penerapan teknik negosiasi dan persuasi …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368875-mk-johannes...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
PENERAPAN TEKNIK NEGOSIASI DAN PERSUASI DALAM PEMASARAN ALBUM MERDESA PANDJI PRAGIWAKSONO
MAKALAH NON-SEMINAR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Johannes Natanael Sianturi
1006664943
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI PERIKLANAN
DEPOK DESEMBER 2013
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
2
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
3
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
4
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
5
Penerapan Teknik Negosiasi dan Persuasi dalam Pemasaran Album Merdesa Pandji Pragiwaksono
Johannes Natanael Sianturi
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Upaya pengunduhan ilegal semakin marak terjadi, menyebabkan kerugian bagi musisi. Penyanyi rap Indonesia, Pandji Pragiwaksono mencoba cara lain untuk mengatasi permasalahan dengan inovasi pemasaran, Free Lunch Method (FLM) untuk album ketiganya, Merdesa. Berbekal kerjasama dengan Acer sebagai sponsor, Pandji melakukan persuasi kepada masyarakat untuk mengunduh albumnya secara gratis. Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana cara Pandji memenangkan negosiasi dengan Acer dan bagaimana membuat sebuah tindakan persuasif yang efektif bagi khalayak demi mendapatkan profit. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan teknik negosiasi seperti apa yang berhasil memenangkan negosiasi Pandji dengan Acer, juga mengetahui teknik persuasi seperti apa yang dilakukan Pandji terhadap khalayak di media sosial untuk memenangkan deal negosiasi yang sebelumnya dilakukan dengan Acer. Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan tentang penerapan teknik negosiasi dan persuasi. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja di bidang komunikasi untuk dapat mengembangkan inovasi dalam proses komunikasi, baik dengan klien atau kepada khalayak. Teori yang digunakan dalam menganalisa permasalahan tersebut adalah teori teknik negosiasi dan persuasi serta teori pemasaran. Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil dari pembahasan makalah ini adalah kolaborasi teknik negosiasi dan persuasi dengan pemasaran yang baik menghasilkan profit bagi karya musik gratis.
Kata Kunci: negosiasi; persuasi; marketing; free lunch method (FLM).
ABSTRACT Nowadays, illegal downloading flares and causes detriment for musician. Indonesian rapper, Pandji Pragiwaksono tried another way to solve this problem with an innovation of marketing, Flee Lunch Method (FLM) for his third album, Merdesa. Having a deal with Acer as his main sponsor, Pandji had to persuade netizens to download his album freely. Problem examined in this paper is how could Pandji win the negotiation with Acer and how to create an effective persuasive action for the sake of earning profit. This paper aims to find out which kind of negotiation and persuasion technic accomplished by Pandji to both Acer and netizens. The advantage of this paper is to cast advises for those who are working in communication field to be able to develop innovations in communication process, be it with client or netizens/ target market. Theories used in analyzing the problem are negotiation and persuasion technic and marketing theory. This paper is written in descriptive method and literature review based, which relies the secondary data collected by many sources as writing reference. The result of this paper is, great collaboration between negotiation and persuasion technic with marketing generates profit for free music. Key Words: negotiation; persuation; marketing; free lunch method (FLM).
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
6
Latar Belakang Masalah
Ibarat oksigen, musik sepertinya termasuk salah satu kebutuhan primer manusia.
Seperti kata seorang filsuf Jerman yang lahir pada 15 Oktober 1844, Friedrich Nietzsche,
”Without music life would be a mistake”. Singkatnya, beliau berpendapat bahwa tanpa
sentuhan musik, hidup akan terasa salah. Oleh karenanya, tak ayal bila setiap individu di dunia
berusaha untuk mendapatkan akses terhadap musik. Di era ini, tren produk dari industri musik
bukan lagi gulungan kaset yang tebal, melainkan sebuah file yang dapat diunduh untuk
langsung dinikmati. Daya sebarnya juga tinggi, dikarenakan banyaknya situs penyedia jasa
penyebaran file yang kebanyakan dapat diunggah dan diunduh secara gratis seperti 4shared.
