pengajaran membaca dengan teknik sq3r
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak orang memerlukan informasi
sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat
cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang
sedang dialami terutama sembilan bahan pokok yang sangat diperlukan bagi segala
lapisan masyarakat. Harga sebilan bahan pokok tersebut selalu berubah dengan cepat.
Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik seperti televisi,
radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran, dan sebagainya. Secara tidak
langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan utama.
Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah
melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca,
dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.
Berbagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya
membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987: 34) yang
dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca.
Untuk mengetahui perkembangan dari sebagaian ilmu pengetahuan dan informasi
lainnya, maka diperlukan membaca. Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru di
sekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan.
Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi pelajaran
yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada bidang studi bahasa
Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang
peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia. dikatakan penting, karena selain
pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu
alat yang sangat ampuh untuk memperoleh bermacam informasi tertentu, termasuk ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi
masyarakat maju.
Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman
siswa, semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian, minat baca
dan kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat
memahami peranan dan fungsi membaca, baik alat komunikasi maupun sebagai alat
belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya.
Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat kemampuan membaca yang
lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan teknnologi yang
tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah
melakukan upaya untuk membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun
masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun
perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan untuk
menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah pengajaran membaca di sekolah
memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus pada guru bahasa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Salah satu teknik membaca yang ingin diterapkan dalam pengajaran membaca
adalah dengan teknik membaca SQ3R karena teknik ini dianggap efektif digunakan
dalam pengajaran membaca. Karena penerapan teknik membaca SQ3R pembaca lebih
cepat mengusai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relatif singkat
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah strategi pembelajaran membaca yang efektif?
2. Bagaimanakah penerapan teknik membaca SQ3R ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan:
1. Strategi pembelajaran membaca yang efektif.
2. Penerapan teknik membaca SQ3R
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Membaca
Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu
masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia. Perhatian ini
berakar kepada kresadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beraneka ragamnya pengertian
membaca.
Membaca adalah pengucapan kata-kata dan perolehan kata dari bahan cetakan.
Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keterampilan yang
kompleks, termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, perpaduan, dan
pemecahan masalah yang berarti menimbulkan penjelasan informasi bagi pembaca.
Selanjutnya, Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa “membaca adalah aktivitas
yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah tindakan yang terpisah-pisah, meliputi:
orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan mengingat-ingat.”
Tarigan (1985: 32) memberikan pengertian membaca sebagai berikut:
“Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata/ bahan
tulis atau memetik serta memahami arti yang terkandung di dalam bahan yang tertulis.”
Selanjutnya Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa membaca adalah
“aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-
pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, dan mengamati dan
mengingat-ingat.”
Berdasarkana uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses
berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti dari
lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan
batin, dan ingatan.
B. Strategi Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman,
penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurata. Untuk tujuan
tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman kelompok
kata/frasa, kalusa, kalimat atau teks secara keseluruhan. Kegiatan membaca
dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan disesuaikan
dengan tema dan jenis bacaan yanmg dihadapinya.
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strategia” berarti ilmu siasat (perang),
akal. Kamus Besar bahasa Indonesia (2004) mengartikan strategi sebagai (1) ilmu
siasat perang, (2) siasat perang, (3) bahasa percakapan akal (tipu muslihat) untuk
mencapai sesuatu maksud.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu
landasan pendekatan. Strategi mengajar adalah siasat yang digunakan dalam proses
belajar mengajar. Strategi menghasilkan pendekatan. Pendekatan melahirkan metode
yang membuat teknik. Ketiga bagian ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Usaha
guru dalam menggunakan variabel pembelajaran (tujuan, bahan, metode, alat, dan
evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif dan efisien, apabila unsur pendukung belajar
dapat diintegrasikan ke dalam suatu wadah yang dapat menjalin aspek-aspek secara
bersama-sama dalam rangkaian yang berurutan. Pelaksanaan pembelajaran
menekankan perubahan tingkah laju melalui hubungan timbal balik antara guru
dengan siswa.
Adapun strategi yang dibuat oleh guru sebelum proses belajar-mengajar haruslah
meliputi pendekatan metode, dan teknik. Pendekatan adalah kebijaksanaan dalam
melaksanakan pembelajaran yang memberikan arah dan corak.
Pendekatan dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan teori-teori tentang
hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa sebagai landasan pembelajaran bahasa.
