penerapan outdoor learning process - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/21053/1/4001411033-s.pdf ·...

251
PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PROCESS BERBANTU PUZZLE BLOCKS MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA oleh Anies Rahmayati 4001411033 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: donhan

Post on 18-May-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PROCESS

BERBANTU PUZZLE BLOCKS MATERI EKOSISTEM

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

oleh

Anies Rahmayati

4001411033

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

iii

iv

MOTTO

Merekalah yang berlomba dalam mengerjakan segala kebaikan dan mereka pasti

menang. (Q.S. Al-Mu‟minun:61)

Success is liking yourself, liking what you do and liking how you do it.

(Maya Angelou)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Sri Hayati dan Ashar, Ibu dan Bapak tercinta yang tidak pernah berhenti

memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya.

2. Astik, Indri dan Eva, Kakak-kakakku yang selalu memberi dukungan secara

moril maupun materi

3. Teman-teman istimewa yang selalu menemani hingga saat ini, terimakasih

Aruma, Oktavia, Queen, Novian, Sapta, Alfian, Bayu, Wening, Dewi, Nyna,

Rizqi, Diana, Arif untuk semangat dan doanya.

4. Teman-teman Kos, Kristian, Yani, Nurul, Dwi, Yuti, Ayu, Ayu Rahma, Rizkia,

Bita, Inggrit yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.

5. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPA Angkatan 2011 FMIPA Unnes

yang memberikan semangat dan dukungannya.

6. Keluarga PPL SMP Negeri 10 Magelang yang senantiasa memberikan

semangat dan dukungannya

v

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi Ekosistem

untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan” sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPA di Jurusan IPA

Terpadu FMIPA Unnes. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

menyelesaikan studi strata 1 Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian.

3. Prof. Dr. Sudarmin, M. Si., selaku Ketua Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes

yang telah memberikan kesempatan dan kewenangan untuk melaksanakan

penelitian.

4. Novi Ratna Dewi, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

5. Dra. Saptorini, M.Pi., Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

6. Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Dosen penguji yang dengan sabar memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

7. Rahayu Prihatin, S.Pd., Kepala SMP Negeri 10 Magelang yang telah

berkenaan memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

8. Supardi, S.Pd., Guru IPA SMP Negeri 10 Magelang yang telah berkenan

membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam

pelaksanaan penelitian.

vi

9. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 10 Magelang khususnya kelas VIIC,

VIID dan VIIE yang telah mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini.

10. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan

penyusunan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi dan

manfaat bagi penulis khususnya dan bagi lembaga, masyarakat serta pembaca

pada umumnya.

Semarang, 10 September 2015

Penulis

vii

ABSTRAK

Rahmayati, A. 2015. Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle

Blocks Materi Ekosistem untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli

Lingkungan. Skripsi. Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Novi Ratna

Dewi, M.Pd., Pembimbing Pendamping Dra. Saptorini, M.Pi.

Kata kunci: outdoor learning process, puzzle blocks, aktivitas belajar, sikap peduli

lingkungan

Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah mengajak siswa aktif

dalam pembelajaran dan guru sebagai fasilitator harus mampu mendesain

pembelajaran yang menarik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

menerapkan outdoor learning process berbantu puzzle blocks materi ekosistem

untuk meningkatkan aktivitas belajar dan sikap peduli lingkungan. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, sikap peduli

lingkungan serta pemahaman konsep siswa. Jenis penelitian ini menggunakan

quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Magelang kelas VIIC

sebagai kelas kontrol dan kelas VIID,VIIE sebagai kelas eksperimen. Teknik

pengambilan sampel cluster random sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan metode observasi, metode penilaian sikap (skala psikologi), metode

tes dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan n-gain dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan outdoor learning berbantu puzzle

blocks dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sikap peduli lingkungan dan

pemahaman konsep siswa juga meningkat seiring peningkatan aktivitas yang

diperoleh kelas eksperimen.

viii

ABSTRACT

Rahmayati, A. 2015. Application of Outdoor Learning Process by Using Puzzle

Blocks to Increase Student Learning Activities and Conservation Attitudes. Final

Project, Integrated Science Department The Faculty of Mathematics and Natural

Science, Semarang State University. Supervisor: Novi Ratma Dewi, M.Pd., Dra.

Saptorini, M.Pi.

Keywords: Outdoor Learning Process, Puzzle Blocks, Activities, Conservation

Demands of the curiculum is make students active in learning and teacher as

facilitator to design creative learning. The purpose of this research was to

determine the increase in student learning activities, conservation and

understanding of the concept. This research uses a quasi-experimental design

with nonequivalent control group. The sample in SMP N 10 Magelang, VIIC as a

control class and VIID, VIIE as experimental class. The technique sampling is

cluster random sampling. Methods of data collection using of observation,

assessment attitude (scale psychology), testing and documentation methods. Data

were analyzed using n-gain and t test. The results showed that the application of

outdoor learning with puzzle blocks can enhance students's activities than indoor

learning. Conservation and student concept understanding also increases with

increased activity obtained experimental class. The results is the increase

obtained the experimental class is higher than the control class.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

ABSTRAK............................................................................................................ .vii

ABSTRACT..........................................................................................................viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

1.5 Penegasan Istilah ......................................................................................... 6

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9

2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 9

2.1.1 Outdoor Learning .............................................................................. 9

2.1.2 Media Pembelajaran ........................................................................ 11

2.1.3 Materi Ekosistem ............................................................................. 12

2.1.4 Aktivitas Siswa ................................................................................ 16

2.1.5 Sikap Peduli Lingkungan ................................................................. 17

2.1.6 Hasil Belajar .................................................................................... 20

2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 21

2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 22

2.4 Hipotesis .................................................................................................... 24

x

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 25

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 25

3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 26

3.4 Desain Penelitian ....................................................................................... 26

3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 27

3.6 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 29

3.6.1 Jenis Data ......................................................................................... 29

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30

3.7 Analisis Data Awal .................................................................................... 31

3.7.1 Uji Normalitas .................................................................................. 31

3.7.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 33

3.8 Analisis Instrumen Penilaian Tes ............................................................... 34

3.8.1 Analisis Validitas Soal ..................................................................... 34

3.8.2 Reliabilitas ....................................................................................... 35

3.8.3 Tingkat Kesukaran ........................................................................... 35

3.8.4 Daya Beda Butir ............................................................................... 36

3.8.5 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Tes ........................................... 37

3.9 Analisis Data Akhir .................................................................................... 38

3.9.1 Uji Normalitas Data ......................................................................... 38

3.9.2 Analisis Data Aktivitas Siswa .......................................................... 39

3.9.3 Analisis Data Sikap Peduli Lingkungan .......................................... 41

3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar .............................................................. 42

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 45

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 54

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 67

5.1 Simpulan .................................................................................................... 67

5.2 Saran .......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN .......................................................................................................... 73

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3. 1 Hasil Uji Normalitas Populasi ..............................................................

3. 2 Hasil Uji Homogenitas Populasi ..........................................................

3. 3 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ......................................................

3. 4 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal ...............................................

3. 5 Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda .......................................

3. 6 Kriteria Daya Pembeda Soal ................................................................

3. 7 Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda .............................................

3. 8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ......................................

3. 9 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ............................................

3. 10 Kriteria Aktivitas Siswa .......................................................................

3. 11 Kriteria Faktor –G Pada Aktivitas Belajar Siswa .................................

3. 12 Kriteria Penilaian Sikap Peduli Lingkungan ........................................

3. 13 Kriteria Faktor –G Pada Sikap Peduli Lingkungan ..............................

3. 14 Kriteria Faktor –G Pada Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa ......

4. 1 Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek .......................................................

4. 2 Hasil Analisis Uji T Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek .....................

4. 3 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Per Pertemuan ..............................

4. 4 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Pertemuan ...........................

4. 5 Hasil Uji T Aktivitas Belajar Siswa .....................................................

4. 6 Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek ....................................................

4. 7 Hasil Uji T Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek .................................

4. 8 Persentase Sikap Peduli Lingkungan Siswa Per Pertemuan ................

4. 9 Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Per Pertemuan .............

4. 10 Hasil Uji T Sikap Peduli Lingkungan ..................................................

4. 11 Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ......................

4. 12 Pemahaman Konsep Siswa ...................................................................

4. 13 Hasil Uji Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ..............................

32

33

34

36

36

37

37

38

39

39

40

41

42

43

45

46

47

47

48

49

50

51

51

52

52

53

54

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir dalam Penelitian ..............................................

3.1 Desain Nonequivalent control group design ..............................................

4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek ........................................

4.3 Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek .....................................

23

27

46

50

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ......................................................................................................

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................................

3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ..................................

4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol .........................................

5. Rubrik Penilaian LKS ...............................................................................

6. Rubrik dan Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...........................

7. Rubrik dan Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan ........................

8. Kisi-Kisi dan Lembar Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ............

9. Kisi-Kisi Soal Pretest ...............................................................................

10. Soal Pretest ...............................................................................................

11. Kunci Jawaban Soal Pretest .....................................................................

12. Analisis Ujicoba Soal ...............................................................................

13. Data Nilai Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup ...........

14. Uji Normalitas Data Awal ........................................................................

15. Uji Homogenitas Populasi ........................................................................

16. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .............................

17. Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa per Aspek ..........................

18. Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan ...................

20. Rekapitulasi hasil Observasi Sikap Peduli Lingkungan ...........................

21. Normalitas Sikap Peduli Lingkungan .......................................................

22. Perhitungan N-gain Sikap Peduli Lingkungan .........................................

23. Hasil Uji t Sikap Peduli Lingkungan ........................................................

24. Normalitas Nilai Akhir .............................................................................

25. Perhitungan N-gain Hasil Belajar ............................................................

26. Uji t Nilai Akhir Hasil Belajar Siswa .......................................................

74

82

110

121

129

136

143

148

155

158

166

167

177

178

183

184

209

213

216

228

230

233

235

237

238

xiv

27. Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ..........................

28. Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................

29. Contoh Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan ..............................

30. Contoh Lembar Skala Psikologi ...............................................................

31. Contoh Lembar Jawaban Soal Siswa .......................................................

32. Contoh Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................................

33. SK Pembimbing Skripsi ...........................................................................

34. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................

35. Surat Hasil Penelitian ...............................................................................

36. Dokumentasi Penelitian ............................................................................

240

243

245

247

250

251

255

256

257

258

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah mengajak siswa

untuk lebih aktif dalam pembelajaran yang ada. Guru sebagai fasilitator bukan

merupakan satu-satunya sumber belajar di sekolah. Guru yang mengajar harusnya

membuat perencanaan yang matang dan menarik agar siswa mampu termotivasi

dalam belajar di sekolah. Pada kenyataannya guru masih menggunakan metode

konvensional seperti ceramah, hal ini didapat dari hasil observasi yang dilakukan

di SMP Negeri 10 Magelang. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

tidak membuat siswa senang dengan pembelajaran yang berlangsung. Hasil

wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa mendapat hasil sebanyak

77,78% siswa mengaku bosan dan tidak begitu menangkap maksud pembelajaran

yang dilakukan melalui metode ceramah seperti yang sering dilakukan guru. SMP

N 10 Magelang memiliki lingkungan yang mampu dijadikan sumber belajar untuk

beberapa materi yang memungkinkan siswa dibawa keluar kelas. Sekolah ini

dekat dengan perumahan, terminal, sungai dan persawahan. Kondisi lingkungan

tersebut mendukung pembelajaran dengan metode yang bervariasi sehingga siswa

tidak bosan. Metode lain yang dapat digunakan salah satunya dengan metode

pembelajaran langsung yang memanfaatkan lingkungan sekitar. Pembelajaran

dengan memanfaatkan lingkungan sekitar bisa diakomodir dengan strategi

outdoor learning.

Menurut Ali (2008) outdoor learning merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang memanfaatkan alam sebagai sumber belajar. Melalui kegiatan

memanfaatkan lahan di sekitar sekolah tentunya siswa akan mampu melakukan

pengamatan-pengamatan secara langsung terkait permasalahan yang disajikan,

selain itu dengan pembelajaran langsung di alam dapat menjadikan situasi belajar

lebih menyenangkan dan bermakna. Pendekatan outdoor learning membutuhkan

strategi khusus untuk menarik perhatian siswa agar tetap memperhatikan semua

2

instruksi dari guru karena keadaan yang begitu leluasa di luar dapat menjadikan

siswa bertindak semaunya dan cenderung tidak mendengarkan apa yang guru

sampaikan sehingga waktu belajar banyak terbuang percuma. Hasil wawancara

dengan guru, pendekatan ini juga jarang digunakan karena sulitnya mengelola

siswa di luar kelas, serta membutuhkan alokasi waktu yang sangat baik untuk

melakukan aktivitas di luar kelas.

Usia siswa kelas VII merupakan usia peralihan dari bangku Sekolah Dasar

menuju Sekolah Menengah Pertama, pada usia ini siswa cenderung masih suka

bermain dan belum fokus pada pembelajaran yang berlangsung. Strategi

pembelajaran yang digunakan harus mampu menangani masalah tersebut.

Pendekatan outdoor learning yang dibantu dengan media pembelajaran

diharapkan mampu membuat siswa tertarik dan fokus pada pembelajaran. Media

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dalam usia peralihan dan masih

fokus bermain adalah media yang tidak terlepas dari minat mereka. Media

pembelajaran yang tepat adalah media permainan. Menurut Iskandar (2014)

permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang

menghibur dan menarik, dengan permainan memungkinkan adanya partisipasi

aktif dari siswa untuk belajar. Pemilihan media permainan ini untuk

memperlancar pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan.

Media permainan juga dapat dijadikan alternatif media pembelajaran yang mampu

menarik perhatian siswa dalam belajar.

Salah satu media permainan yang mampu digunakan dalam pembelajaran

outdoor yaitu puzzle blocks atau puzzle berbentuk kubus. Puzzle blocks dapat

digunakan untuk mengenalkan materi dan memperjelas penyampaian pesan

kepada siswa. Melalui permainan ini siswa diharapkan mampu aktif dan senang

dalam belajar. Manfaat bermain puzzle menurut Crist (2009) antara lain (1)

mengasah otak, (2) melatih koordinasi mata dan tangan, (3) melatih nalar, (4)

melatih kesabaran dan pengetahuan. Siswa akan aktif dalam menyusun gambar

yang sengaja dipotong-potong menjadi bagian persegi di masing-masing sisi dari

bentuk kubus yang disediakan. Media puzzle ini juga tidak membutuhkan alat-alat

khusus untuk proses penyusunannya sehingga mudah untuk digunakan. Menurut

3

Sadiman (2007) pemilihan media yang tepat meliputi tujuan instruksional yang

dicapai, jenis rangsangan, karakteristik siswa, lingkungan, dan jangkauan yang

ingin dilayani. Media permainan berupa puzzle blocks dapat dijadikan media

yang memuat materi pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa dalam

belajar. Pemilihan materi pembelajaran tentunya harus dikaitkan dengan media

yang digunakan, agar saling mendukung antara media dan materi yang diajarkan.

Materi yang dipilih untuk penelitian yaitu ekosistem. Materi ekosistem

memungkinkan siswa untuk belajar di luar kelas agar mampu menangkap

fenomena-fenomena nyata di sekitar lingkungan belajar. Ekosistem merupakan

materi yang tepat diaplikasikan ke dalam permainan berupa puzzle blocks,

sehingga mendukung proses penyampaian informasi kepada siswa. Puzzle blocks

akan menjadi media yang mendukung pemahaman siswa terhadap fenomena yang

terjadi di alam yang berkaitan dengan materi ekosistem.

Pendekatan permainan dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan

perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga meningkatkan bahasa, emosi,

disiplin, dan kreativitas. Kegiatan bermain mampu meningkatkan perkembangan

sosial siswa, seperti belajar berkomunikasi, mengorganisasi peran, menghargai

orang lain dan mentaati peraturan (Rahmatina, 2007).

Siswa pasif merupakan masalah yang masih ditemui dalam pembelajaran.

Pemilihan strategi belajar merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah

tersebut. Pendekatan belajar di luar kelas yang diiringi dengan penggunaan media

permainan puzzle merupakan salah satu pilihan yang dapat diimplementasikan.

Penerapan strategi tersebut mampu memfokuskan untuk penilaian aktivitas

pembelajaran IPA yang merupakan ranah hasil belajar psikomotorik. Aktivitas

adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil

belajar. Jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran, adalah aktivitas

yang mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku

lainnya, sehingga pembelajaran lebih bermakna (Yahya, 2014).

Aktivitas pembelajaran yang meningkat tentunya akan diiringi oleh sikap

ilmiah yang lainnya. Beberapa sikap ilmiah yang muncul akan ditekankan pada

salah satunya yaitu sikap peduli terhadap lingkungan. Sikap peduli lingkungan ini

4

akan beriringan dengan strategi pembelajaran yang diberikan serta materi

ekosistem yang diajarkan kepada siswa. Hasil observasi yang dilakukan di SMP

Negeri 10 Magelang menghasilkan tingkat kepedulian lingkungan siswa dalam

lingkungan kelas masih rendah, terlihat dari sikap siswa yang tidak menjaga

kebersihan kelasnya. Siswa sering membuang plastik bekas makanan di laci meja

dan sudut kelas, mencoret-coret meja dan dinding kelas dengan alat tulis yang

mereka miliki, dan tidak merawat tanaman yang ada di sekitar kelasnya. Tanaman

yang ada di sekitar kelas dibiarkan kering bahkan sering dipetik tanpa tujuan yang

jelas. Indikator seseorang yang peduli lingkungan menurut Nenggala,

sebagaimana yang dikutip dalam Taufiq (2014) yaitu: (1) Selalu menjaga

kelestarian lingkungan sekitar, (2) Tidak mengambil, menebang atau mencabut

tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan, (3) Tidak mencoret-

coret, menorehkan tulisan padda pohon, batu-batu, jalan atau dinding, (4) Selalu

membuang sampah pada tempatnya, (5) Tidak membakar sampah di sekitar

perumahan, (6) Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan (7) Menimbun

barang-barang bekas, dan (8) Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat

saluran air. Sikap peduli lingkungan akan sangat erat kaitannya dengan materi

IPA khususnya ekosistem. Sikap peduli lingkungan tentunya sangat penting

diterapkan pada anak usia sekolah menengah, yang nantinya akan sangat berguna

dikehidupan mendatang untuk melestarikan lingkungan sekitar.

Pembelajaran IPA yang faktanya masih menggunakan berbagai pendekatan

konvensional dan kurang menarik perhatian siswa, serta kemampuan materi-

materi IPA untuk diintegrasikan dengan berbagai macam media pembelajaran

berupa permainan, menjadikan perlunya suatu penelitian yang dapat mengaitkan

semua permasalahan yang dihadapi. Selain itu penanaman karakter pada setiap

pembelajaran menjadi tuntutan tersendiri pada era pendidikan masa kini. Aktivitas

pembelajaran dan sikap peduli lingkungan dirasa sangat tepat untuk dijadikan

karakter pengukuran yang dapat diintegrasikan pada masalah yang dihadapi,

sehingga penelitian yang dilakukan yaitu penerapan outdoor learning process

berbantu puzzle blocks materi ekosistem untuk meningkatkan aktivitas belajar

dan sikap peduli lingkungan.

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai

berikut:

(1) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa?

(2) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat

meningkatkan sikap peduli lingkungan?

(3) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

(1) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan outdoor

learning process berbantu puzzle blocks

(2) Mengetahui peningkatan sikap peduli lingkungan melalui penerapan outdoor

learning process berbantu puzzle blocks

(3) Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan

outdoor learning process berbantu puzzle blocks

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang

pendidikan, khususnya dalam pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs.

1.4.2 Manfaat praktis

1.4.2.1 Manfaat bagi siswa

(1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran IPA materi ekosistem

sehingga aktivitas dan sikap peduli lingkungan siswa meningkat

(2) Diperoleh pengalaman menganalisis pola interaksi di alam sekitar yang

terkait dengan tema ekosistem

(3) Memberi motivasi siswa untuk lebih giat belajar

6

1.4.2.2 Manfaat bagi guru

(1) Memberikan pengetahuan kepada guru-guru jika alam sekitar berpotensi

untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar

(2) Meningkatkan pembelajaran yang inovatif untuk menarik minat dari siswa

1.4.2.3 Manfaat bagi sekolah

(1) Menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dalam bidang

hasil belajar kognitif, aktivitas belajar serta sikap peduli lingkungan.

(2) Menjadi bahan pemikiran untuk memilih pendekatan yang tepat untuk

meningkatkan minat belajar IPA siswa selanjutnya.

1.4.2.4 Manfaat bagi peneliti

(1) Memberikan jawaban atas masalah yang diteliti terkait upaya peningkatan

aktivitas belajar siswa dan sikap peduli lingkungan

(2) Menambah pengetahuan dibidang penelitian dan penulisan artikel ilmiah

1.5 Penegasan Istilah

1.5.1 Outdoor Learning Process

Pembelajaran Outdoor Learning menurut Marianti (2006) adalah

pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar kehidupan

siswa baik lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai objek belajar, dengan

mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah. Pendekatan outdoor learning

yang diimplementasikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

dilaksanakan di luar kelas mulai dari pembukaan pembelajaran hingga penutup.

1.5.2 Puzzle Blocks

Puzzle berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau bongkar

pasang, media puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan dengan teknik

bongkar pasang. Menurut Patnomonegoro, sebagaimana yang dikutip dalam

Vernanda (2013) bahwa media puzzle merupakan alat permainan edukatif yang

dapat merangsang kemampuan IPA anak, yang dimainkan dengan cara

membongkar pasang kepingan puzzle berdasar pasangannya. Puzzle blocks dalam

penelitian ini merupakan media permainan yang digunakan untuk membantu

7

proses pembelajaran yang dilakukan. Puzzle blocks dibuat dengan menyusun

kubus kayu yang membentuk gambar. satu gambar tersusun atas 36 kubus kayu.

1.5.3 Materi Ekosistem

Kegiatan pembelajaran meliputi: (1) menentukan komponen dan satuan

ekosistem, (2) memahami hubungan antar komponen biotik dengan biotik dan

komponen abiotik dengan biotik, (3) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk

hidup, (4) memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

1.5.4 Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk

mencapai hasil belajar. Jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran

adalah aktivitas yang mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek

tingkah laku lainnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (Yahya,

2014).

Aktivitas belajar yang dijadikan bahan penelitian adalah aktivitas ilmiah

siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas siswa dinilai

melalui lembar observasi yang diisi oleh peneliti selama proses pembelajaran

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Aspek aktivitas yang dinilai meliputi

(1) Visual activities yaitu memperhatikan pada saat guru menyampaikan informasi

selama proses kegiatan pembelajaran; (2) oral activities yaitu bertanya kepada

guru mengenai materi atau informasi yang belum paham, bertanya kepada teman

mengenai tugas yang belum dipahami, mengeluarkan pendapat pada saat diskusi

kelompok; (3) writing activities yaitu mengerjakan tugas yang diberikan guru;

mengerjakan lembar kerja siswa; (4) motor activities yaitu menyusun puzzle

blocks; (5) mental activities yaitu menanggapi presentasi teman.

1.5.5 Sikap Peduli Lingkungan

Karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap peduli terhadap

lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi yang

dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku

8

yang berhubungan dengan lingkungan. Penelitian ini menempatkan peduli

lingkungan sebagai suatu sikap yang akan diukur peningkatannya setelah

dilakukan perlakuan, baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sikap

peduli lingkungan dinilai menggunakan dua metode yaitu observasi dan skala

sikap. Dimensi sikap peduli lingkungan yang dinilai meliputi (1) Ecological

foundation level (pengetahuan dasar mengenai lingkungan); (2) Conceptual

awareness level (menganalisis isu-isu di lingkungan); (3) Investigation and

evaluation (menelusuri dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan

solusinya); (4) Environmental action skills level (aplikasi pengetahuan untuk

mengatasi permasalahan lingkungan).

1.5.4 Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep siswa merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah mengalami aktivitas belajar (Baharuddin, 2007). Pemahaman konsep

siswa yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dalam ranah

kognitif yang akan ditunjukkan dengan nilai tes dari awal perlakuan (pretest),

nilai rata-rata lembar kerja siswa dan nilai akhir pembelajaran (posttest).

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Outdoor Learning

Sebagai suatu pendekatan, pembelajaran outdoor learning memanfaatkan

lingkungan sekitar kehidupan siswa baik lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai

objek belajar, dengan mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah (Marianti,

2006). Pendekatan outdoor learning terdiri atas beberapa komponen yang

seyogyanya dilaksanakan secara terpadu. Elemen-elemen penting yang perlu

diperhatikan dalam pendekatan outdoor learning menurut Ginting (2005) yaitu:

(1) Alam terbuka sebagai sarana kelas. Penggunaan setting alam terbuka sebagai

sarana kelas memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran secara

menyeluruh dan sekaligus membebaskan siswa dari himpitan suasana empat

dinding dan ritme belajar yang biasa siswa alami, (2) berkunjung ke obyek

langsung. Siswa diharapkan berada langsung pada dunia nyata, bukan sekedar

cerita dari guru. Ini mendorong intensitas keterlibatan siswa baik secara fisik,

mental dan emosional, (3) Unsur bermain sebagai dasar pendekatan. Kelas alam

terbuka dan mengunjungi obyek langsung, merupakan tempat yang ideal,

khususnya dalam melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman

(experiential learning), (4) Guru harus mempunyai komitmen. Berani

berkomitmen untuk mengubah paradigma selama ini ke paradigma baru yang

dibutuhkan masyarakat. Dimana guru tidak saja mengembangkan dan mengasah

kecerdasan intelektual siswa, tetapi memadukan kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lainnya dalam proses

pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran outdoor learning dapat didefinisikan sebagai

pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan

10

siswa baik lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek

belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti &

Kartijono, 2005). Menurut Santosa, sebagaimana yang dikutip dalam Marianti

(2006) menyatakan yang menjadi penciri dalam kegiatan pembelajaran

berpendekatan outdoor learning adalah selalu dikaitkan dengan alam sekitar

secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media. Ciri

kedua adalah selalu ada kegiatan berupa peramalan (prediksi), pengamatan, dan

penjelasan. Ciri ketiga adalah ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara

lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual. Ciri keempat kegiatan

pembelajarannya dirancang menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk

belajar lebih lanjut.

Pendekatan outdoor learning merupakan pendekatan kodrat manusia dalam

upayanya mengenali alam lingkungannya. Pembelajaran melalui pendekatan

outdoor learning memungkinkan peserta didik meningkatkan potensinya sebagai

manusia yang memiliki akal budi. Pendekatan outdoor learning menekankan pada

kegiatan belajar yang dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta

didik dan dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang

beragam, siswa juga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya

dengan masalah-masalah kehidupan nyata. Dengan demikian, hasil belajar siswa

lebih bermakna bagi kehidupannya, sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan

integritas dirinya (Ridlo, 2005).

Penerapan pendekatan pembelajaran outdoor learning mengajak siswa

mengenal obyek, gejala dan permasalahan, menelaahnya dan menemukan

simpulan atau konsep tentang sesuatu yang dipelajarinya. Konseptualisasi dan

pemahaman diperoleh peserta didik tidak secara langsung dari guru atau buku,

akan tetapi melalui kegiatan ilmiah, seperti mengamati, mengumpulkan data,

membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, merancang kegiatan,

membuat hipotesis, merumuskan simpulan berdasarkan data dan membuat laporan

secara komprehensif. Secara langsung peserta didik melakukan eksplorasi

terhadap fenomena alam yang terjadi. Fenomena tersebut dapat ditemui di

lingkungan sekeliling siswa atau fenomena tersebut dibawa ke dalam

11

pembelajaran di kelas. Visualisasi terhadap fenomena alam akan sangat

membantu peserta didik untuk mengamati sekaligus memahami gejala atau

konsep yang terjadi.

2.1.2 Media Pembelajaran

Kata media menurut Arsyad (2004) berasal dari bahasa latin medius yang

secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Salah satu ciri media

pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau

informasi kepada penerima yaitu siswa. Pesan dan informasi yang dibawa oleh

media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula berupa pesan yang

kompleks. Tetapi yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi

kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi

dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan

dikembangkan lingkungan pengajaran yang interaktif mampu menjawab

kebutuhan belajar seseorang dengan menyiapkan kegiatan pengajaran beserta

media yang efektif guna menjamin keaktifan pembelajaran.

Pembelajaran media menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2004)

dilihat dari jenisnya yaitu sebagai berikut:

(1) Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja

seperti radio, casette recorder atau piringan hitam.

(2) Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan

seperti film strip, flashcard, slides, foto, gambar atau lukisan, kartu soal.

(3) Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar.

2.1.2.1 Puzzle Blocks

Puzzle adalah permainan menyelesaikan masalah yang mengandung

tantangan. Seringkali puzzle merupakan hiburan tetapi juga dapat menyelesaikan

12

masalah IPA. Menurut Hadisutopo, sebagaimana yang dikutip dalam Laksono

(2012), Penyelesaian masalah puzzle dapat membutuhkan pengenalan pola dan

susunan tertentu. Terdapat bermacam-macam puzzle diantaranya adalah jigsaw,

crossword, tower of hanoi dan lain lain.

