pengadilan tata usaha negara palembang - ptun … filekekuatan pengadilan tata usaha negara...
TRANSCRIPT
1
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
PALEMBANG
2015-2019
REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
2
3
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN............................................................... 4
1.1.Kondisi Umum.............................................................. 4
1.2.Potensi dan Permasalahan.......................................... 7
BAB II : VISI, MISI , TUJUAN 11
1. 2..I. Visi............................................................................... 12
2. 2..3. Misi............................................................................. 12
3. 2.4. Tujuan dan Sasaran................................................... 13
4. 2.5. Program dan Kegiatan............................................... 16
5.
BAB III : 6. ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGIS...................... 19
7.
BAB IV : 8. PENUTUP....................................................................... 21
9.
LAMPIRAN 1 : 10. Matriks Rencana Strategis Kinerja 2015-219.................. 22
LAMPIRAN 2 : 11. Matriks Pendanaan Tahun 2015-2019............................... 25
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang berdiri bersamaan dengan berdirinya
Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya, Medan, Jakarta dan Ujung Pandang
(Makassar) yaitu dibentuk berdasarkan Keppres Nomor 52 Tahun 1990. Pada
awal berdirinya berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat 3 Keppres Nomor 52 Tahun
1990 wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang, meliputi seluruh
Kabupaten/Kotamadya di Propinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan
Lampung. Setelah diterbitkan Keppres Nomor 22 Tahun 1994 dan Keppres
Nomor 2 Tahun 1997 wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara hanya
meliputii Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Kepulauan
Bangka Beltung. Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang termasuk dalam
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. Sedangkan wilayah
hukum operasional Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang pada saat ini
adalah :
> Propinsi Sumatera Selatan meliputi 11 (sebelas) Kabupaten dan 4 (empat)
Kota yaitu :
1.Kabupaten Ogan Komering Ulu
2.Kabupaten OKU Timur
3.Kabupaten OKU Selatan
4.Kabupaiten Ogan Komering Ilir
5.Kabupaten Ogan Ilir
6.Kabupaten Lahat
7.Kabupaten Empat Lawang
8.Kabupaten Muara Enim
9.Kabupaten Musi Rawas
10.Kabupaten Musi Banyu Asin
11.Kabupaten Banyu Asin
5
12.Kota Palembang
13.Kota Pagaralam
14.Kota Lubuk Linggau
15.Kota Prabumulih
> Propinsi Kepulauan Bangka Belitung meliputi 6 (enam) Kabupaten dan 1
(satu) Kota yaitu :
1.Kabupaten Bangka
2.Kabupaten Belitung
3.Kabupaten Bangka Barat
4.Kabuoaten Bangka Tengah
5.Kabupaten Bangka Selatan
6.Kabupaten Belitung Timur
7.Kota Pangkal Pinang
Jumlah pegawai dan Hakim saat ini sejumlah 50 orang dan berdasarkan jabatan
terdiri dari :
- Ketua = 1 orang - Wakil Ketua = 1 orang - Hakim = 12 orang - Panitera/Sekretaris = 1 orang - Wakil Panitera = 1 orang - Wakil Sekretaris = 1 orang - Panitera Muda = 2 orang - Kepala Sub Bag = 3 orang - Panitera Pengganti = 10 orang - Jurusita Pangganti = 5 orang - Staf = 13 orang
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang dalam menjalankan tugas dan fungsi
pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan.
6
Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang merupakan lingkungan Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara di bawah Mahkamah Agung Republik
Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik
Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada pada lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang. Rencana
Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam
rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang
memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang
sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan
Pengadilan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang, baik lingkungan internal
maupun external sebagai variable strategis. Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk
mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.
7
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang mencakup hal-hal yang
memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan
hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup:
1. Merupakan vrovost (kawal depan) di wilayah propinsi Sumatera Selatan
dan kepulauan Bangka Belitung.
