digilib.uns.ac.id/penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii...

123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI Oleh : KIKI KUSUMAWATI K7408011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI

SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 3 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

SKRIPSI

Oleh :

KIKI KUSUMAWATI

K7408011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Kiki Kusumawati

NIM : K7408011

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus : Pendidikan Tata Niaga

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X3 SMA

NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Kiki Kusumawati

Page 3: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI

SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 3 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh :

KIKI KUSUMAWATI

K 7408011

Skripsi

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Man Jadda Wa Jadda...Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil”

“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)

“Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tak menyadari betapa dekatnya

mereka dengan titik sukses saat mereka memutuskan untuk meyerah”

(Thomas Alfa Edyson)

”Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakkan dari hidup dan jika

masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung di matanya dan

katakan, Saya akan lebih besar dari kamu. Kamu tak bisa mengalahkan saya ”

(Ann Landers )

Page 7: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih dan terima

kasih ku pada :

Mama dan Bapak yang selalu memberikan doa, dukungan, dan kasih

sayang serta mengajari ku banyak arti kehidupan.

Ibu Yuniharti, yang telah banyak mendukung, memberikan doa,

semangat dan kasih sayang.

Mas Royyan Sigit Narisworo yang telah banyak memberikan perhatian,

motivasi, kesabaran, doa dan dukungan serta kasih sayang yang sangat

berarti.

Adik-adikku tercinta Gusti Ayu Wardhani, Johana Rivita & M Widan Al

Sahl, untuk kalian aku berjuang menjadi panutan yang baik.

Teman-teman Kost Putri Shima I (Mbk.Nunung, Mbk.Ratna, Mbk.Dini,

Mbk.Celin, Icha, Errysa, Fadlia, Tiun, Bella, Nafsa, Dwi, Gea, Zae,

Resti, Yanun, Ephyl, dll) yang banyak memberikan keceriaan dan warna

dalam hidupku serta mengajariku arti persahabatan dan kekeluargaan

yang sangat indah.

Teman-teman BKK PTN 08

Almamater

Page 8: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK Kiki Kusumawati. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Ekonomi pada siswa kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011-2012.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011-2012, yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan: (a) observasi, (b) tes, (c) angket, (d) wawancara, dan (e) dokumentasi. Prosedur penelitian yang digunakan terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, siklus pertama selama 6 x 45 menit dan siklus kedua 6 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi pada siswa kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011-2012. Hal tersebut tercermin dari indikator sebagai berikut: (1) kualitas pembelajaran dari segi proses diantaranya aspek keaktifan, gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari hasil penelitian ini dapat diungkapkan bahwa keaktifan siswa yang diamati melalui kegiatan melihat meningkat sebesar 3,02% yang mulanya 75,76% menjadi 78,78%, kegiatan lisan meningkat sebesar 12,12% yang mulanya 75,75% menjadi 87,87%, kegiatan mendengarkan meningkat sebesar 21,20% yang mulanya 69,70% menjadi 90,90%, dan kegiatan menulis meningkat sebesar 18,19% yang mulanya 81,81% menjadi 100%. Gairah belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 54,55% yang mulanya hanya 27,27% menjadi 81,82%, semangat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 57,58% yang mulanya hanya 27,27% menjadi 84,85%, dan rasa percaya diri siswa mengalami peningkatan sebesar 69,70% yang mulanya hanya 24,24% menjadi 93,94%. (2) kualitas pembelajaran dari segi hasil menunjukkan adanya peningkatan sebesar 18,18% yaitu dari 75,76% pada siklus I menjadi 93,94% pada siklus II siswa mencapai standar ketuntasan belajar minimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah mencapai hasil yang diharapkan dalam penelitian ini, dimana masing-masing telah mencapai indikator ketercapaian sebesar 75%.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, STAD, keaktifan siswa, gairah belajar, semangat belajar, rasa percaya diri, hasil belajar

Page 9: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT Kiki Kusumawati. THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TO IMPROVE THE QUALITY OF LEARNING ON ECONOMIC SUBJECT AT FIRST GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 3 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR OF 2011-2012. Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, June 2012.

The aim of this research is to know the description of the implementation of cooperative learning model type of STAD (Student Teams Achievement Divisons) to improve the quality of learning on Economic Subject at first grade students of SMA Negeri 3 Surakarta in academic year of 2011-2012.

The research model is Classroom Action Research. The researcher took the class of X3 SMA Negeri 3 Surakarta in academic year of 2011-2012 as the subject of this research, which consist of 33 students. The technique for collecting the data was: (a) observation, (b) test, (c), questionnaire, (d) interview, and (e) documentations. The procedure of the research was: (a) planning, (b) action, (c) observation and interpretation, and (d) analysis and reflection. The research was conducted by two cycles, where each cycle carried out in four meetings, the first cycle for 6 x 45 minutes and the second cycle of 6 x 45 minutes.

Based on the result of the research, it can be concluded that cooperative learning model type of STAD can improve the quality of learning on Economic Subject at first grade students of X3 in Surakarta Senior High School of 3 in 2011-2012 academic year. This is reflected by several indicators as follows: 1) from the process among others: students activities, passion, spirit, and students confident has increased from 1st cycle to 2nd cycle. It can be revealed that students activities especially visual activities has increased 3,02% from 75,76% initially to 78,78%, oral activities has increased 12,12% from 75,75% initially to 87,87%, listening activities has increased 21,20% from 69,70% initially to 90,90%, and writing activities has increased 18,19% from 81,81% initially to 100%. Passion of study has increased 54,55% from 27,27% initially to 81,82%, spirit of study has increased 57,58% from 27,27% initially to 84,85%, and the students confident has increased 69,70% from 24,24% initially to 93,94%, 2) from the result as learning score has increased 18,18% from 75,76% to 93,94% in 1st cycle to 2nd

cycle. It can be concluded that the implementation of cooperative learning model type of STAD has achieved which expected in this research, where each has achieved indicators reached by 75%. Key words: cooperative learning, STAD, student activities, passion of study, spirit of study, students confident, learning score

Page 10: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun

tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan

kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Dra. Sri Wahyuni, M.M selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Tata Niaga yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Prof. Dr. Trisno Martono, selaku pembimbing I yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

5. Leny Noviani, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

7. Jonet Ariyanto Nugroho, S.E, M.M selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan banyak sekali motivasi, arahan, dan semangat untuk segera

menyelesaikan skripsi.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PTN FKIP

UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh

kuliah.

9. Kepala SMA Negeri 3 Surakarta serta guru, karyawan dan siswi kelas X3

yang telah banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 11: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Bapak, Mama, Ayah, Mbah Uti, Mbah Kakung dan Adik-adik tercinta, yang

selalu memberikan dorongan baik moril maupun spiritual, kasih sayang serta

doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis hingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar.

11. Mas Royyan Sigit Narisworo, atas doa, dukungan, perhatian, semangat,

motivasi dan kasih sayang yang tiada henti dicurahkan hingga penulis begitu

bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Ibuk, Bapak, Mbak Ichak dan Mas Yoga, atas doa dan dukungan yang

diberikan.

13. Mbak Nunung, Mbak Dini, Mbak Ratna, Icha, Fadli, Errysa, Gea, Nafsa, Zae,

Tiun, Bella, Dwi, Yanun dan Resty, atas kebersamaan dan keceriaan selama

ini.

14. Kukuh, Rosita, Deffi Putri, Eko Priyandoko, Dwi Setya, Wiwit, Nur ‘Aini,

Mita, Ana, Bemby, Ephyl dan kawan-kawan seperjuangan BKK PTN 08, atas

semangat dan kerjasamanya, selalu optimis dan pantang menyerah!

15. Rekan Juang Himannomi dan Laskar Pergerakan, atas dukungan dan

motivasi.

16. Teman-teman Kost PutriShima I atas dukungan dan kebersamaan.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca

guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 8

B. Penelitan yang Relevan .............................................................. 32

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 33

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 37

B. Subjek Penelitian ........................................................................ 42

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 42

Page 13: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Pengumpulan Data ..................................................................... 43

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 44

F. Analisis Data ............................................................................... 45

G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................ 45

H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 47

BAB IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 55

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 55

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 60

1. Siklus I .................................................................................... 60

2. Siklus II ................................................................................... 77

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .................................. 92

D. Pembahasan ................................................................................. 94

BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................. 98

A. Simpulan ..................................................................................... 98

B. Implikasi ...................................................................................... 100

C. Saran ............................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103

LAMPIRAN ........................................................................................................ 106

Page 14: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Kerangka Berpikir ............................................................................ 35

2. Denah SMA N 3 Lokasi Kerkop .................................................................. 38

3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ................................................. 54

4. Kegiatan Belajar Mengajar dengan Metode Ceramah ................................. 136

5. Pembelajaran Berpusat pada Guru ............................................................... 136

6. Guru sebagai Satu-satunya Sumber Belajar ................................................. 136

7. Siswa Tampak Jenuh dan Mengantuk.......................................................... 137

8. Sebagian Kecil Siswa Mencatat Penjelasan Guru ....................................... 137

9. Siswa Tidak Berani Bertanya Maupun Mengemukakan Pendapat .............. 137

10. Guru Menyampaikan Materi ........................................................................ 195

11. Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ...................................................... 195

12. Siswa Berdiskusi dalam Tim ....................................................................... 195

13. Siswa Memprentasikan Hasil Diskusi ......................................................... 195

14. Siswa dalam Tim Mengerjakan LKS ........................................................... 196

15. Siswa Mengemukakan Pendapat dengan Teman Satu Tim ......................... 196

16. Suasana Kelas Ketika Tes Hasil Belajar Siklus I Berlangsung ................... 196

17. Siswa Mengerjakan Tes Hasil Belajar Siklus I dengan Tertib .................... 196

18. Siswa Menghitung Skor Kemajuan Individual dan Skor Tim ..................... 197

19. Rekognisi Tim .............................................................................................. 197

20. Wawancara dengan Guru Ekonomi ............................................................. 197

21. Wawancara dengan Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011-2012 .................................................................................... 197

22. Guru Menjelaskan Materi Kepada Siswa .................................................... 260

23. Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ...................................................... 260

24. Siswa Mengemukakan Pendapat dengan Teman Satu Tim ......................... 260

25. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi ...................................................... 260

26. Guru Memberikan Pelurusan Konsep .......................................................... 261

27. Siswa Mengerjakan LKS Secara kelompok ................................................. 261

Page 15: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

28. Guru Aktif Memantau Jalannya Proses Diskusi .......................................... 261

29. Siswa Aktif Mencari Sumber Belajar Lain Selain Guru .............................. 261

30. Suasana Kelas Saat Tes Hasil Belajar Siklus II Berlangsung ...................... 262

31. Siswa Mengerjakan Tes Hasil Belajar Siklus II dengan Tertib ................... 262

32. Wawancara dengan Guru Ekonomi ............................................................ 262

33. Wawancara dengan Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011-2012 .................................................................................... 262

Page 16: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Rata-Rata Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 3

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ......................................................... 3

2. Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu ..................................... 23

3. Tingkat Penghargaan Tim ............................................................................ 24

4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 41

5. Indikator Ketercapaian Penelitian ................................................................ 46

6. Indikator Ketercapain Belajar Siswa ........................................................... 50

7. Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Pra Siklus ............................ 55

8. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar Siswa Pra Siklus .................................................................. 58

9. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Semangat Belajar Siswa Pra Siklus ............................................................ 58

10. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek Rasa

Percaya Diri Siswa Pra Siklus ...................................................................... 58

11. Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa .............................................................. 62

12. Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Siklus I ..................................... 73

13. Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Siklus II ............................... 87

14. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar Siswa Pasca Siklus .............................................................. 91

15. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Semangat Belajar Siswa Pasca Siklus.......................................................... 91

16. Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek Rasa

Percaya Diri Siswa Pasca Siklus .................................................................. 91

17. Peningkatan Keaktifan Siswa ...................................................................... 93

18. Prosentase Peningkatan Gairah Belajar, Semangat Belajar dan Rasa Percaya

Diri Siswa .................................................................................................. 93

19. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................................................. 94

20. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............................ 94

Page 17: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

21. Daftar Siswa Kelas X3 Program RSBI SMA Negeri 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011-2012 .................................................................................... 108

22. Hasil Belajar Siswa Kelas X3 SMA N 3 Surakarta Sebelum Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......................................................... 109

23. Format Lembar Observasi Guru .................................................................. 111

24. Format Lembar Observasi Siswa ................................................................. 113

25. Pedoman Wawancara .................................................................................. 116

26. Instrumen Kuesioner .................................................................................... 119

27. Kuesioner .................................................................................................. 122

28. Lembar Observasi Guru Pra Siklus .............................................................. 125

29. Hasil Perhitungan Angket Pra Siklus ........................................................... 129

30. Pedoman Penilaian Angket Pra Siklus ......................................................... 131

31. Silabus Siklus I ............................................................................................ 138

32. Skenario Pembelajaran................................................................................. 140

33. Contoh Perbedaan Konsentrasi Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro ....... 146

34. Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................................. 159

35. Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................................ 161

36. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 188

37. Lembar Rangkuman Tim Siklus I ................................................................ 190

38. Daftar Presensi Siswa Siklus I ..................................................................... 193

39. Silabus Siklus I ............................................................................................ 198

40. Skenario Pembelajaran ................................................................................ 200

41. Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................................ 219

42. Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................................... 221

43. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 246

44. Lembar Rangkuman Tim Siklus II .............................................................. 248

45. Hasil Perhitungan Angket Pacca Siklus ....................................................... 250

46. Pedoman Penilaian Angket Pacca Siklus ..................................................... 252

47. Daftar Presensi Siswa Siklus II .................................................................... 258

Page 18: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Pra Siklus

1. Catatan Lapangan 1...................................................................................... 106

2. Daftar Siswa Kelas X3 Program RSBI SMA Negeri 3 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011-2012 .................................................................................... 108

3. Hasil Belajar Siswa Kelas X3 SMA N 3 Surakarta Sebelum Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......................................................... 109

4. Lembar Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri

3 Surakarta (Pengamatan pada Guru) .......................................................... 111

5. Lembar Observasi Pengukuran Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X3 SMA Negeri 3 Surakarta (Pengamatan pada Siswa) ............................. 113

6. Pedoman Wawancara ................................................................................... 116

7. Instrumen Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi Segi Proses Dilihat

Dari Gairah Belajar, Semangat Belajar Dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas

X3 SMA Negeri 3 Surakarta (Kuesioner) .................................................... 119

8. Kuesioner .................................................................................................. 122

9. Lembar Observasi Pengukuran Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X3 SMA Negeri 3 Surakarta (Pengamatan pada Siswa) Pra Siklus ............ 125

10. Hasil Perhitungan Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar, Semangat Belajar, dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X3

SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Sebelum Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) ............................................. 129

11. Pedoman Penilaian Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar, Semangat Belajar, dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X3

Page 19: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Sebelum Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) ............................................. 131

12. Dokumentasi Sebelum Tindakan ................................................................. 136

Siklus I

13. Silabus Siklus I ............................................................................................ 138

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................................... 140

15. Materi Pembelajaran .................................................................................... 146

16. Catatan Lapangan 2...................................................................................... 151

17. Lembar Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri

3 Surakarta (Pengamatan pada Guru) .......................................................... 159

18. Lembar Observasi Pengukuran Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X3 SMA Negeri 3 Surakarta (Pengamatan pada Siswa) ............................. 161

19. Hasil Wawancara Dengan Guru Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

.................................................................................................. 165

20. Hasil Wawancara Dengan Siswa Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

.................................................................................................. 168

21. Lembar Kegiatan : Ekonomi Mikro Dan Makro.......................................... 173

22. Soal Tes Hasil Belajar .................................................................................. 179

23. Contoh Tes Hasil Belajar ............................................................................. 184

24. Perolehan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

Sebelum Dan Setelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Siklus I .................................................................................................. 188

25. Lembar Rangkuman Tim Siklus I ................................................................ 190

26. Sertifikat .................................................................................................. 192

27. Daftar Presensi Siswa Kelas X3 SMA N 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011-

2012 Pada Penelitian Siklus I ...................................................................... 193

28. Dokumentasi Siklus I ................................................................................... 195

Page 20: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Siklus II

29. Silabus Siklus II ........................................................................................... 198

30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ................................... 200

31. Materi Pembelajaran .................................................................................... 206

32. Catatan Lapangan 3...................................................................................... 211

33. Lembar Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri

3 Surakarta (Pengamatan pada Guru) .......................................................... 219

34. Lembar Observasi Pengukuran Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X3 SMA Negeri 3 Surakarta (Pengamatan pada Siswa) ............................. 221

35. Hasil Wawancara Dengan Guru Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

...................................................................................................................... 225

36. Hasil Wawancara Dengan Siswa Ekonomi Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

...................................................................................................................... 228

37. Lembar Kegiatan : Pendapatan Nasional ..................................................... 233

38. Soal Tes Hasil Belajar .................................................................................. 238

39. Contoh Tes Hasil Belajar ............................................................................. 242

40. Perolehan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

Sebelum Dan Setelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Siklus II .................................................................................................. 246

41. Lembar Rangkuman Tim Siklus II .............................................................. 248

42. Hasil Perhitungan Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar, Semangat Belajar, dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X3

SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Setelah Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) ............................................. 250

43. Pedoman Penilaian Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar, Semangat Belajar, dan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas X3

SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Setelah Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) ............................................. 252

44. Sertifikat .................................................................................................. 257

Page 21: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

45. Daftar Presensi Siswa Kelas X3 SMA N 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011-

2012 Pada Penelitian Siklus II ..................................................................... 258

46. Dokumentasi Siklus II.................................................................................. 260

Perijinan

47. Surat Permohonan ijin Menyusun Skripsi .................................................. 263

48. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Ijin Penyusunan Skripsi .................. 264

49. Surat Permohonan Ijin Research .................................................................. 265

50. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian............................................ 266

Page 22: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungan

belajarnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Hasil belajar ditandai

dengan perubahan tingkah laku dan perubahan kemampuan berpikir. Proses

belajar merupakan hasil dari proses mengajar yaitu aktivitas untuk menciptakan

suatu kondisi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Akan tetapi, mengajar

oleh sebagian orang diartikan sebagai proses menyampaikan ilmu dari guru

kepada siswa. Proses mengajar ini sering dipersepsikan bahwa siswa berperan

sebagai objek bukan subjek dan peran guru yang sangat menentukan kegiatan

belajar mengajar sehingga sering disebut belajar berpusat pada guru (teacher

center).

Sejak Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) disahkan, secara otomatis peran

guru harus berubah sesuai tuntutan kurikulum yang telah diberlakukan. Jika

dahulu pembelajaran lebih menekankan keaktifan guru daripada siswa, dimana

guru serba tau dan hanya terjadi transfer knowledge, maka paradigma seperti itu

harus diubah. Dalam hal ini, tugas guru bukan hanya menyuplai siswa dengan

berbagai ilmu pengetahuan, tetapi guru berfungsi sebagai moderator, motivator,

fasilitator, dan evaluator pembelajaran yang artinya belajar seharusnya berpusat

pada siswa (student center) bukan berpusat pada guru (teacher center).

Standar proses yang merupakan salah satu butir SNP menguraikan secara

garis besar bahwa proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi

secara aktif. Partisipasi aktif siswa akan memberikan dampak positif terhadap

kualitas interaksi dan komunikasi serta dapat memotivasi siswa untuk

meningkatkan prestasi belajarnya yang dengan sendirinya akan meningkatkan

kualitas pembelajaran.

1

Page 23: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kualitas pembelajaran dapat diamati baik dari segi proses maupun hasil.

Dari segi proses, pembelajaran yang berkualitas dapat diamati melalui aspek

keaktifan, gairah belajar, semangat belajar dan percaya pada diri sendiri.

Sedangkan dari segi hasil dapat diamati dari hasil belajar siswa. Perbaikan

kualitas pembelajaran perlu dilakukan salah satunya dengan menerapkan model

pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan

adalah model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan bagi para siswa

untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya. Pembelajaran

kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil yang saling bekerjasama untuk memaksimalkan

kondisi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar. Kemampuan guru

dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif akan memberikan dampak

positif yaitu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran karena

siswa yang belum paham dapat diberitahu oleh siswa yang sudah paham dan

siswa yang telah paham dapat meningkatkan pemahamannya. Model

pembelajaran ini dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan termasuk di

Sekolah Menengah Atas (SMA).

SMA Negeri 3 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah atas

negeri di Kota Surakarta yang memiliki prestasi yang baik. Dengan input siswa

yang memiliki tingkat intelegensi yang baik seharusnya secara umum kondisi

proses pembelajaran berlangsung baik sehingga hasil belajar juga akan baik.

