pendidikan agama dasar pembentukan pribadi

30
Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi Anak Filed under: Pendidikan , PSIKOLOGI by UDHIEXZ — 10 Komentar 30- Mei- 2008 1. Prolog Perkembangan selalu berarti defferensiasi. Artinya pada setiap tahap dari seluruh perkembangan anak, berarti mulai adanya defferensiasi baru pada anak itu, baik jasmaninya maupun rohaninya.hal ini nampak jelas bila kita memperhatikan gerakan anak. Mula-mula anak kecil, menerima sesuatu dengan mengunakan kedua tangannya, tetapi dalam perkembangannya, ia dapat menerima sesuatu itu dengan hanya satu tangan dan dalam perkembangan selanjutnya malah hanya dengan beberapa jarinya saja. Demikian pula, anak yang sudah besar dapat mengatakan: ibu, saya ingin makan nasi dengan sayur asam kacang panjang dicampur dengan kacang tanah dan lembayung, dengan lauknya ikan asin dan daging. Pada waktu masih kecil, ia baru dapat menngatakan: Ibu mam!. Hal yang kedua yang perlu kita camkan ialah bahwa setiap sesuatu fase yang dialami oleh anak, adalah merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa selanjutnya. Setiap fase antara anak yang satu dengan yang lain tidak sama lamanya. Inilah sebabnya mengapa sering dikatakan bahaw tipa anak mempunyai irama perkembangannya sendiri-sendiri. Hal ketiga yang perlu kita ketahui ialah bahwa perkembangan yang dialami oleh anak adalah perkembangan jasmani dan rohani. Oleh karena itu di dalam usaha membantu perkembangan anak, orang

Upload: ayer-indarto

Post on 04-Jul-2015

76 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi   Anak

Filed under: Pendidikan, PSIKOLOGI by UDHIEXZ — 10 Komentar 30- Mei- 2008

1. Prolog

Perkembangan selalu berarti defferensiasi. Artinya pada setiap tahap dari

seluruh perkembangan anak, berarti mulai adanya defferensiasi baru pada anak itu, baik

jasmaninya maupun rohaninya.hal ini nampak jelas bila kita memperhatikan gerakan

anak. Mula-mula anak kecil, menerima sesuatu dengan mengunakan kedua tangannya,

tetapi dalam perkembangannya, ia dapat menerima sesuatu itu dengan hanya satu

tangan dan dalam perkembangan selanjutnya malah hanya dengan beberapa jarinya

saja.

Demikian pula, anak yang sudah besar dapat mengatakan: ibu, saya ingin makan

nasi dengan sayur asam kacang panjang dicampur dengan kacang tanah dan

lembayung, dengan lauknya ikan asin dan daging. Pada waktu masih kecil, ia baru dapat

menngatakan: Ibu mam!.

Hal yang kedua yang perlu kita camkan ialah bahwa setiap sesuatu fase yang

dialami oleh anak, adalah merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa

selanjutnya. Setiap fase antara anak yang satu dengan yang lain tidak sama lamanya.

Inilah sebabnya mengapa sering dikatakan bahaw tipa anak mempunyai irama

perkembangannya sendiri-sendiri.

Hal ketiga yang perlu kita ketahui ialah bahwa perkembangan yang dialami oleh

anak adalah perkembangan jasmani dan rohani. Oleh karena itu di dalam usaha

membantu perkembangan anak, orang tua dan guru diharapkan perkembangan ini

selalu dalam keseimbangan agar tidak terjadi kelainan pada anak didik.

Hal yang keempat, yang perlu diketahui oleh para pendidik khuususnya orang

tua ialah dalam keluarga lah anak itu berkembang. Oleh karena itu keluargaq menduduki

tempat terpenting bagi terbentuknya pribadi anak secara keseluruhan yang akan dibawa

(hasil pembentukannya itu) sepanjang hidupnya.

Dalam keluarga anak-anak itu mendapatkan kesempatan yang banyak untuk

memperoleh pengaruh perkembangannya, yang diterimanya dengan jalan meniru,

menurut, mengikuti dan mengindahkan apa yang dilakukan, dan apa yang dikatakan

Page 2: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

oleh seluruh keluarga. Kemudian makin lama anak makin tidak puas dengan apa yang

dapat diberikan oleh keluarga, anak memerlukan yang lebih banyak dan luas, sehingga

sering ia perlu pergi juah dari keluarganya.

Untuk mencapai tujuan itu, seharusnyalah orang tua dan para pendidik umunya

membantu dengan jalan:

a. Memberikan kebebasan bergaul dengan siapapun saja dalam masyarakat, dengan mengingat norma-norma pergaulan keluarga dan sekolah.

b. Mendidik anak agar memiliki rasa harga diri yang sehat, misalnya dengan jalan membiarkan anak didik berfikir sendiri, berbuat sendiri dan berpendapat sendiri. Tumbuhnya harga diri yang sehat akan membantu anak untuk menjadi warga masyarakat bahkan warga Negara yang sehat.

Dalam pergaulan dengan masyarakat, berbagai macam pengalaman yang kita

dapatkan. Dan persoalan yang timbul karenanya, tidaklah semua sama taraf tingkatnya.

Penilain kita terhadap orang-orang itu berlain-lain sifatnya. Misalnya kita dapat

mengemukakan penilaian sebagai berikut:

a. Dia kurusb. Dia mudah merasa tertekan (depresif)c. Dia gila hormatd. Dia tajam otaknya

Dengan pernilaian tersebut kita mengemukakan beberapa sifat, yang tidak dapat

dijajarkan demikian saja, karena masing-masing merupakan aspek orang itu yang

saling berlawanansatu sama lainnya.

2. Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi Anak

Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan semata-mata

kepada anak didik, tetapi harus juga diperfiatikan pembinaan moral, sikap dan tingkah

laku. Oleh karena itu, dalam setiap pendidikan pengetahuan harus ada pendidikan moral

dan pembinaan kepribadian yang sehat. Dasar dan tujuan pendidikan moral biasanya

ditentukan oleh pandangan hidup dari lembaga pendidikan itu sendiri, sertajuga harus

sesuai dengan dasar dan tujuan negara. Kalau negara itu berdasarkan Demokrasi, maka

pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anakjuga bertujuan membinajiwa demokrasi.

Begitu juga halnya kalau negara itu berdasarkan Otokratis, Ketuhanan.

Karena negara kita berdasarkan Pancasila, maka pendidikan harus bertujuan

mempersiapkan anak didik untuk dapat menerima Pancasila dan menjadikan Pancasila

Page 3: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

sebagai dasar hidupnya. Untuk itu, pendidikan di sekolah harus ditujukan pada anak

didik kesadaran-kesadaran sebagai berikut.

a. Kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Sikap dan tindakan harus sopan-santun dan berkeprimanusiaan;

a. Rasa cinta terhadap bangsa dan Tanah Air;b. Menumbuhkanjiwa Demokratis; danc. Rasa keadilan, kejujuran, kebenaran dan menolong orang lain. Arah dan tujuan

pendidikan ini hanya dapat dicapai kalau pendidikan itu mencakup pendidikan agama.

