pendekatan penelitian campuran

Upload: david-yu

Post on 15-Oct-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    1/56

    1

    PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN (MIXED RESEARCH APPROACH)

    Oleh :

    Abdullah M. Jaubah

    Pendahuluan

    John W. Creswell (2009), telah menulis buku berjudul Research Design : Qualitative,

    Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sugiyono (2012), telah menulis buku berjudul

    Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Pendekatan penelitian sekarang terdiri dari

    pendekatan penelitian kualitatif, pendekatan penelitian kuantitatif, dan pendekatan penelitian

    campuran atau kombinasi.

    Para penganut pendekatan penelitian kualitatif dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang

    menderita buta mata sebelah kanan mereka. Mereka melihat hanya dengan mata sebelah kiri.

    Para penganut pendekatan penelitian kuantitatif dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang

    menderita mata sebelah kiri mereka. Mereka melihat hanya dengan mata sebelah kanan. Para

    penganut penelitian campuran dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang tidak menderita

    buta mata sebelah kanan dan juga tidak menderita buta mata sebelah kiri. Mereka melihat

    dengan kedua mata mereka.

    Beberapa buku tentang penelitian kualitatif telah diterbitan akan tetapi pembahasan mengenai

    perangkat lunak untuk mengolah data kualitatif masih langka dibahas antara lain Nud*ist,

    nVivo, xSight, Atlas.i, dan sebagainya.

    Thomas Saaty telah mengembangkan The Analytic Hierarchy Process for Decision Making.

    Paket program telah pula dikembangkan antara lain adalah Expert Choice 2000. Pengambilan

    keputusan melibatkan penentuan prioritas-prioritas dan The Analytic Hierarchy Process

    merupakan metodologi untuk penentuan prioritas-prioritas. Sebagian besar pengambilan

    keputusan melibatkan multikriteria antara lain mencakup maksimisasi laba, memuaskan

    permintaan para pelanggan, memaksimisasikan kepuasan para karyawan, memuaskan para

    pemegang saham, meminimisasikan biaya produksi, memenuhi peraturan pemerintah,

    meminimisasikan pajak, dan memaksimisasikan bonus.

    Analytic Hierarchy Processdapat dipakai untuk melakukan alokasi sumberdaya, pemilihan

    sumberdaya, manajemen sumberdaya manusia, evaluasi kinerja para karyawan, keputusan

    mengenai gaji, tunjangan, bonus, perumusan strategi pemasaran, prediksi akibat-akibat,

    perencanaan strategis, usaha memperlancar pengambilan keputusan kelompok, analisis

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    2/56

    2

    manfaat-biaya, evaluasi rancangan engineering, manajemen produksi dan operasi, perumusan

    dan evaluasi kebijakan, evaluasi akuisisi dan merger, evaluasi para pemasok, analisis kredit,

    umpan-belakang para pelanggan, dan sebagainya.

    Thomas L. Saaty melakukan langkah melaksanakan International Symposium Analytic

    Hierarchy Process. Pelaksanaan dilakukan dalam beberapa negara sebagaimana tercermin

    dalam daftar di bawah ini :[1]

    Meetings of the ISAHP

    # Year Location Venue Papers

    1 1988 Tianjin,China Tianjin University Unknown

    2 1991 Pittsburgh,United States University of Pittsburgh Unknown

    3 1994 Washington, D.C.,United StatesGeorge Washington University Unknown

    4 1996 Vancouver,Canada Simon Fraser University Unknown

    5 1999 Kobe,Japan Unknown Unknown

    6 2001 Berne,Switzerland Hotel Allegro 57

    7 2003 Nusa Dua,Indonesia Melia Bali Hotel 74

    8 2005 Honolulu,United States University of Hawaii 75

    9 2007 Via del Mar,Chile Hotel del Mar 66

    10 2009 Pittsburgh, United States University of Pittsburgh 85

    11 2011 Sorrento,Italy Hilton Sorrento Palace TBA

    12 2013 Kuala Lumpur,Malaysia TBA TBA

    Indonesia telah dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan simposium internasional akan

    tetapi dampak dari Analytic Hierarchy Process adalah sangat tidak terasa jika dibanding

    dengan dampak Analytic Hierarchy Process pada berbagai Universitas di China. Banyak

    disertasi di sana telah memanfaatkan Analytic Hierarchy Process.

    Analytic Hierarchy Process dapat dimanfaatkan untuk mengolah data hasil penelitian

    kuantitatif, data hasil penelitian kualitatif, dan data hasil penelitian campuran. Dua contoh

    akan disajikan di sini. Contoh kesatu lebih mencerminkan penelitian kualitatif dengan

    memanaatkan variabel-variabel kepemimpinan, pengalaman, pendidikan, dan kharisma dalam

    pemilihan kepala program studi pada Universitas Yapin. Contoh kedua mencerminkan

    penelitian campuran antara variabel-variabel kuantitatif dan variabel-variabel kualitatif dalah

