penerapan marketing mix dan keputusan...
TRANSCRIPT
Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 242- 250
Volume 4, No. 4, November 2015 - 242
PENERAPAN MARKETING MIX DAN KEPUTUSANMENABUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS
NASABAH BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAHDI KOTA BANDA ACEH DAN ACEH BESAR
Suryadi1, A. Rahman Lubis2, Syafrudin Chan3
1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The research aims to determine the implication of marketing mix on saving decisionand it’s impact on customer loyalty of syariah finance bank in Banda Aceh city and AcehBesar. The sample of the research are 175 costomer form three syariah finance bank consist ofHikmah Wakilah Syariah Finance Bank, Hareukat Syariah Finance Bank and BaiturrahmanSyariah Finance Bank. Data was collected by using questionnaire and then data was analyzedby structural equition model (SEM). The research found that the implementation of marketingmix has significant and positive effect on the customer loyalty of Syariah Finance Bank inBanda Aceh City and Aceh Besar. The customer loyalty has significant and positive effect oncustomer saving decision. And then, implementation of marketing mix has positive effect on thecustomer loyalty of syariah finance bank through saving decion as intervening variable. TheDirector of syariah finance bank in Banda Aceh city and Aceh Besar should increase theintencity of the marketing mix implementation to increase customer intention of savingdecision, and increasing customer loyalty.
Keywords : Customer Loyalty, Saving Decision and Marketing Mix.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan marketing mix terhadap keputusanmenabung dan dampaknya terhadap loyalitas nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di KotaBanda Aceh dan Aceh Besar. Sampel penelitian sebanyak 175 orang nasabah yang diambil dari tigaBPRS meliputi BPRS Hikmah Wakilah, PT BPRS Hareukat dan PT BPRS Baiturrahman.Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakanstructural equition model (SEM). Penelitian menemukan bahwa penerapan marketing mix berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan menabung dan loyalitas nasabah Bank Pembiayaan RakyatSyariah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Keputusan menabung berpengaruh positif dan signifikanterhadap loyalitas nasabah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.Selanjutnya penerapan marketing mix berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank PembiayaanRakyat Syariah melalui keputusan menabung sebagai variabel perantara. Karena itu, sebaiknyapimpinan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Banda Aceh dan Aceh Besar sebaiknya dapatmeningkatkan intensitas penerapan marketing mix bank yang dipimpinnya guna meningkatkankecenderungan nasabah untuk menabung serta meningkatkan loyalitas nasabah terhadap bank tersebut.
Kata kunci : Loyalitas Nasabah, Keputusan Menabung dan Marketing Mix.
PENDAHULUAN
Keberadaan BPRS memiliki peranan
yang sangat strategis dalam meningkatkan
kegiatan perekonomian. Sesuai dengan fungsi
lembaga keuangan bank, BPRS juga berperan
sebagai lembaga perantara antara masyarakat
yang memiliki kelebihan dana di satu sisi,
dengan masyarakat yang mengalami
kekurangan dana di sisi lain. Sehingga kegiatan
utama BPRS juga mengumpulkan dan
menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat.
Pengumpulan dana dari masyarakat
yang kemudian dikenal dengan dana pihak
ketiga (DPK), dilakukan dengan cara
menawarkan produk-produk tabungan kepada
calon nasabah tabungan. Sedangkan upaya
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
243 - Volume 4, No. 4, November 2015
penyaluran dana kepada masyarakat dilakukan
dengan menyediakan produk pembiayaan yang
dapat dimanfaatkan oleh calon nasabah
pembiayaan sebagai alternatif pilihan ketika
mereka membutuhkan pembiayaan, baik untuk
memenuhi kebutuhan investasi, modal kerja
maupun untuk kebutuhan konsumsi.
Ketersediaan dana pihak ketiga (DPK)
pada lembaga keuangan bank seperti halnya
BPRS menjadi penting. Selain dapat
mencerminkan kemampuan bank dalam
memasarkan produk tabungan ditawarkan
kepada nasabah, ketersediaan dana tersebut juga
akan sangat menentukan kemampuan bank
dalam menyediakan dana untuk memenuhi
kebutuhan nasabah pembiayaan.
