu, apa yang bisadilakukan?

Selalu melihat sisi positif merupakan langkah utamamenghadapi hal tersebut. Seperti halnya dalam sebuah sistem,masing-masing orang memiliki bagiannya sendiri yangmenuntut tanggung jawab dan keseriusan dalam bekerja.Sekecil apapun pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda,tentu memberi kontribusi besar bagi perusahaan dan menjadibagian yang juga menentukan kesuksesan untuk meraih suatutujuan.

Patut disadari pula, tidak selamanya seseorang bisamemperoleh pekerjaan yang tepat dengan lingkunganpekerjaan yang menyenangkan sekaligus. Kadang kitadihadapkan hanya dengan satu pilihan. Meski kerap terasasulit, cobalah untuk tetap fokus pada pekerjaan dantetapmemberikan citra positif terhadap lingkungan. Lamakelamaan, Anda dan lingkungan bisa beradaptasi dengansendirinya.Hal lain yang dapat dilakukan, cobalah membuat target karier

hingga satu atau dua, bahkan lima tahun mendatang danketahui apa yang anda inginkan. Dari sini susunlah langkah-

Page 40: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

langkah apa saja yang diperlukan untuk mengejar targettersebut. Kerap kali kita tidak menyadari bahwa pekerjaanyang sedang digeluti sekarang bisa jadi sebuah batu loncatanatau satu tahap kecil menuju sukses di kemudian hari. Denganmenyadari hal tersebut secara tidak langsung akan menjadipecutan untuk bekerja sebaik mungkin di waktu sekarang,sehingga atasan maupun perusahaan pun menyadarikemampuan Anda dan akan memberi kresit tersendiri padaprestasi Anda. Jika sudah begini, Anda juga yang akan menuaikeuntungan bukan?

(Kompas, 30 September 2007:37)

B. Teknik Mencari Ide Pokok dengan Cara MenentukanPengembangan Paragrafnya

Bentuk latihan menguji kemampuan siswa memahamibacaan dengan cara yang kedua ini, di samping mencari idepokoknya, pembaca juga dituntut menentukan letak ide pokoktersebut. Selain itu, pembaca juga dituntut dapat menentukanteknik pengembangannya. Jadi, sebelum pelatihan inidilakukan siswa harus mengenal terlebih dahulu teknik-teknikpengembangan paragrafnya.

Menurut garis besarnya ada dua cara pengembanganparagraf. Pertama, denagn menggunakan ”illustrasi”. Apa yangdikatakan kalimat topik itu dilukiskan, digambarkan dengankalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambardengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan”analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secaralogika, sehingga pernyataan tadi tampak merupakan suatu yangmeyakinkan.

Namun, di dalam praktek menurut Razak Sikumbangdan bukunya ”Paragraf dalam Komposisi” cara tersebut dapat

Page 41: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

diperinci lagi menjadi beberapa teknik pengembangan yanglebih oraktis. Teknik-teknik itu akan dijelaskan pada badian dibawah ini.

(1) Memberikan Alasan-Alasan

Pengembangan paragraf dengan cara ini membawapembaca kepada berpikir kritis. Pembaca dihadapkan kepadapertanyaan-pertanyaan: ”Apa benarkah?”, ”Mengapabegitu?”, dan sebagainya.

Pengembangan paragraf seperti ini ditujukan untukmembentuk sikap ”membenarkan” pada membaca tentang isikalimat. Cara seperti ini erat hubungannya dengan logika,sebab tugas penulis dalam hal ini adalah meyakinkan oranglain.di sini, apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisisberdasarkan logika. Dibuktikan dengan uraian-uraian yangrasional dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian.Contoh:

Membahas atau menilai sebuah sajak bukanlah pekerjaanyang mudah. Sebab, pembahas harus mampu menerima pesan yangditemukan dalam sajak sambil meresapkan untuk menafsirkan pesanyang terdapat dalam sajak . akan tetapim apabila interpretasi itutidak didukung oleh argumentasi yang kuat, maka penilainnya ituakan bersifat terlalu subjektif. Dasar argumentasi dapat dicari padaberbagai sumber: riwayat hidup pengarang, aliran kesustraan yangdianutnya, atau landasan budaya atau filsafat hidupsi pengarang.Salah satu analisis yang kokoh adalah analisis dari segi bahasa,khususnya analisis wacana. Puisi mempergunakan bahasa sebagaialat komunikasi dan betapa pun singkatnya sebuah sajak tetapmerupkan sebuah wacana.

(2) Menampilkan Fakta-Fakta

Page 42: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Menampilkan fakta-fakta adalah cara yang efektifdalam mengembangkan sebuah paragraf. Uraian-uraian sepertiini dapat membuat maksud kalimat topik lebih dipercaya,menarik, dan meyakinkan. Fakta-fakta yang ditampilkan adalahfakta yang obyektif. Fakta-fakta yang kongkret akan membuatpembaca tertarik untuk membacanya.Contoh:

Memasuki usia 32 tahun, penampilan Elias Pical masihsegar. Tidak, terlihat penurunan. Hanya saja pukulan tangan kirinyayang pernah membuat lawan-lawannya keok, sudah tidak dahsyatlagi. Buktinya, Mike Phelps tak goyah sedikitpun walaumenerimabeberapa kali pukulan tangan kiri Pical. Sementara itu, tangankanan Pical yang terus menerus diupayakan lebih hidup, tidakmemperlihatkan kemampuan dibandingkan sebelumnya.

(3) Memberikan Contoh

Sebuah paragraf bisa dikembangkan denganmemberikan contoh mengenai apa yang dinyatakan olehkalimat topik. Ini adalah cara yang termudah bagi kebanyakanpenulis dalam mengembangkan sebuah paragraf. Dalammenggunakan cara ini penulis hendaknya pandai memilihcontoh-contoh umum, contoh-contoh yang representatif, danyang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya. Jadi, bukancontoh yang terlalu dicari-cari dan bukan pula hal-hal yangbersifat insidentil.Contoh:

Page 43: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Fungsi tanda baca penting sekali dalam bahasa tertulis.Misalnya pemakaian koma sebagai salah satu tanda baca yangcukup banyak terpakai. Kalimat yang tidak menggunakan komamenurut semestinya bisa menyebabkan pembaca tidak mengerti.Atau mungkin juga menimbulkan salah pengertian kalau koma tidakdipergunakan pada tempatnya. Begitu juga halnya dengan tanda-tanda baca lainnya, seperti huruf besar, tanda henti, titik dua dansebagainya.

