penerapan strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil...
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : I Kusuma,TRANSCRIPT
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLABASKET KELAS VII DI SMPN 3 MADIUNNurul Masamah*
Abstrak
Dalam proses belajar mengajar pun diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Terkait dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) dalam kehidupan masyarakat dewasa ini olahraga sudah dipandang sebagai kebutuhan hidup. Perkembangan olahraga bolabasket di Indonesia pada saat ini bisa dibilang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya diadakan kejuaraan-kejuaraan baik itu pada tingkat daerah, maupun tingkat nasional. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun?, 2) Bagaimana penerapan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun?, 3) Apakah ada perbedaan antara strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun? Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen kuantitatif, dilaksanakan selama tiga bulan yakni Maret sampai dengan Mei tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VI E dan VII F SMPN 3 Madiun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, angket, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah drible bolabasket. Waktu yang digunakan adalah 6 kali pertemuan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Penerapan kelompok strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket berdasarkan hasil uji beda sampel sejenis bahwa untuk kelompok strategi pembelajaran langsung mengalami peningkatan sebesar 21,23%. c) Penerapan kelompok strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket mengalami peningkatan sebesar 13,20%. b) Sedangkan berdasarkan uji beda sampel berbeda, ada perbedaan antara strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung menunjukkan bahwa t hitung sebesar 5,72 lebih besar dari t tabel sebesar 1,99 dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka hipotesis diterima sehingga dapat dikatakan adanya perbedaan penggunaan strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket kelas VII SMPN 3 Madiun.
Kata kunci: strategi pembelajaran, bolabasket.Pendahuluan
Perlu disadari bahwa orang belajar selalu mengharapkan hasil belajar yang baik dan optimal, namun pada kenyataannya setiap individu mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda. Belajar itu sendiri adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Daryanto, 2009: 2).
Belajar merupakan gejala yang wajar. Setiap manusia akan belajar. Namun kondisi belajar dapat diatur dan diubah guna mengembangkan bentuk tingkah laku tertentu atau meningkatkan kemampuan pada seseorang. Terjadi perubahan tingkah laku tersebut diakibatkan oleh berlangsungnya apa yang disebut proses belajar. Perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai.
Tingkah laku baru dapat menimbulkan pengertian yang baru pula yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu atau mengerti. Dalam diri seseorang yang mengalami proses belajar akan terjadi perubahan tingkah laku, dan tingkah laku inilah yang disebut hasil belajar.
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh (Daryanto, 2009: 3)
Dalam proses belajar mengajar pun diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi belajar mengajar merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah jalan menuju tujuan belajar mengajar. Strategi pembelajaran mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan strategi pembelajaran berarti telah menetapkan pula tujuan yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian tentang penggunaan strategi pembelajaran ini mempunyai kedudukan utama (Supandi, 1992: 6).
Tujuan dalam pembelajaran tersebut mempunyai tingkatan, mulai dari tujuan ideal sampai tujuan yang kongret dan dapat diukur. Adapun strategi pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran. Isi yang terkandung di dalam strategi pembelajaran adalah strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu pengembangan strategi pembelajaran adalah pendekatan langsung dan tidak langsung. Ada beberapa macam bentuk strategi pembelajaran yang salah satunya yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung pemilihan strategi ini dikarenakan kedudukan strategi ini lebih mudah dilakukan. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan menerapkan bermacam-macam strategi mengajar mengakibatkan kegiatan pembelajaran membosankan dan tidak termotivasi dalam pembelajaran. kebosanan ini dapat menghambat perolehan keterampilan dan peningkatan prestasi.Strategi pembelajaran langsung adalah pengajaran yang terpusat pada guru karena peran guru adalah sebagai penyaji materi dan penjelas materi yang disampaikan langsung kepada siswa disertai dengan memberi contoh selanjutnya. Jadi siswa akan lebih memahami apa yang sedang diajarkan oleh pengajar. Sedangkan strategi pembelajaran tidak langsung adalah dengan memberikan kekuasaan dan keluasan kepada siswa. Kekuasaan dan keluasan itu nantinya akan memberikan penilaian terhadap kemajuan saat melakukan dribble yang akan dilakukan sendiri.