Puzzle blocks dalam penelitian ini adalah puzzle yang berbentuk potongan

kubus-kubus kayu yang memiliki enam sisi dan mengandung gambar di masing-

masing sisinya, sehingga siswa akan bekerja lebih keras untuk mencari gambar

yang cocok pada sisi yang diinginkan. Puzzle blocks ini merupakan media baru

dan belum pernah digunakan sebelumnya serta memiliki tingkat kesulitan yang

tinggi.

2.1.2.2 Lembar Kerja Siswa

Penelitian ini selain menggunakan puzzle blocks juga menggunakan LKS.

LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang

menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran IPA. Secara umum LKS

merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung

pelaksanaan rencana pembelajaran. LKS berupa lembaran kertas yang berupa

informasi maupun soal-soal. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakan

keterlibatan siswa dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan pendekatan

terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Menurut Sugiarto

sebagaimana yang dikutip dalam Safitri (2009), proses pembelajaran IPA, LKS

dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep/prinsip, juga dapat

ditujukan untuk aplikasi konsep/prinsip (Sugiarto, 2007). LKS yang digunakan

dalam penelitian ini adalah LKS yang mendukung kegiatan pengamatan dan

penggunaan Puzzle block saat pembelajaran.

2.1.3 Tinjauan Materi Ekosistem

Materi ekosistem merupakan materi IPA kelas VII bab 12 yang diajarkan

dengan standar kompetensi memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

serta memuat empat kompetensi dasar di dalamnya. Adapun konsep yang ada di

13

dalamnya meliputi komponen ekosistem, satuan ekosistem, hubungan antar

ekosistem, pentingnya ekosistem, pengaruh kepadatan, serta peran manusia dalam

ekositem.

Materi ekosistem merupakan materi yang berkaitan dengan lingkungan

sekitar yang mampu dijadikan sebagai sumber belajar agar pembelajaran

ekosistem lebih bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. Materi ekosistem

memungkinkan siswa dapat belajar sendiri dengan lingkungan sekitar yang

tersedia. Salah satu pembelajaran yang menggunakan lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar adalah Outdoor learning. Outdoor learning menekankan pada

proses belajar induktif, materi pembelajaran secara langsung dialami oleh siswa

sehinggga membuat siswa lebih mampu menerima makna dari proses

pembelajaran.

Materi ekosistem yang digunakan dalam penelitian memuat beberapa

submateri antara lain komponen ekosistem, satuan-satuan ekosistem, hubungan

antar komponen ekosistem, upaya pelestarian makhluk hidup, pengaruh kepadatan

populasi terhadap lingkungan dan pengelolaan lingkungan.

2.1.3.1 Komponen Ekosistem

Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik dan

komponen abiotik. Berdasar fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi:

produsen, konsumen dan pengurai.

2.1.3.1.1 Produsen

Produsen merupakan kelompok makhluk hidup yang mampu membuat

makanan sendiri. Semua tumbuhan hijau termasuk kelompok produsen.

2.1.3.1.2 Konsumen

Kelompok makhluk hidup konsumen yaitu hewan dan manusia. Kelompok

ini tidak mampu membuat makanan sendiri, karena itu bergantung dengan

makhluk hidup lain.

2.1.3.1.3 Pengurai

Kelompok ini terdiri atas mikroorganisme yang menguraikan senyawa

organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa

anorganik yang lebih kecil.

14

2.1.3.2 Satuan-satuan Ekosistem

Organisme yang menempati suatu tempat dibedakan atas dua jenis yang

biasa disebut dengan individu dan populasi. Individu adalah makhluk hidup

tunggal, dan populasi adalah sekelompok makhluk hidup satu jenis yang

mendiami suatu tempat. Ekosistem terdiri atas dua macam yaitu ekosistem buatan

dan ekosistem alami.

2.1.3.3 Hubungan antar Komponen Ekosistem

Hubungan saling ketergantungan antar individu dalam ekosistem merupakan

hubungan mempengaruhi komponen di dalamnya.

2.1.3.3.1 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi

komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan

memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air,

udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen

biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan

sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah

menjadi subur.

2.1.3.3.2 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik

Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap

makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung

kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling

ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa

makan dan memakan.

2.1.3.4 Upaya Pelestarian Makhluk Hidup

Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan

kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki

kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk

hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah

dan terancam punah.

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan

manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan

15

bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman

makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat

memperoleh manfaatnya.

2.1.3.5 Pengaruh Kepadatan Populasi terhadap Lingkungan

Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu: (1) Kelahiran

atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh

menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun, (2) Kematian

atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh

menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun, (3) Imigrasi, adanya

penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi, (4) Emigrasi, adanya

penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.

2.1.3.6 Pengelolaan Lingkungan

Manusia memiliki peran penting dalam lingkungan. Beberapa manusia

senantiasa merusak dan mencemari lingkungan dengan berbagai aktivitas sehari-

hari yang dilakukan, namun ada pula yang berjuang keras untuk melakukan

perbaikan dan pelestarian untuk menjaga lingkungan tempat tinggal. Pencemaran

lingkungan yang timbul akibat ulah manusia yaitu pencemaran air, pencemaran

udara dan pencemaran tanah. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

mengatasi masalah pencemaran tersebut adalah sebagai berikut:

2.1.3.6.1 Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:

(1) Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).

(2) Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

(3) Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.

2.1.3.6.2 Upaya mengatasi pencemaran udara dilakukan sebagai berikut:

(1) Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yang tinggi agar gas

pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin.

(2) Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman.

(3) Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.

2.1.3.6.3 Upaya mengatasi kerusakan hutan (pencemaran tanah):

(1) Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan

hutan.

16

(2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak

melakukan penebangan liar.

(3) Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab

terhadap lingkungan hidup.

2.1.4 Aktivitas Siswa

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam

interaksi belajar-mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang

berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama

dan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi

oleh guru sedang menurut padangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh

siswa.

Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang

sedang dipelajari seluas mungkin, karena dengan demikian proses konstruksi

pengetahuan yang terjadi akan lebih baik. Aktivitas belajar diperlukan, sebab pada

prinsipnya belajar adalah berbuat mengubah tingkah laku, jadi melakukan

kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Penjabaran di atas dapat diambil pengertian bahwa aktivitas belajar adalah

keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar

guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat

dari kegiatan tersebut.

Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh Paul B.

Diedric (Sardiman, 2011: 101) adalah sebagai berikut:

(1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

(2) Oral Activities, seperti menyatakan merumuskan, bertanya, memberi saran,

berpendapat, diskusi, interupsi.

(3) Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

17

(4) Writing Activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,

menyalin.

(5) Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

(6) Motor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun, beternak.

(7) Mental Activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan.

(8) Emotional Activities, seperti misalnya, merasa bosan, gugup, melamun,

berani, tenang.

Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari lima jenis

aktivitas yang diadaptasi dari penggolongan Paul B. Diedric seperti di penjelasan

di atas. Kelima jenis aktivitas yang digunakan yaitu visual activities, oral

activities, writing activities, motor activities, mental activities.

2.1.5 Sikap Peduli Lingkungan

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai (Sobur, 2003). Sikap bukanlah

perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu

terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat, gagasan,

situasi, atau kelompok. Secord & Backman dalam Azwar (2005) mendefinisikan

sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran

(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di

sekitar lingkungannya. Sikap dapat dilihat dari cara seseorang itu bertingkah laku

dan bertindak, maka sikap dapat pula diketahui ciri-cirinya.

Sikap terbentuk atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang kita miliki dan

informasi yang kita terima mengenai hal-hal tertentu. Dalam interaksi sosialnya,

individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek

psikologis yang dihadapinya. Berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan

sikap menurut Azwar (2005) dapat diuraikan sebagai berikut:

18

(1) Pengalaman Pribadi

Sikap akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi meninggalkan pesan

yang kuat dan terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional sehingga

penghayatan pengalaman akan lebih mendalam dann lama berbekas.

(2) Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan menanamkan garis pengaruh sikap, mewarnai sikap masyarakatnya,

dan memberi corak pengalaman bagi individu. Apabila kita hidup dalam budaya

yang patuh terhadap aturan yang adadi lingkungan maka sikap patuh itu juga

tertanam dalam diri kita, sehingga apabila siswa berada pada budaya sekolah yang

patuh pada peraturan yang ada maka siswa dapat pula memiliki sikap siswa

terhadap peraturan sekolah.

(3) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Orang lain di sekitar kita memberikan pengaruh yang banyak pada pembentukan

sikap kita terhadap sesuatu. Apabila orang yang dianggap penting seperti orang

tua, guru, teman dekat dan teman sebaya memiliki sikap positif terhadap peraturan

yang ada di lingkungannya, maka seseorang dapat pula terdorong untuk memiliki

sikap positif sesuai peraturan yang ada.

(4) Media Massa

Media massa bertugas menyampaikan informasi dan membawa pesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Berbagai bentuk media

massa seperti surat kabar, televisi, radio dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

dalam pembentukan opini dan kepercayaan individu.

(5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan dan agama berpengaruh dalam pembentukan sikap karena

keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral individu. Pemahaman

akan baik dan buruk, boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan

dan pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

(6) Pengaruh Faktor Emosi

Sikap kadang merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi

sebagai semacam bentuk mekanisme ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap

19

yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat

pula merupakan sikap yang lebih bertahan lama.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap

merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu sebagai bentuk

reaksi terhadap suatu objek sikap yang mengandung komponen kognitif yang

berisi kepercayaan atau pemikiran seseorang terhadap objek sikap, komponen

afektif yang menyangkut perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu, dan komponen

konaktif yang menunjukkan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang

dihadapinya, serta mampu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti pengalaman pribadi, pengaruh kebudayaan, pengaruh orang lain,

media massa, lembaga pendidikan dan pengaruh emosi.

Peduli lingkungan merupakan salah satu sikap atau karakter yang wajib

ditanamkan kepada setiap insan khususnya generasi muda, mengingat semakin

banyaknya bencana alam yang diakibatkan dari kurang terjaganya lingkungan

sekitar tempat tinggal. Karakter peduli lingkungan ini diharapkan mampu untuk

menciptakan generasi muda yang cinta akan lingkungannya, menjaga kebersihan

tempat tinggalnya, merawat makhluk hidup lain dan tidak menambah kerusakan

lingkungan yang sudah ada. Kerusakan lingkungan terjadi sebagai dampak dari

sikap peduli lingkungan yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

aktivitas manusia yang belum mengarah pada sikap peduli dengan lingkungan

sekitar tempat tinggalnya. Hal-hal seperti ilegal-logging, membuang sampah di

sungai, pembangunan pabrik dan meningkatnya pengguna kendaraan pribadi

merupakan sedikit contoh cerminan perilaku manusia sehari-hari yang masih

belum mampu ditekan atau dihentikan.

Pembentukan kesadaran terhadap kondisi yang ada di lingkungannya dapat

ditempuh melalui pendidikan yang ada di sekolah. Mustakin (2011) menjelaskan

bahwa,

“Sekolah seharusnya memainkan perannya dalam membentuk kesadaran

terhadap lingkungan. Perlu ada pembentukan karakter terhadap lingkungan

pada diri siswa. Karakter ini bisa dimulai dari persoalan sepele, seperti

penyediaan tempat sampah yang memadai, sampai pada perumusan action

plan tentang program-program kepedulian lingkungan. Melalui

20

pembentukan karakter ini diharapkan lahir generasi yang memiliki

kepedulian lingkungan.”

Hal itu berarti, sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki tugas untuk

membentuk karakter peduli lingkungan pada diri siswa. Karakter terbentuk dari

sikap yang dilakukan terus menerus sehingga sekolah mempunyai kewajiban

untuk menanamkan sikap peduli lingkungan secara berkesinambungan. Ini sesuai

dengan fungsi pendidikan nasional.

Pendidikan karakter telah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan

Indonesia yang berlaku, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Pusat kurikulum pengembangan dan pendidikan budaya dan karakter bangsa

pedoman sekolah (2009) menyatakan bahwa ada 18 nilai pendidikan karakter,

sikap peduli lingkungan menjadi salah satu pendidikan karakter yang ditanamkan

di sekolah (Narwanti, 2011).

Menurut Dimopoulos (2009) ada empat tingkatan pencapaian pada

pendidikan lingkungan. Tingkatan tersebut adalah Ecological Foundation Level

(pengetahuan dasar mengenai lingkungan), Conceptual AwarenessLevel

(menganalisis isu-isu di lingkungan), Investigation and Evaluation (menelusuri

dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan solusinya), dan

Environmental Action Skills Level (aplikasi pengetahuan untuk mengatasi

permasalahan lingkungan).

2.1.6 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tingkah lakunya (Purwanto, 2010). Definisi lain menurut Sudjana

(2005) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar

memiliki hubungan erat dengan belajar.

Menurut Bloom dalam Sudjana (2010) mengemukakan secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

penjelasan ketiga ranah tersebut yaitu:

21

(1) Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tentang intelektual siswa

sehingga ranah ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan evaluasi.

(2) Ranah afektif adalah ranah yang membahas tentang sikap, nilai-nilai dan

apresiasi siswa.

(3) Ranah psikomotorik adalah suatu ranah yang mencakup keterampilan siswa.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian hasil belajar pada ranah

kognitif atau yang akan disebut dengan pemahaman konsep siswa. Ranah kognitif

merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Sudjana

(2010) ranah kognitif meliputi enam tipe hasil belajar yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santiningtyas (2012) pembelajaran

yang menggunakan pendekatan outdoor learning berbasis inkuiri berpengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari rataan nilai posttest

kelas eksperimen lebih baik daripada nilai posttest kelas kontrol. Hasil penelitian

Rachmawati (2013) terkait pengembangan perangkat berbasis outdoor learning

juga mampu memperbaiki aktivitas siswa selama pembelajaran dan meningkatkan

hasil belajar kognitif siswa.

Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian terkait media pembelajaran

berupa puzzle. Pramudiani (2014) telah membuktikan bahwa media puzzle yang

disertakan dalam pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap aktivitas

dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar semua

siswa dan sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran. Jigsaw puzzle yang

dikembangkan dan dieksperimenkan oleh Marfuah (2014) mampu meningkatkan

hasil belajar kognitif serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Penelitian peningkatan aktivitas belajar dilakukan oleh Yahya (2014), yang

menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berbantu media kultur

22

jaringan mampu meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dibuktikan pada

peningkatan prosentase aktivitas siswa di tiap siklus (prasiklus, siklus I, siklus II)

pada penelitian.

Sikap peduli lingkungan juga telah dijadikan variabel penelitian Titin (2012)

yang menyimpulkan bahwa pembelajaran biologi menggunakan model sains

teknologi masyarakat (STM) berbasis proyek mampu meningkatkan sikap peduli

lingkungan. Peningkatan ini dapat dilihat pada setiap siklus penelitian (siklus I,

siklus II, siklus III). Penelitian Primarinda (2014) terkait pengembangan modul

berorientasi problem based learning efektif memperdayakan sikap peduli

lingkungan siswa. Hal ini mampu ditunjukkan dengan perbedaan sikap peduli

lingkungan siswa sebelum dan setelah diterapkan modul.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran pada kurikulum tingkat satuan pendidikan menekankan

pembelajaran yang menjadikan siswa lebih aktif daripada guru. Guru hanya

sebagai fasilitator yang membantu proses belajar siswa di sekolah dan bukan satu-

satunya sumber belajar untuk siswa. Kurikulum yang berlaku juga harus

menumbuhkan sikap-sikap ilmiah siswa seperti sikap peduli lingkungan. Hal ini

mendukung diterapkannya pendekatan outdoor learning berbantu puzzle blocks.

Penerapan pendekatan ini merupakan strategi pembelajaran yang diharapkan

mampu untuk membuat siswa senang dan tertarik pada pembelajaran IPA

sehingga timbul aktivitas pada saat pembelajaran berlangsung. Strategi

pembelajaran ini akan diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol

akan diberi perlakuan pembelajaran indoor berbantu powerpoint. Perlakuan

semacam ini untuk mengukur peningkatan aktivitas belajar dan sikap peduli

lingkungan siswa. Data lain yang didapat dalam penelitian ini adalah peningkatan

dari hasil belajar. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar kognitif. Hal ini

didukung pada teori yang menyebutkan bahwa aktivitas yang timbul dari proses

belajar akan berdampak pada pemahaman konsep siswa.

23

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir dalam Penelitian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) IPA SMP

Student Centre Learning, peserta didik aktif dan menumbuhkan sikap-sikap ilmiah

siswa

Penekanan

1. UU No. 20 Tahun 2003

2. PP RI No. 19 tahun 2005

1. 77,78% siswa tidak tertarik dengan

pembelajaran yang diajarkan

2. Siswa memiliki kepedulian

terhadap lingkungan yang rendah

Penerapan Outdoor learning berbantu

puzzle blocks materi ekosistem untuk

meningkatkan aktivitas belajar dan sikap

peduli lingkungan

Materi ekosistem

Penerapan strategi pembelajaran yang

tepat dan mampu membuat siswa senang

Meningkatkan aktivitas belajar dan

sikap peduli lingkungan

Fakta Teori/Harapan

Potensi 1. Peserta didik termotivasi

dalam belajar IPA dan

tercipta aktivitas ilmiah

selama pembelajaran

2. Peserta didik dapat

menyadari akan pentingnya

merawat lingkungan sekitar.

Ide pokok

Kegunaan

Materi yang diteliti

Solusi

Potensi

Lingkungan sekolah yang

mampu dimanfaatkan sebagai

sumber belajar yang tepat pada

materi ekosistem

Penelitian Santiningtyas (2012)

Pengaruh Outdoor learning

dalam pembelajaran yaitu

pengaruh positif terhadap hasil

belajar kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Dasar Empiris

Eksperimen

Langkah penelitian

Kontrol

Hasil

Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi Ekosistem

untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan

24

2.4 Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis penelitian ini adalah

pembelajaran materi ekosistem dengan menerapkan outdoor learning process

yang dibantu dengan puzzle blocks dapat meningkatkan aktivitas belajar, sikap

peduli lingkungan dan pemahaman konsep siswa.

25

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP N 10 Magelang yang beralamat di Jalan Soekarno

Hatta No. 2 Magelang.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun ajaran 2014/2015.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2004).

Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 10 Magelang

semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang memiliki karakteristik sama. SMP

Negeri 10 Magelang memiliki total kelas VII sebanyak 7 kelas, sedangkan yang

memiliki karakteristik khusus adalah 5 kelas yaitu VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE.

Karakteristikyang dimaksud yaitu:

(1) Alokasi waktu pembelajaran IPA sama

(2) Siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama

(3) Kelas diampu oleh guru yang sama

(4) Penempatan siswa di seluruh kelas secara heterogen (tidak berdasarkan

ranking)

(5) Sarana dan prasarana yang digunakan saat pembelajaran sama

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

(Sugiyono, 2004). Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik Probability

26

Sampling-Cluster Random Sampling yaitu pengambilan tiga kelas yang dijadikan

sebagai dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan sampel secara

random dapat dilakukan ketika siswa bersifat homogen. Homogenitas siswa

dibuktikan dengan uji homogenitas setelah melakukan uji normalitas. Sampel

yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VIIC sebagai kelas kontrol, kelas

VIID dan VIIE sebagai kelas eksperimen.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

(1) Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penerapan outdoor learning process

berbantu puzzle blocks untuk kelas eksperimen dan penerapan indoor

learning berbantu powerpoint untuk kelas kontrol.

(2) Variabel Terikat

Variabel terikat dari penelitian ini adalah aktivitas belajar, sikap peduli

lingkungan dan hasil belajar kognitif siswa.

(3) Variabel Kontrol

Variabel kontrol dari penelitian ini adalah guru yang mengajar dan jumlah

jam pengajaran kedua kelas

3.4 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experimental Design dengan

pola nonequivalent control group design. Pengambilan subjek penelitian tidak

dipilih secara random (Sugiyono, 2012). Hal ini karena siswa secara alami telah

terbentuk dalam satu kelompok atau satu kelas sehingga perlakuan dilakukan

terhadap seluruh subjek yang berada dalam kelompok tersebut. Keseragaman

kelompok eksperimen dan kontrol diketahui melalui uji homogenitas terhadap

populasi. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didasarkan hasil

uji homogenitas dan pertimbangan yang diberikan oleh guru IPA.

27

Kelas Eksperimen O1 X O2

Kelas Kontrol O3 Y O4

Gambar 3.1 Desain Nonequivalent control group design (Sugiyono, 2012)

Keterangan:

O1 dan O3 : Kelompok siswa sebelum diberi perlakuan oleh peneliti

X : Perlakuan melalui pembelajaran berpendekatan outdoor learning

berbantu puzzle blocks

Y : Perlakuan melalui pembelajaran indoor (di kelas) berbantu

powerpoint

O2 : Kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan X

O4 : Kelompok kontrol setelah diberi perlakuan Y

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan,

tahap pelaksanaan, dan tahap analisis.

3.5.1 Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan pada penelitian ini meliputi:

3.5.1.1 Mengobservasi materi pelajaran yang mendukung penelitian

Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi

ekosistem meliputi komponen ekosistem, satuan-satuan ekosistem, hubungan

antar komponen ekosistem.

3.5.1.2 Mengobservasi kondisi pembelajaran IPA, tingkat aktivitas dan sikap

peduli lingkungan

Kegiatan observasi awal yang dilakukan peneliti meliputi dua cara, yaitu

melalui wawancara dengan guru IPA untuk mengetahui kegiatan pembelajaran

IPA yang selama ini dilaksanakan dan melalui pengamatan secara langsung di

kelas untuk mengetahui tingkat aktivitas dan sikap peduli lingkungan siswa.

3.5.1.3 Menyusun soal untuk pretest dan posttest penelitian

Soal untuk prestest dan posttest dalam penelitian ini merupakan soal

obyektif bentuk multiple choice yang berjumlah 25 butir soal. Soal pilihan ganda

yang dibuat berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat dan soal berdasarkan

28

ranah kognitif yang digunakan yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3

(aplikasi), C4 (analisis).

3.5.1.4 Menyusun instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

3.5.1.4.1 Silabus

Silabus yang digunakan disesuaikan dengan materi ekosistem. Materi

ekosistem berada pada bab 12 untuk pelajaran IPA kelas VII semester genap.

3.5.1.4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang dibuat untuk penelitian adalah dua macam yang masing-masing

untuk pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. RPP memuat strategi

pembelajaran yang akan digunakan selama pembelajaran. Pembuatan RPP

disesuaikan dengan silabus yang dibuat dengan alokasi waktu enam kali

pertemuan.

3.5.1.4.3 Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing

berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen

menggunakan media puzzle blocks yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa

(LKS), sedangkan kelas kontrol menggunakan media berupa slide powerpoint dan

Lembar Kerja Siswa (LKS).

3.5.1.4.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lembar observasi aktivitas belajar siswa dibuat untuk mengukur tingkat

aktivitas ilmiah siswa selama pembelajaran berlangsung. Kriteria tingkat aktivitas

belajar siswa adalah sangat baik, baik, cukup dan kurang baik.

3.5.1.4.5 Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan

Lembar observasi terhadap sikap peduli lingkungan dibuat untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran siswa untuk menjaga lingkungan

sekitar kelas. Lembar observasi ini melengkapi skala sikap siswa yang diisi secara

mandiri dan bersifat subjektif.

3.5.1.4.6 Lembar Penilaian Sikap Peduli Lingkungan

Lembar penilaian dibuat untuk mengukur sikap peduli lingkungan siswa.

Lembar penilaian sikap berupa skala sikap yang berisi butir-butir pernyataan.

29

Kriteria tingkat sikap peduli lingkungan yang dibuat yaitu sangat setuju, setuju,

tidak setuju, sangat tidak setuju.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai dengan langkah menguji cobakan instrumen tes

terhadap siswa kelas VIIIE SMP Negeri 10 Magelang untuk mengetahui

kelayakan instrumen berdasarkan validitas soal, reliabilitas, daya pembeda,

tingkat kesukaran butir soal. Soal yang memiliki nilai minimal cukup dan valid

akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest pada saat penelitian.

Pertemuan yang diatur dalam penelitian sebanyak enam kali tatap muka

dengan jumlah alokasi waktu sebanyak 10 jam pelajaran. Pada awal pertemuan

akan diadakan pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen. Kelas eksperimen

diimplementasikan pendekatan outdoor learning berbantu puzzle block serta LKS

sebagai penunjang dan untuk kelas kontrol diimplementasikan pembelajaran

indoor learning berbantu slide presentasi (powerpoint) serta LKS sebagai

penunjang.

Pada akhir pertemuan dilakukan evaluasi untuk kedua kelas dengan

diberikan posttest. Tes evaluasi ini akan memberikan hasil berupa nilai hasil

belajar kognitif siswa setelah dilaksanakannya penelitian. Sehingga hasilnya akan

terlihat peningkatan dari hasil belajar setelah dilakukan perlakuan berbeda untuk

masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.5.3 Tahap Analisis

Tahap ini merupakan tahapan dalam menganalisis data yang telah diperoleh,

dan diharapkan hasil analisi mampu menjawab hipotesis penelitian.

3.6 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis Data

Data yang dicari dalam penelitian ini adalah:

(1) Data hasil belajar (kognitif) siswa awal

(2) Data kualitas instrumen tes

(3) Data aktivitas siswa

(4) Data sikap peduli lingkungan siswa

30

(5) Data hasil belajar (kognitif) siswa

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dicari dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan metode:

3.6.2.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,

legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Metode dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol serta untuk memperoleh data nilai awal siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data awal

adalah nilai ulangan harian IPA bab sebelumnya. Data yang diperoleh akan

dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata

data awal.

3.6.2.2 Metode Observasi

Menurut penelitian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan

pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui

penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap (Arikunto, 2006).

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data awal

tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMP N 10 Magelang dan data

terkait aktivitas siswa, dan data sikap peduli lingkungan selama proses

pembelajaran baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan.

3.6.2.3 Metode Skala Sikap

Skala sikap menurut Azwar, sebagaimana yang dikutip dalam Sutoyo

(2009) yaitu alat ukur yang memiliki karakteristik khusus (a) cenderung

digunakan untuk mengukur aspek afektif-bukan kognitif, (b) stimulusnya berupa

pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak

diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan,

31

(c) jawabannya lebih bersifat proyektif, (d) selalu berisi banyak aitem berkenaan

dengan atribut yang diukur, (e) respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai

jawaban benar atau salah. Metode skala sikap digunakan untuk mendapat data

terkait sikap peduli lingkungan siswa.

3.6.2.4 Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk menentukan keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar IPA materi ekosistem dari

kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes dilakukan setelah kelas eksperimen

dan kelas kontrol dikenai perlakuan. Soal tes yang akan digunakan untuk tes,

dilakukan proses ujicobakan guna mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda

dan tingkat kesukaran. Bentuk instrumen yang digunakan dalam metode tes ini

adalah tes pilihan ganda, yaitu sejenis tes untuk mengukur hasil belajar siswa

yang hanya memiliki satu jawaban benar.

3.7 Analisis Data Awal

Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel

tidak berbeda secara signifikan. Data yang dianalisis adalah nilai ulangan harian

materi sebelumnya.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Data nilai siswa kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID dan VIIE diuji

normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji

yang digunakan adalah uji Chi square. Langkah-langkah uji normalitas data

sebagai berikut:

1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah

2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas

3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku

4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas

32

5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas

6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan

tabel

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebagai

berikut:

k

i i

ii

E

EOx

1

2

2

Keterangan:

χ2 = chi kuadrat

Oi = Frekuensi pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

8) Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel dengan

taraf signifikasi 5%

9) Menarik kesimpulan yaitu jika x2

hitung ≤ x2

tabel maka data berdistribusi normal

(Sudjana, 2005)

Berdasarkan perhitungan uji normalitas masing-masing kelas, maka diperoleh

hasil pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Populasi

Variansi Kelas

VIIA VIIB VIIC VIID VIIE

Rata-rata ( x ) 54,82 56,29 59 59,13 56,52

Standar deviasi (s) 20,03 14,36 13,48 15,35 16,05

Jumlah sampel (n) 34 31 32 30 31

χ2

hitung 3,3 1,71 9,47 9,61 8,44

χ2

tabel 11,07 11,07 11,07 11,07 11,07

Keterangan Distribusi

normal

Distribusi

normal

Distribusi

normal

Distribusi

normal

Distribusi

normal

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 178

Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai χ2hitung< χ

2tabel dengan

dk=k-1 untuk nilai χ2

tabel pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji

normalitas pada Tabel 3.1, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai ulangan

hariang materi keanekaragaman makhluk hidup dari kelas VIIA, VIIB, VIIC,

VIID dan VIIE berdistribusi normal.

