laporan akuntabilitas kinerja instansi · pdf filekeputusan sekretaris ... berkewajiban untuk...
TRANSCRIPT
LAKIP Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
2012
PENGADILAN NEGERI MAGELANG Jl. Veteran No. 1 Magelang
Telp. (0293) 362242 fax (0293) 362242 MAGELANG 56117
Email : [email protected] Website : www.pn_magelang.go.id
2
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) tahun 2012 Pengadilan
Negeri Magelang yang disusun berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi
dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2012 Pengadilan Negeri Magelang.
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan peradilan
umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat
Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi
dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah
satu institusi negara/ kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan
pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber
dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Magelang membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 yang juga mengacu pada Inpres 7 Tahun 1999
tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate.
Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pengadilan Negeri Magelang
dalam melaksanakan berbagai kewajibannya. Sangat disadari bahwa laporan ini belum
secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan,
namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh
gambaran tentang hasil kinerja yang telah dilakukan oleh jajaran Pengadilan Negeri
Magelang.
3
Dalam penyusunan LAKIP ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun kami
menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini tentu masih banyak terdapat
kekurangan yang perlu disempurnakan. OIeh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
guna mendukung kesempurnaan pelaksanaan tugas yang akan datang.
Kami berharap agar Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja serta peningkatan kinerja di masa mendatang bagi seluruh
anggota organisasi Pengadilan Negeri Magelang. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
berserah diri, dan tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan
ini kami ucapkan terimakasih.
4
EXECUTIVE SUMMARY (IHTISAR EKSEKUTIF)
Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah
akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang
melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012 ini disusun. Laporan ini menyajikan capaian
kinerja dari Pengadilan Negeri Magelang selama tahun 2012 yang merupakan pelaksanaan
amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres 7 tahun 1999 memang
mensyaratkan setiap instansi pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun
laporan ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja
dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.
Mewujudkan aparatur negara yang profesional, efektif, efisien dan bersih merupakan
tujuan utama Pengadilan Negeri Magelang. Beberapa keberhasilan yang didapat antara lain
adalah :
1. Peningkatan kinerja pelayanan beberapa unit pelayanan publik terutama di bidang
Hukum antara lain: Legalisasi Badan Hukum Surat Keterangan tidak pernah dipidana
dan tidak dicabut hak pilihnya.
Muara dari berbagai perbaikan pada Pengadilan Negeri Magelang adalah adanya
peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Sangat disadari, peningkatan
kinerja pelayanan ini masih sangat terbatas, namun setidaknya hal ini telah
menggambarkan adanya upaya nyata dalam rangka menjalankan salah satu fungsi
pemerintah dalam memberikan pelayanan.
2. Peningkatan profesionalitas dan kinerja SDM di Pengadilan Negeri Magelang melalui
sistem pembinaan karir PNS yang transparan dan akuntabel, penyempurnaan
remunerasi pegawai, dan kebijakan netralitas PNS.
3. Penerapan sistem pengawasan intern yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
pengawasan dan efektivitas pengawasan ini pada akhirnya diharapkan dapat memicu
5
peningkatan kinerja setiap organisasi pemerintah.
4. Penerapan Keterbukaan Informasi di Pengadilan Negeri Magelang sebagai
implementasi dari SK KMA Nomor. 144/KMA/SK/VIII/ 2007 tentang Keterbukaan
Informasi di pengadilan, telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat
dengan adanya Web Site Pengadilan Negeri Magelang : www.pn_magelang.go.id,
harapan dengan adanya situs sini adalah sebagai media informasi yang dapat
dimanfaatkan tidak hanya di lingkungan peradilan tetapi masyarakat secara umum
khususnya para pencari keadilan.
Salah satu persyaratan mutlak atau conditio sine qua non
dalam sebuah negara yang berdasarkan hukum adalah pengadilan yang mandiri,
netral (tidak berpihak), kompeten dan berwibawa yang mampu menegakkan wibawa
hukum, pengayoman hukum, kepastian hukum dan keadilan. Hanya Pengadilan yang
memiliki semua kriteria tersebut yang dapat menjamin pemenuhan hak asasi manusia.
Sebagai aktor utama lembaga peradilan, posisi, dan peran hakim menjadi sangat penting,
terlebih dengan segala kewenangan yang dimilikinya.
Mengingat Lembaga Mahkamah Agung merupakan salah satu institusi yang
menjadi percontohan dalam Program Reformasi Birokrasi dan secara formal Ketua
Mahkamah Agung telah menyampaikan 5 (lima) program, yaitu : Transparansi putusan,
Manajemen informasi teknologi, Pelatihan kode etik hakim, Pendapatan Negara tidak kena
pajak dan Manajemen SDM. Maka Pengadilan Negeri Magelang sebagai satuan kerja
dilingkup Mahkamah Agung tentu akan berorientasi untuk menjalankan program-program
yang telah ditetapkan sehingga harapan akan adanya reformasi birokrasi di tubuh
Mahkamah Agung dapat tercapai.
Pada dasarnya upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Magelang dalam
menunjang program tersebut dengan menitik beratkan pada reformasi manajemen
organisasi dan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan birokrasi yang bersih,
efisien, transparan, melayani dan terdesentralisasi.
6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ............................................................ iii DAFTAR ISI ................................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Tugas dan Fungsi .................................................................................... 3 C. Sistematika Penyajian ............................................................................ 7 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA ..................................................... 8 A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Magelang .......................... 12 B. Penetapan Kinerja Tahun 2012 .............................................................. 14 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 16 A. Pengukuran Kinerja ................................................................................ 16 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................................. 18 C. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................... 41 BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 47 A. Kesimpulan ............................................................................................. 47 B. Saran – saran .......................................................................................... 47 LAMPIRAN Struktur Organisasi ...................................................................................................... 48 Indikator Kinerja Utama .............................................................................................. 50 RKT 2012, 2013 & 2014 ............................................................................................... 55 Matriks Renstra 2010-2014 ......................................................................................... 62 PKT 2013 ...................................................................................................................... 66 SK Tim Penyusun LAKIP ............................................................................................... 69
7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Riwayat singkat Pengadilan Negeri Magelang.
Pengadilan Negeri Magelang pada awal berdirinya berlokasi di Jalan Alun-Alun Selatan
yang sekarang ditempati sebagai Kantor Kepolisian Resort Kota Magelang. Selanjutnya
sejak tanggal 12 Agustus 1963 Pengadilan Negeri Magelang pindah lokasi di Jalan
Veteran No.1 Magelang sejak gedung tersebut diserahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum
Wilayah Kedu Sie Jalan/Gedung kepada Pengadilan Negeri Magelang, sampai sekarang.
Kemudian pada tanggal 15 Desember 1984 Pengadilan Negeri Magelang dipecah
menjadi 2 Pengadilan yaitu Pengadilan Negeri kota Magelang dan Pengadilan Negeri
Kabupaten Magelang di Kota Mungkid dan Pengadilan Negeri Kabupaten Magelang
mulai efektif beoperasi pada tanggal 1 Desember 1985.
Magelang dahulu merupakan Ibu Kota Karesidenan Kedu yang meliputi wilayah
Kotamadya Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen dan juga pernah menjadi
Ibukota kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi kotapraja
dan kemudian Kotamadya dan diera reformasi sejalan dengan pemberian otonomi
seluas-luasnya kepada daerah, sebutan Kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota.
