penerapan metode pembelajaran demonstrasi …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi...

87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FITRI PURNANINGSIH K8408017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: doliem

Post on 18-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

FITRI PURNANINGSIH

K8408017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fitri Purnaningsih

Nim : K8408017

Jurusan / program studi : P.IPS / Pendidikan Sosiologi-Antropologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN METODE

PEMBELAJARAN DEMONSTRASI GUNA MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA

NEGERI I BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri.selain itu sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta ,12 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Fitri Purnaningsih

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta , Juni 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. MH. Sukarno , M.Pd Drs. Slamet Subagya , M.Pd

NIP.1951061 197903 1 001 NIP.1952211 261981 1 002

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Tentrem Widodo, M.Pd

Sekretaris : Drs. Soeparno, M.Si

Anggota 1 : Drs. H. MH Sukarno, M.Pd

Anggota 2 : Drs. Slamet Subagyo, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof.Dr.Rer.nat.Sajidan, M,Si

NIP.19660415 199103 1 002

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Fitri Purnaningsih. K8408017. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi dan

keaktifan belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran secara

demonstrasi pada mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Boyolali.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada

prosesnya menerapkan metode pembelajaran demonstrasi.PTK ini ada 4 tahapan

yang dilakukan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.objek

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali dengan jumlah

siswa 32 orang. Pelaksanaan penelitian ini menerapkan 3 siklus. Perencanaan

siklus 1 berdasarkan studi pendahuluan , pelaksanaannya yaitu menyampaikan

materi dengan metode pembelajaran demonstrasi yaitu menunjukan prosedur dan

cara secara langsung dengan alatnya, setelah melihat demonstrasi siswa diberi

tugas merangkum apa yang telah mereka dapat dari apa yang mereka lihat, begitu

juga pada siklus II dan III. Pengamatan keaktifan siswa dalam penerapan

pembelajaran secara demonstrasi dipantau melalui observasi langsung ke dalam

kelas pada saat proses belajar dan mengajar berlangsung. Sedangkan prestasi

belajar siswa diukur dengan melaksanakan test awal pada awal pertemuan dan

mengadakan test akhir pada akhir pertemuan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah siswa diberi perlakuan

pembelajaran secara demonstrasi di dapatkan peningkatan prestasi belajar pada

saat observasi didapat nilai rata-rata 3,9 ,siklus I nilai rata-rata sebesar 6,3, siklus

II nilai rata-rata sebesar 7,2 dan siklus III nilai rata-rata sebesar 7,8. Sedangkan

peningkatan keaktifan belajar siswa sebesar 60 %.hal ini membuktikan bahwa

penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan belajar dan

prestasi belajar dengan dibuktikan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa

pada mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Boyolali.

Kata kunci : pembelajaran demonstrasi, keaktifan belajar, prestasi belajar.

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Fitri Purnaningsih.(K8408017).PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ABSTRACT

This study aims to determine the increase in student’s achievement and

active learning through the application of learning methods in the demonstration

on the subjects of sociology at SMA Negeri 1 Boyolali.

This is a kind of classroom action research (CAR) study, that are in the

process of learning, applies the demontration method. In this classroom action

research, these are 4 stages that has done: planning, action, observation, and

reflection. The object of this study are students of class XI social 1 of SMA

Negeri 1 Boyolali with consist 32 students. The Implementation of this study

apply 3 cycles. First (I) cycle planning based on preliminary studies, that of

bringing the matter to the implementation of learning methods and a

demonstration that shows how the procedure directly to the device, after seeing

the demonstration students were given the task of summarizing what they can

from what they see, as well as in cycles II and III . Observations of active student

learning in a demonstration in the application was monitored through direct

observation in the classroom during the process of learning and teaching took

place. While the student achievement is measured by performing the initial test at

the beginning of the meeting and hold a final test at the end of the meeting.

The study results showed that after students were treated of learning

demonstratically, there are the increase in learning achievement at the time of

observation obtained an average value of 3.9, which in the first (I) cycle an

average value of 6.3, the second (II) cycle the average value of 7.2 and third (III)

cycle average value of 7.8. While improving student learning activity by 60%.

This demonstration proves that the use of methods to increase learning activity

and learning achievement with demonstrated an increase in student activity on the

subjects of sociology at the SMA Negeri 1 Boyolali.

Keywords: demonstration learning, learning activity, learning achievement.

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

MOTTO

Tidak ada kata terlambat untuk belajar, dimana ada kemauan disana pasti

ada jalan.

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

PERSEMBAHAN

BAPAK & IBU tidak pernah tahu isi karya ini karena tidak pernah

mengerti tapi aku bangga sama beliau, ini sudah lebih dari mimpi kita tapi

aku masih mimpi lebih tinggi, matur nuwun sedayanipun.

Kepada Suami dan AnakuKu Zakky terima kasih motivasi, kasih sayang,

Doa dan kesabarannya selama ini…

Teman-temanku angkatan 2008 terima kasih atas Doa dan Dukungannya

selama ini.

Almamater

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang,yang member

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “ PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan , bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi.

3. Ketua Program Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. MH. Sukarno selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Drs. Slamet Subagya M.Pd, selaku pembimbing II yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kepala SMA Negeri 1 Boyolali yang telah member kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

Dra. Maryati selaku guru mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 1

Boyolali yang telah member bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian , penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

PERNYATAAN. ...........................................................................................ii

PERSETUJUAN............................................................................................iii

PENGESAHAN............................................................................................ iv

ABSTRAK.......... .......................................................................................... v

MOTTO.........................................................................................................vi

PERSEMBAHAN........................................................................................vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI....... .........................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........ ...............................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Masalah................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 5

1. Pengertian Belajar ..................................................................... 5

2. Metode Pembelajaran...................................................................7

3. Minat Belajar.............................................................................14

4. Motivasi Belajar.........................................................................20

5. Metode Demonstrasi..................................................................27

6. Prestasi Belajar ..........................................................................30

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran...........................................................................36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................39

B. Subyek Dan Obyek Penelitian......................................................... ..42

C. Bentuk Penelitian...............................................................................42

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 44

E. Validitas Data…….............................................................................44

F. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 46

G. Prosedur Penelitian………………………………………………….47

H. Indikator Keberhasilan…………………………………………….. 51

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan.......................................................................53

B. Deskripsi Hasil penelitian ................................................................54

1. Siklus I ..................................................................................54

2. Siklus II ..................................................................................59

3. Siklus III..................................................................................63

C. Pembahasan.......................................................................................66

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ..........................................................................................77

B. Implikasi............................................................................................77

C. Saran ................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................79

LAMPIRAN ..............................................................................................81

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-rata nilai sosiologi materi konflik sosial .................................. 82

Tabel 2. Lembar observasi aktivitas belajar.................................................... 45

Tabel 3. Data aktivitas siklus I........................................................................ 57

Tabel 4. Nilai tes prestasi belajar siklus I........................................................ 58

Tabel 5. Data aktivitas siklus II...................... ................................................ 61

Tabel 6. Nilai tes prestasi belajar siklus II....................................... ................62

Tabel 7. Data aktifitas siklus III......................................................................65

Tabel 8. Nilai tes prestasi belajar siklus III.............. .......................................66

Tabel 9. Kenaikan aktifitas positif...................................................................68

Tabel 10.Kenaikan nilai tes prestasi belajar......................................................69

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Prosedur Penelitian......................................................42

Gambar 2. Grafik Keaktifan Belajar.............................................................68

Gambar 3. Grafik Kenaikan Prestasi Belajar................................................69

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003

mempunyai tuntutan yang mendasar karena harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

menejemen pendidikan untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan lokal,

nasional maupun global. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut

adalah dengan melaksanakan pembaharuan pendidikan secara terencana terarah

dan berkesinambungan terhadap dunia pendidikan dan dilakukan secara terus

menerus terutama dalam hal pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dilaksanakan mulai

2006/2007 merupakan penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

atau sering disebut kurikulum 2004 yaitu seperangkat rencana pendidikan yang

berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar siswa . harapan KBK dan KTSP

pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual disusun dan harus

dilaksanakan di semua kelas pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Hal ini

berarti guru harus mempunyai wawasan yang cukup tentang strategi untuk

pembelajaran yang di ampunya ( Masnur 2007:12)

KTSP di kembangkan berdasarkan keadaan daerah atau sekolah, prinsip

yang diterapkan dalam rangka melayani siswa mengembangkan dirinya secara

optimal baik kaitanya dengan tuntutan studi lanjut, memasuki dunia kerja maupun

belajar mandiri sepanjang hayat (Masnur 2007: 18). Pendidikan berorientasi pada

kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan keragaman potensi, kebutuhan,

kecerdasan intelektual, emosional, spirituan, kinestetik dan perkembangan siswa

secara optimal. peningkatan prestasi siswa salah satunya dimulai dari seorang

guru yang inovatif yang mampu mengembangkan potensinya untuk membuat

pembelajaran semakin efektif dan efisien.

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sesuai pengamatan awal pra observasi peneliti dan bersama guru pengampu

mata pelajaran Sosiologi, di SMA Negeri 1 Boyolali terdapat beberapa

permasalahan dalam mata pelajaran Sosiologi yang paling banyak mengalami

permasalahan yaitu rendahnya minat dan motivasi belajar pada anak karena

pembelajaran cenderung dilakukan dengan pembelajaran konvensional,seperti

model ceramah dan tanya jawab. Sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk

mengembangkan pemikirannya dan hanya mendengarkan penjelasan yang

diberikan oleh guru.

Upaya pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka

guru,dan peneliti melakukan diskusi yang hasilnya perlu ada perubahan metode

pembelajaran yang digunakan atau penyajian pembelajaran dibuat lebih menarik

yaitu dengan pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif yaitu

pembelajaran dengan Metode Demonstrasi diharapkan akan menjadi solusi dan

dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa akan lebih aktif dalam

pembelajaran dan akan menciptakan suasana lebih segar serta mengurangi

kejenuhan dalam kelas diharap akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran Sosiologi maka dalam rencana penelitian ini judul yang di ambil adalah:

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Guna Meningkatkan Minat dan

Motivasi Belajar Sosiologi pada Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali.

B. Identifikasi Masalah

Dari permasalahan yang diuraikan pada latar belakang dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang di hadapi SMA Negeri 1 Boyolali dalam pembelajaran

Sosiologi yaitu:

1. Kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah masih banyak

menggunakan prinsip pengajaran yang mengedepankan guru sebagai satu-

satunya sumber belajar (Teacher Centered) dan belum menerapkan prinsip

pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai subyek belajar.

2. Keterbatasan kontrol dan perhatian guru terhadap siswa, sehingga siswa

cenderung melakukan hal yang tidak mendukung proses pembelajaran.

Page 18: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3. Pemanfaatan sarana dan prasarana, alat-alat dan media pembelajaran di

sekolah yang belum maksimal dalam mendukung proses pembelajaran

sehingga kurang variatifnya proses pembelajaran.

4. Proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional atau

pembelajaran verbalisme yaitu dengan cara ceramah dan menyuruh siswa

untuk sering mencatat dan mendengarkan penjelasan mempunyai beberapa

kelemahan sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajar dan

kemandirian belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Proses pembelajaran yang monoton, kurang menyenangkan dan tidak

bervariatif menyebabkan rendahnya motivasi dan minat belajar siswa.

6. Di SMA Negeri 1 Boyolali penggunaan media pembelajaran belum di

gunakan secara maksimal untuk membantu meningkatkan motivasi belajar

siswanya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas terlihat

bahwa permasalahan dalam proses pembelajaran dan pengaruhnya pada diri

peserta didik sangat luas, sehingga untuk memfokuskan pembahasan peneliti

perlu membatasi masalah yang akan menjadi pokok penelitian. Dalam

penelitian ini akan diteliti penerapan metode pembelajaran demonstrasi guna

meningkatkan minat dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Boyolali pada mata pelajaran Sosiologi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah pada penelitian ini,

maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran demonstrasi yang dapat

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Sosiologi?

Page 19: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi yang dapat

meningkatkan pembelajaran mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1

Boyolali.

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi

tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran sosiologi.

2. Bagi guru manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan

dan informasi tentang pelaksanaan metode pembelajaran apa yang tepat

diterapkan di Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga bisa mengadakan

perbaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa.