Namun, hal tersebut bertolak belakang dengan hasil belajar ekonomi kelas X

SMA Negeri 3 Surakarta. Tidak dapat dipungkiri bahwa Ekonomi sebagai mata

pelajaran dalam rumpun IPS sering dipandang sebelah mata oleh para siswa-siswa

kelas X SMA Negeri 3 Surakarta dikarenakan mind set awal mereka adalah

masuk IPA. Hal tersebut menyebabkan masih terdapat kelas yang mendapat nilai

rata-rata di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) , seperti yang ditunjukkan

dalam tabel berikut:

Page 24: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 Tabel 1 Nilai Rata-Rata Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA

Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 :

Kelas X-1 X-2 X3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10

Nilai

Rata-

rata

79,71 75,03 74,40 78,16 79,81 77,76 78,12 77,41 78,46 78,51

Sumber : Data Primer SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2010 /2011

Data di atas menunjukkan bahwa kelas yang memiliki nilai rata-rata

paling rendah adalah kelas X3. Batas nilai ketuntasan di SMA Negeri 3 Surakarta

adalah 75 namun rata-rata nilai Ujian Akhir Semester I Mata Pelajaran Ekonomi

siswa di kelas X3 adalah 74,40. Siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam Ujian

Akhir Semester di kelas tersebut berjumlah 16 siswa dari 33 siswa atau jika

diprosentasekan sebesar 48,49%.

Berdasarkan hasil pengukuran keaktifan siswa kelas X3 pada kegiatan

pra observasi selama proses pembelajaran ekonomi berlangsung, diperolah data

bahwa prosentase siswa yang aktif pada kegiatan melihat (visual activities)

sebesar 15,15%. Rata-rata para siswa mau membaca materi yang diberikan namun

tidak fokus karena banyak yang mengobrol dengan teman lain. Prosentase siswa

yang aktif pada kegiatan lisan (oral activities) sebesar 15,15%. Hal ini terlihat dari

rendahnya partisipasi siswa baik untuk bertanya maupun memberikan masukan

yang hanya diominasi oleh beberapa siswa. Prosentase siswa yang aktif dalam

kegiatan mendengarkan (listening activities) sebesar 12,12%, sedangkan untuk

kegiatan menulis (writing activities) prosentase siswa yang aktif hanya sebesar

9,09%. Hal tersebut dapat terlihat pada saat guru memberikan tugas tidak

dikerjakan dengan baik oleh para siswa. Secara keseluruhan dapat disimpulkan

bahwa siswa kelas X3 belum dapat terlibat secara aktif, baik fisik, mental,

maupun sosial dalam proses pembelajaran ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kelas X3 SMA Negeri

3 Surakarta mengalami masalah berupa rendahnya kualitas pembelajaran baik dari

segi proses maupun hasil belajar. Berikut ini beberapa identifikasi permasalahan

yang mengakibatkan rendahnya kualitas pembelajaran pada kelas X3, antara lain:

Page 25: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 1. Karakteristik siswa X3 tidak mampu menunjukkan keterlibatan baik, fisik,

mental maupun sosial serta menunjukkan gairah, semangat dan rasa percaya

diri yang masih sangat kurang. Hal ini ditunjukkan dengan siswa malas untuk

membaca materi pelajaran di rumah, kurang aktif dalam kegiatan diskusi

kelas, kurang merespon jika diberikan pertanyaan, kurang bersemangat

mengikuti pelajaran, bila diberikan pertanyaan asal menjawab saja, bila diberi

tugas tidak dikerjakan dengan baik, serta menunjukkan sikap kurang percaya

diri.

2. Guru mata pelajaran ekonomi berorientasi pada penyelesaian materi yang

padat, sehingga proses pembelajaran ekonomi lebih berfokus pada hasil tanpa

memperhatikan proses. Secara keseluruhan interaksi yang terjadi baik antara

siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru kurang maksimal.

3. Hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang tidak maksimal dibuktikan

dengan nilai rata-rata semester gasal untuk mata pelajaran ekonomi paling

rendah diantara kelas lain dan di bawah nilai KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti menetapkan kelas X3 untuk diteliti

agar dapat diketahui penyebab rendahnya kualitas pembelajaran di kelas tersebut

dan segera diberikan perlakuan yang sesuai agar kualitas pembelajaran meningkat.

Kualitas pembelajaran ekonomi yang rendah pada siswa kelas X3

merupakan akibat dari proses pembelajaran yang kurang sesuai. Oleh sebab itu,

perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang mampu melibatkan peran

serta siswa secara menyeluruh sehingga siswa dapat meningkatkan

pemahamannya terhadap materi. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisons). STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang

paling banyak diaplikasikan dan dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.

Terdapat lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan

kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan skor perkembangan

individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimaksudkan sebagai upaya

memperbaiki proses pembelajaran yang masih didominasi oleh guru (teacher

Page 26: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 center) karena STAD menekankan adanya aktivitas dan interaksi siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.

Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses mapun hasil belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti bermaksud

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 3

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi siswa kelas X3

SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011-2012?”. Adapun definisi

operasional dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran adalah perangkat rencana atau pola yang dapat

dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta menjadi

pedoman bagi guru untuk mempersiapkan dan mengimplementasikan

kegiatan pembelajaran.

2. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif

beranggotakan 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen sebagai

wadah siswa untuk dapat saling bekerjasama dan memecahkan suatu masalah

melalui interaksi sosial sehingga siswa mampu mengkonstruksi pemahaman,

pengetahuan, dan keterampilan baru.

3. STAD terdiri dari 5 tahapan pembelajaran yaitu: 1) tahap penyajian materi,

2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan

skor perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok.

Page 27: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 4. Kualitas pembelajaran dapat dilihat baik dari segi proses dan hasil belajar.

Kualitas pembelajaran dari segi proses dapat diamati dari keaktifan siswa,

kegairahan belajar, semangat belajar siswa dan rasa percaya pada diri sendiri.

Sedangkan kualitas pembelajaran dari segi hasil belajar dapat diamati dari

hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan juga memiliki tujuan yang hendak dicapai agar

memiliki arah yang jelas. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi siswa kelas X3 SMA Negeri 3

Surakarta melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia

pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan suatu inovasi bagi dunia pendidikan dalam hal pemilihan

model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik

siswa.

b. Memberikan sumbangan pemikiran agar dapat dijadikan dasar pemikiran

lebih lanjut.

c. Mendukung teori-teori dalam bidang pendidikan tentang Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas melalui penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

b. Bagi siswa

Meningkatkan interaksi antar siswa dan mempermudah pemahaman siswa

terhadap materi sehingga dapat memperoleh pengalaman belajar dan

Page 28: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menjadi termotivasi untuk belajar Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya

mata pelajaran ekonomi.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan berupa perbaikan kualitas pembelajaran dan

memberdayakan guru dalam mengembangkan model pembelajaran

khususnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

d. Bagi peneliti

Sebagai calon guru, penelitian ini menambah pengetahuan peneliti terkait

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dapat digunakan

sebagai sarana pembelajaran yang baik sebelum menekuni profesi sebagai

seorang tenaga pendidik.

e. Bagi institusi FKIP UNS

Manfaat penelitian ini bagi institusi FKIP UNS adalah:

1) Untuk memberikan wacana atau khazanah baru bahwa dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses maupun

hasil belajar siswa.

2) Untuk meningkatkan produktivitas meneliti bagi para tenaga pendidik

khususnya dalam rangka memberikan solusi terhadap masalah

pembelajaran.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Sistem Pendidikan Nasional

a. Definisi Pendidikan

Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

kelangsungan hidup suatu bangsa. Banyak ahli yang telah mengemukakan

pengertian pendidikan. Sagala mengatakan, “Pendidikan dapat dimaknai

sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia

dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada” (2009: 3). Hal ini

sesuai dengan pendapat Hamalik yang menyatakan:

“Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat” (2001: 3). Soedijarto menyatakan bahwa tuntutan nasional yang dibebankan

kepada sistem pendidikan nasional harus dilaksanakan dalam upaya yang

bersifat massal dan merata. Setiap warga Negara berhak mengikuti

pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan.

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,

masyarakat, dan pemerintah (1993).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pen-

didikan merupakan suatu proses merubah tingkah laku, kebiasaan dan sikap

siswa sehingga dapat dipergunakan untuk mengembangkan kemampuan

diri, menguasai pengetahuan, dan mampu beradaptasi di lingkungan

masyarakat. Pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara lingkungan

keluarga dimana siswa tinggal, masyarakat sekitar, dan pemerintah. Jadi,

naik atau turunnya mutu pendidikan menjadi tanggungjawab bersama ketiga

pihak tersebut.

8

Page 30: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Tujuan Pendidikan

Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan

tertentu, yaitu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan merupakan sepe-

rangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah di-

selenggarakannya kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan disusun secara

bertingkat mulai dari tujuan pendidikan yang sangat luas dan umum sampai

ke tujuan pendidikan yang spesifik dan operasional. Tingkatan tujuan

pendidikan itu meliputi:

1) Tujuan pendidikan nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang hendak dicapai dalam

sistem pendidikan nasional. Menurut Soedijarto tujuan pendidikan

nasional yaitu untuk menghasilkan manusia terdidik yang utuh, baik

keimanan, budi pekerti, pengetahuan, keterampilannya, kepribadian dan

rasa tanggungjawabnya (1993).

2) Tujuan institusional

Pengertian tujuan institusional menurut Soedijarto yaitu “serangkaian

tujuan pendidikan yang menggambarkan berbagai kemampuan

(pengetahuan dan keterampilan), nilai, dan sikap yang harus dikuasai dan

dimiliki oleh peserta didik dari satuan jenjang pendidikan” (1993:10).

Dapat dikatakan bahwa tujuan institusional adalah tujuan yang hendak

dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu.

3) Tujuan kurikulum

Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program

studi, bidang studi dan suatu mata ajaran, yang disusun berdasarkan

tujuan instutisonal. “Kurikulum adalah hal yang meliputi rencana, isi

dan bahan pelajaran, pengaturannya, dan cara penyelenggaraan kegiatan

belajar-mengajar” (Soedijarto, 1993: 45).

4) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah

diselenggarakannya suatu proses pembelajaran (Hamalik, 2001).

Page 31: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan tersebut, dapat dikatakan

bahwa tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan

yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Itu sebabnya, setiap tenaga

kependidikan perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan, supaya dapat

melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditentukan.

2. Hakikat Belajar Mengajar

a. Belajar

Belajar merupakan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya

yang memungkinkan siswa semakin terdorong untuk memahami atau

mengetahui lebih mendalam tentang sesuatu yang dipelajari

(Aunurrahman, 2011). Hamalik menjelaskan bahwa di dalam interaksi

antara individu dengan lingkungan akan terjadi serangkaian pengalaman-

pengalaman belajar (2011).

Definisi belajar menurut Aunurrahman mencakup tiga unsur

yaitu: “(1) belajar adalah perubahan tingkah laku, 2) perubahan tersebut

terjadi karena latihan atau pengalaman, (3) perubahan tingkah laku

tersebut relatif permanen atau tetap ada untuk waktu yang cukup lama”

(2011: 48). Hamalik menjelaskan bahwa seseorang yang sedang belajar

akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek

tingkah laku diantaranya: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, emosional, hubungan sosial dan sikap (2011). Tujuan

belajar yang pencapaiannya diusahakan dengan tindakan biasanya

berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan hasil pengiringnya

berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif atau sikap terbuka menerima

pendapat orang lain (Hasibuan dan Moedjiono, 2008).

Menurut Sudjana menyatakan bahwa perubahan tingkah laku

dalam belajar adalah hasil dari proses belajar yang dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik yang berasal dari dalam individu (internal) maupun

yang berasal dari luar individu (eksternal). Faktor internal misalnya minat,

Page 32: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perhatian, kebiasaan, usaha dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal

diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat (2010).

Proses belajar merupakan proses internal yang kompleks, meliputi

ranah kognitif afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif menggambarkan

perilaku pada tingkatan kemampuan yang dimiliki seseorang. Ranah

afektif mencakup penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, organisasi dan

pembentukan pola hidup. Sedangkan psikomotorik dicirikan pada suatu

kegiatan yang dinamis, dimana siswa melalui keaktifannya terus menerus

mengembangkan kemampuannya untuk mewujudkan hasil yang

diinginkan. Proses yang kompleks contohnya tampak dari perilaku siswa

ketika mempelajari bahan pelajaran. Proses ini tidak hanya untuk diamati

oleh guru tapi harus dapat dipahami oleh guru (Aunurrahman, 2011).

Guru perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional

yang ada diantaranya:

1) Faktor kegiatan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan

seperti: melihat, mendengarkan, merasakan, berpikir, kegiatan

motoris, dan kegiatan lain yang diperlukan untuk memperoleh sikap,

kebiasaan, dan minat.

2) Belajar memerlukan latihan dengan cara mereview agar pelajaran yang

terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasi

akan dapat lebih mudah dipahami.

3) Belajar hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan.

4) Siswa yang belajar harus mengetahui apakah ia berhasil atau gagal

dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan

mendorong siswa belajar lebih baik. Sedangkan kegagalan bisa

menyebabkan siswa frustasi.

5) Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan lebih

mudah memahami dan berhasil dalam belajar.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

6) Faktor minat dan usaha, dengan minat siswa akan merasakan sesuatu

yang dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

7) Faktor fisiologis berkaitan dengan kondisi badan siswa. Badan yang

lemah menyebabkan perhatian menjadi kurang sempurna.

8) Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas lebih mudah menangkap dan

memahami materi, mampu berpikir kritis, kreatif serta lebih cepat

mengambil keputusan.

(Hamalik, 2011)

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para tokoh di atas,

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi antara siswa

dengan lingkungan belajarnya yang ditandai dengan perubahan tingkah

laku dan perubahan kemampuan berpikir. Proses belajar meliputi ranah

kognitif afektif, dan psikomotorik yang harus benar-benar dipahami oleh

guru. Proses tersebut dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat,

perhatian, kebiasaan, usaha dan motivasi, serta faktor eksternal seperti

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Disamping itu, agar belajar lebih efektif guru juga perlu memahami faktor-

faktor kondisional seperti: macam-macam kegiatan siswa, latihan, situasi

belajar, keterbukaan terhadap hasil belajar siswa, kesiapan belajar, minat

dan usaha, kondisi badan serta tingkat intelegensi siswa.

b. Mengajar

“Prinsip mengajar adalah mempermudah dan memberikan

motivasi kegiatan belajar” (Sardiman, 2004: 2). Menurut Sudjana (2010)

“Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah

mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa

sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan

belajar” (hlm. 7). Hasibuan dan Moedjiono mengatakan bahwa “Mengajar

adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar” (2008: 3). Menurut Hamdani mengajar adalah proses

mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa

Page 34: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses

belajar (2011).

Mengajar menekankan pada kegiatan optimal belajar siswa.

Proses mengajar dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan kegiatan

belajar siswa. (Sudjana, 2010). Menurut Sardiman mengemukakan bahwa

fungsi pokok mengajar adalah menyediakan kondisi yang kondusif,

sedangkan yang berperan aktif dan banyak melakukan kegiatan dalam

rangka menemukan dan memecahkan masalah adalah siswa (2004).

Sudjana menyatakan bahwa titik berat peranan guru dalam konsep

mengajar yaitu sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar, moderator

belajar, motivator belajar dan evaluator (2010).

Guru dikatakan sebagai pemimpin belajar karena guru yang

menentukan arah kegiatan belajar siswa. Dikatakan fasilitator karena guru

harus dapat menciptakan fasilitas yang dapat menjadi sumber belajar bagi

siswa. Sebagai motivator, maka guru harus merangsang siswa melakukan

kegiatan belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Guru

perlu memberikan dorongan atau motivasi melalui penghargaan bagi siswa

yang berprestasi, pujian jika siswa melakukan kegiatan belajar yang baik,

bahkan sanksi jika siswa tidak melakukan kegiatan belajar yang

diharapkan. Sedangkan evaluator, artinya guru berkewajiban mengawasi,

memantau proses dan hasil belajar yang dicapai siswanya. Disamping itu,

guru berkewajiban melakukan upaya perbaikan proses belajar baik kepada

siswa secara perorangan maupun secara kelompok atau kelas. (Sudjana,

2010).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dirumuskan pengertian

mengajar yaitu proses yang dilakukan guru dalam rangka menumbuhkan

kegiatan belajar siswa. Jadi, dalam hal ini guru sedapat mungkin

menyediakan kondisi yang kondusif agar para siswa dapat berperan aktif

dalam rangka menemukan dan memecahkan suatu permasalahan. Fungsi

guru dalam kegiatan mengajar adalah berperan sebagai pemimpin belajar,

Page 35: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

fasilitator belajar, moderator belajar, motivator belajar dan evaluator bagi

para siswanya.

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisons)

a. Pengertian Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran sering dibicarakan dalam istilah dunia

pendidikan. Model pembelajaran dapat dimaknai sebagai perangkat

rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan

pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di

tempat-tempat lain dalam rangka melaksanakan aktivitas pembelajaran

(Aunurrahman, 2011). Sedangkan menurut Agus Suprijono model

pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dalam suatu kelas. Melalui model

pembelajaran ini guru dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide,

cara berpikir dan keterampilan (2010).

Joice dan Weil (1990) dalam Isjoni mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan dan

digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan

memberi petunujuk kepada pengajar di kelasnya (2010). Beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model pembelajaran yaitu: 1)

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2) sifat bahan/ materi ajar, 3)

kondisi siswa, 4) ketersediaan sarana dan prasarana belajar (Sugiyanto,

2009).

Saminanto mengatakan bahwa diperlukan suatu cara untuk

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,

materi, karakteristik siswa dan kondisi dimana kegiatan pembelajaran

berlangsung. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat mengembangkan

kreativitasnya dalam memilih model pembelajaran yang cocok. Beberapa

faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran adalah: tujuan

pembelajaran, peserta didik, guru, fasilitas, dan situasi (2011).

Page 36: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengetahuan guru tentang berbagai model pembelajaran memiliki

arti penting dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Hal

tersebut berkaitan dengan fungsi model pembelajaran yaitu memberikan

arah untuk mempersiapkan dan mengimplementasikan kegiatan

pembelajaran. Keunggulan suatu model pembelajaran dapat dihasilkan

ketika guru mampu mengadaptasikan model pembelajaran tersebut

sehingga dapat mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik

(Aunurrahman, 2011).

Berdasarkan pendapat dikemukakan para tokoh di atas, dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan guru tentang berbagai model

pembelajaran memiliki arti penting untuk mewujudkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu perangkat

rencana atau pola yang dipergunakan untuk merancang bahan-bahan

pembelajaran serta menjadi pedoman bagi guru untuk mempersiapkan dan

mengimplementasikan kegiatan pembelajaran. Keunggulan ketika guru

menerapkan model pembelajaran adalah hasil belajar siswa menjadi lebih

baik. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang cocok

guru perlu memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sifat

materi, karakteristik dan kondisi siswanya, serta ketersediaan fasilitas.

b. Jenis-Jenis Model Pembelajaran

Sugiyanto mengemukakan bahwa ada banyak model

pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha

mengoptimalkan hasil belajar siswa (2010). Model pembelajaran tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa. Pembelajaran ini juga mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan

penerapannya dalam kehidupan mereka masing-masing dalam

Page 37: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh

dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan baru ketika siswa belajar.

2) Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran

yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja

sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Pembelajaran ini mendorong siswa agar tidak hanya belajar

dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Disamping itu, pembelajaran

kooperatif mendukung berkembangnya keterampilan siswa sekaligus

aspek kognitifnya.

3) Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran kuantum merupakan rakitan dari berbagai teori

atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neurologi yang

jauh sebelumnya sudah ada. Konsep yang terkenal dalam

pembelajaran ini adalah TANDUR (tumbuhkan, Alami, Namai,

Ulangi dan Rayakan).

4) Model Pembelajaran Terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang

memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif

mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara

holistik. Pembelajaran ini dilakukan dengan cara mengajarkan

beberapa materi pelajaran dalam setiap kali pertemuan.

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning –

PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning –

PBL) merupakan pembelajaran yang memfokuskan pada apa yang

siswa pikirkan selama mereka mengerjakan suatu permasalahan. Guru

memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa

dapat belajar untuk berfikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Page 38: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa

terdapat lima jenis model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan

dalam kelas. Kelima jenis model pembelajaran tersebut adalah: model

pembelajaran kontektual (CTL), model pembelajaran kooperatif, model

pembelajaran kuantum, model pembelajaran terpadu, dan model

pembelajaran berbasis masalah (PBL).

c. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mengacu pada kegiatan dimana siswa

bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar.

Pembelajaran ini bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa

tersebut. Masing-masing anggota kelompok bertanggungjawab

mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota

untuk mempelajarinya juga. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu

membentuk kelompok-kelompok kooperatif agar semua anggotanya dapat

saling bekerjasama untuk memaksimalkan pembelajarannya (Huda, 2011).

Menurut Isjoni pembelajaran kooperatif adalah sebuah model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Model

pembelajaran ini dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani

mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling

memberikan pendapatnya. Selain itu, dalam model pembelajaran

kooperatif siswa dihadapkan pada latihan soal-soal atau pemecahan

masalah. Oleh karena itu, model pembelajaran ini sangat baik

dilaksanakan sehingga para siswa dapat bekerjasama mengatasi tugas yang

dihadapinya (2010).

