penentuan kadar fe2

41
PENENTUAN KADAR Fe 2+ DALAM GARAM BESI (III) 1. Tujuan 1. Melakukan standarisasi dengan titrasi permanganometri. 2. Menetapkan kadar ion ferro (Fe 2+ ) dalam garam besi pada sampel dengan titrasi permanganometri. 2. Prinsip Ion ferro dalam sampel dalam suasana asam dan suhu 70 , dapat mereduksi MnO4 Menjadi Mn 2+ .KMnO4 tersebut juga bertindak sebagai autoindikator. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : MnO 4 - (aq) + 5Fe 2+ (aq) +8H + Mn 2+ (aq) + 5Fe 3+ (aq) + 4H 2 O(l) Apabila Fe 2+ dalam sampel telah habis, maka kelebihan kalium permanganat akan membuat larutan menjadi berwarna merah muda. Sehingga pada saat terjadi perubahan warna larutan menjadi merah muda stabil, titrasi dihentikan, dan volume titran dicatat. 3. Tinjauan pustaka

Upload: sabrina-qoyimah

Post on 15-Sep-2015

179 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

kimia analitik

TRANSCRIPT

PENENTUAN KADAR Fe2+ DALAM GARAM BESI (III)

1. Tujuan1. Melakukan standarisasi dengan titrasi permanganometri.2. Menetapkan kadar ion ferro (Fe2+) dalam garam besi pada sampel dengan titrasi permanganometri.

2. PrinsipIon ferro dalam sampel dalam suasana asam dan suhu 70 , dapat mereduksi MnO4Menjadi Mn2+ .KMnO4 tersebut juga bertindak sebagai autoindikator. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : MnO4- (aq) + 5Fe2+(aq) +8H+ Mn2+ (aq) + 5Fe3+ (aq) + 4H2O(l)

Apabila Fe2+ dalam sampel telah habis, maka kelebihan kalium permanganat akan membuat larutan menjadi berwarna merah muda. Sehingga pada saat terjadi perubahan warna larutan menjadi merah muda stabil, titrasi dihentikan, dan volume titran dicatat.

3. Tinjauan pustakaPenetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan KMnO4 dibuat dengan melarutkan KMnO4 dalam sejumlah air. Larutan KMnO4 yang diperoleh dibakukan dengan cara mentitrasinya dengan natrium oksalat yang dibuat dengan pengenceran kristalnya pada suasana asam. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, natrium oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah jambu pucat. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4 (anonim, 2009.d).

Pada permanganometri titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.Kalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat .Reaksi dalam suasana netral yaitu :MnO4 + 4H+ + 3e MnO4 +2H2OKenaikan konsentrasi ion hidrogen akan menggeser reaksi kekananReaksi dalam suasana alkalis :MnO4- + 3e MnO42-MnO42- + 2H2O + 2e MnO2 + 4OH-MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 +4OH-Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Karena alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air, lebih lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat sampai mendidih dan mendiamkannya diatas penangas uap selama satu /dua jam lalu menyaring larutan itu dalam suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol kaca yang telah dimurnikan atau melalui krus saring dari kaca maser.Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan pereaksi ini, namun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat, akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen ini sebagai contoh, permanganat adalah agen unsur pengoksida, yang cukup kuat untuk mengoksida Mn(II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O 5MnO2 + 4H+Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 . Tindakan pencegahan khusus harus dilakukan dalam pembuatan larutan permanganat. Mangan dioksidasi mengkatalisis dekomposisi larutan permanganate. Jejak-jejak dari MnO2 yang semula ada dalam permanganat. Atau terbentuk akibat reaksi antara permanganat dengan jejak-jejak dari agen-agen produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan ini biasanya berupa larutan kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan substansi yang dapat direduksi dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter untuk menghilangkan MnO2. Larutan tersebut kemudian distandarisasi dan jika disimpan dalam gelap dan tidak diasamkan konsentrasinya tidak akan banyak berubah selama beberapa bulan.Penentuan besi dalam biji-biji besi adalah salah satu aplikasi terpenting dalam titrasi-titrasi permanganat. Asam terbaik untuk melarutkan biji besi adalah asam klorida dan timah (II) klorida sering ditambahkan untuk membantu proses kelarutan.Sebelum dititrasi dengan permanganat setiap besi (III) harus di reduksi menjadi besi (II). Reduksi ini dapat dilakukan dengan reduktor jones atau dengan timah (II) klorida. Reduktor jones lebih disarankan jika asam yang tersedia adalah sulfat mengingat tidak ada ion klorida yang masuk .Jika larutannya mengandung asam klorida seperti yang sering terjadi reduksi dengan timah (II) klorida akan lebih memudahkan. Klorida ditambahkan kedalam larutan panas dari sampelnya dan perkembangan reduksi diikuti dengan memperhatikan hilangnya warna kuning dari ion besi (anonim,2009.c).Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam lemah, netral atau basa lemah. Dalam larutan yang bersifat basa kuat, ion permanganat dapat tereduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau.Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak balik, sedangakan potensial elektroda sangat tergantung pada pH.Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti :(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4. (anonim,2009.a)

