penerapan media wayang kar tun dengan … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba gambar 2...

14
M MENIN Disusun Jurusan P PR PENERA MENGGUN NGKATKA n sebagai sa Pendidikan G ROGRAM S FAKULT UNIVER APAN ME NAKAN ST AN KETER SD alah satu sy Guru Sekola N STUDI PE TAS KEGU RSITAS M DIA WAY TRATEGI RAMPILA D N BUNG yarat menye ah Dasar Fa Oleh NINIK SUN A510130 NDIDIKAN URUAN DA MUHAMMA 2017 YANG KAR TALKING AN BERBIC GASREJO lesaikan Pro akultas Keg : NARLIN 0305 N GURU S AN ILMU ADIYAH S 7 RTUN DEN PUPPETS CARA SISW ogram studi guruan dan I SEKOLAH PENDIDIK SURAKAR NGAN DALAM WA KELA i Strata I pa Ilmu Pendid H DASAR KAN RTA AS V ada dikan

Upload: nguyenthu

Post on 23-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

M

MENIN

Disusun

Jurusan P

PR

PENERA

MENGGUN

NGKATKA

n sebagai sa

Pendidikan G

ROGRAM S

FAKULT

UNIVER

APAN ME

NAKAN ST

AN KETER

SD

alah satu sy

Guru Sekola

N

STUDI PE

TAS KEGU

RSITAS M

DIA WAY

TRATEGI

RAMPILA

D N BUNG

yarat menye

ah Dasar Fa

Oleh

NINIK SUN

A510130

NDIDIKAN

URUAN DA

MUHAMMA

2017

YANG KAR

TALKING

AN BERBIC

GASREJO

lesaikan Pro

akultas Keg

:

NARLIN

0305

N GURU S

AN ILMU

ADIYAH S

7

RTUN DEN

PUPPETS

CARA SISW

ogram studi

guruan dan I

SEKOLAH

PENDIDIK

SURAKAR

NGAN

S DALAM

WA KELA

i Strata I pa

Ilmu Pendid

H DASAR

KAN

RTA

AS V

ada

dikan

Page 2: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai
Page 3: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai
Page 4: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai
Page 5: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

1

PENERAPAN MEDIA WAYANG KARTUN DENGAN

MENGGUNAKAN STRATEGI TALKING PUPPETS DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V

SD N BUNGASREJO.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo, 2) Langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan media wayang kartun untuk melatih keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo, 3) Strategi talking puppets untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam pembahasannya menggunakan deskriptif kuantitatif. Narasumber dari penelitian ini adalah wali kelas V dan siswa kelas V SDN Bungasrejo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan tes. Pengujian keabsahan data yang di peroleh menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Tahapan penelitian ini menggunakan PTK Kurt Lewin yang berupa Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Action), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting). Hasil penelitian ini merupakan peningkatan dari hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara. Terdapat 2 siklus dalam penelitian ini yaitu siklus I dan siklus II. Pada prasiklus prosentase ketuntasan hanya 60% dengan rata-rata kelas 75,5, kemudian pada siklus I terjadi peningkatan dengan prosentase ketuntasan 70% dengan rata-rata kelas 76,6 dan terakhir pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dengan prosentase ketuntasan mencapai 95% dengan rata-rata kelas 81,35. Dalam penelitian ini terbukti dengan menerapkan media wayang kartun dan strategi talking puppets hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek berbicara meningkat. Kata Kunci : berbicara, talking puppets, media, strategi, wayang kartun

ABSTRACT The research aims to describe: 1) students 'speaking skills class V SDN Bungasrejo, 2) measures of learning by implementing a media puppet cartoons to train students' speaking skills class V SDN Bungasrejo, 3) Strategy of talking puppets to improve students' speaking skills class V SDN Bungasrejo. This type of research is the Classroom Action Research (CAR) in the discussion using quantitative descriptive. Resource persons from this study is the guardian class V and V grade students of SDN Bungasrejo. Data collection techniques in this study using observation, interview and test. Testing the validity of the data obtained using the triangulation of sources and techniques. Stages of this research using

Page 6: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

2

PTK Kurt Lewin in the form of Planning (Planning), Execution (Action), observation (Observing), Reflections (Reflecting). The study results represent an increase of learning outcomes in learning Indonesian on aspects of speaking skills. There are two cycles in this study is the first cycle and the second cycle. In prasiklus completeness percentage is only 60% with an average grade 75.5, then the first cycle an increase in the percentage of completeness 70% with an average of 76.6 and the last class in the second cycle is a significant increase in the percentage of completeness reaches 95 % with an average grade 81.35. In this study proved by applying the puppet media cartoons and puppets talking strategy class V student learning outcomes in learning Indonesian in the aspect of talking increases. Keywords: talk, talking puppets, media, strategy, puppet cartoon

1. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari

berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki

kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan

pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Oleh sebab itu,

pendidikan harus dapat mengembangkan potensi dasar siswa agar berani

menghadapi berbagai problema tanpa rasa tertekan, mau, mampu, dan senang

meningkatkan fitrahnya sebagai khalifah di bumi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

canggih menuntut keterampilan yang kita miliki untuk mengikuti

perkembangan zaman. Perkembangan yang semakin canggih ini mau tidak

mau juga menuntut manusia harus berpikir kritis dan inovatif. Dalam

berpikir dan berinovasi manusia membutuhkan keterampilan yang

diperlukan untuk mengikuti perkembangan yang ada. Lembaga

pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan

terus mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan

anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik

(Udin Syaefudin Sa’ud, 2010: 2). Salah satu keterampilan yang

dibutuhkan peserta didik yakni keterampilan berbicara.

Dalam kenyataan di lapangan 4 aspek yang ada dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia belum semuanya terpenuhi, 4 aspek tersebut antara lain

Page 7: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

3

berbicara, menyimak, menulis , dan membaca. Ke empat aspek tersebut

belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Pada siswa kelas 5 di SD N

Bungasrejo mengalami kesulitan untuk mempraktikkan aspek berbicara.

Keterampilan anak dalam berbicara sangat terbatas. Bahkan anak tidak

menjawab saat ditanya oleh guru. Hal ini disebabkan karena kurang

menariknya penyajian pembelajaran yang membuat siswa terdorong untuk

mau dan ingin berbicara terutama berbicara di depan kelas.

Ditinjau dari pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas pada

pelajaran Bahasa Indonesia umumnya hanya bersifat konvensional saja yaitu

hanya meminta siswa untuk mendengarkan guru berdialog sendiri tanpa

menggunakan alat peraga dan media. Dalam pembelajaran guru juga tidak

menggunakan metode dan strategi yang menarik dan tepat untuk anak.

Disinilah sesign pembelajaran diperlukan sehingga pembelajaran yang

dilakukan menjadi efektif dan efisien.

2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Peneliti menggunakan metode PTK deskriptif kuantitatif, dimana peneliti

menjelaskan hasil penelitian berdasarkan tabel,grafik dan bagan yang telah

didapatkan dari hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama

(Arikunto, Suharsimi dkk. 2009: 3). Sedangkan, Mulyasa (2012: 11)

mendefinisikan penelitian tindakan kelas merupakan

upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama peserta didik atau peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Senada dengan pendapat Kusumah & Dwitagama (2012: 1) yang

mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupaka penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan,

Page 8: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

(2) m

partis

hasil b

L

(2012

penga

divisu

P

validi

triang

M

kredia

melal

triang

observ

M

kredia

sama

meng

melaksanaka

ipatif deng

belajar sisw

Langkah-lan

2:17-18) ya

amatan (ob

ualisasikan p

Peneliti men

itas data. Ad

gulasi teknik

Menurut Su

abilitas data

ui beberap

gulasi sumb

vasi, dan do

Menurut Su

abilitas data

dengan

gunakan tr

an, dan (3)

gan tujuan

wa dapat me

ngkah PTK

aitu perenc

bserving), d

pada gamba

Gambar 2

nggunakan t

dapun triang

k, dan triang

ugiyono (2

a dilakukka

pa sumber.

ber kepada

okumentasi.

ugiyono (2

a dilakukkan

teknik ya

riangulasi t

planin

4

merefleksi

memperbai

eningkat.

K menurut m

canaan (pla

dan refleks

ar 2.

2. Siklus PT

triangulasi

gulasi yang

gulasi sumb

2011: 274),

an denga car

Dalam p

guru dan s

.

2011: 274)

n dengan ca

ang berbed

eknik yaitu

act

reflec

g

ikan tindak

iki kinerjan

model Kurt

anning), ak

si (reflectin

TK Model

untuk menj

g digunakan

ber (data).

, triangulas

ra mengece

penelitian i

siswa denga

), triangula

ara mengece

da. Dalam

u menggun

ing

obs

cting

kan secara

nya sebagai

t Lewin da

ksi atau tin

ng). Prosed

Kurt Lewi

jamin dan m

n dalam pen

si sumber

ek data yang

ini, penelit

an teknik y

asi teknik

ek data kepa

m penelitian

akan teknik

serving

a kolaborati

i guru, seh

alam Amiru

ndakan (ac

dur PTK

in

mengemban

elitian ini a

untuk me

g telah dipe

ti menggun

yang sama

untuk me

ada sumber

n ini, pe

k observasi

if dan

ingga

uddin

cting),

dapat

ngkan

adalah

enguji

eroleh

nakan

yaitu

enguji

r yang

eneliti

i dan

Page 9: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

5

dokumentasi kepada hanya satu guru kelas saja. Dan teknik observasi,

dokumentasi dan tes untuk siswa.

3. HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan data-data yang diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas

sebanyak dua siklus. Dapat ditunjukan adanya perubahan pada keterampilan

berbicara siswa. Adapun perubahannya sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Prasiklus

Nilai 65 70 72 75 80 82 85 90 95 100 jumlah

nilai Nilai rata-rata

Ketuntasan

Jumlah Siswa 1 4 3 5 3 2 2 0 0 0 1510 75.5

Prosentase 5 20 15 25 15 10 10 0 0 0 60

Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM sebanyak 8 anak sedangkan yang hanya memenuhi KKM ada 5 anak,

dibandingkan dengan siswa yang mencapai nilai tertinggi 85 hanya 2 anak.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu diadakan perbaikan pembelajaran

melalui penelitian tindakan kelas dengan penerapan media wayang kartun

dengan menggunakan strategi talking puppets pada siswa kelas V SDN

Bungasrejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran 2014/2015,

melalui siklus I dan siklus II.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar pada Siklus I

Nilai 65 70 72 75 80 82 85 90 95 100 jumlah

nilai Nilai rata-rata

Ketuntasan

Jumlah

Siswa 1 1 4 6 1 5 2 0 0 0 1533 76.6

Prosentas

e

5 5 20 30 5 25 10 0 0 0 70

Pada penelitian tindakan kelas siklus I ini, peneliti menerapkan media

wayang kartun dan strategi talking puppets dengan tujuan untuk

Page 10: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

6

meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada aspek keterampilan

berbicara. Tetapi pada siklus I ini peneliti menyediakan semua perlengkapan

pembelajaran, guru dan siswa hanya tinggal menjalankan sesuai RPP. Siswa

belajar tentang materi memerankan drama urut mulai dari pengertian, ciri-ciri

dan pembahasan yang ada pada memerankan drama sampai memerankan

drama itu sendiri dengan menggunakan media wayang dan strategi talking

puppets. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi pembelajaran menunjukan nilai

rata-rata 76,6 yang meningkat dari nilai rata-rata sebelumnya yaitu 75,5. Dari

peningkatan ini terlihat ada gambaran yang jelas bahwa dengan menerapkan

media wayang kartun dan strategi talking puppets peneliti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam aspek keterampilan

berbicara. Namun pada siklus I ini hanya mencapai 70% ketuntasan yang

belum memenuhi target ketuntasan yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 85%

ketuntasan.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar pada Siklus II

Nilai 65 70 72 75 80 82 85 90 95 100 jumlah

nilai Nilai rata-rata

Ketuntasan

Jumlah

Siswa 1 0 0 1 10 1 5 2 0 0 1627 81,35

Prosentase 5 0 0 5 50 5 25 10 0 0 95

Pada siklus II ini merupakan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Pada

siklus ini terjadi peningkatan yang signifikan terhadap nilai rata-rata dan

prosentase ketuntasan. Nilai rata-rata meningkat menjadi 81,35 dari 76,6 pada

siklus I. Dengan prosentase ketuntasan dari 70% pada siklus I menjadi 95%

pada siklus II. Hal ini juga melampaui target awal yaitu 85% ketuntasan,

sehingga dapat dikategorikan sudah berhasil atau tidak perlu dilaksanakan

siklus berikutnya. Masih ada 1 anak yang belum mencapai ketuntasan, hal

tersebut mungkin dikarenakan anak tersebut mempunyai tipe belajar yang

lambat (slow learner) jadi kemampuan untuk merespon perintah dan masukan

Page 11: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

7

guru tergolong lambat dibandingkan dengan teman-temannya yang sudah

mencapai ketuntasan.

Dengan menerapkan media wayang kartun dan strategi talking puppets

pembelajaran berlangsung lebih menyenangkan. Siswa membuat teks drama

sendiri menurut tema dan kemampuan siswa sendiri. Jadi siswa dapat

mengeksplor kemampuan masing-masing anak dan seberapa bisa dalam

keterampilan berbicaranya. Siswa lebih memahami teks drama yang telah

dibuat sendiri secara berkelompok, hal ini memudahkan siswa untuk lebih

lancar dan lebih hafal drama yang akan diperankan. Dan terbukti dari 6

indikator yang telah ditentukan peneliti, siswa mampu menunjukan

pertunjukan drama dengan media wayang kartun dengan tak menjumpai

kendala apapun.

Dari ketiga tabel di atas berikut ini adalah rekapitulasi dari peningkatan

hasil belajar siswa pada keterampilan berbicara:

Tabel Hasil Belajar Siswa pada Keterampilan Berbicara

Tindakan Rata-rata kelas Prosentase Ketuntasan

Pra siklus 75,5 60%

Siklus I 76,6 70%

Siklus II 81,35 95%

Grafik peningkatan hasil belajar keterampilan berbicara dalam pelajaran

Bahasa Indonesia dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas siklus II dapat

digambarkan sebagai berikut :

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Keterampilan Berbicara

60%70%

95%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

pembelajaran awal siklus I siklus II

Prosen

tase

Page 12: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

8

Dengan demikian dari melihat hasil dari meningkatnya keterampilan

berbicara siswa dari setiap tidakan dapat disimpulkan bahwa dengan

menerapkan media wayang kartun dan strategi talking puppets sebagai usaha

untuk meningkatkan keterampilan berbicara berhasil karena dalam setiap

siklus mengalami peningkatan prosentase hasil belajar. Peningkatan ini

terjadi karena peneliti telah melakukan perbaikan pada setiap siklusnya

dengan menerapkan media wayang kartun dan strategi talking puppets pada

pembelajaran bahasa Indonesia materi memerankan tokoh drama dalam

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo,

sehingga penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil.

4. PENUTUP Pada penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Media Wayang

Kartun dan Strategi Talking Puppets untuk Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Siswa Kelas V SDN Bungasrejo” dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo prasiklus rendah.

2. Hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara pada

kelas V SDN Bungasrejo setelah dilakukan perbaikan pembelajaran

dengan menerapkan media wayang kartun dan strategi talking puppets

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari nilai rata-rata awal

75,5 menjadi 81,35 dan peningkatan prosentase ketuntasan dari 60%

menjadi 95% pada siklus II.

3. Penerapan media wayang kartun dan strategi talking puppets berhasil

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Bungasrejo.

DAFTAR PUSTAKA

Alfred, John dan James Julian M. 2008. Belajar Kepribadian The Accelerated

Learning for Personality. Yogyakarta : BACA!.

Arsjad, Maidar G dan Mukti U.S. 1987. Pembinaan Kemampuan Berbicara

Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Page 13: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

9

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada.

Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung :

Alfabeta.

Hatibe, Amiruddin. 2012. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.

Heba Awadh Alharbi. 2015. Improving Students' English Speaking

Proficiency in Saudi Public Schools. International Journal of

Intruction. Vol. 8 No.1 : 106-113.

Isnaini, 2013. “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bermain

Peran pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wates”. Skripsi,

Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Maryam Bahadorfar and Reza Omidvar.2014. Technology In Teaching

Speaking Skill. Acme International Journal of Multidiciplinary

Reasearch. Vol. 2 No. 4 : 9-13.

McEwen, Elaine K. 2014. 10 Karakter yang Harus Dimiliki Guru yang Sangat Efektif. Jakarta : Indeks.

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nasucha, Yakub. 2016. Modul Keterampilan Berbicara Pembelajaran Teori

dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.

Ningsih. 2013. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa

Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui

Metode Diskusi Kelompok. Jurnal Pendidikan. Volume 5 No.1 :

201-210.

Page 14: PENERAPAN MEDIA WAYANG KAR TUN DENGAN … · menghadapi berbagai problema ... d ada gamba Gambar 2 ggunakan t ... Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat siswa yang memperoleh nilai

10

Persis Dineen Rodrigues and Malachi Edwin Vethamani. 2015. The Impact of

Online Learning in the Development of Speaking Skills. Journal Of

Interdisciplinary Reseach in Education. Vol 5 No. 1 : 43-67.

Samino dan Saring Marsudi. 2015. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta:

Fairuz Media.

Shofi Mila Faila dan Suparno. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara

Anak Usia Dini Melalui Permainan Sandiwara Boneka. Jurnal

Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Vol 1 No. 2 : 210-

223.

Sri Setyarini. 2010. Puppets Show. Jurnal Pendidikan. Vol 11 No.1: 1-6.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharyati. 2011. Pengantar Dasar Keterampilan Berbicara. Surakarta : Yuma

Pustaka

Syukur, Freddy Faldi. 2011. Menjadi Guru Dahsyat Guru yang Memikat.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sundayana, Rostiana. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung :

Alfabeta

Tabelessy, Novita. 2015. Meningkatkan Keterampilan berbicara melalui

pendekatan Pragmatik. Jurnal Pendidikan “Jendela Pengetahuan”.

Vol 8 No. 18 : 48-55.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara. Bandung : Percetakan Angkasa.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta :

Kencana.