pendidikan kewarganegaraan · negara dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. 2....

17
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ‘KETAHANAN NASIONAL’ NAMA : INGE AGUSTI GANI KELAS : 2TB05 NPM : 22317925 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

‘KETAHANAN NASIONAL’

NAMA : INGE AGUSTI GANI

KELAS : 2TB05

NPM : 22317925

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS GUNADARMA

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………………………………………………………………….....i

I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………......1

1.1 Latar belakang………………………………………………………………….............1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….......2

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….....2

1.4 Manfaat penulisan……………………………………………………………………...2

II. PEMBAHASAN…..……………………………………………………………………….3

2.1 Ketahanan Nasional...………………………………………………...……………......3

2.1.1 Hakikat Ketahanan Nasional……………………………………………….…...3

2.1.2 Pengertian Ketahanan Nasional………………………………………………....3

2.2 Faktor Pengaruh Dalam Aspek Alamiah (Tri Gatra)…………………………..……...5

2.2.1 Kondisi Geografis…………………………………………………………….....5

2.2.2 Kemampuan Penduduk……………………………………………………….....6

2.2.3 Kekayaan Alam………………………………………………………………....7

2.3 Faktor Pengaruh Dalam Aspek Sosial (Panca Gatra)………………………………....8

2.3.1 Gatra Ideologi…………………………………………………………………...8

2.3.2 Gatra Politik……………………………………………………………………..9

2.3.3 Gatra Ekonomi…………………………………………………………………..9

2.3.4 Gatra Sosial Budaya…………………………………………………………....10

2.3.5 Gatra Hankam……………………………………………………………….....10

2.4 Asas & Sifat Ketahanan Nasional………………………...………………………….11

2.4.1 Asas-Asas Ketahanan Nasional………………………………………………..11

2.4.2 Sifat-Sifat Ketahanan Nasional………………………………………………...12

III. PENUTUP………………………………………………………………………..............13

3.1 Kesimpulan ……….....………………………………………………………………..13

3.2 Saran/solusi…………………………………………………………………………...13

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………….....14

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan

kelangsungan hidup bangsa. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa

Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan

nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan

dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

1.2 . RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?

2. Apa saja aspek ilmiah dan sosial dalam ketahanan nasional?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional?

4. Bagaimana saja asas dan sifat ketahanan nasional?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah agar masyarakat di daerah Indonesia

mendapat perhatian lebih, menciptakan rasa nasionalisme dan persatuan di dalam diri masyarakat

untuk mempertahankan negara Indonesia. Adapun tujuan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu ketahanan nasional.

2. Mengetahui kontribusi aspek ilmiah dan sosial dalam ketahanan nasional.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional.

4. Mengetahui asas pemanfaatan ilmiah dan sifat ketahanan nasional.

2

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat.

Memberikan informasi serta dukungan untuk dapat lebih memiliki sifat untuk mempertahankan

negara dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

2. Bagi pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

Memberikan informasi dan referensi bagi pemerintah setempat dalam pengambilan kebijakan

untuk lebih mensejahterakan dan menanamkan sifat untuk mempertahankan negara dari

berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

3. Manfaat bagi Penulis

Mengetahui kondisi realita yang terjadi di negara Indonesia dan melakukan upaya

mempertahankan negara dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KETAHANAN NASIONAL

2.1.1 HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL

Mengembangkan secara terpadu setiap gatra Ketahanan Nasional menjadi suatu kemampuan dan ketangguhan yang mampu menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam rangkan menjamin kelangsungan hidup bangsa.

2.1.2 PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar, yang langsung maupun

tidak langsung membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta

perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.

• Ketangguhan

Suatu kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita

atau kuat menanggulangi beban (ketahanan dalam arti Resillience; memiliki daya melenting,

kenyal seperti pegas/karet).

• Keuletan

Suatu upaya yang dilakukan terus menerus secara aktif dengan kemampuan yang keras

didalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan atau

cita-cita.