(4) Bercerita

Dengan teknik ini pengarang biasanya menampilkanlukisan-lukisan suasana atau peristiwa-peristiwa yang sedangatau sudah lama berlalu. Pengarang berusaha menciptakanlukisan itu hidup kembali. Cara seperti ini paling banyakdilakukan orang untuk cerita-cerita sastra. Selain itu terdapatjuga dalam autobiografi, laporan pandangan mata atau kisahperjalanan. Jadi, dalam teknik ini, penulis memaparkan kepadapembaca suatu suasana atau peristiwa, sehingga apa yangdipaparkan itu tergambar jelas pula dalam pikiran pembaca.Contoh:

Jakarta 7965. Suasananya tidak begitu ramai sepertisekarang, mobil hanya satu dua yang bersileweran di jalan. Gedung-gedung pencakar langit masih bisa dihitung dengan jari. Juga hotel,ketika itu yang top baru Des Indes (sekarang berubah jadi DutaMerlin). Enam tahun kemudian muncul Hotel Indonesia (HI), persisdi pusat kota. Saat itu, HI dalah satu-satunya hotel bertarafInternasional di Jakarta. Alat transportasi pun masih terbatas padatren, oplet, becak dan andong. Kontras dengan suasana sekarang,yang jauh lebih mewah.

Page 44: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

(5) Pengalaman PribadiTeknik ini sebetulnya serupa dengan teknik bercerita.

Hanya saja teknik ini khusus untuk tulisan yang berwujudmengupas suatu masalah. Bedanya ialah bahwa contoh itukhusus diambilkan dari pengalman pribadi penulis sendiri.Contoh:

Saya ini sebenarnya korban bujuk rayu bapak. Terus terangsaya tidak tahu persis sebelik-beluk yayasan, juga tentangkekayaannya. Memang saya selaku pendamping, baik sebagai istrimaupun pengurus yayasan, kadang-kadang juga ikut menghitunguang simpanan anggota yang setiap harinya menumpuk sepertisampah. Tetapi dikemanakan uang sebanyak itu, saya sendiri tidaktahu. Seperti dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui Bapak membelirumah mewah di Pluit, mobil dan tanah, saya tidak perbah diajakberunding. Kalau pun dalam akte kepengurusan yayasan sayatertera sebagai ketua II, tetapi tak lebih hanya sebagai pelengkapsaja.

(6) Memperluas Suatu Definisi

Definisi yang diperluas itu biasanya mengenalsuatu”istilah”, ”prinsip”, atau sebuah ”konsepsi”. Misalnya tentang”dedikasi”. Pengarang hendaknya betul-betul ahli danmenguasai istilah prinsip, dan konsepsi yang dikemukakannya.Dengan begitu, pembacab pun berhasil diyakininya. Caraseperti ini lebih baik dari pada hanya menjelaskan istilah-istilahatau konsepsi tersebut dalam definisi-definisi biasa.Contoh:

Sekarang bukan lagi surga di bawah telapak kaki ibu,melainkan nasib generasi nanti terletak di genggaman tangan ibu.Tentu saja pepatah atau slogan itu sangat menarik sekali. Ibu

Page 45: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

sebagai seorang istri dan sebagai seorang pengasuh anak-anaknya,setiap hari selalu bersama anak-anakanya dibandingkan denganseorang ayah. Dan yang lebih penting lagi sejak mulai benih, sampaianak memasuki jenjang perkawinannya, menerima pengaruh dariibu yang lebih besar daripada pengaruh manapun.

(7) Menjelaskan Akibat Suatu Perbuatan

Teknik ini sebenarnya kebalikan dari teknikpengembangan paragraf melalui penampilan alasan-alasantertentu. Di sini, dalam kalimat topik dinyatakan suatu keadaanyang sedang berlangsung, lalu diikuti oleh kalimat-kalimatpenjelas yang berisi akibat-akibat dari keadaan tersebut.

Contoh:

Membaca dengan bersuara, menggerakkan bibir,menunjuk, kata demi kata dengan jari, dan menggerakkankepala dari kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanak-kanak merupakan kebiasaan yang menghambat membaca.Akibatnya, kecepatan membaca menjadi amat berkurang yaituhanya seperempat jika kita karena kegiatan lebih tertumpupada aktivitas otot. Hal ini disebabkan gerakan mata sertaproses di otak jauh lebih cepat daripada gerakan kepadaataupun tangan itu.

(8) Memperbandingkan atau Mempertentangkan

Mengembangkan pragraf dengan cara ini cukup efektif.Pembaca dihadapkan kepada suatu perbandingan untukmemeriksa baik buruk, atau benar tidaknya sesuatu. Dalamperbandingan itulah pembaca melihat bukti-bukti yangakhirnya membaca pembaca kepada kesimpulan sendiri.

Page 46: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Mula-mula pembaca dibawa dulu ke dalam suatu situasiuntuk membenarkan suatu dalil. Dalil ini lalu diterangkan lagidisokong dengan beberapa bukti yang lebih logis lagi. Dengandemikian, pembaca seperti sudah yakin betul terhadap dalil itu,bahwa prinsip itu memang benar. Dalam situasi yang demikian,pembaca tiba-tiba dihadapkan kepada kenyataan lain yangbertentangan dengan kenyataan tadi. Cara ini baik sekali, kalauperbandingan itu lebih tajam.Contoh:

Banyak orang yang menyamakan antara pelayananmedis dengan pelayanan kesehatan. Sebetulnya itu adalah duahal yang tujuannya sama tetapi prosesnya berbeda. Apa bedapelayanan medis dengan pelayanan kesehatan? Pelayananmedis mengutamakan pengobatan atas permintaan, danmegandung hubungan individual antara dokter dan penderita.Sedangkan pelayanan kesehatan bicara soal sarana, jumlahdokter, imunisasi, dan sebagainya yang seringkali merupakanurusan statistik yang dingin. Pelayanan medis, kata buku teks,lebih menekankan pada urusan manusia yang membutuhkankehangatan.

3.2.3.6 Pelatihan

Petunjuk : Bacalah paragraf-paragraf di bawah ini, kemudianAnda ditugaskan mencari: (a) ide pokok, (b) letakide pokok, dan (c) teknik pengembangannya.