3. Bagi sekolah manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran pada dunia

pendidikan khususnya SMA sehingga dapat meningkatkan kualitas

tamatannya dan dapat mengangkat prestasi sekolah.

Page 20: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Berikut pengertian

belajar menurut beberapa ahli:

a) Menurut Slameto (2003:2)

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu tingkah

laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri baik

dalam aspek kognitif, sikap maupun psikomotorik.

b) Menurut (Darsono, 2001:64).

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek

tingkah laku.

c) Menurut Mustaqim (2004:34)

mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman

dengan kata lain yaitu suatu aktivitas atau usaha yang di sengaja

aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang

baru baik yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga

hanya berupa penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah

Page 21: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dipelajari. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan

ketrampilan jasmani, kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas

berpikir, sikap terhadap nilai-nilai dan inhibisi serta lain-lain

fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan dengan aspek psikis dan

fisik) perubahan tersebut relatif konstan.

d) Menurut Peneliti

Berdasarkan definisi belajar menurut beberapa ahli di atas maka

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap. Perubahan tingkah laku tersebut untuk

memperoleh tujuan pendidikan.

b. Ciri-ciri Belajar

Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut

Djamarah (2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan

sendiri tingkah lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan

kebutuhannya. Tidak terikat pada lingkungan. Hal ini sesuai dengan

Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono (2000:18) bahwa tujuan

pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk

mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan

membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri

masing-masing.

Menurut pandangan dan teori Konstruktivisme (Sardiman,

1996:37) belajar merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk

Page 22: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

merekonstruksi makna, sesuatu entah tes, kegiatan dialog,

pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses

mengasimilasi dan menghubungkan dengan pengalaman atau bagian

yang dipelajarinya dari pengertian yang dimiliki sehingga

pengertiannya menjadi berkembang.

Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa ciri atau prinsip

dalam belajar menurut Paul Suparno seperti dikutip oleh Sardiman

(2006: 38) yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Belajar mencari makna, makna diciptakan siswa dari apa yang

mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.

2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.

Belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu

sendiri.

4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan

dunia fisik dengan lingkungannya.

5. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui

si subyek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses

interaksi dengan bahan yang telah dipelajari.

Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses

mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke

siswa tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa

merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan

pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu guru sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa

sebagai perwujudan perannya sebagai mediator dan fasilitator.

2. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Page 23: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit

menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah

salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku

siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000:24). Menurut

Ahmadi (1997: 52) dikutip oleh Yatik Hidayanti, metode pembelajaran

adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan

oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas,

baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat

diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru

untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat

diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung

pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.

b. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara

baru untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi.

Metode-metode yang digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari

kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan

menguntungkan bila tidak sesuai dengan situasinya. Baik tidaknya suatu

metode pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Winarno Surakhmad

dalam Djamarah mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Anak Didik

Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan

latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga

bermacam-macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh.

Page 24: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada

setiap anak didik. Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan

yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap

rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek

psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam,

terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas

mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru

ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang

relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan

secara operasional.

2. Tujuan Yang Akan Dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus

digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan

yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

3. Situasi Belajar Mengajar

Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama.

Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang

diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang

ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara

berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan

penentuan metode mengajar.

4. Fasilitas Belajar Mengajar

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan

penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang

belajar anak di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan

mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

5. Guru

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.

Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala

Page 25: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dalam memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki

pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepat

memilihnya namun dalam pelaksanaannya menemui kendala disebabkan

labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang

digunakan.

Kriteria pemilihan metode menurut Slameto (1991:98) adalah :

a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat

ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar.

b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang

berupa fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode

yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur

atau kaidah.

c. Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti

pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang

siswa memerlukan metode pengajaran yang berbeda dibandingkan

kelas dengan 50-100 orang siswa.

d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan

mengembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak

tergantung pada tingkat kematangan siswa baik mental, fisik dan

intelektualnya.

e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai

jenis metode pengajaran yang optimal.

f. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang

dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.

g. Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau

dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran yang sudah

ditentukan. Untuk materi yang banyak akan disajikan dalam waktu

yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan

penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif

cukup banyak.

Page 26: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Ahmadi (1997:53) yang dikutip Yatik Hidayanti mengemukakan

syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode

mengajar adalah:

1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah

belajar siswa.

2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepribadian siswa.

3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk mewujudkan hasil karya.

4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk

belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).

5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar

sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat

verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang

nyata dan bertujuan.

7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai

dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja

yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan

lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di

kelas. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan

penentuan dan pemilihan metode. Suatu metode yang digunakan oleh

guru untuk mengajar harus benar-benar dikuasai. Sehingga pada saat

penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi edukatif. Untuk

menghindari kejemuan dan berhentinya minat siswa terhadap

pelajaran yang disampaikan maka hendaknya guru menggunakan

metode yang bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat

menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan

menggunakan teknik tersendiri.

Page 27: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan

pelajaran itu akan kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk

belajar lebih lanjut bila penyampaiannya menggunakan strategi yang

kurang tepat. Metode-metode yang dipilih dipergunakan berdasarkan

manfaatnya, jadi seorang guru dikatakan kompeten bila ia memiliki

khazanah cara penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang

akan digunakan untuk memilih cara-cara dalam menyajikan

pengalaman belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga

dibutuhkan alat bantu yang digunakan untuk menghilangkan

verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah

disampaikan.

Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat

mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir

kritis dan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan ide-idenya. Pemilihan metode yang kurang tepat

dengan sifat bahan dan tujuan pembelajaran menyebabkan kelas

kurang bergairah dan kondisi siswa kurang kreatif. Sehingga dengan

penerapan metode yang tepat dengan berbagai macam indikator

tersebut dapat meningkatkan minat siswa pada bahan pelajaran yang

disampaikan dan minat yang besar pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap prestasi yang akan diraihnya.

c. Macam-macam Metode Pembelajaran

Banyak macam metode pembelajaran yang dapat digunakan.

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode

pembelajaran dikatakan tepat dan baik jika dapat mendukung dan

didukung oleh faktor-faktor pembelajaran. Ditinjau dari segi

penerapannya metode-metode mengajar ada yang tepat digunakan

untuk siswa dalam jumlah besar maupun jumlah kecil, ada juga yang

tepat digunakan di dalam maupun di luar kelas.

Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah

dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari

Page 28: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

beberapa metode mengajar. Beberapa metode mengajar antara lain

sebagai berikut :

1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan

guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung

terhadap siswa (Djamarah 2002 : 110). Metode ini tidak

senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan

baik, didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas-

batas kemungkinan dalam penggunaannya.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab menurut Sudjana (2002 : 78) adalah metode

mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung

yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi

dialog antara guru dan siswa.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi menurut Djamarah (2002:102) adalah cara

penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda

tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan

yang disertai dengan penjelasan lisan.

4. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-

siswa

dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau

pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan

dipecahkan bersama.

5. Metode latihan (drill)

Metode ini digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan dan

keterampilan dari apa yang telah dipelajari oleh siswa.

6. Metode pemberian tugas (resitasi)

Page 29: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

Metode ini tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih

luas. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan

di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, di

rumah ataupun dimana saja.

7. Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok adalah kelompok siswa yang

mengerjakan pelajaran secara bersama-sama dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran (Ahmadi 1997:89). Kerja kelompok

akan berjalan efektif dan efisien apabila kelompok tersebut

mempunyai tujuan tertentu, setiap anggota kelompok sadar dan

mampu menghayati peran sertanya, serta mau berpartisipasi sesuai

dengan tujuan kelompoknya.

3. MINAT BELAJAR

a. Pengertian Minat

Prestasi belajar secara umum dapat dipengaruhi beberapa faktor,

yang salah satunya adalah minat belajar. Hal ini sesuai pendapat Sumadi

Suryabrata yang mengatakan bahwa kalau seseorang tidak berminat pada

sesuatu, maka tidak dapat dihasilkan belajar yang baik (1983: 10-11).

Berhubungan dengan minat, Winkel mengatakan bahwa minat

merupakan kecenderungan yang menetap subyek untuk merasa tertarik

pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

didalamnya (1986: 30).

Bertolak dari pendapat ini dapat diartikan bahwa minat

merupakan kecenderungan individu untuk menyenangi suatu obyek yang

tumbuh tanpa adanya suatu paksaan. Seseorang melakukan sesuatu

karena sadar. Kesadaran ini timbul karena adanya keyakinan bahwa

perbuatan yang dilakukan akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya.

Meskipun minat lahir atas kesadaran tetapi tidak mungkin terlepas dari

Page 30: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pengaruh lingkungan sekitarnya. Lingkungan itu dapat mempengaruhi

seseoang atau individu apabila menurut individu lingkungan tersebut

mempunyai sangkut paut dengan kepentinganya.

Individu bukanlah suatu makhluk yang pasif dalam kehidupanya

di dunia ini. Mereka memerlukan interaksi dengan sosial yang ada.

Interaksi ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mencapai

kematangan atau kesempurnaan didalam kehidupanya. Dia akan selalu

melibatkan diri dalam gejala sosial atau aktivitas-aktivitas tertentu.

Untuk dapat menerima dan menghargai gejala sosial dan

aktivitas-aktivitas tersebut, seseorang lebih dahulu harus menyadari akan

arti dan manfaat gejala sosial dan aktivitas itu bagi dirinya. Dalam

menentukan pilihan dalam suatu kegiatan tertentu, minat merupakan

salah satu aspek psikis yang sangat membantu untuk menetapkan pilihan

yang berguna bagi dirinya.

Keberadaan minat selalu berkaitan dengan hadirnya motif dan

perhatian, menurut Skiner bahwa minat merupakan motif yang

menunjukan arah perhatian individu pada obyek yang menarik (Skiner

dalam Nurdjito, 1989: 6). Motif sebagai daya penggerak dari dalam

individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya

tujuan. Sedangkan perhatian merupakan pemusatan kesadaran individu

terhadap suatu obyek. Individu yang secara sadar menaruh perhatian

terhadap suatu obyek tetapi tidak disertai dengan lahirnya kekuatan dari

dalam dirinya yang mendorong untuk melakukan aktivitas-aktivitas guna

mencapai tujuan, belum dikatakan bahwa individu tersebut mempunyai

minat terhadap obyek yang diperhatikan. Di lain pihak, Bimo Walgito

mendefinisikan minat sebagai berikut:

“Minat sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap suatu obyek dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui

dan mempelajari serta membuktikan lebih lanjut”. (1981: 38).

“Minat mengandung unsur perhatian, minat juga mengandung unsur

keinginan, baik untuk mempunayai keinginan untuk memiliki maupun

Page 31: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

keinginan untuk mengetahui dan mempelajari obyek yang diingini itu”

.(1983: 38).

Menurut Wayan Nukoncara (1981: 124) Kartini Kartono (1980:

109), dan Bimo Walgito (1983: 38) pada umumnya hakekatnya minat

merupakan perhatian, keinginan dan merasa senang terhadap suatu

obyek.oleh karena itu seseorang yang sedang memperhatikan suatu

obyek yang menarik minatnya tidak mudah dialihkan perhatianya, ini

berarti bahwa perhatian seseorang terhadap suatu obyek yang di minati

misalnya mata pelajaran sosiologi siswa kelas I SMA Negeri 1 Boyolali,

tidak mudah dialihkan ke obyek- obyek lainya atau dengan kata lain,

perhatian seseorang terhadap suatu obyek yang diminatinya selalu

melekat dalam diri orang itu kapan dan dimanapun orang tersebut ada.

Sesuai dengan pendapat ini, individu dianggap mempunyai minat

terhadap sesutau apabila individu tersebut sudah menunjukan perhatian

dan keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau membuktikan lebih

lanjut. Dengan demikian individu yang memperhatikan sesuatu tanpa

disertai dengan keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau

membuktikan lebih lanjut belum dapat dikatakan bahwa individu tersebut

belum mempunyai minat terhadap sesuatu yang diperhatikan. Hal ini

juga berlaku pada mata pelajaran Sosiologi. Jadi siswa yang hanya

memperhatikan berlangsungnya proses belajar mata pelajaran Sosiologi

tanpa disertai keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau

membuktikan lebih lanjut belum dapat dikatakan bahwa siswa tersebut

belum mempunyai minat terhadap pada mata pelajaran Sosiologi.

