pengadilan tinggi denpasar - pt-bali.go.id · pdf file... berkewajiban untuk mempertanggung...
TRANSCRIPT
PENGADILAN TINGGI DENPASAR
Jl. Tantular Barat No.1, Denpasar
Website : www.pt-denpasar.go.id, email : [email protected]
Telepon : ( 0361 ) 222952, 2122172, Faksimili : ( 0361 ) 225761
i
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah
tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) tahun 2013
Pengadilan Tinggi Denpasar yang merupakan LAKIP awal dari Renstra tahun 2015-
2019. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
Sebagai bentuk kesadaran dan tanggungjawab terhadap amanah yang
diberikan, Pengadilan Tinggi Denpasar telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2014 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Pengadilan Tinggi Denpasar yang
mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yaitu “MENDUKUNG TERWUJUDNYA BADAN
PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”
Kata Pengantar
Mengetahui
WAKIL KETUA
Pengadilan Tinggi Denpasar,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
IKTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1
B. TUGAS DAN FUNGSI ........................................................................................... 1
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN ............................................................................... 10
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ......................................................... 11
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR ......................... 12
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 .................................................................... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................... 16
A. PENGUKURAN KINERJA ....................................................................................... 16
B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 19
1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara ........................................ 19
2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara ...... 29
3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces
to justice)........................................................................................................ 31
4. Sasaran 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan .................. 33
5. Sasaran 5. Meningkatnya kualitas pengawasan ............................................... 34
C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................ 36
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI ......................... 36
a. Belanja Pegawai ..................................................................................... 36
iii
b. Belanja Barang ....................................................................................... 38
c. Belanja Modal ........................................................................................ 40
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM ..................... 42
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL) ................... 42
b. Pelaksanaan Anggaran .......................................................................... 42
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan .................................................................... 43
D. CAPAIAN AKUNTABILITAS SUMBER DAYA MANUSIA ......................................... 44
1. Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial ................................... 45
2. Persentase Pegawai yang lulus diklat non yudisial....................................... 45
3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam
rangka promosi ............................................................................................. 45
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 46
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 46
B. SARAN ................................................................................................................. 47
LAMPIRAN
1. Struktur Organasasi Pengadilan Tinggi Denpasar
2. Indikator Kinerja Utama (IKU)
3. Matriks Renstra 2015-2019
4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) TAHUN 2014
5. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT)
6. SK Tim Penyusunan LAKIP
7. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Denpasar
8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Denpasar
iv
IKTISAR EKSEKUTIF
Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah
akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau
mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Satuan Kerja Pengadilan
Tinggi Denpasar Tahun ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan
Kerja Pengadilan Tinggi Denapasar selama 1 (satu) tahun yang merupakan
pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No. 5 Tahun
2004 memang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan
akuntabilitas, namun LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan
analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara
menyeluruh.
LAKIP Tahun ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denpasar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
sebagai Peradilan Tingkat Banding yang dilandasi oleh visi dan misi Mahkamah
Agung yaitu : TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG, dan
misi : MENJAGA KEMANDIRIAN BADAN PERADILAN, MEMBERIKAN PELAYANAN
HUKUM YANG BERKEADILAN, MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN BADAN
PERADILAN, DAN MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARASI PERADILAN.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat
banding, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada
Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : MA / SEK / 07 / SK / III /
2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI, Lembaga
Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi Negara / kepemerintahan sesuai
dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI / MPR / 1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas,
fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta
kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan
Tinggi Denpasar membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP ) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014.
B. Tugas dan Fungsi
Pengadilan Tinggi Denpasar merupakan lingkungan peradilan umum di bawah
Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan
Tinggi sebagai kawal depan Mahkamah Agung di daerah. Pengadilan Tinggi Denpasar
sebagaimana Pengadilan Tinggi Lainnya mempunyai Tugas Pokok yaitu Menerima,
Memeriksa dan Memutuskan Perkara Banding yang masuk.
Sedangkan fungsinya adalah :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 2
1. Melakukan urusan administrasi kesekretariatan berupa urusan kepegawaian,
keuangan dan tata laksana (umum).
2. Melakukan urusan administrasi kepaniteraan berupa urusan kepaniteraan
perdata, pidana dan hukum.
3. Menyiapkan program dan evaluasi.
4. Melakukan hubungan masyarakat.
5. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap satuan kerja / jajarannya di
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar.
6. Melakukan pembinaan ketatalaksanaan dan sarana serta pembinaan teknis
pengadilan.
Sedangkan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Ketua dan Wakil Ketua ( Pimpinan Pengadilan Tinggi Denpasar).
- Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas
perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang
diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.
- Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera / Sekretaris , Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat
Administrasi peradilan di daerah hukumnya.
- Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan
seksama.
2. Majelis Hakim
- Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya.
3. Panitera / Sekretaris
- Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur
tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta
seluruh pelaksana di bagian tekhnis Pengadilan Tinggi Denpasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 3
- Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas
membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.
- Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang
diterima di Kepaniteraan.
- Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang
yang berlaku.
- Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen,akta, buku daftar,biaya perkara,uang titipan pihak ketiga, surat-
surat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di
kepaniteraan.
- Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum , mengatur
tugas Wakil Sekretaris , para Kepala Sub Bagian, Pejabat Administrasi
Umum, serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan
Tinggi Denpasar.
- Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran yang dikuasakan kepadanya.
- Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas
keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).
4. Wakil Sekretaris membantu sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang
Administrasi Umum / Kesekretariatan dan mengkoordinir tugas-tugas Kepala
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan.
5. Wakil Panitera Membantu Panitera di dalam melaksanakan tugas kepaniteraan
Pengadilan, Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan;
Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya dan Membantu Panitera
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 4
untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi tugas administrasi
perkara.