Mengingat pentingnya dana tabungan,
maka dalam praktek pemasarannya setiap
BPRS seperti halnya PT BPRS Hareukat dan
PT BPRS Baiturrahman di Kota Banda Aceh
dan PT BPRS Hikmah Wakilah di Aceh Besar,
berupaya menerapkan bauran pemasaran
(marketing mix) perusahaan jasa keuangan
tersebut. Bauran pemasaran (marketing mix)
pada dasarnya adalah seperangkat jasa yang
dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditwarkan kepada
pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan
untuk menyusun strategi jangka panjang dan
merancang program taktik jangka pendek
(Harrison, 2007). Berbeda halnya dengan
bauran pemasaran produk yang terdiri dari
product, price, place dan promotion, bauran
pemasaran jasa menambahkan tiga elemen
bauran pemasan selain keempat bauran tersebut,
yakni people, physical evidence dan process.
Keputusan nasabah untuk menjadi nasabah
tabungan pada masing-masing BPRS tentunya
dapat dikaitkan dengan penerapan bauran
pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh
manajemen BPRS. Karena pada dasarnya bauran
pemasaran dirancang untuk meningkatkan minat
nasabah menggunakan produk yang ditawarkan.
Penerapan bauran pemasaran (marketing mix) oleh
jajaran manajemen BPRS tidak hanya diharapkan
mampu membantu nasabah untuk mengambil
keputusan menggunakan jasa perbankan yang
ditawarkan, tetapi juga dapat meningkatkan
loyalitas nasabah terhadap bank tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
penerapan marketing mix terhadap keputusan
menabung serta dampaknya pada loyalitas nasabah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Kota Banda
Aceh dan Aceh Besar.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas dinilai sebagai tulang
punggung perusahaan dalam berhubungan
dengan konsumen. Perusahaan yang
mempunyai pelanggan yang loyal berarti sudah
mencapai satu langkah lebih maju dalam hal
pemuasan pelanggan. Konsumen yang loyal
juga merupakan keuntungan tersendiri dan bila
ditambah dengan pembinaan hubungan terus
menerus, biaya melayani konsumen akan
berkurang. Mempertahankan pelanggan lama
akan lebih mudah daripada mencari pelanggan
baru. Bahkan seiring dengan perjalanan waktu
konsumen yang loyal menjadi pembangunan
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015 - 244
bisnis, membeli lebih banyak, membayar lebih
tinggi dan membawa konsumen baru (Evans
dan Berman, 2002: 215).
Loyalitas adalah keputusan pelanggan
untuk secara suka rela terus berlangganan
dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu
yang lama. Loyalitas hanya akan berlanjut
sepanjang pelanggan merasakan bahwa ia
menerima nilai yang lebih baik (termasuk
kualitas yang lebih tinggi dalam kaitannya
dengan harga) dibandingkan dengan yang dapat
diperoleh dengan beralih ke penyedia jasa lain
(Lovelock dan Wright, 2007). Hal ini berarti
bila suatu perusahaan melakukan sesuatu yang
mengecewakan pelanggan atau jika pesaing
mulai menawarkan nilai yang jauh lebih baik,
risikonya ialah bahwa pelanggan tersebut akan
menyeberang, yakni keputusan pelanggan untuk
mengalihkan loyalitas merek dari penyedia
produk sekarang ke pesaing.
Loyalitas dapat membuat konsumen
melakukan pembelian secara konsisten terhadap
pemilihan suatu merek. Konsumen akan
berusaha untuk meminimumkan resiko, waktu
dan proses pengambilan keputusan.
Pengalaman juga penting karena berhubungan
dengan kebiasaan dalam pengambilan
keputusan. Pilihan baik dan pembelian yang
tetap terhadap suatu merek pada suatu waktu
akan berulang kembali karena adanya
pengalaman yang baik pada tindakan
sebelumnya (Evans dan Berman, 2002: 216).
