3.1 pendekatan penelitian - umm
TRANSCRIPT
38
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti disini adalah dengan
pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata
dan Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah Moleong (2007).
Adapun jenis pendekatan penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang berfungsi untuk pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitiaan deskriptif kualitatif yang
digunakan untuk penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan,
menguraikan serta menggambarkan tentang pola komunikasi yang diterapkan
oleh orang tua tunggal dengan anak dalam menjaga norma agama di kelurahan
Siwalan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
3.2 Tipe dan Dasar Penelitian
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
induktif. Proses serta makna lebih ditonjolkan dalam tipe penelitian
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
terhadap penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan
teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
39
B. Dasar Penelitian
Dasar penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
melihat objek penelitian sebagai kesatuan intregasi, yang dimana
penelaahannya kepada kasus dalam beberapa keluarga yang ada di
Kelurahan Siwalan kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo dan dilakukan
secara intensif, mendalam, mendetail dan juga komperehensif. Tipe
penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu menggabarkan
berbagai kondisi, situasi dan juga variabel yang menjadi objek penelitian.
3.3 Waktu dan Tempat
Penetapan waktu dan tempat penelitian sangatlah penting untuk
`mempertanggung jawabkan data yang telah diperoleh dan memperjelas lokasi yang
menjadi sasaran dalam penelitian. Oleh karena itu dalam memperlancar penelitian,
maka ditentukan waktu dan tempat penelitian sebagai berikut :
A. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk menajalankan penelitian ini akan
dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun
waktu kurang lebih 1 (satu) bulan dan 1 (satu) bulan pengelolahan data
yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan
berlangsung.
B. Tempat Penelitian
Peneliti akan megfngambil lokasi penelitian di lingkungan masyarakat
kelurahan Siwalan kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Alasan peneliti mengambil lokasi ini dikarenakan untuk mengetahui
bagaimana pola komunikasi orang tua single parent dengan anak dalam
40
menjaga norma agama. Selain karena banyaknya orang tua single parent
di Kabupaten Ponorogo, alasan peneliti juga karena Ponorogo identik
dengan kota santri yang dimana seharusnya penerapan norma agama
sangatlah penting.
3.4 Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menfokuskan masalah penelitian pada pola
komunikasi orang tua tunggal dengan anak dalam menjaga norma agama. Pola
komunikasi menurut Devito (2007) yang dimaksud oleh peneliti meliputi :
1. Pola Komunikasi Persamaan (Equality Pattern)
Setiap individu membagi kesempatan komunikasi secara merata dan
seimbang. Komunikasi berjalan dengan jujur, terbuka, langsung dan
bebas dari pemisahan yang terjadi pada hubungan interpersonal
lainnya. Konflik yang terjadi dianggap bukan ancaman.
2. Komunikasi Seimbang Terpisah (Balance Split Pattern)
Pola ini persamaan hubungan tetap terjaga, namun tiap orang
memegang kontrol atau kekuasaan dalam bidangnya masing – masing.
Bisa jadi semua anggotanya memiliki pengetahuan yang sama
mengenai agama, kesehatan, seni dan satu pihak tidak dianggap lebih
dari yang lainnya. Konflik yang terjadi bukan sebagai ancaman, tiap
orang tidak dirugikan karena memiliki wilayah sendiri – sendiri.
3. Pola Komunikasi Tak Seimbang Terpisah (Unbalanced Split Pattern)
Pola ini satu orang mendominasi, satu orang dianggap sebagai ahli
lebih dari setengah wilayah komunikasi timbal balik. Satu orang yang
mendominasi dianggap lebih cerdas dan berpengetahuan lebih sering
41
memegang kontrol karena orang lain dianggap kurang cerdas dan
berpengetahuan kurang sehingga berkompensasi dengan cara
membiarkan pihak yang mendominasi membuat keputusan,
mengeluarkan pernyataan tegas, memberi tahu pihak lainnya apa yang
harus dikerjakan, memberi opini dengan bebas, memainkan kekuasaan
untuk menjaga kontrol dan jarang menerima pendapat yang lain kecuali
untuk mendapatkan rasa aman bagi egonya atau sekedar meyakinkan
pihak lain kehebatan argumennya.
4. Pola Komunikasi Monopoli (Monopoly Pattern)
Pola ini satu orang dipandang sebagai penguasa atau mendominasi.
Orang ini lebih bersifat memerintah daripada berkomunikasi, memberi
wejangan daripada mendengarkan umpan balik orang lain. Pemegang
kekuasaan tidak pernah meminta pendapat, merasa berhak atas
keputusan akhir.