• Identitas

Ciri khas suatu negara dilihat secara keseluruhan (Holistic), yakni negara yang dibatasi oleh

wilayah, penduduk, sejarah, pemerintah dan tujuan nasionalnya serta peranan yang

dimainkannya di dalam dunia internasional.

• Integritas

Kesatuan menyeluruh di dalam kehidupan nasional suatu bangsa meliputi aspek alamiah, aspek sosial, potensi maupun fungsi.

• Tantangan

Merupakan upaya yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.

4

• Hambatan

Merupakan upaya yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

• Ancaman

Suatu upaya yang bersifat merubah atau merombak kebijakan nasional dan dilakukan secara konsepsional dan manifestasinya berupa :

- politik

- criminal, dan lainnya.

• Gangguan

Suatu upaya yang berasal dari luar yang bersifat dan bertujuan melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.

5

2.2 FAKTOR PENGARUH DALAM ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA)

2.2.1 KONDISI GEOGRAFIS

Suatu bangsa akan mampu menghadapi ancaman tantangan hambatan dan gangguan

bila bangsa tersebut mampu mensinergikan aspek alamiah dan aspek sosial (trigatra dan

pancagatra). Sisi lain juga mampu mengeliminasi faktor-faktor yang mengganggu.

Secara geografis sebuah negara memiliki bentuk kedalam dan keluar, keduanya merupakan

wadah bagi bangsa yang mendiami sekaligus menentukan wujud dan isi, dalam kehidupan

berbangsa letak dan kondisi geografis memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan serta

cara berkehidupan suatu bangsa.

Jenis Negara ditinjau letak geografisnya :

• Negara yang dikelilingi daratan [tidak memiliki wilayah laut seperti Swiss dan Laos.

• Negara yang dikelilingi lautan : - Negara kepulauan (archipelago state) Seperti Yunani, Yugoslavia - Negara pulau yang unsur wilayah daratanya lebih dipentingkan dari laut

seperti Eslandia.

Indonesia merupakan negara yang letak geografisnya sangat strategis, yakni berada pada Posisi Silang Dunia. Dengan posisinya yang berada diantara dua benua besar Asia dan Australia, juga diapit oleh dua samudra, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Dengan letaknya yang strategis ini akan membawa pengaruh pada lalu lintas laut, disamping

negara yang diapit dua samudra ini memiliki karakteristik yang unggul utamanya dari

kekayaan alamnya. Disamping itu pula perairan Indonesia memungkinkan menjadi jalan aman

bagi lalu lintas laut.

Berdasar dari titik tolak inilah maka perlu diupayakan suatu konsepsi agar wilayah Nusantara ini tidak terkontaminasi oleh semua budaya asing, ataupun mencegah timbulnya niatan negara asing untuk menguasai wilayah Nusantara. Oleh karenanya diperlukan ketahanan nasional yang mantap dan disertai pemahaman tentang konsepsi kewilayahan yang disebut Wawasan Nusantara.

Adapun Pengaruh faktor geografis ini dapat di simpulkan sebagai berikut:

- Kemungkinan terkontaminasi pola pikir pola laku dan pola tindak dari luar sebagai akibat

letak geografis yang menjadi lalu lintas asing.

- Letak geografis yang strategis membawa kemungkinan untuk dijadikan (basic)

perperangan, misalnya sebagai pangkalan perang.

6

2.2.2 KEMAMPUAN PENDUDUK

- Jumlah penduduk yang dinamik karena berubahnya kelahiran (natalitas), kematian

(mortalitas) dan migrasi (imigrasi, emigrasi, transmigrasi, urbanisasi).

- Pertambahan penduduk yang membawa dampak positif dan negatif, dampak positif akan

meningkatkan angkatan kerja, dan sisi lain akan menyulut keresahan sosial.

- Komposisi penduduk yang tidak merata.

- Penyebaran penduduk yang kurang merata.

SOLUSI :

Solusi ini menggambarkan bahwa ancaman yang paling tertinggi di negeri kita adalah karena akumulasi penduduk yang mengarah pada pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa merupakan wilayah terpadat dengan berbagai spektrum ancamannya. Mencermati ini maka dapat digambarkan bahwa Pulau Jawa merupakan inner sedangkan luar Pulau Jawa merupakan Outer. Yang harus dicermati adalah bagaimanakah melakukan kesimbangan antara inner dan outer.