Bahwa Pengadilan Negeri Magelang sejak berdirinya sampai dengan tahun 2013 telah
dipimpin oleh :
1. Bapak RM. Soegiman 2. Bapak Mr. Sumarno P Wiryanto 3. Bapak Mr. Sumitro 4. Bapak R. Sunarto, SH 5. Bapak Sudibyo, SH 6. Bapak R. Prayitno, BA 7. Bapak Suhadi, SHH 8. Bapak Suwiyoto, SH 9. Bapak Hensyah Syahlani, SH 10. Ibu Ieje Saparinah, SH 11. Ibu Sirtu Fillaheli Djalal, SH 12. Bapak Hasan Basri Pase, SH
8
13. Bapak Mardjijo, SH 14. Bapak R. Lego Sumakno, SH 15. Ibu Suwarni, SH 16. Bapak Parmo, SH 17. Bapak J. Sidabutar, SH 18. Bapak Ida Bagus Djagra, SH 19. Bapak H. Hamdi, SH.MHum 20. Bapak Dwi Prasetyanto, SH 21. Bapak I Gusti Lanang P. Wiryawan, SH 22. Bapak Ahmad Gaffar, SH.MH 23. Bapak Hari Murti, SH.MH
Kota Magelang yang menjadi daerah hukum Pengadilan Negeri Magelang, luasnya
18.120 km2, terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan, dan 17 (tujuh belas) Kelurahan , yaitu :
1. Kecamatan Magelang Utara
2. Kecamatan Magelang Tengah
3. Kecamatan Magelang Selatan
Masing – masing kecamatan membawahi kelurahan sebagai berikut :
1. Kecamatan Magelang Utara membawahi : 5 Kelurahan
2. Kecamatan Magelang Tengah membawahi : 6 Kelurahan
3. Kecamatan Magelang Selatan membawahi : 6 Kelurahan
(Gedung Pengadilan Negeri Klas IB Magelang : Jl. Veteran No. 1 Magelang)
9
Pengadilan Negeri Magelang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah
kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan
laporan kinerja secara tertulis, periodic, dan akuntabilitas. Pelaporan kinerja dimaksudkan
untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Magelang dalam satu tahun
anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan
keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam
pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Magelang menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Magelang merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor: 553/SEK/01/XII/2011 tanggal 19 Desember 2011 perihal
Penyampaian LAKIP dan Dokumen Penetapan Kinerja dan Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 11 Tahun 2011 tentang
Penyampaian Laporan akuntabilitas Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013
disesuaikan dengan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 29 Tahun 2010 dan diktum ketiga Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004
tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama
keatas secara berjenjang dengan berdasarkan indikator Kinerja utama masing-masing.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Bahwa dalam upaya mewujudkan supermasi hukum pengadilan yang bersih dan
berwibawa diperlukan ketegasan yang menyangkut Yudisial dan penata-usahaan
administrasi keuangan dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
10
Pengadilan Negeri Magelang adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kota Magelang
berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta
menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan
kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Magelang yakni:
1. Ketua melakukan pengawasan internal mengenai :
1. Ketepatan waktu memulai persidangan .
2. Minutasi harus selesai tepat waktunya terutama terhadap perkara yang diajukan
banding dan dalam perkara pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan.
3. Pelaksanaan Eksekusi yang memenuhi persyaratan yang sesuai Undang-Undang
segera dilaksanakan
4. Tempat pelelangan dilaksanakan harus sama dengan tempat yang diumumkan
dalam pengumuman lelang.
5. Mengevaluasi laporan periodik yang menyangkut kegiatan setiap Hakim dan
Panitera Pengganti .
6. Mengevaluasi kinerja Wakil Ketua, Hakim, seluruh pejabat Kepaniteraan dan
karyawan dibuat secara berjenjang.
2. Wakil Ketua Melakukan pengawasan intern mengenai :
1. Perbuatan dan tingkah laku pejabat peradilan termasuk kemampuan teknis
administrasi dan moralitasnya..
2. Pentaatan jam kerja yang berlaku bagi pegawai dan tertib perkantoran..
3. Majelis Hakim Pengawas bidang masing-masing bertugas melakukan pengawasan :
1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi perkara
perdata/pidana, administrasi umum yang ditugaskan Pimpinan Pengadilan Negeri.
2. Pengisian register perkara secara tertib dan terus-menerus.
3. Penyampaian isi register oleh Panitera Muda Perdata/Pidana kepada Panitera
Muda Hukum sebagai bahan pembuatan laporan.
4. Pembuatan laporan periodik oleh Panitera Muda Hukum.
5. Pelaksanaan tugas Jurusita sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
11
6. Pembukuan keuangan perkara dibuat secara tertib dan terus-menerus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
7. Khusus dalam pelaksanaan putusan pidana Hakim yang ditugaskan sebagai
KIMWASMAT secara periodik mengunjungi Rumah Tahanan Negara/Lembaga
Pemasyarakatan.
4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara,
putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat‐surat lainnya disimpan di
Kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera,
Panitera Muda dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima
di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, melaksanakan eksekusi putusan
perkara perdata yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang
ditentukan.
5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
sidang Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan
mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam
mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain‐lain, melaksanakan
tugas Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan
kepadanya.
6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain
yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada
setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima
kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas
perkara banding yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan
Tinggi dan menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.
7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain
yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada
12
setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan
mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat
tentang isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan
menyerahkan perkara kepada Panitera Muda Hukum.
8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan
statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan
tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat -
surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan
Umum di Pengadilan Negeri Magelang.
10. Sub Bagian Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan
membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Negeri Magelang, perumusan
kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang‐undangan yang
berlaku.
11. Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan
Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Negeri Magelang serta perumusan
kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan
perundang‐undangan yang berlaku.
12. Sub Bagian Umum adalah mempunyai tugas Membina dan melaksanakan Urusan Tata
Usaha, dan Kearsipan surat masuk dan keluar, menginventaris semua sarana dan
prasarana kantor dan menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Pengadilan
berdasarkan Peraturan Perundang‐Undangan yang berlaku.
13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan
mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat
penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari
tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik berita acara dan putusan. Perkara
yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada
Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi.
13
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Magelang
adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan; menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan
tujuan penulisan laporan, tugas dan fungsi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II Rencana Stratejik; dijelaskan mengenai rencana stratejik dan rencana kinerja. Pada
bab ini akan disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta
indicator kinerja yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi
Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012.
BAB III Akuntabilitas Kinerja; diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi
serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
BAB IV Penutup, mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri
Magelang serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun
mendatang.
14
BAB II.
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivitas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Magelang diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 –
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman
dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri
Magelang
Adapun visi dari Pengadilan Negeri Magelang,adalah:
“Terwujudnya Badan Peradilan Pada Pengadilan Negeri Magelang yang Agung”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Magelang menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
15
Agar misi tersebut sebagaimana telah disebutkan diatas dapat mencapai sasaran
yang diinginkan, dengan memperhatikan paradigma SWOT maka ditetapkan tujuan sebagai
berikut, yaitu :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Magelang dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Untuk mewujudkan tujuan diatas maka diperlukan sasaran strategis sebagai berikut:
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Dalam menjalankan arah kebijakan sesuai visi dan misi Pengadilan Negeri Magelang
untuk mewujudkan rencana strategis tersebut telah dilakukan seleksi sasaran dan skala
prioritas yang harus dilakukan setiap tahunnya yang dijabarkan melalui beberapa kegiatan
pokok yang diprioritaskan pada kegiatan yang banyak memberikan konstribusi pada visi dan
misi dimaksud. Beberapa program yang meliputi :
1. Program penataan manajemen peradilan, program ini berupa meningkatkan kinerja
Hakim Pengawas Bidang, membuat surat keputusan Ketua Pengadilan Negeri
Magelang tentang Jadwal dan susunan majelis hakim serta panitera pengganti,
membukukan job description serta rincian kerja harian bagi setiap pegawai
Pengadilan Negeri di Magelang.
2. Program administrasi perkara, dengan kegiatan : peningkatan pelayanan dalam
penerimaan dan penyelesaian perkara melalui aplikasi Sistem Penelusuran Perkara
(SIPP) / Case trading System (CTS), penerimaan perkara permohonan banding. kasasi ,
dan peninjauan kembali .
