pengajaran membaca dengan teknik sq3r

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami terutama sembilan bahan pokok yang sangat diperlukan bagi segala lapisan masyarakat. Harga sebilan bahan pokok tersebut selalu berubah dengan cepat. Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik seperti televisi, radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran, dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan utama. Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca, dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa. Berbagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987: 34) yang dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca.

Upload: jeni-wariski

Post on 02-Aug-2015

154 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak orang memerlukan informasi

sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat

cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang

sedang dialami terutama sembilan bahan pokok yang sangat diperlukan bagi segala

lapisan masyarakat. Harga sebilan bahan pokok tersebut selalu berubah dengan cepat.

Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik seperti televisi,

radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran, dan sebagainya. Secara tidak

langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan utama.

Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah

melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca,

dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.

Berbagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya

membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987: 34) yang

dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca.

Untuk mengetahui perkembangan dari sebagaian ilmu pengetahuan dan informasi

lainnya, maka diperlukan membaca. Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru di

sekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.

Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan.

Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi pelajaran

yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada bidang studi bahasa

Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.

Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang

peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia. dikatakan penting, karena selain

pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu

alat yang sangat ampuh untuk memperoleh bermacam informasi tertentu, termasuk ilmu

pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi

masyarakat maju.

Page 2: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh

terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman

siswa, semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian, minat baca

dan kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat

memahami peranan dan fungsi membaca, baik alat komunikasi maupun sebagai alat

belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya.

Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat kemampuan membaca yang

lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan teknnologi yang

tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah

melakukan upaya untuk membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun

masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun

perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan untuk

menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah pengajaran membaca di sekolah

memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,

perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus pada guru bahasa

Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

Salah satu teknik membaca yang ingin diterapkan dalam pengajaran membaca

adalah dengan teknik membaca SQ3R karena teknik ini dianggap efektif digunakan

dalam pengajaran membaca. Karena penerapan teknik membaca SQ3R pembaca lebih

cepat mengusai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relatif singkat

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, maka yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah strategi pembelajaran membaca yang efektif?

2. Bagaimanakah penerapan teknik membaca SQ3R ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk

mendeskripsikan:

1. Strategi pembelajaran membaca yang efektif.

2. Penerapan teknik membaca SQ3R

Page 3: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca

Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu

masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia. Perhatian ini

berakar kepada kresadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam

kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beraneka ragamnya pengertian

membaca.

Membaca adalah pengucapan kata-kata dan perolehan kata dari bahan cetakan.

Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keterampilan yang

kompleks, termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, perpaduan, dan

pemecahan masalah yang berarti menimbulkan penjelasan informasi bagi pembaca.

Selanjutnya, Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa “membaca adalah aktivitas

yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah tindakan yang terpisah-pisah, meliputi:

orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan mengingat-ingat.”

Tarigan (1985: 32) memberikan pengertian membaca sebagai berikut:

“Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca

untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/ bahan

tulis atau memetik serta memahami arti yang terkandung di dalam bahan yang tertulis.”

Selanjutnya Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa membaca adalah

“aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-

pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, dan mengamati dan

mengingat-ingat.”

Berdasarkana uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses

berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti dari

lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan

batin, dan ingatan.

Page 4: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

B. Strategi Pembelajaran Membaca

Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman,

penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurata. Untuk tujuan

tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman kelompok

kata/frasa, kalusa, kalimat atau teks secara keseluruhan. Kegiatan membaca

dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan disesuaikan

dengan tema dan jenis bacaan yanmg dihadapinya.

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strategia” berarti ilmu siasat (perang),

akal. Kamus Besar bahasa Indonesia (2004) mengartikan strategi sebagai (1) ilmu

siasat perang, (2) siasat perang, (3) bahasa percakapan akal (tipu muslihat) untuk

mencapai sesuatu maksud.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu

landasan pendekatan. Strategi mengajar adalah siasat yang digunakan dalam proses

belajar mengajar. Strategi menghasilkan pendekatan. Pendekatan melahirkan metode

yang membuat teknik. Ketiga bagian ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.

Strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Usaha

guru dalam menggunakan variabel pembelajaran (tujuan, bahan, metode, alat, dan

evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Suatu pembelajaran dikatakan efektif dan efisien, apabila unsur pendukung belajar

dapat diintegrasikan ke dalam suatu wadah yang dapat menjalin aspek-aspek secara

bersama-sama dalam rangkaian yang berurutan. Pelaksanaan pembelajaran

menekankan perubahan tingkah laju melalui hubungan timbal balik antara guru

dengan siswa.

