analisis putusan pengadilan militer palembang/analisis... · perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR
85/PM/2011 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI
DENGAN ANCAMAN KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI
DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu
Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
Alfinus Martyanto
NIM. E0008107
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAK
ALFINUS MARTYANTO, NIM. E0008107, ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI DENGAN ANCAMAN KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan Hukum (skripsi).2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Militer Palembang dalam menjatuhkan putusan terhadap perkara Tindak pidana kekerasan Disertai Dengan Ancaman Kekerasan serta rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan tersebut.
Penelitian ini bersifat preskriptif dan terapan dan termasuk penelitian hukum normatif atau doctrinal. Bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum yang digunakan melalui studi pustaka. Kemudian bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dipaparkan, disistemisasi, kemudian dianalisis untuk menginterpretasikan hukum yang berlaku
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana, hakim tidak langsung menjatuhkan sanksi pidana terberat untuk mendapatkan efek jera atau efek perbaikan. Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana juga memperhatikan faktor-faktor lain yang muncul dalam proses pemeriksaan yang dapat dijadikan hakim sebagai alasan yang memperingan maupun alasan yang memberatkan. Namun rasa keadilan dalam putusan ini belum terpenuhi seluruhnya karena hakim belum melihat faktor hak-hak dari korban yang merasa dirugikan. Korban yang merupakan atasan dari terdakwa harusnya mendapat jaminan perlindungan hukum dari hakim dengan cara memberikan hukuman yang berat bagi terdakwa. Tetapi pada kenyataannya hakim hanya menghukum terdakwa dengan hukuman penjara selama 5 bulan.
Kata Kunci: Putusan Hakim, Dasar Pertimbangan Hakim, Rasa Keadilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
ABSTRACT ALFINUS MARTYANTO, NIM. E0008107, COURT RULING MILITARY ANALYSIS PALEMBANG 85/PM/2011 NUMBER OF VIOLENT CRIME WITH THE THREAT OF VIOLENCE BY MEMBERS OF ENVIRONMENTAL JUSTICE IN MILITARY TNI. Faculty of Law Sebelas Maret University. Written Law (thesis) .2012.
This research aims to learn about The basics consideration from The Judge of the Military Court of Palembang to determine decisions on matters violence crime Accompanied With the threat of violence and a sense of justice are met in the decision.
This research is applied and include prescriptive and normative or doctrinal legal research. Legal material composed of primary legal materials and secondary legal materials. Collection of Laws of Engineering Materials used through the study of literature. Then the legal material relating to the issues discussed presented, disistemisasi, then analyzed to interpret the law.
This research obtained results that the imposition of criminal sanctions against the perpetrators of the crime, the judge did not directly impose criminal sanctions hardest to get the deterrent effect or effect repairs. The judge in the criminal sanctions also consider other factors that appear in the examination process which can be the judge as a mitigating excuse or reason burdensome. But the sense of justice in this decision because the judge has not met all the factors have not seen the rights of victims who feel aggrieved. Victim who is a supervisor of the accused should have legal protection guarantees of the judge, by providing severe punishment for the defendant. But in fact the judge just sentenced the defendant to prison for 5 months.
Keywords: Decision Of The Judge, Consideration Of The Judge, Sense Of Justice
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.
(Filipi 4:6)
2. Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan,
dan pendengarannya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang
merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia
tidak mendengar, ialah segala dosamu.
(Yesaya 59:1-2)
Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
mengasihi aku
2. Bapak ibuku tercinta
3. Sahabat-sahabatku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih
yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan ini penyusun mengangkat judul “Analisis Putusan
Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011 Tentang Tindak Pidana
Kekerasan Disertai dengan Ancaman Kekerasan oleh Anggota TNI dalam
Lingkungan Peradilan Militer”.
Penyusun menyadari keberhasilan penulisan hukum (skripsi) ini tidak
lepas dari bantuan, saran, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu
penyusun dengan tulus hati menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan
ini.
2. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara dan
Dosen Pembimbing dalam penulisan hukum ini atas segala bantuan,
bimbingan dan pengarahannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penulisan hukum ini.
3. Bapak Sugeng Praptono, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademis atas
segala bantuan, bimbingan dan pengarahannya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penulisan hukum ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya kepada penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan hukum ini dan semoga dapat
penulis amalkan dalam kehidupan di masa kelak.
5. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibuku yang paling aku sayangi, kedua saudara
laki-lakiku, kedua saudara perempuanku, dan kedua keponakanku, yang telah
mengajarkan kasih dalam sebuah kehangatan cinta keluarga.
6. Sahabat-sahabat terbaikku, Dhora, Advent, Ira Oktafia, dan Norma yang
selalu memberikan semangat dan dukungan serta doa sehingga memberikan
kekuatan baru bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Rekan-rekan baikku: Eli Puspitasari, Margaretha Putri Wulaningrum, dan Ira
Octapiani yang memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besarku (WS FAmily) terutama keluarga Om Tuhu Sungkono yang
telah mendukung serta menyediakan tempat bagi penulis selama penulis
menempuh pendidikan di Fakultas Hukum.
9. Sahabat-sahabatku yang telah menjadi saudara seiman dalam kasih: Pieter,
Ardi (Temon), Nico (Tlenyik), Adit (Boio), Dhimas (Thunder), Ndaru,
Christian, Amel, Yenisa, Prila, Mega, Dhina, Julita, Fera, Jevi, Stephanus,
Nugroho, Dea.
10. Teman-temanku: Umar, Triyono, Rangga, Latho, Peri, Aaf, Megaria, Indah,
Bayu, Bowo, Devi, Fery, Helena. Dan semua pihak yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam
bentuk apapun kepada penyusun dalam penulisan hukum ini.
Surakarta, April 2012
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.............................................. iii
PERNYATAAN...................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................ v
ABSTRACT............................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Perumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
E. Metode Penelitian.......................................................................... 6
F. Sistematika Skripsi......................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 12
A. Kerangka Teori............................................................................... 12
1. Tinjauan Tentang Peradilan Militer.......................................... 12
a. Pengadilan Militer.............................................................. 12
b. Pengadilan Militer Tinggi................................................... 13
c. Pengadilan Militer Utama................................................... 15
d. Pengadilan Militer Pertempuran.......................................... 17
2. Tinjauan Tentang Putusan Hakim............................................. 17
a. Pengertian Putusan Hakim.................................................. 17
b. Macam-Macam Putusan...................................................... 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
c. Formalitas Putusan.............................................................. 23
d. Sahnya putusan................................................................ 24
3. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai
Ancaman Kekerasan............................................................... 25
a. Pengertian Tindak Pidana................................................. 25
b. Unsur-Unsur Tindak Pidana.............................................. 26
c. Macam-Macam Tindak Pidana Militer.............................. 27
d. Pengertian Tindak Pidana Kekerasan Disertai
Ancaman Kekerasan........................................................... 27
B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 29
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 31
A. Hasil Penelitian............................................................................... 31
1. Surat Dakwaan.......................................................................... 33
2. Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi............................................. 39
3. Keterangan Terdakwa................................................................ 49
4. Tuntutan Hukum Oditur Militer................................................. 52
5. Pertimbangan Hakim................................................................. 53
6. Putusan...................................................................................... 70
B. Pembahasan..................................................................................... 71
1. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Putusan Tindak Pidana
Kekerasan yang Disertai Ancaman Kekerasan.......................... 71
2. Keterpenuhan Rasa Keadilan dalam Putusan Tindak Pidana
Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan............. 86
BAB IV PENUTUP.................................................................................. 89
A. Simpulan.......................................................................................... 89
B. Saran................................................................................................ 92
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Indonesia adalah Negara Hukum”. Hal
tersebut berarti bahwa Negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Negara Indonesia juga menjamin setiap warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dengan tidak ada
kecualinya sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikan
sudah sewajarnya penegakan keadilan berdasarkan hukum dilaksanakan
oleh setiap warga negara, penyelenggara negara termasuk juga kalangan
militer.
Penegakan hukum di Indonesia sebagai wujud dari
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
dilaksanakan di empat lingkungan peradilan yaitu lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan tata usaha
negara dan peradilan militer sesuai kewenangan absolutnya.
Undang-Undang 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
menetapkan bahwa salah satu penyelenggara kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan militer, termasuk
susunan serta acaranya yang diatur dalam Undang-Undang tersendiri.
Eksistensi pengadilan di lingkungan peradilan militer juga dimuat dalam
Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berbunyi: “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
mahkamah agung dan badan peradilan dibawahnya dalam
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan tata usaha negara, lingkungan peradilan umum dan mahkamah
konstitusi.”
Tentara Nasional Indonesia yang untuk selanjutnya disebut TNI
adalah bagian dari bangsa Indonesia yang bertanggung jawab dalam
menjaga pertahanan keamanan negara ini. TNI harus mempunyai sikap
dan perilaku disiplin sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang berbunyi: “Untuk
menegakkan tata kehidupan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
setiap prajurit dalam menunaikan tugas dan kewajibannya wajib bersikap
dan berperilaku disiplin.”
TNI dalam melaksanakan tanggung jawabnya tersebut tentu saja
ada kemungkinan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota TNI
tersebut. Bentuk penyimpangan itu antara lain pelanggaran Hak Asasi
Manusia, pelanggaran hukum disiplin dan tindak pidana. Seringkali
anggota TNI melakukan penyimpangan dalam bentuk tindak pidana.
Setiap tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI pada umumnya
diselesaikan di Peradilan Militer kecuali ditentukan lain oleh perwira
penyerah perkara yang berpendapat bahwa tindak pidana tersebut
diselesaikan melalui hukum disiplin.
Tindak pidana anggota TNI yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan.
Tindak Pidana ini dilakukan oleh terdakwa yang bernama Muhammad
Erwin Syah yang merasa tidak terima atas perlakuan korban yang
merupakan atasannya sendiri yaitu Thomas Aviyanto yang menghina dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menantang adiknya yaitu Muhammad Alfian Syah. Terdakwa sebenarnya
hanya ingin melindungi adiknya, agar adiknya tidak terlibat lagi dengan
masalah hukum. Namun, Terdakwa akhirnya malah membantu adiknya
menganiaya korban, karena melihat korban bertengkar dengan adiknya.
Terdakwa membantu adiknya menganiaya korban dengan cara memegang
krah baju korban dengan tangan kiri dan mencekik leher korban dengan
tangan kiri, dan adik terdakwa juga memukul korban tepat pada hidung
dan mata sehingga mengeluarkan darah. Terdakwa juga sempat
mengancam korban apabila korban masih berani menganiaya adiknya lagi.
Tindak Pidana yang dilakukan terdakwa melanggar Pasal 105 ayat (1)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer yang untuk selanjutnya
disebut KUHPM yang berbunyi: “Anggota tentara yang dengan sengaja
mengancam seorang atasan dengan tindakan yang disertai kekerasan,
dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan
bulan.” Terdakwa juga melanggar Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana yang untuk selanjutnya disebut KUHP yang
berbunyi: “Barangsiapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang , diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.”
Hukum pidana umum yang berlaku bagi setiap orang juga berlaku
bagi setiap anggota militer. Namun bagi militer terdapat ketentuan yang
menyimpang dari ketentuan KUHP. Untuk mengatasi masalah tersebut,
ketentuan khusus tersebut diatur dalam KUHPM. Jadi apabila ada tindak
pidana yang dilakukan oleh tentara tidak diatur dalam KUHPM maka
yang berlaku adalah ketentuan dalam KUHP. Namun dalam hal ini,
terdakwa melanggar ketentuan dari KUHPM dan KUHP sekaligus.
Terdakwa yang melanggar kedua pasal di atas jelas tidak bisa lolos dari
hukuman. Anggota tentara yang melakukan tindak pidana haruslah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
mendapatkan hukuman yang lebih berat dari warga sipil. Hal ini
dikarenakan bahwa anggota tentara haruslah mempunyai sikap disiplin
yang tinggi, karena tentaralah yang bertugas menjaga pertahanan dan
keamanan negara dari gangguan apapun.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
penulis tertarik menelaah lebih lanjut persoalan tersebut dalam penulisan
hukum yang berjudul “ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN
MILITER PALEMBANG NOMOR 85/PM/2011 TENTANG
TINDAK PIDANA KEKERASAN DISERTAI DENGAN ANCAMAN
KEKERASAN OLEH ANGGOTA TNI DALAM LINGKUNGAN
PERADILAN MILITER”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena dengan perumusan masalah seorang peneliti telah
mengidentifikasi persoalan yang diteliti sehingga sasaran yang hendak
dicapai menjadi jelas, terarah dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang hendak diteliti dan
dibahas dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman
kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI?
2. Bagaimana putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan
ancaman kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI memenuhi rasa
keadilan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Dilakukannya suatu penelitian adalah untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu, begitu pula dengan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan
untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Objektif
a. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusan tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman
kekerasan yang dilakukan oleh anggota TNI.
b. Untuk mengetahui rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan
tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan.
2. Tujuan Subjektif
a. Untuk menambah wawasan penulis di bidang Peradilan Militer
yang termasuk ke dalam Hukum Acara Pidana khususnya
mengenai dasar pertimbangan hakim dan keefektifan sanksi pidana
terhadap terdakwa tindak pidana kekerasan yang disertai dengan
ancaman kekerasan.
b. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar
Strata Satu dalam bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya diharapkan akan memberikan manfaat
yang berguna, khususnya bagi ilmu pengetahuan bidang penelitian
tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan landasan teoritis bagi pengembangan disiplin ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
hukum acara pidana pada umumnya dan hukum acara peradilan
militer pada khususnya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan tentang penelaahan ilmiah serta menambah literatur
atau bahan-bahan informasi ilmiah tentang penyelesaian tindak
pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan yang dilakukan
oleh oknum TNI.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi wahana bagi penulis untuk mengembangkan penalaran,
membentuk pola pikir ilmiah sekaligus utnuk mengetahui
kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
b. Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat membantu
memberi masukan kepada semua pihak yang membutuhkan
pengetahuan terkait dengan permasalahan yang diteliti dan dapat
dipakai sebagai sarana yang efektif dan memadai dalam upaya
mempelajari dan memahami ilmu hukum khususnya hukum acara
peradilan militer.
E. Metode penelitian
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,
dengan jalan menganalisisnya. Metode penelitian merupakan suatu tipe
pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian. Metode
penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan hukum ini adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini merupakan jenis
penelitian hukum kepustakaan, atau dikenal sebagai penelitian hukum
doctrinal, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-
bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji, kemudian
ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang
diteliti. Adapun penelitian doctrinal meliputi:
a. Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif;
b. Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan falsafah
(dogma atau doktrin) hukum positif;
c. Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum inconcreto yang
layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara hukum
tertentu.
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai
analisis putusan Pengadilan Militer Palembang nomor 85/PM/2011
tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman kekerasan
oleh anggota TNI dalam lingkungan peradilan militer, terutama
mengenai dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan dan
rasa keadilan yang terpenuhi dalam putusan tersebut..
2. Sifat Penelitian
Sifat dalam penelitian hukum adalah preskriptif dan terapan.
Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari
tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-
konsep hukum, dan norma-norma hukum. Sebagai ilmu terapan, ilmu
hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-
rambu dalam melaksanakan aturan hukum (Peter Mahmud Marzuki,
2006:22). Sifat preskriptif dalam penelitian ini yaitu penulis akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
mempelajari mengenai Putusan Pengadilan Militer Palembang nomor
85/PM/2011 tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman
kekerasan kemudian menelaah dasar pertimbangan hakim dan rasa
keadilan yang terkandung dalam putusan tersebut.
3. Pendekatan Penelitian
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan
menggunakan pendekatan tersebut, penelitian akan mendapatkan
informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang coba dicari
jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian
hukum diantaranya pendekatan undang-undang (statute approach),
pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical
approach), pendekatan komparatif (comparative approach) dan
pendekatan konseptual (conseptual approach) (Peter Mahmud
Marzuki, 2006:93). Pendekatan penelitian yang digunakan penulis
dalam penelitian ini yaitu pendekatan undang-undang (statute
approach). Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua undang-
undang dan regulasi yang terkait dengan isu hukum yang sedang
ditangani.
4. Sumber Penelitian Hukum
Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi
sumber-sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan
hukum yang bersifat autoritatif yang artinya mempunyai otoritas.
Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan
resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan
putusan-putusan hakim sedangkan bahan hukum sekunder berupa
semua publikasi tentang bahan hukum yang bukan merupakan
dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
buku teks, kamus-kamus hukum dan jurnal-jurnal hukum (Peter
Mahmud Marzuki, 2006:141).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber bahan hukum
primer dan sekunder. Adapun sumber bahan hukum yang penulis
gunakan adalah sebagai berikut:
a. Bahan Hukum primer meliputi:
1) Putusan Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011
2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 amandemen IV
3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
4) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara;
5) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan
Militer.
b. Bahan Hukum sekunder meliputi:
1) Buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan;
2) Jurnal hukum yang berkaitan dengan permasalahan;
3) Kamus hukum;
4) Artikel-artikel baik di media cetak maupun internet yang
berkaitan dengan permasalahan.
5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi pustaka. Studi pustaka
yang dimaksud dilakukan dengan cara melakukan pengkodean atas
bahan-bahan hukum baik primer maupun sekunder yang telah
didapatkan. Bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dipaparkan, disistemisasi, kemudian dianalisis untuk
menginterpretasikan hukum yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
6. Teknik Analisis Bahan Hukum
Teknik analisis bahan hukum yang akan digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah dengan metode deduktif, yaitu cara berpikir
berpangkal pada prinsip-prinsip dasar, kemudian penelitian
menghadirkan objek yang akan diteliti yang akan digunakan untuk
menarik kesimpulan terhadap fakta-fakta yang bersifat khusus. Cara
pengolahan bahan hukum dilakukan dengan secara deduktif yaitu
menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum
terhadap permasalahan konkret yang dihadapi (Johny Ibrahim,
2006:393). Dalam penulisan hukum ini, bahan hukum yang telah
didapat penulis, kemudian diolah dan dianalisa dalam bentuk
interpretasi dengan cara menafsirkan yang berkaitan dengan tindak
pidana kekerasan disertai dengan ancaman kekerasan yang dilakukan
oleh anggota TNI.
F. Sistematika Penulisan Hukum
Sistematika penulisan hukum bertujuan untuk memberikan gambaran
secara keseluruhan tentang isi dari penelitian sesuai dengan aturan yang
sudah ada dalam penulisan hukum. Sistematika penulisan dalam penelitian
ini meliputi:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan hukum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BABII : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dikemukakan tentang kerangka teori yang
meliputi Tinjauan tentang Peradilan Militer, Tinjauan
tentang Putusan Hakim, Tinjauan tentang Tindak Pidana
Kekerasan Disertai Ancaman Kekerasan. Dalam bab ini
juga dikemukakan tentang kerangka pemikiran yang
berbentuk bagan dan uraian singkat.