3. Program administrasi persidangan dan pelaksaan putusan, dengan kegiatan :
pembentukan jadwal dan susunan majelis hakim dan panitera pengganti baru , revisi
file , Instrumen yang berhubungan dengan admin persidangan, blangko berita acara
16
persidangan dan putusan, ketepatan penyelesaian dan batas waktu minutasi perkara,
serta kearsipan perkara.
4. Program administrasi umum dengan kegiatan :
- Bidang Kepegawaian, pengadaan perlengkapan sarana tata usaha kepegawaian
yang meliputi : Buku induk pegawai, buku kendali, bagan struktur pegawai,
membuat DP3, DUK, pengusulan PNS, penanganan kenaikan pangkat, kenaikan
gaji berkala, pendidikan dan penjenjangan kesejahteraan pegawai dan pengisian
jabatan sesuai dengan program aplikasi SAPK secara Manual dan IT.
- Bidang keuangan yaitu pengelolaan keuangan Negara (DIPA) tahun 2012 secara
cermat dan benar sesuai peruntukannya.
- Bidang umum meliputi penanganan pengelolaan surat menyurat, pembuatan
DIR, pemeliharaan dan perawatan inventaris kantor serta aset Negara sesuai
aplikasi Simak BMN, perawatan kendaraan dinas yang meliputi: 3 unit mobil dan
5 sepeda motor , pengadaan komputer, laptop, AC, Sound System, printer dan
ATK, serta melaksanakan pemeliharaan dan perawatan Kantor Pengadilan Negeri
Magelang sesuai ketentuan yang ditetapkan.
- Bidang perpustakaan yaitu peningkatan kinerja petugas perpustakaan dan
pengadaan buku-buku perlengkapan perpustakaan yang baru.
5. Program dengan kegiatan kinerja pelayanan public dengan kegiatan:
- Bidang pengawasan, dengan kegiatan membuat kelompok keputusan ketua
Pengadilan Negeri Magelang beserta rincian dengan kegiatan mengadakan rapat
dinas secara rutin setiap bulan, memberikan bimbingan kepada bawahan .
- Bidang pengembangaan sumber daya manusia, dengan kegiatan peningkatan
pengetahuan hakim, pejabat kepaniteraan/ kesekretariatan dan semua pegawai
dengan membentuk kelompok kajian perbidang dan mengefektifkan kajian
hukum dan kultum serta mengirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
internal dan external.
- Bidang pengadaan dan pemeliharaan inventaris yang menunjang pelayanan
public dan kinerja pengadilan sesuai dengan SOP.
- Bidang ketertiban, kebersihan dan kedisiplinan, serta keamanan sbb;
17
1. Ketertiban kantor dengan kegiatan menata dan mengatur ruang kerja sesuai
standar pelayanan dan perlengkapan kerja/ kantor, menampilkan wajah
kantor yang menarik dan bersih.
2. Kebersihan kantor dengan kegiatan menciptakan lingkungan yang bersih dan
asri dengan mengaktifkan kerja bakti pegawai untuk menciptakan budaya
bersih.
3. Kedisiplinan dengan kegiatan membuat daftar hadir dan pengisian tepat
waktu, mengadakan rapat untuk pemecahan masalah baik yang bersifat
rutin / isidentil, mengadakan pemeriksaan dan eksaminasi berkas.
4. Keamanan, menjaga keamanan lingkungan dan persidangan dan petugas
jaga malam.
- Kecepatan dan ketepatan penanganan perkara.
- Mengefektifkan dan memfungsikan TV Media Pengadilan Negeri
Magelang dalam menyajikan informasi kegiatan proses penerimaan, dan
penyelesaian perkara.
6. Program dengan kegiatan pengelolaan pengaduan masyarakat yang baik dan
benar dengan kegiatan :
- Pengaduan secara online, telepon, maupun secara langsung apabila
ditemukan adanya pelanggaran dalam rangka pelayanan terhadap pihak
berperkara.
- Pelayanan terhadap pengaduan masyarakat dengan kegiatan, membuat
kotak saran dan di pasang di tempat yang strategis serta melayani
pengaduan pencari keadilan.
- Mengefektifkan bidang Humas yang telah ditetapkan dalam menghadapi
pengaduan dan konsultasi pihak luar, baik individu maupun instansi
pemerintah dan media masa/lsm.
7. Program dengan kegiatan Meja informasi yang baik dan benar dengan kegiatan :
18
- Pelayanan secara baik dan benar serta proporsional dari petugas meja
informasi terhadap pihak berperkara maupun pihak lain yang
membutuhkan informasi mengenai Pengadilan Negeri Magelang.
- Mengefektifkan dan memfungsikan semua pelayanan dan pengaduan
melalui meja informasi dengan petugas yang piawai dan terlatih.
8. Program yang berkaitan dengan akuntabilitas publik dalam pengelolaan
administrasi yustisial maupun administrasi non yustisial dengan mengefektifkan
saran informasi dan publikasi Website. Publikasi putusan Pengadilan Negeri
Magelang yang telah berkekuatan hukum tetap terus di tingkatkan baik kualitas
maupun kuantitasnya, begitupula dalam penyerapan anggaran dan laporan
monitoring anggaran senantiasa disajikan dalam Website resmi Pengadilan
Negeri Magelang.
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
Pengadilan Negeri Magelang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan
SK. Ketua Pengadilan Negeri Magelang Nomor : W.12-U6/01/KU.01.02/I/2012 tanggal 09
Januari 2012 dapat dilihat sebagai berikut :
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan
19
- Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
20
B. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri
Magelang, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Negeri Magelang , sebagai berikut:
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75% 100% 100% 90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan
0%
21
- Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa b. Kasasi
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa c. Peninjauan Kembali
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
100% 80%
100% 100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
80%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1: 45
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
22
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode
untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme
untuk memberikan reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Magelang tahun 2012,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang
telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan
pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang
belum tercapai dalam tahun 2012 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing
indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10% 0% 0%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
23
- Pidana Biasa 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang
diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75% 100% 100% 90%
88% 78%
100% 100% 90%
97,78% 104% 100% 100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 80%
100% 100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
100% 76%
100% 100% 96%
100% 64%
100% 100% 97%
100% 88%
100% 100% 97%
100% 95%
100% 100% 101%
100% 71%
100% 100% 107%
100%
97,78% 100% 100% 102%
24
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
100%
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
100%
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
80%
80%
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 :45 1 : 48
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1% 0% 0%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012 mengacu pada
indikator kinerjautama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai
sasaran yang telahditetapkan. Pada akhir tahun 2012, Pengadilan Negeri Magelang
telah melaksanakan seluruhkegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil
capaian kinerja sesuai sasaran yangditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
25
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
%
a. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
10% 0% 0%
b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan:
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
90% 75% 100% 100% 90%
88% 78%
100% 100% 90%
97,78% 104% 100% 100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Berdasarkan undang-undang/peraturan/SK KMA No. 026/KMA/SK/II/2012 tentang
Standar Pelayanan Masyarakat perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan
harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan
diluar persidangan.
26
Pada tahun 2012 Pengadilan Negeri Magelang menerima gugatan perkara perdata
sebanyak 32 perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi
akta perdamaian sebanyak 0 perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata
yang masuk tidak dapat diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai
berikut:
1. Para pihak tetap bersikukuh dengan pendapat masing-masing.
2. Masing-masing pihak tidak mau berdamai
Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta
perdamaian sebagai berikut:
Perkara Capaian Tahun
2012 2011 2010
Gugatan perdata 0% 0% 0%
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata
yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011
tetap dan capai tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 tetap.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- PerdataPermohonan, Perdata Gugatan
- PidanaBiasa, Ringan, dan Lalu-lintas
Perkara Perdata Permohonan yang masuk tahun 2011 dan tidak dapat
diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus
diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena
adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2011 dan baru disidangkan
pada Tahun 2012.