(1) Dalam kenyataannya kita memang sukar mengetahuiperwatakan seseorang secara utuh walaupun kitatelah bergaul puluhan tahun dengannya. Hal itusebagian besar disebabkan karena orang sering

Page 47: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

menggunakan topeng penutup dirinya. Topengpenutup diri itu dapat dibuat sendiri atau dibuat olehorang lain. Bahkan, kadang-kadang kita sendiri tidakdapat mengatakan bahwa seseorang itu tahu dengandirinya sendiri

(2) Busana merupakan kebutuhan manusia yangmendasar. Seorang eksekutif harus pandaimenyeseuaikan busananya dengan tempatnyabekerja. Tetapi tidak hanya eksekutif saja yang harusmenyesuaikan busananya dengan tempatnya,melainkan juga yang berada di masyarakat.Misalnya, mahasiswa berpakaian harus sesuai untukkuliah bukan untuk ke pesta atau rekreasi. Karenapakaian seseorang mencerminkan kepribadiannya.

(3) Anak menurut ajaran Islam merupakan amanah,titipan yang berharga dari Tuhan. Oleh sebab itu,wajib bagi setiap orang menerima amanah Tuhan itudengan menjaga sebaik-baiknya. Sejak anak itu masihdalam kandungan ibu sampai nanti menjadi dewasa,adalah menjadi tanggung jawab penuh orang tualahiriah dan batiniah. Wajib hukumnya bagi setiaporang untuk memelihara sebaik-baiknya calon yangdikandung, merawat seperlunya waktu melahirkan,memberikan nama yang indah, mencukupkankebutuhan jasmani (sandang, pangan, pemeliharaan,dan sebagainya). Sejak anak itu lahir sampaimeningkat dewasa, dan menjodohkannya, sampaianak akil balikh. Berdosa hukumnya bagi tiap orangyang mengabaikan kewajiban tersebut.

(4) Dalam dunia perfileman kita mengenal piala citra,sedangkan dalam upaya pelestarian lingkungan hiduptiap tahun diberikan hadiah Kalpataru. Sebaliknya,dalam rangkan mengembangkan industri kecildikenal penghargaan Upakarti. PenghargaanUpakarti diberikan pemerintah kepada mereka yang

Page 48: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

berjasa dalam pelaksanaan program keterkaitanpengembangan industri kecil. Tujuannya ialahmendorong partisipasi masyarakat luas gunaberperan serta dalam mengembangkan industri kecilyang besar manfaatnya bagi pemerataanpembangunan dalam arti seluas-luasnya. Hal ini jugaberarti meningkatkan pendapatan para pengrajinuntuk hidup enak. Jadi, piala banyakan jenis-jenisnyasesuai dengan bidang-bidang tertentu.

(5) Di kantor kami hanya ada lima wanita termasuk sayaselebihnya karyawan pria. Beberapa waktu yang lalukami mendapat bos laki-laki baru, muda, dan tampan.Seperti kebiasaan wanita, jadilah sang bos perhatiankami sepanjang hari. Kami berlomba0lomba menarikperhatiannya dengan bermacam cara, maklumlah sibos masih bujangan. Di antara kami ada yangberkelebihan mengguyur tubuhnya dengan parfummaka setiap ia dipanggil ke ruang bos, bau minyakwanginyalah yang menyengat terlebih dahulu.Bahkan pakaian-pakaian akstraktif lainnya dikenakanteman-teman lainnya hanya untuk menjerat sivalentino tadi. Bagaimana dengan saya? Terusterang, saya pun tertarik padanya, walau akting sayatidak segila teman-teman lainnya.

(6) Bersin ialah gerakan refleks yang alamiah, yangmenolong membuang sesuatu yang menganggu dalamlubang hidung. Penganggu hidung ini biasanyaterdiri dari debu atau bubuk, umpamanya serbukrempah-rempah. Lapisan rongga hidung juga dapatdiganggu oleh sesuatu yang membuatnya bengkak.Ada dua penyebab pembengkakan ini, pertama,seperti selesma biasa, dan kedua, alergi atau pekaterhadap benda asing yang masuk ke dalam lubanghidung, ini disebut peradangan akibat alergis. Kalau

Page 49: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

kulit kaki dingin, ini dapat memacetkan peredarandarah dalam hidung sehingga meledakkan bersin.

(7) Menurut teori sekarang, panas terjadi karena olehadanya gerak atom dan molekul. Misalnya saja, atomdan molekul dalam udara itu adalah bebas untukbergerak, saling membentur satu sama lainnya danjuga membentur terhadap benda yang berpapasan ditengah geraj perjalanan itu. Partikel-partikel yangkecil ini dapat saja bergerak secara cepat ataulambat. Apabila mereka bergerak cepat, kita katakansuhu udara itu menanjak tinggi atau dengan kata lainudara itu kita sebutkan menjadi panas. Apabilamereka bergerak perlahan (seperti halnya kejadianpada hari dingin) maka kita akan merasakan bahwaudara itu telah menjelma menjadi sejuk.

(8) Suasana rumah Natasya tampak amat indah danmenyenangkan. Cahaya masuk dengan bebas kedalam salon rumahnya yang mewah. Ia berdiridengan anggun mengenakan pakaian serba putihyang ditaburi beberapa kembang mawar besar-besarberwarna merah sehingga penampilannya tambahmeyakinkan. Ia memandang tamunya dengan tatapanpenuh kepercayaan diri, dan dengan senyum yangmemukau ia menawarkan kue berwarna merah mudayang disajikannya sendiri. Ia sama sekali tidakmerasa canggung, seperti halnya kebanyakan bintangterkenal yang menyerahkan segala urusan rumahtangga kepada pembantunya atau orang lain.

(9) Sebagai orang dari pinggiran danau Toba, mertuakusangat suka akan denghena niura, yaitu masakanikan khas Batak. Dikatakan ”masakan” sebenarnyatidak pas, karena denghena niura memang tidakdimasak. Dalam keadaan mentah denghena atau ikanmas diberi bumbu, tentu saja setelah ikannyadibersihkan. Bumbunya kebanyakan berbau asam,

Page 50: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

kunyit, kencur, dan sebagainya. Bumbu-bumbu inilahyang sebenarnya memasak denghe itu.