33

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas (uji Barlett) dilakukan untuk mengetahui seragam atau

tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Sebelum

diuji homogenitasnya, data nilai peserta didik pada materi yang telah diajarkan

oleh guru yang sama dan tidak adanya kelas unggulan harus diuji kenormalannya

untuk diperoleh data yang berdistribusi normal. Data awal siswa yang

berdistribusi normal akan dilanjut untuk uji homogenitas. Menurut Sudjana

(2005), langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Menghitung varians gabungan dari semua kelas

1

12

2

i

ii

n

SnS

2) Menghitung harga satuan B

1log 2

inSB

3) Menghitung nilai homogenitas (uji Barlett) menggunakan uji Chi Kuadrat.

2

1

2 log110ln SnBx i

Keterangan:

X 2 = besarnya homogenitas

S = kuadrat simpangan total

Si2 = kuadrat simpangan masing-masing kelompok ni = jumlah responden masing-masing kelompok

B = koefisien Barlett

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas, maka dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi

Kelas n S2

B xhitung

2 xtabel

2 Keterangan

VIIA 34

246,85 366,04 3,92 9,49 Populasi

homogen

VIIB 31

VIIC 32

VIID 30

VIIE 31

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 182

Data dapat dikatakan homogen jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan dk = k-1 pada taraf

signifikasi 5% (Sudjana, 2005). Hasil pengujian yang telah dilakukan

34

mendapatkan nilai χ2

hitung = 3,92 ≤ χ2

tabel = 9,49. Hasil ini menunjukkan bahwa

populasi mempunyai varians yang sama atau homogen.

3.8 Analisis Instrumen Penilaian Tes

3.8.1 Analisis Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2006). Cara mengetahui validitas soal digunakan rumus korelasi biserial dengan

rumus yaitu:

q

p

St

MtMppbis

Keterangan:

γpbis = koefisien korelasi biserial

Mp = rata-rata skor siswa yang menjawab benar

Mt = rata-rata skor seluruh siswa

p = proporsi skor siswa yang menjawab benar

q = 1-p

St = standar deviasi total

Menurut Arikunto (2012), item-item yang mempunyai koefisien korelasi lebih

besar dari r tabel termasuk item yang tidak valid, perlu direvisi atau tidak

digunakan. Berdasarkan hasil uji coba telah didapatkan butir soal yang valid dan

tidak valid dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda

Keterangan Nomor soal

Valid 3, 4. 5, 6, 7, 9, 13. 15, 16, 17, 18, 20, 25, 26, 28, 29, 31,

33, 36, 37, 38, 42, 44, 47, 48, 50

Tidak Valid 1, 2, 8, 10, 11, 12, 14, 19, 21, 22, 23, 24, 27, 30, 32, 34,

35, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 49

35

3.8.2 Reliabilitas

Menurut Arikunto (2012), reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila

diteskan kepada subyek yang sama. Suatu reliabilitas tes dapat diketahui setelah

diujicobakan. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut

menunjukkan ketetapan. Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas

instrumen dengan menggunakan rumus KR-20, sebagai berikut:

2

2

11 11

t

t

S

pqS

k

kr

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya item

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah (q= 1-p)

St = standar deviasi dari tes

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

Menurut Arikunto (2012) harga r yang sudah didapat dikonsultasikan

dengan harga r tabel dengan taraf signifikasi 5% jika rhitung > rtabel maka soal

tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan, soal ekosistem bersifat reliabel dengan

nilai reliabilitas 0,73. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang,

artinya soal tersebut tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit. Bilangan yang

menunjukkan sukar tidaknya suatu soal disebut indeks kesukaran ataupun tingkat

kesukaran. Menurut Arikunto (2012), besarnya indeks kesukaran dihitung

menggunakan rumus:

JS

BP

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

36

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal

Interval Kategori Butir Soal

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar

0,30 < P ≤ 0,70 Sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012)

Butir soal yang baik adalah butir yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang,

yaitu yang dijawab dengan benar oleh sekitar 40-80% peserta tes. Berdasarkan

hasil perhitungan untuk soal ekosistem, nomor-nomor soal yang masuk ke dalam

kategori tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Tingkat kesukaran Nomor soal

Sukar 21, 22, 24, 35, 39, 46,

Sedang 3, 4, 6, 7, 9, 14, 15, 16, 18,20, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 33,

36, 43, 48, 50

Mudah 1, 2, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 17, 19, 27, 29, 32, 34, 37, 38,

40, 41, 42, 44, 45, 47, 49,

Nomor soal yang masuk kedalam kategori sedang yaitu 3, 4, 6, 7, 9, 14, 15, 16,

18,20, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 33, 36, 43, 48, 50.

3.8.4 Daya Beda Butir

Perhitungan daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan antara siswa pandai dan kurang pandai. Daya beda butir

dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

PBPAJB

BB

JA

BADB

Keterangan:

DP = daya beda

BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab betul

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab betul

37

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Interval Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek

0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

0,40 < D ≤ 0,70 Baik

0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2012)

Butir soal yang digunakan harus memiliki nilai daya pembeda lebih dari 0,2 atau

memiliki kriteria daya pembeda minimal cukup. Butir soal yang memiliki kriteria

jelek tidak boleh digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk soal ekosistem,

nomor-nomor soal yang masuk ke dalam kriteria daya pembeda seperti pada

Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda

Kriteria daya

pembeda Nomor soal

Jelek 1, 2, 8, 11, 12, 14, 19, 22, 23, 24, 27, 32, 34, 35, 39, 40,

41, 42, 43, 45, 46, 49

Cukup 5, 6, 7, 10, 13, 17, 25, 29, 30, 31, 37, 38, 44, 47, 50

Baik 4, 9, 15, 16, 18, 20, 21, 26, 28, 33, 36, 48

Baik sekali 3

Nomor soal yang memenuhi kriteria minimal cukup dan digunakan sebagai

penilaian tes yaitu 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 25, 26, 28, 29, 30,

31, 33, 36, 37, 38, 44, 47, 48, 50.

3.8.5 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Tes

Berdasarkan hasil analisis instrumen penilaian tes, maka soal yang dapat

dipakai untuk mengukur kemampuan kognitif siswa melalui pretest dan posttest

pada saat penelitian, harus valid dan memiliki nilai pembeda lebih dari 0,2.

Jumlah soal yang dipakai pada saat penelitian berjumlah 25 butir soal pilihan

ganda. Nomor soal yang dipakai yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 9, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 25,

26, 28, 29, 31, 33, 36, 37, 38, 44, 47, 48 dan 50.

38

3.9 Analisis Data Akhir

3.9.1 Uji Normalitas Data

Data nilai LKS, hasil belajar, skor aktivitas belajar dan skor sikap peduli

lingkungan diuji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Menurut Sudjana (2005), uji normalitas data nilai siswa menggunakan

uji Chi Square dengan rumus:

k

i Ei

EiOiX

1

2

Keterangan :

χ2

= nilai chi-kuadrat

Oi = frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

K = banyak kelas interval

Ei = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

(1) Ho diterima jika χ2hitung < χ

2tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1, dan taraf

signifikansi 5% maka data berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya

menggunakan statistik parametrik.

(2) Ha diterima jika χ2

hitung ≥ χ2

tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1, dan taraf

signifikansi 5% maka data tidak berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya

menggunakan statistik non parametrik.

Hasil pengujian normalitas data aktivitas siswa, sikap peduli lingkungan, dan data

nilai akhir dari hasil belajar siswa (pemahaman konsep) kelas eksperimen dapat

dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

Variansi Skor aktivitas

Skor sikap

peduli

lingkungan

Nilai akhir

Rata-rata 42 54 65

Standar deviasi (s) 4,46 5,65 5,16

Jumlah sampel (n) 64 64 64

χ2

hitung 5,94 4,26 4,79

χ2

tabel 12,6 12,6 12,6

Keterangan Distribusi

normal

Distribusi

normal

Distribusi

normal

39

Hasil uji normalitas dari data aktivitas, data sikap peduli lingkungan dan

data nilai akhir menunjukkan bahwa semua data tersebut berdistribusi normal

karena memiliki χ2

hitung < χ2

tabel. Data yang berdistribusi normal dapat digunakan

untuk uji parametrik selanjutnya. Hasil yang sama juga diperoleh pada uji

normalitas data aktivitas, data sikap peduli lingkungan dan data nilai akhir

(pemahaman konsep) siswa kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol

Variansi Skor aktivitas

Skor sikap

peduli

lingkungan

Nilai akhir

Rata-rata 33 51 63

Standar deviasi (s) 3,18 5,56 5,27

Jumlah sampel (n) 32 32 32

χ2

hitung 5,49 0,78 3,63

χ2

tabel 9,49 11,1 11,1

Keterangan Distribusi

normal

Distribusi

normal

Distribusi

normal

3.9.2 Analisis Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi unjuk kerja

siswa selama pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

deskriptif kuantitatif dengan cara mengubah skor menjadi nilai. Rumus untuk

menghitung nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut:

%100

maksimalskorjumlah

diperolehyangskorjumlahaktivitasPersentase

Tabel 3.10 Kriteria aktivitas siswa

Interval nilai Kategori

85% ≤ x < 100% Sangat baik

70% ≤ x < 84% Baik

60% ≤ x < 69% Cukup baik

50% ≤ x < 59% Kurang

x < 50% Jelek

(Arikunto, 2006)

40

Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan

dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh

Hake (Meltzer, 2002) dengan rumus:

SpreSmaks

SpreSpostg

Keterangan:

Spost = Skor observasi sesudah perlakuan

Spre = Skor observasi sebelum perlakuan

Smaks = Skor maksimum

Tabel 3.11 Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa

Interval nilai Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan

Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang

diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan

aktivitas belajar meningkat.

Untuk melihat perbedaan tingkat aktivitas antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol, maka statistik yang digunakan adalah uji t. Menurut Sudjana (2005), data

yang diperoleh dari data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:

21

11

21

nns

xxt

dimana

2

11

21

2

22

2

11

nn

snsnS

Keterangan:

1x = rata-rata skor aktivitas siswa kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor aktivitas siswa kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok kontrol

S1 = standar deviasi data aktivitas siswa kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi data aktivitas siswa kelompok kontrol

S = standar deviasi kelompok gabungan

41

Perbedaan tingkat aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk

= (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.

3.9.3 Analisis Data Sikap Peduli Lingkungan

Data sikap peduli lingkungan siswa diperoleh dari skor jawaban siswa pada

skala sikap dan hasil observasi yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil

observasi akan menunjukkan data terkait sikap peduli lingkungan secara objektif,

sedangkan hasil skala sikap merupakan data secara subjektif. Skala sikap terdiri

atas 20 butir pernyataan yang diisi oleh siswa secara mandiri dan lembar observasi

memiliki 4 butir indikator yang diisi oleh observer. Rumus untuk menghitung

nilai pada skala sikap dan lembar observasi adalah sebagai berikut:

%100

g

maksimalskorjumlah

diperolehyangskorjumlahipsikoloskalaPersentase

dan

%100

maksimalskorjumlah

diperolehyangskorjumlahobservasidataPersentase

Tabel 3.12 Kriteria penilaian sikap peduli lingkungan

Persentase Sikap Siswa Kriteria

81% ≤ x <100% Sangat baik

61% ≤ x < 81% Baik

41% ≤ x < 61% Cukup

21% ≤ x < 41% Kurang

< 21% Sangat kurang

(Riduwan, 2010)

Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan

dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh

Hake (1999) dengan rumus:

SpreSmaks

SpreSpostg

Keterangan:

Spost = Skor observasi sesudah perlakuan

Spre = Skor observasi sebelum perlakuan

42

Smaks = Skor maksimum

Tabel 3.13 Kriteria faktor-g pada sikap peduli lingkungan

Interval nilai Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan

Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang

diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan

sikap peduli lingkungan meningkat.

Perbedaan tingkat sikap peduli lingkungan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol menggunakan statistik uji-t. Menurut Sudjana (2005), data yang

diperoleh dari data sikap peduli lingkungan dianalisis dengan menggunakan

rumus:

21

11

21

nns

xxt

dimana

2

11

21

2

22

2

11

nn

snsnS

Keterangan:

1x = rata-rata skor sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor peduli lingkungan kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok kontrol

S1 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok kontrol

S = standar deviasi kelompok gabungan

Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan

mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.

3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam ranah kognitif dianalisis secara deskriptif

kuantitatif. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes obyektif yang

berupa pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dalam waktu 40 menit. Rumus untuk

menghitung nilai/hasil tes adalah sebagai berikut:

43

100 Nilai malskor maksi

diperolehskor yang test

Nilai pretest dan posttest siswa kemudian dijadikan sebagai nilai akhir

setelah digabungkan dengan nilai LKS dan tugas. Rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai akhir siswa adalah:

5

2 2 cbaNA

Keterangan:

NA = nilai akhir

ɑ = nilai pretest

b = nilai posttest

c = rata-rata nilai LKS (Arikunto, 2012)

Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan

dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh

Hake (1999) dengan rumus:

SpreSmaks

SpreSpostg

Keterangan:

Spost = Skor observasi sesudah perlakuan

Spre = Skor observasi sebelum perlakuan

Smaks = Skor maksimum

Tabel 3.14 Kriteria faktor-g pada sikap peduli lingkungan

Interval nilai Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan

Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang

diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan

hasil belajar kognitif meningkat.

Data yang telah berdistribusi normal dilakukan uji t untuk melihat

perbedaan hasil pemahaman konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut Sudjana (2005), data yang diperoleh dari hasil pemahaman konsep

dianalisis dengan menggunakan rumus:

44

21

11

21

nns

xxt

dimana

2

11

21

2

22

2

11

nn

snsnS

Keterangan:

1x = rata-rata nilai akhir kelompok eksperimen

2x = rata-rata nilai akhir kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok kontrol

S1 = standar deviasi data nilai akhir kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi data nilai akhir kelompok kontrol

S = standar deviasi kelompok gabungan

Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan

mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.

67

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan

yaitu:

1. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. Hal

ini terlihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa per aspek maupun per

pertemuan.

2. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan sikap

peduli lingkungan siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. .

Hal ini terlihat dari peningkatan sikap peduli lingkungan per aspek maupun

per pertemuan.

3. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. .

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disampaikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, apabila menggunakan pendekatan outdoor learning

dipastikan benar-benar siap dengan tahapan pembelajarannya dan

pengendalian siswa di lapangan.

2. Bagi peneliti yang ingin menggunakan media pembelajaran berbentuk

permainan seperti puzzle harus benar-benar dilengkapi dengan cara kerja dan

penjelasan yang lengkap, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat

mengganggu waktu pembelajaran.

68

Daftar Pustaka

Ali, H. 2008. Efektifikan Pembelajaran Biologi melalui Metode Out Door Study

dalam Upaya Meningkat Minat Belajar Siswa. Jurnal Bionature, 8(1):18-

23.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

___________. 2014. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Aryani, B.D. 2014. Upaya Mengembangkan Sikap Peduli Lingkungan melalui

Bermain Ecofunopoly. Tersedia di http://download.portalgaruda.org/.

Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Baharuddin & E. N. Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Budiyono. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi

Melalui Metode Group Investigation Dipadu Game Puzzle. Jurnal

Pendidikan Biologi. 2(1). Tersedia di

http://journal.um.ac.id/index.php/jpb/article/view/3858

Chalmers, D. J. 2011. Frege’s Puzzle and the Objects of Credence. Australian

National University Journal, 120 (479): 1-49.

Crist. 2008. Pendekatan kontekstual CTL. Jakarta: Depdiknas 2003.

Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Biro Hukum dan Organisasi,

Jakarta: Sekjen Depdiknas.

Depdiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Dimopaolus, DI., Pantis, DJ., & Paraskevopoulus, S.. 2009. Planning Educational

Activities and Teaching Strategies On Constructing a Conservation

Educational Module. Jurnal Environmental & Science Education 4 (4) :

351-364. Turkey: IJESE.

69

Ginting, A. (2005). Outdoor Learning-Peace Education. Bandung: P3GT.

Handayani, A. 2013. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan melalui Implementasi

Pendekatan STM dalam Pembelajaran IPA Kelas IV di SDN Keputran.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Iskandar, M. R., Raharjo & B. Setiawan. 2014. Pengembangan Media Permainan

Puzzle Pada Siswa SMP dengan Materi Sistem Pencernaan Manusia.

Jurnal Pendidikan Sains, 2(3):1-7.

Kurniawati, A., W. Isnaeni & N. R. Dewi. 2013. Implementasi Metode Penugasan

Analisis Video pada Materi perkembangan Kognitif, Sosial dan Moral.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (2): 149-155.

Laksosno, S. 2012. Pengembangan Media Pembuatan Game Interaktif untuk

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Mata Pelajaran

Ekonomi. S1 Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di

http://eprints.uny.ac.id/8036/

Machin, A. 2012. Pengaruh Permainan Call Cards terhadap Hasil Belajar dan

Aktivitas Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,

1(2):163-167.

Marfuah, S. A. Irsadi & S. D. Pamelasari. 2014. Pengembangan LKS IPA

Terpadu Berbentuk Jigsaw Puzzle Pada Tema Ekosistem dan

Pencemaran Lingkungan di SMP Negeri 2 Margoyoso Kabupaten Pati.

Unnes Science Education Journal, 3(2):528-534.

Marianti, A. 2006. Bunga Rampai Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar

(JAS). Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.

Meltzer, D.E. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and

Conseptual Learning Gain in Physics: „hidden variable‟ in Diagnostic

Pretest Scores. American Journal of Physics, 70(12): 1259-1267.

Mulyani, S., dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran

Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Jakarta: Grasindo.

Nenggala, A.K. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung:

Grafindo Media Pratama.

70

Ningsih, W. I., A. A. I. N. Marhaeni & I. W. Lasmawan. 2013. Pengaruh

Implementasi Pendekatan Proses Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil

Belajar Menulis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1):1-10.

Pramudiani, H., T. Widianti & E. Peniati. 2014. Penerapan Peendekatan

Accelerated Learning disertai Media Puzzle terhadap Aktivitas dan Hasil

Belajar. Unnes Journal of Biology Education, 3(2):40-47.

Primarinda, I., B. A. Prayitno & Maridi. 2014. Pengembangan Modul Berorientasi

PBL Pada Materi Pencemaran untuk Memberdayakan Kemampuan

Berpikir Kritis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Jurnal UNS, 1(1):1-

10.

Rachmawati, N. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS Terpadu

Berbasis Outdoor Learning. Journal of Primary Educational, 2(2):77-83.

Rahayu, Y., Hairida & I. Lestari. 2014. Penerapan Outdoor Learning pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 8 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran, 3(9):1-11. Tersedia di

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6898

Rahmatina. 2007. Pengunaan Permainan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah

Dasar. Jurnal Sekolah Dasar, 16(1): 77-90.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sadiman, A. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Safitri. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan

Penyangga dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA. Skripsi.

Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Safitri, O. I., A. Retnoningsih & A. Irsadi. 2014. Penerapan Outdoor Learning

Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi

Tumbuhan. Unnes Journal of Biology Education, 3(1):61-68. Tersedia di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/4158/3795

71

Santiningtyas, K., A. P. B. Prasetyo & B. Priyono. 2012. Pengaruh Outdoor

Learning Berbasis Inkuiri Terhadap Hail Belajar Materi Ekosistem.

Unnes Journal of Biology Education, 1(2):91-98.

Sari, I. P. 2012. Pemanfaatan Kebun sebagai Sumber Belajar dengan Menerapkan

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Unnes Journal Of Biology Education.

1(2):1-6.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah production.

Sudjana. 2006. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susiamti, W. 2011. Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) pada Materi

Kelangsungan Hidup Organisme di SMP 1 Gondang Sragen. Skripsi.

Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Sutoyo, A. 2009. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Kuesioner dan

Sosiometri. Semarang: CV.Widya Karya.

Syawiji. 2009. Metode Outdoor Learning dan Peningkatan Minat Belajar

Aritmetika Sosial. Jurnal Pendidikan 9(1): 30-46.

Taufiq, M., N. R. Dewi & A. Widyatmoko. 2014. Pengembangan Media

Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema

Konservasi Berpendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 3(2):140-145.

Titin. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi

Masyarakat (STM) Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar

dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri, 1(3):245-257.

Vernanda, G. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Melalui

Media Puzzle Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas II di SDN 18 Koto

Luar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus UNP. 2(3):693-704.

72

Wibowo, Y. 2010. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Yogyakarta: Jurusan

Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

Yahya, N. 2014. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantu Media Kultur

Jaringan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreatifitas Siswa Kelas XII

IPA2 SMA Negeri 1 Bangsri. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,

3(2):154-159.

73

LAMPIRAN

SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 10 Magelang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/semester : VII/2

Standar Kompetensi : (7) Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.1

Menentukan

ekosistem

dan saling

hubungan

antara

komponen

ekosistem

Ekosistem 1) Melakukan

pengamatan

terhadap

lingkungan sekitar

sebagai satuan

ekosistem

2) Menggali

informasi dari nara

sumber/melihat

tayangan video

tentang komponen

suatu satuan

ekosistem yang

Mengindentifikasikan

satuan-satuan dalam

ekosistem dan

menyatakan matahari

merupakan sumber

energi utama

Menggambarkan

dalam bentuk diagram

rantai makanan dan

jaring-jaring kehidupan

berdasar hasil

pengamatan suatu

ekosistem

Observasi

Tugas

Lembar

observasi

Tugas

proyek

Gambarkan

dalam bentuk

diagram rantai

makanan dan

jaring-jaring

kehidupan

berdasar hasil

pengamatan

suatu ekosistem

yang kamu

amati!

Lakukan dalam

bentuk kerja

kelompok!

4 x 40‟ Buku

siswa,

lingkungan

, LKS

Lam

pira

n 1

74

spesifik (ekosistem

sawah, ekosistem

danau)

3) Membuat beberapa

model diagram

rantai makanan

dan jaring-jaring

makanan

Presentasikan di

depan kelas

pada saat yang

ditetapkan!

Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

7.2

Mengidentifi

kasikan

pentingnya

keanekaraga

man makhluk

hidup dalam

pelestarian

ekosistem

Keanekaraga

man makhluk

hidup dalam

pelestarian

ekosistem

1) Mencari informasi

melalui studi

pustaka untuk

merumuskan

pentingnya

membudidayakan

tumbuhan dan

hewan langka

2) Mengumpulkan

tulisan-tulisan

yang terkait

dengan jenis,

Mendefinisikan

makhluk hidup yang

tergolong langka

Menyebutkan contoh

makhluk hidup yang

tergolong makhluk

hidup langka di suatu

lokasi

Mengemukakan

pentingnya

membudidayakan

tumbuhan dan hewan

langka

Tes tulis

Tes lesan

Tes tulis

PG

Daftar

pertanyaan

PG

Makhluk

hidup

dinyatakan

tergolong

langka apabila

....

Sebutkan 2

contoh hewan

langka di P.

Jawa!

Salah satu

alasan

1 X 40‟ Buku

siswa,

buku

acuan,

LKS

75

bentuk, dan

manfaat tumbuhan,

hewan langka yang

dilindungi

Membuat tulisan untuk

mengenalkan jenis,

bentuk, dan manfaat

tumbuhan, hewan

langka yang dilindungi

Penugasan Tugas

rumah

pentingnya

membudidaya

kan tumbuhan

dan hewan

langka supaya

....

a. terjaminnya

ketersediaan

plasma nutfah

b. jumlah

tumbuhan dan

hewan tidak

berkurang

c. menambah

keindahan

alam

d. memutus

kelangsungan

daur hara yang

ada di alam

Buatlah

karangan

untuk

mengenalkan

jenis, bentuk,

dan manfaat

76

tumbuhan/hew

an langka

yang

dilindungi

Buatlah

karangan

untuk

mengenalkan

jenis, bentuk,

dan manfaat

tumbuhan/hew

an langka

yang

dilindungi

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

7.3

Memprediksi

pengaruh

kepadatan

populasi

manusia

Kepadatan

populasi

hubungannya

dengan

lingkungan

1) Studi pustaka

untuk merumuskan

konsep kepadatan

populasi

2) Mengkaji

hubungan

kepadatan populasi

manusia terhadap

Memperkirakan

hubungan populasi

penduduk dengan

kebutuhan air bersih

dan udara bersih

Memperkirakan

hubungan populasi

Tes tulis

Tes tulis

PG

PG

Jika populasi

penduduk

meningkat

dengan cepat

maka

kebutuhan air

bersih akan

......................

1 X 40‟ Buku

siswa,

buku

acuan,

video,

film,

76

7

7

terhadap

lingkungan

lingkungan melalui

tayangan dan/atau

gambar.

penduduk dengan

kebutuhan pangan

Memperkirakan

hubungan populasi

penduduk dengan

ketersediaan lahan

Mejelaskan pengaruh

meningkatnya populasi

penduduk terhadap

kerusakan lingkungan

Tes tulis

Tes tulis

PG

PG

. Jika populasi

penduduk

meningkat

dengan cepat

maka

kebutuhan

pangan akan

......................

Jika populasi

penduduk

meningkat

dengan cepat

maka

ketersediaan

lahan akan

.....................

Kemukakan

kemungkinan

kerusakan

lingkungan yang

dapat terjadi jika

populasi

gambar,

LKS

78

penduduk terus

meningkat

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

7.4

Mengaplikasi

kan peran

manusia

dalam

pengelolaan

lingkungan

untuk

mengatasi

pencemaran

dan

kerusakan

lingkungan

Pencemaran

dan

Kerusakan

Lingkungan

hubungannya

dengan

aktivitas

manusia

1) Studi pustaka

untuk merumuskan

konsep kerusakan

lingkungan dan

pencemaran.

2) Melihat gambar

dan/atau tayangan

tentang aktifitas

manusia yang

dapat

menimbulkan

kerusakan dan

pencemaran

lingkungan

3) Merumuskan

tingkat

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan

hubungannya

Menjelaskan

konsekuensi

penebangan hutan dan

pengaruhnya terhadap

kerusakan lingkungan

serta upaya

mengatasinya

Menjelaskan

pengaruh pencemaran

air, udara dan tanah

kaitannya dengan

aktifasi manusia dan

upaya mengatasinya.

Mengusulkan cara

penanggulangan

pencemaran dan

Tes tulis

Tes tulis

Penugasan

PG

PG

Tugas

rumah

Berikut ini

yang tidak ada

hubungannya

dengan

penebangan

hutan adalah

....

a. menurunnya

ketersediaan

kayu

b.

meningkatkan

suhu udara

secara global

c. menurunnya

ketersediaan

air tanah

d.

meningkatkny

2 X 40‟ Buku

siswa,

buku

acuan,

video,

film,

gambar,

LKS

79

dengan derajat

aktifitas manusia

kerusakan lingkungan a kandungan

oksigen di

udara

Kemukakan

upaya yang

harus

dilakukan agar

pencemaran

terhadap air

sumur dapat

ditekan

serendah-

rendahnya

Buatlah suatu

artikel untuk

menanggulang

i pencemaran

lngkungan.

Silahkan

memilih

topiknya,

dapat berkait

dengan

pencemaran

udara,

pencemaran

tanah, atau

pencemaran

80

air!

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

Magelang, 13 April 2015

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 10 Magelang

Rahayu Prihatin, S.Pd.

NIP. 196404081984032003

81

Lampiran 2 82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 9x40’ (5xpertemuan)

Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem

7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem

7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

Indikator

Pertemuan Pertama

(1) Menentukan komponen-komponen ekosistem dengan cermat dan teliti

(2) Menyebutkan satuan-satuan ekosistem secara baik dan benar

Pertemuan kedua

(3) Memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik dengan sungguh-

sungguh

(4) Memahami hubungan antara komponen biotik dan biotik dengan sungguh-

sungguh.

Pertemuan ketiga

(5) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup dengan cermat dan penuh

tanggung jawab

(6) Menyebutkan upaya pelestarian makhluk hidup secara tegas dan teliti

83

(7) Memprediksi pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan secara mandiri

Pertemuan keempat

(8) Memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan penuh rasa tanggung jawab

A. Tujuan Pembelajaran

(1) Siswa dapat menentukan komponen-komponen ekosistem melalui observasi

lapangan sekolah dengan cermat dan teliti

(2) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem melalui observasi

lapangan sekolah dengan baik dan benar

(3) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen

abiotik dalam ekosistem melalui observasi lapangan sekolah dengan tepat

(4) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen

biotik dalam ekosistem melalui observasi lapangan sekolah dengan tepat

(5) Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup melalui

observasi area lapangan basket dengan cermat dan penuh tanggung jawab

(6) Siswa dapat menyebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

melestarikan makhluk hidup melalui pengamatan area kebun sekolah dengan

tegas dan teliti

(7) Siswa mampu memprediksi pengaruh dari populasi makhluk hidup terhadap

keadaan lingkungan di masa depan melalui kegiatan pengamatan di area

lapangan sepak bola dengan percaya diri dan tanggung jawab

(8) Siswa memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui kegiatan

pengamatan di area lapangan sepak bola dengan tekun dan teliti.

