penelitian tugas akhir analisis risiko pada pasokan ... · analisis dan penilaian risiko. pemetaan...

Analisis Risiko pada Pasokan

Komoditas Daging Sapi di Jawa

TimurOleh: Ali Ismail Pangatur 2508100703

Dosen Pembimbing : Imam Baihaqi, ST, M.Sc, Ph.D

Dosen Ko Pembimbing : Nugroho Priyo Negoro,

ST, S.E, M.T

Penelitian Tugas Akhir

Analisis Risiko pada Pasokan Komoditas Daging Sapi di Jawa Timur

KONTEN

Pendahuluan1

Metodologi Penelitian

3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

2

Analisis dan Pembahasan4

Kesimpulan dan Saran5

Daftar Pustaka6


Latar Belakang

Masyarakat

Kalangan

Menengah Sudah

Sejahtera

Konsumsi akan

pangan semakin

meningkat

Indikator nya

adalah

Meningkatnya

konsumsi Daging

Sapi


Cont…

Konsumsi dagingsapi semakinmeningkat

Fluktuasi produksidaging sapi

Terjadi kelangkaandaging sapi diIndonesia


Cont…

Hargadagingsapi

semakinmeningkat


Cont…

Jawa Timur merupakan penghasil

daging sapi terbesar di Indonesia

yaitu sebanyak 4,7 juta ekor

(31% dari total sapi di Indonesia)

Kebijakan Impor

daging sapi di

Jawa Timur

Namun kualitas daging sapi

di jawa timur tidak dapat

memenuhi spesifikasi

kalangan tertentu

Cont..


Cont…

Jan Peb Mar April Mei Jun

Total Ketersediaan(Kg)

9848775.48

4272916.67

4272916.67

4272916.67

4272916.67

8554324.55

Total Kebutuhan (Kg)9746199.

453827399.

54237478.

024100785.1

84237478.

028201570.

36

Neraca (Kg)102576.0

37445517.16

435438.64

63172131.48

635438.64

63352754.18

6

Jul Agus Sep Okt Nop Des

Total Ketersediaan (Kg)

4265202.38

6408567.48

7264481.63

6407138.9

8554324.55

8550504

Total Kebutuhan (Kg)4237478.

026356217.

036971334.8

16356217.

038201570.

368474956.

04

Neraca (Kg)27724.36

0652350.44

45293146.8

2650921.873

1352754.18

675547.95

7

Masih terjadi

kelangkaan di kota

Surabaya, Malang,

Sidoarjo,

Probolinggo dan

sekitarnya

Prognosa Ketersediaan Daging

Sapi 2012 (Deptan 2012)

Adanya indikasi

permasalahan pada

elemen-elemen rantai

pasok daging sapi di Jawa

Timur


Rumusan Masalah

Bagaimana menganalisis faktor-faktor

kritis dalam Rantai Pasok daging sapi

di Jawa Timur untuk mengatasi

masalah fluktuasi pasokan daging sapi

serta melonjaknya harga daging sapi di

Jawa Timur.


Menganalisis faktor-faktor kritis dalam

Rantai Pasok daging sapi di Jawa Timur

Melakukan identifikasi risiko yang mungkin

terjadi dalam Rantai Pasok daging sapi

di Jawa Timur

Melakukan rancangan mitigasi risiko

pada Rantai Pasok daging sapi

di Jawa Timur

Mengidentifikasi struktur Rantai Pasok

daging sapi di Jawa Timur

Tujuan

Penelitian


Manfaat Penulisan

Dapat membantu provinsi Jawa Timur

dalam mengelola pasokan daging sapi

sehingga tingkat fluktuasi pasokan dan

harga daging sapi tidak terlalu tinggi


Ruang Lingkup Penelitian

Batasan

Penelitian ini hanya di lakukan di JawaTimur

Pemotongan sapi hanya dilakukan diRPH pemerintah


Metodologi Penelitian

MULAI

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Studi Literatur dan Studi Lapangan