3. Pentingnya Pendidikan Agama

Rumah-tangga atau keluarga adalah tempat yang pertama dan utama bagi anak

untuk memperoleh pembinaan mental dan pembentukan kepribadian, yang kemudian

ditambah dan disempurnakan oleh sekolah. Demikian pula halnya pendidikan agama,

harus dilakukan oleh orang membiasakannya pada tingkah-laku dan akhlak yang

diajarkan oleh agama. Ada masa ini anak belum mengerti tentang akhlak-akhlak yang

baik, seperti kejujuran dan keadilan (terlalu abstrak), Untuk merealisasikannya, orang

yang relevan dengan hal tersebut, agar anak dapat meniru dengan baik. Untuk itu,

orangtua harus memberikan perlakuan yang adil serta dibiasakan pula untuk berbuat

adil sehingga rasa keadilan dapat tertanam dalam jiwanya, juga dengan nilai-nilai agama

dan kaidah-kaidah egara lainnya yang menjadi dasar untuk pembinaan mental dan

kepribadian anak itu sendiri.

Kalau pendidikan agama tidak diberikan kepada anak sejak kecil, maka akan

berakibat hal-hal sebagai berikut.

a. Tidak terdapat egara agama dalam kepribadiannya sehingga sukar baginya untuk

menerima ajaran itu kalau ia telah dewasa;

b. Mudah melakukan segala sesuatu menurut dorongan dan keinginan jiwanya tanpa

memperhatikan egar-hukum atau norma-norma yang berlaku.

Sebaliknya kalau dalam kepribadian seseorang terdapat nilai-nilai dan egara-

unsur agama, maka segala keinginan dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan cara yang

wajar dan tidak melanggar egar-hukum agama.

Page 4: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Sesuai dengan dasar egara kita Pancasila, dengan sila pertamanya ke-Tuhanan

Yang Maha Esa, maka kepribadian warga egara berisi kepercayaan yang menjadi

bagian dari kepribadian tidak hanya dapat diucapkan secara lisan saja, tetapi harus

disertai dengan perbuatan. Hal ini hanya mungkin melalui pendidikan agama, karena

kepercayaan bahwa Tuhan itu ada harus disertai dengan kepercayaan kepada ajaran,

egar, dan peraturan-peraturan yang ditentukan oleh Tuhan. Dengan demikian jelaslah

bahwa semua itu menjadi dasar dalam pembinaan mental dan pembentukan kepribadian

yang akan mengatur sikap, tingkahlaku dan cara menghadapi segala problem dalam

hidup.

Mengingat pentingnya pendidikan agama bagi pembinaan mental dan akhlak

anak-anak, egaraena banyak orangtua yang tidak mengerti agama, maka pendidikan

agama harus dilanjutkan di sekolah.

4. Pendidikan Agama di Sekolah

Pendidikan agama di sekolah bertujuan untuk membina dan menyempumakan

pertumbuhan dan kepribadian anak didik. Pendidikan agama di sekolah meliputi dua

aspek penting:

Aspek’ pembentukan kepribadian (yang ditujukan kepada jiwa). Tugas guru dalam hal

ini adalah:

1) Menyadarkan anak didik tentang adanya Tuhan dan membiasakan anak didik

untuk melakukan perintah-perintah Tuhan serta meninggalkan larangan-

larangannya;

2) Melatih anak didik untuk melakukan ibadah dengan praktek-praktek agama,

sehingga membawa dekatnya jiwa anak kepada Tuhan;

3) Membiasakan anak didik untuk mengatur sopan-santun dan tingkah-laku yang

sesuai dengan ajaran akhlak. Sifat ini harus ditanamkan melalui praktek dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya: kasih egara egara kawan, tabah, benar, adil,

dan lain-lain.

Pengajaran agama(ditujukan kepada pikiran). Isi dari ajaran agama harus diketahui

betul-betui, agar kepercayaan kepada Tuhan menjadi sempurna. Maka tugas dari

guru agama adalah menunjukkan apa yang disuruh, apa yang dilarang, apa yang

Page 5: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

boleh, apa yang dianjurkan melakukan, dan apa yang dianjurkan meninggalkan

sesuai dengan ajaran agama.

Dengan melihat kedua aspek di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan agama tidak boleh lepas dari pengajaran agama, artinya, pengetahuan dan

pemahaman egar-hukum, norma-norma, kewajiban-kewajiban, syarat-syarat harus

dilakukan dan diindahkan. Pendidikan agama memberikan nilai-nilai yang dapat dimiliki

dan diamalkan oleh anak didik, supaya semua perbuatan dalam hidupnya mempunyai

nilai agama dan tidak keluar dari moral agama.

5. Metode Pendidikan Agama

Dalam memberikan pendidikan dan pengajaran agama harus disesuaikan

dengan perkembangan psikologis anak didik. Seorang guru agama, selain mempunyai

pengetahuan agama, dituntut pula dapat menguasai masalah didaktis metodis dan

psikologis, sertajiwanya benar-benarjiwa agama. Oleh karena itu, seorang guru agama

harus diberi dasar-dasar pengetahuan yang kuat sehingga dapat membedakan tingkat-

tingkat perkembangan anak didik. Hal ini sangat penting, karena dengan mengetahui

tingkat-tingkat perkembangan anak didik, seorang guru agama dengan mudah

menentukan/memilih cara memberikan pengajaran agama yang baik dengan tingkatan-

tingkatan sekolah.

Dengan memperhatikan tingkat-tingkat perkembangan dan tingkat-tingkat

sekolah, maka pengajaranagama dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. Taman

Kanak-Kanak Anak-anak seusia Taman Kanak-kanak mempunyai egar-ciri

Perkembangan pikiran sangat terbatas; Perbendaharaan kata sangat kurang; Hubungan

sosialnya hanya dalam lingkungan keluarga; dan peka terhadap tindakan-tindakan orang

di sekelilingnya. Dengan melihat egar- egar tersebut, pendidikan agama diberikan

dengan cara menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang sederhana, misalnya: membaca

doa (Bismillah), tanda salib, atau dengan cara agama masing-masing, sewaktu memnlai

sesuatu pekerjaan, seperti makan, minum, dan lain-lain.

Sekolah Dasar. Ciri-ciri pada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD): Suka

berkhayal; senang mendengar cerita-cerita; dan perbendaharaan kata-katanya cukup

banyak. Pendidikan agama, di samping menanamkan kebiasaan yang baik, dapat pula

dilaksanakan dengan cara: Memberikan cerita-cerita yang baik dan berhubungan

dengan agama; Dididik dan diajarkan untuk melakukan ibadah yang ringan misalnya;

sembahyang dan berdoa; dan dapat memberikan pengetahuan agama secara

Page 6: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

sederhana. Sekolah Menengah. Anak-anak usia sekolah menengah memiliki egar-ciri:

Pertumbuhan fisik yang cepat, menyusul pertumbuhan pikiran, perasaan dan egara;

Mengalami perasaan-perasaan sesuai dengan pertumbuhan biologis dalam masa puber

yang dapat mempengaruhi jiwanya; dan Matangnya kecerdasan dan berkembangnya

kecenderungan ilmiah. Untuk itu, pendidikan agama yang diberikan harus menyinggung

hal-hal tersebut dan menerangkan egar-hukum, serta batas-batas yang diberikan oleh

agama. Di samping itu, pengajaran agama dapat membukakan pikiran dan mempelajari

egar-hukum agama.

