penerapan model pembelajaran kooperatif …... · a. sarwani atas kasih sayang, do’a, dan...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK-PAIR-SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SRI LESTARI K7408028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

Upload: lykhue

Post on 21-May-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TPS (THINK-PAIR-SHARE)

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

SRI LESTARI

K7408028

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

i

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ii

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TPS

(THINK-PAIR-SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

SRI LESTARI

K7408028

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

v

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

vi

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ABSTRAK SRI LESTARI. K7408028. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TPS (THINK-PAIR-SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012.Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Akuntansi melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berjumlah 39 siswa. Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti dan melibatkan siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa dan dokumen atau arsip. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) persiapan, (2) penyusunan rencana tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit dan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatan prestasi belajar akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 61,5% pada siklus I menjadi 76,9% pada siklus II, (2) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 66,6% pada siklus I manjadi 82% pada siklus II, (3) kemandirian siswa dalam mengerjakan tes evaluasi menunjukkan peningkatan dari 64,1% pada siklus I menjadi 87,2% pada siklus II, (4) hasil evaluasi siswa menunjukkan adanya peningkatan prestasi dari 76,9% pada siklus I menjadi 87,2% pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya antara lain: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), (2) guru membuat Rencana Pembelajaran lebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, (3) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, tipe Think Pair Share (TPS), prestasi belajar akuntansi

vii

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ABSTRACT

Sri Lestari. K7408028. THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE TO IMPROVE LEARNING ACHIEVEMENTS OF STUDENTS IN ACCOUNTING CLASS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO YEAR 2011/2012. Thesis. Surakarta. Faculty of teacher training and Education Science. Sebelas Maret University of Surakarta. June 2012. The aims of this research is to find out increasing achievement learn accounting learning through Cooperative Learning Model of Think Pair Share (TPS) type in students of Class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo year of 2011/2012. This research uses classroom action research. The subject of this research is a students of class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo year 2011/2012 which are 39 students. Object of this research is varied activities in class during the learning process. This research held by collaboration between class teacher, researcher, and involving student participation. Data source used in this action research are informan, place and location, events and documents or archives. Procedures of this research includes: (1) preliminary stage, (2) action planning stage, (3) action implementation, (4) observation, and (5) reporting. Process of research is implemented in two cycles, each of them consists of four stage, they are: (1) action planning, (2) action implementation, (3) observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Cycle I is implemented in three meetings with time allocation of 4 x 45 minutes and cycle II is implemented in two meetings with time allocation of 5 x 45 minutes. Based on research conducted, I can be concluded that the use of Cooperative Learning Model type Think Pair Share (TPS) can study accounting increases the achievement (both process and outcome). It is reflected in several indicators as the following: (1) student activeness in asking question in discussion showing 61,5% improvement in cycle I to be 76,9% in cycle II, (2) students activeness in answering question in discussion showing improvement from 66,6% in cycle I to be 82% in cycle II, (3) students independency in doing evaluation test showing improvement from 64,1% in cycle I to be 87,2% in cycle II, (4) results of students evaluation showing the improvement from 76,9% in cycle I to be 87,2% in cycle II. Such improvement is reached after the teacher holds several efforts, they are: (1) implementation of TPS (Think Pair Share) type cooperative learning model, (2) teacher makes learning plan first before teaching so that the learning activity can be well-managed, (3) teacher holds evaluation after the implementation of learning to improve the next results of learning. Keywords: Cooperative learning, Think Pair Share type, learning performance of accounting

viii

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

MOTTO

“ Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala

orang-orang yang berbuat kebaikan”

(QS : Hud 115)

“…..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(QS. Ar Ra’d : 11)

“Dalam hidup ini tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan, namun satu hal yang pasti Allah tahu apa yang kita butuhkan”

( Penulis )

ix

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih peneliti dan terima kasih peneliti kepada :

• Ibu saya tercinta Sermini dan Bapak saya yang tercinta pula

A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang

selalu diberikan setiap waktu.

• Kakak saya tersayang Apriyadi, Noviandi, Juni Abi Yanto,

dan Retni Astuti yang selalu memberikan semangat, doa

dan bantuan selama ini.

• Adikku Ira Andriani, Tri Januatun, dan Keponakan –

keponakan tersayang (Rizal, Fikri, Putri, Reza, Rifki,

Kezya, Arshita, Naya) yang memberikan hiburan saat saya

mulai lelah.

• Prof. Dr. Siswandari, M. Stats dan Drs. Ngadiman, M.Si

terima kasih atas bimbingan dan dukungannya selama ini.

• Wahyu Adi, M.Pd dan Nurhasan Hamidi, S.E, M.Sc,Akt

sebagai tim penguji yang telah membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

• Iksan Rifqi Hermawan yang selalu ada dan tidak lelah

memberi semangat dan do’a serta dukungan kepada saya.

• Sahabat-sahabatku tercinta (Tami, Wina, Ani, Helti, Bastin,

Hani, Kiki, Intan, Erlin, Dita, Ferina, Adhel, Arinta, Intan

kos, Sandy) yang selalu memotivasi dan mendoakan..

• Semua teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK

Akuntansi Angkatan 2008.

• Almamater UNS.

x

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

KATA PENGANTAR

Puji syukur peulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skipsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagaian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi dapat diatasi berkat bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bentuannya penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.

5. Prof. Dr. Siswandari, M.Stats selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Drs. Ngadiman, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

7. Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed, selaku kepala sekolah SMA Negeri 2

Sukoharjo terima kasih atas ijin dan kemudahan bagi peneliti dalam

pelaksanaan penelitian.

8. S. Hardjono,S.Pd,M.Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 2

Sukoharjo yang telah banyak membantu peneliti dalam penelitian ini. Terima

kasih untuk bantuan waktu, tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu

diberikan kepada peneliti.

9. Bapak , Ibu dan keluarga besar tercinta, yang selalu memberikan dorongan

baik moril maupun sprirituil, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

mengiringi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

xi

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

10. Iksan Rifqi Hermawan yang selalu memberikan semangat dan do’a sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua teman-teman kos yang melewati hari bersama dalam suka dan duka,

terimakasih do’anya.

12. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK akuntansi’08,

terima kasih buat senyum dan doanya.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan akuntansi.

Surakarta, Juni 2012

Peneliti

xii

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN REVISI ......................................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... x

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

A. Kajian Pustaka .............................................................................. 6

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ........................................... 6

a. Belajar .................................................................................. 6

b. Pembelajaran ........................................................................ 7

2. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 8

a. Hakikat Model Pembelajaran ............................................... 8

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 9

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kooperatif ............................................................................. 11

xiii

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) .......................... 11

4. Prestasi Belajar Akuntansi ........................................................ 12

a. Prestasi Belajar .................................................................... 12

b. Strategi Peningkatan Prestasi ............................................... 13

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 16

d. Mata Pelajaran Akuntansi .................................................... 19

B. Hasil Penelitan yang Relevan ....................................................... 24

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 25

D. Hipotesis ........................................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28

B. Subyek Penelitian .......................................................................... 29

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 30

D. Pengumpulan Data ........................................................................ 30

E. Uji Validitas Data .......................................................................... 31

F. Analisis Data .................................................................................. 31

G. Indikator Kinerja Penelitian .......................................................... 32

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 37

A. Deskripsi Pra Tindakan .................................................................. 37

1. Sejarah Singat SMA Negeri 2 Sukoharjo.................................. 37

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 2 Sukoharjo ..................... 38

3. Keadaan Lingkungan sekolah ................................................... 40

4. Struktur Orgaanisasi Sekolah .................................................... 41

5. Permasalahan dalam Pembelajaran ........................................... 42

B. Deskripsi Hasil tindakan Tiap Siklus ............................................. 43

1. Siklus I ...................................................................................... 44

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ............................................ 44

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................. 46

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan Siklus I ....................... 49

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .............................. 53

xiv

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Siklus II ..................................................................................... 54

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ........................................... 54

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................... 57

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan Siklus II ..................... 60

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ............................. 63

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................... 64

D. Pembahasan ................................................................................... 67

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................... 69

A. Simpulan ........................................................................................ 69

B. Implikasi ........................................................................................ 70

1. Implikasi Teoritis ...................................................................... 70

2. Implikasi Praktis ....................................................................... 71

C. Saran .............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73

LAMPIRAN ....................................................................................................... 75

xv

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian ............................... 29

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian ............................................................. 33

Tabel 4.1 Sejarah SMA Negeri 2 Sukoharjo ..................................................... 37

Tabel 4.2 Lokasi SMA Negeri 2 Sukoharjo ...................................................... 40

Tabel 4.3 Indikator Keaktifan Siklus I .............................................................. 50

Tabel 4.4 Capaian Indikator Keaktifan Siklus I ................................................ 50

Tabel 4.5 Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I .................................. 51

Tabel 4.6 Capaian Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I.................... 52

Tabel 4.7 Indikator Keaktifan Siklus II ............................................................ 60

Tabel 4.8 Capaian Indikator Keaktifan Siklus II .............................................. 60

Tabel 4.9 Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II ................................ 61

Tabel 4.10 Capaian Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II .................. 62

Tabel 4.11 Hasil Capaian Indikator Keaktifan Siklus I dan II ............................ 64

Tabel 4.12 Hasil Capaian Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I dan II 65

xvi

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Laporan Laba Rugi (Single Step) .................................................. 21

Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi (Multiple Step) ............................................... 22

Gambar 2.3 Laporan Perubahan Ekuitas ........................................................... 22

Gambar 2.4 Neraca (Scontro) ........................................................................... 23

Gambar 2.5 Neraca (Staffel) .............................................................................. 24

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas .............................. 27

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah .......................................................... 41

Gambar 4.2 Histogram Capaian Keaktifan Siklus I .......................................... 52

Gambar 4.3 Histogram Capaian Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I .............. 53

Gambar 4.4 Histogram Capaian Keaktifan Siklus II ........................................ 62

Gambar 4.5 Histogram Capaian Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II ............ 63

Gambar 4.6 Histogram Perbandingan Hasil Capaian Keaktifan Sebelum

Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ................................................. 65

Gambar 4.7 Histogram Perbandingan Hasil Capaian Ketuntasan Prestasi

Belajar Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ........................ 66

xvii

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Catatan Lapangan 1 (Pratindakan) ................................................. 75

Lampiran 2 Nilai Awal Siswa ........................................................................... 77

Lampiran 3 Catatan Lapangan 2 (Tindakan Siklus I) ....................................... 78

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan pembelajran Siklus I ................................... 83

Lampiran 5 Materi Kertas Kerja ....................................................................... 88

Lampiran 6 Soal Diskusi dan Jawaban .............................................................. 89

Lampiran 7 Soal Evaluasi dan Jawaban ............................................................ 93

Lampiran 8 Daftar Hadir Siswa Siklus I ........................................................... 97

Lampiran 9 Lembar Observasi Daftar Keaktifan Siswa (Siklus I) ................... 98

Lampiran 10 Daftar Nilai Siklus I ....................................................................... 100

Lampiran 11 Lembar Observasi dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

TPS (Siklus I) ................................................................................. 101

Lampiran 12 Catatan Lapangan 3 (Tindakan Siklus II) ...................................... 103

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ............................. 107

Lampiran 14 Materi laporan Keuangan ............................................................... 112

Lampiran 15 Soal Diskusi dan Jawaban .............................................................. 116

Lampiran 16 Soal Evaluasi dan Jawaban ............................................................ 122

Lampiran 17 Daftar Hadir Siswa Siklus II .......................................................... 128

Lampiran 18 Lembar Observasi Daftar keaktifan Siswa Siklus II ...................... 129

Lampiran 19 Daftar Nilai Siklus II ...................................................................... 131

Lampiran 20 Lembar Observasi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TPS (Siklus II) ............................................................................... 132

Lampiran 21 Daftar Kenaikan Nilai Evaluasi Prestasi Belajar ........................... 134

xviii

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pendidikan memerlukan perhatian

yang khusus dari segi mutu atau kualitasnya. Dengan pendidikan, suatu bangsa akan

dapat memiliki sikap yang bernilai luhur dan menguasai IPTEK sehingga mampu

berdiri tegak dan mampu menjaga martabatnya, baik sebagai pribadi maupun suatu

bangsa. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

menyatakan, bahwa

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan

meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga-lembaga atau instansi-instansi

pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang sangat berperan penting adalah

sekolah. Dalam perkembangannya, sekolah hendaknya menciptakan situasi belajar

yang nyaman, menyenangkan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif

dalam proses belajar mengajar. Kualitas pendidikan di sekolah salah satunya

dipengaruhi kurikulum yang diterapkan. Kurikulum adalah suatu pedoman dalam

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Kurikulum membantu guru dalam

membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Kurikulum

mencakup materi ajar serta standar kompetensi. Standar kompetensi tiap mata

pelajaran dikembangkan berdasarkan kompetensi lulusan dan lembaga

pendidikan.

Dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa,

yaitu siswa mau dan mampu mengungkapkan pendapat sesuai dengan apa yang

dipahami. Selain itu diharapkan pula siswa mampu berinteraksi dengan orang lain

1

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa yang lain maupun antara siswa

dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan materi pelajaran.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari proses pembelajaran dan prestasi

belajar siswa. Proses pembelajaran dapat dilihat dari motivasi dan keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kualitas pembelajaran ditentukan oleh seorang guru

yang berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru sangat berperan dalam

mempengaruhi motivasi serta prestasi belajar siswa. Selain itu, guru berusaha

mengurangi permasalahan-permasalahan yang akan menghambat proses

pembelajaran sehingga hasil pembelajaran dapat optimal.

Keberhasilan sebuah pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar

peserta didik. Prestasi yang tinggi mencerminkan keberhasilan dalam sebuah

pembelajaran, begitu pula sebaliknya, ketika prestasi rendah mencerminkan belum

berhasilnya dalam suatu proses pembelajaran. Dalam pencapaian prestasi belajar

peserta didik tentu melalui proses-proses pembelajaran, dimana di dalamnya ada

tujuan pembelajaran, media pembelajaran, materi yang akan dibahas, metode dan

media pembelajaran serta prosedur evaluasi yang dipilih dalam menilai prestasi

peserta didik.

SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah salah satu sekolah negeri yang mempunyai

input siswa yang memiliki prestasi belajar yang bervariasi. Salah satunya pada mata

pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS 4 yaitu Akuntansi. Akuntansi

berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan nalar seseorang. Berdasarkan hasil

survey pendahuluan menunjukkan bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran akuntansi berasal dari proses pembelajaran masih terfokus

pada guru. Guru masih bersifat monoton, cara penyampaian materi oleh guru sebagian

besar disampaikan dengan ceramah dan penyelesaian soal secara mandiri oleh siswa itu

sendiri. Dengan kondisi seperti itu interaksi antara guru dan siswa kurang berjalan

secara kooperatif sehingga sebagian siswa kurang antusias. Prestasi belajar yang belum

memuaskan terhadap mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo kelas XI

IPS 4 ditunjukkan dengan adanya pencapaian prestasi belajar akuntansi dimana sekitar

40% siswa masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu 70.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Peningkatan pembelajaran di SMA N 2 Sukoharjo sangat diperlukan yaitu

menerapkan sistem belajar siswa menjadi aktif. Agar siswa dapat lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dalam model pembelajaran. Salah

satu model pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa adalah model pembelajaran

kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

adalah belajar secara bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lainnya

dalam belajar, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif

dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Dalam

pembelajaran kooperatif, guru bertindak sebagai fasilitator.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk bisa

meningkatkan prestasi belajar dan menumbuhkan keaktifan siswa yaitu pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Metode TPS merupakan salah satu strategi

dalam pembelajaran kooperatif yang dapat memberikan waktu kepada siswa untuk

berpikir sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan

kemampuan berpikir siswa, sehingga metode pembelajaran TPS dapat diterapkan

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) untuk meningkatan

Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Agar permasalahan

mudah dipahami, perlu adanyanya definisi operasional mengenai masalah

pembelajaran dan tindakan. Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah

dikemukan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah :

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

“Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-

Pair-Share) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4

SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah jawaban terhadap masalah yang akan dikaji

dalam penelitian yang berisi pernyataan yang dikemukakan dalam tujuan

penelitian berhubungan dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah:

“Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) pada siswa kelas XI IPS 4

SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.”

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan didunia

pendidikan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis. Manfaat tersebut antara

lain:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini memberikan manfaat pengembangkan

ilmu pengetahuan terutama bidang pendidikan khususnya mengenai model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) serta untuk memberikan

rangsangan dalam melakukan penelitian lanjutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai pertimbangan dalam

memilih metode pembelajaran yang aktif dan memberikan suasana yang

menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

b. Bagi siswa

Dengan adanya penelitian ini, siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari

akuntansi sehingga meningkatkan prestasi pemahaman belajar akuntansi.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan

kurikulum di tingkat sekolah dan perbaikan pada proses pembelajaran.

d. Bagi peneliti/penulis.

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan metode Think

Pair Share (TPS) yang dapat memperbaiki proses pembelajaran

selanjutnya.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan langkah selanjutnya untuk melakukan

sebuah penelitian ilmiah, teori atau konsep-konsep yang dituliskan, digunakan

sebagai landasan teori dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian,

landasan teori merupakan hal yang penting, karena diperlukan untuk menjelaskan

variabel-variabel yang akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang

akan dikaji. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:58),“Kegiatan mendalami,

mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa

dikenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat dengan istilah kajian

pustaka”.

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Agus Suprijono (2010: 3) “Belajar adalah proses medapatkan

pengetahuan. Winkel dalam Gino, dkk (1999: 6) menyatakan bahwa “Belajar

adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.”

Belajar menurut Robert M. Gagne dalam Benny A. Pribadi (2009:6)

menyatakan bahwa belajar dipandang sebagai proses alami yang dapat membawa

perubahan pada pengetahuan, tindakan, dan perilaku seseorang. Sedangkan

menurut Robert Heinich dkk dalam Benny A. Pribadi (2009:6) “Belajar

merupakan suatu proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi secara intensif dengan

sumber-sumber belajar”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

suatu proses mendapatkan pengetahuan yang menghasilkan perubahan – perubahan

ketika seseorang melakukan interaksi secara intensif. Perubahan itu berbentuk

6

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan).

Perubahan tersebut terjadi tidak lain juga karena usaha sadar yang dilakukan oleh

individu yang sedang belajar.

1) Tujuan Belajar

Menurut Gino,dkk (1999: 18) “Tujuan belajar merupakan komponen sistem

pembelajaran yang sangat penting, karena semua komponen dalam sistem

pembelajaran dilakasanakan atas dasar pencapaian tujuan belajar.” Dalam usaha

pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya kondisi belajar yang baikyang terdiri

dari beberapa komponen-komponen pendukung antara lain tujuan belajar yang akan

dicapai, bahan pengajaran yang digunakan mencapai tujuan, guru dan siswa yang

memainkan peranan serta memiliki hungan social tertentu.

Menurut Bloom dalam Gino,dkk (1999: 19) “tujuan belajar dikelompokkan

menjadi tiga yaitu kognitif, psikomotor dan afektif”. Tiap – tiap tujuan belajar tertentu

membutuhkan sistem lingkungan yang relevan. Sistem lingkungan belajar untuk

mencapai tujuan belajar kognitif berbeda dengan lingkungan yang diarahkan untuk

mencapai tujuan belajar keterampilan.

2) Ciri – ciri Belajar

Menurut Gino,dkk (1999: 15) ada 3 ciri yang khas pada aktivitas manusia

yang dapat disebut sebagai kegiatan belajar, yakni :

a) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar

(individu yang belajar/Behavioral Conges) baik aktual maupun potensial.

b) Perubahan itu pada pokoknya didapatkannyakemampuan baru yang berlaku

dalam waktu yang relatif lama.

c) Perubahan itu terjadi karena usaha.

b. Hakikat Pembelajaran

Driscoll dalam Robert E. Slavin (2008: 179) memaparkan bahwa

“Pembelajaran adalah sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan

oleh pengalaman”. Agus Suprijono (2010: 13) menjelaskan bahwa “Pembelajaran

merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti pengajaran”.

Perbedaan makna pembelejaran dengan pengajaran adalah guru mengajar, siswa

belajar. Sedangkan pada pembelajarana adalah guru mengorganisir lingkungan

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

terjadinya proses belajar. Menurut Gino,dkk (1999: 33) menyatakan bahwa

”Pembelajaran merupakan usaha sadar dan sengaja oleh guru untuk membuat

siswa belajar dengan jalan megaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam

kegiatan belajar mengajar.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan perubahan yang terjadi akibat dari proses belajar mengajar untuk

menciptakan proses belajar yang efektif dan efisien.

Gino dkk (1999:30) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan belajar

mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan komponen-komponen

meliputi siswa, guru, isi, tujuan, isi pelajaran, media, metode, tujuan, dan evaluasi.

Komponen-komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebgai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan; 2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagi pengelola kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien;

3) Tujuan, yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif;

4) Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan;

5) Metode, yaitu cara yang teratur unutk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan;

6) Media, yaitu bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan;

7) Evaluasi, yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan nilainya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula serta bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu sistem.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Hakikat Model Pembelajaran

Mills dalam Agus Suprijono (2010: 45) menyatakan bahwa “Model adalah

bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau

sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.” Model merupakan

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa

sistem. Menurut Arends dalam Agus Suprijono (2010: 46) “Model pembelajaran

mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan

pengelolaan kelas.”

Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Jadi

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka pemikiran yang

menggambarkan proses pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan

baik dan mencapai tujuan belajar dengan efektif dan efisien.

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Isjoni (2009: 19) menyatakan bahwa “Cooperative learning dirumuskan

sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah

mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu

(sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive).” Anita

Lie (2008: 12), cooperative learning adalah sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-

tugas terstruktur. Slavin ( 2008: 4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif pada

berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pem-

belajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan

kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa bekerja

sama dalam kelompok yang heterogen, kelompok heterogen dibentuk dengan

memperhatikan keberagaman gender, agama, suku, serta kemampuan akademis.

Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok

kerja, karena dalam model cooperative learning harus ada “struktur dorongan dan tugas

yang bersifat kooperatif” sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka

dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara anggota

kelompok (Salvin dan Stahl)

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Johnson dalam Isjoni (2009: 23-24) menyatakan bahwa “Cooperative

learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan

kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai

informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa,

memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang

baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain.”

Dalam Agus Suprijono (2010: 58), Roger dan David Johnson menyatakan

bahwa “tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif.” Karena

untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, suatu

pembelajaran harus menerapkan lima unsur, yaitu:

1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif)

2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)

3) Faca to face promotive interaction ( interaksi promotif)

4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Beberapa ciri dari cooperative learning menurut Isjoni ( 2009: 20) adalah

sebagai berikut:

1) Setiap anggota memiliki peran

2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antar siswa

3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-

teman kelompoknya

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal

kelompok

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Stahl dan Slavin dalam Isjoni (2009: 83-85) mengemukakan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

1) Merancang rencana program pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan

target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

2) Merancang lembar observasi kegiatan siswa secara bersama dalam konteks

kelompok-kelompok kecil.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan

membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok baik dalam

memahami materi maupun mengenal sikap dan perilaku siswa selama kegiatan

belajar.

4) Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya.

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif bagi siswa,

terutama bagi siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan

peningkatan pada hasil belajar yang signifikan. Tetapi pembelajaran kooperatif juga

mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Jarolimek & Parker yang dikutip dalam

Isjoni (2009: 24-25)menyatakan bahwa

Keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah: 1) Saling ketergantungan yang positif. 2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu. 3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. 4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan. 5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan

guru. 6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan. Di sisi lain pembelajaran kooperatif memiliki kelemahan sebagai berikut:

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

3. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman (1985) dan rekan-rekannya

di Universitas Maryland. Metode ini mengasumsikan bahwa metode resitasi dan

diskusi perlu diselenggarakan dalam kelompok kelas secara keseluruhan. Metode

ini memberi waktu pada siswa untuk berpikir dan merespon serta membantu satu

sama lain. Sebagai contoh, seorang guru selesai menyelesaikan sajian pendek atau

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

siswa selesai membaca tugas atau suatu masalah. Selanjutnya, guru meminta

siswa untuk mengkaji lebih dalam tentang apa yang telah dijelaskan atau yang

dibaca.

Metode Think Pair Share menerapkan langkah-langkah berikut : a. Langkah 1 – Berpikir (Thinking) : Guru mengajukan sebuah pertanyaan atau

masalah yang terkait dengan pelajaran dan meminta siswa untuk memikirkan sendiri jawabannya selama satu menit.

b. Langkah 2 – Berpasangan (Pairing) : Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan. Interaksi selama masa ini dapat berupa saling berbagi jawaban pertanyaan atau berbagi ide dalam menyelesaikan masalah. Biasanya guru memberikan waktu tidak lebih dari empat atau lima menit untuk berpasangan.

c. Langkah 3 – Berbagi (Sharing) : Dalam langkah terakhir, guru meminta pasangan-pasangan siswa untuk berbagi jawaban atau penyelesaian masalahnya dengan seluruh kelas. Ini efektif bagi guru untuk berjalan mengelilingi ruangan dari pasangan satu ke pasangan yang lain sampai seperempat atau separo pasangan berkesempatan melaporkan hasil diskusinya. (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/model-pembelajaran-tipe-

think-pair.html.)

4. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.

Keberhasilan seseorang dalam proses belajar mengajar dapat di lihat dari hasil

belajar. Hasil belajar seseorang dapat kita lihat dari pencapaian prestasi

belajarnya. Prestasi menurut Zainal Arifin (1990: 3) “Prestasi adalah kemampuan

, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Seperti yang

telah saya ungkapkan di atas bahwa Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat

menghasilkan perubahan tingkah laku yang baru , baik potensial maupun aktual.

Menurut Zainal Arifin (1990:12) “Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan

masing-masing.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa prestasi belajar

adalah suatu usaha sadar yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang baru sesuai

dengan kemampuan, keterampilan serta sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu

hal dalam rentang waktu tertentu.

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena

mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Para ahli psikologi biasa menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan

(couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk

kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya

adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan

balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

5) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

6) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)

anak didik.

(Zainal Arifin, 1990: 3).

b. Strategi Peningkatan Prestasi

Strategi menurut New Vebster Dictionary diartikan sebagai “cara-cara

dalam melaksanakan proyek = cara dalam mencapai suatu tujuan = metode juga

diartikan sebagai rencana (plan).” Menurut Soemarsono (2007: 2)

Istilah strategi digunakan berdasarkan anggapan bahwa banyak pilihan cara belajar untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu persoalan menyusun dan merencanakan program belajar mengajar pada hakikatnya adalah pekerjaan memilih berbagai alternatif dengan mempertimbangkan berbagai kekuatan dan kelemahan untuk mencapai tujuan.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

peningkatan prestasi adalah penyusunan perencanaan program belajar mengajar

tentang cara atau metode dan rencana untuk mencapai tujuan yakni meningkatkan

prestasi belajar.

Strategi- strategi tersebut antara lain:

1) Penyusunan Rencana Pembelajaran yang Baik

Strategi menyusun rencana pembelajaran adalah kepala sekolah melalui

kebijakan yang dituangkan dalam tugas guru, mewajibkan para guru untuk

membuat program mengajar yang berupa: silabus, analisis materi pelajaran,

program tahunan, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pembuatan program pembelajaran disusun secara bersama-sama melalui

pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang ada di lingkungan sekolah

yang selanjutnya dimantapkan melalui pertemuan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran tingkat Kabupaten. Selanjutnya perangkat mengajar diserahkan

kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk dikoreksi dan ditanda

tangani oleh kepala sekolah. Pada saat mengajar, para guru selalu membawa

perangkat pembelajaran dengan maksud agar proses belajar mengajar berjalan

dengan terarah, dan tujuan yang dirumuskan dalam program bisa tercapai

2) Pembinaan kerjasama dengan siswa, orang tua siswa maupun instansi lain.

Guru selain menjadi seorang pengajar juga harus dapat menjadi rekan

untuk siswa –siswanya. Guru harus menjadikan siswa bukan sebagai objek

belajar namun juga dijadikan subjek belajar sehingga peran siswa lebih

dominan dalam usaha menguasai materi. Di samping itu perlu adanya kerja

sama yang baik antara guru dengan siswa agar kegiatan belajar mengajar

berjalan dengan baik dan mencapai tujuan.

Dalam menjalin kerjasama dengan siswa, strategi yang diterapkan bisa

melalui: a) menjalin hubungan baik dengan siswa; b) berusaha memahami latar

belakang siswa; c) penguasaan materi dan cara penyajiannya menarik; d)

penggunaan model mengajar yang bervariasi dan e) memberi pembinaan

khusus bagi siswa bermasalah.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengembangan sekolah memiliki arti tersendiri bagi sekolah sehingga

sekolah tidak hanya menjalin kerjasama dengan siswa saja, tetapi sekolah juga

menjalin kerjasama dengan orang tua/wali, perguruan tinggi, instansi

pemerintah dan alumni. Adapun bentuk kerjasamanya adalah sebagai berikut:

pengadaan sarana dan fasilitas sekolah, rekrutmen calon mahasiswa,

penyaluran bakat dan minat siswa melalui kegiatan ektrakurikuler dan

pengadaan pembina ekstra kurikuler. Kerjasama dalam hal ini, tidak hanya

dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas saja, melainkan melalui

kegiatan sekolah secara keseluruhan yang mengarah pada upaya peningkatan

prestasi belajar siswa.

3) Pemberian motivasi belajar terhadap siswa

Pemberian motivasi terhadap siswa adalah sebagai berikut: a)

khususnya siswa kelas tiga selalu diberi latihan-latihan soal; b) pemberian

tugas untuk praktek lapangan; c) mengikutsertakan siswa dalam kegiatan

ilmiah; d) mengkomunikasikan hasil belajar siswa melalui papan pengumuman

maupun melalui pertemuan dengan orang tua; e) pemberian reinforcement; f)

penggunaan media dalam pembelajaran dan g) pemberian layanan bimbingan.

4) Penciptaan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif dan terkendali

Agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan lancar dan

efektif, maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, staf dan guru

melakukan upaya berupa: a) petugas tata tertib selalu mengantisipasi

berkeliling di lingkungan sekolah untuk mengontrol tempat-tempat yang

rawan; b) waka kesiswaan mengadakan razia di dalam kelas dengan dibantu

petugas tata tertib dan guru pembimbing; c) dalam mengajar guru berusaha

memahami karakter siswa; d) guru berusaha menciptakan suasana

pembelajaran yang demokratis; e) guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya tentang kesulitan pelajaran atau masalah lainnya, dan f) guru

berusaha menciptakan kemudahan siswa dalam mempelajari pelajaran yang

dianggap sulit. Dengan strategi seperti diatas, maka iklim di lingkungan SMA

Negeri 2 Sukoharjo, memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang

kondusif sehingga siswa merasa senang dan betah berada di sekolah selama

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

jam efektif kegiatan belajar mengajar, bahkan hingga sore hari untuk mengikuti

kegiatan tambahan.

5) Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah

Strategi untuk meningkatkan disiplin, sebagai berikut: a) sekolah

memiliki sistem pengendalian ketertiban yang dikelola dengan baik; b) adanya

keteladanan disiplin dalam sikap dan prilaku mulai dari pimpinan sekolah, guru

dan karyawan; c) mewajibkan siswa baru untuk mengikuti ekstrakurikuler

Pramuka; d) pada awal masuk sekolah guru bersama siswa membuat

kesepakatan tentang aturan kelas; e) memperkecil kesempatan siswa untuk ijin

meninggalkan kelas; f) adanya hukuman bagi siswa yang datang terlambat di

sekolah dan g) mewajibkan siswa berseragam sesuai dengan hari

pemakaiannya. Dengan strategi tersebut disiplin siswa bisa terpelihara dengan

baik, suasana lingkungan belajar aman dan terkendali sehingga siswa bisa

mencapai prestasi belajar yang optimal.

6) Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar

Evaluasi dalam pembelajaran di SMA Negeri 2 Sukoharjo ada dua

macam yaitu: a) penilaian terhadap hasil belajar siswa; b) penilaian terhadap

proses pengajaran. Penilaian terhadap hasil belajar siswa baik dari ulangan

harian, ulangan semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional.

Sedangkan penilaian terhadap proses pengajaran, berdasarkan hasil

wawancara, observasi peneliti dan supervisi kepala sekolah, bahwa kompetensi

guru dalam pembelajaran di kelas sudah bagus sekali, bahkan guru senior

selalu menularkan etos kerja yang bagus, baik dalam melaksanakan tugas

mengajarnya, tugas mengadministrasi hasil mengajar, maupun tugas tambahan

dari sekolah.

c. Faktor- Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini

antara lain sbagai berikut:

a) Kecerdasan (Intelegensi)

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Kecerdasan adalah kemampuan belajar yang disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan

ini sangat ditentukan oleh tinggi atau rendahnya intelegensi yang normal

selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan

sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan - kemajuan

yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Sehingga anak pada

usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan

kawan sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi

merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar

mengajar. Menurut Muhibbin Syah (dalam Hamdani, 2011:139)

berpendapat bahwa “Intelegensi adalah semakin tinggi tingkat intelegensi

seorang siswa, semakin besar peluangnya untuk meraih sukses”.

b) Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seorang siswa. Uzer dan Lilis

dalam Hamdani (2011:140) mengatakan bahwa faktor jasmaniah yaitu

panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti sakit,

cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna.

c) Sikap

Sikap yaitu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal,

orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap

seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan

keyakinan.

d) Minat

Minat memiliki peranan yang sangat penting dalam proses dan

prestasi belajar. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan

diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa

suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa

yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras

dibandingkan siswa yang kurang berminat.

e) Bakat

Menurut Muhibbin Syah (1999) dalam Hamdani (2011:141)

menyatakan bahwa “Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

melakukan tugas tanpa banyak tergantung pada upaya pendidikan dan

latihan”.

f) Motivasi

Hamdani (2011:142) menyatakan bahwa “Motivasi adalah segala

sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Motivasi

dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin

besar kesuksesan belajarnya. Motovasi dalam belajar adalah faktor penting

karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa

untuk melakukan belajar.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan non sosial. Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif

dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor ekstern yang

memengaruhi belajar adalah: a) keadaan keluarga; b) keadaan sekolah; c)

lingkungan masyarakat.

Keadaan keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam

masyarakat. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Oleh

karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari

keluarga. Adapun sekolah menjadi pendidikan lanjutan. Sebagai pendidikan

yang pertama dan utama orang tua harus dapat mendidik, dan membimbing

anak-anaknya dalam menentukan masa depan. Keadaan sekolah merupakan

lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik

dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini

meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat - alat

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang

baik akan memengaruhi hasil-hasil belajar.

Di sampai orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam proses pelaksanaan

pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap

perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan

lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan

dapat membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari,

seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-

kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat

tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan besar

hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga sehingga ia

akan turut belajar sebagaimana temannya.

Pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pendidikan

di tingkat selanjutnya harus mampu mengembangkan potensi diri siswa dan sikap

serta kemampuan dasar yang diperlukan siswa untuk hidup dalam masyarakat,

baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, maupun budaya, di tingkat lokal

maupun global.

d. Mata Pelajaran Akuntansi

Salah satu definisi akuntansi yang paling relevan adalah menurut American

Accounting Assosiation “Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian

(pengkajian), pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk

membantu para pemakai informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan

keputusan-keputusan”. (Terjemahan definisi akuntansi dari A Statement of Basic

Accounting Theory, American Accounting Assosiation). Ditinjau dari segi rangkaian

prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat,

menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang

mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik

tersebut.

Pada kelas XI IPS semester genap ini mata pelajaran akuntansi yang diajarkan

adalah seputar akuntansi perusahaan jasa. Perusahaan jasa merupakan perusahaan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang kegiatannya menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Contohnya: jasa komunikasi, jasa perbengkelan, jasa persewaan, jasa konsultan

keuangan, jasa transpostasi, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini materi yang menjadi objek penelitian adalah mengenai

penyusunan kertas kerja dan laporan keuangan berdasarkan kertas kerja.

1) Kertas Kerja

Kertas kerja adalah alat bantu untuk mempermudah dalam penyusunan

laporan keuangan setiap akhir periode tertentu. Fungsi kertas kerja antara lain :

1. Kertas kerja mempermudah penyusunan laporan keuangan.

2. Untuk menghindarkan kesalahan dalam membuat laporan keuangan.

3. Untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan.

Ada beberapa bentuk kertas kerja yaitu :

a) Kertas Kerja 6 Kolom

Nama Perusahaan Kertas Kerja

Periode…. No Nama Akun Neraca Sisa Rugi/Laba Neraca

D K D K D K

b) Kertas Kerja 8 Kolom

Nama Perusahaan Kertas Kerja Periode….

No Nama Akun Neraca Sisa AJP Rugi/Laba Neraca

D K D K D K D K

c) Kertas Kerja 10 Kolom No Nama Akun Neraca Sisa AJP NSD Rugi/Laba Neraca

D K D K D K D K D K

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi

keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Menurut Standar

Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Untuk

laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dibahas di SMA.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan beban suatu perusahaan

dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha

selama satu periode. Hasil operasi perusahaan dapat diukur dengan

membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban yang dikeluarkan

perusahaan. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mendapatkan

laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka perusahaan rugi.