Sedangkan Griffin (2005) menyatakan
bahwa loyalitas konsumen adalah suatu
komitmen yang kuat dari konsumen sehingga
bersedia melakukan pembelian ulang terhadap
produk atau jasa yang disukai secara konsisten
dan dalam jangka panjang, tanpa terpengaruh
oleh situasi dan usahausaha marketing dari
produk lain yang berusaha membuat mereka
beralih untuk membeli produk lain tersebut.
Jadi loyalitas konsumen adalah suatu sikap
yang berkomitmen untuk tetap menggunakan
produk atau pelayanan dari penyedia tertentu.
Untuk menjadi konsumen yang loyal, seseorang
harus melalui beberapa tahapan. Proses ini
berlangsung lama, dengan penekanan dan
perhatian yang berbeda untuk masing-masing
tahap. Dengan memenuhi kebutuhan dari setiap
tahap tersebut, maka perusahaan mempunyai
peluang yang lebih besar untuk membentuk
calon pembelinya menjadi konsumen yang
loyal dan klien perusahaan (Griffin, 2005)
Berkaitan dengan loyalitas konsumen
terhadap suatu perusahaan seperti halnya
perusahaan jasa perbankan, loyalitas adalah
pilihan yang dilakukan konsumen untuk
memanfaatkan perusahaan tersebut bila
dibandingkan perusahaan lain dalam satu
kategori perusahaan yang sama yakni
perusahaan jasa keuangan bank. Schiffman dan
Kanuk (2006: 156) mendefinisikan loyalitas
konsumen sebagai preferensi konsumen secara
konsisten untuk melakukan pembelian pada
produk/jasa yang sama pada produk/jasa yang
spesifik atau kategori pelayanan tertentu.
Walaupun demikian, loyalitas konsumen
berbeda dengan perilaku pembelian berulang
(repeat purchasing behavior). Perilaku
pembelian berulang adalah tindakan pembelian
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
245 - Volume 4, No. 4, November 2015
berulang pada suatu produk atau merek yang
lebih dipengaruhi oleh faktor kebiasaan. Dalam
loyalitas konsumen, tindakan berulang terhadap
merek tersebut dipengaruhi oleh kesetiaan
terhadap merek.
Keputusan dan Perilaku Konsumen
Menurut pemahaman yang paling
umum, sebuah keputusan adalah seleksi
terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.
Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus
tersedia bagi seseorang ketika mengambil
keputusan (Schiffman dan Kanuk, 2007:485).
Hal ini berarti jika seseorang mempunyai
pilihan antara melakukan pembelian dan tidak
melakukan pembelian, pilihan antara merk X
dan merk Y, atau pilihan untuk menggunakan
waktu mengerjakan “A” atau “B” orang
tersebut berada dalam posisi untuk mengambil
keputusan.
Keputusan konsumen dapat diartikan
sebagai kecenderungan untuk menentukan
pilihan di antara dua alternatif pilihan atau lebih.
Dikaitkan dengan keputusan nasabah untuk
menabung pada BPRS, maka keputusan
dimaksud tidak lain dapat bermakna sebagai
kecenderungan nasabah untuk memilih BPRS
guna memanfaatkan layanan jasa tabungan,
sehingga indikator yang digunakan untuk
mengukur keputusan nasabah terdiri dari: (1)
adanya kemauan nasabah untuk memilih BPRS
dibandingkan bank lain, (2) kemauan
menjadikan BPRS sebagai prioritas utama
untuk memanfaatkan layanan jasa tabungan, (3)
pandangan nasabah bahwa produk tabungan
BPRS lebih baik bila dibandingkan dengan
produk tabungan bank lain, (4), pandangan
bahwa BPRS lebih baik bila dibandingkan
dengan bank konvensional, dan (5) pandangan
nasabah bahwa menjadi nasabah tabungan
BPRS lebih baik bila dibandingkan dengan
menjadi nasabah tabungan bank lain.
Bauran Pemasaran
Mattila (2001: 15) mengatakan bauran
pemasaran adalah semua variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan dalam
mengkomunikasikannya dan akan digunakan
untuk memuaskan konsumen sasaran. Berkaitan
dengan pemasaran jasa seperti halnya layanan
jasa perbankan yang ditawarkan oleh lembaga
keuangan bank, bauran pemasaran jasa
merupakan seperangkat jasa yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditwarkan kepada
pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan
untuk menyusun strategi jangka panjang dan
merancang program taktik jangka pendek
(Harrison, 2007).