B. Materi Pembelajaran

(1) Komponen ekosistem

(2) Satuan-satuan ekosistem

(3) Hubungan antar komponen ekosistem

84

(4) Keanekaragaman makhluk hidup

(5) Upaya pelestarian makhluk hidup

(6) Pengaruh populasi manusia

(7) Pengaruh pencemaran terhadap lingkungan

C. Metode Pembelajaran

(1) Pendekatan : outdoor learning

(2) Model : cooperative learning

(3) Metode : diskusi, observasi

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran

luar kelas (lapangan sepak bola)

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi

yang diajarkan, seperti: “apakah pentingnya

cacing tanah bagi kehidupan kita?”

“apakah kalian pernah melihat sekawanan

semut atau sekawanan burung yang sedang

terbang?, menurut kalian mengapa mereka

berkelompok? Apa yang mereka lakukan?”

(5) Guru membimbing siswa dengan penuh

tanggung jawab untuk mengetahui

pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan

10 menit

85

materi yang akan diajarkan.

(6) Memberikan informasi dengan jelas dan

cermat mengenai tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa pada pembelajaran ini

Kegiatan inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,

media puzzle dan buku ajar IPA serta Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) dengan penuh

tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran

yang tepat.

(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

55 menit

Elaborasi

(1) Siswa dibimbing oleh guru dengan

bertanggung jawab dalam pembentukan

kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4

siswa.

(2) Siswa (dibimbing oleh guru) melakukan

observasi di lapangan rumput sekolah untuk

mengetahui bagian-bagian penyusun

ekosistem dengan rasa ingin tahu

(3) Siswa menyusun kepingan puzzle blocks

dengan semangat hingga membentuk gambar

yang mencirikan komponen ekosistem

maupun satuan-satuan ekosistem.

(4) Siswa beserta kelompoknya mendeskripsikan

86

gambar yang telah dibentuk dalam puzzle ke

dalam kolom di LKS secara cermat.

(5) Siswa memaparkan hasil observasi lapangan

dan kegiatan penyusunan puzzle di depan

kelas dengan penuh tanggung jawab.

(6) Siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan

menambah nilai individu.

Konfirmasi

(1) Bersama dengan siswa secara teliti

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

berupa tugas untuk meresume bentuk-bentuk

hubungan antar komponen yang terjadi di

ekosistem.

15 menit

Pertemuan Kedua

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran

luar kelas (lapangan basket)

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

10 menit

87

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

seperti: “apa kalian pernah berfikir mengenai

efek jika hujan tidak pernah turun ke bumi?”

(5) Guru membimbing siswa dengan penuh

tanggung jawab untuk mengetahui

pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

(6) Memberikan informasi dengan jelas dan

cermat mengenai tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa pada pembelajaran.

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,

media puzzle dan buku ajar IPA dan Lembar

Kegiatan Siswa 2 dengan penuh tanggung

jawab

(2) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

60 menit

Elaborasi

(1) Siswa dengan sadar dan penuh tanggung

jawab menempatkan diri sesuai dengan

kelompok yang dibentuk untuk siap

melaksanakan pembelajaran.

(2) Siswa dengan penuh percaya diri dan cermat

mulai mengadakan observasi lapangan sesuai

petunjuk yang disajikan dalam LKS 2 untuk

mengetahui hubungan komponen ekosistem

yang ada di lapangan

(3) Siswa dengan jujur dan teliti menulis hasil

observasi yang diperoleh ke dalam LKS

88

(4) Siswa dengan kelompoknya menyusun puzzle

yang disediakan untuk mencari gambar yang

tepat dengan tema pembelajaran pada

pertemuan kedua ini yaitu hubungan

komponen ekosistem.

(5) Siswa berdiskusi dan bekerjasama dengan

kelompoknya mendeskripsikan hasil gambar

yang diperoleh setelah menyusun puzzle

(6) Siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan

menambah nilai individu.

(7) Siswa dengan rasa percaya diri

mempresentasikan hasil observasi serta hasil

penyusunan puzzle yang telah dilakukan

Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

sudah dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

untuk membuat poster terkait upaya

pelestarian lingkungan.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

89

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran

luar kelas (kebun area sekolah)

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

seperti: “apakah kalian memiliki hewan

peliharaan? apakah hewan yang kalian miliki

benar-benar boleh dipelihara secara bebas?”

(5) Guru dengan penuh tanggung jawab

membimbing siswa untuk siap dalam

pembelajaran yang akan dilakukan.

(6) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

jelas dan cermat

10 menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,

media puzzle blocks dan buku ajar IPA

dengan penuh tanggung jawab sebagai

strategi pembelajaran yang tepat.

(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

60 menit

Elaborasi

(1) Siswa dengan penuh tanggung jawab

menyiapkan semua alat belajar yang

diperlukan dan berkelompok sesuai kelompok

90

yang telah dibentuk

(2) Siswa mengumpulkan tugas terkait upaya

pelestarian lingkungan..

(3) Siswa menata puzzle yang disediakan

membentuk pola yang berkaitan dengan

materi upaya pelestarian lingkungan

(4) Siswa secara percaya diri memaparkan upaya

pelestarian yang ada pada puzzle disertai

dengan alasan secara jelas dan teliti

(5) Siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan

menambah nilai individu.

(6) Siswa bersama dengan guru melakukan

upaya pembersihan dengan memungut

sampah yang ada di sekitar tempat belajar

dan membuang ke tempat sampah

Konfirmasi

(1) Membuka diskusi atau kegiatan tanya jawab

antara siswa.

(2) Bersama dengan siswa secara cermat

membenarkan pernyataan ataupun

pemahaman yang belum benar

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar membuat

kesimpulan pembelajaran yang telah

dilakukan

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

terkait artikel mengenai pencemaran yang ada

di sekitar rumah siswa.

10 menit

91

Pertemuan Keempat

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran

luar kelas (lapangan sepak bola)

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

seperti: “bagaimana pendapat kalian jika

melewati selokan yang ada di samping

sekolah? menurut kalian adakah makhluk

hidup yang tinggal di sana?”

(5) Guru membimbing siswa dengan penuh

tanggung jawab untuk mengetahui

pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

(6) Memberikan informasi dengan jelas dan

cermat mengenai tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa pada pembelajaran ini.

10 menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,

media puzzle blocks dan buku ajar IPA

dengan penuh tanggung jawab sebagai

strategi pembelajaran yang tepat.

(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

92

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

Elaborasi

(1) Siswa dengan sadar menempatkan diri untuk

siap melaksanakan pembelajaran sesuai

kelompoknya masing-masing

(2) Siswa penuh antusias mengumpulkan tugas

yang diberikan pada pembelajran sebelumnya

(3) Siswa dengan berbekal LKS bekerja

mengitari area sekolah untuk mencari jenis

pencemaran yang ada di sekolah dan

menuliskan pula upaya yang mampu

dilakukan untuk menanggulanginya

(4) Siswa beserta guru juga mengumpulkan

sampah yang ditemui ketika melakukan

observasi

(5) Siswa yang mampu mengumpulkan sampah

dan menyelesaikan observasi akan

memainkan puzzle terlebih dahulu dan

menceritakan gambar yang terbentuk di

hadapan teman-temannya

(6) Siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan

menambah nilai individu.

Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui dengan penuh rasa ingin tahu serta

memberi kesempatan untuk siswa lain

93

menjawab pertanyaan temannya

(2) Bersama dengan siswa secara teliti

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

untuk belajar terkait materi yang telah

diajarkan untuk selanjutnya dilakukan

posttest.

Pertemuan Kelima

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Posttest Siswa dengan penuh percaya diri mengerjakan

ujian yang diberikan guru untuk mengukur

kemampuan akhir siswa setelah dilakukan

perlakuan.

40 menit

E. Media Pembelajaran

(1) Puzzle blocks

(2) Lembar Kegiatan Siswa

(3) Lingkungan

F. Sumber Belajar

(1) Sugiyarto, T. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(2) Buku referensi yang relevan

94

(3) LKS yang beredar dari sekolah

G. Penilaian

Indikator pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen

Instrumen/soal

Individual Performance assesment

(1) Menentukan

komponen-komponen

ekosistem

(2) Menyebutkan satuan-

satuan ekosistem

(3) Memahami hubungan

antara komponen biotik

dan abiotik

(4) Memahami hubungan

antara komponen biotik

dan biotik

Tes Tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Bagaimana keadaan

tumbuhan yang

berada dalam

ruangan,tanpa sinar

matahari dan bebas

polusi?

Hitunglah kepadatan

populasi yang ada

kelasmu!

Paparkan satu

contoh hubungan

ekosistem komponen

abiotik dengan biotik

sejelas mungkin!

Apa yang terjadi

pada ekosistem

sawah, jika populasi

ular sawah

meningkat tajam?

95

Team Performance Assesment

Observasi

Presentasi

Lembar

Observasi

Lembar

pengamatan

Bagaimana aktivitas

kelompok selama

proses

pembelajaran?

Jelaskan hubungan

materi yang kalian

pelajari dengan

gambar yang kalian

peroleh dari hasil

penyusunan puzzle?

Magelang, 13 April 2015

Mengatahui,

Kepala SMP Negeri 10 Magelang

Rahayu Prihatin, S.Pd.

NIP. 196404081984032003

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 9x40’ (5xpertemuan)

Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem

7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem

7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

Indikator

Pertemuan Pertama

(1) Menentukan komponen-komponen ekosistem dengan cermat dan teliti

(2) Menyebutkan satuan-satuan ekosistem secara baik dan benar

Pertemuan Kedua

(3) Memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik dengan sungguh-

sungguh

(4) Memahami hubungan antara komponen biotik dan biotik dengan sungguh-

sungguh.

Pertemuan Ketiga

(5) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup dengan cermat dan penuh

tanggung jawab

(6) Menyebutkan upaya pelestarian makhluk hidup secara tegas dan teliti

97

(7) Memprediksi pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan secara mandiri

Pertemuan Keempat

(8) Memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan penuh rasa tanggung jawab

A. Tujuan Pembelajaran

(1) Siswa dapat menentukan komponen-komponen ekosistem melalui

permasalahan yang disajikan dalam slide powerpoint dengan cermat dan teliti

(2) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem melalui kegiatan

diskusi yang dilakukan dengan baik dan benar

(3) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen

abiotik dalam ekosistem melalui video pembelajaran yang ditayangkan

dengan sungguh-sungguh

(4) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen

biotik dalam ekosistem video pembelajaran yang ditayangkan dengan

sungguh-sungguh

(5) Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup melalui

observasi pustaka di perpustakaan dengan cermat dan penuh tanggung jawab

(6) Siswa dapat menyebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

melestarikan makhluk hidup melalui literatur tertulis dengan tegas dan teliti

(7) Siswa mampu memprediksi pengaruh dari populasi makhluk hidup terhadap

keadaan lingkungan di masa depan melalui diskusi kelompok dengan percaya

diri dan tanggung jawab

(8) Siswa dapat memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui diskusi kelompok

dengan tekun dan teliti

B. Materi Pembelajaran

(1) Komponen ekosistem

(2) Satuan-satuan ekosistem

(3) Hubungan antar komponen ekosistem

98

(4) Keanekaragaman makhluk hidup

(5) Upaya pelestarian makhluk hidup

(6) Pengaruh populasi manusia

(7) Pengaruh pencemaran terhadap lingkungan

C. Metode Pembelajaran

(1) Pendekatan : Deduktif

(2) Model : cooperative learning

(3) Metode : diskusi, observasi.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru memasuki ruangan dengan

mengucapkan salam

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi

yang diajarkan, seperti: “apakah pentingnya

cacing tanah bagi kehidupan kita?”

“apakah kalian pernah melihat sekawanan

semut atau sekawanan burung yang

sedangerbang?, menurut kalian mengapa

mereka berkelompok? Apa yang mereka

lakukan?”

(5) Memberikan informasi dengan jelas dan

cermat mengenai tujuan pembelajaran yang

10 menit

99

harus dicapai siswa pada pembelajaran ini.

Kegiatan inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan deduktif, media

powerpoint dan buku ajar IPA serta Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) 1 dengan penuh

tanggung jawab sebagai strategi pengajaran

yang tepat.

(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

55 menit

Elaborasi

(1) Siswa mendengarkan dengan seksama

penjelasan yang guru sampaikan terkait

materi komponen ekosistem secara teliti dan

penuh seksama

(2) Siswa dibimbing oleh guru dengan

bertanggung jawab dalam pembentukan

kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4

siswa.

(3) Siswa melakukan diskusi secara mandiri

terhadap permasalahan yang disajikan dalam

slide powerpoint dan lembar kegiatan siswa

yaitu mencari komponen biotik dan abiotik

dalam video pembelajaran.

(4) Siswa beserta kelompoknya mendeskripsikan

dan memaparkan hasil diskusi di depan kelas

secara berani dan penuh percaya diri.

100

(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada gulungan kertas.

Konfirmasi

(1) Bersama dengan siswa secara teliti

menguatkan pemahaman konsep terkait

materi yang diajarkan.

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat,

tugas rumah yang diberikan yaitu meresume

hubungan komponen-komponen penyusun

ekosistem.

15 menit

Pertemuan Kedua

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk bersiap

melaksanakan pembelajaran

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

seperti: “apa kalian pernah berfikir mengenai

efek jika hujan tidak pernah turun ke bumi?”

(5) Guru membimbing siswa dengan penuh

tanggung jawab untuk mengetahui tujuan

10 menit

101

pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan Deduktif, media

powerpoint dan buku ajar IPA dan Lembar

Kegiatan Siswa 2 dengan penuh tanggung

jawab sebagai strategi pembelajaran yang

tepat.

(2) Mengarahkan dengan penuh tanggung jawab

komunikasi antar siswa, guru dan lingkungan

belajar.

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

60 menit

Elaborasi

(1) Siswa dengan rasa ingin tahu memperhatikan

setiap penjelasan yang disampaikan guru

mengenai konsep materi hubungan antar

komponen ekosistem

(2) Siswa dengan bimbingan guru membentuk

kelompok yang terdiri atas 4 siswa setiap

kelompoknya.

(3) Siswa dengan penuh percaya diri dan cermat

mulai mengadakan diskusi dengan topik

permasalahan yang disajikan oleh guru, yaitu

mengetahui hubungan antar komponen dalam

video pembelajaran yang ditayangkan

(4) Siswa dengan jujur dan teliti menulis hasil

diskusi dalam lembar kegiatan siswa

(5) Siswa dengan rasa percaya diri

mempresentasikan hasil diskusi yang telah

dilakukan

102

(6) Setiap siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada gulungan kertas.

(7) Siswa melakukan tanya jawab terhadap hasil

diskusi secara aktif dan toleran.

Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.

(2) Bersama dengan siswa secara teliti

meluruskan kesalahan pemahaman dan

memberikan penguatan

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

mengenai upaya pelestarian lingkungan yang

mampu dilakukan siswa SMP.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk siap

melaksanakan pembelajaran IPA

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

10 menit

103

seperti: “apakah kalian memiliki hewan

peliharaan? apakah hewan yang kalian miliki

benar-benar boleh dipelihara secara bebas?”

(5) Guru membimbing siswa dengan penuh

tanggung jawab untuk mengetahui

pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Memberikan informasi dengan jelas dan

cermat mengenai tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa pada pembelajaran ini

(2) Menggunakan pendekatan deduktif, media

powerpoint dan buku ajar IPA dengan penuh

tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran

yang tepat.

(3) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

60 menit

Elaborasi

(1) Siswa memperhatikan setiap slide powerpoint

yang dijelaskan oleh guru mengenai materi

terkait upaya pelestarian makhluk hidup

(2) Siswa dengan jujur membagi kelas menjadi

delapan kelompok yang setiap kelompoknya

terdiri atas empat siswa

(3) Siswa bekerjasama melaksanakan proses

104

diskusi untuk memecahkan permasalahan dan

menjawab setiap pertanyaan yang ada pada

lembar kegiatan siswa 3 dengan

mengobservasi literatur atau sumber tertulis

yang tersedia di perpustakaan.

(4) Siswa secara percaya diri memaparkan upaya

pelestarian dan hasil diskusi lain yang telah

dilakukan di depan kelas.

(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada gulungan kertas yang diacak.

(6) Siswa bersama dengan guru melakukan

upaya pembersihan dengan memungut

sampah yang ada di dalam ruang kelas dan

sekitarnya sebelum pembelajaran berakhir

Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.

(2) Bersama dengan siswa secara teliti

menguatkan konsep materi yang telah

diajarkan.

Penutup (1) Membimbing siswa dengan Cermat untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

telah dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

terkait artikel mengenai pencemaran yang ada

di sekitar rumah siswa.

10 menit

105

Pertemuan Keempat

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan (1) Guru menyiapkan siswa dalam kelas untuk

siap menerima pembelajaran

(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan pertanyaan dasar terkait materi,

seperti: “bagaimana pendapat kalian jika

melewati selokan yang ada di samping

sekolah? menurut kalian adakah makhluk

hidup yang tinggal di sana?”

(5) Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan

membimbing siswa dengan penuh tanggung

jawab untuk mengetahui pengetahuan

prasyarat yang berkaitan dengan materi yang

akan diajarkan.

10 menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

(1) Menggunakan pendekatan deduktif, media

powerpoint dan buku ajar IPA dengan penuh

tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran

yang tepat.

(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab

terjadinya interaksi antar siswa serta antara

siswa dengan guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya.

(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

106

kegiatan pembelajaran.

Elaborasi

(1) Siswa memperhatikan dan mencatat

penjelasan guru terkait materi pencemaran

lingkungan dalam slide powerpoint dengan

penuh rasa ingin tahu

(2) Siswa melaksanakan diskusi secara kelompok

dengan setiap kelompok terdiri atas empat

siswa.

(3) Siswa penuh antusias melakukan kegiatan

observasi literatur, diskusi, pembuatan poster

dan berlomba untuk memaparkan hasil

diskusi di depan kelas.

(4) Siswa dan kelompoknya masing-masing

memaparkan hasil diskusi yang berdasar pada

hasil diskusi masing-masing kelompok

(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok

menjawab pertanyaan yang disiapkan guru

pada gulungan kertas.

(6) Siswa beserta guru juga mengumpulkan

sampah yang ditemui di dalam kelas maupun

area kelas sebagai penunjang upaya peduli

lingkungan.

Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum

diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.

(2) Bersama dengan siswa secara teliti

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

107

Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk

membuat kesimpulan pembelajaran yang

dilakukan.

(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat

untuk belajar terkait materi yang telah

diajarkan untuk selanjutnya dilakukan

posttest.

Pertemuan Kelima

Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi

waktu

Posttest Siswa dengan penuh percaya diri mengerjakan

ujian yang diberikan guru untuk mengukur

kemampuan akhir siswa setelah dilakukan

perlakuan.

40 menit

E. Media Pembelajaran

(1) Powerpoint

(2) Lembar Kegiatan Siswa

(3) Video pembelajaran

(4) Bahan literatur/referensi dari perpustakaan

F. Sumber Belajar

(1) Sugiyarto, T. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(2) Wasis. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(3) Perpustakaan

108

G. Penilaian

Indikator pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen

Instrumen/soal

Individual Performance assesment

(1) Menentukan

komponen-komponen

ekosistem

(2) Menyebutkan satuan-

satuan ekosistem

(3) Memahami hubungan

antara komponen biotik

dan abiotik

(4) Memahami hubungan

antara komponen biotik

dan biotik

Tes Tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Tes uraian

setelah

presentasi

Bagaimana keadaan

tumbuhan yang

berada dalam

ruangan,tanpa sinar

matahari dan bebas

polusi?

Hitunglah kepadatan

populasi yang ada

kelasmu!

Paparkan satu

contoh hubungan

ekosistem komponen

abiotik dengan biotik

sejelas mungkin!

Apa yang terjadi

pada ekosistem

sawah, jika populasi

ular sawah

meningkat tajam?

Team Performance Assesment

109

Observasi

Presentasi

Lembar

Observasi

Lembar

hasil diskusi

Bagaimana aktivitas

kelompok selama

proses

pembelajaran?

Bentuk-bentuk

pencemaran

lingkungan yang

terdapat di area

sekolah.

Magelang, 13 April 2015

Mengatahui,

Kepala SMP Negeri 10 Magelang

Rahayu Prihatin, S.Pd.

NIP. 196404081984032003

Lampiran 3 110

Kelas

eksperimen

A. KOMPETENSI DASAR

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara

komponen ekosistem

B. TUJUAN KEGIATAN

Mengetahui komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem yang

terdapat pada lapangan sepak bola sekolah

C. PENDIDIKAN KARAKTER

Rasa ingin tahu

Tanggung jawab

Teliti

D. ALAT DAN BAHAN

1. Tali rafia 2m

2. Lingkungan di sekolah (lapangan sepak bola)

3. Lembar Pengamatan

4. Alat tulis

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

LKS

KEGIATAN I

111

E. LANGKAH KEGIATAN

1. Pilihlah area pengamatan yang tepat untuk diplot

2. Bentuklah tali rafia menjadi bentuk persegi untuk area plot

yang akan diamati

3. Amatilah area yang ada dalam rafia (area pengamatan)

4. Diskusikan dengan teman sekelompok tentang komponen

biotik dan abiotik yang ditemukan

5. Tulislah hasil yang didapat pada lembar kegiatan ini

6. Presentasikan hasil pengamatan di depan teman-teman dan

guru.

F. TABEL PENGAMATAN

Komponen Biotik Komponen Abiotik

G. PERTANYAAN

1. Sebutkan perbedaan komponen abiotik dan biotik yang

ditemui di lapangan sepak bola!

...

...

...

2. Hitunglah kepadatan populasi dengan luas plot yang kelompok

kalian buat!

...

...

...

112

H. QUIZ

Susunlah puzzle yang sudah disediakan, susun bagian sisi puzzle

blocks yang menunjukkan gambar berupa kawasan ekosistem

ataupun komponen-komponen penyusunnya!

Deskripsikan gambar yang terbentuk dari puzzle yang kalian

susun pada baris di bawah ini

...

...

...

...

...

I. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan yang kelompok kalian lakukan yaitu:

...

...

...

113

A. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem

I. Tujuan Kegiatan

Mengetahui hubungan antar komponen ekosistem yang ditemukan di

area lapangan basket sekolah

J. Pendidikan Karakter

Rasa ingin tahu

Jujur

cermat

K. Alat dan Bahan

Alat tulis

Lembar pengamatan

D. Langkah Kegiatan

1. Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat

pengamatan/observasi

2. Bagilah tugas pada anggota kelompok untuk bekerjasama dalam

pengamatan

3. Amati setiap komponen yang menunjukkan adanya interaksi atau

hubungan antar komponen ekosistem

4. Tulislah hasil pengamatan pada tabel pengamatan

5. Paparkan hasil pengamatan pada guru dan teman-temanmu

E. Tabel Pengamatan

No Hasil pengamatan Hubungan antara

Istilah Biotik-biotik

Biotik-abiotik

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

LKS KEGIATAN 2

114

F. Pertanyaan

1. Buatlah jaring-jaring makanan sederhana yang terdiri atas

organisme yang ada dalam pengamatan!

...

...

...

2. Jelaskan dampak yang terjadi apabila salah satu populasi organisme

di atas meledak (terlalu banyak)!

...

...

...

G. Quiz

Susun puzzle blocks yang disediakan membentuk gambar yang

berhubungan dengan hubungan/interaksi makhluk hidup sebagai

komponen penyusun ekosistem! Deskripsikan gambar yang terbentuk

dari potongan puzzle pada baris di bawah ini!

...

...

...

H. Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan observasi yang kalian lakukan yaitu:

...

...

...

115

Lembar Kegiatan Siswa

Kegiatan 3

A. Kompetensi Dasar

7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

B. Tujuan Kegiatan

Mengetahui upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dapat mengurangi dampak buruk dari

kepadatan populasi.

C. Pendidikan Karakter

Rasa ingin tahu

Percaya diri

Peduli lingkungan

D. Alat dan Bahan

1. Lembar pengamatan

2. Alat tulis

3. Poster upaya pelestarian lingkungan

E. Langkah Kegiatan

1. Diskusikan dengan anggota kelompok mengenai upaya pelestarian yang dijadikan poster

2. Aturlah presentasi yang menarik dan rapi terkait terkait poster yang dibuat

3. Berikan komentar/tanggapan pada presentasi kelompok lain dan catat pada tabel yang

disediakan.

4. Tempelkan poster di kelas ataupun lingkungan sekolah untuk menumpuhkan rasa peduli

terhadap lingkungan sekitar.

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

Kelas

eksperimen

116

F. Tabel Hasil Diskusi

No Kelompok Isi Poster Tanggapan/Pertanyaan

G. Pertanyaan

1. Apakah upaya yang tepat untuk menanggulangi masalah pencemaran udara yang ada di

area sekolah?

...

...

...

2. Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada teman-

teman seusia kalian?

...

...

...

3. Sebutkan beberapa upaya pemerintah untuk mengatasi kemerosotan populasi flora dan

fauna di Indonesia?

...

...

...

117

H. Quiz

Susunlah puzzle blocks berikut, membentuk pola gambar yang sesuai dengan kegiatan kita

hari ini yaitu upaya pelestarian lingkungan!

Deskripsikan hasil gambar pada baris di bawah ini!

...

...

...

I. Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan diskusi yang dilakukan yaitu

...

...

...

118

Lembar Kegiatan 4

Kegiatan

Siswa

Kelas

eksperimen

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

A. Kompetensi Dasar

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

B. Tujuan Kegiatan

Mengetahui pencemaran-pencemaran yang ada di lingkungan sekolah, sumber

pencemar dan penanggulangannya

C. Pendidikan Karakter

Rasa ingin tahu

Peduli lingkungan

Kritis

D. Alat dan Bahan

1. Lembar pengamatan

2. Alat tulis

119

E. Langkah Kegiatan

1. Bersama dengan kelompok masing-masing menyisiri setiap sudut

sekolah untuk mencari pencemaran yang terjadi

2. Catat setiap gangguan/pencemaran yang ditemukan

3. Cari tahu sumber/pencemar utamanya

4. Diskusikan upaya untuk menanggulangi pencemaran yang ditemukan

F. Tabel Pengamatan

no pencemaran asal penanggulangan

G. Pertanyaan

1. Sebutkan jenis pencemaran yang kalian ketahui! Jelaskan!

...

...

...

2. Adakah pencemaran yang sering kalian jumpai sepanjang jalan dari

rumah menuju sekolah? sebutkan!

...

...

...

120

3. Rancanglah upaya atau cara penanggulangan yang cerdas untuk

menanggulangi permasalahan pada jawaban no.2!

...

...

...

H. Quiz

Susunlah puzzle blocks menjadi pola gambar yang terkait dengan

pencemaran lingkungan! Deskripsikan dengan singkat dan jelas

terkait pencemaran yang kalian temukan pada gambar di puzzle

blocks!

...

...

...

I. Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan pengamatan pencemaran di lingkungan

sekolah yaitu

...

...

...

121

LKS KEGIATAN I

KOMPETENSI DASAR :

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan

antara komponen ekosistem

TUJUAN KEGIATAN :

Mengetahui komponen biotik dan abiotik yang terdapat

pada video yang ditayangkan

PENDIDIKAN KARAKTER :

Kerjasama

Cermat

Rasa ingin tahu

Alat dan Bahan :

1. Video terkait ekosistem

2. Lembar pengamatan

3. Alat tulis

Langkah Kegiatan :

1. Amatilah video pembelajaran

yang diputar oleh guru

2. Bagilah kelompokmu untuk

mengamati komponen abiotik

dan biotik yang terlihat dalam

video

3. Tulis semua yang kamu lihat

(tulis sebanyak mungkin)

4. Jawab pertanyaan yang

disajikan dalam lembar kegiatan

ini

5. Diskusikan hasil pengamatan

dan tulis hasil kesimpulan

6. Presentasikan hasil diskusi di

depan kelas

Kelas

Kontrol

122

Tabel Pengamatan :

Komponen Biotik Komponen Abiotik

Catatan tambahan:

Pertanyaan

1. Apakah perbedaan

antara komponen biotik

dan abiotik?

...

...

2. Apakah peran dari

komponen tersebut pada

ekosistem di alam ?

...

...

3. Bagaimana keadaan

ekosistem jika salah satu

dari komponen tersebut

menghilang?

...

...

Kesimpulan:

123

Lembar Kegiatan Siswa

Kegiatan 2 Kelas kontrol

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

A. Kompetensi Dasar

7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

pelestarian ekosistem

B. Tujuan Kegiatan

Mengetahui hubungan atau interaksi antar komponen biotik abiotik maupun

komponen biotik biotik

C. Pendidikan Karakter

Kerjasama

Cermat

D. Alat dan Bahan

Lembar pengamatan

Alat tulis

Video pembelajaran terkait interaksi makhluk hidup

E. Langkah Kegiatan

1. Perhatikan video pembelajaran yang ditayangkan guru

2. Catatlah semua interaksi yang terlihat dalam video pembelajaran dalam

tabel pengamatan

3. Diskusikan hasil pengamatan bersama teman sekelompok

4. Presentasikan dihadapan guru dan teman kelas

F. Tabel Pengamatan

no interaksi istilah

124

no interaksi istilah

G. Pertanyaan

1. jelaskan pengertian istilah interaksi yang kalian temukan

dalam video yang ditampilkan!