(10) Siapa yang tidak kenal seorang gadis cilik dikampungku? Itulah aku si tukang berkelahi, tukangberamtem. Anak lelaki sekali pun, kalau macam-macam terhadapku pasti kulawan. Yah, kelaki-lakianku begitu menguasai sifatku dahulu. Bukan itusaja, sebagai anak perempuan kampung adakesukaanku yang paling sering kulakukan. Mandi dikali. Setiap ada yang bilang bahwa di suatu kampungada lagi sungainya, pasti kudatangi hanya untukberendam berjam-jam di situ. Tak peduli apa airnyabersih atau kotor. Pokoknya asal namanya sungai,pasti tidak akan kulewatkan.

3.2.4 Melengkapi Paragraf

Melengkapi paragraf adalah salah satu teknik membacapemahaman yang dapat digunakan guru untuk mengetahuipemahaman siswa terhadap teks yang dibacanya. Pemahamanbacaan dengan teknik melengkapi paragraf ini dapatdifokuskan dari segi keterampilan dan kelihaiannya memahamidan menghubung-hubungkan fakta-fakta yang ada dalambacaan dengan kata-kata yang ada paragraf itu.

Padaa teknik melengkapi paragraf ini, siswa ditugaskanmembaca teks tersebut dengan selalu memburu kata-kata kunciyang ada dalam bacaan. Kata-kata kunci inilah yangmengarahkan pemahaman siswa untuk mengisi bagian paragrafyang belum lengkap (yang dihilangkan).

Bagian paragraf yang dihilangkan itu akan diisi ataudilengkapi dengan pilihan yang ada. Pilihan itu seperti pilihanpada bentuk soal tes objektif. Jadi, siswa dituntut untukmemilih satu di antara beberapa pilihan yang ada, untuk

Page 51: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

meplengkapi paragraf yang belum lengkap itu. Perhatikanlahcontoh di bawah ini.Contoh:

Para wisatawan yang datang ke Indonesia banyak yangmenyukai hasil keterampilan penduduk, apalagi batik. Batikyang disukai tersebut pada umumnya dibuat oleh ibu-iburumah tangga dan para gadis. Batik tersebut tidak dicetakdengan mesin atau ditempel. Karena itu, batik tersebut lebihdikenal dengan sebutan batik...

A. Pekalongan C. SoloB. Tulis D. Keris

Kalau kita perhatikan paragraf tadi, dapat diambilkesimpulan bahwa kata kunci yang akan dipedomani untukmengisi paragraf yang belum lengkap itu adalah kata-katatidak dicetak dengan mesin atau ditempel. Jadi, jelaslah bahwabatik yang tidak dicetak dengan mesin atau yang tidak ditempelbukanlah batik Solo, Pekalongan, atau Batik Keris, tetapiadalah yang dinamakan orang dengan Batik Tulis. Sebab batiktulis adalah batik yang dibuat oleh para gadis dan ibu-ibudengan memakai semacam benda sejenis jarum untukmelukiskan dan mewarnainya. Pembuatannya tidak memakaialat-alat yang canggih seperti mesin-mesin industri tenundewasa ini. Maka, jelaslah bahwa pilihan yang ada pada contohtadi jatuh pada pilihan B yaitu Tulis.

3.2.4.1 Pembuatan Pelatihan Melengkapi Paragraf

(1) Guru mencari dan memilih paragraf-paragraf untukdijadikan sebagai bahan pelatihan.

(2) Guru memikirkan dan menyeleksi bahan-bahan tersebutapakah ada terdapat kata-kata kunci yang akan

Page 52: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

mengarahkan siswa dalam mengerjakan serta mengisipilihan-pilihan yang ada dalam latihan.

(3) Guru memikirkan dan mencari kata-kata yang cocok dantepat sebagai pilihan-pilihan dari jawaban untuk mengisibagian paragraf yang belum lengkap itu.

(4) Akhirnya, guru memperbanyak bahan-bahan tersebut untukpelatihan bagi siswa.

(5) Sesudah pelatihan guru bersama siswa mendiskusikan danmengealuasi hasilnya.

3.2.4.2 Pelatihan Melengkapi Paragraf

Petunjuk: Lengkapilah paragraf-paragraf berikut ini dengansalah satu kemungkinan jawaban yang tepat.

(1) Metode yang lazim digunakan orang dalam caramemurnikan air ialah dengan klorisasi ataumencampur air dengan zat klor. Cara ini adalahmetode yang paling murah, cepat, dan efektif. Dari duasampai delapan pon zat klor, kita sudah cukupmempunyai persediaan bahan campuran bagi sejutagalon air. Jumlah klor ii pun sdah cukup mantap untukmemusnah sejumlah besat kuman-kuman yangberbahaya, yang kemungkinan besar berada di..A. dalam zat klor, C. dalam tanah,B. dalam air, D. dalam klorisas.

(2) Kecelakaan mobil cendrung naik terus denganbertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya.

Page 53: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Berhati-hati saja tidak cukup untuk menghindarikecelakaan. Kadang-kadang kita harus sedikit tentanglatar belakang kemingkinan ...A. keadaan jalan raya, C. kesibukan lalu lintas,b. terjadinya kecelakaan, D. pengemudi yang lalai.

(3) Pembalut haruslah dirapikan tetapi jangan terlalukencang agar tidak menghalangi peredaran darah.Sulit menentukan betapa kencang pembalut itu.Mungkin balutan itu dua atau tiga kali, barulah pasienmerasa nyaman. Apabila ternyata pembengkakan itutelah berkurang, tentu saja pembalut mulai longgar.Tetapi kalau luka semakin membengkan, makapembalut itu akan...A. semakin besar, C. semakin kencang,B. semakin kecil, D. semakin tinggi.

(4) Minuman yang baik ialah berasal dari hewani yangdiolah di pabrik. Tetapi tidak semua buatan pabrik itubaik untuk kesehatan, karena jika kadaluarsa (masapakai habis), sudah tidak berarti lagi bagi tubuh kita.Selain itu, juga sudah merupakan semacam racun. Jadi,minuman murni yang lebih baik ialah ...A. susu hewani, C. air qua,B. air vitamin, D. air putih bersih.