Karena pusat pertumbuhan dan perkembangan industri, sekolah dll berada di Pulau Jawa akan

menjadi kecenderungan akumulasi penduduk menuju Pulau Jawa. (Mengembangkan diri misalnya

ingin kuliah di pulau Jawa karna Perguruan Tinggi atau Universitas nya memiliki banyak jurusan).

Transmigrasi

Penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta diarahkan pada pembukaan dan pengembangan daerah produksi, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Sedangkan untuk kepentingan hankam adalah pengisian "daerah kosong".

Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan (Growth Centers)

Memindahkan/menyebarkan pusat pusat pertumbuhan, sehingga tidak terjadi menumpukan penduduk pada satu wilayah. Misalnya pusat pertumbuhan hanya terletak suatu wilayah maka tidak menutup kemungkinan akan mengkodisi terjadinya urbanisasi, pada skala lebih besar akan menjadi ancaman pada bidang keamanan.

Pengembangan Pusat-Pusat Industri (Industrials Centers)

Pengembangan pusat industri akan berdampak menurunnya akumulasi tenaga dalam suatu wilayah, dengan demikian akan memberikan jaminan keamanan yang lebih tinggi.

7

2.2.3 KEKAYAAN ALAM

Kekayaan alam suatu bangsa ialah segala sumber dan potensi alam yang berada di dalam

perut bumi Indonesia, lautan yang berada di wilayah kekuasaan negara kesatuan Republik

Indonesia. Kekayaan alam ini dapat dikategorikan sebagai berikut :

Berdasarkan Jenis

1. Kekayaan alam hewani (fauna)

2. Kekayaan alam nabati (flora)

3. Kekayaan alam mineral (barang tambang)

Berdasarkan Sifat

1. Dapat diperbarui [renewable]

2. Tidak dapat diperbarui [unrenewable]

Berdasarkan letak

1. Di atmosfir (O2 , CO2, tenaga matahari, angin, dll)

2. Di permukaan bumi (tanah, flora, fauna, perairan, dll)

3. Di perut bumi (mineral, geothermis, gas alam, dll)

Karena penyebarannya kuantitas dan kualitasnya tidak sama di masing-masing wilayah, akan

membawa kecenderungan konflik perebutan sumber [resources conflict]. Ketahanan Nasional

memberikan syarat dalam pemanfaatannya sehingga segala bentuk konflik dapat dieliminasi.

Adapun rambu-rambu pemanfaatan alam sebagai berikut:

- Pemanfaatan alam harus berkembang seirama dengan perkembangan penduduk

- Setiap warga bangsa wajib memanfaatkan potensi alamnya selaras dengan kemampuan bangsa itu sendiri, sehingga intervensi pihak asing dapat dihindari

- Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu mengkonversi energi dan mengurangi ketergantungan kepada alam.

- Dalam memanfaakan harus memperhatikan prinsip-prinsip EER- Efektif, Efisien dan Rasional.

8

Prinsip Maximal

Pemanfaatan harus mengarah kepada pemanfaatan optimal, sehingga prinsip zero defect/nir

kecacatan, zero accident/nir kecelakaan dan zero waste [nir limbah] dapat dilakukan.

Prinsip Lestari

Menurut penginderaan bahwa dalam tahun 2020 akan berakhirnya zaman minyak, maka dituntut perilaku proaktif penyelamatan, antara lain:

- konversi minyak bumi

- pengembangan energi baru (solar cell/tenaga matahari, angin, gas alam, geothermal, dll)

- penciptaan desain mesin yang efisien.

Prinsip Daya Saing - Sebuah prinsip yang menekankan sikap untuk tidak mudah melepaskan kekayaan alam untuk

pihak-pihak tertentu, sehingga secara politis negara memiliki daya saing terhadap negara lain.