A

Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian

TAHAP

IDENTIFIKASI

MASALAH


Cont…

Evaluasi Risiko

Analisis dan Penilaian Risiko

Pemetaan Aktifitas Supply Chain

A

Identifikasi Risiko

B

TAHAP

PENGUMPULAN &

PENGOLAHAN DATA


Cont…

Kesimpulan dan Saran

Mitigasi Risiko

B

Analisis dan Interpretasi

Selesai

TAHAP

ANALISIS, MITIGASI,

dan KESIMPULAN


Pemetaan Struktur Supply Chain

Identifikasi Risiko


Evaluasi Risiko


Pemetaan Struktur Supply Chain

Peternak/

penggemukan

Pedagang

Pengumpul

Pasar HewanRumah Potong

Hewan

Pedagang Daging

Skala Besar

PengecerPeternak Sapi

Bakalan

Blantik

Sapi Dikirim ke

Luar Provinsi

Konsumen Akhir

Industri Olahan

Daging sapi ImporHotel, Industri,

Restoran

Pembibitan


Identifikasi Risiko

NoElemen rantai

pasokRisiko Faktor risiko

a1

Pembibitan

Kegagalan dalam

perkawinan

Kurangnya pengetahuan dari

peternak

Fasilitas kurang memadai

a2 Kesulitan dalam melahirkan

Kurangnya pengetahuan dari

peternak

Fasilitas kurang memadai

a3 Sapi kerdil

Bibit kurang bagus

Terjadi perkawinan sedarah

a4Kerugian dalam menjual

pedetMekanisme pasar


Cont...No

Elemen rantai


b1

Peternak sapi

bakalan

Sapi tidak tumbuh (kecil)

Salah memilih sapi (bakalan)

Pola makan yang salah

Salah teknik beternak

b2 Sapi sakit/mati

Makanan yang tidak sehat

Lingkungan yang tidak baik

Penyakit

Pengaruh cuaca


b3 Sapi strees



Kandang yang tidak memadai

b4 Tidak dapat memenuhi permintaan Jumlah supply yang kurang

b5 Sapi bakalan tidak terjual Jumlah demand yang kurang

b6

Fluktuasi harga sapi Mekanisme pasar (harga taksiran)

Ketidakpastian keuntungan

Modal investasi tinggi

Harga jual tidak terlalu signifikan

b7 Proses yang sangat lama


Cont…

No Elemen rantai pasok Risiko Faktor risiko

c1

Peternak/penggemuk

an

Pertumbuhan bobot

badan tidak optimal

Salah memilih bibit

Pola pakan yang salah


c2 Sapi mati/sakit

Makanan yang tidak sehat


Penyakit

Pengaruh cuaca


c3 Sapi stress



Kandang yang tidak memadai


Cont…

NoElemen rantai


c4

Peternak/peng

gemukan

Ketidakpastian harga jual sapi

Mekanisme pasar yang memiliki harga

taksiran

Pengaruh dari belantik

c5 Kelancaran pemasaranHubungan dengan pendagang yang

kurang baik

c6 Ketersediaan pakan Harga pakan yang naik

c7 Tingginya harga pakan Kebutuhan yang semakin meningkat

c8 Salah memberikan harga Pengetahuan informasi harga

c9 Ketidakpastian keuntungan Modal investasi yang besar

c10Tidak dapat memenuhi

permintaanJumlah supply yang kurang

c11 Sapi tidak terjual Jumlah demand yang kurang


Cont…

NoElemen rantai


d1

Pedagang

pengumpul

Fluktuasi hargaMekanisme pasar yang memiliki harga

taksiran

Sapi tidak habis di jual

Sapi tidak laku di jual

d2Kurangnya daya beli pembeli sapi

Regulasi mengenai jumlah ekspor sapi

d3 Kematian pada saat distribusi Kecelakaan pada saat pengangkutan sapi

d4 Sapi sakit/matiLingkungan kurang baik

Kandang kurang memadai

d5Tidak dapat memenuhi

permintaan

Kurangnya ketersediaan sapi di

peternak


Cont…

No Elemen rantai pasok Risiko Faktor risiko

e1

Belantik

Ketidakpastian

hara jual sapi

Mekanisme pasar

Hubungan dengan penjual dan pembeli

e2 Kerugian

Fluktuasi harga

Regulasi pemerintah mengenai impor

Kurangnya daya beli pembeli sapi


Cont…

NoElemen rantai


f1

Pasar hewan

Kerugian para

penjual

Kurangnya daya beli

Adanya kemitraan para petani

Regulasi pemerintah mengenai pasar hewan

Adanya target PAD (pemasukan anggaran

daerah)