Berbeda halnya dengan konsep bauran
pemasaran tradisional yang terdiri dari 4 P,
yaitu produk (product), harga (price),
tempat/lokasi (place) dan promosi (promotion),
dalam bauran pemasaran jasa perlu bauran
pemasaran yang diperluas (expanded marketing
mix for service) dengan penambahan unsue
non-traditional marketing mix, yaitu orang
(people), tampilan fisik (physical evidence) dan
proses (process), sehingga menjadi tujuh unsur
(7 P) (Zeithaml dan Bitner, 2000: 18).
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015 - 246
Pengaruh Penerapan Marketing MixTerhadap Keputusan Konsumen danLoyalitas Pelanggan
Kegiatan pemasaran berhubungan
langsung dengan konsumen atau pelanggan, hal
ini akan memberikan informasi kepada bagian
pemasaran untuk mengetahui cara atau metode
penawaran jasa, yang sesuai dengan kebutuhan
atau keinginan konsumen. Dalam perusahaan
jasa seperti halnya lembaga keuangan bank
bauran pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
bagian jajaran manajemen bank terdiri dari
tujuh bauran pemasaran jasa, terdiri dari produk
(product) harga (price), promosi (promotion),
lokasi/tempat (place), orang (people), tampilan
fisik (physical evidence) dan proses (process).
Keseluruhan bauran pemasaran tersebut
diharapkan dapat mempengaruhi perilaku
konsumen untuk memanfaatkan layanan yang
ditawarkan. Perilaku yang dimaksudkan
tentunya berkaitan dengan kecenderungan
untuk mengambil keputusan pemanfaatan
layanan.
Keterkaitan antara bauran pemasaran
dengan perilaku konsumen seperti
dikemukakan oleh Siringoringo (2004) yang
menyatakan bahwa perilaku pembelian
konsumen dapat dipengaruhi menggunakan
penerapan strategi bauran pemasaran. Dalam
perusahaan jasa seperti halnya perusahaan jasa
perbankan, bauran pemasaran yang
dimaksudkan tentunya mengacu pada baruan
pemasaran jasa seperti diuraikan di atas.
Produk yang ditawarkan oleh
perusahaan akan sangat menjadi pertimbangan
oleh konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian. Konsumen akan menentukan
perhatian mereka terhadap atribut produk.
Apabila atribut produk yang ditawarkan
dianggap sesuai dengan kebutuhan mereka,
maka konsumen akan cenderung memanfaatkan
produk tersebut bila dibandingkan dengan
produk sejenis lainnya. Seperti dikemukakan
oleh Mowen & Minor (2002:214), terdapat
empat unsur yang menentukan perhatian
konsumen yang diarahkan pada sebuah atribut
produk, yaitu: (1) karakteristik penerima pesan,
(2) karakteristik pesan, (3) faktor-faktor yang
mempengaruhi peluang tanggapan penerima,
dan (4) karakteristik produk.
Dari pihak konsumen, harga adalah
sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh produk tertentu. Karena itu faktor
harga menjadi pertimbangan penting bagi
konsummen dalam mengambil keputusan
pembelian. Pada umumnya konsumen
menginginkan agar manfaat yang mereka
peroleh dari suatu produk sesuai dengan besar
kecilnya biaya yang harus mereka tanggung.
Pertimbangan ekonomi menjadi sangat penting
bagi konsumen sebagai pembentuk perilaku
mereka. Hurley dan Estelami (2002)
menyatakan bahwa keputusan seseorang untuk
melaksanakan pembelian merupakan hasil
perhitungan ekonomi rasional yang secara sadar,
sehingga mereka akan memilih produk yang
dapat memberikan kegunaan yang paling besar,
sesuai dengan selera dan biaya relatif. Apabila
konsumen mempersepsikan bahwa harga yang
harus mereka bayarkan kurang rasional
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
247 - Volume 4, No. 4, November 2015
dianggap tidak terjangkau, maka mereka akan
berupaya untuk mencari produk lain yang
dianggap memiliki harga yang lebih terjangkau.