    hubungannya dengan proses pemilihan mobil yang akan dibeli.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Tianjinhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tianjin_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pittsburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Pittsburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Pittsburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/Washington,_D.C.http://en.wikipedia.org/wiki/George_Washington_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Vancouverhttp://en.wikipedia.org/wiki/Simon_Fraser_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Kobehttp://en.wikipedia.org/wiki/Bernehttp://en.wikipedia.org/wiki/Nusa_Duahttp://en.wikipedia.org/wiki/Honoluluhttp://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Hawaiihttp://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Hawaiihttp://en.wikipedia.org/wiki/Vi%C3%B1a_del_Marhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sorrentohttp://en.wikipedia.org/wiki/Kuala_Lumpurhttp://en.wikipedia.org/wiki/Kuala_Lumpurhttp://en.wikipedia.org/wiki/Sorrentohttp://en.wikipedia.org/wiki/Vi%C3%B1a_del_Marhttp://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Hawaiihttp://en.wikipedia.org/wiki/Honoluluhttp://en.wikipedia.org/wiki/Nusa_Duahttp://en.wikipedia.org/wiki/Bernehttp://en.wikipedia.org/wiki/Kobehttp://en.wikipedia.org/wiki/Simon_Fraser_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Vancouverhttp://en.wikipedia.org/wiki/George_Washington_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Washington,_D.C.http://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Pittsburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pittsburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tianjin_Universityhttp://en.wikipedia.org/wiki/Tianjin
  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    3/56

    3

    Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data kualitatif dan data kuantitatif hasil

    penelitian. Hal ini berarti bahwa pendekatan penelitian campuran dapat memanfaatkan

    Analytic Hierarchy Process dengan memanfaatkan Expert Choice 2000.

    Pendekatan Penelitian Campuran

    Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data hasil penelitian mengenai pemilihan

    presiden dan wakil presiden, pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan walikota,

    pemilihan mobil yang akan dibeli, dan sebagainya. Paket program Expert Choice 2000

    mengandung banyak contoh yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan studi.

    Model pembelian mobil dirancang untuk memilih mobil terbaik yang akan dibeli dengan

    mempertimbangkan harga, biaya pemeliharaan termasuk jaminan, pemeliharaan, dan

    asuransi, prestige, dan kualitas termasuk keselamatan, rancangan eksterior dan interior,

    kinerja, dan kenyamanan atas lima macam mobil. Dua faktor terdiri dari faktor kuantitatif dan

    dua faktor terdiri dari faktor kualitatif. Kedua faktor ini dirinci lebih lanjut sehingga

    mencerminkan struktur yang terdiri dari sasaran, kriteria, dan alternatif-alternatif.

    Contoh lain adalah contoh mengenai Coast Guard Officers Evaluation. Tiap enam bulan

    Coast Guard Officers dievaluasi oleh para atasan mereka dan suatu laporan evaluasi diisi.

    Laporan evaluasi ini kemudian dimasukkan sebagai bagian dari catatan pelayanan para

    pejabat setelah beberapa tahun. Pemimpin memperoleh hak untuk dipilih menjadi pejabat

    lebih lanjut dengan jabatan yang lebih tinggi. Suatu dewan pemilihan akan

    mempertimbangkan para pejabat dan konsep daftar promosi disusun. Dewan Pemilihan diberi

    ratusan laporan dan yang terarah untuk memilih para pejabat berkualifikasi terbaik untuk

    promosi. Dewan Pemilihan memakai tiap kriteria kinerja yaitu performance of duties,

    interpersonal relations, leadership skills, communication skills, personal qualities, dan

    representation of the coast guard. Kriteria ini merupakan kriteria kualitatif. Tiap calon

    menerima peringkat secara mendalam untuk tiap kriteria ini yang berkisar dari pejabat yang

    tidak memuaskan sampai dengan pejabat yang sangat memuaskan.

    Contoh lain adalah contoh Boeing dan Airbus. Airbus melakukan persaingan atas pasar

    commercial jet aircraft yang telah didominasi oleh Boeing. Persaingan ini mencakup

    perubahan hakikat dari kebutuhan pesawat terbang dan lingkungan bisnis internasional.

    Model ini dipakai untuk mengevaluasi daya tarik pasar (market attractiveness) dan

    ketangguhan bersaing Boeing dalam empat pasar global. Daya tarik pasar terdiri dari iklim

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    4/56

    4

    politik, intensitas persaingan, pertumbuhan, dan ukuran. Ketangguhan bersaing dalam tiap

    dari empat wilayah dianalisis atas pangsa pasar relatif, persaingan harga, kualitas pesawat,

    dan persepsi para pelanggan dari tiap jenis pesawat. Penelitian ini mengandung unsur-unsur

    kualitatif dan unsur-unsur kuantitatif.

    Beberapa contoh akan diambil dari paket programExpert Choice 2000sebagai contoh bahwa

    Expert Choice 2000 dapat dipakai sebagai salah satu perangkat untuk mengolah data

    kualitatif dan data kuantitatif hasil penelitian. Expert Choice 2000, oleh karena itu, dapat

    dipakai sebagai salah satu perangkat untuk mengolah data hasil penelitian campuran atau

    penelitian kombinasi. Hal ini dilakukan karena contoh hasil penelitian campuran atau

    kombinasi dalam buku-buku penelitian masih belum jelas terutama bagi penulis makalah ini.