Banyaknya belantik

f2

Kurangnya

pengawasan dan

pencegahan

penyakit

Rendahnya minat peternak menjual di pasar

hewan


Cont…

NoElemen rantai


g1

Distributor

Fluktuasi harga Mekanisme pasar

Terjadi kerugian

Fluktuasi harga

g2

Kurangnya daya beli pembeli

Daging sapi membusuk

Biaya transportasi

g3Tidak bisa memenuhi

demandKetersediaan supply yang kurang

g4 Daging sapi membusuk

Kualitas daging yang kurang baik

Tidak laku terjual sampai batas waktu

tertentu



NoElemen Rantai

PasokRisiko

Severit

y

Occurren

ce

Detectio

nRPN

a1

Pembibitan

Kegagalan dalam

perkawinan2.0 2.7 1.9 10.1

a2Kesulitan dalam

melahirkan1.7 2.6 1.8 7.6

a3 Sapi kerdil 1.4 2.4 2.1 7.5

a4Kerugian dalam menjual

pedet3.4 3.4 2.9 34.3

NoElemen Rantai

PasokRisiko

Severit

y

Occurre

nce

Detecti

onRPN

b1

Peternak Sapi

Bakalan

Sapi tidak tumbuh (kecil) 1.4 3.2 2.2 10.3

b2 Sapi sakit/mati 1.2 4.0 1.6 7.6

b3 Sapi strees 1.8 3.7 1.7 10.9

b4Tidak dapat memenuhi

permintaan2.1 3.6 2.2 16.7

b5 Sapi bakalan tidak terjual 2.3 3.8 2.3 20.6

b6 Fluktuasi harga sapi 2.9 3.4 2.4 24.3

b7Ketidakpastian

keuntungan3.6 3.4 2.1 25.9

No Elemen rantai pasok Risiko Severity Occurrence Detection RPN

c1

Peternak/penggemukan

Sapi tidak tumbuh besar 1.3 3.7 2.1 10.3

c2 Sapi mati/sakit 1.2 4.1 1.8 8.9

c3 Sapi stress 1.6 4.1 1.8 11.4

c4 Ketidakpastian harga jual sapi 3.7 3.6 2.6 33.3

c5 Kelancaran pemasaran 2.0 2.6 2.1 10.8

c6 Ketersediaan pakan 2.1 3.0 2.1 13.4

c7 Tingginya harga pakan 3.7 3.6 2.6 33.3

c8 Salah memberikan harga 2.0 3.1 1.9 11.8

c9 Ketidakpastian 2.8 3.4 2.3 22.3

c10 Tidak dapat memenuhi permintaan 2.6 3.1 2.4 19.4

c11 Sapi tidak terjual 3.4 3.4 2.2 26.4


Cont…

NoElemen rantai

pasokRisiko

Severit

y

Occurren

ce

Detecti

onRPN

d1

Pedagang

pengumpul

Fluktuasi harga 2.9 3.1 2.7 24.0

d2 Sapi tidak habis di jual 2.3 3.3 2.6 19.9

d3Kematian pada saat

distribusi1.4 3.9 3.1 17.5

d4 Sapi sakit/mati 1.8 3.9 2.1 14.6

d5Tidak dapat memenuhi

permintaan1.9 2.7 2.2 11.2

NoElemen rantai

pasokRisiko SeverityOccurrenceDetection RPN

e1

Belantik

Ketidakpastian

hara jual sapi3.6 3.3 2.6 30.2

e2 Kerugian 2.3 2.9 2.1 13.5

NoElemen rantai

pasokRisiko Severity

Occurrenc

e

Detectio

nRPN

f1

Pasar hewan

Kerugian para

penjual1.7 3.4 2.3 13.2

f2

Kurangnya

pengawasan dan

pencegahan

penyakit

2.4 3.3 2.4 18.3

NoElemen rantai

pasokRisiko

Severit

y

Occurren

ce

Detectio

nRPN

g1

Distributor

Fluktuasi harga 3.0 3.4 2.2 23.0