Sisa perkara Perdata Permohonan Tahun 2011 sebanyak 3 perkara dan pada
Tahun 2012 diselesaikan seluruhnya sebanyak 3 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2011 yang diselesaikan pada tahun 2012 mencapai
target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku
di lingkungan Pengadilan Negeri Magelang telah berjalan dengan baik dan lancar
sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun
berikutnya.
27
Perkara perdata gugatan yang masuk tahun 2011 dan tidak dapat diselesaikan
pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun
berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk
pada bulan desember 2011 dan baru disidangkan pada Tahun 2012, sedangkan
yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang
masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi.
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2011 sebanyak 10 perkara dan pada Tahun
2012 diselesaikan seluruhnya sebanyak 10 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara Tahun 2011 yang diselesaikan pada tahun 2012 mencapai
target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku
di lingkungan Pengadilan Negeri Magelang telah berjalan dengan baik dan lancar
sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun
berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Perkara Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian %
Sisa Perdata Gugatan
100 %
100%
100 %
Sisa Perdata Permohonan
100 %
100%
100 %
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang
diselesaikan dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 tetap dan capai
tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 tetap.
Perkara Pidana Ringan tidak terdapat sisa perkara
Perkara Pidana Lalu-lintas tidak terdapat sisa perkara
Perkara Pidana Biasa yang masuk tahun 2011 dan tidak dapat diselesaikan pada
tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun
28
berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk
pada bulan desember 2011 dan baru disidangkan pada Tahun 2012, sedangkan
yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang
masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi.
Sisa perkara Pidana Biasa Tahun 2011 sebanyak 10 perkara dan pada Tahun 2012
diselesaikan seluruhnya sebanyak 10 sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara pidana Tahun 2011 yang diselesaikan pada tahun 2012
mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja
yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Magelang telah berjalan dengan
baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak
selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana Biasa yang diselesaikan, sebagai
berikut:
Perkara Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian %
Sisa Perkara Pidana Biasa
100 %
100 %
100 %
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang
diselesaikan dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 0 % dan
capai tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 0 %.
Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- PidanaBiasa
Perkara Perdata Permohonan yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 175
perkara, diselesaikan sebanyak 154 perkara dan sisa 21 perkara capaiannya 88%.
Keadaan Perkara permohonan perdata Di Pengadilan Negeri Magelang Tahun
2012
29
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 12 7 5
2. Pebruari 11 10 6
3. Maret 12 13 5
4. April 17 15 7
5. Mei 20 12 15
6. Juni 19 19 15
7. Juli 17 21 11
8. Agustus 7 13 5
9. September 10 12 3
10. Oktober 18 14 7
11. Nopember 10 12 5
12. Desember 22 6 21
Jumlah 175 154
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara
yang masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,
sedangkan yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan
ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah
Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah
perkara yang harus diselesaikan.
Perkara Perdata Gugatan yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 32 perkara,
diselesaikan sebanyak 25 perkara dan sisa 7 perkara capaiannya 78 %.
Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 5 1 4
2. Pebruari 4 1 7
3. Maret 1 3 5
4. April 3 2 6
5. Mei 4 1 9
30
6. Juni 3 4 8
7. Juli 7 3 12
8. Agustus 0 1 11
9. September 2 3 10
10. Oktober 3 2 11
11. Nopember 0 2 9
12. Desember 0 2 7
Jumlah 32 25
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara
yang masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,
sedangkan yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan
ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah
Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah
perkara yang harus diselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi penurunan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara perdata gugatan yang diselesaikan dari capaian tahun 2010
dengan capai tahun 2011 sebanyak 71,43 % penurunan ini disebabkan karena
beberapa perkara gugatan baru masuk mendekati akhir tahun. Pada capaian
tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 terjadi kenaikan sebanyak 5 %.
Sedangkan untuk perkara perdata permohonan terjadi kenaikan akuntabilitas
kinerja pada persentase perkara perdata permohonan yang diselesaikan dari
Perkara 2010 2011 2012
Masuk Selesai Capaian %
Masuk Selesai Capaian %
Masuk Selesai Capaian %
Perdata Permohoan
121 112 92% 71 79 111% 175 154 88%
Perdata Gugatan
26 41 157% 30 22 73% 32 25 78%
31
capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 90,89 % penurunan ini
disebabkan karena beberapa perkara gugatan baru masuk mendekati akhir
tahun. Pada capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 terjadi penurunan
sebanyak 86,89 %.
Perkara pidana ringan yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 4 perkara,
diselesaikan sebanyak 4 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100%.
Keadaan Perkara Pidana Ringan di Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 0 0 0
2. Pebruari 0 0 0
3. Maret 0 0 0
4. April 0 0 0
5. Mei 0 0 0
6. Juni 0 0 0
7. Juli 4 4 0
8. Agustus 0 0 0
9. September 0 0 0
10. Oktober 0 0 0
11. Nopember 0 0 0
12. Desember 0 0 0
Jumlah 4 4
Semua perkara pidana ringan yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang, dapat
diselesaikan pada tahun yang bersangkutan.
Perkara pidana lalu-lintas yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 17.126
perkara, diselesaikan sebanyak 17.126 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya
100%.
Keadaan Perkara Pidana lalu-lintas di Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012
32
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 276 276 0
2. Pebruari 946 946 0
3. Maret 2872 2872 0
4. April 2188 2188 0
5. Mei 1996 1996 0
6. Juni 1050 1050 0
7. Juli 621 621 0
8. Agustus 1216 1216 0
9. September 730 730 0
10. Oktober 975 975 0
11. Nopember 2530 2530 0
12. Desember 1676 1676 0
Jumlah 17126 17126
Perkara pidana biasa yang masuk pada tahun 2012 sebanyak 130 perkara,
diselesaikan sebanyak 126 perkara dan sisa 4 perkara capaiannya 90%.
Keadaan Perkara Pidana Biasa di Pengadilan Negeri Magelang Tahun 2012
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 9 7 2
2. Pebruari 12 7 7
3. Maret 12 13 6
4. April 11 7 10
5. Mei 18 13 15
6. Juni 8 13 10
7. Juli 13 15 8
8. Agustus 8 13 3
9. September 18 9 12
10. Oktober 6 10 8
11. Nopember 12 10 10
33
12. Desember 3 9 4
Jumlah 130 126
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena
banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada
Tahun 2013, sedangkan yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf
pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi
serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan
jumlah perkara yang harus diselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2010 dengan
capai tahun 2011 sebanyak 4 % sedangkan capaian tahun 2011 dengan capaian tahun
2012 terjadi penurunan sebanyak 9 %. Hal ini disebabkan karena beberapa perkara
baru masuk akhir tahun.
Untuk perkara pidana ringan dan pidana lalu-lintas capaian antara tahun 2010, 2011,
dan tahun 2012 sama.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.
Berdasarkan SK KMA nomor 26 tahun 2012 tentang standar pelayan publik ada batas
waktu dalam penyelesain perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima
apabila lebih dari 6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.
Perkara 2010 2011 2012
masuk selesai Capaian %
Masuk selesai Capaian %
Masuk selesai Capaian %
Pidana Ringan
1 1 100% 0 0 100% 4 4 100%
Pidana Lalu-lintas
4.465 4.465 100% 13.842 13.842 100% 17.126 17.126 100%
Pidana Biasa
112 123 109% 150 158 105% 130 126 96%
34
Keadaan Perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 12 7 5
2. Pebruari 11 10 6
3. Maret 12 13 5
4. April 17 15 7
5. Mei 20 12 15
6. Juni 19 19 15
7. Juli 17 21 11
8. Agustus 7 13 5
9. September 10 12 3
10. Oktober 18 14 7
11. Nopember 10 12 5
12. Desember 22 6 21
Jumlah 175 154
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara perdata permohonan yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 154 perkara dan yang
tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0
capaiannya 100 %. Terdapat sisa perkara sebanyak 21 perkara, tapi perkara tersebut
jangka waktunya dibawah 6 bulan.
