pendidikan pebagai sistem
DESCRIPTION
Tugas kuliah Ilmu KoperhensifTRANSCRIPT
Disusun Oleh:
1. Amboko Anggi D.
2. Khoirul Aziz
3. Nur Azis Kurnianto
4. Rachmad Arifudin
5. Roy Suryo Sutono
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Makna pendidikan seperti tersurat dalam UUnomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani,
SYSTEMA, yang artinya himpunan dari
bagian-bagian atau komponen-komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu kesatuan.
2. Pendekatan sistem adalah cara berpikir dan
bekerja dengan menggunakan konsep-konsep
teori sistem.
a. Keseluruhan bersifat primer, bagian-bagian
bersifat sekunder;
b. Integrasi adalah kondisi saling hubungan
antara bagian-bagian;
c. Bagian-bagian membentuk sebuah
keseluruhan;
d. Bagian-bagian memainkan peranan mereka
dalam kesatuannya untuk mencapai tujuan
dari keseluruhan
a. memiliki tujuan;b. memiliki batas yang memisahkannya dari
lingkungannya;c. memiliki sifat wholism (memiliki unsur/
bagian/komponen yang saling berhu-bungan/ketergantungan sebagai suatukeseluruhan);
d. ada proses transformasi, yaitu mengubahmasukan menjadi keluaran;
e. Memiliki sub sistem-sub sistem danberhubungan dengan supra sistem.
a. Ditinjau berdasarkan asalnya :
Sistem alami
Sistem buatan manusia
b. Ditinjau berdasarkan hubungannya dengan
lingkungan :
Sistem terbuka
Sistem tertutup
Usaha pendidikan merupakan proses yang kompleks, meliputi berbagai komponenyang saling berhubungan;
Bila usaha pendidikan hendak dilaksana-kansecara baik, maka berbagai kompo-nen dansaling hubungannya perlu dike-nali, dikaji dandikembangkan sehingga mekanisme kerjaantara komponen itu secara menyeluruh, yaitukegiatan pendi-dikan, akan dapatmembuahkan hasil yg optimal.
8
INSTRUMENTAL INPUT
OUTPUTRAW INPUT
ENVIRONMENTAL INPUT
PROCESS
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang:
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatifdengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilaikeagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistemterbuka dan multimakna.
Sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaansepanjang hayat.
Memberi keteladanan, membangun kemauan, danmengembangkan kreativitas.
Mengembangkan budaya membaca, menulis, danberhitung
Memberdayakan semua komponen masyarakat
Memperoleh pendidikan yang bermutu.
Warga yang memiliki kelainan khusus berhak
memperoleh pendidikan khusus.
Meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
HAK
Wajib mengikuti pendidikan dasar (7-15 tahun)
Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan.
KEWAJIBAN
mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara;
menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
menjaga norma-norma pendidikan untuk
menjamin keberlangsungan proses dan
keberhasilan pendidikan;
ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
JALUR
PENDIDIKAN
JENJANG
PENDIDIKAN FORMAL
JENIS
PENDIDIKAN
PEND. FORMAL
NONFORMAL
INFORMAL
PEND. DASAR
PEND. MENENGAH
PEND. TINGGI
UMUM
KEJURUAN
AKADEMIK
PROFESI
VOKASI
KEAGAMAAN
KHUSUS
Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah (pada tahap awal)
Bahasa Asing pada satuan pendidikan
tertentu
Setiap warga negara yang berusia 6 tahun
dapat mengikuti program wajib belajar
Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada
jenjang pendidikan dasar tanpa memungut
biaya.
Wajib belajar merupakan tanggung jawab
negara
Terdiri atas standar isi, proses, kompetensilulusan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan
Sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenagapendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.
Pengembangan pemantauan dan pelaporanpencapaiannya oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu.
Pengembangan mengacu pada standar nasionalpendidikan.
Dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuaidengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Pengembangan kurikulum memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.
Kerangka dasar dan struktur kurikulumpendidikan dasar dan menengah ditetapkan olehPemerintah.
Kurikulum pendidikan dasar dan menengahdikembangkan oleh setiap kelompok atau satuanpendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikanatau kantor departemen agama kabupaten/kotauntuk pendidikan dasar dan provinsi untukpendidikan menengah
Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan.
Tenaga kependidikan melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan,dan pelayanan teknis.
HAK
Penghasilan dan jaminankesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
Penghargaan sesuai prestasikerja
Pembinaan karir
Perlindungan hukum
Menggunakan saranaprasarana untuk menunjangkelancaran pelaksanaan tugas
KEWAJIBAN
Menciptakan suasanapendidikan yang bermakna, kreatif, dinamis dan dialogis
Mempunyai komitmen secaraprofessional
Memberi teladan dan menjaganama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta
didik.
Pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawabPemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Sumber dana ditentukan berdasarkan prinsipkeadilan, kecukupan, dan keberlanjutan
Pengelolaan dana berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik
Biaya pendidikan kedinasan, dialokasikan danaminimal 20% dari APBN dan minimal 20% dariAPBD
Gaji guru dan dosen Pemerintah dialokasikandalam APBN
Pendanaan pendidikan dari Pemerintahdiberikan dalam bentuk hibah.
Pengelolaan sistem pendidikan nasional menjadi tanggung jawab menteri.
Pemerintah dan/atau pemerintah daerahmenyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuanpendidikan bertaraf internasional pada semua jenjangpendidikan.
Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi ataspenyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenagapendidik, tenaga kependidikan, dan penyediaan fasilitaspenyelenggaraan pendidikan untuk tingkat pendidikandasar dan menengah.
Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasardan pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.
Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan
formal berbentuk badan hukum pendidikan.
berfungsi memberikan pelayanan pendidikan
kepada peserta didik.
berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana
secara mandiri untuk memajukan satuan
pendidikan.
Peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna
hasil pendidikan
Sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, danbudaya, untuk kepentingan masyarakat
Mengembangkan dan melaksanakan kurikulum danevaluasi pendidikan, serta manajemen danpendanaannya sesuai dengan standar nasionalpendidikan
Dana dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sumber lain
Lembaga dapat memperoleh bantuan teknis, subsididana, dan sumber lain secara adil dan merata dariPemerintah dan/atau pemerintah daerah.
lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/walipeserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat
Berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikanyang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasiprogram
Dewan pendidikan memberikan pertimbangan, arahan dandukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasanpendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dankabupaten/kota.
Komite sekolah/madrasah memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, sertapengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
Dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan Dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan.
Evaluasi terhadap peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri.
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga mandiri untuk melakukan evaluasi
Untuk menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan.
Dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
Bersifat terbuka.
Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai
pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin Pemerintah atau pemerintah daerah.
Syarat-syarat untuk memperoleh izin meliputi isi pendidikan, jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, serta manajemen dan proses pendidikan.
Pemerintah atau pemerintah daerah memberi atau mencabut izin pendirian satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah, pemerintah daerah, dewan
pendidikan, dan komite sekolah/madrasah
melakukan pengawasan atas penyelenggaraan
pendidikan pada semua jenjang dan jenis
pendidikan sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Pengawasan dilakukan dengan prinsip
transparansi dan akuntabilitas
“JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KATHIRA”