Ada dua bentuk laporan laba rugi, yaitu:

a. Bentuk Single Step (Bentuk Langsung)

Yaitu semua pendapatan dikelompokkan di bagian atas dan dijumlahkan,

kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan

dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, dan selisihnya

merupakan laba bersih atau rugi bersih.

Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Pendapatan:   Pendapatan jasa xxx   Pendapatan bunga xxx +   Jumlah pendapatan xxx  Beban:   Beban sewa xxx   Beban iklan xxx   Beban gaji xxx   Beban lain-lain xxx   Beban bunga xxx +   Jumlah beban (xxx)   Laba / rugi bersih xxx

Gambar 2.1 Laporan Laba Rugi (Single Step)

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Bentuk Multiple Step (Bentuk Bertahap)

Yaitu pendapatan dan beban dibedakan menjadi operasional dan non-

operasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan

dan beban non-operasional disajikan kemudian.

Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir 31 Desember 2005

Pendapatan Operasional: Pendapatan jasa xxx

Beban Operasional: Beban sewa xxx Beban iklan xxx Beban gaji xxx

Beban operasional xxx Laba operasional xxx

Pendapatan Non-Operasional: Pendapatan bunga xxx

Beban Non-Operasional: Beban bunga xxx -

Laba non-operasional xxx + Laba / rugi bersih xxx

Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi (Multiple Step)

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah ringkasan tentang perubahan ekuitas yang

terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas memberi informasi

mengenai penambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Bentuk

laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut: Dekorasi Putri

Laporan Perubahan EkuitasPeriode yang berakhir 31 Desember 2005

Ekuitas awal xxx Laba / Rugi bersih xxx Prive xxx

xxx Ekuitas akhir xxx

Gambar 2.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Neraca

Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada

periode tertentu. Ada dua bentuk neraca, yaitu

a. Bentuk Akun (Skontro)

Aktiva diletakkan di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas di

sebelah kanan.

Dekorasi Putri Neraca

Per 31 Desember 2005

Aktiva Kewajiban & Ekuitas: Aktiva Lancar: Kewajiban Jk Pendek:

Kas xxx Utang usaha xxx Piutang xxx Utang gaji xxx Perlengkapan xxx Jumlah kew jk pendek xxx Asuransi dibayar dimuka xxx Jumlah AL xxx Kewajiban Jk Panjang:

Utang bank xxx Aktiva Tetap: Jumlah kew jk panjang xxx

Peralatan xxx Jumlah kewajiban xxx Akm penys peralatan xxx Jumlah AT xxx Ekuitas: Jumlah Aktiva xxx Ekuitas Putri xxx

Jumlah Kewajiban & Ekuitas xxx

Gambar 2.4 Neraca (Scontro)

b. Bentuk Laporan (Stafel)

Aktiva diletakkan di atas (pertama), sedangkan kewajiban dan ekuitas di

bawah aktiva.

Dekorasi Putri Neraca

Per 31 Desember 2005 Aktiva Aktiva Lancar:

Kas xxx Piutang xxx Perlengkapan xxx

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Asuransi dibayar dimuka xxx -Jumlah AL xxx

Aktiva Tetap: Peralatan xxx Akm penys peralatan xxx - Jumlah AT xxx Jumlah Aktiva xxx

Kewajiban & Ekuitas: Kewajiban Jk Pendek: Utang usaha xxx

Utang gaji xxx + Jumlah kew jk pendek xxx

Kewajiban Jk Panjang: Utang bank Jumlah kew jk panjang xxx + Jumlah kewajiban xxx

Ekuitas: Ekuitas Indah xxx + Jumlah Kewajiban & Ekuitas xxx

Gambar 2.5 Neraca (Stafel)

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Wahyu Eko Aji Prastowo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul

“Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Ekonomi Materi Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kelas XII

Ips-1 SMA Negeri 3 Semarang Tahun 2009-2010”. Penelitian ini menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi yang dilaksanakan dengan Think

Pair Share Cooperative Methode sangat positif. Hasil belajar mengalami

peningkatan nilai yang rata-rata pretest 67,89, sedangkan posttest siklus 1 72,30.

Selanjutnya posttest siklus 2 di peroleh 83,43. Ada beberapa hambatan yang

ditemui yaitu rasa percaya diri siswa rendah dalam berpendapat lisan, untuk

mengatasi hal tersebut guru harus memberi dorongan dan motivasi.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Umi Chotimah (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keaktifan

dan Prestasi Belajar Mahasiswa Melalui Implementasi Model Cooperative

Learning”. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa Model Cooperative Learning

tipe Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi mahasiswa

program studi PPKn, pada siklus I sebesar 29,7% dan pada siklus kedua

meningkat menjadi 50%.

Septriana dan Handoyo (2006) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Kooperatif untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi” menyatakan bahwa penerapan model

TPS dapat meningkatkan prestasi belajar yang menggalakkan kegiatan berpikir

siswa dan meningkatkan banyaknya informasi yang dapat diingat oleh siswa.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arahan penalaran, untuk

dapat sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Kerangka berpikir berguna untuk mewadahi teori-teori yang seperti terlepas satu

sama lain menjadi satu rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan jawaban

sementara.

Seorang pengajar dalam mengajarkan materi pelajaran haruslah mampu

menerapkan model pembelajaran yang tepat karena penggunaan model

pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena

itu, guru harus cermat dalam memilih metode pembelajaran dan harus disesuaikan

dengan materi, tujuan pembelajarannya, waktu yang tersedia, serta situasi dan

kondisi yang memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Dalam TPS, siswa akan lebih mudah menyelesaikan

kesulitan yang dialami melalui diskusi dengan teman sekelompoknya. Hal

tersebut dikarenakan metode TPS ini menekankan pada kemampuan bekerjasama

kelompok dan saling membantu.

Model pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo saat ini

semakin lama dirasakan kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, dan justru

membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif. Akibatnya para siswa kurang

tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga pemahaman materi

akuntansi masih lemah. Permasalahan kesulitan atau masih lemahnya dalam

pemahaman materi ini ditunjukan pula dengan hasil belajar yang belum maksimal.

Pada proses pembelajaran, jika penguasaan konsep mengalami kendala

maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu

pemecahannya adalah dengan penggunaan model pembelajaran baru yang dapat

menarik perhatian siswa dengan mencoba menggabungkan kemampuan personal

siswa dalam suatu kelompok belajar atau yang biasa disebut pembelajaran

kooperatif (kerjasama atau gotong royong) dimana semua anggota kelompok ikut

bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan. Dengan cara ini diharapkan

kesulitan yang dialami siswa pada proses pembelajaran dapat didiskusikan dengan

teman-temannya dalam satu kelompok tetapi masih dalam bimbingan guru.

Berdasarkan pernyataan tersebut dan juga didasarkan pada observasi

awal di lapangan yang menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman materi oleh

siswa terhadap suatu materi menyebabkan kecenderungan siswa menjadi tidak

aktif. Hal ini juga berdampak pada nilai yang diperoleh siswa masih berada di

bawah batas ketuntasan yaitu 70. Maka, perlu adanya perbaikan pembelajaran

untuk meningkatkan pemahaman materi yaitu dengan menggunakan metode

pembelajaran TPS. Dari penggunaan metode ini diharapkan dihasilkan keluaran

(output) siswa yang memiliki pemahaman materi yang lebih kuat dan partisipasi

keaktifannya sehingga juga dapat meningkatkan prestasi belajarnya

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai

berikut:

Gambar 2.6. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara tentang suatu permasalah-

an penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan landasan teori yang mencakup tinjauan pustaka,

hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir maka rumusan hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

”Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)

dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS4 SMA Negeri

2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012”.

Proses kegiatan mengajar: guru

menggunakan metode konvensional

Siswa kurang antusias dan kurang aktif

selama pembelajaran

Guru menerapkan model pembelajaran

kooperatif dengan tipe Think Pair Share

Siswa antusias dan lebih aktif selama

pembelajaran

Siswa lebih aktif dan penguasaan konsep

meningkat dibanding siklus I

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru melakukan refleksi pada siklus I, kemudian melanjutkan perbaikan

pada siklus II

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Sekolah ini

berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

SMA Negeri 2 Sukoharjo dipimpin oleh Bapak Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo

dengan jumlah siswa siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian

adalah :

a. Hasil belajar akuntansi masih belum optimal dan guru menggunakan model

pembelajaran konvensional dalam kegiatan belajar mengajar sehingga para siswa

kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi akibatnya mereka tidak

menguasai materi akuntansi dan hasil belajar akuntansi belum memenuhi KKM

yang ditentukan yaitu 70.

b. Lokasi sekolah termasuk strategis dan dekat dengan jangkauan penulis, sehingga

dapat memudahkan penulis dalam mobilitas, komunikasi, dan transportasi. Dengan

demikian, penulis dapat mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam

penelitian agar lebih efisien.

c. Sekolah tersebut bersedia dan mau memberikan ijin bagi penulis untuk menjadi

lokasi penelitian dan diharapkan juga memberikan kontribusi manfaat bagi sekolah

tersebut.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

pelajaran akuntansi yaitu S. Hardjono, S.Pd, M.Pd, yang membantu dalam pelaksanaan

observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung

kegiatan penelitian dapat terarah serta menjaga kevalidan data hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Januari 2011 sampai

Mei 2011, sedangkan pelaksanaan penelitian dari bulan Februari 2011 sampai Maret

28

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian,

dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah

b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah

c. Menyusun proposal penelitian

d.Perijinan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan

2 siklus)

b. Menyusun Laporan/Skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

B. Subyek Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kelas XI IPS bidang akuntansi. Ada 4 kelas di

XI IPS yaitu XI IPS 1 sampai 4. Keempat kelas tersebut ditemukan permasalahan yang

sama yaitu kurang memahami khususnya materi akuntansi. Pada penelitian ini peneliti

mengambil salah satu yaitu kelas XI IPS 4 SMA N 2 Sukoharjo tahun ajaran

2011/2012 dengan jumlah 39 siswa. Sebagian siswa berasal dari keluarga yang kurang

mampu, sehingga kebanyakan siswa setelah pulang sekolah siswa harus membantu

keluarganya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data merupakan jenis yang berbeda. Jenis data menunjuk

data apa saja yang menjadi fokus penelitian, sedangkan sumber data menunjuk dari

mana saja data itu diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar

berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga

validitasnya. Sumber data dalam penelitian ini, antara lain:

1. Informan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi informan adalah guru mata

pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 yaitu yaitu Bapak S. Hardjono, M.Pd.

2. Tempat atau Lokasi.

Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah ruang XI IPS 4 SMA

Negeri 2 Sukoharjo.

3. Pengamatan peristiwa

Melalui pengamatan dari peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui

tentang proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam

penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi.

4. Dokumen.

Dokumen atau arsip sebagai sumber data yang penting artinya dalam

penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip dapat menjadi sumber data yang

membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya

dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa dalam hal ini siswa

XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.

D. Pengumpulan Data

Dalam proses pemecahan masalah, peneliti memerlukan data yang relevan.

Untuk mendapatkan data-data yang relevan maka diperlukan teknik pengumpulan

data yang valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini, antara lain dengan menggunakan:

1. Observasi

Observasi merupakan upaya pengumpulan data dengan cara mengamati

pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan. Observasi yang dilakukan dengan cara

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat semua kegiatan dalam proses

pembelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan mencari data mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan proses penlitian yang nantinya digunakan dalam penyusunan

laporan. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi dokumen mengenai keadaan

sekolah secara umum, data siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar

penilaian kelompok serta hasil evaluasi dari setiap siklus. Peneliti juga mengambil

gambar atau foto dari berlangsungnya kegiatan penelitian (proses kegiatan

pembelajaran di kelas).

3. Tes

Tes merupakan pengumpulan data yang dilakukan pada akhir penyajian

bahan ajar. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar

yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan apakah sudah memenuhi

target yang sudah ditentukan atau belum.

E. Uji Validitas Data

Validitas merupakan jaminan terhadap simpulan dan tafsir makna sebagai

hasil penelitian agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian

ini teknik pemeriksaan data digunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy J Moleong

(2001:178) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu”. Dengan kata lain, untuk menarik kesimpulan

diperlukan tidak hanya dari satu cara pandang saja. Di dalam triangulasi megarahkan

peneliti agar dalam pengumpulan data, peneliti wajib menggunakan beranekaragam

sumber data yang diperlukan atau tersedia. Artinya data yang sejenis atau sama akan

lebih mantap dan dipertanggungjawabkan kebenarannya bila digali atau diperoleh

data sumber yang berbeda.

F. Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan sudah terkumpul, selanjutnya adalah

membaca dan menganalisis data. Analisis data merupakan proses dalam penelitian

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yang penting. Dengan menganalisis data, peneliti dapat mendeskripsikan , menarik

kesimpulan, dan membuktikan teori atau hipotesis yang ada. Data yang sudah

terkumpul diklasifikasikan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif yang pada

akhirnya ditarik kesimpulan sebagai akhir proses penelitian. Adapun dalam proses

analisis data menggunakan metode HB. Sutopo (2002:87), yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari

fieldnote. Proses ini berlangsung selama proses penelitian berlangsung dengan

membuat ringkasan dari catatan yang diperoleh dari lapangan. Dalam menyusun

reduksi datanya, peneliti membuat catatan-catatan yang diperoleh dalam kegiatan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk

menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada dalam bentuk narasi

untuk mempermudah penarikan kesimpulan, pengambilan verifikasi atau bisa

melengkapi data yang masih kurang melalui pengumpulan data tambahan.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diambil pada pengambilan data terakhir dan diverifikasi agar

cukup mantap serta benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Sebenarnya

makna data harus diuji kebenarannya/ validitasnya agar kesimpulan penelitian

lebih mantap dan lebih bisa dipercaya.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Dalam kegiatan penelitian pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai.

Untuk merumuskan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator keberhasilan

tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi sebelum

diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan dapat

diukur. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan indikator kinerja penelitian sebagai

berikut :

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian

Indikator/aspek yang diukur

Persentase Siswa yang ditargetkan

Cara mengukur

Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi

75%

Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan atu ide.

Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi

75% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi.

Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

75% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang mengerjakan soal secara mandiri.

Ketuntasan prestasi belajar (KKM 70)

80% Dihitung dari jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas. Siswa yang mendapat nilai 70 ke atas dianggap telah mencapai ketuntasan belajar.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah rinci yang dilakukan untuk

malaksanakan kegiatan penelitian dari awal penelitian sampai akhir penelitian secara

rinci. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian berjalan teratur dan hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Indikator yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran akuntansi

pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share). Setiap tindakan upaya

peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan

Tindakan, 3) Observasi/Pengamatan, 4) Refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:16) dalam Suyadi (2011:50)

menggambarkan keempat langkah dalam PTK sebagai berikut :

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:16)

Dalam penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Kedua siklus tersebut dijelaskan

sebagai berikut :

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan antara lain:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada

pembelajaran kooperatif tipe TPS dan membuat lembar observasi.

3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai kertas kerja kepada siswa.

b) Guru membagi materi kertas kerja kepada kelompok-kelompok yang

dibagi secara heterogen berdasarkan nilai yang telah ditentukan oleh guru.

c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca,

saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan

atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan II

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Perencanaan I

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru

dan siswa membuat kesimpulan bersama.

4) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis.

5) Menetapkan indikator ketercapaian.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan

skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar

terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar

yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.

d. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi

bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus

selanjutnya.

2. Rancangan Siklus II

Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I,

hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus II ini ditentukan

berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I. Pada siklus ini materi yang akan

dipelajari adalah mengenai laporan keuangan berdasarkan kertas kerja.

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan antara lain:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada

pembelajaran kooperatif tipe TPS dan membuat lembar observasi.

3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai laporan keuangan

berdasarkan kertas kerja kepada siswa.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok-kelompok yang dibagi

secara heterogen yang terdiri dari 2 siswa.

c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling

memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau

pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas selama beberapa

menit.

d) Setelah beberapa menit kelompok kecil tadi dikelompokkan lagi menjadi 4

kelompok. Kelompok tersebut berdiskusi kembali untuk membahas

kembali hasil diskusi dari kelompok kecil sebelumnya untuk dibahas

bersama.

e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru

dan siswa membuat kesimpulan bersama.

f) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan

skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar

terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar

yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.

d. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi

bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus

selanjutnya.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui

permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi awal dilakukan peneliti saat

mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2011 di SMA Negeri 2

Sukoharjo. Survei pendahuluan selain menghasilkan informasi tentang proses belajar

mengajar tapi juga mengumpulkan informasi keadaan nyata di lapangan seperti sejarah

sekolah, Visi dan Misi sekolah, keadaan lingkungan sekolah serta struktur organisasi

sekolah. Informasi yang dapat dikumpulkan dari survey pendahuluan sebagai berikut :

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Sukoharjo

SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Kartasura,

Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo merupakan jelmaan dari SMA UNS

Sebelas Maret Surakarta yang berubah status dari SMA Swasta menjadi SMA

Negeri. Sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Sejarah SMA Negeri 2 Sukoharjo

Tahun 1967 : Berdirilah SMA IKIP Negeri Surakarta bertempat di SMP 8 Surakarta yang diprakarsai oleh Bapak Drs. Sumantyo Martohadmodjo selaku Rektor IKIP Surakarta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah: » Bapak Drs. Jayeng Sugiyanto, kemudian dilanjutkan

oleh » Bapak Drs. Sasbani

Tahun 1972 : SMA IKIP yang berlokasi di SMP 8 pindah ke Kampus IKIP Mesen Jln. Urip Sumoharjo

Tahun 1976 : SMA IKIP Surakarta berganti nama menjadi SMA UNS Sebelas Maret Surakarta dengan status swasta. Adapun Kepala Sekolah yaitu: » Bapak Drs. Suyono, kemudian dilanjutkan oleh » Bapak Drs. Soenarjo Basuki

Tahun 1982 : Bulan April 1982, SMA UNS berpindah tempat dari Kampus UNS Mesen (dulu IKIP Mesen) ke Mendungan, Pabelan, Kartasura.

37

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tahun 1987 : Dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI nomor: 0887/O/1986 tanggal 22 Desember 1986 tentang Pembakuan dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas, maka pada tanggal 5 Maret 1987 SMA UNS diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo oleh Bapak Drs. GBPH Poeger, dengan kepala sekolah Ibu Dra. Sridadi Murjadji (sejak 5 Maret 1987 s.d 15 Januari 1992). Dengan demikian sejak 5 Maret 1987 SMA UNS Sebelas Maret Surakarta berubah status menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo, yang kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Bapak Moenawir, BA.

Tahun 1997 : Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi SMU, serta Organisasi dan Tata Kerja SMU, maka SMA Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMU Negeri 2 Sukoharjo

Tahun 2004 : Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo nomor: 421.3.5/124 tanggal 4 Mei 2004 tentang perubahan Nomenklatur Sekolah, SMU Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 2 Sukoharjo

a. Visi

Visi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah: “Terwujudnya Sekolah yang memiliki

Iman, Taqwa, Cerdas dan Terampil”

a) Di bidang akademis, bukan hanya keberhasilan mancapai Ujian Sekolah

(US) dan nilai Ujian Nasional (UN), tetapi juga keberhasilan kecerdasan

emosi dan kecerdasan spiritual sehingga menghasilkan manusia yang utuh.

b) Di bidang sarana dan prasarana, mengembangkan secara integral

berdasarkan acuan standar kualitas buku, ruang kelas, ruang praktek,

laboratorium, perpustakaan, ruang administrasi, buku pelajaran, alat dan

media pendidikan, pengadaan alat komunikasi penambahan perangkat

komputer, faximili, dan internet.

c) Dalam bidang tenaga kependidikan, mengembangkan tenaga kependidikan

untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi dan profesionalisme guru.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

d) Di bidang manajemen, diarahkan untuk lebih memberdayakan sekolah

sebagai unit pelaksana terdepan dalam kegiatan belajar mengajar, lebih

transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan di semua program

kegiatan.

e) Dalam bidang kehumasan, mengoptimalkan peran serta orang tua siswa

dan masyarakat, merupakan manajemen berbasis sekolah.

b. Misi

Misi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah :

a) Meningkatkan efektivitas PBM.

b) Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan.

c) Melengkapi sarana dan prasarana sesuai potensi serta kemampuan sekolah.

d) Meningkatkan hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat yang

berlandaskan pada Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa untuk mewujudkan kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan

ketrampilan.

c. Tujuan

Tujuan Pendidikan di SMA N 2 Sukoharjo adalah:

a) Meningkatkan keberhasilan mencapai nilai ujian Sekolah (US) dan nilai

ujian nasional (UN).

b) Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke peguruan tinggi

minimal 50%.

c) Pencapaian rata-rata nilai kepribadian siswa ( kelakuan, kerajinan, dan

kerapian ) minimal B.

d) Meningkatkan keberhasilan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual

sehingga menghasilkan manusia yang utuh.

e) Peningkatan standar kualitas buku-buku pelajaran menghadapi kurikulum

berbasis kompetensi.

f) Peningkatan ruang kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan ruang

administrasi untuk peningkatan KBM secara optimal.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

g) Peningkatan buku-buku bacaan, majalah, dan buku penunjang

pembelajaran guru dan siswa di perpustakaan.

h) Peningkatan alat dan media pendidikan, alat komunikasi penambahan

perangkat komputer, faximili, dan internet.

i) Pengembangan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi

kompetensi dan profesionalisme guru.

j) Meningkatkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam proses

pendidikan.

k) Meningkatkan manajemen pendidikan berbasis sekolah.

l) Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler siswa melalui kegiatan

kepramukaan, PKS, OSIS, Palasmada, Komputer, Seni tari, Seni musik,

dsb.

3. Keadaan Lingkungan Sekolah

a. Lokasi SMA Negeri 2 Sukoharjo Tabel 4.2. Lokasi SMA Negeri 2 Sukoharjo Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Alamat Sekolah : Jl. Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan,

Kartasura Kabupaten : Sukoharjo Propinsi : Jawa Tengah Telepon : 0271-711615

b. Denah SMA Negeri 2 Sukoharjo (terlampir) c. Sarana dan Prasarana

Ruang-ruang yang tersedia di SMA Negeri 2 Sukoharjo antara lain:

1) Ruang kepala sekolah : 1 12) Ruang BK : 1

2) Ruang wakil kepala sekolah : 1 13) Ruang gudang : 1

3) Ruang tata usaha : 1 14) Ruang kantin : 2

4) Ruang kantor guru : 1 15) Ruang satpam : 1

5) Ruang kelas :22 16)Kamar mandi/WC :14

6) Ruang perpustakaan : 1 17) Lab. IPA : 1

7) Ruang ibadah : 2 18) Ruang OSIS : 1

8) Ruang aula : 1 19) Lab. Komputer : 1

9) Ruang koperasi : 1 20) Ruang multimedia: 1

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

10) Ruang UKS : 1 21) Ruang Kesenian :1

11) Lab. Bahasa : 1

d. Keadaan guru dan pegawai Jumlah guru yang mengajar yaitu 77 orang yang terdiri dari:

1) Guru Pegawai Negeri Sipil 62 orang

2) Guru Tidak Tetap 15 orang.

Jumlah pegawai ada 21 orang, yang terdiri dari:

1) Pegawai Negeri Sipil 11 orang

2) Pegawai Tidak Tetap 10 orang

4. Struktur organisasi sekolah

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Sekolah

Komite Sekolah Kepala Sekolah Wakasek

Kurikulum Wakasek Kesiswaan

Wakasek Sarpras Wakasek Humas

Kepala TU Kepala Laboratorium

Kepala Perpustakaan

Koordinator BK

Guru

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. Permasalahan dalam Pembelajaran

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari

terbatasnya siswa yang mempunyai buku pendamping untuk mata pelajaran

akuntansi.

Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo didukung dengan

buku pendamping yang mana masing-masing siswa dapat membelinya melalui

guru akuntansi yang bersangkutan. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak

semua siswa dapat membeli buku tersebut. Hal itu dikarenakan kurangnya

kepedulian siswa akan buku pendamping untuk membantu mereka belajar

akuntansi dan karena harga buku yang relatif mahal. Hal tersebut berdampak

pada terhambatnya proses belajar siswa (baik di rumah maupun di sekolah).

Jadi, pembelajaran hanya terpancang pada pembahasan materi di LKS yang

sifatnya terbatas.

b. Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam pembelajaran akuntansi.

Siswa cenderung tidak menggunakan kesempatan untuk bertanya

tentang kesulitan yang mereka hadapi. Siswa merasa malu untuk

mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih

diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi

yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan

jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah

mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam

mengungkapkan ide, gagasan dan kreatifitas..