Kemudian menurut pendapat Strong yang dikutip oleh

Kusmiyanto bahwa dalam pengertian minat disamping terdapat

kecenderungan untuk medekati obyek dan perbuatan sesuatu

terhadapnya, terdapat pula perasaan senang yang menyertainya

(Kusmiyanto, 1992: 17). Menurut pendapat ini minat mengandung tiga

unsur pokok yaitu perahtian, perbuatan, dan perasaan senang. Individu

baru dapat disebut mempunyai minat belajar pada mata pelajaran

Page 32: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sosiologi apabila individu yang bersangkutan menaruh perhatian

terhadapnya. Kemudian perbuatan tersebut diwujudkan dalam suatu hal

yang nyata. Perbuatan yang dilakukan atas dasar kesadaran bukan karena

paksaan, sebab melalui perbuatan seperti ini individu akan memperoleh

kesenangan.

Dari berbagai pengertian minat pada diskripsi teoritik di atas

dapat di tarik kesimpulan suatu pengertian, bahwa bangkitnya minat

diawali dengan adanya interaksi. Adanya suatu objek yang terpilih

menjadi perhatian. Kemudian perhatian yang berkembang menjadi kuat

dapat menimbulkan perasaan senang. Perasaan senang yang terjaga dan

tumbuh dalam individu dapat terwujud dalam bentuk aktivitas-aktivitas.

Aktivitas-aktivitas nyata dapat berlangsung apabila individu sudah

mempunyai keinginan untuk berbuat.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam

pribadi seseorang yang mendorong kemampuan individu melalui

aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi sangat diperlukan

dalam melakukan aktivitas. Dalam hal ini motivasi sangat diperlukan

dalam pendidikan dan pengajaran karena dengan motivasi ini diharapkan

dapat mencapai hasil yang memuaskan atau hasil yang seoptimal

mungkin.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

a. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang ditinjau dalam penelitian ini adalah

lingkungan belajar yang ada dirumah atau tempat tinggal siswa berada.

Karena sebagian besar waktu yang dimiliki siswa dihabiskan ditempat

tinggalnya. Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam

proses belajar siswa. Seperti yang diketahui siswa hidup dalam

masyarakat, tidak lepas dari lingkungan fisik maupun lingkungan sosial,

baik masyarakat luar maupun keluarga.

Page 33: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Sehubungan dengan ini Hutabarat (1986: 203-212) mengemukakan

untuk meningkatkan keberhasilan belajar lingkunagn belajar perlu

diperhatikan, misalnya penerangan dalam kamar belajar, penerangan

yang cukup terang akan membuat suasana hati gembira dan sebaliknya

penerangan yang gelap akan membuat kelelahan mata dan otak. Harus

terdapat peredaran udara yang langsung berhubungan dengan udara

bersih diluar, karena selama belajar siswa berada maka udara bersih

sangat diperlukan, untuk mengatasi sakit pernafasan.

Lebih lanjut Sumadi Suryabrata (1983: 7) mengelompokan

lingkungan menjadi dua yaitu : a) lingkungan alami dan 2) lingkungan

sosial.

i. Lingkungan Alami

Yang termasuk lingkungan alami adalah udara, suhu, cuaca, waktu (pagi,

siang dan malam), tempat (letaktnya dan pergedunganya) atau tempat

belajar dan alat untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku atau

alat peraga) hal ini sangat berpengaruh terhadap proses atau perbuatan

belajar.

ii. Lingkungan Sosial

Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah : manusia (sesama

manusia) baik manusia itu hadir (ada) maupun kehadiranya itu tidak

hadir secara langsung. Kehadiran seseorasang secara langsung pada

waktu siswa sedang melakukan belajar akan menggangu kegiatan

belajarnya, seperti siswa sedang dikamar, kemudian terdengar banyak

orang-orang ramai disampingnya atau hilir mudik, keluar masuk kamar

belajar itu, maka hal ini jelas akan mengganggu belajarnya. Disamping

itu kehadiran seseorang secara tidak langsung seperti potret, suara radio

atau tape recorder dapat juga mengganggu konsentrasi, sehingga

perhatian siswa tidak dapat tertuju pada hal yang dipelajarinya.

Sementara Bimo Walgito (1982: 127-128) juga berpendapat bahwa

prestasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang berhubungan dengan :

a. Tempat

Page 34: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tempat belajar sebaiknya merupakan tempat tersendiri jauh dari

kebisingan, warna dinding tidak mencolok, terdapat ventilasi, cukup

udara karena jika udara pengap maka cenderung siswa akan

meninggalkan tempat belajar.

b. Alat-alat belajar

Terdapat alat-alat belajar yang lengakap dan cukup memadai untuk

belajar akan mendukung siswa belajar dengan baik. Sebaliknya jika alat-

alat belajar yang tidak lengakap dan kurang memadai, maka hal ini akan

mengganggu dalam proses belajar mengajar.

c. Suasana

Suasana erat kaitanya dengan tempat, untuk itu agar siswa dapat

belajar dengan tenang ditempat belajarnya perlu diciptakan suasana

belajar yang baik dan hal ini akan mempengaruhi hasil yang akan dicapi.

d. Waktu

Pembagian waktu belajar harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya,

maka untuk itu siswa membuat jadual atau daftar waktu belajar agar

dapat belajar secara teratur dan menurut waktu yang ditentukan dalam

rencana. Kegagalan belajar banyak disebabkan karena kurang pandai

mengatur belajar. Sedangkan lamanya belajar tergantung IQ, kecepatan

seseorang dalam menangkap pelajaran dan minat, karena belajar yang

lama akan melelahkan dan kurang efisien.

e. Pergaulan

Pergaulan mempunyai pengaruh dalam belajar siswa. Jika lingkungan

pergaulan siswa terdiri dari anak yang suka belajar, maka hal ini akan

mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi siswa untuk belajar.

Sebaliknya jika lingkungan pergaulan siswa terdiri dari anak yang malas

belajar, maka siswa tersebut akan terpengaruh enggan untuk belajar. Hal

ini akan melemahkan minat belajarnya yang kemudian akan

mempengaruhi pula terhadap hasil belajarnya.

Sehubungan dengan lingkungan faktor diatas, dalam penelitian ini

lingkungan tempat tinggal yang selanjunya disebut sebagai lingkungan

Page 35: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

belajar dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik seperti tempat

belajar, keadaan udara, penerangan waktu belajar, dan alat belajar yang

meliputi alat tulis, buku, majalah, atau alat lain yang dapat dipakai untuk

belajar. Dan lingkungan sosial yang berupa orang tua, teman, atau orang

lain yang dapat mendorong siswa serta susasana yang berada ditempat

tinggal siswa.

Lingkungan belajar yang dimaksud disini adalah lingkungan yang

berupa fasilitas yang tersedia yang berupa fasilitas fisik seperti ruang

belajar, letak ruangan, pencahayaan, sirkulasi udara harus bebas dari bau

busuk, maupun fasiltas belajar yang beruapa alat-alat yang dipakai untuk

belajar, hubungan orang tua, teman atau orang lain yang dapat membantu

atau mendorong belajar serta suasana yang ada. Tempat tinggal yang

gaduh dan bising dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.

Sebaliknya lingkungan yang tenang dapat membantu belajar siswa.

4. MOTIVASI BELAJAR

a. Pengertian Motivasi Belajar

Melakukan perbuatan mengajar secara relatif tidak semudah

melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan

adanya sesuatu yang mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang

diinginkan dapat tercapai. Hal tersebut adalah adanya motivasi.

Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau

mendesak (Sardiman,2005:73).

Menurut Purwanto (2002:73), motivasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku

Page 36: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa motivasi adalah suatu

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2002:121).

Dari beberapa definisi motivasi tersebut, pada dasarnya

mengandung arti atau maksud yang sama yaitu bahwa motivasi adalah

dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai

suatu tujuan. Yang dimaksud motivasi dalam hal ini adalah motivasi

belajar, yaitu suatu dorongan atau kemauan seseorang untuk melakukan

aktivitas belajar agar prestasi belajar dapat dicapai.

Motivasi mempunyai tiga komponen utama yaitu kebutuhan,

dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada

ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang

mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk

melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan

merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan

atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut

merupakan inti dari pada motivasi (Dimyati. DKK, 2005:88).

Di dalam kenyataan motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri

siswa. Ada sebagian siswa yang mempunyai motivasi tinggi namun ada

juga yang rendah motivasinya. Oleh karena itu seorang guru harus bisa

membangkitkan motivasi yang terdapat dalam diri siswa agar dapat

mencapai tujuan belajar. Bagi siswa yang sudah mempunyai motivasi,

guru bertugas untuk meningkatkan motivasinya, jika guru dapat

membangun motivasi siswa terhadap pelajaran yang diajarkan,

diharapkan seterusnya siswa akan meminati pelajaran tersebut.

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Dimyati dan

Mudjiono (2002:85) mengemukakan pentingnya motivasi belajar bagi

siswa adalah sebagai berikut:

a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses, dan hasil akhir.

Page 37: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan

dengan teman sebaya.

c. Mengarahkan kegiatan belajar.

d. Membesarkan semangat belajar.

e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

yang berkesinambungan, individu dilatih untuk menggunakan

kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.

Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa

bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut :

a. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil.

b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang

bermacam-ragam, ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan

perhatian, ada yang bermain, di samping yang bersemangat untuk belajar.

c. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,

teman diskusi, penyemangat, atau pendidik.

d. Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogi.

b. Jenis-jenis Motivasi

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau

melakukan belajar. Menurut sifatnya motivasi dibagi menjadi dua yaitu

motivasi yang bersumber dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan

dari luar dirinya (motivasi ekstrinsik). (Sardiman, 2006:89).

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Seorang siswa melakukan belajar

karena didorong tujuan ingin mendapatkan pengetahuan, nilai dan

keterampilan.

2. Motivasi Ekstrinsik

Page 38: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik

dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak

secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam proses belajar motivasi dapat tumbuh maupun hilang atau berubah

dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar baik intrinsik maupun

ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan

aktualisasi diri.

b. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak

untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi

motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-

marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa

yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

d. Kondisi lingkungan

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena

itu kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan

perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tentram,

tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Setiap siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran

yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidupnya. Dengan

Page 39: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

demikian maka unsur-unsur yang bersifat labil tersebut mudah untuk

dipengaruhi.

d. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi siswa

Guru adalah pendidik profesional yang selalu bergaul dengan

siswa. Intensistas pergaulan dan bimbingan guru tersebut mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Sehingga sebagai seorang

yang profesional guru harus mampu membelajarkan siswa secara

bijaksana (Dimyati, 2005:97-100).

Motivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa karena

fugsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan

belajar. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan

inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar.

a. Ciri-ciri motivasi belajar

Menurut Sardiman (2006 :83) bahwa motivasi yang ada dalam diri

seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk

sukses).

4. Mempunyai orientasi ke masa depan.

5. Lebih senang bekerja mandiri.

6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

7. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

8. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.

9. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka

orang tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan

belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan

Page 40: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara

mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah

umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Siswa yang telah

termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila

mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai

keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Dengan kata

lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya

motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi belajar

yang baik.

b. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2006:92-95) ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah, antara lain:

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi

siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang

biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport

angkanya baik-baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah

untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi

seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan

tersebut.

3. Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas

dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi

Page 41: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga

untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik

hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa

untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan

membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada

motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul

karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat

merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar

kalau disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan

alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang

Page 42: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan

timbul gairah untuk terus belajar.

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi

belajar dalam penelitian ini adalah:

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Keinginan untuk sukses.

3. Suka bekerja keras.

4. Berorientasi jauh ke depan.

5. METODE DEMONSTRASI

a. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir (Syaiful Bahri Djamarah,

1991: 72 ). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku

dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan

metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan,

tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi penggunaan metode yang

bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar bila

penggunaannya tidak tepat dan tidak didukung oleh situasi serta kondisi

psikologis anak didik ( Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 46).

Muhibbin Syah (2000), Metode demonstrasi adalah metode

mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan

urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan

atau materi yang sedang disajikan.

Syaiful Bahri Djamarah (2000), Metode demonstrasi adalah

metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara

kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Demonstrasi

Page 43: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu siswa mencari

jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.

Metode demonstrasi menurut peneliti merupakan metode penyajian

pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa

tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya

ataupun tiruan. Sebagai metode penyajian, metode demonstrasi tidak

terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses

demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan akan tetapi

demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.

Muhibbin Syah (2000), penggunaan metode demonstrasi dalam

proses belajar-mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan

psikologis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi,

antara lain:

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri siswa.

b. Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :

a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir.

b. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan.

c. Lakukan uji coba demonstrasi.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, di antaranya:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

Page 44: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya

siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari

pelaksanaan demonstrasi.

b. Langkah pelaksanaan demonstrasi

a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa

untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang

mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik

memperhatikan demonstrasi.

b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan.

c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memerhatikan reaksi seluruh siswa.

d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih

lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

c. Langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu

diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya

dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan

pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa

memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan

tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi

bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan

selanjutnya.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Demonstrasi

Sebagai suatu metode pembelajaran, metode demonstrasi memiliki

beberapa kelebihan (Sanjaya,2006: 152 ), diantaranya:

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau

kerja suatu benda.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya

mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

Page 45: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

c. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,

sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang

dijelaskan.

d. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.

e. Kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh

kenkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.

f. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan

demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pelajaran.

Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki

kelemahan (Sanjaya,2006: 152 ), diantaranya:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab

tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat

menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang

memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan

yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang

khusus sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih lebih profesional. Di

samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru

yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran

6. PRESTASI BELAJAR

a). Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah

laku/penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya sedangkan

dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik

Page 46: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menuju keperkembangan pribadi seutuhnya kemudian dalam arti sempit

belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya. (Sardiman A.M 1996:22-23).

Colin Rose, (2002: 11) Belajar adalah petualangan seumur hidup,

perjalanan explorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal

kita sendiri. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang

disebabkan oleh adanya pengalaman dan latihan. Perubahan tersebut

berlaku baik perubahan secarajasmani maupun rohani yang merupakan

reaksi terhadap perubahan terhadap perubahan keadaan. Sedangkan

prestasi belajar bisa dimaknai sebagai kemampuan individu untuk

menangkap (menyerap) materi pelajaran yang ia pelajari dalam proses

belajar mengajar. Adapun ukuran tinggi rendahnya prestasi belajar

individu atau siswa yang sedang belajar bisa dilihat dari banyak tidaknya

materi pelajaran yang dikuasai setelah terjadinya proses pembelajaran.

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yakni “prestatie” kemudian

dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal

Arifin, 1990:2-3). Prestasi belajar ialah perubahan kemampuan yang

meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar

merupakan ukuran keberhasilan peserta didik dalam melakukan kegiatan

belajar.

Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes. Hasil tes

tersebut dapat memberikan informasi mengenai kemampuan atau

perubahan tingkah laku dari hasil belajar. Siswa dikatakan telah berhasil

dalam belajar manakala prestasinya menunjukkan nilai yang tinggi atau

sesuai dengan target yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Prestasi belajar dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

pembelajaran yang direncanakan guru. Dari hasil evaluasi ini dapat

digunakan sebagai acuan untuk perbaikan metode, melengkapi sumber

Page 47: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

belajar, sarana dan prasarana, media pendidikan, alat peraga

sertapenguasaan bahan yang akan disampaikan kepada siswa.

Untuk mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang

dibayangkan, karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan

berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Menurut Zainal Arifin, (1990:3-4) prestasi belajar mempunyai

fungsi utama, antara lain: prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan

kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, lambang

pemusatan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan,

indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan dan Prestasi

belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak

didik.

Cronbach dalam kutipan Zainal Arifin (1990:4) kegunaan prestasi

belajar banyak ragamnya, antara lain:

1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dan pengajar.

2) Untuk keperluan diagnostic.

3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.

4) Untuk keperluan seleksi.

5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

6) Untuk menentukan isi kurikulum.

7) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana

siswa telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi

belajar. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-

perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang

nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak dalam

prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan,

persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar

siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya

dalam belajar.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Page 48: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Belajar bukan merupakan aktifitas yang mandiri, melainkan dalam

pencapaian prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

ikut menentukannya. Sumadi Suryabrata (1987) mengklasifikasikan

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam meraih prestasi belajar ke dalam

dua bagian yaitu :

a. Faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, meliputi faktor

psikologis dan fisiologi. Faktor psikologis terdiri dari kondisi panca

indera dan fisiologi umum. Sedangkan faktor psikologis meliputi

minat, kecerdasan, motivasi dan lain-lain.

b. Faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, meliputi faktor

lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan bersunber

dari faktor alam dan sosial. Sedangkan faktor instrumental meliputi :

kurikulum, program, guru, sarana atau fasilitas dan lain-lain.

Guru merupakan faktor instrumental yang berperan sangat penting

proses belajar mengajar dari merancang tujuan, menyediakan materi,

menggunakan metode dan media pembelajaran, guna pembelajaran dapat

berjalan dengan baik.

Dikutip dari Main Sufanti (2010:22) pembelajaran dilakukan untuk

memahami dan menguasai apa yang dipelajari. Confasius mengatakan :

a. Apa yang saya dengar, saya lupa

b. Apa yang saya lihat, saya ingat

c. Apa yang saya lakukan, saya faham

Dengan adanya demonstrasi yang dapat dilihat paling tidak lebih

mudah diingat siswa sehingga lebih mudah dalam memahaminya.

Dari tim pengembangan pelatian PPG (2010:9) guru adalah

pengelola, sebagai guru harus menciptakan iklim belajar yang

memungkinkan siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Melalui

pengunaan metode yang tepat sehingga pembelajaran tidak

membosankan.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

Page 49: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih

giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan

guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara

guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.

Guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan

memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru

harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan

memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

Menurut Tim Pengembangan Pelatihan PPG (2010:9) peran guru

sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukan kepada siswa

segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami

setiap pesan yang disampaikan. Guru harus dapat menunjukan bagaimana

caranya agar setiap materi pelajaran dapat lebih dipahami dan dihayati

oleh setiap siswa. Oleh karena itu, sebagai demonstrator erat kaitannya

dengan pengaturan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

c) Pengukuran prestasi belajar

Dalam dunia pendidikan, menilai/mengukur merupakan salah satu

kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu

proses belajar dan mengajar. Di Indonesia kegiatan menilai prestasi

belajar bidang akademik di sekolah-sekolah dicatat dalam sebuah buku

laporan yang disebut rapor. Dalam rapor dapat diketahui sejauh mana

prestasi belajar seorang siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal

dalam suatu mata pelajaran.

Wand and Brown dalam kutipan Zainal Arifin.“ The act or process

of ascertaining the extent or quantity of something” yang artinya

pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk memastikan luas

atau kuantitas sesuatu. Robert L. Ebel dalam kutipan Syaifuddin Azwar

(1998 :14) fungsi utama tes prestasi adalah mengukur prestasi belajar

pada siswa.

Syaifuddin Azwar (1998 :11) menyebutkan bahwa ada beberapa fungsi

penilaian dalam pendidikan, yaitu :

Page 50: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

a. Penilaian berfungsi selektif (fungsi sumatif)

Fungsi penilaian ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu

program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat

dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan

kata lain penilaian berfungsi untuk membantu gurumengadakan seleksi

terhadap beberapa siswa, misalnya :

1). Memilih siswa yang akan diterima di sekolah

2). Memilih siswa untuk dapat naik kelas

3). Memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa

b. Penilaian berfungsi diagnostik

Fungsi penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa

juga mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan adanya penilaian,

maka guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing

siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa, maka kelemahan

tersebut dapat segera diperbaiki.

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan (Placement)

Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda satu sama lain. Penilaian

dilakukan untuk mengetahui dimana seharusnya siswa tersebut

ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah diperlihatkannya

pada prestasi belajar yang telah dicapainya.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nunik Hidayatul Fitriah (2009), tentang

“Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa tentang Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V MI Wahid Hasyim di

Gondanglegi Malang”, menyimpulkan bahwa setelah perlakuan berupa

penggunaan metode demonstrasi diberikan pada kelas eksperimen dan

penggunaan metode konvensional diberikan pada kelas kontrol, keaktifan

siswa, keberanian dalam mengemukakan pendapat, kemandirian belajar,

dan peningkatan dalam mengerjakan tugas sangat berbeda, yaitu rata-rata

hasil postes (siklus III) kelas eksperimen adalah 2,50 dan rata-rata hasil

Page 51: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

postes (siklus III) kelas kontrol adalah 2,19, dan (3) selisih peningkatan

motivasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen cukup

mencolok, yaitu 0,31. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode

demonstrasi dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya benar-benar

berpengaruh pada peningkatan motivasi siswa kelas V MI Wahid Hasyim

Gondanglegi Malang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ummu Amalia (2009), tentang “Hubungan

Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Pada

Mata Pelajaran Fiqih di MAN Wlingi Blitar”, menyimpulkan bahwa

Hubungan penggunaan metode demonstrasi terhadap motivasi berprestasi

siswa pada mata pelajaran fiqih di MAN Wlingi Blitar dapat dilihat dari hasil

perhitungan rumus product moment diperoleh sebesar r = 0,558 jika

dikonsultasikan dengan harga tabel taraf signifikansi 5 % untuk jumlah

sampel 70 siswa adalah 0,558 sehingga rhitung > rtable (0,558 > 0,232) yang

membuktikan bahwa H0 ditolak dan Ht diterima yang berarti bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara penggunaan metode demonstrasi dengan

motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran fiqih.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nining Wahyuningsih (2009), tentang

“Penerapan Metode Demonstrasi Terbimbing dalam Upaya Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VIII

Semester I SMP Negeri 10 Malang”, menyimpulkan bahwa setelah

diterapkannya metode demonstrasi terbimbing dalam pembelajaran

kualitatif prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Sedangkan untuk

kualitas pembelajaran fisika siswa yang diukur dari keterampilan proses

dari setiap pertemuan mengalami peningkatan dalam hal: keterampilan

dalam menggunakan alat, mengukur, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan keterampilan dalam bertanya.

C. KERANGKA BERFIKIR

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

Page 52: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Keberhasilan seorang siswa

dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang bersangkutan.

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu

diperhatikan antara lain adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting

karena motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap

pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sedangkan metode pembelajaran

juga salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar

mengajar, dengan metode yang tepat secara otomatis akan mendukung

pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga kedua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyai andil yang cukup besar

dalam kegiatan belajar.

Selama ini para guru dalam menyampaikan materi pelajaran

terkadang hanya terfokus pada metode konvensional saja, dimana guru

mengadakan ceramah tentang suatu materi pelajaran dan siswa

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan

situasi belajar kurang efektif, karena terkadang siswa merasa bosan

mendengarkan ceramah guru. Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan

bahwa metode yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Masing-masing metode memiliki kemampuan sendiri-sendiri dalam

mengungkapkan dan menggambarkan bahan ajar yang disampaikan guru.

Begitu pula kualitas efeknya terhadap pemahaman siswa yang ditimbulkan.

Salah satu jenis metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran adalah metode pembelajaran demonstrasi.

Mata pelajaran Sosiologi terutama di kelas XI membahas hal-hal yang

terkait dengan materi Konflik Sosial dan Diferensiasi Sosial, mulai dari

factor-faktor penyebab konflik, macam-macam konflik, cara pengendalian

konflik,serta diferensiasi sosial. Untuk itu, metode pembelajaran yang cocok

untuk menjelaskan tentang materi pelajaran tersebut adalah metode

demonstrasi, karena kesalahan– kesalahan yang terjadi bila materi tersebut

disampaikan dengan cara ceramah dapat diatasi melalui pengamatan dan

Page 53: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

contoh konkrit, sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan

membuat proses pembelajaran lebih bervariasi agar siswa tidak cepat bosan

dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan konsep pada kerangka teoritik maka dapat diketahui bahwa

minat belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini

dapat dipahami bahwa siswa yang kurang berminat dalam belajarnya maka

keinginan untuk berusaha mempelajari materi yang dituntutnya menjadi

kecil. Hal ini pada akhirnya menyebabkan prestasi belajar yang dicapai

cenderung menurun. Sebaliknya yang minat belajarnya tinggi, maka

keinginan untuk berusaha mempelajari materi yang dituntutnya menjadi

besar sehingga hal ini menyebabkan prestasi belajar yang dicapai cenderung

naik. Dengan demikian dapat diduga ada pengaruh antara minat belajar

terhadap prestasi belajar siswa. Dengan diterapkannya metode pembelajaran

demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran Sosiologi.