(5) Bila sup dan roti disajikan sebagai hidangan pembuka,serbet lebih tepat diletakkan di atas piring roti. Sinarlilin yang temaran menimbulkan suasana yangromantis dan hidangan malam bertambah berseri.Beberapa cangkir telah siap di atas bufet untukmemudahkan dalam menyuguhkan hidangan penutup.Suasana begini cocok untuk penetaan hidangan ...A. makan pagi, C. makan sore,B. makan siang, D. makan malam.

Page 54: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

(6) Walaupun dalam petunjuk dan peraturan lalu lintasdisebut bahwa pengemudi harus memusatkanperhatiannya pada pengemudian mobil, banyak faktamenunjukkan bahwa pengemudi sering juga bercakap-cakap, menyalakan rokok, melihat pemandangan, danaktivitas lain yang mengganggu konsentrasinya.Seorang pembalab mobil terkenal berkata bahwa yangharus diperhatikan dan dilakukan oleh pengemudi agarpenumpang dan dirinya selamat adalah ...A. berkosentrasi,B. jangan mendengar musik,C. lewat di jalan yang baik,D. tidak boleh mendahului kendaraan lain.

(7) Bahasa, sebagai bahasa manusiawi yang mempunyaionotomi diri tidak dapat dimanipulasi oleh masyarakatpemakainya. Bahasa mempunyai daya kreatif bagimanusia. Bahasa membentuk, menciptakan kembalimanusia, situasinya, dunianya dan kebudayaannya.Bahasa dalam arti tertentu mempunyai gaya atau kuasayang ampuh membentuk kebudayaan baru. Sebagaicontoh negatif barangkali dapat disebut bahasa politik.Bahasa para politisi di meja perundingan bisa merubahwilayah kebudayaan dari mana kedua politisi muncul,dan menjadi medan perang kalau bahasa yangdigunakan tidak ...A. baku, C. satu bahasa,B. resmi, D. satu pengerteian.

(8) Peranan sosiolog dalam mengembangkan suatu bateraiterpadu dari berbagai metode riset membantunyamengganti fakta-fakta sosial. Tidak ada satupun metodeyang digunakan oleh sosiolog untuk sepanjang waktu;pilihan atas salah satu metode yang digunakan

Page 55: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

tergantung pada tujuan riset. Pelbagai quesioner,wawancara-wawancara, pelbagai studi dokumentasi,dan prosedur-prosedur observasi, partipasi,kesemuanya ini digunakan secara individual ataudalam komunikasi, menawarkan berbagai kekuatannya,kelemahannya masing-masing. Berbagai teknik khususdigunakan dalam desain riset yang menyeluruh;eksperimen, studi khusus, atau survei sampah. Sekalilagi, pilihan riset didasarkan atas ....A. tujuan sosiolog, C. tujuan eksperimen,B. tujuan riset, D. tujuan metode.

(9) Tatkala bulan Agustus masih mengikuti perhitunganwaktu berdasarkan munculnya bulan di langit, makajumlah harinya adalah 29 hari. Yulius Caesarmengubahnya 30 hari. Tetapi Caesar Augustusmengubah nama bulan itu sesuai dengan namanyasendiri. Caesar Augustus lalu menambahkan satu harilagi yang ia petik dari Februari, agar bisa samadengan bulan perhitungan Yulius Caesar. Septemberterdiri dari 29 hari berdasarkan penanggalan bulan dilangit. Yulius Caesar membuatnya sampai 31 hari.Akan tetapi, Caesar Augustus mengurangi menjadi ....A. 31 hari, C. 29 hari,B. 30 hari, D. 28 hari.

10. Sebuah bangunan akan ditentukan oleh konstruksi yangkuat dan kokoh. Sama halnya dengan sebuah atausepasang sepatu dari Itali yang selalu up todate.Harga dan model ambil peranan dalam pemasaran.Konstruksi itu merupakan hasil pemikiran ....A. desainer, C. desain,B. perencana, D. pemasaran.

3.2.5 Islan Rumpang (Group Cloze)

Page 56: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

Islan Rumpang atau lebih dikenal dengan Group Cloze(GC) adalah salah satu teknik membaca pemahaman yangdititikberatkan pada pemerolehan siswa tentang isi bacaan sertakosakata atau pemilihan kata yang tepat untuk sebuah bacaan.Kepada siswa diberikan wacana yang telah dihilangkan(dikosongkan) pada bagian-bagian tertentudari bacaan. Tugassiswa, memikirkan konteks wacana dan mengisi tempat yangtelah dikosongkan supaya arti wacana secara keseluruhanterlihat atau terwujud kembali seperti aslinya.

3.2.5.1 Pembuatan Pelatihan Islan Rumpang

(1) Satu paragraf awal atau beberapa kalimat permulaandibiarkan utuh (tidak ada kata-kata yang dihilangkan).Tujuannya adalah untuk memberi arah wacana dan gayapenulisannya.

(2) Sesudah itu, kata-kata dihilangkan secara beraturan.Misalnya, setiap kata yang ke-5, 6, 7, dan seterusnyasampai kata yang ke-12, bergantung pada tingkat kesukaranwacana yang dipilih dan kemampuan siswa.

(3) Kadang-kadang cara yang beraturan itu dapat dilanggar,sehingga kata-kata yang dikosongkan dapatmenghangatkan situasi diskusi, atau untuk tujuan-tujuantertentu.

3.2.5.2 Tujuan Pelatihan Teknik Islan Rumpang

(1) Untuk lebih memperluas siswa tentang kosakata danperistilahan dari suatu pokok pembicaraan ataupermasalahan dalam konteks.

(2) Dapat menjadi kegiatan yang sangat baik untuk latihanmerivisi, memperbaiki, menyederhanakan, bahan-bahanbacaan.

Page 57: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

(3) Dapat memberikan wawasan yang baik dalam peningkatanpemahaman siswa.

3.2.5.3 Keuntungan Teknik Islan Rumpang

(1) Dapat menjadi alat yang ideal untuk mendorong siswatanggap terhadap bahan bacaan.

(2) Dapat menjadi batu loncatan untuk menganalisis gayapenulisan atau penulisan wacana.

(3) Dapat dipakai sebagai latihan kesiapan atau ketanggapanpemikiran, memahami maksud dan tujuan penulis, ataupenulisan wacana yang dibaca. Sekaligus mempraktikkanpengetahuan dan pemahaman tata bahasa siswa.