    Contoh-contoh yang terkandung dalam paket program Expert Choice 2000 adalah contoh

    mengenai pemilihan pemimpin,ASTN Building Evaluation, Coast Guard Officer Evaluation,

    Car Purchase, Coast Guard Weapon Patrol Boat Procurement, Boeing Market Strategy,

    Corporate Relocation, Dam Proposal, Employee Evaluation, Improve Beltway Traffic,

    National Health Plans, Nuclear Waste, Oil Pipeline Route Selection, Patent Application,

    Discrete Alternative Resource Allocation, Northeast Fisheries Resource Allocation, RPF For

    National Park Services, Source Selection for Systems Contract, Spent Feul Rod Storage, dan

    Ventura Capital. Beberapa contoh lain tersedia akan tetapi masih belum dapat dijalankan dan

    harus dilengkapi lebih dahulu. Contoh-contoh ini mencerminkan berbagai ragam penerapan

    dari Expert Choice 2000dan penerapan ini dapat mencakup penelitian kualitatif, penelitian

    kuantitatif, dan penelitian campuran. Dua contoh akan disajikan secara lengkap yaitu contoh

    pemilihan pemimpin dan contoh pembelian mobil.

    Model Dalam Expert Choice 2000

    Model Analytic Hierarchy Process menurut Thomas L. Saaty, dalam tulisannya yang berjudul

    The Analytic Hierarchy Process (AHP) for Decision Making, dalam hubungannya dengan

    pemikiran hirarkis dapat dikemukakan sebagai berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    5/56

    5

    Asma M. A. Bahurmoz, dalam tulisannya yang berjudul The Analytic Hierarchy Process : A

    Methodology for Win-Win Management menggambarkan model sebagai berikut :

    Model Hirarki Keputusan Pemilihan mobil dapat digambarkan sebagai berikut :

    Mobil Terbaik

    Harga Efisiensi Kenyamanan Gaya

    A B C

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    6/56

    6

    Pemilihan Pemimpin

    Proses pemilihan ketua program studi Magister Ilmu Administrasi pada Universitas Yapin

    berdasar atas kriteria Kepemimpinan Pengalaman, Pendidikan, dan Kharisma. Tiga calon

    pemimpin tersedia yaitu Harry, Silalahi, dan Paimin

    Tujuan yang ingin dicapai adalah pemilihan pemimpin berdasar atas kriteria Kepemimpinan,

    Pendidikan, Pengalaman, dan Kharisma. Alternatif adalah Harry, Silalahi, dan Paimin.

    Perbandingan berpasangan atas tujuan mencakup Kepemimpinan, Pengalaman, Pendidikan,

    dan Kharisma. Informasi ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan

    berpasangan adalah sebagai berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    7/56

    7

    Perbandingan berpasangan atas Kepemimpinan mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin.

    Informasi ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah

    sebagai berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    8/56

    8

    Perbandingan berpasangan atas Pengalaman mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi

    ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai

    berikut :

    Perbandingan berpasangan atas Pendidikan mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi

    ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai

    berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    9/56

    9

    Perbandingan berpasangan atas Kharisma mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi

    ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai

    berikut :

    Hasil pengolahan dengan Expert Choice 2000 adalah sebagai berikut :

    Harry menduduki prioritas atau peringkat pertama dengan nilai 0.402, Silalahi menduduki

    peringkat kedua dengan nilai 0.326, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai

    0.273. Inkonsistensi secara keseluruhan adalah 0.05 atau 5%. Nilai ini adalah lebih kecil

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    10/56

    10

    daripada nilai 10%. Perbandingan berpasangan akan perlu diulang jika nilai inkonsistensi

    adalah 10% dan tidak perlu diulangi jika nilai inkonsistensi itu di bawah 10%. Inkonsistensi,

    dalam Expert Choice 2000, diakui sebagai unsur yang layak dalam melakukan pertimbangan

    oleh manusia asal saja tidak sama dengan atau lebih besar daripada 10%.

    Prioritas dengan mempertimbangkan pada sasaran pemilihan pemimpin menunjukkan hasil

    bahwa pengalaman menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.343, Kepemimpinanmenduduki peringkat kedua dengan nilai 0.274, Pendidikan menduduki peringkat ketiga

    dengan nilai 0.239, dan Kharisma menduduki peringkat keempat dengan nilai 0.145.

    Inkonsistensi adalah 0.07 atau 7%.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    11/56

    11

    Prioritas dengan mempertimbangkan pada Kepemimpinan mencerminkan bahwa Harry

    menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.443, Silalahi menduduki peringkat kedua dengan

    nilai 0.361, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai 0.196. Inkonsistensi adalah

    1%.

    Prioritas dengan mempertimbangkan pada Pengalaman mencerminkan bahwa Harry

    menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.475, Silalahi menduduki peringkat kedua dengan

    nilai 0.284, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai 0.241 Inkonsistensi adalah

    0%.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    12/56

    12

    Prioritas dengan mempertimbangkan pada Pendidikan mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,

    dan Paimin menduduki prioritas yang sama dengan nilai masing-masing adalah 0.333.

    Inkonsistensi adalah 0%.

    Prioritas dengan mempertimbangkan pada Kharisma mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,

    dan Paimin menduduki prioritas yang sama dengan nilai masing-masing adalah 0.333.

    Inkonsistensi adalah 0%.

    Informasi lain dapat dihasilkan yaitu informasi rincian distributif dan informasi rincian ideal.