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model

demonstrasi dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar pada mata

pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali.

Page 54: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Boyolali dengan

mempertimbangkan beberapa yang mendasari untuk memilih SMA Negeri 1

Boyolali sebagai tempat penelitian adalah:

a. SMA tersebut merupakan sekolah yang berstandar internasional sehingga

perlu adanya perubahan sistem pembelajaran yang digunakan di dalam

kelas maupun proses pembelajaran di kelas.

b. Banyak tenaga pendidik khususnya guru sosiologi yang masih

memerlukan peningkatan pengetahuan dalam hal penerapan metode atau

model pembelajaran yang lebih inovatif guna memperbaiki kegiatan

belajar-mengajar di kelas sehingga dapat pula memperbaiki hasil belajar

dari para siswa.

c. Di SMA Boyolali guru pengampu mata pelajaran sosiologi khususnya

banyak yang bukan murni lulusan mata pelajaran sosiologi sehingga perlu

adanya perubahan metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

minat dan motivasi belajar siswa.

d. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian

sejenis sehingga terhindar dari penelitian ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 BOYOLALI kelas XI IPS

1 kelas ini dipilih dengan alasan hasil belajar khususnya mata pelajaran Sosiologi

di kelas ini masih rendah, diharapkan melalui metode pembelajaran demonstrasi

dalam proses belajar mengajar Sosiologi hasil belajar semakin meningkat.

Page 55: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Penelitian ini dilaksankan pada semester gasal tahun ajaran 2011/2012 dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Rincian

Kegiatan

Tahun 2011 / 2012

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Tahap

persiapan

Pengajuan

judul

Pembuatan

perijinan

dengan

lembaga

terkait

Pengumpulan

data awal

(survey,

observasi,

identifikasi)

Penyusunan

proposal PTK

2 Tahap

pelaksanaan

Pengolahan

data awal

Penyusunan

instrumen &

kroscek

Perencanaan

tindakan siklus

1

Pelaksanaan

siklus 1 dan

Page 56: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pengamatan

tindakan

Refleksi

(menentukan

tindakan

lanjut)

Perencanaan

tindakan siklus

2

Melaksanakan

siklus 2

Refleksi dan

evaluasi

Refleksi

(menentukan

tindakan

lanjut)

Perencanaan

tindakan siklus

3

Melaksanakan

siklus 3

Refleksi dan

evaluasi

3 Tahap

penyelesaian

Analisis data

Penulisan

laporan hasil

PTK

Page 57: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 semester gasal di

SMA Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2011/2012.

2. Obyek Penelitian

a. Penerapan model demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran.

b. Pengukuran minat dan motivasi dalam keaktifan belajar siswa pada

mata pelajaran sosiologi dengan aktivitas belajar siswa dari

pembelajaran dengan model demonstrasi dalam kegiatan

pembelajaran.

C. Bentuk Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sehingga

prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian mengikuti prinsip-

prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

dilaksanakan untuk 3 siklus. Langkah-langkah secara lengkap prosedur

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Diagram Prosedur Penelitian (S.Arikunto,2010)

Page 58: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dilakukan pretes sebelum

tindakan pada tiap siklus. Sedangkan pada akhir pelaksanaan tindakan

dilakukan postes untuk mengetahui hasil belajar siswa yaitu peningkatan

prestasi belajar dan teknis pelaksanaan pembelajaran secara demonstrasi yang

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Keterangan :

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan merupakan bagian tersusun secara sistematis

dimana didalamnya terdapat kegiatan mempertimbangkan peristiwa-

peristiwa yang tidak terduga sehingga dapat mengurangi atau

mengeliminasi resiko yang ada.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan desain pembelajaran dengan

metode demonstrasi yang telah direncanakan bersama peneliti.dalam

usaha ini ke arah perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan

siap dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses

pelaksanaan di lapangan.

3. Observasi

Obsevasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung ini sebagai

upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan.jika PTK dilakukan

secara bersama dan kolaboratif maka pengamatan harus dilakukan

oleh kolaborator,bukan guru yang sedang melakukan

tindakan.merujuk pada pendapat diatas bahwa observasi dilakukan

peneliti memang bersamaan dengan proses tindakan

berlangsung.dalam observasi inilah peneliti mulai mengambil data.

4. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah dilakukan.refleksi sangat penting dalam PTK dimana dengan

refleksi dapat mengetahui mana yang perlu perbaikan mana pula yang

tidak.dan dapat pula mengetahui bagian mana yang telah mencapai

target.

Page 59: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

D. Teknik Pengumpulan Data

PTK yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan

motivasi belajar siswa dalam keaktifan belajar mata pelajaran sosiologi di

SMA Negeri 1 Boyolali kelas XI ips 1 melalui model Demonstrasi yang

secara rinci teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Validitas

Sugiyono (2008) mengatakan bahwa instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) iu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Untuk instrumen test validitas yang digunakan validitas isi.

Menurut Sugiyono (1999), validitas isi dapat dilakukan dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen

dengan materi yang diteliti. Pada pengujian validitas isi dilakukan

dengan membandingkan antara instrumen yang disusun dengan

rancangan materi sosiologi. secara teknis pengujian validitas ini dapat

dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, yang di dalamnya

terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor

butir pertanyaan.

Pendapat ini dipertegas oleh Sutrisno Hadi yang dikutip oleh

Sugiyono (1999) menyatakan bahwa bila bangunan teori sudah benar,

maka hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen yang berbasis

pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid. Setelah

diperoleh instrumen tersebut kemudian dimantapkan dengan

mengkonsultasikan pada ahli (expert judgment).

2. Reliabilitas instrumen

Sebuah instrumen dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang

tinggi apabila dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg). Untuk

mengetahui tingkat kepercayaan/keandalan instrumen maka setelah butir-

Page 60: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

butir instrumen dilakukan validasi selanjutnya instrumen diuji

reliebilitasnya.

pengujian reliabilitas dilakukan penelitian ini dengan cara Test-

retest mengujicobakan postest beberapa kali pada responden yang sama

dan waktu yang berbeda.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen merupukan pengumpul data dalam penelitian. Tujuan dari

penggunaan instrumen adalah untuk memudahkan peneliti dalam

mengambil dan mengolah data. Menurut Sugiyono (2008: 305) instrumen

penelitian dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi dan

kuesioner.

Instrumen yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam pemecahan masalah di penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa pada pelaksanaan

pembelajaran dengan metode secara demonstrasi digunakan sebagai pedoman

dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran oleh guru serta perilaku

siswa.Lembar observasi aktivitas belajar berisikan aktivitas pada tahapan

pembelajaran yaitu pada saat pembuka,inti dan penutup.aktivitas siswa yang

diamati yaitu bertanya, menjawab pertanyaan,mengemukakan idea tau tanggapan

dan aktif saat merangkum.adapun lembar observasi keaktifan belajar siswa

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Lembar Observasi

JENIS AKTIVITAS SISWA PENGAMATAN KETERANGAN

1 Siswa mendengarkan & memperhatikan

penjelasan guru

2 Siswa mencatat hal yang penting

Page 61: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3 Siswa mengerjakan tugas merangkum

secara mandiri

4 Siswa mengerjakan tugas merangkum

secara bersama-sama

5 Siswa yang saat diterangkan malah

melihat alat lain

6 Banyaknya siswa yang bertanya

7 Banyaknya siswa yang mau menjawab

8 Banyaknya siswa yang mengantuk

9 Banyaknya siswa yang ngobrol

10 Banyaknya siswa yang mainan sendiri

(mainan hp, coret-coret buku atau meja)

2. Alat Ukur Kemampuan

Instrumen ini berupa tes obyektif dengan pertanyaan yang mengacu pada

indikator pembelajaran.tes ini dilakukan untuk melihat minat dan motivasi

belajar sehingga diperoleh hasil prestasi belajar siswa.test dilaksanakan

sebanyak 2 kali yaitu sebelum tindakan dilakukan (pretest) untuk

mengetahui hasil prestasi belajar awal siswa dan sesudah pelaksanaan

tindakan (postes),dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan minat dan

motivasi belajar siswa sehingga adanya peningkatan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran sosiologi.adapun kisi-kisi indikator terdapat di lampiran

2.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Data observasi aktivitas siswa yang diambil dalam penelitian ini adalah

hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa selama proses

Page 62: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pembelajaran di dalam kelas pada setiap siklus. Pedoman penilaian lembar

observasi atau pengamatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus adalah

sebagai berikut:

a) Skor 1: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 0-8 siswa.

b) Skor 2: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 9-16 siswa

c) Skor 3: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 17-24 siswa.

d) Skor 4: siswa yang melakukan aktivitas sebanyak 25-32 siswa

Penentuan skor tentang aktivitas siswa di atas berdasarkan pada

jumlah siswa yang berjumlah 32 siswa. Untuk persentase aktivitas siswa

selama pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

%100maksimalpenilaian skor jumlah

pengamatanskor jumlah xpresentase

2. Terhadap data hasil tes prestasi belajar siswa, dilakukan analisis dengan

menentukan rata-rata nilai tes, peningkatan (gain) dari pretes dan postes

pada siklus I, II dan III, serta jumlah (persentase) siswa yang tuntas belajar

pada siklus I, II dan III. Kemudian membandingkan hasil yang diperoleh

pada siklus I, II dan III.

5. Prosedur Penelitian

Secara rinci kegiatan pada masing-masing siklus dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Observasi awal

Tujuan pelaksanaan kegiatan observasi awal adalah untuk

memperoleh informasi mengenai keadaan kelas penelitian saat kegiatan

belajar mengajar. Selain melakukan pengamatan secara langsung, peneliti

juga mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi, untuk

memperoleh informasi tentang perkembangan belajar siswa dan

permasalahan-permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal kemudian dilakukan identifikasi

terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dalam kegiatan belajar

Page 63: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

mengajar. Hasil dari refleksi observasi awal ini digunakan sebagai acuan

untuk menyusun rencana tindakan pada siklus I.

2. Siklus I

a. Rencana Tindakan I

Tindakan yang direncanakan pada pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar pada materi sosiologi tentang konflik

melalui observasi awal.

2) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses

pembelajaran, RPP bahan ajar dan media pembelajaran.

3) Penyusunan alat perekam data yang berupa soal tes hasil belajar,

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran siklus belajar dan kamera

sebagai bukti fisik terlaksananya penelitian tindakan.

4) Melaksanakan pembelajaran secara demonstrasi sesuai skenario

proses pembelajaran yang telah disusun.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada tahap ini tindakan dilaksanakan sesuai yang sudah direncanakan,

yaitu:

1) Melakukan refleksi dan analisis terhadap permasalahan-permasalahan

temuan observasi awal. Hasil refleksi dan analisis ini kemudian

digunakan sebagai acuan untuk menyusun perangkat pembelajaran

dan alat perekam data.

2) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses

pembelajaran, RPP, bahan ajar dan serta media pembelajaran.

3) Menyusun alat perekam data yang berupa lembar soal tes hasil belajar,

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran secara demonstrasi.

4) Melaksanakan pembelajaran secara demonstrasi materi sosiologi

tentang konflik sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disusun.

c. Observasi I

Page 64: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pada tahap ini pengamat melakukan pengamatan terhadap proses belajar

mengajar yang dilakukan peneliti sekaligus sebagai guru. Pengamatan

dilakukan dengan menggunakan lembar jawab hasil belajar siswa pada

pelaksanaan pembelajaran secara demonstrasi.

d. Analisis dan refleksi I

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan

selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan penyimpulan

data. Hasil kesimpulan yang didapat berupa tingkat keefektifan

rancangan pembelajaran yang dibuat dan daftar permasalahan serta

kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Hasil ini kemudian dijadikan

dasar untuk melakukan perencanaan pada siklus II. Analisis dilakukan

secara deskripsi terhadap data pengamatan, yaitu dengan menghitung

persentase skor indikator yang muncul dari aspek-aspek yang diukur.

3. Siklus II

a. Rencana Tindakan II

Rencana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan

alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki kekurangan pada

siklus I dan mengembangkan perangkat pembelajaran pada siklus I yang

dinilai sudah cukup baik. Kegiatan ini meliputi:

1) Merevisi format skenario pembelajaran siklus I sesuai hasil refleksi I.

2) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes awal dan tes akhir.

3) Melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario yang sudah direvisi

sesuai hasil refleksi siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sesuai dengan

rencana tindakan II, yaitu:

1) Merevisi format skenario pembelajaran siklus I sesuai hasil refleksi I.

2) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes awal dan tes akhir.

3) Melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario yang sudah direvisi

sesuai hasil refleksi siklus I.

Page 65: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

c. Observasi II

Pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar

yang dilakukan guru dan siswa secara terus menerus. Pelaksanaan

tindakan II ini sesuai dengan rencana tindakan II yang dibuat berdasarkan

revisi dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I.

d. Analisis dan refleksi II

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan

selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan penyimpulan

data. Analisis terhadap peningkatan hasil belajar dilakukan dengan:

1) Membandingkan hasil tes awal dan tes akhir siklus I dan tes awal dan

tes akhir siklus II.

2) Membandingkan ketuntasan siswa pada tiap siklus.

Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan

akhir dari kegiatan pada siklus II.

4. Siklus III

a. Rencana Tindakan III

Rencana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan

alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki kekurangan pada

siklus II dan mengembangkan perangkat pembelajaran pada siklus II

yang dinilai sudah cukup baik. Kegiatan ini meliputi:

1) Merevisi format skenario pembelajaran siklus II sesuai hasil refleksi

II.

2) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes awal dan tes akhir.

3) Melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario yang sudah direvisi

sesuai hasil refleksi siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus III ini sesuai dengan

rencana tindakan III, yaitu:

1) Merevisi format skenario pembelajaran siklus II sesuai hasil refleksi

II.

Page 66: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes awal dan tes akhir.

3) Melaksanakan pembelajaran berdasarkan skenario yang sudah direvisi

sesuai hasil refleksi siklus II.

c. Observasi III

Pada tahap ini guru sebagi pengamat dan kolaborator melakukan

pengamatan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru.

Pelaksanaan tindakan III ini sesuai dengan rencana tindakan III yang

dibuat berdasarkan revisi dari hasil analisis dan refleksi pada siklus II.

d. Analisis dan refleksi III

Berdasarkan hasil pengamatan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan

selanjutnya dilakukan analisis, pemaknaan, penjelasan dan penyimpulan

data. Analisis terhadap peningkatan prestasi belajar dilakukan dengan:

1) Membandingkan hasil pretes postes siklus II dan pretes postes siklus

III.

2) Membandingkan nilai tes awal dan tes akhir pada tiap siklus, dan

3) Membandingkan ketuntasan siswa pada tiap siklus.

Hasil analisis dan refleksi digunakan untuk menentukan kesimpulan

akhir dari kegiatan pada siklus III.

6. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dengan metode Demonstrasi dapat dikatakan meningkat

apabila rata-rata hasil persentase seluruh aspek yang di amati lebih dari 60

%. Aspek-aspek yang di amati keaktifan belajar siswa dalam meningkatkan

minat dan motivasi pada mata pelajaran sosiologi adalah sebagai berikut:

1. Mencatat materi atau soal hasil pembahasan

Siswa mencatat materi/soal/hasil pembahasan yang diberikan guru.

2. Bertanya kepada guru /teman/merespon pertanyaan /instruksi guru/teman

lain.

Page 67: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Siswa mengajukan baik kepada guru maupun siswa lainnya.pertanyaan

diajukan yang berkaitan dengan materi yang dipelaari saat proses belajar-

mengajar.

3. Berdiskusi/berpatisipasi dalam kelompok

Siswa tidak hanya berdiam diri ketika belajar secara berkelompok. Siswa

berusaha ikut berdiskusi dalam kelompok dan berpatisipasi

4. Berpatisipasi dalam tahap permainan (game)

Siswa berkelompok sesuai kelompok masing-masing dan ikut serta dalam

tahap permainan.siswa ikut menyelesaikan pertanyaan yang diberikan pada

permainan tersebut.

5. Memanfaatkan sumber belajar yang ada

Siswa memanfaatkan sumber belajar yang ada misalnya buku pelajaran,dan

lingkungan sekitar.

6. Berpatisipasi dalam pembuatan film yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

Siswa berkelompok dalam mendiskripsikan materi yang dipelajari sesuai

dengan keadaan di sekitar yang kemudian di dokumentasikan dalam bentuk

film secara berkelompok dan disesuaikan dengan tema yang di ambil.

7. Motivasi dalam mengikuti pembelajaran

Siswa antusias mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru dengan

baik dalam memahami materi sosiologi.

Minat dan motivasi belajar siswa dinyatakan meningkat jika rata-

rata keseluruhan aspek dalam lembar observasi mengalami peningkatan.

Page 68: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melalukan pra

observasi siswa di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali. Berdasarkan hasil

pra observasi tersebut peneliti mendapatkan hasil bahwa kondisi di kelas pada

saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru yang mengajar di kelas

menggunakan metode konvensional yaitu Metode pembelajaran yang

digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar hanya bersifat

satu arah yaitu transfer ilmu dari guru ke siswa, dimana guru bertindak sebagai

penyampai informasi tunggal dan siswa sebagai pendengar, sering siswa keluar

kelas, suasana kelas gaduh banyak siswa yang ngobrol berbisik bisik dengan

teman sebelahnya namun membahas hal lain selain pelajaran, ada beberapa

siswa yang tiduran kelihatan sangat malas mengikuti pelajaran,dan ada pula

siswa yang sibuk dengan aktifitasnya sendiri seperti bermain laptop tidak ada

interaksi keaktifan siswa dalam hal membahas pelajaran.

Setelah proses pembelajaran selesai maka peneliti menemui guru

pengampu mata pelajaran sosiologi. Kemudian menyampaikan tujuan dan

maksud kedatanganya yaitu akan melakukan penelitian dan kemudian meminta

waktu untuk melakukan wawancara mengenai pelaksanaan pembelajaran, guru

menanggapi dengan senang kedatangan peneliti kemudian menanyakan

kendala kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran meminta rekap

prestasi belajar siswa. Dari rekap nilai hasil ulangan, ternyata materi sosiologi

dari tahun ke tahun merupakan materi yang nilai rata-ratanya paling rendah

tahun pelajaran 2010/2011 untuk semester satu nilai rata-rata kelas terendah

adalah kelas XI IPS 1.

Dilihat dari kondisi siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar

pada umumnya masih bersikap pasif, mengantuk, dan berbicara sendiri pada

saat penyampaian materi, siswa cuma mendengarkan dan mencatat setelah

Page 69: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

diperintah oleh guru yang mengakibatkan siswa tidak fokus dalam pelajaran .

Suasana kelas sepi, siswa takut mengemukakan pendapatnya walaupun sudah

diberikan kesempatan oleh guru atau pun ditunjuk secara langsung. Kondisi

belajar mengajar di atas dikarenakan proses pembelajaran yang belum sesuai

di perkirakan karena metode pembelajarannya.

Maka bersama guru dan kolaborator peneliti mendiskusikan tentang

perubahan metode pembelajaranya dan metode pembelajaran yang di gunakan

adalah metode yang dirasa mampu membuat siswa menjadi aktif, kreatif dan

mempunyai rasa tanggung jawab, bertoleransi dengan teman sekelasnya yang

mengalami kesulitan dalam belajar dengan harapan akan mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa dan metode tersebut adalah pembelajaran secara

demonstrasi, dimana guru nantinya mendemonstrasikan materi yang diajarkan.

Jumlah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali sebanyak 32

peserta didik yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 24 siswa putri. Pelaksanan

pembelajaran sosiologi dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis yaitu 45

menit x 2 jam pelajaran jadi dari pukul 07:00 sampai dengan pukul 08:30.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan peneliti menyiapkan berbagai hal

agar proses pembelajaran secara demonstrasi dapat berjalan dengan

lancar sehingga prestasi belajar siswa meningkat, adapun persiapanya

sebagai berikut:

1) Membuat RPP supaya pelaksanaan proses belajar mengajar

berjalan sesuai dengan yang diharapkan sekaligus sebagai

pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran adapun RPP

pada lampiran.

2) Persiapan bahan ajar yaitu mempersiapkan materi yang akan di

sampaikan tentang konflik social yang mengacu pada RPP

penjabaran dari silabus di SMA NEGERI 1 BOYOLALI.Bahan

Page 70: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yang digunakan untuk mengajar adalah LCD, Buku LKS,Film

materi tentang Konflik Sosial, Laptop.

3) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan metode

pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran secara

demonstrasi adapun sekenarionya sebagai berikut:

a) Membuka pelajaran.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran (kompetensi

pembelajaran).

c) Melakukan tes awal.

d) Mengarahkan siswa untuk pembelajaran sosiologi materi

tentang konflik sosial dan menyiapakn siswa untuk

menempatkan diri agar dapat melihat dengan jelas apa yang

didemonstrasikan oleh guru.

e) Menyampaikan materi pelajaran secara demonstrasi di kelas.

f) Memberi kesempatan siswa bertanya dan sesekali guru

bertanya untuk mengecek pemahaman siswa.

g) Memandu siswa merangkum apa yang mereka dapat dari

demonstrasi guru.

h) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

i) Tes akhir di lanjutkan menutup pelajaran

j) Menutup pelajaran

4) Mempersiapkan alat evaluasi berupa butir-butir soal untuk tes

awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan perstasi belajar

siswa dengan pembelajaran secara demonstrasi.

5) Pembuatan lembar observasi untuk melihat peningkatan aktivitas

belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran secara

demonstrasi.

Siklus I ini terlaksana dalam 2 kali pertemuan, terdiri dari

pembelajaran teori sosiologi dengan materi yang diajarkan tentang

konflik sosial selama 4 jam pelajaran tiap jam pelajaran 45 menit.

pelaksanaan tindakan, mengamati dan merekam berbagai komponen

Page 71: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

yang diamati melalui catatan lapangan, foto, dan lembar observasi

siswa agar hasil pengamatan secara keseluruhan dapat direfleksikan.

b. Pelaksanaan tindakan

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 08

Mei 2012. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran mulai pukul

08:45 WIB sampai dengan 10:15 WIB. Jumlah siswa yang hadir 32

orang siswa, dari 32 orang siswa yang ada. Dalam penelitian ini yang

bertindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar adalah peneliti sendiri

yang bertindak sebagai guru. Peneliti dibantu oleh satu rekan

pengobservasi untuk membantu melakukan observasi terhadap proses

belajar mengajar yang terjadi.

Pada siklus 1 pembelajaran dilaksanakan sesuai sekenario

pembelajaran yang telah didesain yaitu diawali guru dengan membaca

basmallah dan salam pembuka dan mengabsen siswa dilanjutkan dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian membagi soal untuk tes

awal dan pelaksanaan selama 45 menit pada saat pelaksanaan guru

sambil memberitahu tentang kegunaan tes awal, dilanjutkan

menyampaikan materi secara demonstrasi mengenai materi tentang

Konflik Sosial.yang mencakup materi tentang berbagai pengaruh

diferensiasi social dan stratifikasi social, konflik yang terjadi di

masyarakat, sebab-sebab konflik, dan factor pendorong integrasi social.

Dalam menyampakan materi siswa dikondisikan agar mereka dapat

melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh guru, cara menerangkan

guru menggunakan alat secara laangsung baik memperlihatkan film yang

berisi tentang konflik social yang sedang di alami masyarakat, kemudian

membimbing siswa untuk merangkum terhadap materi yang diajarkan

sambil menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan secara

demonstrasi tersebut selama 45 menit. Setelah kegiatan merangkum

selesai kemudian diadakan tes akhir yang akan digunakan untuk

mengetahui kenaikan prestasi setelah dilakukan pembelajaran secara

demonstrasi yang dilakukan selama 45 menit sekaligus sebagai penutup

Page 72: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

pelajaran. Pada siklus pertama ini dibantu satu orang untuk observasi

terhadap keaktifan siswa masih banyak siswa yang melakukan kegiatan-

kegiatan yang mengganggu proses belajar mengajar karena di

mungkinkan merasa aneh belajar dengan metode pembelajaran yang baru

di ruang kelas sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa meskipun

bukan menyangkup materi yang diajarkan sehingga menyebabkan

konsentrasi siswa terpecah.

c. Hasil Observasi

Untuk mendapatkan data pengamatan sebagai bahan acuan evaluasi

proses pembelajaran secara demonstrasi maka dilakukan observasi.