Adapun strategi yang dibuat oleh guru sebelum proses belajar-mengajar haruslah

meliputi pendekatan metode, dan teknik. Pendekatan adalah kebijaksanaan dalam

melaksanakan pembelajaran yang memberikan arah dan corak.

Pendekatan dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan teori-teori tentang

hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa sebagai landasan pembelajaran bahasa.

Pendekatan bersifat aksiomatik, metode bersifat prosedural, artinya penerapan suatu

metode dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia.

Page 5: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Pendekatan yang dipoergunakan dalam proses belajar-mengajar membaca di

sekolah adalah pendekatan komunikatif dan integratif. Tercapainya tujuan

pembelajaran tergantung efektif tidaknya metode yang dipergunakan guru dalam

proses pembelajaran membaca tersebut.

Teknik pembelajaran dapat dilihat ketika proses pembelajaran di dalam kelas

berlangsung. Terjadinya komunikasi antara guru dan siswa adalah interaksi yang

normal Teknik permbelajaran keterampilan berbahasa dapat berhasil apabila

memenuhi syaratr seperti menarik, terarah, dan memancing ide siswa, sereta mudah

dipahami.

C. Pemahaman dan Membaca Efisien SQ3R

Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun 1941

merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang SQ3R

merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question,

(3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review.

Dalam sistem SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu kata survey bacaan

untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan

berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam

bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan

mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan

mengusaia, mengingat lebih lama.

1. Langkah 1 S – Survey

Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal sebelum membacanya

secara lengkap, dilakukan untuk mengenal oraganisasi dan ikhtisar umum yang

akan dibaca dengan maksud untuk:

mempercepat menangkap arti.

Memdapat abstrak.

Mengetahui ide-ide yang penting.

Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut.

Mendapat minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.

Page 6: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih lebih mudah.

Membaca hanya dilakukan beberapa menit, tetapi dengan secara yang

sistematis kita cepat menemukan ide-ide penting dan organisasi bahan, hal

itu yang akan membantu tujuan kita membaca. Selain itu, prabaca juga

digunakan untuk melihat suatu artikel di koran atau di majalah dan

menimbang-nimbang buku di perpustakaan atau di toko buku untuk

mengetahui: Apakah tulisan atau buku ini cocok dengan kebutuhan saya?

Atau terlalu dangkal? Apakah cocok dengan literatur yang disarankan?

1) Survey Buku

Banyak bagian buku nonfiksi dapat menolong kita untuk

mengetahui isinya dan membantu mencapai tujuan kita membaca buku

tersebut, yaitu: daftar isi, pengantar/pendahuluan, bab, indeks, tabel, gambar,

dan lain-lain.

Dalam prabaca buku, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah

untuk mempertahankan judul buku yang mengajukan pertanyaan tentang

topik yang terkandung di dalamnya, lalu melihat nama, penulis, dan

atributnya yang biasanya memberikan petunjuk isi tulisan. Untuk melihat

aktulisasinya lihat tahun penerbitnya. Kalau ada baca juga sampel buku

bagian belakang yang memuat pesan penerbit hal ini penting dari buku.

Tahap beriukutnya sebagai berikut:

Telusuri daftar isi.

Untuk mendapatkan keseluruhan organisasi buku/ informasi daftar isi

memuat kerangka, dua gambaran umum buku dan topik-topik, utama

dan subtopik lainnya terdapat dalam buku.

Baca pengantar

Adakalanya kalau kita pergi ke perpustakaan diharapkan pada deretan

buku mengupas buku hal yang sama. Mungkin kita dapat menyempitkan

pilihan berdasarkan tahun penerbitnya. Cari yang lebih baru misalnya.

Tetapi sering juga kita dihadapkan pada pilihan lain. Oleh karena itu,

baca pengantar dan dapatkan tujuan dari penulisannya, biasanya penulis

membatasi permasalahan yang dibahas di sana.

Page 7: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Lihat tabel, grafik, dan lain-lain

Bagian buku ini dapat memperjelas dan mempercepat pemahaman isi

buku.

Apendika

Jangan dilupakan suplemen atau apendiks yang biasanya memberi

tambahan informasi yang berbagai sementara kita membaca.

Telusuri Indeks

Dapatkan kata-kata kunci untuk mencocokkan dengan tujuan dan

kebutuhan kita.

Setelah melakukan prabaca. Anda dapat menentukan sikap sejauh

mana Anda akan membaca buku tersebut. Apakah Anda perlu

membacanya secara lengkap dari bab pertama atau langsung dimulai

membaca bab yang lain Belum juga harus mengadakan survey bab lain

dahulu.