35
Keadaan Perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal
6 bulan
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 5 1 4
2. Pebruari 4 1 7
3. Maret 1 3 5
4. April 3 2 6
5. Mei 4 1 9
6. Juni 3 4 8
7. Juli 7 3 12
8. Agustus 0 1 11
9. September 2 3 10
10. Oktober 3 2 11
11. Nopember 0 2 9
12. Desember 0 2 7
Jumlah 32 25
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara perdata gugatan yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 24 perkara dan yang
tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 1
capaiannya 91,7 %. Terdapat sisa perkara sebanyak 7 perkara, tapi perkara tersebut
jangka waktunya masih dibawah 6 bulan.
Hal ini dikarenakan perkara tersebutmasih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih
dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan
Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus
diselesaikan
Keadaan Perkara Pidana Ringan yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6
bulan
36
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 0 0 0
2. Pebruari 0 0 0
3. Maret 0 0 0
4. April 0 0 0
5. Mei 0 0 0
6. Juni 0 0 0
7. Juli 4 4 0
8. Agustus 0 0 0
9. September 0 0 0
10. Oktober 0 0 0
11. Nopember 0 0 0
12. Desember 0 0 0
Jumlah 4 4
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara pidana ringan yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 4 perkara dan yang
tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0
capaiannya 100 %.
Keadaan Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 276 276 0
2. Pebruari 946 946 0
3. Maret 2872 2872 0
4. April 2188 2188 0
5. Mei 1996 1996 0
6. Juni 1050 1050 0
7. Juli 621 671 0
37
8. Agustus 1216 1216 0
9. September 730 730 0
10. Oktober 975 975 0
11. Nopember 2530 2530 0
12. Desember 1676 1676 0
Jumlah 17126 17126
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara pidana `lalu lintas yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 17.126 perkara dan
yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0
capaiannya 100 %.
Keadaan Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6
bulan
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 9 7 2
2. Pebruari 12 7 7
3. Maret 12 13 6
4. April 11 7 10
5. Mei 18 13 15
6. Juni 8 13 10
7. Juli 13 15 8
8. Agustus 8 13 3
9. September 18 9 12
10. Oktober 6 10 8
11. Nopember 12 10 10
12. Desember 3 9 4
Jumlah 130 126
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 126 perkara dan yang tidak dapat
38
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0 capaianya 100 %.
Terdapat sisa perkara sebanyak 4 perkara, tetapi jangka waktunya masih dibawah 6
bulan.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian %
Perdata Permohonan 100 % 100 % 100%
Perdata Gugatan 100 % 100 % 100%
Pidana Ringan 100 % 100 % 100%
Pidana lalu-lintas 100 % 100 % 100% Pidana Biasa 100 % 100 % 100%
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian
tahun 2010 dengan capaian tahun 2011 dan capaian tahun 2011 dengan capaian
tahun 2012 sama.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.
Pada Perkara Perdata Permohonan, Pidana Ringan, Pidana Lalu-lintas, dan Pidana
Biasa tidak terdapat perkara yang penyelesaiannya membutuhkan waktu lebih dari 6
bulan.
Sedangkan untuk Perkara Perdata Gugatan terdapat perkara yang penyelesaiannya
membutuhkan waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 1 perkara. Sehingga capaiannya
9,7%
Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
39
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
2. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 80%
100% 100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
100% 76%
100% 100% 96%
100% 64%
100% 100% 97%
100% 88%
100% 100% 97%
100% 95% 100% 100% 101% 100% 71% 100% 100% 107% 100% 97,78% 100% 100% 102%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
Banding
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang dan
diputus sebanyak 12.435 perkara, terdiri dari:
- Perkara Perdata Gugatan yang diputus sebanyak 25 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 6 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 19 perkara.
- Perkara Perdata Permohonan yang diputus sebanyak 154 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 154 perkara.
- Perkara pidana ringan yang diputus sebanyak 4 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya
hukum sebanyak 4 perkara.
40
- Perkara pidana lalu-lintas yang diputus sebanyak 17.126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 17.126 perkara.
- Perkara pidana biasayang diputus sebanyak 126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 5 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 121 perkara.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum banding sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian
%
Perdata Permohonan 100% 100% 100%
Perdata Gugatan 77,8% 84,85% 76%
Pidana Ringan 100% 100% 100%
Pidana Lalu-lintas 100% 100% 100%
Pidana Biasa 97,8% 94,3% 96%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara perdata gugatan yang tidak mengajukan upaya hukum banding
dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 7,05 % sedangkan
capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak
8,85 %.
Untuk perkara Pidana biasa terdapat penurunan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara pidana biasa yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari
capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 3,5 % dan capaian tahun
2011 dengan capaian tahun 2012 sebanyak 1,7 %.
Kasasi
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang dan
diputus sebanyak 17.435 perkara, terdiri dari:
41
- Perkara Perdata Gugatan yang diputus sebanyak 25 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 9 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 16 perkara.
- Perkara Perdata Permohonan yang diputus sebanyak 154 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 154 perkara.
- Perkara pidana ringan yang diputus sebanyak 4 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum kasasi sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi sebanyak 4 perkara.
- Perkara pidana lalu-lintas yang diputus sebanyak 17.126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 17.126 perkara.
- Perkara pidana biasa yang diputus sebanyak 126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 3 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum sebanyak 123 perkara.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian
%
Perdata Permohonan 100% 100% 100%
Perdata Gugatan 77,8% 87,87% 64% Pidana Ringan 100% 100% 100%
Pidana Lalu-lintas 100% 100% 100%
Pidana Biasa 96,9% 98,3% 97%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara perdata gugatan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 10,07 % sedangkan
capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak
23,87 %.
42
Untuk perkara Pidana biasa terdapat peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara pidana biasa yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari
capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 1,4 % dan capaian tahun
2011 dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan 1,3%.
Peninjauan Kembali
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang
dan diputus sebanyak 17.435 perkara, terdiri dari:
- Perkara Perdata Gugatan yang diputus sebanyak 25 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 3 perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 22 perkara.
- Perkara Perdata Permohonan yang diputus sebanyak 154 perkara. dan yang
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 0 perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 154 perkara.
- Perkara pidana ringan yang diputus sebanyak 4 perkara dan yang mengajukan
upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 0 perkara dan yang tidak
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 4 perkara.
- Perkara pidana lalu-lintas yang diputus sebanyak 17.126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 0 perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 17.126 perkara.
- Perkara pidana biasa yang diputus sebanyak 126 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak 3 perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 123 perkara.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum peninjauan kembali sebagai berikut:
Perkara Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian %
Perdata Permohonan 100% 100% 100%
Perdata Gugatan 96,3% 100% 88% Pidana Ringan 100% 100% 100%
Pidana Lalu-lintas 100% 100% 100%
Pidana Biasa 99% 100% 97%
43
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara perdata gugatan yang tidak mengajukan upaya hukum PK dari
capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 3,7 % sedangkan capaian
tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak 12 %.
Untuk perkara Pidana biasa terdapat peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara pidana biasa yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan
kembali dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 1 % dan
capaian tahun 2011 dengan capaian tahun 2012 terdapat penurunan sebanyak
3%.