Musik kini sudah menjadi hak yang sangat mudah didapatkan oleh siapa saja dengan
fakta bahwa akses internet saat ini sungguh sudah sangat tidak terbatas. Merujuk para
pendapat Nietzsche, berarti hidup manusia saat ini tidak mengandung kesalahan. Namun,
apakah benar demikian? Ternyata tidak sebenar kelihatannya. Masalah yang paling utama
yang kerap memberatkan musisi sebagai pencipta musik adalah pembajakan. Salah satu
kegiatan nyata pembajakan yang dimaksud adalah pengunduhan data musik secara ilegal. Jadi,
produk musik yang biasanya berupa album dalam bentuk CD atau kaset seyogyanya hanya
didapatkan di toko musik dengan harga yang dibanderol, kini tinggal diunduh gratis di situs
penyedia transfer data.
Beberapa tahun belakangan ini, peringkat pembajakan hak cipta musik dan lagu di
beberapa negara seperti Brazil, Cina, India, Mexico, Pakistan dan Indonesia meningkat drastis
(International Federation of the Phonographic Industry, 2004: 7-10). Di Indonesia, protes
keras dari Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dilayangkan kepada Kementrian
Komunikasi dan Informatika perihal pemblokiran situs penyedia musik ilegal. Hal ini tentu
disebabkan karena kerugian para musisi akibat tidak kembalinya modal biaya produksi musik.
Namun, yang dapat diblokir hanyalah situs penyedia unduh gratis dari Indonesia seperti
Gudanglagu.net, Mp3lagu.com dan Pandumusica.com. Para pengunduh gratis masih saja
berjaya dengan situs unduh gratis mancanegara yang juga menyediakan data musik Indonesia.
Beberapa upaya selain pemblokiran situs unduh gratis telah dilakukan. Salah satunya
adalah kampanye anti pembajakan bertajuk “Seratus Persen Cinta Musik Indonesia”.
Kampanye yang digagas para musisi Indonesia seperti pendiri Republik Cinta Management,
Ahmad Dhani ini cukup terdengar di tahun 2010. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Mari Elka Pangestu, dalam Indonesia Music Expo 2011 berkata, “Saya seratus persen
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
7
cinta musik Indonesia.” Namun, apakah pergerakan seperti itu dapat mengurangi tindakan
unduh ilegal? Nyatanya tidak.
Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik mengulas inovasi salah seorang
penyanyi rap Indonesia, Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran album ketiganya bertajuk
Merdesa. Alih-alih menjual karyanya, Pandji malah menghimbau khalayak untuk mengunduh
karyanya secara gratis. Ternyata Pandji yang juga ingin mendapatkan keuntungan dari
albumnya, mendapat dukungan dari sponsor, Acer. Melalui makalah ini, penulis akan
menjabarkan penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam usaha pemasaran album tersebut.
Permasalahan
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang melanda industri musik
saat ini adalah perilaku unduh ilegal yang merugikan insan musik. Beberapa usaha seperti
pemblokiran situs peyedia unduh gratis serta kampanye sosial telah dilakukan, namun tidak
memberikan dampak yang besar. Pertanyaannya adalah bagaimana cara Pandji Pragiwaksono
dapat memenangkan negosiasi dengan pihak Acer? Kemudian bagaimana membuat sebuah
tindakan persuasif yang dapat membuat para musisi tetap dapat menikmati hasil dari kerja
keras mereka dalam bermusik? Baik itu dengan berusaha mengurangi tindakan pengunduhan
ilegal (yang sepertinya tidak akan pernah mungkin berakhir, karena tidak dapat dikontrol) atau
melakukan usaha lain.
Dalam makalah ini, penulis akan menganalisa Free Lunch Method (FLM) yang
dilakukan oleh Pandji Pragiwaksono dalam pemasaran untuk album ketiganya yang bertajuk
Merdesa dan negosiasi seperti apa yang berhasil memenangkan deal dengan Acer, sponsor
album ini. Selain itu, akan dijelaskan juga bagaimana Pandji berhasil memenangkan hati
audiens dengan teknik persuasi di ranah digital.