4. Alat Timbangan analitik Erlenmeyer Gelas beaker Buret Labu ukur Pipet volume Pipet tetes.

5. Bahan Larutan H2C2O4.2H2O Aquades Larutan KMnO4 4N Larutan H2SO4 1N

6. MetodePada praktikum ini menggunakan metode permanganometri. Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pada metode ini digunakan KMnO4sebagai pentiternya dan juga sebagai indikatornya sehingga disebut autoindikator. Salah satu metoda yang digunakan untuk analisis kadar besi dalam suatu sampel adalah titrasi permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer.

7. ProsedurA. Titrasi standarisasi1. Timbang dengan teliti sejumlah massa asam oksalat sesuai perhitungan untuk mendapatkan larutan asam oksalat 0,1000 N2. Larutkan dengan teliti asam oksalat tersebut pada gelas beaker3. Pindahkan pada labu takar dengan volume yang sesuai dan tambahkan aquades hingga tanda tera. Kocok hingga homogen.4. Siapkan larutan KMnO4 0,1 N. isi buret dengan larutan tersebut.5. Pipet sebanyak 10,0 mL larutan standar asam oksalat, letakkan pada Erlenmeyer. Tambahkan 25 mL H2SO4 1N.6. Panaskan larutan dalam erlenmeyer hingga 70.7. Titrasi larutan dalam Erlenmeyer dalam keadaan panas dengan larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna larutan menjadi warna merah muda stabil. Catat volume titrasi dan hitung konsentrasi larutan KMnO4.

B. Titrasi penetapan kadar1. Isi buret dengan larutan standar KMnO4.2. Timbang dengan teliti 1 gram sampel yang sebelumnya telah dihaluskan. Larutkan dalam aquades hingga volume 250,0 mL.3. Pipet 25,0 mL larutan sampel dan pindahkan pada Erlenmeyer. Tambahkan 25 mL H2SO4 1N.4. Panaskan larutan dalam erlenmeyer hingga 705. Titrasi larutan sampel dalam keadaan panas dengan larutan standar KMnO4 hingga terjadi perubahan warna larutan menjadi merah muda stabil. catat volume titrasai.

C. Hasil dan pembahasanHasil :a) PEMBUATAN REAGEN1. 250 mL H2C2O4.2H2O 0,0100NMassa H2C2O4.2H2O dari perhitungan :M = N V BEM = N V M = 0,0100 N 0,250 mL M = 0,1575 gram

Massa H2C2O4.2H2O dari penimbangan : 0,1609 gram

Konsentrasi H2C2O4.2H2O terstandarisasi :N = = = N H2C2O4.2H2O = 0,0102 N

2. 1 L KMnO4 0,01 N (pengenceran)V1 1= V2N2V1 0,01 N= 1 L 0,01 nV1 = 100 mL

b) TITRASI STANDARISASILarutan standar primer (1) : H2C2O4.2H2O 0,0100 NLarutan standar sekunder (2): KMn04 0,1 NV1 = 10,00 mLV2 = 9,20 mLV1 N1= V2 N210,0 mL 0,0100N= 9,20 mL N2N2= 0,0110 N

c) TITRASI PENETAPAN KADARSampel mengandung (Fe2+)m = 1,0007 gram = 1000,7 mgV larutan = 250 mLV sampel untuk titrasi = 10,00 mLTitran (KMnO4)V titran = 13,91 mLN titran = 0,0110 N