Sasaran 3. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
% a. Persentase berkas perkara yang diajukan
kasasi dan PK yang disampaikan secara
lengkap
100%
100%
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis
100%
100%
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak
80%
80%
100%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat
100%
100%
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 45 1 : 48 106%
Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara
lengkap
Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi yang disampaikan secara
lengkap
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang dan
mengajukan Kasasi sebanyak 12 perkara, terdiri dari:
44
- Perkara Perdata Gugatan yang mengajukan kasasi sebanyak 9 perkara. dan
yang berkas perkaranya disampaikan secara lengkap sebanyak 9 perkara.
- Perkara Pidana Biasa yang mengajukan kasasi sebanyak 3 perkara. dan yang
berkas perkaranya disampaikan secara lengkap sebanyak 3 perkara.
Sebagai bahan perbandingan berkas perkara yang diajukan kasasi yang
disampaikan secara lengkap sebagai berikut:
Perkara
Tahun 2010
Capaian % 2011
Capaian % 2012
Capaian %
Perdata Gugatan 100% 100% 100%
Pidana Biasa 100% 100% 100%
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada berkas perkara yang
diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap dari tahun 2010 sampai 2012
selalu mencapai 100%.
Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang dan
mengajukan PK sebanyak 6 perkara, terdiri dari:
- Perkara Perdata Gugatan yang mengajukan PK sebanyak 3 perkara. dan yang
berkas perkaranya disampaikan secara lengkap sebanyak 1 perkara.
- Perkara Pidana Biasa yang mengajukan PK sebanyak 3 perkara. dan yang
berkas perkaranya disampaikan secara lengkap sebanyak 4 perkara.
Sebagai bahan perbandingan berkas PK yang diajukan kasasi yang disampaikan
secara lengkap sebagai berikut:
Perkara Tahun
2010 Capaian %
2011 Capaian %
2012 Capaian %
Perdata Gugatan 100% 100% 100% Pidana Biasa 100% 100% 100%
45
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada berkas perkara yang
diajukan PK yang disampaikan secara lengkap dari tahun 2010 sampai 2012
selalu mencapai 100%.
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Pada tahun 2012 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Magelang
sebanyak 17.467 perkara dan berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke
Majelis sebanyak 17.467 perkara. Sehingga capaian berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis sebanyak 100%.
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak
Pada tahun 2012 jumlah relaas putusan Pengadilan Negeri Magelang sebanyak 239
berkas dan yang diberitahukan tepat waktu, tempat dan para pihak sebanyak 239
sehingga capaiannya sebanyak 100%.
Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Pada tahun 2012 capaian penyitaan tepat waktu dan tempat di Pengadilan Negeri
sebanyak 100%.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Pada tahun 2012 jumlah hakim Pengadilan Negeri Magelang sebanyak 7 orang
dengan jumlah perkara masuk sebanyak 17.467 perkara, sehingga ratio Majelis hakim
terhadap perkara 1 : 2.495
Sasaran 4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
%
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
1% 0% 0%
46
b. Persentase perkara yang dapat
diselesaikan di zitting plaatz
1% 0% 0%
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Pada tahun 2012 tidak ada perkara prodeo yang masuk ke Pengadilan Negeri
Magelang sehingga capaiannya sebesar 0% dari total perkara yang masuk.
Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz
Pada tahun 2012 tidak ada perkara Pengadilan Negeri Magelang yang diselesaikan di
zitting plaatz Pengadilan sehingga capaiannya sebesar 0% dari total perkara yang
masuk.
Sasaran 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
%
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
Pada tahun 2012, terdapat 2 permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap dan yang ditindaklanjuti sebanyak 2 perkara, sehingga
capaiannya 100%.
47
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran
organisasi yang telah ditetapkan, sumber dana keuangan merupakan faktor yang
menentukan. Pada tahun 2012 dalam sistem penerapannya adalah sistem anggaran
berbasis kinerja (performance base budgeting), dan kebijakan baru RAPBN yaitu
penyatuan anggaran (unified budget) dimana anggaran rutin dan pembangunan
disatukan menjadi satu dokumen instansi, yang dikenal dengan nama Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Pengadilan Negeri Magelang adalah Satuan Kerja yang memiliki 2 DIPA, yaitu
DIPA 01 (Badan Urusan Administrasi) dan DIPA 03 (Badan Peradilan Umum).
Jumlah pagu DIPA 01 Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.
3.951.468.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.777.107.520,- atau sebesar 95,59%
dari total anggaran. Sedangkan jumlah pagu DIPA 03 Tahun Anggaran 2012 adalah
sebesar Rp. 39.108.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 37.924.100,- atau sebesar
96.97% dari total anggaran. Adapun pengelolaan keuangan dan rincian anggaran
serta realisasi anggaran berdasarkan program adalah sebagai berikut :
a. DIPA 01 (Badan Urusan Administrasi)
i. PENDAPATAN
Realisasi Pendapatan
Dalam periode 2012 ini sesuai surat Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung RI No 08/BUA/KEU/01/2012 tanggal 10 Januari 2012
perihal pemberitahuan tentang petunjuk kode unit organisasi untuk laporan
dan pencatatan PNBP ke Mahkamah Agung RI bahwa PNBP yang bersifat
fungsional pencatatannya melalui DIPA 03 sedangkan PNBP yang bersifat
umum pencatatannya melalui DIPA 01.
Pendapatan yang masuk DIPA 01 Pengadilan Negeri Magelang tahun 2012
berasal dari Pendapatan Rumah Dinas dan penerimaan kembali persekot/
uang muka gaji sebesar Rp. 7.437.236,00.
Pengembalian Pendapatan
Tidak terdapat pengembalian pendapatan pada Realisasi Pengembalian
Pendapatan Negara dan Hibah pada Satuan Kerja Pengadilan Negeri Magelang
48
untuk periode tahun 2012.
ii. BELANJA
Realisasi Belanja
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-
kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja
Kementerian Negara/Lembaga.
Belanja Pengadilan Negeri Magelang meliputi belanja pegawai, belanja
barang, dan belanja modal. Perincian Anggaran dan realisasi belanja dapat
dilihat dari tabel-tabel berikut ini.
Tabel.1
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana
Uraian Anggaran DIPA Realisasi Belanja Capaian %
1 2 3 4
Rupiah Murni Rp. 3.951.468.000,- Rp. 3.777.107.520,- 95,59 %
Jumlah Rp. 3.951.468.000,- Rp. 3.777.107.520,- 95,59 %
Tabel.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Program
Kode Jenis
Belanja
Program
Uraian Jenis
Belanja
Anggaran Dipa
Realisasi Belanja Capaian %
51
Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
Belanja Pegawai
Rp.3.201.085.000,- Rp.3.041.836.832,- 95,03 %
52
Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
Belanja Barang
Rp. 475.383.000,- Rp. 460.698.688,- 96,91 %
53
Program PeningkatanSarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Belanja Modal
Rp. 275.000.000,- Rp. 274.572.000,- 99,84 %
Jumlah
Rp 3.951.468.000,- Rp.3.777.107.520,- 95,59 %
49
Tabel.3 Rincian Realisasi Belanja Modal
Kode jenis
belanja UraianBelanjaModal
(BM) Anggaran DIPA Realisasi Belanja Capaian %
1 2 3 4 5
53 Rehab Rumah Dinas
152 M2 Rp. 190.000.000,- Rp.189.882.000,- 99,94 %
53 Pengadaan Alat Pengolah Data
Rp. 27.500.000,- Rp. 27.215.000,- 98,96 %
53 Pengadaan AC Rp. 7.500.000,- Rp. 7.500.000,- 100 %
53 Pengadaan Meubelair
Rp. 50.000.000,- Rp. 49.975.000,- 99.95%
Jumlah Rp. 275.000.000,- Rp.274.572.000,- 99.84 %
Tabel.4
Rincian Realisasi Pengembalian Belanja
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Realisasi Pengembalian Belanja
1 2 3
- - -
Jumlah -
Tabel.5 Rincian Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak
1 2 3
423141 Pendapatan Sewa tanah, gedung dan bangunan
Rp. 3.197.616,00
423991 Penerimaan kembali porsekot/uang muka gaji
Rp. 4.239.620,00
Jumlah Rp. 7.437.236,00
50
b. DIPA 03 (Badan Peradilan Umum)
i. PENDAPATAN
RealisasiPendapatan
Sesuai surat Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI No
08/BUA/KEU/01/2012 tanggal 10 Januari 2012 perihal pemberitahuan tentang
petunjuk kode unit organisasi untuk laporan dan pencatatan PNBP ke
Mahkamah Agung RI bahwa PNBP yang bersifat fungsional pencatatannya
melalui DIPA 03 sedangkan PNBP yang bersifat umum pencatatannya melalui
DIPA 01.