Tujuan Penulisan
Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui strategi dan teknik negosiasi seperti apa yang berhasil
memenangkan negosiasi antara Pandji Pragiwaksono dengan Acer.
2. Mengetahui teknik persuasi seperti apa yang dilakukan Pandji Pragiwaksono
terhadap khalayak di media sosial untuk memenangkan deal negosiasi yang
sebelumnya dilakukan dengan Acer.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
8
Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata
pembaca terhadap penerapan teknik negosiasi dan persuasi dalam takaran nyata/ bisnis
industri musik Indonesia. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pekerja di bidang komunikasi untuk dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam proses
komunikasi, baik dengan klien atau kepada khalayak atau target pasar.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
9
Konsep Teoritis
Negosiasi
People negotiate all the time (Roy J. Lewicki, 2003:2). Dalam proses negosiasi,
bukan hanya perselisihan atara sesuatu dan sesuatu saja yang memerlukan negosiasi. Dalam
pengambilan keputusan saja, diperlukan negosiasi, bahkan dalam tahapan komunikasi intra
personal. Sesuai dengan alasan mengapa diperlukannya komunikasi menurut Lewicki, yaitu
untuk (1) untuk menciptakan sesuatu yang baru baik secara kelompok atau individu, atau (2)
untuk menyelesaikan masalah atau perselisihan.
Definisi negosiasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia:
• Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna
mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain;
• Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
Singkatnya, negosiasi adalah suatu proses perundingan antara para pihak yang
berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu permasalahan. Kadang kala, negosiasi
bukan hanya mengenai penyelesaian sebuah masalah, namun juga tentang pencapaian
sebuah kesepakatan antar dua belah pihak, atau lebih.
Taktik Negosiasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taktik adalah rencana atau tindakan yang
bersistem untuk mencapai tujuan. Sementar menurut Lewicki (2012:328), taktik merupakan
tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan, atau dengan kata lain sebagai bentuk
pelaksanaan dari strategi. Keduanya saling berkesinambungan dan menjadi elemen penting
dalam proses pencapaian kepentingan. Taktik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
waktu yang lebih singkat, beda dengan strategi. Dapat dikatakan taktik adalah pelaksanaan
strategi.
Taktik negosiasi beberapa di antaranya adalah pemberian informasi, penciptaan fakta
baru, pencarian informasi, pembuatan agenda, bluffing, pemberian deadline, good guy bad
guy, dan the art of Concesión (Partao, 2006: 55).
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
10
1. Pemberian Informasi
Biasanya berupa informasi nonverbal dengan tujuan merubah persepsi dan posisi.
Negosiator dapat memanfaatkan taktik ini dengan memberikan informasi yang
berlebihan, sehingga dapat menutupi permasalahan pokok untuk merubah
mindset lawan negosiator. Namun, penolakan terhadap informasi yang diberikan
akan dianggap sebagai rasa tidak percaya oleh lawan negosiasi.
2. Penciptaan Fakta Baru
Menambah atau merubah fakta yang telah ada sehingga negosiator identik dengan
kecurangan. Namun taktik ini dapat diimplementasikan melalui ancaman-
ancaman secara halus.
3. Pencarian Informasi
Baik dari pengalaman pribadi, orang lain, sumber bacaan, maupun konsultan,
sebagai alat bargaining informasi.
4. Pembuatan Agenda
Digunakan karena proses negosiasinya dilakukan secara berurutan. Jadi pihak
yang bersengketa memiliki waktu untuk bernegosiasi dan berpikir terlebih
dahulu.
5. Bluffing
Merupakan taktik klasik dengan membuat distorsi kenyataan yang ada dan
memberikan gambaran yang berbeda untuk mengelabui lawan negosiasi.
6. Pemberian deadline
Agar perundingan cepat terselesaikan. Namun dengan adanya deadline,
negosiator bisa saja menjadi gegabah karena terbatas oleh waktu sehingga
keputusan yang diambil kurang tepat.