g2 Terjadi kerugian 2.9 2.8 2.2 17.8

g3Tidak bisa memenuhi

demand2.0 3.1 2.1 13.1

g4 Daging sapi membusuk 1.3 3.7 1.4 7.1


Evaluasi RisikoSeverity

Occ

urr

ence

Neglible ModerateConsiderabl

eCritical Catastrophic

Highly

Probable

Probablea4,b7,c4,c7,c11

,e1

Occasiona

lc6,e2,g2

b4,b5,b6,c9,c10

,d1,d2,f2,g1

Remotea1.a2,a3,c5,d

5

b1,b2,b3,c1,c8,

d3,d4,f1,g3,g4c2,c3

Improbabl

e

Low Medium High


Cont…Severity

Det

ecti

on

Neglible Moderate Considerable Critical Catastrophic

Highly

Probable

Probable d3

Occasionala3,c5,c6,d5,e2,g

3

a4,b1,b4,b5,b6,

b7,c1,c4,c7,c9,c

10,c11,d1,d2,d4

,e1,f1,f2,g1,g2

Remote a1,a2 b2,b3.c8,g4 c2,c3

Improbable

Low Medium High


Cont…Detection

Occ

urr

ence

Improbabl

eRemote Occasional Probable

Highly

Probable

Highly

Probable

Probable a4,b7,c4,c7,c11,e1

Occasionalb4,b5,b6,c6,c9,c10

,d1,d2,e2,f2,g1,g2

Remotea1,a2,b2,b3,c2,c

3,c8,g4

a3,b1,c1,c5,d4,d5,f

1,g3d3

Improbable

Low Medium High


Analisis Identifikasi Risiko

NoElemen rantai

pasok

Jumlah

risiko

1 Pembibitan 4

2 Bakalan 7

3 Penggemukan 11

4 Belantik 2

5Pedagang

pengumpul5

6 Pasar hewan 2

7 Distributor 4

Identifikasi risiko

dilakukan berdasarkan

elemen-elemen yang

ada dalam rantai pasok

daging sapi di Jawa

Timur. Identifikasi

risiko ini didapatkan

dengan cara

brainstorming dengan

pihak dinas peternakan


Analisis Penilaian Risiko

0 5 10 15 20 25 30 35 40

a1

a3

b1

b3

b5

b7

c2

c4

c6

c8

c10

d1

d3

d5

e2

f2

g2

g4

Kode Risiko

RPN

Nilai

RPN

Penilaian risiko ini

dilakukan menggunakan

metode FMEA. Dalam

metode ini penilaian

didasarkan pada tingkat

severity, occurence dan

detection. Setelah

masing-masing penilaian

diberikan maka

didapatkan nilai RPN

(Risk Priority Number).


Analisis Evaluasi Risiko

NoKode

risiko

Elemen

rantai

pasok

Risiko

1 a4 Pembibitan Kerugian dalam menjual pedet

2 b7

Peternak

sapi

bakalan

Ketidakpastian keuntungan pada

peternak bakalan

3 c4,e1Penggemuk

anKetidakpastian harga jual sapi

4 c7Penggemuk

anTingginya harga pakan

5 c11Penggemuk

anSapi potong tidak terjual

6 d3Pedagang

pengumpulKematian pada saat distribusi

Evaluasi risiko dilakukan

berdasarkan dari pemetaan

severity, occurence, dan

detection pada Framework

Rapid Agricultural Risk

Assessment. Ada 3 prioritas

risiko yaitu high expected

loss, medium expected

loss, low expected loss.

Risiko yang tergolong

kedalam high expected loss

akan dilakukan mitigasi

risiko.