Universitas. Sifat-sifat pengajaran agama yang diberikan di universitas/perguruan

tinggi; adalah Lebih bersifat ilmiah; Mencari kebenaran akan adanya Tuhan, dan

membuktikannya dengan pendekatan ilmiah; dan Membahas egar-hukum, peraturan-

peraturan, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama.

Dengan melihat ketiga akibat di atas, maka pendidikan agama di perguruan

tinggi harus disesuaikan dengan Fakultas, Jurusan, dan bidang-bidang pengetahuan

yang dialami oleh mahasiswa dan memenuhi kebutuhan mahasiswa akan mengolah

ajaran-ajaran agama secara logis dan filisofis

6. Kesimpulan

Perkembangan selalu berarti defferensiasi. Artinya pada setiap tahap dari

seluruh perkembangan anak, berarti mulai adanya defferensiasi baru pada anak itu, baik

jasmaninya maupun rohaninya.hal ini nampak jelas bila kita memperhatikan gerakan

anak. Hal yang kedua yang perlu kita camkan ialah bahwa setiap sesuatu fase yang

dialami oleh anak, adalah merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa

selanjutnya. Hal ketiga yang perlu kita ketahui ialah bahwa perkembangan yang dialami

oleh anak adalah perkembangan jasmani dan rohani. Hal yang keempat, yang perlu

diketahui oleh para pendidik khuususnya orang tua ialah dalam keluarga lah anak itu

berkembang. Oleh karena itu keluargaq menduduki tempat terpenting bagi terbentuknya

pribadi anak secara keseluruhan yang akan dibawa (hasil pembentukannya itu)

sepanjang hidupnya.

Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan semata-mata

kepada anak didik, tetapi harus juga diperfiatikan pembinaan moral, sikap dan tingkah

laku. Oleh karena itu, dalam setiap pendidikan pengetahuan harus ada pendidikan moral

dan pembinaan kepribadian yang sehat. Dasar dan tujuan pendidikan moral biasanya

ditentukan oleh pandangan hidup dari lembaga pendidikan itu sendiri, sertajuga harus

Page 7: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

sesuai dengan dasar dan tujuan egara. Kalau egara itu berdasarkan Demokrasi, maka

pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anakjuga bertujuan membinajiwa demokrasi.

Begitu juga halnya kalau egara itu berdasarkan Otokratis, Ketuhanan.

DAFTAR PUSTAKA

Walgito, Bimo, Psikologi Umum, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi 1985.

Cet I

Sardjonoprijo, Petrus, Psikologi Kepribadian, Jakarta: CV. Gramada 1982

Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT. Angkasa Baru 1986

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali 1990

Fauzi, ahmad, Psikologi Umum, Bandung: CV. Pustaka Setia 1999

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2000

Tag:Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi Anak

Page 8: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

PAI SMA : Artikel Rangkuman Makalah Pendidikan Agama Islam | Pelajaran IslamPelajaran Islam : Artikel Rangkuman Makalah Pendidikan Agama Islam | Pelajaran IslamAgama Islam : Artikel Rangkuman Makalah Pendidikan Agama Islam | Pelajaran IslamRangkuman Buku Artikel Rangkuman Makalah Pendidikan Agama Islam | Pelajaran Islam

Tentang IslamIslam menurut bahasa, islam memiliki arti ; selamat, kedamaian, sentausa, sedangkan dalam istilah syar'i islam berserah diri, tunduk patuh, dengan kesadaraan yang tinggi tanpa paksaan. Sedangkan islam secara makna, maka akan menjadi sangat luas jika dikaitkan dengan beberapa arti di atas.

Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya..yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan. Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran & Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk mencapai tujuan akhir dari perjalanan manusia.

Makna kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan islam untuk mencapai tujuan, seseorang pasti akan mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupanya. Damai dalam konteks internal (dari sisi dirinya sendiri) dan dalam konteks eksternal (dalam hubungan bermasyarakat). Islam adalah agama yang menyukai kedamaian, kecuali jika hak Allah, dan hak azai manusia dihina dan di dzholimi, maka Islam dalam ajarannya menganjurkan untuk melakukan tindakan yang proporsional dan sesuai dengan perlakuan tersebut.Makna sentausa, hanya akan dicapai jika ada keselamatan dan kedamaian, ini juga merupakan arti dalam islam yang berkaitan dengan 2 makna  di atas. yang berkaitan dengan pelaksanaan islam secara internal (diri sendiri) maupun external (lingkungan, masyarakat, dll).

Makna berserah diri, adalah ketika seseorang menyerahkan seluruh jalan hidupnya (tunduk patuh) sesuai dengan aturan-aturan (syariat) dalam islam. Pendekatan untuk memahami hal ini bisa kita pahami melalui uraian singkat berikut.Pada umumnya, manusia itu akan mengikuti seseorang yang ia anggap lebih dari dirinya, itu sebabnya, maka di dunia ini ada kegiatan belajar dan mengajar (murid dan guru). Orang yang lebih rendah ilmuya, pasti akan mengikuti seseorang yang lebih tinggi ilmunya. Kaidah ini adalah kaidah yang universal, berlaku bagi setiap manusia.

Marilah kita melihat hal ini dalam konteks ilmu pengetahuan.Ketika ketinggian ilmu pengetahuan manusia telah mencapai satu titik yang paling tinggi dari ilmunya, maka pada titik puncaknya, manusia pasti akan menemukan kekuasaan dan keagungan Allah sebagai pemilik ilmu sesuai yang sesuai dengan sifat-Nya.

Contohnya seperti para pakar dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan pada abad

Page 9: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

ini telah mengungkapkan fakta dari kebenaran penelitian mereka, yang ternyata semuanya ada di dalam Al Quran yang disampaikan oleh Rasulullah +/- 14 abad yang lalu.

Sebuah contoh, dalam surat Al Alaq, Allah menyatakan menciptakan manusia dari Alaq. Alaq dalam Al Quran terjemahan DEPAG diartikan segumpal darah (dan ini juga tidak salah), tetapi jika mengambil arti Alaq dalam arti bahasa arab, maka ia berarti , sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya (seperti benalu, jamur, dll). Dan jika kita lihat fakta ilmu embriologi (berdasarkan penelitian dengan peralatan dan kemajuan teknologi modern) di dunia saat ini mengatakan bahwa manusia itu pada awalnya berasal dari zygote, yaitu kumpulan sel-sel yang hidup dan berkembang yang untuk kehidupannya sel tersebut harus menempel pada dinding rahim. Jadi zygote memiliki sifat persis seperti jamur atau benalu yang tumbuh dari sesuatu yang di tempelinya, yaitu dinding rahim.

Di dalam Al Quran ia menggunakan kata ‘alaq, dan menurut ilmu pengetahuan modern saat ini, ia menggunakan kata zygote, yang keduanya memiliki arti dan makna pada satu kejadian dan fakta yang sama yaitu ; sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya, dan alam bentuknya secara sederhana ia terlihat seperti bentuk segumpal darah. Hasil akhir (ujung dari penelitian ilmiah) dari ilmu embriology menunjukan fakta bahwa apa mereka (para peneliti tersebut) temukan dan di akui oleh seluruh dunia, adalah sama dengan apa yang dinyatakan di alam Al Quran 14 abad yang lalu, padahal pada saat itu Rasulullah sama sekali belum memiliki perangkat atau teknologi modern seperti saat ini.

Ini adalah salah satu dari banyak sekali fakta yang telah ditemukan saat ini bahwa titik tertinggi dari ilmu pengetahuan modern yang mengatakan tentang kebenaran yang haq, sama dengan apa yang dinyatakan di dalam Al Quran, dan tentunya berbagai fakta yang sangat mendetail tersebut menepis anggapat bahwa hal itu hanyalah sebuah kebetulan saja, tetapi lebih kepada satu mukjizat Al Quran yang menambah keimanan seseorang bahwa ia bukanlah kata-kata buatan Muhammad, tetapi ia adalah firman Allah dan petunjuk bagi seluruh manusia.

Hal ini tentunya akan membuat orang yang berilmu akan merasa takjub (kagum)  terhadap Al Quran yang demikian akuratnya mengatakan kebenaran yang hakiki dari sebuah peristiwa. Tentunya, uraian diatas hanyalah satu fakta dari banyak sekali fakta yang menunjukkan mukjizat Al Quran dari kebenaran yang hakiki. Yang kemudian, fakta itu tidak hanya berada dalam ranah ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Jika satu fakta atau sekian banyak fakta sudah benar adanya (dalam konteks kehidupan di dunia), dan hal itu adalah sebuah kebenaran yang hakiki yang tidak dapat terbantahkan oleh pikiran yang sehat, maka demikian pula dengan berita-berita tentang kejadian di masa yang akan datang (tentang hari kiamat, hari penghisaban, surga & neraka, dll), ia memiliki bobot kebenaran yang sama benarnya, sama nyatanya dengan apa yang dirasakan oleh manusia ketika hidup di dunia ini. Inilah juga termasuk yang disebutkan di dalam Al Quran, yaitu orang-orang yang beriman terhadap yang ghaib (sesuatu yang belum diketahui oleh manusia sampai waktu yang ditetapkan oleh Allah).

Ketika dia menyadari hal ini dengan kesadarannya, dengan menggunakan potesinya (pikiran dan akalnya), maka tidak ada alasan lain selain ia berserah diri, tunduk dan patuh terhadap seluruh aturan yang Allah berikan kepadanya melalui Al Quran dan contoh nyata dalam bentuk manusia yaitu Rasulullah saw.

Page 10: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Tidak ada paksaan sedikitpun bagi manusia untuk masuk kedalam islam, tetapi sudah jelas mana jalan yang benar dan mana jalan yang sesat, jalan yang selamat dan jalan yan celaka, sudah jelas siapa yang membutuhkan dan siapa yang dibutuhkan..dengan catatan, hal ini hanya berlaku bagi mereka yang mau mencari kebenaran yang hakiki.Dengan pemahaman yang singkat ini, maka kita bisa melihat, di dalam Al Quran, semua Nabi memilih islam (jalan yang selamat) sebagai dien mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan mereka, yaitu kehidupan akhirat. Dien sering di artikan dengan arti agama, tetapi dien memiliki makna yang lebih luas dari pada sekedar ritual saja, dien bisa kita maknai dengan ‘the way of life’ (cara seseorang menjalankan kehidupannya). Dan dien yang diridhoi di sisi Allah adalah ISLAM tidak ada dien yang diterima oleh Allah selain itu, sebagaimana firman-Nya; "Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidaklah akan diterima (agama itu)..." (Ali Imran: 85).

Tentang SholatAli bin Abi Talib r.a berkata :"Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata: Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S.yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.' Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda: 'Silahkan bertanya.' Berkata orang Yahudi: 'Silahkan terangkan kepada kami  tentang5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Sembahyang Zuhur jika tergelincir  matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya, Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi, Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S., maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya.

Sholat Isya' itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku, Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan  di situ sujudnya tiap orang kafir.' Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: Memang benar  apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sholat.

Rasullullah S.A.W bersabda: 'Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan, Sholat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'

Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala sholat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. Memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud: 'Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan, sholat

Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.

Page 11: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

'Sabda Rasullullah S.A.W. : 'Sholat Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.' Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: 'Sholat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu: 1. Dibebaskan dari api neraka. 2. Dibebaskan dari nifaq. Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai

Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam

A.S.selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.'

Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh perkara:

1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram). 2. Rahmat Allah senantiasa dekat dengannya. 3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal. 4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus. 5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan). 6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath. 7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.'

Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'

Sabda Rasullullah S.A.W.:'Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'

Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa asyhadu anna Muhammada Rasulullah (kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).' "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar." (Al-Baqarah : 155)

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan

Page 12: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

TIDAK BERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw: "Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?" Maka jawabnya Rasulullah saw,"Umat dikenal karena WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'."

Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil.

Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu.

Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :

1. Para Nabi2. Para Ahli Jihad3. Para Alim Ulama4. Para Syuhada5. Para Penghafal Al Quran6. Imam atau Pemimpin yang Adil7. Tukang Azan8. Wanita yang mati kelahiran/beranak9. Orang mati dibunuh atau dianiaya10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah SWT memberi wahyu kepada  Malaikat Ridhwan:

Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga.

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lezat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah

SWT di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah lalu itu."

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah

Page 13: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. "Dan (ingatlah) Allah senantiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan." (Surah Al-Baqarah : 237)

Tentang Iman

Sering kali kita mendengar kata-kata iman. Dalam bahasa arab, semua kata yang terdiri dari alif, mim, dan nun, mengandung makna pembenaran, percaya, dan ketenangan hati. Orang beriman, adalah mereka yang percaya, membenarkan terhadap satu objek tertentu yang yang dengan hal itu maka hatinya menjadi tenang.

Dalam Al Quran, orang beriman dijelaskan sebagaimana ayat, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar". (QS: 49:15)Ayat ini menjelaskan kepada kita tentang ciri dari orang-orang yang beriman. Dalam hati mereka tidak ada lagi keraguan untuk percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan keyakinannya itu dibuktikan dengan kesungguhan mereka dalam hal yang berhubungan dengan harta dan jiwa mereka. Maka dikatakan dalam akhir ayat tersebut, mereka adalah orang-orang yang benar.

Iman sendiri terdiri, sebagaimana kita ketahui terdiri 6 rukun, ia adalah ;Iman kepada Allah, kepada malaikat, kepada Rasul, kepada kitab-nya, kepada Hari akhir, dan kepada taqdir.

Sesungguhnya, masing-masing dari pembahasan ini adalah merupakan pembahasan yang sangat panjang.

Dalam kesempatan ini, marilah kita pahami lebih jauh bagaimana keimanan itu bisa terjadi.

Jika ada seseorang menyalakan api pada sebuah lilin, lalu bertanya pada kita, apakah anda mau menaruh jari anda diatas api tersebut selama 5 menit....?Pada umumnya, kita tentu, kita akan menjawab : “tidak..!”Mengapa...?

Karena kita tahu, bahwa api itu panas, dan sifat panasnya bisa membakar jari kita...Tetapi jika hal ini di ajukan kepada anak yang berusia 2 sampai 3 tahun, apakah anak tersebut  akan melakukan hal yang sama dengan kita...?

Boleh jadi, anak itu bukannya menjauhkan tangannya dari api tersebut tetapi malah mendekatkan tangannya pada api tersebut.

Ilustrasi sederhana ini, memberikan gambaran kepada kita tentang hubungan antara ilmu dengan iman.

Sebanyak ilmu yang kita miliki tentang api, maka sejauh itu pulalah kepercayaan kita kepada api tersebut. Ketika kita ilmu masuk dalam pikiran kita bahwa api itu panas dan bisa

Page 14: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

membakar tangan kita, maka kita pun tidak akan pernah meletakkan tangan kita di atas api tersebut, berbeda dengan seorang anak yang belum memiliki ilmu tentang api....

Ilustrasi ini, bisa kita gunakan untuk mengukur keimanan dalam konteks iman yang termasuk dalam dalam rukun iman.

Sejauh ilmu kita kepada Allah, malaikat, Rasul, kitab, hari kiamat dan takdir, maka sejauh itu pulalah kadar keimanan kita. Semakin tinggi ilmu seseorang tentang itu, maka semakin tinggi pula kadar keimanannya, demikian pula sebaliknya.

Yang dengan hal ini, kita bisa mengetahui, bahwa kadar keimanan satu manusia dengan manusia lainnya berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada pula rendah. Dan semua itu tergantung dari, sejauh mana ilmu yang ia miliki. Dan ilmu yang ia dapat dalam konteks menambah keimanan, tergantung dari sejauh mana ia berkorban untuk mendapatkan ilmu tersebut.

Inilah iman, potensi yang Allah berikan pada setiap manusia, dan Allah tidak membeda-bedakan, antara pria dan wanita dalam hal ini. Hal ini sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya,

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".(QS :16 :97)

Puasa dalam IslamPuasa dalam agama Islam atau Shaum (dalam Bahasa Arab صوم) artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata caranya tetap sama.Waktu haram puasa adalah waktu saat umat Muslim dilarang berpuasa. Hikmah puasa adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.    * Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)

Page 15: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

    * Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah)    * Hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)Perintah berpuasa dari Allah terdapat dalam Al-Quran di surat Al-Baqarah ayat 183.    "Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la allakum tataquun"“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa."Hikmah Puasa :Ibadah shaum Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mu’min adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183. Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146.Jenis-Jenis Puasa    * Puasa yang hukumnya wajib          o Puasa Ramadan          o Puasa karena nazar          o Puasa kifarat atau denda    * Puasa yang hukumnya sunah          o Puasa 6 hari di bulan Syawal          o Puasa Arafah          o Puasa Senin-Kamis          o Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak)          o Puasa Asyura (pada bulan muharam)          o Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam), tanggal 13, 14, dan 15Syarat wajib puasa   1. Beragama Islam   2. Berakal sehat   3. Baligh (sudah cukup umur)   4. Mampu melaksanakannya   5. Orang yang sedang berada di tempat (tidak sedang safar)Syarat sah puasa   1. Islam (tidak murtad)   2. Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)   3. Suci dari haid dan nifas   4. Mengetahui waktu diterimanya puasaRukun puasa   1. Niat   2. Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari

Page 16: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Yang Dilarang dan Dimakruhkan Ketika Thowaf

Saat ini kita akan mempelajari dua bahasan lainnya, di mana ini adalah bahasan terakhir dari pembahasan thowaf. Dua bahasan tersebut adalah hal yang dilarang/ diharamkan dan dimakruhkan dalam thowaf. Beberapa hal yang dilarang ketika thowaf:Pertama, meninggalkan salah satu rukun thowaf. Hukumnya: dia tidak bertahalul dengan tahalul akbar kecuali jika ia mengulanginya atau menunaikannya lagi jika thowaf tersebut fardhu atau wajib.Kedua, meninggalkan syarat thowaf. Hukumnya: thowaf tersebut tidak sah. Dan wajib diulangi jika thowaf tersebut thowaf yang wajib.Ketiga, meninggalkan salah satu wajib thowaf. Hukumnya: kena dosa dan wajib bayar dam.Beberapa hal yang dimakruhkan ketika thowaf:Pertama, mengeraskan suara ketika dzikir, berdo’a dan membaca Al Qur’an saat thowaf sehingga mengganggu orang lain yang sedang berthowaf.Kedua, berbicara yang tidak ada hajat. Ibnu ‘Umar berkata,

صالة في أنتم �ما فإن الكالم �وا أقل“Persedikitlah bercakap-cakap (ketika thowaf) karena kalian sama saja di dalam shalat.” (Irwaul Gholil 1/157,  Sanad Shahih)Ketiga, senandung sya’ir yang bukan bagian dari dzikir dan bukan pula pujian pada Allah.Keempat, meninggalkan sunnah-sunnah thowaf.Kelima, mengerjakan lebih dari satu thowaf tanpa ada sela untuk mengerjakan shalat di antara thowaf-thowaf yang ada.Keenam, menahan-nahan kencing dan buang air besar, atau menahan diri di saat sangat lapar. Hal ini tentu saja sangat mengganggu ibadah karena jadi tidak konsentrasi. Hal ini dimakruhkan sebagaimana shalat.Ketujuh, makan ketika thowaf. Mengenai minum ketika thowaf, dikatakan oleh Imam Asy Syafi’i,

ألن� ، تركه أحب� �ي لكن ، المأثم بمعنى ، أكرهه وال الط�واف في الماء بشرب بأس الاألدب في أحسن تركه