7. Taktik ‘good guy bad guy’
Penciptaan peran baik dan jahat ketika negosiasi untuk menekan lawan negosiasi
dengan pertentangan sudut pandang.
8. The Art of concesión
Digunakan jika salah satu pihak mengancam pihak lain untuk menerima
tawarannya dan menekan konsekuensi yang tidak diinginkan ketika tawaran
tersebut ditolak.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
11
Strategi Negosiasi
Tanpa strategi, maka tidak akan ada taktik. Strategi berdasarkan polanya dibagi
menjadi lima yaitu (Partao, 2006:48):
1. Collaborative (win-win)
Dilakukan agar masing-masing pihak yang bernegosiasi bisa mencapai
kepentingannya. Strategi ini sama dengan integrative negotiation atau positive
sum game, dimana lebih mengutamakan keuntungan kedua belah pihak. Di
samping itu, strategi ini lebih menekankan pada problem solving.
2. Competitive (win-lose)
Sesuai dengan makna dasarnya bahwa pihak yang bernegosiasi saling bersaing
untuk mendapatkan kepentingannya sendiri. Strategi ini bertolak belakang
dengan strategi collaborative tentunya, dan termasuk dalam distributive
negotiation atau zero sum game sebab yang diperjuangkan biasanya adalah
sumber daya.
3. Compromise (split the difference)
Digunakan untuk mencari jalan tengah permasalahan dan menemukan solusi
bersama. Namun sayangnya, masing-masing negosiator tidak bisa mencapai
kepentingannya secara penuh.
4. Accommodative (lose-to-win)
Digunakan dengan mengalah terlebih dahulu dalam negosiasi, namun dibalik itu
ia sudah menyiapkan rencana lain untuk memenangkan kepentingannya.
5. Avoid (lose-lose)
Strategi untuk menghindari terjadinya konflik. Pada akhirnya pihak yang
bernegosiasi akan mersa bahwa kepentingannya tidak ada yang
terakomodasikan, sehingga mereka memilih strategi ini
Persuasi
Persuasi didefinisikan oleh banyak orang dengan banyak versi, diantaranya sebagai
berikut:
Persuasi secara harafiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau hal
menyakinkan” – (Efendy, 1991:103)
Persuasi adalah influence yang dibatasi dengan hanya komunikasi, baik komunikasi
verbal (dengan menggunakan kata-kata), maupun komunikasi non-verbal (engan
menggunakan gerakan atau bahasa tubuh) – (Purnawan EA, 2002:15)
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
12
Persuasi merupakan suatu teknik mempengaruhi manusia dengan
memanfaatkan/menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan
yang hendak dipengaruhi . – (Susanto, 1993:17)
Persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus: mereka percaya dapat meyakinkan
orang lain dng -- saja; imbauan; karangan yg bertujuan membuktikan pendapat. – Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Pada dasarnya, persuasi adalah teknik komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi adopter dengan pandangan yang dimiliki orang yang melakukan persuasi.
Pemasaran
Definisi Kotler (1999:11) terhadap pemasaran adalah:
“Marketing is a social process by which individuals and groups obtain what they
need and want throught creating, offering, and frelly exchanging products and services of
value with others”
“Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang dengan proses tersebut individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan dengan secara bebas mempertukarkan sesuatu produk atau jasa yang
bernilai satu sama lain.”
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran tentang strategi
yang bergerak demi kelancaran proses penjualan. Banyak jenis strategi yang ditemui dalam
dunia pemasaran, namun sepertinya strategi Philip Kotler yang bertajuk Marketing Mix
(Bauran Pemasaran) selalu menjadi acuan konsep strategi pemasaran dunia. Kotler
mencetuskan 4P yaitu product, price, place, dan promotion, sebagai dasar pemikirannya
mengenai pemasaran.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
13
Proses Pemasaran
Untuk melancarkan proses pemasaran, Kotler menuliskan hal yang diperlukan adalah
langkah-langkah sebagai berikut:
Metodologi
Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan.
Makalah ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
macam sumber seperti buku, e-book, jurnal, dan sebagainya sebagai referensi penulisan.
Memahami pasar
dan kebutuha
n serta keingina
n pelangga
n.