    Rincian Distributive dapat disajikan sebagai berikut

    Level 1 Alts Prty

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    13/56

    13

    Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.121

    Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.099

    Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.054

    Pengalaman (L: .343) Harry 0.163

    Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.097

    Pengalaman (L: .343) Paimin 0.083

    Pendidikan (L: .239) Harry 0.080

    Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.080

    Pendidikan (L: .239) Paimin 0.080

    Kharisma (L: .145) Harry 0.048

    Kharisma (L: .145) Silalahi 0.048

    Kharisma (L: .145) Paimin 0.048

    Nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih besar daripada nilai

    Kepemimpinan dan Pengalaman dari Silalahi dan nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari

    Silalahi adalah lebih besar daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Hal

    ini berarti bahwa nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih tinggi

    daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Nilai Pendidikan dan Kharisma

    dari Harry, Silalahi, dan Paimin adalah sama.

    Rincian Ideal adalah sebagai berikut :

    Level 1 Alts Prty

    Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.110

    Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.089

    Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.049

    Pengalaman (L: .343) Harry 0.138

    Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.082

    Pengalaman (L: .343) Paimin 0.070

    Pendidikan (L: .239) Harry 0.096

    Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.096Pendidikan (L: .239) Paimin 0.096

    Kharisma (L: .145) Harry 0.058

    Kharisma (L: .145) Silalahi 0.058

    Kharisma (L: .145) Paimin 0.058

    Nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih besar daripada nilai

    Kepemimpinan dan Pengalaman dari Silalahi dan nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari

    Silalahi adalah lebih besar daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Halini berarti bahwa nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih tinggi

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    14/56

    14

    daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Nilai Pendidikan dan Kharisma

    dari Harry, Silalahi, dan Paimin adalah sama.

    Informasi lebih rinci dapat pula dihasilkan menurut rincian distributif dan menurut rincian

    ideal.

    Rincian Distributive menghasilkan informasi sebagai berikut :

    Alts Level 1 Prty

    Percent Harry 41.200

    Harry Kepemimpinan (L: .274) 0.121

    Harry Pengalaman (L: .343) 0.163

    Harry Pendidikan (L: .239) 0.080

    Harry Kharisma (L: .145) 0.048Percent Silalahi 32.400

    Silalahi Kepemimpinan (L: .274) 0.099

    Silalahi Pengalaman (L: .343) 0.097

    Silalahi Pendidikan (L: .239) 0.080

    Silalahi Kharisma (L: .145) 0.048

    Percent Paimin 26.500

    Paimin Kepemimpinan (L: .274) 0.054

    Paimin Pengalaman (L: .343) 0.083

    Paimin Pendidikan (L: .239) 0.080

    Paimin Kharisma (L: .145) 0.048

    Persentase yang dicapai oleh Harry adalah 42.2%, persentase yang dicapai oleh Silalahi

    adalah 32.4% dan persentase yang dicapai oleh Paimin adalah 26.5%. Hal ini mencerminkan

    kelebihan sebesar 1.1% sebagai akibat dari pembulatan.

    Rincian Ideal menghasilkan informasi sebagai berikut :

    Level 1 Alts Prty

    Percent Kepemimpinan (L: .274) 24.800

    Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.110

    Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.089

    Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.049

    Percent Pengalaman (L: .343) 29.000

    Pengalaman (L: .343) Harry 0.138

    Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.082

    Pengalaman (L: .343) Paimin 0.070

    Percent Pendidikan (L: .239) 28.800Pendidikan (L: .239) Harry 0.096

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    15/56

    15

    Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.096

    Pendidikan (L: .239) Paimin 0.096

    Percent Kharisma (L: .145) 17.400

    Kharisma (L: .145) Harry 0.058

    Kharisma (L: .145) Silalahi 0.058

    Kharisma (L: .145) Paimin 0.058

    Informasi di atas mencerminkan bahwa persentase Kepemimpinan adalah 24.8%, Persentase

    pengalaman mencerminkan adalah 29%, Persentase pendidikan adalah 28.8%, dan persentase

    Kharisma adalah 17.4%. Keseluruhan nilai adalah 100%. Persentase terbesar adalah

    pengalaman dan persentase terkecil adalah kharisma.

    Penilaian secara keseluruhan mencerminkan bahwa Harry menduduki peringkat paling atas

    disusul oleh Silalahi, dan kemudian disusul oleh Paimin.

    Expert Choice 2000 juga mengandung peluang untuk menyajikan grafik sensitivitas

    mengenai Performance, Dynamic, Gradience, Head-to-head, dan Two Dimentional.

    Penyajian grafik ini mencerminkan ringkasan-ringkasan dari hasil analisis. Grafik-grafik ini

    dapat diamati secara cepat dalam usaha menentukan pemimpin yang dipilih berdasar atas

    pertimbangan-pertimbangan mengenai Kepemimpinan, Pengalaman, Pendidikan, dan

    Kharisma. Analisis sensitivitas mencakup analisis sensitivitas performance, analisis

    sensitivitas dynamic, analisis sensitivitas gradience, analisis sensitivitas head-to-head, dan

    analisis sensitivitas two dimensional.

    Keempat analisis sensitivitas ini akan disajikan di bawah ini.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    16/56

    16

    Harry secara keseluruhan adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Silalahi adalah lebih tinggi

    daripada Paimin. Hal ini berarti juga bahwa Harry adalah lebih tinggi daripada Paimin.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    17/56

    17

    Dynamic Sensitivity mencerminkan bahwa Harry memperoleh nilai 40.2%, Silalahi

    memperoleh nilai 32.6%, dan Paimin memperoleh nilai 27.3% dari Kepemimpinan sebesar

    24.4%, Pengalaman sebesar 34.3, Pendidikan sebesar 23.9%, dan Kharisma sebesar 14.5%.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    18/56

    18

    Informasi mengenai Gradient untuk Kepemimpinan dan Pengalaman mencerminkan bahwa

    Harry lebih tinggi daripada Silalahi dan Silalahi adalah lebih tinggi daripada Paimin

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    19/56

    19

    sedangkah gradient untuk Pendidikan dan Kharisma mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,

    dan Paimin adalah sama.