2) Survey Bab

Sebelum Anda membaca suatu bab, survey terlebih dahulu. Lebih teliti

lagi bila dibandingkan survey secara keseluruhan tadi. Selain itu juga Anda

mengambil subjudul-subjudul dan kaitannya, amati juga alat-alat bantu visual

yang ada di bab itu seperti grafik, peta, dan lain-lain. Lalu perhatikan:

Paragraf pertama dan akhir

Kadang-kadang penulis menggunakan paragraf untuk menyampaikan apa

yang akan dibicarakan dalam bab itu atau ringkasan dan kesimpulan bab

itu.

Ringkasan

Ikhtisar atau ringkasan tentang bab terkadang diberikan oleh seorang

penulis di bagian tersendiri seperti dilakukan dalam buku ini, yaitu

mendapatkan gambaran umum tentang bab itu.

Subjudul

Kebanyakan penulis dengan susah payah berusaha memberikan subjudul

pada setiap bab. Tetapi sayang banyak pembaca justru mengabaikannya.

Page 8: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Padahal subjudul-subjudul itu banyak memperjelas isi bab itu. Dengan

adanya subjudul, pembaca semakin mengetahui bagian-bagian isi buku itu.

3) Survey Artikel

Ada yang terus saja ditelan

Ada yang perlu diuji kembali.

Ada yang perlu diringkas

Ada yang perlu ditimbang-timbang

Ada yang langsung dibuang saja.

Oleh karena, sebelum membaca secara lengkap hendaklah Anda survey

terlebih dahulu. Barulah jika diperlukan. Kita membaca secara keseluruhan.

Setelah artikel umumnya terbagi dalam beberapa bagian, yaitu pendahuluan,

isi dan penutup/ kesimpulan. Setiap paragraf mempunyai kalimat topik, yang

memuat pikiran utama dalam paragraf. Untuk pembaca lakukanlah:

Baca judul

Judul tidak hanya merupakan masalah yang akan dibahas, tetapi untuk

merangsang pembaca berpikir.

Apa yang Anda dapatkan dari judul?

Gagasan apa yang ada?

Hal apa yang telah Anda ketahui?

Baca semua subjudul.

Dengan cepat, subjudul membantu pembaca membentuk pengertian yang

menyeluruh. Subjudul menunjukkan fokus yang khusus serta aspek-aspek

yang mengacu pada keseluruhan topik

Amati juga tabel dan lain-lain kalau ada, juga skema atau peta yang

memperjelas isi.

Baca pengantar.

Kalau tidak ada pengantar baca dua paragraf pertama. Dengan kecepatan

tinggi untuk mendapatkan ide, cerita, latar, nada, suasana dan gaya

penulisannya. Biasanya penul;is memberikan pengantar pada beberapa

paragraf pertama, ini akan membantu pembaca menangkap isi. Jika

Page 9: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

paragraf ini terlalu panjang, baca kalimat pertama dan dan kalimat kedua

saja.

Baca kalimat pertama subbab.

Kalimat pertama sering menuturkan isi bagian tulisan itu. Tapi

adakalanya kalimat pertama ini hanya kalimat transisi, atau hanya untuk

menarik perhatian pembaca. Jadi demikian, baca kalimat terakhir

paragraf itu, kalimat ini sering mengulangi gagasan utama paragraf itu.

Dibuang

Kalau memang tidak bermutu, tidak berguna untuk Anda mengapa tidak

dibuang? Memang gunanya untuk membaca antara lain untuk

menentukan keinginan kita apakah artikel ini berguna? Apakah cocok

dengan kebutuhan kita?

4) Survey Kliping

Ada kalanya kita menghadapi setumpukan besar kliping surat kabar dan

majalah tentang suatu yang menjadi perhatian kita. Untuk mendapatkan

bahan yang benar-benar memenuhi kebutuhan kita dengan cepat lakukanlah

prabaca seperti berikut ini:

Perhatikan judul

Sering judul mencerminkan topik dan fokus pembahasan

Perhatikan penulisannya

Jika Anda mengetahui identitasnya atau lebih mengenal mutu dan

pembahasan sebelumnya. Anda dapat memperkirakan isinya dan

membuat keputusan untuk membaca atau tidak.

Seterusnya lakukan seperti prabaca artikel Cepat lakukan prabaca.

Jangan lama-lama dalam artikel atau satu berita. Cepat balikkan

lampiran berikutnya.