Terkait dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) dalam kehidupan masyarakat dewasa ini olahraga sudah dipandang sebagai kebutuhan hidup. Olahraga dapat digunakan sebagai pembentuk kepribadian dan watak bangsa. Disamping itu olahraga merupakan salah satu aspek kebanggaan nasional dan juga merupakan program nasional di Indonesia. Seperti yang sering kita lihat di berbagai media massa saat ini sedang gencar-gencarnya memasyarakatkan olahraga. Salah satu jenis olahraga yang banyak dikenal dan dimainkan oleh masyarakat di dunia adalah bolabasket, permainan bolabasket banyak dimainkan karena bisa sebagai sarana olahraga dan sarana rekreasi yang bisa dimainkan dari kalangan anak-anak sampai kalangan dewasa. Dengan telah dicanangkannya gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, kegiatan olahraga di tanah air menjadi meningkat. Kegiatan yang mereka lakukan ada yang bersifat rekreatif, yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu luang atau senggang dan dilakukan dengan perasaan gembira serta ada pula yang melakukan olahraga demi meraih suatu prestasi.Olahraga dapat bertujuan untuk mencapai suatu prestasi karena sifatnya yang kompetitif, dapat juga bertujuan untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan stamina tubuh (Gunarsa 2004: 12).
Perkembangan olahraga bolabasket di Indonesia pada saat ini bisa dibilang berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya diadakan kejuaraan-kejuaraan baik itu pada tingkat daerah, maupun tingkat nasional.Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun?
2. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun?
3. Apakah ada perbedaan antara strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun?
Strategi Pembelajaran LangsungStrategi pembelajaran langsung adalah pengajaran yang terpusat pada guru karena peran guru adalah sebagai penyaji materi (pengajar), penjelas materi disampaikan langsung kepada siswa disertai dengan memberi contoh dan selanjutnya (Supandi, 1992: 15; dan Trianto, 2007: 29).
Tabel 1. Sintaks atau Fase Strategi Pembelajaran Langsung
FasePeran guru
Menyiapkan tujuan dan mempersiapkan siswaGuru menjelaskan TPK, informasi latar pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Mendemonstrasikan keterampilan atau mempresentasikan pengetahuan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi setahap demi setahap
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan tahap awal
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balikGuru mengecek dan memberi umpan balik untuk pemahaman
Memberikan kasempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru menyiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari
Strategi Pembelajaran Tidak LangsungStrategi pembelajaran tidak langsung adalah dengan memberikan kekuasaan dan keluasan kepada siswa mengenai proses pembelajaran dribble bolabasket. Kekuasaan dan keleluasan itu nantinya akan memberikan penilaian terhadap kemajuannya saat melakukan dribble yang akan dilakukannya sendiri Gintings, 2008: 5; Supandi, 1992: 36).Hasil Belajar Dribble Bolabasket
Hasil belajar dribble bolabasket adalah perubahan tingkah laku seseorang yang telah mengikuti proses pembelajaran mengenai tes dribble bolabasket. Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilaksanakan 2 x pertemuan. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Sudjana, 1991: 22). Menurut (Hamalik 2008: 30) Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.Begitu pula dengan dribble merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bolabasket dan penting bagi permainan individual dan tim. Seperti operan, dribble adalah salah satu cara membawa bola (Wissel, 2000: 95). Menurut Oiver (2007 :29) mendribble adalah salah satu dasar bola basket yang pertama diperkenalkan kepada para pemula, karena ketrampilan ini sangat penting bagi setiap pemain yang terlibat dalam pertandingan bola basket. Ahmadi (2007, 12) menjelaskan tentang beberapa teknik permainan bolabasket diantaranya adalah:
1. Teknik dasar mengoper bola (passing).2. Teknik dasar menerima bola.3. Teknik dasar menggiring bola (dribbling).4. Teknik dasar menembak (shooting).5. Teknik latihan olah kaki (foot work).6. Teknik latihan pivot.Kemudian dijelaskan pula oleh Sodikun (1992: 58) bahwa macam-macam menggiring bola adalah sebagai berikut:
a. Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).b. Menggiring bola rendah (untuk kontrol dan penguasaan).c. Menggiring campuran menurut kebutuhan (perubahan dari menggiring bola tinggi ke rendah ataupun sebaliknya).