    Head-to-head antara Silalahi dan Harry adalah lebih tinggi Harry dan antara Paimin dan

    Harry adalah lebih tinggi Harry dalam hubungannya dengan Kepemimpinan dan Pengalaman

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    20/56

    20

    sedangkan Pendidikan dan Kharisma adalah sama. Keseluruhan mencerminkan bahwa Harry

    adalah lebih tinggi dari Silalahi dan Paimin.

    Nilai Kepemimpinan Harry adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Paimin ditinjau dari

    sudut 2 Dimensi.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    21/56

    21

    Nilai Pengalaman Harry adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Paimin ditinjau dari sudut 2

    Dimensi.

    Nilai Pendidikan Harry adalah sama dengan nilai Pendidikan Silalahi dan Paimin ditinjau dari

    sudut 2 Dimensi.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    22/56

    22

    Nilai Kharisma Harry adalah sama dengan nilai Pendidikan Silalahi dan Paimin ditinjau dari

    sudut 2 Dimensi.

    Variabel-variabel yang dipakai dalam contoh di atas mencerminkan variabel-variabel

    kualitatif. Hal ini berarti bahwa Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data

    kualitatif hasil penelitian.

    Pembelian Mobil

    Pembahasan ini mencerminkan sasaran pembelian mobil berdasar atas kriteria Initial Cost of

    Automobile, Maintenance Cost, Prestige of the Car, dan Quality of Various Facets of the

    Car. Hal ini berarti bahwa dua unsur terdiri dari unsur kuantitatif yaitu Initial Cost of

    Automobile, Maintenance Cost,dan dua unsur lain terdiri dari unsur kualitatif yaitu Prestige

    of the Car, danQuality of Various Facets of the Car. Maintenance Cost terdiri dari empat

    subkriteria yaitu Insurance Cost, Warranty, Feul Economy, dan Service Charge. Quality of

    Various Facets of the Car terdiri dari subkriteria Safety, Frequency of Breakdown,

    Performance, Design of the Car, dan Driving Comfort. Subkriteria Design of the Car

    mencakup Design of Exterior dan Design of Interior. Alternatif-alternatif yang dicakup

    adalah Grand AM 4 Door, Nissan Maxima 4 Door, Mercedes Benz 190, Volvo 740, dan

    Thunder Bird 4 Door.

    Pendekatan ini merupakan pendekatan campuran atau kombinasi dan penelitian mengenai hal

    ini mencerminkan pendekatan penelitian campuran. Contoh ini terkandung dalam paket

    program Expert Choice 2000 sedangkan penjelasan atas hasil dilakukan oleh penulis sendiri.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    23/56

    23

    Perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    24/56

    24

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    25/56

    25

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    26/56

    26

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    27/56

    27

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    28/56

    28

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    29/56

    29

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    30/56

    30

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    31/56

    31

    Langkah-langkah di atas mencerminkan perbandingan berpasangan untuk tiap unsur dan

    setelah selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah langkah menentukan prioritas

    berdasar atas peringkat yang diperoleh suatu mobil tertentu. Prioritas dapat ditentukan

    menurut Distribution mode dan menurut Ideal mode secara ringkas dan secara rinci dengan

    memanfaatkan penyajian total, outline, dan alternatif atau tanpa penyajian total, outline, dan

    alternatif.

    Prioritas menurut Distribution mode adalah sebagai berikut :

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    32/56

    32

    Nilai-nilai yang diperoleh dari Distribution mode berbeda sedikit dari nilai-nilai yang

    diperoleh dari Ideal mode akan tetapi ututan prioritas tidak mengalami perubahan. Volvo 740

    menduduki prioritas kesatu dan Mercedes Benz 190 menduduki prioritas kedua. Inkonsistensi

    secara keseluruhan adalah 3% dan inkonsistensi ini adalah lebih kecil daripada 10% sehingga

    hasil yang disajikan adalah layak dan perubahan pertimbangan tidak perlu dilakukan.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    33/56