Pendekatan bersifat aksiomatik, metode bersifat prosedural, artinya penerapan suatu
metode dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia.
Pendekatan yang dipoergunakan dalam proses belajar-mengajar membaca di
sekolah adalah pendekatan komunikatif dan integratif. Tercapainya tujuan
pembelajaran tergantung efektif tidaknya metode yang dipergunakan guru dalam
proses pembelajaran membaca tersebut.
Teknik pembelajaran dapat dilihat ketika proses pembelajaran di dalam kelas
berlangsung. Terjadinya komunikasi antara guru dan siswa adalah interaksi yang
normal Teknik permbelajaran keterampilan berbahasa dapat berhasil apabila
memenuhi syaratr seperti menarik, terarah, dan memancing ide siswa, sereta mudah
dipahami.
C. Pemahaman dan Membaca Efisien SQ3R
Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun 1941
merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang SQ3R
merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question,
(3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review.
Dalam sistem SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu kata survey bacaan
untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan
berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam
bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan
mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan
mengusaia, mengingat lebih lama.
1. Langkah 1 S – Survey
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal sebelum membacanya
secara lengkap, dilakukan untuk mengenal oraganisasi dan ikhtisar umum yang
akan dibaca dengan maksud untuk:
mempercepat menangkap arti.
Memdapat abstrak.
Mengetahui ide-ide yang penting.
Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut.
Mendapat minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.
Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih lebih mudah.
Membaca hanya dilakukan beberapa menit, tetapi dengan secara yang
sistematis kita cepat menemukan ide-ide penting dan organisasi bahan, hal
itu yang akan membantu tujuan kita membaca. Selain itu, prabaca juga
digunakan untuk melihat suatu artikel di koran atau di majalah dan
menimbang-nimbang buku di perpustakaan atau di toko buku untuk
mengetahui: Apakah tulisan atau buku ini cocok dengan kebutuhan saya?
Atau terlalu dangkal? Apakah cocok dengan literatur yang disarankan?
1) Survey Buku
Banyak bagian buku nonfiksi dapat menolong kita untuk
mengetahui isinya dan membantu mencapai tujuan kita membaca buku
tersebut, yaitu: daftar isi, pengantar/pendahuluan, bab, indeks, tabel, gambar,
dan lain-lain.
Dalam prabaca buku, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah
untuk mempertahankan judul buku yang mengajukan pertanyaan tentang
topik yang terkandung di dalamnya, lalu melihat nama, penulis, dan
atributnya yang biasanya memberikan petunjuk isi tulisan. Untuk melihat
aktulisasinya lihat tahun penerbitnya. Kalau ada baca juga sampel buku
bagian belakang yang memuat pesan penerbit hal ini penting dari buku.
Tahap beriukutnya sebagai berikut:
Telusuri daftar isi.
Untuk mendapatkan keseluruhan organisasi buku/ informasi daftar isi
memuat kerangka, dua gambaran umum buku dan topik-topik, utama
dan subtopik lainnya terdapat dalam buku.
Baca pengantar
Adakalanya kalau kita pergi ke perpustakaan diharapkan pada deretan
buku mengupas buku hal yang sama. Mungkin kita dapat menyempitkan
pilihan berdasarkan tahun penerbitnya. Cari yang lebih baru misalnya.
Tetapi sering juga kita dihadapkan pada pilihan lain. Oleh karena itu,
baca pengantar dan dapatkan tujuan dari penulisannya, biasanya penulis
membatasi permasalahan yang dibahas di sana.
Lihat tabel, grafik, dan lain-lain
Bagian buku ini dapat memperjelas dan mempercepat pemahaman isi
buku.
Apendika
Jangan dilupakan suplemen atau apendiks yang biasanya memberi
tambahan informasi yang berbagai sementara kita membaca.
Telusuri Indeks
Dapatkan kata-kata kunci untuk mencocokkan dengan tujuan dan
kebutuhan kita.
Setelah melakukan prabaca. Anda dapat menentukan sikap sejauh
mana Anda akan membaca buku tersebut. Apakah Anda perlu
membacanya secara lengkap dari bab pertama atau langsung dimulai
membaca bab yang lain Belum juga harus mengadakan survey bab lain
dahulu.