Kejenuhan siswa terhadap pelajaran akuntansi salah satunya disebabkan

karena penggunaan metode ceramah yang terus-menerus dilakukan oleh guru,

siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang djelaskan guru serta

mengerjakan apa yang diperintah guru, sehingga siswa menjadi bosan dan

mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, karena selain pemahaman

siswa kurang, pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dengan kejadian sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan

secara aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas

dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru menguasai kelas dan suasana kelas tenang, namun guru merasa kesulitan

dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat

dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa menunjukkan sikap

yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi.

Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi dan kurang

memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan

minat siswa dengan memberi pendekatan secara langsung dan dengan memberi

motivasi serta menegur siswa yang tidak memeperhatikan pelajaran. Namun,

cara ini belum mampu membangkitkan minat dan semangat siswa dalam

pembelajaran.

b. Prestasi belajar yang tercermin belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat 14 siswa

dari 37 siswa kelas XI IPS 4 yang belum memenuhi standar nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi untuk perusahaan jasa

yaitu 70. Hasil ulangan terakhir yaitu materi kertas kerja, nilai terendah yang

diperoleh siswa kelas XI IPS 4 adalah 40 sedangkan nilai tertinggi adalah 100.

Untuk tugas-tugas yang diberikan guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di

kelas sebelum pelajaran dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan siswa

dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan,

(3) Observasi dan interpretasi, dan (4) Refleksi.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran pada siklus pertama melalui pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) adalah:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20

Februari 2012 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru bersama peneliti

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Peneliti mengungkapkan bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran

akuntansi, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi,

siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi yang

mengakibatkan prestasi belajar akuntansi yang belum maksimal. Kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tahap siklus pertama akan dilaksanakan selama

tiga kali pertemuan, yaitu pada hari Sabtu 25 Februari, Rabu 29 Februari, dan

Sabtu 3 Maret 2012.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

pada kompetensi dasar menyusun kertas kerja menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS, dengan skenario pembelajaran sebagai

berikut:

a) Pertemuan pertama (Sabtu, 25 Februari 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, menanyakan

kabar dan memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk membangkitkan

minat siswa.

(3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan itu, yaitu

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS.

(4) Guru menginformasikan langkah pembelajaran kooperatif tipe

TPS.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(5) Guru melakukan apersepsi mengenai AJP sebelum melanjutkan

ke materi kertas kerja dengan melakukan tanya jawab dengan

siswa.

(6) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi kertas kerja.

(7) Guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri

dari 2 orang berdasarkan nilai yang telah dicapai pada pertemuan

sebelumnya.

(8) Guru memberikan 1 bahan diskusi pada masing – masing

kelompok dengan 2 tipe soal yang berbeda.

(9) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk berdiskusi, saling

memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi

tanggapan terhadap permasalahan yang ada.

(10) Guru berkeliling memeriksa setiap kelompok bila ada yang

mengalami kesulitan.

(11) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan karena telah habis dan

presentasi dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

(12) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi

yang dipelajari dan menutup pelajaran dengan salam.

b) Pertemuan kedua (Rabu, 29 Februari 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan

sebelumnya dan melanjutkan presentasi.

(3) Guru mempersilahkan beberapa kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi dari soal A dan B.

(4) Guru memberikan waktu pada siswa untuk bertanya dengan sisa

waktu yang ada kemudian melakukan latihan – latihan.

(5) Guru memberitahu bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan tes evaluasi dengan materi kertas kerja.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(6) Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan dari

materi yang dipelajari pada pertemuan itu dan menutup pelajaran

dengan salam.

c) Pertemuan ketiga (Sabtu, 3 Maret 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif.

(3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk

mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.

(4) Guru membagi soal tes evaluasi dengan tipe soal yang berbeda

pada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan dengan tertib

dan tidak saling bekarja sama.

(5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil pekerjaan

siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai

jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal.

(6) Guru menutup palajaran dengan salam.

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi kertas kerja dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes. Insterumen

tes yang berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa yang dilakukan peneliti

selama pelaksanaan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan seperti

yang telah direncanakan, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu masing-masing

tanggal 25 Februari, 29 Februari, dan 3 Maret 2012 di ruang kelas XI IPS 4.

Pertemuan dilaksanakan 4 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan

RPP yang telah dibuat.

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah kertas kerja. Pertemuan

pertama digunakan peneliti untuk mempresentasikan materi secara garis besar,

melakukan penelitian pada masing-masing siswa pada tingkat pemahaman

materi dengan tujuan untuk pembagian kelompok diskusi pada pertemuan

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

selanjutnya. Pada pertemuan kedua digunakan peneliti untuk melaksanakan

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan melakukan diskusi kelompok,

membagi siswa menjadi kelompok kooperatif yang terdiri dari 2 orang dan

presentasi hasil diskusi beberapa kelompok. Pertemuan ketiga digunakan

peneliti untuk mengadakan evaluasi untuk mengetahui pencapaian belajar

siswa selama mengikuti diskusi kelompoknya.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama (Sabtu, 25 Februari 2012)

a) Membuka pelajaran dengan salam, memeriksa kehadiran siswa. Ada

lima siswa yang tidak hadir di kelas pada pertemuan ini, yaitu

Himawan Prakosa(s), Yana Yustistiyana mahmud(a), Indah

Permatasari(i), Erlin Sukmawati(i) dan Andita Rizky Asprillia(i).

Kemudian guru memperkenalkan peneliti serta tujuannya

mengadakan penelitian. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan

membantu guru dalam proses belajar selama penelitian berlangsung.

b) Guru dan peneliti merencakan prosedur pembelajaran yang akan

dilakukan. Guru dan peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran kali ini

menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan biasanya

yakni model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Selanjutnya guru

bersama peneliti menginformasikan bagaimana langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

apersepsi mengenai AJP dan kertas kerja

d) Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan dipelajari, yaitu

kertas kerja.

e) Guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 2

orang secara heterogen berdasarkan nilai dan peneliti membagikan

bahan untuk pelaksaan diskusi.

f) Guru dan peneliti mengajak siswa untuk melakukan kegiatan diskusi

kelompok mengenai menyusun kertas kerja. Karena materi ini

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

lingkupnya kecil maka ada beberapa kelompok yang melakukan

diskusi dengan materi yang sama.

g) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan setiap kelompok yang

mungkin mengalami kesulitan, karena dalam hal ini guru hanya

bertindak sebagai fasilitator saja. Pada kegiatan ini siswa terlihat cukup

aktif, ada yang mengutarakan pendapatnya, mencari informasi di buku

dan menuliskan hasil diskusi. Tapi masih ada beberapa siswa yang

sibuk bergurau sendiri dan tidak ikut kegiatan diskusi.

h) Guru mengawasi jalannya diskusi dengan baik dan memberikan

penilaian proses sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan saat

diskusi dalam kelompok kooperatif.

i) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi karena waktu

telah selesai.

j) Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan tentang

hasil diskusi pada hari ini dan memberitahukan pada pertemuan

selanjutnya dilanjutkan presentasi.

k) Guru menutup pelajaran dengan salam.

2) Pertemuan kedua (Senin, 28 Maret 2011)

a. Membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. Ada tiga siswa

yang tidak hadir yaitu: Himawan Prakosa, Indah Permatasari dan

Robby Anhari, ketiganya tidak hadir karena sakit.

b. Mengulas materi sebelumnya dan menjelaskan tujuan pembelajaran

hari ini, yaitu melanjutkan presentasi.

c. Kemudian presentasi dimulai dengan presentasi soal A yang

dipresentasikan oleh kelompok Shidiq Hidayatulloh dan Prio T.P

dengan kelompok Agustina M.P dan Dayu Atika. Masing-masing

siswa menerangkan 1 kolom dalam kertas kerja. Setelah kedua

kelompok selesai presentasi ada 3 siswa yang bertanya yaitu Nindya

Aswaranti S, Rezanisa Rosy L dan Taufan Amirullah A.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d. Guru melanjutkan pada soal B dipresentasikan oleh kelompok Aini M

dan Wahyu Ari W dengan kelompoknya Damar Adi A dan Devita Dwi

Cahyani. Pada presentasi ini ada 1 siswa yang bertanya yaitu Very

Andhi Prasetyo.

e. Presentasi berjalan dengan baik yang kemudian dengan sisa waktu

yang masih ada dilanjutkan dengan guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya bagi yang belum terlalu pahan dengan melakukan

latihan-latihan.

f. Guru mengawasi jalannya proses belajar dan peneliti melakukan

penilaian sesuai instrumen yang ada.

g. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran serta

menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes

evaluasi kemudian menutup pelajaran dengan salam.

3) Pertemuan ketiga (Rabu, 30 Maret 2011)

a) Membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

Ada satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit yaitu Himawan

Prakosa.

b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan tes

evaluasi dan siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib

dan rapi. Guru membagikan soal tes, siswa yang duduk di sebelah kiri

mendapat soal dengan kode A, sedangkan siswa yang duduk di sebalah

kanan mendapat soal dengan kode B. Mengawasi jalannya tes dan

meminta siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri, tidak saling

bekerja sama. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes tersebut

adalah 45 menit.

c) Setelah waktu habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu juga.

d) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan Siklus I

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas XI IPS 4. Pada

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pertemuan pertama yaitu hari Sabtu, 25 Februari 2012, guru menyampaikan

apersepsi kertas kerja, menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, pelaksanaan

pembelajaran dengan model kooperatif tipe TPS. Pada pertemuan kedua yaitu

pada hari Rabu, 29 Februari 2012 melanjutkan presentasi hasil diskusi.

Pertemuan yang ketiga yaitu pada hari Sabtu, 3 Maret 2012 digunakan untuk

tes evaluasi siklus I agar hasil belajar pada siklus I dapat segera diketahui.

Hasil observasi dan interprestasi yang telah dilakukan dapat dilihat

berikut ini:

Tabel 4.3. Indikator Keaktifan Siklus I

Indikator Keterangan Awal Siklus I Jumlah % Jumlah %

A. Mengajukan pertanyaan dalam diskusi

Bertanya 3x ke atas 4 10,3% 7 17,9% Bertanya 1x – 2x 15 38,5% 17 43,6% Tidak bertanya 20 51,3% 15 38,5%

Jumlah 39 100% 39 100% B. Menjawab

pertanyaan dalam diskusi

Menjawab 3x ke atas

2 5,1% 5 12,8%

Menjawab 1x – 2x 12 30,8% 21 53,8% Tidak menjawab 25 64,1% 13 33,4%

Jumlah 39 100% 39 100% C. Kemandirian

dalam mengerjakan soal evaluasi

Mandiri 22 56,4% 25 64,1% Sebagian menyontek

10 25,6% 8 20,5%

Menyotek 7 18% 6 15,4% Jumlah 39 100% 39 100%

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran akuntansi materi

kertas kerja pada siklus I diperoleh gambaran mengenai hasil selama

pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Capaian Indikator Keaktifan Siklus I

Aspek yang Diukur Indikator

Keberhasilan

Jumlah

Siswa Presentase

Mengajukan pertanyaan dalam

diskusi 75% 24 61,5%

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Menjawab pertanyaan dalam

diskusi 75% 26 66,6%

Kemandirian dalam mengerjakan

soal evaluasi 75% 25 64,1%

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa:

1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dalam diskusi pada siklus I

yaitu: sebanyak 24 siswa yang aktif dengan presentase 61,5%dan 15 siswa

yang lain dengan presentase 38,5% masih belum aktif dalam mengajukan

pertanyaan dalam diskusi.

2) Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I

dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan

dalam diskusi adalah 26 siswa atau sebesar 66,6%, dan sisanya sebanyak

13 siswa atau sebesar 33,4% belum aktif dalam menjawab pertanyaan

dalam diskusi.

3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus I adalah:

sebanyak 25 siswa atau sebesar 64,1% sudah mengerjakan soal evaluasi

secara mandiri dan 14 siswa yang lain atau sebesar 35,9% belum

mengerjakan soal evalusi secara mandiri.

Tabel 4.5. Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I

Kriteria Ketuntasan

Minimal

Prestasi Belajar Akuntansi

Kriteria Indikator Ketercapaian 80%

Sebelum Tindakan Siklus I Jumlah Persentase Jumlah Persentase

70

Tuntas : 90 –100 12 38,5% 14 35,9% 80 - 89 8 12,8% 5 12,8% 70 – 79 3 7,7% 11 28,2%

Belum Tuntas :

60 - 69 50 - 59 <50

10 3 3

25,6% 7,7% 7,7%

8 1 0

20,5% 2,6%

- Total

Siswa 39 100% 39 100%

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tuntas 23 59% 30 76,9% Belum

Tuntas 16 41% 9 23,1%

Nilai rata-rata

74,769 78,487

Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 70) yang tercapai pada siklus I sebanyak 29 siswa

dengan presentase 74,3% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 78,5.

Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Capaian Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Kriteria

Indikator Keberhasilan (80%)

Ketuntasan Hasil Belajar

Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 30 siswa 76,9%

Tidak Tuntas 9 siswa 23,1%

Jumlah 39 siswa 100%

Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi

tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.2. Histogram Capaian Keaktifan Siklus I

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 4.3. Histogram Capaian Ketuntasan Belajar Siklus I

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan intrepretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan dari sisi guru dalam siklus I ini adalah:

a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan mengenai

pembelajaran kooperatif tipe TPS sehingga kebanyakan siswa masih

merasa bingung dalam menerapkannya.

b) Saat diskusi, guru lebih memperhatikan siswa yang bertanya dan

kurang memberi motivasi terhadap siswa yang kurang aktif.

c) Pada saat pelaksanaan evaluasi, guru cenderung berada di bagian

depan, sehingga siswa yang duduk di bagian belakang kurang sportif

dalam mengerjakan evaluasi.

2) Bebarapa kelemahan dari sisi siswa antara lain sebagai berikut:

a) Ada siswa cenderung acuh terhadap metode pembelajaran baru yang

diterapkan guru.

b) Siswa yang tidak memperhatikan malah mengganggu teman-temannya

dan bergurau sendiri.

c) Kurangnya interaksi dalam anggota kelompok, sehingga ada siswa

yang aktif dan ada siswa yang pasif.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d) Siswa masih belum berani mengungkapkan pendapatnya di depan guru.

e) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 nilai

terendah adalah 60 dan nilai rata-rata kelas yaitu 78,487. Siswa yang

sudah mencapai standar nilai 70 ke atas sebanyak 30 siswa atau sebesar

76,9% siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan

hasil belajar. Tapi, hasil tersebut belum dapat mencapai target yang

ditetapkan yaitu 80% sehingga diperlukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan adalah:

1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai fasilitator, guru

harus memotivasi kepada seluruh siswa dalam pembelajaran agar siswa

dapat bekerja sama dan kompak dalam kegiatan kelompoknya.

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui pembelajaran

kooperatif tipe TPS adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 6

Maret 2012 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru dan peneliti

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini.

Peneliti mengungkapkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan pada siklus II diadakan selama tiga kali

pertemuan, yaitu pada hari Rabu 7 Maret 2012, Sabtu 10 Maret 2012 dan Rabu

21 Maret 2012.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus kedua adalah sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

untuk kompetensi dasar menyusun laporan keuangan berdasarkan kertas

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kerja menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Rabu, 7 Maret 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan

memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa.

(3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(4) Guru melakukan apersepsi mengenai materi penyusunan laporan

keuangan berdasarkan kertas kerja dan menjelaskan garis besar

laporan keuangan.

(5) Mengulang menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

agar siswa lebih mudah dalam menerapkannya.

(6) Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti pada

pembagian kelompok siklus I.

(7) Guru memberikan bahan atau bacaan atau materi diskusi pada

setiap kelompok.

(8) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi,

saling memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi

tanggapan terhadap permasalahan yang ada.

(9) Beberapa saat kemudian guru mengelompokkan kembali menjadi

4 kelompok yang masing – masing tipe soal terdiri dari 2

kelompok.

(10) Guru memberi kesempatan untuk berdiskusi kembali.

(11) Kemudian Presentasi dimulai dengan perwakilan 1 siswa dari

masing-masing kelompok.

(12) Guru memberikan tugas rumah untuk dibahas dipertemuan

selanjutnya.

(13) Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan

pembelajaran saat itu dan memberi kesempatan untuk bertanya.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(14) Guru menutup pelajaran dengan salam.

b) Pertemuan Kedua (Sabtu, 10 Maret 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif.

(3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu melanjutkan

materi dan membahas tugas rumah.

(4) Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk

mengerjakan kembali tugas rumah di depan.

(5) Guru mengawasi jalannya pembelajaran dan membahas secara

bersama-sama tugas rumah.

(6) Guru memberi tahu pada pertemuan selanjutnya akan diadakan

tes evaluasi siklus II.

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c) Pertemuan Ketiga ( Rabu, 21 Maret 2012)

(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif.

(3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk

mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.

(4) Guru membagi soal tes evaluasi pada siswa dan meminta siswa

untuk mengerjakan dengan tertib dan tidak saling bekarja sama.

(5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil

pekerjaan siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah

selesai jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal.

(6) Guru menutup pelajaran dengan salam dan ucapan terimakasih.

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi Laporan keuangan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes.

Insterumen tes berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa, untuk instrumen

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

non tes berasal dari pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan

mengamati kondisi siswa selama pelaksanaan siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Rabu 7 Maret 2012,

Sabtu 10 Maret 2012 dan Rabu 21 Maret 2012 di ruang kelas XI IPS 4.

Pertemuan dilaksanakan 5 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran

dan RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan kedua hampir sama dengan

pelaksanaan tindakan pertama, hanya pada pelaksanaan tindakan kedua ini

terdapat penguatan yang masih diperlukan dari tindakan pertama. Materi yang

disampaikan pada pelaksanaan tindakan kedua juga berbeda dengan

pelaksanaan tindakan pertama.

Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah panyusunan laporan

keuangan berdasarkan kertas kerja. Pertemuan pertama digunakan guru untuk

menjelaskan secara garis besar laporan keuangan, melakukan diskusi

kelompok serta presentasi hasil diskusi. Pada pertemuan kedua digunakan

untuk melanjutkan materi dan pembahasan tugas rumah. Pada oertemuan

ketiga digunakan untuk mengadakan tes evaluasi siklus kedua.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama (Rabu, 7 Maret 2012)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam kemudian

memeriksa kehadiran siswa, Ada tiga siswa yang tidak hadir yaitu:

Himawan Prakosa, Rezanissa Rosy L dan Widhi Prakoso Utomo.

b) Guru mengulang menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dan memotivasi siswa dengan memberi apersepsi mengenai

laporan keuangan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk duduk secara

berkelompok seperti pada siklus I.

c) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi yang akan dipelajari

dan membagi bahan diskusi. Ada empat siswa yang menjawab dengan

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

benar yaitu Wahyu Ari W, Shidiq Hidyatulloh, Damar Adi Atmaja, dan

Devita Dwi Cahyani

d) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan kelompok yang mungkin

mengalami kesulitan. Pada kegiatan diskusi kali ini, siswa terlihat lebih

aktif dibandingkan dengan diskusi pada siklus I.

e) Guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi dan memberi penilaian

sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan diskusi dalam kelompok

kooperatif.

f) Kemudian beberapa saat kemuadian guru mengelompokkan kembali

kelompok yang pertama menjadi 4 kelompok besar untuk berdiskusi

kembali.

g) Setelah kegiatan diskusi selesai, dilanjutkan dengan presentasi

kelompok. Kesempatan pertama langsung digunakan kelompok IV.

Arifah Fajrin E sebagai wakil dari kelompok IV. Sebagai kelompok

penyanggah yaitu kelompok II, yang bertanya yaitu: Yana Yustistiyana

Mahmud meminta untuk dijelaskan lagi mengenai hasil diskusi

kelompok IV.

h) Selanjutnya giliran kelompok I yang presentasi. Yang mewakili

kelompok I presentasi adalah Robby Anhari. Sebagai kelompok

penyanggah adalah kelompok III yang bertanya pada kelompok III

yaitu: Andika Dwi Sulistiyanto.

i) Setelah semua materi dipresentasikan, guru dan siswa secara bersama-

sama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan guru

memberikan kesempatan apabila ada yang belum dipahami siswa.

j) Guru memberikan tugas rumah untuk dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

k) Guru menutup pelajaran dengan salam.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 10 Maret 2012)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran

siswa. Ada tiga siswa yang tidak hadir yaitu: Himawan Prakosa(s),

Indah Permatasari(s) dan Hafidz Rafindra N(s).

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu melanjutkan

materi dan membahas tugas rumah.

c) Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mengerjakan

kembali tugas rumah di depan. Yang menuliskan hasil tugas rumah di

depan adalah Sidhiq Hidayatulloh mengenai laporan laba rugi, Wahyu

Ari A mengenai laporan perubahan ekuitas dan Rezanissa mengenai

neraca.

d) Guru mengawasi jalannya pembelajaran dan membahas secara

bersama-sama tugas rumah.

e) Dengan sisa waktu yang masih ada guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya masih kurang paham. Ada 3 siswa yang bertanya

tentang laporan keuangan yang berdasarkan kertas kerja yaitu Dayu

Atika, Hesti Shiantika dan Rezanisa Rosy L

f) Guru memberi tahu pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes

evaluasi siklus II.

g) Guru menutup pelajaran dengan salam

3) Pertemuan Ketiga ( Rabu, 21 maret 2012)

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran

siswa. Ada satu siswa yang tidak hadir yaitu Himawan Prakosa

karena sakit.

b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan soal tes.

c) Guru membagi soal tes dengan 2 tipe soal A dan B.

d) Guru mengawasi jalannya tes dan meminta siswa untuk mengerjakan

secara mandiri.

e) Setelah waktu tes habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu

juga.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

f) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan Siklus II

Peneliti mengamati pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas XI IPS 4. Pada pertemuan

pertama, yaitu hari Rabu 7 Maret 2012, guru menjelaskan pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe TPS dan memberi apersepsi mengenai laporan

keuangan, pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Pertemuan

kedua yaitu pada hari Sabtu, 10 Maret 2012 digunakan untuk melanjutkan

materi dan membahas tugas rumah. Pertemuan ketiga pada hari Rabu, 21 Maret

2012 digunakan untuk tes evaluasi siklus II.

Tabel 4.7. Indikator Keaktifan Siklus II

Indikator Keterangan Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah %

A. Mengajukan pertanyaan dalam diskusi

Bertanya 3x ke atas 7 17,9% 8 20,5%Bertanya 1x – 2x 17 43,6% 22 56,4%Tidak bertanya 15 38,5% 9 23,1%

Jumlah 39 100% 39 100% B. Menjawab

pertanyaan dalam diskusi

Menjawab 3x ke atas

5 12,8% 6 15,4%

Menjawab 1x – 2x 21 53,8% 26 66,6%Tidak menjawab 13 33,4% 7 18%

Jumlah 39 100% 39 100% C. Kemandirian

dalam mengerjakan soal evaluasi

Mandiri 25 64,1% 34 87,2%Sebagian menyontek

8 20,5% 3 7,7%

Menyotek 6 15,4% 2 5,1% Jumlah 39 100% 39 100%

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran akuntansi,

diperoleh informasi mengenai aktivitas siswa dan hasil belajar selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.8. Capaian Indikator Keaktifan Siklus II

Aspek yang Diukur Indikator

Keberhasilan

Jumlah

Siswa Presentase

Mengajukan pertanyaan dalam

diskusi 75% 30 76,9%

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Menjawab pertanyaan dalam

diskusi 75% 32 82%

Kemandirian dalam mengerjakan

soal evaluasi 75% 34 87,2%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa:

1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi

pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif

mengajukan pertanyaan sebanyak 30 siswa atau sebesar 76,9% sisanya

sebanyak 9 siswa atau sebesar 23,1% tidak menunjukkan keaktifan dalam

mengajukan pertanyaan dalam diskusi.

2) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus II adalah:

32 siswa atau 82% aktif dalam menjawab pertanyaan pada saat diskusi, dan

sisanya sebanyak 7 siswa atau sebesar 18% belum bisa menjawab

pertanyaan dalam pelaksanaan diskusi.

3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus II ini

adalah sebagai berikut: sebanyak 34 siswa atau sebesar 87,2% telah

mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, dan 5 siswa yang lain atau

sebesar 12,8% belum mengerjakan soal evalusi secara mandiri.