Promosi dalam pengertian sehari-hari
adalah memperkenalkan produk dan barang
kepada konsumen dan masyarakat agar mau
membeli barang, sehingga dengan adanya
perkenalan ini dapat diketahui citra suatu
produk. Hal ini sesuai dengan pendapat Rewold
(2003:2) yang menyatakan bahwa program
promosi merupakan saluran komunikasi yang
utama terhadap calon pembeli. Baik buruknya
promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa
dapat dilihat dari persepsi konsumen terhadap
informasi yang mereka terima tentang
perusahaan tersebut.
Faktor lokasi juga dapat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memanfaatkan
suatu produk. Apalagi kalau produk yang
ditawarkan berupa jasa seperti halnya layanan
jada perbankan. Pada lokasi yang tepat,
perusahaan akan lebih sukses dibandingkan
perusahaan lain yang lokasinya kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Lovelock (2007:166) menyatakan, ada lima
faktor mendasar yang menjadi dasar dalam
memilih lokasi yaitu: dekat dengan pasar, dekat
dengan bahan baku, tersedia fasilitas
pengangkutan, terjaminnya pelayanan umum,
dan kondisi iklim dan lingkungan yang
menyenangkan.
Bauran pemasaran jasa (sevice
marketing mix) selanjutnya adalah orang
(people), yang berarti orang yang melayani atau
yang merencanakan pelayanan terhadap para
konsumen. Karena sebahagian besar jasa
dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu
diseleksi, dilatih, dimotivasi, sehingga
memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat
kebaikan terhadap konsumen dengan sikap
perhatian, responsif, inisiatif, kreatif, pandai
memecahkan masalah, sabar dan ikhlas.
Penilaian konsumen terhadap orang yang
memberikan pelayanan akan dapat menjadi
dasar pertimbangan bagi mereka untuk
mengambil keputusan pembelian.
Terakhir proses berkaitan dengan prosedur
pemberian layanan kepada konsumen. Untuk
memberikan pelayanan yang baik dibutuhkan
kesungguhan yang mengandung unsur
kecepatan, keramahan, kenyamanan yang
terintegrasi sehingga manfaat yang besar akan
diperoleh, terutama kepuasan dan loyalitas
pelanggan yang besar. Keberhasilan pemasaran
jasa sangat ditentukan oleh pelayanan yang
diberikan perusahaan dalam memasarkan jasa
yang ditawarkannya (Shen et al., 2000).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Kota
Banda Aceh dan Aceh Besar, terdiri dari tiga
bank meliputi PT BPRS Hareukat dan PT BPRS
Baiturrahman di Aceh Besar, dan PT BPRS
Hikmah Wakilah di Kota Banda Aceh. Objek
penelitian berhubungan dengan keterkaitan
antara penerapan marketing mix dengan
loyalitas nasabah, dengan memasukan variabel
keputusan menabung sebagai variabel perantara.
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015 - 248
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh nasabah tabungan pada PT BPRS
Hikmah Wakilah, PT BPRS Hareukat dan PT
BPRS Baiturrahman pada tahun 2013 yang
berjumlah 11.750 orang. Sampel penelitian
sebanyak 175 orang pegawai yang diambil
secara proporsional sampling pada tiga bank
tersebut. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Peralatan analisis data yang
digunakan adalah structural equition model
(SEM) yang dioperasionalkan dengan software
AMOS (Analysis Moment Structure) versi 21.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan marketing mix memiliki
pengaruh terhadap keputusan menabung dan
loyalitas nasabah. Selain itu, keputusan
menabung juga berpengaruh secara langsung
terhadap loyalitas nasabah. Sehingga
keberadaan keputusan menabung dapat dilihat
sebagai variabel perantara (intervening
variable) antara marketing mix di satu sisi
dengan loyalitas nasabah di sisi lain. Dengan
kata lain, marketing mix tidak hanya
berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas
nasabah, tetapi juga dapat melalui keputusan
menabung sebagai variabel perantara.