2) Survey Bab
Sebelum Anda membaca suatu bab, survey terlebih dahulu. Lebih teliti
lagi bila dibandingkan survey secara keseluruhan tadi. Selain itu juga Anda
mengambil subjudul-subjudul dan kaitannya, amati juga alat-alat bantu visual
yang ada di bab itu seperti grafik, peta, dan lain-lain. Lalu perhatikan:
Paragraf pertama dan akhir
Kadang-kadang penulis menggunakan paragraf untuk menyampaikan apa
yang akan dibicarakan dalam bab itu atau ringkasan dan kesimpulan bab
itu.
Ringkasan
Ikhtisar atau ringkasan tentang bab terkadang diberikan oleh seorang
penulis di bagian tersendiri seperti dilakukan dalam buku ini, yaitu
mendapatkan gambaran umum tentang bab itu.
Subjudul
Kebanyakan penulis dengan susah payah berusaha memberikan subjudul
pada setiap bab. Tetapi sayang banyak pembaca justru mengabaikannya.
Padahal subjudul-subjudul itu banyak memperjelas isi bab itu. Dengan
adanya subjudul, pembaca semakin mengetahui bagian-bagian isi buku itu.
3) Survey Artikel
Ada yang terus saja ditelan
Ada yang perlu diuji kembali.
Ada yang perlu diringkas
Ada yang perlu ditimbang-timbang
Ada yang langsung dibuang saja.
Oleh karena, sebelum membaca secara lengkap hendaklah Anda survey
terlebih dahulu. Barulah jika diperlukan. Kita membaca secara keseluruhan.
Setelah artikel umumnya terbagi dalam beberapa bagian, yaitu pendahuluan,
isi dan penutup/ kesimpulan. Setiap paragraf mempunyai kalimat topik, yang
memuat pikiran utama dalam paragraf. Untuk pembaca lakukanlah:
Baca judul
Judul tidak hanya merupakan masalah yang akan dibahas, tetapi untuk
merangsang pembaca berpikir.
Apa yang Anda dapatkan dari judul?
Gagasan apa yang ada?
Hal apa yang telah Anda ketahui?
Baca semua subjudul.
Dengan cepat, subjudul membantu pembaca membentuk pengertian yang
menyeluruh. Subjudul menunjukkan fokus yang khusus serta aspek-aspek
yang mengacu pada keseluruhan topik
Amati juga tabel dan lain-lain kalau ada, juga skema atau peta yang
memperjelas isi.
Baca pengantar.
Kalau tidak ada pengantar baca dua paragraf pertama. Dengan kecepatan
tinggi untuk mendapatkan ide, cerita, latar, nada, suasana dan gaya
penulisannya. Biasanya penul;is memberikan pengantar pada beberapa
paragraf pertama, ini akan membantu pembaca menangkap isi. Jika
paragraf ini terlalu panjang, baca kalimat pertama dan dan kalimat kedua
saja.
Baca kalimat pertama subbab.
Kalimat pertama sering menuturkan isi bagian tulisan itu. Tapi
adakalanya kalimat pertama ini hanya kalimat transisi, atau hanya untuk
menarik perhatian pembaca. Jadi demikian, baca kalimat terakhir
paragraf itu, kalimat ini sering mengulangi gagasan utama paragraf itu.
Dibuang
Kalau memang tidak bermutu, tidak berguna untuk Anda mengapa tidak
dibuang? Memang gunanya untuk membaca antara lain untuk
menentukan keinginan kita apakah artikel ini berguna? Apakah cocok
dengan kebutuhan kita?
4) Survey Kliping
Ada kalanya kita menghadapi setumpukan besar kliping surat kabar dan
majalah tentang suatu yang menjadi perhatian kita. Untuk mendapatkan
bahan yang benar-benar memenuhi kebutuhan kita dengan cepat lakukanlah
prabaca seperti berikut ini:
Perhatikan judul
Sering judul mencerminkan topik dan fokus pembahasan
Perhatikan penulisannya
Jika Anda mengetahui identitasnya atau lebih mengenal mutu dan
pembahasan sebelumnya. Anda dapat memperkirakan isinya dan
membuat keputusan untuk membaca atau tidak.
Seterusnya lakukan seperti prabaca artikel Cepat lakukan prabaca.
Jangan lama-lama dalam artikel atau satu berita. Cepat balikkan
lampiran berikutnya.
Dengan prabaca Anda dapat memutuskan dengan cepat. Apakah
lembaran atau bahan itu cocok dengan yang Anda butuhkan, atau terlalu
umum Untuk kebutuhan Anda atau terlalu detailk untuk tujuan Anda
atau tidak hanya memuat informasi yang telah Anda peroleh di tempat
lain atau telah Anda ketahui.
2. Langkah 2 Q- Question
Bersamaan pada saat survey, ajukan pertanyaan sebaik-baiknya tentang isi
bacaan itu. Dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi
suatu pertanyaan. Gunakanlah kata-kata siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
Misalnya. Subjudul itu Kekurangan Tenaga Ahli Ilmiah dan Teknik dapat diubah
dengan bertanya Mengapa kekurangan tenaga ahli ilmiah dan teknik?
Mungkin pertanyaan itu Anda persempit lagi dengan menggunakan pengetahuan
Anda. Apakah kurikulum di perguruan tinggi kurang memadai? Apakah akibatnya
terhadap perkembangan IPTEK.
Pada waktu survey buku secara keseluruhan pertanyaan Anda mungkin
terlalu umum, tetapi pada saat survey pada bab ke bab pertanyaan-pertanyaan itu
dapat lebih spesifik. Suatu pertanyaan dapat menimbulkan beberapa pertanyaan
lain tentang isi secara mendalam. Dengan adanya berbagai pertanyaan itu cara
membaca kita lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasaan yang ada
daripada kalau asal membaca
3. Langkah 3 R- Read
Setelah melewati tahap survey dan timbul beberapa pertanyaan yang Anda
harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang Anda hadapi. Langkah
berikutnya adalah read (membaca).
Jadi, membaca merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama atau
satu-satunya langkah untuk mengetahui bacaan. Cara membaca pun bukan
membaca seperti novel, hanya mengukut apa yang sedang berlangsung melainkan
secara kritis.
Pada tahap ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang
penting yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca Anda di bagian-
bagian yang penting atau yang Anda anggap sulit percepat kembali pada bagian-
bagian yang tak penting atau telah Anda ketahui.
Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Jangan nembuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat Anda dalam
membaca.
Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun
frase tertentu bisa jadi setelah Anda selesai membaca membaca acak
kali ternyata Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang
menarik atau Anda anggap penting cukup beri tanda silang dipinggir
halaman dulu. Untuk kemudian dapat dicek kembali.
Pada tahap ini konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya
serta mengetahui detail yang penting.
4. Langkah 4: R- Recite atau Recall
Setalah selesai membaca suatu bagiuan, berhentilah sejenak. Dan cobalah
menjawab perrtanyaan-peertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting
dari bab itu. Anda dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami
kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah
selanjutnya, pastikan empat langkah itu. Anda jalani dengan benar, sekalipun
bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu
jangan dilewatkan agar tidak mudah kita lupakan.
Berapa lama untuk tahap ini? Anda perlu menyediakan waktu setelah dari
membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu, melainkan memang
diperlukan untuk tahap ini, justru pembaca yang hanya membaca sekedar
membaca itu memboroskan waktu. Sekalipun mereka mengerti apa yang dibaca,
tetapi akan segera melupakannya.
5. Langkah 5: R- Review
Daya ingat kita terbatas, sekalipun pada waktu membaca 85% kita
menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail
yang penting tunggal 40%. Dan tempo dua minggu kita tinggal 20%.
Oleh karena itu, janganlah Anda lewatkan yang terakhir ini. Review setelah
selesai keseleruhan dari apa yang harus dibaca. Ulangi untuk menelusuri kembali
judul-judul dan subjudul dan bagian-bagian penting yang perlu untuk diingat
kembali. Tiap ini selain untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita
lewatkan sebelum ini. (Soedarsono, 1993: 59-64)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada makalah di atas dapat disimpulan sebagai berikut:
1. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami,
menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.
2. Sistem SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu disurvey bacaan untuk
mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai
pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan
tersebut, kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba
mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai,
mengingat lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1992 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1994 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdikbud. 1997. Kurikulum Pendidikan Dasar Sembilan Tahun untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian dalam Pengagajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi. 1989. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: YA3
Said D.M. H. M. Ide 1994.” Mata Kuliah Keterampilan Membaca” Diktat FPBS IKIP Ujung Pandang
Setiawan, Budhi. 2002. Keterampilan Membaca. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Soedarsono. 1993. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodolog Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gajah Mata.