Dari berbagai pola komunikasi tersebut akan dideteksi penggunaannya pada
masyarakat khususnya bagi orang tua tunggal dengan anaknya di desa Siwalan
Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
3.5 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini merupakan orang tua tunggal dengan
anak, baik itu orang tua tunggal ayah maupun orang tua tunggal ibu yang
mempunyai hak asuh atas anaknya yang tinggal di desa siwalan kecamatan
Mlarak kabupaten Ponorogo. Untuk menentukan subjek penelitian yang
merupakan sumber data primer peneliti menggunakan teknik penarikan non
probabilitas sampling yaitu proposive sampling technique, cara menentukan
sejumlah subjek dengan pertimbangan tertentu. Disini peneliti menentukan
42
kriteria-kriteria pada subjek penelitian, adapun kriteria-kriteria subjek pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Kriteria Orang Tua Tunggal
a. Orang tua tunggal yang memiliki anak remaja
b. Orang tua tunggal dengan usia 25-50 tahun
c. Orang tua tunggal yang memiliki hak asuh anak
d. Orang tua tunggal yang sehari-hari tinggal bersama anaknya
B. Kriteria Anak
a. Anak remaja berorang tua tunggal dengan minimal umur 10-20 tahun.
b. Anak yang tinggal bersama orang tua tunggal
c. Anak dengan hak asuh yang dimiliki orang tua tunggal
Kriteria-kriteria tersebut merupakan acuan yang akan menjadi dasar dalam
menetapkan jumlah subjek penelitian pada penelitian ini. Berdasarkan kriteria-
kriteria yang telah diterapkan oleh peneliti telah didapatkan 9 subjek penelitian yang
memenuhi.
Didalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber data dalam penelitian ini yaitu orang
tua tunggal dan anak. Sedangkan data primernya adalah keseluruhan data
yang berkaitan dengan pola komunikasi orang tua tunggal dengan anak
dalam menjaga norma agama di desa Siwalan kecamatan Mlarak
kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
43
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak secara langsung
memeberikan data kepada pengumpul data, miasalnya melewati orang lain
ataupun dokumen. Yang menjadi sumber data sekunder adalah segala
sesuatu yang memiliki kompetensi dengan masalah yang menjadi pokok
pada penelitian ini, baik itu berupa manusia maupun benda seperti
majalah, buku, koran maupun data-data berupa foto) yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
3.6 Unit Analisi Data
Unit analisis adalah suatu penelitian kualitatif. Dalam Morissan (2012)
menjelaskan, bahwa unit analisis merupakan satuan tertentu yang dapat
diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Unit analisis merupakan seluruh hal yang
kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkasan mengenai keseluruhan unit serta
untuk menjelaskan berbagai perbedaan diantara unit analisis tersebut. Unit analisis
penting untuk menentukan satuan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian unit analisis, seperti; Individu, kelompok, organisasi, Interaksi sosial dan
Artefak sosial. Unit analisis dalam penelitian ini adalah hubungan antara orang tua
tunggal dengan anak dalam menjaga norma agama. Berdasarkan hubungan
komunikasi interpersonal yang berlangsung tersebut dan berdasarkan teori yang
telah dijelaskan sebelumnya, peneliti akan menganalisis bagaimana pola komunikasi
orang tua single parent dengan anak dalam menjaga norma agama.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
44
Kualitas penelitian yang ditemukan oleh kualitas instrumen serta kualitas
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Instrumen ataupun alat
merupakan peneliti itu sendiri. Berikut teknik-teknik penelitian :
a. Observasi
Marshall dalam Sugiyono (2009), yang menyatakan bahwa melalui
observasi maka peneliti akan belajar tentang perilaku dari perilaku
tersebut.
Sedangkan menurut Faisal dalam Sugiyono (2009), menjelaskan bahwa
observasi terbagi menjadi beberapa bagian yaitu : observasi berpartisipasi,
observasi secara terang-terangan dan tersamar dan observasi yang tidak
terstruktur.
Dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan teknis observasi terus
terang atau tersamar. Dalam observasi ini peneliti akan melakukan
pengumpulan data dengan menyatakan secara terus terang kepada sumber
data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka atau sumber yang
diteliti mengetahui sejak awal sampai dengan akhir tentang aktivitas
peneliti. Tetapi jika suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar
dala observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu saat data yang dicari
merupakan data yang masih dirahasiakan. Karena jika dilakukan secara
terus terang maka peneliti tidak diijinkan untuk melakukan observasi
Sugiyono dalam Fadillah (2015).
Peneliti akan mengamati secara langsung akan situasi dan kondisi serta
bagaimana kegiatan orang tua tunggal dengan anak dari orang tua tunggal
tersebut. Observasi yang akan dilakukan yaitu mengenai kegiatan orang
tua tunggal dalam memberikan pola komunikasi pada anak dalam menjaga
45
norma agama. Diantara hal yang diamati kemduian yaitu interaksi di
antara orang tua tunggal dengan anak dan cara orang tua tunggal dalam
penjagaan norma agama pada anak.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat membangun makna
pada suatu topik tertentu Rachman dalam Fadillah (2015).