(4) Dapat mempengaruhi dan memperbaiki penganalisaan ataskarangan siswa sendiri.

3.2.5.4 Pelaksanaan Pelatihan Islan Rumpang

(1) Kepada siswa dibagikan sebuah teks bacaan yang masihutuh, atau yang belum dikosongkan atau belum dihilangkankata-katanya.

(2) Siswa ditugaskan membaca teks tersebut denganpemahaman yang baik dalam waktu yang ditentukan.

(3) Setelah itu, teks dikumpulkan kembali.(4) Guru membagikan teks bacaan itu kembali, tetapi telah

dihilangkan atau telah dikosongkan (dirumpangkan)beberapa bagian kata-katanya.

(5) Siswa membaca teks tersebut sambil mengisi kata-katayang telah dikosongkan tadi.

(6) Setelah selesai latihan, guru bersama siswa mendiskusikanhasil latihan dan mengevaluasinya.

3.2.5.5 Pelatihan Teknik Islan RumpangPetunjuk: Bacalah wacana berikut ini, kemudian pahami dan

pikirkan konteks wacana yang cocok dan tepat

Page 58: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

untuk mengisi tempat yang telah dikosongkansupaya arti wacana secara keseluruhanterlihat/terwujud kembali seperti aslinya.

JODOHoleh

A.A. Navis

Bila jumlah wanita lebih banyak daripada pria padalapangan kerja menyempit hingga penggangguran melimpah,tidaklah sulit mencari seorang gadis untuk dijadikan istri.Terutama gadis yang telah berusia dua puluh lima tahun lebih.Sebab masyarakat masih memandang mereka sebagai oknumyang menggelisahkan keluarga. Seolah perawan merupakancacat hidup yang mengandung dosa keluarga. Akibatnya,jejaka yang berusia sekitar tiga puluh tahun dan punyapekerjaan pula, seperti Badri, jika mau mengacungkantelunjuknya kepada gadis-gadis itu maka jadilah ia istrinya.

Beberapa bulan lagi Badri akan ..........(1) tiga puluh tahun.Dibandingkan dengan ..........(2), ia dipandang sangatterlambat ..........(3) istri. Bukan, karena telunjuknya bengkok......... atau.(4) kompong, melainkan karena idealismenya yang..........(5) dalam lapangan sosial dan kebudayaan ..........(6), Iamenyadari bahwa perjuangan takkan ..........(7) meski ia hidupterus .........(8) jejaka, namun untuk memperoleh seorang..........(9) tidaklah begitu mudah baginya.

Ada ..........(10) macam halangan yang tak begitu..........(11) ditembus akal sehatnya. Demi keturunannya,..........(12) generasi muda di masa mendatang tidak..........(13)pendek-pendek potongan tubuhnya, ia merindukan ..........(14)gadis yang tinggi semampai. Paling ..........(15) seratus enampuluh senti tingginya. Dan itu ..........(16) mudah ditemuinya

Page 59: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

dalam masyarakat yang ..........(17) pendek. Halangan lainnya,karena Badri ..........(18) campuran yang dianggap kurangbermutu ..........(19) pandangan adat Minangkabau yang lebih..........(20) perkawinan awak sama awak. Halangan ..........(21),ialah kalkulasi biaya hidup yang ..........(22) klop lagi..........(23) kalkulasinya, setelah membayar uang makan..........(24) sewa kamar serta utang-utang rokoknya, itu..........(25) sehabis tanggal lima belas habis ..........(26) seluruhisi kantongnya. Tentu saja ..........(27) kalau si sudah hidupberdua ..........(28) istrinya, maka mulai tanggal satu ..........(29)kantongnya sudah akan bolong. Meski ..........(30) itu tidakseluruhnya benar. Karena ..........(31) kalkullasinya yang lebihcermat, jumlah ..........(32) akan dapat memberi makan seorang..........(33), berikut membeli sepasang pakaian istrinya..........(34) setahun. Tapi merokok harus dihentikan ..........(35)menonton filem hanya akan dapat ..........(36) sekali sebulan.Tapi iu tidak ..........(37) berat.

Yang terberat ialah jika ..........(38) memikirkankonsekuensi perkawinan. Istrinya tentu ..........(39) hamil danakan melahirkan anak ..........(40) penelitiannya, ongkos sekaliperiksa ..........(41) sama dengan dua hari gajinya, ..........(42)bersalin akan menelan gajinya sebulan. ..........(43) lagi kalaudihitung pengeluarannya untuk ..........(44) perangkat bayi,sejak popok, gurita ..........(45) tempat tidur yang mungil.Kesimpulannya ..........(46), ia tidak bisa menikah untuk..........(47). Terkecuali kalau ia mau bertingkah ..........(48)seperti rekan-rekannya yang lain. Atau, ..........(49) Pak Mudo,si pesuruh kantor ..........(50) mau melaksanakan pekerjaan apasaja ..........(51) diminta orang di luar tugas-tugas ..........(52)dan untuk itu ia akan mendapat ..........(53) macam-macamsehingga dapat memberi nafkah ..........(54) dan lima oranganaknya.

Jalan ..........(55) yang lain, menurut pikiran Badri,..........(56) kawin dengan seorang gadis ..........(57 punyapekerjaan. Yang lebih baik ..........(58) kalau yang jadi pegawai

Page 60: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

negeri ..........(59) pegawai negeri lebih banyak mempunyai..........(60) tugas dibandingkan dengan pegawai swasta.Pegawai negeri yang terbaik untuk dijadikan istri ialah gurusekolah. Karena gurusudah terlatih dengan hidup sederhana.

(Dikutip dari Kumpulan Cerpen, Karya A.A. Navis)

3.2.6 Penataan Gagasan (Group Sequencing)

Penataan Gagasan atau lebih dikenal dengan GroupSequencing --yang disingkat dengan GS-- ini merupakanteknik pembaca pemahaman atau teknik yang dapat dilakukanuntuk menguji pemahaman siswa yang menitikberatkan padapenataan gagasan dalam suatu bacaan. Mungkin saja yang akanditata itu kata-kata di dalam kalimat, kalimat-kalimat dalamparagraf, atau paragraf-paragraf dalam sebuh wacana ataubuku.