Bolabasket ditemukan pada Desember 1891 oleh Dr. James Naismith, seorang anggota sekolah pelatihan YMCA di Springfield, Massachusetts (sekarang dikenal dengan Springfield College). Naismith merancang bolabasket sebagai jawaban atas tugas yang diberikan oleh Dr. Luther Gulick, Direktur Departemen Pendidikan Fisik, yang menugaskan untuk membentuk suatu permainan seperti sepakbola atau lacrosse yang dapat dimainkan dalam ruangan selama musim dingin (Wissel, 2000: 1)
Hipotesis PenelitianBerdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka terdapat suatu rumusan hipotesis, yaitu:
1. Penerapan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun menunjukkan hasil yang baik.
2. Penerapan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket kelas VII di SMPN 3 Madiun menunjukkan hasil yang kurang baik.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar dribble bolabasket antara strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung kelas VII di SMPN 3 Madiun.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen kuantitatif, karena dalam penelitian ini akan dibuktikan secara empiris perbandingan strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dribble bolabasket. Penelitian tersebut menggunakan desain dengan bentuk the statistik group pretest-posttest design (Sukmadinata, 2008: 209).Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun yang berjumlah 197 siswa. Cara pengambilan sampel dan penelitian ini dilakukan dengan cara cluster random sampling kemudian diperoleh kelas yaitu kelas VII E dan VII F. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni Maret sampai dengan Mei tahun 2011. Instrumen yang digunakan berupa: test dribble zig-zag, dan lembar observasi.
Hasil Penelitian
Untuk kelompok langsung dilakukan test awal (pretest) juga dengan ketentuan yang sama dengan cara: Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola di belakang garis start. Setelah aba-aba Ya testee menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute seperti terlihat pada gambar. Testee diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik belum selesai, maka testee melanjutkan dribble dengan rute seperti semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui testee. Apabila testee melakukan salah dribble atau melalui rute yang salah, maka tes harus diulang.Tabel 2. Hasil Pretest Dribble Zig-zag Kelompok Langsung Kelas VII F
NoNamaP/LHasil Pretest
1A.S.I.ZL10
2A.C.KL11
3B.SL10
4D.M.SL13
5D.VL9
6H.UP10
7D.AL14
8E.D.PL11
9F.A.RP9
10F.M.PP13
11I.R.ML10
12K.D.IP9
13M.N.SP11
14M.T.WP10
15M.A.PL8
16M.VL11
17M.HL11
18M.N.KL10
19R.N.YL8
20R.H.Y.SP10
21W.P.PP8
22R.FP9
23R.PL11
24R.N.P.HL10
25R.A.SL11
26S.Y.AL9
27N.P.AP10
28R.D.AL9
29T.MP13
30T.M.HP12
31Y.V.SL10
32Y.FP10
33Y.A.DP9
Jumlah339
Setelah dilakukan tes awal atau pretest, maka langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan pembelajaran kepada kelompok langsung dengan materi pembelajaran dribble bolabasket pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Madiun. Selanjutnya setelah pengajaran selesai dilakukan, maka untuk mengetahui peningkatan pembelajaran maka dilakukan tes akhir atau posttest dengan hasil sebagai berikut.Tabel 3. Hasil Postest Dribble Zig-zag Kelompok Langsung Kelas VII F
NoNamaP/LHasil Postest
1A.S.I.ZL13
2A.C.KL12
3B.SP13
4D.M.SP15
5D.VL12
6H.UP11
7D.AP14
8E.D.PP12
9F.A.RL14
10F.M.PL13
11I.R.ML13
12K.D.IP10
13M.N.SP13
14M.T.WP10
15M.A.PL14
16M.VL10
17M.HP12
18M.N.KL13
19R.N.YL14
20R.H.Y.SP13
21W.P.PP10
22R.FP11
23R.PL13
24R.N.P.HP12
25R.A.SP12
26S.Y.AL14
27N.P.AP11
28R.D.AP13
29T.MP14
30T.M.HL14
31Y.V.SL14
32Y.FP12
33Y.A.DP10
Jumlah411
Sedangkan untuk kelompok strategi pembelajaran tidak langsung dilakuakn pretest dengan tes dribble zig-zag sebagai berikut : Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola di belakang garis start. Setelah aba-aba Ya testee menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute seperti terlihat pada gambar. Testee diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik belum selesai, maka testee melanjutkan dribblenya dengan rute seperti semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui testee. Apabila testee melakukan salah dribble atau melalui rute yang salah, maka tes harus diulang.