Kadar Fe2+= 100% = 100%= Kadar Fe2+= 10,67 %Keterangan : N= Normalitas KMnO4 (N)V= Volume titran KMnO4 (V)BE= Berat Ekuivalen Fe2+ (gram/mol.ek)D= PengenceranM sampel= Massa sampel (mg)M Fe2+= Massa Fe2+ dalam sampel (mg)8. Kesimpulan9. Daftar pustaka

4.2 PembahasanPada percobaan titrasi permanganometri, didapatkan konsentrasi KMnO4 adalah 0,1 N dimana persen ralat KMnO4 adalah 50 % setelah pentitrasian. Pada penentuan kadar Fe didapat konsentrasi Fe sebesar 0,002 N, dan persen ralat Fe adalah 99 % dari larutan sampel.Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+ ( Day & Underwood, 1993 ).MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4HUntuk menentukan kadar besi dengan terlebih dahulu diubah menjadi ferrosulfat baru dioksidasi menjadi ferrisulfat (anonim,2009.f) 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O2Fe2+ + MnO- + 8H+ Dari reaksi ini digunakan:1.H2SO4 agar reaksi cepat dan kuantatif.2.H3PO4 agar warna Fe(III) luntur dengan pembentukan kompleks tak berwarna.Besarnya persen ralat yang didapat, dapat disebabkan oleh banyak hal. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti ini adalah :1.Dalam melakukan percobaan alat seperti buret sudah tidak bagus lagi (tidak efesien).2.Pembacaan buret tidak teliti.3.Zat pentiter yang digunakan dalam percobaan, normalitasnya sudah tidak tepat lagi akibat telah terkontaminasi.Didalam permanganometri diperlukan larutan-larutan seperti H2SO4 dan H3PO4 sebab dalam titrasi dengan KMnO4 harus dalam suasana asam. Dalam titrasi permanganometri titrasi harus dilakukan dalam suasana asam. Oleh karena itu, digunakan asam kuat yang dapat mengionisasi sempurna dan dapat berfungsi untuk menciptakan suasuana asam yang stabil bukan sebagai indikator karena KMnO4 bersifat autoindikator. Dalam hal ini dipilih asam sulfat (H2SO4) sebagai pencipta suasana asam yang paling baik dan juga berfungsi mengikat air yang akan dipanaskan supaya menguapBAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanSetelah melakukan percobaan, maka praktikan dapat mengambil kesimpulan penting yaitu :1.Permanganometri adalah metode titrasi menggunakan larutan KMnO4 sebagai titran.2.Larutan KMnO4 distandarisasi dengan asam oksalat dan asam sulfat pada suhu 70-80oC, sehingga diperoleh konsentrasi KMnO4 adalah sebesar 0,1 N dan persen ralat sebesar 50 %.3.Kadar Fe yang terkandung dalam sampel adalah sebesar 0,002 N dan persen ralat 99 %.4.Dalam percobaan ini terdapat % ralat sebesar 99 %.5.Larutan KMnO4 merupakan larutan yang sifatnya autoindikator sehingga dalam percobaan Permanganometri ini tidak diperlukan indikator yang lain.6.Titrasi Permanganometri berlangsung dalam keadaan asam.