Beberapa bagian dari suatu wacana bacaan --apakahprosa, puisi, seperangkat perintah/petunjuk, dan sebagainya--dibuah urutan atau susunannya. Tugas siswa adalah menyusunbagian-bagian kata, kalimat, ataupun paragraf itu sedemikianrupa sehingga mempunyai susunan atau urutan yang memberipengertian yang utuh secara keseluruhan seperti susunan atauurutan aslinya.

Dalam melaksanakan tugas, siswa akan cenderungmemusatkan perhatiannya pada petunjuk-petunjuk yang ada.Petunjuk-petunjuk itu mungkin saja tanda baca, tatakalimat,satuan-satuan arti kata, kelogisan argumentasi pengarang, danarah pokok pikiran yang dituju pada wacana yang sedangdiurutkan.

3.2.6.1 Tujuan Teknik Penataan Gagasan

Teknik penataan gagasan atau GS ini selain bertujuanmemahami isi, juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

Page 61: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

siswa tentang letak urutan atau susunan kejadian-kejadian,peristiwa-peristiwa, pikiran-pikiran dalam suatu paragraf atauwacana.

3.2.6.2 Keuntungan Teknik Penataan Gagasan

(1) Siswa dapat belajar lebih baik tentang seluk beluk menulisatau mengarang.

(2) Memberikan kerangka atau pola bagi siswa untukmendiskusikan mengapa suatu paragraf berdasarkankejadian-kejadian, isi pikiran, dan sebagainya yangtekandung di dalamnya.

(3) Dapat memberikan alasan kepada siswa mengapa bagiandari wacan tertentu cocok sebagai kalimat atau paragrafawal mislanya, dan mengapa yang lain cocok sebagaikalimat atau paragraf akhir.

(4) Siswa mungkin saja dapat menetapkan pilihan-pilihan yanglebih terpadu daripada susunan asli dari penulis wacana.

(5) Dapat memberi cara lain bagi siswa untuk mempelajarilebih mendalam susunan bahan tertulis.

(6) Guru-guru yang nonbahasa, dapat memanfaatkan teknik initerutama dalam hal mendiskusikan teks bacaan dan isipelajaran.

3.2.6.3 Pelatihan Teknik Penataan Gagasan

Dalam teknik penataan gagasan ini, dapat saja yangdiubah atau dikacaukan susunannya itu berupa kalimat-kalimat.Kalimat-kalimat inilah nantinya disusun menjadi paragraf-paragraf. Tetapi bentuk latihan yang lain dapat juga beruapaparagraf-paragraf yang disusun menjadi sebuah wacana.Pilihan bentuk pelatihan ini tentu disesuaikan dengan tingkatkesukaran teks dan tingkat keterbatasan siswa itu sendiri.Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan ditampilkan bentuk-bentuk pelatihan itu.

Page 62: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

A. Pelatihan Penataan KalimatPetunjuk: Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini menjadi

parangraf yang baik, logik dan sistematik.

(1) A. Kereta ini disiapkan untuk abad ke-21 yang akan datangmeskipun telah sukses dalm tes tahun 1977 yang lalu.

B. Kereta Api adalah sejenis kendaraan yang sudah cukuplama kita kenal.

C. Sekarang ada kereta api super cepat dikembangkan diJepang.

D. Kereta magnit ini bisa mencapai 500 kilometer per jam.E. Penemuan ini merupakan suatu revolusi dari usaha

transportasi di dunia.F. Diharapkan dengan kecepatan yang demikian dapat

memperlancar gerak kehidupan.

(2) A. Hal yang gaib memang ada dan kita wajibmempercayainya.

B. Ilmu itu umumnya disebut magic, yang untuk kebaikandisebut white magic, sedangkan untuk keburukandisebut black magic.

C. Dengan kesempatan tertentu seseorang bisamemdayagunakan untuk tujuan baik dan jahat.

D. Dan masih ada sekarang orang menggunakan ilmuhitam tersebut, terutama disebabkan oleh pengaruhkurangnya pendidikan.

(3) A. Membaca untuk menambah ilmu pengetahuan yangbaik ialah membaca dengan cepat.

B. Bila tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan tentusaja akan lain bahan bacaan yang dipilih biladibandingkan dengan membaca mencari kesenanganatau mengisi waktu senggang.

Page 63: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

C. Perbedaan bahan bacaan itu dapat pula disebabkanoleh tujuan embaca yang berbeda-beda.

D. Setiap orang senang membaca buku atau majalah yangberbeda-beda.

E. Perbedaan itu boleh disebabkan oleh perbedaan umur,jenis kelamin, tingkat pendidikan atau karena profesiyang berlainan.

(4) A. Dalam karya fiksi tidak mesti realitas objektif, tetapiadakalanya latar realitas imajinatif.

B. Artinya latar yang digunakan adalah hasil ciptaanpengarang yang kalau dicek kebenarannya tidakditemukan sebagaimana yang diceritakan pengarang.

C. Bahkan ada yang lebih ekstrim, latar itu sendiri tak adadi bumi.

D. Pembaca tidak mengetahui tempat itu karena memangtidak disebut suatu tempat di mana cerita bermain.

E. Inilah yang disebut latar.

(5) A. Dengan loyo ditinggalkannya rumah Lena sambilmengutuki dirinya sendiri karena sering membawaRosni ke luar malam.

B. Tapi yang terutama tidak punya pekerjaan yang tidakmenghasilkan uang selain terlalu montok.

C. Meski wahanya cukup cantik dengan kulitnya yangmulus seperti umbut karena usianya yang masih muda,karena Rosni sepuluh senti lebih pendek daripersyaratan idealnya.

D. Pada hal gadis itu tidak ideal baginya.E. ”Enak benar jadi laki-laki, begitu sering membawa

gadis ke luar malam, tapi kalau ditanya gadis yang lainlalu dibilang aku tidak serius dengan dia”, umpat Lenadengan tengik.

F. Tinggalah Badri terperangah di anak tangga.

Page 64: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

G. Lalu sebelum Badri memberi alasan, pintu ditutup dandikuncinya dari dalam.

(6) A. Membaca menghendaki tingkat koordinasi yangharmonis antara usaha yang sungguh dengankonsentrasi yang cermat.

B. Membaca merupakan proses yang sangat kompleks.C. Sebab itu pembaca tidak hanya perlu mengidentifikasi

lambang-lambang yang terbentang dihadapannya,melainkan kata-kata yang tercetak haruslahmenghasilkan dan memantulkan kesatuan pikiran yangpenuh makna.