2.3 FAKTOR PENGARUH DALAM ASPEK SOSIAL (PANCA

GATRA)

2.3.1 GATRA IDEOLOGI

“Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Ideologi suatu bangsa dan negara”

Untuk menjamin gatra ini maka faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah:

Pentingnya keyakinan akan kebenaran Pancasila

Ideologi harus benar-benar dirasakan bagi kesejahteraan dan kemajuan kehidupan bangsa

Keampuhan suatu ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat

memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia, baik secara pribadi,

makhluk sosial maupun sebagai Warga Negara sesuai kodrat dan irodat Tuhan Yang Maha Esa.

9

2.3.2 GATRA POLITIK

“Ketahanan Nasional bidang politik adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Politik suatu bangsa dan negara”

Untuk menjamin gatra ini maka faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

o Kehidupan Demokrasi yang bertanggung jawab

o Kehidupan konstitusional yang mantap

o Tegaknya hukum dengan pasti

Selanjutnya untuk menopang gatra ini, maka sangat diharapkan bila sistem politik yang berkembang mampu memenuhi fungsi-fungsi berikut:

- Mempertahankan pola - Menyelsaikan ketegangan - Penyesuaian - Pencapaian tujuan - Integrasi

2.3.3 GATRA EKONOMI

“Ketahanan Nasional bidang Ekonomi adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Ekonomi suatu bangsa dan negara”

Untuk menjamin gatra ini maka faktor faktor yang harus diperhatikan adalah

Kemampuan sektor sektor penopang ekonomi yang masih lemah antara lain;

• Tenaga kerja

• Modal

• Teknologi

• Hubungan Luar negeri

• Infrastruktur

• Management

10

Selanjutnya diharapkan mampu mengantisipasi serta diharapkan kemampuan

pemberdayaan. Sedangkan ciri-ciri pemberdayaan ekonomi yang mampu meningkatkan

ketahanan nasional antara lain:

▪ Perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.

▪ Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh negara.

▪ Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta

mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

▪ Hak milik perorangan diakui selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan

masyarakat.

▪ Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam

batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

2.3.4 GATRA SOSIAL BUDAYA

“Ketahanan Nasional bidang Sosial Budaya adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan

dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam

menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta gangguan baik yang datang dari

luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan

kehidupan sosial budaya suatu bangsa dan negara”

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

o Tradisi

o Pendidikan

o Kepemimpinan Nasional

o Tujuan Nasional

o Kepribadian Nasional

2.3.5 GATRA HANKAM (PERTAHANAN DAN KEAMANAN)

“Ketahanan Nasional bidang Hankam adalah kondisi dinamis bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tatangan, ancaman serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan Hankam suatu bangsa dan negara"

Faktor-Faktor yang mempengaruhi:

• Doktrin

• Wawasan Nasional

• Sistem Hankam

• Geografi

11

• Manusia

• Integrasi Tni-Polri

• Integrasi Tni-Polri- Rakyat

• Pendidikan Kewarganegaraan/Kewiraan

• Material

• Iptek

• Management

• Pengaruh Luar Negeri

• Kepemimpinan.

2.4 ASAS & SIFAT KETAHANAN NASIONAL

2.4.1 ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL

Asas Ketahanan Nasional adalah suatu bentuk pola pikir dan pola tindak bangsa yang didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

❖ Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap orang, keduanya tidak dapat dipisahkan dan tidak saling meniadakan. Kesejahteraan akan hadir manakala ditopang dengan situasi yang kondusif dan aman. Sebaliknya kesejahteraan yang terabaikan akan membawa konsekuensi lahirnya kekacauan dan bermuara pada menurunya keamanan.

❖ Asas Komprehensif dan integralistik

Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak pernah lepas dari persoalan-persoalan dengan berbagai variannya. Solusi yang bijak adalah mengedepankan pendekatan-pendekatan yang bersifat holistic (menyeluruh) dan tidak mungkin dilakukan tambal sulam (eratic). Oleh karenanya persoalan bangsa harus diatasi dengan cara yang komprehensif, dan ingtegralistik.

❖ Asas Mawas ke dalam dan mawas keluar.