“Tidak mengapa minum ketika thowaf. Aku sendiri tidak memakruhkannya. Artinya, aku tidak katakan bahwa melakukan itu jadi berdosa. Akan tetapi aku lebih suka meninggalkannya. Karena meninggalkan minum ketika thowaf lebih beradab.”Kedelapan, menutup mulut dengan tangannya. Kecuali di saat butuh seperti ingin menutup mulut ketika menguap.Kesembilan, menyela-nyela jari, sebagaimana hal ini dimakruhkan pula dalam shalat.CatatanJika seseorang ingin melakukan thowaf hendaklah ia melakukan persiapa dengan bersuci terlebih dahulu dengan mensucikan badan dan pakaiannya dari najis. Kemudian hendaklah ia mandi (junub) jika ia dalam keadaan junub, atau jika (ia berhadats kecil), hendaklah ia berwudhu. Kemudian al Idhtiba’ (bagian kanan pundak dalam keadaan berbuka, bagian kiri tertutup kain ihrom, pen). Kemudian dia berthowaf sebanyak tujuh kali dengan selalu memperhatikan pundaknya apalagi di saat tempat thowaf begitu padat.Jika ingin melakukan thowaf yang setelahnya terdapat sa’i seperti thowaf qudum di mana sa’i dilakukan setelah itu (artinya sa’i-nya didahulukan), seperti pula thowaf ziyaroh (thowaf ifadhoh) yang sebelumnya belum dilakukan sa’i, seperti lagi dalam thowaf ‘umroh, maka disunnahkan pada thowaf-thowaf tadi untuk melakukan al idhtiba’.

Page 17: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Tentang DajjalSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Di antara bagian keimanan terhadap hari akhir yang wajib diimani adalah beriman kepada Dajjal. Tentang hal ini Rumaysho.com telah membahas dalam dua tulisan sebelumnya beberapa waktu yang silam. Di tulisan pertama, Rumaysho.com telah tunjukkan bahwa Dajjal benar-benar akan muncul di akhir zaman berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’ ulama. Bahasan kedua, diangkat bahasan ciri-ciri Dajjal. Pada bahasan ketiga ini, kami akan membahas aib pada Dajjal dan fitnah (derita) yang akan beliau bawa di akhir zaman. Allahumma yassir wa a’in.Dajjal yang Penuh Aib, Mustahil Dia adalah TuhanCiri-ciri Dajjal telah diterangkan dalam tulisan sebelumnya. Dari ‘Ubadah bin Ash Shoomit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ق5ص3ير1 ج7ل1 ر5 الد;ج;ال3 يح5 م5س3 3ن; إ 7وا 5عAق3ل ت 5 ال A5ن أ خ5ش3يت7 ;ى ح5ت الد;ج;ال3 ع5ن3 A7م 7ك Aت ح5د;ث Aق5د Eى 3ن إ5م7وا ف5اعAل A7م Aك 5ي ع5ل 3س5 Aب ل

7 أ A3ن ف5إ اء5 ج5حAر5 5 و5ال I5ة 3ئ 5ات 3ن ب Aس5 5ي ل Aن3 Aع5ي ال م5طAم7وس7 5عAو5ر7 أ ج5عAد1 5فAح5ج7 أ5عAو5ر5 3أ ب Aس5 5ي ل A7م ;ك ب ر5 5ن; أ

“Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku khawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah, matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.” Nampak jelas bahwa Dajjal sangat memiliki kekurangan yang besar dan memiliki aib yang tidak bisa ia sembunyikan. Maka sangat mustahil jika Dajjal mengklaim dirinya memiliki rububiyah. Sangat tidak masuk akal jika ia mengaku sebagai tuhan manusia. Tuhan manusia tidak mungkin buta di dunia. Padahal Allah tidaklah buta sebelah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

5ة1 5ب ن ع3 5ه7 Aن ع5ي ن;5 5أ ك ، 5ى 7مAن Aي ال Aن3 Aع5ي ال 5عAو5ر7 أ الد;ج;ال5 يح5 Aم5س3 ال 3ن; إ 5 ال

5 أ ، 5عAو5ر5 3أ ب Aس5 5ي ل ;ه5 الل 3ن; إ5ة1 ط5اف3ي

“Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ingatlah bahwa Al Masih Ad Dajjal buta sebelah kanan, seakan matanya seperti buah anggur yang menjorok” Di antara aib Dajjal yang lainnya adalah kakinya yang cacat, yaitu kakinya yang bengkok (lututnya saling menjauh seperti membentuk huruf “O”).Penjelasan ini menunjukkan bahwa seandainya Dajjal itu adalah tuhan, maka tentu saja ia bisa menghilangkan aib pada dirinya sendiri. Jika ia tidak bisa menghilangkan aibnya sendiri,

Page 18: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

ini menunjukkan bahwa ia bukanlah Rabb, namun sekedar makhluk biasa. Keadaan Dajjal yang buta sebelah adalah keadaan yang begitu nampak dan tidak bisa dipungkiri. Aib ini begitu nampak terlihat bagi orang alim atau orang awam sekali pun, sehingga tidak butuh pada dalil logika lainnya.

Berbagai Fitnah Dajjal(1) Cepat berpindah-pindah di muka bumi.Diceritakan dalam hadits mengenai kecepatan Dajjal di muka bumi,

يح7 Eالر Aه7 ت 5ر5 5دAب ت Aاس Aث3 Aغ5ي 5ال ك“Seperti hujan yang diakhiri angin” Dajjal akan mengitari seluruh muka bumi kecuali Makkah dan Madinah. Disebutkan dalam hadits,

Aه3 5ي ع5ل ; 3ال إ 5قAب1 ن 3ه5ا 3ق5اب ن Aم3ن 5ه7 ل Aس5 5ي ل ، 5ة5 Aم5د3ين و5ال ;ة5 م5ك ; 3ال إ ، الد;ج;ال7 5ط5ؤ7ه7 ي ;س5 3ال إ I5د 5ل ب Aم3ن Aس5 5ي ل;ه7 الل 7خAر3ج7 ف5ي ، Iج5ف5ات ر5 5ث5 5ال ث 3ه5ا هAل

5 3أ ب 5ة7 Aم5د3ين ال ج7ف7 A5ر ت 7م; ث ، 5ه5ا ون س7 5حAر7 ي ، ص5افEين5 5ة7 3ك 5ئ Aم5ال ال I5اف3ق و5م7ن I5اف3ر ك 7ل; ك

“Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya” (2) Fitnah dengan jannah (surga) dan naar (neraka)Dalam hadits disebutkan,

7وا 3ك 5هAل ت 5 ف5ال 5ار1 ن و5م5اؤ7ه7 5ار3د1 ب م5اء1 ه7 5ار7 ف5ن 5ارا و5ن م5اء^ م5ع5ه7 3ن; إ“Sesungguhnya bersamanya ada air dan api, apanya adalah air dingin dan airnya adalah api, karena itu janganlah kalian binasa.” Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

و5اآلخ5ر7 5ض7 Aي 5ب أ م5اء1 Aن3 Aع5ي ال ى5A أ ر5 5ح5د7ه7م5ا أ 5ان3 5جAر3ي ي ان3 5هAر5 ن م5ع5ه7 Aه7 م3ن الد;ج;ال3 م5ع5 3م5ا ب 5م7 5عAل أ 5ا 5ن أل

7م; ث AضE7غ5م Aي و5ل 5ارا ن اه7 5ر5 ي ;ذ3ى ال ;هAر5 الن Aت3 5أ Aي ف5ل 5ح5د1 أ 5ن; ك 5دAر5 أ 3م;ا ف5إ ج;ج75 5أ ت 5ار1 ن Aن3 Aع5ي ال ى5

A أ ر5ة1 ظ5ف5ر5 Aه5ا 5ي ع5ل Aن3 Aع5ي ال م5مAس7وح7 الد;ج;ال5 3ن; و5إ 5ار3د1 ب م5اء1 ;ه7 3ن ف5إ Aه7 م3ن ب5 ر5 A5ش ف5ي ه7 س5

A أ ر5 Aط3ئA 7ط5أ Aي ل I3ب 5ات ك Aر3 و5غ5ي I3ب 5ات ك Iم3نAم7ؤ i7ل ك ؤ7ه7 5قAر5 ي 5اف3ر1 ك Aه3 5ي Aن ع5ي Aن5 5ي ب 7وب1 Aت م5ك 3يظ5ة1 غ5ل

“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.” (3) Meminta tolong pada syaithonTidak diragukan lagi bahwa Dajjal telah berkongsi dengan setan. Sudah amat maklum bahwa setan tidaklah mungkin mengabdi kecuali pada orang yang benar-benar sesat dan mengabdi pada selain Allah. Perhatikan hadits berikut ini,

iك5 ب ر5 Eى 5ن أ ه5د7 A5ش 5ت أ م;ك57 و5أ 5اك5 5ب أ 5ك5 ل Aت7 5ع5ث ب A3ن إ Aت5 5ي أ ر5

5 أ n3ى اب 5عAر5 أل 5ق7ول5 ي A5ن أ 3ه3 5ت Aن ف3ت Aم3ن 3ن; و5إ. . iك5 ب ر5 ;ه7 3ن ف5إ 3عAه7 ;ب ات 5ى; 7ن ب 5ا ي 5ن3 5ق7وال ف5ي مEه3

7 و5أ 3يه3 ب5 أ ة3 ص7ور5 ف3ى 5ان3 Aط5ان ي ش5 5ه7 ل ;ل7 5م5ث 5ت ف5ي A5ع5م ن 5ق7ول7 ف5ي

“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, 'Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu? ' Laki-laki arab tersebut menjawab, 'Ya.' Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, 'Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.'” (4) Benda mati dan hewan patuh akan perintah DajjalDisebutkan dalam hadits,

Page 19: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

7مAط3ر7 ف5ت م5اء5 الس; م7ر7A 5أ ف5ي 5ه7 ل 7ون5 يب 5ج3 ت A5س و5ي 3ه3 ب 7ون5 7ؤAم3ن ف5ي Aع7وه7مA5د ف5ي 3 Aق5وAم ال ع5ل5ى 3ى Aت 5أ ف5ي

م5د;ه7 5 و5أ وعا ض7ر7 5غ5ه7 ب Aس

5 و5أ ذ7را A5ت 5ان ك م5ا 5طAو5ل5 أ A7ه7م ت ار3ح5 س5 Aه3مA 5ي ع5ل وح7 5ر7 ف5ت 3ت7 Aب 7ن ف5ت رAض55 و5األ

3ح7ون5 7صAب ف5ي Aه7مA ع5ن Aص5ر3ف7 5ن ف5ي 5ه7 ق5وAل Aه3 5ي ع5ل دiون5 5ر7 ف5ي Aع7وه7مA5د ف5ي Aق5وAم5 ال 3ى Aت 5أ ي 7م; ث خ5و5اص3ر5. ك3 7وز5 7ن ك 5خAر3ج3ى أ 5ه5ا ل 5ق7ول7 ف5ي 5ة3 Aخ5ر3ب 3ال ب i5م7ر و5ي A3ه3م مAو5ال

5 أ Aم3ن ىAء1 ش5 Aد3يه3مA ي5 3أ ب Aس5 5ي ل 3ين5 ل م7مAح3

;حAل3 الن يب3 5ع5اس3 5ي ك ه5ا 7وز7 7ن ك 5ع7ه7 Aب 5ت ف5ت“Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: 'Keluarkan harta simpananmu.' Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.” (5) Dajjal membunuh seorang pemudaRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara panjang lebar tentang Dajjal sebagiannya disebutkan dalam hadits,

5ل3ى ت 3ى ;ت ال 5اخ3 ب Eالس 5عAض5 ب Aز3ل7 5ن ف5ي ، 5ة3 Aم5د3ين ال 3ق5اب5 ن 5دAخ7ل5 ي A5ن أ Aه3 5ي ع5ل م1 م7ح5ر; و5ه7و5 الد;ج;ال7 3ى Aت 5أ يه5د7 A5ش أ 5ق7ول7 ف5ي ، ;اس3 الن 5ار3 ي خ3 Aم3ن Aو

5 أ ;اس3 الن Aر7 ي خ5 و5هAو5 ج7ل1 ر5 I3ذ 5وAم5ئ ي Aه3 5ي 3ل إ ج7 5خAر7 ف5ي ، 5ة5 Aم5د3ين الالد;ج;ال7 - - 5ق7ول7 ف5ي ، 5ه7 ح5د3يث وسلم عليه الله صلى ;ه3 الل س7ول7 ر5 5ا 5ن ح5د;ث ;ذ3ى ال الد;ج;ال7 ;ك5 5ن أ

3يه3 . ي A7ح ي 7م; ث 7ه7 7ل 5قAت ف5ي 5 ال 7ون5 5ق7ول ف5ي 5مAر3 األ ف3ى iون5 ك 5ش7 ت Aه5ل ، 7ه7 Aت 5ي ي A5ح أ 7م; ث ه5ذ5ا 5لAت7 ق5ت A3ن إ A7م Aت 5ي أ ر55 أ

;ط7 . ل 7س5 ي 5 ف5ال 5ه7 7ل 5قAت ي A5ن أ الد;ج;ال7 7ر3يد7 ف5ي 5وAم5 Aي ال Eى م3ن ة^ 5ص3ير5 ب د; 5ش5 أ ف3يك5 Aت7 7ن ك م5ا ;ه3 و5الل 5ق7ول7 ف5يAه3 5ي ع5ل

“Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah.  Lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia adalah sebaik-baik manusia atau di antara manusia terbaik, dia berkata, 'Saya bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami.' Kemudian Dajjal mengatakan, 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?' Mereka menjawab, 'Tidak'. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan, 'Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ' Lantas Dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya.”

Disebutkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri,الد;ج;ال3 3ح7 ال م5س5 3ح7 ال Aم5س5 ال Aق5اه7 5ل ف5ت 3ين5 Aم7ؤAم3ن ال م3ن5 ج7ل1 ر5 5ه7 5ل ق3ب 5و5ج;ه7 5ت ف5ي الد;ج;ال7 ج7 5خAر7 ي

و5م5ا - - 5 أ 5ه7 ل 7ون5 5ق7ول ف5ي ق5ال5 ج5 خ5ر5 ;ذ3ى ال ه5ذ5ا 3ل5ى إ 5عAم3د7 أ 5ق7ول7 ف5ي 5عAم3د7 ت Aن5 5ي أ 5ه7 ل 7ون5 5ق7ول ف5ي

. . Aق5د Aس5 5ي 5ل أ IضA5ع 3ب ل Aض7ه7مA5ع ب 5ق7ول7 ف5ي 7وه7 7ل اقAت 7ون5 5ق7ول ف5ي خ5ف5اء1 5ا Eن ب 3ر5 ب م5ا 5ق7ول7 ف5ي 5ا Eن ب 3ر5 ب 7ؤAم3ن7 تAم7ؤAم3ن7 - - ال آه7 ر5 3ذ5ا ف5إ الد;ج;ال3 3ل5ى إ 3ه3 ب 3ق7ون5 Aط5ل 5ن ف5ي ق5ال5 5ه7 د7ون 5ح5دا أ 7وا 7ل 5قAت ت A5ن أ A7م iك ب ر5 A7م 5ه5اك ن

- ق5ال5 - وسلم عليه الله صلى ;ه3 الل س7ول7 ر5 5ر5 ذ5ك ;ذ3ى ال الد;ج;ال7 ه5ذ5ا ;اس7 الن iه5ا ي5 أ 5ا ي ق5ال5

- - . ق5ال5 با Aض5ر 7ه7 5طAن و5ب ه7 ظ5هAر7 ع7 7وس5 ف5ي جiوه7 و5ش7 خ7ذ7وه7 5ق7ول7 ف5ي ;ح7 ب 7ش5 ف5ي 3ه3 ب الد;ج;ال7 م7ر7A 5أ ف5ي

ر7 - - 7ؤAش5 ف5ي 3ه3 ب 7ؤAم5ر7 ف5ي ق5ال5 5ذ;اب7 Aك ال يح7 Aم5س3 ال Aت5 5ن أ 5ق7ول7 ف5ي ق5ال5 3ى ب 7ؤAم3ن7 ت و5م5ا5 أ 5ق7ول7 ف5ي

Aن3 - - 5ي Aق3طAع5ت ال Aن5 5ي ب الد;ج;ال7 5مAش3ى ي 7م; ث ق5ال5 Aه3 5ي ل Aر3ج Aن5 5ي ب ق5 7ف5ر; ي ;ى ح5ت م5فAر3ق3ه3 Aم3ن ار3 Aش5 Aم3ئ 3ال ب - - . ف3يك5 د5دAت7 Aاز م5ا 5ق7ول7 ف5ي 3ى ب 7ؤAم3ن7 5ت أ 5ه7 ل 5ق7ول7 ي 7م; ث ق5ال5 3ما ق5ائ 5و3ى ت A5س ف5ي Aق7م 5ه7 ل 5ق7ول7 ي 7م; ث

ق5ال5 - - - - ;اس3 الن م3ن5 Iح5د5 3أ ب 5عAد3ى ب 5فAع5ل7 ي 5 ال ;ه7 3ن إ ;اس7 الن iه5ا ي

5 أ 5ا ي 5ق7ول7 ي 7م; ث ق5ال5 ة^ 5ص3ير5 ب ; 3ال إAه3 5ي 3ل إ 5ط3يع7 ت A5س ي 5 ف5ال 7ح5اسا ن 3ه3 ق7و5ت A5ر ت 5ى 3ل إ 3ه3 5ت ق5ب ر5 Aن5 5ي ب م5ا 7جAع5ل5 ف5ي 5ح5ه7 5ذAب 3ي ل الد;ج;ال7 Aخ7ذ7ه7 5أ ف5ي;ار3 - - الن 3ل5ى إ ق5ذ5ف5ه7 ;م5ا 5ن أ ;اس7 الن 5حAس3ب7 ف5ي 3ه3 ب 5قAذ3ف7 ف5ي Aه3 5ي ل Aو5ر3ج Aه3 5د5ي 3ي ب Aخ7ذ7 5أ ف5ي ق5ال5 ^ 3يال ب س5

« - 5عAظ5م7 «. - أ ه5ذ5ا وسلم عليه الله صلى ;ه3 الل س7ول7 ر5 ف5ق5ال5 ;ة3 ن Aج5 ال ف3ى Aق3ى5 7ل أ ;م5ا 3ن و5إ5م3ين5 Aع5ال ال Eب ر5 Aد5 ن ع3 ه5اد5ة^ ش5 ;اس3 الن

Page 20: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, 'Kau mau kemana? ' Mu`min itu menjawab, 'Hendak ke orang yang muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ' Mu`min itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.' Mereka berkata, 'Bunuh dia.' Lalu mereka saling berkata satu sama lain, 'Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, 'Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, 'Ambil dan belahlah dia.' Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, 'Apa kau tidak beriman padaku? ' Mu`min itu menjawab, 'Kau adalah Al Masih pendusta? ' Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, 'Berdirilah!' Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, 'Apa kau beriman padaku?' Ia menjawab, 'Aku semakin mengetahuimu.' Setelah itu Dajjal berkata, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.' Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam."

Sombong dan Hasad, Penyakit Membinasakan

Berikut adalah faedah berharga dari Ibnu Taimiyah rahimahullah tentang bahaya hasad (dengki) dan kibr (sombong). Sombong dan hasad (dengki) adalah dua penyakit yang telah menghancurkan orang terdahulu dan belakangan. Keduanya adalah dosa yang amat besar yang ada dahulu.Sifat kibr (sombong) berawal dari Iblis sedangkan sifat hasad berasal dari Adam.Begitu pula anak Adam yang membunuh saudaranya. Ia membunuhnya karena hasad pada saudaranya.Karenanya, sifat sombong menafikan Islam (sikap tunduk patuh pada Allah, pen). Sebagaimana pula syirk menafikan Islam.

Islam adalah berserah diri (tunduk patuh) pada Allah semata.Barangsiapa yang tunduk patuh pada Allah, juga pada selain-Nya, maka dia termasuk musyrik pada Allah (karena dia telah menduakan Allah, pen).Barangsiapa yang tidak tunduk patuh pada Allah, maka dialah orang yang kibr (sombong). Inilah sebagaimana keadaan Fir’aun dan pengikutnya.Barangsiapa yang tunduk patuh pada Allah di jalan yang hanif (lurus), maka dia adalah yang sebenar-benarnya muslim (orang yang tunduk patuh). Dialah yang sebenarnya menjadi pengikut Ibrahim sebagaimana Allah firmankan,

5م3ين5 Aع5ال ال Eب 3ر5 ل 5مAت7 ل Aس5 أ ق5ال5 A3م ل Aس

5 أ iه7 ب ر5 5ه7 ل ق5ال5 A3ذ إ“Ketika Rabbnya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.” (QS. Al Baqarah: 131)

Page 21: Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi

Sumber : Buku Pendidikan Agama Islam