2. Pengadilan Tata Uaha Negara Palembang merupakan unsur Muspida dan
memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah.
3. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan
mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang.
4. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Tata
Usaha Negara Palembang selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
B. Kelemahan (Weaknesa)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang yang menjadi fokus perbaikan dalam beberapa aspek:sebagai
berikut :
1. Aspek Manajemen dan Kepemimpinan
Struktur organisasi dan tata kerja pengadilan belum sinkron dengan
struktur dan tata kerja Mahkamah Agung.
Belum ada kejelasan mengenai tugas pokok dan fungsi Kepaniteraan
dan Sekretariatan pengadilan yang diatur oleh Mahkamah Agung.
2. Aspek Proses Peradilan (Manajemen Perkara) :
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang belum dapat
diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat
Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi
8
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha
Negara Palembang.
3. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang
4. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja
Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi
informasi
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang diterima Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan,
terutama anggaran pengadaan sarana dan prasarana
C. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Manajemen dan Kepemimpinan
Adanya dukungan dan koordinasi yang baik dari Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara Medan.
Adanya uraian tugas yang dibuat oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Palembang.
9
2. Aspek Proses Peradilan
Adanya website Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang yang
memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses
berperkara
3.. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan maupun Mahkamah
Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
4. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik
untuk internal maupun eksternal di Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Tata
Usaha Negara Palembang berupa internet dan website Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang
D. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap
dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Manajemen dan Kepemimpinan
Belum dapat menyusun sasaran kerja pegawai berdasarkan struktur
organisasi dan tata kerja pengadilan yang seragam.
Masih terjadi tumpang tidih tugas dan tanggung jawab.
10
2. Aspek Proses Peradilan
Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan
3. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Personil di Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang belum
seluruhnya menguasai visi dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara
Palembang
4. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja
aparat peradilan
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran terbatas yang diberikan oleh Mahkamah Agung untuk
pengadaan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan skala
perioritas kebutuhan.
11
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang Tahun 2015 –
2019 merupakan komitmen bersama untuk melanjutkan perencanaan strategis
tahap II lima tahun mendatang dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan
peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang
tertuang dalam dokumen perencanaan Jangka Panjang Badan Peradilan
Indonesia , yang disebut “Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035”, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015
– 2019
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang
Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG
YANG AGUNG”
12
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
Adapunt Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang memenuhi
butir 1 dan 2 di atas
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
13
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
utama dengan digambarkan sebagai berikut :
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP - Dan lain-lain
b. Persentase perkara yang diselesaikan : - Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP - Dan lain-lain
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan
14
- Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP - Dan lain-lain
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum:
- Banding :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
- Kasasi :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
- Peninjauan Kembali :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
3. Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara
15
pengelolaan
penyelesaian perkara
lengkap : - Banding :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
- Kasasi :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
- Peninjauan Kembali :
- Pertanahan - Kepegawaian - Perijinan - Kehutanan - Pemilukada - Partai Politik - PAW - Kades - KIP
- Dan lain-lain
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
d. Presentase sidang tepat waktu
e. Presentase responden yang puas pelayanan proses peradilan
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
16
peradilan (acces to
justice)
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan
perkara Tata Usaha Negara yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Tata Usaha
Negara Palembang untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara merupakan
program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara,
tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Pengadilan Tata Usaha
Negara Palembang dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Tata Usaha Negara dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Persentase penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan.
2. Presentase penyelesaian perkara yang diselesaikan.
3. Presentase perkara yand diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6
bulan.
17
4. Presentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
(Banding,Kasasi dan Peninjauan Kembali).
5. Presentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan Peninjauan
Kembali yang disampaikan secara lengkap.
6. Presentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Hakim
7. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
8. Presentase sidang tepat waktu.
9. Presentase responden yang puas pelayanan proses peradilan.
10. Presentase prodeo yang di selesaikan
11. Presentase amar putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)
yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus.
12. Presentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tata usaha
negara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
13. Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
14. Presentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti,
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang
berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini dengan
indikator kinerja sebagai berikut :
1. Presentase gaji, tunjangan dan remunerasi yang dibayar tepat waktu.
18
2. Presentase penyelenggaraan operasional/pemeliharaan perkantoran.
3. Presentase penyerapan anggaran meningkat.
4. Presentase tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan
sistem akuntasi pemerintah (SAP).
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan
prasarana di lingkungan peradilan tingkat pertama, dengan idikator kinerja
sebagai berikut :
1. Presentase penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
penyelenggaraan peradilan.
2. Penyelenggaraan peradilan yang berbasis teknologi informasi,
19
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
PALEMBANG
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang menetapkan arah dan kebijakan dan
strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem
manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat
pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses
peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan
kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur
peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi
sesuai dengan kompetensi
Melaksanakan sasaran kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan tupoksi
masing-masing.
Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat.
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kiner
20
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan
kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas
hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima
layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan
publik
21
BAB IV
PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang tahun 2015-2019
diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan
perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat
eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan,
titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan
dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out
come yang diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang harus terus
disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari
kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana
pengelolaan kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap
kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang memiliki pedoman yang dapat dijadikan pedoman bagi
pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun mendatang 2015-
2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara dapat terwujud dengan
baik.
22
LAMPIRAN 1 :
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 – 2019
Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang memenuhi butir 1 dan 2 di ata
PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
2015 - 2019
1. Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Tata Usaha Negara
Terselesainya perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan. b. Persentase perkara yang
diselesaikan. c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan
Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang
Meningkatnya penyelesaian perkara yang kurang dari 6 bulan dan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan hingga 100% dari perkara yang diputus pengadilan Meningkatnya aksepbilitas putusan Hakim : 45 % 35 % 90 % Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara hingga 100 % Meningkatnya berkas yang diregister
23
diregister dan siap dididtribusikan ke Majelis
c. Rasio Majelis Hakim terhadap
perkara d. Peresentase sidang tepat waktu e. Presentase responden yang puas
pelayanan proses peradilan
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan
perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak
diputus
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara Tata Usaha Negara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Presentase temuan hasil
dan siap diistribusikan ke Majelis hingga 100 % Meningkat rasio majelis hakim terhadap perkara hingga 100 % Meningkatnya sidang tepat waktu hingga 99 % Meningkatnya presentase responden yang puas pelayanan proses peradilan hingga 100 % Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sebesar 99 % Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan sebesar 80% Meningkatnya kualitas pengawasan
24
2. Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan tugas
Teknis Lainnya
3. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam pelaksanaan tugas teknis peradilan Terselenggaranya peradilan
berbasis teknologi informasi
pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti.
a. Presentase gaji, tunjangan dan
remunerasi yang dibayar tepat waktu
b. Presentase penyelenggaraan operasional/pemelihraan perkantoran
c. Presentase penyerapan
anggaran meningkat
d. Presentase tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP)
Presentase penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan
Terbayarnya gaji, tunjangan dan remunerasi pegawai hingga 100 % Terselenggaranya operasional/pemelihraan perkantoran hingga 99 % Terserapnya anggaran hingga 99 % Tesajinya kualitas laporan keuangan hingga 99 % Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan hingga 95 %
25
LAMPIRAN 2 :
MATRIKS RENCANA PENDANAAN TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG
No. Program Alokasi Anggaran Total
(Rp) 2015 2016 2017 2018 2019
1
Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
7.132.715.000 7.932.715.000 8.732.715.000 9.532.715.000 10.332.715.000 43.663.575.000,-
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 200.000.000 225.000.000 250.000.000 300.000.000 350.000.000 1.325.000.000.-
3
Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Tata
Usaha Negara
31.200.000 32.031.000 33.416.000 34.801.000 36.186.000 167.634.000,-