Mawas ke dalam mewujudkan tekad untuk mampu menyelesaikan persoalan secara mandiri dan melepaskan diri dari segala bentuk campur tangan pihak lain. Mawas ke dalam, digunakan untuk memicu dan memacu ketangguhan diri. Mawas kedalam tidak diartikan untuk menutup diri (nasionalisme yang sempit), namun sebaliknya harus membuka diri dengan keunggulan daya pembeda dan keunggulan kompetitif diri. Mawas ke luar :

Mengembangkan daya tangkal dan daya tawar setelah melalui perlakuan “mawas ke dalam”.

Mawas ke luar diartikan sebagai kemampuan antisipatif atas dampak global, sehingga secara

dini dapat dibangun ketangguh dan keuletan diri.

12

❖ Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung nilai-nilai kearifan, kebersamaan, dan menjunjung keadilan, menghindari keberpihakan tertentu. Asas ini menghargai perbedaan, dan perbedaan harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan. Membangun kemampuan belajar hidup berdampingan menuju keharmonisan.

2.4.2 SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

o Manunggal

Antara Tri Gatra dan Panca Gatra terdapat hubungan timbal balik merupakan kesatuan yang selaras

o Kemandirian

Diarahkan kepada bangsa dan negara sendiri untuk mewujudkan hakikat dan sifat

nasionalnya sendiri. Kemandirian indentik dengan mengurangi ketergantungan kepada

pihak lain, dengan meningkatkan kemampuan diri.

o Kewibawaan:

Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal, mewujudkan

kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan pihak lain dan mempunyai daya cegah.

Makin tinggi tingkat kewibawaan makin besar daya cegahnya.

o Dinamis

Meningkat menurun seirama /berubah menurut waktu dengan situasi kondisi bangsa.

o Mengutakan kerjasama menghindari konfrontatif.

Indonesia menitik beratkan kepada saling menghargai didalam pergaulan dunia, serta tidak

membenarkan adu kekuasaan dan kekuatan

13

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN : Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus merupakan pisau

analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis bangsa melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis. Peran dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait dan saling tergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan harus dipahami sebagai kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar dan dari dalam, termasuk di dalamnya melindungi pancasila sebagai dasar negara (philosophi gronslag). Dalam perspektif Ketahanan Nasional, pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika kondisi yang terkait dengan delapan aspek kehidupan nasional di atas. Konsep keseimbangan dan saling keterkaitan antar satu gatra dengan gatra lainnya serta sistem pertahanan negara yang bersifat kesemestaan, mencerminkan adanya keterhubungan yang kuat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan Negara secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembinaan dan pengkondisian Ketahanan Nasional dalam berbagai aspeknya, akan menentukan kualitas Pertahanan Negara, baik di masa damai maupun dalam masa perang. Kualitas Pertahanan Negara akan berbanding lurus dengan kondisi Ketahanan Nasional yang dimiliki, artinya setiap perubahan kondisi Ketahanan Nasional bangsa, dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap kualitas pertahanan negara dalam implementasinya.

3.2 SARAN / SOLUSI :

Ketahanan nasional sangat diperlukan oleh negeri kita , karena banyaknya ancaman dari luar maupun dalam negeri yang dapat menyebabkan kondisi dan situasi negeri kita selalu berubah-ubah. Karena itu ketahanan nasional harus dibina dan ditingkatkan , sesuai dengan kondisi dan ancaman yang akan dihadapi oleh negeri kita.

Ketahanan nasional dapat berjalan dengan baik apabila kita sebagai warga negara Indonesia saling bekerja sama untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur tanpa ada pengecualian dan kita tidak boleh menyimpang dari ideologi bangsa kita sendiri yaitu Pancasila.

14

DAFTAR PUSTAKA

WEBSITE: http://old.presidentpost.id/2013/03/25/ketahanan-nasional-masihkah-dipedulikan/ https://www.kompasiana.com/pretyvarasandy/552a3eaff17e61cb6fd62472/strategi-mewujudkan-ketahanan-nasional https://www.kemhan.go.id/belanegara/opini/asd

15