...

...

...

2. gambarkan jaring-jaring makanan sederhana yang terdiri dari

organisme yang terdapat dalam video!

...

...

...

H. Kesimpulan

125

Tanggal :

Kelas :

Kelompok :

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Kegiatan 3

A. Kompetensi Dasar

7.3 memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

B. Tujuan Kegiatan

Mengetahui upaya-upaya yang mampu dilakukan sebagai bentuk pelestarian terhadap

lingkungan tempat tinggal

C. Pendidikan Karakter

Rasa ingin tahu

Toleransi

Cinta lingkungan

D. Alat dan Bahan

Buku literatur di perpustakaan

Alat tulis

Lembar pengamatan/observasi

E. Langkah Kegiatan

1. Bagilah tugas dengan kelompok secara adil dan menyeluruh

2. Observasi buku, koran, majalah, artikel yang terkait dengan upaya

pelestarian lingkungan

3. Tuliskan beberapa hasil temuan literatur yang kuat, beserta penjelasannya

4. Presentasikan hasil diskusi dengan kelompok masing-masing di depan

kelas.

Kelas kontrol

126

F. Hasil tinjauan literatur

...

...

...

G. Pertanyaan

1. Apakah upaya yang kalian pilih sudah dilaksanakan oleh pemerintah? Beri

dukungan ataupun alasan kalian, pentingnya melakukan kegiatan tersebut!

...

...

...

2. Apakah kalian pernah melakukan upaya pelestarian? Jelaskan!

...

...

...

3. Bagaimana sikap kalian jika upaya pelestarian diadakan oleh sekolah dan semua

warga sekolah?

...

...

...

H. Kesimpulan

127

Kelas Kontrol

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KEGIATAN 4

TANGGAL :

KELAS :

KELOMPOK :

A. Kompetensi Dasar 7.4 mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

B. Tujuan Kegiatan Mengetahui jenis pencemaran lingkungan dan upaya untuk mengatasinya

C. Pendidikan Karakter Cinta lingkungan Rasa ingin tahu

D. Alat dan Bahan 1. Lembar diskusi 2. Video pembelajaran 3. Alat tulis

128

E. Langkah Kegiatan 1. Carilah referensi/literatur terkait pencemaran lingkungan

yang akan dijadikan topik diskusi 2. Diskusikan masalah pencemaran lingkungan yang dipilih

dan buatlah rencana untuk menanggulanginya 3. Buatlah poster berisi ajakan untuk menjaga lingkungan

sekitar sekolah untuk menghindari pencemaran lingkungan

4. Presentasikan hasil diskusi dan poster di depan guru dan teman-teman yang lain

F. Kolom Diskusi Topik Pencemaran: ... ... ...

G. Pertanyaan

1. Jelaskan macam pencemaran yang kalian kenal dan sebutkan contohnya! ...

2. Bagaimana cara kalian untuk menghindarkan lingkungan tempat tinggal dari ancaraman pencemaran lingkungan? ...

3. Sebutkan kegiatan-kegiatan keseharian kalian di rumah yang berimbas pada peningkatan pencemaran lingkungan! ...

H. Kesimpulan

129

PEDOMAN PENILAIAN

LEMBAR KERJA SISWA

Jawaban Skor max

LKS 1 kelas kontrol

Tabel pengamatan

Komponen biotik : burung hantu, manusia, unta, belibis, kaktus, ikan,

gajah, burung kakaktua, kanguru, kura-kura, harimau, buaya, ular

Komponen abiotik : air, tanah, batu

10

1. Perbedaan biotik dan abiotik 5

2. Peran komponen biotik dan abiotik 5

3. Jika salah satu komponen biotik maupun abiotik menghilang,

maka ekosistem tidak seimbang dan mengganggu proses interaksi

yang terjadi sebelumnya.

5

Kesimpulan :

Komponen biotik dan abiotik dibedakan atas ciri-ciri yang dimiliki

objek pengamatan. Komponen biotik identik dengan makhluk hidup

yang memiliki ciri bergerak, makan, bernapas, peka dengan rangsang,

tumbuh, berkembang biak, ekskresi.

Sedangkan abiotik tidak memiliki semua ciri makhluk hidup di ats.

15

Total skor

100104

40 xNilai

40

LKS 2 kelas kontrol

Tabel Pengamatan

ayam dan kucing, istilah interaksi netralisme

benalu dan pohon yang ditumpangi, istilah interaksi parasitisme

kupu-kupu dan bunga, istilah interaksi mutualisme

ikan remora dan hiu, istilah interaksi komensalisme

rusa dan singa, istilah interaksi predasi

10

Lampiran 5

130

1. pengertian interaksi

kemampuan makhluk hidup beradaptasi dan berkomunikasi

dengan sekitarnya baik antara komponen biotik maupun dengan

komponen abiotik

5

2. gambar jaring-jaring makanan:

bunga kupu-kupu ayam dekomposer

5

Kesimpulan :

Hubungan interaksi yang terbentuk antar komponen biotik dan

komponen biotik contohnya ayam dan kucing yang saling tidak

mempengaruhi dinamakan dengan istilah netralisme.

10

Total skor

100103

30 xNilai

30

LKS 3 kelas kontrol

Hasil tinjauan literatur

Sesuai literatur yang dikutip siswa

10

1. upaya yang dipilih sudah/belum dilaksanakan pemerintah.

Kegiatan di atas penting dilakukan karena

(sesuai jawaban siswa)

5

2. saya pernah/tidak melaksanakan upaya pelestarian. Karena...

(terkait no.1)

5

3. sikap saya jika upaya di atas dilaksanakan oleh sekolah

setuju/tidak

(terkait no.2)

5

Kesimpulan:

Berbagai macam upaya yang mampu dilakukan untuk menjaga

kelestarian lingkungan antara lain membiasakan diri sendiri untuk

memiliki rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan, agar senantiasa

menjaga dan merawat lingkungan sekitar tempat tinggal maupun

15

131

sekolah.

Total skor

100104

40 xNilai

40

LKS 4 kelas kontrol

Topik pencemaran:

(disesuaikan dengan topik pilihan siswa)

10

1. macam-macam pencemaran:

pencemaran tanah

pencemaran air

pencemaran udara

pencemaran suara

5

2. upaya untuk terhindar dari pencemaran

senantiasa menjaga lingkungan untuk tetap menjadi lingkungan

yang bersih dan sehat

5

3. kegiatan sehari-hari yang menambah pencemaran

penggunaan kendaraan bermotor yang terlalu sering.

Membuang sampah di sungai

Menanggulangi sampah dengan cara dibakar, dll.

5

Kesimpulan

Pencemaran yang sering dijumpai antara lain pencemaran tanah, air

dan udara. Upaya untuk dapat menanggulangi pencemaran yang

terlanjur terjadi yaitu dengan kerjasama bersama warga sekitar untuk

mengadakan kegiatan kebersihan atau melakukan kegiatan

penghijauan untuk kawasan yang banyak polusi maupun gersang.

15

Total skor

100104

40 xNilai

40

LKS 1 kelas eksperimen

132

Tabel pengamatan

Komponen biotik : rumput, pohon mangga, pohon jati, semut, capung,

kupu-kupu, ikan, laba-laba, belalang, manusia, dan makhluk hidup lain

yang ditemukan di lapangan sepakbola

Komponen abiotik : tanah, air, udara, asap, batu, dll

10

1. perbedaan komponen biotik dan abiotik yang ada di lapangan

sepakbola

biotik abiotik

Merupakan makhluk hidup Merupakan benda mati

Memiliki ciri-ciri hidup seperti

bernapas, makan, bergerak, dll

Tidak memiliki ciri-ciri hidup,

hanya diam di tempat

5

2. kepadatan populasi :

rumus : jumlah individu dalam populasi : luas wilayah

5

Puzzle yang terbentuk antara lain:

10

Kesimpulan

komponen-komponen biotik dan abiotik yang ditemukan di lapangan

memiliki bermacam perbedaan salah satunya termasuk tidaknya objek

makhluk hidup. Contohnya kupu-kupu yang terbang merupakan

makhluk hidup maka termasuk kategori biotik. Sedangkan tanah yang

diinjak dan diam di tempat termasuk ke dalam komponen abiotik.

10

Total skor

100104

40 xNilai

40

LKS 2 kelas eksperimen

Tabel pengamatan

siswa dan siswa – hubungan antara biotik&biotik – istilah

10

133

netralisme/mutualisme/komensalisme/parasitisme

kupu-kupu dan bunga mawar-hubungan antara biotik&biotik-

istilah mutualisme

lumut dan batu-hubungan antara biotik&abiotik-istilah netralisme

1. jaring-jaring makanan

mawar kupu-kupu cicak dekomposer

5

2. jika salah satu populasi meledak, maka hal yang terjadi yaitu

populasi makhluk hidup setelahnya akan bertambah/meningkat.

Sedangkan populasi yang dimangsa/sebelumnya akan menurun.

5

Puzzle yang terbentuk beserta diskripsinya. 10

Kesimpulan: bentuk hubungan interaksi yang ada di lapangan antara

lain parasitisme, mutualisme, komensalisme, predasi, dan netralisme.

10

Total skor

100104

40 xNilai

40

LKS 3 kelas eksperimen

Tabel hasil diskusi

Terdiri dari komentar 7 kelompok lain yang presentasi di depan kelas

10

1. upaya menanggulangi pencemaran udara di sekolah

menambah pohon di sekitar sekolah terutama di kawasan

pinggiran jalan raya yang merupakan sumber polusi udara terbesar

di sekolahan.

5

2. cara menumbuhkan rasa peduli lingkungan terhadap teman

mengajak teman untuk menjaga lingkungan sekolah seperti

mengingatkan untuk tidak membuang bungkus makanan

sembarangan, mengingatkan untuk melaksanakan tugas piket dan

menegur teman yang mencabut tanaman tanpa alasan yang jelas.

5

3. upaya pemerintah untuk menanggulangi flora&fauna yang 5

134

semakin berkurang

mendirikan tempat tempat perlindungan dan pembudidayaan

untuk kelangsungan flora dan fauna langka

Puzzle yang terbentuk + deskripsi 10

Kesimpulan

Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerusakan

lingkungan seperti menjaga lingkungan sekolah dan tempat tinggal

dari sampah serta membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat.

15

Total skor

100105

50 xNilai

50

LKS 4 kelas eksperimen

tabel pengamatan 10

1. jenis pencemaran

Pencemaran udara - asap kendaraan bermotor – penanaman

pohon

Pencemaran tanah – membuang sampah plastik di tanah

sekolah – memisahkan sampah sesuai jenis dan berusaha

mengadakan daur ulang

Pencemaran air – kolam ikan yang menghijau dan bau –

mengadakan pengurasan/pembersihan secara rutin

5

2. pencemaran yang sering dijumpai sepanjang perjalanan ke sekolah

apapun jenis pencemaran yang ditemukan siswa

5

3. cara penanggulangan untuk masalah

disesuaikan dengan jawaban no.2

5

puzzle yang terbentuk +deskripsi 10

Kesimpulan

Pencemaran lingkungan yang terjadi di sekolah diakibatkan oleh

kegiatan yang ada di sekolah, sebaiknya pihak sekolah lebih tegas

15

135

dalam menjaga kebersihan sekolah agar pencemaran mampu dihindari

Total skor

100105

50 xNilai

50

Lampiran 6 136

KRITERIA INDIKATOR PENCAPAIAN AKTIVITAS BELAJAR

1. Kegiatan-kegiatan visual (Visual Activities)

a. Siswa memperhatikan guru saat memberi penjelasan

No Kriteria Skor

1. Tidak memperhatikan penjelasan yang guru sampaikan 1

2. Memperhatikan guru sambil bercanda (tidak serius) 2

3. Memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-

sungguh 3

4. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 4

b. Siswa membaca lembar kegiatan yang diberikan guru

No Kriteria Skor

1. Tidak membaca lembar kegiatan 1

2. Membaca lembar kegiatan namun tidak lengkap 2

3. Membaca lembar kegiatan hingga lengkap 3

4. Membaca lembar kegiatan lengkap dan mengerti

maksud dari kegiatan di dalamnya 4

c. Siswa melakukan pengamatan terhadap objek yang diamati

No Kriteria Skor

1. Tidak mengamati objek pengamatan 1

2. Mengamati objek dalam waktu singkat 2

3. Mengamati dengan cermat 3

4. Mengamati dengan cermat dan sungguh-sungguh

selama kegiatan pengamatan 4

137

2. Kegiatan-kegiatan lisan (Oral Activities)

a. Siswa bertanya kepada guru apabila kurang paham mengenai penjelasan

yang disampaikan

No Kriteria Skor

1. Tidak pernah tunjuk jari, tidak pernah bertanya dan

tidak siap ditanya 1

2. Pernah tunjuk jari, pernah bertanya dan cukup siap

ditanya 2

3. Sering tunjuk jari, pernah bertanya, dan siap ditanya 3

4. Sering tunjuk jari, sering bertanya, dan siap ditanya 4

b. Siswa bertanya pada saat menggunakan media pembelajaran untuk diskusi

No Kriteria Skor

1. Siswa tidak mengerti dan tidak bertanya pada guru

tentang langkah-langkah pada saat menggunakan media 1

2. Siswa tidak mengerti dan bertanya pada guru tentang

langkah-langkah pada saat menggunakan media 2

3. Siswa mengerti dan bertanya pada guru tentang

langkah-langkah pada saat menggunakan media 3

4. Siswa mengerti dan aktif bertanya pada guru tentang

langkah-langkah pada saat menggunakan media 4

c. Siswa ikut serta mengeluarkan pendapat pada saat diskusi berlangsung

No Kriteria Skor

1. Tidak sesuai dengan topik diskusi 1

2. Cukup sesuai dengan topik diskusi 2

3. Sesuai topik diskusi 3

4. Sangat sesuai dan jelas dengan topik diskusi 4

3. Kegiatan-kegiatan menulis (Writing Activities)

138

a. Siswa mencatat penemuan saat pengamatan

No Kriteria Skor

1. Tidak mencatat hasil pengamatan 1

2. Mencatat hasil pengamatan tapi tidak lengkap 2

3. Mencatat lengkap hasil pengamatan 3

4. Mencatat lengkap hasil pengamatan dan jelas 4

b. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar kegiatan pada saat diskusi

kelompok

No Kriteria Skor

1. Tidak memberi sumbangan pemikiran dan tidak

mengerjakan soal 1

2. Tidak memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan

soal dengan menyontek 2

3. Memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan soal

tanpa menyontek 3

4. Memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan soal

diskusi dengan tepat tanpa menyontek 4

c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok

No Kriteria Skor

1. Tidak mampu menyimpulkan 1

2. Cukup mampu menyimpulkan 2

3. Mampu menyimpulkan 3

4. Sangat mampu menyimpulkan 4

4. Kegiatan-kegiatan motorik (Motorik Activities)

139

a. Siswa melakukan apa yang diintruksikan guru pada saat membentuk

kelompok

No Kriteria Skor

1. Tidak pernah 1

2. Melakukan instruksi guru sambil bermain-main (tidak

serius) 2

3. Melakukan instruksi guru dengan tepat 3

4. Melakukan instruksi guru dengan tepat dan penuh

tanggung jawab 4

b. Siswa melakukan apa yang diintruksikan guru pada saat menggunakan

media pembelajaran

No Kriteria Skor

1. Tidak pernah 1

2. Melakukan instruksi guru sambil bermain-main (tidak

serius) 2

3. Melakukan instruksi guru dengan tepat 3

4. Melakukan instruksi guru dengan tepat dan penuh

tanggung jawab 4

c. Siswa memungut sampah yang ditemukan pada saat pembelajaran

No Kriteria Skor

1. Tidak mau memungut sampah 1

2. Memungut sampah setelah ada perintah 2

3. Memungut sampah tanpa ada perintah 3

4. Selalu memungut sampah ketika menemui sampah 4

5. Kegiatan-kegiatan mental (Mental Activities)

140

a. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain saat presentasi

No Kriteria Skor

1. Tidak sesuai 1

2. Cukup sesuai 2

3. Sesuai 3

4. Sangat sesuai dan jelas 4

b. Siswa mampu menyimpulkan hasil diskusi di depan kelas

No Kriteria Skor

1. Tidak sesuai 1

2. Cukup sesuai 2

3. Sesuai 3

4. Sangat sesuai dan jelas 4

c. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru seusai presentasi

No Kriteria Skor

1. Tidak mampu menjawab 1

2. Mampu menjawab tapi tidak tepat 2

3. Mampu menjawab dan cukup tepat 3

4. Mampu menjawab dan sangat tepat 4

Jumlah Skor minimum = 15

Jumlah Skor maksimum = 60

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

141

Hari/Tanggal :

Materi :

Kelas :

Berikan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan jenis aktivitas belajar siswa

!

No

Nomor

urut

siswa

Jenis Aktivitas

Jumlah

(1)

Visual

activities

(2)

Oral

activities

(3)

Writing

Activities

(4)

Motor

Activities

(5)

Mental

Activities

A B C A B C A B C A B C A B C

1. 01

2. 02

3. 03

4. 04

5. 05

6. 06

7. 07

8. 08

9. 09

10. 10

11. 11

12. 12

13. 13

14. 14

15. 15

16. 16

17. 17

18. 18

No Nomor Jenis Aktivitas Jumlah

142

urut

siswa

(1)

Visual

activities

(2)

Oral

activities

(3)

Writing

Activities

(4)

Motor

Activities

(5)

Mental

Activities

A B C A B C A B C A B C A B C

19. 19

20. 20

21. 21

22. 22

23. 23

24. 24

25. 25

26. 26

27. 27

28. 28

29. 29

30. 30

31. 31

32. 32

Magelang, ............................2015

Observer,

(...................................)

Lampiran 7 143

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

Variabel Indikator Aspek yang diamati No.

butir

Jumlah

butir

Sikap Peduli

Lingkungan

(A)

Berusaha untuk

melindungi

alam

Membersihkan lingkungan

sekolah

(1) 1

(B)

Menghargai

kebersihan

Membuang sampah pada

tempatnya

(2) 3

Tidak mencoret-coret meja

atau dinding

(3)

Memisahkan sampah organik

dan anorganik

(4)

(C)

Bijaksana

dalam

menggunakan

SDA

Menggunakan kertas sesuai

dengan kebutuhan

(5) 1

(D)

Tanggung

jawab terhadap

lingkungan

Tidak merusak tanaman di

sekitar sekolah

(6) 1

Jumlah 6

144

PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI

SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA

Pengamat

Tanggal

Kelas yang diobservasi

Jumlah siswa

No Pernyataan 1 2 3 4

(1) Membersihkan lingkungan sekolah

(2) Membuang sampah ke tempat sampah

(3) Tidak mencoret-coret meja atau dinding

(4) Memisahkan sampah organik dan anorganik

(5) Menggunakan kertas sesuai dengan kebutuhan

(6) Tidak merusak tanaman di sekitar sekolah

Keterangan:

No Skor Keterangan

(1) 4

3

2

1

Siswa membersihkan kelas setelah pembelajaran sampai bersih

Siswa membersihkan kelas setelah selesai pembelajaran tetapi

kurang bersih

Siswa membersihkan kelas setelah pembelajaran tetapi kelas tetap

kotor

Siswa tidak membersihkan kelas sama sekali

(2) 4

3

2

1

Siswa selalu membuang sampah ke tempat sampah

Siswa 2-3 kali membuang sampah ke tempat sampah

Siswa 1 kali membuang sampah ke tempat sampah

Siswa tidak pernah membuang sampah ke tempat sampah

(3) 4

3

2

1

Siswa tidak mencoret-coret meja atau dinding

Siswa tidak sengaja mencoret-coret meja atau dinding

Siswa sengaja mencoret meja atau dinding sebanyak 1 kali

Siswa sengaja mencoret meja atau dinding sebanyak lebih dari 1

kali

145

(4) 4

3

2

1

Siswa selalu memisahkan sampah organik dan sampah anorganik

saat membuang sampah

Siswa 2-3 kali membuang sampah organik ke tempat sampah

organik dan sebaliknya

Siswa hanya 1 kali membuang sampah organik ke tempat sampah

organik ataupun sebaliknya

Siswa membuang sampah organik dan anorganik pada satu tempat

(5) 4

3

2

1

Siswa menggunakan kertas sesuai petunjuk

Siswa menggunakan kertas melebihi petunjuk

Siswa menggunakan kertas berbeda dari petunjuk

Siswa menggunakan kertas secara berlebihan

(6) 4

3

2

1

Siswa tidak mencabuti tanaman

Siswa mencabuti daun tanaman

Siswa menginjak-injak tanaman

Siswa mencabut tanaman hingga akarnya

146

LEMBAR OBSERVASI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

Hari/tanggal :

Materi :

Kelas :

Berikan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan aspek dari sikap peduli

lingkungan yang diamati!

No

Nomor

urut

siswa

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Σ (%) Keterangan

1 01

2 02

3 03

4 04

5 05

6 06

7 07

8 08

9 09

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

147

No

Nomor

urut

siswa

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Σ (%) Keterangan

21 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

Magelang, ............................2015

Observer

(...............................)

Lampiran 8 148

KISI-KISI SKALA SIKAP SISWA

(Peduli Lingkungan)

Pendidikan lingkungan adalah proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang

lingkungan, peduli dengan masalah lingkungan dan mencari alternatif untuk

memecahkan masalah lingkungan, serta termotivasi untuk lebih jauh

mengembangkan lingkungan. Menurut Dimopoulos (2009) ada empat tingkatan

pencapaian pada pendidikan lingkungan. Tingkatan tersebut adalah Ecological

Foundation Level (pengetahuan dasar mengenai lingkungan), Conceptual

AwarenessLevel (menganalisis isu-isu di lingkungan), Investigation and

Evaluation (menelusuri dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan

solusinya), dan Environmental Action Skills Level (aplikasi pengetahuan untuk

mengatasi permasalahan lingkungan).

Variabel Dimensi Indikator Aspek yang dinilai No. item Σ

item F UF

Peduli

Lingkun

gan

Ecological

Foundation

Level

Berusaha

untuk

melindungi

alam

Membersihkan

lingkungan sekolah 18 10 2

Membersihkan

lingkungan rumah 7 16 2

Conceptual

Awareness

Level

Menghargai

kebersihan

Membuang sampah

sesuai jenisnya 1 13 2

Tidak mencoret

meja dan dinding 11 4 2

Menyiram kamar

mandi setelah

digunakan

15 8 2

Investigation

and Evaluation

Level

Bijaksana

dalam

menggunakan

SDA

Menggunakan

bahan praktikum

seperlunya

19 3 2

Menutup kran air

setelah tidak 17 5 2

149

digunakan

Mematikan lampu

pada pagi hari 9 12 2

Environmental

Action Skills

Level

Tanggung

jawab terhadap

lingkungan

Membersihkan

bahan praktikum

yang telah dipakai

2 14 2

Merawat tanaman 6 20 2

20

Keterangan:

F = Favourable

UF = Unfavourable

Skala SIKAP tersebut menggunakan favourable dan unfavourable dimana ketika

pernyataan favourable (mengarah atau menunjuk ciri adanya atribut yang diukur)

mendapatkan nilai 4, 3, 2, 1 dan pernyataan unfavourable (tidak mengarah atau

tidak menunjukkan atribut yang dicirikan) mendapat nilai 1, 2, 3, 4.

150

Skor Penilaian Skala Sikap

Sikap Peduli Lingkungan

No Pernyataan Pilihan jawaban

SS S KS TS

1 Saya membuang sampah pada tempat sampah

organik dan anorganik

4 3 2 1

2 Saya selalu membersihkan alat dan bahan praktek

yang telah saya gunakan

4 3 2 1

3 Saya menggunakan bahan praktikum sesuai

keinginan saya

1 2 3 4

4 Saya mencatat materi IPA di meja dan di dinding

kelas agar mudah diingat

1 2 3 4

5 Saya membiarkan kran air tetap menyala setelah

saya gunakan

1 2 3 4

6 Saya menyempatkan diri untuk menyiram

tanaman di sekitar rumah

4 3 2 1

7 Saya selalu menyapu halaman rumah dari sampah

dedaunan

4 3 2 1

8 Saya buru-buru meninggalkan kamar mandi

setelah saya gunakan

1 2 3 4

9 Saya mematikan lampu rumah pada pagi hari 4 3 2 1

10 Saya melaksanakan tugas piket karena perintah

guru

1 2 3 4

11 Saya selalu menjaga agar meja dan dinding kelas

selalu bersih tanpa coretan

4 3 2 1

12 Saya membiarkan lampu rumah menyala

sepanjang hari

1 2 3 4

13 Saya membuang sampah makanan ke dalam laci

meja

1 2 3 4

14 Saya membiarkan alat dan bahan praktek yang 1 2 3 4

151

telah selesai agar dibersihkan laboran

15 Saya berusaha menyiram kamar mandi hingga

bersih setelah saya gunakan

4 3 2 1

16 Saya sering membuang sampah di halaman rumah 1 2 3 4

17 Saya berusaha menggunakan air sehemat mungkin

dan menutup kran air setelah tidak diperlukan

4 3 2 1

18 Saya tidak pernah absen menjalankan tugas piket

untuk membersihkan kelas

4 3 2 1

19 Saya menggunakan bahan untuk praktek sesuai

dengan perintah yang diberikan

4 3 2 1

20 Saya dengan sengaja memetik daun dan

memotong ranting tanaman untuk tujuan bermain-

main

1 2 3 4

Skor maksimum = 80

Skor minimum = 20

152

LEMBAR SKALA SIKAP

LKS MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 10 MAGELANG

Dalam rangka penulisan skripsi untuk menyelesaikan studi Program Sarjana

Universitas Negeri Semarang, Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan

judul “Pengaruh Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi

Ekosistem untuk Mengembangkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli

Lingkungan”. Selanjutnya semua informasi akan digunakan untuk penulisan

skripsi bukan untuk kepentingan lain. Sehubungan dengan hal tersebut di atas,

mohon bantuan saudara untuk mengisi jawaban dari pernyataan pada skala sikap.

Pernyataan saudara tidak akan berdampak negatif bagi saudara.

Identitas

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Petunjuk

1. Tulislah identitas saudara meliputi nama, nomor absen, dan kelas pada bagian

yang tersedia.

2. Bacalah petunjuk pengisian lembar skala psikologis

3. Bacalah secara cermat setiap pernyataan yang tersedia, pernyataan terdiri atas

pernyataan yang bersifat posistif dan negatif

4. Nyatakan apakah saudara melakukan hal yang disebutkan dalam pernyatan

tersebut dengan cara memberi tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang

tersedia di kolom jawaban

5. Tidak ada jawaban yang salah, pilihan jawaban adalah benar, karena itu pilih

jawaban sesuai dengan diri saudara. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai

TS = Tidak Sesuai

153

6. Setelah selesai mengisi seluruh pernyataan, tulislah nama dan tanda tangan

saudara pada bagian yang tersedia

7. Kumpulkan lembar skala sikap pada guru dengan rapi

Contoh pengisian:

No Pernyataan Pilihan jawaban

SS S KS TS

1. Saya tidak membuang sampah di

tempat sampah √

*Contoh pernyataan merupakan pernyataan negatif yang memiliki arti

bahwa saudara membuang sampah secara sembarangan atau tidak di

tempat sampah.

*Selamat Mengerjakan*

No Pernyataan Pilihan jawaban

SS S KS TS

1 Saya membuang sampah pada tempat sampah

organik dan anorganik

2 Saya selalu membersihkan alat dan bahan praktek

yang telah saya gunakan

3 Saya menggunakan bahan praktikum sesuai

keinginan saya

4 Saya mencatat materi IPA di meja dan di dinding

kelas agar mudah diingat

5 Saya membiarkan kran air tetap menyala setelah

saya gunakan

6 Saya menyempatkan diri untuk menyiram

tanaman di sekitar rumah

7 Saya selalu menyapu halaman rumah dari sampah

154

dedaunan

8 Saya buru-buru meninggalkan kamar mandi

setelah saya gunakan

9 Saya mematikan lampu rumah pada pagi hari

10 Saya melaksanakan tugas piket karena perintah

guru

11 Saya selalu menjaga agar meja dan dinding kelas

selalu bersih tanpa coretan

12 Saya membiarkan lampu rumah menyala

sepanjang hari

13 Saya membuang sampah makanan ke dalam laci

meja

14 Saya membiarkan alat dan bahan praktek yang

telah selesai agar dibersihkan laboran

15 Saya berusaha menyiram kamar mandi hingga

bersih setelah saya gunakan

16 Saya sering membuang sampah di halaman rumah

17 Saya berusaha menggunakan air sehemat mungkin

dan menutup kran air setelah tidak diperlukan

18 Saya tidak pernah absen menjalankan tugas piket

untuk membersihkan kelas

19 Saya menggunakan bahan untuk praktek sesuai

dengan perintah yang diberikan

20 Saya dengan sengaja memetik daun dan

memotong ranting tanaman untuk tujuan bermain-

main

Magelang,...............................2015

Responden

.............................................