6. Panitera Muda Pidana beserta staff melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menerima berkas perkara banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri,
dan memori / kontra banding yang dikirim oleh Pembanding / Terbanding;
- Mengirim memori / kontra memori banding yang dikirim ke Pengadilan
Tinggi oleh Pembanding / Terbanding kepada Pengadilan Negeri untuk
disampaikan kepada pihak lawannya;
- Menerima kembali memori / kontra memori banding yang dikirim oleh
Pengadilan Negeri lengkap dengan akta pemberitahuan / penyampaian
memori / kontra memori banding;
- Mendaftar perkara yang masuk dalam buku register induk perkara pidana
sesuai dengan urutan dalam buku register tersebut;
7. Panitera Muda Perdata beserta staffnya melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menerima berkas perkara yang baru ( banding ) dari Pengadilan Negeri
dan Memori atau kontra memori;
- Mengirim memori atau kontra memori banding yang dikirim ke
Pengadilan Tinggi oleh pembanding atau terbanding ke Pengadilan Negeri
untuk disampaikan kepada pihak lawannya;
- Menerima kembali memori atau kontra memori banding yang dikirim oleh
Pengadilan Negeri lengkap dengan akte pemberitahuan penyampaian
memori atau kontra memori banding dan memasukkan dalam berkas
yang bersangkutan ;
- Mempersiapkan persidangan perkara;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 5
- Menerima dan membukukan uang panjar perkara banding yang diterima
dari Pengadilan Negeri dalam buku jurnal keuangan perdata banding
(KII-aI);
- Mencatat perkara dalam buku jurnal diikuti dengan pemberian nomor
perkara tersebut;
8. Panitera Muda Hukum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menginput data perkara dan membuat laporan-laporan baik elektronik
maupun manual, seperti :
Laporan Bulanan, yang meliputi :
- Laporan Keadaan Perkara Perdata (F. L1-A1)
- Laporan Jenis Perkara Perdata (Model IIA)
- Laporan Keuanmgan Perkara Perdata (F.L1-A7)
- Laporan Keadaan Perkara Pidana (F.L1-B1)
- Laporan Jenis Perkara Pidana (Model IA)
- Laporan Keuangan Perkara Pidana
- Laporan Pengaduan.
Laporan Triwulan, yaitu :
- Laporan Triwulan mengenai Pengaduan
Laporan Catur Wulan, yang terdiri dari :
- Laporan Perkara Perdata Banding )F.L1-A2)
- Laporan Perkara Perdata Kasasi (F.L1-A3)
- Laporan Perkara Perdata Peninjuan Kembali (F.L1-A4)
- Laporan Perkara Perdata Eksekusi (F.L1-A5)
- Laporan Perkara Pidana Banding (F.L1-B2)
- Laporan Perkara Pidana Kasasi (F.L1.-B3)
- Laporan Perkara Pidana Peninjauan Kembali (F.L1-B4)
- Laporan Perkara Pidana Grasi/Remisi (F.L1-B5)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 6
Laporan Semester, meliputi :
- Laporan tentang Kegiatan Hakim Perdata (F.L1-A6)
- Laporan tentang Kegiatan Hakim Pidana (F.L1-B6)
Laporan Tahunan, terdiri dari :
- Laporan tahunan perkara perdata (gugatan dan permohonan)
- Laporan tahunan perkara pidana (biasa,cepat, ringan dan lalu
lintas)
- Laporan keuangan perkara perdata
- Lapoan keuangan perkara pidana
- Menegur PN. Yang terlambat mengirim laporan-laporan
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengaduan (menyiapkan
blanko penelaahan, berita acara pemeriksaan, LHP. dan pengiriman LHP)
- Mencatat dan menyurati Hakim yang memutus lebih dari 6 bulan ;
- Mencatat dan menyurati Panitera Pengganti yang terlambat melaksanakan
minutasi perkara
- Melaksanakan manajemen persuratan dan pengarsipan.
- Mengelola SIPP (sistim informasi penyusunan perkara/CTS).
- Mengontrol pengisian papan data/papan statistik perkara
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Penyumpahan Advokat
- Memberikan data-data perkara kepada Instansi Pwemerintah maupun
Swasta.
- Mengelola Website Pengadilan Tinggi Denpasar
- Membuat statistik perkara perdata dan perkara pidana
- Menyusun dan menyimpan arsip berkas perkara perdata dan perkara
pidana.
TUGAS TAMBAHAN :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 7
- Sebagai tim Pengawas dan pembinaan ke Pengadilan Negeri
- Sebagai Sekretaris Tim dalam memeriksa pengaduan
- Sebagai tenaga penyuluhan hukum
- Sebagai Juri dalam Lomba Kadarkum Propinsi Bali
- Mengikuti kegiatan Kehumasan
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyumpahan Advokat
- Memberikan data-data perkara kepada Instansi Pemerintah maupun swasta
- Sebagai tim penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dan laporan Tahunan.
9. Kepala Sub Bagian Kepegawaian beserta staf melaksanakan tugas sebagai
berikut:
- Memonitor pemutakhiran data kepegawaian ( SAPK ).
- Mengkaji dan menyiapkan daftar Bezetting per 6 Bulan.
- Mengkaji dan menyiapkan Daftar Urut Kepangkatan per 1 Januari setiap
tahunnya.
- Memonitor persiapan / pengumpulan data penilaian atasan langsung.
- Mengkaji dan memproses data para pegawai yang melanggar disiplin.
- Memproses daftar nominatif rencana kenaikan pangkat.
- Memproses dan membuat surat Kenaikan Gaji Berkala.
- Memproses permohonan pegawai untuk mengikuti diklat maupun ujian
dinas.
- Mengkaji dan memproses usul jabatan.
- Memproses usul jabatan fungsional.
- Memonitor SK Cuti.
- Memproses permohonan mutasi / pensiun di Pengadilan Tinggi Denpasar
dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 8
- Mengelola KARPEG, KARIS dan KARSU pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar
dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar.
10. Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Mengajukan SPM Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal
- Mencatat pengeluaran kedalam Buku Kas Umum dan buku-buku lainnya
- Menyetorkan uang leges dan uang PNBP ke kas Negara melalui bank atau
kantor pos dan Membuat laporan PNBP setiap bulan
- Mengirimkan Laporan Realisasi Anggaran ( LRA ) setiap bulan ke
Mahkamah Agung
- Bertugas sebagai Korwil SAKPA yang mengkoordinir laporan di aplikasi
SAKPA yang ada di wilayah Bali
- Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap awal bulan
- Membuat Laporan Tahunan ( termasuk didalamnya CALK ).
- Melaporkan SPT Pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar setiap Tahun.