Merancang
strategi pemasaran yang
digerakan oleh
pelanggan
Membangun
program pemasaran terintegras
i yang memberik
an nilai yang
unggul
Membangun
hubungan yang
menguntungkan dan menciptak
an kepuasan
pelanggan
Menangkap nilai dari pelanggan
untuk menciptaka
n keuntunga
n dan ekuitas
pelanggan
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
14
Pembahasan
Pandji Pragiwaksono dan Merdesa
Pandji Prawaksono yang kerap disapa Pandji merupakan penyiar, radio, presenter
televisi, penulis buku, dan penyanyi rap. Pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979, merupakan
seorang aktivis muda Indonesia yang kerap dijadikan role model oleh pemuda, karena
kecerdasan dan rasa nasionalismenya yang tinggi. Celotehannya kerap dituangkan di situs
pribadinya yang memiliki trafik tinggi, pandji.com. Selain itu, media sosialnya seperti twitter
juga meraup banyak followers, yaitu sekitar 400 ribu akun.
Pandji merilis album rap pertamanya tahun 2008 yang berjudul Provocative Proactive.
Tahun setelahnya Pandji merilis album bertajuk You’ll Never Know When Someone Comes In
And Pres Play On Your Paused Life. Yang ketiga adalah yang menjadi kasus untuk dibahas di
makalah ini, yaitu album Merdesa yang dirilis tahun 2010. Merdesa berisikan 14 lagu yang
dapat diunduh secara online. Lagu-lagunya bertemakan kritik terhadap anggota dewan,
semangat kebangsaan dan optimisme.
Free Lunch Method (FLM): Inovasi Pemasaran
Kasus ini bersinggunggan dengan konsep pemasaran, khususnya pilar keempat yaitu
promosi. Yang dilakukan oleh Pandji untuk album Merdesa bukanlah negosiasi dan persuasi
semata, namun kolaborasi metode pemasaran digital dengan teknik negosiasi dan persuasi.
Intinya, ketika semua penggagas ide menyuarakan tentang stop pengunduhan ilegal, Pandji
malah menyerukan orang-orang untuk mengunduh lagu-lagu di album ketiganya dengan
gratis. Lantas bagaimana ia meraup untung?
Menurut Dave Chaffy dalam bukunya eMarketing eXcellence 3rd Edition, di era e-
commerse ini, baik pengiklan ataupun media sudah banyak berada di ranah digital. Itu
sebabnya sering disebut bahwa market-place yang dulunya dapat terlihat nyata secara fisik,
kini telah terkonvergensi menjadi e-market place. Bisnis berbasis situs saat ini dapat
menghasilkan lebih banyak dibanding media konvensional, sebut saja Detik.com yang
seharinya saja dapat menghasilkan lebih dari 100 juta untuk space iklan yang mereka
tawarkan ke pengiklan (sumber: rate card 2012, konfidensial). Pandji mendapat insight bahwa
semakin banyak orang yang masuk ke dalam sebuah situs, maka semakin populerlah situs
tersebut. Jika suatu situs populer, maka situs tersebut sudah bisa menjadi ‘lahan basah’ untuk
meraup keuntungan dari pengiklan.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
15
Berangkat dari insight tersebut, Pandji berhasil menggandeng perusahaan komputer
ternama, Acer, untuk menjadi sponsor album Merdesa ini. Pandji hanya perlu membiarkan
banner digital Acer berada di download page album. Acer akan memberikan 100 juta rupiah
kepada Pandji jika dalam jangka waktu sebulan pageviews, atau jumlah pengunjung mencapai
10.000. Karena teknik negosiasi Pandji yang kuat melalui media digital, hanya dalam waktu
seminggu 10.000 pengunjung behasil dicapai, dan 100 juta menjadi milik Pandji.
Keberhasilan ini berbuah manis, terbukti dengan adanya pengakuan-pengakuan dari
tokoh komunikasi kelas dunia. Salah satunya oleh Hermawan Kartajaya, satu dari 50 guru
pemasaran yang diakui oleh The Chartered Institute of Marketing. Selain memuji Pandji
secara langsung, beliau melayangkan sebuah tweet di akun pribadinya, @hermawank.