5.2 SaranDalam hal ini diharapkan kepada praktikan selanjutnya supaya :1. Lebih teliti dan hati-hati dalam melakukan titrasi.2. Untuk menghindari terontaminasinya larutan KMnO4 diusahakan agar percobaan lebih cepat dilaksanakan3. Menjaga suhu larutan konstan pada saat melakukan standarisasi .4. Teliti melihat dan mengukur volume KMnO4 yang digunakan pada buret.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009a. Permanganonetri http//-www.wikipedia.org. 9 September 2009Anonim. 2009b. Permanganometri http//-www.medicafarma.com 9 September 2009Anonim. 2009c. Permanganonetri praktikum http//-www.rumahkimia.wordpress.com 11 September 2009Anonim. 2009d. Permanganonetri http//-www.bolgkita.info.fv 11 September 2009Anonim. 2009e. Analisa permanganonetri http//-www.che-mistry.wordpress.org11 September 2009Anonim. 2009f. Laporan Permanganometri http//-sulae.blogspot.com14 September 2009Day,R.A. dan A.L. Underwood. 1993. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi ke-4. Jakarta : Erlangga.Harjadi,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia.Mulyono,HAM. 2005. Kamus Kimia. Cetakan ke-3 Jakarta : Bumi aksara

Leishmaniasis

Definisi :Leishmaniasis adalah penyakit kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh protozoa yang berasal dari genus leishmania.Protozoa hidup sebagai parasit obligat intraseluler pada manusia dan beberapa jenis mamalia.Penyakit ini dimulai dengan tumbuhnya papula (bintil) yang membesar & pada akhirnya menjadi ulkus puru atau luka bernanah tidak terasa sakit (nyeri).Lesi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu/beberapa bulan dan terkadang dapat bertahan setahun atau lebih.

Jenis :- Leishmania donovaniyang menyebabkan leishmaniasis viseral atau kala azar.- Leishmania tropikayang menyebabkan leishmaniasis kulit atau orental sore- Leishmania brasiliensisyang menyebabkan leishmaniasis mukokutis atau espundiz

1. Leishmania donovaniManusia merupakan hospes definitif dan menyebabkan penyakit yang disebut leishmaniasis viseral, yang disebut jugakala azar atau tropical splenomegaly atau dum-dum fever.Hospes reservoarnya adalah anjingHopes perantara atau vektornya adalahPhlebotomus.Parasit ini banyak terdapat di daerah daerah seperti Mediterania, Asia Tengah, Rusia Selatan & China. Sedangkan species vektornya adalah Phlebotomus major, P. perniciosus, P. chinensis dan P.longicuspis. Varietas lainditemukan di daerah India Barat dan Bangladesh dengan vektor P.argentipes. Varietas yang lebih virulent ditemukan di afrika Timur dengan P. martini dan P. orientalis.~ Morfologi :Pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (RE) sbg stadium amastigot yang disebut benda Leishmania Donovan.Parasit ini berkembangbiak secara belah pasang,Ukurannya sekitar 2 mikron.Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, sehingga sel itu pecah.~Daur hidupStadium amastigot masuk kedalam vektor phlebotomus bersama dengan darah yang dimakan. Parasit tinggal di usus tengah & memperbanyak diri kmd mrka berubah menjadi bentuk langsing disebut promastigot . Kemudian parasit bergerak ke eshopagus, pharynx, dimana parasit kemudian diinjeksikan ke hospes vertebrata, parasit langsung dimakan oleh sel makrofag & membelah diri dengan cepat dan membunuh sel tersebut. Keluar dari sel makrofag yang mati parasit dimakan oleh makrofag lain dan multiplikasi lagi sehingga membunuh sel tersebut, hal tsb menyebabkanmembunuh sistem reticuloendothelial.~PatologiMasa inkubasi pada orang sekitar 10 bulan 1 tahun, biasanya 2-4 bulan. Penyakit biasanya berjalan lambat disertai ringan diikuti dengan anemia, protrusi abdomen krn perbesaran limfa dan hati & akhirnya mati dalam waktu 2-3 tahun.gejala yang ditimbulkan antara lain:- pembesaran limfa (limfadenofati),pembesaran hati (hepatmegali), pembesaran kelenjer limfa (limfadenopati)dan anemia karena pembentukan sel darah terdesak-Timbul anokresia (tidak nafsu makan) dan- terjadi kakeksia, sehingga penderita menjadi lemah sekali.- Daya tahan tubuh menurun