11. Kasubag Umum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menerima, mengirim dan mendistribusikan surat - surat kepada bagian
yang dituju atau pun pihak luar
- Menerima dan mencatat berkas banding yang masuk dan
mendistribusikan langsung ke Wakil sekretaris dan Panitera Sekretaris dan
Memberi nomor berkas banding yang keluar;
- Mencatat Inventaris Barang Milik Negara dan memasukannya dalam
aplikasi SIMAK BMN ;
- Mengawasi pemeliharaan dan kebersihan Gedung dan asset yang ada di
lingkungan kantor;
- Menerima, mencatat dan mendistribusikan barang – barang ATK ke
masing-masing ruangan ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 9
- Mencatat dalam buku register dan mendistribusikan surat - surat sesuai
disposisi atasan kepada pihak – pihak yang dituju.
- Melaksanakan tugas-tugas keamanan dan pengamanan lingkungan
kantor;
- Membersihkan dan perawatan serta menata taman lingkungan kantor;
- Menyiapkan ruangan dan kelengkapannya ( soundsystem, meja dll ) untuk
acara - acara yang diadakan di kantor.
12. Panitera Pengganti, Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis justisial
kepada majelis Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar. Melaksanakan administrasi
penyelesaian putusan Pengadilan Tinggi Denpasar. Sebagai salah satu unsur
dalam persidangan perkara banding.
C. Sistematika Penyajian.
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar dalam tahun anggaran , dengan
bentuk sajian seperti berikut :
Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang
Pengadilan Tinggi Denpasar dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain; a. Latar
Belakang; b. Tugas dan fungsi; c. Sistematika Penyajian. Bab II, menguraikan
perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Tinggi Denpasar
dalam tahun anggaran 2013 yang berisikan antara lain; a. Rencana Strategis ( 2015 –
2019 ) yang berisi ( visi misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, program utama dan
kegiatan pokok ); b. rencana kinerja tahun 2013; dan c. perjanjian kinerja tahun 2013.
Bab III. Akuntabilitas kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Tinggi
Denpasar yang terdiri dari; a. pengukuran kinerja; b. analisa akuntabilitas kinerja; c.
Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup, menguraikan kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 10
dari seluruh sajian laporan tentang kinerja ( LAKIP ) serta harapan adanya koreksi
untuk peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar di masa yang akan datang,
yang berisikan antara lain; a. Kesimpulan dan b. Saran. Bab V. Lampiran, yang berisi
antara lain ; 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Denpasar; 2. Indikator Kinerja
Utama; 3. Matriks Renstra 2015-2019; 4.Rencana Kinerja Tahun 2014; 5. Penetapan
Kinerja Tahun; dan; 6. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Tinggi Denpasar;
7.Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan; 8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama
Pengadilan Tinggi Denpasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 11
BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-
undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar diselaraskan denga arah
kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta
tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Tinggi Denpasar
Adapun visi dari Pengadilan Tinggi Denpasar adalah:
“MENDUKUNG TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Denpasar menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 12
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR.
Pengadilan Tinggi Denpasar telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan SK. Panitera/Sekretaris Nomor: .W24.U/ 304 /HK.06.10/I/2014
tanggal 6 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
b. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu kurang dari 6 bulan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
2 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
a. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 13
perkara
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tepat tempat dan tepat kepada para
pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
f. Persentase responden yang puas terhadap proses
peradilan
3 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
4 Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
5 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 14
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Tinggi Denpasar, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Tinggi Denpasar , sebagai berikut:
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
85 %
c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
kurang dari 6 bulan
98,5 %
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
1,5 %
2. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 15
b. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara dan siap didistribusikan ke
Majelis
80 %
3. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
X
b. Persentase (amar) putusan
perkara) yang dapat diakses secara
online dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
80 %
4. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
X
5. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti
95 %
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
100 %
6 Peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Persentase pegawai yang lulus
diklat teknis yudisial.
100 %
b. Persentase pegawai yang lulus
diklat non yudisial
75 %
c. Persentase pejabat yang lulus
mengikuti fit and proper test
dalam rangka promosi.
0 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 16
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja
merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai,
dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran
kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan
reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen
untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar tahun 2013,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah
sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat
beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga
beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian tingkat
capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel
dibawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 17
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1. Meningkatnya
penyelesaian
perkara
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100 %
100 %
100 %
b. Persentase perkara
yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
85 %
77,5 %
91,2 %
c. Persentase perkara
yang diselesaikan
dalam jangka waktu
kurang dari 6 bulan
100 %
98,6 %
98,6 %
d. Persentase perkara
yang diselesaikan
dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
1,5 %
1,36 %
90,6 %
2. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke
Majelis
100 %
100 %
100 %
b. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
80 %
73,6 %
92 %
3. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
a. Persentase perkara
prodeo yang diselesaikan
0 %
0 %
0 %
b. Persentase (amar)
putusan yang dapat
80 %
73,6 %
92 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 18
peradilan (acces
to justice)
diakses secara online
dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
4. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan.
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan
perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
0 %
0 %
0 %
5. Meningkatnya
kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
95 %
91 %
95,8 %
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.
100%
100 %
100 %
6 Peningkatan
kualitas
Sumber Daya
Manusia (SDM)
a. Persentase pegawai
yang lulus diklat teknis
yudisial.
100 %
100 %
100 %
b. Persentase pegawai
yang lulus diklat non
yudisial
75 %
50 %
66,7 %
c. Persentase pejabat
yang lulus mengikuti
fit and proper test
dalam rangka
promosi.
0 %
0 %
0 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 19
B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 mengacu pada
indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Tinggi Denpasar
telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun
hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
100 %
100 %
100 %
b. Persentase perkara yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
85 %
77,5 %
91,2 %
c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu kurang dari 6 bulan
100 %
98,6 %
98,6 %
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
1,5 %
1,36 %
90,6 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 20
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
a) Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2013 dan tidak dapat
diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus
diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena
adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2013 dan baru dapat
disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan
Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam proses.
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2013 sebanyak 66 perkara dan pada
Tahun 2014 diselesaikan seluruhnya sebanyak 66 sehingga capaiannya
100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2013 yang diselesaikan pada tahun 2014
mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem
kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah berjalan
dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya
yang tidak selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata
yang diselesaikan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Gugatan Perdata
100 %
100 %
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 21
Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam
mempertahankan kinerja yang sangat baik pada Pengadilan Tinggi
Denpasar
b) Pidana
Perkara pidana yang masuk tahun 2013 dan tidak dapat diselesaikan pada
tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada
tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara
yang masuk pada bulan desember 2013 dan baru disidangkan pada Tahun
2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf
pemeriksaan.