Selain itu, Eric Schmidt, ex CEO Google yang kini menjadi Chairman, mengutip konsep FLM
dan memuji Pandji lewat majalah Time, Februari 2011. Bertolak pada teori proses pemasaran,
maka proses yang paling berkenaan dengan kasus adalah proses keempat yaitu membangun
hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan.
Penerapan Teknik Negosiasi melalui FLM terhadap Acer dan Khalayak
Sebenarnya agak sulit dimengerti oleh awam, mengapa Acer sampai mau menawarkan
100 juta rupiah kepada Pandji hanya dengan menembus pageview sejumlah 10.000. Jawaban
ini kemudian didapatkan penulis ketika penulis menjalani program magang di salah satu
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
16
agensi digital di Jakarta. Dewasa ini, perusahaan atau yang sering disebut klien tidak lagi
hanya beriklan di media konvensional. Ranah digital sudah sangat akrab bagi pengiklan hari
ini. Tidak hanya in-house space, namun juga pengiklan selalu melihat kesempatan untuk
beriklan di tempat lain/ situs yang memiliki trafik tinggi, karena di sanalah calon konsumen
mereka berada. Singkatnya dalam hal ini, strategi negosiasi yang dipakai adalah Collaborative
(win-win).
Jelas saja, melalui proses negosiasi ini, Pandji akan mendapatkan pembayaran yang
setimpal untuk kerja kerasnya memproduksi 14 lagu dalam album Merdesa, sementar Acer
juga mendapatkan keuntungan berupa exposure untuk 10.000 pengunjung yang melihat
banner digital Acer. Banner digital tersebut juga terintegrasi ke alamat digital Acer, sehingga
sangat menguntungkan bagi Acer dalam hal menarik calon konsumen ke tokoh online mereka.
Penerapan strategi ini juga sesuai dengan cara untuk menambahkan power dalam
proses negosiasi, yaitu dengan balance of rewards (Chester L. Karrass, 1970: 55-56). Artinya
rewards bisa dalam bentuk nyata/ terlihat ataupun tidak. Kategori yang disebut nyata adalah
uang dan properti. Sementara yang disebut tidak nyata adalah kebutuhan akan kenyamanan,
cinta, dan realiasi diri. Dalam kasus FLM ini, rewards yang menjadi poin sumber kekuasaan
keduanya adalah uang. Walau Acer tidak mendapatkan uang secara langsung, namun tentu
dengan masuknya masa ke alamat digital mereka melalui iklan yang dipasang di situs
pengunduhan album Merdesa, Acer akan mendapatkan profit, setidaknya berupa exposure
yang berujung ke information sharing kepada khalayak. Konsep ini disebut interdepende oleh
Roy J. Lewicki, dimana kedua pihak/ negosiator saling ketergantungan dalam pencapaian
objektif.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
17
Untuk khalayak ada sedikit proses negosiasi yang dilakukan Pandji. Seperti yang
dijabarkan di konsep teoritis bahwa negosiasi juga terjadi ditataran komunikasi intrapersonal.
Penciptaan Fakta Baru dan Pemberian Deadline: Sesuai dengan penjabaran di bagian
konsep teoritis, taktik yang satu ini berhubungan dengan penciptaan ancaman-ancaman baru.
Pada proses pemasaran album Merdesa ini, Pandji mengeluarkan beberapa press-release dan
tweet tentang batas waktu pengunduhan. Alasannya, Pandji akan membuka pre-order
premium yang berbayar sehingga nantinya tidak akan dapat diunduh gratis lagi. Dalam
kondisi seperti ini, banyak khalayak yang berhasil dinegosiasi dan mengunduh musik Pandji.
Banyak juga yang awalnya tidak tertarik dengan musik Pandji, hanya saja penciptaan fakta
baru yang sedikit mengancam berhasil ‘memaksa’ mereka untuk mengunduh dulu, sebelum
tidak bisa lagi diunduh. Terbukti juga bahwa pemberian tenggat waktu menjadi taktik yang
baik dalam memenangkan negosiasi.