~Pembrantasan :Upaya pencegahan berbeda dari satu tempat ke tempat lain, tergantung kepada kebiasaandari hospes mamalia dan bionomic vectorphlebotomine. Begitu kebiasaan hospesini diketahui, maka langkah pencegahan yang tepat dapat dilakukan yang meliputi:Lakukan deteksi kasus secara sistematis dan obati penderita yang ditemukan secara dini untuk semua bentuk leishmaniasis dan merupakan salah satu cara penanggulangan terpenting untuk mencegah lesi selaput lender memburuk, di belahan Bumi bagian Barat dan mencegah bentuk recidivans di belahan Bumi bagian Timur, pada situasi dimana reservoir penyakit terutama atau hanya manusia.Gunakan insektisida yang mempunyai dampak residual secara rutin. Bersihkan timbunan sampah dan sarang lain untuk phlebotomines di Belahan Bumi bagian Timur.

~PencegahanMusnahkan bintang sejenis tikus dan hancurkan lubang serta sarang mereka dengan cara menggalinya dalam-dalam.Didaerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap anjing.Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari dating ke daerah yang dihuni oleh lalat pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus dating ke tempat tersebut gunakan pakaian pelindung yang memadai serta gunakan repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.

Pencegahan1. Musnahkan bintang sejenis tikus dan hancurkan lubang serta sarang mereka dengan cara menggalinya dalam-dalam.Didaerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap anjing.2. Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari dating ke daerah yang dihuni oleh lalat pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus dating ke tempat tersebut gunakan pakaian pelindung yang memadai serta gunakan repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.3. Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.

Leishmania donovaniekstraseluler dan Intraseluler

Leishmaniasis tropikaAda 2 varietas yg ditemukan oleh seorang peneliti Rusia yaitu : Leismania tropica var. minor dan l.tropica var mayor.1.Hospes definitifnya adalah manusia2.Hospes reservoarnya adalah anjing, gerbil, dan binatang pengerat lainnya3. Parasit ini menyebabkan Leismaniasis kulit atau oriental sore

~ Distribusi geografikDaerah endemi penyakit ini terdapat di berbagai negeri sekitar laut Tengah, laut hitam, Amerika Tengah dan selatan, negeri arab, India, Pakistan & Sailan.

~ Daur hidupPada waktu serangga menghisap darah yang mengandung amastigot, parasit memperbanyak diri dalam usus tengah kemudian bergerak ke pharynk. Pd saat serangga menggigit kembali mamalia lainnya maka parasit tersebut ditularkan. Dalam tubuh hospes mamalia parasit memperbanyak diri dalam retikuloendothelia dan sel Lympoid pada kulit.

~Patologi1. .Masa inkubasi tejadi beberapa hari sampai beberapa bulan. Gejala pertama terlihat ada lesi kecil, timbul papulae merah pd daerah gigitan.2. Lesi tsb menghilang dalam beberapa minggu. Tetapi biasanya berkembang terbentuk kerak kecil dengan ulcer (tukak)yg tertutup dibawahnya3. Dua ulcer yg berdekatan menyatu & terbentuk ulcer yg lebih besar.4. Bila tdk ada komplikasi ulcer akan sembuh dgn sendirinya dalam waktu 2 bulan atau sampai setahun dengan meninggalkan jaringan parut.

~ Pengobatan1. Menggunakan salep yang mengandung pararomisin2. Bila terjadi luka multipel atau luka yg sudah lanjut diberi neostibosa

~ Diagnosis1. Menemukan parasit dlm sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi2. Pembiakan dalam medium N.N.N3. Reaksi imunologi