Mitigasi Risiko

Mitigasi Risiko kerugian dalam

menjual pedet

No Faktor risiko Mitigasi risiko

1Minimnya pengetahuan mengenai

teknik berternakDinas peternakan memberikan pelatihan

mengenai tata cara berternak yang

efektif dan efisien serta memberikan

sosialisasi mengenai berbisnis dari ternak

sapi2Tidak memperhitungkan keseluruhan

dari biaya produksi pedet

3Tidak efisien karena hanya memiliki

sapi 1-2 ekorPemerintah memfasilitasi adanya

kelompok ternak agar lebih efisien4 Harga pakan ternak yang tinggi

5 Adanya sapi imporPemerintah melakukan kebijakan untuk

tidak melakukan impor


Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko ketidakpastian

keuntungan pada peternak bakalan


1Minimnya pengetahuan mengenai

teknik berternak

Dinas peternakan memberikan pelatihan

mengenai tata cara berternak yang

efektif dan efisien

2Tidak efisien karena hanya memiliki

sapi 1-2 ekor

Pemerintah memfasilitasi adanya

kelompok ternak agar lebih efisien

3Waktu proses dari pedet hingga bakalan

sangat lama berkisar 1-2,5 tahun

4Harga jual sapi bakalan tidak terlalu

signifikan

5 Biaya investasi yang sangat tinggi

6 Kualitas pedet yang kurang bagusMencari pedet yang memiliki kualitas

yang bagus


Cont…

Mitigasi risiko ketidakpastian harga jual sapi


1Mekanisme pasar yang memiliki

harga taksiran

Pemerintah memfasilitasi timbangan di setiap pasar

hewan

Mengoptimalkan penggunaan timbangan di pasar

hewan

2Tidak menggunakan timbangan

dalam jual beli

Adanya pihak dari dinas peternakan untuk

mengawasi penjualan sapi di pasar hewan

3 Timbangan untuk sapi rusak Memperbaiki timbangan yang rusak di pasar hewan

4 Pengaruh adanya belantikMengoptimalkan penggunaan timbangan di pasar

hewan

5 Panjangnya rantai tata niagaPemerintah melakukan revitalisasi informasi

komoditas sapi

6 Pengaruh supply demand

Pemerintah melakukan kebijakan mengenai

pemerataan jumlah sapi di setiap daerah sesuai

dengan kubutuhannya


Cont…

Mitigasi risiko tingginya harga pakan


1 Import bahan baku ternak ditutupPemerintah membuka kembali impor pakan

ternak sampai harga pakan rendah

2 Pengaruh supply demandPemerataan jumlah pakan disetiap daerah

sesuai dengan kebutuhannya

3Biaya untuk pakan sangat besar

yaitu 70% dari biaya keseluruhan Adanya pakan pengganti yang lebih murah

sehingga biaya pakan ternak bisa di tekan

4Bahan baku pakan ternak sulit

didapatkan


Cont…

Mitigasi risiko sapi potong tidak

terjual


1Peternak menunda penjualan sapi

sampai harga jual sapi tinggiAdanya proteksi harga sapi yang

dilakukan pemerintah sehingga harga

menjadi lebih stabil2 Harga jual sapi tidak sabil

3 Pengaruh supply demand

Pemerintah melakukan kebijakan

mengenai pemerataan jumlah sapi di

setiap daerah sesuai dengan

kubutuhannya

4 Adanya pesang sapi impor

Adanya kebijakan untuk tidak

mengimport sapi kecuali untuk

kebutuhan tertentu


Cont…

Mitigasi risiko kematian pada saat

distribusi


1 Terjadi kecelakaan Adanya sosialisasi agar mengemudikan

kendaraan yang bermuatan ternak

lebih hati-hati2Kelalaian dalam mengendarai

kendaraan yang bermuatan sapi

3 Terlalu lama dalam perjalananAdanya waktu istirahat ketika

perjalanan jauh

4Tidak ada kendaraan yang khusus

untuk ternak

Pemerintah memfasilitasi kendaaran

khusus ternak sehingga lebih hewani

5Tidak adanya fasilitas distribusi

selain darat

Pemerintah memfasilitasi adanya

tempat khusus di pelabuhan untuk

distrbusi hewan ternak sapi


Kesimpulan

1

• Didapatkan 8 elemen rantai pasok daging sapi di Jawa Timur yaitu elemen pembibitan, peternak sapi bakalan, peternak/penggemukan, pedagang pengumpul, pasar hewan, blantik, rumah potong hewan, dan distributor.