Sisa perkara pidana Tahun 2013 sebanyak 11 perkara dan pada Tahun
2014 diselesaikan seluruhnya sebanyak 11 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara pidana Tahun 2013 yang diselesaikan pada tahun
2014 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa
sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah
berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun
sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang
diselesaikan, sebagai berikut :
PERKARA
TAHUN
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara Pidana
100 %
100 %
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 22
Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam
mempertahankan kinerja yang baik pada Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Persentase perkara yang diselesaikan :
a) Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 201
perkara, diselesaikan sebanyak 135 perkara dan sisa 66 perkara
capaiannya 67 %.
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 13 0 13
2. Pebruari 23 2 34
3. Maret 11 10 35
4. April 19 15 39
5 Mei 15 20 34
6 Juni 16 7 43
7 Juli 26 13 56
8 Agustus 14 10 60
9 September 19 15 64
10 Oktober 12 12 64
11 November 15 16 63
12 Desember 18 15 66
Jumlah 201 135 66
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena pada tahun
2013 Majelis Hakim juga harus menyelesaikan perkara sisa tahun 2012
dan pada akhir bulan Desember Tahun 2013 banyak perkara yang masuk
dan baru dapat disidangkan pada Tahun 2014 sehingga dianggap sebagai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 23
perkara sisa tahun 2013, sedangkan perkara perdata yang masuk sebelum
bulan Desember 2013 masih ada juga yang dalam taraf pemeriksaan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja persentase
penyelesaian perkara perdata selama tahun 2011 dengan capaian 81 %,
tahun 2012 dengan capaian 79% dan tahun 2013 dengan capaian 67%
sehingga terlihat mengalami penurunan kinerja, namun jika dilihat dari
total perkara perdata yang masuk pada tahun 2011 hanya berjumlah 152
perkara, tahun 2012 berjumlah 177 perkara dan tahun 2013 berjumlah
201 perkara menunjukkan adanya peningkatan jumlah perkara perdata
yang masuk.
b) Pidana
Perkara pidana yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 91 perkara,
diselesaikan sebanyak 80 perkara dan sisa 11 perkara capaiannya 88 %.
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena
banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2013 dan baru dapat
disidangkan pada Tahun 2014 , sedangkan yang masuk di bawah bulan
Desember tahun 2013 masih ada juga yang dalam taraf pemeriksaan dan
belum diselesaikan.
Perkara
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian
%
masuk selesai Capaian
%
masuk selesai Capaian
%
Perdata 152 123 81 % 177 140 79 % 201 135 67 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 24
Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 :
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 8 1 7
2. Pebruari 6 4 9
3. Maret 5 2 12
4. April 18 11 19
5 Mei 10 10 19
6 Juni 3 6 16
7 Juli 9 15 10
8 Agustus 7 4 13
9 September 2 9 6
10 Oktober 10 7 9
11 November 5 8 6
12 Desember 8 3 11
Jumlah 91 80 11
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase
perkara pidana capaian penyelesaian perkara pidana tahun 2011 : 88%,
tahun 2012 : 78,5% dan tahun 2013 : 88% menunjukkan tidak stabil
penyelesaian perkara pidana oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Perkara
2011 2012 2013
masuk selesai Capaian
%
masuk selesai Capaian
%
masuk selesai Capaian
%
Pidana 135 119 88% 98 77 78,5% 91 80 88 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 25
Denpasar, jika dibandingkan capaian tahun 2011 dengan tahun 2012
terjadi penurunan kinerja namun kembali meningkat pada tahun 2013.
- Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6
bulan.
Berdasarkan SK KMA nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan
Peradilan ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan
setelah perkara diterima atau didaftarkan apabila lebih dari 6 bulan
penyelesaian sampai tahap minutasi perkara maka perkara tersebut dianggap
terlambat penyelesaiannya sesuai standard pelayanan peradilan tersebut.
Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
Penetapan
Majelis Hakim Pada Bulan
Perkara Diselesaiakan Kurang Dari
6 (enam) bulan
Jumlah Perkara Perdata Dan Pidana Yang Diselesaikan
Dalam Jangka Waktu Kurang Dari 6 Bulan
% Perdata Pidana
M
P
M P M P
1. Januari 13 0 8 1 21 1 5
2. Pebruari 23 2 6 4 29 6 21
3. Maret 11 10 5 2 16 12 75
4. April 19 15 18 11 37 26 70
5 Mei 15 20 10 10 25 30 120
6 Juni 16 7 3 6 19 13 68
7 Juli 26 13 9 15 35 28 80
8 Agustus 14 10 7 4 21 14 67
9 September 19 15 2 9 21 24 114
10 Oktober 12 12 10 7 22 19 86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 26
11 November 15 16 5 8 20 24 120
12 Desember 18 15 8 3 26 18 69
Jumlah 292 215 74%
Keterangan : M = perkara masuk, P = perkara yang diputus.
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara perdata dan pidana yang
masuk tahun 2013 sejumlah 292 perkara dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
terhitung sejak pendaftaran perkara sampai tahap minutasi, ditemukan hanya ada
215 perkara perdata dan pidana yang diselesaikan oleh Majelis Hakim atau mencapai
hanya mencapai 74 % dari jumlah perkara yang masuk tahun 2013.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Perkara yang
diselesaikan dalam
jangka waktu kurang
dari 6 bulan
84 %
79 %
74 %
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja penyelesaian perkara
perdata dan pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
tahun 2011 capaiannya 84%, tahun 2012 capaiannya 79% dan tahun 2013
capaiannya hanya 74 % dapat dilihat bahwa mengalami penurunan
penyelesaian secara prosentase namun jika dilihat dari jumlah perkara
perdata dan pidana yang masuk tahun 2011 berjumlah 287 perkara (33,6%),
tahun 2012 berjumlah 275 perkara (32,2%) dan tahun 2013 berjumlah 292
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 27
perkara (34,2%) maka menunjukkan adanya peningkatan perkara yang masuk
pada tahun 2013 diibandingkan dengan tahun 2012 dan 2011.
- Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.
Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Pendaftaran
Perkara /
Penetapan
Majelis Hakim
Pada
Bulan
Perkara Diselesaikan Lebih
Dari
6 (enam) bulan
Jumlah Perkara
Perdata Dan
Pidana Yang
Diselesaikan
Dalam Jangka
Waktu Lebih Dari
6 Bulan
% Perdata Pidana
1. Januari 0 0 0 0
2. Pebruari 0 0 0 0
3. Maret 1 0 1 0,34%
4. April 1 0 1 0,34%
5 Mei 1 0 1 0,34%
6 Juni 1 0 1 0,34%
7 Juli 0 0 0 0
8 Agustus 0 0 0 0
9 September 0 0 0 0
10 Oktober 0 0 0 0
11 November 0 0 0 0
12 Desember 0 0 0 0
Jumlah 4 0 4 1,36%
Dari tabel diatas ditemukan terdapat 4 perkara perdata atau 1,36% dari
jumlah perkara perdata dan pidana masuk tahun 2013 yang jangka waktu
penyelesaian tidak sesuai standar pelayanan peradilan yaitu melebihi 6 bulan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 28
sedangkan perkara pidana semuanya terselesaikan sesuai standar pelayanan
peradilan.
Penyebab penyelesaian perkara melebihi jangka waktu 6 bulan dikarenakan :
1. adanya mutasi Hakim Tinggi ;
2. adanya pergantian Majelis Hakim, sehingga perlu waktu untuk membaca
berkas dan memeriksa perkara tersebut.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut :
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Persentase perkara
yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari
6 bulan
2,1 %
2,3 %
1,36 %
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan
akuntabilitas kinerja pada perkara perdata dan pidana yang masuk
diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. Pada tahun 2011 ada 2,1%
perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dibandingkan pada tahun 2012
ada 2,3% sedangkan pada tahun 2013 hanya tersisa sebanyak 1,36% perkara
perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 29
2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas
yang diregister dan
telah didistribusikan
ke Majelis
292 292 100 %
b. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
292 215 73,6%
- Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis :
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa berkas perkara perdata dan
pidana yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim sebanyak
292 berkas perkara dan semuanya dregister dan terdistribusi ke Majelis Hakim
capaiannya 100 %.
Sebagai bahan perbandingan Persentase berkas perkara yang diregister dan
telah didistribusikan ke Majelis Hakim, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Persentase berkas yang
diregister dan telah
didistribusikan ke
Majelis
100 %
100 %
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 30
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase
berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis dari capaian tahun
2011 s/d tahun 2013 sebanyak 100 %, menunjukkan adanya kestabilan kinerja
bagian register dan pendistribusian perkara ke Majelis Hakim.
- Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Dari Tabel di atas rasio perbandingan Majelis Hakim dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Selama tahun 2013 pada Pengadilan Tinggi Denpasar terdapat 7 (tujuh)
Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan 292 perkara perdata dan
pidana yang masuk memiliki rasio majelis hakim terhadap perkara untuk 1
(satu) majelis hakim berbanding 40,7% perkara, namun realisasi dalam tahun
berjalan Majelis Hakim hanya menghasilkan 215 putusan sehingga rasio 1
(satu) Majelis Hakim terhadap perkara hanya 30,7% dari rasio yang
seharusnya 40,7%.
Sebagai bahan perbandingan Ratio 1 (satu) Majelis Hakim terhadap
penyelesaian perkara dalam tahun 2011 s/d 2013, sebagai berikut :
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
34,6 %
34%
30,7%
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diuraikan bahwa ada penurunan
Ratio Majelis Hakim terhadap penyelesaian perkara dimana pada tahun 2011
mencapai 34,7% menurun menjadi 34% pada tahun 2012 dan pada tahun
2013 hanya mencapai 30,7%. Penurunan rasio penyelesaian perkara oleh
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 31
Majelis Hakim diakibatkan adanya mutasi hakim, pergantian Majelis Hakim,
dan jumlah perkara khususnya pada tahun 2013 yang mengalami peningkatan.
3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Peningkatan
aksesbilitas
masyarakat
terhadap
peradilan (acces
to justice)
a. Persentase perkara
prodeo yang
diselesaikan
x x x
b. Persentase amar
putusan perkara
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu maksimal 1
(satu) hari kerja sejak
diputus.
292 215 73,6 %
- Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Pada Pengadilan Tinggi Denpasar belum terdapat perkara prodeo sehingga
tidak dapat dilakukan analisa terhadap data ini.
- Persentase (amar) putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 32
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Persentase amar putusan perkara
yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak
diputus sebanyak 215 putusan dan yang tidak dapat diakses secara online
dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus adalah sebanyak 77
perkara dan capaiannya 73,6 %. Penyebab 77 perkara tidak dapat diakses
secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja karena perkara
tersebut merupakan tunggakan atau sisa penyelesaian perkara perdata dan
pidana tahun 2013 yang baru akan diselesaikan pada tahun 2014.
Sebagai bahan perbandingan Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses
secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus, sebagai
berikut :
Perkara
Tahun
2011
Capaian
%
2012
Capaian
%
2013
Capaian %
Persentase amar
putusan perkara yang
dapat diakses secara
online dalam waktu
maksimal 1 (satu) hari
kerja sejak diputus
84,3%
86,5%
73,6%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online
dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus dari capaian tahun
2011 84,3% menjadi 86,5% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 kembali
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 33
mengalami penurunan menjadi 73,6%. Dapat dijelaskan bahwa penyebab
putusan yang akan diakses secara online dalam jangka waktu 1 hari kerja
setelah diputus mengalami penurunan pada tahun 2013 karena perkara
masuk tersebut harus benar – benar diselesaikan sampai tahap minutasi baru
boleh dimuat secara online, dan menurut data perkara tunggakan atau sisa
yang tidak diputuskan pada tahun 2011 sejumlah 45 perkara (15,7%) tidak
dapat dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu)
hari kerja sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2012
demikian pula pada tahun 2012 ada 37 perkara (13,5%) yang tidak dapat
dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja
sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2013.