B.SpesiesProtozoa Jaringan1.Leishmania donovania.KlasifikasiPhylum:SarcomastigophoraSubphylum:MastigophoraOrdo:KinetoplasitidaFamili:TrypanosomatidaeGenus:LeishmaniaSpesies:Leismania donovanib.Hospes dan NamaPenyakitManusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat menyebabkan penyakit yang disebutleismaniasis viseral, yang disebut juga kala azar atau tropical splenomegaly atau dum-dum fever.Hospes reservoarnya adalah anjing. Di beberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia. Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya. Pada leismaniasis viseral atau kala azar didapatkan lima tipe kala azar yang disesuaikan dengan letak geografik dan tipe strain dari vektornya. Kelima macam penyakit kala azar itu adalah : 1) tipe India, yang menyerang orang dewasa muda. Ini adalah tipe kala azar yang klasik dan tidak ditemukan pada hospes reservoar (anjing); 2) Tipe Mediterania, yang menghinggapi anak balita dan mempunyai hospes reservoar anjing atau binatang buas; 3) Tipe Cina, yang biasanya menyerang anak balita tetapi dapat juga menyerang orang dewasa; 4)Tipe Sudan, yang mengghinggapi anak remaja dan orang dewasa muda. Juga tidak ditemukan pada anjing , tetapi mungkin mempunyai hospes reservoar binatang buas; 5) Tipe Amerika Selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan dapat menyerang semua umur.c.MorfologiPada manusia parasit ini hidup intraselular dalam darah, yaitu dalam sel darah retikulo-endotel (RE) sebagai stadium amastigot yang disebut bendaLeishman donovan. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang dan berukuran kira kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit sehingga sel itu mudah pecah.

d.Epidemiologi dan Distribusi GeografisDisekitar laut tengah penyakit ini hanya terdapat pada anak balita dan disebut kala azar infatil. Anjing merupakan hospes reservoar dan penting sebagai sumber infeksi. Pada anjing kelainan terdapat pada kulit, dinamakan Hunde kala azar. Di Eropa dan Amerika Selatan anjing sebagai binatang peleharaan juga merupakan hospes reservoar, sedangkan di India penularan terjadi langsung antara manusia dan manusia karena anjing tidak penting sebagai hospes reservoar.Daerah endemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di Asia(India), Afrika, Eropa (sekitar Laut Tengah), Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.e.Siklus HidupStadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati,limpa,sumsum tulang dan kelenjar limfe viseral. Di lambungphlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke probosis.Infeksi terjadi dengan tusukan lalatphlebotomusyang memasukan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam badan manusia.

f.Patologi dan Gejala KlinisOleh karena banyak sel RE yang rusak, maka tubuh berusaha membentuk sel-sel baru, sehingga terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel RE. Akibatnya terjadi pembesaran limpa (splenomegali), pembesaran hati (hepatomegali), pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) dan anemia oleh karena pembentukan sel darah terdesak. Masa tunas penyakit ini belum pasti, biasanya berkisar antara 2-4 bulan. Setelah masa tunas, timbul demam yang berlangsung 2-4 minggu mula-mula tidak teratur, kemudian intermiten. Kadang-kadang demam menunjukkan dua puncak sehari (double rise).Demam lalu hilang, tetapi dapat kambuh lagi. Lambat laun timbulsplenomegalidanhepatomegali. Kelenjar limfe di usus dapat di serang oleh parasit ini.Pada infeksi berat di usus dapat terjadi diare dan disentri. Anemia dan leukopenia terjadi sebagai akibat di serangnya sumsum tulang. Kemudian timbul anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi kakeksia (kurus kering), sehingga penderita menjadi lemah sekali. Daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terjadi infeksi sekunder. Sebagai penyulit antara lain dapat terjadikankrum oris an noma. Penyakit kala azar biasanya bersifat menahun. Sesudah gejala kala azar surut dapat timbulLeismanoid dermal, yaitu kelainan pada kulit yang disebutLeismaniasispasca kala azar.Pada penderita AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) dan penderita kanker yang diobati dengan obat-obat imunosuspresan leismania dapat hidup tanpa menimbulkan gejala leismaniasis viseral.g.DiagnosisDiagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis, yang kemudian ditegakan dengan :1) menemukan parasit dalam sediaan darah langsung, biopsi hati, limpa, kelenjar limfe dan pungsi sumsum tulang penderita, 2) pembiakan bahan tersebut dalam medium N.N.N, 3) inokulasi bahan tersebut pada binatang percobaan, 4) reaksi imunologi yaitu :1.Uji aglutinasi langsung (DAT atauDirect Aglutination Test)2.ELISA (Enzyme Linked Immuno sorbent Assay) untuk mendeteksi adanya zat anti pada penelitian di lapangan. Untuk mengidentifikasi parasit secara cepat dikembangkan zat anti monoklonal yang spesifik, yang juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya antigen guna keperluan diagnostik.3.Western blot untuk mendeteksi antigen yang timbul selama infeksi.4.Reaksi rantai polimerase (PCR atauPolymerase Chain Reaction) untuk mendiagnosis leismaniasis di lapangan dan leismaniasis pada penderita dengan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) karena uji serologi untuk mendeteksi adanya zat anti tidak berguna banyak pada kasus-kasus ini.h.Pencegahan dan PengobatanNatrium antimonium glukonat, etilstibamin, diamidin, pentamidin, amfoterasin B dan stilbamidin merupakan obat yang toksik tetapi sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini. Selain itu penderita memetlukan istirahat total selama menderita penyakit akut, juga memerlukan banyak makanan yang mengandung kadar protein tinggi dan vitamin. Tranfusi darah diberikan pada penderitadengan anemia berat, edema atau perdarahan pada selaput mukosa.2. Leishmania tropicaa.KlasifikasiPhylum:SarcomastigophoraSubphylum:MastigophoraOrdo:KinetoplasitidaFamili:TrypanosomatidaeGenus:LeishmaniaSpesies:Leismania tropicab.Hospes dan Nama PenyakitManusia merupakan hospes definitif parasit ini dan yang berperan sebagai hospes reserboar adalah anjing, ferbil, dan binatang pengerat lainnya. Hospes perantaranya adalah lalatPhlebotomus. Parasit ini menyebabkan leismaniasis kulit atau oriental sore. Ada dua tipe oriental sore yang disebabkan oleh strain yang berlainan, yaitu : 1) leismaniasis kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun; 2) leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.c.Morfologi

Parasit hanya hidup di dalam sel RE di bawah kulit di dekatporte dentree, sebagai stadium amastigot dan tidak menyebar ke bagian lain. Morfologi parasit ini dapat dibedakan dariL. donovani.Bentuk promastigot yang merupakan bentuk infektif dapat ditemukan pada lalatPhlebotomussebagai vektornya atau dalam biakan.L. tropicadalam sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraselular dalam leukosit, sel monomer. Sel polinukleut dan sel epitel atau terdapat ekstraselular. Cara infeksi sama sepertiL. donovani.d.Epidemiologi dan Distribusi GeografisAnjing, gerbil dan binatang pengerat lainnya merupakan sumber infeksi yang penting bagi manusia. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya transmisi antara penderita dan vektor, dianjurkan untuk menutup lika pada penderita.Daerah endemi penyakit ini terdapat di berbagai negeri sekitar Laut Tengah, Laut Hitam, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, negeri-negeri Arab, India, Pakistan dan Sailan. Di Indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.e.Siklus HidupStadium amastigot sementara berada dalam peredaran tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati,limpa,sumsum tulang dan kelenjar limfe viseral. Di lambungphlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke probosis. Infeksi terjadi dengan tusukan lalatphlebotomusyang memasukan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam badan manusia.

f.Patologi dan Gejala KlinisMasa tunas penyakit ini adalah 2 minggu sampai 3 tahun.Pada manusia penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan kadang-kadang menyerang selaput mukosa. Pada porte dentree terjadi hiperplasia sel RE yang mengandung stadium amastigot; mula-mula terbentuk makula dan kemudian menjadi papula lalu pecah dan terjadi suatu ulkus. Ulkus ini dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan, kemudian meniinggalkan parut yang kecil. Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri , mungkin timbul gejala umum seperti demam, menggigil dan bila ulkus sembuh dapat meninggalkan parut yang besar. Ulkus pada leismaniasis kulit atau oriental sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan , meskipun penderita tidak diobati.g.DiagnosisDiagnosis ditegakkan dengan: 1) menemukan parasit dlam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi; 2) pembiakan dalam medium N.N.N; 3) reaksi imunologi.h.Pencegahan dan PengobatanPada penelitian, obat-obat yang dapat menghasilkan kesembuhan pada leismaniasis kulit adalah salep yang mengandung paromomisin, sedangkan alopurinol ternyata juga efektif pada pengobatan leismaniasis kulit.Pengobatanlokal dilakukan bila hanya ada satu atau dua ulkus saja. Bila terjadi luka multipel atau luka yangsudah lanjut diberi neostibosan. Di daerah endemi bila terdapat luka di daerah muka, dianjurkan tidak diberi pengobatan sampai waktu tertentu supaya penderita mendapat kekebalan. Akan tetapi untuk daerah non-endemik pengobatan harus segera diberikan.3. Leishmania brasiliensisa.KlasifikasiPhylum:SarcomastigophoraSubphylum:MastigophoraOrdo:KinetoplasitidaFamili:TrypanosomatidaeGenus:LeishmaniaSpesies:Leismaniabrasiliensisb.Hospes dan PenyakitManusia merupakan hospes definitif parasit ini dan lalatPhelobotomus berperan sebagai hospes perantara. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini disebutleismaniasis mukokutisatau leismaniasis Amerika atau penyakitEspundia. Penyakit ini dapat dibagi menjadi tiga tipe menurut strain yang menyebabkannya, yaitu : 1) tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga. Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil-kecil dan tidak menyebar ke mukosa lainnya; 2) tipe uta, lesi kulit yang menyerupai oriental sore, pada lesi yang dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa; dan 3) tipe Espundia, sering bersifat polipoid dan ulkus dapat menyebar ke lapisan mukokutis dan kutis.c.Morfologi

Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dariL.donovanidanL.tropica. stadium amastigothidup dalam sel RE dibawah kulit pada porte dentree dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium promastigot terdapat pada lalatPhelebotomussebagai bentuk infektif. Bentuk ini juga ditemukan dalam biakan N.N.N.d.Epidemiologi dan Distribusi GeografisDi daerah endemi penyakit terbatas di daerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan, sedangkan di Brazil sepertiga penderitanya adalah anak-anak. Diduga, bahwa hospes reservoar adalah binatang liar. Anjing kadang-kadang mengandung parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan pada tubuh binatang tersebut.Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan (mulai dari Guatemala sampai ke Argentina Utara dan Paraguay). Di Indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.e.Siklus HidupStadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati,limpa,sumsum tulang dan kelenjar limfe viseral. Di lambung phlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadiumpromastigotyang kemudian bermigrasi keprobosis.Infeksi terjadi dengan tusukan lalatphlebotomusyang memasukan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam badan manusia.

f.Patologi dan Gejala KlinisMasa tunas penyakit iniberlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Pada porte dentree terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul makula dan papula, setelah itu papula pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe tersumbat dan terjadi nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan penyulit, sehingga terjadi destruksi tulang rawan padaa hidung atau telinga. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun dan bila tidak diobati dapat sembuh sendiri. Ulkus dapat sembuh sendiri dengan meeninggalkan parut.Lesi yang terjadi pada tipe uta, sama bentuknya dengan tipe Meksiko, hanya predileksi pada telinga kurang dan jarang menghinggapi selaput lendir. Masa tunas pada tipe Espundia adalah 2 - 3 bulan dan biasanya lesi pertama terjadi pada kulit dan mungkin juga terdapat di selaput lendir, baru setelah kira-kira satu tahunterjadi lesi sekunder yang dapat menyebabkan cacat.g.DignosisDiagnosis ditegakkan dengan : 1) menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi ulkus; 2) pembiakan dalam medium N.N.N; 3) reaksi imunologi.h.Pencegahan dan pengobatanDi Tunisia penanggulangan leismaniasis kulit dilakukan dengan membasmi koloni gerbil (hospes reservoar) dan menghilangkan sumber makanan gerbil dengan membuang semak-semak serta mencegah pertumbuhannya kembali dengan cara menanami pohon di tempat tersebut. Di Peru penanggulanganleismaniasiskulit meliputi pemakaian insektisida di daerah perumahan dan sekitarnya yang merupakan fokus transmisi, serta memakai pakaian,gelang, topi yang telah dicelup dalam repelen dilapangan yang merupakan fokus infeksi.