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan
guna menjawab permasalahan mengenai bagaimana
putusan Pengadilan Militer Palembang nomor 85/PM/2011
tentang tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman
kekerasan oleh anggota TNI dalam lingkungan peradilan
militer, apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim, dan
bagaimana keefektifan sanksi pidana yang dijatuhkan.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari
hasil penelitian dan pembahasan serta saran-saran yang
diajukan penulis sebagai implikasi dari simpulan yang
didapat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Tentang Peradilan Militer
Peradilan militer sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer
yang untuk selanjutnya disebut sebagai Undang-Undang Peradilan
Militer, merupakan pelaksana kekuasaan kehakiman di lingkungan
angkatan bersenjata untuk menegakkan hukum dan keadilan dengan
memperhatikan kepentingan penyelenggaraan pertahanan keamanan
negara. Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer merupakan
badan pelaksana kekuasaan kehakiman di lingkungan angkatan
bersenjata dan berpuncak pada mahkamah agung sebagai pengadilan
tertinggi. Pengadilan ini secara organisatoris dan administratif berada
di bawah pembinaan panglima. Pembinaan tersebut tidak boleh
mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksan dan memutus
perkara. Pengadilan dalam peradilan militer terdiri dari:
a. Pengadilan Militer
Dalam pasal 40 Undang-Undang Peradilan Militer
disebutkan bahwa kekuasaan Pengadilan Militer adalah memeriksa
dan memutus pada tingkat pertama tindak pidana yang
terdakwanya adalah:
1) Prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah.
2) Yang berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan
prajurit (Pasal 9 angka 1 huruf b).
3) Anggota suatu golongan atau jawatan atau badan atau yang
dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Undang-Undang yang berpangkat Kapten ke bawah (Pasal 9
angka 1 huruf c).
5) Seorang yang tidak termasuk dipersamakan dengan prajurit
atau anggota suatu golongan atau jawatan atau badan yang
tidak dipersamakan atau tidak dianggap sebagai prajurit
berdasarkan Undang-Undang yang harus diadili oleh
Pengadilan Militer (Pasal 9 angka 1 huruf d).
Pengadilan Militer dan Pengadilan Militer Tinggi
bersidang untuk memeriksa dan memutus perkara pidana pada
tingkat pertama dengan satu orang Hakim Ketua dan dua orang
Hakim Anggota yang dihadiri satu orang Oditur Militer atau
Oditur Militer Tinggi dan dibantu satu orang panitera (Pasal 15
ayat (1) Undang-Undang Peradilan Militer).
b. Pengadilan Militer Tinggi
Pengadilan Militer Tinggi merupakan peradilan tingkat
pertama bagi perwira yang berpangkat Mayor ke atas dan juga
merupakan Pengadilan tingkat dua (banding) dari segala perkara
yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah
hukumnya yang diminta pemeriksaan ulang.
Kekuasaan Pengadilan Militer Tinggi diatur dalam Pasal 41
Undang-Undang Peradilan Militer yang menyatakan sebagai
berikut:
1) Pada Tingkat Pertama
a) Memeriksa dan memutus perkara yang terdakwanya
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
(1) Prajurit atau salah satu prajurit berpangkat mayor ke
atas (Mayor, Letnan Kolonel, Kolonel, Brigadir
Jendral, Mayor Jendral, Letnan Jendral atau Jendral).
(2) Seorang pada waktu melakukan tindak pidana yang
berdasarkan Undang-Undang dipersamakan dengan
Prajurit, atau anggota suatu golongan, atau jawatan atau
yang dipersamakan atau yang dianggap sebagai prajurit
berdasarkan Undang-Undang yang terdakwanya atau
salah satu terdakwanya termasuk tingkat kepangkatan
Mayor ke atas.
b) Memeriksa dan memutus serta menyelesaikan sengketa tata
usaha militer.
2) Pada Tingkat Banding
Memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana
yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah
hukumnya yang dimintakan banding.
3) Pada tingkat Pertama dan Terakhir.
Memutus pada tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antara pengadilan militer dalam daerah
hukumnya.
Pengadilan Militer Tinggi bersidang untuk memeriksa dan
memutus perkara pidana pada tingkat banding dengan satu orang
Hakim Ketua dan dua orang Hakim Anggota, dan dihadiri oleh
satu orang Oditur Militer dan dibantu oleh satu orang Panitera.
Hakim Ketua paling rendah berpangkat Kolonel, sedangkan
Hakim Anggota dan Oditur Militer paling rendah setingkat dengan
terdakwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Pengadilan Militer Utama
Pengadilan Militer Utama merupakan pengadilan tertinggi
di dalam Pengadilan Militer, dimana memiliki wilayah diseluruh
Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pasal 42 ayat (1)
Undang-Undang Peradilan Militer, disebutkan bahwa Pengadilan
Militer Utama merupakan pengadilan yang memeriksa dan
memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata
Usaha Angkatan Bersenjata yang telah diputus pada tingkat
pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi yang dimintakan banding.
Kekuasaan Pengadilan Militer Utama diatur dalam Pasal 43
Undang-Undang Peradilan Militer yaitu sebagai berikut:
1) Pada Tingkat Banding Memeriksa dan Memutus:
1. Perkara pidana yang telah diputus pada tingkat pertama
oleh pengadilan militer tinggi yang dimintakan banding.
2. Sengketa Tata Usaha Militer yang pada tingkat pertama
telah diputus oleh pengadilan militer tinggi yang
dimintakan banding.
2) Pada Tingkat Pertama dan Terakhir Mengenai:
1. Sengketa mengenai wewenang mengadili antara:
a. Pengadilan militer yang berkedudukan di daerah
hukum pengadilan militer tinggi yang berlainan.
b. Pengadilan militer tinggi.
c. Pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer.
Sengketa yang dimaksud di sini adalah apabila 2 (dua)
pengadilan atau lebih menyatakan dirinya berwenang
mengadili atas perkara yang sama dan apabila 2 (dua)
pengadilan atau lebih menyatakan dirinya tidak berwenang
mengadili perkara yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Sengketa mengenai perbedaan pendapat antara Perwira
Penyerah Perkara dan Oditur tentang diajukan atau
tidaknya suatu perkara kepada Pengadilan dalam
lingkungan peradilan militer atau Pengadilan dalam
lingkungan peradilan umum.
Berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang Peradilan Militer
yang menyatakan bahwa Pengadilan Militer Utama memiliki
fungsi:
1) Mengawasi penyelenggaraan peradilan di pengadilan militer,
pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer pertempuran.
2) Mengawasi tingkah laku perbuatan para hakim dalam
menjalankan tugasnya. Karena itu pengadilan militer utama
berwenang meminta keterangan tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan teknis peradilan di pengadilan militer,
pengadilan militer tinggi dan pengadilan militer pertempuran.
Kemudian memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang
dipandang perlu tanpa mengurangi kebebasan hakim dalam
memeriksa dan memutus perkara selanjutnya.
3) Meneruskan perkara yang dimohonkan kasasi, peninjauan
kembali dan grasi kepada Mahkamah Agung.
Pengadilan Militer Utama bersidang untuk memeriksa dan
memutus sengketa dengan majelis hakim dengan satu orang
Hakim Ketua dan dua orang Hakim Anggota, dan dibantu oleh
satu orang Panitera. Hakim Ketua paling rendah berpangkat
Brigadir Jendral atau Laksamana Pertama atau Marsekal
Pertama, sedangkan Hakim Anggota paling rendah berpangkat
Kolonel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Pengadilan Militer Pertempuran
Pengadilan Militer Pertempuran merupakan pengadilan
tingkat pertama dan terakhir dalam mengadili perkara pidana yang
dilakukan oleh prajurit di daerah pertempuran, yang merupakan
pengkhususan (diferensiasi atau spesialisasi) dari pengadilan
dalam lingkungan peradilan militer. Pengadilan ini merupakan
organisasi kerangka yang baru berfungsi apabila diperlukan dan
disertai pengisian pejabatnya yang diatur dalam Pasal 17 Undang-
Undang Peradilan Militer.
Pengadilan Militer Pertempuran bersidang untuk
memeriksa dan memutus suatu perkara pidana dengan seorang
Hakim Ketua dan beberapa Hakim Anggota yang berjumlah ganjil,
dihadiri oleh satu orang Oditur Militer atau Oditur Militer Tinggi
dan dinatu oleh satu orang Panitera. Hakim Ketua paling rendah
berpangkat Letnan Kolonel sedangkan Hakim Anggota dan Oditur
Militer paling rendah berpangkat Mayor.
Dalam hal terdakwa berpangkat Letnan Kolonel, maka
Hakim Anggota dan Oditur Militer sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Militer paling
rendah berpangkat setingkat dengan terdakwa yang diadili.
Apabila terdakwa berpangkat Kolonel dan/atau perwira tinggi,
maka Hakim Ketua, Hakim Anggota, dan Oditur Militer
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-
Undang Peradilan Militer paling rendah berpangkat setingkat
dengan pangkat terdakwa yang diadili tersebut.
2. Tinjauan Tentang Putusan Hakim
a. Pengertian Putusan Hakim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Lilik Mulyadi memberikan suatu definisi tentang putusan hakim,
yaitu:
“Putusan merupakan putusan yang diucapkan oleh hakim karena jabatannya dalam persidangan yang terbuka untuk umum setelah melalui proses dan prosedural hukum acara pidana pada umunya berisikan amar pemidanaan atau bebas atau pelepasan dari segala tuntutan hukum dibuat dalam bentuk tertulis dengan tujuan menyelesaikan masalah” (Lilik Mulyadi, 2007 : 121).
Dalam Bab I Pasal 1 angka 11 KUHAP dijelaskan bahwa “putusan
merupakan pernyataan hakim yang diucapkan dalam siding
pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas
lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini”. Putusan merupakan
permufakatan bulat dari para anggota majelis. Kecuali jika hal itu
diusahakan sungguh-sungguh tidak dapat dicapai kesepakatan,
maka ditempuh dua cara yaitu:
1) Putusan Diambil dengan Suara Terbanyak
Dilakukan voting diantara majelis hakim dan pendapat yang
mendapat suara terbanyak dijadikan sebagai putusan.
2) Pendapat Hakim yang Paling Menguntungkan Terdakwa
Apabila dari voting tidak dapat diperoleh putusan, maka yang
dipilih ialah putusan pendapat hakim yang paling
menguntungkan bagi terdakwa.
Putusan Pengadilan dapat dijatuhkan setelah sidang dibuka
kembali dan dinyatakan terbuka untuk umum pada hari itu atau
pada hari lain, yang sebelumnya harus diberitakan kepada oditur
terdakwa atau penasehat hukumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Macam-Macam Putusan
Dalam sistem hukum acara pidana pada dasarnya, dikenal
dua macam putusan pengadilan yaitu:
1) Jenis Putusan Hakim yang Bersifat Formil
Adalah putusan pengadilan yang bukan merupakan putusan
akhir yaitu:
a) Putusan yang berisi pernyataan tidak berwenangnya
pengadilan untuk memeriksa suatu perkara (onbevoegde
verklaring). Hal ini diatur dalam pasal 133 Undang-
Undang Peradilan Militer yang menyatakan bahwa
pengadilan militer atau pengadilan militer tinggi
berpendapat bahwa perkara pidana itu tidak termasuk
wewenang dari pengadilan yang dipimpinnya.
b) Putusan yang menyatakan bahwa dakwaan atau surat
dakwaan oditur batal (nietig verklaring van de acte
vereijing) yang diatur dalam pasal 145 ayat (1) Undang-
Undang Peradilan Militer. Sebagai contoh, surat dakwaan
oditur tidak memenuhi Pasal 126 ayat (1) huruf a dan Pasal
130 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Militer, yaitu tidak
adanya surat keputusan penyerahan perkara (skeppera) dari
atasan yang berhak menghukum (ANKUM) atau tidak
dicantumkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan
dalam surat dakwaan.
c) Putusan yang berisi pernyataan bahwa dakwaan oditur
tidak dapat diterima (niet onvalijk verklaraad),
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145 ayat (1) Undang-
Undang Peradilan Militer. Misalnya perkara yang diajukan
oleh oditur sudah kadaluarsa atau perkara tersebut telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
diputus dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap (ne bis
in idem), perkara yang memerlukan syarat aduan (klacht
delichten). Syarat aduan ini hanya berlaku dalam keadaan
biasa, apabila tindak pidana itu dilakukan dalam keadaan
perang atau daerah pertempuran, maka tindak pidana tidak
diperlukan surat pengaduan, maka pengadilan militer dapat
langsung mengadilinya.
d) Putusan sela (ussen vonnis). Dalam hal terjadi suatu prae-
judial geschil dimana terjadi perselisihan bahwa perkara
tersebut baru dapat diputus setelah adanya putusan hakim
perdata.
2) Jenis Putusan Hakim yang Bersifat Materiil
Merupakan putusan akhir (ein vonnis) yaitu:
a) Putusan yang mengandung pembebasan (vrijspraak).
Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Militer
menyatakan bahwa apabila hasil pemeriksaan di sidang
menyatakan bahwa kesalahan terdakwa atas perbuatan
yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan, terdakwa diputus bebas dari segala dakwaan.
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan yang
didakwakan kepadanya terbukti secara sah dan meyakinkan
adalah tidak cukup terbukti menurut penilaian hakim atas
dasar pembuktian dengan menggunakan alat bukti
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 171 Undang-
Undang Peradilan Militer. Putusan vrijspraak ini
disebabkan beberapa hal:
(1) Tidak dipenuhinya sekurang-kurangnya dua alat bukti
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171 Undang-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Undang Peradilan Militer. Misalnya dalam hal
pemeriksaan sidang hanya satu saksi saja dan tidak
dikuatkan oleh alat bukti lain sedangkan terdakwa tetap
bersikeras tidak mengaku atas dakwaan yang ditujukan
padanya.
(2) Sekalipun telah dipenuhi alat bukti, akan tetapi hakim
tidak memperoleh keyakinan atas kesalahan terdakwa.
Misalnya dalam suatu tindak pidana yang didakwakan,
unsur niat tidak dapat dibuktikan.
Putusan pengadilan yang berupa putusan vrijspraak tidak
diperkenankan mengajukan permohonan pemeriksaan
banding. Apabila dalam putusan bebas ini dijatuhkan
ternyata terdakwa berada dalam tahanan maka terdakwa
diperintahkan dibebaskan seketika itu juga, kecuali kalau
ada alasan yang sah terdakwa perlu ditahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 189 ayat (3) Undang-Undang
Peradilan Militer. Dalam hal ini oditur militer harus segera
melaksanakan perintah tersebut.
b) Putusan lepas dari segala tuntutan hukum (onslag van alle
rechtvervolging)
Putusan ini dijatuhkan dalam hal hakim berpendapat bahwa
perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti,
tetapi perbuatan tersebut tidak merupakan perbuatan yang
dapat dipidana karena:
(1) Terdapat kesalahan dalam melukiskan peristiwa yang
dilakukan terdakwa dalam surat dakwaan, sehingga
tidak sesuai perumusan ketentuan peraturan pidana
yang didakwakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
(2) Terdakwa dalam keadaan:
(a) Sakit jiwa (Pasal 44 KUHP)
(b) Overmacht (Pasal 48 KUHP)
(c) Membela diri/noodweer (Pasal 50 KUHP)
(d) Melakukan perintah jabatan yang diberikan oleh
atasan yang sah (Pasal 51 KUHP)
c) Putusan penghukuman atau pemidanaan terdakwa
Putusan penghukuman atau pemidanaan terdakwa
dijatuhkan oleh hakim pengadilan dalam hal apabila
ternyata terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak
pidana yang didakwakan kepadanya, dimana telah
terpenuhi sekurang-kurangnya dua alat bukti dan hakim
yakin bahwa tindak pidana telah terjadi dan terdakwa
bersalah telah melakukannya. (Moch. Faisal Salam,
2002:230)
Dalam menjatuhkan putusan berupa pemidanaan
maka hakim harus memperhatikan ketentuan yang diatur
dalam Pasal 78 Undang-Undang Peradilan Militer.
Sebelum menjatuhkan pemidanaan hakim juga harus
memperhatikan apakah terdakawa pernah ditahan atau
tidak. Kalau terdakwa berada dalam tahanan, maka isi
putusan terdakwa dikurangi selama terdakwa dalam
tahanan.
Dalam hal terdakwa pernah dijatuhi hukuman
disiplin berupa penahanan, hukuman disiplin itu tersebut
wajib dipertimbangkan dari pidana yang dijatuhkan. Baik
berupa putusan pemidanaan maupun putusan bebas dari
segala dakwaan atau lepas dari segala tuntutan hukum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Pengadilan menetapkan supaya barang bukti yang disita
diserahkan kepada pihak yang paling berhak menerima
kembali yang namanya tercantum dalam putusan tersebut,
kecuali menurut peraturan perundang-undangan barang
bukti tersebut harus dirampas untuk kepentingan negara
atau dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat
dipergunakan lagi. (Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang
Peradilan Militer)
c. Formalitas Putusan
Formalitas yang harus dipenuhi dalam suatu putusan hakim
yaitu sebagai berikut: (Pasal 194 Undang-Undang Peradilan
Militer)
1) Kepala putusan yang berbunyi:
DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG
MAHA ESA.
2) Nama lengkap, tempat lahir, umur dan tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan
terdakwa.
3) Dakwaan, sebagaimana terdapat di dalam surat dakwaan.
4) Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan
keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari
pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan
kesalahan terdakwa.
5) Tuntutan pidana, sebagaimana dalam surat dakwaan.
6) Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
pemidanaan atau tindakan dan pasal peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
disertai dengan keadaan yang memberatkan dan meringankan
terdakwa.
7) Hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim
kecuali perkara terdakwa diperiksa oleh hakim tunggal.
8) Pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah dipenuhi
semua unsur dalam rumusan delik disertai dengan
kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan.
9) Ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan
menyebutkan jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai
barang bukti.
10) Keterangan bahwa ternyata seluruh surat adalah palsu atau
keterangan dimana adanya kepalsuan tersebut, jika terdapat
surat autentik dianggap palsu.
11) Perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan
atau dibebaskan.
12) Hari dan tanggal putusan, nama Oditur, nama hakim yang
memutus, dan nama panitera.
Ketentuan-ketentuan di atas haruslah dipenuhi. Apabila
ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka putusan tersebut
batal demi hukum. Dan putusan yang sudah memenuhi ketentuan-
ketentuan tersebut harus segera dilaksanakan menurut Undang-
Undang Peradilan Militer.
d. Sahnya putusan
Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan
hukum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 192 Undang-
Undang Peradilan Militer apabila diucapkan dalam sidang yang
dihadiri terdakwa kecuali Undang-Undang Peradilan Militer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menentukan lain. Apabila perkara yang diadili itu perkara desersi
atau perkara lalu lintas, maka pengadilan dapat memutus perkara
tanpa hadirnya terdakwa. Dalam hal terdapat terdakwa lebih dari
satu orang dalam suatu perkara maka putusan dapat diucapkan
dengan hadirnya salah satu terdakwa sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 193 Undang-Undang Peradilan Militer.
Segera sesudah putusan pemidanaan diucapkan hakim
ketua wajib memberitahukan kepada terdakwa tentang segala
haknya yaitu: (Pasal 193 ayat (3) Undang-Undang Peradilan
Militer)
1) Hak segera menerima atau segera menolak putusan.
2) Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau
menolak putusan, dalam tenggang waktu yang telah ditentukan
oleh undang-undang.
3) Hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan dalam
tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini untuk
dapat mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan.
4) Hak meminta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding
dalam tenggang waktu yang ditentukan oeh undang-undang
ini, dalam hal ia menolak putusan.
5) Hak mencabut pernyataan sebagaimana yang dimaksud pada
huruf a, dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-
undang ini.
3. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai Ancaman
Kekerasan
a. Pengertian Tindak Pidana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Ada berbagai macam pendapat yang dikemukakan para ahli
tentang pengertian tindak pidana, yaitu:
1) Menurut Hazewingkel Suringa, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit yaitu sebagai suatu perilaku manusia yang pada suatu saat tertentu telah ditolak oleh suatu pergaulan hidup tertentu dan dianggap sebagai perilaku yang harus ditiadakan oleh hukum pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang bersifat memaksa didalamnya (P.A.F Lamintang, 1996:182).
2) Menurut Pompe, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit dapat dirumuskan sebagai suatu pelanggaran norma yaitu gangguan terhadap tertib hukum yang dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja telah dilakukan oleh seorang pelaku, dimana penjatuhan hukuman terhadap pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tata tertib hukum dan terjaminnya kepentingan umum (P.A.F Lamintang, 1996:182).
3) Menurut Simons, dalam buku P.A.F Lamintang, straftbaarfeit dapat dirumuskan sebagai suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun dengan tidak sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan yang oleh undang-undang dapat telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang dapat dihukum (P.A.F Lamintang, 1996:184).
4) Menurut Wiryono Prodjodikuro, tindak pidana merupakan pelanggaran norma-norma dalam (3) tiga bidang hukum lain, yaitu hukum perdata, hukum ketatanegaraan, dan hukum tata usaha pemerintah, yang oleh pembentuk undang-undang ditanggapi dengan suatu hukum pidana (Wiryono, 2002:01).
5) Menurut Adam Chazawi, tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, barang siapa melanggar larangan tersebut (Adam Chazawi, 2002:71).
b. Unsur-Unsur Tindak Pidana
Unsur subjektif dari tindak pidana yaitu:
1) Kesengajaan atau ketidaksengajaan (dolus atau culpa). 2) Niat atau maksud. 3) Macam-macam maksud. 4) Merencanakan terlebih dahulu. 5) Adanya perasaan takut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Unsur objektif dari tindak pidana adalah:
1) Sifat melanggar hukum 2) Kualitas dari si pelaku 3) Kausalitas yaitu hubungan antara suatu tindakan sebagai
penyebab dengan suatu kenyataan sebagai akibat (P.A.F Lamintang, 1996:193).
c. Macam-Macam Tindak Pidana Militer
Macam-macam tindak pidana militer dapat dibedakan atas: (S.P.
Sianturi, 1996:18-19)
1) Commune delicta
Merupakan tindak pidana umum yang dapat dilakukan oleh
setiap orang.
2) Delicta propria
Merupakan tindak pidana khusus yang hanya dapat dilakukan
oleh orang tertentu saja dalam hal ini militer. Tindak pidana
khusus ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a) Zuiver militaire delict atau tindak pidana militer murni yaitu tindak pidana yang pada prinsipnya hanya dilakukan oleh seorang militer, karena keadaannya yang bersifat khusus militer atau karena kepentingan militer menghendaki tindakan tersebut.
b) Germengde militaire delict yaitu tindak pidana militer campuran yang sebenarnya sudah diatur oleh perudang-undangan lain. Namun ancaman hukumannya terlalu ringan apabila perbuatan itu dilakukan oleh seorang militer. Untuk itu diatur kembali oleh dengan sanksi yang lebih besar sesuai kekhasan militer.
d. Pengertian Tindak Pidana Kekerasan Disertai Ancaman Kekerasan
Tindak pidana kekerasan disertai ancaman kekerasan diatur
dalam pasal 105 ayat (1) KUHPM. Tindak pidana ini tidak hanya
diatur dalam KUHPM, namun juga diatur dalam KUHP yaitu pasal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
170 ayat (1). Biasanya, yang digunakan untuk menghukum
terdakwa militer adalah pasal-pasal dalam KUHPM, namun bila
tindak pidana tersebut tidak ada dalam KUHPM baru digunakan
pasal-pasal dalam KUHP.
Tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan
dalam pasal 105 ayat (1) KUHPM dirumuskan sebagai anggota
tentara yang dengan sengaja mengancam seorang atasan dengan
tindakan yang disertai kekerasan, sehingga harus dihukum dengan
hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan.
Sedangkan tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman
kekerasan dalam pasal 170 ayat (1) KUHP dirumuskan sebagai
seseorang yang terang-terangan dan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 105 ayat (1)
KUHPM yaitu:
a. Militer
b. Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan terhadap atasan.
Bila suatu tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara telah
memenuhi unsur-unsur tersebut, maka dihukum dengan hukuman
penjara paling lama dua tahun delapan bulan.
Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 170 ayat (1)
KUHP yaitu:
a. Barangsiapa.
b. Secara terang-terangan.
c. Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
orang atau barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Bila suatu tindak pidana telah memenuhi unsur-unsur di atas, maka
harus dihukum dengan hukuman penjara paling lama lima tahun
enam bulan.
B. Kerangka Pemikiran
Tindak Pidana Kekerasan
Disertai Ancaman Kekerasan
Melanggar Pasal 105 Melanggar Pasal 170
ayat (1) KUHPM ayat (1) KUHP
Putusan Hakim
Dasar Pertimbangan Hakim
Rasa Keadilan yang
Terpenuhi dalam Putusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Keterangan:
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa
ada seorang anggota tentara yang melakukan tindak pidana kekerasan
disertai ancaman kekerasan yang dilakukan terhadap atasannya sendiri.
Hal ini disebabkan karena terdakwa merasa tidak terima atas perlakuan
atasannya tersebut yang menganiaya dan menantang adik kandung dari
terdakwa. Atas dasar alasan itulah, terdakwa menganiaya atasannya
sendiri dan menantang serta mengancam atasannya tersebut dengan
kekerasan.
Tindak pidana yang dilakukan terdakwa melanggar 2 peraturan
sekaligus. Yaitu pasal 105 ayat (1) KUHPM dan Pasal 170 ayat (1)
KUHP. Majelis hakim yang memeriksa perkara ini mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tersendiri sebelum menjatuhkan putusan ini.
Namun, bila dinilai dalam putusannya, putusan hakim tersebut kurang
memenuhi rasa keadilan karena terdakwa hanya dihukum selama 5 bulan.
Padahal terdakwa telah membantu adiknya menganiaya korban. Dan
terdakwa berani menantang korban yang merupakan atasannya sendiri.
Sehingga, seharusnya terdakwa dihukum lebih berat dari pidana penjara
selama 5 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kasus Posisi
Rendi adalah seorang penjaga warung tuak (arak) milik
Thomas Aviyanto yang merupakan prajurit berpangkat Sertu dan
bertugas di kesatuan Rindam II/Swj. Pada tanggal 5 Desember 2010
sekitar pukul 22.00 WIB, datang seorang pemuda yang bernama
Muhammad Alfian Syah ke warung milik Thomas Aviyanto yang
dijaga oleh Rendi. Ketika sampai di warung tersebut, Muhammad
Alfian Syah langsung menganiaya Rendi. Setelah dianiaya oleh
Muhammad Alfian Syah, Rendi langsung pulang dan memberitahukan
tentang penganiayaan yang dilakukan oleh Muhammad Alfian Syah
kepada ayah Rendi yang bernama Zulkipli. Karena merasa tidak
terima atas perlakukan Muhammad Alfian Syah terhadap anaknya,
maka Zulkipli langsung mendatangi Muhammad Alfian Syah dan
langsung memukul Muhammad Alfian Syah. Karena merasa emosi
dan tidak terima atas perlakuan Zulkipli, maka setelah dipukul
Muhammad Alfian Syah segera pulang dan mengambil parang.
Muhammad Alfian Syah langsung mendatangi Zulkipli dan
membacok Zulkipli dengan parang yang diambilnya dan mengenai
badan bagian punggung belakang. Setelah membacok Zulkipli,
Muhammad Alfian Syah langsung pulang. Sedangkan Zulkipli
langsung melaporkan kejadian penganiayaan dan pembacokan
terhadap dirinya dan anaknya kepada Polisi.
Pada tanggal 5 Januari 2011 sekitar pukul 20.00 WIB, pihak
Polres Muara Enim berhasil menangkap Muhammad Alfian Syah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Muhammad Alfian Syah langsung dibawa ke Polres Muara Enim.
Mendengar laporan bahwa adiknya ditangkap oleh polisi, maka
Muhammad Erwin Syah yang merupakan prajurit berpangkat Prada
dan bertugas di jajaran Batalyon 141/AYJP yang juga merupakan
kakak dari Muhammad Alfian Syah segera ke kantor Polres Muara
Enim untuk menjemput adiknya. Dan setelah berbicara dengan pihak
Polres Muara Enim, Muhammad Alfian Syah dibebaskan namun
dengan syarat perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.
Maka setelah pulang dari Kantor Polres Muara Enim, Muhammad
Erwin Syah beserta adiknya datang ke rumah Zulkipli untuk
menyelesaikan perkara penganiayaan tersebut secara damai. setelah
mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah
dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian
Damai.
Pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekitar pukul 16.00
WIB, Muhammad Erwin Syah menyuruh adiknya untuk mencuci
mobil di bengkel Warno. Setelah itu, Muhammad Erwin Syah
langsung tidur di depan TV. Pada pukul 18.00 WIB, Muhammad
Erwin Syah terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali
panggilan tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian
terdakwa membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi:
“Bang, ada bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku
bilang kenapa, apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang
dipanggil oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad
Alfian Syah tersebut Muhammad Erwin Syah menjawab: “Kamu
jangan ribut dia tentara” Setelah menjawab sms tersebut, Muhammad
Erwin Syah langsung pergi ke bengkel Warno dengan menggunakan
sepeda motor. setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
langsung mendekati Thomas Aviyanto dan dengan menggunakan
tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher Thomas Aviyanto
menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu Sdr.
Muhammad Alfian Syah langsung memukul Thomas Aviyanto
mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan
darah. Setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan kata-
kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian Muhammad
Erwin Syah menyuruh Thomas Aviyanto untuk berobat, namun
Thomas Aviyanto tidak mau dan Muhammad Erwin Syah pada saat itu
berkata dengan Thomas Aviyanto dengan kata-kata: “Awas kalau
terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Thomas
Aviyanto menjawab “Tidak masalah, saya tidak melakukan apa-apa
terhadap adik kamu, dan saya juga tidak melakukan perlawanan apa-
apa terhadap kamu, kita sama-sama Tentara.” Kemudian Muhammad
Erwin Syah sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan menantang
dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya, jangan dengan
adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara, kalau mau
berlaga/berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana
ayo”. Setelah penganiayaan tersebut, Thomas Aviyanto melaporkan
perbuatan Muhammad Erwin Syah ke Polisi Militer, dan tidak lama
kemudian Muhammad Erwin Syah ditangkap oleh Polisi Militer.
2. Surat Dakwaan
Tindak Pidana yang dilakukan Terdakwa Muhammad Erwin
Syah dapat dilihat dari Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:
SDAK/83/V/2011, tanggal 30 Mei 2011 yaitu sebagai berikut:
Kesatu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat
sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal
Enam bulan Februari tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya
pada suatu hari dalam bulan Februari tahun 2011 bertempat di bengkel
mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran Kec. Muara Enim
Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya di
tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04
Palembang telah melakukan tindak pidana: Barang siapa terang-
terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap orang atau barang. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-
cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :
a. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada
tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah
lulus dan dilantik dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di
jajaran Batalyon 141/AYJP sampai dengan perbuatan yang
menjadi perkara sekarang ini.
b. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB
telah terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok
penjaga warung tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian
tersebut Sdr. Rendi memberitahukan kepada orang tuanya yang
bernama Sdr. Zulkipli, selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan
pemukulan terhadap Sdr. Muhammad Alfian Syah, sehingga atas
pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima
kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang dan
membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung
belakang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.
Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim
tentang penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat
saudara Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara
Enim, diambil oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli
untuk diselesaikan secara kekeluargaan musyawarah/damai,
setelah mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat
Surat Perjanjian Damai.
d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul
16.00 WIB Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad
Alfian Syah) ke rumah untuk mencuci mobil, setelah mobil dicuci
kemudian diantarkan ke bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah
Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi terdakwa langsung tidur di
depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa terbangun
kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan tidak terjawab
Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa membuka sms
dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada bang
Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,
apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil
oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah tersebut terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”
e. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan
menggunakan sepeda motor setelah menyandarkan sepeda
motornya terdakwa langsung mendekati Saksi 1 dan dengan
menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher Saksi-
1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu Sdr.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1 mengenai
pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan darah.
f. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah
mengeluarkan kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya,
kemudian terdakwa menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun
saksi-1 tidak mau dan Terdakwa pada saat itu berkata dengan
Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas kalau terjadi apa-apa dengan
adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1 jawab “Tidak masalah,
Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik kamu, dan saksi-1
juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap kamu, kita
sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari
bengkel mobil milik Sdr. Warno.
Kedua :
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat
sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal
Enam bulan Februari tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya
pada suatu hari dalam bulan Februari tahun 2011 bertempat di bengkel
mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran Kec. Muara Enim
Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya di
tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04
Palembang telah melakukan tindak pidana : Militer yang dengan
sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-
keadaan sebagai berikut:
a. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada
tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah
lulus dan dilantik dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
jajaran Batalyon 141/AYJP sampai dengan perbuatan yang
menjadi perkara sekarang ini.
b. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB
telah terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok
penjaga warung tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian
tersebut Sdr. Rendi memberitahukan kepada orang tuanya yang
bernama Sdr. Zulkipli, selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan
pemukulan terhadap Sdr. Muhammad Alfian Syah, sehingga atas
pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima
kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang dan
membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung
belakang.
c. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.
Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim
tentang penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat
saudara Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara
Enim, diambil oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli
untuk diselesaikan secara kekeluargaan musyawarah/damai,
setelah mendapat kata sepakat untuk kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah dibawa lagi ke Polres Muara Enim untuk membuat
Surat Perjanjian Damai.
d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul
16.00 WIB Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad
Alfian Syah) ke rumah untuk mencuci mobil, setelah mobil dicuci
kemudian diantarkan ke bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah
Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi terdakwa langsung tidur di
depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa terbangun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan tidak terjawab
Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa membuka sms
dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada bang
Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,
apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil
oleh PM.” Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah tersebut terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”
e. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan
menggunakan sepeda motor setelah menyandarkan sepeda
motornya terdakwa langsung mendekati Saksi 1 dan dengan
menggunakan tangan sebelah kiri, setelah itu mencekik leher
Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan dengan itu
Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1
mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga
mengeluarkan darah.
f. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah
mengeluarkan kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya,
kemudian terdakwa menyuruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun
saksi-1 tidak mau dan Terdakwa pada saat itu berkata dengan
Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas kalau terjadi apa-apa dengan
adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1 jawab “Tidak masalah,
Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik kamu, dan saksi-1
juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap kamu, kita
sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari
bengkel mobil milik Sdr. Warno.
g. Bahwa terdakwa sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan
menantang dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya,
jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
kalau mau berlaga/berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu
mau dimana ayo”, kata-kata ini diucapkan oleh Terdakwa.
h. Bahwa Terdakwa telah mengetahui Saksi-1 (Thomas Aviyanto)
adalah seorang prajurit berpangkat Sertu dan bertugas di kesatuan
Rindam II/Swj, sehingga dalam hal ini Saksi-1 atasan Terdakwa.
i. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Saksi-1 adik
kandung Terdakwa telah menderita luka/bengkak pada pangkal
hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum et Repertum No.
R/03/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari
rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani
oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP. THT.
3. Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi
Alat bukti yang diajukan dalam persidangan berupa: 1 (satu)
lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang
atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011
tanggal 21 Februari 2011. Selain, alat bukti berupa hasil visum et
repertum, ada 4 orang saksi yang diajukan oleh Oditur Militer dalam
perkara tindak pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman
kekerasan ini. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi tersebut diperoleh
keterangan sebagai berikut:
a. Saksi Thomas Aviyanto Radjagukguk yang menerangkan:
1) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan september
2010, ketika melatih di Yonif 141/AYJP, dan Saksi kenal
dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah sejak Desember 2010,
pada saat terjadi penganiayaan terhadap Sdr Zulkipli.
2) Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010, terjadi pemukulan
terhadap karyawan kedai Tuak Saksi yang bernama Sdr. Rendi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
alias Kodok yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian Syah yang
merupakan adik dari Terdakwa.
3) Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah Sdr. Rendi mengadu kepada orang
tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli.
4) Bahwa mendengar pengaduan tersebut Sdr. Zulkipli datang ke
warung tuak Saksi lalu memukul Sdr. Muhammad Alfian
Syah, dan akibat dari pukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian
Syah tidak terima lalu pulang mengambil parang panjang lalu
mengejar Sdr. Zulkipli dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai
bahu sebelah kanan bagian belakang yang mengakibatkan luka.
5) Bahwa akibat bacokan tersebut Sdr. Zulkipli pergi berobat ke
Rumah Sakit Muara Enim lalu melaporkan kejadian tersebut
ke Polres Muara Enim.
6) Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 Sdr. Muhammad Alfian
Syah ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim,
dan pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah ditahan diambil
oleh Terdakwa dan di bawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk
didamai secara kekeluargaan.
7) Bahwa yang hadir pada saat acara perdamaian tersebut adalah
Terdakwa, Saksi, Serma Antonius, dan Sertu Erwin, Sdr.
Muhammad Alfian Syah.
8) Bahwa dari perdamaian tersebut dibuat Surat Perdamaian dan
Terdakwa mengganti biaya pengobatan Sdr. Zulkipli.
9) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 Saksi
bertemu kembali dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah di
bengkel mobil milik Sdr. Suwarno di Desa Pelawaran Kec.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Muara Enim Kab. Muara Enim untuk memperbaiki mobil
Saksi.
10) Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel mobil
milik Sdr. Suwarno untuk memperbaiki mobil milik Terdakwa,
setelah memarkirkan mobilnya, Sdr. Muhammad Alfian Syah
mendekati Saksi dan berkata kepada Saksi “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya
dan kakak saya sakit hati” dan kembali dijawab oleh Saksi
“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu
yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi.
11) Bahwa setelah menjauhi Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian
Syah menelpon seseorang, setelah Sdr. Muhammad Alfian
Syah menelpon tidak lama kemudian sekira pukul 18.00 WIB
datang Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor, setelah
memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati Saksi
lalu memegang krah baju Saksi dan mencekik leher Saksi
dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi
yang mengenai hidung dan mata Saksi.
12) Bahwa setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi
dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,
jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama
tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor
kamu mau dimana”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
13) Bahwa setelah itu Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad
Alfian Syah pulang, dan Terdakwa mengajak Saksi berobat
tetapi Saksi tidak mau, kemudian Terdakwa mengatakan
“Awas kalau terjadi apa-apa dengan adik saya, kita masih
bertemu”, dan di jawab Saksi “Tidak masalah, saya tidak akan
melakukan apa-apa terhadap kamu dan saya juga tidak
melakukan perlawanan terhadap kamu, kita sama-sama Tentara
ada Komandan saya”, kemudian Saksi langsung pergi dari
bengkel tersebut.
14) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi
Terdakwa tidak melakukan pemukulan Terdakwa hanya
mendorong Saksi dengan tangannya.