KISI-KISI SOAL PRETEST

Jenjang pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang Jumlah soal : 25 soal

Mata pelajaran : IPA Waktu : 40 menit

Kelas/Semester : VII/genap Bentuk soal : Pilihan ganda

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator Soal

Pengujian Aspek kognitif

Nomor

soal

Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

7.1 Menentukan

ekosistem dan

saling hubungan

antara komponen

ekosistem

Ekosistem Memahami gangguan yang terjadi dalam

keseimbangan ekosistem

Menjelaskan indikator keseimbangan

ekosistem

Memahami tingkatan organisasi dalam

ekosistem

Menganalisis makhluk hidup berdasar cara

mendapat makanan

Menguraikan komponen abiotik dalam

proses fotosintesis

Membandingkan antara autotrof dan

heterotrof berdasar perolehan makanan

1

2

3

4

5

6

A

A

C

B

B

B

7.2

Mengidentifikasi

kan pentingnya

keanekaragaman

makhluk hidup

dalam pelestarian

ekosistem

Keanekaragaman

makhluk hidup

dan upaya

pelestariannya

Lam

pira

n 9

155

Menganalisis kepadatan populasi

Menjelaskan ilmu timbal balik antar

makhluk hidup

Mendeteksi komponen komponen abiotik

yang tidak mempengaruhi komponen biotik

Menganalisis komponen ekosistem dalam

peran terjadinya bencana alam

Mendeteksi penyebab gangguan eceng

gondok

Mendeteksi dampak dari kemunduran

populasi di rantai makanan

Memahami keberadaan unsur nitrogen

Mengidentifikasi amoniak dalam nitrogen

cycle

Menganalisis saling ketergantungan dalam

rantai makanan

Menerapkan konsep perpindaham energi

dalam rantai makanan

Memahami bentuk bentuk simbiosis

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

A

B

C

D

A

A

A

C

C

B

B

7.3 Memprediksi

pengaruh

kepadatan

populasi manusia

terhadap

lingkungan

Pengaruh

kepadatan

populasi terhadap

lingkungan

7.4

Mengaplikasikan

peran manusia

dalam

pengelolaan

lingkungan untuk

mengatasi

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan

Pengelolaan

lingkungan

156

Menganalisis kesalahan perbuatan manusia

yang merugikan

Memahami fungsi dari kebun raya

Menjelaskan dampak dari populasi yang

berlebih

Menganalisis ciri-ciri polutan

Memprediksi akibat dari pembuangan

limbah ke perairan

Mendeteksi dampak kerusakan ozon

Menjelaskan senyawa kimia berbahaya

terhadap kerusakan ozon

Menjelaskan efek berbahaya pada kegiatan

sehari-hari yang mampu merusak lingkungan

18

19

20

21

22

23

24

25

D

B

A

C

D

C

D

C

157

Lampiran 10 158

SOAL PRETEST

MATERI EKOSISTEM

Tahun Pelajaran 2014/2015

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/2

Hari/Tanggal :

Waktu : 40 menit

PETUNJUK UMUM :

1. Isikan identitas anda pada lembar jawab yang tersedia

2. Laporkan kepada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas atau

kurang lengkap

3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

4. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.

PETUNJUK KHUSUS

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, kemudian berilah

tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawab yang tersedia!

1. Apabila ekosistem yang seimbang mendapat gangguan, keseimbangan ini

dapat mengakibatkan perubahan yang menyebabkan terbentuknya

keseimbangan baru. Kemampuan ekosistem untuk pulih atau memperbaiki

ekosistem disebut ...

a. Daya lenting ekosistem

b. Recovery

c. Imunitas ekosistem

d. Adaptasi

2. Ekosistem yang seimbang memiliki arti ...

a. Komposisi penyusunnya seimbang

b. Jumlah dari makhluk hidup di dalamnya sama

c. Adanya unsur abiotik pada lingkungan biotik

d. Tidak adanya pencemaran yang mengganggu

3. Berikut ini tatanan atau tingkatan organisasi dalam ekosistem yang tepat

adalah ...

a. Individu, populasi, ekosistem, komunitas, bioma, biosfer

b. Individu, ekosistem, populasi, komunitas, bioma, biosfer

c. Individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer

159

d. Individu, populasi, ekosistem, komunitas, biosfer, bioma

Wacana 1 (pertanyaan no. 4-5)

Komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan cara memperoleh

makanannya, antara lain yaitu produsen, konsumen dan dekomposer. Produsen

merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri melalui

fotosintesis. Organisme yang termasuk dalam Kelompok ini adalah tumbuhan

hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian

dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan

yang berperan sebagai konsumen. Sedangkan dekomposer adalah jasad renik yang

berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati

ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Selain itu aktivitas pengurai juga akan

menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis.

(sumber: www.google.com)

4. Makhluk hidup yang mampu membuat makanan sendiri dikenal dengan

istilah ...

a. Heterotrof

b. Autotrof

c. Konsumen

d. Produsen

5. Proses fotosintesis yang terjadi pada organisme yang memiliki klorofil yaitu...

a. CO2 + H2O matahari dan klorofil

C6H12O6 + O2

b. 6CO2 + 6H2O matahari dan klorofil

C6H12O6 + 6O2

c. O2 + H2O matahari dan klorofil

C6H12O6 + CO2

d. 6O2 + 6CO2 matahari dan klorofil

C6H12O6 + H2O

6. Berikut ini perbedaan antara organisme autotrof dan heterotrof yang tepat

adalah ...

Perbedaan Autotrof Heterotrof

Perolehan makanan ...

Tergantung pada

makhluk hidup lain

160

Energi yang dibutuhkan Matahari langsung Matahari secara tidak

langsung

Peran dalam rantai

makanan Produsen Konsumen

a. Tidak tergantung pada makhluk hidup lain

b. Menghasilkan makanan sendiri

c. Menempel pada makhluk hidup lainnya

d. Mencari makanan sendiri

7. Sebuah ruang kelas di sekolah X memiliki panjang ruang 10 meter dan lebar

7 meter. Kelas tersebut dihuni oleh 35 siswa. Dari data yang tersedia,

kepadatan populasi pada kelas tersebut adalah ...

a. 1 siswa per 2m2

b. 1 siswa per m2

c. 2 siswa per m2

d. 2 siswa per 2m2

8. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya disebut ...

a. Biologi

b. Ekologi

c. Taksonomi

d. Anatomi

Wacana 2 (pertanyaan no. 9)

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi

komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan

memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air,

udara, cahaya, dan garam-garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik

sangat mempengaruhi komponen abiotik.

9. Komponen abiotik sangat mempengaruhi komponen biotik dan komponen

biotik mempengaruhi komponen abiotik. Namun ada beberapa komponen

abiotik yang tidak tergantung dengan kondisi dari komponen biotik.

Komponen tersebut adalah ...

a. Udara, angin, cahaya,

b. Gaya gravitasi, udara, air

161

c. Matahari, tekanan udara, gaya gravitasi

d. Sinar matahari, mineral, air

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

(sumber: http://www.google.com)

Komponen biotik yang mempengaruhi terjadinya peristiwa seperti pada

gambar di atas yaitu ...

a. Frekuensi air hujan yang terlalu tinggi

b. Tanah yang bergerak secara terus menerus

c. Manusia yang terlalu banyak bermukim

d. Kurangnya tumbuhan yang menahan tanah

11. Permukaan kolam yang tertutup oleh eceng gondok akan menyebabkan biota

yang di bawahnya tidak dapat hidup. Hal ini disebabkan oleh ...

a. Kandungan O2 di dalam air berkurang

b. Kandungan CO2 di dalam air sedikit

c. Kandungan O2 dalam air banyak

d. Penetrasi cahaya matahari ke dalam kolam berkurang

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

(sumber: http://www.google.com)

Jika tumbuhan (plantain) populasinya menurun, maka hal yang terjadi adalah

...

a. Populasi serigala (fox) menurun

b. Populasi kupu-kupu (butterfly) menurun

162

c. Populasi tikus (mouse) meningkat

d. Populasi burung (buzzard) meningkat

Wacana 3(pertanyaan no.13-14)

Siklus nitrogen: bila makhluk hidup mati, protein yang ada pada tubuhnya

akan diurai menjadi senyawa nitrogen (NH3). NH3 akan bereaksi dengan H2O

membentuk ammoniumyang dapat diserap langsung oleh tumbuhan. NH3 bisa

pula terbentuk dari N2 bebas dari udara yang diikat oleh bakteri, lalu diubah

menjadi nitrit (NO2) dengan menggunakan oksigen oleh bakteri nitrococcus. Nitrit

diubah menjadi nitrat (NO3) dengan menggunakan oksigen oleh bakteri

nitrobakter. (Sumber: Teguh, 2008)

13. Unsur yang selalu ditemukan di dalam organisme adalah ...

a. Nitrogen sebagai penyusun asam amino

b. Amonium dan nitrat

c. Karbon sebagai penyususn asam amino

d. Nitrogen sebagai penyususn ATP

14. Rumus kimia ammoniak adalah ...

a. NH2

b. NH4

c. NH3

d. N2H

Wacana 4 (pertanyaan no. 15-16)

Semua bentuk energi berasal dari satu sumber yaitu matahari. Perpindahan

energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transfer energi atau aliran energi.

Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi makanan

bagi konsumen primer. Konsumen primer akan mengubah makanan menjadi

energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan

konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah

menjadi energi. Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah

energi setiap melewati suatu tingkat trofik. Selama terjadi aliran energi dalam

suatu ranbtai makanan, terjadi pula aliran materi. (sumber: Wasis, 2008)

15. Pada suatu ekosistem terdapat belalang, padi, katak, ular, jamur dan bakteri.

Organisme yang sangat tergantung pada konsumen yaitu ...

a. Katak, ular

163

b. Padi, belalang

c. Jamur, bakteri

d. Padi, jamur

16. Berikut ini perpindahan energi yang benar adalah ...

a. Matahari – herbivora – karnivora – omnivora

b. Matahari – produsen – konsumen primer – konsumen sekunder

c. Produsen – karnivora – herbivora – pengurai

d. Produsen – karnivora – konsumen primer – konsumen sekunder

17. Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya disebut

dengan simbiosis ...

a. Parasitisme

b. Komensalisme

c. Mutualisme

d. Netralisme

18. Penebangan hutan yang ilegal dan besar-besaran, dapat menyebabkan

makhluk hidup terganggu dan menderita. Hal ini karena ...

a. Sumber devisa negara berkurang sehingga negara rugi

b. Makhluk hidup sangat tergantung pada hutan yang lebat

c. Kayu pembuat perabotan rumah tangga berkurang

d. Tanah yang gundul tidak mampu menahan air hujan menyebabkan longsor

19. Usaha lain pemerintah dalam upaya pelestarian keanekaragaman makhluk

hidup dengan pembuatan kebun raya. Contoh kebun raya yang terkenal yaitu

kebun raya bogor. Fungsi kebun raya ini didirikan adalah ...

a. Pemeliharaan dan penangkaran hewan

b. Tempat koleksi tanaman dari berbagai wilayah

c. Daerah resapan air

d. Perlindungan terhadap makhluk hidup dan ekosistemnya

20. Beberapa masalah berikut yang timbul karena jumlah populasi yang

meningkat yaitu ...

a. Kepadatan lalulintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran

b. Sampah menjadi berkurang karena banyak petugas kebersihan

164

c. Ladang yang diolah baik hingga mengakibatkan sektor pertanian

meningkat

d. Berkembangnya bidang bioteknologi sehingga membantu permasalahan

yang timbul

21. Suatu zat disebut polutan apabila memenuhi syarat berikut, kecuali ...

a. Jumlahnya melebihi normal

b. Tempat tidak semestinya

c. Tidak menimbulkan kerugian

d. Berada pada waktu yang tidak tepat

Wacana 5 (pertanyaan no. 22)

Detergen terbuat dari ABS (Alkyl Benzene Sulfonat) dan SLS (Sodium

Lauryl Sulfat) yang berasal dari minyak bumi sehingga sulit untuk diuraikan oleh

mikroorganisme. Detergen juga mengandung senyawa phosporus sebagai

penyebab pertumbuhnya ganggang. Membuang limbah berupa detergen

mengakibatkan makhluk hidup yang tinggal di daerah tersebut akan mati, akibat

dari kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem daerah

tersebut. (Sumber: Tim IPA, 2007)

22. Alasan yang paling tepat untuk larangan membuang limbah detergen ke

sungai adalah ...

a. Menyebabkan daerah di sekitar kotor

b. Menyebabkan daerah menjadi kumuh

c. Menyebabkan daerah menjadi bau

d. Menyebabkan daerah yang ditinggali makhluk hidup tercemar

Wacana 6 (pertanyaan no. 23)

Penggunaan barang-barang elektronik yang berlebihan dan tidak sesuai

dengan aturan yang disarankan dapat membantu proses kerusakan ozon untuk

terjadi lebih cepat. Kerusakan ozon yang timbul akan berpengaruh terhadap

peningkatan pemanasan global. Upaya pemerintah untuk mengatasi pencemaran

yang sering dilaksanakan juga harus diimbangi dengan sikap kepedulian dari diri

sendiri untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa membuat bumi

kita semakin panas. Beberapa contoh kegiatan yang sering kita lakukan tanpa kita

165

sadari akan membawa efek buruk untuk lingkungan antara lain penggunaan AC,

penggunaan almari es, penggunaan plastik, penggunaan aerosol dan lain

sebagainya.

23. Rusaknya lapisan ozon berdampak tidak tersaringnya sinar ultraviolet (UV).

Ultraviolet dapat menyebabkan beberapa gangguan dan membahayakan

kehidupan makhluk hidup di bumi, terutama sangat dirasakan oleh manusia.

Dampak yang akan terjadi pada manusia jika terpapar sinar UV yaitu ...

a. Fotosintesis lambat

b. Kanker tulang

c. Lensa mata mudah terkena katarak

d. Perubahan ekosistem

24. Pembatasan penggunaan barang elektronik tertentu yang dapat menambah

kerusakan ozon disebabkan oleh senyawa kimia yang digunakan di dalamnya.

Senyawa kimia yang dimaksud adalah ...

a. Carbonmonoksida

b. Carbondioksida

c. Hidrogen

d. Clorofluorocarbon

25. Unsur timbal yang terdapat pada asap kendaraan bermotor dapat

menyebabkan gangguan ...

a. Sistem pencernaan

b. Sistem saraf

c. Sistem peredaran darah

d. Sistem gerak

Lampiran 11 166

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. A

2. A

3. C

4. B

5. B

6. B

7. A

8. B

9. C

10. D

11. A

12. A

13. A

14. C

15. C

16. B

17. B

18. D

19. B

20. A

21. C

22. D

23. C

24. D

25. C

ANALISIS UJICOBA SOAL

No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 uc-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 uc-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 uc-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

4 uc-3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

6 uc-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

7 uc-21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

8 uc-23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 uc-27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

10 uc-14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

11 uc-17 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

12 uc-7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 uc-31 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

14 uc-15 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

15 uc-2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1

16 uc-6 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

18 uc-16 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1

17 uc-25 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

19 uc-32 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0

20 uc-24 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1

21 uc-10 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

22 uc-19 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1

23 uc-29 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

24 uc-4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

26 uc-13 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

27 uc-5 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

Lam

pira

n 1

2

167

28 uc-22 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

25 uc-1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1

29 uc-28 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1

30 uc-9 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1

31 uc-8 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1

32 uc-20 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

uji validitas

r (hitung) pearson -0,0791 -0,2132 0,6984 0,4137 0,3421 0,3167 0,3667 0,0944 0,423 0,4751 0,1892 -0,0012

r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296

kategori Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

valid Valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid

taraf kesukaran 0,875 0,875 0,5625 0,6563 0,875 0,3438 0,625 0,8125 0,5313 0,9063 0,8438 0,9688

kategori Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah

Uji reliabilitas

pq 0,1094 0,1094 0,2461 0,2256 0,1094 0,2256 0,2344 0,1523 0,249 0,085 0,1318 0,0303

varia total 27,137

reliabilitas r11

(KR20) 0,6936

kategori Reliabel

Keterangan dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang

Daya Pembeda

pa 0,8125 0,8125 0,875 0,875 0,9375 0,4375 0,75 0,75 0,6875 1 0,875 1

pb 0,8125 0,8125 0,125 0,3125 0,6875 0,125 0,375 0,75 0,25 0,6875 0,6875 0,8125

DP 0 0 0,75 0,5625 0,25 0,3125 0,375 0 0,4375 0,3125 0,1875 0,1875

kategori Jelek Jelek Baik Sekali Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Jelek Jelek

ANALISIS UJICOBA SOAL

168

No Kode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 uc-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

3 uc-30 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0

5 uc-26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

4 uc-3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

6 uc-18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

7 uc-21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0

8 uc-23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

9 uc-27 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

10 uc-14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

11 uc-17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

12 uc-7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

13 uc-31 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

14 uc-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

15 uc-2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0

16 uc-6 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

18 uc-16 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0

17 uc-25 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0

19 uc-32 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1

20 uc-24 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

21 uc-10 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0

22 uc-19 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

23 uc-29 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

24 uc-4 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

26 uc-13 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0

27 uc-5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

28 uc-22 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0

169

25 uc-1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0

29 uc-28 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1

30 uc-9 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0

31 uc-8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0

32 uc-20 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

uji validitas

r (hitung) pearson 0,2904 -0,06 0,5048 0,4407 0,2734 0,5476 -0,0012 0,358 0,3309 0,1217 -0,0074 0,0481

r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296

kategori Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid

Tidak

valid Valid

Tidak

valid Valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid

Tidak

valid

taraf kesukaran 0,75 0,4688 0,4688 0,6563 0,7813 0,6875 0,9688 0,5 0,2813 0,2813 0,4375 0,25

kategori Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar

Uji reliabilitas

pq 0,1875 0,249 0,249 0,2256 0,1709 0,2148 0,0303 0,25 0,2021 0,2021 0,2461 0,1875

varia total

reliabilitas r11

(KR20)

kategori

Keterangan dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang

Daya Pembeda

pa 0,875 0,4375 0,75 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 0,6875 0,5 0,25 0,375 0,1875

pb 0,5 0,375 0,0625 0,25 0,5625 0,3125 0,875 0,25 0,0625 0,25 0,4375 0,3125

DP 0,375 0,0625 0,6875 0,6875 0,3125 0,625 0,0625 0,4375 0,4375 0 -0,0625 -0,125

kategori Cukup Jelek Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek

170

ANALISIS UJICOBA SOAL

No Kode 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 uc-11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

3 uc-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

5 uc-26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

4 uc-3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

6 uc-18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

7 uc-21 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

8 uc-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

9 uc-27 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

10 uc-14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

11 uc-17 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1

12 uc-7 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

13 uc-31 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

14 uc-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

15 uc-2 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

16 uc-6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

18 uc-16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

17 uc-25 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

19 uc-32 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

20 uc-24 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

21 uc-10 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0

22 uc-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0

23 uc-29 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

24 uc-4 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0

26 uc-13 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0

27 uc-5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

171

28 uc-22 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

25 uc-1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

29 uc-28 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1

30 uc-9 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0

31 uc-8 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0

32 uc-20 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0

uji validitas

r (hitung) pearson 0,3667 0,4272 -0,1462 0,4002 0,4157 0,2018 0,2481 -0,1825 0,4272 -0,3267 -0,1315 0,5018

r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296

kategori Valid Valid Tidak

valid Valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid

Tidak

valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid Valid

taraf kesukaran 0,625 0,6563 0,9688 0,6563 0,9375 0,5 0,4063 0,9688 0,6563 0,7188 0,125 0,5

kategori Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang

Uji reliabilitas

pq 0,2344 0,2256 0,0303 0,2256 0,0586 0,25 0,2412 0,0303 0,2256 0,2021 0,1094 0,25

varia total

reliabilitas r11

(KR20)

kategori

Keterangan dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai

Daya Pembeda

pa 0,6875 0,8125 0,9375 0,8125 1 0,625 0,5 0,9375 0,8125 0,625 0,0625 0,6875

pb 0,4375 0,375 0,875 0,375 0,75 0,3125 0,1875 0,875 0,375 0,8125 0,1875 0,1875

DP 0,25 0,4375 0,0625 0,4375 0,25 0,3125 0,3125 0,0625 0,4375 -0,1875 -0,125 0,5

kategori Cukup Baik Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Baik

172

166

ANALISIS UJICOBA SOAL

No Kode 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

1 uc-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 uc-12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

3 uc-30 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

5 uc-26 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0

4 uc-3 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

6 uc-18 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

7 uc-21 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

8 uc-23 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

9 uc-27 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

10 uc-14 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1

11 uc-17 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

12 uc-7 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1

13 uc-31 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1

14 uc-15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

15 uc-2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0

16 uc-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

18 uc-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

17 uc-25 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1

19 uc-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

20 uc-24 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1

21 uc-10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

22 uc-19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1

23 uc-29 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

24 uc-4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

26 uc-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

27 uc-5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 173

28 uc-22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

25 uc-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

29 uc-28 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1

30 uc-9 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0

31 uc-8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

32 uc-20 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

uji validitas

r (hitung) pearson 0,4761 0,4523 -0,1503 0,1123 0,1123 0,3987 -0,1887 0,3792 0,2066 0,0728 0,5984 0,4947

r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296

kategori Valid Valid Tidak

valid

Tidak

valid

Tidak

valid Valid

Tidak

valid Valid

Tidak

valid

Tidak

valid Valid Valid

taraf kesukaran 0,875 0,75 0,25 0,875 0,875 0,8438 0,5 0,7188 0,8438 0,1875 0,9375 0,6563

kategori Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sedang

Uji reliabilitas

pq 0,1094 0,1875 0,1875 0,1094 0,1094 0,1318 0,25 0,2021 0,1318 0,1523 0,0586 0,2256

varia total

reliabilitas r11

(KR20)

kategori

Keterangan dipakai dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai

Daya Pembeda

pa 0,9375 0,875 0,125 0,875 0,875 0,875 0,3125 0,8125 0,875 0,25 1 0,8125

pb 0,6875 0,5 0,3125 0,75 0,75 0,6875 0,625 0,5 0,6875 0,0625 0,75 0,375

DP 0,25 0,375 -0,1875 0,125 0,125 0,1875 -0,3125 0,3125 0,1875 0,1875 0,25 0,4375

kategori Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Baik

174

ANALISIS UJICOBA SOAL

No Kode 49 50

1 uc-11 1 0

2 uc-12 1 1

3 uc-30 1 1

5 uc-26 1 1

4 uc-3 1 0

6 uc-18 1 1

7 uc-21 1 0

8 uc-23 0 0

9 uc-27 1 1

10 uc-14 1 0

11 uc-17 1 0

12 uc-7 0 1

13 uc-31 0 1

14 uc-15 1 1

15 uc-2 1 1

16 uc-6 1 0

18 uc-16 0 0

17 uc-25 0 1

19 uc-32 1 0

20 uc-24 1 1

21 uc-10 1 0

22 uc-19 1 1

23 uc-29 1 1

24 uc-4 1 0

26 uc-13 1 0

27 uc-5 0 0

175

28 uc-22 0 0

25 uc-1 1 0

29 uc-28 0 0

30 uc-9 1 0

31 uc-8 1 0

32 uc-20 1 0

uji validitas

r (hitung) pearson 0,0402 0,4171

r tabel 0,296 0,296

kategori Tidak

valid Valid

taraf kesukaran 0,75 0,4063

kategori Mudah Sedang

Uji reliabilitas

pq 0,1875 0,2412

varia total

reliabilitas r11

(KR20)

kategori

Keterangan dibuang dipakai

Daya Pembeda

pa 0,6875 0,5625

pb 0,6875 0,1875

DP 0 0,375

kategori Jelek Cukup

176

Lampiran 13 177

Data Nilai Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

No Kode

Siswa

Kelas

7A 7B 7C 7D 7E

1 S-01 70 65 40 30 -

2 S-02 55 45 40 71 60

3 S-03 100 43 70 70 50

4 S-04 33 67 53 70 47

5 S-05 70 80 63 80 36

6 S-06 45 66 80 40 50

7 S-07 70 - 48 - 66

8 S-08 33 66 40 47 74

9 S-09 50 30 50 75 80

10 S-10 51 60 47 70 66

11 S-11 60 33 50 50 73

12 S-12 80 56 46 70 66

13 S-13 60 70 60 75 63

14 S-14 23 56 63 40 47

15 S-15 66 73 60 66 33

16 S-16 90 42 63 60 43

17 S-17 36 48 76 68 40

18 S-18 60 63 80 - 90

19 S-19 80 30 80 70 85

20 S-20 43 40 53 60 43

21 S-21 50 80 40 30 63

22 S-22 30 60 54 67 70

23 S-23 66 70 80 75 30

24 S-24 70 76 73 75 51

25 S-25 65 60 50 67 50

26 S-26 30 40 53 50 56

27 S-27 43 50 70 60 33

28 S-28 70 70 70 40 33

29 S-29 43 53 53 68 65

30 S-30 83 61 40 60 56

31 S-31 23 51 73 30 60

32 S-32 23 41 70 40 73

33 S-33 50

34 S-34 43

max

min

rentang

n kelas

p kelas

rerata

s

n

100

23

77

6

13

54,82

20,03

34

80

30

50

6

9

56,29

14,36

31

80

40

40

6

7

59,00

13,48

32

80

30

50

6

9

59,13

15,35

30

90

30

60

6

11

56,52

16,05

31

Lampiran 14 178

Uji Normalitas

Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelas 7A

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika X2

hitung < X2

tabel

Pengujian hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang

Banyak kelas

=

=

=

=

100

23

77

6

Panjang kelas

Rata-rata

s

n

=

=

=

=

13

54,82

20,03

34

Kelas

interval

Batas

Kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

23-35

36-48

49-61

62-74

75-87

88-100

22,5

35,5

48,5

61,5

74,5

87,5

100,5

-1,62

-0,97

-0,32

0,32

0,97

1,62

2,27

0,4474

0,334

0,1255

0,1255

0,334

0,4474

0,4884

0,1134

0,2085

0

0,2085

0,1134

0,041

3,8556

7,089

0

7,089

3,8556

1,394

7

6

8

8

3

2

2,5644

0,1673

0,0000

0,1171

0,1899

0,2634

X2 = 3,3021

Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2

tabel = 11,07

Karena X2

hitung<X2

tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.

179

Uji Normalitas

Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelas 7B

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika X2

hitung < X2

tabel

Pengujian hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang

Banyak kelas

=

=

=

=

80

30

50

6

Panjang kelas

Rata-rata

s

n

=

=

=

=

9

56,29

14,36

31

Kelas

interval

Batas

Kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

30-38

39-47

48-56

57-65

66-74

75-83

29,5

38,5

47,5

56,5

65,5

74,5

83,5

-1,91

-1,28

-0,66

-0,03

0,60

1,22

1,85

0,4719

0,3997

0,2454

0,012

0,2258

0,3888

0,4678

0,0722

0,1543

0,2334

0,2138

0,163

0,079

2,2382

4,7833

7,2354

6,6278

5,053

2,449

3

6

6

6

7

3

0,2593

0,3095

0,2109

0,0595

0,7502

0,1240

X2 = 1,7134

Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2

tabel = 11,07

Karena X2

hitung<X2

tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.

180

Uji Normalitas

Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelas 7C

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika X2

hitung < X2

tabel

Pengujian hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang

Banyak kelas

=

=

=

=

80

40

40

6

Panjang kelas

Rata-rata

s

n

=

=

=

=

7

59

13,48

32

Kelas

interval

Batas

Kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

40-46

47-53

54-60

61-67

68-74

75-81

39,5

46,5

53,5

60,5

67,5

74,5

81,5

-1,44

-0,93

-0,41

0,11

0,63

1,15

1,67

0,4207

0,3133

0,1443

0,0596

0,2486

0,381

0,4554

0,1074

0,169

0,0847

0,189

0,1324

0,0744

3,4368

5,408

2,7104

6,048

4,2368

2,3808

6

9

3

3

6

5

1,9117

2,3858

0,0309

1,5361

0,7338

2,8815

X2

= 9,4798

Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2

tabel = 11,07

Karena X2

hitung<X2

tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.