Penerapan Teknik Persuasi melalui FLM terhadap Khalayak
Tujuan awal Pandji sebenarnya bukan untuk memberhentikan kegiatan pembajakan
atau dalam hal ini pengunduhan musik gratis. Namun, untuk mendapatkan keuntungan pasca
produksi album Merdesa. Oleh karenanya, dengan proses negosiasi yang sudah berhasil
dengan pihak Acer, Pandji juga perlu melakukan tindakan persuasi kepada para calon
pendengar dan penikmat musiknya untuk berkunjung ke situs pengunduhan (dimana
perjanjian dengan Acer juga diadakan), serta mengunduh musiknya. Berikut adalah taktik
persuasi yang Pandji lakukan terhadap khalayak.
Salah satu teknik persuasi yang paling yang paling baik adalah Infleksi (Andri Hakim,
2011: 63). Infleksi adalah teknik penekanan kata. Pada dasarnya teknik ini banyak digunakan
dalam komunikasi verbal, namun baik juga jika teknik ini diterapkan secara tertulis. Inilah
yang dilakukan oleh Pandji. Melalui media sosialnya yang cukup populer, ia banyak
menyebarkan informasi tentang link untuk mengunduh album Merdesa. Yang membuat teknik
ini berhasil adalah pemilihan kata “GRATIS” yang ada di setiap publikasinya. Insigt-nya
adalah masyarakat Indonesia tidak akan pernah menolak hal yang gratis.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
18
Selain itu ia juga menggunakan teknik Third Party Validation (Hilaire, 2011:156). Artinya
dia memakai orang ketiga untuk mempromosikan albumnya. Menurut teori, teknik ini sangat
bermanfaat karena pengkuan dan nilai positif tersebut tidak dikonstruksi oleh orang yang
bersangkutan, melainkan orang ketiga yang dapat dipercaya.
Akhirnya, banyak orang yang merasa terpengaruhi dan tergerak dengan kata-kata persuasif
Pandji di media sosial dan beranjak ke situs pengunduhan album Merdesa. Salah satunya
adalah Niken Kinanti, @Nikenkinanti yang melayangkan tweet perihal kesukaannya dengan
album Merdesa. Setelah indepth-interview dengan Niken, penulis mengetahui bahwa viral
message yang persuasif seperti contoh di atas, berhasil membuat dia menginginkan lagu-lagu
di album Merdesa, walau sebelumnya ia tidak pernah mengunduh lagu bergenre rap.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
19
Kesimpulan
Dewasa ini, teori negosiasi dan persuasi tidak bersifat kaku dan hanya dapat digunakan
sebagai teori tunggal, namun dapat digunakan bersamaan dengan teori lain. Seperti halnya
kasus promosi pemasaran dengan FLM yang digunakan oleh Pandji Pragiwaksono untuk
album ketiganya, Merdesa.
Berawal dari keinginan untuk mendapatkan profit dari produksi musik sekaligus
mengurangi perilaku pembajakan, alih-alih mengajak orang berhenti mengunduh gratis, Pandji
malah melakukan tindakan cerdas dengan mengajak khalayak mengunduh lagu-lagunya secara
gratis. Namun, yang ia dapatkan tidak kerugian melainkan keuntungan dengan teknik
pemasaran yang dipikirkan dengan perencanaan yang baik. Dengan demikian beberapa
objektifnya terpenuhi, membuat lagu dengan nilai nasionalisme yang didengarkan oleh banyak
orang, dan juga mendapatkan profit akan kerja kerasnya sebagai musisi yang ingin ‘dihargai’.
Konsep pemasaran yang brilian tersebut tentu hanya dapat berjalan lancar dengan dibarengi
teknik negosiasi yang kuat baik pada pihak sponsor dan teknik perusasi yang berpengaruh
bagi konsumen produknya. 10.000 pageview dalam 1 minggu pertama membuktikan bahwa
proses negosiasi awal dengan Acer berujung pada keberhasilan dengan suksesnya juga
persuasi Pandji kepada khalayak.