Sedangkan untuk tahun 2013 ada 77 perkara (26,4%) yang tidak dapat
dilakukan pengaksesan secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja
sejak diputus karena telah menjadi tunggakan perkara ditahun 2014.
4. Sasaran 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan
Persentase
permohonan eksekusi
atas putusan perkara
perdata yang
berkekuatan hukum
tetap yang ditindak
lanjuti
X
X
X
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 34
- Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Pada Pengadilan Tinggi Denpasar tidak ada persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak
lanjuti karena eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap bukan merupakan kewenangan Pengadilan Tinggi melainkan
kewenagan Pengadilan Negeri.
5. Sasaran 5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
22 20 91 %
b. Persentase temuan
hasil pemeriksaan
eksternal yang
ditindak lanjuti
0 0 0
- Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa persentase pengaduan
masyarakat yang ditindak lanjuti sebanyak 20 pengaduan dan yang tidak dapat
ditindak lanjuti adalah sebanyak 2 (dua) dengan capaiannya 91%. Dapat
dijelaskan bahwa 2 (dua) buah pengaduan masyarakat yang belum ditindak
lanjuti tahun 2013 adalah karena 2 (dua) pengaduan tersebut masuk di akhir
bulan Desember 2013 dan baru ditindak lanjuti pada tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 35
Sebagai bahan perbandingan persentase pengaduan masyarakat yang ditindak
lanjuti, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
88 %
87%
91%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti pada tahun
2013, sedangkan capaian penyelesaian pengaduan masyarakat tahun 2011
capaian 88% dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan menjadi hanya
87%.
- Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti.
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa tidak ada Persentase temuan
hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti.
C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target
rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja
Barang, dan Belanja Modal
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 36
Pada awal tahun 2013, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada
Penetapan Kinerja Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 8.891.787.000,- namun adanya
revisi pada DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA
tahun 2013 menjadi Rp. 18.972.681.000,-.
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Denpasar tahun anggaran
2013, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan
Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah
sebagai berikut :
NO KEGIATAN
PAGU AWAL
(Rp.)
PAGU REVISI
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
1 Belanja Pegawai 6.180.761.000,- 16.272.971.000,- 19.041.240.009,- 117%
2 Belanja Barang 2.611.026.000,- 2.611.460.000,- 1.815.730.000,- 69,54 %
3 Belanja Modal 100.000.000,- 88.250.000,- 99.779.686,- 99,7 %
JUMLAH 8.891.787.000,- 18.972.681.000
20,956,546,605
a) Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 37
penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium, dan
lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk
dalam belanja pegawai.
- Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di
lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar Rp. 6.180.761.000,-
kemudian direvisi menjadi Rp. 16.272.971.000,- untuk menutupi pagu
minus belanja pegawai.
- Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2013 yang telah direvisi, anggaran
belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 19.041.240.009,-
Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2013,
dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 308 %
dengan rincian belanja sebagai berikut:
NO
KODE
AKUN
KEGIATAN
PAGU
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 2.823.027.000,- 3,515,838,200,-
124.54
2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 46.000,- 70,252,- 152.72
3 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS 241.089.000,- 294,681,330,- 122.23
4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 51.391.000,- 65,015,248,- 126.51
5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 37.440.000,- 36,900,000,- 98.56
6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 10.977.000.000,- 11,396,790,000,- 1,105.10
7 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 259.552.000,- 2,329,489,499,- 897.50
8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 92.988.000,- 179,908,480,- 193.47
9 511129 Belanja Uang Makan PNS 455.400.000,- 439,596,000,- 96.53
10 511151 Belanja Tunj. Umum PNS 115.386.000,- 65,565,000,- 56.82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 38
11 511332 Belanja Uang Kehormatan Pejabat Negara 1,186,500,000,-
684,250,000,- 65.79
12 512211 Belanja Uang Lembur 33.152.000,- 33,136,000,- 99.95
JUMLAH TOTAL : 16.272.971.000,- 19.041.240.009,- 117%
- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah ( Rp.
2,768,269,009). Pagu minus disebabkan karena adanya kenaikan belanja
tunjangan fungsional hakim.
b) Belanja Barang
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis
pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya
pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang
dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan
penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya
dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja
(RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja
barang tidak mengikat.
- Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar
Rp. 2.611.026.000,-, kemudian akibat kebijakan Kementrian Keuangan
terkait dengan efisiensi anggaran, direvisi oleh Mahkamah Agung RI
menjadi Rp 2.611.460.000,-. Dari keseluruhan pagu anggaran yang
diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
satuan kerja Pengadilan Tinggi Denpasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 39
- Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang
yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 1.815.730.000,- Total
belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita
lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 69,54 % , dengan
rincian belanja barang sebagai berikut :
NO
KODE
AKUN
KEGIATAN
PAGU
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
I 52 2.611.460.000,- 1.815.730.000,-
1 521111 Belanja Keperluan Perkantoran
363,360,000,- 351,265,851 96.67
2 521114
Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
16,800,000 16,078,470 95.71
3 521115 Honor Operasional Satuan Kerja
61,920,000 61,920,000 100
4 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya
2,640,000 - 0
5 523121
Perawatan Inventaris
Kantor 23,150,000 23,099,450 99.78
6 522111
Belanja Langganan
Listrik 128,042,000 128,041,725 106.70
7 522112 Belanja Langganan Telepon
30,000,000 24,966,901 69.35
8 522113 Belanja Langganan Air 15,000,000 11,035,760 183.93
9 523111
Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
204,692,000 204,691,500 100
10 523111 Perawatan Rumah Negara 14,000,000 13,957,000 99.69
11 523111 Perawatan Sarana 850,000 690,000 81.18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 40
Gedung
12 523133 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 152,000,000 151,999,887
100
13 523121 Perawatan Kendaraan Roda 2 42,000,000 42,000,000
100
II 52
14 521119 Belanja Barang NON Operasional
1,600,166,000 827,379,150 45.15
JUMLAH TOTAL : 2.611.460.000,- 1.815.730.000,- 69,54 %
- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.
795.295.406,- Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 30,4 %
dari total pagu yang tersedia.
c) Belanja Modal
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang
sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan, dan
pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi.
- Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL)
Pagu belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2013 di lingkungan
Pengadilan Tinggi Denpasar sebesar Rp. 100.000.000,-
- Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2013, anggaran yang terserap
atau terealisasi adalah Rp. 99.779.686,- Total belanja modal yang telah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 41
terealisasi tahun anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja modal
yang telah terserap 99,7 % dengan rincian belanja sebagai berikut :
NO
KODE
AKUN
KEGIATAN
PAGU
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
1 532111
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin (Jaringan CTS)
32,350,000
32,328,236
80.82
2 532111
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin (Finger Print)
9,950,000
9,930,250
99.30
3 532112
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin (CCTV)
4,730,000
4,700,700
99.38
4 532111
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin (server)
15,950,000
15,900,500
99.69
5 532111
Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran (Meubelair)
30,000,000
29,920,000
99.73
JUMLAH TOTAL : 100,000,000 99,779,686 99,7 %
- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah
Rp.220.314,- Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 0,22 % dari
total pagu yang tersedia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 42
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah
sebagai berikut :
NO KEGIATAN
PAGU
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
1 Belanja Barang 393,400,000,-
296,037,095,- 75,2 %
JUMLAH : 393,400,000,- 296,037,095,- 75,2 %
Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk
menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan
kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis
Administrasi Peradilan Umum.
a) Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL)
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun
Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar adalah
Rp.393,400,000,- Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan
untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Denpasar
b) Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2013, anggaran belanja barang yang
terserap atau terealisasi adalah sebesa Rp. 296,037,095,- Total belanja barang
yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2013, dapat kita lihat pada pagu belanja
barang yang telah terserap 75 % , dengan rincian belanja barang sebagai
berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 43
NO
KODE
AKUN
KEGIATAN
PAGU
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
(%)
1 001 Pedoman Perilaku Hakim 153,280,000 144,430,000 94
2 521119
Belanja Barang Operasional
lainya
14,000,000
13,200,000
94
3 521211 Belanja Bahan 1,080,000 1,080,000
100
4 522115 Belanja Jasa Profesi 24,150,000 16,100,000
67
5 524119
Belanja perjalanan lainnya
(DN )
114,050,000
114,050,000
100
6 012 Bimbingan Teknis Panitera
Pengganti
152,764,000
79,755,000
52,2
7 521119
Belanja Barang Operasional
lainya
13,484,000 - -
8 521211 Belanja Bahan 1,080,000 920,000
85
9 522151 Belanja Jasa Profesi
24,150,000 - -
10 524119
Belanja perjalanan lainnya
(DN )
114,050,000
78,835,000
69
JUMLAH TOTAL : 393,400,000,- 296,037,095,- 75,2 %
c) Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah
terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.
97.362.905,-. Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 24,74
% dari total pagu yang tersedia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 44
D. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Pembinaan dan pengelolaan setiap satuan kerja di lingkungan Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia khususnya
pada Pengadilan Tinggi Denpasar melingkupi dan mengelola sumber daya
manusia teknis yudisial dan sumber daya manusia non teknis yudisial
(administrasi umum). Kedua sumber daya ini saling terkait erat dan bersinergi
satu sama lain dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok fungsi setiap
bagian dalam unit kerja masing-masing serta mencapai tujuan bersama yang
tertuang secara umum dalam Visi dan Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pembinaan dan pengelolaan baik untuk tenaga teknis yudisial maupun
tenaga nonteknis yudisial dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja lembaga
peradilan umum khususnya dan Mahkamah Agung Republik Indonesia umumnya.
Sebagai dasar dalam penyusunan rencana pembinaan dan pengelolaan
kamilampirkan data pegawai pada Pengadilan Tinggi Denpasar untuk menjadi
kajian Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas pada tahun 2013
sebagai berikut :
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Persentase pegawai
yang lulus diklat
teknis yudisial.
100 %
100 %
100 %
b. Persentase pegawai
yang lulus diklat
non yudisial
75 %
50 %
66,7 %
c. Persentase pejabat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 45
yang lulus
mengikuti fit and
proper test dalam
rangka promosi.
0 %
0 %
0 %
1. Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
Dalam tahun 2013 persentase Hakim/pegawai pada Pengadilan Tinggi
Denpasar yang lulus diklat teknis yudisial dari yang ditargetkan 100 % ternyata
realisasinya juga 100 % sehingga capaian yang di harapkan terpenuhi.
2. Persentase Pegawai yang lulus diklat non yudisial.
Persentase pegawai pada Pengadilan Tinggi Denpasar yang lulus diklat non
yudisial dari yang ditargetkan 75 % ternyata realisasinya hanya 50 % sehingga
capaian yang terpenuhi 66.7 %
3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka
promosi.
Pada Pengadilan Tinggi Denpasar tidak ada pejabat yang mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi dalam tahun 2013, sehingga tidak ada
persentase capaiannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 46
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 merupakan
gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawaban sekaligus
sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan
amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil
capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2013 telah dapat memenuhi target
sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai
target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. Adapun keberhasilan maupun
kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi Denpasar pada
tahun 2013 diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah
tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan
tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku
dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan.
Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi Denpasar pada tahun 2013
adalah :
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi
telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum
memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi.
Penyelesaian perkara pada tahun 2013 pada prinsipnya telah berjalan dengan
baik. Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 47
perkara ditahun 2012 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2013 dan telah
memenuhi target.
Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Tinggi Denpasar tahun
2013 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.
Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
Target dalam menindaklanjuti temuan untuk mencapai pengawasan yang
berkualitas sudah tercapai.
2. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja
tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses
pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat
langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di
Pengadilan Tinggi Denpasar diantaranya adalah Perkara yang masuk pada akhir tahun
dibulan Desember cukup banyak dan menghambat pencapaian target penyelesaian
perkara tahun berjalan. Hal ini dapat disebabkan pengiriman dan penyelesaian dari
Pengadilan Negeri yang cukup lama.
B. SARAN - SARAN
Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau
solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi
kendala atau hambatan seperti tersebut diatas adalah :
Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya
sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 48
Memberikan arahan kepada Pengadilan Negeri yang berada dibawahnya akan
pentingnya waktu penyelesaian perkara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 | Pengadilan Tinggi Denpasar
Pengadilan Tinggi Denpasar | LAKIP 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM LAKIP
TAHUN 2013
1. Struktur Organasasi Pengadilan Tinggi Denpasar
2. Indikator Kinerja Utama (IKU)
3. Matriks Renstra 2015-2019
4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) TAHUN 2014
5. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT)
6. SK Tim Penyusunan LAKIP
7. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahuanan
Pengadilan Tinggi Denpasar
8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama
Pengadilan Tinggi Denpasar
LAMPIRAN 1.