Untuk memperoleh data tentang orang tua tunggal maka dalam menjaga
norma agama pada anak, maka peneliti akan melakukan wawancara pada
orang tua tunggal mengenai pola komunikasi yang diberikan oleh orang
tua tunggal yang berkaitan dengan penanaman disiplin, ketakwaan kepada
Tuhan, faktor dari pola komunikasi yang diberikan oleh orang tua tunggal
tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumnetasi merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi sendiri dapat berupa tulisan, gambar ataupun karya-karya
momental dari seseorang Rachman dalam Fadillah (2015).
Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi
pengumpulan data-data dari orang tua tunggal beserta anaknya seperti;
sebab menjadi orang tua tunggal, pekerjaan yang dilakukan orang tua
tunggal, status pendidika7n anak yang diasuh oleh orang rua tunggal serta
arsip dan juga dokumentasi kegiatan-kegiatan pada saat proses observasi
yang dilakukan oleh peneliti.
46
3.8 Teknik Analisis Data
Dijelaskan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2014), bahwa menganalisis
data dengan menggunakan tiga tahapan, seperti ; pengumpulan data, kondensasi
data. Penyajian data dan juga veirifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Kondensi data merujuk pada proses pemilihan (selecting, pengerucutan
(focusting), penyederhanaan (simplifiying), peringkasan (abstracting) dan juga
transformasi data (transforming). Secara lebih rinci, langkah-langkah sesuai teori
Miles, Huberman dan Salda (2014) akan diterapkan sebagaimana berikut :
Gambar 1
komponen-komponen Analisis data Model Interaktif
Dijelaskan oleh Bogdan dalam Rachman (2011) analisis data merupakan suatu
proses mencari serta menyusun secara sistematis dengan data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan juga bahan-bahan lain sehingga dapat dengan
mudah dipahai dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam
analisis data terdapat aktivitas-aktivitas yang harus dilalui oleh peneliti, yaitu :
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini peneliti mencatat semua data secara objektif
dan apa adanya sesuai dengan keondisi dan hasil observasi, wawancara
Pengumpulan data Penyajian data
Kondensasi data Penarikan
kesimpulan/veirifikas
i
47
serta dokumen-dokumen yang diperoleh pada saat melakukan penelitian di
lapangan.
b. Kondensasi Data
Miles dan Huberman (2014) menjelaskan bahwa dalam kondensasi data
merujuk kepada proses menyeleksi, menfokuskan, menyederhanakan.
Mengabstraksi dan juga mentransformasi data yang terdapat pada catatan
lapangan maupun transkip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut
:
a) Selecting
Peneliti harus bertindakselektif, yaitu menentukan dimensi-dimensi
mana yang lebih penting, hubungan-hubungan mana yang lebih
bermakna dan juga sebagai konsekuensinya, informasi apa yang dapat
dikumpulkan dan dianalisis.
b) Focusing
Memfokuskan data merupakan bentuk praanalisis. Yang dimana pada
tahapan ini peneliti memfokuskan data yang berhubungan dengan
rumusan masalah penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari
tahap seleksi data, peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan
pada rumusan masalah.
c) Abstracting
Abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti, dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada
didalamnya. Pada tahapan ini, data yang telah terkumpul dievaluasi,
khususnya yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya yang berkaitan
dengan kualitas serta kecukupan data.
48
d) Simplifyng dan Transforming
Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan
ditransformasikan dalam berbagai cara, yaitu melalui seleksi yang
ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data
dalam satu pola yang lebih luas dan juga sebagainya.
c. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, bagan alur dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
itu sifatnya naratif.
d. Verifikasi Data
Verifikasi data merupakan pemeriksaan kesimpulan yang dialkukan oleh
peneliti berdasarkan dengan analisis data penelitian. Simpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan selanjutnya akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat dan konsisten maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
3.9 Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti Sugiyono (2009).
Salah satu cara untuk melakukan pengujian keabsahan data adalah dengan cara
trianggulasi data. Dijelaskan oleh William dalam Sugiyono (2009), bahwa
trianggulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari
49
berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan demikian maka terdpat
trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data dan juga waktu.
Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan dengan
trianggulasi smber. Trianggulasi sumber berfungsi untuk menguji kredibilitas data
yang dialkukan dengan cara mengecek data yang sudah diperoleh melalui beberapa
sumber. Sebagai contoh yaitu untuk pengujian data yang telah diperoleh dilakukan
ke bawahan yang dipimpin, diatas yang menugasi serta ke teman kerja yang
merupakan kelompok kerjasama. Data yang didapat dari tiga sumber tersebut tidak
dapat dirata-ratakan seperti pada penelitian kualitatif, akan tetapi dideskripsikan,
dikategorisasikan mana pandangan yang sama dan berbeda serta mana spesifik dari
tiga sumber tersebut. Data yang sudah dianalisi oleh peneliti sehingga menghasilkan
sebuah kesimpulan yang selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check)
dengan tiga sumber Sugiyono (2009).