penetapan pancasila sebagai dasar negara (ppki)
DESCRIPTION
Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraTRANSCRIPT
PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
MIHNA INTIHAIYAHUNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
TUJUAN PEMBELAJARAN1. Menjelaskan tujuan pembentukan PPKI2. Menjelaskan keanggotaan PPKI3. Menjelaskan alasan perubahan sila I
rumusan dasar negara Piagam Jakarta saat penetapan dasar negara oleh PPKI
4. Membedakan rumusan dasar negara dalam piagam jakarta dengan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan
Untuk menindak lanjuti hasil kerja BPUPKI maka dibentuklah PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai)
BUBARNYA BPUPKI
Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan Drs Moh Hatta sebagai wakilnya
PPKI Beranggotakan 21 Orang, Kemuadian Ketua PPKI menambah anggota lagi menjadi 27 orang
Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
KEANGGOTAAN PPKI
TUJUAN PEMBENTUKAN PPKI
Untuk mempersiapkan segala hala yang berhubungan dengan kemerdekaan indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang. Keputusan sidang PPKI adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia.
2. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
RUMUSAN SILA-SILA PANCASILA DALAM UUD NRI 1945
Ketuhanan Yang Maha EsaKemanusiaan yang adil dan
beradabPersatuan IndonesiaKerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Ir. Soekarno (Ketua) 2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua) 3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota) 4. KRT Radjiman Wedyodiningrat
(Anggota) 5. R. P. Soeroso (Anggota) 6. Soetardjo Kartohadikoesoemo
(Anggota) 7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim
(Anggota) 8. Ki Bagus Hadikusumo (Anggota) 9. Otto Iskandardinata (Anggota) 10. Abdoel Kadir (Anggota) 11. Pangeran Soerjohamidjojo
(Anggota) 12. Pangeran Poerbojo (Anggota) 13. Dr. Mohammad Amir
(Anggota) 14. Mr. Abdul Maghfar (Anggota) 15. Mr. Teuku Mohammad Hasan
(Anggota) 16. Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
[4] 17. Andi Pangerang (Anggota) 18. A.H. Hamidan (Anggota) 19. I Goesti Ketoet Poedja
(Anggota) 20. Mr. Johannes Latuharhary
(Anggota) 21. Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)
Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu: 1. Achmad Soebardjo (Penasehat) 2. Sajoeti Melik (Anggota) 3. Ki Hadjar Dewantara (Anggota) 4. R.A.A. Wiranatakoesoema
(Anggota) 5. Kasman Singodimedjo
(Anggota) 6. Iwa Koesoemasoemantri
(Anggota)