15) Bahwa Saksi tidak melakukan perlawanan pada saat Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap
Saksi.
16) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah tersebut Saksi mengalami hidung
berdarah dan patah serta mata bengkak, sehingga Saksi berobat
di Rumah Sakit DKT Muara Enim kemudian dirujuk ke
Rumah Sakit AK. Gani, dan dirawat selama 7 (tujuh) hari.
17) Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa tidak pernah datang
dan minta maaf kepada Saksi.
b. Saksi Didik Endriana yang menerangkan:
1) Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010, karena
Terdakwa sering memperbaiki mobil di bengkel Sdr. Suwarno
tempat Saksi bekerja dan Saksi kenal dengan Sdr. Thomas
Februari 2011, juga dibengkel sewaktu Saksi-1 memperbaiki
mobilnya, dan tidak ada hubungan keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2) Bahwa pada tanggal 6 Februari 2011, sekira pukul 15.00 WIB,
Saksi-1 datang ke bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja
untuk memperbaiki mobil panther miliknya.
3) Bahwa sekira pukul 17.15 WIB Sdr. Muhammad Alfian Syah
datang mengantar mobil Taff GT milik Terdakwa, setelah
memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian Syah
mendekati Saksi-1, dan Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan Saksi-1 berbicara seperti bertengkar, namun Saksi
tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, Saksi terus
bekerja memperbaiki mobil.
4) Bahwa sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa datang ke bengkel
dengan mengendarai sepeda motor dan Terdakwa langsung
mendekati Saksi-1 tapi sambil mengatakan sesuatu tetapi Saksi
tidak mendengar apa yang dikatakan, karena di bengkel bising
dengan suara mobil yang sedang diperbaiki.
5) Bahwa setelah Terdakwa mendekati Saksi-1, Saksi melihat
Sdr. Muhammad Alfian Syah berkelahi dan saling pukul
dengan Saksi-1, tapi langsung dipisah oleh Terdakwa.
6) Bahwa Terdakwa memisah Sdr. Muhammad Alfian Syah dan
Terdakwa menggunakan kedua tangannya dengan cara
mendorong dada Saksi-1 dan Sdr. Muhammad Alfian Syah.
7) Bahwa sebelum Terdakwa datang Sdr Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 belum berkelahi mereka hanya duduk dengan jarak
3 (tiga) meter.
8) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah hidung Saksi-1 berdarah, melihat
hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa mengajak Saksi-1 berobat
tapi Saksi-1 tidak mau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
9) Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa dan Saksi-1 adalah
seorang anggota TNI AD, tapi tidak mengerti apa pangkat
Terdakwa dan Saksi-1 karena Saksi tidak mengerti tentang
kepangkatan.
c. Saksi Suwarno yang menerangkan:
1) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006, dan
Saksi kenal dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2010 dan
tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas teman.
2) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul
15.00 WIB Saksi-1 datang ke bengkel Saksi untuk
memperbaiki rem mobil Panther miliknya, dan ketika langsung
Saksi kerjakan pada saat mobil Saksi-1 sedang Saksi perbaiki
Saksi-1 menunggu di bengkel.
3) Bahwa sekira pukul 17.00 WIB, adik Terdakwa Sdr.
Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel Saksi dengan
mengendarai mobil Taf GT milik Terdakwa untuk diperbaiki,
setelah memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian Syah
mendekati Saksi-1 ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan Saksi-1 berbicara tapi nadanya seperti
bertengkar namun Saksi tidak tahu apa yang mereka bicarakan
karena suara mesin mobil di bengkel.
4) Bahwa setelah mereka berbicara Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 duduk berjauhan dan tidak melakukan kegiatan
apa-apa.
5) Bahwa sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa datang ke bengkel
Saksi dengan mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan
sepeda motornya Terdakwa mendekati Saksi-1, dan saat itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Terdakwa berkata kepada Saksi-1 tapi Saksi tidak tahu apa
yang dikatakan oleh Terdakwa.
6) Bahwa sewaktu Terdakwa mendekati Saksi-1, Sdr.
Muhammad Alfian Syah mendekati Terdakwa, dan ketika itu
Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1
sehingga terjadi perkelahian antara Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan Saksi-1.
7) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Saksi melihat Saksi-1
dan Sdr. Muhammad Alfian Syah saling pukul.
8) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Terdakwa langsung
melerai dengan cara mendorong Saksi-1 dan mendorong Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan cara kakinya ke perut Sdr.
Muhammad Alfian Syah.
9) Bahwa setelah perkelahian tersebut dilerai oleh Terdakwa,
Saksi-1 dan Terdakwa membicarakan sesuatu di belakang
mobil Saksi-1 tapi Saksi tidak tahu apa yang dibicarakan oleh
Terdakwa dan Saksi-1, dan ketika Saksi-1 dan Terdakwa
berbicara Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali
menyerang Saksi-1 sehingga kembali terjadi perkelahian antara
Saksi-1 dan Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan kembali dilerai
oleh Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan
kearah depan mobil milik Saksi-1.
10) Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 kembali berbicara di
depan mobil Saksi-1, secara tiba-tiba Sdr. Muhammad Alfian
Syahmenyerang Saksi-1 dengan cara memukul muka dan
mengenai hidung hingga berdarah, dan kembali dilerai oleh
Terdakwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
11) Bahwa setelah Saksi-1 melihat Terdakwa memarahi Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan ketika itu Sdr. Muhammad Alfian
Syah langsung pergi meninggalkan Terdakwa dan Saksi-1.
12) Bahwa melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa, Saksi
mendengar Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk berobat tapi
Saksi-1 tidak mau.
d. Saksi Prawira Harja yang menerangkan:
1) Bahwa Saksi kenal baik dengan Terdakwa maupun Sertu
Thomas Aviyanto karena keduanya sering memperbaiki
kendarannya di bengkel mobil milik Sdr. Warno tempat Saksi
bekerja, namun dengan mereka tidak ada hubungan keluarga.
2) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul
07.30 WIB seperti biasa Saksi kerja di bengkel mobil milik
Sdr. Warno yang beralamat di Desa Pelawaran Kec. Muara
Enim Kab. Muara Enim, sekira pukul 15.00 WIB Sertu
Thomas Aviyanto datang ke bengkel dengan maksud ingin
memperbaiki kendarannya yaitu jenis Panther warna abu-abu
Nopol tidak tahu.
3) Bahwa selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Sdr. Warno untuk
memperbaiki kendaraan Sertu Thomas Aviyanto yang
mengalami kerusakan pada pukul 17.30 WIB datang Sdr.
Muhammad Alfian Syah alias Iyan (adik Terdakwa).
4) Bahwa kedatangan Sdr. Muhammad Alfian Syah disuruh oleh
Terdakwa untuk memperbaiki mobil jenis Taf warna biru
Nopol tidak tahu milik Terdakwa yang juga mengalami
kerusakan pada bagian mesin, ketika kendaraannya sama-sama
diperbaiki Sertu Thomas Aviyanto maupun Sdr. Muhammad
Alfian Syah menunggu di sekitar lokasi bengkel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
5) Bahwa sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa datang ke bengkel
dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario warana
pink Nopol tidak tahu, tidak lama kemudian terjadi
pertengkaran mulut antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan
Sertu Thomas Aviyanto.
6) Bahwa pertengkaran tersebut terjadi tiga kali, pertengkaran
pertama terjadi di samping mobilo Panther milik Sertu Thomas
Aviyanto, kedua di belakang mobil Panther dan ketiga di
depan mobil Rocky dekat mobil Panther yang terparkir di
halaman bengkel Sdr. Warno.
7) Bahwa pertengkaran pertama antara Sdr. Muhammad Alfian
Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto tidak sempat terkadi adu
fisik karena dilerai oleh Terdakwa, yang kedua juga tidak
sempat terjadi adu fisik karena dilerai oleh Terdakwa bersama
Saksi dan ketiga ketika Terdakwa berbincang-bincang dengan
Sertu Thomas Aviyanto datang Sdr. Muhammad Alfian Syah
langsung memukul Sertu Thomas Aviyanto dari arah belakang
Terdakwa berdiri, sehingga tidak sempat untuk dicegahnya.
8) Bahwa cara Saksi melerai pertengkaran antara Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto yaitu
Saksi menarik tangan kanan Sdr. Muhammad Alfian Syah.
9) Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak ikut melakukan
penganiayaan terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun perlu
Saksi jelaskan bahwa saat itu Terdakwa ketika berusaha untuk
melerai posisi tangan kanannya memegang bagian dada Sertu
Thomas Aviyanto hingga tubuhnya terdorong, kemudian kaki
kirinya menendang Sdr. Muhammad Alfian Syah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
10) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah melakukan
pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto dengan cara
memukul menggunakan tangan kanan menggenggam tidak
menggunakan alat apapun, sebanyak satu kali mengenai
hidung bagian atas, dan saat itu Terdakwa berada di TKP
posisi pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto tepat
didepannya, adapun tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa
menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk pergi.
11) Bahwa Saksi mengetahui memang benar terjadi perbincangan
antara Terdakwa dengan Sertu Thomas Aviyanto hingga terjadi
pemukulan yang dilakukan oleh adik Terdakwa yang bernama
Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap Sertu Thomas
Aviyanto, namun Saksi tidak mengetahui apa yang
diperbincangkan karena jaraknya dengan Saksi kurang lebih 2
M dan terganggu suara bising mesin compresor bengkel.
12) Bahwa menurut dugaan Saksi yang menghubungi Terdakwa ke
bengkel Sdr. Warno adalah Sdr. Muhammad Alfian Syah
melalui HP, sedangkan saat itu baik Terdakwa maupun Sertu
Thomas Aviyanto sama-sama tidak menggunakan pakaian
dinas Militer.
13) Bahwa sebelum Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Warno
antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas
Aviyanto belum terjadi pertengkaran.
14) Bahwa penyebab sebenarnya Saksi tidak mengetahui secara
pasti kemungkinan mereka ada permasalahan dan Sdr.
Muhammad Alfian Syah berani melakukan pemukulan
terhadap Sertu Thomas Aviyanto karena ada kakaknya yaitu
Terdakwa datang ke bengkel tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
15) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah, Sertu Thomas Aviyanto mengalami
luka memar dan mengeluarkan darah di hidung bagian atas,
tindakan Terdakwa mengajak Sertu Thomas Aviyanto untuk
berobat, namun Sertu Thomas Aviyanto tidak mau, kemudian
Sertu Thomas Aviyanto pergi meninggalkan bengkel dengan
mengendarai mobilnya.
4. Keterangan Terdakwa
Terdakwa di dalam persidangan juga diperiksa oleh majelis
hakim. Dan dari pemeriksaan tersebut, diperoleh keterangan bahwa:
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun
1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus
dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan
infanteri di Baturaja selama 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti
pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan
sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
b. Bahwa selama bertugas Terdakwa sudah 3 (tiga) kali
melaksanakan tugas operasi militer yaitu di Ambon pada tahun
2000-2001, di Aceh Utara pada tahun 2001-2003, dan di Aceh
Selatan pada tahun 2003-2004.
c. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas
atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
d. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang
dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah
terhadap Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1,
karena tidak terima atas pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias
Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
e. Bahwa mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi
Sdr. Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap
Sdr. Muhammad Alfian Syah.
f. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas
pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr.
Muhammad Alfian Syah pulang mengambil sebilah parang dan
membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang tersebut yang
mengenai punggung bagian belakang, dan akibat penganiayaan
tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011
ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.
g. Bahwa Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr.
Muhammad Alfian Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa
ke rumah Sdr. Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan
yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah secara
kekeluargaan atau secara damai.
h. Bahwa pada pelaksanaan perdamaian tersebut disepakati
Terdakwa membiayai pengobatan terhadap Sdr. Zulkipli, dan
dibuat Surat Perjanjian Damai di Polres Muara Enim.
i. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa
menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan
kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
j. Bahwa ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa
melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak
terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah,
kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang mengatakan
“Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu lihat-lihat,
dan aku bilang kenapa, apa akuy lawan saja, tapi nanti kalau aku
lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
SMS Sdr, Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu
jangan ribut dia itu Tentara”.
k. Bahwa setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah
sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno
dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr.
Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, dan langsung
mendekati Saksi-1 lalu bertanya “Bang ada apa lagi, mau ribut
dengan adik saya”, dan dijawab oleh Saksi-1 “Tidak ada apa-apa”,
lalu dijawab oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah “Tadi abang bilang
dengan saya, mengapa lihat-lihat”.
l. Bahwa setelah pembicaraan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 ribut mulut lalu saling pukul dan saling tendang,
melihat kejadian tersebut langsung melerai dengan cara
mendorong dada Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan
kedua tangan.
m. Bahwa setelah dilerai Saksi-1 berkata kepada Terdakwa dan Sdr.
Muhammad Alfian Syah “Awas kamu ya, tunggulah kau”, lalu
dijawab oleh Terdakwa dengan mengatakan “Apa seperti itu
seorang sersan berbicara bukan menyelesaikan masalah, malah
memancing permasalahan, Baton Tentara aku Tentara, adik aku
orang sipil”, tapi Saksi-1 diam saja.
n. Bahwa setelah dilerai oleh Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan terjadi perkelahian lagi di
belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa
dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-
1 setelah saling berhadapan lalu Terdakwa mengatakan kepada
Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat
Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung
hingga mengeluarkan darah.
o. Bahwa atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah Terdakwa
marah dan menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian
Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin
bang terjadi kayak gini saya minta maaf, ayo kita berobat”, tapi
Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan permasalahan ini secara
hukum.
p. Bahwa Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Suwarno dengan tujuan
agar tidak terjadi keributan antara Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1.
q. Bahwa Terdakwa tidak ada mencekik dan tidak ada menraik Saksi-
1, Terdakwa hanya berusaha untuk melerai perkelahian antara Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan cara mendorong dada
Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 dengan menggunakan
kedua tangan Terdakwa.
5. Tuntutan Hukum Oditur Militer
Tuntutan dari oditur militer dalam perkara Tindak Pidana
Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan ini yaitu:
a. Mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Terdakwa terbukti
bersalah melakukan tindakan pidana :
Kesatu : Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan
diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.
Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam
dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan
diancam dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi
pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi Terdakwa berada
dalam tahanan sementara.
c. Menetapkan barang bukti berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et
Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama
Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal
21 Februari 2011; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
d. Membebakan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-
(tujuh ribu lima ratus rupiah).
6. Pertimbangan Hakim
Hakim dalam pemeriksaan terhadap perkara tindak pidana
kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan mempunyai
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan
para Saksi di bawah sumpah serta alat bukti lainnya setelah
dihubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-
fakta hukum sebagai berikut:
a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada
tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah
lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan
infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti
pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan
sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
b. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya
sebatas atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
c. Bahwa benar pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan
yang dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Syah terhadap Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1,
karena tidak terima atas pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias
Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli, mendengar
pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad
Alfian Syah.
d. Bahwa benar Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima
atas pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr.
Muhammad Alfian Syah pulang mengambil sebilah parang dan
membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang tersebut yang
mengenai hidung bagian belakang, dan akibat penganiayaan
tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011
ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.
e. Bahwa benar Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil
Sdr. Muhammad Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke
rumah Sdr. Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan
yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah secara
kekeluargaan atau secara damai.
f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci
mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk
diperbaiki.
g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian
Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak
kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus
menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam
dan pergi menjauhi Saksi-1.
h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan
tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang
mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu
lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti
kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa
membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan
“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.
i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa perg ke bengkel Sdr.
Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di
bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,
setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati
Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher
Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1
yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.
j. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang
Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,
jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,
kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau
dimana”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
k. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal
tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih
sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1,
kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul
Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.
l. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata
kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum
sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah
belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung
hingga mengeluarkan darah.
m. Bahwa benar atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut
Terdakwa marah dan menyruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi
kemudian Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 dengan
mengatakan “Ijin bang terjadi kayak gini saya minta maaf, ayo kita
berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan
permasalahan ini secara hukum.
n. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita
luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri sesuai dengan isi
Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari
2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani
Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP.
THT.
o. Bahwa benar terjadi perkelahian pada saat terjadi berulang kali,
walau ada usaha dari Terdakwa dengan melerai perkelahian
tersebut tapi tindakan Terdakwa tidak sepantas dilakukan terhadap
seorang atasan apalagi dengan mengucapkan kata-kata “Kalau
kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik saya dia orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai
sepeda motor kamu mau dimana”.
Menimbang, Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim Akan
menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer
dalam Tuntutan Hukumannya dengan mengemukakan pendapat
sebagai berikut: Bahwa pada dasarnya Majelis sependapat denga
Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang
terbukti dalam dakwaan namun Majelis Hakim akan membuktikan
sendiri mengenai berat ringan pidana yang akan dijatuhkan Majelis
akan mempertimbangkan sendiri berdasarkan motivasi Terdakwa dan
faktor yang obyektif dan subyektif terutama sebelum dan selama
tindak pidana ini dilakukan serta sikap Terdakwa dalam perkara ini
selama persidangan maupun dampak bagi kesatuan dan pembinaan
kesatuan ke depan.
Menimbang, Bahwa atas permohonan Terdakwa yang
menyatakan menyesal dan mengaku bersalah dan tidak akan
mengulanginya lagi serta akan mencari dan menyerahkan adiknya ke
Polisi dan mohon keringanan hukuman, Majelis akan
mempertimbangkan sendiri sesuai dengan perbuatannya sekaligus
dalam pertimbangan putusan di bawah ini.
Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur
Militer disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu dan kedua, oleh
karena itu Majelis akan membuktikan dakwaan kesatu lebih dahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan dalam
dakwaan kesatu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
Unsur kesatu : Barang siapa.
Unsur kedua : Secara terang-terangan.
Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang.
Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan mengemukakan
pendapat mengenai unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
Unsur kesatu: Barang siapa
Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-
Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung
jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang
yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke
persidangan karena adanya dakwaan dari Penuntut Umum.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh
fakta-fakta sebagai berikut:
a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada
tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah
lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan
infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti
pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan
sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
b. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer
I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari
Danrem 044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18
Mei 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
c. Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk kepada
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
sebagaimana Warga Negara Indonesia lainnya.
d. Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam keadaan
sehat walafiat dan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta dapat dimengerti oeh setiap orang.
Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah terpenuhi.
Unsur kedua: Secara terang-terangan.
Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga
secara terbuka, bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum
dipersoalkan apakah di tempat umum atau tidak, yang penting dilihat
umum. Dalam praktek peradilan, apabila dilakukan di tempat yang
sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara terang-terangan ini
tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan saja yang diterapkan.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh
fakta-fakta sebagai berikut:
a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci
mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk
diperbaiki.
b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak
kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus
menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam
dan pergi menjauhi Saksi-1.
c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan
tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang
mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu
lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti
kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa
membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan
“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.
d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.
Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di
bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,
setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati
Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher
Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1
yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.
e. Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan
Terdakwa mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3 dan
Saksi-4.
Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan telah
terpenuhi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap orang atau barang.
Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya kesengajaan,
yang berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada maksud dan tujuan
yang sama atau adanya saling pengertian terhadap perbuatan yang
mereka lakukan. Dengan demikan tenaga bersama ialah beberapa
tenaga dipersatukan oleh mereka yang mempunyai tenaga itu.
Memang tidak berarti dalam melakukan kekerasan itu misalnya semua
tangan menyekap orang itu, kemudian semua kaki menendangnya,
kemudian semua tangan menghempaskannya. Jika ada yang memukul,
yang lain menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.
Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan kekuatan
dengan tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau menderita.
Adapun caranya dapat dilakukan dengan memukul baik dengan tangan
kosong atau dengan alat, menendang, menempeleng, menginjak,
mendorong, membanting, dll. Terhadap orang atau barang di sini
dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu apakah kekerasan tersebut
ditujukan pada orang atau pada barang.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh
fakta-fakta sebagai berikut:
a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci
mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk
diperbaiki.
b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian
Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak
kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus
menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam
dan pergi menjauhi Saksi-1.
c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan
tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang
mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu
lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti
kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa
membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan
“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.
d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.
Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di
bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,
setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati
Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher
Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1
yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.
e. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang
Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,
kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau
dimana”.
f. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal
tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih
sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1,
kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul
Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.
g. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata
kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum
sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah
belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung
hingga mengeluarkan darah.
h. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita
luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri sesuai dengan isi
Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari
2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani
Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP.
THT.
Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang telah terpenuhi.
Menimbang, Bahwa oleh karena seluruh unsur tindak pidana
dalam dakwaan pertama telah terpenuhi maka Majelis berpendapat
dakwaan pertama Oditur Militer telah terbukti secara sah dan
meyakinkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan
tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan kedua yang
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
Unsur kesatu : Militer.
Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
Menimbang, Bahwa mengenai unsur dakwaan kedua tersebut
Majelis mengemukakan pendapat sebagai berikut:
Unsur kesatu: Militer
Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang yang
dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas
pertempuran atau peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan
Negara.
Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan
Militer adalah mereka yang berikatan dinas sukarela pada Angkatan
Perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam
tenggang waktu ikatan dinas tesebut.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di
bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di
persidangan dan setelah dihubung satu dengan lainnya ternyata saling
berhubungan dan saling berkaitan, maka diperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:
a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada
tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah
lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah mengikuti
pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai dengan
sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
b. Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika melakukan
perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus militer aktif
dan belum diberhentikan dari dinas keprajuritan TNI AD.
c. Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:
Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah didakwa
melakukan tindak pidana: Militer yang sengaja dengan tindakan
nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan.
d. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer
I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari
Danrem 044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18
Mei 2011.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu
yaitu Militer telah terpenuhi.
Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap atasan.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut
Memori Van Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi
terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.
Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah tindakan
materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari pelaku
guna mencapai sasaran (sehingga mencapai sasaran).
Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah melakukan
suatu tindakan badaniah yang cukup berat sehingga menjadikan orang
dikerasi ikut kesakitan atau tidak berdaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan
yang nantinya atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si
terancam (atasan) dan ancaman tersebut harus ditujukan kepada
seorang atasan.
Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu pihak
yang pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila pangkatnya
sama maka dapat dilihat dari jabatannya, lama dalam pemakaian
pangkatnya atau usianya.
Menimbang, berdasarkan keterangan para Saksi di bawah
sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
a. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci
mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr. Suwarno untuk
diperbaiki.
b. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian
Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak
kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus
menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam
dan pergi menjauhi Saksi-1.
c. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali panggilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS tersebut yang
mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa kamu
lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti
kalau aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa
membalas SMS Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan
“Kamu jangan ribut dia itu Tentara”.
d. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian
Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr.
Suwarno dengan mengendarai sepeda motor, setelah sampai di
bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa memarkirkan sepeda motornya,
setelah memarkirkan motornya Terdakwa langsung mendekati
Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan mencekik leher
Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1
yang mengenai hidung dan mata Saksi-1.
e. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang
Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya,
jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara,
kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor kamu mau
dimana”.
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua
yaitu Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan terhadap atasan telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas
merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan
bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana:
Kesatu: Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga
bersama menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur
dan diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.
Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur
dan diancam dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.
Menimbang, bahwa di dalam persidangan pada diri Terdakwa
tidak ditemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar yang
dapat melepaskan Terdakwa dari tuntutan pidana Oditur Militer
sehingga Terdakwa harus dinyatakan bersalah.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah
maka harus dipidana.
Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan
terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin melihat sifat
hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang
mempengaruhi sebagai berikut:
a. Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya
dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah
yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah
mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di Rindam
II/Swj.
b. Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya ke
bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian Syah
bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan Terdakwa
mempunyai sifat yang arogan dan kurang mempunyai jiwa korsa
dengan sesama anggota TNI.
c. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu terjadinya
perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan) selain itu Saksi-
1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad Alfian Syah mengalami
luka pada pangkal hidung dan sampai saat persidangan masih
dirasakan sakit.
Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana
tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah
melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar
yang bersangkutan dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi
warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila
dan Sapta Marga.
Menimbang, bahwa sebelum majelis menjatuhkan pidana atas
diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan
hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:
Hal-hal yang meringankan:
a. Terdakwa mengakui kesalahannya.
b. Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
c. Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.
d. Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada tahun
2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.
Hal-hal yang memberatkan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
a. Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar
Satuan TNI.
b. Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian
Syah.
7. Putusan
Dalam perkara Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan
Ancaman Kekerasan ini, Hakim menjatuhkan putusan yaitu sebagai
berikut:
M E N G A D I L I
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: MUHAMMAD
ERWIN SYAH, PRAKA, NRP. 3199091850680, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:
Kesatu : Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang.
Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam
dengan kekerasan terhadap atasan.
2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama: 5 (lima) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa
menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan.
3. Menetapkan barang bukti berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et
Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama
Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal
21 Februari 2011, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-
(tujuh ribu lima ratus rupiah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
B. Pembahasan
1. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Tindak
Pidana Kekerasan yang Disertai Dengan Ancaman Kekerasan
Hakim sebelum menjatuhkan putusannya selalu mempunyai
pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam penjatuhan
putusannya. Pertimbangan-pertimbangan hakim dalam putusan tindak
pidana kekerasan yang disertai dengan ancaman kekerasan yaitu
sebagai berikut:
a. Unsur-Unsur Tindak Pidana
Salah satu yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam
putusan ini adalah menilai terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana
sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan oditur militer.
Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP
yaitu:
Unsur kesatu : Barang siapa.
Unsur kedua : Secara terang-terangan.
Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang.
Unsur kesatu: Barang siapa
Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-
Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu
bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia
dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan
Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari
Penuntut Umum.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
1) Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada
tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah
lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti
kejuruan infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah
mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai
dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
2) Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan
Militer I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan
Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera No:
Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.
3) Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk
kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia sebagaimana Warga Negara Indonesia lainnya.
4) Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam
keadaan sehat walafiat dan Terdakwa dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta dapat dimengerti oeh setiap orang.
Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah
terpenuhi.
Unsur kedua: Secara terang-terangan.
Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga
secara terbuka, bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum
dipersoalkan apakah di tempat umum atau tidak, yang penting
dilihat umum. Dalam praktek peradilan, apabila dilakukan di
tempat yang sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara
terang-terangan ini tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan
saja yang diterapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk
mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.
Suwarno untuk diperbaiki.
2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya
dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1
“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu
yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali
panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia
bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa
aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil
PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad
Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad
Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke
bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,
setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa
memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah
baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan
tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.
Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai
hidung dan mata Saksi-1.
5) Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan
Terdakwa mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3
dan Saksi-4.
Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan
telah terpenuhi.
Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang.
Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya
kesengajaan, yang berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada
maksud dan tujuan yang sama atau adanya saling pengertian
terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan demikan tenaga
bersama ialah beberapa tenaga dipersatukan oleh mereka yang
mempunyai tenaga itu. Memang tidak berarti dalam melakukan
kekerasan itu misalnya semua tangan menyekap orang itu,
kemudian semua kaki menendangnya, kemudian semua tangan
menghempaskannya. Jika ada yang memukul, yang lain
menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan
kekuatan dengan tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau
menderita. Adapun caranya dapat dilakukan dengan memukul baik
dengan tangan kosong atau dengan alat, menendang,
menempeleng, menginjak, mendorong, membanting, dll. Terhadap
orang atau barang di sini dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu
apakah kekerasan tersebut ditujukan pada orang atau pada barang.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk
mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.
Suwarno untuk diperbaiki.
2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya
dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1
“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu
yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali
panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia
bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa
aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil
PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad
Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad
Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke
bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,
setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa
memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah
baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan
tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.
Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai
hidung dan mata Saksi-1.
5) Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang
Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan
saya, jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama
tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor
kamu mau dimana”.
6) Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal
tersebut di atas Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1
masih sama-sama emosi dan kembali terjadi di belakang mobil
Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara
merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1.
7) Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata
kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
belum sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah
dari arah belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1
mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.
8) Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1
menderita luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri
sesuai dengan isi Visum Et Repertum No. R/031/VER/II/2011
tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit
Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr.
Agus Ridho Utama. SP. THT.
Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang telah terpenuhi.
Terdakwa selain melanggar Pasal 170 ayat (1) KUHP, juga
melanggar Pasal 105 ayat (1) KUHPM. Unsur-unsur dalam Pasal
105 ayat (1) KUHPM yaitu:
Unsur kesatu : Militer.
Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
Unsur kesatu: Militer
Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang
yang dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas
pertempuran atau peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan
Negara.
Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan
Militer adalah mereka yang berikatan dinas sukarela pada
Angkatan Perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus
menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tesebut.Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa
serta alat bukti lain di persidangan dan setelah dihubung satu
dengan lainnya ternyata saling berhubungan dan saling berkaitan,
maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
1) Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada
tahun 1999, melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah
lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti
kejuruan infanteri di Baturaja selam 3 (tiga) bulan, setelah
mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai
dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
2) Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika
melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus
militer aktif dan belum diberhentikan dari dinas keprajuritan
TNI AD.
3) Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer
Nomor: Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah
didakwa melakukan tindak pidana: Militer yang sengaja
dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
4) Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan
Militer I-04 Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan
Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera No:
Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu
yaitu Militer telah terpenuhi.
Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memori
Van Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya
suatu tindakan beserta akibatnya.
Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah
tindakan materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan
tenaga dari pelaku guna mencapai sasaran (sehingga mencapai
sasaran).
Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah
melakukan suatu tindakan badaniah yang cukup berat sehingga
menjadikan orang dikerasi ikut kesakitan atau tidak berdaya.
Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan
yang nantinya atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si
terancam (atasan) dan ancaman tersebut harus ditujukan kepada
seorang atasan.
Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu
pihak yang pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila
pangkatnya sama maka dapat dilihat dari jabatannya, lama dalam
pemakaian pangkatnya atau usianya. Berdasarkan keterangan para
Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti
lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
1) Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011,
Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk
mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke bengkel Sdr.
Suwarno untuk diperbaiki.
2) Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian
mendekati Saksi-1 lalu berkata kepada Saksi-1 “Cari orang lain
saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh Saksi-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
“Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya
dan kakak saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1
“Kalau kakak kamu posisinya seperti saya bagaimana, kamu
yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
3) Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB
Terdakwa melihat di handphonenya ada beberapa kali
panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia
bilang mengapa kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa
aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil
PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr. Muhammad
Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
4) Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad
Alfian Syah sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke
bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai sepeda motor,
setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa
memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah
baju Saksi-1 dan mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan
tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi-1 Sdr.
Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang mengenai
hidung dan mata Saksi-1.
5) Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang
Saksi-1 dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
saya, jangan dengan adik saya, dia orang sipil, kita sama-sama
tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai sepeda motor
kamu mau dimana”.
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua
yaitu Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan terhadap atasan telah terpenuhi.
Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman
Kekerasan yang dilakukan terdakwa telah melanggar Pasal 170
ayat (1) KUHP dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM. Dalam hal ini,
tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara harusnya
diselesaikan dengan ketentuan dalam KUHPM. Akan tetapi apabila
tindak pidana yang dilakukan oleh anggota tentara tersebut tidak
diatur dalam KUHPM, maka yang digunakan ketentuan dalam
KUHP. Di dalam perkara ini, terdakwa Muhammad Erwin Syah
melakukan kekerasan terhadap korban bersama dengan adiknya.
Tindak pidana ini di dalam KUHPM tidak diatur secara khusus,
maka hakim menggunakan pasal 170 ayat (1) dari KUHP untuk
menghukum terdakwa. Sedangkan untuk tindakan terdakwa yang
mengancam korban yang merupakan atasannya sendiri ini, sudah
diatur dalam KUHPM sehingga hakim menggunakan Pasal 105
ayat (1) KUHPM untuk menghukum terdakwa. Hal ini
menunjukkan bahwa majelis hakim telah menerapkan pasal-pasal
dalam peraturan perundang-undangan dengan tepat dan juga
menguraikan pasal-pasal yang didakwakan sesuai dengan urutan
peristiwa terjadinya tindak pidana.
b. Kemampuan bertanggungjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Faktor lain yang mempengaruhi pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan putusannya ialah kemampuan terdakwa dalam
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hal ini dapat dilihat
dari:
1) Keadaan jiwa Terdakwa Muhammad Erwin Syah:
a) Tidak terganggu oleh penyakit yang terus menerus atau
penyakit jiwa.
b) Tidak cacat dalam pertumbuhannya baik secara jasmani
maupun rohani.
2) Kemampuan jiwa:
a) Dapat menginsyafi hakikat dari tindakannya.
b) Dapat menentukan kehendaknya atas tindakannya itu
apakah dapat dilaksanakan atau tidak.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdakwa mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,
apalagi tidak ada alasan pembenar maupun pemaaf yang dapat
menghapuskan kesalahan terdakwa.
c. Alat bukti
Alat bukti menurut Pasal 184 ayat (1) KUHAP terdiri dai
lima, yaitu:
1) Keterangan Saksi;
2) Keterangan Ahli;
3) Surat;
4) Petunjuk;
5) Keterangan Terdakwa.
Hakim yang memutus perkara Tindak Pidana Kekerasan
yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan menggunakan alat bukti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
yaitu keterangan saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa.
Terdapat asas Unus Testis Nulus Testis yang berarti bahwa satu
saksi bukan saksi. Hakim yang memutus Tindak Pidana Kekerasan
yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan telah menerapkan asas
tersebut dengan mendengarkan lebih dari satu saksi (empat orang
saksi), keterangan terdakwa dan juga ditambah dengan alat bukti
lain yaitu surat yang berupa Visum Et Repertum dari rumah sakit
Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto
Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011.
d. Sifat Hakikat dan Akibat dari Perbuatan Terdakwa
Hakim dalam menjatuhkan putusan, juga harus melihat
pertimbangan dari sifat hakekat dan akibat dari perbuatan
Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut:
1) Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya
dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian
Syah yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah
mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di
Rindam II/Swj.
2) Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali
ke rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya
ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan
Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang
mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.
3) Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu
terjadinya perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
selain itu Saksi-1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad
Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung dan sampai
saat persidangan masih dirasakan sakit.
Pertimbangan dari segi sifat hakikat dan akibat perbuatan
ini menjadi pertimbangan khusus bagi hakim. Karena tujuan
Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah semata-mata hanya
memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana
tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar yang bersangkutan
dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan
prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta
Marga.
e. Hal-Hal yang Meringankan dan Memberatkan
Salah satu pertimbangan hakim yang cukup mempengaruhi
hakim dalam menjatuhkan putusannya ialah hal-hal yang
meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa mengakui kesalahannya.
2) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi.
3) Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.
4) Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada
tahun 2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar
Satuan TNI.
2) Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian
Syah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Hal-hal yang memberatkan dan juga meringankan bagi
terdakwa menjadi dasar pertimbangan tersendiri bagi majelis
hakim yang memutus perkara. Biasanya hal-hal yang
memberatkan dan meringankan ini berasal dari dalam diri
terdakwa sendiri, dalam arti bahwa sikapnya yang sopan di
persidangan, usia, pengakuan dari terdakwa, berdamai dengan
korban dan juga dari segi korban pun dapat menjadi alasan yang
memperingan hukuman dari terdakwa. Faktor memperingan dari
sisi korban adalah apabila korban tidak segera melapor atas
terjadinya tindak pidana. Dengan tidak melapornya korban, maka
hakim akan melihat bahwa korban seolah-olah membiarkan
terjadinya tindak pidana atau seolah-olah memberikan ijin bagi
pelaku untuk melakukan hal yang merugikan diri korban itu
sendiri, hal ini dapat menjadi alasan yang semakin memperingan
terdakwa, apalagi dalam tindak pidana pengaduan yang
membutuhkan pengaduan yang membutuhkan pengaduan untuk
dapat diprosesnya suatu tindak pidana. Dalam putusan, hakim
menjadikan faktor sikap terdakwa yang mau untuk mengakui
kesalahan dan menyesal serta tidak akan mengulangi perbuatannya
lagi. Selain faktor tersebut, hakim juga melihat faktor prestasi
terdakwa. Terdakwa dulu penah berjasa terhadap negara dalam
Operasi Militer di Ambon pada tahun 2000 dan NAD pada tahun
2003 dan 2004. Sehingga dengan melihat faktor ini, maka hakim
berpendapat bahwa Terdakwa masih bisa berprestasi dalam
melaksanakan tugas yang dijalankannya. Atas dasar alasan inilah,
maka hakim dapat memperingan hukuman bagi terdakwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
2. Keterpenuhan Rasa Keadilan dalam Putusan Tindak Pidana
Kekerasan yang Disertai dengan Ancaman Kekerasan
Keadilan menurut Plato dijabarkan menjadi dua macam atau
dua kategori yaitu keadilan moral atau substantif dan keadilan
prosedural. Keadilan moral atau keadilan substantif didefinisikan
yaitu apabila suatu perbuatan tersebut telah memberikan perlakuan
yang seimbang antara hak dan kewajibannya, sedangkan keadilan
prosedural yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan
perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan. Kedua
macam keadilan ini harus dapat tercapai secara bersama-sama agar
hukum dapat ditegakkan secara maksimal.
Putusan Tindak Pidana Kekerasan yang Disertai dengan
Ancaman Kekerasan hanya memenuhi keadilan prosedural saja.
Keadilan substantif dalam putusan tersebut belum terpenuhi. Hakim
dalam menjatuhkan putusannya hanya melihat pada peraturan
perundang-undangan yang mendasari putusan tersebut tanpa melihat
hak-hak korban yang merasa dirugikan. Berdasarkan putusan di atas,
hakim telah memenuhi syarat-syarat formil dan materiil dalam
putusannya. Dapat dikatakan bahwa hakim telah memenuhi keadilan
prosedural. Dalam perkara ini, perbuatan terdakwa telah melanggar
Pasal 170 ayat (1) KUHP yaitu: Barangsiapa terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau
barang , diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam
bulan. Terdakwa juga melanggar Pasal 105 ayat (1) KUHPM yaitu:
Anggota tentara yang dengan sengaja mengancam seorang atasan
dengan tindakan yang disertai kekerasan, dihukum dengan hukuman
penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Tindak pidana yang dilakukan terdakwa membuat terdakwa
tidak bisa lepas dari hukuman. Oleh karena itu, Oditur Militer
menuntut terdakwa berupa pidana penjara selama 6 (enam) bulan.
Dan hakim akhirnya menjatuhkan putusan berupa pidana penjara
selama 5 (lima) bulan. Dengan demikian keadilan prosedural telah
terpenuhi.
Putusan hakim hendaknya mengandung keadilan substantif dan
keadilan prosedural. Dalam putusan tindak pidana kekerasan yang
disertai dengan ancaman kekerasan ini, belum terlihat adanya
keadilan substantif yang terpenuhi dalam putusan ini. Hal ini
disebabkan oleh hukuman pidana penjara yang terlalu ringan bagi
terdakwa yang merupakan anggota militer. Anggota militer harusnya
menjadi contoh bagi masyarakat, karena anggota militer merupakan
penegak hukum dan pelindung negara manakala negara terancam
dalam bahaya. Sehingga apabila ada seorang anggota tentara yang
melakukan tindak pidana seharusnya hukumannya lebih berat dari
warga sipil. Namun, pada kenyataannya Oditur Militer hanya
menuntut hukuman pidana penjara selama 6 (enam) bulan bagi
terdakwa, sehingga akibatnya hakim hanya memutus terdakwa
dihukum selama 5 (lima) bulan. Di sini ada suatu ketidakadilan yang
diterima oleh korban, karena korban adalah merupakan atasan dari
terdakwa sehingga sudah selayaknya terdakwa mendapatkan
hukuman yang berat karena terdakwa berani menantang dan
mengancam seorang atasan dengan tindakan yang disertai dengan
ancaman kekerasan.
Perbuatan yang dilakukan terdakwa telah melanggar kedua
pasal sekaligus. Pasal 170 ayat (1) KUHP yang ancaman pidananya
maksimal lima tahun enam bulan dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
yang ancaman pidananya maksimal dua tahun delapan bulan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka seharusnya Oditur Militer
menuntut terdakwa dengan hukuman yang lebih berat karena
terdakwa telah melanggar dua peraturan sekaligus yaitu KUHPM dan
KUHP. Sehingga, Oditur Militer harus menuntut terdakwa dengan
hukuman yang lebih berat, sehingga hakim dapat menjatuhkan
putusan yang lebih berat juga bagi terdakwa. Dengan demikian,
keadilan substantif dan keadilan prosedural dapat terpenuhi dalam
putusan hakim, dan rasa keadilan yang diharapkan oleh masyarakat
dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah
Analisis Putusan Pengadilan Militer Palembang Nomor 85/PM/2011
tentang Tindak Pidana Kekerasan Disertai dengan Ancaman Kekerasan
oleh Anggota TNI dalam Lingkungan Peradilan Militer, maka penulis
membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Hakim menjatuhkan putusan terhadap Muhammad Erwin Syah yang
telah melakukan tindak pidana kekerasan disertai dengan ancaman
kekerasan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Pertimbangan dari segi unsur-unsur tindak pidana
Perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak
pidana baik dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP maupun Pasal 105
ayat (1) KUHPM. Unsur-unsur dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP
yaitu:
Unsur kesatu : Barang siapa.
Unsur kedua : Secara terang-terangan.
Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang.
Unsur-unsur dalam Pasal 105 ayat (1) KUHPM yaitu:
Unsur kesatu : Militer.
Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata
mengancam dengan kekerasan terhadap
atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
b. Pertimbangan dari segi kemampuan bertanggungjawab
Terdakwa masih mampu bertanggungjawab atas
perbuatannya yang dapat dilihat dari:
1) Keadaan jiwa Terdakwa Muhammad Erwin Syah:
a) Tidak terganggu oleh penyakit yang terus menerus atau
penyakit jiwa.
b) Tidak cacat dalam pertumbuhannya baik secara jasmani
maupun rohani.
2) Kemampuan jiwa:
a) Dapat menginsyafi hakikat dari tindakannya.
b) Dapat menentukan kehendaknya atas tindakannya itu
apakah dapat dilaksanakan atau tidak.
c. Pertimbangan dari segi alat bukti
Hakim melihat alat-alat bukti yang diperhadapkan ke
persidangan. Alat bukti tersebut adalah:
1) Alat bukti keterangan saksi yang berjumlah 4 orang.
2) Alat bukti keterangan terdakwa.
3) Alat bukti surat berupa hasil visum et repertum mengenai luka
di tubuh korban akibat bekas pemukulan.
d. Pertimbangan dari segi sifat hakikat dan akibat dari perbuatan
terdakwa
Sifat hakikat dan akibat dari perbuatan terdakwa yang menjadi
salah satu dasar pertimbangan hakim yaitu:
1) Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya
dalam hal ini adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian
Syah yang bertengkar dengan Saksi-1, padahal Terdakwa telah
mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang bertugas di
Rindam II/Swj.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
2) Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr.
Muhammad Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali
ke rumah Terdakwa bukan sebaliknya Terdakwa menyusulnya
ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini menunjukkan
Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang
mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.
3) Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu
terjadinya perkelahian sesama anggota TNI (antar kesatuan)
selain itu Saksi-1 karena terkena pukulan Sdr. Muhammad
Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung dan sampai
saat persidangan masih dirasakan sakit.
e. Pertimbangan dari segi hal-hal yang meringankan dan
memberatkan
Alasan yang memperberat dan memperingan yang ditemui
oleh hakim yang mempengaruhi berat ringannya putusan yang
dijatuhkan oleh hakim. Alasan-alasan tersebut adalah:
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa mengakui kesalahannya.
2) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi.
3) Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.
4) Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada
tahun 2000 dan NAD pada tahun 2003 dan 2004.
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar
Satuan TNI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
2) Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian
Syah.
2. Rasa keadilan dari putusan tindak pidana kekerasan yang disertai
dengan ancaman kekaerasan belum terpenuhi seluruhnya. Karena
dalam putusan tersebut, keadilan yang terpenuhi hanyalah keadilan
prosedural saja. Sedangkan keadilan substantif belum terpenuhi karena
pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa terlalu ringan yaitu hanya
pidana penjara selama 5 bulan, sehingga korban yang merupakan
atasan dari terdakwa masih merasa dirugikan hak-haknya atas putusan
yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Militer Palembang.
B. Saran
Atas dasar hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Hakim sebagai pihak yang memutus perkara hendaknya juga
memperhatikan kepentingan dan kerugian yang dialami oleh korban
tindak pidana sehingga hakim dalam memutus perkara rasa keadilan
dapat terpenuhi bagi pihak terdakwa maupun bagi pihak korban.
2. Hakim hendaknya juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pidana
pengumuman putusan hakim, sehingga hal tersebut diharapkan dapat
menjadi alat yang mampu mencegah masyarakat untuk melakukan
tindak pidana kekerasan yang disertai ancaman kekerasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
DAFTAR PUSTAKA
Buku Adami Chazawi. 2002. Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Andi Hamzah.2008. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Johny Ibrahim. 2006.Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif. Bandung:
Banyumedia Publishing. Lilik Mulyadi.2007.Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung: PT
Citra Aditya Bakti. Moch. Faisal Salam.2002.Hukum Acara Pidana Militer Di Indonesia. Bandung:
Mandar Maju. .2006.Peradilan Militer Di Indonesia. Bandung: Mandar
Maju P.A.F Lamintang.1996.Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra
Aditya Bakti. Peter Mahmud Marzuki.2006.Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana. S.P. Sianturi.1996.Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya.
Jakarta: PT Alumni Ahaem. Wirjono Prodjokuro.2002.Tindak-tindak Pidana Tertentu. Bandung: PT Refika
Aditama. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Parjurit angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
P U T U S A N
Nomor : PUT/85-K/PM I-04/AD/VI/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam
memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah
menjatuhkan putusan sebagai tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : MUHAMMAD ERWIN SYAH
Pangkat/NRP : Praka/3199091850680.
Jabatan : Ta Lidik Yonif 141/AYJP.
Kesatuan : Yonif 141/AYJP.
Tempat/tanggal lahir : Jambi/12 Juni 1980.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP Muara Enim.
Terdakwa ditahan oleh :
Danyonif 141/AYJP selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung
sejak tanggal 17 Februari 2011 sampai dengan tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan
Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonif 141/AYJP nomor :
Skep/61/III/2011 tanggal 8 Maret 2011, kemudian dibebaskan dari tahanan pada
tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dari Danyonif 141/AYJP selaku Ankum nomor : Skep/62/III/2011 tanggal 8
Maret 2011.
Pengadilan Militer I-04 tersebut di atas ;
P U T U S A N
Nomor : PUT/85-K/PM I-04/AD/VI/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN TUHAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam
memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah
menjatuhkan putusan sebagai tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : MUHAMMAD ERWIN SYAH
Pangkat/NRP : Praka/3199091850680.
Jabatan : Ta Lidik Yonif 141/AYJP.
Kesatuan : Yonif 141/AYJP.
Tempat/tanggal lahir : Jambi/12 Juni 1980.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 141/AYJP Muara Enim.
Terdakwa ditahan oleh :
Danyonif 141/AYJP selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung
sejak tanggal 17 Februari 2011 sampai dengan tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan
Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonif 141/AYJP nomor :
Skep/61/III/2011 tanggal 8 Maret 2011, kemudian dibebaskan dari tahanan pada
tanggal 8 Maret 2011 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dari Danyonif 141/AYJP selaku Ankum nomor : Skep/62/III/2011 tanggal 8
Maret 2011.
Pengadilan Militer I-04 tersebut di atas ;
Membaca berkas Perkara dari Denpom II/4 Palembang Nomor : BP/19/A-
02/III/2011 Bulan Maret 2011.
Memperhatikan:
1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku
Papera Nomor: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.
2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/83/V/2011, tanggal 30 Mei
2011.
3. Penetapan Penunjukkan Hakim Nomor : Tapkim/85/VI/2011, tanggal 6
Juni 2011.
4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tapsid/85/VI/2011, tanggal 7 Juni 2011.
5. Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para
Saksi.
6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/83/V/2011,
tanggal 30 Mei 2011 di depan persidangan yang dijadikan dasar
pemeriksaan perkara ini.
2. Keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di
persidangan.
Memperhatikan:
1. Tuntutan pidana (Requisitor) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis
yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Terdakwa terbukti
bersalah melakukan tindakan pidana :
Kesatu : Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan
diancam pidana menurut pasal 170 ayat (1) KUHP.
Kedua : Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam
dengan kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan diancam
dengan pidana menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana
penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi Terdakwa berada dalam
tahanan sementara.
c. Menetapkan barang bukti berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et
Repertum dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama
Thomas Aviyanto Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21
Februari 2011; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
d. Membebakan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,-
(tujuh ribu lima ratus rupiah).
2. Terdakwa tidak menyampaikan pembelaan hanya permohonan, Terdakwa
mengatakan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
lagi. Terdakwa akan berusaha untuk mencari adiknya untuk diserahkan
kepada pihak yang berwajib (Polisi) untuk itu Terdakwa mohon dijatuhi
hukuman yang seringan-ringannya.
Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa
pada pokoknya didakwa sebagai berikut:
Kesatu:
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana
tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal Enam bulan Februari tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Februari tahun
2011 bertempat di bengkel mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran
Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-
tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04
Palembang telah melakukan tindak pidana: Barang siapa terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai
berikut :
g. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada tahun
1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah lulus dan dilantik
dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di jajaran Batalyon 141/AYJP
sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini.
h. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB telah
terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok penjaga warung
tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian
Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian tersebut Sdr. Rendi
memberitahukan kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli,
selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad
Alfian Syah, sehingga atas pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian
Syah tidak terima kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang
dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung belakang.
i. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.
Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim tentang
penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat saudara
Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara Enim, diambil
oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk diselesaikan
secara kekeluargaan musyawarah/damai, setelah mendapat kata sepakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah dibawa lagi ke Polres
Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian Damai.
j. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul 16.00 WIB
Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ke rumah
untuk mencuci mobil, setelah monil dicuci kemudian diantarkan ke
bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah
pergi terdakwa langsung tidur di depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB
Terdakwa terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan
tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa
membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada
bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,
apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil oleh PM.”
Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut
terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”
k. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan menggunakan
sepeda motor setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa langsung
mendekati Saksi 1 dan dengan menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu
mencekik leher Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan
dengan itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1
mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan
darah.
l. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan
kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian terdakwa
menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun saksi-1 tidak mau dan
Terdakwa pada saat itu berkata dengan Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas
kalau terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1
jawab “Tidak masalah, Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik
kamu, dan saksi-1 juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kamu, kita sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari
bengkel mobil milik Sdr. Warno.
Kedua:
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana
tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal Enam bulan Februari tahun
dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Februari tahun
2011 bertempat di bengkel mobil milik Saksi-4 Sdr. Warno di Desa Pelawaran
Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim Prop. Sumatera Selatan atau setidak-
tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04
Palembang telah melakukan tindak pidana: Militer yang dengan sengaja dengan
tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan. Perbuatan tersebut
dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut:
j. Bahwa Terdakwa adalah prajurit TNI AD aktif masuk militer pada tahun
1999 melalui pendidikan Secaba di Dodik Lahat setelah lulus dan dilantik
dengan pangkat Prada ditempatkan tugas di jajaran Batalyon 141/AYJP
sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini.
k. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 sekira pukul 22.00 WIB telah
terjadi penganiayaan terhadap Sdr. Rendi alias Kodok penjaga warung
tuak (arak) milik Saksi-1 yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian
Syah (adik kandung Terdakwa) atas kejadian tersebut Sdr. Rendi
memberitahukan kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli,
selanjutnya Sdr. Zulkipli melakukan pemukulan terhadap Sdr. Muhammad
Alfian Syah, sehingga atas pemukulan tersebut Sdr. Muhammad Alfian
Syah tidak terima kemudian pulang ke rumah mengambil sebilah parang
dan membacok Sdr. Zulkipli mengenai badan bagian punggung belakang.
l. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 sekira pukul 20.00 WIB Sdr.
Muhammad Alfian Syah ditangkap oleh pihak Polres Muara Enim tentang
penganiayaan terhadap Sdr. Zulkipli, namun pada saat saudara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Muhammad Alfian Syah berada di kantor Polres Muara Enim, diambil
oleh terdakwa untuk dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli untuk diselesaikan
secara kekeluargaan musyawarah/damai, setelah mendapat kata sepakat
untuk kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah dibawa lagi ke Polres
Muara Enim untuk membuat Surat Perjanjian Damai.
m. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Februari 2011 sekira pukul 16.00 WIB
Terdakwa memanggil adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ke rumah
untuk mencuci mobil, setelah monil dicuci kemudian diantarkan ke
bengkel Saksi-4 untuk diperbaiki, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah
pergi terdakwa langsung tidur di depan tv dan sekira pukul 18.00 WIB
Terdakwa terbangun kemudian melihat HP dan beberapa kali panggilan
tidak terjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian terdakwa
membuka sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah berbunyi: “Bang, ada
bang Thomas, dia bilang, mengapa kamu lihat-lihat, aku bilang kenapa,
apa aku lawan saja, tapi nanti kalau aku lawan abang dipanggil oleh PM.”
Setelah membaca isi sms dari Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut
terdakwa jawab: “Kamu jangan ribut dia tentara”
n. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang dengan menggunakan
sepeda motor setelah menyandarkan sepeda motornya terdakwa langsung
mendekati Saksi 1 dan dengan menggunaka tangan sebelah kiri, setelah itu
mencekik leher Saksi-1 menggunakan tangan sebelah kiri bersamaan
dengan itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung memukul Saksi-1
mengenai pada muka bagian hidung dan mata hingga mengeluarkan
darah.
o. Bahwa kemudian setelah itu Sdr. Muhammad Alfian Syah mengeluarkan
kata-kata yang tidak tahu apa yang dikatakannya, kemudian terdakwa
menyruh Sdr. Saksi-1 untuk berobat, namun saksi-1 tidak mau dan
Terdakwa pada saat itu berkata dengan Saksi-1 dengan kata-kata: “Awas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kalau terjadi apa-apa dengan adik saya? Kita masih bertemu” Saksi-1
jawab “Tidak masalah, Saksi-1 tidak melakukan apa-apa terhadap adik
kamu, dan saksi-1 juga tidak melakukan perlawanan apa-apa terhadap
kamu, kita sama-sama Tentara.” Setelah itu Saksi-1 langsung pergi dari
bengkel mobil milik Sdr. Warno.
p. Bahwa terdakwa sempat mengeluarkan kata-kata ancaman dan menantang
dengan kata-kata “Kalau mau melawan dengan saya, jangan dengan adik
saya, dia orang sipil, kita sama-sama Tentara, kalau mau berlaga/berkelahi
kita keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana ayo”, kata-kata ini
diucapkan oleh Terdakwa.
q. Bahwa Terdakwa telah mengetahui Saksi-1 (Thomas Aviyanto) adalah
seorang prajurit berpangkat Sertu dan bertugas di kesatuan Rindam II/Swj,
sehingga dalam hal ini Saksi-1 atasan Terdakwa.
r. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Saksi-1 adik kandung
Terdakwa telah menderita luka/bengkak pada pangkal hidung sebelah kiri
sesuai dengan isi Visum et Repertum No. R/03/VER/II/2011 tanggal 11
Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah sakit Tk. II Dr. Ak. Gani
Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus Ridho Utama. SP. THT.
Berpendapat, bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi
unsur-unsur tindak pidana sebegaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana
yang tercantum dalam :
Kesatu : Pasal 170 ayat (1) KUHP
Kedua : Pasal 105 ayat (1) KUHPM
Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa membenarkan
dakwaan sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan
memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk
menjadikan bahan pertimbangan lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa mengatakan tidak ingin
didampingi oleh Penasihat Hukum.
Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan
menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1 :
Nama lengkap : THOMAS AVIYANTO
RADJAGUKGUK
Pangkat/Nrp : Sertu/21040058360385.
Jabatan : Baton II Ki Demlat.
Kesatuan : Rindam II/Swj.
Tempat/tanggal lahir : Tanjung Karang, Lampung/5 Maret 1985.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Kristen Protestan.
Alamat tempat tinggal : Asrama Rindam II/Swj.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan september 2010, ketika
melatih di Yonif 141/AYJP, dan Saksi kenal dengan Sdr. Muhammad Alfian
Syah sejak Desember 2010, pada saat terjadi penganiayaan terhadap Sdr
Zulkipli.
2. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010, terjadi pemukulan terhadap karyawan
kedai Tuak Saksi yang bernama Sdr. Rendi alias Kodok yang dilakukan Sdr.
Muhammad Alfian Syah yang merupakan adik dari Terdakwa.
3. Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian
Syah Sdr. Rendi mengadu kepada orang tuanya yang bernama Sdr. Zulkipli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Bahwa mendengar pengaduan tersebut Sdr. Zulkipli datang ke warung tuak
Saksi lalu memukul Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan akibat dari pukulan
tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah tidak terima lalu pulang mengambil
parang panjang lalu mengejar Sdr. Zulkipli dan membacok Sdr. Zulkipli
mengenai bahu sebelah kanan bagian belakang yang mengakibatkan luka.
5. Bahwa akibat bacokan tersebut Sdr. Zulkipli pergi berobat ke Rumah Sakit
Muara Enim lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muara Enim.
6. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2011 Sdr. Muhammad Alfian Syah ditangkap
oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim, dan pada saat Sdr. Muhammad
Alfian Syah ditahan diambil oleh Terdakwa dan di bawa ke rumah Sdr.
Zulkipli untuk didamai secara kekeluargaan.
7. Bahwa yang hadir pada saat acara perdamaian tersebut adalah Terdakwa,
Saksi, Serma Antonius, dan Sertu Erwin, Sdr. Muhammad Alfian Syah.
8. Bahwa dari perdamaian tersebut dibuat Surat Perdamaian dan Terdakwa
mengganti biaya pengobatan Sdr. Zulkipli.
9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 Saksi bertemu kembali
dengan Sdr. Muhammad Alfian Syah di bengkel mobil milik Sdr. Suwarno di
Desa Pelawaran Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim untuk memperbaiki
mobil Saksi.
10. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah datang ke bengkel mobil milik Sdr.
Suwarno untuk memperbaiki mobil milik Terdakwa, setelah memarkirkan
mobilnya, Sdr. Muhammad Alfian Syah mendekati Saksi dan berkata kepada
Saksi “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan dijawab oleh
Saksi “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”, kemudian Sdr.
Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak saya sakit hati”
dan kembali dijawab oleh Saksi “Kalau kakak kamu posisinya seperti saya
bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”, kemudian Sdr. Muhammad
Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11. Bahwa setelah menjauhi Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah
menelpon seseorang, setelah Sdr. Muhammad Alfian Syah menelpon tidak
lama kemudian sekira pukul 18.00 WIB datang Terdakwa dengan
mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan motornya Terdakwa
langsung mendekati Saksi lalu memegang krah baju Saksi dan mencekik leher
Saksi dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa mencekik Saksi
Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi yang mengenai hidung dan
mata Saksi.
12. Bahwa setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi dengan
mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik saya,
dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar pakai
sepeda motor kamu mau dimana”.
13. Bahwa setelah itu Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pulang,
dan Terdakwa mengajak Saksi berobat tetapi Saksi tidak mau, kemudian
Terdakwa mengatakan “Awas kalau terjadi apa-apa dengan adik saya, kita
masih bertemu”, dan di jawab Saksi “Tidak masalah, saya tidak akan
melakukan apa-apa terhadap kamu dan saya juga tidak melakukan perlawanan
terhadap kamu, kita sama-sama Tentara ada Komandan saya”, kemudian
Saksi langsung pergi dari bengkel tersebut.
14. Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi Terdakwa
tidak melakukan pemukulan Terdakwa hanya mendorong Saksi dengan
tangannya.
15. Bahwa Saksi tidak melakukan perlawanan pada saat Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan melakukan pemukulan terhadap Saksi.
16. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah
tersebut Saksi mengalami hidung berdarah dan patah serta mata bengkak,
sehingga Saksi berobat di Rumah Sakit DKT Muara Enim kemudian dirujuk
ke Rumah Sakit AK. Gani, dan dirawat selama 7 (tujuh) hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa tidak pernah datang dan minta
maaf kepada Saksi.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal sebagian
keterangan Saksi yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Terdakwa tidak mencekik Saksi-1, karena sewaktu Terdakwa datang ke
bengkel Suwarno, Terdakwa bertanya kepada Saksi “Ijin bang ada masalah
apa dengan adik saya”.
2. Adik Terdakwa memukul Saksi dari depan saya, bukan dari samping.
3. Saksi dipukul adik Terdakwa hanya 1 (satu) kali.
4. Terdakwa tidak ada menantang Saksi kalau berani keluar.
5. Kenal dengan Saksi bukan bulan september tapi waktu kejadian tanggal 5
Nopember 2010
Atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya.
Saksi-2 :
Nama lengkap : DIDIK ENDRIANA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat/tgl lahir : Magetan, Jawa Timur/3 Maret 1988
Jenis Kelamin : laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat tempat tinggal : Desa Pelawaran Kelurahan Muara Enim
Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010, karena Terdakwa
sering memperbaiki mobil di bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Saksi kenal dengan Sdr. Thomas Februari 2011, juga dibengkel sewaktu
Saksi-1 memperbaiki mobilnya, dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2011, sekira pukul 15.00 WIB, Saksi-1 datang
ke bengkel Sdr. Suwarno tempat Saksi bekerja untuk memperbaiki mobil
panther miliknya.
3. Bahwa sekira pukul 17.15 WIB Sdr. Muhammad Alfian Syah datang
mengantar mobil Taff GT milik Terdakwa, setelah memarkirkan mobilnya
Sdr. Muhammad Alfian Syah mendekati Saksi-1, dan Saksi melihat Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 berbicara seperti bertengkar, namun
Saksi tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan, Saksi terus bekerja
memperbaiki mobil.
4. Bahwa sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa datang ke bengkel dengan
mengendarai sepeda motor dan Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 tapi
sambil mengatakan sesuatu tetapi Saksi tidak mendengar apa yang dikatakan,
karena di bengkel bising dengan suara mobil yang sedang diperbaiki.
5. Bahwa setelah Terdakwa mendekati Saksi-1, Saksi melihat Sdr. Muhammad
Alfian Syah berkelahi dan saling pukul dengan Saksi-1, tapi langsung dipisah
oleh Terdakwa.
6. Bahwa Terdakwa memisah Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Terdakwa
menggunakan kedua tangannya dengan cara mendorong dada Saksi-1 dan
Sdr. Muhammad Alfian Syah.
7. Bahwa sebelum Terdakwa datang Sdr Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1
belum berkelahi mereka hanya duduk dengan jarak 3 (tiga) meter.
8. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah
hidung Saksi-1 berdarah, melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa
mengajak Saksi-1 berobat tapi Saksi-1 tidak mau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa dan Saksi-1 adalah seorang anggota
TNI AD, tapi tidak mengerti apa pangkat Terdakwa dan Saksi-1 karena Saksi
tidak mengerti tentang kepangkatan.
Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa meluruskan sebagian
keterangan Saksi yang pada pokoknya sebagai berikut:
Terdakwa ke bengkel sekira pukul 18.00 WIB.
Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangan semula.
Saksi-3:
Nama lengkap : SUWARNO
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat/tgl lahir : Magetan/10 Februari 1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat tempat tinggal : Desa Pelawaran Kel. Muara Enim Kec.
Muara
Enim Kab. Muara Enim
Pada pokonya Saksi menerangkan sebagai berikut:
13) Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2006, dan Saksi kenal
dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2010 dan tidak ada hubungan keluarga
hanya sebatas teman.
14) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul 15.00 WIB
Saksi-1 datang ke bengkel Saksi untuk memperbaiki rem mobil Panther
miliknya, dan ketika langsung Saksi kerjakan pada saat mobil Saksi-1 sedang
Saksi perbaiki Saksi-1 menunggu di bengkel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15) Bahwa sekira pukul 17.00 WIB, adik Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah
datang ke bengkel Saksi dengan mengendarai mobil Taf GT milik Terdakwa
untuk diperbaiki, setelah memarkirkan mobilnya Sdr. Muhammad Alfian
Syah mendekati Saksi-1 ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 berbicara tapi nadanya seperti bertengkar namun Saksi tidak tahu
apa yang mereka bicarakan karena suara mesin mobil di bengkel.
16) Bahwa setelah mereka berbicara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1
duduk berjauhan dan tidak melakukan kegiatan apa-apa.
17) Bahwa sekira pukul 18.00 WIB Terdakwa datang ke bengkel Saksi dengan
mengendarai sepeda motor, setelah memarkirkan sepeda motornya Terdakwa
mendekati Saksi-1, dan saat itu Terdakwa berkata kepada Saksi-1 tapi Saksi
tidak tahu apa yang dikatakan oleh Terdakwa.
18) Bahwa sewaktu Terdakwa mendekati Saksi-1, Sdr. Muhammad Alfian Syah
mendekati Terdakwa, dan ketika itu Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian
Syah memukul Saksi-1 sehingga terjadi perkelahian antara Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan Saksi-1.
19) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Saksi melihat Saksi-1 dan Sdr.
Muhammad Alfian Syah saling pukul.
20) Bahwa pada saat perkelahian tersebut Terdakwa langsung melerai dengan
cara mendorong Saksi-1 dan mendorong Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan
cara kakinya ke perut Sdr. Muhammad Alfian Syah.
21) Bahwa setelah perkelahian tersebut dilerai oleh Terdakwa, Saksi-1 dan
Terdakwa membicarakan sesuatu di belakang mobil Saksi-1 tapi Saksi tidak
tahu apa yang dibicarakan oleh Terdakwa dan Saksi-1, dan ketika Saksi-1 dan
Terdakwa berbicara Saksi melihat Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali
menyerang Saksi-1 sehingga kembali terjadi perkelahian antara Saksi-1 dan
Sdr. Muhammad Alfian Syah, dan kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara
merangkul Saksi-1 dan berjalan kearah depan mobil milik Saksi-1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22) Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 kembali berbicara di depan mobil
Saksi-1, secara tiba-tiba Sdr. Muhammad Alfian Syahmenyerang Saksi-1
dengan cara memukul muka dan mengenai hidung hingga berdarah, dan
kembali dilerai oleh Terdakwa.
23) Bahwa setelah Saksi-1 melihat Terdakwa memarahi Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan ketika itu Sdr. Muhammad Alfian Syah langsung pergi
meninggalkan Terdakwa dan Saksi-1.
24) Bahwa melihat hidung Saksi-1 berdarah Terdakwa, Saksi mendengar
Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk berobat tapi Saksi-1 tidak mau.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Menimbang, bahwa para Saksi yang tidak hadir di persidangan namun
keterangannya yang telah diberikan di bawah sumpah atas persetujuan Terdakwa
dibacakan di persidangan sebagai berikut:
Saksi-4:
Nama lengkap : PRAWIRA HARJA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat/tgl lahir : Lintang-Empat Lawang/10 Oktober 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat tempat tinggal : Jln. H. Pangeran Danal Dusun Muara Enim
Rt.
04 Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim.
Bahwa Saksi-4 telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam
Berita Acara Pemeriksaan pada tanggal 22 Februari 2011 dan yang bersangkutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di persidangan karena tempat
tinggalnya tidak diketahui lagi, maka keterangan Saksi dalam Berita Acara
Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
16) Bahwa Saksi kenal baik dengan Terdakwa maupun Sertu Thomas Aviyanto
karena keduanya sering memperbaiki kendarannya di bengkel mobil milik
Sdr. Warno tempat Saksi bekerja, namun dengan mereka tidak ada hubungan
keluarga.
17) Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 sekira pukul 07.30 WIB
seperti biasa Saksi kerja di bengkel mobil milik Sdr. Warno yang beralamat di
Desa Pelawaran Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim, sekira pukul 15.00 WIB
Sertu Thomas Aviyanto datang ke bengkel dengan maksud ingin
memperbaiki kendarannya yaitu jenis Panther warna abu-abu Nopol tidak
tahu.
18) Bahwa selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Sdr. Warno untuk memperbaiki
kendaraan Sertu Thomas Aviyanto yang mengalami kerusakan pada pukul
17.30 WIB datang Sdr. Muhammad Alfian Syah alias Iyan (adik Terdakwa).
19) Bahwa kedatangan Sdr. Muhammad Alfian Syah disuruh oleh Terdakwa
untuk memperbaiki mobil jenis Taf warna biru Nopol tidak tahu milik
Terdakwa yang juga mengalami kerusakan pada bagian mesin, ketika
kendaraannya sama-sama diperbaiki Sertu Thomas Aviyanto maupun Sdr.
Muhammad Alfian Syah menunggu di sekitar lokasi bengkel.
20) Bahwa sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa datang ke bengkel dengan
mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario warana pink Nopol tidak tahu,
tidak lama kemudian terjadi pertengkaran mulut antara Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan Sertu Thomas Aviyanto.
21) Bahwa pertengkaran tersebut terjadi tiga kali, pertengkaran pertama terjadi di
samping mobilo Panther milik Sertu Thomas Aviyanto, kedua di belakang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mobil Panther dan ketiga di depan mobil Rocky dekat mobil Panther yang
terparkir di halaman bengkel Sdr. Warno.
22) Bahwa pertengkaran pertama antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dengan
Sertu Thomas Aviyanto tidak sempat terkadi adu fisik karena dilerai oleh
Terdakwa, yang kedua juga tidak sempat terjadi adu fisik karena dilerai oleh
Terdakwa bersama Saksi dan ketiga ketika Terdakwa berbincang-bincang
dengan Sertu Thomas Aviyanto datang Sdr. Muhammad Alfian Syah
langsung memukul Sertu Thomas Aviyanto dari arah belakang Terdakwa
berdiri, sehingga tidak sempat untuk dicegahnya.
23) Bahwa cara Saksi melerai pertengkaran antara Sdr. Muhammad Alfian Syah
dengan Sertu Thomas Aviyanto yaitu Saksi menarik tangan kanan Sdr.
Muhammad Alfian Syah.
24) Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak ikut melakukan penganiayaan
terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun perlu Saksi jelaskan bahwa saat itu
Terdakwa ketika berusaha untuk melerai posisi tangan kanannya memegang
bagian dada Sertu Thomas Aviyanto hingga tubuhnya terdorong, kemudian
kaki kirinya menendang Sdr. Muhammad Alfian Syah.
25) Bahwa pada saat Sdr. Muhammad Alfian Syah melakukan pemukulan
terhadap Sertu Thomas Aviyanto dengan cara memukul menggunakan tangan
kanan menggenggam tidak menggunakan alat apapun, sebanyak satu kali
mengenai hidung bagian atas, dan saat itu Terdakwa berada di TKP posisi
pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto tepat didepannya, adapun
tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa menyuruh Sdr. Muhammad Alfian
Syah untuk pergi.
26) Bahwa Saksi mengetahui memang benar terjadi perbincangan antara
Terdakwa dengan Sertu Thomas Aviyanto hingga terjadi pemukulan yang
dilakukan oleh adik Terdakwa yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah
terhadap Sertu Thomas Aviyanto, namun Saksi tidak mengetahui apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diperbincangkan karena jaraknya dengan Saksi kurang lebih 2 M dan
terganggu suara bising mesin compresor bengkel.
27) Bahwa menurut dugaan Saksi yang menghubungi Terdakwa ke bengkel Sdr.
Warno adalah Sdr. Muhammad Alfian Syah melalui HP, sedangkan saat itu
baik Terdakwa maupun Sertu Thomas Aviyanto sama-sama tidak
menggunakan pakaian dinas Militer.
28) Bahwa sebelum Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Warno antara Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan Sertu Thomas Aviyanto belum terjadi
pertengkaran.
29) Bahwa penyebab sebenarnya Saksi tidak mengetahui secara pasti
kemungkinan mereka ada permasalahan dan Sdr. Muhammad Alfian Syah
berani melakukan pemukulan terhadap Sertu Thomas Aviyanto karena ada
kakaknya yaitu Terdakwa datang ke bengkel tersebut.
30) Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah,
Sertu Thomas Aviyanto mengalami luka memar dan mengeluarkan darah di
hidung bagian atas, tindakan Terdakwa mengajak Sertu Thomas Aviyanto
untuk berobat, namun Sertu Thomas Aviyanto tidak mau, kemudian Sertu
Thomas Aviyanto pergi meninggalkan bengkel dengan mengendarai
mobilnya.
Atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan
seluruhnya.
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999, melalui
pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat
Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selama 3 (tiga)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP sampai
dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
2. Bahwa selama bertugas Terdakwa sudah 3 (tiga) kali melaksanakan tugas
operasi militer yaitu di Ambon pada tahun 2000-2001, di Aceh Utara pada
tahun 2001-2003, dan di Aceh Selatan pada tahun 2003-2004.
3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas atasan dan
bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
4. Bahwa pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang dilakukan adik
Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap Sdr. Rendi alias
Kodok di kedai tuak milik Saksi-1, karena tidak terima atas pemukulan
tersebut Sdr. Rendi alias Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr. Zulkipli.
5. Bahwa mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr.
Muhammad Alfian Syah.
6. Bahwa Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas pemukulan
yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr. Muhammad Alfian Syah pulang
mengambil sebilah parang dan membacok Sdr. Zulkipli, menggunakan parang
tersebut yang mengenai punggung bagian belakang, dan akibat penganiayaan
tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5 Januari 2011 ditangkap
oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.
7. Bahwa Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr. Muhammad
Alfian Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke rumah Sdr. Zulkipli
untuk menyelesaikan perkara penganiayaan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah secara kekeluargaan atau secara damai.
8. Bahwa pada pelaksanaan perdamaian tersebut disepakati Terdakwa
membiayai pengobatan terhadap Sdr. Zulkipli, dan dibuat Surat Perjanjian
Damai di Polres Muara Enim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh Sdr.
Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan ke
bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
10. Bahwa ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat di
handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu) SMS
dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa
kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa, apa akuy lawan saja, tapi nanti kalau
aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr,
Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
11. Bahwa setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira pukul
18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan mengendarai
sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno Terdakwa
memarkirkan sepeda motornya, dan langsung mendekati Saksi-1 lalu bertanya
“Bang ada apa lagi, mau ribut dengan adik saya”, dan dijawab oleh Saksi-1
“Tidak ada apa-apa”, lalu dijawab oleh Sdr. Muhammad Alfian Syah “Tadi
abang bilang dengan saya, mengapa lihat-lihat”.
12. Bahwa setelah pembicaraan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-
1 ribut mulut lalu saling pukul dan saling tendang, melihat kejadian tersebut
langsung melerai dengan cara mendorong dada Sdr. Muhammad Alfian Syah
dan Saksi-1 dengan kedua tangan.
13. Bahwa setelah dilerai Saksi-1 berkata kepada Terdakwa dan Sdr. Muhammad
Alfian Syah “Awas kamu ya, tunggulah kau”, lalu dijawab oleh Terdakwa
dengan mengatakan “Apa seperti itu seorang sersan berbicara bukan
menyelesaikan masalah, malah memancing permasalahan, Baton Tentara aku
Tentara, adik aku orang sipil”, tapi Saksi-1 diam saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14. Bahwa setelah dilerai oleh Terdakwa Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-
1 masih sama-sama emosi dan terjadi perkelahian lagi di belakang mobil
Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh Terdakwa dengan cara merangkul
Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-1 setelah saling berhadapan lalu
Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 “Baton jadi bagaimana masalah ini”,
namun belum sempat Saksi-1 menjawab Sdr. Muhammad Alfian Syah dari
arah belakang Terdakwa memukul muka Saksi-1 mengenai hidung hingga
mengeluarkan darah.
15. Bahwa atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah Terdakwa marah dan
menyuruh Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa meminta maaf
kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin bang terjadi kayak gini saya minta
maaf, ayo kita berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan meneruskan
permasalahan ini secara hukum.
16. Bahwa Terdakwa datang ke bengkel Sdr. Suwarno dengan tujuan agar tidak
terjadi keributan antara Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1.
17. Bahwa Terdakwa tidak ada mencekik dan tidak ada menraik Saksi-1,
Terdakwa hanya berusaha untuk melerai perkelahian antara Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan Saksi-1 dengan cara mendorong dada Sdr. Muhammad
Alfian Syah dan Saksi-1 dengan menggunakan kedua tangan Terdakwa.
Menimbang, Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke
persidangan berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit
Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No.
R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011; telah dibacakan dan diperlihatkan
kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti
yang berhubungan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam
perkara ini, sebagai akibat pemukulan yang dilakukan oleh adik kandung
Terdakwa (Sdr. Muhammad Alfian Syah) ternyata bersesuaian dengan bukti-bukti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang
didakwakan.
Menimbang, Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di
bawah sumpah serta alat bukti lainnya setelah dihubungkan yang satu dengan
yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
p. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,
melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan
pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3
(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP
sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
q. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak 2010, hanya sebatas
atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
r. Bahwa benar pada tanggal 5 Desember 2010 terjadi pemukulan yang
dilakukan adik Terdakwa bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah terhadap
Sdr. Rendi alias Kodok di kedai tuak milik Saksi-1, karena tidak terima atas
pemukulan tersebut Sdr. Rendi alias Kodok mengadu ke orang tuanya Sdr.
Zulkipli, mendengar pengaduan anaknya Sdr. Zulkipli mendatangi Sdr.
Muhammad Alfian Syah dan melakukan pemukulan terhadap Sdr.
Muhammad Alfian Syah.
s. Bahwa benar Sdr. Muhammad Alfian Syah merasa tidak terima atas
pemukulan yang dilakukan Sdr. Zulkipli sehingga Sdr. Muhammad Alfian
Syah pulang mengambil sebilah parang dan membacok Sdr. Zulkipli,
menggunakan parang tersebut yang mengenai hidung bagian belakang, dan
akibat penganiayaan tersebut Sdr. Muhammad Alfian Syah pada tanggal 5
Januari 2011 ditangkap oleh Polisi dan ditahan di Polres Muara Enim.
t. Bahwa benar Terdakwa bersama beberapa temannya mengambil Sdr.
Muhammad Syah di Polres Muara Enim, kemudian dibawa ke rumah Sdr.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Zulkipli untuk menyelesaikan perkara penganiayaan yang dilakukan oleh Sdr.
Muhammad Alfian Syah secara kekeluargaan atau secara damai.
u. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh
Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan
ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
v. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata
kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan
dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu
posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
w. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat
di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)
SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa
kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau
aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
x. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira
pukul 18.00 WIB Terdakwa perg ke bengkel Sdr. Suwarno dengan
mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno
Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan
mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang
mengenai hidung dan mata Saksi-1.
y. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1
dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik
saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar
pakai sepeda motor kamu mau dimana”.
z. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal tersebut di atas
Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan
kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh
Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-
1.
aa. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata kepada Saksi-1
“Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat Saksi-1 menjawab
Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah belakang Terdakwa memukul muka
Saksi-1 mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.
bb. Bahwa benar atas perbuatan Sdr. Muhammad Alfian Syah tersebut Terdakwa
marah dan menyruh Sdr. Muhammad Alfian Syah pergi kemudian Terdakwa
meminta maaf kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Ijin bang terjadi kayak
gini saya minta maaf, ayo kita berobat”, tapi Saksi-1 tidak mau dan akan
meneruskan permasalahan ini secara hukum.
cc. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita luka/bengkak pada pangkal
hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum Et Repertum No.
R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah
sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus
Ridho Utama. SP. THT.
dd. Bahwa benar terjadi perkelahian pada saat terjadi berulang kali, walau ada
usaha dari Terdakwa dengan melerai perkelahian tersebut tapi tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Terdakwa tidak sepantas dilakukan terhadap seorang atasan apalagi dengan
mengucapkan kata-kata “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan
adik saya dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita
keluar pakai sepeda motor kamu mau dimana”.
Menimbang, Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim Akan menanggapi
beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutan
Hukumannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Bahwa pada
dasarnya Majelis sependapat denga Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-
unsur tindak pidana yang terbukti dalam dakwaan namun Majelis Hakim akan
membuktikan sendiri mengenai berat ringan pidana yang akan dijatuhkan Majelis
akan mempertimbangkan sendiri berdasarkan motivasi Terdakwa dan faktor yang
obyektif dan subyektif terutama sebelum dan selama tindak pidana ini dilakukan
serta sikap Terdakwa dalam perkara ini selama persidangan maupun dampak bagi
kesatuan dan pembinaan kesatuan ke depan.
Menimbang, Bahwa atas permohonan Terdakwa yang menyatakan
menyesal dan mengaku bersalah dan tidak akan mengulanginya lagi serta akan
mencari dan menyerahkan adiknya ke Polisi dan mohon keringanan hukuman,
Majelis akan mempertimbangkan sendiri sesuai dengan perbuatannya sekaligus
dalam pertimbangan putusan di bawah ini.
Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer
disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu dan kedua, oleh karena itu Majelis
akan membuktikan dakwaan kesatu lebih dahulu.
Menimbang, Bahwa tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan
kesatu mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Unsur kesatu : Barang siapa.
Unsur kedua : Secara terang-terangan.
Unsur ketiga : Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang
atau
Barang.
Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan mengemukakan pendapat
mengenai unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
Unsur kesatu: Barang siapa
Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut Undang-Undang adalah
setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada
Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan
Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari
Penuntut Umum.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan
Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai
berikut:
e. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,
melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan
pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3
(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP
sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
f. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-04
Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari Danrem
044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.
g. Bahwa benar Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD tunduk kepada Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana Warga Negara
Indonesia lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
h. Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dalam keadaan sehat
walafiat dan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat dimengerti oeh
setiap orang.
Dengan demikian unsur kesatu barang siapa telah terpenuhi.
Unsur kedua: Secara terang-terangan.
Yang dimaksud secara terang-terangan atau disebut juga secara terbuka,
bahwa tindakan itu dapat disaksikan oleh umum dipersoalkan apakah di tempat
umum atau tidak, yang penting dilihat umum. Dalam praktek peradilan, apabila
dilakukan di tempat yang sepi, tidak ada manusia, penerapan unsur secara terang-
terangan ini tidak tepat, melainkan cukup penganiayaan saja yang diterapkan.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan
Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai
berikut:
f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh
Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan
ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata
kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan
dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu
posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat
di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa
kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau
aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira
pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan
mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno
Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan
mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang
mengenai hidung dan mata Saksi-1.
j. Bahwa benar pada saat Sdr. Alfian Syah memukul Saksi-1 dan Terdakwa
mendorong Saksi-1 terlihat oleh Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4.
Dengan demikian unsur kedua secara terang-terangan telah terpenuhi.
Unsur ketiga: Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang
atau barang.
Dengan tenaga bersama di sini tersimpul adanya kesengajaan, yang
berarti bahwa di antara para pelaku sudah ada maksud dan tujuan yang sama atau
adanya saling pengertian terhadap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan
demikan tenaga bersama ialah beberapa tenaga dipersatukan oleh mereka yang
mempunyai tenaga itu. Memang tidak berarti dalam melakukan kekerasan itu
misalnya semua tangan menyekap orang itu, kemudian semua kaki
menendangnya, kemudian semua tangan menghempaskannya. Jika ada yang
memukul, yang lain menendang, maka telah terjadi penggunaan tenaga bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menggunakan kekerasan maksudnya menggunakan kekuatan dengan
tujuan untuk membuat orang sakit, luka atau menderita. Adapun caranya dapat
dilakukan dengan memukul baik dengan tangan kosong atau dengan alat,
menendang, menempeleng, menginjak, mendorong, membanting, dll. Terhadap
orang atau barang di sini dimaksudkan bersifat alternatif, yaitu apakah kekerasan
tersebut ditujukan pada orang atau pada barang.
Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan
Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai
berikut:
i. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh
Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan
ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
j. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata
kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan
dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu
posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
k. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat
di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)
SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa
kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau
aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
l. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira
pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan
mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno
Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan
mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang
mengenai hidung dan mata Saksi-1.
m. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1
dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik
saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar
pakai sepeda motor kamu mau dimana”.
n. Bahwa benar setelah Terdakwa melerai dan mengatakan hal tersebut di atas
Sdr. Muhammad Alfian Syah dan Saksi-1 masih sama-sama emosi dan
kembali terjadi di belakang mobil Saksi-1, kemudian kembali dilerai oleh
Terdakwa dengan cara merangkul Saksi-1 dan berjalan ke depan mobil Saksi-
1.
o. Bahwa benar setelah saling berhadapan lalu Terdakwa berkata kepada Saksi-1
“Baton jadi bagaimana masalah ini”, namun belum sempat Saksi-1 menjawab
Sdr. Muhammad Alfian Syah dari arah belakang Terdakwa memukul muka
Saksi-1 mengenai hidung hingga mengeluarkan darah.
p. Bahwa benar akibat dari pemukulan yang dilakukan Sdr. Muhammad Alfian
Syah dan dibantu Terdakwa, Saksi-1 menderita luka/bengkak pada pangkal
hidung sebelah kiri sesuai dengan isi Visum Et Repertum No.
R/031/VER/II/2011 tanggal 11 Februari 2011 yang dikeluarkan dari rumah
sakit Tk. II Dr. Ak. Gani Palembang dan ditanda tangani oleh Dr. Agus
Ridho Utama. SP. THT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dengan demikan unsur ketiga dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap orang telah terpenuhi.
Menimbang, Bahwa oleh karena seluruh unsur tindak pidana dalam
dakwaan pertama telah terpenuhi maka Majelis berpendapat dakwaan pertama
Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang, Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan tindak pidana
yang didakwakan dalam dakwaan kedua yang mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
Unsur kesatu : Militer.
Unsur kedua : Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan
terhadap atasan.
Menimbang, Bahwa mengenai unsur dakwaan kedua tersebut Majelis
mengemukakan pendapat sebagai berikut:
Unsur kesatu: Militer
Militer berasa dari bahasa Yunani yang berati seseorang yang
dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau
peperangan terutama dalam Rangka Pertahanan Negara.
Bahwa menurut Pasal 46 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah
mereka yang berikatan dinas sukarela pada Angkatan Perang dan diwajibkan
berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas
tesebut.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di persidangan dan setelah dihubung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
satu dengan lainnya ternyata saling berhubungan dan saling berkaitan, maka
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
e. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1999,
melalui pendidikan Secata di Dodil Lahat, setelah lulus dilantik dengan
pangkat Prada, kemudian mengikuti kejuruan infanteri di Baturaja selam 3
(tiga) bulan, setelah mengikuti pendidikan ditugaskan di Yonif 141/AYJP
sampai dengan sekarang menjadi perkara ini berpangkat Praka.
f. Bahwa Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI ketika melakukan perbuatan
yang menjadi perkara ini masih berstatus militer aktif dan belum
diberhentikan dari dinas keprajuritan TNI AD.
g. Bahwa benar sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor:
Sdak/83/V/2011 tanggal 30 Mei 2011 Terdakwa telah didakwa melakukan
tindak pidana: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam
dengan kekerasan terhadap atasan.
h. Bahwa benar Terdakwa diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer I-04
Palembang adalah berdasarkan Surat Penyerahan Perkara dari Danrem
044/Gapo selaku Papera No: Skep/25/V/2011 tanggal 18 Mei 2011.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu yaitu Militer telah
terpenuhi.
Unsur kedua: Yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan
terhadap atasan.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memori Van
Taclichling adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta
akibatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bahwa yang dimaksud dengan tindakan nyata adalah tindakan materiil
dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari pelaku guna mencapai
sasaran (sehingga mencapai sasaran).
Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah melakukan suatu
tindakan badaniah yang cukup berat sehingga menjadikan orang dikerasi ikut
kesakitan atau tidak berdaya.
Bahwa bentuk ancaman kekerasan harus berupa perbuatan yang nantinya
atau diharapkan akan mengenai tubuh atau barang si terancam (atasan) dan
ancaman tersebut harus ditujukan kepada seorang atasan.
Bahwa yang dimaksud dengan atasan adalah salah satu pihak yang
pangkatnya lebih tinggi dari pihak lain atau apabila pangkatnya sama maka dapat
dilihat dari jabatannya, lama dalam pemakaian pangkatnya atau usianya.
Menimbang, berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,
keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta
sebagai berikut:
f. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, Terdakwa menyuruh
Sdr. Muhammad Alfian Syah untuk mencuci mobil dan kemudian diantarkan
ke bengkel Sdr. Suwarno untuk diperbaiki.
g. Bahwa benar ketika sampai bengkel Sdr. Suwarno, Sdr. Muhammad Alfian
Syah bertemu dengan Saksi-1 kemudian mendekati Saksi-1 lalu berkata
kepada Saksi-1 “Cari orang lain saja kalau mau melapor ke Polisi”, dan
dijawab oleh Saksi-1 “Sudah tidak usah dibahas lagi masalah sudah selesai”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah kembali berkata “Saya dan kakak
saya sakit hati”, kemudian dijawab lagi oleh Saksi-1 “Kalau kakak kamu
posisinya seperti saya bagaimana, kamu yang harus menghargai saya”,
kemudian Sdr. Muhammad Alfian Syah diam dan pergi menjauhi Saksi-1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
h. Bahwa benar ketika bangun tidur sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa melihat
di handphonenya ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dan 1 (satu)
SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah, kemudian Terdakwa membaca SMS
tersebut yang mengatakan “Bang, ada Bang Thomas, dia bilang mengapa
kamu lihat-lihat, dan aku bilang kenapa , apa aku lawan saja, tapi nanti kalau
aku lawan abang dipanggil PM”, selanjutnya Terdakwa membalas SMS Sdr.
Muhammad Alfian Syah dengan mengatakan “Kamu jangan ribut dia itu
Tentara”.
i. Bahwa benar setelah membalas SMS dari Sdr. Muhammad Alfian Syah sekira
pukul 18.00 WIB Terdakwa pergi ke bengkel Sdr. Suwarno dengan
mengendarai sepeda motor, setelah sampai di bengkel Sdr. Suwarno
Terdakwa memarkirkan sepeda motornya, setelah memarkirkan motornya
Terdakwa langsung mendekati Saksi-1 lalu memegang krah baju Saksi-1 dan
mencekik leher Saksi-1 dengan menggunakan tangan kiri, dan saat Terdakwa
mencekik Saksi-1 Sdr. Muhammad Alfian Syah memukul Saksi-1 yang
mengenai hidung dan mata Saksi-1.
j. Bahwa benar setelah pemukulan tersebut Terdakwa menantang Saksi-1
dengan mengatakan “Kalau kamu melawan dengan saya, jangan dengan adik
saya, dia orang sipil, kita sama-sama tentara, kalau mau berkelahi kita keluar
pakai sepeda motor kamu mau dimana”.
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua yaitu Yang sengaja
dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan terhadap atasan telah
terpenuhi.
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan
fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat bahwa
terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah
melakukan tindak pidana:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kesatu: Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang. Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal
170 ayat (1) KUHP.
Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan terhadap atasan. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana
menurut pasal 105 ayat (1) KUHPM.
Menimbang, bahwa di dalam persidangan pada diri Terdakwa tidak
ditemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar yang dapat melepaskan
Terdakwa dari tuntutan pidana Oditur Militer sehingga Terdakwa harus
dinyatakan bersalah.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka
harus dipidana.
Menimbang bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam
mengadili perkara ini Majelis ingin melihat sifat hakekat dan akibat dari
perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut:
d. Bahwa Terdakwa pada hakekatnya ingin membela keluarganya dalam hal ini
adiknya yang bernama Sdr. Muhammad Alfian Syah yang bertengkar dengan
Saksi-1, padahal Terdakwa telah mengakui Saksi-1 adalah anggota TNI yang
bertugas di Rindam II/Swj.
e. Bahwa seharusnya Terdakwa setelah membaca SMS dari Sdr. Muhammad
Alfian Syah (adiknya) menyuruh adiknya kembali ke rumah Terdakwa bukan
sebaliknya Terdakwa menyusulnya ke bengkel milik Saksi-3 sehingga Sdr.
Muhammad Alfian Syah bertambah berani kepada Saksi-1 hal ini
menunjukkan Terdakwa mempunyai sifat yang arogan dan kurang
mempunyai jiwa korsa dengan sesama anggota TNI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian
sesama anggota TNI (antar kesatuan) selain itu Saksi-1 karena terkena
pukulan Sdr. Muhammad Alfian Syah mengalami luka pada pangkal hidung
dan sampai saat persidangan masih dirasakan sakit.
Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah
semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak
pidana tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar yang bersangkutan dapat
insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik
sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga.
Menimbang, bahwa sebelum majelis menjatuhkan pidana atas diri
Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang
meringankan dan memberatkan pidananya yaitu:
Hal-hal yang meringankan:
e. Terdakwa mengakui kesalahannya.
f. Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
g. Terdakwa belum pernah dihukum disiplin maupun pidana.
h. Terdakwa pernah mengikuti Operasi Militer di Ambon pada tahun 2000 dan
NAD pada tahun 2003 dan 2004.
Hal-hal yang memberatkan:
c. Perbuatan terdakwa dapat memicu terjadinya perkelahian antar Satuan TNI.
d. Terdakwa tidak bisa membina adiknya Sdr. Muhammad Alfian Syah.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas (hal-hal
yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan) serta Terdakwa akan mencari
dan menyerahkan adiknya kepada pihak yang berwajib maka terhadap Tuntutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pidana yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan perlu diperingan agar
seimbang dengan perbuatan Terdakwa.
Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal
tersebut di atas, Majelis berpendapat, pidana sebagaimana tercantum pada diktum
di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang, bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan
sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus
dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang, bahwa barang barang bukti yang diajukan Oditur Militer
dipersidangan berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari rumah sakit
Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto Radjagukguk No.
R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011; adalah surat yang menerangkan
hasil pemeriksaan Saksi-1 menderita benturan benda keras pada pangkal hidung
sebelah kiri merupakan bukti petunjuk tentang akibat tindak pidana yang
dilakukan oleh Terdakwa dan adiknya (Sdr. Muhammad Alfian Syah) dan erat
kaitannya dengan perkara ini maka Majelis akan menentukan statusnya untuk
tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Menimbang, Pasal 170 ayat (1) KUHP dan Pasal 105 ayat (1) KUHPM
serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
M E N G A D I L I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: MUHAMMAD ERWIN SYAH,
PRAKA, NRP. 3199091850680, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana:
Kesatu: Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang.
Kedua: Militer yang sengaja dengan tindakan nyata mengancam dengan
kekerasan terhadap atasan.
6. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 5 (lima)
bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
7. Menetapkan barang bukti berupa surat: 1 (satu) lembar Visum Et Repertum
dari rumah sakit Dr. Ak. Gani Palembang atas nama Thomas Aviyanto
Radjagukguk No. R/031/VER/II/2011 tanggal 21 Februari 2011, tetap
dilekatkan dalam berkas perkara.
8. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu
lima ratus rupiah).
Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 25 Juli 2011 dalam
Musyawarah Majelis Hakim oleh RAMLAN, SH, MAYOR CHK NRP. 499926
sebagai Hakim Ketua, serta NANIK SUWARNI, SH, MAYOR CHK NRP
548707 dan FX RAGA SEJATI, SH, MAYOR CHK NRP. 545034 sebagai
Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari dan tanggal tersebut
di atas oleh Hakim Ketua dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh
kedua Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer RIZAL, SH, MAYOR
CHK NRP. 513104, Panitera HERMIZAL, SH, LETTU CHK NRP.
21950302060972 serta di hadapan umum dan Terdakwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HAKIM KETUA
Cap/ttd
RAMLAN, SH
MAYOR CHK NRP. 499926
HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II
ttd ttd
NANIK SUWARNI, SH FX RAGA SEJATI, SH
MAYOR CHK NRP 548707 MAYOR CHK NRP. 545034
PANITERA
ttd
HERMIZAL, SH
LETTU CHK NRP. 21950302060972