Pembelajaran kooperatif dapat dicirikan oleh beberapa hal

berikut:

1) Setiap anggota memiliki peran;

2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa;

Page 39: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas cara belajarnya dan

juga teman-teman sekelompoknya;

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok;

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

(Hamdani: 2011).

Menurut Agus Suprijono pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok, karena di dalamnya terdapat

unsur-unsur yang membuat pembelajaran lebih efektif (2010). Unsur

tersebut antara lain:

1) Saling ketergantungan positif yang artinya dalam pembelajaran

kooperatif terdapat dua tanggungjawab kelompok, yaitu mempelajari

bahan yang ditugaskan dalam kelompok dan menjamin semua anggota

secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.

2) Tanggung jawab individual artinya, setelah mengikuti kelompok

belajar, seluruh anggota harus dapat menyelesaikan tugas yang sama.

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap

keberhasilan kelompok.

3) Interaksi promotif yang memiliki ciri: saling membantu, saling

memberi informasi, saling mengingatkan, saling percaya dan saling

memotivasi agar tercapai keberhasilan bersama.

4) Keterampilan sosial diantaranya mampu menyelesaikan konflik secara

konstruktif dan mampu berkomunikasi dengan baik serta saling

menerima dan mendukung.

5) Pemrosesan kelompok yang berarti menilai. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi

terhadap kegiatan untuk mencapai tujuan kelompok.

Sugiyanto menyatakan bahwa salah satu model pembelajaran

yang bertujuan untuk mengembangkan aspek keterampilan sosial sekaligus

aspek kognitif dan aspek sikap siswa adalah model kooperatif (2009).

Model pembelajaran kooperatif banyak digunakan untuk mewujudkan

Page 40: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk

mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa.

Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai

mata pelajaran dan berbagai usia (Isjoni, 2010).

Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar

siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. Model pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk

bekerja bersama dalam tugas bersama, dan mereka harus mengkoordinasi

usaha mereka untuk melengkapi tugas. Dua atau lebih individu dalam

pembelajaran kooperatif, saling bergantung untuk memperoleh

penghargaan yang akan diberikan jika mereka sukses sebagai kelompok

(Hamdani, 2011).

Agus Suprijono menyatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar (2010). Menurut

Huda saat interaksi bersama dalam pembelajaran kooperatif, siswa

memiliki kesempatan untuk menunjukkan keterampilan berpikir dan

memecahkan masalahnya satu sama lain, menerima feed back dan lebih

jauh mampu mengkonstruksi pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan

baru. Melalui interaksi ini mereka dapat memahami masalah dengan lebih

baik daripada sebelumnya. Model pembelajaran kooperatif diyakini

sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran

(2011).

Isjoni berpendapat bahwa pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerjasama dalam kelompok

pembelajaran (2010). Tujuan utamanya adalah agar siswa dapat

meningkatkan cara belajar menuju belajar yang lebih baik. Pembelajaran

kooperatif memungkinkan siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga

dari sesama siswa (Sugiyanto, 2009).

Menurut Slavin siswa dalam kelas kooperatif diharapkan dapat

saling membantu. Selain itu, para siswa dapat saling berdikusi dan

berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu

Page 41: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

serta menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing (2008).

Keberhasilan belajar menurut model pembelajaran kooperatif bukan

semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, namun

perolehan belajar itu akan semakin baik jika dilakukan secara bersama-

sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan

baik (Solihatin dan Raharjo, 2008).

Sugiyanto mengemukakan ada banyak nilai pembelajaran

kooperatif diantaranya adalah:

1. meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial 2. memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,

keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan

3. memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial 4. memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai

sosial dan komitmen 5. menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois 6. membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa

dewasa 7. berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk

memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan

8. meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 9. meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi

dari berbagai perspektif 10. meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang

dirasakan lebih baik 11. meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang

perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas

(2009 :43-44) Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif beranggotakan 4-6 orang dengan

struktur kelompok yang heterogen sebagai wadah siswa untuk dapat saling

bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial

sehingga siswa mampu mengkonstruksi pemahaman, pengetahuan, dan

keterampilan baru. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa tidak

Page 42: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa. Guru diharapkan

mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif yang dapat

memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai

pendapat teman, dan saling memberikan pendapatnya. Hal tersebut

bertujuan agar para siswa dapat bekerjasama mengatasi tugas yang

dihadapinya.

d. Student Teams Achievement Divisions

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang efektif adalah tipe

STAD (Student Teams Achievement Divisions). Siswa dikelompokkan

secara beragam berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis. Pertama-

tama siswa mempelajari materi bersama dengan teman satu kelompoknya,

kemudian mereka diuji secara individual melalui kuis-kuis (Huda, 2011).

Isjoni menyatakan bahwa STAD merupakan salah satu tipe model

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini

menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

guna mencapai prestasi yang maksimal (2010).

Menurut Hamdani STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan

teman-temannya di Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan

STAD mengacu pada belajar kelompok siswa dan menyajikan informasi

akademik baru kepada siswa menggunakan presentasi verbal atau teks.

Siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok dengan jumlah 4-5 orang

secara heterogen. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan untuk

menuntaskan materi pelajarannya, kemudian saling membantu satu sama

lain memahami bahan pelajaran dengan cara berdiskusi (2011). Trianto

berpendapat bahwa dalam STAD guru menyajikan pelajaran, dan siswa

bekerja dalam tim. Mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah

menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes

tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling

membantu (2007).

Page 43: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan penyampaian

tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan

penghargaan kelompok (Trianto, 2007). Secara umum lima komponen

utama dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions) adalah sebagai berikut:

1) Presentasi Kelas atau Penyajian Materi

Materi dalam STAD (Student Teams Achievement Divisions) pertama-

tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi kelas

dapat dilakukan melalui pengajaran secara langsung atau pengajaran

diskusi dengan guru. Presentasi kelas dalam STAD berbeda dengan

pengajaran pada umumnya karena dalam hanya ditekankan pada hal-

hal pokok saja. Dengan demikian, siswa dituntut untuk bersungguh-

sungguh dalam memperhatikan materi yang diberikan oleh guru dalam

presentasi kelas karena hal tersebut juga akan membantu mereka

dalam mengerjakan kuis yang nantinya juga akan mempengaruhi skor

dari tim mereka.

2) Tim atau Kelompok

Tim atau kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang siswa mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen, baik dalam

penguasaan materi, jenis kelamin, maupun suku. Fungsi utama dari

tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai

materi yang diberikan dan juga untuk mempersiapkan anggota tim

dalam menghadapi kuis, sehingga semua anggota tim dapat

mengerjakan dengan baik.

Setelah guru mempresentasikan materi, anggota tim secara bersama-

sama mempelajari lembar kegiatan maupun memecahkan suatu

permasalahan yang diberikan guru. Dalam hal ini siswa

mendiskusikan masalah atau kesulitan yang ada, membandingkan

jawaban dari masing-masing anggota tim dan membetulkan kesalahan

konsep dari anggota tim. Tim merupakan hal penting yang harus

ditonjolkan dalam STAD. Dalam setiap langkah, titik beratnya terletak

pada ingatan anggota tim agar bisa bekerja yang terbaik demi timnya

dan cara terbaik dalam tim adalah bekerja sama dengan baik.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Kuis atau Tes Individual

Setelah satu atau dua kali pertemuan guru mempresentasikan materi di

kelas dan setelah satu atau dua kali tim melakukan latihan dalam

kelompoknya, siswa diberi kuis secara individual. Jadi setiap siswa

bertanggung jawab secara individu dalam menguasai materi pelajaran

yang diberikan. Hasil selanjutnya adalah diberi skor. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman materi setiap individu.

4) Skor Perkembangan Individu

Skor atau nilai diberikan pada setiap siswa jika mereka sudah

mengerjakan dengan baik. Setiap siswa diberi skor berasal dari rata-

rata siswa pada kuis yang sama. Setelah siswa mendapatkan nilai,

maka siswa berhak mendapatkan urutan tingkat nilai dari skor kuis

dan berusaha untuk melampaui skor rata-rata. Keadaannya mungkin

siswa mengalami peningkatan skor atau bahkan menurun. Tugas guru

adalah menghitung besarnya skor perkembangan yaitu dengan

membandingkan skor tes materi yang lalu dengan yang baru. Untuk

skor tes dengan skala 100 berlaku ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu

Skor Tes Skor Perkembangan Individu

a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

5

b. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal 10 c. Skor awal sampai 10 poin di atasnya 20 d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 e. Nilai sempurna (tidak berdasarkan

skor awal) 30

(Isjoni, 2010: 53) 5) Rekognisi Tim

Rekognisi tim diartikan sebagai tahap pemberian penghargaan

kelompok. Sebuah tim akan mendapatkan penghargaan atau hadiah

jika mereka dapat melampaui kriteria yang telah ditentukan. Skor tim

siswa akan digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa.

Penghargaan yang akan diperoleh tim tersebut berdasarkan skor rata-

rata tim dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 45: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Tabel 3 Tingkat Penghargaan Tim

Rata-rata tim Predikat 0 ≤ x ≤ 5 5 ≤ x ≤ 15 Tim baik 15 ≤ x ≤ 25 Tim hebat 25 ≤ x ≤ 30 Tim Super

Sumber: Ratumanan 2002 (Trianto, 2007: 56)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD

yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a. Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).

b. Guru menyajikan pelajaran. c. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan kepada anggota lainnya, sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, tidak boleh saling membantu.

e. Memberi evaluasi. f. Penutup.

(Hamdani, 2011: 93-94). Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Slavin. STAD

menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

guna mencapai prestasi yang maksimal. Pertama-tama siswa mempelajari

materi bersama dengan teman satu kelompoknya, kemudian mereka diuji

secara individual melalui kuis-kuis. Adapun tahapan dalam model

pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari: 1) tahap penyajian materi,

2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan

skor perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan

kelompok.

4. Hakikat Kualitas Pembelajaran

Kualitas dapat diartikan juga sebagai mutu. Hamzah B. Uno

menyatakan bahwa membicarakan kualitas pembelajaran berarti

Page 46: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini

berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula (2008).

Hamdani menyatakan bahwa “Hakikat kualitas pembelajaran merupakan

kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah direncanakan

sebelumnya” (2011: 295). Penilaian kualitas pembelajaran tidak hanya

berorientasi pada hasil semata-mata, tetapi juga kepada proses. Penilaian

terhadap proses dan hasil belajar harus dilakukan seimbang dan simultan

(Sudjana,2010).

Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan

untuk mengukur perubahan tingkah laku yang telah terjadi pada peserta didik.

Sedangkan penilaian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran

dan pembentukan kompetensi dasar pada peserta didik, termasuk bagaimana

tujuan-tujuan belajar direalisasikan (Mulyasa, 2010). Berdasarkan pendapat di

atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari dua

segi, yaitu segi proses dan segi hasil.

a. Segi Proses

Kualitas pembelajaran dapat diamati dari segi proses

pembelajaran, Mulyasa (2005) menyatakan bahwa:

Kualitas pembelajaran dapat di lihat dari segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri (hlm. 131)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran dari segi proses dapat diamati dari aktivitas belajar siswa

yaitu bagaimana peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental

maupun sosial dalam proses pembelajaran. Disamping itu, peserta didik

juga menunjukkan kegairahan belajar, semangat belajar, dan rasa percaya

diri yang tinggi. Adapun penjelasan komponen proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

Page 47: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Keaktifan Siswa

Konsep keaktifan erat kaitannya dengan aktivitas belajar.

Keaktifan dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan bahwa

siswa bepartisipasi aktif dalam aktivitas pembelajaran. Aktivitas

belajar menurut Hamalik bahwa siswa adalah suatu organisme hidup

yang di dalam dirinya terkandung berbagai potensi dan prinsip aktif,

yaitu keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri (2011). Indikator

siswa aktif dapat dilihat dari lima segi, yaitu sebagai berikut:

a) keinginan, keberanian siswa menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahannya;

b) keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi

dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar;

c) penampilan berbagai usaha atau kekreatifan belajar siswa dalam

menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai

keberhasilan;

d) kemandirian belajar yaitu kebebasan atau keleluasaan melakukan

hal tersebut di atas tanpa tekanan guru atau pihak lainnya.

(Sudjana, 2010).

Paul B. Dierich membagi aktivitas belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

a) Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b) Kegiatan-kegiatan lisan (oral) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d) Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e) Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta dan pola.

f) Kegiatan-kegiatan metrik

Page 48: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g) Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Hamalik (2011: 172-173) Berdasarkan delapan aktivitas belajar menurut pendapat di

atas, yang sesuai dengan aktivitas pembelajaran ekonomi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisons) antara lain: kegiatan visual yaitu membaca;

kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengajukan pertanyaan,

mengemukakan pendapat, dan diskusi; kegiatan-kegiatan

mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan dan

mendengarkan percakapan diskusi kelompok; dan kegiatan menulis,

yaitu mengerjakan tes.

2) Kegairahan Belajar

Guru harus dapat membangkitkan kegairahan belajar dengan

membangkitkan minat belajar siswa untuk menguasai pengetahuan

yang terkandung dalam bidang studinya. Mulyasa berpendapat bahwa

“Minat (interest), yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu” (2010: 93).

Minat digunakan untuk mempengaruhi kualitas pencapaian

hasil belajar siswa. Sebagai contoh siswa yang berminat untuk belajar

ekonomi akan cenderung menaruh perhatian yang besar dan

melakukan pemusatan intensif terhadap pelajaran tersebut. Hal ini

akan membuat siswa belajar dengan lebih giat untuk meningkatkan

prestasinya (Syah, 2010).

Gairah belajar dapat dilihat dari rasa suka dan ketertarikan

siswa pada mata pelajaran. Adanya gairah belajar akan membuat

Page 49: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

siswa melakukan tindakan belajar dengan kondisi yang

menyenangkan dan hasil yang memuaskan (Nurhayati, 2009).

Berdasarkan pendapat di atas, kegairahan belajar adalah

kecenderungan siswa untuk menaruh perhatian yang besar ketika guru

menjelaskan materi dalam proses pembelajaran. Siswa yang bergairah

dalam belajar berarti memiliki minat yang besar untuk mengkuti

proses belajar mengajar. Beberapa hal yang dapat digunakan untuk

mengukur kegairahan belajar yaitu ketertarikan siswa terhadap

pelajaran dan dorongan siswa dalam merespon pembelajaran.

3) Semangat Belajar

Harjdana (1994) dalam Setiawan menyatakan bahwa

“Semangat belajar merupakan kecenderungan hati yang tinggi untuk

belajar, mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan, melalui

usaha, pengajaran atau pengalaman” (2010: 235). Lingkungan sekolah

yang nyaman, aman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi

dari seluruh warga sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada

siswa merupakan iklim yang dapat membangkitkan semangat belajar

(Mulyasa, 2010).

Indikator semangat belajar siswa antara lain: (1) bertanya bila

tidak mengerti dan menjawab pertanyaan guru; (2) mencatat materi

yang dijelaskan guru; (3) menyiapkan buku-buku terlebih dahulu

sebelum materi pelajaran dimulai; (4) mengerjakan dan

mengumpulkan tugas (Setiawan, 2010).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

semangat belajar adalah dorongan kuat dari siswa untuk memperoleh

pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dipengaruhi oleh

iklim belajar yang kondusif. Beberapa indikator semangat belajar

antara lain dari kemauan siswa untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan guru, mencatat materi yang dijelaskan guru, menyiapkan

buku-buku terlebih dahulu sebelum materi pelajaran dimulai,

mengerjakan dan mengumpulkan tugas.

Page 50: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4) Rasa Percaya Diri

Menurut Aunuurahman menyatakan bahwa percaya diri

merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh

terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa

percaya diri muncul ketika seseorang terlibat dalam aktivitas tertentu

dimana pikirannya terarah untuk mencapai hasil yang diinginkan

(2011).

Rasa percaya diri dapat tumbuh dengan sehat jika ada

pengakuan dari lingkungan. Pengakuan umum atas keberhasilan yang

dicapai akan membuat rasa percaya diri siswa menjadi semakin kuat.

Sebaliknya, jika siswa mengalami kegagalan terlebih diiringi celaan

dari lingkungannya, akan membuat siswa semakin tidak percaya diri,

takut untuk belajar, bahkan membenci pelajaran tertentu. Pendekatan

emosional guru kepada siswa sangat penting agar keberanian dan rasa

percaya diri siswa tumbuh dengan baik (Aunuurahman, 2011).

Empat ciri utama seseorang yang memiliki rasa percaya diri,

antara lain:

a) Cinta Diri

Orang yang mencintai diri sendiri mau menghargai diri sendiri dan

orang lain. Mereka akan memenuhi kebutuhan secara wajar dan

selalu menjaga kesehatan diri. Hal ini kan membuat orang tersebut

menjadi semakin percaya diri.

b) Pemahaman Diri

Orang yang percaya diri sangat sadar diri. Mereka selalu dapat

mengintropeksi diri agar setiap tindakan yang dilakukannya tidak

merugikan orang lain.

c) Tujuan yang Positif

Orang yang percaya diri dapat mengerti tujuan hidupnya. Hal ini

disebabkan karena mereka mempunyai alasan dan pemikiran yang

jelas dari tindakan yang mereka lakukan serta hasil apa yang bisa

mereka dapatkan.

Page 51: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d) Pemikiran yang Positif

Orang yang percaya diri merupakan teman yang menyenangkan.

Salah satu penyebabnya karena mereka selalu memandang

kehidupan dari sisi yang cerah. Selain itu, mereka yang pemikiran

positif juga dapat mengendalikan diri

(Rifki, 2008).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa rasa percaya diri siswa berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan

mental dalam proses pembelajaran, dimana perasaan ini sangat

dipengaruhi oleh pengakuan dari lingkungan. Jika siswa mendapatkan

pengakuan yang positif terhadap apa yang ia capai maka rasa percaya

diri siswa akan semakin besar. Sebaliknya jika yang ia terima adalah

celaan, maka siswa tersebut akan cenderung kurang percaya diri. Oleh

karena itu, pendekatan dari guru sangat penting dalam rangka

menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Adapun indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur rasa percaya diri diantaranya: cinta diri,

pemahaman diri, tujuan yang positif dan pemikiran yang positif.

b. Segi Hasil Belajar

Menurut Mulyasa menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan

prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator

kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan”

(2010: 212). Sudjana mengungkapkan hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris

(2010).

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri

dari lima aspek, yakni penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar

Page 52: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah koginitif,

yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan

interpretatif. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling

banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran (Sudjana,

2010).

Menurut Uno (2008) ”Instrumen tes pada umumnya digunakan

untuk menilai hasil belajar kognitif” (hlm: 71). Tes sebagai alat penilaian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk menilai

dan mengukur hasil belajar siswa, berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (Sudjana, 2010).

Sukardi mengemukakan bahwa ”Suatu bentuk tes dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes tertulis dan tes lisan” (2008: 93).

Tes tertulis merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang

direncanakan oleh guru secara sistematis dan dibedakan menjadi dua

macam yaitu tes esai dan tes objektif. Sedangkan tes lisan merupakan

sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara

terencana oleh guru tanpa melalui media tulis.

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Dilihat dari

fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam antara lain:

1) Penilaian formatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir program

belajar mengajar untuk melihat keberhasilan proses belajar mengajar

itu sendiri.

2) Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit

program misalnya pada akhir semester atau akhir tahun.

3) Penilaian diagnostik, yaitu penilaian untuk melihat kelemahan siswa

beserta faktor penyebabnya. Penilaian ini misalnya dilakukan untuk

keperluan remedial maupun bimbingan belajar.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4) Penilaian selektif, yaitu penilaian yang bertujuan untuk keperluan

seleksi, contohnya seleksi ujian masuk ke lembaga pendidikan

tertentu.

5) Penilaian penempatan, yaitu penilaian yang ditujukan untuk

mengetahui keterampilan prasayarat yang diperlukan bagi suatu

program belajar dan penguasaan belajar.

(Sudjana, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dicapai siswa dalam penguasaan

pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu yang dicirikan

melalui perubahan tingkah laku baik dari aspek afektif, kognitif dan

psikomotorik. Penilaian hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian

ini adalah penilain formatif dalam bentuk tes tertulis yang menekankan

pada aspek kognitif dan dilakukan setelah siswa selesai mempelajari suatu

topik atau materi tertentu.

Pembelajaran dari segi hasil dikatakan berkualitas, menurut

pendapat Sudjana (2010) “Biasanya keberhasilan siswa ditentukan

kriterianya, yakni berkisar antara 75-85 persen” (hlm. 8). Berdasarkan

pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa indikator kualitas

pembelajaran dari segi hasil antara 75-85% siswa dalam kelas tersebut

tuntas, yaitu mendapat nilai sama dengan atau di atas KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang disyaratkan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang telah dilakukan dengan mengangkat tema model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) yang

dijadikan acuan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Wiwin Setyowati dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa: Penelitian

Tindakan Kelas Di SMA 8 Surakarta menunjukkan bahwa penerapan model

Page 54: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar

fisika siswa kelas X10 semester ganjil SMA Negeri 8 Surakarta untuk

pokok bahasan Dinamika Partikel. Hasil belajar siswa meningkat 12,8 %

dari siklus I ke siklus II (siklus I = 76,9% dan siklus II = 89,7%).