2

• Risiko yang telah teridentifikasi berjumlah 35 risiko dengan 6 risiko yang termasuk kedalam kategori high expected loss sebagai berikut :

• Kerugian dalam menjual pedet (a4)

• Ketidakpastian keuntungan pada peternak bakalan (b7)

• Ketidakpastian harga jual sapi (c4,e1)

• Tingginya harga pakan (c7)

• Sapi potong tidak terjual (c11)

• Kematian pada saat distribusi (d3)

3• Adapun faktor-faktor kritis dalam rantai pasok daging sapi di Jawa Timur

adalah elemen pembibitan, peternak sapi bakalan, penggemukan dan pedagang pengumpul yang memiliki risiko dengan nilai RPN tinggi.


Saran

1. Untuk evaluasi risiko yang terdiri dari

severity, occurence, dan detection seharusnya dilakukan

secara terintegrasi agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai sistem

distribusi ternak untuk menunjang sistem logistik hewan

ternak nasional

3. Perlu adanya penelitian mengenai pengembangan alat angkut

ternak yang lebih hewani.

4. Perlu dikembangkan bussiness development service untuk

pemberdayaan peternak dan stakeholder daging sapi

Saran untuk Penelitian Selanjutnya

1. Dinas peternakan Jawa Timur lebih memperhatikan peternak-

peternak rakyat sehingga usahanya dapat berkembang

2. Dinas peternakan Jawa Timur lebih mengawasi jual-beli di

pasar hewan.

Saran untuk Pengambil Keputusan


Daftar Pustaka

BPS, 2012. Jatim Tetap Tolak Impor Daging. [Online]

Available at: http://agroindonesia.co.id/JatimTetapTolakImporDaging.htm

[Diakses April 2012].

Broadleaf Capital International, 2007. Tutorial Notes : The Australian And New Zealand Standard of Risk

Management AS/NZS 2004. Broadleaf Capital International.

Chrysler, D., 2001. Potential Failure Mode and Effect Analysis : Reference Manual (3rd Edition). s.l.:Daimler

Chrysler Corporation.

Deblitz, C. et al., 2011. Benchmarking The Beef Supply Chain in Eastern Indonesia, Australia: ACIAR GPO

Box 1571 Canberra ACT 2601.

Dinas Peternakan Jawa Timur, 2012. Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Sapi Potong, Surabaya:

Departemen Agribisnis Dinas Peternakan provinsi Jawa Timur.

Dinas Peternakan Jawa Tmur, 2012. Jatim Tetap Tolak Impor Daging. [Online]

Available at: www.agroindonesia.co.id/JatimTetapTolakImporDaging.htm

[Diakses 27 April 2012].

Jaffee, S., Siegel, P. & Andrews, C., 2008. Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment. Conceptual

Framework and Guidelines for Application.


Cont…

Kementrian Pertanian Republik Indonesia, 2012. Laporan Harian Harga Eceran Komoditas Peternakan

Tingkat Provinsi. [Online]

Available at: http://aplikasi.deptan.go.id/smshargaprov/lph06b.asp

[Diakses 10 10 2012].

Nurmanaf, A. R. et al., 2007. Analisis Kelayakan dan Perspektif Pengembangan Asuransi Pertanian pada

Usaha Tani Padi dan Sapi Potong, Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Oliver, R. K. & Weber, M. D., 1982. Supply chain Management: Logistics catches up with strategy.outlook..

London: Chapman And Hall.

Pujawan, I. N. & Mahendrawati, E. R., 2010. Supply chain Management. Surabaya: Guna Widya.

Pyzdek, T. & Keller, P. A., 2010. The Six Sigma Handbook. A Complete Guide for Green Belts, Black

Belts, and Managers at All Levels. New York: Mc. Graw Hill. Inc.

Skees, J. R., Haezell, P. & Miranda, M., 1999. New Approaches to Public/Private Crop Yield

Insurance, Washington, D.C.: International Food Policy Research Institute.

Smith, S., 2005. Applying Risk Management to The Supply chain. Los Angeles(California): Society of

Manufacturing Engineers.


Lampiran


Cont…

penelitian tugas akhir analisis risiko pada pasokan ... · analisis dan penilaian risiko. pemetaan...

Documents