Dalam periode 2012 ini terdapat penerimaan pada Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Magelang yang berasal dari Pendapatan jasa giro,
Pendapatan legalisasi tandatangan, Pendapatan ongkos perkara, Pendapatan
kejaksaan dan peradilan lainnya.
Realisasi PNBP Satuan Kerja Pengadilan Negeri Magelang pada tahun
anggaran 2012 sebesar Rp. 14.724.700,-.
Pengembalian Pendapatan
Tidak terdapat pengembalian pendapatan pada Realisasi Pengembalian
Pendapatan Negara dan Hibah pada Satuan Kerja Pengadilan Negeri Magelang
untuk periode tahun 2012.
ii. BELANJA
Realisasi Belanja
Belanja Pengadilan Negeri Magelang meliputi belanja pegawai, belanja
barang, dan belanja modal. Perincian Anggaran dan realisasi belanja dapat
dilihat dari tabel-tabel berikut ini.
Tabel.1 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Sumber Dana
Uraian Anggaran DIPA Realisasi Belanja Capaian %
1 2 3 4
Rupiah Murni Rp. 39.108.000,- Rp. 37.924.100,- 96,97%
Jumlah Rp. 39.108.000,- Rp. 37.924.100,- 96,97%
51
Tabel.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Berdasarkan Program
Kode Jenis
Belanja
Program
Uraian Jenis
Belanja
Anggaran Dipa
Realisasi Belanja Capaian %
51
Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
Belanja Pegawai
Rp. 0,- Rp. 0,- 0%
52
Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
Belanja Barang
Rp.39.108.000,- Rp. 37.924.100,- 96,97%
53
Program PeningkatanSarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Belanja Modal
Rp. 0,- Rp. 0,- 0%
Jumlah
Rp.39.108.000,- Rp. 37.924.000,- 96,97%
Tabel.3 Rincian Realisasi Belanja Modal
Kode jenis belanja
UraianBelanjaModal (BM)
Anggaran DIPA Realisasi Belanja
Capaian %
1 2 3 4 5
53 Tidak terdapat belanja modal
Rp. 0,- Rp. 0,- 0 %
Jumlah Rp. 0,- Rp.0,- 0 %
Tabel.4
Rincian Realisasi Pengembalian Belanja
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Realisasi Pengembalian Belanja
1 2 3
- Tidak terdapat pengembalian belanja
Rp. 0,-
Jumlah Rp. 0,-
52
Tabel.5 Rincian Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak
1 2 3
423411 Pendapatan Legalisasi tanda tangan
Rp. 1.670.000,00
423413 Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada
Panitera Badan Pengadilan (Peradilan)
Rp. 2.020.900,00
423415 Pendapatan Ongkos Perkara Rp. 6.820.000,00
423419 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya
Rp. 4.107.200,00
423412 Pendapatan Pengesahan Surat Di Bawah Tangan
Rp. 106.600,00
Jumlah Rp. 14.724.700,00
53
BAB IV P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Evaluasi yang dilaksanakan terhadap program pada Pengadilan Negeri Magelang
telah menggambarkan pencapaian yang baik pada sebagian besar program yang telah
dibuat. Namun masih terdapat beberapa kendala dan hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan, misalnya susahnya penerapan IT di pengadilan Negeri Magelang
yang disebabkan karena sedikitnya SDM yang memahami IT. Namun hal ini menjadikan
tantangan tersendiri bagi Pengadilan Negeri Magelang dalam mewujudkan pencapaian
kinerja yang maksimal sesuai dengan visi dan misi yang telah tersebut diatas yaitu
dengan strategi diberlakukannya rangkap jabatan terhadap beberapa pegawai dan
diharapkan dapat terlaksana dengan baik.
Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu
dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran,
karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat
ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu
sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program
B. SARAN
Dengan diselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), saran yang diusulkan :
Diharapkan adanya penambahan pegawai (SDM) berkualitas agar memperlancar
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dalam rangka pencapaian visi
dan misi yang telah ditetapkan .
Adanya pembinaan/pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM.
Diharapkan dengan LAKIP dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintahan.
Melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri supaya dapat mengirimkan
berkas perkaranya supaya tidak menumpuk diakhir tahun.
54
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR ORGANISASI
55
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MAGELANG KLAS I B
JURUSITA PENGGANTI
1. IKA RESTU DEWATI,SH 5. WIWIK UTAMI 9. AGOES SOEMARDI
2. HARYONO 6. RISTANTO
10. YULI PURWATININGSIH.
3. AHMAD SHOLIKIN 7. HASAN SOETRSNO 11. NURMAYA REZKY, Amd.
4. SOEMARYONO, SH. 8. ARYO YUDHANTOKO 12. ASNAWI.
1. ENDANG FATMAWATI 2. HARUN. 3. DHANY KOESWORO, SH .
JURUSITA
6. SUPRIYATI, SH. 7. WIWIK SUTRISNOWATI 8. TRI SULAESTI 9. ASIH TRI ESTI, SH 10. RUMISIH, SH.
1. SRIYANTI HAPSARI,SH. 2. H. TAMBAH SUWANTO. 3. MARSI HARMEINI 4. DIAN ANDAYANI, SH. 5. SUDARISTI. 6. DARIYANTI.
PANITERA PENGGANTI
PANMUD PERDATA
Hj. SUHARTATIK, SH
PANMUD PIDANA
ZAENAL MASRUR, SH
PANMUD HUKUM
SATRIYO WIRATMOYO, SH
KASUB BAG UMUM
SRI UTARI
KASUB BAG KEPEGW
MULYOTO, SH
KASUB BAG KEUANGAN
M. BUCHORI, SH
WAKIL SEKRETARIS
SUATMADI, SH
WAKIL PANITERA
GOYONG K, SH
PANITERA / SEKRETARIS
SISWADI, SH.MH
WAKIL KETUA
RETNO PURWANDARI, SH
KETUA
HARI MURTI, SH.MH HAKIM
1. SRI HARSIWI 2. TRI RISWANTI, SH. M.Hum 3. RATRININGTIAS ARIANI, SH 4. KHUSNUL KHOTIMAH, SH.MH
56
LAMPIRAN 2 : INDIKATOR KINERJA UTAMA
57
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X 100% Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas - Pidana Biasa
Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan - Perdata Permohonan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
58
- Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas - Pidana Biasa
maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas - Pidana Biasa
Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100% Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan
Majelis Hakim Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidakmengajukanupaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas
- Pidana Biasa b. Kasasi
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas
- Pidana Biasa
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
59
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana lalu-lintas - Pidana Biasa
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100% Jml putusan
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100% Jumlah permohonan penyitaan dengan
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
60
is 4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan di zitting plaatz
Jumlah perkara yang diselesaikan dilokasi zetting plaatz X 100% Jumlah perkara yang harus diselesaikan secara zitting plaatz
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindaklanjuti X 100% Jml permohonan eksekusi perkara perdata
Ketua Pengadilan & Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
61
LAMPIRAN 3 : RENCANA KERJA TAHUNAN
62
RENCANA KINERJA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
TAHUN 2012
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75%
100% 100% 90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
2. Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan
100%
63
- Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
80% 100% 100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
80%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 45
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
64
RENCANA KINERJA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
TAHUN 2013
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%) 1. Meningkatnya penyelesaian
perkara a. Persentase mediasi yang menjadi
akta perdamaian 10 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75%
100% 100% 90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
2. Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan
100% 80%
100%
Magelang, Februari 2013
Ketua Pengadilan Negeri Magelang
Haruno Patriadi, SH. MH NIP. 19650920 198703 1 003
65
- Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
80%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 45
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
66
RENCANA KINERJA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
TAHUN 2014
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75%
100% 100% 90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
2. Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan
100%
Magelang, Februari 2013
Ketua Pengadilan Negeri Magelang
Haruno Patriadi, SH. MH NIP. 19650920 198703 1 003
67
- Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
80% 100% 100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
80%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 45
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
68
LAMPIRAN 4 : MATRIKS RENSTRA 2010-2014
Magelang, Februari 2013
Ketua Pengadilan Negeri Magelang
Haruno Patriadi, SH. MH NIP. 19650920 198703 1 003
69
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 – 2014
SASARAN /
INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2010 2011 2012 2013 2014
Meningkatnya penyelesaian perkara.
a. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian 1% 1% 1%
1 % 1 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan.
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
90%
65%
100%
100%
90%
90%
65%
100%
100%
90%
90%
65%
100%
100%
90%
90%
65%
100%
100%
90%
90%
65%
100%
100%
90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
100%
80%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
70
- Pidana Biasa 100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6 bulan
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
0%
20%
0%
0%
0%
0%
20%
0%
0%
0%
0%
20%
0%
0%
0%
0%
20%
0%
0%
0%
0%
20%
0%
0%
0%
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum:
a. Banding
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
b. Kasasi
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali
- Perdata Permohonan
- Perdata Gugatan
100%
80%
100%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
100%
95%
100%
80%
100%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
100%
95%
100%
80%
100%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
100%
95%
100%
80%
100%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
100%
95%
100%
80%
100%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
100%
95%
71
- Pidana Ringan
- Pidana Lalu-lintas
- Pidana Biasa
100%
100%
95%
100%
100%
95%
100%
100%
95%
100%
100%
95%
100%
100%
95%
Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara lengkap.
100%
100%
100% 100%
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis.
100%
100%
100%
100%
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
100%
100%
100%
100%
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
100%
100%
100%
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 100%
100%
100%
100%
100%
Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 1% 1% 1% 1% 1%
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan
cara zetting plaat
1%
1%
1%
1%
1%
Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan
perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
72
LAMPIRAN 5 : PKT 2013
73
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel
yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : M. NOOR CHAMBALI, SH
Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Magelang
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : AHMAD GAFFAR, SH.MH.
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Magelang
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget kinerja
tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
KETUA
AHMAD GAFFAR, SH.MH
NIP. 19590627 198702 1 001
Magelang, Januari 2013
PANITERA/ SEKRETARIS
M. NOOR CHAMBALI, SH
NIP. 19610407 198203 1 004
74
PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
TAHUN ANGGARAN 2013
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
90% 75% 100% 100% 90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
0% 0% 0% 0% 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: a. Banding
- Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan
100% 80%
100%
75
- Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
b. Kasasi - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
c. Peninjauan Kembali - Perdata Permohonan - Perdata Gugatan - Pidana Ringan - Pidana Lalu-lintas - Pidana Biasa
100% 95%
100% 90%
100% 100% 90%
100% 90%
100% 100% 95%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
80%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 45
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat
1%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
76
Jumlah Anggaran kegiatan Rp. 3.763.175.000,- ( Tiga Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Tiga
Juta Seratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
KETUA
AHMAD GAFFAR, SH.MH
NIP. 19590627 198702 1 001
Magelang, Pebruari 2013
PANITERA/ SEKRETARIS
M. NOOR CHAMBALI, SH
NIP. 19610407 198203 1 004
77
LAMPIRAN 6 : SK TIM PENYUSUN LAKIP
78
PENGADILAN NEGERI MAGELANG Jl. Veteran No. 1 Magelang
Telp. (0293) 362242 fax (0293) 362242 MAGELANG 56117
Email : [email protected] Website : www.pnmagelang.go.id
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
Nomor : W12-U6/ 03 /KU.04.03/II/2013
TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PADA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
KETUA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
Menimbang
Mengingat
:
:
a.Bahwa dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Lakip) tahun anggaran 2012 pada satuan kerja
Pengadilan Negeri Magelang, dipandang perlu menunjuk Tim
Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip)
tahun anggaran 2012 pada Pengadilan Negeri Magelang.
b. Bahwa Pejabat/Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam
lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk
ditunjuk sebagai Tim Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Lakip) tahun anggaran 2012 pada Pengadilan Negeri
Magelang.
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
3. Keputusan Presiden RI Nomor : 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
4.Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :
KMA/001/SK/I/2010 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran / Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI;
79
Menetapkan
Pertama
Kedua
Ketiga
:
:
:
:
5.Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 677-
1/SEK/KU.01/12/2012 tanggal 20 Desember 2012 perihal
Penyampaian LAKIP Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja
Tahun 2013.
Memutuskan :
Nama-nama sebagaimana tersebut dalam kolom 2 lampiran Surat
Keputusan ini diangkat dan ditetapkan sebagai Tim Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun Anggaran 2012
pada Pengadilan Negeri Magelang dengan kedudukan sebagaimana
tersebut dalam lajur 5 lampiran surat Keputusan ini.
Memerintahkan kepada Tim untuk menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun Anggaran 2012 Pengadilan
Negeri Magelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku..
Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikanseperlunya;
Magelang, Pebruari 2013
KETUA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
AHMAD GAFFAR, SH.MH
NIP. 19590627 198702 1 001
Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
- Ketua Pengadilan Tinggi Semarang
80
Lamp. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Magelang No. W12.U6/ /Ku.04.03/II/2013 Tanggal Februari 2013
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PADA PENGADILAN NEGERI MAGELANG
KETUA
PENGADILAN NEGERI MAGELANG
AHMAD GAFFAR, SH.MH
NIP. 19590627 198702 1 001
No Nama/NIP Gol. Jabatan Dalam Dinas Jabatan dalam Tim
1. Ahmad Gaffar, SH.MH NIP. 19590627 198702 1 001
IV/c
Ketua Pengadilan Negeri Magelang
Pelindung/ Penasehat
2. M. Noor Chambali, SH NIP. 19610407 198203 1 004
IV/a
Panitera/Sekre- taris
Ketua
3. Goyong Kubiyanto, SH.MH NIP.19600715 198302 1 002
III/d
Wakil Panitera Koordinator Administrasi Teknis
4. Suatmadi, SH NIP.19631229 198603 1 002
III/d
Wakil Sekretaris Koordinator Administrasi Umum
5. Satriyo Wiratmoyo, SH NIP. 19630218 198503 1 004
III/d
Panmud Hukum Anggota
6. Suhartatik, SH.MH NIP. 19670520 198903 2 002
III/d
Panmud Perdata Anggota
7. Zaenal Masrur, SH NIP. 19620410 198103 1 003
III/d
Panmud Pidana Anggota
8. Sri Utari NIP. 19590622 198012 2 001
III/c
Kepala Urusan Umum Anggota
9. Mulyoto, SH NIP. 19690826 199403 1 004
III/c
Kepala Urusan Kepegawaian
Anggota
10. M. Buchori, SH NIP. 19711119 199103 1 001
III/c
Kepala Urusan Keuangan
Anggota
11.
Dewi Santi, SE NIP. 19830721 200912 2 005
III/a
Staf Administrasi Operator