Tabel 4. Hasil Pretest Dribble Zig-zag Kelompok Tidak Langsung Kelas VII E
NoNamaP/LHasil Pretest
1B.S.HL7
2A.DL9
3A.A.SP9
4A.L.SP11
5D.TL9
6E.R.DP10
7B.D.SP9
8D.YP11
9D.A.OL8
10D.FL11
11D.N.PL8
12D.DP11
13E.L.RP9
14F.R.HP11
15F.EL11
16H.L PL9
17N.A.FP7
18N.HL9
19G.A.PL10
20K.A.WP8
21M.D.SP9
22M.K.SP10
23ML9
24M.W.PP7
25R.M.A.AP8
26R.Y.PL10
27S.M.SP10
28T.N.RP6
29V.C.BP10
30V.N.PL8
31V.A.S.PL10
32W.D.PP9
33W.PP10
Jumlah303
Setelah dilakukan tes awal atau pretest, maka langkah selanjutnya adalah di berikan perlakuan yang berbeda dengan kata lain tidak di berikan treatment untuk kelompok siswa kelas VII E SMP Negeri 3 Madiun. Sehingga langsung di berikan postest maka dilakukan tes akhir atau posttest dengan hasil sebagai berikut.Tabel 5. Hasil Postest Dribble Zig-zag Kelompok Tidak Langsung Kelas VII E
NoNamaP/LHasil Postest
1B.S.HL8
2A.DL10
3A.A.SL12
4A.L.SL9
5D.TL11
6E.R.DP11
7B.D.SL12
8D.YL13
9D.A.OP8
10D.FP13
11D.N.PL9
12D.DP10
13E.L.RP9
14F.R.HP10
15F.EL11
16H.L PL9
17N.A.FL10
18N.HL11
19G.A.PL11
20K.A.WP10
21M.D.SP10
22M.K.SP13
23ML11
24M.W.PL9
25R.M.A.AL9
26R.Y.PL10
27S.M.SP10
28T.N.RL8
29V.C.BP14
30V.N.PP11
31V.A.S.PL10
32W.D.PP11
33W.PP10
Jumlah343
Data yang akan disajikan berupa data yang diperoleh dari hasil tes dribble bolabasket sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) penerapan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran langsung pada kelas VII F dan strategi pembelajaran tidak langsung pada kelas VII E. Selanjutnya akan diuraikan hasil kemampuan dribble zig-zag bolabasket siswa sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran langsung dan tidak langsung. Adapun deskripsi kemampuan hasil tes dribble zig-zag bolabasket dapat diberikan penjelasan sebagai berikut:Pada deskripsi data ini membahas tentang rata-rata, rentangan nilai tertinggi dan terendah yang diperoleh dari hasil tes dribble zig-zag bolabasket sebelum (pretest) dan sesudah (postest) penerapan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran langsung pada kelas VII F dan strategi pembelajaran tidak langsung pada kelas VII E. Berdasarkan hasil perhitungan manual data hasil penelitian dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut.
Tabel 6. Deskripsi Hasil Tes Dribble Zig-zag BolabasketNoHasilKelompok langsungKelompok tidak langsung
MeanMaxMinMeanMaxMin
1.Pretest10,271489,18116
2.Posttest12,45151010,39148
Peningkatan21,23%13,20%
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil pretest tes dribble zig-zag dari kelompok langsung untuk rata-rata sebesar 10,27 dengan nilai maksimal 14 dan nilai minimal 8. Sedangkan hasil posttest tes dribble zig-zag dari kelompok langsung untuk rata-rata sebesar 12,45 dengan nilai maksimal 15 dan nilai minimal 10. Dengan hasil ini dapat dilihat untuk kelompok langsung peningkatan rata-rata sebesar 21,23%. Sedangkan untuk kelompok tidak langsung dapat diketahui bahwa hasil pretest tes dribble zig-zag dari kelompok tidak langsung untuk rata-rata sebesar 9,18 dengan nilai maksimal 11 dan nilai minimal 6. Sedangkan hasil posttest tes smash dari kelompok tidak langsung untuk rata-rata sebesar 10,39 dengan nilai maksimal 14 dan nilai minimal 8. Dengan hasil ini dapat dilihat untuk kelompok tidak langsung peningkatan rata-rata sebesar 13,20%. Pembahasan
Dalam pembahasan ini akan dibahas penguraian penelitian tentang perbedaan efektifitas pembelajaran dengan strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung dribble zig-zag bolabasket. Dalam hal ini pengukurannya dengan mengukur kemampuan dribble zig-zag bolabasket selama 30 detik.Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan tentang penerapan strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket maka diketahui perbedaan hasil belajar dari dua kelompok (kelompok pembelajaran langsung dan tidak langsung). 1. Uji Beda Tiap Kelompok
Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari tes yang telah diberikan kepada testee. Kemudian hasil tabulasi data diolah dan dianalisis secara manual untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya. Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dengan sampel sejenis untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan posttest serta peningkatan hasil belajar dribble zig-zag bolabasket. Data yang dianalisis diambil dari nilai postest.