Tahap pengamatan pada proses pembelajaran dengan 2 pengamat yang

berbeda. Proses pembelajaran teori dilakukan dengan 1 guru sebagai

penyampai materi secara demonstrasi sekaligus sebagai peneliti, 1 orang

sebagai pengobservasi dan 1 orang sebagai pengambil dokumentasi foto.

Pengobservasi memegang lembaran observasi data yang mencoba

direkam adalah aktivitas belajar dengan pembelajaran secara

demonstrasi, bagaimana keaktifan mereka untuk belajar yang positif

maupun negatif. Pada saat proses pembelajaran secara demonstrasi

pengobservasi mengamati dan memasukkan hasil amatan pada tabel

observasi.

Tabel 5. Data Observasi yang ditunjukan oleh siswa pada Siklus I

JENIS AKTIVITAS SISWA

Jumlah

siswa skor Persentasi aktifitas

1 Siswa mendengarkan & memperhatikan

penjelasan guru 10 2

30% 2 Siswa mencatat hal yang penting 8 1

3 Siswa mengerjakan tugas merangkum

secara mandiri 8 1

Page 73: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4 Banyaknya siswa yang bertanya 3 1

5 Banyaknya siswa yang mau menjawab 2 1

Data yang terekam ini dinilai masih sangat kecil dari hasil yang

diharapkan disebabkan oleh :

1) Masih banyak siswa yang ramai namun belum menguasai

pelajaran.

2) Masih ada siswa yang bermalas-malasan dalam pelajaran karena

kurang terpantau oleh guru.

3) Siswa terlihat canggung dengan metode belajar yang baru yang

biasanya mencatat dengan melihat di papan tulis dilakukan dengan

membuat melihat langsung dan membuat kata-kata sendiri.

Dalam penelitian disiklus I pembelajaran secara demonstrasi

belum berjalan optimal dan siswa harus terus menerus dikondisikan

dalam keadaan tenang, karena siswa sangat tidak terbiasa dengan

kondisi yang sangat berbeda dengan apa yang biasa mereka kerjakan

ketika guru menggunakan metode konvensional yang menyebabkan

siswa cenderung pasif. Pelaksanaan dalam pembelajaran secara

demonstrasi belum optimal, hal ini disebabkan ada siswa yang

membahas hal lain selain pelajaran sehingga kurang konsentrasi

terhadap pelajaran, kemudian untuk perstasi belajarnya sebagai berikut.

Tabel 6. Nilai tes perstasi belajar siklus I

Keterangan/Nilai SIKLUS I

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 32 32 -

Rata-rata 3,9 6,3 2,4

Σ nilai ≥ 7,6 0 1 1

Dari tabel 1 di atas, terlihat bahwa terlihat nilai rata-rata tes awal

dan tes akhir siswa pada siklus I adalah terjadi peningkatan sebesar 2,4

sedangkan untuk jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 7,6 (jumlah siswa

Page 74: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal) pada siklus saat tes

akhir tercatat 1 siswa atau 2 % masih jauh dari yang diinginkan.

d. Refleksi

Proses pembelajaran secara demonstrasi pada siklus I ini siswa

terlihat belum bisa maksimal menerima pembelajaraan siswa masih

ragu terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari pengamatan

dan penilaian dari tes perstasi belajar yang dilakukan dapat diambil

kesimpulan pada siklus I :

1) Aktivitas positif telah nampak pada proses pembelajaran dengan

metode pembelajaran secara demonstrasi menandakan ada

ketertariakan siswa terhadap metode pembelajaran.

2) Prestasi belajar yang didapat dari hasil tes akhir menunjukkan

peningkatan walaupun tidak besar, kemungkinan penyebab

terjadinya hal ini siswa masih belum siap dalam proses pembelajaran

dengan metode yang baru. Terjadi peningkatan sebesar 2,4 dari tes

awal dan baru 1 siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan

minimum dari total siswa yang mengikuti yaitu 32.

3) Persiapan yang dilakukan kurang maksimal dalam menghindari

gangguan-gangguan yang dalam proses pembelajaran seperti

mencegah siswa untuk keluar kelas dan memantau supaya

pembelajaran secara demonstrasi tetap berjalan dengan maksimal.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi observasi dan penilaian siklus I, maka

akan dilanjutkan ke siklus II sebagai bahan perbaikan dan peningkatan

dari siklus sebelumnya. Pada siklus 2 diberikan dengan materi yang

sama tetapi lebih ditekankan pada materi yang kebanyakan siswa yang

tidak bisa menjawab test pada siklus 1. Perbaikan perbaikan yang

dilakukan dalam siklus 2 diantaranya :

Page 75: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

1) Mengkondisikan siswa agar lebih aktif dalam belajar dengan

metode pembelajaran secara demonstrasi.

2) Diberikan hukuman seperti lemparan pertanyaan bagi siswa yang

melakukan aktivitas negatif.

3) Mengkondisikan siswa untuk fokus belajar dengan mengurangi

aktivitas negatif, seperti melarang siswa keluar kelas.

Rencana tindakan pada siklus II pada pertemuan guru menyampaikan

materi dengan :

1). Menyampaikan skenario bahan ajar pada siklus II yang beracuan

pada hasil tes akhir siklus I.

2). Persiapan bahan ajar, yaitu mempersiapkan materi yang akan di

sampaikan pada siklus II tentang materi yang akan disampaikan

sama pada siklus I hanya pada bagian tertentu diulas lebih lambat

agar siswa lebih memperhatikan terutama pada bagian yang siswa

belum paham disiklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 Mei 2012

mulai pukul 08:45 WIB sampai dengan 10:15 WIB. Jumlah siswa yang

hadir 32 orang siswa, dari 32 orang siswa yang ada. Dalam penelitian

ini yang bertindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar adalah

peneliti sendiri bertindak sebagai guru. Peneliti dibantu oleh dua rekan

pengobservasi untuk membantu melakukan observasi terhadap proses

belajar mengajar yang terjadi.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini peneliti yang sekaligus sebagai

guru di bantu oleh pengobservasi dalam mengkondisikan siswa sesuai

dengan refleksi siklus I maka pengobservasi saat awal pelajaran berada

di belakang siswa sambil sesekali memberi teguran kepada siswa yang

melakukan kegiatan yang negatif.

Pada siklus II pembelajaran diawali guru dengan membaca

basmallah dan salam pembuka kemudian mengabsen siswa dilanjutkan

dengan memberikan kritikan kepada siswa yang nilainya masih kurang

Page 76: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dan memberi motivasi, kemudian dilanjutkan menyampaikan tujuan

pembelajaran kemudian dibantu pengobservasi membagi soal untuk tes

awal selama 45 menit. Dilanjutkan menyampaikan materi secara

demonstrasi selama 45 menit yaitu mencakup materi tentang pengaruh

diferensiasi sosial, konflik sosial, faktor-faktor penyebab konflik,

bentuk-bentuk konflik, dampak sebuah konflik, konflik dan

kekerasan,cara pengendalian konflik dan kekerasan, integrasi sosial,

bentuk-bentuk integrasi sosial, faktor-faktor pendorong integrasi sosial.

Selanjutnya adalah siswa merangkum apa yang didapat setelah

guru mendemonstrasikan materi (menuliskan apa yang dilihat) siswa

boleh bertanya baik pada teman ataupun guru tetapi tidak boleh

membuka buku. penerapan ini berlagsung selama 45 menit yang

kemudian dilanjutkan tes akhir selama 45 menit. Selesai pelaksanaan

tes akhir guru menutup pelajaran dengan berdoa.

c. Hasil Observasi

Penilaian yang dinilai sama seperti pada siklus I. Data yang

terekam pada siklus II yaitu, pengobservasi memegang lembaran

observasi dan mengisikan hasil pengamatanya. Pada siklus II terekam

data bahwa ada kenaikan aktivitas positif yang mengindikasikan ada

beberapa % siswa yang mulai menunjukan peningkatan aktivitas positif

dengan metode pembelajaran secara demonstrasi yang digunakan dalam

pembelajaran di kelas dimungkinkan karena pembelajaran selalu

diawasi dengan seksama oleh guru.

Tabel 7. Data Observasi yang ditunjukan oleh siswa pada Siklus II

JENIS AKTIVITAS SISWA Jumlah

siswa skor

Persentase

aktifitas

1 Siswa mendengarkan & memperhatikan

penjelasan guru 15 2

40%

2 Siswa mencatat hal yang penting 19 3

Page 77: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

3 Siswa mengerjakan tugas merangkum

secara mandiri 16 2

4 Banyaknya siswa yang bertanya 5 1

5 Banyaknya siswa yang mau menjawab 6 1

Dalam penelitian di siklus II pembelajaran secara demonstrasi

berjalan lebih baik dari pada siklus I aktivitaas negatif berkurang

karena siswa tersibukkan dengan pembahasan materi yang dilihatnya,

hal ini menyebabkan siswa cenderung konsentrasi dalam proses belajar

mengajar, dalam siklus ini terlihat banyak siswa yang mencatat hal hal

yang penting saat didemonstrasikan materi.

Dari pelaksanaan hasil tes akhir siklus II tercatat rata-rata nilai

menjadi 7,2 menandakan terjadi peningkatan sebesar 0,9 dari tes awal

siklus 2 yang nilai rata-rata sebesar 6,3. Tes diikuti oleh 32 siswa yang

nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal menjadi 12 siswa atau 33

%, menandakan terjadi peningkatan jika dibandingkan dari tes awal

siklus siklus 2 atau pun tes akhir siklus 1.

Tabel 12. Nilai tes perstasi belajar siklus II

Keterangan/Nilai SIKLUS II

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 36 36 -

Rata-rata 6,3 7,2 0,9

Σ nilai ≥ 7,6 1 12 11

d. Refleksi.

Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran secara

demonstrasi lebih baik dari siklus I yang dilaksanakan dengan cara

Page 78: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengkondusifkan siswa untuk mengikuti pelajaran lebih serius.

Peningkatan aktivitas yang positif siklus II lebih dipengarui guru dalam

membawa situasi kelas untuk belajar, serta meminimalisir gangguan

terutama dari siswa yang membuat gaduh, apabila gangguan tersebut

dapat diminimalisir maka juga akan berdampak meminimalisir

gangguan terhadap siswa yang lain dalam mengikuti proses

pembelajaran, di samping agar siswa tidak terpengaruh.

3. Siklus III

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa

pada silkus II peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa belum

mencapai indikator keberhasilan dan masih ada kelemahan, maka akan

dilanjutkan untuk ke siklus III sebagai bahan perbaikan dan peningkatan

dari siklus II. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan yang direncanakan

dalam siklus III pada materi tentang konflik sosial dan integrasi social agar

siswa tuntas dalam belajar diantaranya:

1) Mengarahkan siswa yang masih kurang aktif dan yang masih ramai,

dengan cara lebih sering mendekati supaya siswa lebih konsentrasi

dalam pembelajaran

2) Mengkondisikan siswa agar lebih aktif dalam belajar dengan metode

pembelajaran secara demonstrasi

3) Mengkondisikan siswa untuk fokus belajar dengan mengurangi

aktivitas negatif, seperti melarang siswa keluar kelas.

4) Guru dibantu kedua rekan pengobservasi untuk mendampingi jalannya

pembelajaran agar pembelajaran secara demonstrasi lebih maksimal.

Rencana tindakan pada siklus III pada pertemuan guru menyampaikan

materi dengan :

1). Menyusun skenario pembelajaran beracuan pada tes akhir siklus II.

2). Persiapan bahan ajar yaitu mempersiapkan materi yang akan di

sampaikan pada siklus III tentang konflik social.

b. Pelaksanaan Tindakan

Page 79: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pelaksanaan tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada Hari Selasa,

tanggal 15 Mei 2012 mulai pukul 08.45 WIB sampai dengan 10.15 WIB.