    33

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    34/56

    34

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    35/56

    35

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    36/56

    36

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    37/56

    37

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    38/56

    38

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    39/56

    39

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    40/56

    40

    Level 1 Level 2 Level 3 Alts Prty

    INITIAL COST GRAND AM 4 DOOR 0.038

    INITIAL COST NISSAN MAXIMA 4 0.022

    INITIAL COST MERCEDES BENZ 1 0.007

    INITIAL COST VOLVO 740 0.008

    INITIAL COST THUNDER BIRD 2 0.055

    MAINTENANCE COST INSURANCE COST GRAND AM 4 DOOR 0.048

    MAINTENANCE COST INSURANCE COST NISSAN MAXIMA 4 0.029

    MAINTENANCE COST INSURANCE COST MERCEDES BENZ 1 0.008

    MAINTENANCE COST INSURANCE COST VOLVO 740 0.010

    MAINTENANCE COST INSURANCE COST THUNDER BIRD 2 0.048

    MAINTENANCE COST WARRANTY GRAND AM 4 DOOR 0.012

    MAINTENANCE COST WARRANTY NISSAN MAXIMA 4 0.004

    MAINTENANCE COST WARRANTY MERCEDES BENZ 1 0.004

    MAINTENANCE COST WARRANTY VOLVO 740 0.007

    MAINTENANCE COST WARRANTY THUNDER BIRD 2 0.012

    MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY GRAND AM 4 DOOR 0.008

    MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY NISSAN MAXIMA 4 0.031

    MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY MERCEDES BENZ 1 0.009

    MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY VOLVO 740 0.022

    MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY THUNDER BIRD 2 0.017

    MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE GRAND AM 4 DOOR 0.009

    MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE NISSAN MAXIMA 4 0.005

    MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE MERCEDES BENZ 1 0.002

    MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE VOLVO 740 0.002

    MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE THUNDER BIRD 2 0.009

    PRESTIGE GRAND AM 4 DOOR 0.007

    PRESTIGE NISSAN MAXIMA 4 0.012

    PRESTIGE MERCEDES BENZ 1 0.040

    PRESTIGE VOLVO 740 0.029

    PRESTIGE THUNDER BIRD 2 0.004

    QUALITY SAFETY GRAND AM 4 DOOR 0.017

    QUALITY SAFETY NISSAN MAXIMA 4 0.009

    QUALITY SAFETY MERCEDES BENZ 1 0.057

    QUALITY SAFETY VOLVO 740 0.057

    QUALITY SAFETY THUNDER BIRD 2 0.016

    QUALITY FREQUENCY GRAND AM 4 DOOR 0.003

    QUALITY FREQUENCY NISSAN MAXIMA 4 0.015

    QUALITY FREQUENCY MERCEDES BENZ 1 0.017

    QUALITY FREQUENCY VOLVO 740 0.015

    QUALITY FREQUENCY THUNDER BIRD 2 0.003

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    41/56

    41

    Level 1 Level 2 Level 3 Alts Prty

    QUALITY PERFORMANCE GRAND AM 4 DOOR 0.022

    QUALITY PERFORMANCE NISSAN MAXIMA 4 0.029

    QUALITY PERFORMANCE MERCEDES BENZ 1 0.075

    QUALITY PERFORMANCE VOLVO 740 0.067

    QUALITY PERFORMANCE THUNDER BIRD 2 0.014

    QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR GRAND AM 4 DOOR 0.001

    QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR NISSAN MAXIMA 4 0.003

    QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR MERCEDES BENZ 1 0.006

    QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR VOLVO 740 0.005

    QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR THUNDER BIRD 2 0.001

    QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR GRAND AM 4 DOOR 0.001

    QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR NISSAN MAXIMA 4 0.005

    QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR MERCEDES BENZ 1 0.003

    QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR VOLVO 740 0.006

    QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR THUNDER BIRD 2 0.001

    QUALITY DRIVING GRAND AM 4 DOOR 0.002

    QUALITY DRIVING NISSAN MAXIMA 4 0.011

    QUALITY DRIVING MERCEDES BENZ 1 0.007

    QUALITY DRIVING VOLVO 740 0.011

    QUALITY DRIVING THUNDER BIRD 2 0.002

    Analisis Sensitivitas

    Analisis sensitivitas dari simpul sasaran akan menunjukkan sensitivitas dari alternatif-

    alternatif dengan mempertimbangkan semua tujuan atau kriteria di bawah sasaran. Analisis

    sensitivitas dapat juga dilaksanakan dari simpul-simpul di bawah sasaran jika model itu

    mengandung lebih daripada tiga tingkatan untuk menyajikan sensitivitas dari alternatif-

    alternatif dengan mempertimbangkan pada suatu tujuan atau sub-tujuan. Analisis sensitivitas,

    jika dilaksanakan, dapat mengubah prioritas-prioritas dari tujuan-tujuan dan mengobservasi

    bagaimana prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif itu akan berubah. Lima jenis analisis

    sensitivitas terkandung dalam Expert Choice 2000 yaitu Dynamic, Performance, Gradient,

    Head to Head, dan Two Dimensional Plot. Keempat jenis analisis sensitivitas ini dapat

    dibuka sekaligus atau masing-masing dibuka secara terpisah.

    Tiap grafik mengandung perintah-perintah menu yang unik dan tiap analisis sensitivitas dapat

    dibanding dengan analisis what if karena hasil-hasil itu bersifat sementara. Tiap grafik, oleh

    karena itu, perlu dijelaskan secara rinci.

    Analisis Sensitivitas Performance

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    42/56

    42

    Analisis sensitivitas Performance dipakai untuk menyajikan bagaimana alternatif-alternatif

    itu diprioritaskan secara relatif pada alternatif-alternatif lain dengan mempertimbangkan pada

    tiap tujuan dan mempertimbangkan secara keseluruhan. Prioritas secara keseluruhan dibaca

    dari perpotongan sumbu Y di sebelah kanan dan prioritas keseluruhan untuk tiap alternatif.

    Langkah untuk membaca tiap prioritas tujuan berdasar atas perbandingan-perbandingan

    berpasangan dari pengambil keputusan dapat dilakukan dengan cara memakai sumbu Y

    sebelah kiri. Langkah untuk membaca prioritas-prioritas alternatif dengan

    mempertimbangkan pada tiap tujuan dapat dilakukan dengan cara membaca dari sumbu Y

    sebelah kanan. Grafik ini juga bersifat dinamis sehingga secara sementara dapat mengubah

    hubungan antara alternatif-alternatif dan tujuan-tujuan bersangkutan.

    Analisis Sensitivitas Dynamic

    Analisis sensitivitas dinamis dipakai untuk melakukan perubahan prioritas-prioritas dari

    tujuan-tujuan secara dinamis untuk menentukan bagaimana perubahan-perubahan ini

    mempengaruhi prioritas-prioritas dari pilihan-pilihan alternatif. Langkah ini dapat dilakukan

    dengan cara menarik prioritas-prioritas itu ke belakang dan ke depan dalam kolom sebelah

    kiri, prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif akan berubah dalam kolom sebelah kanan.

    Pengambil keputusan jika menganggap suatu tujuan mungkin lebih penting atau kurang

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    43/56

    43

    penting daripada yang diindikasikan, maka pengambil keputusan dapat menarik tujuan itu ke

    kanan atau ke kiri untuk meningkatkan atau menurunkan prioritas tujuan dan mengamati

    dampak pada alternatif-alternatif.

    Analisis Sensitivitas Gradient

    Grafik Gradient dipakai untuk menunjukkan prioritas-prioritas alternatif dengan

    mempertimbangkan pada satu tujuan setiap saat. Perintah menu Sumbu X jika ditekan maka

    kemampuan tersedia untuk memilih tujuan yang akan disajikan pada sumbu x. Garis vertikal

    berwarna merah mengindikasikan prioritas tujuan berdasar atas perbandingan-perbandingan

    berpasangan dari pengembil keputusan. Perubahan dapat diindikasikan di mana suatu

    prioritas tujuan berupah dengan cara menarik garis vertikal berwarna merah itu ke sebelah

    kiri atau kesebelah kanan.

    Tujuan dapat diganti-ganti, misalkan initial cost of automobile, maintenance cost, prestige of

    the car, dan Quality of the various facets of the car. Initial Cost of Automobile sebagai contoh

    mencerminkan bahwa Initial Cost of Automobile yang paling tinggi hingga yang paling

    rendah adalah Thunder Bird, Grand AM, Nissan Maxima, Volvo, dan Mercedes Benz.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    44/56

    44

    Initial Maintenance Cost sebagai contoh mencerminkan bahwa Maintenance Cost yang paling

    tinggi hingga yang paling rendah adalah Thunder Bird, Grand AM, Nissan Maxima, Volvo,

    dan Mercedes Benz.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    45/56

    45

    Prestige of the car yang paling tinggi adalah Mercedes Benz diikuti oleh Volvo, Nissan

    Maxima, Grand AM, dan Thunder Bird.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    46/56

    46

    Quality of the various facets of the caryang paling tinggi adalah Mercedes Benz diikuti oleh

    Volvo, Nissan Maxima, Grand AM, dan Thunder Bird.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    47/56

    47

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    48/56

    48

    Analisis Sentitivitas Head to Head

    Analisis sensitivitas Head to Head dipakai untuk menunjukkan bagaimana dua alternatif

    dibanding satu terhadap lainnya. Satu alternatif disajikan di sebelah kiri dari grafik dan

    lainnya disajikan di sebelah kanan. Alternatif di sebelah kiri adalah tetap sedangkan alternatif

    sebelah kanan dapat diubah dengan cara memilih grafik lain. Bagian tengah dari grafik adalah

    tujuan-tujuan disajikan dalam keputusan. Alternatif sebelah kiri jika diutamakan daripada

    alternatif di sebelah kanan dengan mempertimbangkan pada suatu tujuan, maka diagram

    horizontal disajikan ke arah sebelah kiri. Alternatif sebelah kanan, jika lebih baik daripada

    alternatif sebelah kiri, maka diagram horizontal akan terletak di sebelah kanan. Dua pilihan

    itu jika sama, maka diagram tidak disajikan. Hasil secara keseluruhan disajikan di bagian

    bawah grafik dan menunjukkan persentasi secara keseluruhan dengan mana satu alternatif

    adalah lebih baik daripada alternatif lain. Hal ini mencerminkan perbedaan gabungan.

    Prioritas keseluruhan dapat disajikan berdasar atas tujuan tertimbang atau tidak tertimbang.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    49/56

    49

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    50/56

    50

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    51/56

    51

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    52/56

    52

    Analisis Sensitivitas Dua Dimensional

    Grafik-grafik di atas menunjukkan prioritas-prioritas alternatif dengan mempertimbangkan

    pada satu tujuan atau dua tujuan. Prioritas-prioritas alternatif dengan mempertimbangkan satu

    tujuan berarti bahwa sumbu X dan sumbu Y adalah sama misalkan Initial Cost of an

    Automobile dan Initial Cost of an Automobile sedangkan prioritas-prioritas alternatif dengan

    memperimbangkan dua tujuan berarti bahwa sumbu X dan sumbu Y berbeda misalkan Cost

    of An Automobile dan Maintenance Cost dan sebagainya sebagaimana disajikan di atas.