2. Noer Fuadiyah Uyun dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas II pada

Mata Diklat Negosiasi di SMK Sudirman I Wonogiri Tahun Pelajaran

2008/2009 menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan serta prestasi belajar siswa.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah subjek

penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran

2011-2012 dengan objek penelitian yaitu penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Ekonomi.

Selain itu, perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu

adalah penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Adapun kerangka

pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa, melalui usaha-

usaha terencana agar terjadi proses belajar. Sesuai SNP, proses pembelajaran pada

satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif.

Paradigma teacher center harus diubah menjadi student center sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran. Perbaikan kualitas pembelajaran perlu

dilakukan salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran.

Proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi di kelas X3 SMA Negeri 3

Surakarta cenderung bersifat konvensional dimana proses pembelajaran masih

berfokus pada guru sehingga dapat menghambat daya kritis siswa. Hal ini

Page 55: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34 menyebabkan aktivias dan interaksi siswa kurang yang dibuktikan dengan siswa

tidak mampu menunjukkan keterlibatan baik fisik, mental maupun sosial serta

kurang menunjukkan gairah, semangat dan rasa percaya diri. Disamping itu,

kurangnya variasi model pembelajaran inovatif membuat mata pelajaran ekonomi

yang bersifat hafalan menjadi suatu pelajaran yang membosankan bagi para siswa.

Akibatnya, siswa menjadi kesulitan memahami materi pelajaran yang

disampaikan guru sehingga hasil belajar ekonomi siswa kelas X3 tidak

memuaskan dan secara keseluruhan menunjukkan kualitas pembelajaran di kelas

tersebut rendah.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan suatu model pembelajaran

yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa di dalam

kelas dan sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) yang

dapat diterapkan pada semua semua mata pelajaran. STAD menekankan pada

adanya aktivitas dan interaksi diantara para siswa sehingga mereka dapat saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran agar dapat mencapai prestasi yang

maksimal. Penerapan model STAD ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi.

Penyelesaian permasalahan yang penulis rumuskan dalam bab

sebelumnya digambarkan dalam sebuah kerangka pemikiran, yaitu:

Page 56: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

35

Kondisi Awal 1. Pembelajaran yang dilaksanakan

pada kelas X3 SMA N 3 Surakarta masih didominasi oleh metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru.

2. Aktivitas dan interaksi siswa dalam pelajaran ekonomi kurang sehingga kualitas pembelajaran rendah. Dibuktikan dengan:

a. Rendahnya keterlibatan siswa baik fisik, mental maupun sosial.

b. Rendahnya gairah belajar siswa

c. Rendahnya semangat belajar siswa

d. Rendanya rasa percaya diri siswa

e. Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa yang ditandai dengan perolehan nilai rata-rata 74,40 (dibawah nilai KKM 75), dengan prosentase siswa yang tidak tuntas sebesar 48,49%.

Tindakan Dalam penelitian ini, guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri 5 langkah yaitu: 1) Tahap penyajian materi 2) Tahap kegiatan kelompok 3) Tahap tes individual 4) Tahap penghitungan skor perkembangan

individu 5) Tahap pemberian penghargaan

kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus antara lain: 1. Siklus I, meliputi tahap:

a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi e. Analisis Siklus I

2. Siklus II, meliputi tahap: a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi e. Analisis Siklus II Apabila pada akhir siklus II sudah ada peningkatan kualitas pembelajaran, maka tindakan penelitian dapat dihentikan.

3. Apabila berdasarkan hasil analisis siklus II belum terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, maka masih perlu dilakukan tindakan siklus ke III dan seterusnya.

Kondisi Akhir

Kualitas pembelajaran

meningkat.

1. Dari segi proses belajar:

75% siswa aktif dalam

proses pembelajaran

ditandai dengan

meningkatnya keterlibatan

siswa baik fisik, mental

maupun sosial, disamping

itu gairah belajar,

semangat belajar serta rasa

percaya diri siswa pun

meningkat.

2. Dari segi hasil belajar:

75% siswa mendapatkan

hasil belajar di atas KKM

75

Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir

Page 57: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori yang mencakup kajian pustaka, hasil

penelitian tindakan kelas yang relevan serta kerangka pemikiran, maka dapat

dikemukakan hipotesis penelitian yaitu: “Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi siswa

kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2011-2012”.

36

Page 58: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta,

tepatnya di jalan Prof. W.Z.Yohanes 58 Surakarta. Alasan pemilihan sekolah

dan kelas X3 karena:

a. Terdapat permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran ekonomi baik

dari segi proses dan maupun hasil belajar pada siswa kelas X3

b. Guru mata pelajaran ekonomi belum pernah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions) .

c. Sekolah SMA Negeri 3 Surakarta belum pernah digunakan sebagai obyek

penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian

ulang.

Deskripsi tentang tempat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Keadaan Sekolah

SMA Negeri 3 Surakarta mempunyai dua lokasi yaitu di jalan

Laksamana Sukardi R.E.Martadinata 143 (Warungmiri) untuk kelas

akselerasi, dan di jalan Prof. W.Z.Yohanes (Kerkop) untuk kelas X,XI, dan

XII. SMA Negeri 3 lokasi Kerkop sebagai tempat penelitian, berada di

Jalan W.Z.Yohanes Surakarta dengan lingkungan berupa: pemukiman

penduduk, pasar tradisional, dan rumah sakit. Lalu lintas di jalan ini tidak

terlalu ramai serta mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Kondisi

lingkungan yang demikian membuat para siswa nyaman dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, ruangan yang ada di SMA

Negeri 3 Surakarta dirancang sedemikian rupa sehingga membuat siswa

nyaman beraktivitas. Berikut ini adalah denah SMA Negeri 3 lokasi

Kerkop:

37

Page 59: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 2 Denah SMA N 3 Lokasi Kerkop

Tempat Penelitian

Page 60: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Sarana dan Prasarana Sekolah

SMA N 3 Surakarta lokasi Kerkop didirikan diatas tanah seluas

5.250 m2. Fasilitas yang dimiliki sekolah dan menunjang kegiatan belajar

mengajar siswa antara lain:

1) Laboratorium

Sekolah ini memiliki 7 laboratorium, yaitu: laboratorium fisika,

laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium matematika,

laboratorium bahasa, laboratorium IPS, dan laboratorium komputer.

2) Perpustakaan

Perpustakaan SMA N 3 Surakarta memadai kebutuhan siswa dalam

menunjang proses belajar mengajar. Perpustakaan ini dilengkapi

dengan AC, 10 unit komputer, WIFI, printer, meja dan kursi yang di

tata melingkar, serta meja lesehan sehingga nyaman untuk tempat

membaca dan belajar. Disamping itu koleksi buku, majalah, novel,

koran yang dimiliki pun banyak dan cukup lengkap. Perpustakaan ini

dapat melayani siswa dalam peminjaman buku baik buku paket

maupun buku umum.

3) Ruang BK

Ruangan ini digunakan sebagai tempat konseling untuk siswa-siswa

yang bermasalah dengan persoalan-persoalan yang dapat mengganggu

studi.

4) Ruang UKS

Ruang ini digunakan untuk menampung siswa yang sedang sakit saat

berada di sekolah. Ruangan ini dilengkapi dengan obat-obatan, meja ,

kursi, tempat tidur.

5) Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah SMA N 3 Surakarta dikenal dengan nama “Kopsis

SMAGA”. Ruang koperasi digunakan sebagai tempat menjual

kebutuhan-kebutuhan alat tulis siswa, kelengkapan seragam sekolah,

dan melayani jasa fotokopi untuk para siswa serta guru. Koperasi ini

juga sebagai sarana belajar kewirausahaan bagi para siswa.

Page 61: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Lingkungan Belajar Siswa

Lingkungan belajar yang ada di SMA Negeri 3 Surakarta

dirancang agar siswa merasa nyaman tidak hanya ketika belajar di dalam

kelas tetapi juga pada saat belajar di luar kelas. Adapun gambaran

lingkungan belajar siswa di dalam dan di luar kelas sebagai berikut:

1) Di Dalam Kelas

Proses belajar mengajar siswa berlangsung dengan lancar yang

didukung sistem interaksi yang nyaman. Masing-masing kelas rata-

rata terdiri dari 30 siswa, dengan sarana prasarana yang tersedia

berupa meja, kursi, AC, LCD, OHP, whiteboard, boardmaker dan

speaker. Guru Ekonomi dapat memanfaatkan fasilitas dengan baik

sehingga kegiatan belajar mengajar mata pelajaran ekonomi tidak

terhambat.

2) Di Luar Kelas

Fasilitas yang disediakan di luar kelas seperti perpustakaan,

laboratorium, UKS, Koperasi Siswa dapat dimanfaatkan dengan baik

oleh siswa maupun guru ekonomi. Sebagai contoh aktivitas yang

dilakukan dalam proses pembelajaran di luar kelas yang menunjang

pembelajaran ekonomi antara lain: siswa oleh guru diajak belajar di

perpustakaan, siswa dapat menggunakan fasilitas laboratorium untuk

belajar MYOB sebagai kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat istirahat

di UKS ketika sakit dan tidak dapat mengikuti pelajaran ekonomi serta

siswa dapat memanfaatkan Koperasi Sekolah sebagai sarana

pembelajaran ekonomi yang kontekstual misalnya terjadi interaksi riil

antara penjual dengan pembeli.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah mulai

bulan Januari 2012 sampai dengan penelitian selesai. Kegiatan tersebut dimulai

dari persiapan hingga penyusunan laporan penelitian.

Page 62: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Untuk lebih jelasnya, jadwal waktu penelitian dapat dipaparkan dalam

tabel berikut :

Tabel 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Penelitian Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

a. Persiapan Penelitian 1) Koordinasi peneliti dengan kepala

sekolah dan guru Ekonomi

2) Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan.

3) Menyusun proposal penelitian 4) Menyiapkan perangkat pembelajaran

dan instrumen penelitian (lembar observasi) serta ijin penelitian

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I

a) Perencanaan b) Pelaksanaan tindakan c) Observasi d) Refleksi e) Analisis siklus I

2) Siklus II a) Perencanaan b) Pelaksanaan tindakan c) Observasi d) Refleksi e) Analisis siklus II

c. Analisis Data dan Pelaporan 1) Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) 2) Menyusun laporan/skripsi 3) Ujian dan revisi 4) Penggandaan dan pengumpulan

laporan

Page 63: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X3 pada semester genap tahun

ajaran 2011-2012 sebanyak 33 siswa. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 siswa

dan jumlah siswa perempuan sebanyak 21 siswa.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (Class Action

Research) adalah segala peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan

dengan kriteria keberhasilan yang ditetepkan oleh peneliti. Data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah data yang menunjuk pada data apa saja yang menjadi

fokus penelitian, sedangkan sumber data menunjuk dari mana saja data tersebut

diperoleh.

Jenis data yang dibutuhkan diantaranya berupa keaktifan siswa dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Sumber data penelitian meliputi data

sekunder dan data primer, antara lain:

1. Data Primer

Merupakan sumber data yang langsung diperoleh dari sumber asli tanpa

melalui perantara. Data ini dapat berupa pendapat subjek baik secara individu

maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun sumber data primer dalam penelitian

ini, yaitu:

a. Siswa kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta, data yang diperoleh berupa hasil

belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

b. Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X3, data yang diperoleh adalah

kondisi siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan.

2. Data Sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti melalui media

perantara. Data ini umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang

Page 64: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak

dipublikasikan. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini, yaitu:

a. Dokumen atau arsip sekolah mengenai Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

catatan siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan buku penilaian.

b. Nilai Semester Gasal, Nilai Ulangan Harian 1 pada Semester Genap Siswa

Kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta.

D. Pengumpulan Data

Data yang relevan dengan permasalahan diperlukan untuk memecahkan

masalah dalam penelitian, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu

digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang benar-

benar valid dan dapat dipercaya. Data penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan proses perekaman dengan mengamati semua

peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama penelitian tindakan kelas

berlangsung. Peneliti melakukan observasi berstruktur dengan menggunakan

pedoman berupa lembar observasi dan bertindak sebagai participant observer.

Peneliti sebagai pengamat ikut serta dalam berbagai kegiatan pihak yang

diamati dan segera mencatat apa yang terjadi dalam catatan lapangan.

Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa catatan yang

mendeskripsikan proses pembelajaran pada siklus yang akan dilaksanakan.

Observasi memuat refleksi yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran yang

berlangsung di kelas. Observasi dikenai baik pada guru maupun pada siswa.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai

materi pembelajaran yang disampaikan setelah kegiatan pemberian tindakan.

Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah hasil belajar atau nilai ujian siswa

setelah pelaksanaan tindakan yang digunakan sebagai indikator ketercapaian

hasil penelitian.

Page 65: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44 3. Angket

Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara tidak

langsung, dimana peneliti tidak bertanya secara langsung dengan

respondennya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup yaitu angket dengan pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang telah

memiliki alternatif jawaban yang dapat dipilih responden. Angket ini

digunakan untuk memperoleh data kualitas pembelajaran dari segi proses

khususnya untuk mengetahui gairah belajar, semangat belajar, dan rasa percaya

diri siswa.

4. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Teknik

wawancara yang digunakan yaitu dengan memberikan pertanyaan yang sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat. Peneliti menggunakan bentuk wawancara

tidak terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya dapat diajukan secara

bebas kepada subjek tanpa ditetapkan terlebih dahulu alternatif jawabannya

oleh pewawancara. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa respon dari

guru dan siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa catatan, arsip, majalah,

surat kabar, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi merupakan

pelengkap untuk memperoleh data dalam penelitian. Dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data sekolah, data kelas, data

siswa dan data proses pembelajaran berlangsung berupa foto atau gambar pada

saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

E. Uji Validitas Data

Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis dengan membandingkan hasil

orang lain yang menyaksikan situasi yang sama, yaitu dengan guru. Dalam

penelitian ini triangulasi dilakukan berdasarkan sudut pandang peneliti juga

Page 66: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45 dilakukan dengan membandingkan dengan dua sudut pandang lain untuk menguji

kebenarannya, yaitu penilaian dari guru terhadap respons siswa pada waktu

pembelajaran berlangsung dan penilaian dari siswa terhadap kinerja guru dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

F. Analisis Data

Data yang tersedia dari pengumpulan data perlu dianalisis, sedangkan

untuk menganalisis data tersebut perlu digunakan teknik analisis data sehingga

data yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Data penelitian ini dianalisis

dengan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif komparatif

Analisis deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan antara

kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan dengan hasil yang diperoleh

antar siklus sehingga dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah

dilakukannya tindakan.

2. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah hasil belajar siswa yang

diperoleh dari tes formatif dan mentabulasi angket. Data kuantitatif yang

digunakan adalah kuantitatif sederhana yang berupa penghitungan nilai rata-

rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan persentase jumlah siswa yang mencapai

batas ketuntasan. Berdasarkan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh

manakah keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Analisis data kualitatif

Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara rinci dan

lengkap selama proses penelitian berlangsung. Analisis data kualitatif

diperoleh berdasarkan hasil observasi, refleksi dari tiap-tiap siklus, dan

membandingkan kinerja siswa maupun guru dalam hasil observasi.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja/keberhasilan penelitian adalah indikator ketercapaian

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran yang dapat dinyatakan dalam

Page 67: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46 bentuk presentase. Tindakan yang diberikan dalam penelitian ini dikatakan

berhasil apabila telah memenuhi indikator berikut:

Tabel 5 Indikator Ketercapaian Penelitian

No. Aspek yang Diukur Persentase Siswa yang Ditargetkan

Cara Mengukur

1. Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses a. Keaktifan siswa 75% Diamati menggunakan lembar

observasi saat proses belajar mengejar berlangsung dan dihitung dari jumlah siswa yang terlibat secara aktif dalam kegiatan melihat, kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan dan kegiatan menulis.

b. Gairah belajar siswa 75% Dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan kegairahan belajar berdasarkan hasil perhitungan angket kualitas pembelajaran dari segi proses.

c. Semangat belajar siswa

75% Dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan semangat belajar berdasarkan hasil perhitungan angket kualitas pembelajaran dari segi proses.

d. Rasa percaya diri siswa

75% Dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan rasa percaya diri berdasarkan hasil perhitungan angket kualitas pembelajaran dari segi proses.

2. Kualitas Pembelajaran dari Segi Hasil Hasil Belajar Siswa 75% Diukur dari hasil tes pada akhir

siklus dan dihitung dari jumlah siswa yang tuntas yaitu memiliki nilai lebih dari atau sama dengan KKM (75) dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa.

Page 68: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk

meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran ekonomi pada siswa kelas

X-3 di SMA Negeri 3 Surakarta melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Teams Achievement Divisons). Terdapat empat tahap penelitian

yang mengacu pada desain model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan Tindakan

a. Setelah permasalahan ditemukan, maka peneliti bersama guru secara

kolaboratif merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan, meliputi

model pembelajaran apa yang akan digunakan, waktu dan hari

pelaksanaan.

b. Membuat kesepakatan bersama guru mata pelajaran ekonomi untuk

menetapkan materi yang akan diajarkan.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS), dan lembar pengamatan proses pembelajaran untuk mengamati

kualitas pembelajaran dari segi proses.

d. Menyiapkan skenario penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang akan dilaksanakan selama 4 pertemuan (6 X 45 menit) yaitu

sebagai berikut:

Pertemuan Pertama:

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka

dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menciptakan suasana kondusif yang dapat memotivasi siswa

agar terlibat dalam aktivitas pembelajaran.

3) Guru menyajikan materi pelajaran tentang ekonomi makro dan mikro

yang ditayangkan dalam slide power point.

4) Guru membagi 33 siswa ke dalam 7 tim. Masing-masing tim terdiri

dari 4-5 anggota siswa yang heterogen.

5) Siswa diminta duduk bergabung dengan anggota timnya masing-

masing.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6) Guru memberikan soal kepada masing-masing tim, meliputi:

a) Tim 1 : Jelaskan unit analisis ekonomi mikro dan makro

b) Tim 2 : Jelaskan perbedaan ekonomi mikro dan makro

c) Tim 3 : Jelaskan masalah ekonomi yang dihadapi negara maju

d) Tim 4 : Jelaskan masalah ekonomi yang dihadapi negara

berkembang

e) Tim 5 : Jelaskan macam-macam pengangguran

f) Tim 6 : Jelaskan tentang kebijakan moneter

g) Tim 7 : Jelaskan tentang kebijakan fiskal

7) Guru memantau jalannya diskusi kelompok.

8) Guru meminta masing-masing tim mempresentasikan hasil diskusi

pada pertemuan selanjutnya.

9) Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua:

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka

dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menciptakan suasana kondusif yang dapat memotivasi siswa

agar terlibat dalam aktivitas pembelajaran.

3) Guru meminta masing-masing tim mempresentasikan hasil diskusi,

sedangkan siswa dari tim lain diminta untuk memperhatikan dan

memberikan tanggapan baik pertanyaan maupun tambahan materi.

4) Guru memberikan penjelasan dan pelurusan bagi jawaban yang

kurang tepat serta tambahan materi dari apa yang siswa belum

jelaskan.

5) Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Pertemuan Ketiga:

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka

dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menciptakan suasana kondusif yang dapat memotivasi siswa

agar terlibat dalam aktivitas pembelajaran

3) Guru bersama peneliti memberikan LKS.

Page 70: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami setiap

soal yang ada di LKS serta berdiskusi dengan teman satu tim. Siswa

dipersilakan mengajukan pertanyaan kepada tim sebelum bertanya

kepada guru dan memberikan umpan balik terhadap pertanyaan yang

dikemukakan anggota satu timnya.

5) Setiap tim bertanggungjawab terhadap anggotanya, sehingga semua

anggota dapat memahami materi sebagai persiapan menghadapi kuis.

6) Guru membuka forum diskusi kelas jika ada soal yang tidak dapat

dipecahkan dalam tim.

7) Guru memberikan pelurusan bagi jawaban yang masih tidak tepat.

8) Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan berikutnya akan

diadakan kuis.

9) Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

Pertemuan Keempat:

1) Guru membuka pelajaran dengan memberi salam.

2) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis dan meminta siswa

untuk mengerjakan secara individu.

3) Selama siswa mengerjakan kuis, guru bersama peneliti mengawasi

dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan

mereka.

4) Setelah batas waktu habis, guru meminta lembar jawab dikumpulkan.

5) Guru meminta siswa mengoreksi hasil jawaban teman lainnya

kemudian bersama-sama menghitung skor kemajuan individual dan

skor tim.

6) Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

e. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi angket yang

digunakan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan untuk mengetahui kualitas pembelajaran dari segi proses.

f. Menetapkan indikator ketercapaian sesuai dengan indikator kinerja

penelitian .