Nilai koefisien jalur konstruk eksogen
(marketing mix) terhadap keputusan menabung
sebesar 0,201, dan terhadap loyalitas nasabah
sebesar 0,239. Hal ini bermakna bahwa
pengaruh langsung (direct effect) marketing mix
terhadap keputusan menabung sebesar 4,04
persen (0,201)2, dan pengaruh langsung (direct
effect) marketing mix terhadap loyalitas nasabah
sebesar 5,71 persen. Selanjutnya nilai koefisien
jalur keputusan menabung terhadap loyalitas
nasabah sebesar 0,469 dapat diartikan pengaruh
langsung (direct effect) keputusan menabung
terhadap loyalitas nasabah sebesar 22,00 persen.
Koefisien jalur marketing mix terhadap
keputusan menabung sebesar 0,201, dan
koefisien jalur keputusan menabung terhadap
loyalitas nasabah sebesar 0,469. Dengan
demikian pengaruh tidak langsung (indirect
effect) marketing mix terhadap loyalitas nasabah
melalui keputusan menabung sebesar 11,209
persen, lebih besar bila dibandingkan dengan
pengaruh langsung (direct effect) variabel
tersebut sebesar 4,04 persen. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa keberadaan keputusan
menabung dapat memperkuat pengaruh
marketing mix terhadap loyalitas nasabah.
Adanya pengaruh positif penerapan
marketing mix terhadap keputusan menabung
disebabkan seluruh bauran pemasaran
(marketing mix) lembaga keuangan seperti
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dimaksudkan
untuk membantu nasabah dalam mengambil
keputusan menggunakan layanan yang
ditawarkan. Penerapan marketing mix dalam
bentuk promosi misalnya, berupaya
memberikan informasi persuasif kepada
masyarakat tentang keunggulan layanan jasa
perbankan yang ditawarkan. Demikian pula
halnya dengan penerapan marketing mix dalam
bentuk product, people, place, physical
evidence dan lain sebagainya juga dimaksudkan
untuk menimbulkan minat masyarakat untuk
menjadi nasabah bank tersebut. Hal inilah yang
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
249 - Volume 4, No. 4, November 2015
menyebabkan penerapan marketing mix
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menabung dikalangan nasabah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Kota Banda
Aceh dan Aceh Besar.
Adanya pengaruh marketing mix
terhadap loyalitas nasabah disebabkan,
marketing mix pada dasarnya merupakan
strategi bank untuk menarik perhatian nasabah.
Marketing mix juga merupakan bagian dari
pelayanan bank untuk meningkatkan kepuasan
nasabahnya. Seperti halnya marketing mix
dalam bentuk product, price, people dan bauran
pemasaran lainnya. Adanya keunggulan produk
perbankan, tingkat bunga/atau bagi hasil yang
tidak jauh ketinggalan dengan tingkat
bunga/bagi hasil yang ditawarkan oleh bank
umum nasional serta adanya karyawan yang
mampu memberikan layanan secara baik,
merupakan wujud penerapan marketing mix
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Semakin baik penilaian nasabah terhadap
seluruh bauran pemasaran jasa bank tersebut,
semakin tinggi pula kecenderungan nasabah
untuk menggunakan layanan bank tersebut. Hal
inilah yang menyebabkan marketing mix
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Adanya pengaruh keputusan menabung
terhadap loyalitas nasabah disebabkan
keputusan menabung merupakan salah satu
wujud interaksi nasabah dengan pelayanan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Seseorang
akan merasakan pelayanan bank tersebut sejak
membuka rekening tabungan hingga periode
waktu berikutnya. Dengan menjadi nasabah
tabungan, seseorang akan mengetahui
pelayanan bank tersebut. Pada gilirannya
pelayanan yang dirasakan nasabah berdampak
pada loyalitas nasabah. Adanya pengaruh
positif keputusan menabung terhadap loyalitas
nasabah mengindikasikan bahwa nasabah sudah
merasa dilayani secara baik oleh karyawan bank
tersebut. Hal inilah yang menyebabkan
keputusan menabung berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penerapan marketing mix berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah untuk menabung pada Bank
Perkreditan Rakyat Syariah di Kabupaten Aceh
Besar dan Banda Aceh. Semakin baik
penerapan marketing mix yang dilakukan oleh
BPRS akan semakin tinggi pula kecenderungan
nasabah untuk menabung pada bank tersebut.