    Rangkuman

    Penelitian dapat ditinjau dari tiga pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif, pendekatan

    kualitatif, dan pendekatan campuran atau pendekatan kombinasi. Pendekatan penelitian

    kombinasi mulai diperkenalkan di Indonesia dan pemakaiannya masih sangat terbatas.

    Salah satu pendekatan penelitian kombinasi adalah Analytic Hierarchy Process dengan

    memanfaatkan salah satu perangkat lunak Expert Choice 2000. Langkah utama yang perlu

    diambil adalah penunyunan model yang terdiri dari sasaran, kriteria atau tujuan-tujuan, dan

    alternatif-alternatif.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    53/56

    53

    Simposium Internasional biasa diadakan di berbagai negara setiap dua tahun sekali.

    Simposium Internasional Analytic Hierarchy Process ke 13 akan dialaksanakan di

    Washington D. C. pada tahun 2015.

    Simposium Internasional kesatu dilaksanakan pada tahun 1988 di Tianjin, China pada Tianjin

    University. Simposium ini telah memberikan dampak positif sebagaimana tercermin dalam

    penelitian disertasi yang dilaksanakan pada berbagai Universitas di China. Simposium

    Internasional Analytic Hierarchy Process ketujuh diadakan di Nusa Dua, Indonesia pada

    tahun 2003 di Hotel Melia Bali. Simposium ini menghasilkan 74 paper akan tetapi

    memberikan dampak sangat kecil pada berbagai Universitas di Indonesia.

    Langkah-langkah pemakaian Expert Choice 2000 mencakup langkah :

    1. pemakaian metode sumbang-saran (brainstorming) atau metode delphi atas masalah.

    2. penyusunan hirarki atau model.

    3. pelaksanaan perbandingan berpasangan dalam rangka memberikan penilaian atas

    hirarki.

    4. Pemilihan alternatif terbaik.

    5. Analisis sensitivitas dalam rangka melakukan peninjauan kembali atas hasil-hasil

    berdasar atas arsip sampel pendukung untuk mengungkap kepekaan hasil-hasil,

    menentukan bagaimana kontribusi itu mempengaruhi hasil-hasil dan menentukan

    apakah keputusan itu adalah stabil atau tidak stabil berdasar atas perubahan pada

    tujuan atau pada alternatif.

    Pemakaian Expert Choice 2000 dapat menghasilkan peringkat prioritas berdasar atas kriteria

    kualitatif, kriteria kuantitatif, atau kriteria campuran antara kriteria kualitatif dan kriteria

    kuantitatif. Hasil pengolahan dapat disajikan dalam bentuk grafik untuk sasaran dan untuk

    tiap kriteria di samping hasil secara rinci menurut distributive mode dan ideal mode. Hasil-

    hasil dapat juga disajikan dalam bentuk grafik untuk analisis sensitivitas dan analisis

    sensitivitas ini dapat mencakup performance, dynamic, gradient, head-to-head, dan two

    dimensional. Analisis sensitivitas dipakai untuk mengungkap akibat dari perubahan sasaran,

    tujuan, atau alternatif pada prioritas.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    54/56

    54

    Dua contoh disajikan secara rinci. Contoh kesatu adalah contoh mengenai pemilihan calon

    Kepala Program Studi Magister Ilmu Administrasi pada Universitas Yapin atas tiga calon

    berdasar atas kriteria kepemimpinan, pengalaman, tingkat pendidikan, dan kharisma. Contoh

    kedua adalah contoh mengenai pemilihan mobil yang akan dibeli berdasar atas kriteria biaya

    awal mobil, biaya pemeliharaan, prestige, dan kualitas mobil. Lima alternatif mobil dipakai

    dalam contoh ini.

    [1]http://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_

    Process

    Daftar Kepustakaan

    A. Chaedar Alwasilah. 2002.Pokoknya Kualitatif : Dasar-dasar Merancang dan Melakukan

    Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Kiblat Buku Utama.

    Bahurmoz, A. 1999. Selecting Sites for Community Colleges Across the Kingdom of Saudi

    Arabia: An Application of the Analytic Hierarchy Process,Proc. Fifth Internet. Symposium.

    Analytic Hierarchy Process. Kobe, Japan.

    ---------------.2003. The Analytic Hierarchy process at Dar Al-Hekmah, Saudi Arabia.

    Interfaces, 33(4): 70-78.

    Carlsson, C. dan Walden, P. 1995. AHP in Political Group Decisions: A study in the Art ofPossibilities,Interfaces, 25(4): 14-29.

    Creswell, John W. 2009. Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

    Approach. Thousand Oak, California : Sage.

    Djaman Satori dan Aan Komariah. 2010.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

    Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. 2012. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan

    Disertasi.

    Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

    Saaty, R.W., The Analytic Hierarchy Process-What It Is and How It Used, Journal of

    Mathematical Modelling.Vol. 9 no. 3-5, 1987. p. 161-176.

    Stenmark, Marea. 1994. The Creative Communicator : A New Approach to Successful

    Communication in Your Personal and Professional Life. Sidney : HarperCollins Publishers

    Saaty, T.L., 1980. The Analytic Hierarchy Process. New York : McGraw-Hill.

    Sugiyono. 2001.Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

    http://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Processhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Processhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Processhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Processhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Processhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_Process
  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    55/56

    55

    ------------. 2006.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

    ------------. 2012.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

    Expert Choice inc Pennsyilvania. 1992.Version 8.0 User Manual.

  • 5/25/2018 PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN

    56/56

    56