Dengan prabaca Anda dapat memutuskan dengan cepat. Apakah

lembaran atau bahan itu cocok dengan yang Anda butuhkan, atau terlalu

umum Untuk kebutuhan Anda atau terlalu detailk untuk tujuan Anda

Page 10: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

atau tidak hanya memuat informasi yang telah Anda peroleh di tempat

lain atau telah Anda ketahui.

2. Langkah 2 Q- Question

Bersamaan pada saat survey, ajukan pertanyaan sebaik-baiknya tentang isi

bacaan itu. Dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi

suatu pertanyaan. Gunakanlah kata-kata siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.

Misalnya. Subjudul itu Kekurangan Tenaga Ahli Ilmiah dan Teknik dapat diubah

dengan bertanya Mengapa kekurangan tenaga ahli ilmiah dan teknik?

Mungkin pertanyaan itu Anda persempit lagi dengan menggunakan pengetahuan

Anda. Apakah kurikulum di perguruan tinggi kurang memadai? Apakah akibatnya

terhadap perkembangan IPTEK.

Pada waktu survey buku secara keseluruhan pertanyaan Anda mungkin

terlalu umum, tetapi pada saat survey pada bab ke bab pertanyaan-pertanyaan itu

dapat lebih spesifik. Suatu pertanyaan dapat menimbulkan beberapa pertanyaan

lain tentang isi secara mendalam. Dengan adanya berbagai pertanyaan itu cara

membaca kita lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasaan yang ada

daripada kalau asal membaca

3. Langkah 3 R- Read

Setelah melewati tahap survey dan timbul beberapa pertanyaan yang Anda

harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang Anda hadapi. Langkah

berikutnya adalah read (membaca).

Jadi, membaca merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama atau

satu-satunya langkah untuk mengetahui bacaan. Cara membaca pun bukan

membaca seperti novel, hanya mengukut apa yang sedang berlangsung melainkan

secara kritis.

Pada tahap ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang

penting yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca Anda di bagian-

bagian yang penting atau yang Anda anggap sulit percepat kembali pada bagian-

bagian yang tak penting atau telah Anda ketahui.

Page 11: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Jangan nembuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat Anda dalam

membaca.

Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun

frase tertentu bisa jadi setelah Anda selesai membaca membaca acak

kali ternyata Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang

menarik atau Anda anggap penting cukup beri tanda silang dipinggir

halaman dulu. Untuk kemudian dapat dicek kembali.

Pada tahap ini konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya

serta mengetahui detail yang penting.

4. Langkah 4: R- Recite atau Recall

Setalah selesai membaca suatu bagiuan, berhentilah sejenak. Dan cobalah

menjawab perrtanyaan-peertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting

dari bab itu. Anda dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami

kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah

selanjutnya, pastikan empat langkah itu. Anda jalani dengan benar, sekalipun

bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu

jangan dilewatkan agar tidak mudah kita lupakan.

Berapa lama untuk tahap ini? Anda perlu menyediakan waktu setelah dari

membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu, melainkan memang

diperlukan untuk tahap ini, justru pembaca yang hanya membaca sekedar

membaca itu memboroskan waktu. Sekalipun mereka mengerti apa yang dibaca,

tetapi akan segera melupakannya.

5. Langkah 5: R- Review

Daya ingat kita terbatas, sekalipun pada waktu membaca 85% kita

menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail

yang penting tunggal 40%. Dan tempo dua minggu kita tinggal 20%.

Oleh karena itu, janganlah Anda lewatkan yang terakhir ini. Review setelah

selesai keseleruhan dari apa yang harus dibaca. Ulangi untuk menelusuri kembali

judul-judul dan subjudul dan bagian-bagian penting yang perlu untuk diingat

Page 12: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

kembali. Tiap ini selain untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita

lewatkan sebelum ini. (Soedarsono, 1993: 59-64)

Page 13: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada makalah di atas dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami,

menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan

penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.

2. Sistem SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu disurvey bacaan untuk

mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai

pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan

tersebut, kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba

mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai,

mengingat lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Pengajaran Membaca Dengan Teknik SQ3R

Arikunto, Suharsimi. 1992 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 1994 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdikbud. 1997. Kurikulum Pendidikan Dasar Sembilan Tahun untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.

Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian dalam Pengagajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Nurhadi. 1989. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: YA3

Said D.M. H. M. Ide 1994.” Mata Kuliah Keterampilan Membaca” Diktat FPBS IKIP Ujung Pandang

Setiawan, Budhi. 2002. Keterampilan Membaca. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta

Soedarsono. 1993. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodolog Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gajah Mata.