D. Selanjutnya latar belakang pendidikan pembaca yangdihubungkan dengan pengalaman-pengalaman masalampaunya itu memproyeksikan hasil bacaanya dalambentuk gagasan-gagasan, pandangan-pandangan, dankesimpulan-kesimpulan.

(7) A. Aku melintasi pegunungan Ural, lantas bertemu Stalindi lapangan Merah.

B. Aku mencari bertahun-tahun, kau dengan sayang?C. Capek, capek sekali rasanya, ke Gogotha, ke Siberia.D. Bertahun-tahun aku berharap dan berharap.E. Lalu ke Euphrat, bermalam di Piramide Gizoh, minum

Martini dengan Scharzenegger di Beijing.F. Tak ada kau yang kutemukan bila aku bangun pagi

atau sekedar mengucapkan selamat bobk anakku.G. Tapi kau tak ada, kau tek pernah ada, sayang.

(8) A. Membaca hal-hal yang telah kita tulis mengenaipengalaman masa lalu agaknya dapat disamakandengan melihat potret-potret kejadian tersebut.

B. Salah satu manfaat dari tulisan tersebut adalahpenemuan diri.

C. Hidup adalah pengalaman.

Page 65: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

D. Semakin lama kita hidup semakin banyak pengalamanyang kita peroleh.

E. Ada suka dan duka.

(9) A. Memperoleh keturunan berarti pula menambahkewajiban bagi suami istri.

B. Akan tetapi tujuan itu ternyata bukanlah hanya sampaidi situ saja.

C. Kewajiban dan tanggung jawab terhadap keturunan ituadalah mulia dan suci.

D. Salah satu dari tujuan hidup bersuami istri ialah untukmemperoleh keturunan.

E. Kewajiban itu tidak boleh dilalaikan atau dianggagpremeh, karena hal itu mencakup kewajibanmemelihara, mendidik untuk kepentingan dankesejahteraan keluarga.

(10) A. Dengan tak tersangka-sangka sama sekali ayahnyasakit sehinga membawa ke alam baka.

B. Beberapa bulan kemudian, melangkahlah keduakakak beeradik itu.

C. Mula-mula suami bibinya itu amat kasih dan sayangkepada mereka berdua.

D. Sesudah ayahnya meninggal, kedua anak itu diasuholeh bibinya.

E. Tetapi kemudian, Madang demikian nama pamannya,berubah sifatnya sehingga kedua anak itu selalumendapat caci maki dan hantaman terus-menerus.

B. Pelatihan Penataan ParagrafPetunjuk: Susunlah bagian-bagian wacana berikut sehingga

mengandung arti atau maksud secara utuh sepertisemula.

Page 66: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

(1) ”Pahit kau menerima kenyataan ini? Demikian juga aku.Ketika aku tahu mereka bersaudara kandung, sejak itusampai sekarang, aku sediakan diriku dikutuki kutukan.Rela aku menderita segala dosa-dosa ini, asal mereka tetapbahagia”. Suara Iyah memasuki rumpun telinga lakilakiyang tersandar nanar di kursi.

(2) ”Karena itu kau biarkan mereka tak tahu?” Ia mulaimembangkitkan dirinya lagi. ”Walaupun bagaimana harusmereka tahu. Harus. Mesti. Wajib”. Lalu seluruh tubuhnyamelemah lagi. Sejenak kemudian dengan suaranya yangmendesis parau ia melanjutkan kata-katanya. ”Ini semuadosa, Iyah. Dosa besar. Dosa bagi kita. Dosa bagiku, dosabagi kau. Juga dosa bagi mereka”.

(3) ”Iyah”, katanya dengan suaranya yang lesu.”Biarkan mereka berbahagia dalam ketidaktahuannya”,kata perempuan itu menegaskan.”Aku tak sanggunp”.”Tak sanggup?”.”Aku tank sanggup menghadapi kutukan Tuhan”.”Hmmm. Sekarang pandai kau mengatakan itu.Kenapa tidak dari dulu-dulu?”.

(4). ”Aku harus memberitahu mereka. Setelah itu mereka harusbercerai. Ini mesti. Kalau selama ini aku telah mendapatkeredaan Tuhan. Kenapa pula harus dikotori di akhirhidupku? Maka itu mesti kau katakan kepada mereka”,kata lelaki itu sambil memicingkan matanya terus, seolahenggan melihat kenyataan yang ada.

(5). ”Mengapa tak kau katakan?’.Mengapa aku katakan?”.Dan laki-laki tua itu membukakan katanya dan bertanyalagi. ”Bukankah itu dosa?”.

Page 67: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains

”Benar. Bagi siapa yang tahu”.

(6) Tak suatu pun terdengar. Sunyi dan sepi.Perempuan yang kurus dengan kulitnya yang bagai telahmersik itu, masih berdiri tegar di tempatnya.Sedangkan laki-laki masih berdiri tegar di tempatnya.Sedangkan laki-laki masih terkapar di sandaran kursi.

(7) Hatinya luka lagi. Luka oleh ejekan Iyah. Tapi ia tahu, iayang salah. Maka ia diam saja. Tapi kemudian ketika sadarpada amalan dan ketaatannya pada Tuhan, ia berkatadengan suaranya yang tegas den dengan nada yang pasti.”Iyah. Walaupun apa katamu, walaupun bagaimanabenarnya kebenaran yang kau katakan, ada lagi kebenaranyang mesti kita junjung tinggi. Kebenaran Tuhan. Manusiasiap memperhatikan dirinya untuk menjunjung tinggiaturan-Nya. Walau bagaimana, mesti kukatakan padamereka bahwa bersaudara kandung.

(8) Hmmm. Sekarang kau baru pandai berkata tentangkebenaran Tuhan. Kenapa? Karena kau hendaknyamenyembunyikan kesalahan perbuatan semata yang salahdulu. Kau pikir, dapatkah ampunan itu dikejar denganmenyerahkan diri begitu saja tanpa berani menanggungresiko dari kesalahan yang telah kau lakukan sendiri?”.

Page 68: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains
Page 69: Pengajaran Keterampilan Membacarepository.unp.ac.id/16460/1/Pengajaran Membaca 1.pdf · Pengajaran Keterampilan Membaca Pengarang : Dr. Agustina, M. Hum. Penerbit : Rekayasa Sains