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN TINGGI DENPASAR
LAMPIRAN 2.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara)
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa perkara
yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang
diselesaikan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dengan perkara
yang akan diselesaikan (saldo
awaldan perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan dengan
perkara yang harus diselesaikan
dalam waktu lebih dari 6 bulan
(diluar sisa perkara)
Hakim Majelis dan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Hakim Majelis
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang
diregister dan telah
didistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas
perkara yang diterima
Kepaniteraan dengan berkas
perkara yang didistribusikan ke
Majelis
Kepaniteraan Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
Perbandingan ratio Majelis
Hakim dibandingkan dengan
perkara masuk
Kepaniteraan Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
3 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
Perbandingan perkara prodeo
yang diselesaikan dengan
perkara prodeo yang masuk
Majelis Hakim/
Panitera
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase amar putusan
perkara yang dapat
diakses secara online
dalam waktu maksimal 1
(satu) hari kerja sejak
diputus
Perbandingan amar putusan perkara di wibe site dengan jumlah yang tidak ditayangkan pada website
Kepanitera/Kesekretariatan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi)
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan
yang ditindak lanjuti mengenai
perilaku aparatur peradilan
(teknis dan non teknis) dengan
jumlah pengaduan yang
dilaporkan
Ketua Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengaduan
yang ditindaklanjuti mengenai
perilaku aparatur peradilan
(teknis dan non teknis) dengan
jumlah
6. Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat
b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa.
c. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka
promosi.
Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri yang telah dipromosikan dan mengikuti Fit and Proper Test untuk menduduki Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus dengan jumlah yang mengikuti promosi jabatan
LAMPIRAN 3
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015-2019
PENGADILAN TINGGI DENPASAR
Visi : Terwujudnya Badan Peradilan Tinggi Denpasar Yang Agung.
Misi :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan
TUJUAN TARGET 2014 SASARAN TARGET KINERJA PROGRAM KEGIATAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pencari keadilan
merasa
kebutuhan dan
kepuasannya
Terpenuhinnya
kebutuhan dan
kepuasan
pencari
Meningkatnya
penyelesaian perkara
(jenis perkara)
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan :
100%
100%
100%
100%
100%
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Penyelesaian
Perkara Pidana,
Perdata, dan
Tipikor
terpenuhi keadilan
- Perdata
- Pidana
b. Persentase perkara yang
diselesaikan :
80% 82% 85% 85% 90%
- Perdata
- Pidana
c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
kurang dari 6 bulan
98,5%
99%
99%
99%
99%
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
1,5% 1% 1% 1% 1%
TUJUAN TARGET 2014 SASARAN TARGET KINERJA PROGRAM KEGIATAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang
diregister dan telah didistribusikan
ke Majelis
100%
100%
100%
100%
100%
Register dan
pendistribusian
berkas perkara ke
Majelis yang tepat
waktu
b. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara
80% 85% 85% 90% 90% -
Setiap pencari
keadilan dapat
menjangkau
badan peradilan
Terjangkaunya
badan
peradilan bagi
setiap pencari
keadilan
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (access to
justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
X
X
X
X
X
Penyelesaian
Perkara Pidana,
Perdata, dan
Tipikor
b. Persentase amar putusan
perkara yang dapat diakses secara
online dalam waktu maksimal 1
(satu) hari kerja sejak diputus
100%
100%
100%
100%
100%
Publikasi dan
transparasi proses
penyelesaian dan
putusan perkara
TUJUAN TARGET 2014 SASARAN TARGET KINERJA PROGRAM KEGIATAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Publik percaya
bahwa Pengadilan
Tinggi Denpasar
dapat memenuhi
butir 1 dan 2 di
atas
Publik/Masyarakat
Percaya bahwa
Pengadilan Tinggi
Denpasar telah
mampu memenuhi
kebutuhan dan
kepuasan para
pencari keadilan
serta para pencari
keadilan dapat
menjangkau
Pengadilan Tinggi
Denpasar
Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
X
X
X
X
X
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung
Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti
90%
90%
90%
90%
90%
Tindak lanjut
pengaduan yang
masuk
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
Tindak lanjut
temuan yang
masuk dari tim
pemeriksa
LAMPIRAN 4
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI DENPASAR
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET (%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis
perkara)
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
100 %
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Perdata
- Pidana
80 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
98,5 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
1,5 %
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan telah
didistribusikan ke Majelis
100 %
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
80 %
3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
X
b. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses
secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak
diputus.
100 %
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
X
5. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
90 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
100%
6. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
85 %
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
80 %
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper
test dalam rangka promosi.
80 %
LAMPIRAN 5
PENETAPAN KINERJA TAHUNAN (PKT)
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara)
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100 %
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
80 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
98,5 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
1,5 %
2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
100%
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
80 %
3 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
X
b. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus
100%
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
X
5. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
90 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100 %
6. Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
85 %
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
80 %
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.
80%
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
PENGADILAN TINGGI DENPASAR
Alamat : Jalan Tantular Barat No 1 Niti Mandala Renon Denpasar
Telp : (0361)222 952, Fax : (0361) 225761
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DENPASAR
NOMOR :W24.U/ 304 /HK.06.10/I/2014
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN TINGGI DENPASAR
KETUA PENGADILAN TINGGI DENPASAR
Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014, dan dimulainya Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015 – 2019 maka
Pengadilan Tinggi Denpasar perlu meninjau kembali atau mereviu
untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi.
4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum.
6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama.
7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.
8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009.
10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang
Sekretariat Mahkamah Agung.
12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung.
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja.
Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 6 Januari 2014 tentang Pembahasan Indikator
Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis
(Renstra) Pengadilan TINGGI DENPASAR Tahun 2015 – 2019.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Denpasar.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini
merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar,
untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan
anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan
akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Denpasar 2010-2014.
Kedua Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian
kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Denpasar.
Ketiga Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan
ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :
a. Melakukan reviu atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka
meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas
kinerja.
b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada
Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar.