pengadilan agama tangerang...undang-undang nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas uu no. 7...

24
REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TANGERANG 2015 2019 Tangerang, Februari 2016 PENGADILAN AGAMA TANGERANG JL. PERINTIS KEMERDEKAAN II CIKOKOL TANGERANG TELP./ FAX. 021-55456 / 021 021-5538573 website : www.pa-tangerangkota.go.id / email : [email protected]

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

REVIEW

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

2015 – 2019

Tangerang, Februari 2016

PENGADILAN AGAMA TANGERANG JL. PERINTIS KEMERDEKAAN II CIKOKOL – TANGERANG

TELP./ FAX. 021-55456 / 021 – 021-5538573

website : www.pa-tangerangkota.go.id / email : [email protected]

Page 2: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengacu pada Pedoman Renstra dalam Permen PPN/Kepala Bappenas nomor 5

tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan/Penelaahan Rencana Strategis Kementerian / Lembaga

(Renstra K/L) 2015 – 2019, dan perubahan paradigma tatakelola pemerintahan menuju tatakelola

pemerintahan yang baik (good governance) dalam berbagai aspek, salah satunya mendorong

penerapan system akuntabilitas kinerja penyelenggaran Negara yang terintegrasi sebagai bahan

instrumen utama pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai salah

satu unsur penting system ini, Rencana Strategis merupakan instrument awal untuk mengukur

kinerja setiap instansi pemerintah baik terkait pencapaian visi, misi, tujuan, maupun sasaran yang

telah ditetapkan organisasi.

Dengan tersusunnya Review Renstra ini, diharapkan adanya peningkatan transparansi dan

akuntabilitas kinerja pada Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya, serta tersediannya dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Tahun 2015-2019

yang lebih akuntabel. Pengadilan Agama Tangerang adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang

bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di tingkat pertama

dengan wilayah hukum kota Tangerang.

Reviu Renstra ini telah diupayakan penyusunannya secara optimal, namun kami

menyadari apabila masih ada kekurangannya, maka tidak tertutup kemungkinan adanya

perbaikan-perbaikan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak/prioritas dan kebijakan pimpinan.

Semoga Reviu Renstra ini benar-benar bermanfaat dalam mendukung visi Pengadilan Agama

Tangerang yaitu mendukung “Terwujudnya Perngadilan Agama Tangerang yang Terhormat dan

Bermartabat”

Ketua,

Dra.Hj. Muhayah, SH.,MH.

Page 3: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….. 1

1.1. Kondisi Umum ………………………………….. 1

1.2. Potensi Permasalahan ………………………………….. 2

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ………………………………….. 5

2.1. Visi ………………………………….. 5

2.2. Misi ………………………………….. 6

2.3. Tujuan ………………………………….. 7

2.4. Sasaran Strategis ………………………………….. 7

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ………………………………….. 9

3.1. Arah Kebijakan da Strategi ………………………………….. 9

BAB IV PENUTUP ………………………………….. 13

Matrik Rencana Strategis 2015 – 2019 ………………………………….. 14

Surat Keputusan Penetapan Dokumen Renstra ………………………………….. 17

Surat Keputusan Tim Penyusun Dokumen Renstra ………………………………….. 19

Page 4: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

1. Pengadilan Agama Tangerang telah berjalan dan melangkah dalam tahun kelima dari

Visi dan Misi Mahkamah Agung sejalan dengan Reformasi Birokrasi Jilid II Tahun

2010-2035 yang menuntut semua lembaga peradilan di bawah lingkungan Mahkamah

Agung untuk melakukan pembaruan dan perubahan.

2. Perubahan yang fundamental tersebut ditindaklanjuti dengan peningkatan pelayanan

dan pemanfaatan teknologi informasi dalam transparansi penyelesaian perkara.

3. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam

hal ini Pengadilan Agama Tangerang mempunyai tugas memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:

perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syariah.

Pengadilan Agama Tangerang menyelenggarakan fungsi:

a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan

menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama

dalam tingkat pertama ( vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).

b. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan

tugas dan kode etik Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/

Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan

seksama dan sewajarnya ( vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor

No. 7 Tahun 1989) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan

serta pembangunan. ( vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

c. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan

persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan

umum/perlengakapan) ( vide : KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006).

d. Fungsi Lainnya :

1) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan

instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain

(vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).

Page 5: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

2

2) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya

serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era

keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007

tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

4. Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas dan fungsinya dituangkan

dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tangerang, dalam hal

ini Renstra Tahun 2015-2019.

5. Renstra Pengadilan Agama Tangerang merupakan pelaksanaan misi dalam mewujudkan

visinya secara bertahap. Rencana yang sedang dilaksanakan Pengadilan Agama

Tangerang pada saat ini adalah menyesuaikan dengan program Pembaruan peradilan

atau judicial reform dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Nasional tahun 2015-2019.

6. Renstra sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan Agama Tangerang lima

tahun ke depan, rencana strategis ini dijabarkan ke dalam program-program yang

kemudian diuraikan ke dalam rencana tindakan (action plan). Rencana strategis ini

kelak di dalam pelaksanaannya diharapkan didukung oleh anggaran yang memadai

dan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten serta ditunjang oleh

sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan

Agama Tangerang, baik lingkungan internal maupun eksternal sebagai variabel

strategis.

7. Pengadilan Agama Tangerang sebagai bagian dari unit organisasi Mahkamah Agung

dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi

dan misi Mahkamah Agung sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunistis, Threats) adalah seuatu bentuk

analisis di dalam manajemen perusahaan atau organisasi yang secara sistematis dapat

membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan

orgasisasi, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Analisis SWOT

diperlukan untuk menyusun perencanaan pada Pengadilan Agama Tangerang dalam

Page 6: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

3

mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, melalui analisa SWOT dapat dilakukan

identifikasi dan klasifikasi secara kuantitatif terhadap factor internal dan factor eksternal

yang mempengaruhi jalannya organisasi, melihat berbagai alternative kebijakan yang

mungkin dilakukan berdasarkan peluang dan ancaman berikut alternative solusinya.

Berdasarkan analisa SWOT yang dilaksanakan Pengadilan Agama Tangerang, dapat

dijabarkan potensi dan permasalahan sebagai berikut :

A. Lingkungan Internal.

1. Strength (Kekuatan).

a. Visi dan misi yang jelas dan terukur;

b. Tupoksi dan wewenang yang telah diatur dengan Undang - Undang;

c. Struktur organisasi yang telah tertata dengan baik;

d. Jumlah sumber daya manusia;

e. Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman dalam pelaksanaan tupoksi.

2. Weakness (Kelemahan).

a. Etos kerja masih rendah;

b. Minimnya penguasaan peraturan perundang - undangan yang berlaku sebagai

pedoman pelaksanaan tupoksi;

c. Ego sektoral masih tinggi pada masing – masing unit kerja dalam melaksanakan

tupoksi;

d. Antara kebutuhan dan anggaran yang masih belum seimbang;

e. Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam menunjang tupoksi.

B. Lingkungan Eksternal.

3. Opportunity (Peluang).

a. Tingginya perhatian masyarakat dalam mewujudkan peradilan bersih;

b. Sinergi dan kerjasama Pengadilan Agama Tangerang dengan pemerintah

daerah;

c. Penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Page 7: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

4

4. Threat (Ancaman).

a. Masih terdapat aparatur yang melakukan pelanggaran kode etik / indisipliner;

b. Masih terdapat SDM yang tidak menguasai tupoksi;

c. Masih terdapat SDM yang tidak menguasai teknologi informasi;

Page 8: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

5

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

2.1 Visi Pengadilan Agama Tangerang

Mahkamah Agung telah menetapkan Visi dan Misi yang akan menjadi pandangan arah

kedepan dan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran

atau target yang ditetapkan dalam 5 (lima) tahun ke depan, yaitu :

VISI :

” Terciptanya Badan Peradilan Indonesia yang Agung ”

MISI :

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan;

2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan;

3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap peradilan.

Berdasarkan visi dan misi Mahkamah Agung RI tersebut Pengadilan Agama Tangerang

merumuskan sekaligus menetapkan visi dan misi, sebagai berikut :

”TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA TANGERANG YANG TERHORMAT DAN

BERMARTABAT ”

Visi dimaksud bermakna sebagai berikut :

Menjalankan kekuasaan kehakiman yang independen dalam menegakkan hukum dan

keadilan.

Asumsi Penetapan Visi.

Visi ditetapkan berdasarkan asumsi-asumsi berikut :

a. Kondisi Pengadilan Agama Tangerang yang mencakup :

- Tuntutan penegakan supremasi hukum dalam era reformasi sekarang ini.

Page 9: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

6

- Tuntutan independensi dan peningkatan kinerja Pengadilan Agama

Tangerang.

b. Kondisi sumber daya manusia Pengadilan Agama Tangerang selain terintegrasi dan

mampu berkompetisi, juga harus mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya

mencapai visi Pengadilan Agama Tangerang.

Dasar Pemikiran Penetapan Visi.

Dasar pemikiran penetapan visi Pengadilan Agama Tangerang adalah sebagai berikut :

a. Eksistensi Pengadilan Agama Tangerang sebagai salah satu lembaga peradilan yang

berada di bawah Mahkamah Agung dalam penyelenggaraan kekuasaan

kehakiman.

b. Pengadilan Agama Tangerang adalah mempunyai salah satu tugas memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama

Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah

dan ekonomi syariah pada tingkat pertama.

2.2 Misi Pengadilan Agama Tangerang

Untuk mencapai visi Pengadilan Agama Tangerang yang telah ditetapkan tersebut maka

ditetapkan pula misi Pengadilan Agama Tangerang sebagai berikut :

1. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan;

2. Meningkatkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi dan integritas dalam rangka

peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif dan efisien;

4. Melaksanakan tertib adminisrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien;

5. Mengupayakan tersedianya anggaran serta sarana dan prasarana sesuai dengan

ketentuan dan kebutuhan.

Asumsi Penetapan Misi.

Misi Pengadilan Agama Tangerang ditetapkan berdasarkan asumsi- asumsi :

a. Tersedianya peraturan tentang pengelolaan anggaran (Undang-undang Nomor 17

Tahun 2003), Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2004), pengelolaan kepegawaian dan pengelolaan sarana dan

prasarana, dll.

Page 10: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

7

b. Adanya kebijakan pimpinan Mahkamah Agung untuk meningkatkan kinerja,

pemenuhan kebutuhan anggaran dan sarana prasarana Mahkamah Agung dan

peradilan.

c. Adanya dukungan dari berbagai pihak

Dasar Pemikiran Penetapan Misi.

Dasar pemikiran misi Pengadilan Agama Tangerang adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Pengadilan Agama Tangerang yang meliputi sumber daya manusia yang

akan berkembang, unit organisasi yang ada dibawahnya, anggaran dan sarana

prasarana yang akan bertambah.

b. Pengadilan Agama Tangerang sebagai salah satu badan peradilan dibawah

Mahkamah Agung harus dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok Mahkamah

Agung.

c. Pengadilan Agama Tangerang beserta bagian-bagian kepaniteraan dan

kesekretariatan melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

2.3 Tujuan.

1. Meningkatnya penyelesaian perkara;

2. Meningkatnya penyelesaian putusan maksimal 14 hari sejak dibacakan;

3. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi;

4. Meningkatnya tertib administrasi perkara;

5. Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu;

6. Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang jauh dari akses pengadilan;

7. Terwujudnya transparansi dan informasi bagi masyarakat;

8. Terselenggaranya pelayanan meja informasi dan pengaduan;

9. Terselenggaranya pembinaan dan pengawasan;

10. Tercapainya tugas pokok aparatur peradilan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

2.4 Sasaran Strategis Pengadilan Agama Tangerang.

a. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara;

b. Terwujudnya peningkatan penyelesaian putusan tepat waktu;

c. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara melalui mediasi;

Page 11: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

8

d. Terwujudnya peningkatan tertib administrasi perkara;

e. Terwujudnya peningkatan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu;

f. Terwujudnya lembaga peradilan yang dapat dijangkau oleh masyarakat;

g. Terwujudnya peningkatan akuntabilitas dan transparansi peradilan.

Page 12: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

9

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Tangerang

Dalam rangka mendukung program reformasi judicial atau pembaruan yang dilakukan

oleh Mahakamah Agung serta dalam rangka mewujudkan visi ”TERWUJUDNYA

PENGADILAN AGAMA TANGERANG YANG TERHORMAT DAN BERMARTABAT ”

maka Pengadilan Agama Tangerang menetapkan 10 (sepuluh) sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya percepatan penyelesaian perkara;

2. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara;

3. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara melalui mediasi;

4. Tersedianya salinan putusan maksimal 14 hari sejak putusan dibacakan;

5. Meningkatnya tertib administrasi perkara;

6. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat tidak mampu dan terpinggirkan;

7. Meningkatnya transparansi dan informasi bagi masyarakat terhadap Pengadilan

Agama;

8. Meningkatnya pelayanan meja informasi;

9. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparatur peradilan;

10. Peningkatan pengelolaan aset dan keuangan.

Masing – masing sasaran strategis diatas memiliki arahan kebijakan sebagai berikut :

Strategi dan kebijakan 1 : Terwujudnya percepatan penyelesaian perkara.

Sasaran : percepatan penyelesaian perkara kurang dari 5 bulan

Strategi :

- Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berkaitan dengan penyelesaian

perkara;

- Mengharuskan adanya kelengkapan dokumen bagi PNS/TNI/POLRI/BUMN sebagai

syarat dalam pengajuan gugatan/permohonan di Pengadilan Agama Tangerang.

Strategi dan kebijakan 2 : Terwujudnya penyelesaian perkara

Sasaran : Peningkatan penyelesaian perkara

Page 13: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

10

Strategi :

- Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur)

- Pengawasan dan evaluasi secara berkala oleh pimpinan.

Strategi dan kebijakan 3 : Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara melalui

mediasi

Sasaran : Peningkatan penyelesaian perkara melalui mediasi

Strategi :

- Mengikutsertakan hakim pada diklat mediasi;

- Mengefektifkan peran mediator.

- Evaluasi secara berkala oleh pimpinan.

Strategi dan kebijakan 4 : Tersedianya salinan putusan maksimal 14 hari sejak putusan

dibacakan

Sasaran : tersedianya putusan maksimal 14 hari setelah dibacakan

Strategi :

- Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur);

- Optimalisasi aplikasi SIADPA Plus;

Strategi dan kebijakan 5 : Meningkatnya tertib administrasi perkara

Sasaran : Peningkatan tertib administrasi perkara

Strategi :

- Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur);

- Mengoptimalkan penggunaan aplikasi SIADPA Plus;

- Pengawasan secara berkala oleh Hawasbid.

Strategi dan kebijakan 6 : Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat tidak mampu

dan terpinggirkan

Sasaran : peningkatan akses peradilan bagi masyarakat tidak mampu dan terpinggirkan

Page 14: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

11

Strategi :

- Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat tidak mampu;

- Sidang Keliling (zatting plaats);

- Pos Bantuan Hukum.

Strategi dan kebijakan 7 : Meningkatnya transparansi dan informasi bagi masyarakat

terhadap Pengadilan Agama

Sasaran : Peningkatan transparansi dan informasi bagi masyarakat terhadap Pengadilan

Agama

Kebijakan : pemanfaatan media elektronik sebagai media informasi

Strategi :

- Transparansi informasi penyelenggaraan penyelesaian perkara;

- Transparansi informasi perkara;

- Transparansi putusan melalui media elektronik (website);

- Layanan pengaduan melalui media elektronik (website);

- Transparansi pengelolaan keuangan perkara dan anggaran DIPA.

Strategi dan kebijakan 8 : Meningkatnya pelayanan meja informasi

Sasaran : Meningkatnya pelayanan meja informasi

Kebijakan : Pembentukan Tim PPID (Petugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi) pada

Pengadilan Agama Tangerang

Strategi :

- Mengoptimalkan peran tim PPID (Petugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi);

- Adanya buku register permintaan informasi;

- Menindaklanjuti setiap permohonan informasi yang masuk ke Pengadilan Agama

Tangerang.

Strategi dan kebijakan 9 : Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparatur

peradilan

Sasaran : Tidak adanya pengaduan oleh masyarakat terhadap kinerja pegawai Pengadilan

Agama Tangerang.

Page 15: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

12

Strategi :

- Pembinaan secara berkala;

- Pemberian teguran terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin;

- Pemeriksaan terhadap pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin berat dan

menindaklanjuti secara hirarkis.

Strategi dan kebijakan 10 : Peningkatan pengelolaan aset dan keuangan.

Sasaran : Tersedianya sarana dan prasaranan yang memadai dan penggunaan anggaran

secara efektif dan efisien dalam rangka menunjang tupoksi.

Strategi :

- Inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana;

- Perawatan sarana dan prasarana secara rutin;

- Penatausahaan asset secara tertib;

- Membuat rencana umum pengadaan;

- Membuat jadwal pelaksanaan anggaran.

Page 16: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

13

BAB IV

PENUTUP

Rencana strategis Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2015-2019 disusun dengan

mengacu dan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dalam kurun waktu tahun

2015-2019 dengan memperhitungkan kondisi Pengadilan Agama Tangerang yang terus berubah.

Dokumen Renstra ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun program Pengadilan

Agama Tangerang agar lebih terencana dan terpadu. Selanjutnya, setiap tahun usulan program/

kegiatan Pengadilan Agama Tangerang yang telah mengacu pada rencana strategis ini diajukan

sebagai bahan masukan penyusunan RKA-KL Pengadilan Agama Tangerang.

Renstra Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2015-2019 ini telah memuat langkah-

langkah kegiatan yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi di bidang peradilan sesuai dengan

perubahan paradigma peradilan satu atap (one roof system). Penyusunan rencana strategis ini

diharapkan, Pengadilan Agama Tangerang dapat menjalankan tugas dan fungsinya melayani

masyarakat pencari keadilan, dalam hal tuntutan transparansi di era reformasi ini serta

mendukung terwujudnya lembaga Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya yang

bermartabat, berwibawa dan dihormati melalui pengadilan yang modern.

Page 17: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

14

MATRIK RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

TAHUN 2015 – 2019

Tujuan : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara;

2. Meningkatnya percepatan penyelesaian perkara;

3. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim;

4. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice);

6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;

7. Meningkatnya kualitas pengawasan;

8. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi peradilan;

9. Meningkatnya sarana penunjang tupoksi peradilan

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

(TAHUN)

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan 1% 2% 3% 4% 5%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan 80% 82% 85% 87% 90%

d. Persentase penurunan tunggakan perkara (tunggakan

perkara yang diselesaikan)

100% 100% 100% 100% 100%

2. Meningkatnya percepatan penyelesaian Persentase perkara yang diselesaikan maksimal 5 bulan 70% 75% 80% 95% 97%

Page 18: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

15

perkara

3. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum (banding, 1% 2% 3% 4% 5%

4. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding,

kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100% 100% 100%

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan isi putusan

tepat waktu

85% 87% 88% 90% 97%

d. Prosentase Penyitaan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100%

5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 88% 89% 92% 95% 97%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan melalui

sidang keliling (sidang diluar Pengadilan)

3% 3% 4% 4% 5%

c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang

mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)

95% 95% 95% 98% 98%

6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara

yang berkekuatan hukum tetap

1% 1% 1% 1% 1%

7. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100% 100% 100% 100% 100%

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan hakim pengawas

bidang yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

8. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi a. Persentase tersedianya arsip elektronik 18% 20% 25% 30% 35%

Page 19: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

16

peradilan

b. Persentase putusan yang telah dianonimisasi 18% 20% 25% 30% 35%

c. Persentase perkara yang diupload pada direktori

putusan Kepaniteraan Mahkamah Agung

18% 20% 25% 30% 35%

9. Meningkatnya sarana penunjang tupoksi

peradilan

Persentase tersedianya sarana penunjang tupoksi peradilan

yang memadai secara kuantitas dan kualitas

25 % 25% 50% 75% 100%

10. Meningkatnya penyerapan anggaran a. Persentase realisasi anggaran program dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

Mahkamah Agung (DIPA 01)

95% 95% 95% 95% 95%

b. Persentase realisasi anggaran program peningkatan

manajemen peradilan agama

97% 97% 97% 97% 97%

Ketua,

Dra.Hj. Muhayah, SH.,MH.

Tangerang, 09 Januari 2016

Sekretaris,

Hadi Sunarso

Page 20: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

17

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG

NOMOR : W27-A3/ /HK.02/I/2016

T E N T A N G

PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA, RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Menimbang : a. Bahwa, sehubungan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI tanggal 17

November 2016 Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2016 tentang Penyampaian

LKjIP Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016;

a. Bahwa, telah tersusunya review Indicator Kinerja Utama, review Rencana

Strategis 2015 – 2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan Rencana Kinerja

Tahun 2017, untuk itu perlu diterbitkan keputusan ketua tentang penetapan

dokumen dimaksud.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi,

Struktur Organisasi, dan Tata Kerja;

5. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah

Agung;

6. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah

Agung;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9

M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.

Page 21: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

18

M E M U T U S K A N

Menetapkan

: KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TENTANG

PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA, REVIEW RENCANA

STRATEGIS 2015 – 2019, PERJANIAN KINERJA TAHUN 2016 DAN RENCANA

KINERJA TAHUN 2017 PENGADILAN AGAMA TANGERANG.

KESATU : Dokumen Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis 2015 – 2019, Perjanjian Kinerja

Tahun 2016 Dan Rencana Kinerja Tahun 2017 sebagai pedoman pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi aparatur Pengadilan Agama Tangerang;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : TANGERANG

Pada Tanggal : JANUARI 2016

Ketua,

Dra. Hj. Muhayah, SH.,MH.

Nip. 19630705 198903 2 004

Tembusan :

1. Yth. Sekretaris Mahkamah Agung RI;

2. Yth. Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI;

3. Yth. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI;

4. Yth. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten.

Page 22: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

19

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Nomor : W27-A3/ /OT.01.1/I/2016

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015,

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA, REVIEW RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019,

PERJANJIAN KINERJA 2016,DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN 2016

KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Menimbang : a. Bahwa, sehubungan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI tanggal 17

November 2016 Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2016 tentang Penyampaian

LkjIP Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016;

b. Bahwa atas pertimbangan sebagaimana tersebut diatas perlu diterbitkan surat

keputusan ketua tentang Pembentukan Tim Penyusun.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Peraturan Menteri Pendayangunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH TAHUN 2015, REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA,

RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019, PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PENGADILAN AGAMA

TANGERANG TAHUN 2016.

Page 23: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

20

KESATU : Menunjuk Hakim dan pegawai yang namanya tercantum dalam lampiran surat

keputusan ini sebagai Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015,

Revieu Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis 2015 – 2019, Perjanjian

Kinerja 2016 dan Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Agama Tangerang

Tahun 2016;

KEDUA : Tugas Tim adalah menyusun dan membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

2015, Revieu Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis 2015 – 2019, Perjanjian

Kinerja 2016 dan Rencana Kinerja Tahun 2017;

KETIGA : Surat Keputusan ini mulai sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila

terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Salinan surat keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk

diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang

Pada Tanggal : Januari 2016

Ketua,

Dra.Hj. Muhayah, SH.,MH.

Nip. 19630705 198903 2 004

Tembusan:

1. Yth. Sekretaris Mahkamah Agung;

2. Yth. Direktur Jenderal Badilag Mahkamah Agung;

3. Yth. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten.

Page 24: PENGADILAN AGAMA TANGERANG...Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama; dalam hal

21

Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Tangerang

Nomor : W27-A3/ /OT.01.1/I/2016

Tanggal : Januari 2016

TIM PENYUSUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015, REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA,

RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019, PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Pembina : Ketu Pengadilan Agama Tangerang

Penanggung Jawab : Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang

Ketua : Drs. Mukhtar, MH.

Sekretaris : Arif Rachmanto, ST.,SH.

Anggota : H. Karso BC.Kn.S.Ag

: Mardiati, SH.,MH.

: H. Fathtullah, SH.,MH.

: Ahmad Muhtadi, SH.i

: Hadi Sunarso

: Hana Nuraeni, S.Sos.

: Nurwinda Findiani, SE

Ketua,

Dra.Hj. Muhayah, SH.,MH.

Nip. 19630705 198903 2 004