Pada siklus III ini materi yang disampaikan guru kepada siswa adalah

sama dengan siklus sebelumnya. Pembelajaran pada siklus III dengan

pembelajaran secara demonstrasi dan merupakan perbaikan dari siklus II,

yaitu kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II

dibenahi yang akan diterapkan pada siklus III ini. Guru mengawali

pembelajaran dengan salam pembuka dan siswa serentak membalas salam

dari guru. Pelajaran dilanjutkan dengan memberi motivasi kepada siswa

dan dilanjutkan tes awal selama 45 menit, setelah selesai dilanjutkan

materi secara demonstrasi adapun mencakup materi tentang pengaruh

diferensiasi social dan stratifikasi social , konflik social, factor-faktor

penyebab konflik, bentuk-bentuk konflik, dampak sebuah konflik, konflik

dan kekerasan, cara pengendalian konflik dan kekerasan.integrasi social,

bentuk-bentuk integrasi social, factor-faktor pendorong integrasi social.

yang mengikutsertakan siswa secara bergantian dan lebih banyak siswa

diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dari guru hal ini dilakukan

supaya siswa lebih aktif dalam belajar, setelah ada beberapa siswa yang

menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi sesuai yang

diharapkan guru baru materi dilanjutkan kembali.

Selesai menyampaikan materi dilanjutkan merangkum dan

membimbing pelaksanaan merangkum guru berkeliling dan mendekati

siswa menanyakan bagian mana yang belum jelas kemudian guru

mengarahkannya. Suasana sudah makin kondusif, setelah semua hampir

semua siswa merangkum secara mandiri menyimpulkan materi yang di

pelajarinya, untuk menyamakan persepsi mereka maka guru

menyimpulkan semua masukan dari simpulan siswa. Sebelum mengakhiri

pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan pelaksanaan tes akhir di

akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan hamdallah dan

salam penutup.

Page 80: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c. Hasil Observasi

Pengumpulan data dilakukan oleh pengobservasi pada saat proses

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Aktivitas siswa selama

pembelajaran juga diamati. Pada siklus III menurut pengobservasi kinerja

pendidik untuk kegiatan pendahaluan baik. Kegiatan inti guru meliputi

memfasilitasi, menyampaikan materi dan membimbing pelaksanaan

merangkum, dilakukan guru dengan baik.

Tabel 8. Data Observasi yang ditunjukan oleh siswa pada Siklus III

JENIS AKTIVITAS SISWA Jumlah

siswa skor

Preseatase

aktifitas

1 Siswa mendengarkan & memperhatikan

penjelasan guru 21 3

60 %

2 Siswa mencatat hal yang penting 20 3

3 Siswa mengerjakan tugas merangkum

secara mandiri 23 3

4 Banyaknya siswa yang bertanya 6 1

5 Banyaknya siswa yang mau menjawab 10 2

Pada siklus III terekam data bahwa ada kenaikan aktivitas positif

yang mengindikasikan ada beberapa % siswa yang mulai menunjukkan

peningkatan aktivitas positif dengan metode pembelajaran secara

demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran. Dari data yang ada

dapat dilihat dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran secara

demonstrasi terekam 60 % yang melakukan aktivitas positif tetapi masih

ada juga beberapa aktivitas negatif namun sudah menurun di jika di

bandingkan dari siklus I maupun siklus II.

Page 81: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dalam penelitian di siklus III pembelajaran secara demonstrasi

berjalan lebih baik dari pada siklus II aktivitaas negatif berkurang karena

siswa tersibukan dengan pembahasan materi, hal ini menyebabkan siswa

cenderung konsentrasi dalam proses belajar mengajar, dalam siklus ini

terlihat banyak siswa yang bertanya dan mendengarkan dan melihat

penjelasan dari pelajaran yang didemonstrasikan.

Dari pelaksanaan hasil tes siklus III. tercatat rata rata nilai menjadi

7,8. Tes diikuti oleh 32 siswa. Nilai yang telah mencapai kriteria

ketuntasan minimal menjadi 29 siswa atau 80 %.

Tabel 9. Nilai tes perstasi belajar siklus III

Keterangan/Nilai SIKLUS III

Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah peserta tes 32 32 -

Rata-rata 7,2 7,8 0,6

Σ nilai ≥ 7.0 8 29 21

d. Refleksi

Pada siklus III ini siswa diajak belajar secara langsung ikut

mendemontrasikan bersama dengan guru sehinga siswa lebih aktif, dalam

merangkum sudah berjalan dengan baik, terbukti banyak siswa yang sudah

merangkum secara mandiri dilakukan dengan baik. Kinerja guru dari

pembukaan,memberikan materi dan menutup pelajaran sudah sangat bagus.

Siswa sudah tidak kesulitan dalam menyimpulkan materi pelajaran pada diri

mereka sendiri.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aktivitas belajar dengan metode pembelajaran secara demonstrasi.

Penggunaan metode belajar dengan melihat secara langsung

dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran secara

Page 82: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

demonstrasi adalah sebuah proses baru dalam dunia pendidikan di

SMA NEGERI 1 BOYOLALI.Selama ini metode yang digunakan

adalah metode konvensional yaitu guru sebagai sumber ilmu dengan

siswa mendengarkan ceramah dari guru, sehingga siswa bosan dalam

pembelajaran.

Proses pembelajaran secara demonstrasi terbagi menjadi 3 siklus.

Pada siklus yang pertama guru secara langsung mendemonstrasikan

materi yang diajarkan sehingga siswa harus aktif untuk mengikuti dan

mencatat hal-hal yang penting agar dapat menyelesaikan tugas

merangkum pada waktu selesai demonstrasi. Dalam proses

pembelajaran siswa terlihat kurang aktif dan siswa juga terlihat masih

sangat bingung, hal ini sebenarnya disebabkan siswa belum terbiasa

metode pembelajaran yang baru, selain itu siswa masih banyak

melakukan aktivitas negatif yang mengganggu ketenangan proses

pembelajaran.

Pada siklus 2, pembelajaran dengan secara demonstrasi atau

secara langsung mengalami peningkatan dari siklus pertama, hal ini

dapat terlihat dalam proses siklus 2 pembelajaran dengan secara

demonstrasi dapat berjalan lancar, aktivitas positif siswa juga terlihat

meningkat dengan ditandai banyaknya siswa yang mau memperhatikan

dan mencatat hal-hal penting.

Pada siklus 3 karena sudah terbiasa pembelajaran lebih kondusif

hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang semakin mengalami

peningkatan dan aktivitas negatif semakin menurun.

Dengan metode belajar secara demonstrasi siswa dapat lebih

mudah mengingat maupun memahami pada materi yang berhubungan

dengan Konflik sosial dan dapat meminimalisir siswa yang melakukan

aktivitas negatif karena dalam pembelajaran seperti ini siswa lebih

mudah memahami sehingga siswa merasa puas dengan hasil mereka.

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan pembelajaran

secara demonstrasi .

Page 83: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 9. Aktifitas positif siswa

Siklus I Siklus II Siklus III

Presentase

aktifitas positif 30 % 40 % 60 %

Gb 1. Grafik keaktifan belajar siswa

Analisis Deskriptif

Dari gambar diatas bahwa dari siklus 1 dengan siklus 2 dapat dilihat

aktifitas siswa naik 10 %, sedangkan jika dilihat dari siklus 2 ke siklus 3 maka

aktifitas siswa naik menjadi 20 % sehingga jika dilihat dari siklus 1 ke siklus 3

maka aktifitas siswa naik menjadi 30 % ini menandakan bahwa dari tiap siklus 1

ke siklus berikutnya selalu mengalami peningkatan. Dengan hasil penilaian

sebagai berikut 30 % / 30 % x 100 % = 100 %.sehingga dapat disimpulkan bahwa

dari siklus 1 ke siklus 2 yang selanjutnya ke siklus 3 mengalami peningkatan yang

dibilang sangat tinggi karena dari hasil penilaian tersebut didapat hasil yang

terakhir dalam keaktifan belajar siswa yang mencapai nilai 100 %.ini menandakan

adanya peningkatan yang sangat baik dalam keaktifan belajar siswa setelah

menggunakan metode demonstrasi.

0

10

20

30

40

50

60

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

% aktivitas positif

Page 84: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 10. Kenaikan nilai tes perstasi belajar

Nilai rata rata

Yang diamati

Nilai

observasi Siklus I Siklus II Siklus III

Tes akhir 3,9 6,3 7,2 7,8

Nilai ≥ 7,6 tes

akhir 0 1 12 29

Dari data tersebut maka dapat dihitung dari nilai waktu observasi

dengan hasil nilai rata-rata pada siklus 3 yang diperoleh hasil rata-rata naik

3,9 dengan penilaian sebagai berikut : 3,9 / 3,9 x 100 % = 100 % dari hasil

penghitungan itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi mengalami

peningkatan yang sangat baik karena dari hasil penghitungan tersebut

didapat hasil bahwa siswa mengalami peningkatan 100% setelah dilakukan

sistem pembelajaran dengan cara metode demonstrasi ini menandakan

bahwa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran sosiologi

sangat efektif. bahwasannya prestasi belajar meningkat seiring dengan

meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. Prestasi

belajar siswa dapat direkam dengan diadakannya tes prestasi belajar

berupa tes akhir. Tes akhir dilakukan pada akhir pembelajaran untuk dapat

mengetahui seberapa besar siswa dapat menangkap dan memahami materi.

Prestasi belajar siswa dari data observasi, siklus 1, sklus 2 dan siklus 3

mengalami peningkatan, sehingga dengan metode pembelajaran secara

demonstrasi siswa dapat lebih memahami materi dalam proses

pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh

pembelajaran secara demonstrasi yang menjembatani proses transfer

materi yang awalnya dengan mendengarkan ceramah dan mencatat apa

yang dicatat dipapan tulis berubah dengan melihat secara langsung dan

harus membuat kata-kata sendiri dalam merangkai rangkuman materi yang

diajarkan. Membuat lebih mudah mengingat sehingga lebih mudah

Page 85: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

memahami pelajaran, hal ini terbukti dari prestasi belajar rata-rata yang

naik.

Gb 3. Grafik kenaikan rata-rata nilai perstasi belajar

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

nilai observasi siklus 1 siklus 2 siklus 3

nil

ai

1

Page 86: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Penerapan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran secara

demonstrasi meningkatkan keaktifan positif siswa hal itu dapat di lihat dari

tiap siklus keaktifan siswa yang positif meningkat dari siklus I sebesar 30%,

siklus II sebesar 40%dan siklus III sebesar 60%. Pembelajaran juga lebih

efektif dengan ditunjukan siswa cepat beradaptasi dari pembelajaran pasif

menjadi pembelajaran yang aktif. Peningkatan keaktifan siswa yang positif

2. Penerapan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran secara

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA

NEGERI 1 BOYOLALI Hasil belajar tersebut dibuktikan dengan peningkatan

hasil rata-rata nilai tes akhir pada akhir setiap siklus selalu meningkat, yaitu

nilai rata-rata siklus 1 sebesar 6,3, siklus 2 sebesar 7,2 dan siklus 3 sebesar 7,8.

Jadi dengan semakin meningkatnya keaktifan positif siswa juga meningkatkan

hasil belajar siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas,penelitian ini memberikan gambaran

yang jelas bahwa keberhasilan dalam suatu proses belajar-mengajar

tergantung oleh beberapa faktor yang antara lain adalah berasal dari pihak

guru maupun siswa itu sendiri. Adapun faktor dari pihak guru itu sendiri

antara lain kemampuan guru dalam mengembangkan dan menjelaskan

materi dapat dipahami oleh siswa atau tidak, kemampuan guru dalam

merancang model-model pembelajaran yang dapat menarik minat dan

motivasi siswa untuk belajar, kemampuan guru dalam mengelola kelas pada

saat proses pembelajaran berlangsung, serta yang paling penting adalah

kemampuan guru dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar yang

Page 87: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …... · guna meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi ips 1 sma negeri 1 boyolali skripsi oleh : fitri purnaningsih fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dapat berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar dan keaktifan belajar

siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

Implikasi dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan metode

pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar

sosiologi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali.keaktifan belajar

siswa yang di tunjang dengan meningkatnya prestasi siswa di dalam kelas

ini di pengaruhi oleh bentuk model pembelajaran yang guru terapkan.

C. Saran

1. Peran guru sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

proses pembelajaran. Guru hendaknya mampu mengembangkan

strategi/metode pembelajaran yang dapat membantu siswa mengembangkan

kompetensi dan kemampuanya serta membangun pengetahuan secara aktif.

2. Penerapan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan menarik baik untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu penerapan pembelajaran

secara demonstrasi dapat digunakan dalam proses belajar mengajar

selanjutnya dengan didukung oleh penggunaan media yang sesuai sehingga

siswa dan guru dapat menikmati hasilnya.