Page 71: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Indikator ketercapain diperoleh dari beberapa komponen, seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6 Indikator Ketercapain Belajar Siswa

Permasalahan

Indikator kinerja

Ukuran keberhasilan

Cara mengukur

1.Rendahnya kualitas pembelajaran dilihat dari segi proses yaitu: · Rendahnya

keaktifan siswa untuk terlibat baik secara fisik, mental maupun sosial

· Rendahnya gairah belajar siswa

· Rendahnya semangat belajar siswa

· Rendanhya rasa percaya pada diri sendiri

Meningkat-nya proses belajar siswa

75% siswa terlibat baik secara fisik, mental maupun sosial, bergairah dalam belajar, bersemangat mengikuti pelajaran dan penuh percaya diri

Keaktifan siswa dalam aktivitas belajar diamati melalui lembar observasi. Cara menghitung:

%100

x

siswajumlahkriteriajumlah

=

Sedangkan gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri siswa diukur menggunakan angket, dengan rumus: a. Gairah belajar

10016

x

maksimalskor=

b. Semangat belajar

10036

x

maksimalskor=

c. Percaya diri

10032

x

maksimalskor=

2.Rendahnya hasil belajar ekonomi siswa ditandai dengan prosentase siswa yang tidak tuntas (nilai KKM dibawah 75) sebesar 48,49%

Meningkat-nya hasil belajar siswa

75% Siswa memperoleh hasil belajar di atas nilai KKM (>75)

Kualitas pembelajaran dari segi hasil diukur melalui nilai tes pada tiap siklus yang dihitung dari:

å= siswaseluruhtuntassiswa

g. Menyiapkan sumber bahan atau materi yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Standar Kompetensi: Memahami Kebijakan Pemerintah dalam Bidang

Ekonomi

Kompetensi Dasar:

1) Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro

2) Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang

Indikator:

1) Mendeskripsikan pengertian ekonomi mikro dan makro

2) Mendeskripsikan perbedaan ekonomi mikro dan makro

3) Menyebutkan contoh di masyarakat terkait ekonomi mikro dan makro

4) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang

ekonomi

5) Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang

ekonomi.

h. Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan skenario

pembelajaran.

i. Membuat alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan PTK dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru. Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melakukan pembelajaran

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama peneliti. Setiap

tindakan yang dilaksanakan tersebut selalu diikuti dengan pemantauan dan

evaluasi serta analisis dan refleksi. Guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam usaha

menuju perbaikan baik proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Guru membuka pelajaran, menciptakan suasana kondusif dengan

mengecek kondisi siswa, dan memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam

pembelajaran.

Page 73: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian memberikan

pengarahan tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan

diterapkan.

c. Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar.

d. Guru menetapkan siswa ke dalam beberapa tim secara heterogen (terdiri

atas berbagai jenis kelamin, agama, suku dan prestasi belajar).

e. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggota timnya masing-

masing kemudian mendiskusikan materi bersama teman satu tim.

f. Guru meberikan kesempatan pada masing-masing tim untuk

mempresentasikan hasil diskusi kepada seluruh kelas.

g. Guru membagikan LKS beserta lembar jawaban kepada masing-masing

tim untuk dikerjakan secara bersama-sama melalui metode diskusi

kelompok. Masing-masing siswa dalam tim mendapatkan 1 LKS dan 1

lembar jawaban.

h. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan kepada tim sebelum bertanya

kepada guru dan memberikan umpan balik terhadap ide yang dikemukakan

anggota satu tim. Masing-masing tim bertanggungjawab terhadap anggota

timnya, sehingga semua anggota dapat memahami materi. Selama siswa,

berdiskusi guru berkeliling kelas mendengar dan memperhatikan

bagaimana para anggota tim bekerja.

i. Guru memberikan kuis untuk dikerjakan seluruh siswa secara individual.

j. Guru bersama siswa menghitung skor kemajuan individual dan skor tim.

3. Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dengan mencatat

semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Peneliti menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan

untuk mendokumentasikan aktivitas siswa.

Observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dicatat pada lembar

observasi. Catatan lapangan digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas

siswa selama pelaksanaan tindakan berlangsung yang tidak terekam dalam

lembar observasi, seperti aktivitas siswa selama penelitian tindakan

Page 74: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

berlangsung, reaksi dan petunjuk-petunjuk lain yang dapat digunakan untuk

melakukan analisis dan refleksi. Observasi dilakukan dengan mengamati

proses pembelajaran ekonomi dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, meliputi: kondisi atau suasana belajar saat kegiatan

belajar mengajar dan kualitas proses pembelajaran yang diamati dari

keaktifan siswa untuk terlibat baik secara fisik, mental, maupun sosial.

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan

yang dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti bekerjasama dengan guru

sebagai kolaborator melakukan refleksi untuk menentukan langkah perbaikan

dalam melaksanakan tindakan. Refleksi dilaksanakan setelah tindakan pada

siklus pertama selesai dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan

serta kendala yang dialami selama pelaksanaan tindakan pertama. Tahapan ini

dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK

merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan. Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan

lanjutan ke siklus yang berikutnya, yang meliputi perencanaan, tindakan dan

observasi, sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapai hasil optimal

atau hasil yang sesuai dengan indikator kinerja.

Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan

langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus I, meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Apabila berdasarkan refleksi

belum terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, maka masih perlu dilakukan

tindakan siklus ke III, IV, dan seterusnya. Apabila pada akhir siklus II sudah

ada peningkatan kualitas pembelajaran, maka tindakan penelitian dapat

dihentikan.

Page 75: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 3 Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:74)

Permasalahan

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan tindakan I

Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I

Pelaksanaan tindakan I

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Perencanaan tindakan II

Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II

Pelaksanaan tindakan II

Page 76: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian yang dilaksanakan pada kelas X3 SMA Negeri 3 Surakarta

dilatarbelakangi oleh adanya suatu permasalahan dalam hal kualitas pembelajaran

yang meliputi segi proses dan hasil belajar siswa. Peneliti kemudian melakukan

penggalian masalah melalui wawancara, observasi, dan penyebaran angket guna

mengetahui keadaan siswa yang sesungguhnya. Observasi awal yang dilaksanakan

pada tanggal 19 Januari 2012 menunjukkan bahwa siswa kelas X3 cenderung

pasif. Hasil observasi keaktifan ditunjukkan pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7 Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Pra Siklus

Kriteria

Jenis Keaktifan Kegiatan Melihat

Kegiatan Lisan

Kegiatan Mendengarkan

Kegiatan Menulis

Baik Sekali 3,03% 3,03% 0,00% 6,06% Baik 12,12% 12,12% 12,12% 3,03%

Cukup 48,48% 15,15% 48,48% 33,33% Kurang 30,30% 42,42% 27,27% 39,39%

Sangat Kurang 6,06% 27,27% 12,12% 18,18% Sumber: Data Olahan Pengamatan Pra Observasi Peneliti

Berdasarkan pengukuran tingkat keaktifan siswa kelas X3 seperti dalam

tabel 7, diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Kegiatan Melihat

Hasil pengukuran pada kegiatan melihat seperti dalam tabel 7 menunjukkan

bahwa 6,06% siswa tidak memperhatikan dan melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar mengajar serta tidak mau membaca materi yang

diberikan oleh guru. 30,30% siswa tidak memperhatikan dan melakukan

aktivitas yang mengganggu proses belajar menggajar namun masih mau

membaca materi yang diberikan guru. 48,48% siswa memperhatikan dan mau

membaca materi yang diberikan guru namun masih melakukan kesibukan

sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku. 12,12% siswa

memperhatikan penjelasan materi dari guru dan membaca materi yang

55

Page 77: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

diberikan guru. 3,03% siswa sangat memperhatikan penjelasan materi dari

guru, membaca dan memahami materi yang diberikan guru serta membaca

referensi lain yang mendukung materi pelajaran. Secara umum, dapat

dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan melihat sebesar 15,15%.

b. Kegiatan Lisan

Hasil pengukuran pada kegiatan lisan seperti dalam tabel 7 menunjukkan

bahwa 27,27% siswa sama sekali tidak mau berpartisipasi dalam proses

pembelajaran. Mereka tidak mengajukan pertanyaan kepada guru maupun

teman dan tidak berani mengemukakan pendapat. 42,42% siswa kurang

berpartisipasi pada proses pembelajaran seperti berdiskusi dengan teman

sebangku, namun tidak mengajukan pertanyaan baik kepada teman maupun

kepada guru dan tidak berani untuk mengemukakan pendapatnya dengan

teman satu kelas. 15,15% siswa berpartisipasi cukup aktif pada proses

pembelajaran. Mereka mau berdiskusi dengan teman sebangku dan

mengemukakan pendapat dengan teman sekelas namun tidak berani

mengajukan pertanyaan kepada teman yang lain maupun kepada guru.

12,12% siswa berpartisipasi aktif pada saat proses pembelajaran. Mereka

berdiskusi dengan teman sebangku, mengajukan pertanyaan kepada teman

lain dan mengemukakan pendapat namun tidak memberikan pertanyaan pada

guru. 3,03% siswa berpartisipasi dengan sangat aktif pada saat saat proses

pembelajaran. Mereka berdiskusi dengan teman sebangku, mengajukan

pertanyaan kepada teman lain, mengemukakan pendapat serta memberikan

pertanyaan pada guru pada saat guru menjelaskan mengajar. Secara umum,

dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan lisan sebesar 15,15%.

c. Kegiatan Mendengarkan

Hasil pengukuran pada kegiatan mendegarkan seperti dalam tabel 7

menunjukkan bahwa 12,12% siswa tidak mau mendengarkan penjelasan

materi yang disampaikan oleh guru dan tidak mau mendengarkan pendapat

teman. 27,27% siswa kurang mau mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru seperti masih mengobrol sendiri dengan teman lain

dan kurang mendengarkan pendapat teman. 48,48% siswa mendengarkan

Page 78: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

penjelasan materi oleh guru meskipun sedikit masih mengobrol dengan teman

sebangku namun tetap mendengarkan pendapat teman meskipun kurang

fokus. 12,12% siswa mendengarkan penjelasan materi oleh guru dengan

seksama dan mendengarkan pendapat teman meskipun kurang fokus. 0%

atau tidak ada siswa yang fokus mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan guru dan fokus mendengarkan pendapat teman. Secara umum,

dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan mendengarkan sebesar

12,12%.

d. Kegiatan Menulis

Hasil pengukuran pada kegiatan menulis seperti dalam tabel 7 menunjukkan

bahwa 18,18% siswa tidak mau merangkum maupun mencatat penjelasan dari

guru dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. 39,39% siswa tidak

mau merangkum atau mencatat penjelasan dari guru namun mau mengerjakan

tugas yang diberikan guru meskipun tidak mengerjakan sungguh-sungguh dan

hasil yang diperoleh tidak maksimal. 33,33% siswa mau merangkum dan

mencatat penjelasan guru namun belum mengerjakan tugas dengan sungguh-

sungguh sehingga belum mendapatkan hasil maksimal. 3,03% siswa

merangkum dan mencatat penjelasan dari guru, mengerjakan tugas secara

dengan sungguh-sungguh meskipun hasil yang diperoleh belum maksimal.

6,06% siswa merangkum dan mencatat penjelasan dari guru, mengerjakan

tugas dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan menulis

sebesar 9,09%.

Berdasarkan penjelasan di atas, proses belajar mengajar dapat dikatakan

berjalan dengan kurang baik. Siswa menganggap guru sebagai satu-satunya

sumber belajar, sehingga interaksi yang berlangsung dalam kelas kurang hidup

dan tidak banyak siswa yang mau berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.

Selain keaktifan siswa kelas X3, berikut ini disajikan data yang menunjukkan

seberapa besar gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri siswa dalam

mengikuti pelajaran ekonomi seperti terangkum dalam tabel 4.4 berikut ini.

Page 79: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58 Tabel 8 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar Siswa Pra Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 1 3,03 %

Baik 8 24,24 % Cukup 20 60,61 % Kurang 4 12,12 %

Sangat Kurang 0 0% Sumber: Data Olahan Pengamatan Pra Observasi Peneliti

Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil prosentase siswa yang menunjukkan

kegairahan belajar yaitu mempunyai rasa senang dan ketertarikan pada mata

pelajaran ekonomi, dapat merespon pembelajaran yang berlangsung serta giat

belajar sebesar 27,27%.

Tabel 9 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Semangat Belajar Siswa Pra Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 0 0 %

Baik 9 27,27 % Cukup 23 69,70 % Kurang 1 3,03 %

Sangat Kurang 0 0% Sumber: Data Olahan Pengamatan Pra Observasi Peneliti

Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil prosentase siswa yang menunjukkan

semangat belajar yaitu berani bertanya dan mau menjawab pertanyaan maupun

memberikan komentar, mencatat penjelasan dan merangkum hal-hal penting yang

disampaikan guru, mempersiapkan pelajaran sebelum dimulai, serta mengerjakan

dan mengumpulkan tugas sebesar 27,27%.

Tabel 10 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Rasa Percaya Diri Siswa Pra Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 1 3,03 %

Baik 7 21,21 % Cukup 24 73,73 % Kurang 1 3,03 %

Sangat Kurang 0 0% Sumber: Data Olahan Pengamatan Pra Observasi Peneliti

Page 80: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan tabel 10 diperoleh hasil prosentase siswa yang menunjukkan

rasa percaya pada diri sendiri yaitu berusaha memenuhi kebutuhan secara wajar

dan selalu menjaga kesehatan, menghargai diri sendiri dan orang lain, mampu

introspeksi diri, menjaga tindakannya agar tidak merugikan orang lain, memiliki

tujuan sebelum melakukan tindakan, memiliki pikiran positif, serta mampu

mengendalikan diri sebesar 24,24%.

Proses belajar mengajar untuk mata pelajaran ekonomi pada kelas X3

belum menunjukkan suatu pembelajaran yang berkualitas. Secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X3 belum dapat terlibat secara aktif, baik

fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran ekonomi. Disamping itu,

para siswa juga belum menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat

belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri. Hal tersebut mengakibatkan

hasil belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan

terhadap guru mata pelajaran ekonomi, diketahui bahwa kelas X3 adalah kelas

yang mengalami masalah terhadap hasil belajar terbukti dengan perolehan nilai

rata-rata kelas hanya 74,40 sedangkan batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

yang ditetapkan sekolah adalah 75. Siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam

Ujian Akhir Semester di kelas tersebut berjumlah 16 siswa dari 33 siswa atau jika

diprosentasekan sebesar 48,49%.

Mengacu pada hal di atas, peneliti berupaya untuk memperbaiki proses

pembelajaran yang masih didominasi oleh guru (teacher center) dengan

menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions) karena STAD menekankan adanya aktivitas dan interaksi

siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

pelajaran. Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses mapun

hasil belajar.

Penggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diisi dengan

kegiatan diskusi, presentasi, dan pengerjaan latihan soal melalui Lembar Kegiatan

Siswa (LKS). Kegiatan diskusi dan pemberian latihan soal melalui LKS dilakukan

untuk melatih kerjasama di antara siswa, keberanian mengeluarkan pendapat,

Page 81: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60 kemampuan memecahkan masalah, dan dapat membantu siswa lain yang

mengalami kesulitan belajar. Kegiatan presentasi dapat melatih keberanian siswa

tampil di muka umum dan mengemukakan pendapat baik melalui kemampuan

bertanya maupun menjelaskan, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri

siswa.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Perencanaan tindakan merupakan semua rencana kegiatan dalam

pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin 23

Januari 2012, Sabtu 28 Januari 2012 dan Sabtu 4 Januari 2012 di ruang

guru SMA Negeri 3 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan

guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan

dalam 4 kali pertemuan atau 6 x 45 menit, yakni setiap hari Rabu dan Sabtu,

mulai tanggal 8 Februari 2012 hingga 18 Februari 2012.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan

sebagai berikut :

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Kegiatan ini dimaksudkan agar penelitian berjalan lancar dan lebih

terarah. Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

ekonomi kelas X yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

Selanjutnya, guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan mendiskusikan skenario pembelajaran ekonomi

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Skenario

pembelajaran yang direncanakan sebagai berikut:

a) Pertemuan 1 (Rabu, 8 Februari2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Sosialisasi Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(2) Penyampaian tujuan pembelajaran secara tim.

Page 82: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(3) Penyajian materi oleh guru yang ditayangkan dalam slide power

point.

(4) Pembentukan kelompok diskusi, dari 33 siswa dibagi kedalam 7

tim sehingga masing-masing tim beranggotakan 4-5 siswa.

(5) Diskusi kelompok membahas materi.

(6) Guru menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang

akan diadakan presentasi dari masing-masing tim, siswa diminta

mempersiapkan diri.

b) Pertemuan 2 (Sabtu, 11 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Presentasi materi oleh tim

(2) Tanya jawab pada tim yang presentasi.

(3) Tanggapan dari guru baik pelurusan maupun tambahan materi

dari apa yang sudah dijelaskan siswa.

c) Pertemuan 3 (Rabu, 15 Februari 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Masing-masing tim berdiskusi dalam mengerjakan soal-soal

LKS

(2) Pemberitahuan bahwa pertemuan yang akan datang akan

diadakan tes hasil belajar, siswa diminta mempersiapkan diri.

d) Pertemuan 4 (Sabtu, 18 Februari2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Pelaksanaan tes hasil belajar.

(2) Mengoreksi hasil tes yang baru saja diujikan.

(3) Menghitung skor individual dan skor tim

(4) Rekognisi tim

(5) Pengumuman Tim terbaik yang mendapat skor tertinggi.

2) Menyiapkan instrumen penelitian

Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa pedoman

wawancara, lembar observasi pengamatan pada guru tentang penerapan

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan lembar observasi

Page 83: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pengamatan pada siswa untuk mencatat hasil pengamatan tingkat

keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Tabel 11 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa

Kegiatan Melihat

Tingkatan Kriteria

1

(Kurang Sekali)

a. Tidak memperhatikan dan melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar mengajar misalnya: membuat

gaduh kelas, mengobrol dengan teman sebangku, dan/atau

mengerjakan tugas mata pelajaran lain.

b. Tidak membaca materi yang diberikan guru.

2

(Kurang)

a. Tidak memperhatikan dan melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar menggajar misalnya: membuat

gaduh kelas, mengobrol dengan teman sebangku, dan/atau

mengerjakan tugas mata pelalajaran lain.

b. Membaca materi yang diberikan guru

3

(Cukup)

a. Memperhatikan namun masih melakukan kesibukan

sendiri, misalnya mengobrol dengan teman sebangku.

b. Membaca materi yang diberikan guru.

4

(Baik)

a. Memperhatikan penjelasan materi dari guru

b. Membaca materi yang diberikan guru.

5

(Baik Sekali)

a. Sangat memperhatikan penjelasan materi dari guru

b. Membaca dan memahami materi yang diberikan guru serta

membaca referensi lain yang mendukung materi.

Kegiatan Lisan

Tingkatan Kriteria

1

(Kurang Sekali)

a. Tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi dengan

teman satu tim maupun dengan teman satu kelas.

b. Tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi.

c. Tidak memberikan saran maupun pendapat pada saat

Page 84: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

diskusi.

2

(Kurang)

a. Berpartisipasi pada saat diskusi tim namun tidak

berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman satu kelas.

b. Tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi.

c. Tidak memberikan saran maupun pendapat pada saat

diskusi.

3

(Cukup)

a. Berpartisipasi pada saat diskusi tim namun tidak

berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman satu kelas.

b. Tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi.

c. Memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saat

diskusi.

4

(Baik)

a. Berpartisipasi pada saat diskusi tim maupun pada saat

diskusi dengan teman satu kelas.

b. Tidak memberikan pertanyaan pada saat guru

presentasi/menyajikan materi, namun bertanya pada saat

diskusi.

c. Memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saat

diskusi.

5

(Baik Sekali)

a. Berpartisipasi pada saat diskusi tim maupun pada saat

diskusi dengan teman satu kelas.

b. Memberikan pertanyaan pada saat guru presentasi/

menyajikan materi maupun pada saat diskusi.

c. Memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saat

diskusi.

Kegiatan Mendengarkan

Tingkatan Kriteria

1

(Kurang Sekali)

a. Tidak mendengarkan presentasi materi yang disampaikan

guru, tidak fokus pada saat penerapan STAD berlangsung

Page 85: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

serta dengan sengaja melakukan aktivitas lain di luar

pelajaran ekonomi.

b. Tidak mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun

diskusi kelas.

2

(Kurang)

a. Kurang mendengarkan presentasi materi yang disampaikan

guru maupun pada saat penerapan STAD serta masih

mengobrol dengan teman.

b. Kurang mendengarkan pendapat dalam diskusi tim

maupun diskusi kelas.

3

(Cukup)

a. Mendengarkan presentasi materi yang disampaikan guru

dan mendengarkan pada saat penerapan STAD, namun

masih mengobrol dengan teman .

b. Mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun kurang

mendengarkan diskusi kelas.

4

(Baik)

a. Mendengarkan presentasi materi yang disampaikan guru

dan saat penerapan STAD.

b. Mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun kurang

mendengarkan diskusi kelas.

5

(Baik Sekali)

a. Mendengarkan presentasi materi yang disampaikan guru

dan penerapan STAD dengan sangat fokus.

b. Mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun

diskusi kelas dengan fokus.

Kegiatan Menulis

Tingkatan Kriteria

1

(Kurang Sekali)

a. Tidak merangkum pada saat guru menyajikan materi.

b. Tidak berpartispasi dalam mengerjakan LKS yang

didiskusikan dengan teman satu tim.

c. Tidak mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

2

(Kurang)

a. Tidak merangkum pada saat guru menyajikan materi.

b. Kurang berpartispasi dalam mengerjakan LKS yang

Page 86: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

didiskusikan dengan teman satu tim.

c. Belum mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

3

(Cukup)

a. Merangkum pada saat guru menyajikan materi.

b. Tidak berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang

didiskusikan dengan teman satu tim.

c. Belum mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

4

(Baik)

a. Merangkum pada saat guru menyajikan materi.

b. Tidak berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang

didiskusikan dengan teman satu tim.

c. Mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

5

(Baik Sekali)

a. Merangkum pada saat guru menyajikan materi.

b. Berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan

dengan teman satu tim.

c. Mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

3) Menyiapkan materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar.

Materi pokok yang digunakan dalam penerapan model pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I adalah Ekonomi

Mikro dan Makro.

Standar Kompetensi : Memahami Kebijakan Pemerintah dalam Bidang

Ekonomi.

Kompetensi Dasar:

a) Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi

makro

b) Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di

bidang

4) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai skenario

pembelajaran.

Media pembelajaran berupa laptop, LCD, dan alat tulis.

5) Mendesain alat evaluasi

Page 87: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Alat evaluasi yang digunakan berupa soal tes formatif untuk mengetahui

tingkat hasil belajar siswa setelah penerapan Model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali

pertemuan selama 6 x 45 menit sesuai skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah ekonomi makro dan mikro.

Pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 8,11, 15 dan 18

Februari 2012.

Pertemuan pertama pada awal pelaksanaan tindakan, guru

memberikan pengarahan tentang Model pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa

agar pelaksanaan model pembelajaran tersebut dapat berjalan lancar.

Pengarahan yang diberikan berisi garis besar langkah-langkah Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selanjutnya, guru membagi siswa satu

kelas ke dalam 7 tim yang heterogen dan mereka diminta untuk berdiskusi

tentang materi yang telah ditentukan. Pertemuan kedua, masing-masing tim

mempresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan pertama. Pertemuan

ketiga, pengerjaan soal-soal LKS oleh masing-masing siswa melalui diskusi

tim. Pertemuan keempat, para siswa secara individu melaksanakan kuis

atau tes hasil belajar dari siklus I. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Pertemuan 1 (Rabu, 8 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa, pada hari tersebut semua siswa

masuk dengan tertib.

(3) Guru memberikan penjelasan tentang model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, para siswa memperhatikan dengan seksama

karena ini merupakan hal baru bagi mereka

Page 88: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(4) Guru menjelaskan materi secara garis besar yang ditayangkan

dalam slide power point. Pada saat guru menyampaikan materi,

semua siswa terlihat memperhatikan dengan seksama.

(5) Siswa diajak untuk bisa membedakan perbedaan ekonomi makro

dan mikro. Guru memberikan contoh kasus ekonomi makro yaitu

pengangguran dan inflasi.

(6) Guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang jelas. Terdapat

2 siswa yang bertanya yaitu: Ganang Saputro dan Pande Putu.

Ganang bertanya tentang bagaimana mengatasi pengangguran,

sedangkan Pande bertanya apa hubungan inflasi dengan

pengangguran. Guru tidak langsung menjawab pertanyaan yang

diberikan, namun melempar pada siswa lain. Siswa yang

menganggapi adalah Bernadetta Dewi dan Bagas Tutuko Suryo.

(7) Guru mengelompokkan 33 siswa ke dalam 7 tim. 5 tim

beranggotakan 5 siswa, sedangkan 2 tim beranggotakan 4 siswa.

Pembagian siswa dilakukan secara heterogen dengan melihat jenis

kelamin agama dan skor awal berdasarkan hasil ulangan harian 1

materi sebelumnya yaitu Pasar.

(8) Guru membagi soal kepada masing-masing tim. Adapun soal yang

diberikan antara lain:

(a) Tim 1 : Jelaskan unit analisis ekonomi mikro dan makro

(b) Tim 2 : Jelaskan perbedaan ekonomi mikro dan makro

(c) Tim 3 : Jelaskan masalah ekonomi yang dihadapi negara

maju

(d) Tim 4 : Jelaskan masalah ekonomi yang dihadapi negara

berkembang

(e) Tim 5 : Jelaskan macam-macam pengangguran

(f) Tim 6 : Jelaskan tentang kebijakan moneter

(g) Tim 7 : Jelaskan tentang kebijakan fiskal

(9) Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok.

Page 89: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(10) Guru menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang akan

masing-masing tim wajib mempresentasikan hasil diskusinya dan

meminta mereka untuk mempersiapkan diri.

(11) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

b) Pertemuan 2 (Sabtu, 11 Februari 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam.

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa. Siswa yang tidak hadir yaitu

satu siswa bernama Arsenius Arya M dikarenakan sakit.

(3) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran. Guru menyampaikan aturan pelaksanaan

presentasi dimana masing-masing tim yang presentasi memiliki

waktu presentasi dan tanya jawab maksimal 10 menit.

(4) Masing-masing tim mempresentasikan hasil diskusi. Presentasi

dilaksanakan oleh seluruh secara bergantian. Siswa sangat antusias

dalam bertanya kepada masing-masing kelompok yang presentasi.

Namun, karena terbatasnya waktu setiap sesi hanya diberi

kesempatan 2 orang penanya, sehingga keseluruhan ada 14 siswa

yang mendapat kesempatan bertanya yaitu Jmv Hanindyo, Sagita

Puspita, Ganang Saputro, Hafidyah, Dessy Wulandari, Novrima

Rizki, Pande Putu, Ika Setyasari, Yona Anindita, M Abiansyah,

Shafira Rahma, Fairuz Nadzmi, Zhafran Fajar dan Thalia

Yosephine. Guru memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa,

tanggapan berupa pelurusan dari penjelasan siswa yang kurang

tepat dan tambahan penjelasan dari apa yang siswa belum jelaskan.

(5) Guru memberi salam dan meninggalkan kelas.

c) Pertemuan 3 (Rabu, 15 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Guru membuka kelas dengan memberi salam dan siswa menjawab

salam.

Page 90: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(2) Guru mengecek kehadiran siswa. Semua siswa hadir dalam

kegiatan belajar mengajar.

(3) Guru bersama peneliti membagikan LKS. Pada saat proses ini

berlangsung terlihat bahwa para siswa serius memecahkan soal

dengan jawaban paling tepat. Namun, masih ada tim yang

individualistis yaitu tim 3 dan 7.

(4) Guru dan siswa secara bersama menyimpulkan pelajaran pada bab

ini.

(5) Guru memberitahukan bahwa pertemuan yang akan datang akan

diadakan tes hasil belajar, siswa diminta mempersiapkan diri.

(6) Guru menutup pelajaran.

d) Pertemuan 4 (Sabtu, 18 Februari 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir dalam proses

pembelajaran.

(3) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes formatif

(4) Guru memotivasi agar siswa lebih percaya diri.

(5) Guru bersama peneliti membagikan soal dan meminta agar siswa

mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah

siswa pelajari selama proses pembelajaran berlangsung.

(6) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil

belajar dapat mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang. Selama tes berlangsung, siswa mengerjakan soal

tersebut secara tertib, mandiri, dan penuh rasa percaya diri serta

tidak ada kerjasama maupun mencontek dalam bentuk apapun.

(7) Guru meminta siswa duduk kembali bersama teman dalam satu tim.

Guru lalu membagikan kunci jawaban tes kemudian menukarkan

lembar jawab satu tim ke tim lain untuk dicocokkan.

Page 91: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(8) Guru meminta siswa mengembalikan lembar jawab yang telah

mereka koreksi kepada pemiliknya.

(9) Guru mengajak para siswa menghitung skor kemajuan individual

dan tim.

(10) Guru mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada tim

terbaik. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa ucapan

selamat. Tim terbaik adalah tim 5 yang terdiri dari Jmv Hanindyo

PY, Litaskunu Mahligai DW, Zhafran Fajar B, Neza Revani, dan

Intan Mulia R.

(11) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya.

(12) Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan

dilakukannya observasi dan wawancara selama pelaksanaan tindakan.

Observasi dilakukan oleh peneliti, mengacu pada lembar observasi yang

telah disusun. Observasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk mengetahui

kemampuan siswa menerima materi pembelajaran setelah diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru melakukan penyajian

kelas tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

penjelasan konsep materi tentang Ekonomi Mikro dan Makro. Guru

berkolaborasi dengan peneliti melaksanakan penilaian terhadap aktivitas

siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi kegiatan melihat (Visual

Activitities), kegiatan lisan (Oral Activities), kegiatan mendengarkan

(Listening Activities), dan kegiatan menulis (Writing Activities). Disamping

itu, guru juga melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa melalui tes

formatif.

Awal pembelajaran atau pertemuan pertama, pada saat guru

menjelaskan, sebagian besar siswa sudah fokus memperhatikan, hanya

beberapa siswa pada bagian belakang kelas yang terlihat kurang

memperhatikan. Mereka cenderung acuh pada penjelasan guru dan sibuk

Page 92: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mengobrol dengan teman sebelah. Hal ini dikarenakan guru hanya fokus

menjelaskan di sisi depan kelas tanpa berjalan ke sekeliling siswa atau ke

belakang kelas. Namun, ketika diskusi dalam tim mulai dijalankan siswa

terlihat antusias dalam belajar, hal ini terlihat dari kerjasama mereka di

masing-masing kelompok dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Akan

tetapi, terdapat satu tim yang kurang serius dalam berdiskusi, mereka

cenderung bercanda dan tidak fokus. Hal ini ditandai dengan kerja sama

diantara anggota tim yang kurang kompak sehingga yang berdiskusi hanya

sebagian anggota tim saja sementara anggota tim yang lain asyik

mengobrol dan bergurau.

Pertemuan kedua keaktifan siswa semakin meningkat dalam

presentasi dan tanya jawab. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang

mengacungkan jari ke atas tanda ingin bertanya. Pertemuan ketiga saat

mengerjakan LKS kerjasama siswa cukup baik, namun tanggungjawab

terhadap anggota satu tim masih kurang. Hal ini terlihat dari komunikasi

yang masih minimalis dan para siswa terlihat masih individualistis. Masing-

masing siswa belum menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap teman satu

tim agar dapat memahami semua soal. Pertemuan keempat dapat dikatakan

memuaskan karena semua siswa mengerjakan soal tes dengan baik, mandiri

dan percaya diri.

Wawancara yang dilakukan terhadap guru untuk memperoleh data

dari informan mengenai kesulitan yang dialami dalam pembelajaran mata

pelajaran ekonomi. Guru menjelaskan bahwa penerapan Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran baik dari segi proses yaitu keaktifan siswa, gairah belajar,

semangat belajar dan rasa percaya diri, maupun dari segi hasil yakni hasil

belajar formatif. Terbukti siswa lebih aktif berdiskusi di dalam

kelompoknya, bertanya, dan menjelaskan kepada anggota kelompoknya.

Siswa menjadi lebih paham karena siswa menyukai model pembelajaran

yang diterapkan. Kesulitan yang dialami guru pada siklus 1 ini adalah

kurangnya kontrol guru terhadap tim dan belum maksimal dalam

Page 93: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

memberikan motivasi pada masing-masing tim. Selain itu, pada permulaan

guru masih belum benar-benar menguasai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD, namun seiring berjalannya waktu dan dengan kolaborasi yang

baik bersama peneliti akhirnya guru dapat lebih memahami. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui tanggapan siswa

mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan oleh guru

dapat diketahui bahwa siswa merasa senang dan lebih aktif serta bersemangat

mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa lebih dapat memahami materi

setelah guru dengan didukung adanya LKS sehingga mempengaruh nilai mata

pelajaran ekonomi siswa meningkat.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

terlihat jelas bahwa penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dari segi hasil belajar ekonomi

siswa. Sebelum diterapkannya Model pembelajaran kooperatif tipe STAD,

jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan 75 sebanyak 17

siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa atau jika diprosentasekan sebesar

51,51%. Setelah penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD,

jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas standar ketuntasan 75 meningkat

menjadi 25 siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa atau jika diprosentasekan

sebesar 75,76%. Nilai rata-rata kelas sebelum dan setelah penerapan Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I juga meningkat dari semula

74,40 menjadi 75,76. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan penerapan

STAD mampu meningkatkan hasil belajar dan telah memenuhi indikator

keberhasilan yang ditetapkan yakni 75%.

Disamping itu, kualitas pembelajaran dari segi proses pembelajaran

khususnya aspek keaktifan siswa menunjukkan suatu peningkatan dari kondisi

awal pra siklus ke siklus I. Adapun hasil pengukuran keaktifan siswa pada siklus

1 ditunjukkan melalui tabel berikut ini:

Page 94: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 12 Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Siklus I

Kriteria

Jenis Keaktifan Kegiatan Melihat

Kegiatan Lisan

Kegiatan Mendengarkan

Kegiatan Menulis

Baik Sekali 21,21% 30,30% 18,18% 42,42% Baik 54,55% 45,45% 51,52% 39,39%

Cukup 21,21% 24,24% 30,30% 18,18% Kurang 3,03% 0,00% 0,00% 0,00%

Sangat Kurang 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% (Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan pengukuran tingkat keaktifan siswa kelas X3 seperti

dalam tabel 12, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Kegiatan Melihat

Hasil pengukuran pada kegiatan melihat seperti dalam tabel 12

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak

memperhatikan dan melakukan aktivitas yang mengganggu proses

belajar mengajar serta tidak mau membaca materi yang diberikan oleh

guru. 3,03% siswa tidak memperhatikan dan melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar menggajar namun masih mau membaca

materi yang diberikan guru. 21,21% siswa memperhatikan dan mau

membaca materi yang diberikan guru namun masih melakukan

kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku. 54,55%

siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru dan membaca materi

yang diberikan guru. 21,21% siswa sangat memperhatikan penjelasan

materi dari guru, membaca dan memahami materi yang diberikan guru

serta membaca referensi lain yang mendukung materi pelajaran. Secara

umum, dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan melihat

sebesar 75,76%.

2) Kegiatan Lisan

Hasil pengukuran pada kegiatan lisan seperti dalam tabel 12

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak berpartisipasi

aktif dalam kegiatan diskusi dengan teman satu tim maupun dengan

teman satu kelas, tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

Page 95: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi dan tidak

memberikan saran maupun pendapat pada saat diskusi. 0% atau tidak

ada siswa yang Berpartisipasi pada saat diskusi tim namun tidak

berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman satu kelas, tidak bertanya

baik pada saat guru menyampaikan presentasi/menyajikan materi

maupun pada saat diskusi, dan tidak memberikan saran maupun

pendapat pada saat diskusi. 24,24% siswa berpartisipasi pada saat

diskusi tim namun tidak berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman

satu kelas, memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saat

diskusi, namun tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi. 45,45% siswa

memperhatikan penjelasan berpartisipasi pada saat diskusi tim maupun

pada saat diskusi dengan teman satu kelas, memberikan saran dan

mengeluarkan pendapat pada saat diskusi, bertanya pada saat diskusi

namun tidak memberikan pertanyaan pada saat guru

presentasi/menyajikan materi. 30,30% siswa berpartisipasi pada saat

diskusi tim maupun pada saat diskusi dengan teman satu kelas,

memberikan pertanyaan pada saat guru presentasi/ menyajikan materi

maupun pada saat diskusi, memberikan saran dan mengeluarkan

pendapat pada saat diskusi. Secara umum, dapat dikatakan bahwa siswa

yang aktif pada kegiatan lisan sebesar 75,75%.

3) Kegiatan Mendengarkan

Hasil pengukuran pada kegiatan mendegarkan seperti dalam tabel 12

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak mendengarkan

presentasi materi yang disampaikan guru, tidak fokus pada saat

penerapan STAD berlangsung serta dengan sengaja melakukan aktivitas

lain di luar pelajaran ekonomi dan tidak mendengarkan pendapat dalam

diskusi tim maupun diskusi kelas. 0% atau tidak ada siswa yang kurang

mendengarkan presentasi materi yang disampaikan guru maupun pada

saat penerapan STAD serta masih mengobrol dengan teman, kurang

mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun diskusi kelas.

Page 96: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

30,30% siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru dan

mendengarkan pada saat penerapan STAD, namun masih mengobrol

dengan teman, serta mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun

kurang mendengarkan diskusi kelas. 51,52% siswa mendengarkan

presentasi materi yang disampaikan guru dan saat penerapan STAD dan

mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun kurang

mendengarkan diskusi kelas. 18,18% siswa fokus mendengarkan

penjelasan materi yang disampaikan guru dan penerapan STAD dengan

sangat fokus serta mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun

diskusi kelas dengan fokus. Secara umum, dapat dikatakan bahwa siswa

yang aktif pada kegiatan mendengarkan sebesar 69,70%.

4) Kegiatan Menulis

Hasil pengukuran pada kegiatan menulis seperti dalam tabel 12

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak merangkum

pada saat guru menyajikan materi, tidak berpartispasi dalam

mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan teman satu tim, dan tidak

mendapatkan hasil LKS yang maksimal. 0% atau tidak ada siswa yang

tidak merangkum pada saat guru menyajikan materi, kurang

berpartispasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan teman

satu tim, sehingga belum mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

18,18% siswa merangkum pada saat guru menyajikan materi, namun

tidak berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan

teman satu tim, sehingga belum mendapatkan hasil LKS yang

maksimal. 39,39% siswa merangkum pada saat guru menyajikan

materi, tidak berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan

dengan teman satu tim namun mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

42,42% siswa merangkum pada saat guru menyajikan materi,

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan

teman satu tim, dan mendapatkan hasil LKS yang maksimal. Secara

umum, dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan menulis

sebesar 81,81%.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Berdasarkan deskripsi data tabel 12 diperoleh hasil bahwa

prosentase siswa yang aktif pada Kegiatan Melihat (Visual Activities) adalah

75.76%. Hal ini menunjukkan peningkatan dari kondisi awal yaitu hanya

sebesar 15.15%. Prosentase siswa yang aktif pada Kegiatan Lisan (Oral

Activities) adalah 75.75% sedangkan kondisi awalnya sebesar 15,15%.

Prosentase siswa yang aktif dalam Kegiatan Mendengarkan (Listening

Activities) sebesar 69.70% dari semula hanya 12,12%. Prosentase siswa

yang aktif dalam Kegiatan Menulis meningkat sebesar 72.73%. Kondisi

awal hanya 9.09% siswa yang aktif dalam kegiatan menulis namun setelah

penerapan terbukti meningkat menjadi 81.81%. Secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa siswa kelas X3 setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun

sosial dalam proses pembelajaran ekonomi.

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus 1, peneliti melakukan

analisis sebagai berikut:

1) Siswa dalam tim telah mampu melakukan diskusi dengan baik. Akan

tetapi, masih terdapat beberapa yang kurang fokus.

2) Guru kurang menguasai dan mengontrol kelas, hal ini terlihat dari

posisi guru menjelaskan yang selalu berada di depan kelas sehingga siswa

yang bagian belakang kurang diperhatikan. Hal ini berdampak pada siswa

yang duduk di bagian belakang kelas kurang memperhatikan penjelasan

guru dan cenderung mengobrol dengan teman sebelah.

3) Guru kurang memberikan motivasi kepada para siswa untuk saling

membantu anggota satu tim sehingga masih ada tim yang terlihat

individualistis.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Menciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai sehingga

diharapkan keadaaan siswa lebih terkendali dengan meminimalkan

siswa yang tidak fokus.

2) Guru ketika mengajar harus menguasai kelas dengan baik sehingga

Page 98: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pengajaran dan perhatian guru tidak berfokus pada satu posisi saja

namun bisa merata kepada seluruh siswa baik yang di depan, tengah,

maupun belakang, sehingga fokus dan konsentrasi siswa bisa terkontrol

dengan baik.

3) Guru harus melakukan pendekatan kepada masing-masing tim.

Pendekatan dilakukan dengan memotivasi dan memberikan perhatian

dalam proses pembelajaran sehingga siswa terpacu semangatnya dalam

belajar. Guru perlu menjelaskan tujuan dari pembelajaran dalam tim

sehingga para siswa dapat lebih memahami dan dapat saling membantu

anggota satu tim untuk memecahkan suatu permasalahan secara

kooperatif bukan sekadar menyalin jawaban teman.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, untuk memperbaiki kekurangan

dan lebih memantapkan hasil yang diperoleh pada siklus I maka

dilaksanakan siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan merupakan semua rencana kegiatan dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu 18

Februari 2012 dan Senin 20 Februari 2012 di Ruang Perpustakaan SMA

Negeri 3 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru

sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan dalam

4 kali pertemuan atau 6 x 45 menit, yakni tiap hari Rabu dan Sabtu, mulai

tanggal 22 Februari 2012 hingga 3 Maret 2012.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Kegiatan ini dimaksudkan agar penelitian berjalan lancar dan

lebih terarah. Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

Page 99: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

ekonomi kelas X yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

Selanjutnya, guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan mendiskusikan skenario pembelajaran ekonomi

menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Skenario

pembelajaran yang direncanakan sebagai berikut:

a) Pertemuan 1 (Rabu, 22 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Penyampaian tujuan pembelajaran secara tim.

(2) Penyajian materi oleh guru yang ditayangkan dalam slide power

point.

(3) Pembentukan kelompok diskusi, dari 33 siswa dibagi kedalam 7

tim sehingga masing-masing tim beranggotakan 4-5 siswa.

(4) Diskusi kelompok membahas materi.

(5) Guru menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang akan

diadakan presentasi dari masing-masing tim, siswa diminta

mempersiapkan diri.

b) Pertemuan 2 (Sabtu, 25 Februari 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Presentasi materi oleh masing-masing.

(2) Tanya jawab pada tim yang presentasi.

(3) Tanggapan dari guru baik pelurusan maupun tambahan materi

dari apa yang sudah dijelaskan siswa.

c) Pertemuan 3 (Rabu, 29 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Masing-masing tim berdiskusi dalam mengerjakan soal-soal LKS

(2) Pemberitahuan bahwa pertemuan yang akan datang akan diadakan

tes hasil belajar, siswa diminta mempersiapkan diri.

d) Pertemuan 4 (Sabtu, 3 Maret 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Pelaksanaan tes hasil belajar.

(2) Mengoreksi hasil tes yang baru saja diujikan.

Page 100: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(3) Menghitung skor individual dan skor tim

(4) Rekognisi tim

(5) Pengumuman Tim terbaik yang mendapat skor tertinggi.

2) Menyiapkan instrumen penelitian

Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa pedoman

wawancara, lembar observasi pengamatan pada guru tentang penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan lembar observasi

pengamatan pada siswa untuk mencatat hasil pengamatan tingkat

keaktifan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta

angket tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi dari segi

proses khususnya gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri

siswa. Adapun kriteria penilaian keaktifan siswa pada siklus II

menyesuaikan pada siklus I.

3) Menyiapkan materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar.

Materi pokok yang digunakan dalam penerapan model

pembelajaran Model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II

adalah Pendapatan Nasional.

Standar Kompetensi : Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk

Domestik regional Bruto (PDRB), Pendapatan

Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN).

Kompetensi Dasar:

a) Mendeskripsikan konsep PDB, PNB, PNN, PI, dan DI

b) Menghitung pendapatan perkapita

c) Menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi,

pendapatan dan pengeluaran

4) Mendesain alat evaluasi

Alat evaluasi yang digunakan berupa soal tes formatif untuk

mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah penerapan Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Page 101: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 4 kali

pertemuan selama 6 x 45 menit sesuai RPP, namun kurang sesuai dengan

skenario pembelajaran yang sebelumnya telah dirancang oleh guru dan

peneliti. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas X SMA Negeri 3 Surakarta

pada tanggal 26-29 Februari 2012 melaksanakan study tour ke Jakarta,

kemudian pada tanggal 3-10 Maret mereka mulai melaksanakan Ujian

Tengah Semester, dan libur sampai tanggal 17 Maret 2012 karena siswa

kelas XII melaksanakan Ujian Sekolah. Oleh sebab itu, peneliti dan guru

sepakat melaksanakan tindakan siklus II pada tanggal 22 dan 25 Februari

2012 serta 21 dan 24 Maret 2012. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus

II ini adalah Pendapatan Nasional.

Pelaksanaan pertemuan pertama pada awal pelaksanaan tindakan,

guru kembali membagi siswa satu kelas menjadi 7 tim secara heterogen dan

mereka diminta untuk berdiskusi tentang materi yang telah ditentukan.

Pertemuan kedua, tiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka pada

pertemuan pertama. Pertemuan ketiga, siswa diminta mengerjakan soal-soal

LKS melalui diskusi tim. Pertemuan keempat, para siswa secara individu

melaksanakan kuis atau tes hasil belajar dari siklus II. Urutan pelaksanaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pertemuan 1 (Rabu, 22 Februari 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa, pada hari tersebut 1 siswa

bernama Ganang tidak ada di kelas dikarenakan istirahat di UKS.

(3) Guru menjelaskan materi secara garis besar yang ditayangkan dalam

slide power point. Pada saat guru menyampaikan materi, semua

siswa terlihat memperhatikan dengan seksama.

(4) Siswa diajak untuk bisa memahami konsep pendapatan nasional

beserta rumus-rumusnya perhitungannya. Guru memberikan contoh

aplikasi penghitungan pendapatan nasional.

Page 102: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

(5) Guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang jelas. Namun,

tidak ada siswa yang bertanya.

(6) Guru mengelompokkan 33 siswa ke dalam 7 tim. 5 tim

beranggotakan 5 siswa, sedangkan 2 tim beranggotakan 4 siswa.

Pembagian siswa dilakukan secara heterogen dengan melihat jenis

kelamin agama dan skor awal berdasarkan hasil tes pada siklus 1.

(7) Guru menegaskan dan memberikan informasi bahwa apa yang

mereka lakukan adalah dari dan untuk tim serta menjelaskan manfaat

pembelajaran dalam tim.

(8) Guru membagi soal kepada masing-masing tim. Adapun soal yang

diberikan antara lain:

(a) Tim 1 : Jelaskan pengertian GDP dan GNP

(b) Tim 2 : Jelaskan konsep pendapatan nasional

(c) Tim 3 : Jelaskan manfaat penghitungan pendapatan

nasional

(d) Tim 4 : Jelaskan metode penghitungan pendapatan

nasional

(e) Tim 5 : Jelaskan pendapatan per kapita dan manfaatnya

(f) Tim 6 : Jelaskan tentang PDRB

(g) Tim 7 : Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya pendapatan suatu negara / daerah dan membuat bagan

PN sampai dengan DI

(9) Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberikan

motivasi kepada seluruh siswa agar mereka berpartisipasi aktif. Guru

juga memberikan perhatian kepada seluruh tim dengan cara

menanyakan kendala apa saja yang mereka hadapi.

(10) Guru menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang akan

masing-masing tim wajib mempresentasikan hasil diskusinya dan

meminta mereka untuk mempersiapkan diri.

(11) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 103: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

b) Pertemuan 2 (Sabtu, 25 Februari 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam.

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa. Pada hari tersebut semua siswa

masuk dengan tertib.

(3) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran. Guru menyampaikan aturan pelaksanaan

presentasi dimana masing-masing tim yang presentasi memiliki

waktu presentasi dan tanya jawab maksimal 10 menit.

(4) Masing-masing tim mempresentasikan hasil diskusi. Presentasi

dilaksanakan oleh seluruh secara tim bergantian. Siswa sangat

antusias dalam bertanya kepada masing-masing tim yang presentasi.

Namun, karena terbatasnya waktu hanya beberapa siswa yang

mendapat kesempatan bertanya yaitu Hafidyah, Agnes, Bagas, Yona,

Novrima, Arsenius, Listaskunu, Aprilia, Luthfi, Anugerah, Arifian,

Zhafran, Intan, Gabriella, dan Fairuz. Tidak hanya itu saja, beberapa

siswa muncul untuk memberikan masukan-masukan yaitu: Sagita,

Zhafran, Ganang, Pande Putu, Fairuz, Dessy, Haidar dan

Bernadetta. Guru memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa,

tanggapan berupa pelurusan dari penjelasan siswa yang kurang tepat

dan tambahan penjelasan dari apa yang siswa belum jelaskan.

(5) Guru memberi salam dan meninggalkan kelas.

c) Pertemuan 3 (Rabu, 21 Maret 2012)

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

(1) Guru membuka kelas dengan memberi salam dan siswa menjawab

salam.

(2) Guru mengecek kehadiran siswa. Semua siswa hadir dalam kegiatan

belajar mengajar.

(3) Guru bersama peneliti membagikan LKS. Pada saat proses ini

berlangsung terlihat bahwa para siswa serius memecahkan soal

dengan jawaban paling tepat.

Page 104: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

(4) Guru meminta Gabriella, Yunan, Novrima, Annisa, Jmv, Ika, dan

Shafira maju mengerjakan soal-soal perhitungan di papan tulis. Para

siswa terlihat puas dengan jawaban mereka dan senang karena telah

bisa memecahkan soal-soal yang diberikan.

(5) Guru dan siswa secara bersama menyimpulkan pelajaran pada bab

ini.

(6) Guru memberitahukan bahwa pertemuan yang akan datang akan

diadakan tes hasil belajar, siswa diminta mempersiapkan diri dan

belajar sungguh-sungguh.

(7) Guru menutup pelajaran.

d) Pertemuan 4 (Sabtu, 24 Maret 2012)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

(1) Guru membuka pelajaran dan siswa menjawab salam

(2) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir dalam proses

pembelajaran.

(3) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes formatif

(4) Guru memotivasi agar siswa lebih percaya diri.

(5) Guru bersama peneliti membagikan soal dan meminta agar siswa

mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah

siswa pelajari selama proses pembelajaran berlangsung.

(6) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil belajar

dapat mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan

tenang. Selama tes berlangsung, siswa mengerjakan soal tersebut

secara tertib, mandiri, dan penuh rasa percaya diri serta tidak ada

kerjasama maupun mencontek dalam bentuk apapun.

(7) Guru meminta siswa duduk kembali bersama teman dalam satu tim.

Guru lalu membagikan kunci jawaban tes kemudian menukarkan

lembar jawab satu tim ke tim lain untuk dicocokkan.

(8) Guru meminta siswa mengembalikan lembar jawab yang telah

mereka koreksi kepada pemiliknya.

Page 105: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

(9) Guru mengajak para siswa menghitung skor kemajuan individual

dan tim.

(10) Guru mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada tim

terbaik. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa ucapan

selamat, pemberian sertifikat dan voucher sebesar Rp 5.000,00 pada

masing-masing siswa. Hal ini membuat para siswa menjadi senang

dan semakin puas. Terdapat 2 tim yang memiliki skor sama dan

mendapatkan predikat Tim Super. Mereka adalah adalah Tim 1

yang terdiri dari Zhafran F, Dessy W, Ika S, Thalia Y I, dan Arifian

C A serta Tim 4 yang terdiri dari Bernadetta, Annisa N, Haidar Ali,

Retno A, dan Pande Putu.

(11) Guru mengakhiri pelajaran.

c. Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan

dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan

oleh peneliti, mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi

tersebut dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, mengetahui kualitas pembelajaran ekonomi, dan

untuk mengetahui kemampuan siswa menerima materi pembelajaran setelah

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru melakukan

penyajian kelas tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dan penjelasan konsep materi tentang Ekonomi Mikro dan Makro.

Guru berkolaborasi dengan peneliti melaksanakan penilaian terhadap

aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi kegiatan

melihat (Visual Activitities), kegiatan lisan (Oral Activities), kegiatan

mendengarkan (Listening Activities), dan kegiatan menulis (Writing

Activities). Disamping itu, guru juga melakukan penilaian terhadap hasil

belajar siswa melalui tes formatif.

Peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus II

mengalami peningkatan. Semua anggota tim antusias dan sangat

bersemangat dalam belajar. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya

Page 106: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

keaktifan siswa baik dalam diskusi kelompok, saat mengerjakan LKS

maupun pada saat presentasi dan tanya jawab. Kualitas pembelajaran siswa

juga mengalami peningkatan dari sebelum diterapkannya Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, hal ini dikarenakan guru terus

memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat ikut aktif dalam

kegiatan belajar mengajar.

Awal pembelajaran atau pertemuan pertama, pada saat guru

mempresentasikan materi semua siswa fokus memperhatikan penjelasan

guru, Guru telah terlibat aktif memonitoring perkembangan siswa-siswanya

baik pada saat menjelaskan materi maupun saat kegiatan diskusi tim. Guru

berkeliling kelas memastikan bahwa siswanya tidak melakukan aktivitas

lain di luar pelajaran ekonomi. Selain itu, guru menegaskan dan

memberikan informasi bahwa apa yang mereka lakukan adalah dari dan

untuk tim. Guru juga memotivasi terus siswa-siswanya agar berpartisipasi

aktif baik pada saat diskusi maupun presentasi. Ketika diskusi dalam tim

mulai dijalankan siswa terlihat antusias dalam belajar, hal ini terlihat dari

kerjasama mereka di masing-masing kelompok dalam menyelesaikan soal

yang diberikan. Semua siswa dalam tim aktif mengeluarkan pendapat,

menyanggah kekeliriuan temannya, dan menyatukan konsep. Selain itu,

siswa menjadi lebih mandiri dan aktif mencari informasi sendiri

menggunakan media internet dan saling mensharekan informasi yang

diperoleh. Mereka juga terlihat saling bekerjasama dalam menyusun laporan

diskusi.

Pertemuan kedua menunjukkan bahwa proses belajar mengajar

berjalan dengan semakin baik. Siswa terlihat aktif dan sangat antusias

dengan adanya sistem presentasi dan tanya jawab. Guru lebih memotivasi

para siswa untuk semakin fokus memperhatikan presentasi. Disamping itu,

pelurusan konsep dan penambahan materi yang diberikan guru pasca

presentasi dan tanya jawab usai membuat para siswa semakin menguasai

materi. Pertemuan ketiga saat mengerjakan LKS kerjasama siswa semakin

baik dibandingkan pada siklus I. Semua siswa terlihat fokus ketika

Page 107: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

mengerjakan LKS. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam berdiskusi dan

saling membantu memecahkan soal. Guru juga aktif berkeliling memantau

kegiatan siswa dan memotivasi agar mereka saling membantu satu sama

lain, bukan hanya sekedar menyalin jawaban teman tanpa tau cara

pengerjaannya. Siswa terlihat lebih mandiri dan tidak individualis.

Pertemuan keempat memuaskan karena semua siswa mengerjakan soal tes

dengan baik, mandiri dan percaya diri.

Wawancara dilaksanakan baik terhadap guru maupun siswa guna

memperoleh respon terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Guru menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran tersebut

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses yaitu

keaktifan siswa, gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri,

maupun dari segi hasil yakni hasil belajar formatif. Menurut guru mata

pelajaran ekonomi, model pembelajaran ini mampu menghidupkan suasana

kelas. Motivasi anak untuk belajar dirasakan guru semakin baik terlihat dari

semangat anak belajar dan tingkat keaktifan siswa yang semakin meningkat.

Guru menjelaskan bahwa model ini mampu menciptakan interaksi yang

seimbang antara siswa dengan guru, membuat siswa lebih aktif, menjadikan

guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar, membuat siswa menjadi lebih

terbuka pikirannya untuk mempelajari sendiri materi, guru menjadi lebih

demokratis, dan pada akhirnya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Respon siswa terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berdasarkan hasil wawancara juga menunjukkan sisi yang positif.

Siswa merasa proses belajar mengajar ekonomi menjadi lebih

menyenangkan, mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran

karena mereka mendapatkan banyak masukan dari teman-teman yang lain.

Selain itu, adanya diskusi dan presentasi membuat para siswa semakin

komunikatif dan semakin berani dalam mengemukakan pendapat. Ditambah

dengan adanya LKS membantu dalam menumbuhakan rasa kebersamaan

Page 108: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

diantara para siswa. Hal tersebut dirasakan siswa mampu mempengaruhi

nilai mata pelajaran ekonomi yang meningkat.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

terlihat jelas bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

mampu meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses maupun

hasil belajar ekonomi siswa. Kualitas dari segi proses pembelajaran khususnya

aspek keaktifan siswa menunjukkan suatu peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Adapun hasil pengukuran keaktifan siswa pada siklus II ditunjukkan melalui

tabel berikut ini:

Tabel 13 Hasil Pengukuran Keaktifan Siswa Kelas X3 Siklus II

Kriteria

Jenis Keaktifan Kegiatan Melihat

Kegiatan Lisan

Kegiatan Mendengarkan

Kegiatan Menulis

Baik Sekali 45.45% 45.45% 42.42% 75.76% Baik 33.33% 42.42% 48.48% 24.24%

Cukup 21.21% 12.12% 9.09% 0.00% Kurang 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Sangat Kurang 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% (Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan pengukuran tingkat keaktifan siswa kelas X3 seperti

dalam tabel 13, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Kegiatan Melihat

Hasil pengukuran pada kegiatan melihat seperti dalam tabel 13

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak memperhatikan

dan melakukan aktivitas yang mengganggu proses belajar mengajar serta

tidak mau membaca materi yang diberikan oleh guru. 0% atau tidak ada

siswa yang tidak memperhatikan dan melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar menggajar namun masih mau membaca

materi yang diberikan guru. 21,21% siswa memperhatikan dan mau

membaca materi yang diberikan guru namun masih melakukan kesibukan

sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku. 33,33% siswa

memperhatikan penjelasan materi dari guru dan membaca materi yang

Page 109: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

diberikan guru. 45,45% siswa sangat memperhatikan penjelasan materi

dari guru, membaca dan memahami materi yang diberikan guru serta

membaca referensi lain yang mendukung materi pelajaran. Secara umum,

dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada kegiatan melihat sebesar

78,78%.

2) Kegiatan Lisan

Hasil pengukuran pada kegiatan lisan seperti dalam tabel 13

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak berpartisipasi

aktif dalam kegiatan diskusi dengan teman satu tim maupun dengan

teman satu kelas, tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan

presentasi/menyajikan materi maupun pada saat diskusi dan tidak

memberikan saran maupun pendapat pada saat diskusi. 0% atau tidak ada

siswa yang Berpartisipasi pada saat diskusi tim namun tidak

berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman satu kelas, tidak bertanya

baik pada saat guru menyampaikan presentasi/menyajikan materi

maupun pada saat diskusi, dan tidak memberikan saran maupun pendapat

pada saat diskusi. 12,12% siswa berpartisipasi pada saat diskusi tim

namun tidak berpartisipasi pada saat diskusi dengan teman satu kelas,

memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saat diskusi, namun

tidak bertanya baik pada saat guru menyampaikan presentasi/menyajikan

materi maupun pada saat diskusi. 42,42% siswa memperhatikan

penjelasan berpartisipasi pada saat diskusi tim maupun pada saat diskusi

dengan teman satu kelas, memberikan saran dan mengeluarkan pendapat

pada saat diskusi, bertanya pada saat diskusi namun tidak memberikan

pertanyaan pada saat guru presentasi/menyajikan materi. 45,45% siswa

berpartisipasi pada saat diskusi tim maupun pada saat diskusi dengan

teman satu kelas, memberikan pertanyaan pada saat guru presentasi/

menyajikan materi maupun pada saat diskusi, memberikan saran dan

mengeluarkan pendapat pada saat diskusi. Secara umum, dapat dikatakan

bahwa siswa yang aktif pada kegiatan lisan sebesar 87,87%.

Page 110: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3) Kegiatan Mendengarkan

Hasil pengukuran pada kegiatan mendegarkan seperti dalam tabel 13

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak mendengarkan

presentasi materi yang disampaikan guru, tidak fokus pada saat

penerapan STAD berlangsung serta dengan sengaja melakukan aktivitas

lain di luar pelajaran ekonomi dan tidak mendengarkan pendapat dalam

diskusi tim maupun diskusi kelas. 0% atau tidak ada siswa yang kurang

mendengarkan presentasi materi yang disampaikan guru maupun pada

saat penerapan STAD serta masih mengobrol dengan teman, kurang

mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun diskusi kelas. 9,09%

siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru dan

mendengarkan pada saat penerapan STAD, namun masih mengobrol

dengan teman, serta mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun

kurang mendengarkan diskusi kelas. 48,48% siswa mendengarkan

presentasi materi yang disampaikan guru dan saat penerapan STAD dan

mendengarkan pendapat dalam diskusi tim, namun kurang mendengarkan

diskusi kelas. 42,42% siswa fokus mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan guru dan penerapan STAD dengan sangat fokus serta

mendengarkan pendapat dalam diskusi tim maupun diskusi kelas dengan

fokus. Secara umum, dapat dikatakan bahwa siswa yang aktif pada

kegiatan mendengarkan sebesar 90,90%.

4) Kegiatan Menulis

Hasil pengukuran pada kegiatan menulis seperti dalam tabel 13

menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada siswa yang tidak merangkum

pada saat guru menyajikan materi, tidak berpartispasi dalam mengerjakan

LKS yang didiskusikan dengan teman satu tim, dan tidak mendapatkan

hasil LKS yang maksimal. 0% atau tidak ada siswa yang tidak

merangkum pada saat guru menyajikan materi, kurang berpartispasi

dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan teman satu tim,

sehingga belum mendapatkan hasil LKS yang maksimal. 0% atau tidak

ada siswa yang merangkum pada saat guru menyajikan materi, namun

Page 111: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

tidak berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan

teman satu tim, sehingga belum mendapatkan hasil LKS yang maksimal.

24,24% siswa merangkum pada saat guru menyajikan materi, tidak

berpartisipasi dalam mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan teman

satu tim namun mendapatkan hasil LKS yang maksimal. 75,76% siswa

merangkum pada saat guru menyajikan materi, berpartisipasi dalam

mengerjakan LKS yang didiskusikan dengan teman satu tim, dan

mendapatkan hasil LKS yang maksimal. Secara umum, dapat dikatakan

bahwa siswa yang aktif pada kegiatan menulis sebesar 100%.

Berdasarkan deskripsi data tabel 13 diperoleh hasil prosentase

siswa yang aktif pada Kegiatan Melihat (Visual Activities) adalah 78,78%.

Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 3,03%.

Prosentase siswa yang aktif pada Kegiatan Lisan (Oral Activities) adalah

87,87% sedangkan siklus I sebesar 75,75%. Prosentase siswa yang aktif

dalam Kegiatan Mendengarkan (Listening Activities) meningkat sebesar

21,21% dari siklus 1 sebesar 69,70% menjadi 90.90% pada siklus II.

Prosentase siswa yang aktif dalam Kegiatan Menulis meningkat sebesar

18,18%. Siswa yang aktif dalam kegiatan menulis pada siklus I sebesar

81,82%, sedangkan pada siklus II menjadi 100% siswa aktif. Secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X3 setelah penerapan

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat terlibat secara aktif, baik

fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran ekonomi.

Kualitas pembelajaran dari segi proses selain aspek keaktifan

antara lain: gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya diri siswa juga

menunjukkan hasil yang meningkat dan lebih baik dibandingkan kondisi

awal sebelum Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan.

Berikut ini disajikan data yang menunjukkan seberapa besar gairah belajar,

semangat belajar dan rasa percaya diri siswa dalam mengikuti pelajaran

ekonomi seperti terangkum dalam tabel 14 berikut ini.

Page 112: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91 Tabel 14 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Gairah Belajar Siswa Pasca Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 6 18,18 %

Baik 21 63,64 % Cukup 6 18,18 % Kurang 0 0 %

Sangat Kurang 0 0% (Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tabel 14 diperoleh hasil prosentase siswa yang

menunjukkan kegairahan belajar yaitu mempunyai rasa senang dan

ketertarikan pada mata pelajaran ekonomi, dapat merespon pembelajaran

yang berlangsung serta giat belajar sebesar 81,82%.

Tabel 15 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Semangat Belajar Siswa Pasca Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 7 21,21 %

Baik 21 63,64 % Cukup 5 15,15 % Kurang 0 0 %

Sangat Kurang 0 0% (Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tabel 15 diperoleh hasil prosentase siswa yang

menunjukkan semangat belajar yaitu berani bertanya dan mau menjawab

pertanyaan maupun memberikan komentar, mencatat penjelasan dan

merangkum hal-hal penting yang disampaikan guru, mempersiapkan

pelajaran sebelum dimulai, serta mengerjakan dan mengumpulkan tugas

sebesar 84,85%.

Tabel 16 Hasil Penyebaran Angket Kualitas Pembelajaran dari Segi Proses Aspek

Rasa Percaya Diri Siswa Pasca Siklus

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Sangat Baik 4 12,12 %

Baik 27 81,82 % Cukup 2 6,06 % Kurang 0 0 %

Sangat Kurang 0 0% (Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Page 113: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Berdasarkan tabel 16 diperoleh hasil prosentase siswa yang

menunjukkan rasa percaya pada diri sendiri yaitu berusaha memenuhi

kebutuhan secara wajar dan selalu menjaga kesehatan, menghargai diri

sendiri dan orang lain, mampu introspeksi diri, menjaga tindakannya agar

tidak merugikan orang lain, memiliki tujuan sebelum melakukan tindakan,

memiliki pikiran positif, serta mampu mengendalikan diri sebesar 93,94%.

Berdasarkan deskripsi data yang telah dilakukan pada siklus II

menunjukkan bahwa semua aspek kualitas pembelajaran siswa dari segi

proses telah mencapai indikator kinerja ketercapaian tindakan yaitu 75%.

Disamping itu, kualitas pembelajaran dari segi hasil yaitu hasil belajar siswa

setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menunjukkan peningkatan. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas untuk mata

pelajaran ekonomi adalah 75,76. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas

standar ketuntasan 75 adalah 25 siswa dari jumlah keseluruhan 33 siswa atau

jika diprosentasekan sebesar 75,76%. Kemudian pada siklus II, nilai rata-rata

kelas meningkat menjadi 88,27. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas

standar ketuntasan 75 meningkat menjadi 31 siswa dari jumlah keseluruhan 33

siswa dan jika diprosentasekan sebesar 93,94%. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa dengan penerapan STAD mampu meningkatkan hasil belajar dan telah

memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.

Setelah menganalisis dan mengolah data hasil observasi serta

refleksi siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua indikator kinerja

ketercapaian tujuan penelitian, baik dilihat segi proses pembelajaran

maupun hasil belajar dapat terpenuhi. Oleh karena itu, penelitian tindakan

kelas dapat dikatakan telah berhasil sehingga tidak perlu dilakukan tindakan

perbaikan siklus berikutnya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan indikator yang ditetapkan, peningkatan kualitas

pembelajaran setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 114: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93 Tabel 17 Peningkatan Keaktifan Siswa

Kualitas Pembelajaran Segi Proses Khususnya Keaktifan Siswa Aspek yang Diamati Siklus I Siklus II Peningkatan

1. Kegiatan Melihat 75,76% 78,78% 3,02% 2. Kegiatan Lisan 75,75% 87,87% 12,12% 3. Kegiatan Mendengarkan 69,70% 90,90% 21,20% 4. Kegiatan Menulis 81,81% 100% 18,19%

Indikator Ketercapaian 75% 75% (Sumber: data primer yang diolah,2012)

Berdasarkan tabel 17 dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

dari segi proses khususnya keaktifan siswa. Keempat aspek keaktifan siswa yang

diamati terlihat mengalami kenaikan dan telah memenuhi indikator ketercapaian

yang ditetapkan yaitu sebesar 75%. Peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan

melihat sebesar 3,02% yaitu dari 75,76% menjadi 78,78%. Peningkatan keaktifan

siswa pada kegiatan lisan sebesar 12,12% yaitu dari 75,75% menjadi 87,87%%.

Peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan mendengarkan sebesar 21,20% yaitu

dari 69,70% menjadi 90,9%. Peningkatan keaktifan siswa pada kegiatan menulis

sebesar 18,19% yaitu dari 81,81% menjadi 100%.

Tabel 18 Prosentase Peningkatan Gairah Belajar, Semangat Belajar dan Rasa

Percaya Diri Siswa

Kualitas Pembeljaran Segi Proses Khususnya Gairah Belajar, Semangat Belajar dan Rasa Percaya Diri Siswa

Aspek yang Diukur Pra Siklus Pasca Siklus Peningkatan 1. Gairah Belajar 27,27% 81,82% 54,55% 2. Semangat Belajar 27,27% 84,85% 57,58% 3. Rasa Percaya Diri 24,24% 93,94% 69,70%

Indikator Ketercapaian 75% 75% (Sumber: data primer yang diolah,2012)

Berdasarkan tabel 18 dapat dikatakan bahwa penerapan Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

dari segi proses khususnya gairah belajar, semangat belajar, dan rasa percaya diri

siswa. Semua aspek yang diukur telah memenuhi indikator ketercapaian yang

ditetapkan sebesar 75%. Peningkatan gairah belajar siswa sebesar 54,55% yaitu

dari 27,27% menjadi 81,82%. Peningkatan semangat belajar siswa sebesar

Page 115: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94 57,58% yaitu dari 27,27% menjadi 84,85%. Peningkatan rasa percaya diri siswa

sebesar 69,70% yaitu dari 24,24% menjadi 93,94%.

Tabel 19 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Hasil Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan Minimal = 75

Siklus I Siklus II Peningkatan 75,76 88,27 12,51

(Sumber: data primer yang diolah,2012)

Tabel 20 Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Indikator Ketercapaian 75%

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase Siklus

I Siklus

II Pening-katan

Siklus I

Siklus II

Pening-katan

Tuntas: 70-100 25 31 6 75,76% 93,94% 18,18% Tidak Tuntas

0-69 8 2 6 24,24% 6,06% Total 33 33 100% 100%

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tabel 19 dan tabel 20 dapat dikatakan bahwa penerapan

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran dari segi hasil yaitu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa selalu

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terlihat bahwa nilai

rata-rata hasil belajar siswa adalah 75,76 dengan prosentase siswa yang tuntas

sebesar 75,76%. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat

menjadi 88,27 dengan prosentase siswa yang tuntas sebesar 93,94%. Sedangkan

prosentase siswa yang tidak tuntas menurun dari 24,24% pada siklus I menjadi

6,06% pada siklus II. Dengan kata lain terjadi peningkatan prosentase ketuntasan

hasil belajar siswa sebesar 18,18%.

D. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu :

Page 116: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95 perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum

melaksanakan siklus I, peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui

kondisi yang ada di SMA Negeri 3 Surakarta. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, peneliti menemukan bahwa kualitas pembelajaran siswa kelas X3 pada

mata pelajaran Ekonomi masih rendah. Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi

dengan guru kelas mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada siklus I, peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

Ekonomi untuk kelas X3, kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dilengkapi dengan skenario pembelajaran. Materi yang

dibahas adalah ekonomi mikro dan ekonomi makro. Setelah perangkat siap.

peneliti mendiskusikannya dengan guru sebagai pelaksana pembelajaran. Pada

siklus I direncanakan akan dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I berjalan dengan lancar,

siswa terlihat lebih aktif, bergairah, semangat dan percaya diri. Namun, dari hasil

pengamatan terhadap proses belajar mengajar mata pelajaran Ekonomi pada

siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu masih terdapat beberapa

siswa yang kurang fokus, guru kurang dapat mengontrol kelas dengan baik dan

kurangnya motivasi guru kepada para siswa untuk saling membantu sehingga masih

ada tim yang terlihat individualistis. Oleh karena itu, peneliti bersama guru mata

pelajaran Ekonomi mencari solusi dan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan pada siklus I.

Materi pada siklus II adalah Pendapatan Nasional. Berdasarkan hasil

pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus II terlihat bahwa siswa

semakin aktif, bergairah, semangat dan percaya diri, serta kelemahan pada siklus I

sudah teratasi pada siklus II. Proses belajar mengajar berjalan dengan semakin

baik karena suasana belajar yang serius tetapi santai membuat siswa semakin

fokus dan senang mengikuti pelajaran ekonomi . Siswa terlihat aktif dan sangat

antusias dengan adanya sistem presentasi dan tanya jawab. Guru terlihat lebih

dapat menguasai kelas, perhatian guru tidak lagi berfokus pada satu posisi saja

namun bisa merata kepada seluruh siswa baik yang di depan, tengah, maupun

Page 117: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96 belakang, sehingga fokus dan konsentrasi siswa bisa terkontrol dengan baik. Guru

lebih memotivasi para siswa untuk semakin fokus memperhatikan presentasi.

Guru juga aktif berkeliling memantau kegiatan siswa dan memotivasi agar mereka

saling membantu satu sama lain, sehingga siswa menjadi lebih mandiri dan tidak

individualitis. Oleh karena itu, masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran

mata pelajaran Ekonomi sudah dapat teratasi dengan cara penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Wawancara yang dilakukan terhadap siswa setelah siklus I dan siklus II

diperoleh hasil bahwa proses belajar mengajar ekonomi menjadi lebih

menyenangkan, adanya diskusi dan presentasi membuat para siswa semakin

komunikatif dan semakin berani dalam mengemukakan pendapat adanya LKS

mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran dan menumbuhakan rasa

kebersamaan diantara para siswa sehingga nilai ulangan mata pelajaran Ekonomi

meningkat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru diperoleh

keterangan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu

menghidupkan suasana kelas, meningkatkan motivasi anak untuk belajar,

meningkatkan keaktifan siswa, dan menciptakan interaksi yang seimbang antara

siswa dengan guru. Secara umum guru menjelaskan bahwa penerapan model

pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi

proses yaitu keaktifan siswa, gairah belajar, semangat belajar dan rasa percaya

diri, maupun dari segi hasil yakni hasil belajar formatif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi di kelas X3 SMA

Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 berhasil dan dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya. Hal tersebut dikarenakan PTK telah

dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran

ekonomi baik dari segi hasil maupun dari segi proses yang selalu mengalami

peningkatan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD berdampak positif

Page 118: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97 terhadap kegiatan pembelajaran Ekonomi. Temuan yang muncul selama kegiatan

belajar mengajar antara lain:

1. Semakin meningkatnya interaksi antara guru dengan siswa mampu mengubah

suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan penuh kekeluargaan

sehingga membuat siswa nyaman dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini

terlihat dari keaktifan, gairah belajar, semangat belajar dan percaya diri siswa

dalam mengikuti pelajaran terus mengalami peningkatan.

2. Kegiatan diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab dapat melatih siswa

dalam bekerja sama, melatih mental siswa untuk berbicara dan

mengemukakan pendapatnya serta menumbuhkan dan meningkatkan

semangat kebersamaan di dalam kelompok belajar.

3. Latihan soal melalui LKS membuat siswa terbiasa memecahkan soal dan

merasa lebih leluasa menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan mereka

dalam belajar dengan teman sebaya, penjelasan dengan bahasa pergaulan

yang dijelaskan oleh teman akan lebih mengena dan mudah diterima. Hal

tersebut mempermudah siswa mengerjakan soal pada saat evaluasi hasil

belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat.

4. Manfaat pembelajaran tim memberikan penyadaran diri bahwa siswa adalah

makhluk sosial, yang artinya proses pembelajaran hanya akan terjadi dalam

proses sosial. Belajar dalam tim ini akan membantu siswa mendapatkan

sumber belajar yang beragam dan menghilangkan sikap individualis diantara

siswa.

Page 119: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas X3 SMA Negeri 3

Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama empat kali pertemuan

dengan alokasi 6x45menit. Tiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi

tindakan.

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat dikemukakan simpulan

hasil penelitian bahwa : “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi siswa kelas X3 SMA Negeri 3

Surakarta Tahun Pelajaran 2011-2012”. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai

berikut:

1. Kualitas pembelajaran dari segi proses khususnya keaktifan siswa meningkat.

Diantaranya aspek kegiatan melihat meningkat sebesar 3,02% dari 75,76% pada

siklus I menjadi 78,76% pada siklus II. Aspek kegiatan lisan meningkat sebesar

12,12% dari 75,75% pada siklus I menjadi 87,88% pada siklus II. Aspek kegiatan

mendengarkan meningkat sebesar dari 21,20% dari 69,70% pada siklus I menjadi

90,90% pada siklus II. Aspek kegiatan menulis meningkat sebesar 18,19% dari

81,81% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa

penelitian ini telah mencapai indikator ketercapaian sebesar 75%.

2. Kualitas pembelajaran dari segi proses khususnya aspek gairah belajar, semangat

belajar dan rasa percaya diri siswa meningkat setelah diterapkannya Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Aspek gairah belajar meningkat sebesar

54,55% yaitu dari 27,27% menjadi 90,91%. Aspek semangat belajar meningkat

sebesar 57,58% yaitu dari 27,27% menjadi 84,85%. Aspek rasa percaya diri

siswa meningkat sebesar 69,70% yaitu dari 24,24% menjadi 93,94%. Hal ini

98

Page 120: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

membuktikan bahwa penelitian ini telah mencapai indikator ketercapaian

sebesar 75%.

3. Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan dilihat dari kondisi pra

siklus sampai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

diterapkan. Pada kondisi pra siklus diketahui bahwa 51,52% (17 dari 33 siswa)

dinyatakan tuntas dalam pencapaian KKM. Pada siklus I meningkat menjadi

75,76% (25 dari 33 siswa) dinyatakan tuntas dalam pencapaian KKM dan

meningkat kembali pada siklus II yaitu menjadi 93,94% (31 dari 33 siswa)

dinyatakan tuntas dalam pencapaian KKM. Hal ini membuktikan bahwa

penelitian ini telah mencapai indikator ketercapaian sebesar 75%.

Meningkatnya kualitas pembelajaran setelah diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ini disebabkan karena siswa diajak untuk turut

serta dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya aktif mental misalnya

menyampaikan pendapat atau ide, tetapi juga aktif secara fisik misalnya mengangkat

tangan ketika hendak mengajukan pertanyaan maupun sebelum memberikan masukan

kepada teman yang lain serta menulis pada saat kegiatan mengerjakan LKS secara

kelompok. Adanya variasi pembelajaran yang terdiri dari diskusi kelompok membuat

siswa bergairah dalam belajar, semangat belajar meningkat dan merasa lebih percaya

diri.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan

interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran. Masing-masing siswa mempunyai tanggungjawab untuk

mempelajari materi dan memecahkan permasalahan yang mereka diskusikan serta

berusaha untuk memperoleh skor pencapaian individu yang semakin meningkat agar

dapat meraih keberhasilan melalui pencapaian skor tim. Belajar dengan sesama

teman dengan saling berdiskusi membuat siswa lebih mudah memahami materi yang

disajikan dan tidak hanya terfokus pada guru sebagai satu-satunya sumber belajar,

sehingga hasil belajar siswa menjadi maksimal. Pada akhirnya kualitas pembelajaran

Ekonomi dapat meningkat.

Page 121: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta maka dapat dikemukakan implikasi secara

teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini mendukung keberadaan pendapat

yang menyatakan bahwa penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses pembelajaran maupun

hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena STAD menekankan pada kerja tim

dalam diskusi kelompok. Dalam kegiatan ini siswa dituntut untuk aktif

berdiskusi dengan teman satu kelompoknya dimana hal tersebut dapat

meningkatkan interaksi positif antar anggota yang pada akhirnya meraka dapat

saling bekerjasama menyelesaikan suatu soal/permasalahan kelompok.

Disamping itu mereka juga dapat saling membantu timnya untuk meraih

keberhasilan melalui pencapaian skor tim yang baik. Maka dapat dikatakan

bahwa terjadi hubungan positif antara penerapan Model Kooperatif Tipe STAD

dengan kualitas pembelajaran yang dihasilkan.

2. Implikasi Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan gambaran bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran siswa yang dilihat baik dari segi proses yaitu keaktifan, gairah

belajar, semangat belajar, dan percaya diri siswa, maupun dari segi hasil belajar.

Penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran. Apalagi bagi guru

yang memiliki kemampuan dalam mengajak siswa untuk dapat berkomunikasi

dengan baik. Hal ini akan membuat para siswa semakin berani dalam

menyampaikan pendapat maupun hasil diskusi dalam kelompoknya. Di samping

itu penelitian ini memberikan implikasi bagi siswa yakni membuat siswa aktif,

Page 122: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

bergairah, semangat, dan percaya diri serta menghapus pandangan siswa bahwa

pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan. Bila ditinjau dari pihak sekolah, adanya penelitian dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

ekonomi dapat menjadi masukan yang positif untuk diterapkan pada mata

pelajaran lain yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi ajar.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan diatas, maka

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah perlu meningkatkan frekuensi pelatihan terkait model

pembelajaran inovatif agar guru dapat meningkatkan kompetensi

profesionalnya dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik

sehingga keberhasilan pembelajaran di dalam kelas dapat tercapai.

b. Kepala sekolah perlu meningkatkan hubungan kerja sama dengan pihak luar,

misalnya dengan peneliti maupun lembaga pendidikan sehingga dapat diperoleh

masukan yang membangun dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sehingga proses dan

hasil pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan

kemampuan yang dimilikinya.

b. Guru harus aktif menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di

kelas sehingga dapat memotivasi siswa semakin aktif, berani dalam

menyampaikan pendapat atau ide yang dimiliknya, bergairah dan bersemangat

dalam belajar, serta menjadi lebih percaya diri.

c. Guru harus mampu mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD untuk materi lain yang sesuai sehingga para siswa dapat berpartisipasi

Page 123: digilib.uns.ac.id/Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kiki Kusumawati

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

aktif dalam proses pembelajaran.

d. Guru harus meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan

menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan cara mengikuti

berbagai pelatihan, seminar pendidikan maupun berdiskusi dengan rekan

seprofesi sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat terus

meningkat.

3. Bagi Siswa

a. Siswa lebih meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik dengan cara

tukar pendapat dengan teman yang lain, baik saat diskusi maupun pada saat

pembelajaran, dimana hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa

dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang.

b. Siswa lebih berperan aktif dalam menyampaikan ide atau pemikiran pada saat

proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat berjalan efektif dan efisien.

c. Siswa lebih meningkatkan kerja sama dalam arti yang positif. Baik dengan

guru misalnya tidak mencontek pada saat mengerjakan tes maupun dengan

siswa misalnya ikut berdiskusi kelompok ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

d. Siswa lebih berusaha mencari sendiri dan memanfaatkan sumber belajar yang

lain misalnya: buku, teman, televisi, surat kabar, internet, dan lain-lain sehingga

tidak hanya berpusat pada guru.