181

Uji Normalitas

Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelas 7D

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika X2

hitung < X2

tabel

Pengujian hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang

Banyak kelas

=

=

=

=

80

30

50

6

Panjang kelas

Rata-rata

s

n

=

=

=

=

9

59,13

15,35

30

Kelas

interval

Batas

Kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

30-38

39-47

48-56

57-65

66-74

75-83

29,5

38,5

47,5

56,5

65,5

74,5

83,5

-2,05

-1,47

-0,88

-0,29

0,29

0,88

1,47

0,4798

0,4292

0,3106

0,1141

0,1141

0,3106

0,4292

0,0506

0,1186

0,1965

0

0,1965

0,1186

1,518

3,558

5,895

0

5,895

3,558

3

5

2

4

11

5

1,4469

0,5844

2,5735

0,0000

4,4209

0,5844

X2

= 9,6101

Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2

tabel = 11,07

Karena X2

hitung<X2

tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.

182

Uji Normalitas

Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Kelas 7E

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian hipotesis

Rumus yang digunakan

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika X2

hitung < X2

tabel

Pengujian hipotesis

Nilai maksimal

Nilai minimal

Rentang

Banyak kelas

=

=

=

=

90

30

60

6

Panjang kelas

Rata-rata

s

n

=

=

=

=

11

56,52

16,05

31

Kelas

interval

Batas

Kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

30-40

41-51

52-62

63-73

74-84

85-95

29,5

40,5

51,5

62,5

73,5

84,5

95,5

-1,69

-1,01

-0,32

0,36

1,05

1,74

2,42

0,4505

0,3315

0,1103

0,1591

0,3621

0,4625

0,4932

0,119

0,2212

0,0488

0,203

0,1004

0,0307

3,689

6,8572

1,5128

6,293

3,1124

0,9517

6

8

4

9

2

2

1,4477

0,1905

4,0892

1,1644

0,3976

1,1547

X2 = 8,4441

Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2

tabel = 11,07

Karena X2

hitung<X2

tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.

Lampiran 15 183

Uji Homogenitas Populasi

Hipotesis

Ho : σ21 = σ

22= σ

23= σ

24= σ

25

Ha : Tidak semua σ2

i sama untuk i = 1, 2, 3, 4, 5

Kriteria

Ho diterima jika X2

hitung< X2

(1-α)(k-1)

Pengujian Hipotesis

Kelas ni dk = ni-1 Si2

(dk)Si2

log Si2

(dk)logSi2

7A 34 33 345,27 11393,94 2,54 83,76

7B 31 30 206,28 6188,39 2,31 69,43

7C 32 31 181,61 5630,00 2,26 70,03

7D 30 29 235,50 6829,47 2,37 68,79

7E 31 30 257,52 7725,74 2,41 72,32

Σ 158 153 1226,19 37767,54 11,89 364,34

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

dk

SdkS

i

2

2

153

54,377672 S

85,2462 S

39,2log 2 S

Harga Satuan B

dkSB 2log

13539,2 B

04,366B

22 log10ln idkBx

34,36404,3663026,22 x

92,32 hitungx

Untuk α = 5% dengan dk = k – 1 =4, maka diperoleh X2

(0.95)(4) = 9,49

Karena X2

hitung< X2

(0.95)(4)maka populasi mempunyai varians yang sama

(homogen).

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 E-01 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 38 63% Cukup Baik

2 E-02 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

3 E-03 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

4 E-04 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 34 57% Kurang

5 E-05 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

6 E-06 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

7 E-07 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 25 42% Jelek

8 E-08 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 30 50% Kurang

9 E-09 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 33 55% Kurang

10 E-10 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

11 E-11 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

12 E-12 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 34 57% Kurang

13 E-13 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

14 E-14 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

15 E-15 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik

16 E-16 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

17 E-17 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 29 48% Jelek

18 E-18 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 27 45% Jelek

19 E-19 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 31 52% Kurang

20 E-20 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 39 65% Cukup Baik

21 E-21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

Lam

pira

n 1

6

184

22 E-22 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

23 E-23 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek

24 E-24 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek

25 E-25 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik

26 E-26 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

27 E-27 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

28 E-28 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 35 58% Kurang

29 E-29 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik

30 E-30 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik

31 E-31 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

32 E-32 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang

33 E-33 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 28 47% Jelek

34 E-34 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

35 E-35 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

36 E-36 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 43 72% Baik

37 E-37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

38 E-38 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

39 E-39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

40 E-40 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik

41 E-41 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45 75% Baik

42 E-42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

43 E-43 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

44 E-44 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 40 67% Cukup Baik

45 E-45 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44 73% Baik

46 E-46 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang

18

5

47 E-47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

48 E-48 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 36 60% Cukup Baik

49 E-49 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

50 E-50 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

51 E-51 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik

52 E-52 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 35 58% Kurang

53 E-53 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

54 E-54 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

55 E-55 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

56 E-56 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 35 58% Kurang

57 E-57 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

58 E-58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31 52% Kurang

59 E-59 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 33 55% Kurang

60 E-60 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 33 55% Kurang

61 E-61 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

62 E-62 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

63 E-63 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

64 E-64 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 36 60% Cukup Baik

Presentase Rata-Rata Kelas 57% Kurang

Jumlah skor 165 162 138 158 137 127 127 176 139 148 154 123 143 141 148 34,1563

Rata-rata

indikator 61% 55% 58% 55% 56%

18

6

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 E-01 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Baik

2 E-02 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42 70% Baik

3 E-03 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

4 E-04 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

5 E-05 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 42 70% Baik

6 E-06 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

7 E-07 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31 52% Kurang

8 E-08 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 31 52% Kurang

9 E-09 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 35 58% Kurang

10 E-10 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 33 55% Kurang

11 E-11 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik

12 E-12 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 33 55% Kurang

13 E-13 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 41 68% Cukup Baik

14 E-14 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 39 65% Cukup Baik

15 E-15 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 40 67% Cukup Baik

16 E-16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43 72% Baik

17 E-17 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

18 E-18 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

19 E-19 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik

20 E-20 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 40 67% Cukup Baik

21 E-21 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 36 60% Cukup Baik

18

7

22 E-22 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 40 67% Cukup Baik

23 E-23 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 34 57% Kurang

24 E-24 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

25 E-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% Baik

26 E-26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Baik

27 E-27 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 33 55% Kurang

28 E-28 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 40 67% Cukup Baik

29 E-29 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 41 68% Cukup Baik

30 E-30 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% Baik

31 E-31 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 36 60% Cukup Baik

32 E-32 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 38 63% Cukup Baik

33 E-33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

34 E-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44 73% Baik

35 E-35 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 38 63% Cukup Baik

36 E-36 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 46 77% Baik

37 E-37 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

38 E-38 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

39 E-39 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

40 E-40 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik

41 E-41 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 47 78% Baik

42 E-42 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 36 60% Cukup Baik

43 E-43 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 36 60% Cukup Baik

44 E-44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 73% Baik

45 E-45 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik

46 E-46 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik

188

47 E-47 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 33 55% Kurang

48 E-48 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 72% Baik

49 E-49 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 38 63% Cukup Baik

50 E-50 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik

51 E-51 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 48 80% Baik

52 E-52 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 40 67% Cukup Baik

53 E-53 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 33 55% Kurang

54 E-54 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

55 E-55 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 38 63% Cukup Baik

56 E-56 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 38 63% Cukup Baik

57 E-57 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 42 70% Baik

58 E-58 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 34 57% Kurang

59 E-59 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

60 E-60 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik

61 E-61 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 34 57% Kurang

62 E-62 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik

63 E-63 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 34 57% Kurang

64 E-64 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 41 68% Cukup Baik

Presentase Rata-rata Kelas 64% Cukup Baik

Jumlah skor 177 171 166 157 170 157 154 183 150 177 163 156 154 165 164 38,5

Rata-rata

indikator 67% 63% 63% 65% 63%

189

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Ke-3

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 E-01 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 72% Baik

2 E-02 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 46 77% Baik

3 E-03 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 41 68% Cukup Baik

4 E-04 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 40 67% Cukup Baik

5 E-05 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 78% Baik

6 E-06 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik

7 E-07 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 33 55% Kurang

8 E-08 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

9 E-09 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik

10 E-10 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

11 E-11 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 42 70% Baik

12 E-12 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 39 65% Cukup Baik

13 E-13 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik

14 E-14 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43 72% Baik

15 E-15 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44 73% Baik

16 E-16 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44 73% Baik

17 E-17 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik

18 E-18 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 36 60% Cukup Baik

19 E-19 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

20 E-20 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 45 75% Baik

21 E-21 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

19

0

22 E-22 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 44 73% Baik

23 E-23 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

24 E-24 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

25 E-25 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik

26 E-26 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 51 85% Sangat Baik

27 E-27 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 40 67% Cukup Baik

28 E-28 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 47 78% Baik

29 E-29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 72% Baik

30 E-30 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 51 85% Sangat Baik

31 E-31 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik

32 E-32 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 43 72% Baik

33 E-33 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

34 E-34 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 49 82% Baik

35 E-35 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik

36 E-36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 54 90% Sangat Baik

37 E-37 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 38 63% Cukup Baik

38 E-38 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 40 67% Cukup Baik

39 E-39 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

40 E-40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 54 90% Sangat Baik

41 E-41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 56 93% Sangat Baik

42 E-42 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 41 68% Cukup Baik

43 E-43 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 41 68% Cukup Baik

44 E-44 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 53 88% Sangat Baik

45 E-45 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 55 92% Sangat Baik

46 E-46 3 2 4 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 41 68% Cukup Baik

19

1

47 E-47 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 39 65% Cukup Baik

48 E-48 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 48 80% Baik

49 E-49 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 43 72% Baik

50 E-50 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 2 2 3 49 82% Baik

51 E-51 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 54 90% Sangat Baik

52 E-52 3 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 3 2 2 3 45 75% Baik

53 E-53 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

54 E-54 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 45 75% Baik

55 E-55 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 42 70% Baik

56 E-56 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 45 75% Baik

57 E-57 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik

58 E-58 3 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 43 72% Baik

59 E-59 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 42 70% Baik

60 E-60 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik

61 E-61 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 41 68% Cukup Baik

62 E-62 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik

63 E-63 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 41 68% Cukup Baik

64 E-64 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 46 77% Baik

Persentase Rata-rata Kelas 72% Baik

Jumlah skor 208 199 222 184 192 161 170 200 178 216 216 164 151 157 163 43,4531

Rata-rata

indikator 82% 70% 71% 78% 61%

192

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-4

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 E-01 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 56 93% Sangat Baik

2 E-02 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 55 92% Sangat Baik

3 E-03 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 55 92% Sangat Baik

4 E-04 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 54 90% Sangat Baik

5 E-05 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 53 88% Sangat Baik

6 E-06 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik

7 E-07 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 42 70% Baik

8 E-08 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 2 3 47 78% Baik

9 E-09 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 47 78% Baik

10 E-10 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48 80% Baik

11 E-11 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik

12 E-12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 48 80% Baik

13 E-13 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51 85% Sangat Baik

14 E-14 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51 85% Sangat Baik

15 E-15 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 54 90% Sangat Baik

16 E-16 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 55 92% Sangat Baik

17 E-17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik

18 E-18 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 43 72% Baik

19 E-19 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 48 80% Baik

20 E-20 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 54 90% Sangat Baik

21 E-21 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 46 77% Baik

193

22 E-22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 58 97% Sangat Baik

23 E-23 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 47 78% Baik

24 E-24 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 48 80% Baik

25 E-25 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 57 95% Sangat Baik

26 E-26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 97% Sangat Baik

27 E-27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik

28 E-28 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 51 85% Sangat Baik

29 E-29 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 49 82% Baik

30 E-30 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58 97% Sangat Baik

31 E-31 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 51 85% Sangat Baik

32 E-32 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 47 78% Baik

33 E-33 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 41 68% Cukup Baik

34 E-34 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54 90% Sangat Baik

35 E-35 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik

36 E-36 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 56 93% Sangat Baik

37 E-37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 45 75% Baik

38 E-38 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 47 78% Baik

39 E-39 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik

40 E-40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 57 95% Sangat Baik

41 E-41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58 97% Sangat Baik

42 E-42 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik

43 E-43 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 47 78% Baik

44 E-44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 56 93% Sangat Baik

45 E-45 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 98% Sangat Baik

46 E-46 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 48 80% Baik

19

4

47 E-47 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik

48 E-48 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 48 80% Baik

49 E-49 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 47 78% Baik

50 E-50 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 55 92% Sangat Baik

51 E-51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 58 97% Sangat Baik

52 E-52 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik

53 E-53 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 49 82% Baik

54 E-54 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik

55 E-55 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik

56 E-56 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik

57 E-57 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 53 88% Sangat Baik

58 E-58 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 46 77% Baik

59 E-59 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik

60 E-60 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik

61 E-61 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik

62 E-62 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 53 88% Sangat Baik

63 E-63 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 51 85% Sangat Baik

64 E-64 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 53 88% Sangat Baik

Persentase Rata-rata Kelas 84% Sangat Baik

Jumlah skor 228 221 245 205 256 189 202 212 208 237 244 205 190 187 210 50,6094

Rata-rata

indikator 90% 85% 81% 89% 76%

195

196

Rata-rata Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

No kode

siswa

pertemuan rata-rata persentase kategori

1 2 3 4

1 E-01 38 44 43 56 45 75% Baik

2 E-02 37 42 46 55 45 75% Baik

3 E-03 35 38 41 55 42 70% Baik

4 E-04 34 38 40 54 42 69% Baik

5 E-05 38 42 47 53 45 75% Baik

6 E-06 35 38 40 52 41 69% Cukup Baik

7 E-07 25 31 33 42 33 55% Kurang

8 E-08 30 31 38 47 37 61% Cukup Baik

9 E-09 33 35 39 47 39 64% Cukup Baik

10 E-10 31 33 38 48 38 63% Cukup Baik

11 E-11 35 37 42 52 42 69% Baik

12 E-12 34 33 39 48 39 64% Cukup Baik

13 E-13 35 41 46 51 43 72% Baik

14 E-14 32 39 43 51 41 69% Cukup Baik

15 E-15 36 40 44 54 44 73% Baik

16 E-16 33 43 44 55 44 73% Baik

17 E-17 29 33 39 45 37 61% Cukup Baik

18 E-18 27 31 36 43 34 57% Kurang

19 E-19 31 36 38 48 38 64% Cukup Baik

20 E-20 39 40 45 54 45 74% Baik

21 E-21 30 36 36 46 37 62% Cukup Baik

22 E-22 35 40 44 58 44 74% Baik

23 E-23 29 34 38 47 37 62% Cukup Baik

24 E-24 29 31 37 48 36 60% Cukup Baik

25 E-25 41 45 52 57 49 81% Baik

26 E-26 38 44 51 58 48 80% Baik

27 E-27 30 33 40 46 37 62% Cukup Baik

28 E-28 35 40 47 51 43 72% Baik

29 E-29 36 41 43 49 42 70% Baik

30 E-30 41 45 51 58 49 81% Baik

31 E-31 35 36 40 51 41 68% Cukup Baik

32 E-32 34 38 43 47 41 68% Cukup Baik

33 E-33 28 31 36 41 34 57% Kurang

34 E-34 38 44 49 54 46 77% Baik

35 E-35 32 38 49 49 42 70% Baik

36 E-36 43 46 54 56 50 83% Baik

37 E-37 30 33 38 45 37 61% Cukup Baik

197

38 E-38 32 33 40 47 38 63% Cukup Baik

39 E-39 30 38 38 45 38 63% Cukup Baik

40 E-40 41 49 54 57 50 84% Baik

41 E-41 45 47 56 58 52 86% Sangat Baik

42 E-42 30 36 41 45 38 63% Cukup Baik

43 E-43 31 36 41 47 39 65% Cukup Baik

44 E-44 40 44 53 56 48 80% Baik

45 E-45 44 49 55 59 52 86% Sangat Baik

46 E-46 34 38 41 48 40 67% Cukup Baik

47 E-47 30 33 39 46 37 62% Cukup Baik

48 E-48 36 43 48 48 44 73% Baik

49 E-49 31 38 43 47 40 66% Cukup Baik

50 E-50 38 46 49 55 47 78% Baik

51 E-51 41 48 54 58 50 84% Baik

52 E-52 35 40 45 50 43 71% Baik

53 E-53 31 33 38 49 38 63% Cukup Baik

54 E-54 32 38 45 50 41 69% Cukup Baik

55 E-55 32 38 42 50 41 68% Cukup Baik

56 E-56 35 38 45 50 42 70% Baik

57 E-57 35 42 46 53 44 73% Baik

58 E-58 31 34 43 46 39 64% Cukup Baik

59 E-59 33 38 42 49 41 68% Cukup Baik

60 E-60 33 36 40 49 40 66% Cukup Baik

61 E-61 31 34 41 49 39 65% Cukup Baik

62 E-62 37 40 46 53 44 73% Baik

63 E-63 31 34 41 51 39 65% Cukup Baik

64 E-64 36 41 46 53 44 73% Baik

presentase rata-rata kelas 69% Baik

198

NORMALITAS AKTIVITAS KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Ho diterima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 52

Panjang kelas = 3

Nilai minimum = 33

Rata-rata = 42

Rentang = 19

s = 4,465

Banyak kelas = 7

n = 64

Banyak

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

33-35 32,5 -2,07 0,4808 0,0616 3,9424 3 0,2253

36-38 35,5 -1,40 0,4192 0,1550 9,9200 14 1,6781

39-41 38,5 -0,72 0,2642 0,2443 15,6350 16 0,0085

42-44 41,5 -0,05 0,0199 0,2125 13,6000 16 0,4235

45-47 44,5 0,62 0,2324 0,1691 10,8220 6 2,1488

48-50 47,5 1,29 0,4015 0,0735 4,7040 7 1,1207

51-53 50,5 1,96 0,4750 0,0207 1,3248 2 0,3441

53,5 2,63 0,4957

χ2

5,9490

Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 63 diperoleh χ2

tabel = 12,6.

Karena χ2

hitung ≤ χ2tabel yaitu 5,94 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

χ2

(0,05)(k-1)

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 K-01 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek

2 K-02 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 28 47% Jelek

3 K-03 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 31 52% Kurang

4 K-04 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 29 48% Jelek

5 K-05 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 27 45% Jelek

6 K-06 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 27 45% Jelek

7 K-07 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

8 K-08 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

9 K-09 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 26 43% Jelek

10 K-10 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek

11 K-11 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 24 40% Jelek

12 K-12 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek

13 K-13 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 30 50% Kurang

14 K-14 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 24 40% Jelek

15 K-15 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 26 43% Jelek

16 K-16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek

17 K-17 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 35 58% Kurang

18 K-18 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

19 K-19 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

20 K-20 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

19

9

21 K-21 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 27 45% Jelek

22 K-22 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 27 45% Jelek

23 K-23 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

24 K-24 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek

25 K-25 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek

26 K-26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek

27 K-27 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 27 45% Jelek

28 K-28 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 29 48% Jelek

29 K-29 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 26 43% Jelek

30 K-30 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek

31 K-31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek

32 K-32 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 28 47% Jelek

Persentase Rata-rata Kelas 47% Jelek

Jumlah skor 71 65 69 70 68 66 47 69 47 65 64 49 48 45 65 28,375

Rata-rata

indikator 53% 53% 42% 46% 41%

20

0

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 K-01 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

2 K-02 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

3 K-03 3 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

4 K-04 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

5 K-05 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 27 45% Jelek

6 K-06 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

7 K-07 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

8 K-08 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

9 K-09 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

10 K-10 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 23 38% Jelek

11 K-11 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 21 35% Jelek

12 K-12 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 23 38% Jelek

13 K-13 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

14 K-14 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 20 33% Jelek

15 K-15 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 24 40% Jelek

16 K-16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

17 K-17 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang

18 K-18 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

19 K-19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 39 65% Cukup Baik

20 K-20 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

21 K-21 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 22 37% Jelek

20

1

22 K-22 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

23 K-23 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

24 K-24 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

25 K-25 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

26 K-26 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

27 K-27 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 25 42% Jelek

28 K-28 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

29 K-29 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 22 37% Jelek

30 K-30 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 24 40% Jelek

31 K-31 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

32 K-32 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 33 55% Kurang

Persentase rata-rata kelas 30,16 50% Kurang

Jumlah skor 82 78 73 68 71 66 60 64 56 67 64 55 54 54 56

Rata-rata

indikator 61% 53% 47% 48% 43%

202

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 K-01 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

2 K-02 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

3 K-03 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

4 K-04 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

5 K-05 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

6 K-06 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

7 K-07 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik

8 K-08 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

9 K-09 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik

10 K-10 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

11 K-11 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

12 K-12 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

13 K-13 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik

14 K-14 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

15 K-15 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik

16 K-16 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

17 K-17 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik

18 K-18 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik

19 K-19 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 41 68% Cukup Baik

20 K-20 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik

21 K-21 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

203

22 K-22 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik

23 K-23 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik

24 K-24 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

25 K-25 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik

26 K-26 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

27 K-27 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik

28 K-28 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik

29 K-29 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang

30 K-30 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

31 K-31 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik

32 K-32 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik

Persentase rata-rata kelas 37,10 62% Cukup Baik

Jumlah skor 92 94 93 63 87 96 64 96 64 84 82 79 64 64 68

Rata-rata

indikator 73% 64% 58% 64% 51%

204

Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-4

No Kode Siswa

Skor tiap indikator

jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5

a b c a b c a b c a b c a b c

1 K-01 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

2 K-02 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik

3 K-03 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 38 63% Cukup Baik

4 K-04 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik

5 K-05 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 33 55% Kurang

6 K-06 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik

7 K-07 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik

8 K-08 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik

9 K-09 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik

10 K-10 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

11 K-11 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang

12 K-12 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 35 58% Kurang

13 K-13 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik

14 K-14 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

15 K-15 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik

16 K-16 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik

17 K-17 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik

18 K-18 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik

19 K-19 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 42 70% Baik

20 K-20 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik

21 K-21 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang

20

5

22 K-22 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 39 65% Cukup Baik

23 K-23 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik

24 K-24 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 39 65% Cukup Baik

25 K-25 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 39 65% Cukup Baik

26 K-26 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik

27 K-27 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 35 58% Kurang

28 K-28 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik

29 K-29 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang

30 K-30 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang

31 K-31 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 38 63% Cukup Baik

32 K-32 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 39 65% Cukup Baik

Persentase rata-rata kelas 37,0968 62% Cukup Baik

Jumlah skor 81 85 94 77 64 92 59 96 86 87 75 67 80 65 81

rata-rata

indikator 68% 61% 63% 60% 59%

206

207

Rata-rata Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

No kode

siswa

pertemuan rata-

rata persentase kategori

1 2 3 4

1 K-01 28 31 37 34 33 54% Kurang

2 K-02 28 31 37 37 33 55% Kurang

3 K-03 31 35 38 38 36 59% Cukup Baik

4 K-04 29 34 37 37 34 57% Kurang

5 K-05 27 27 36 33 31 51% Kurang

6 K-06 27 34 38 39 35 58% Kurang

7 K-07 32 36 39 41 37 62% Cukup Baik

8 K-08 31 33 37 40 35 59% Kurang

9 K-09 26 30 38 37 33 55% Kurang

10 K-10 25 23 36 34 30 49% Jelek

11 K-11 24 21 33 30 27 45% Jelek

12 K-12 25 23 36 35 30 50% Jelek

13 K-13 30 34 39 40 36 60% Cukup Baik

14 K-14 24 20 36 31 28 46% Jelek

15 K-15 26 24 36 36 31 51% Kurang

16 K-16 28 33 38 37 34 57% Kurang

17 K-17 35 34 40 40 37 62% Cukup Baik

18 K-18 33 36 40 41 38 63% Cukup Baik

19 K-19 34 39 41 42 39 65% Cukup Baik

20 K-20 35 35 40 41 38 63% Cukup Baik

21 K-21 27 22 34 31 29 48% Jelek

22 K-22 27 33 36 39 34 56% Kurang

23 K-23 31 34 39 41 36 60% Cukup Baik

24 K-24 28 32 37 39 34 57% Kurang

25 K-25 29 31 36 39 34 56% Kurang

26 K-26 28 32 38 41 35 58% Kurang

27 K-27 27 25 37 35 31 52% Kurang

28 K-28 29 34 38 37 35 58% Kurang

29 K-29 26 22 32 34 29 48% Jelek

30 K-30 25 24 35 33 29 49% Jelek

31 K-31 28 32 36 38 34 56% Kurang

32 K-32 28 33 40 39 35 58% Kurang

55% Kurang

208

NORMALITAS AKTIVITAS KELOMPOK KONTROL

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Hoditerima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 39

Panjang kelas = 3

Nilai minimum = 27

Rata-rata = 33

Rentang = 12

s = 3,2719

Banyak kelas = 5

n = 32

Kelas

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

27-29 26,5 -1,91 0,4719 0,1404 4,4928 5 0,0573

30-32 29,5 -0,96 0,3315 0,3235 10,352 5 2,7670

33-35 32,5 -0,02 0,0080 0,3132 10,022 14 1,5786

36-38 35,5 0,92 0,3212 0,1481 4,7392 7 1,0785

39-41 38,5 1,87 0,4693 0,0282 0,9024 1 0,0106

41,5 2,81 0,4975

χ2

5,4919

Untuk α = 0,05 dengan dk = 5-1 = 4 diperoleh χ2

tabel = 9,49.

Karena χ2

hitung ≤ χ2tabel yaitu 5,49 ≤ 9,49 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

normal.

Lampiran 17 209

Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(Per aspek)

SpreSmaks

SpreSpostg

Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa:

g > 0,7 = Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 = Sedang

g < 0,3 = Rendah

Spre Spost N-gain Kriteria

63,3 93,3 0,82 tinggi

61,7 91,7 0,78 tinggi

58,3 91,7 0,80 tinggi

56,7 90,0 0,77 tinggi

63,3 88,3 0,68 sedang

58,3 86,7 0,68 sedang

41,7 70,0 0,49 sedang

50,0 78,3 0,57 sedang

55,0 78,3 0,52 sedang

51,7 80,0 0,59 sedang

58,3 86,7 0,68 sedang

56,7 80,0 0,54 sedang

58,3 85,0 0,64 sedang

53,3 85,0 0,68 sedang

60,0 90,0 0,75 tinggi

55,0 91,7 0,81 tinggi

48,3 75,0 0,52 sedang

45,0 71,7 0,48 sedang

51,7 80,0 0,59 sedang

65,0 90,0 0,71 tinggi

50,0 76,7 0,53 sedang

58,3 96,7 0,92 tinggi

48,3 78,3 0,58 sedang

48,3 80,0 0,61 sedang

68,3 95,0 0,84 tinggi

63,3 96,7 0,91 tinggi

210

50,0 76,7 0,53 sedang

58,3 85,0 0,64 sedang

60,0 81,7 0,54 sedang

68,3 96,7 0,89 tinggi

58,3 85,0 0,64 sedang

56,7 78,3 0,50 sedang

46,7 68,3 0,41 sedang

63,3 90,0 0,73 tinggi

53,3 81,7 0,61 sedang

71,7 93,3 0,76 tinggi

50,0 75,0 0,50 sedang

53,3 78,3 0,54 sedang

50,0 75,0 0,50 sedang

68,3 95,0 0,84 tinggi

75,0 96,7 0,87 tinggi

50,0 75,0 0,50 sedang

51,7 78,3 0,55 sedang

66,7 93,3 0,80 tinggi

73,3 98,3 0,94 tinggi

56,7 80,0 0,54 sedang

50,0 76,7 0,53 sedang

60,0 80,0 0,50 sedang

51,7 78,3 0,55 sedang

63,3 91,7 0,77 tinggi

68,3 96,7 0,89 tinggi

58,3 83,3 0,60 sedang

51,7 81,7 0,62 sedang

53,3 83,3 0,64 sedang

53,3 83,3 0,64 sedang

58,3 83,3 0,60 sedang

58,3 88,3 0,72 tinggi

51,7 76,7 0,52 sedang

55,0 81,7 0,59 sedang

55,0 81,7 0,59 sedang

51,7 81,7 0,62 sedang

61,7 88,3 0,70 sedang

51,7 85,0 0,69 sedang

60,0 88,3 0,71 tinggi

211

Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

(Per aspek)

SpreSmaks

SpreSpostg

Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa:

g > 0,7 = Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 = Sedang

g < 0,3 = Rendah

Spre Spost N-gain Kriteria

41,67 56,67 0,26 rendah

46,67 61,67 0,28 rendah

51,67 63,33 0,24 rendah

48,33 61,67 0,26 rendah

45,00 55,00 0,18 rendah

45,00 65,00 0,36 sedang

53,33 68,33 0,32 sedang

51,67 66,67 0,31 sedang

43,33 61,67 0,32 sedang

41,67 56,67 0,26 rendah

40,00 50,00 0,17 rendah

41,67 58,33 0,29 rendah

50,00 66,67 0,33 sedang

40,00 51,67 0,19 rendah

43,33 60,00 0,29 rendah

46,67 61,67 0,28 rendah

58,33 66,67 0,20 rendah

55,00 68,33 0,30 rendah

56,67 70,00 0,31 sedang

58,33 68,33 0,24 rendah

45,00 51,67 0,12 rendah

45,00 65,00 0,36 sedang

51,67 68,33 0,34 sedang

46,67 65,00 0,34 sedang

48,33 65,00 0,32 sedang

46,67 68,33 0,41 sedang

45,00 58,33 0,24 rendah

212

48,33 61,67 0,26 rendah

43,33 56,67 0,24 rendah

41,67 55,00 0,23 rendah

46,67 63,33 0,31 sedang

46,67 65,00 0,34 sedang

Lampiran 18 213

Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 1 dan 2)

<g> =

=

= 0,17

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,17 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 1 dan 2)

<g> =

=

= 0,062

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,06 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

214

Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 2 dan 3)

<g> =

=

= 0,262

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,26 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 2 dan 3)

<g> =

=

= 0,221

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,22 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

215

Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 3 dan 4)

<g> =

=

= 0,434

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,43 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori sedang.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 3 dan 4)

<g> =

=

= 0,0008

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,0008 maka peningkatan hasil belajar termasuk

dalam katagori rendah.

Lampiran 20 216

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen

Pertemuan-1

no kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) kriteria

A B C D

1 E-01 1 3 2 1 3 3 13 54% Kurang

2 E-02 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

3 E-03 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik

4 E-04 1 2 3 2 3 3 14 58% Kurang

5 E-05 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

6 E-06 1 2 4 1 3 3 14 58% Kurang

7 E-07 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

8 E-08 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

9 E-09 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

10 E-10 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

11 E-11 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

12 E-12 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek

13 E-13 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

14 E-14 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang

15 E-15 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

16 E-16 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

17 E-17 1 3 3 1 2 3 13 54% Kurang

18 E-18 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek

19 E-19 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

20 E-20 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang

21 E-21 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang

22 E-22 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang

23 E-23 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

24 E-24 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

25 E-25 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

26 E-26 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

27 E-27 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek

28 E-28 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang

29 E-29 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

30 E-30 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang

31 E-31 1 3 2 1 2 4 13 54% Kurang

32 E-32 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

33 E-33 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang

34 E-34 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang

35 E-35 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

36 E-36 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang

217

37 E-37 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

38 E-38 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

39 E-39 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek

40 E-40 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang

41 E-41 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

42 E-42 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang

43 E-43 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang

44 E-44 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

45 E-45 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

46 E-46 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

47 E-47 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

48 E-48 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

49 E-49 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

50 E-50 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

51 E-51 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang

52 E-52 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

53 E-53 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang

54 E-54 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang

55 E-55 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

56 E-56 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

57 E-57 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

58 E-58 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

59 E-59 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

60 E-60 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

61 E-61 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang

62 E-62 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

63 E-63 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek

64 E-64 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

Rata-rata

indikator

64 150 199 75 144 231 13,48 0,56185 Kurang

25% 59% 78% 29% 56% 90%

Jelek Kurang Baik Jelek Kurang

Sangat

Baik

218

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen

Pertemuan-2

no

kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 E-01 1 2 4 1 2 2 12 50% Kurang

2 E-02 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

3 E-03 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik

4 E-04 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik

5 E-05 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

6 E-06 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

7 E-07 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

8 E-08 2 2 3 1 2 4 14 58% Kurang

9 E-09 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

10 E-10 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

11 E-11 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik

12 E-12 1 2 1 1 2 2 9 38% Jelek

13 E-13 2 3 4 1 3 4 17 71% Baik

14 E-14 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

15 E-15 2 2 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

16 E-16 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

17 E-17 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang

18 E-18 1 3 1 1 2 2 10 42% Jelek

19 E-19 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik

20 E-20 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik

21 E-21 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik

22 E-22 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

23 E-23 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik

24 E-24 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

25 E-25 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

26 E-26 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

27 E-27 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek

28 E-28 1 3 2 2 2 4 14 58% Kurang

29 E-29 1 3 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik

30 E-30 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

31 E-31 1 3 2 2 2 3 13 54% Kurang

32 E-32 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang

33 E-33 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang

34 E-34 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

35 E-35 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

36 E-36 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

37 E-37 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik

38 E-38 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

219

39 E-39 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

40 E-40 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik

41 E-41 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik

42 E-42 1 3 3 2 2 3 14 58% Kurang

43 E-43 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik

44 E-44 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

45 E-45 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

46 E-46 2 3 3 2 2 4 16 67% Cukup Baik

47 E-47 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik

48 E-48 2 2 2 2 3 3 14 58% Kurang

49 E-49 1 3 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik

50 E-50 2 2 4 3 3 4 18 75% Baik

51 E-51 2 3 3 3 3 4 18 75% Baik

52 E-52 1 2 2 2 2 4 13 54% Kurang

53 E-53 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang

54 E-54 2 3 4 2 2 3 16 67% Cukup Baik

55 E-55 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

56 E-56 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

57 E-57 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

58 E-58 1 2 2 2 2 3 12 50% Kurang

59 E-59 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

60 E-60 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

61 E-61 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang

62 E-62 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

63 E-63 2 2 2 2 2 4 14 58% Kurang

64 E-64 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

Rata-rata

indikator

37% 62% 81% 43% 61% 92%

Jelek

Cukup

Baik Baik Jelek

Cukup

Baik

Sangat

Baik

220

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen

Pertemuan-3

no kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 E-01 2 2 2 2 4 3 15 63% Cukup Baik

2 E-02 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

3 E-03 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

4 E-04 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik

5 E-05 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

6 E-06 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

7 E-07 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang

8 E-08 2 2 2 1 3 4 14 58% Kurang

9 E-09 2 2 2 2 3 3 14 58% Kurang

10 E-10 1 2 2 2 4 4 15 63% Cukup Baik

11 E-11 3 2 4 2 4 4 19 79% Baik

12 E-12 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang

13 E-13 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

14 E-14 2 2 4 2 4 4 18 75% Baik

15 E-15 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik

16 E-16 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

17 E-17 1 3 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik

18 E-18 1 3 2 1 3 3 13 54% Kurang

19 E-19 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

20 E-20 2 3 4 2 4 4 19 79% Baik

21 E-21 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

22 E-22 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

23 E-23 2 3 4 2 3 3 17 71% Baik

24 E-24 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang

25 E-25 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

26 E-26 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

27 E-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

28 E-28 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang

29 E-29 1 3 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik

30 E-30 1 4 4 2 4 4 19 79% Baik

31 E-31 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang

32 E-32 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang

33 E-33 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

34 E-34 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

35 E-35 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

36 E-36 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

37 E-37 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

38 E-38 1 4 4 2 3 3 17 71% Baik

221

39 E-39 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang

40 E-40 2 4 4 2 4 4 20 83% Baik

41 E-41 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

42 E-42 1 3 2 2 3 3 14 58% Kurang

43 E-43 2 3 4 2 3 3 17 71% Baik

44 E-44 2 4 4 2 4 4 20 83% Baik

45 E-45 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

46 E-46 2 3 2 3 3 4 17 71% Baik

47 E-47 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

48 E-48 2 2 4 2 4 4 18 75% Baik

49 E-49 2 3 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik

50 E-50 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

51 E-51 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

52 E-52 2 2 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik

53 E-53 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

54 E-54 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

55 E-55 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

56 E-56 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

57 E-57 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

58 E-58 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik

59 E-59 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik

60 E-60 2 3 4 2 4 4 19 79% Baik

61 E-61 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik

62 E-62 2 4 4 2 3 4 19 79% Baik

63 E-63 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik

64 E-64 3 4 4 3 3 4 21 88% Sangat Baik

Rata-rata

indikator

46% 68% 84% 48% 83% 93%

Jelek

Cukup

Baik Baik Jelek Baik

Sangat

Baik

222

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen

Pertemuan-4

no kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 E-01 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

2 E-02 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

3 E-03 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

4 E-04 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

5 E-05 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

6 E-06 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

7 E-07 2 2 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik

8 E-08 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

9 E-09 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

10 E-10 3 4 2 3 4 4 20 83% Baik

11 E-11 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

12 E-12 2 3 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik

13 E-13 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

14 E-14 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

15 E-15 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

16 E-16 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

17 E-17 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

18 E-18 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik

19 E-19 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

20 E-20 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

21 E-21 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

22 E-22 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

23 E-23 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

24 E-24 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik

25 E-25 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

26 E-26 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

27 E-27 2 2 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik

28 E-28 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

29 E-29 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

30 E-30 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

31 E-31 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik

32 E-32 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

33 E-33 3 2 2 2 4 4 17 71% Baik

34 E-34 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

35 E-35 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik

36 E-36 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

37 E-37 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik

38 E-38 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

223

39 E-39 3 2 2 2 4 4 17 71% Baik

40 E-40 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

41 E-41 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

42 E-42 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

43 E-43 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

44 E-44 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

45 E-45 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

46 E-46 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

47 E-47 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik

48 E-48 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

49 E-49 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

50 E-50 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

51 E-51 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

52 E-52 2 4 2 3 4 4 19 79% Baik

53 E-53 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik

54 E-54 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

55 E-55 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

56 E-56 2 2 4 3 3 4 18 75% Baik

57 E-57 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

58 E-58 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

59 E-59 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

60 E-60 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

61 E-61 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik

62 E-62 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

63 E-63 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

64 E-64 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik

Rata-rata

indikator

72% 88% 95% 70% 98% 100%

Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

224

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol

Pertemuan-1

no kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) kriteria

A B C D

1 K-01 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

2 K-02 1 3 1 1 2 4 12 50% Kurang

3 K-03 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

4 K-04 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang

5 K-05 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang

6 K-06 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik

7 K-07 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

8 K-08 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang

9 K-09 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

10 K-10 1 3 1 1 2 4 12 50% Kurang

11 K-11 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

12 K-12 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang

13 K-13 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

14 K-14 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek

15 K-15 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang

16 K-16 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang

17 K-17 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik

18 K-18 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik

19 K-19 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

20 K-20 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

21 K-21 1 2 1 2 3 3 12 50% Kurang

22 K-22 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik

23 K-23 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

24 K-24 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik

25 K-25 1 2 3 2 2 4 14 58% Kurang

26 K-26 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

27 K-27 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang

28 K-28 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang

29 K-29 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang

30 K-30 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang

31 K-31 1 3 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik

32 K-32 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

Rata-rata

indikator

32 71 89 43 79 120 13,56 57% Kurang

25% 55% 70% 34% 62% 94%

Jelek Kurang Baik Jelek

Cukup

Baik

Sangat

Baik

225

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol

Pertemuan-2

no kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 K-01 1 2 1 1 3 4 12 50% Kurang

2 K-02 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

3 K-03 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

4 K-04 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

5 K-05 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

6 K-06 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

7 K-07 3 2 1 1 3 4 14 58% Kurang

8 K-08 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

9 K-09 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

10 K-10 2 2 1 1 2 4 12 50% Kurang

11 K-11 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek

12 K-12 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang

13 K-13 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

14 K-14 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek

15 K-15 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang

16 K-16 2 2 1 2 2 4 13 54% Kurang

17 K-17 2 2 1 2 3 4 14 58% Kurang

18 K-18 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

19 K-19 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik

20 K-20 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

21 K-21 1 1 1 2 3 4 12 50% Kurang

22 K-22 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

23 K-23 2 2 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik

24 K-24 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

25 K-25 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik

26 K-26 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

27 K-27 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

28 K-28 1 1 1 1 3 4 11 46% Jelek

29 K-29 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang

30 K-30 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek

31 K-31 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik

32 K-32 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik

Rata-rata

indikator

49 56 86 46 77 128

38% 44% 67% 36% 60% 100%

Jelek Jelek

Cukup

Baik Jelek

Cukup

Baik

Sangat

Baik

226

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol

Pertemuan-3

no

kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 K-01 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

2 K-02 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

3 K-03 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

4 K-04 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik

5 K-05 3 2 1 2 3 4 15 63% Cukup Baik

6 K-06 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik

7 K-07 3 2 1 1 3 4 14 58% Kurang

8 K-08 3 2 4 3 3 4 19 79% Baik

9 K-09 2 2 2 2 2 4 14 58% Kurang

10 K-10 2 2 1 1 3 4 13 54% Kurang

11 K-11 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

12 K-12 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

13 K-13 3 2 4 3 3 4 19 79% Baik

14 K-14 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek

15 K-15 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

16 K-16 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

17 K-17 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

18 K-18 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

19 K-19 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

20 K-20 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik

21 K-21 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang

22 K-22 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

23 K-23 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik

24 K-24 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

25 K-25 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

26 K-26 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik

27 K-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

28 K-28 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

29 K-29 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

30 K-30 1 2 1 2 3 4 13 54% Kurang

31 K-31 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik

32 K-32 2 2 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik

Rata-rata

indikator

55 64 92 53 92 128

43% 50% 72% 41% 72% 100%

Jelek Kurang Baik Jelek Baik

Sangat

Baik

227

Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol

Pertemuan-4

no

kode

siswa

skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria

A B C D

1 K-01 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

2 K-02 1 2 2 1 4 4 14 58% Kurang

3 K-03 1 2 2 1 4 4 14 58% Kurang

4 K-04 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik

5 K-05 3 2 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik

6 K-06 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik

7 K-07 3 2 4 1 4 4 18 75% Baik

8 K-08 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik

9 K-09 3 3 2 2 2 4 16 67% Cukup Baik

10 K-10 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik

11 K-11 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

12 K-12 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik

13 K-13 3 2 4 4 4 4 21 88% Sangat Baik

14 K-14 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

15 K-15 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

16 K-16 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

17 K-17 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik

18 K-18 3 3 4 1 4 4 19 79% Baik

19 K-19 3 3 4 1 4 4 19 79% Baik

20 K-20 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

21 K-21 1 3 2 1 3 4 14 58% Kurang

22 K-22 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik

23 K-23 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

24 K-24 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik

25 K-25 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik

26 K-26 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

27 K-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang

28 K-28 1 3 2 1 4 4 15 63% Cukup Baik

29 K-29 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang

30 K-30 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang

31 K-31 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik

32 K-32 3 3 2 1 4 4 17 71% Baik

Rata-rata

indikator

70 80 94 49 106 128 16,47 0,686 Cukup Baik

55% 63% 73% 38% 83% 100%

Kurang

Cukup

Baik Baik Jelek Baik

Sangat

Baik

Lampiran 21 228

NORMALITAS SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS EKSPERIMEN

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Ho diterima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 66

Panjang kelas = 4

Nilai minimum = 42

Rata-rata = 54

Rentang = 24

s = 5,4594

Banyak kelas = 7

n = 64

Banyak

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

42-45 41,5 -2,35 0,4906 0,0443 2,8352 3 0,0096

46-49 45,5 -1,61 0,4463 0,1357 8,6848 9 0,0114

50-53 49,5 -0,88 0,3106 0,2510 16,0640 17 0,0545

54-57 53,5 -0,15 0,0596 0,1594 10,2016 18 5,9613

58-61 57,5 0,58 0,2190 0,1876 12,0064 10 0,3353

62-65 61,5 1,32 0,4066 0,0732 4,6848 6 0,3692

66-69 65,5 2,05 0,4798 0,0180 1,1520 1 0,0201

69,5 2,78 0,4978

χ2

6,7615

Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 6 diperoleh χ2

tabel = 12,6.

Karena χ2

hitung ≤ χ2tabel yaitu 6,76 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

normal.

χ2

(0,05)(k-1)

229

NORMALITAS SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS KONTROL

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Hoditerima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 62

Panjang kelas = 4

Nilai minimum = 40

Rata-rata = 51

Rentang = 22

s = 5,5634

Banyak kelas = 6

n = 32

Kelas

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

40-43 39,5 -2,38 0,4913 0,0418 1,3376 1 0,0852

43-47 43,5 -1,64 04495 0,1336 4,2752 5 0,1229

48-51 47,5 -0,90 0,3159 0,2523 8,0736 9 0,1063

52-55 51,5 -0,16 0,0636 0,1554 4,9728 8 1,8428

56-59 55,5 0,58 0,2190 0,1876 6,0032 5 0,1676

60-63 59,5 1,32 0,4066 0,0737 2,3584 4 1,1427

63,5 2,06 0,4803

χ2 3,4675

Untuk α = 0,05 dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh χ2

tabel = 11,1.

Karena χ2

hitung ≤ χ2

tabel yaitu 3,46 ≤ 11,1 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

normal.

Lampiran 22 230

Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 1 dan 2)

<g> =

=

= 0,15

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,15 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 1 dan 2)

<g> =

=

= 0,02

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,02 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

231

Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 2 dan 3)

<g> =

=

= 0,23

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,23 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 2 dan 3)

<g> =

=

= 0,11

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,11 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

232

Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan

A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 3 dan 4)

<g> =

=

= 0,54

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,54 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori sedang.

B. Kelas Kontrol (Pertemuan 3 dan 4)

<g> =

=

= 0,17

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,382 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori rendah.

Lampiran 23 233

Uji T Sikap Peduli Lingkungan

N-gain

eksperimen

N-gain

kontrol

0,72727 0,08333

0,75 0,16667

0,77778 0,28571

0,8 0,5

0,77778 0,33333

0,8 0,44444

0,42857 0,45455

0,55556 0,7

0,83333 0,27273

0,63636 0,25

0,77778 0,14286

0,38462 0,18182

0,77778 0,76923

0,8 0,14286

0,66667 0

0,77778 0,6

0,45455 0,22222

0,53846 0,44444

0,77778 0,375

0,8 0,5

0,7 0,16667

0,8 0

0,55556 0,55556

0,5 0,28571

0,77778 0,1

0,77778 0,5

0,38462 0

0,83333 0,1

0,84615 -0,0909

0,8 0

0,63636 0,5

0,83333 0,22222

0,41667

0,7

Ho = Tidak terdapat perbedaan sikap peduli

lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Ha = Terdapat perbedaan sikap peduli

lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

S =

= 0,1650

thitung =

= 11,842

dk = n1 + n2 - 2

= 94

ἀ = 5%

t tabel = 1,98

Kesimpulan : thitung ˃ ttabel sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima.

234

0,55556

0,81818

0,55556

0,83333

0,46154

0,8

0,75

0,83333

0,7

0,77778

0,75

0,81818

0,63636

0,76923

0,83333

0,75

0,8

0,61538

0,66667

0,81818

0,77778

0,53846

0,77778

0,76923

0,75

0,77778

0,75

0,77778

0,84615

0,77778

xi 45,489 9,20844

mean 0,71077 0,28776

Si 0,12855 0,22125

Si2 0,01652 0,04895

N 64 32

Lampiran 24 235

NORMALITAS NILAI AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Ho diterima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 81

Panjang kelas = 4

Nilai minimum = 57

Rata-rata = 68

Rentang = 24

s = 4,9616

Banyak kelas = 6

n = 64

Banyak

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

57-60 56,5 -2,34 0,4904 0,0534 3,4176 2 0,5880

61-64 60,5 -1,53 0,4370 0,1728 11,0592 16 2,2073

65-68 64,5 -0,72 0,2642 0,2323 14,8672 16 0,0863

69-72 68,5 0,08 0,0319 0,2814 18,0096 18 0,0000

73-76 72,5 0,89 0,3133 0,1421 9,0944 10 0,0902

77-80 76,5 1,70 0,4554 0,0384 2,4576 1 0,8645

81-84 80,5 2,50 0,4938 0,0057 0,3648 1 1,1060

84,5 3,31 0,4995

χ2

4,9424

Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 6 diperoleh χ2

tabel = 12,6.

Karena χ2

hitung ≤ χ2tabel yaitu 4,94 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

normal.

χ2

(0,05)(k-1)

236

NORMALITAS NILAI AKHIR KELAS KONTROL

Hipotesis:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Rumus yang digunakan:

χ2 =

k

i Ei

EiOi

1

2

Kriteria yang digunakan:

Hoditerima jika χ2

hitung ≤ χ2

tabel dengan χ2

tabel = χ2

(0,05)(k-1)

Pengujian Hipotesis:

Nilai maksimum = 73

Panjang kelas = 4

Nilai minimum = 51

Rata-rata = 63

Rentang = 22

s = 5,2732

Banyak kelas = 6

n = 32

Kelas

Interval

Batas

kelas

Z untuk

batas

kelas

Peluang

untuk Z

Luas

kelas

untuk Z

Ei Oi

Ei

EiOi2

51-54 50,5 -2,32 0,4898 0,0492 1,5744 3 1,2909

55-58 54,5 -1,56 0,4406 0,1496 4,7872 2 1,6228

59-62 58,5 -0,81 0,2910 0,2711 8,6752 11 0,6230

63-66 62,5 -0,05 0,0199 0,2413 7,7216 8 0,0100

67-70 66,5 0,71 0,2612 0,1680 5,3760 6 0,0724

71-74 70,5 1,47 0,4292 0,0579 1,8528 2 0,0117

74,5 2,23 0,4871

χ2 3,6308

Untuk α = 0,05 dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh χ2

tabel = 11,1.

Karena χ2

hitung ≤ χ2

tabel yaitu 3,63 ≤ 11,1 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi

normal.

Lampiran 25 237

Perhitungan N-Gain Hasil Belajar Siswa

A. Kelas Eksperimen

<g> =

=

= 0,42

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0, 42 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori sedang.

B. Kelas Kontrol

<g> =

=

= 0,34

Kriteria pengujian

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah = g ≤ 0,3

Karena nilai N- gain 0,34 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam

katagori sedang.

Lampiran 26 238

Uji T Nilai Akhir Hasil belajar siswa

N-gain

eksperimen

N-gain

kontrol

0,443182 0,541667

0,776042 0,323864

0,553819 0,020833

0,540064 0,618056

0,571181 0,352273

0,706731 0,194444

0,231061 0,402244

0,567708 0,133013

0,33125 0,407986

0,428241 0,383013

0,474359 0,465278

0,363426 0,154514

0,513889 0,25

0,74359 0,172348

0,486742 0,116987

0,623106 0,361111

0,3875 -0,01389

0,380682 0,276042

0,342014 0,554167

0,571181 0,520833

0,5 0,474702

0,744792 0,463542

0,543269 0,462121

0,43125 0,5625

0,483796 0,410256

0,673611 0,449653

0,5625 0,548611

0,425347 0,324653

0,56891 0,217803

0,571759 0,291667

0,427083 0,30303

0,554924 -0,12731

0,38447

0,336806

0,446429

0,4125

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil

belajar kognitif siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar

kognitif siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

S =

= 0,1611

thitung =

= 2,5872

dk = n1 + n2 - 2

= 94

ἀ = 5%

t tabel = 1,98

Kesimpulan : thitung ˃ ttabel sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima.

239

0,179167

0,444444

0,101563

0,320076

0,354167

0,389583

0,361111

0,268519

0,502315

0,295833

0,241319

0,180556

0,38125

0,577083

0,440705

0,329861

0,2875

0,307292

0,185764

0,257576

0,377083

0,180556

0,366319

0,352431

0,397569

0,299479

0,226563

0,299479

mean 0,422006 0,33175

si 0,149502 0,182492

si2 0,022351 0,033303

N 64 32

Lampiran 27 240

Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan

Kelas eksperimen

kelas

eksperimen Spre Spost

Rata-

rata (%) Kriteria

E-01 47 54 49 61% Cukup Baik

E-02 50 59 54 68% Cukup Baik

E-03 46 66 56 70% Baik

E-04 50 55 53 66% Cukup Baik

E-05 50 55 52 65% Cukup Baik

E-06 49 61 55 69% Cukup Baik

E-07 48 66 57 71% Baik

E-08 47 60 49 61% Cukup Baik

E-09 48 58 53 66% Cukup Baik

E-10 51 65 58 73% Baik

E-11 50 58 54 68% Cukup Baik

E-12 56 62 59 74% Baik

E-13 55 58 57 71% Baik

E-14 59 75 67 84% Baik

E-15 54 56 55 69% Cukup Baik

E-16 57 72 65 81% Baik

E-17 52 60 56 70% Baik

E-18 43 48 46 57% Kurang

E-19 47 61 54 68% Cukup Baik

E-20 55 62 59 74% Baik

E-21 46 52 49 61% Cukup Baik

E-22 48 58 52 65% Cukup Baik

E-23 54 63 59 73% Baik

E-24 47 52 44 55% Kurang

E-25 52 62 57 71% Baik

E-26 54 55 53 66% Cukup Baik

E-27 45 58 52 64% Cukup Baik

E-28 51 59 53 66% Cukup Baik

E-29 56 66 58 73% Baik

E-30 55 65 60 75% Baik

E-31 50 56 51 64% Cukup Baik

E-32 49 55 52 65% Cukup Baik

E-33 57 62 60 75% Baik

E-34 55 66 60 75% Baik

E-35 55 70 63 78% Baik

E-36 50 73 53 66% Cukup Baik

241

E-37 58 61 60 75% Baik

E-38 55 61 58 73% Baik

E-39 55 59 57 71% Baik

E-40 51 55 48 60% Cukup Baik

E-41 53 67 53 66% Cukup Baik

E-42 55 66 61 76% Baik

E-43 56 58 57 71% Baik

E-44 49 63 54 68% Cukup Baik

E-45 52 60 54 68% Cukup Baik

E-46 54 60 57 71% Baik

E-47 53 62 58 72% Baik

E-48 46 52 45 56% Kurang

E-49 49 61 49 61% Cukup Baik

E-50 46 58 48 60% Cukup Baik

E-51 57 67 60 75% Baik

E-52 59 69 64 80% Baik

E-53 48 53 49 61% Cukup Baik

E-54 63 66 65 81% Baik

E-55 51 62 57 71% Baik

E-56 51 58 55 68% Cukup Baik

E-57 54 61 58 72% Baik

E-58 51 55 51 64% Cukup Baik

E-59 65 69 64 80% Baik

E-60 59 74 67 83% Baik

E-61 52 66 59 74% Baik

E-62 49 60 55 68% Cukup Baik

E-63 60 67 63 79% Baik

E-64 53 61 57 71% Baik

Rata-rata 52 61 56 70% Baik

242

Kelas kontrol

kelas

kontrol Spre Spost rata (%) Kriteria

k-01 52 57 55 68% Cukup Baik

k-02 52 72 62 78% Baik

k-03 48 55 52 64% Cukup Baik

k-04 51 54 53 66% Cukup Baik

k-05 53 52 53 66% Cukup Baik

k-06 57 59 58 73% Baik

k-07 49 50 50 62% Cukup Baik

k-08 55 56 56 69% Baik

k-09 48 54 51 64% Cukup Baik

k-10 43 48 46 57% Kurang

k-11 48 58 53 66% Cukup Baik

k-12 51 59 55 69% Cukup Baik

k-13 51 62 57 71% Baik

k-14 51 59 55 69% Cukup Baik

k-15 49 44 47 58% Kurang

k-16 53 59 56 70% Baik

k-17 47 48 48 59% Cukup Baik

k-18 59 64 62 77% Baik

k-19 49 61 55 69% Cukup Baik

k-20 51 51 51 64% Cukup Baik

k-21 51 61 56 70% Baik

k-22 46 49 48 59% Cukup Baik

k-23 47 50 49 61% Cukup Baik

k-24 54 66 60 75% Baik

k-25 58 62 60 75% Baik

k-26 52 50 51 64% Cukup Baik

k-27 51 49 50 63% Cukup Baik

k-28 55 57 56 70% Baik

k-29 45 48 47 58% Kurang

k-30 45 49 47 59% Kurang

k-31 55 60 58 72% Baik

k-32 55 52 54 67% Cukup Baik

Rata-rata 51 55 53 67%

Cukup

Baik

Lampiran 28 243

244

Lampiran 29 245

246

Lampiran 30 247

248

249

Lampiran 31 250

Lampiran 32 251

252

253

254

Lampiran 33 255

Lampiran 34 256

Lampiran 35 257

Lampiran 36 258

Siswa kelas eksperimen memperhatikan Siswa kelas eksperimen dibimbing guru

penjelasan guru di awal pembelajaran berlatih menyusun puzzle

Siswa kelas eksperimen melakukan Siswa kelas eksperimen melakukan kegiatan

Kegiatan ploting untuk pengamatan pengamatan lapangan

Komponen-komponen ekosistem

Siswa kelas eksperimen melakukan Siswa kelas eksperimen membuat poster

kegiatan menyusun puzzle secara mandiri ajakan menjaga lingkungan sekitar

259

Siswa kelas kontrol mendengarkan Siswa kelas kontrol melakukan kegiatan

instruksi yang guru sampaikan diskusi kelas

Siswa kelas kontrol melakukan kegiatan Siswa kelas kontrol mengisi lembar skala

presentasi hasil diskusi psikologi sikap peduli lingkungan