Rekomendasi
Merujuk pada kesuksesan Pandji Pragiwaksono dalam promosi pemasaran album
Merdesa, penulis ingin memberikan rekomendasi pada penggiat Ilmu Komunikasi agar dapat
berhasil dalam segala kegiatan komunikasi.
1. Teori komunikasi harus selalu dibarengi dengan pemikiran logis, sehingga dua atau
lebih teori dapat dikolaborasikan demi hasil terbaik.
2. Inovasi dalam pengembangan teori komunikasi sangat diperlukan, karena zaman
berkembang, maka aplikasi teori harus diikuti juga dengan perubahan-perubahan
yang bersifat inovatif dan aplikatif.
3. Teknik negosiasi dan persuasi sangat baik digunakan dalam proses promosi, karena
keduanya mengandung nilai “mempengaruhi” yang selaras dengan tujuan promosi,
yaitu “memenangkan” hati klien/ konsumen.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
20
Daftar Pustaka
Buku
1. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988.
2. Lausa, Angga Deca. Pembajakan Musik dan Lagu Secara Digital: Sebuah Kajian
Yuridis Berdasarkan Perjanjian Internasional Tentang Perlindungan Karya Seni dan
Sastra. Padang: Universitas Andalas, 2011.
3. Karras, Chester L. The Negotiating Game: How to get what you want. New York:
Thomas Y. Crowell Company, 1970.
4. Lewicki, Roy J., Bruce Barry, David M. Saunders, John W. Minton. Negotiation: 4th
Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin, 2003.
5. Chaffey, Dave and Smith, PR. eMarketing eXcellence 3rd Edition. UK: Butterworth-
Heineman, 2008.
6. Lewicki, Roy J., Joseph A. Litterer. Negotiation. USA: Richard D. Irwin, Inc, 1985.
7. Anthony, Robert. Teknik Persuasi yang Efektif. Jakarta: Karisma, 2008.
8. Yasin, Nazarkhan. Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa
Konstruksi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
9. International Federation of the Phonographic Industry. The Recording Industry in
Numbers: The Definitive Source of Global Music Market Information. London: IFPI,
2003.
10. Partao, Zainal Abidin. Teknik Lobi dan Negosiasi untuk Insan Public Relations.
Jakarta: Gramedia, 2006.
11. Hakim, Andri. Dashyatnya Pikiran Bawah Sadar. Jakarta: Visimedia, 2011.
12. Hilaire, Chris St. 27 Powers of Persuastion: Simple Strategies to Seduce Audiences
and Win Allies. London: Ebury Publishing, 2011.
Jurnal/ Skripsi
1. Kal Raustiala, Christopher Strigman. So What Can The Music Industry Do Now.
Techdirt, 2012.
2. Mazdalifah. Komunikasi Intrapersonal Ditinjau dari Sudut Pandang Psikologi
Komunikasi. Medan: USU, 2004.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014
21
Artikel
1. Nofemi, Amellya. Indonesia Surganya Pembajakan. Kompasia Sosbud, 2013.
2. Pragiwicaksono, Pandji. Menang Atas Pembajakan. http://pandji.com/flm/, 2012.
3. Purwanto, Didik. Kemkominfo Blokir 20 Situs “Download” Musik Ilegal”. Kompas,
2012.
4. Astapa, Gede Agus. Musik Indonesia Mesti Tembus Pasar Dunia. Berita Dewata,
2011.
5. Elistifani, Trisca Mia. Taktik dan Strategi dalam Bernegosiasi. http://triscamiaa-
fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-90557-Negosiasi%20dan%20Diplomasi-
Taktik%20dan%20Strategi%20dalam%20Bernegosiasi.html diakses tanggal 8 Januari
2014, pukul 15:22 WIB.
6. Anonim. Definisi Persuasi. http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/1/jtptiain-
gdl-s1-2005-achharysub-33-Bab2-119-3.pdf diakses tanggal 8 Januari 2014, pukul
15:26 WIB.
Penerapan teknik ..., Johannes Natanael S, FISIP UI, 2014