Dari hasil hitung dapat diketahui bahwa untuk kelompok pembelajaran langsung perbedaan hasil pretest dan posttest sebesar 9,788 dengan peningkatan sebesar 21,23%. Sedangkan untuk kelompok pembelajaran tidak langsung perbedaan hasil pretest dan posttest sebesar 5,022 dengan peningkatan sebesar 13,20%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua strategi pembelajaran berhasil meningkatkan hasil belajar dribble zig-zag bolabasket siswa dengan hasil yang cukup signifikan. Dari hasil tersebut ternyata strategi model pembelajaran langsung lebih baik dari pada strategi pembelajaran tidak langsung.
2. Uji Beda Dua Kelompok
Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian hipotesis tentang apakah ada perbedaan penggunaan strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket kelas VII SMPN 3 Madiun. Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dengan sampel berbeda untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok pembelajaran langsung dengan kelompok pembelajaran tidak langsung. Pada penghitungan uji t dua kelompok dapat diketahui bahwa hasil hitung sebesar 5,72 lebih besar dari t tabel sebesar 1,99 dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka hipotesis diterima sehingga dapat dikatakan adanya perbedaaan penggunaan pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag kelas VII SMPN 3 Madiun. Selain itu pada penghitungan uji homogenitas dan uji normalitas yang menggunakan Statitical Program For Social Science (SPSS) for Windows menunjukkan bahwa untuk uji homogenitas pada tabel independent t test (levene test) sig menunjukkan hasil p value lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan subyek yang diteliti homogen. Sedangkan untuk uji normalitas pada tabel kolmogorov smirnov, p value menunjukkan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa subyek yang diteliti berdistribusi normal.
Simpulan
Berdasarkan data yang sudah terkumpul, diperoleh data dan teranalisis, sebagaimana dilaporkan atau dipaparkan dalam bab IV. Secara umum penelitian ini sudah menjawab permasalahan yang diajukan. Demikian hipotesis yang merupakan arah kegiatan ini telah teruji, sehingga dapat dikatakan bahwa:
1. Penerapan kelompok strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket berdasarkan hasil uji beda sampel sejenis bahwa untuk kelompok strategi pembelajaran langsung mengalami peningkatan sebesar 21,23%.
2. Dan sedangkan penerapan kelompok strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket mengalami peningkatan sebesar 13,20%.3. Sedangkan berdasarkan uji beda sampel berbeda, ada perbedaan antara strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung menunjukkan bahwa t hitung sebesar 5,72 lebih besar dari t tabel sebesar 1,99 dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka hipotesis diterima sehingga dapat dikatakan adanya perbedaan penggunaan strategi pembelajaran langsung dan strategi pembelajaran tidak langsung terhadap hasil belajar dribble zig-zag bolabasket kelas VII SMPN 3 Madiun.
Saran
Berdasarkan keseluruhan dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memperbesar manfaat hasil penelitian ini. Adapun saran yang diberikan peniliti bagi pembaca antara lain:
1. Sesuai dengan hasil penelitian maka sebaiknya penerapan strategi pembelajaran langsung dijadikan sebagai acuan pengayaan bagi para guru pengajar, dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya pada pembelajaran dribble bolabasket di sekolah. Dan pengembangan metode pembelajaran selanjutnya perlu diadakan penelitian sejenis dengan penerapan strategi pembelajaran langsung pada pembelajaran pendidikan jasmani pada pokok bahasan dan materi yang lain.
2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih luas dan sampel yang lebih banyakDaftar PustakaAhmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Surakarta: Era Intermedia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publiser.
Gintings, A. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Gunarsa, Singgih. 2004. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Irsyada, Mahfud. 2000. Bola Basket. Surabaya: Depdiknas.
Maksum. A. 2008. Metodologi Penelitian. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Maksum. A. 2009. Statistik dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sodikun, Imam.1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.
Soepartono. 2000. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Sudjana Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya.
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wissel, H. 2000. Bola Basket. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Alumni S1 Pend. OR FIK Unesa