Penerapan marketing mix berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Kota Banda
Aceh dan Aceh Besar. Semakin baik penerapan
marketing mix yang dilakukan oleh BPRS akan
semakin tinggi loyalitas nasabah dalam
memanfaatkan layanan bank tersebut.
Keputusan menabung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Kota
Banda Aceh dan Aceh Besar. Semakin tinggi
kecenderungan nasabah untuk menabung pada
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015 - 250
BPRS akan semakin tinggi loyalitas mereka
terhadap bank tersebut. Penerapan marketing
mix berpengaruh terhadap loyalitas nasabah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah melalui
keputusan menabung sebagai variabel perantara.
Efek intervening yang ditimbulkan oleh
keputusan menabung sebagai variabel
intervening antara marketing mix di satu sisi
dengan loyalitas nasabah di sisi lain adalah
partial intervening.
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang
dijelaskan di atas, maka yang menjadi saran dan
rekomendasi bagi jajaran manajemen Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Aceh
Besar dan Kota Banda Aceh sebagai berikut.
1. Tingkatkan penerapan bauran pemasaran
jasa bank sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi yang digunakan oleh
lembaga keuangan bank secara umum.
Upaya penerapan bauran pemasaran baik
dalam bentuk product, price, promotion,
place, people, physical evidence maupun
process dapat dilakukan dengan mengacu
pada penerapan bauran pemasaran pada
bank umum nasional yang sudah maju
seperti PT Bank BRI Syariah, PT Bank BNI
Syariah dan bank umum syariah lainnya.
2. Lakukan intervensi kebijakan yang
berorientasi pada peningkatan intensitas
keputusan nasabah untuk menabung pada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Pemberian hadiah bagi nasabah tabungan
seperti yang selama dilakukan oleh bank-
bank umum nasional dinilai penting untuk
dipertimbangkan. Apalagi ditengah
tingginya intensitas tingkat persaingan antar
bank, maka keberhasilan lembaga keuangan
bank tidak terlepas dari keberadaan dana
pihak ketiga yang bersumber dari nasabah
tabungan.
DAFTAR PUSTAKA
Evans, I.R., dan B. Berman. 2002. Essential ofMarketing. Mc Milan Publishing Co, NewYork.
Griffin. 2005. Customer Loyalty : How to Earn It,How to Keep It. Mac Graw Hill, New York.
Harrison, T. 2007. "Why trust is important incustomer relationships and how to achieve it.Journal of Financial Services Marketing, Vol.7No. 3, pp. 206-9.
Hurley, R. F. & Estelami, H. 2002. Alternativeindexes for monitoring customer perceptionsof service quality: a comparative evaluationin a retail context. Journal of the Academy ofMarketing Science, 26 (3), 209 – 221.
Lovelock, C.H., dan Wright, K. L. 2007. ManajemenPemasaran Jasa, PT. Indeks, Jakarta.
Mattila, A.S. 2001. “The effectiveness of servicerecovery in a multi-industry setting”. Journalof Services Marketing, Vol. 15 No. 7, pp. 583-96.
Mowen, J. C., dan M. Michael. 2002. ConsumerBehaviour. 4th ed, Englewood Cliffs, N.J.Prentice Hall, Inc.
Schiffman, L. G., dan Kanuk, L.L. 2007. PerilakuKonsumen, Edisi Ketujuh, Edisi BahasaIndonesia, PT. Indeks, Jakarta.
Shen, X. X., Tan, K.C., Xie, M. 2000. Benchmarkingin QFD for Quality Improvement. Marketing.Journal Vol. 7 No.I, pp.202-291. MCRUniversity Press. National University ofSingapore, Singapore.
Siringoringo, H. 2004. Peran Bauran PemasaranTerhadap Perilaku Pembelian Konsumen,Jurnal Ekonomi & Bisnis, No. 3, Jilid 9,Tahun 2004.
Zeithaml, V. A., and M. J. Bitner. 2000. ServiceMarketing, Mc Graw Hill, New Jersey.