Tabel 4.9. Indikator Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II

Kriteria Ketuntasan

Minimal

Prestasi Belajar Akuntansi

Kriteria Indikator Ketercapaian 80%

Siklus I Siklus II Jumlah Persentase Jumlah Presentase

70

Tuntas : 90 –100 14 35,9% 14 35,9% 80 - 89 5 12,8% 14 35,9% 70 – 79 11 28,2% 6 15,4%

Belum Tuntas :

60 - 69 50 - 59 <50

8 1 0

20,5% 2,6%

-

4 1

10,3% 2,6%

Total

Siswa 39 100% 39 100%

Tuntas 30 76,9% 34 87,2%

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Belum Tuntas

9 23,1% 5 12,8%

Nilai rata-rata

78,487 81,282

Berdasarkan nilai evaluasi siklus II, ketuntasan hasil belajar yang

dicapai pada siklus II adalah: sebanyak 34 siswa dengan presentase 87,2% dan

nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 81,28. Ketuntasan hasil belajar ter-

sebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Capaian Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Kriteria

Indikator Keberhasilan (80%)

Ketuntasan Hasil Belajar

Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 34 siswa 87,2%

Tidak Tuntas 5 siswa 12,8%

Jumlah 39 siswa 100%

Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi

tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.4. Histogram Capaian Keaktifan Siklus II

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Ketuntasan prestasi belajar juga dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.5. Histogram Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Siklus II

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru sudah dapat membangkitkan semangat dan memotivasi siswa untuk

lebih memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar.

2) Guru sudah dapat menempatkan diri saat pelaksanaan evaluasi, tidak

hanya di depan kelas tetapi berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya

pelaksanaan evaluasi. Hal ini bertujuan agar siswa bekerja mandiri dan

tidak berbuat curang.

3) Pelaksanaan diskusi mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan lebih

bersemangat dalam kegiatan diskusi sehingga kelas nampak lebih hidup.

4) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100, nilai

terendah adalah 65 dan nilai rata-rata kelas yaitu 81,28. Siswa yang sudah

mencapai standar nilai 70 ke atas sebanyak 34 siswa (87,2% dari 39

siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan

hasil belajar. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila

dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 78,478 dan

hanya dicapai 30 siswa (76,9% dari 39 siswa). Nilai ini tersebut sudah

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

diatas nilai standar KKM. Sehingga dianggap pembelajaran sudah

mencapai titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan penguasaan

konsep siswa, meskipun belum 100% siswa dinyatakan tuntas belajar.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, maka peneliti

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif

sehingga siswa memiliki motivasi dan semangat belajar yang tinggi.

2) Guru lebih inovatif dalam menggunakan model pembelajaran saat mengajar,

sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembalajaran.

3) Guru masih harus melakukan pendekatan terhadap siswa, sehingga siswa

yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan

bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share). Hal tersebut dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Aspek yang Diukur Indikator

Keberhasilan

Siklus I Siklus II Jumla

h Siswa

Presentase

Jumlah

Siswa

Presentase

Mengajukan pertanyaan dalam diskusi

75% 24 61,5% 30 76,9%

Menjawab pertanyaan dalam diskusi 75% 26 66,6% 32 82%

Kemandirian dalam mengerjakan soal evaluasi

75% 25 64,1% 34 87,2%

Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan prestasi belajar (KKM) adalah 70

yang tercapai pada siklus I sebanyak 30 siswa dengan presentase 76,9% dan nilai rata-

rata kelas yang dicapai sebesar 78,478. Untuk siklus II, ketuntasan prestasi belajar yang

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

tercapai sebanyak 34 siswa dengan presentase 89,7% dan nilai rata-rata kelas yang

dicapai sebesar 81,28. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12. Hasil Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II

Kriteria Ketuntasan

Minimal

Prestasi Belajar Akuntansi

Kriteria Indikator Ketercapaian 80%

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Presentase

70

Tuntas : 90 –100 12 38,5% 14 35,9% 14 35,9% 80 - 89 8 12,8% 5 12,8% 14 35,9% 70 – 79 3 7,7% 11 28,2% 6 15,4%

Belum Tuntas :

60 - 69 50 - 59 <50

10 3 3

25,6% 7,7% 7,7%

8 1 0

20,5% 2,6%

-

4 1

10,3% 2,6%

Total

Siswa 39 100% 39 100% 39 100%

Tuntas 23 59% 30 76,9% 34 87,2% Belum

Tuntas 16 41% 9 23,1% 5 12,8%

Nilai rata-rata

74,769 78,487 81,282

Peningkatan hasil capaian indikator keaktifan siswa untuk pelajaran

akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.6. Histogram Perbandingan Hasil Indikator Keaktifan Sebelum

Tindakan, Siklus I dan Siklus II

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Ketuntasan Prestasi belajar juga dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.7. Histogram Perbandingan Hasil Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa

Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II Keterangan:

a. Tabel 4.11 dan gambar 4.6. diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam proses

belajar mengajar akuntansi pada siklus I dan II yang dapat diukur dari beberapa

aspek:

1. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dalam diskusi, pada siklus I

siswa yang aktif sebanyak 24 siswa dengan presentase 61,5%. Pada siklus II

meningkat menjadi 30 siswa dengan presentase 76,9%.

2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I

sebanyak 26 siswa dengan presentase 66,6% dan pada siklus II meningkat

menjadi 32 siswa dengan presentase sebesar 82%.

3. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi, pada siklus I terdapat 25

siswa dengan presentase 64,1% dan pada siklus II meningkat menjadi 34 siswa

dengan presentase sebesar 87,2%.

b. Tabel 4.12 dan gambar 4.7 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan prestasi belajar

siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 30

siswa dengan presentase sebesar 76,9% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9

siswa dengan presentase sebesar 23,1%. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

sebanyak 34 siswa dengan presentase sebesar 87,2%dan siswa yang tidak tuntas

sebanyak 5 siswa dengan presentase sebesar 12,8%.

Grafik tersebut menunjukkan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS berdampak terhadap peningkatan keaktifan siswa dan

hasil belajar akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih memahami

materi yang disampaikan guru, siswa menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat dalam

kegiatan pembelajaran dan siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam

kelompok. Selain hal tersebut, siswa juga mengalami peningkatan dalam hasil belajar.

D. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi. Deskripsi hasil penelitian dari siklus

I dan II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Dari hasil

survei yang dilakukan, peneliti menemukan permasalahan bahwa prestasi belajar

akuntansi di kelas XI IPS 4 yang belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti dan guru

kelas mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Setelah mengadakan diskusi, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus I.

Materi yang akan diberikan pada siklus I ini adalah kertas kerja. Setelah menerima

apersepsi dari guru, siswa diberi kesempatan untuk melakukan diskusi dengan tipe

TPS dengan anggota kelompoknya berdasar kelompok yang sudah dibentuk dan siswa

diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dalam kegiatan diskusi, guru

membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 15 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 2 siswa. Namun, hasil dari pengamatan terhadap

proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat kekurangan, yaitu masih

banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi, rasa

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tanggung jawab terhadap kelompok masih kurang, masih mengganggu teman dan

bergurau sendiri. Karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dalam pembelajaran akuntansi

pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah lanjutan dari siklus I, yaitu

menyusun laporan keuangan berdasarkan kertas kerja. Untuk melaksanakan kegiatan

diskusi, dalam siklus II ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kooperatif yang

terdiri dari 2 siswa seperti yang telah dibentuk pada siklus I dan di kelompokkan lagi

menjadi 4 kelompok yang terdiri dari rata-rata 4 kelompok kecil tadi.. Berdasarkan

hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus II ini,

keaktifan siswa dan hasil belajar siswa telah meningkat dan memenuhi target capaian

yang telah direncanakan. Siswa yang sebelumnya kurang aktif dalam pembelajaran,

sekarang menjadi lebih antusias dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran.

Pretasi belajar akuntansi juga telah menunjukkan adanya peningkatan.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa sehingga berakibat pada peningkatan

proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja

dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik, efektif, dan menyenangkan.

Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias, lebih bersemangat dan aktif berpartisipasi dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi.

2) Siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini terjadi karena

siswa yang sebelumnya belum memahami benar materi yang disampaikan guru

dapat menanyakan dengan leluasa baik kepada guru maupun teman dalam kelompoknya.

3) Siswa lebih bertanggungjawab dan menyadari pentinganya kerjasama dalam kelompok

dalam menyelesaiakan suatu tugas.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus di

kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan tiga kali tatap muka tiap siklusnya.

Setiap siklusnya dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: (1) perencanaan tindakan;

(2) Pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; (4) analisis dan refleksi

tindakan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Indikator Kinerja dalam penelitian tersebut

antara lain:

1. Siswa lebih antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, keaktifan

siswa dalam mengikuti mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dalam

mengajukan pertanyaan dalam diskusi yang awalnya sebanyak 24 siswa atau

sebesar 61,5% pada siklus I menjadi 30 siswa atau sebesar 76,9% pada siklus II.

2. Pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk

menggali dan memperdalam cara berpikir mereka dengan memunculkan alternatif

berpikir. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

dalam diskusi yang menunjukkan peningkatan dari 26 siswa atau sebesar 66,6%

pada siklus I manjadi 32 siswa atau sebesar 82% pada siklus II.

3. Siswa menyadari akan pentingnya kemandirian dalam mengerjakan tes, karena hal

itu akan menunjukkan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal tersebut terlihat dari

kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi yang menunjukkan

peningkatan dari 25 siswa atau sebesar 64,1% pada siklus I menjadi 34 siswa atau

sebesar 87,2%. pada siklus II.

4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari

hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa dari 30 siswa

69

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

atau sebesar 76,9% pada siklus I menjadi 34 siswa atau sebesar 87,2% pada siklus

II.

Pelaksanaan tindakan di kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo pada siklus I

dan siklus II juga mengalami beberapa kendala diantaranya, sarana dan prasarana

yang kurang mendukung pembelajaran sepenuhnya menyebabkan terganggunya

kelancaran proses pembelajaran, buku pelajaran hanya berasal dari pinjaman

sekolah yang jumlahnya belum memenuhi jumlah siswa dan pembelian siswa

yang tidak semua siswa membeli buku. Ditinjau dari siswa, kemampuan siswa

untuk konsentrasi dan memerhatikan guru masih kurang baik dan masih sulit

untuk dikondisikan. Dari segi pengajaran guru pada awal tindakan dan selama

proses tindakan sebagian besar siswa sudah antusias dengan pertanyaan yang

diberikan guru, namun masih ada beberapa siswa yang hanya diam saja tidak ikut

menjawab pertanyaan guru secara bersama-sama. Dari segi sekolah, ketersediaan

fasilitas buku ajar dan sarana dan prasarana yang lain kurang mendukung

pembelajaran secara optimal

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi

teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Simpulan hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh

Slavin (2005:4-5) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif selain dapat

meningkatkan prestasi belajar juga memiliki akibat positif lain yang dapat

mengembangkan hubungan kerjasama antara anggota kelompok, membantu

teman yang lemah dalam akademik, dan meningkatkan harga diri. Selain Slavin

juga mendukung teori dari Johnson dalam Isjoni (2009: 23-24) menyatakan bahwa

Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik,

meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan,

menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan

motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok

pikiran orang lain.

Simpulan hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya

yaitu penelitian yang dilakukan Wahyu Eko Aji Prastowo (2009), Umi Chotimah

(2007), dan Nina Septriana, Budi Handoyo (2006) yang menyatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan

prestasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang

dapat dilihat dari keaktifan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa menjadi

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS ) dalam kegiatan belajar mengajar.

Diterapkannya model pembelajran TPS terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hendaknya guru diharapkan dapat menerapkan model

pembelajaran tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran

dilakukan dengan tipe TPS itu sendiri.

b. Guru menyiapkan soal-soal latihan dan lembar kerja siswa yang nantinya digunakan

untuk bahan diskusi kelompok.

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …... · A. Sarwani atas kasih sayang, do’a, dan semangat yang selalu diberikan setiap waktu. ... Puji syukur peulis panjatkan kehadirat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. Guru membagi siswa menjadi 2 – 4 kelompok secara heterogen dan saling

bekerjasama.

d. Guru memfasilitasi siswa agar siswa lebih mudah dalam kegiatan belajar mengajar.

e. Guru diakhir pembelajaran menyimpulkan dan bertindak sebagai fasilitator.

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya prestasi belajar dan

berusaha untuk terus meningkatkannya dengan cara meningkatkan keaktifan dalam

proses pembelajaran.

b. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi dengan siswa

lain dan saling membantu terhadap siswa lain karena hal ini akan bermanfaat bagi

siswa.

c. Siswa diharapkan tetap semangat dalam mengalami hambatan ataupun kesulitan

dalam belajar dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan guru maupun dengan

siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah

a. Hendaknya lebih mengusahaknan fasilitas yang dapat mendukung berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar.

b. Hendaknya mendorong, memotivasi dan membina guru untuk selalu menerapkan

model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran.