penelitian kualitatif prof. dr. eko

41
PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUALITATIF Guru besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Pembina Utama, IV/e, NIP 195502051981111002 Alamat Rmh. Jl. Kutilang No.2 Sukoharjo 57513, Telp. 0271.593461; HP. 081225933000 E-mail: [email protected] 1

Upload: rianys

Post on 25-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Metode Penelitian

TRANSCRIPT

  • PENELITIAN KUALITATIFGuru besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Pembina Utama, IV/e, NIP 195502051981111002Alamat Rmh. Jl. Kutilang No.2 Sukoharjo 57513, Telp. 0271.593461; HP. 081225933000E-mail: [email protected]*

  • *Sarjana Muda Didaktik Kurikulum (IKIP Semarang, 1978)Sarjana Didaktik Kurikulum (IKIP Semarang, 1980)Magister Manajemen Pendidikan (IKIP Malang, 1998)Doktor Manajemen Pendidikan (Univ.Neg. Malang, 2003)Dosen Negeri dpk pada IKIP Veteran Sukoharjo (sejak 1981)Dekan FIP IKIP Veteran Sukoharjo (1984 - 1988)Direktur Pasacarjana Universitas Veteran Sukoharjo (2009 sekarang)Dosen Pascasarjana: UNNES, IAIN Smg, UMS Surakarta, UST Jogjakarta Anggota Tim Penilai Pusat KTI Pengawas (SK Mendiknas No. 043/P/2009)Nara sumber, penatar tingkat nasional dan penulis buku tentang Supervisi & Manajemen Pendidikan di Balitbang Diklat Kemenag dan KemendikbudYuri guru, kepala sekolah, pengawas berprestasi tingkat propinsi dan tingkat nasional*Prof. Eko

    Prof. Eko

  • **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • Prof. Eko

  • Prof. Eko

  • Prof. Eko

  • Prof. Eko

  • BUKU SUMBERRobert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory an Methods. Boston: Allyn and Bacon.Robert Bogdan & Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian). Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional. Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. 11). Bandung: Remaja Rosdakarya.Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. (Cet-1). Analisis Data Kualitatif. Terjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press.Robert K. Yin. 2003. Case Study Research Design and Method (Studi Kasus).Cet-4. Diterjemahkan oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Noeng Muhadjir. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Basics of Qualitative Research (Dasar-dasar Penelitian Kualitatif) (Cet-1). Diterjemahkan oleh Muh. Shodiq & Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Basrowi & Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Cet-1. Surabaya: Insan Cendikia.Willem Mantja. 2008. Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen Pendidikan. Cet-2. Malang: Elang Emas.Spradley, James P. 1979. The Etnhnographic Interview. New York: Rinehart and Winston.Spradley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Rinehart and Wisnton.

    *

  • JENIS PENELITIANNaturalistik = kualitatif, kondisi objek alami, peneliti sbg instrumen kunci, pengumpulan data dg trianggulasi (sumber data maupun meto-de), data bersifat deskriptif, analisis dilakukan secara induktif, lebih menekankan makna, tidak untuk generalisasi. Data kualitatif berupa kata-kata, kalimat, paragraf, skema, dan gambar. **Prof. Eko

    TujuanPendekatanTingkat EksplanasiJenis Data 1. Murni2.Terapan1. Survey2. Ex Post Facto3. Eksperimen4. Naturalistik5. Policy Research6. Action Research7. Evaluasi8. Sejarah 1. Deskriptif2. Komparatif3. Asosiatif1. Kuantitatif2. Kualitatif3. Gabungan Kuanti- tatif & Kualitatif

    Prof. Eko

  • PERBEDAAN KUANTITATIF DG KUALITATIF(NASUTION, 1996: 12-14)

    **Prof. Eko

    ASPEKKUANTITATIFKUALITATIFDISAIN- SPESIFIK, JELAS, RINCI- MANTAP SEJAK AWAL- SBG PEGANGAN - UMUM- TENTATIF- BERKEMBANG DLM PROSESTUJUAN- HUB. ANTAR VARIABEL- MENGUJI TEORI- GENERALISASI BERNILAI PREDIKTIF- MEMPEROLEH MAKNA- MENGEMBANGKAN TEORI- MENGGAMBARKAN REALITAS YG KOMPLEKSDATA- SKOR (KUANTITATIF)- HASIL PENGUKURAN VARIA- BEL YG DIOPERASIONALKAN TRANSKRIP : DESKRIPTIF- HASIL WAWANCARA - HASIL OBSERVASI- REFLEKSI DOKUMEN SAMPELRANDOM, BESAR, REPRESEN-TATIF PURPOSIF, KECIL, TIDAK REPRESENTATIF

    Prof. Eko

  • PERBEDAAN KUANTITATIF DG KUALITATIF(NASUTION, 1996: 12-14) Lanjutan**Prof. Eko

    ASPEKKUANTITATIFKUALITATIFANALISIS- PADA TAHAP AKHIR- DEDUKTIF DG STATISTIK - TERUS-MENERUS SEJAK AWAL- INDUKTIF, MENCARI POLAHUB. DG RESPON-DEN- TDK HRS AKRAB/KONTAK LANGSUNG - JANGKA PENDEK - EMPATI, AKRAB- JANGKA LAMA USULAN/ DISAIN- LUAS DAN RINCI- BANYAK LITERATUR- PROSEDUR RINCI DAN SPESIFIK- SINGKAT- SEDIKIT LITERATUR- PENDEKATAN SCR UMUM INSTRU-MENTES, ANGKET, LEMBAR OBSERVASI/WAWANCARA, KOMPUTER, KALKULATOR PENELITI SBG INSTRUMEN: ALAT BANTU: HANDYCAM, TAPE RECORDER, CAMERA, DSB.

    Prof. Eko

  • PROSES PENELITIAN KUANTITATIF**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • PROSES PENELITIAN KUALITATIFMemilih objek Penelitian Memasuki objek Penelitian Siklus dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan kepastian pola **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • KONSEP DASARPENELITIAN KUALITATIF:DILAKUKAN DALAM SITUASI YANG WAJAR (NATURAL SETTING) DG CARA MENGAMATI ORANG DALAM LING-KUNGAN HIDUPNYA, BERINTERAKSI DENGAN MEREKA, BERUSAHA MEMAHAMI BAHASA MEREKA DAN TAFSIRAN MEREKA TENTANG DUNIA SEKITARNYA.(Taylor & Bogdan, 1984)

    METODOLOGI KUALITATIF:PROSEDUR PENELITIAN YANG MENGHASILKAN DATA DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS DAN LISAN DARI ORANG DAN PERILAKUNYA YANG DAPAT DIAMATI(Bogdan & Biklen, 1998)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • KONSEP DASARMETODE KUALITATIF:BERUSAHA MENGUNGKAP BERBAGAI KEUNIKAN YANG TERDAPAT DLM INDIVIDU,KELOMPOK,MASYARAKAT, DAN/ATAU ORGANISASI DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SECARA MENYELURUH, RINCI, MENDALAM, DAN DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA ILMIAH. (Miles & Huberman, 1994: 7)

    PENDEKATAN KUALITATIF:DIHARAPKAN MAMPU MENGHASILKAN SUATU URAIAN MENDALAM TTG UCAPAN, TULISAN, DAN/ATAU PERILAKU YANG DPT DIAMATI DARI SUATU INDIVIDU, KELOMPOK, MASYARAKAT, DAN/ATAU SUATU ORGANISASI TERTENTU DLM SETTING KONTEKS TERTENTU YG DIKAJI DARI SUDUT PANDANG YANG UTUH, KOMPRHENSIF, DAN HOLISTIK (Bogdan & tAYLOR., 1992: 22)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • ASUMSI PENELITIAN KUALITATIF (Muhadjir, 1989:25)

    Ontologi: hakikat realitas, realitas subjektif dan jamak, pendekatan harus holistik, tidak parsialEpistemologis: peneliti berinteraksi dan menyatu dengan objek dan pendukungnya, menghayati prosesnya.Aksiologis: nilai sangat berperan dan berpengaruhRetoris: bahasa yang dipakai informal, kekeluargaanMetodologis: proses penelitian induktif, disain tentatif, kontekstual, menenemukan makna dan pola, pengembangan teori, dan bukan verifikasi teori.**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • MENGAPA MELAKUKAN PENELITIAN KUALITATIF?

    Karena sifat masalah itu sendiri yg mengharuskan menggunakan peneltian kualitatif. Misalnya, penelitian yg bertujuan untuk menemukan sifat suatu pengalaman seseorang dengan fenomena, seperti gejala kesakitan, konversi agama, atau gejala ketagihan.Karena penelitian yg dilakukan bertujuan untuk memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yg kadang kala merupakan suatu yang sulit untuk dipahami dan mengandung keunikan. Misalnya, manajemen keuangan di pondok pesantren. Para santri gratis, tetapi pesantren tetap eksis.**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • PENELITIAN KUALITATIF (Creswell)

    1. Lebih mengutamakan proses dari pada produk2. Lebih menekankan penemuan makna3. Peneliti merupakan instrumen utama4. Peneliti harus benar-benar terjun ke lapangan5. Dalam menyusun deskripsi menekankan proses, makna dan pemahaman yang diperoleh melalui kata-kata atau gambar6. Peneliti membangun abstraksi, konsep, hipote sis, dan teori dari hal-hal yang detail dari lapa- ngan melalui proses induktif. **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • CIRI POKOK PENELITIAN KUALITATIF

    1. Naturalistik (latar alami/wajar, apa adanya)2. Data deskriptif, dalam bentuk kalimat dan paragraf. 3. Lebih peduli terhadap proses, bagaimana hal itu bisa terjadi.4. Analisis data bersifat induktif, dari khusus ke umum.5. Menekankan makna, di balik perilaku, ucapan yang nampak.6. Peneliti sbg. instrumen utama (hanya manusia yg dapat memahami makna interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkan-dung dalam ucapan atau perbuatan).7. Mengutamakan data langsung, tangan pertama (first hand)8. Pengecekan keabsahan data melalui triangulasi

    **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • CIRI POKOK PENELITIAN KUALITATIF (Lanjutan):

    09. Menonjolkan rincian kontekstual, pemaknaan dlm konteksnya10. Subjek yg diteliti dipandang berkedudukan sama dg peneliti11. Mengutamakan perspektif emic (pandangan subjek penelitian) daripada perspektif etic (pandangan peneliti)12. Sampling purposif rasional (pilih orang tertentu)13. Menggunakan audit trail (pencocokan kesesuaian laporan dg data yg dikumpulkan semacam buku harian)14. Partisipasi tanpa mengganggu proses yang sedang berlangsung.15. Analisis data sejak awal penelitian (ngatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengkategorikan) 16. Disain penelitian tampil dalam proses penelitian (tentatif)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • DATA DAN SUMBER DATADATATranskrip wawancara, Catatan lapangan, Fotografi, Videotapes, Dokumen pribadi, Memo, dan berbagai catatan resmi (dokumen)

    SUMBER DATAOrang Non Orang**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • TEKNIK PENGUMPULAN DATAOBSERVASIA. Pemilihan situasi sosial: - Sederhana - Kemudahan memperolehnya - Perlu kerendahan hati - Diterima dalam situasi itu, - Peristiwa atau kegiatannya berulang- ulang - Hindari kampung sendiri

    B. Derajat peranserta: - Tidak berperan sama sekali - Pasif - Moderat - Aktif - Benar-benar terlibat

    WAWANCARA

    A. Sifatnya : open endedB. Sasarannya : key informant atau para informan

    DOKUMENTASI

    A. Sifatnya : Noninteraktif (bukan manusia yang interaktif)B. Wujudnya : fotografi, statistik, videotape, memo, arsip, doku-men pribadi, biografi, dan do-kumen resmi

    **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • DISAIN PENELITIAN KUALITATIF1. Studi kasus (satu kasus, satu situs) 2. Studi multi kasus (lebih dari satu kasus, satu situs)3. Studi multi situs (lebih dari satu kasus dan satu situs) 4. Studi kemasyarakatan 5. Penelitian sejarah kehidupan6. Analisis dokumen dan isi7. Etnografi (deskripsi ttg perilaku manusia sbg cerminan budaya) (Preissle-Goets dan LeComte, 1991)

    **Prof. EkoDisain : kerangka/cara/langkah yg akan ditempuh dalam suatu penelitian

    Prof. Eko

  • ETIKA PENELITIAN

    1. Memperhatikan, menghargai dan menjunjung tinggi informan2. Memperhatikan minat, kepekaan, dan hak azasi in- forman3. Mengkomunikasikan maksud penelitian kepada infor- man4. Tidak melanggar kebebasan dan tetap menjaga privasi informan5. Tidak mengeksploitasi informan6. Mengkomunikasikan hasil penelitian (laporan) pada pihak-pihak terkait dalam penelitian (jika diperlukan)7. Memperhatikan pandangan emik informan yang mun- cul, sehingga informan memiliki pandangan dan pe- nafsiran terhadap sekitarnya

    **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • DISAIN PENELITIAN KUALITATIFA. Latar Belakang B. Fokus PenelitianC. Tujuan PenelitianD. Landasan TeoriE. Manfaat PenelitianF. Lokasi PenelitianG. Data dan Sumber DataH. Prosedur Pengumpulan Data I. Teknik Analisis DataJ. Pengecekan Keabsahan Data**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • A. Latar Belakang (Konteks Penelitian) Memuat uraian tentang berbagai argumentasi mengapa hal tersebut perlu diteliti, apa keunikannya, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang menga-rahkan penelitian.

    Contoh : Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa **Prof. EkoDari berbagai orientasi dan pendekataan belum tentu dapat diterapkan begitu saja di Indonesia, sebab dari segi antropologi budaya, masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan ragam budaya yang berbeda-beda. Padahal perilaku sosial individu dalam suatu masyarakat sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh kebudayaan suku bangsanya (Mantja, 1986). Meskipun setiap warga masyarakat Indonesia menyadari akan keanggotaannya sebagai insan Indonesia, namun nilai, norma, dan sikapnya akan sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai, norma, dan sikap yang menjadi panutan kelompok etniknya atau suku bangsanya. Tidak terkecuali guru, kepala sekolah, pengawas dalam kegiatan supervisi pengajaran.

    Prof. Eko

  • **Prof. EkoDalam pelaksanaan supervisi pengajaran pola hubungan interaktif antara supervisor dengan yang disupervisi, antara suku yang satu dengan yang lain tentu berbeda. Suku Batak di Sumatera misalnya tentu akan berbeda dengan suku Ambon di Maluku, suku Dayak di Kalimantan, suku Madura di Madura, suku Jawa di Jawa, dan suku-suku lain yang berbeda di Indonesia.Pengawas, kepala sekolah, dan guru sebagai individu adalah pendukung nilai dan norma budaya Jawa tentu akan melaksanakan hubungan interaktif dalam supervisi sesuai budaya Jawa yang mengandalkan dan mengagung-agungkan prinsip rukun dan prinsip hormat dalam hidupnya. Para guru etnik Jawa akan merespon supervisi dalam upaya meningkatkan kompetensi profesionalnya sejalan dengan kedua prinsip tersebut. Meskipun kedua prinsip hidup tersebut dipandang cukup handal, namun ada kalanya justru bisa menghambat aktualisasi supervisi. Suatu contoh misalnya, karena supervisor tidak mau konflik dengan yang disupervisi atau sebaliknya, demi menjaga kerukunan di antara mereka, akibatnya yang muncul adalah ketidakterbukaan. Demikian juga dalam mempertahankan prinsip hormat, yang muncul adalah rasa sungkan/pekewuh dan bahkan mengorbankan realita, hanya demi rasa hormat.

    Prof. Eko

  • SUPERVISI (Kolegial, Kepala Sekolah, PS) PRINSIP-PRINSIP1. Sesuai keperluan guru2. Hubungan kerabat kerja/teman se- jawat3. Perlu keterbukaan & sikap ketela- danan4. Perlu koordinasi & sinkronisasi secara vertikal dan horisontal5. Fokus pengembangan profesi guru KENYATAAN1. Apa yang dimaui supervisor2. Hubungan masih menunjukkan antara atasan-bawahan3. Tidak/kurang terbuka, belum tam- pak sikap keteladanan4. Kurang koordinasi & sinkronisasi baik vertikal maupun horisontal5. Fokus pada masalah administratif Kemungkinan:

    - Dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Jawa- Pendekatan yang digunakan kurang tepat Iklim organisasi kurang mendukung

    Mengapa?Supervisi: interaksi sosial**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • B. Fokus PenelitianContoh: 1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya Jawa Memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan digali/diungkap. Jika menggunakan istilah rumusan masalah, fokus ber-isi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya meru-pakan gambaran yang akan diungkap.**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • C. Tujuan PenelitianContoh:Memperoleh gambaran nyata/langsung tentang: 1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya JawaBerisi rumusan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • D. Landasan TeoriLandasan teori untuk (1) pemandu agar fokus penelitian sesuai dg kenyataan di lapangan, (2) memberikan gambaran umum latar penelitian, dan (3) bahan pembahasan hasil penelitian.Penelitian kualitatif bertolak dari data, memanfaatkan teori sbg bahan penjelas, berakhir dengan suatu teori.

    Contoh :A. Supervisi sebagai Pembinaan Profesionalisme Guru 1. Orientasi/Pendekatan Supervisi 2. Persepsi, Respon, dan Sikap Guru terhadap Supervisi B. Budaya Jawa 1. Kerangka Normatif: Prinsip Rukun & Prinsip Hormat 2. Pedoman Hidup & Sikap Hidup: (Aja Dumeh & Aji Mumpung) 3. Kepemimpinan Jawa: Absolut & PaternalistikC. Supervisi Pengajaran dan Budaya Jawa**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • E. Manfaat PenelitianPada bagian ini ditunjukkan pentingnya penelitian ter-utama bagi pengembangan ilmu.Perlu diuraikan alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.Contoh:

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk/sebagai:1. Memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar2. Umpan balik bagi supervisor3. Masukan bagi pengambil kebijakan4. Mengembangkan teori supervisi pengajaran5. Acuan penelitian kasus yang sejenis **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • F. Lokasi PenelitianBerisi identifikasi karakteristik lokasi diuraikan secara jelas le-tak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.Contoh:Di kraton Surakarta, karena keunikan: 1. Solo sbg pusat budaya Jawa 2. Memiliki 3 SD swasta dikelola oleh dua Yayasan a. Yayasan Kasatriyan : (1) SD Kasatriyan, berdiri 1910 (khusus putra dalem) (2) SD Pamardi Putri, berdiri 1927 (khusus putri dalem) b. Yayasan Pawiyatan Pamardi Siwi : SD Pamardi Putri, berdiri 1963 (khusus putra-putri kerabat kraton)3. Letak satu kompleks (satu situs) dibatasi tembok 4,5 m4. Heterogenitas guru (pendidikan, status, masa kerja)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • G. Data dan Sumber Data Berisi jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data. Data apa saja, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan tersebut, bagaimana cara menjaring data, misalnya dengan snowball sampling

    Contoh:Jenis data: (1) Data primer (verbal, perilaku), (2) Data sekunder (dokumentasi, arsip, foto, catatan rapat)Sumber data : (1) Orang (Ka Kancam, PS, KS, Guru, Siswa) (2) Nonorang (dokumen, arsip, foto, catatan rapat, dsb.)Informan: Purposif dan Snowball Sampling (2 PS, 3 KS, 6 Guru, 6 siswa)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • H. Prosedur Pengumpulan DataDiuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan misal-nya observasi, wawancara, dokumentasi. Dua dimensi rekaman data yaitu fidelitas dan struktur. Dimensi fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

    Contoh:1. Wawancara mendalam, menggunakan tape recorder2. Pengamatan, menggunakan handycam3. Dokumentasi

    Untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dituangkan dalam Catatan Lapangan (CL) dengan cara-cara tertentu.**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • Cara Membuat Transkrip/Catatan LapanganWawancara, terdiri dari tiga bagian Bagian I berisi identitas informan, tempat dan waktu pelaksanaan, serta topik pembicaraanBagian II memuat pertanyaan peneliti dan jawaban informanBagian III berisi tanggapan peneliti Observasi/Pengamatan, terdiri dari tiga bagian 1. Bagian I berisi tempat, waktu, dan judul kejadian.2. Bagian II berisi rekonstruksi suasana dan dialog.3. Bagian III berisi tanggapan peneliti selaku pengamat. Dokumentasi, terdiri dari dua bagian Bagian I memuat identitas dokumen yaitu judul dokumen dan ke- terangan dokumen tersebut diperoleh.2. Bagian II berisi koding dan refleksi, memuat arti pentingnya dokumen, garis-garis besar isi dokumen, dan kaitan dokumen dengan fokus penelitian.Semua CL diketik dengan jarak satu spasi.**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • I. Analisis DataBerisi uraian tentang proses pelacakan dan pengaturan CL secara sistematis agar peneliti dapat menyajikan temuan-nya yang meliputi pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan teknik-teknik: (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) analisis komponensial, dan (4) analisis tema. Peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, dan estetika.Dalam uraian analisis data agar diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.Ada tiga kegiatan dalam analisis data yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • Langkah-langkah Analisis Data1. Reduksi dataReduksi data berlangsung se-cara terus menerus selama penelitian berlangsunga. CL dibaca/dipahami dibuat ring- kasan kontak, berisi uraian hasil penelitian, pemfokusan.b. Pengkodean/menggolongkan berdasarkan topik liputan (cara pengkodean lihat contoh pada slide berikut ini) c. Penyortiran (data yg tidak rele- van dengan fokus disortir)2. Penyajian dataUntuk menemukan makna dari kata-kata yang diperoleh, disusun secara sistematis dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.a. Data dipaparkan sesuai fokusb. Bentuk: uraian naratif berupa kata-kata, kalimat, atau para- graf (merupakan kutipan) c. Diberi kode/label (cara peng- kodean/memberi label lihat contoh pada slide berikut ini)

    3. Penarikan Kesimpulan Didasarkan pada makna, keteraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi dari hasil peneltian. Kesimpulan final diperoleh setelah pengumpulan data berakhir. **Prof. Eko

    Prof. Eko

  • Contoh Pengkodean dan PelabelanContoh pelabelan kutipanBiasanya lebih dahulu memeriksa admi-nistrasi kelas masing-masing guru, ke-mudian pengawas hanya memberikan pengarahan secara umum. Kepala seko-lah disuruh mengumpulkan guru-guru, terus diberitahukan kekurangan-keku-rangannya (KS.3.10.W.03.17-21)

    Informan = digit ke-1, ke-2, dan ke-4Kode informan = digit ke-6 dan ke-7Cara memperoleh data = digit ke-9Halaman yang dikutip = digit ke-11, ke-12Baris yang dikutip = digit ke-14, 15, 17, 18

    **Prof. Eko

    KodeKeterangan PKS-PSPKS-KSPKS-TSProses Kegiatan Supervisi oleh PS Proses Kegiatan Supervisi oleh KSProses Kegiatan Supervisi oleh TSOS-PSOS-KSOS-TSOrientasi Supervisi oleh PS Orientasi Supervisi oleh KSOrientasi Supervisi oleh TSSTG-PSSTG-KSSTG-TSSikap & Tgp Guru thd Sup.oleh PSSikap & Tgp Guru thd Sup.oleh KSSikap & Tgp Guru thd Sup.oleh TS

    Prof. Eko

  • J. Pengecekan Keabsahan DataMemuat uraian tentang usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Perlu diteliti kredibilitasnya dengan teknik (1) perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, (2) observasi diperdalam, (3) triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), (4) pem-bahasan sejawat, (5) analisis kasus negatif, (6) pela-cakan kesesuaian hasil, dan (7) pengecekan anggota. Perlu dicek juga apakah dapat ditransfer ke la-tar lain (transferability), ketergantungan pada kon-teksnya (dependability), dan dapat tidaknya dikonfir-masikan kepada sumbernya (confirmability)**Prof. Eko

    Prof. Eko

  • Member check : Informan diminta membaca transkrip sehingga data dalam transkrip dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Sebagai bukti otentik informan diminta menandatangani transkrip yang dibuat oleh peneliti. Diskusi teman sejawat : hasil penelitian didiskusikan dengan teman yang memahami bidang yang diteliti/ fokus penelitian.

    ContohTriangulasi1. Sumber : tiga informan berbeda (PS, KS, Guru, Siswa, Orang Tua Siswa, dsb.)2. Metode : tiga metode berbeda (observasi, wawancara, dokumentasi)

    **Prof. Eko

    Prof. Eko